PESAN MORAL DALAM NOVEL SUJUD CINTA DI MESJID NABAWI KARYA PUTRI INDAH WULANDARI OLEH SAHRIANI GONIBALA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PESAN MORAL DALAM NOVEL SUJUD CINTA DI MESJID NABAWI KARYA PUTRI INDAH WULANDARI OLEH SAHRIANI GONIBALA"

Transkripsi

1 1

2 2 PESAN MORAL DALAM NOVEL SUJUD CINTA DI MESJID NABAWI KARYA PUTRI INDAH WULANDARI OLEH SAHRIANI GONIBALA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2014 Sahriani Gonibala (Penulis Utama) Dr. Sance A. Lamusu, M.Hum. (Anggota/Pembimbing I) Dr. Muslimin, M.Pd (Anggota/Pembimbing II) ABSTRAK Sahriani Gonibala Pesan Moral dalam Novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi Karya Putri Indah Wulandari. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Fakultas Sastra dan Budaya. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pesan moral dalam novel sujud cinta di mesjid nabawi karya Putri Indah Wulandari. Tujuannya, yakni (1) mendeskripsikan pesan moral dilihat dari segi batiniah dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi karya Putri Indah Wulandari, (2) mendeskripsikan pesan moral dilihat dari segi lahiriah dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi karya Putri Indah Wulandari.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut digunakan metode deskriptif. Sumber data yang diperoleh yakni novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi Karya Putri Indah Wulandari. Selanjutnya teknik pengumpulan data yakni, menggunakan teknik kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut. (1) mengidentifikasi pesan moral dilihat dari segi batiniah dan lahiriah, (2) menganalisis data, (3) mendeskripsikan hasil analisis, (4) menyimpulkan hasil penelitian.berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis maka disimpulkan bahwa pesan moral yang terdapat dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi Karya Putri Indah Wulandari memuat dua segi yang berbeda, yakni segi batiniah dan segi lahiriah. Selain itu, saran dalam penelitian ini semoga pembaca dapat memahami pesan moral yang tertuang dalam novel ini dan dapat dijadikan sebagai patokan dalam menjalani kehidupan di masyarakat serta melakukan kajian lebih mendalam lagi terhadap novel-novel kesastraan. Kata kunci: pesan moral, novel sujud cinta di mesjid Nabawi

3 3 PENDAHULUAN Salah satu bentuk karya sastra yang kita kenal adalah novel. Novel merupakan sumber bacaan yang menyampaikan sisi kehidupan manusia dan permasalahannya. Menurut Foster (dalam Tuloli, 2000:17) novel adalah salah satu bentuk karya sastra prosa yang agak panjang. Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra diakui pula keberadaannya di samping cerpen, drama dan puisi. Sesuai nama dan wujudnya novel dianggap sebagai salah satu karya sastra yang panjang dan kompleks dengan unsur utamanya adalah tema, alur/plot, latar/setting, tokoh dan penokohan, dan amanat. Novel adalah suatu cerita dengan suatu alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif (Tarigan, 1984:164). Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra yang menampilkan persoalan-persoalan kehidupan yang menggambarkan nilai-nilai tertentu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Didalam novel tertuang ide, perasaan, pengalaman, dan buahpikiran pengarang yang mengandung sifat-sifat yang baik dan luhur serta mempunyai nilai rasa yang tinggi dan bermanfaat bagi kehidupan. Pemaknaan terhadap karya sastra atau novel ini tidak bisa terlepas dari kajian tentang unsur-unsur pembangun utamanya yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, alur, tokoh, sudut pandang dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang tersirat pada karya sastra yang turut menambah bobot ide pada karya sastra yaitu pada latar belakang pengarang, sosial, nilai-nilai tertentu dan sebagainya. Sesuai dengan hal di atas, pengarang secara tidak langsung memberikan amanat atau pesan-pesan penting kepada pembaca dan masyarakat pada umumnya, karena biasanya pengarang menyatakan maksud ide, pikiran, dan gagasannya melalui hal-hal yang bersifat tidak baik. Menyikapi hal tersebut pembaca atau masyarakat pada umumnya harus lebih cerdas dalam menganalisis maksud dan tujuan pengarang, sehingga dapat mempertimbangkan sesuatu hal yang sifatnya baik atau buruk. Hal tersebut membuat ketertarikan di dalam menganalisis masalah tentang pesan moral, karena menurut Simorangkir (2003:4) moral merupakan sesuatu hal yang berkaitan dengan tindakan atau perilaku yang menerapkan aturan atau petunjuk konkret tentang bagaimana ia harus bertindak dalam hidup ini sebagai manusia yang baik, dan bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik. Moral dalam karya sastra dapat dipandang sebagai amanat dan pesan. Bahkan unsur amanat itu sebenarnya merupakan gagasan yang

4 4 mendasari penulisan karya sastra itu sendiri, gagasan yang mendasari diciptakannya karya sastra sebagai pendukung pesan (Nurgiyantoro, 2012 : 321) Menurut Hadiwardoyo (1990:13). Moral sebenarnya memuat dua segi yang berbeda, yakni segi batiniah dan segi lahiriah. Sikap batin baru dapat dilihat oleh orang lain setelah terwujud dalam perbuatan lahiriah yang baik pula. Orang yang memiliki sikap batin yang buruk, maka orang tersebut memiliki perbuatan yang buruk juga. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan pesan moral dilihat dari segi batiniah dan pesan moral dilihat dari segi lahiriah dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi karya Putri Indah Wulandari. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau melukiska, menganalisis secara sistematis, faktual, akurat serta apa adanya. Jadi metode deskriptif analisis digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pesan moral yang terdapat dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi kaya Putri Indah Wulandari.Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi kaya Putri Indah Wulandari terbitan Sabil, cetakan tahun Wujud data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan kata, frasa, kalimat dan wacana yang terdapat dapat dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi kaya Putri Indah Wulandari yang menggambarkan pesan moral. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik kepustakaan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) Membaca serta memahami secara berulang novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi kaya Putri Indah Wulandari sehingga memperoleh masalah yang terkandung di dalamnya, (2) Mengidentifikasi data yang berhubungan dengan pesan moral dilihat dari segi batiniah dan segi lahiriah yang terdapat dalam novel ini berdasarkan pendekatan didaktis, (3) Mencatat data yang berhubungan dengan dengan pesan moral dilihat dari segi batiniah dan segi lahiriah yang terdapat dalam novel ini, (4) Mengelolah data yang telah dicatat kemudian dideskripsikan sesuai dengan tujuan penelitian.

5 5 HASIL PENELITIAN 1. Pesan Moral Dilihat dari Segi Batiniah a) Pesan Moral dilihat dari Segi Batiniah dalam Bentuk Iman Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaannya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Hal ini tampak pada kutipankutipan di bawah ini. Rabbi,sesungguhnya hanya karena-mu aku hidup, hanya dengan nama-mu aku kuat menghadapi hidup ini. Tak kuasa diri ini terlepas dari jalan-mu, dan sesungguhnya beribu nikmat telah Engkau berikan padaku, hanya pada-mu hamba berserah. (SCDMN. Hal 14) Kutipan di atas menggambarkan sosok Nida yang beriman kepada Allah dengan menyatakan bahwa Allah-lah yang berkuasa atas hidup seseorang, dan Dialah yang mampu memberi nikmat maupun ujian kepada hamba-nya. Baginya, hanya Allah satu-satunya tempat untuk berserah dan memohon. Segala ujian hidup tidak akan bisa terlewati tanpa hidayah-nya. Beribu nikmat yang telah Allah berikan, maka tidak ada alasan untuk bisa berpaling dari-nya. Ya Rabbi, tolong jaga cintaku dan tolong jaga hatiku, jangan biarkan semua ini berkembang menjadi maksiat, karena yang kuinginkan dari cintaku kepada Muhammad Muhsin adalah nikmat bukan laknat. (SCDMN. Hal 19) Adapun kutipan di atas merupakan bentuk keimanan Nida, di mana ia meminta kepada Rabbinya untuk selalu menjaga hatinya agar tidak terkotori oleh perasaan cinta yang nanti akan membawa dampak negatif bagi dirinya. Cinta yang ia rasakan adalah cinta yang memang turun dari surga cinta-nya Allah, dan dia percaya bahwa Allah akan selalu menjaga hati dan cintanya agar tetap bersih semata-mata karena mengharap ridha Allah bukan cinta yang berujung pada maksiat. b) Pesan Moral dilihat dari Segi Batiniah dalam Bentuk Ikhlas

6 6 Makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-nya, dan kebaikan pahala-nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian Si Muslim tersebut menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan. Nida, mengapa kau termenung? Tanya Maryam. tidak, aku hanya merasa sedih, artinya sebentar lagi aku akan kehilangan sahabat terbaikku. Nida, kita bertemu karena Allah dan kita juga akan berpisah karena Allah, yakinlah bahwa persahabatan yang dilandasi rasa cinta pada Allah tak akan pernah putus sampai kapan pun. (SCDMN. Hal 23) Kutipan novel di atas menunjukan keikhlasan sosok Maryam yang akan berpisah dengan sahabat terbaiknya. Sahabat yang dikirim oleh Allah untuk bersama-sama dengan kita dalam mencari ridha Allah. Sungguh memang berat rasanya berpisah dari orang yang kita saying atau orang yang sudah begitu dekat dengan kita. Hanya dengan ikhlaslah kita bisa melewati saat-saat seperti itu, saat yang begitu memilukan hati kita. Sungguh, rasanya sangat berat kutinggalkan pesantren yang sudah banyak memberiku pelajaran yang amat berharga, dan hari ini juga aku akan berpisah dengan sahabatku Maryam Muhsin, dan artinya juga aku tak akan pernah lagi mendengar kabar dan cerita Maryam tentang Muhammad, karena dia juga akan kembali ke Madinah, kota kelahirannya. (SCDMN. Hal 24) Kutipan di atas menggambarkan keikhlasan Nida yang begitu besar, karena selain akan berpisah dengan sahabat terbaiknya Maryam, dia juga akan pergi meninggalkan pesantren tempat ia menimbah ilmu dan pelajaran yang sangat berharga. Selain itu juga dengan perpisahan ini ia tidak akan pernah lagi tentang Muhammad Muhsin saudara kembarnya Maryam Muhsin, yang karena lewat cerita-cerita Maryam akan sosok Muhammad yang akhirnya menimbulkan rasa cinta di hati Nida. c) Pesan Moral dilihat dari Segi Batiniah dalam Bentuk Rasa Syukur syukur menurut istilah adalah bersykur dan berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan menyebut nikmat yang diberikan kepadanya dimana rasa senang, lega itu terwujud pada lisan, hati maupun perbuatan.

7 7 Dan semenjak perbincanganku dengan Maryam saat itu, aku mulai menjalin persahabatan dengan dirinya. Maryam adalah sahabat yang baik, dia selalu mendukungku disetiap langkahku, dan kali ini aku menemukan sosok seorang sahabat sejati karena Allah. (SCDMN. Hal 16) Kutipan novel di atas menggambarkan rasa syukur Nida karena menemukan sosok seorang sahabat sejati yang dikirim oleh Allah untuk mendukungnya disetiap waktu. Sahabat yang memiliki akhlah yang baik juga shalihah, ia adalah Maryam Muhsin Sahabat yang selalu ada untuk kita, berbagi rasa suka dan duka bersama. Sahabat yang selalu mengajak kita dalam melakukan kebaikan. Jarang sekali orang yang bisa menemukan sosok sahabat seperti itu selain atas izin Allah. Alhamdulillah Alhamdu lillaahilladzii ahyaanaa ba damaa amaatana wa ilaihin nussur. Segala puji bagimu Allah yang telah menghidupkanku kembali setelah mematikanku. (SCDMN. Hal 20) Kutipan di atas merupakan rasa syukur Nida kepada Allah karena masih diberikan kesempatan untuk bisa bangun kembali dari tidur, atau dari kematian kecil. Kita harus selalu bersyukur apabila kita masih bisa menjemput mentari pagi karena itu adalah nikmat Allah Swt. Orang yang kurang bersyukur tidak akan merasakan ketenangan hati karena selalu mengeluh dengan keadaan yangmenurutnya tidak sesuai dengan apa yang dia harapakan. 2. Pesan Moral Dilihat dari Segi Lahiriah a) Pesan Moral dilihat dari Segi Lahiriah dalam Bentuk Tingkah Laku Tunggu sebentar, Nida. ada apa, Ustadz? Nida anakku, cinta adalah anugerah suci dari Allah yang harus dijaga keabadiannya, karena butiran cinta suci mengalir deras dari singgasana tertinggi, dan tidak semua orang bisa mendapatkan kebahagiaan cinta yang langsung turun dari genggaman-nya. Tapi berhati-hatilah anakku, cinta bagaikan mata pedang yang dapat menghunus siapa pun yang menggenggamnya, apabila kita tidak berhati-hati menggunakannya, maka harapan kita yang akan terluka. (SCDMN. Hal 19) Kutipan novel di atas merupakan tingkah laku ustadz Karya sebagai seorang guru yang mengingatkan muridnya agar menjaga cintanya, jangan sampai cinta yang suci itu ternoda oleh sikap kita sendiri yang tidak berhati-hati.

8 8 Apabila kita tidak berhati-hati dalam mencintai, maka kita akan jatuh ke dalam maksiat yang akan menciptakan kesengsaraan bagi kita yang merasakannya. Seorang guru wajib memberikan nasihat kepada semua murid agar nantinya itu bisa membimbing mereka dalam bertingkah laku. Abi, aku sangat menghormati Abi sebagai orang tuaku satu-satunya. Setelah kehilangan Ummi, aku tak mungkin rela membiarkan hati Abi terluka. Aku sudah kehilangan Ummi, jadi aku tak mau kehilangan Abi. Maka dari itu, insya Allah aku akan berusaha menjadi yang terbaik selalu. (SCDMN. Hal 57) Kutipan novel di atas menggambarkan tingkah laku Nida yang berbakti kepada orang tuanya. Dia sangat menyayangi Abinya yang kini menjadi orang tua satu-satunya setelah kepergian Umminya. Dia tidak ingin membuat hati Abinya terluka, ia hanya ingin melihat Abinya bahagia dengan cara selalu berusaha menjadi yang terbaikdi mana pun ia berpijak agar nantinya Abi merasa bangga memiliki putrid sepertinya. b) Pesan Moral dilihat dari Segi Lahiriah dalam Bentuk Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan. Hal ini tampak pada kutipan-kutipan di bawah ini. Nida, kau muridku yang patuh, tolong janganlah kau mengecewakanku. Aku minta kau menjaga dan menambah terus hafalan al-qur anmu serta mempertahankan prestasimu. Aku menginginkan kau tetap menjadi yang terbaik di mana pun engkau berada. (SCDMN. Hal 15) Kutipan novel di atas adalah bentuk tanggung jawab seorang guru yakni ustadz Karya untuk terus mengingatkan kepada muridnya agar selalu tekun dalam belajar dan menimbah ilmu. Menjaga prestasi amatlah penting bagi seorang pelajar. Tanggung jawab seorang guru adalah mendidik murid-muridnya agar menjadi pintar, tuntunya dalam hal agama. Guru haruslah mengajarkan hal-hal baik yang nanti akan menjadi bekal hidup bagi murid-muridnya.

9 9 Anakku Nida, Abi kembali ke Kufah, Abi akan mengirimkan uang setiap bulannya untuk biaya pendidikan dan biaya hidupmu. Kau adalah harapan Abi satu-satunya, jangan kecewakan Abi. Insya Allah Abi, aku akan belajar dengan sungguh-sungguh, aku akan berusaha menjadi putri kebanggaan Abi. (SCDMN. Hal 56) Kutipan di atas termasuk bentuk tanggung jawab seorang ayah untuk menyekolahkan anak, serta menbiayai pendidikannya. Juga tanggung jawab seorang anak agar bisa mendapat hasil yang diharapkan orang tua. Anak adalah titipan Allah yang harus kita jaga, kita besarkan juga berikan pendidikan yang layak. Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam proses pertumbuhan anak. Jadilah orang tua yang baik bagi anak-anak. c) Pesan Moral dilihat dari Segi Lahiriah dalam Bentuk Prestasi prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam bidang tertentu. Hal ini tampak pada kutipan-kutipan di bawah ini. Tak terasa, tiga tahun sudah telah berjalan begitu cepat. Roda kehidupan terus berputar seakan pergi meninggalkan masa lalu yang menyimpan berjuta kenangan, dan terasa pula kesulitanku dalam menghafal al-qur an telah dapat kulalui dengan baik, dan sungguh tak pernah kupercaya, aku sekarang telah hafal al-qur an. Ya aku hafizhah sekarang, aku bisa membawa kedua orang tuaku menuju gerbang surga yang penuh keindahan. Shabrina Lailatun Nida al-hafizhah, itu namaku sekarang. (SCDMN. Hal 21) Kutipan di atas menggambar prestasi Nida dalam hal menghafal al-qur an. Ya, sekarang dia mendapat gelar hafizhah. Dengan prestasi yang ia raih, ia bisa membawah kedua orang tuanya masuk surga, karena telah berhasil mendidiknya dengan baik. Prestasi cemerlang itu tak mungkin dapat diraih tanpa doa dan kerja keras juga dukungan kedua orang tua. Nida adalah anak yang cerdas dan tekun dalam belajar, jadi ia berhak atas hasil yang sesuai dengan apa yang ia harapkan. Abi menyarankanmu untuk melanjutkan studimu. Bagaimana jika di Universitas al- Azhar Kairo? Di Kairo Abi? Artinya aku harus meninggalkan Ummi, Abi dan kota Kufah lagi?

10 10 Ilmu adalah harta yang paling berharga, Anakku. Kejarlah ilmu selagi Allah masih memberimu kesempatan, janganlah kau sia-siakan waktumu. Kau cerdas, shalihah, Abi percaya kau pasti bisa menjadi putri kebanggaan Ummi dan Abi. (SCDMN. Hal 27) Kutipan di atas termasuk prestasi, di mana Nida belum puas dengan hasil yang telah ia dapatkan dan tetap ingin melanjutkan studi untuk menambah ilmu lebih banyak lagi.walaupun harus kembali berpisah dengan keluarga, namun demi mengukir prestasi yang cemerlang ia rela, semoga ilmu yang nanti didapatkan bisa bermanfaat bagi kehidupan dan agama. PEMBAHASAN 1. Pesan Moral Dilihat dari Segi Batiniah Pesan moral dilihat dari segi batiniah yang pertama yaitu iman. Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaannya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Pesan moral dilihat dari segi batiniah yang kedua yaitu ikhlas. Secara istilah, Ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-nya dengan yang lain.oleh karena itu, bagi seorang muslim sejati makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-nya, dan kebaikan pahala-nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian Si Muslim tersebut menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan. Pesan moral dilihat dari segi batiniah yang ketiga yaitu rasa syukur. Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-nya. Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa syukur menurut istilah adalah bersykur

11 11 dan berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan menyebut nikmat yang diberikan kepadanya dimana rasa senang, lega itu terwujud pada lisan, hati maupun perbuatan. 2. Pesan Moral Dilihat dari Segi Lahiriah Pesan moral dilihat dari segi lahiriah yang pertama yaitu tingkah laku. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Pesan moral dilihat dari segi lahiriah yang kedua yakni tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat. Pesan moral dilihat dari segi lahiriah yang ketiga yakni prestasi.prestasi itu tidak mungkin diacapai atau dihasilkan oleh seseorang selama ia tidak melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh atau dengan perjuangan yang gigih. Dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus penuh perjuangan dan berbagai rintangan dan hambatan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan optimisme prestasi itu dapat tercapai. SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulan bahwa pesan moral dilihat dari segi batiniah dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi karya Putri Indah Wulandari memperlihatkan gambaran perilaku tokoh yang memiliki hati yang bersih dan suci. Hal ini membentuk iman yang kuat, rasa ikhlas, juga selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepadanya baik itu nikmat maupun cobaan. Hal inilah yang patut untuk dicontoh di

12 12 dalam kehidupan sehari-hari.pesan moral dilihat dari segi lahiriah dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi karya Putri Indah Wulandari mencerminkan akhlak yang baik. Hal ini juga merupakan perwujudan dari hati yang bersih dan suci. Memiliki hati yang bersih menjadikan perilaku kita juga menjadi baik, karena hati yang memerintahkan raga untuk melakukan suatu tindakan. Perbuatan lahiriah itu terbentuk menjadi tingkah laku yang baik, bertanggung jawab atas segala perbuatan maupun amanah yang diberikan, serta memiliki prestasi yang cemerlang. SARAN Sesuai simpulan di atas, maka dapat diberikan saran yakni, pesan moral dilihat dari segi batiniah dan segi lahiriah yang terdapat dalam novel Sujud Cinta di Mesjid Nabawi karya Putri Indah Wulandari ini semoga dapat dipahami oleh para pembaca sehingga makna yang tertuang dalam novel ini dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.setiap orang yang membaca sebuah karya fiksi, khususnya novel yang mengangkat persoalan yang melanggar moral, janganlah dinilai sebagai karya yang tidak layak untuk dibaca. Namun, seharusnya dimaknai apa yang sebenarnya terkandung di dalamnya yang bisa kita ambil segi positifnya untuk dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bukanlah suatu penelitian yang sifatnya utuh. Oleh sebab itu, diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan kajian lebih mendalam lagi terhadap novel-novel kesastraan. DAFTAR PUSTAKA Hadiwardoyo, Purwa Moral dan Permasalahannya. Yogyakarta: kanisius Indah Wulandari, Putri Novel: Sujud Cinta di Mesjid Nabawi.Jogjakarta: Sabil Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Simorangkir, O.P Etika:Bisnis, Jabatan, dan Perbankan. Jakarta. PT. Rineka Cipta Tarigan, Guntur. 1984: prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Bandung Tuloli, Nani Kajian sastra. Gorontalo:BTM. Nurul Jannah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan dengan media bahasa. Orang dapat mengetahui nilai-nilai

Lebih terperinci

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang 1 PENDAHULUAN Karya sastra adalah salah satu bentuk karya seni yang pada dasarnya merupakan sarana menuangkan ide atau gagasan seorang pengarang. Kehidupan manusia dan berbagai masalah yang dihadapinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Siti Ma rifatul Khoeriah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra selalu muncul dari zaman ke zaman di kalangan masyarakat. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan manusia yang

Lebih terperinci

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Anggi Dwi Jayanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Anggi Dwi Jayanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS INTERTEKSTUALITAS SASTRA NOVEL SUJUD CINTA DI MASJID NABAWI KARYA PUTRI INDAH WULANDARI DAN NOVEL SUJUD HATI DI UJUNG SUBUH KARYA INDAH EL-HAFIDZ DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu bentuk karya seni yang pada dasarnya merupakan sarana menuangkan ide atau gagasan seorang pengarang. Kehidupan manusia dan pelbagai

Lebih terperinci

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN 1 DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Putut Hasanudin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo pututhasanudin@yahoo.com

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Ariyadi Kusuma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK Penelitian ini mengambil novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA

NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi adanya pemilihan bahan ajar yang ditentukan kurang menyesuaikan daya kemampuan

Lebih terperinci

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nadia Astikawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tiika89unyiil@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SMA Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Ntriwahyu87@gmail.com

Lebih terperinci

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ari Handayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pesan adalah suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan

Lebih terperinci

NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA

NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Prayudi Nursodik Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK

NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK Oleh: Anisa Mayasaroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan

Lebih terperinci

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA Oleh Fatmawati Nurul Ayu R Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

MENGHAYATI PERAN ISTRI

MENGHAYATI PERAN ISTRI MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI RELIGIUS NOVEL WO AI NI, ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W. DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS NOVEL WO AI NI, ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W. DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA ANALISIS NILAI RELIGIUS NOVEL WO AI NI, ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W. DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh : Esti Rahayu Pendidikan Bahasa ndonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo erahayuest@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra yang lahir di tengah-tengah masyarakat merupakan hasil imajinasi atau ungkapan jiwa sastrawan, baik tentang kehidupan, peristiwa, maupun pengalaman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sepanjang pengamatan peneliti, tidak ditemukan penelitian yang membahas nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Dwi Widiasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan buah karya dari seorang pengarang, dengan menghasilkan sebuah karya sastra pengarang mengharapkan karyanya dapat dinikmati dan dipahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual,

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL HADIAH KECIL DARI TUHAN KARYA ADI RUSTANDI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL HADIAH KECIL DARI TUHAN KARYA ADI RUSTANDI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS NILAI MORAL NOVEL HADIAH KECIL DARI TUHAN KARYA ADI RUSTANDI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ika Chandra Deviana Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH NOVEL AYAT SUCI YANG MENARI KARYA GARINA ADELIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH NOVEL AYAT SUCI YANG MENARI KARYA GARINA ADELIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH NOVEL AYAT SUCI YANG MENARI KARYA GARINA ADELIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Yuli Lestari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, hasil temuan penulis dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. Anggoro yaitu berupa makna pesan dakwah

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

[ Indonesia Indonesian

[ Indonesia Indonesian SUAMI TIDAK SHALAT : [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Misy'al al-utaibi Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : : 2009 1430 2 Suami Tidak Shalat Segala puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO Oleh: Wahyuni Ekawati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Zakicha37@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI Oleh: Riswanto PendidikanBahasadanSastra Indonesia Riseoneto@gmail.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nurhaeni Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Nur.haeni77@yahoo.com ABSTRAK: Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan baik dalam segala hal (Maulana dkk, 2008: 363). Optimis juga berarti memiliki pengharapan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh : Basuseno Sugeng Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sangat berperan penting sebagai suatu kekayaan budaya bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, mempelajari adat

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA. NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA. Oleh : Gilang Ratnasari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP-Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui: Cece Abdulwaly Diterbitkan oleh: melalui: HAFAL AL-QUR'AN: BUAH SABAR & ISTIQAMAH Oleh: Cece Abdulwaly Copyright 2014 by Cece Abdulwaly Cetakan I, 2015 Desain Sampul: Cece Abdulwaly Penerbit: Tahfidz Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah hasil ciptaan manusia yang memiliki nilai keindahan yang sangat tinggi. Keindahan yang terdapat dalam sebuah karya sastra, merupakan hasil dari

Lebih terperinci

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Meyin Mulyanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan cerminan keadaan sosial masyarakat yang dialami pengarang, yang diungkapkan kembali melalui perasaannya ke dalam sebuah tulisan. Dalam tulisan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma

NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan nilai-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi. Nilai-nilai moral yang terkandung

Lebih terperinci

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi 31 Agustus 2005 Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi Orang tua kita yang telah menyekolahkan anaknya mencapai tingkat pendidikan tinggi, dalam menanggapi putrinya yang lebih memilih aktif di rumah setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan

Lebih terperinci

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA Oleh: Eka Destiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Ekadestiani0@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan berbagai hal yang digali dari masalah

Lebih terperinci

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA Oleh: Wahyuningsih Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Proses pengkaian dan analisis terhadap isi kandungan Surat Al-Fatihah ayat 5 tentang proses pendidikan tauhid uluhiyah keseluruhannya mendukung kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah sebuah kreasi yang indah, baik lisan maupun tulisan yang memiliki peran penting dalam menciptakan karya sastra dengan hakikat kreatif dan imajinatif,

Lebih terperinci

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46). Ikhlas oleh Islisyah Asman* Jika ada pengemban dakwah merasa kering jiwanya, gersang ukhuwah, keras hati, hasad, banyak berselisih dan beda pendapat dengan yang lain, mengarah ke permusuhan, berarti ada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan pun merupakan salah satu unsur intrinsik penting yang membangun jalannya cerita.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana

BAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Novel-novel karya Oki Setiana Dewi merupakan novel-novel yang bisa dijadikan pembelajaran untuk diambil hikmahnya, karena banyak sekali nilainilai ajaran Islam yang terkandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilakukan oleh manusia (Chaer, 2007:239). pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189).

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilakukan oleh manusia (Chaer, 2007:239). pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Satuan-satuan sintaksis meliputi wacana, kalimat, klausa, frase dan kata. Kalimat termasuk dalam tata bahasa dalam bab sintaksis. Pernyataan yang mengatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya (Panuti

Lebih terperinci

NILAI RELIGIUS NOVEL RAMBUT ANNISA KARYA ZAYNUR RIDWAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL RAMBUT ANNISA KARYA ZAYNUR RIDWAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI RELIGIUS NOVEL RAMBUT ANNISA KARYA ZAYNUR RIDWAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Eka Suwandi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL GURU PARA PEMIMPI KARYA HADI SURYA DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL GURU PARA PEMIMPI KARYA HADI SURYA DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL GURU PARA PEMIMPI KARYA HADI SURYA DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Wahyu Kartikasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga kehidupannya dengan bahasa sebagai media penyampaiannya. Sastra merupakan

Lebih terperinci

Penerbit Lintang Fajar

Penerbit Lintang Fajar Penerbit Lintang Fajar Terima Kasih dan Maaf 100 Cerita 100 Kata Copyright 2015 oleh Aditya Prahara Desain Sampul : Indri Wulandari & Aditya Prahara Desain Isi : Indri Wulandari Penerbit Lintang Fajar

Lebih terperinci

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Kukuh Iman Ujianto Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

NILAI MORAL TOKOH UTAMA NOVEL BAK RAMBUT DIBELAH TUJUH KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

NILAI MORAL TOKOH UTAMA NOVEL BAK RAMBUT DIBELAH TUJUH KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X NILAI MORAL TOKOH UTAMA NOVEL BAK RAMBUT DIBELAH TUJUH KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X Oleh: Agus Pujiyanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGI WANITA TERHADAP NOVEL SOLD KARYA PATRICIA McCORMICK SKRIPSI. Oleh. Yunita Trisnaningtyas NIM

KAJIAN PSIKOLOGI WANITA TERHADAP NOVEL SOLD KARYA PATRICIA McCORMICK SKRIPSI. Oleh. Yunita Trisnaningtyas NIM KAJIAN PSIKOLOGI WANITA TERHADAP NOVEL SOLD KARYA PATRICIA McCORMICK SKRIPSI Oleh Yunita Trisnaningtyas NIM 070110201032 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER 2011 KAJIAN PSIKOLOGI

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : 12.2 Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah dengan Sistematika dan Bahasa yang Efektif

Kompetensi Dasar : 12.2 Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah dengan Sistematika dan Bahasa yang Efektif Kompetensi Dasar : 12.2 Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah dengan Sistematika dan Bahasa yang Efektif Bapak kepala sekolah yang saya hormati. Bapak /Ibu Guru yang saya hormati. Para undangan yang saya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang

Lebih terperinci

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Tri Sugiarti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu karya yang lahir dari hasil perenungan pengarang terhadap realitas yang ada di masyarakat. Karya sastra dibentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi manusia, bahkan sastra begitu akrab karena dengan atau tanpa disadari terdapat hubungan timbal balik antara keduanya.

Lebih terperinci

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA oleh INEU NURAENI Inneu.nuraeni@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

YUNITA KUMALASARI A

YUNITA KUMALASARI A PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH TUNGGULSARI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Ika Yuliastuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET) KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET) SEJARAH NABI MUHAMMAD DI MAKKAH BACA DI BUKU PAKET HALAMAN 109 126 (lebih lengkap)

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lirik lagu

Lampiran 1 Lirik lagu Lampiran 1 Lirik lagu Kupinang Kau Dengan Bismillah Feat Rossa oleh: Ungu Tuhan memberikanku cinta untuk ku persembahkan hanyalah padamu Dia anugerahkanku kasih hanya untuk berkasih berbagi denganmu Atas

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

TOKOH, PENOKOHAN CERITA DONGENG PUTRI CINDERELLA DENGAN BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN PERBANDINGANNYA (SUATU TINJAUAN STRUKTURAL DAN DIDAKTIS) OLEH

TOKOH, PENOKOHAN CERITA DONGENG PUTRI CINDERELLA DENGAN BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN PERBANDINGANNYA (SUATU TINJAUAN STRUKTURAL DAN DIDAKTIS) OLEH TOKOH, PENOKOHAN CERITA DONGENG PUTRI CINDERELLA DENGAN BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN PERBANDINGANNYA (SUATU TINJAUAN STRUKTURAL DAN DIDAKTIS) OLEH Nuryana Huna Dr. Ellyana G. Hinta, M. Hum Dr. Sance A.

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Rahmat Hidayat Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dayattwins@gmail.com ABSTRAK: Tujuan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR'AN (MTQ) TINGKAT NASIONAL KE-XXIII TAHUN

Lebih terperinci

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Novi Asriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan BAB II LANDASAN TEORI Eksistensi dari karya sastra di tengah masyarakat tidak lepas dari pengakuan masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan karya sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat

Lebih terperinci