Bab IV Hasil Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab IV Hasil Penelitian"

Transkripsi

1 Bab IV Hasil Penelitian 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Tentang logo Gambar 4.1 ARTI LAMBANG KOTA SERANG 1. Bentuk dasar logo = perisai segi enam, melambangkan: A. Awal berdirinya kota serang dibentuk oleh enam kota kecamatan;kasemen, Taktakan, Cipocok Jaya, Serang, Walantaka dan Curug. B. Enam Rukun Iman : 1. Menunjukan komitmen pemerintahan kota Serang yang dalam menjalankan kepemerintahannya tidak akan lepas dari koridor agama. 2. Menunjukan kereligiusan masyarakat kotanya dan kehidupan bermasyarakat yang selalu berlandaskan pada agama. 3. Menunjukan kereligiusan masyarakat kotanya dan kehidupan bermasyarakat yang selalu berlandaskan pada agama. C. Kegigihan dan ketahanan masyarakat Banten dalam memperjuangkan kemerdekaannya ada masa penjajahan. D. Kegigihan dan ketahanan masayarakat kota Serang dalam menghadapi semua tantangan di masa depan 31

2 32 2. Penjelasan Gambar: A. Bintang segi lima,melambangkan Rukun Islam dan asas Ketuhanan yang Maha Esa B. Gapura (Kaibon) 1. Kaibon merupakan ciri khas Banten yang sudah menjadi bagian dari sejarah Banten dan dengan sendirinya merupakan ciri khas dan bagian tak terpisahkan dari kota Serang juga. 2. Gapura/pintu gerbang, menegaskan posisi kota Serang sebagai ibukota Provinsi Banten yang merupakan pintu gerbang Provinsi Banten. 3. Gapura/pintu gerbang berarti pintu gerbang menuju kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat kota Serang di semua bidang Tentang Perusahaan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah. Adapun uraian tentang Tupoksi dan Struktur Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang berdasarkan Peraturan Walikota Serang Nomor 39 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata. Dengan berlakunya Peraturan Daerah Serang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah maka pelayanan bidang kebudayaan yang sebelumnya menjadi kewenangan Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kota Serang berdasarkan Peraturan Daerah Serang Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang maka pelayanan tersebut kini menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Kota Serang. Dinamika restrukturisasi organisasi lembaga teknis daerah tersebut tentunya berdampak terhadap perlunya restrukturisasi kembali perencanaan dan penganggaran Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata untuk mereview

3 33 kembali tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pada Rencana Strategis periode Dengan berlakunya Peraturan Daerah Serang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah maka pelayanan bidang kebudayaan yang sebelumnya menjadi kewenangan Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kota Serang berdasarkan Peraturan Daerah Serang Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang maka pelayanan tersebut kini menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Kota Serang. Landasan hukum Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemuda Olahraga Parwisata dan Kebudayaan Kota Serang Tahun adalah: 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3851); 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara

4 34 Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional; 9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) ; 10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang; 11. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 12. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia NOMOR 4966); 13. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 148 Tahun 2009; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4585); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Negara/Daerah; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan;

5 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaran Olahraga; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan Keolahragaan; 22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Daerah Propinsi, dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 24. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 25. Peraturan Daerah Kota Serang No. 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah; 26. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Serang Tahun Peraturan Walikota Serang Nomor 39 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Struktur Organisasi Dinamika restrukturisasi organisasi lembaga teknis daerah tersebut tentunya berdampak terhadap perlunya restrukturisasi kembali perencanaan dan penganggaran Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata untuk mereview kembali tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pada Rencana Strategis periode Susunan organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata sesuai Peraturan Walikota Serang Nomor 39 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang sebagai berikut: 1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengendalikan, dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan urusan daerah yang berkenaan dengan Pemuda.

6 36 Olahraga dan Pariwisata. 2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari : a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. b) Sub Bagian Keuangan; Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan. c) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang Program, Evaluasi dan Pelaporan. 3. Bidang Kepemudaan, terdiri dari : Bidang Kepemudaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pemberdayaan lembaga kepemudaan serta pengembangan potensi pemuda. a) Seksi Pengembangan Kepemudaan dan Organisasi; Seksi Pengembangan kepemudaan dan organisasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Kepemudaan yang berkenaan dengan pemberdayaan, pengembangan kapasitas dan kompetensi, serta pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap lembaga kepemudaan. b) Seksi Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda; Seksi Pengembangan minat dan bakat pemuda dipimpin oleh seorang

7 37 Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Kepemudaan yang berkenaan dengan penggalian, pengembangan, dan pembinaan potensi pemuda. c) Seksi Kemitraan dan Kewirausahaan Pemuda. Seksi kemitraan dan kewirausahaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Kepemudaan yang berkenaan dengan penggalian, pengembangan, dan pembinaan potensi pemuda di bidang kewirausahaan. 4. Bidang Keolahragaan, terdiri dari : Bidang Keolahragaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pemberdayaan organisasi dan pendanaan keolahragaan, pembangunan dan pengembangan industri olah raga, serta pembinaan dan peningkatan prestasi keolahragaan. a) Seksi Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Olah Raga; Seksi peningkatan prestasi dan pengembangan iptek olah raga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Keolahragaanyang berkenaan dengan pembinaan dan peningkatan prestasi dan pengembangan iptek olah raga. b) Seksi Pemberdayaan dan Pemasyarakatan Olah Raga; Seksi pemberdayaan dan pemasyarakatan olah raga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Keolahragaan yang berkenaan dengan pemberdayaan dan pemasyarakatan olah raga. c) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Olah Raga Seksi kelembagaan dan sarana prasarana olah raga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur

8 38 pelaksanaan sebagian tugas Bidang Keolahragaan yang berkenaan dengan pemberdayaan, pengembangan kapasitas dan kompetensi, serta pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap lembaga dan sarana prasarana olah raga. 5. Bidang Pariwisata, terdiri dari : Bidang Kepariwisataan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengembangan, dan serta promosi kepariwisataan a) Seksi Pengembangan Pariwisata; Seksi Pengembangan pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pariwisata yang berkenaan dengan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan atraksi wisata, daya tarik wisata, tempat rekreasi dan hiburan umum kepariwisataan di Daerah. b) Seksi Promosi dan Kerjasama Pariwisata; Seksi Promosi dan Kerjasama Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pariwisata yang berkenaan dengan Promosi Dan Kerjasama Pariwisata di Daerah. c) Seksi Bina Usaha Pariwisata. Seksi Bina Usaha Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang kepariwisataan yang berkenaan dengan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan usaha pariwisata. 6. Unit Pelaksana Teknis. 7. Kelompok Jabatan Fungsional

9 Gambar

10 Visi dan Misi Visi dan Misi sesungguhnya ibarat arah yang tentunya sangat penting keberadaannya, karena akan mengarahkan kemana arah dan tujuannya tersebut. Perbedaan pandangan ataupun perspektif dalam terminologi antara Visi dan Misi sangatlah jelas. Terminologi Visi adalah suatu pandangan kedepan yang penuh harapan dan cita-cita dan diyakini oleh banyak orang untuk saling bekerjasama dalam mencapai sasaran ataupun tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proyeksi ataupun capaian dari Visi ini harus dapat diukur artinya harus dapat dicapai baik secara teoritis maupun secara praktis walaupun memang dalam Visi tersebut ukuran keberhasilan masih sangat panjang atau dalam waktu yang sangat jauh, akan tetapi hal tersebut bukanlah suatu mimpi khalayan yang tidak mungkin dapat dicapai. Dengan demikian maka dalam pembentukan Visi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata tersebut haruslah logis, rasional, terukur dan tentunya dapat di wujudkan. Sedangkan Misi adalah sesuatu yang disusun agar dapat mensukseskan Visi yang telah ditetapkan. Isi Misi adalah langkah-langkah ataupun tindakan yang akan dilakukan oleh organisasi tersebut walaupun masih belum spesifik. Berdasarkan pada penjelasan diatas, adapun Visi dan Misi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang Tahun adalah terwujudnya Pengembangan Potensi Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Berbasis Kearifan lokal dan Profesionalisme Aparatur di Tahun Untuk dapat mendukung program dari Visi yang telah ditetapkan, maka sebagai pendukung Visi tersebut Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang menetapkan Misinya sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas aparatur dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 2. Mewujudkan pemuda yang mandiri, beriman, cerdas, kreatif, inovatif, produktif dan berdaya saing serta memiliki jiwa kepemimpinan. 3. Peningkatan prestasi olahraga melalui pembudayaan olahraga sebagai pola hidup masyarakat yang sehat dan cerdas. Meningkatkan potensi dan destinasi pariwisata yang kondusif, mampu mendorong perekonomian masyarakat dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

11 Tantangan dan Peluang Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata Kota Serang Pembangunan kepemudaan merupakan upaya penting dalam mendukung pencapaian pembangunan sumber daya manusia yang merupakan prioritas utama dalam pembangunan nasional. Pemuda dalam kategori ekonomi (economic category) memiliki potensi kekuatan besar yang tampak dengan jelas dalam pembangunan perekonomian nasional. Di beberapa negara maju yang memiliki struktur piramida terbalik, dimana jumlah pemudanya lebih kecil dibandingkan usia tua menimbukan kekhawatiran karena semakin besar rasio ketergantungan yang harus dipikul oleh usia produktif. Dengan demikian, posisi pemuda tidak hanya semata-mata sumber daya produksi bagi kegiatan perekonomian sebagai tenaga kerja tetapi juga merupakan faktor penentu yang signifikan bagi kemajuan dan kemunduran perekonomian suatu bangsa. Sedangkan pemuda dalam kategori sosial memainkan peran kepeloporan yang realtif signifikan dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Kepeloporan pemuda tidak hanya berupa gerakan dalam konteks politik dan kepemerintahan tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti dalam gerakan sosial-keswadayaan sebagai social workers, penumbuhan modal usaha, pelaku pengembangan kepariwisataan dan kegiatan ekonomi kreatif serta kegiatan olahraga. Uraian di atas merupakan gambaran umum tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang pada sektor kepemudaan, adapun tantangan dan peluang pengembangan pelayanan pada sektor pembangunan keolahragaan adalah olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Bahkan melalui olahraga dapat dilakukan National character building suatu bangsa, sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa dan kebanggaan nasional. Pembangunan keolahragaan menuntut dimensi waktu yang cukup panjang demi mencapai kualitas hasil yang stabil (sustainable development) melingkupi olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi secara proporsional, sehingga tercipta interaksi sinergis yang berlangsung secara sistematik, berjenjang dan berkelanjutan melalui tahap pembudayaan, pemassalan, pembibitan dan peningkatan prestasi hingga sampai pada puncak prestasi yang membentuk bangunan

12 42 system pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional sebagaimana yang diharapkan oleh Undang-Undang nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Sedangkan bicara mengenai Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan daerah dan memberikan kontribusi dalam penerimaan PAD Kota Serang yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggan masyarakat terhadap kekayaan alam dan budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam dan budaya tersebut. Profil Informan Internal NAMA : Drs. DUDUNG BUDIPRIATNA, M.Si NIP : GOLONGAN : Pembina Muda Tk.I IV/b JABATAN : Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata PENDIDIKAN : S2 NAMA : SUHARMAN RAHMAT, SH NIP : GOLONGAN : Penata Tk. I III/d JABATAN : Kepala Promosi dan Kerjasama Pariwisata PENDIDIKAN : S1 Profil Informan External NAMA PENDIDIKAN : Wulan Wulandari : S2

13 Hasil Penelitian Pengumpulan Data Wawancara Peneliti ini melaukan penelitian untuk memperoleh data salah satunya dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara. Peneliti memilih dua informan dalam melakukan wawancara agar peneliti dapat memperoleh data yang akurat serta kaya akan informasi karena informan atau narasumber tersebut memilki kredibilitas yang tinggi. Wawancara pertama dilakukan kepada bapak Drs. Dudung Budipriatna, M.S, selaku kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang. Wawancara kedua dilakukan kepada bapak Suharman Rahmat, SH, selaku kasi promosi pariwisata Kota Serang. Penulis mengadakan wawancara mendalam dengan narasumber dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota serang untuk mengetahui bauran promosi dalam sektor pariwisata di Pulau Burung untuk menarik wisatawan, yaitu : 1. Bapak Drs. Dudung Budipriatna, M.S. a. Posisi : Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang Penulis mewawancarai kepala dinas karena beliau yang menyetujui segala kegiatan strategi promosi secara menyeluruh. Selain itu beliau bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan promosi yang ada di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang. b. Lokasi : Ruang Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang. Penulis melakukan wawancara kepada narasumber di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dikarenakan penelitian yang dilakukan dilakukan dalam batas ruang Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang.

14 44 2. Bapak Suharman Rahmat, SH. a. Posisi : Kasi Promosi Pariwisata Kota Serang Penulis mewawancarai Kasi Promosi Pariwisata Kota Serang karena divisi ini memiliki peranan unntuk mengkordinasi kegiatan promosi yang terjadi di lapangan. b. Lokasi : Ruang Kasi Promosi Pariwisata Kota Serang Penulis melakukan wawancara kepada narasumber beralasan karena narasumber tersebut adalah orang yang terjun langsung ke dalam kegiatan promosi pariwisata. Yang mengetahui betul kegiatan dan hambatan yang terjadi di bbidang promosi pariwisata. Peneliti memakai wawancara mendalam, Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Bungin, 2007:108). Peneliti berada di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata selama tiga bulan dari Februari sampai Mei Observasi Selain menggunakan metode wawancara, peneliti juga menggunakan metode observasi partisipan untuk mengumpulkan data. Menurut Burhan Bungin (2007: ) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utama selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit, karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera mata dibantu dengan pancaindera lainnya. Melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian tentang pelaksanaan program komunikasi pemasaran, sehingga mampu mendapatkan data yang akurat. Kegiatan pengamatan yang peneliti lakukan pertama yaitu strategi promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata pada seluruh kegiatan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2015 baru dilakukan dua kegiatan, yaitu road show dan pameran. Dalam event tersebut, peneliti ikut terlibat dalam kegiatan yang di lakukan untuk mempromosikan pariwisata Kota Serang. Kegiatan road show dan pameran

15 45 diselenggarakan di pusat Kota Serang. Pihak Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang harus mencari tempat yang strategis untuk melakukan penyelenggaraan event agar dapat menarik pengunjung yang lebih banyak dalam event tersebut, bisa dilihat dari gambar tersebut. Penulis juga melakukan pengamatan pariwisata atas kelebihan yang dimiliki Pulau Burung yaitu banyaknya jenis-jenis burung mancanegara yang singgah di Pulau Burung. Selain mengamat kelebihan Pulau Burung, penulis mengamat kegiata bauran promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang untuk meningkatkan pengunjung. Didalam penelitian, penulis juga ikut serta dalam kegiatan bauran promosi seperti promosi tatap muka dan publisitas. Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan dalam mengumpulkan data dengan ikut serta kegiatan promosi yang di lakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang. Maka berdasarkan hasil observasi secara partisipan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penelitian ini berhubungan dengan strategi promotion mix untuk menarik pengunjung. (studi kasus DISPORAPAR Kota Serang) adalah : 1. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tidak hanya melakukan promosi dengan media, melalui kepala seksi promosi pariwisata mereka melakukan promosi di Twitter dan Facebook. Di dalam media ini pemerintah informasi update tentang destinasi pariwisata khususnya Pulau Burung. Ini sangat efektif ketika hampir semua masyarakat mulai mengenal keindahan pariwisata di Kota Serang khususnya wisata Pulau Burung, banyak tanggapan dan kritik positif yang diberikan oleh masyarakat kepada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang selaku pengelola pariwisata. 2. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang selain bekerjasama dengan pihak ketiga seperti travel agent, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata juga bekerjasama dengan sistem fasilitas kepada

16 46 pihak ketiga yaiut travel agent dan beberapa pihak lainnya yang bekerja sama dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, yang dimaksud kerjasama adalah pihak yang mengajak kerjasama diberikan harga khusus atau setengah harga dari paket yang disediakan. 3. Dalam kegiatan monitoring social media Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, penulis melihat strategi yang dilakukan dalam melakukan kegiatan promosi sudah dijalankan sesuai dengan perencanaannya seperti memberikan informasi ter- up to date tentang destinasi pariwisata di Pulau Burung khususnya Pulau Burung, melakukan interaksi langsung dengan para followers, mengupload foto-foto dan video di social publisher seperti di instagram. Serta menggunakan twitter Duta Pariwisata Kota Serang untuk lebih mengenalkan destinasi pariwisata di Kota Serang. 4. Promotion Mix yang yang dilaksanakan mendukung kegiatan promosi sangat membantu dan merangsang Pengunjung untuk melihat serta mengetahui keberadaan dan tempat Pulau Burung sehingga menggunakan jasa travel agent yang bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olahrga dan Pariwisata Kota Serang Dokumentasi Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data-data yang terkait dengan strategi promosi pariwisata. Cara yang diperoleh melalui data primer dan sekunder. Data primer yang di peroleh ialah melakukan depth interview. Interview dilakukan kepada beberapa informan sebagai subjek penelitian. Ada dua informan yang peneliti gunakan yaitu internal dan informan external yang dipilih yaitu Kepala Dinas, Kepala Promosi dan ahli promosi. peneliti mewawancarai ketiga nara

17 47 sumber karena ketiga informan ini dapat memberikan informasi yang akurat yang dapat peneliti dengan menudah mendapatkan data-data tersebut. Data Sekunder yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dan melalui media perantara. Data dalam bentuk data yang sudah jadi melalui publikasi yang di keluarkan dinas pemuda olahraga dan pariwisata kota serang. Pemandangan di dalam Pulau Burung Gambar 4.2

18 48 Katalog Sumber Peneliti Gamabar 4.3 Event Promosi Pariwisata Sumber Peneliti Gambar 4.4

19 49 Pemandangan di luar Pulau Burung Sumber Peneliti Gambar Keabsahan Data Untuk menguji keabsahan data di dalam penelitian ini, akan digunakan metode keabsahan data triangulasi sumber. Triangulasi sumber ini adalah pengujian dengan membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang di peroleh dari sumber yang berbeda (Krisyantono, 2012: 72). Data yang yang diperoleh tidak hanya berpacu terhadap satu peneliti bisa membandingkan jawaban antara narasumber yang diberikan berbeda maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kejanggalan anatara data yang diberikan oleh narasumber. Dari hasil wawancara triangulasi sumber, teori yang dipaparkan buku dengan teori yang dikemukakan sumber memiliki kesamaan maka dapat disimpulkan bahwa teori yang didapatkan valid. Hasil wawancara membuktikan bahwa strategi bauran promosi dapat mampu meningkatkan konsumen. Peneliti membandingkan wawancara yang dilakukan kepada tiga narasumber. Didalam daftar pertanyaan peneliti menanyakan strategi bauran promosi dalam meningkatkan pengunjung dalam sektor pariwisata. Menurut bapak dudung dan

20 50 suharman, staff promosi bertindak melakukan kegiatan promosi dan bertugas menjaga komunikasi dengan pelanggan dengan membagikan brosur di event. Event juga dapat membantu perusahaan sebagai upaya menarik wisatawan atau pengunjung ke Kota Serang, karena dengan adanya event wisatawan atau pengunjung bisa semakin mengenal destinasi yang ada di Kota Serang Analisis Data Reduksi Data Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian ddata yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila di perlukan. (Sugiyono, 2012: 246). Diketahui bahwa Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tidak memili sumberdaya manusia yang cukup. Orang yang berperan sebagai promosi adalah kepala seksi promosi. Kepala seksi promosi bertugas membuat strategi promosi dan melakukan kegiatan promosi dengan berbagai macam bauran promosi. Adapun alasan kenapa Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tidak memiliki cukup sumber daya manusia, karena tidak adanya mutasi dari pemerintah kota untuk menambah pegawai. Adapun strategi lain yang digunakan selain bauran promosi iyalah penyelenggara event di Kota Serang setiap tahunnya dan road show di hari ulang tahun Kota Serang setiap tahunnya. Bauran Promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang juga menggunakan advertising below the line dan above the line untuk menarik wisatawan atau pengunjung ke Pulau Burung. Bauran Promosi juga menggunakan komunikasi yang efektif dalam beriklan untuk apa yang di jelaskan oleh dinas dapat di mengerti oleh wisatawan. Wawancara pertama di lakukan bersama Bapak Dudung selaku Kepala Dinas. Bapak Dudung mengatakan pentingnya promosi pariwisata bagi pemerintah Kota Serang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah di mana dari peningkatan tersebut untuk pembangunan dan Pemeliharaan pariwisata Kota Serang. Dalam hal menigkatkan pengunjung ke kota serang kami dari pemerintah membuat trobosan untuk mempromosikan pariwisata tersebut. trobosan tersebut di lakukan dengan

21 51 bauran promosi,pemerintah tidak sendirian dalam hal ini. Pemerintah di bantu dengan pihak ketiga seperti travel agent. Pemerintah selalu melakukan promosi sepanjang tahun sesuai dengan rencana kerja pariwisata yang sudah di anggarkan. Dinas Pemuda olahraga dan pariwisata melakukan bauran promosi tidak ada kendala dari segi anggaran, tetapi memiliki hambatan dari segi pengajuan anggaran dan sumber daya manusia dimana bidang promosi hanya memiliki lima staff dan dari lima staff tersebut tidak memiliki latar belakang tentang promosi bisa dilihat dari realisasi anggaran Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dibawah ini : NO TAHUN ANGGARAN REALISASI , , , , ,29 Sumber data DISPORAPAR Tabel realisasi anggaran 4.1 % Bapak Dudung sebagai kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang terkadang suka membuat surat dan pengajuan sponsor untuk kegiatan promosi pariwisata yang membuat kepala dinas tidak fokus terhadap strategi yang ingin di jalankannya. Wawancara ke dua di lakukan bersama Bapak Suharman selaku Kepala Seksi Pariwisata. Bapak Suharman mengatakan kegiatan promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata ini mengikuti kegiatan apa yang kita buat rencana kerja tahun lalu tentnag promosi. bauran promosi sangat lah penting bagi kemajuan pariwisatta Kota Serang, karena dapat meningkatkan pengunjung. Kegiatan promosi yang sering kita lakukan adalah periklanan dan penjualan langsung. Kegiatan periklanan seperti iklan di tv dan radio lokal sesuai anggaran dan penjualan langsung kita melibatkan pihak ketiga seperti travel agent untuk membantu memperkenalkan potensi pariwisata Pulau Burung. Kegiatan yang dilakukan Bapak Suharman selaku Kepala Seksi Promosi Pariwisata sangatlah sulit, karena minimnya sumberdaya manusia yang kurang dan kemampuan staff yang belum maksimal menggunakan alat teknologi. Dalam hal ini

22 52 selaku kepala seksi pariwisata Bapak Suharman mewajibkan para staffnya harus mengaetahui tentang promosi atau strategi promosi Pentingnya menggunakan strategi bauran promosi untuk meningkatkan pengunjung, walaupun dinas lebih sering menggunakan advertising dan pemasaran langsung. Sering menggunakan periklanan dan pemasaran langsung bukan berarti tidak menggunakan publisitas, promosi penjualan dan promosi tatap muka, tetap kita jalankan tapi tidak sebanyak kegiatan periklanan. Untuk tahun ini kita sama dengan tahun lalu yaitu periklanan menggunakan media elektronik dan media cetak, publisitas kita menggunakan web Biro Humas dan Protokol Kota Serang, pemasaran langsung kita menggunakan travel agent yang resmi atau terdaftar di Dinas Pariwisata Kota Serang, promosi penjualan kita menggunakan discount atau potongan harga dan promosi tatap muka kita sering sekali road show dan membagikan brosur kepada orang yang ada di pinggir jalan sekaligus memberi tahu potensi pariwisata yang ada di kota serang. Bukan berarti semua tidak di pakai, di pakai tapi tidak terlalu sering seperti periklanan dan pemasaran langsung. Kegiatan public relation Dinas Pemuda Olahraga dan Kota Serang tidak di lakukan oleh Biro Humas dan Protokol Kota Serang yang bertugas mempublikasikan potensi pariwisata yang ada di Kota Serang Seperti Pulau Burung dan tempat wisata lainnya, kegiatan berikutnya yaitu promosi penjualan yang di lakukan oleh dinas khususnya pariwisata seperti discount bagi pengunjung rombongan agar beban biaya yang di tanggung wisatawan tidak terlalu besar untuk di keluarkan dan kegiatan yang terakhir yaitu promosi tatap muka dinas pariwisata kota serang memiliki peran Kang dan Nong Kota serang yang bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata di Kota Serang Khususnya Pulau Burung, Kang Nong Kota Serang sendiri di mulai pada tahun 2009 dua tahun sesudah Kota Serang Berdiri pada tahun 2007 yang bertujuan untuk membantu pemerintah untuk membangun dan mempromosikan pariwisata Pulau Burung. Selain bauran promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang sering melakukan event seperti event Gebyar Wisata dan road show yang di selenggarakan satu tahun sekali. Acara tersebut memperkenalkan kemasyarakat potensi wisata di Kota Serang dan yang terakhir event Pantai Pesisir yang di laksanakan di Kecamatan Kasemen Kota Serang. Event tersebut tentang promosi pariwisata khususnya untuk pantai dan Pulau Burung.

23 53 Foto Road Show Pejabat dan staff Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata Sumber Peneliti Gambar 4.6 Menurut Bapak Suharman mengapa Dinas khususnya pariwisata sangat gencar terhadap kegiatan promosi, karen Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang ingin meningkatkan pendapatan asli daerah untuk memperbaiki jalan ke tempat pariwisata atau Pulau Burung. Selain memperbaiki jalan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata ingin memperbaiki fasilitas Pulau Burung seperti menara dan tempat duduk. Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi Periklanan Media yang digunakan dalam mempromosikan suatu produk untuk menarik pengunjung yaitu Koran, Majalah, dan Billboard. Media iklan yang pernah digunakan yaitu media cetak Radar Banten, dan elektronik Banten TV. Menurut peneliti periklanan yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang melalui media cetak sudah dilakukan. periklanan melalui media elektronik yaitu televisi sudah pernah dilakukan.

24 54 Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi Dinas Pemuda Promosi penjualan Menurut peneliti sales Olahraga dan yang diberikan oleh promotion yang Pariwisata Kota Dinas Pemuda diberikan oleh Dinas Serang Olahraga dan Pemuda Olahraga dan Sales Promotion melaksanakan Sales Promotion implementasinya Pariwisata Kota Serang yaitu diskon dan pemberian Pariwisata Kota Serang lebih terfokus kepada Pengunjung. dengan merchandise seperti memberikan mug, pulpen eksklusif, bonus-bonus serta kalender pada terhadap awal tahun Pengunjung seperti diskon. Hubungan Untuk membina Setelah peneliti silaturahmi serta hubungan yang baik melakukan hubungan batin dengan pengunjung wawancara dan sering ditingkatkan dan customer biasanya mengobservasi Public Relations melalui acara gebyar pariwisata yang di laksanakan dengan cara pengiriman kartu ucapan, parcel, dan di ternyata memang Public Relations khusus belum ada oleh Dinas Pemuda akhir tahun diadakan dalam Dinas Pemuda Olahraga dan acara Gebyar Olahraga dan Pariwisata Kota Pariwisata. Pariwisata Kota Serang di Alun- Serang tersebut, dan Alun Kota Serang masih banyak staff bertujuan agar yang kerjanya masyarakat lebih merangkap sehingga mengenal kurang fokus pariwisata di Kota terhadap pekerjaan Serang dan lebih yang sesuai dengan dekat kepada jabatannya.

25 55 Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi pemerintah. Pada dasarnya Penjualan secara Menurut peneliti Dinas Pemuda langsung oleh Dinas Direct Marketing atau Olahraga dan Pemuda Olahraga dan penjualan secara Pariwisata Kota Pariwisata Kota langsung dalam Dinas Direct Serang tidak Serang dilakukan Pemuda Olahraga dan Marketing menjual secara dengan cara Pariwisata Kota langsung kepada mengirimkan brosur Serang belum konsumen tetapi yang diminta oleh dilakukan dengan lebih terfokus customer yang melihat kesadaran sendiri kepada travel iklan destinasi karena untuk agent. pariwisata yang ada di pengiriman brosur Kota Serang. harus permintaan dari customer terlebih dahulu. Dinas Pemuda Personal Selling oleh Menurut Peneliti Olahraga dan Dinas Pemuda Personal Selling yang Pariwisata Kota Olahraga dan dilakukan oleh Dinas Serang biasanya Pariwisata Kota Pemuda Olahraga dan Personal terlebih dahulu Serang dilakukan Pariwisata Kota Selling melakukan training melalui sales-sales. Serang dilakukan bagi seluruh staff Seluruh sales melalui para staff. karena sumber diberikan training Saat sedang berada daya manusia khusus misalnya dikantor dan bertemu sangat perlu sekali training sales skills dengan bapak dalam hal training seperti bagaimana cara Suharman selaku dimana training itu menghadapi customer. kepala seksi promosi dapat pariwisata Kota meningkatkan Serang Dinas Pemuda kualitas Olahraga dan kecerdasan sumber Pariwisata Kota

26 56 Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi daya manusia Serang bertanya terutama sales- apakah ada rencana sales. Training- untuk penambahan training tersebut staff dan beliau dapat berupa menjawab iya boleh training saja jika memang ada komunikasi, lalu yang prospek. training smart selling, lalu training dalam kepercayaan diri, emotional, dan lain sebagainya Pemasaran melalui Dinas Pemuda Menurut peneliti website sudah ada Olahraga dan Dinas Pemuda Internet tetapi didalam Pariwisata Kota Olahraga dan Marketing website, belum ada Serang Berencana Pariwisata Kota transaksi penjualan untuk membuat Serang sudah yang langsung Online Barcode melakukan internet menggunakan Scanner yang marketing tetapi kartu kredit, debit dipasang dimajalah belum ada transaksi maupun transfer. sehingga ketika difoto penjualan secara melalui smartphone langsung. dapat langsung nglink ke Webside Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang memiliki

27 57 Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi sosial media yaitu facebook dan twitter. Table Observasi Pengolahan Data Penelitian Setelah melakukan reduksi data, tahap selanjutnya adalah melakukan data atau display data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang di lakukan kepada 3 informan selama penelitian, maka ditemukan hasil yang dijelaskan sebagai berikut : 1 Kegiatan bauran promosi yang di lakukukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang untuk menarik pengunjung. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, strategi promosi pariwisata salah satunya dengan menggunakan lima alat bauran promosi Bauran promosi (promotion mix) juga di sebut sebagai bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan saran pemasaran langsung yang di gunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelaggan secara persuasif dan membangun hubungan pelaggan (Philip Kotler dan Gary Amstrong 2006: ). Berikut adalah pernyataan dari Bapak Dudung, yaitu : pelaksanaan promosi yang kita lakukan selama ini sangat banyak yang di lakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, seperti iklan di koran, tv dan brosur. Untuk kegiatan lainnya selain iklan seperti publisitas melalui Biro Humas dan Protokol Kota Serang, penjualan tatap muka melalui road show dan penjualan langsung melalui agen yang kita kirimkan satu persatu ke pada agen travel resmi. Setiap satu tahun sekali kota serang menyelenggarakn kegiatan acara tahunan yang bertema GEBYAR WISATA. Alat bauran promosi yang peneliti sebutkan kepada bapak Dudung dinas sering menggunakan alat bauran promosi yaitu periklanan.

28 58 Berikut ini adalah pernyataan Bapak Suharman, yaitu : Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang sudah menyiapkan anggaran yang sesuai dengan rencana kerja promosi selama satu tahu. Kegiatan yang kami lakukan selama setahun yaitu dengan menggunakan iklan. Dari lima bauran promosi, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang sering melakukan kegiatan promosi yaitu dengan iklan atau bisa disebut advertising. Bagi Dinas iklan adalah promosi yang sangat efektif untuk mempromsikan objek pariwisata. Selain kegiatan bauran promosi kegiatan yang kami lakukan adalah mengadakan event tahunan seperti Gebyar Wisata dan Pesisir Pantai, walaupun Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata selalu menggunkan iklan sebagai sarana untuk meningkatkan pengunjung bukan berarti promosi tatap muka, penjualan langsung, promosi penjualan dan publisitas di kesampingkan melainkan jarang di pakai. Seperti di ketahui Dinas Pemuda Olahraga dan Parwisata Kota Serang sering melakukan kegiatan promosi dengan beriklan di televisi, radio dan brosur. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang percaya bahwa periklanan memberikan dampak yang sangat positif bagi kagiatan promosi. menurut (Hurriyati ratih, 2010:59) periklanan memiliki salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang di susun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. 2 Apa saja hambatan dalam pelaksanaan bauran promosi untuk meningkatkan minat pengunjung ke Pulau Burung? Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tentang hambatan dalam pelaksanaan promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang. Berikut adalah pernyataan dari Bapak Dudung, yaitu : hambatan dalam berpromosi kita kekurangan sumber daya manusia yang cukup bisa dilihat hanya lima orang dan dari lima orang tersebut tidak memiliki latar belakang komunikasi yang paham tentang promosi yang membuat Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dalam berpromosi yang dapat tidak adnya

29 59 strategi yang lebih baik. Selain kekurangan sumber daya manusia yang cukup Dinas Pemuda Olahraga dan Kota Serang memiliki kendala terhadap anggaran yang di alokasikan oleh pemerintah untuk kegiatan promosi pariwisata Berikut adalah pernyataan Bapak Suharman, yaitu : hambatan yang saya miliki saat ini dari bidang promosi pariwisata adalah kurangnya sumberdaya manusia yang berdampak pada kurang optimalnya strategi yang di lakukan, ditambah lagi dengan kurangnya pemahan tentang berpromosi dan dibarengi kurang optimalnya pemakaian kemajuan teknologi. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tetap optimis dengan keterbatasan yang ada pemerintah dapat memajukan pariwisata di Kota Serang 4.3 Pembahasan Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan oleh penulis dan juga penelaah dokumen Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, maka penulis berusaha untuk mengaitkan hasil dari observasi, wawancara serta teori yang digunakan oleh penulis, guna untuk menjawab rumusan masalah dengan cara memperlihatkan hasil dan tujuan dari penelitian yang dilakukan Hambatan Bauran Promosi Dalam penelitian yang dilakukan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tentunya tidak selalu berjalan mulu dalam melaksanakan strateginya. Ada saja hambatan yang diluar kendali, contohnya seperti miss communication antara staff promosi pariwisata dengan Kepala seksi promosi pariwisata sehingga kegiatan promosi pun menjadi terhambat. Ditambah lagi kurangnya pengetahuan staff terhadap promosi, maka dari itu tiap staff wajib mengetahui tentang promosi terlebih dulu. Hambatan lainnya dengan kurangnya sumber daya manusia yang dapat menghambat kegiatan promosi pariwisata Pulau Burung dan kurang optimalnya memanfaatkan kemajuan teknologi. Menurut bapak suharman dalam wawancara di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, hambatan utama yaitu pada sumber daya manusia. Karena kekurangan sumberdaya manusia dan tidak memiliki background pendidikan komunikasi itu sangat sulit menciptakan strategi promosi yang efektif. Strategi

30 60 komunikasi yang efektif menurut bapak Suharman yaitu memberikan hasil sesuai tujuan, tujuan dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang adalah mendatangkan wisatawan ke Pulau Burung atau Kota Serang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Dengan adanya peningkatan pendapatan asli daerah pemerintah Kota Serang khususnya bisa memperbaiki akses ke tempat pariwisata agar pengunjung tidak perlu khawatir jalan rusak yang mengganggu kenyamanan menuju tempat pariwisata. Hambatan berikutnya yang cukup sulit yaitu merubah pola pikir masyarakat atau wisatawan untuk mau datang ke Pulau Burung. Wisatawan atau pengunjung sulit mengunjungi ke tempat pariwisata yang belum cukup di kenal kalangan luas, karena tidak tau pulau burung dimana dan juga keindahannya seperti apa Kegiatan Bauran Promosi Menurut William J. Stanton yang dikutip (Basu Swastha dan Irawan,2008:349) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern mengemukakan bahwa, Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang sebagai instansi pemerintah bidang olahraga, pemuda dan pariwisata di Kota Serang memiliki tujuan untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak. Maka dari itu dibutuhkanlah data base atau data analisa yang bertujuan untuk evaluasi hasil kegiatan agar kegiatan berikutnya dapat lebih baik dan sesuai dengan keinginan target pariwisata. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahhraga dan Pariwisata Kota Serang untuk menggapai tujuan meningkatkan pengunjung adalah dengan melakukan strategi bauran promosi yang jitu. Karena dengan melakukan promosi yang baik akan berdampak besar pada bertambahnya pengunjung, salah satunya dengan data base tadi. Dengan meningkatnya wisatawan akan mempengaruhi peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Bauran Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka memasarkan pariwisata. Promosi bukan saja sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan konsumen atau masyarakat, tetapi juga merupakan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

31 61 kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Dalam melakasanakan kegiatan promosinya, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang menerapkan lima bauran promosi, yakni : 1. Periklanan Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensila atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah murahnya (Frank Jefkins,2005:5) Promosi dengan jalan periklanan yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dalam membangun komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan wisatawan dibangun melalui beberapa media yang antara lain : surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame, dan surat langsung dimana yang menjadi target pemasaran pada kegiatan promosi dengan jalan periklanan ini adalah masyarakat lokal yang tercakupi dalam ruang lingkup mediamedia yang digunakan tadi. 2. Penjualan Perseorangan Personal selling menurut (Haeriyati Ratih, 2012:59) adalah komunikasi langsung antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudia akan menccoba dan membelinya. Promosi perseorangan (personal selling) Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dilakukan dengan memberikan layanan dalam mengatasi keluhan dari pelanggan, bersikap ramah dan membantu permasalahan yang dihadapi pelanggan. Sifat penjualan perseorangan ini lebih dalam menghadapi pelanggan karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan dan perilaku masingmasing pembeli. Selain itu, tenaga penjualan juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian ditempat pada saat itu juga.

32 62 3. Promosi Penjualan Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang di beli pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui Promosi Penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impluse buying (pembelian tanpa renca sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. (Hurriyati ratih, 2010:60). Promosi penjualan yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang merupakan langkah intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian maupun penjualan produk atau jasa dan merupakan alat penting yang digunakan oleh pemerintah untuk mendorong pembelian atau penggunaan jasa yang lebih cepat atau lebih besar oleh pelanggan atau saluran perdagangan. Seperti membawa rombongan di atas 100 orang akan di kenakan diskon. 4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas Menurut Frank Jefkins (2005:260) Humas adalah segenap upaya yang terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik dan pengertian timbal-balik antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran dan promosi yang penting, dimana dinas tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan umum yang lebih besar lainnya. Dimana hal ini dirancang untuk memperbaiki, mempertahankan maupun melindungi citra dinas maupun produknya. Kegiatan humas kota serang adalah seperti memperkenalkan wisata lewat web dan facebook. Adapun program ini dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang diantaranya memberitakan atau

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Serang merupakan daerah otonomi baru hasil pemekaran, Kab Serang Provinsi Banten. Sebagai ibu kota Provinsi, kehadiran Kota Serang adalah sebuah konsekuensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kepariwisataan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tampak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia saat ini Theme Park yang berupa wisata buatan dengan konsep wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah terutama di kota-kota

Lebih terperinci

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN... i HALAMAN PERSETUJUAN...... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan 131 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi sektor yang tidak pernah habisnya, karena selain merupakan penghasil

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab III ini, penulis menyajikan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung kepada informan tentang strategi promosi yang dilakukan Dinas Kebudayaan Pariwisata

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dalam bidang pemasaran, strategi merupakan elemen dasar dari tercapainya tujuan promosi. Dalam menjalankan kegiatan promosi DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

Mata Kuliah - Media Planning & Buying Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Faktor Strategi & Bauran Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Faktor strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan laba yaitu dengan melaksanakan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan dari pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan dari pendapatan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata ini, maka suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG Presentation by : Drs. BUDIHARTO HN. DASAR HUKUM KEPARIWISATAAN Berbagai macam kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi kegiatan ekonomi suatu negara. Industri pariwisata mampu memberikan pendapatan devisa negara

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa Negara di Asia seperti Korea, China, dan Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Negara-negara

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan pesona alam yang indah, tingginya ketercapaian target sektor pariwisata sepanjang tahun 2013 semakin menguatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

TAHUN : 2005 NOMOR : 04 TENTANG BADAN PEMBINAAN DAN PROMOSI KEPARIWISATAAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

TAHUN : 2005 NOMOR : 04 TENTANG BADAN PEMBINAAN DAN PROMOSI KEPARIWISATAAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2005 NOMOR : 04 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 688 TAHUN 2005 TENTANG BADAN PEMBINAAN DAN PROMOSI KEPARIWISATAAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL Nurcholisoh/35212481/3DD01 Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo,SE, MM Manajemen Pemasaran/ D3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2014 STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL BAB I

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS OLAHRAGA, PEMUDA DAN PARIWISATA

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS OLAHRAGA, PEMUDA DAN PARIWISATA WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS OLAHRAGA, PEMUDA DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap produsen atau pelaku usaha pastilah membutuhkan sebuah pemikiran yang tersusun, terorganisasi dan terarah dalam usaha memasarkan produknya. Promosi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern ini humas atau public relation menjadi suatu hal yang sangat penting untuk perusahaan. Dimana posisi public relation sudah sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat, sehingga perlu memiliki strategi dalam memasarkan produknya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 61 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI TERENDAH PADA DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1.Perencanaan Kinerja Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah memberikan daya

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1.Teori Umum. 2.1.1.1 Komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan industri mobil semakin hari semakin pesat sehingga memunculkan banyak persaingan antara produsen mobil yang berlombalomba mengeluarkan

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey terlebih dahulu terhadap 100 responden dengan menggunakan kuantitatif terlebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL ORGANISASI

BAB IV PROFIL ORGANISASI 1 BAB IV PROFIL ORGANISASI IV.1. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga VISI KEMENPORA Terwujudnya kualitas sumber daya pemuda dan olahraga dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, kepemimpinan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya industri jasa perhotelan akan menimbulkan terjadinya persaingan yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Berdasarkan Pedoman Penyusunan LAKIP yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN), disebutkan bahwa Perencanaan Strategik merupakan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. (Yerik Afrianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat di berbagai negara dan menjadi sumber devisa yang cukup besar. Di Indonesia pariwisata menjadi suatu bukti keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pariwisata Banyak para pakar dan ahli pariwisata serta organisasi pariwisata yang memberikan batasan atau pengertian dari pariwisata tetapi untuk menyatukan pengertian,

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu mengenai perumusan dan penetapan strategi promosi dilakukan oleh Simorangkir (2009) yang meneliti strategi promosi produk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA 12 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA 2.1 Sejarah Singkat Kabupaten Kampar merupakan tempat yang penuh dengan berbagai obyek wisata. Oleh karena itu pembangunan pariwisata ini sebagai

Lebih terperinci