IMPLEMENTASI CASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DOKTER JAGA DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU NASKAH PUBLIKASI
|
|
- Susanti Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IMPLEMENTASI CASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DOKTER JAGA DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ardian Nur Romadhan kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
2 NASKAH PUBLIKASI
3 IMPLEMENTATION OF CASE-BASED REASONING FOR SUPPORTING DOCTORS DIAGNOSE DISEASE TO MAINTAIN THE RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU IMPLEMENTASI CASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DOKTER JAGA DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU Ardian Nur Romadhan Kusrini Jurusan Teknik Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT In a decision-making system, there are various methods that can be applied to solve the problem of uncertainty. There is uncertainty in the tracking process can occur because of changes in the existing knowledge in the system. In this research, a method has been used to address the uncertainties with Case- Based Reasoning system (Case-Based Reasoning) in the case of tracking to Keep Supporting Physicians in Diagnosing Diseases of the RSU PKU Muhammadiyah Delanggu. The process of diagnosis is performed by inserting a new case (the target case) into the system that contains the symptoms of the disease. The cases (source case) that is used in the system is obtained from case management record diagnosis of a general practitioner. System processing cases filed with a solution in the previous case that already exist in the data-base system (case-base). Cases with a value of symptoms that have similarities (similarity), the highest will be taken and then the solution of the case would be the solution for the new case. If the case can not be diagnosed, it will be revised. The revision process will result in a solution that has been developed and stored into the system to be used as new knowledge (fresh knowlegde). The resulting system will provide the output of the possibility of disease and treatment suggestions based on the equation of new cases with knowledge of the system. So that helps in decision making more quickly and accurately. Keywords : Case-Based Reasoning, target-case, source-case, common diseases, casebase, similarity, fresh knowledge.
4 1. Pendahuluan Penyakit merupakan suatu keadaan dimana terdapat gangguan fungsi tubuh yang menghambat aktifitas hidup manusia. Penyakit di Indonesia pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh serangan virus, jamur, infeksi, parasit dan lain sebagainya. Sehingga kesehatan didalam kehidupan manusia sangat mudah terserang. Disamping itu faktorfaktor lain seperti lingkungan hidup, iklim, dan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan manusia, telah ikut serta dalam menyumbang penyakit yang mengganggu kesehatan pada manusia. RSU PKU Muhammadiyah Delanggu merupakan rumah sakit yang profesional dan islami. Rumah sakit ini mempunyai banyak pasien yang memeriksakan kesehatannya, rata-rata rumah sakit ini menangani 70 pasien tiap harinya. RSU PKU Muhammadiyah Delanggu hanya memiliki 9 dokter jaga tetap. Untuk menangani pasien yang sedang memeriksakan kesehatannya, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam dan ditangani oleh satu dokter jaga yang bertugas dalam satu shift dan dibantu 3 perawat. Karena memiliki layanan 24 jam rumah sakit ini membagi 3 jam kerja pada tiap hari tugasnya yaitu pagi dari pkl 07:00-02:00, siang dari pkl 02:00-20:00, dan malam dari pkl 20:00-07:00. Keberadaan sistem ini diharapkan dapat membantu kerja dokter pada RSU PKU Muhammadiyah Delanggu dalam melakukan diagnosa yang menghasilkan keluaran berupa kemungkinan penyakit dan saran pengobatan yang didasarkan pada persamaan kasus baru dengan pengetahuan yang dimiliki sistem. 2. Landasan Teori 2.1 Sistem Pakar (Expert System) Sistem pakar adalah program kecerdasan buatan yang menggabungkan basis pengetahuan (knowladge base) dengan sistem inferensi. Inferensi berasal dari bahasa inggris yaitu inference. Inferensi adalah suatu proses memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman yang terjadi 1. Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud di sini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosa penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Tidak semua orang dapat 1 Andri Kristanto, Kecerdasan Buatan, hal 19 1
5 mengambil keputusan mengenai diagnosis dan memberikan penatalaksanaan suatu penyakit Siklus CBR Prosedur umum ketika menerapkan CBR, umumnya dijelaskan oleh klasik siklus Penalaran Berbasis Kasus diperkenalkan oleh Aamodt dan Plaza (1994) (lihat Gambar 2.1) 3. Gambar 2.1 Penalaran Berbasis Kasus Cycle oleh Aamodt & Plaza (dalam Armin Stahl). Titik awal dari pemecahan-proses masalah baru adalah soal yang diberikan yang solusi diperlukan. Masalah ini dapat dicirikan sebagai kasus baru yang bagian solusi masih belum diketahui. Ini baru kasus sering juga disebut query kemudian diproses dalam empat tahap. 2.3 Algoritma Nearest Neighbor Nearest Neighbor adalah pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari sejumlah fitur yang ada. Misalkan diinginkan untuk mencari solusi terhadap seorang pasien baru dengan menggunakan solusi dari pasien terdahulu. Untuk mencari kasus pasien mana yang akan digunakan maka dihitung kedekatan kasus pasien baru dengan semua kasus pasien lama. Kasus pasien lama dengan kedekatan terbesar-lah yang akan diambil solusinya untuk digunakan pada kasus pasien baru 4. 2 Kusrini, M.Kom. APLIKASI SISTEM PAKAR Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan, hal 3 3 Armin Stahl Learning of Knowladge-Intensive Similarity Measures in Case-Based Reasoning, hal 16 4 Kusrini & Emha Taufiq Luthfi, Algoritma Data Mining, hal 93 2
6 Gambar 2.2 Ilustrasi Kedekatan Kasus Seperti tampak pada Gambar 2.2. Ada 2 pasien lama: A dan B. Ketika ada pasien Baru, maka solusi yang akan diambil adalah solusi dari pasien terdekat dari pasien Baru. Seandainya d1 adalah kedekatan antara pasien Baru dan pasien A, sedangkan d2 adalah kedekatan antara pasien Baru dengan pasien B. Karena d2 lebih dekat dari d1 maka solusi dari pasien B-lah yang akan digunakan untuk memberikan solusi pasien Baru. Adapun rumus untuk melakukan penghitungan kedekatan antara dua kasus adalah sebagai berikut 5 : similarity ( T, S) n f ( Ti, Si ) * i 1 w Keteranganan : T : kasus baru S : kasus yang ada dalam penyimpanan n : jumlah atribut dalam setiap kasus i : atribut individu antara 1 s.d. n f : fungsi similarity atribut i antara kasus T dan kasus S w : bobot yang diberikan pada atribut ke-i Kedekatan biasanya berada pada nilai antara 0 s.d. 1. Nilai 0 artinya kedua kasus mutlak tidak mirip, sebaliknya untuk nilai 1 kasus mirip dengan mutlak 6. i w i 2.4 Konsep Pemodelan Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan blue print pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara 5 Ibid. hal 94 6 Ibid. hal 95 3
7 menyeluruh. Semakin kompleks sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik UML (Unified Modeling Language) Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan dan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodelogi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi tool desain berorientasi objek dari IBM 8. Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk meranacang model sebuah sistem Use Case Diagram Kebutuhan fungsional akan digambarkan melalui sebuah diagram yang dinamakan diagram use case. Use Case Diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Terdapat beberapa simbol dalam menggambarkan diagram use case, yaitu use case, aktor dan relasi. Hal yang perlu diingat mengenai diagram use case adalah diagram use case bukan menggambarkan tampilan antar muka (user interface), arsitektur dari sistem, kebutuhan nonfungsional, dan tujuan performansi. Sedangkan untuk penamaan use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin, dapat dipahami dan menggunakan kata kerja Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi 11. a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. 7 Yuni Sugiarti, ANALISIS DAN PERANCANGAN UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6, hal 33 8 Ibid. hal 60 9 Ibid. hal Ibid. hal Ibid. hal 57 4
8 b. Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut. c. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat di antara mereka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubunganhubungan objek tersebut. Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. 1. Nama 2. Atribut 3. Operasi Sequence Diagram Kelas memiliki tiga area pokok : Diagram Sekuence menggambarkan kelakuan/perilaku objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuences maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu 12. Banyaknya diagram Sekuence yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram Sekuence sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram Sekuence yang harus dibuat juga semakin banyak 13. Penomoran pesan berdasarkan urutan interaksi pesan. Penggambaran letak pesan harus berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah pesan yang berjalan terlebih dahulu 14. Diagram Sekuence memiliki ciri yang berbeda dengan diagram interaksi pada diagram kolaborasi sebagai berikut 15 : 12 Ibid. hal Ibid. hal Ibid. hal Ibid. hal Pada Diagram Sekuence terdapat garis hidup objek. Garis hidup objek adalah garis tegas vertikal yang mencerminkan eksistensi sebuah objek sepanjang periode waktu. Sebagian besar objek-objek yang tercakup dalam diagram interaksi akan eksis sepanjang durasi tertentu dari interaksi, sehingga objek-objek itu diletakan di bagian atas diagram dengan garis 5
9 hidup tergambar dari atas hingga bagian bawah diagram. Suatu objek lain dapat saja diciptakan, dalam hal ini garis hidup dimulai saat pesan create diterima suatu objek. Selain itu suatu objek juga dapat dimusnahkan dengan pesan Destroy, jika kasus ini terjadi, maka garis hidupnya juga berakhir. 2. Terdapat fokus kendali (Focus of Control), berupa empat persegi panjang ramping dan tinggi yang menampilkan aksi objek secara langsung atau sepanjang sub ordinat. Puncak dari empat persegi panjang adalah permulaan aksi, bagian dasar adalah akhir dari suatu aksi. Pada diagram ini mungkin juga memperlihatkan penyaringan (nesting) dan fokus kendali yang disebabkan oleh proses rekursif dengan menumpuk fokus kendali yang lain pada induknya Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas mendukung perilaku pararel 16. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut 17 : a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujiannya. c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujiannya. Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaiman masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi 18. Activity diagrams merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi 16 Ibid. hal Ibid. hal Ibid. hal 74 6
10 lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi, dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis 20. Berikut adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dalam menganalisa kasus yang di dapat dari observasi maupun wawancara. 3.2 Analisis SWOT Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode SWOT. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (oportunity), ancaman (threats). Dari analisis ini akan mendapat gambaran mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman dari aplikasi ini Analisis Kekuatan dan Peluang (strength dan opportunities) Analisis ini merupakan rencana jangka panjang, dimana peluang untuk dimanfaatkan dan kekuatan dapat dioptimalkan. Adapun kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh aplikasi pendukung dokter jaga dalam mendiagnosa penyakit pada RSU PKU Muhammadiyah Delanggu ini dapat dilihat pada tabel 3.1 : Analisis kekuatan (strength) Analisis peluang (opportunities) Tabel 3.1 Hasil Analisis Peluang dan Kekuatan a. Dapat mendiagnosis penyakit secara cepat dan akurat, sehingga tidak terjadi kesalahan manusia (human error) dalam penanganan pasien. b. Aplikasi ini dilengkapi pendukung printer untuk mencetak hasil diagnosa sebagai laporan rekam medis pasien. c. Dapat mengurangi biaya keperluan seperti membeli buku catatan baru, pulpen maupun tipex. Nantinya aplikasi ini dapat menjadi media pendukung dokter jaga di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu dalam mendiagnosa penyakit pasien. Sehingga terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat yang komperhensif dan bermutu. 19 Ibid. hal Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern hal 17 7
11 3.2.2 Analisis Ancaman dan Kelemahan (threats dan weakness) Analisis ini merupakan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (shortterm improvement plan), dimana ancaman untuk diantisipasi atau dihindari dan kelemahan dapat segera dibenahi atau diperbaiki. Adapun ancaman dan kelemahan yang dimiliki oleh aplikasi pendukung dokter jaga dalam mendiagnosa penyakit pada RSU PKU Muhammadiyah Delanggu ini dapat dilihat pada tabel 3.2 : Tabel 3.2 Hasil Analisis Ancaman dan Kelemahan Analisis ancaman (threats) Berkembangnya sistem operasi akhir-akhir ini tentu juga diimbangi dengan berkembangnya virus. Dikhawatirkan dengan berkembangnya virus, suatu saat dapat menyerang perangkat komputer sehingga mengganggu jalannya aplikasi. Analisis kelemahan (weakness) a. Dengan banyaknya pasien yang memeriksakan kesehatan tiap harinya dan pelayanan 24 jam pada IGD. Dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan perangkat komputer jika sering digunakan dalam 24 jam. b. Karena aplikasi ini untuk pendukung dokter jaga, sehingga akses yang disediakan hanyalah untuk paramedis, dengan kata lain aplikasi ini tidak dapat digunakan oleh pasien secara langsung. 3.3 Analisis Basis Pengetahuan Case-Based Reasoning Dalam penelitian ini telah diterapakan suatu metode untuk mengatasi ketidakpastian dengan sistem penalaran berbasis kasus (case-based reasoning) Tahapan case-based reasoning Yang menjadi basis pengetahuan pada case-based reasoning adalah fakta-fakta berupa kasus-kasus sebelumnya yang pernah ada dan serangkaian alur untuk memeriksa, menghitung, serta menyimpulkan suatu solusi dari permasalahan yang diberikan. Tahapan pada case-based reasoning ada 4 yaitu: retrieve, reuse, revise dan retain. Pencarian solusi kasus di lakukan pada tahapan retrieve dan reuse. Tahapan retrieve melakukan pencarian tingkat kemiripan kasus inputan pertanyaan gejala-gejala yang diberikan pasien dengan kasus-kasus yang ada pada knowledge base untuk mencari kasus yang memiliki persamaan (similaritas) tertinggi. Hanya kasus yang memiliki persamaan (similaritas) dengan basis kasus yang akan diproses di tahapan reuse untuk disarankan solusi bagi kasus baru. Tahapan revise dan retain merupakan 8
12 tahapan dimana solusi yang diberikan pada kasus inputan pasien sebelumnya di revisi dan diputuskan untuk dijadikan knowledge baru atau tidak Retrieval (penelusuran) Retrieval yang digunakan dalam penelitian ini adalah menelusuri kembali kasus (gejala klinis) lama yang paling menyerupai/relevan dengan kasus baru. Pencocokan dilakukan dengan cara memilih gejala-gejala dengan memberi tanda checkbox terhadap pertanyaan gejala yang sesuai dengan kondisi pasien. Jika pencocokan nilai jawaban kasus sama atau hampir sama dengan basis kasus, maka akan dilakukan tahap reuse yaitu melakukan perhitungan similarity yang menghasilkan kemungkinan jenis penyakit dan akan disarankan solusi obat untuk menjadi solusi dari kasus baru. Asumsi pada penelusuran ini adalah kasus yang mirip akan memiliki solusi yang mirip. Data pertanyaan gejala klinis yang dimasukan pada sistem berbentuk biner (1) atau (0). Dari tanda checkbox untuk menyatakan ya (1) bahwa ada gejala dan tidak memberi tanda checkbox menyatakan tidak (0) bahwa tidak ada gejala. Setiap nilai gejala similar akan dikalikan oleh bobot. Nilai = [nilai checkbox dipilih 1 atau tidak 0 (S)] * bobot (W). Penelusuranan pada aplikasi ini menggunakan teknik Similarity (problem,case) pada algoritma k-nearest neighbor sebagai berikut : Bobot parameter (w) : Gejala Penting = 1 Gejala Biasa = 0,5 Keterangan: Similarity (T, S) = s 1 w 1 + s 2 w s n w n w 1 + w w n S = similarity (nilai kemiripan) yaitu 1 (sama) dan 0 (beda) W = weight (bobot yang diberikan) Reuse Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai similarity kemiripan setiap kasus tertinggi yang sebelumnya telah dilakukan pencocokan yang paling relevan dari kasus baru ke dalam kasus yang lama, sehingga dari hasil perhitungan nilai persamaan (similarity) didapatkan usulan solusi dari kasus yang telah ada dimana mungkin diperlukan untuk memecahkan masalah kasus baru atau dengan kata lain menggunakan ulang solusi kasus lama untuk menangani kasus baru yang serupa. Nilai similarity setiap kasus diperoleh dari jumlah nilai gejala similar terpilih dikali dengan bobot dan dibagi dengan total nilai bobot gejala dalam data kasus lama. 9
13 Berikut ini contoh analisis pengambilan kesimpulan status hasil diagnosa dengan proses pencarian similarity. Dari hasil inputan gejala-gejala kasus baru diperoleh 3 kasus yang mempunyai kemiripan dengan kasus lama yaitu kasus K1, K2, dan K3. Dengan memberi bobot terhadap gejala yang mirip (similar) dengan kasus lama : Tabel 3.1 Tabel Kasus Baru Kasus Baru Kode Gejala Gejala K1 K2 K3 G01 Mual 1 0,5 G02 Muntah 0,5 0,5 G03 Nyeri ulu hati : panas perih 1 G04 Kadang keringat dingin 0,5 G09 Lemas 1 G11 Kadang disertai demam 0,5 G12 Nyeri kepala/leher bagian belakang 1 Gejala sama yang terdeteksi Berdasarkan tabel diatas perlu dihitung Similarity kasus lama terhadap kasus baru. Ada 3 Penyakit terdeteksi, dengan gejala jumlah kemiripan sebagai berikut : K1 = 4 gejala K2 = 3 gejala K3 = 2 gejala 1. Similarity (sama gejalanya) terhadap jenis penyakit yang diderita pasien K1: Gejala yang terdeteksi = (G01, G02, G03, G04) Similarity (T, S) = s 1 w 1 + s 2 w s n w n w 1 + w w n = = [(1 1) + (1 1) + (1 1) + (1 0,5) + (0 0,5) + (0 0,5)] ,5 + 0,5 + 0, , ,5 + 0,5 + 0,5 = 3,5 4,5 = 0, Similarity (sama gejalanya) terhadap jenis penyakit yang diderita pasien K2: Gejala yang terdeteksi = (G02, G09, G11) Similarity (T, S) = s 1 w 1 + s 2 w s n w n w 1 + w w n = = [(1 0,5) + (0 1) + (0 1) + (1 1) + (0 0,5) + (1 0,5) ] 0, ,5 + 0,5 0, ,5 0, ,5 + 0,5 10
14 = 2 4,5 = 0, Similarity (sama gejalanya) terhadap jenis penyakit yang diderita pasien K3: Gejala yang terdeteksi = (G01, G12) Similarity (T, S) = s 1 w 1 + s 2 w s n w n w 1 + w w n = = [(1 0,5) + (0 0,5) + (1 1) + (0 0,5) + (0 0,5) + (0 0,5)] 0,5 + 0, ,5 + 0,5 + 0,5 0, ,5 + 0, ,5 + 0,5 + 0,5 = 1,5 3,5 = 0,428 Maka kesimpulannya adalah kasus K1 dengan tingkat kemiripan sebesar 0.777, atau 77,7% merupakan kasus terdekat dengan similarty tertinggi terhadap kasus baru Revise Tahapan revise merupakan tahapan dimana solusi kasus pada saran obat dari hasil diagnosa diperbaiki. Pada proses validasi ini sistem akan melakukan revise, dimana melalui pertimbangan yang dimiliki oleh paramedis maka solusi kasus pada saran obat dari hasil diagnosa ini akan diproses sistem untuk dilakukan retain. Sistem akan menghasilkan solusi yang telah dikembangkan dan disimpan ke dalam sistem untuk dijadikan pengetahuan baru. Pasien dengan usia < 14 th dosis obat disesuaikan dengan umur dan berat badan Retain Pada proses retain solusi yang sudah diperbaiki akan disimpan sebagai data rekam medis pasien. Jika pakar menyatakan kasus baru tersebut sebagai kasus valid maka kasus baru tersebut dapat diupdate kedalam basis kasus. 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem adalah tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Tahap ini dilakukan setelah melakukan perancangan sistem yaitu pembuatan program. 11
15 4.2 Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui langkah dan alur aplikasi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan rancangan yang diharapkan. Maksud dari pengujian adalah untuk mengetahui masih adakah kesalahan sehingga sistem tidak dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Terdapat 3 jenis kesalahan dalam tes program, yaitu : 1. Kesalahan Penulisan Syntax 2. Kesalahan Sewaktu Proses (run time error) 3. Kesalahan Logika: Tabel 4.1 Testing Login No Skenario Hasil Status 1. Memasukan username Masuk dalam aplikasi Sukses dan password menurut role 2. Memasukan password atau password salah Muncul Pemberitahuan bahwa username atau password yang Sukses 3. Menekan login sebelum semua input terisi dimasukkan salah Muncul Pemberitahuan bahwa login gagal. Sukses 4.3 Pembahasan Aplikasi Input Data Diagnosa Sebelum melakukan tahap proses diagnosa paramedis memasukan data pasien yang sedang memeriksakan kesahatan di IGD RSU PKU MUHAMMADIYAH Delanggu dengan mengisi kode pasien, tanggal periksa, waktu periksa. Lalu tekan mulai untuk melakukan proses diagnosa. Button untuk memulai proses diagnosa Button untuk menambah pasien baru Button untuk keluar dari halaman diagnosa Gambar 4.1 Input Data Diagnosa 12
16 4.3.2 Proses Diagnosa Pada bagian list proses diagnosa ini pengguna melakukan retrieval yaitu tahap pencocokan kasus lama terhadap kasus baru dengan dengan memberi tanda checkbox terhadap pertanyaan gejala yang sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh pasien. Kemudian pilih tombol proses untuk melakukan tahap reuse yaitu perhitungan niali similarity. Button untuk melakukan perhitungan similarity Gambar 4.2 Proses Diagnosa Hasil Diagnosa Pada bagian hasil diagnosa ini menampilkan nilai similarity atau hasil dari diagnosa yang sebelumnya telah dicocokan antara gejala baru dengan kasus lama dan telah dihitung nilai similarity tiap kasus yang terdeteksi, hanya 3 kasus tertinggi yang ditampilkan sebagai hasil perhitungan. Setelah dikalkulasi maka nilai tertinggi diambil sebagi solusi kasus terhadap kasus baru. Jika solusi kasus dinilai tidak valid, maka dokter dapat mengubah solusi kasus dari gejala, jenis penyakit dan saran obat dengan melakukan tahap revise dan retain. Button untuk melakukan revisi gejala, jenis penyakit, dan saran obat Button untuk mencetak hasil diagnosa Button untuk melihat data rekam medis Button untuk menyimpan hasil diagnosa Gambar 4 3 Hasil Diagnosa 13
17 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Setelah tahapan-tahapan penelitian dilakukan kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian kali ini adalah : 1. Sistem penalaran berbasis kasus yang telah dibuat mampu menerapkan keahlian seorang pakar atau ahli (dokter umum) pada RSU PKU Muhammadiyah Delanggu. 2. Sistem penalaran berbasis kasus (case-based reasoning) untuk diagnosa 5 jenis penyakit mengeluarkan solusi diagnosa yang disarankan dari hasil perhitungan similarity dengan batas minimum yang telah ditentukan yaitu 3 nilai similar tertinggi. 3. Sistem penalaran berbasis kasus untuk diagnosa penyakit memiliki fasilitas untuk akuisisi basis data kasus dengan memberikan bobot pada gejala. Fasilitas ini hanya dapat dilakukan oleh pakar yaitu orang yang memiliki hak akses pengolahan data. 4. Berdasarkan hasil pengujian sistem, keluaran yang dihasilkan oleh sistem sama dengan perhitungan manual. Dengan demikian, sistem telah berhasil melakukan perhitungan menggunakan algoritma nearest neighbour. 5.2 Saran Pada penulisan Skripsi ini tentu masih banyak kekurangan, dan mungkin dapat disempurnakan oleh penelitian-penelitian berikutnya. Untuk lebih menyempurnakan program ini penulis memberikan beberapa saran diantaranya : 1. Mengembangkan sistem penalaran berbasis kasus untuk diagnosa penyakit dengan menggunakan metode lain selain nearest neighbour. 2. Dalam aplikasi sistem penalaran berbasis kasus ini jenis penyakit yang diteliti masih tergolong penyakit umum, diharapkan untuk penelitian berikutnya agar dapat melakukan penelitian kelompok diagnosa dengan jenis penyakit yang lebih khusus. 3. Mengembangkan sistem penalaran berbasis kasus untuk identifikasi penyakit lain dengan menggunakan metode nearest neighbour. 4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk membuat aplikasi sejenis yang dapat di akses secara online agar dapat digunakan oleh banyak pihak. 14
18 DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern.Yogyakarta: Andi. Kristanto, Andri Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Kusrini APLIKASI SISTEM PAKAR Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi. Kusrini, dan Emha taufiq Luthfi Algoritma Data Mining. Yogyakarta: Andi. Sugiarti, Yuni ANALISIS DAN PERANCANGAN UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu. Stahl, Armin Learning of Knowladge-Intensive Similarity Measures in Case-Based Reasoning diakses pada tanggal 27 Mei 2013 pukul WIB 15
Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning
Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning Diki Andita Kusuma 1, Chairani 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, IBI Darmajaya 1,2 Jl. A. Pagar Alam,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. informasi serta permasalahan yang ada dalam suatu organisasi. Berikut ini adalah
BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan dan perancangan sistem inforamasi, kita harus menggunakan konsep dasar sebagai acuan dan juga sebagai landasan, dimana konsep-konsep tersebut berhubungan langsung
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING Fransica Octaviani S. (1) Joko Purwadi (2) Rosa Delima (3) foctas@yahoo.com jokop@ukdw.ac.id rosa@ukdw.ac.id Abstraksi Penalaran
Lebih terperinciRANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT
RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT Murien Nugraheni Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Warungboto, Janturan,
Lebih terperinciJurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT ANAK BERBASIS WEB Tri Rezki Maulidia 1, Tedy Rismawan 2, Syamsul Bahri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Empiris Ada beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan mengenai Penerapan Metode Probabilitas Bayesian dan Nearest Neighbour dalam Sistem Pakar Berbasis Case
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Tahapan analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam membuat sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini dilakukan perancangan terhadap Aplikasi
Lebih terperinciSistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Rahmat Tullah 1, Syaipul Ramdhan 2, Nasrullah Mubarak Padang 3 1,2 Dosen STMIK
Lebih terperinciOOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)
OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar adalah suatu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING 1 Nur Kahfi Ibrahim, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciMEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE JACCARD COEFFICIENT
MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE JACCARD COEFFICIENT (Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura) Khairul
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com
REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa
Lebih terperinciSISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA
SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA Ach. Ulul Azmi Rojabi 1 Yusriel Ardian 2 1 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang, rojabi@live.com 2 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan
Lebih terperinciVol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA
CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA Oleh: Arif Rohmadi* *)Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Abstrak Organisasi
Lebih terperinciSistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android
Sistem Pakar Diagnosa Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Joko S Dwi Raharjo 1, Damdam Damiyana 2, Miftach Hidayatullah 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina
Lebih terperinciMAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM
MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren dan pola gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan pola hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan peningkatan penyakit.
Lebih terperinciDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY JACCARD COEFFICIENT
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 40 DIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY JACCARD COEFFICIENT Annisa 1, Tursina 2, Helen Sasty Pratiwi 3 Program
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes
Lebih terperinciPENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB. Uswatun Hasnah
PENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB Uswatun Hasnah Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri (UNISI) Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi ini masalah kesehatan merupakan masalah kompleks. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang dapat dicegah atau dihindari.
Lebih terperinciCase Base Reasoning Penentuan Harga Rumah Dengan Menggunakan Metode Tversky (Studi Kasus: Kota Pontianak)
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2017) 1 Case Base Reasoning Penentuan Harga Rumah Dengan Menggunakan Metode Tversky (Studi Kasus: Kota Pontianak) Hendra 1, Tursina 2, Rudy
Lebih terperinciRima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK
IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESEHATAN UNTUK PENANGANAN DINI PADA KECELAKAAN DENGAN METODE HERBAL Studi Kasus Dalam Rumah Tangga Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB 1 Irman Hariman, M.T. 2 Andri Noviar 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resep Elektronik Sistem resep elektronik adalah pemanfaatan sistem elektronik untuk menfasilitasi dan meningkatkan komunikasi urutan resep atau obat, membantu pilihan, administrasi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROBABILITAS BAYESIAN DAN NEAREST NEIGHBOUR DALAM SISTEM PAKAR BERBASIS CASE BASED REASONING (CBR) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI
PENERAPAN METODE PROBABILITAS BAYESIAN DAN NEAREST NEIGHBOUR DALAM SISTEM PAKAR BERBASIS CASE BASED REASONING (CBR) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI WAYAN RIRIN PUSPITA DEWI NIM. 1108605045 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE SORENSEN COEFFICIENT DALAM MENENTUKAN DAERAH BERPOTENSI RAWAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH (STUDI KASUS : KOTA PONTIANAK) Dede Rachmat
IMPLEMENTASI METODE SORENSEN COEFFICIENT DALAM MENENTUKAN DAERAH BERPOTENSI RAWAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH (STUDI KASUS : KOTA PONTIANAK) Dede Rachmat Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat tingginya permintaan kebutuhan daging ayam broiler. Permintaan pasar yang tinggi terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan penyebab kematian nomor satu di dunia jika tidak ditangani dengan baik. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami
Lebih terperinciCASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DIAGNOSA PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PADA MANUSIA
CASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DIAGNOSA PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PADA MANUSIA Abdiansah, abdiansah@unsri.ac.id Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. Activity Diagram
DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar. Gizi buruk banyak dialami oleh bayi dibawah lima tahun (balita).
Lebih terperinciBab 3 Metoda dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode
Lebih terperinciUnified Modelling Language UML
Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.
Lebih terperinciPenerapan Case Based Reasoning (CBR) untuk Mendiagnosa Jenis Pecandu Narkoba
Penerapan Case Based Reasoning (CBR) untuk Mendiagnosa Jenis Pecandu Narkoba Andik Adi Suryanto 1, Imron Rosyidi 2, Miftahul Ulum 3, Adi Wendra 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Informatika, FT, Universitas PGRI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan
Lebih terperinciGambar 4.1 Flowchart
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam
Lebih terperinci19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu hewan ternak yang paling banyak diternakkan adalah unggas. Unggas memberikan banyak manfaat dan keuntungan, antara lain dapat dimanfaatkan dagingnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Ayu Permata Lestari (0911267) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini
Lebih terperinciCase-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient
17 Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient Tursina Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan atau instansi. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik,
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk salah satunya adalah menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mulai dari tindakan
Lebih terperinci53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI KECANDUAN GAME BERDASARKAN JENIS PERILAKU KECANDUAN GAME MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS OBJECT
PERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI KECANDUAN GAME BERDASARKAN JENIS PERILAKU KECANDUAN GAME MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS OBJECT Anastasya Latubessy 1*, Ahmad Jazuli 1 1 Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh
Lebih terperinciSistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 605 Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Supermanto* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dinas Kesejahteraan Dan Sosial masih menggunakan Microsoft Word dan juga menggunakan buku besar dalam proses pencatatan dan diagnosa penyakit dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinciPENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2
PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164
EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR FIRST AID DIAGNOSE FEVER Shela Shelina Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Expert System, General Disease
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan
Lebih terperinciCASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN
CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN Oleh: Minarni, Indra Warman, Wenda Handayani Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Berdasarkan hasil analisa penulis mengidentifikasi masalah muncul ketika suatu file citra menjadi aset yang sangat berharga yang tidak boleh dilihat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah salah satu teknik kecerdasan buatan yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
Lebih terperinciAPLIKASI AKSES HIT COUNT MENCARI GOOGLE
APLIKASI AKSES HIT COUNT MENCARI GOOGLE Muhammad Yudhi Azriansyah Lubis Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H. M Jhoni No. 70 C Medan 20217, Indonesia muhammad.yudhi09@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk siswa SMA Negeri 1 Parongpong, maka terlebih dahulu perlu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Tujuan dari suatu sistem tergantung pada jenis sistem itu sendiri. Sebagai contoh, sistem peredaran darah manusia merupakan sistem biologi yang memiliki tujuan untuk
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS MESIN PENGERING TEH DI WONOSARI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS MESIN PENGERING TEH DI WONOSARI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Helga Ayuddya kiswara, Mahmud Yunus, Dinny Wahyu Widarti Teknik Informatika, STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paru-paru sebagai pompa satu-satunya untuk sistem pernapasan adalah organ yang sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Namun masih banyak orang yang kurang peduli
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International
Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku pelajaran. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan gambaran suatu sistem yang saat ini sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu
Lebih terperinciPENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni
PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI Elpa Armi Voni 061401030 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS
Lebih terperinciAplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)
Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan
Lebih terperinciSEJARAH UML DAN JENISNYA
SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan
Lebih terperinciPurwokerto 53182, Telp. (0281)
BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan yaitu mengembangkan dalam penentuan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman Jati menggunakan sistem
Lebih terperinciDIAGRAM SEQUENCE UML
DIAGRAM SEQUENCE UML Makalah ini di susun oleh : 1) Banu Hardian (51412367) 2) Mutia Sulisetyani (55412178) 3) Raditya Rafian (55412868) 4) Tio Dwi Akbar (57412395) GUNADARMA UNIVERSITY 1 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER
APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciALGORITMA NEAREST NEIGHBOR
ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR A. Algoritma Nearest Neighbor adalah pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO
PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO Aditya Atika Nugroho Teknik Informatika S-1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Aplikasi informasi yang di bangun ini merupakan aplikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak luput dari perkembangan teknologi informasi, Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga
Lebih terperinci