PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP SIKAP APARAT DALAM MENILAI KINERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP SIKAP APARAT DALAM MENILAI KINERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PAYAKUMBUH"

Transkripsi

1 PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP SIKAP APARAT DALAM MENILAI KINERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PAYAKUMBUH Vivi Etika Sari 1, Yunilma 1, Resti Yulistia M 1, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta 1 vivietika_sari@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this study was to examine the effect of budgetary Goal Characteristics (budgetary participation, clarity of purpose budget, budget evaluation, feedback budget and budgetary purposes difficulty) to assess the attitudes of officials in local government performance Payakumbuh. The sample used in this study as many as 60 respondents from 30 work units (SKPD). The analytical tool used is multiple linear regression analysis. The results showed that the partial budget goal clarity only significant effect on the attitudes of officials in assessing the performance of local governments Payakumbuh, while the budget participation, budget evaluation, feedback budget and budgetary goal difficulty did not significantly influence the attitude of officials in assessing the performance of local Payakumbuh City governments. Keywords: Attitudes, Participation Budget, Clarity of Purpose Budget, Budget Evaluation, Feedback Budget, Budget Goals Difficulty 1. Pedahuluan Setiap aparat pemerintah, mempunyai sikap yang berbeda-beda yang berguna untuk menilai suatu kinerja organisasi publik, baik secara individu maupun organisasi di dalamnya. Kinerja pemerintah dapat direalisasikan dengan anggaran. Untuk membantu kerja manajemen teknikteknik kalkulasi yang telah diciptakan tidak akan berhasil jika realisasinya tidak benar, maka dari pada itu berhasil atau tidaknya suatu anggaran tergantung dari sikap (attitude) individu yang bersangkutan, (Wulandari, 2009). Sikap aparat pemerintah akan menentukan keberlangsungan anggaran untuk periode berikutnya. Suatu sikap yang tidak konsisten dalam penyusunan anggaran akan mempengaruhi nilai kinerja yang dimiliki aparat tersebut, akibatnya tujuan utama dalam rencana penyusunan anggaran tersebut tidak 1

2 tercapai. Kholmi dan Milayanti (2012) Pemeriksaan Keuangan (BPK) atas menjelaskan karakteristik tujuan pengelolaan keuangan daerah di Kota anggaran (budgetary goal Payakumbuh tidak sesuai dengan target characteristics) terdiri dari partisipasi yang diinginkan yaitu wajar tanpa anggaran, kejelasan tujuan anggaran, pengecualian, (Antara Sumbar.com). evaluasi anggaran, umpan balik Penelitian ini merupakan replikasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran. dari penelitian Kholmi, Milayanti Untuk mewujudkan keinginan (2012). Perbedaan penelitian ini dengan masyarakat karakteristik tujuan anggaran penelitian sebelumnya terletak pada tersebut sangat diperlukan terutama objek penelitiannya yaitu SKPD Kota dalam mencapai tujuan anggaran daerah yang tepat dan terealisasikan dengan baik. Partisipasi penyusunan anggaran dalam proses penyusunan anggaran Payakumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh budgetary goal characteristics terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh. sebaiknya melibatkan bawahan untuk memberikan masukan yang baik 2. dan 2. Literatur dan Pengembangan merekapun merasa terlibat dan harus Hipotesis merasa bertanggung jawab dalam 2.1 Theory of Planned Behavior pelaksanaan anggaran. (TPB) Masalah yang penulis temukan di Berdasarkan model TPB, Kota Payakumbuh yaitu salah satu visi menurut Ajzen (1991), dapat dijelaskan dan misi kota Payakumbuh yaitu bahwa perilaku individu ditentukan oleh Rencana Pembangunan Jangka niat (intention). Niat untuk berperilaku Menengah (RPJM) dan terealisasinya dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : anggaran belum terlaksana dengan baik Behavioral belief adalah keyakinan dikarenakan beberapa dari SKPD belum memahami visi dan misi daerah, terlihat dari pimpinan SKPD belum serius individu akan hasil dari suatu perilaku (outcome belief) dan evaluasi terhadap hasil dari keyakinan tersebut, sedangkan dalam pencapaian tujuan. Hal ini Normatif belief adalah keyakinan dibuktikan dengan hasil audit Badan individu tentang harapan normatif orang 2

3 lain yang menjadi rujukannya, seperti keluarga, teman, dan konsultan pajak serta motivasi untuk mencapai harapan tersebut dan yang terakhir Control belief adalah keyakinan individu tentang keberadaan hal-hal yang mendukung atau menghambat perilakunya dan persepsinya tentang seberapa kuat halhal tersebut mempengaruhi perilakunya. 2.2 Sikap Aparat Sikap senang atau bahagia dan gembira atas kepuasan kerja yang diraih sehingga termotivasi untuk menghadapi pekerjaan berikutnya, kepuasan kerja tersebut merupakan sifat positif terhadap pekerjaannya (Sofyandi dan Garniwa, 2007:91). Yulianita, dkk (2005) mengatakan sikap adalah kebiasaan berpikir, merasa serta bertindak dalam menghadapi suatu situasi dan kondisi serta obyek dan nilainilai tertentu. Sikap (attitude) adalah kebiasaan seseorang terhadap obyek tertentu yang diungkapkan melalui tingkah laku, perasaan serta pandangan. Sikap adalah suatu kebiasaan yang kecil mengakibatkan perubahan yang besar. Selain itu, sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap situasinya. 2.3 Budgetary Goal Characteristic Mardiasmo (2005) mendefenisikan anggaran sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, dan penganggaran merupakan proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Setiap tahun pemerintah telah menyusun rencana anggaran dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sementara itu, Indra Bastian (2006) menyatakan bahwa, anggaran merupakan paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang. Jadi, anggaran merupakan pengelolaan hasil kekayaan sebuah organisasi sektor publik untuk kepentingan masyarakat banyak. Sasongko dan Parulian (2010) mengemukakan bahwa anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam suatu periode yang tertuang secara kuantitatif. Anggaran membantu manajemen untuk membuat suatu keputusan dan targettarget tertentu yang akan dicapai suatu organisasi. 3

4 2.4 Partisipasi Anggaran Penelitian Badriyah, Sari dan Savitri (2013) mengemukakan bahwa proses anggaran dari manajer tingkat atas menetapakan anggaran kepada manajer tingkat bawah, sedangkan proses penyusunannya adalah dari manajer tingkat bawah ikut serta memberikan masukan kepada manajer tingkat atas. Manajemen pada sebuah organisasi harus menyertakan antara bawahan dan manajer supaya bawahan termotivasi dalam menyelesaikan tugasnya dan demi kepentingan bersama untuk mencapai tujuan organisasi. 2.5 Kejelasan Tujuan Anggaran Kejelasan tujuan anggaran menggambarkan besarnya tujuan anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik dan dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya (Kenis,1979). 2.6 Evaluasi Anggaran Kennis (1979) evaluasi anggaran adalah tindakan yang dilakukan untuk menelusuri penyimpangan atas anggaran ke departemen yang bersangkutan dan digunakan sebagai dasar untuk penilaian kinerja departemen. Evaluasi anggaran diperlukan karena adanya permasalahan yang terlalu kompleks, ketika evaluasi anggaran dilakukan maka akan terlihat perbedaan antara anggaran yang telah dicapai dengan hasil yang telah didapat. 2.7 Umpan Balik Anggaran Kennis (1979) menyatakan bahwa umpan balik terhadap sasaran anggaran yang dicapai adalah variabel penting yang memberikan motivasi kepada manajer. Sasaran anggaran yang telah ditetapkan harus dipantau oleh manajer terus menerus, karena karyawan yang tidak terpantau kinerjanya akan melalaikan tugasnya tersebut. 2.8 Kesulitan Tujuan Anggaran Kenis (1979) mengemukakan bahwa kesulitan sasaran anggaran mempunyai rentang sasaran dari sangat longgar dan mudah dicapai sampai sangat ketat dan tidak dapat dicapai. Anggaran merupakan rencana pemerintah yang dibuat setiap akhir periode yang bertujuan untuk mencapai maksud tertentu disetiap negara maupun daerah. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Sikap Aparat Dalam manajemen sebuah organisasi partisipasi dapat meningkatkan kinerja aparat karena partisipasi dapat menentukan sikap aparat dalam mengkomunikasikan hal- 4

5 hal yang mereka butuhkan kepada atasannya. Penelitian Kennis (1979) yang menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemda. Berbeda dengan penelitian Kholmi dan Milayanti (2012) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif. Berdasarkan temuan para peneliti di atas, maka: H1: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah. Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Sikap Aparat Kejelasan tujuan anggaran akan sangat diperlukan aparat untuk menentukan sikapnya kedepan untuk mencapai tujuan yang diinginkan organisasi. Kejelasan sasaran anggaran menggambarkan luasnya sasaran anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik dan dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya (Kenis, 1979). Penelitian Kennis (1979) yang menunjukkan bahwa kejelasan tujuan anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap sikap aparat. Munawar (2006) dan Govindarajan (2007). Berbeda dengan penelitian Kholmi dan Milayanti (2012) menunjukkan bahwa kejelasan tidak terdapat pengaruh yang positif pada variabel tujuan anggaran terhadap sikap aparat. Berdasarkan temuan para peneliti di atas, maka: H2: Kejelasan tujuan anggaran berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah. Pengaruh Evaluasi Anggaran Terhadap Sikap Aparat Setiap anggaran yang telah ditetapkan harus dievaluasi terlebih dahulu karena evaluasi akan mengetahui terjadinya kecurangan atau kesalahan yang terjadi pada anggaran. Penelitian Kennis (1979) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif pada variabel evaluasi anggaran terhadap sikap aparat. Namun berbeda dengan penelitian Kholmi dan Milayanti (2012), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif. Berdasarkan temuan para peneliti di atas, maka: H3: Evaluasi anggaran berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah. 5

6 Pengaruh Umpan Balik Anggaran Terhadap Sikap Aparat Umpan balik anggaran akan menjadi suatu gambaran mengenai tingkat keberhasilan usaha yang telah dilakukan oleh manajer dalam mencapai sasaran anggaran yang telah ditetapkan. Penelitian Kholmi dan Milayanti (2012), dan Kennis (1979) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif pada variabel umpan balik anggaran. Namun berbeda dengan penelitian Munawar (2006) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif pada variabel umpan balik anggaran. Berdasarkan temuan para peneliti di atas, maka: H4: Umpan balik anggaran berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah. Pengaruh Kesulitan Tujuan Anggaran Terhadap Sikap Aparat Kesulitan tujuan anggaran akan mempengaruhi sikap aparat dalam bekerja. Anggaran yang tingkat kesulitannya terlalu tinggi akan membuat sikap aparat menjadi tidak termotivasi, menjadi mudah berputus asa dan stress yang terlalu berlebihan. Penelitian Kholmi dan Milayanti (2012), dan Kennis (1979) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif pada variabel kesulitan tujuan anggaran terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemda. Namun berbeda dengan penelitian Munawar (2006) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif pada variabel kesulitan tujuan anggaran terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemda. Berdasarkan temuan para peneliti di atas, maka: H5: Kesulitan tujuan anggaran berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah. 3. Metodologi Penelitian 3.1 Populasi dan sampel penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pejabat eselon tiga dan empat. Untuk melakukan pengambilan sampel, dilakukan penganbilan sampel secara purposive sampling yaitu aparat yang telah bekerja di atas lima tahun dan aparat yang hanya menangani masalah keuangaan. 6

7 3.2 Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, dimana kuisioner tersebut diantarkan langsung kepada responden. Kuisioner ini diukur dengan menggunakan skala likert antara 1 sampai dengan 5 point dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. 3.3 Defenisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Variabel Dependen Sikap Aparat Sikap (attitude) adalah kebiasaan seseorang terhadap obyek tertentu diungkapkan melalui tingkah laku, perasaan serta pandangan. Menurut penelitian Yulianita, dkk (2005) sikap adalah kebiasaan berpikir, merasa serta bertindak dalam menghadapi suatu situasi dan kondisi serta obyek dan nilainilai tertentu. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang digunakan oleh Kholmi dan Milayanti (2012) dengan lima item pertanyaan dan diukur dengan skala likert satu sampai lima. Variabel Independen Partisipasi anggaran Penelitian Badriyah, Sari dan Savitri (2013) mengemukakan bahwa proses anggaran dari manajer tingkat atas menetapakan anggaran kepada manajer tingkat bawah, sedangkan proses penyusunannya adalah dari manajer tingkat bawah ikut serta memberikan masukan kepada manajer tingkat atas. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang digunakan oleh Kholmi dan Milayanti 2012 dengan lima item pertanyaan diukur dengan skala likert satu sampai lima. Kejelasan Tujuan Anggaran Menurut Kennis (1979) kejelasan tujuan anggaran adalah luasnya sasaran anggaran yang telah dinyatakan secara jelas dan spesifik serta dapat dipahami oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya. Sasaran anggaran yang telah dituju harus jelas dan dapat dipastikan mengenai sasaran. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang digunakan oleh Kholmi dan Milayanti 2012 dengan lima item pertanyaan diukur dengan skala likert satu sampai lima. 7

8 Evaluasi anggaran Kenis (1979) evaluasi anggaran adalah tindakan yang diperbuat untuk menyelidiki penyimpangan atas anggaran ke sebuah organisasi yang terlibat dan digunakan untuk dasar penilaian kinerja organisasi tersebut. Evaluasi anggaran bisa dilihat dari laporan anggaran dibandingkan dengan yang sebenarnya terjadi. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang digunakan oleh Kholmi dan Milayanti 2012 dengan empat item pertanyaan diukur dengan skala likert satu sampai lima. Umpan Balik Anggaran Penelitian Nurul Badriyah, Ria Nelly Sari dan Enni Savitri (2013) umpan balik anggaran adalah suatu keberhasilan untuk mendapatkan tujuan yang berguna untuk variabel motivasi didalam diri. Umpan balik anggaran sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran untuk memberikan semangat kepada manajer, tanpa umpan balik seorang manajer tidak akan mengetahui apa hasil yang telah diperolehnya. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang digunakan oleh Kholmi dan Milayanti 2012 dengan tiga item pertanyaan diukur dengan skala likert satu sampai lima. Kesulitan Tujuan Anggaran Kesulitan sasaran anggaran adalah anggaran yang mempunyai rentangan dari yang sangat mudah dicapai sampai yang sangat sulit direalisasikan dan tidak dapat dicapai Kenis (1979). Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang digunakan oleh Kholmi dan Milayanti 2012 dengan empat item pertanyaan diukur dengan skala likert satu sampai lima. 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum menjelaskan regresi, maka terlebih dahulu akan disajikan statistic deskriptif yang terlihat pada table berikut ini. Var N Kisara n actual Tabel 1 Statistik Deskriptif Kisara n teoritis Mean Sumber Data: Olahan Kuesioner Std dev Y , X ,53 3,122 X ,83 2,323 X ,23 2,094 X ,18 2,087 X ,82 2,347 8

9 Berdasarkan tabel 1 di atas diketahui bahwa menurut kisaran aktual nilai skor yang diberikan responden untuk variabel sikap sebesar 13 sampai 24 dengan kisaran teoritis sebesar 5 sampai 25 yang menghasilkan rata-rata sebesar 17,70 dan nilai standar deviasi adalah sebesar 2,895. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jawaban responden maka semakin tinggi sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah dan semakin rendah jawaban responden semakin rendah sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah. 4.2 Hasil Pengujian Instrumen Data Hasil Pengujian Validitas Menurut Ghozali (2011) pengujian validitas instrumen data berguna untuk mengetahui kebenaran apa yang sebenarnya diukur, di dalam penelitian ini yang diukur adalah keakuratan masing-masing item pertanyaan yang mendukung masing-masing variabel penelitian. jika memiliki KMO di atas 0,50 dan factor loading (construct) di atas 0,40. Tabel 2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sumber Data: Olahan Kuesioner Pada tabel terlihat item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap kepuasan kerja memiliki Kaiser Meyer Olkin (KMO) sebesar 0,741, nilai KMO yang dihasilkan berada di atas 0,50. Setelah dilakukan identifikasi masing-masing item pertanyaan yang mendukung variabel sikap ditemukan factor loading terendah sebesar 0,455 sedangkan factor loading tertinggi adalah 0,951. Jadi dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel sikap valid, sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan. Hasil Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten dan instrumen yang digunakan benar-benar 9

10 bebas dari kesalahan. Instrumen dianggap reliable apabila cronbach s alpha lebih besar dari 0,5 (Ghozali 2011). Tabel 3 Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach Cut Var Keterangan Alpha Off Y 0,746 0,50 Reliable X1 0,767 0,50 Reliable X2 0,751 0,50 Reliable X3 0,748 0,50 Reliable X4 0,701 0,50 Reliable X5 0,700 0,50 Reliable Sumber Data: Olahan Kuesioner Berdasarkan tabel terlihat bahwa masing-masing variabel penelitian yang digunakan terdiri dari pengaruh sikap, partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran telah memiliki cronbach alpha diatas 0,50. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan reliabel sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan. Hasil Pengujian Normalitas Menurut Ghozali (2011) mengemukakan bahwa pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui pola keragaman variance masing-masing variabel penelitian. Tabel 4 Hasil Pengujian Normalitas. Var Asymp Sig (2-Tailed) Alpha Kesimpulan Y 0, Normal X1 0,129 0,05 Normal X2 0,176 0,05 Normal X3 0,447 0,05 Normal X4 0,153 0,05 Normal X5 0,122 0,05 Normal Sumber Data: Olahan Kuesioner Pada hasil pengujian normalitas diatas terlihat variabel penelitian sikap, partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran dan kesulitan tujuan anggaran memiliki nilai Asymp Sig (2- Tailed) > 0,05 telah berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali, untuk menentukan adanya multikolinearitas dilihat dari nilai VIF lebih kecil dari 10 atau memiliki nilai tolerance diatas 0,10. Hasil dari pengujian ini disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas yang hasilnya menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel bebas (independen). 10

11 Variabel Konstanta Tabel 5 Hasil Pengujian Hipotesis Koef Regr esi 7,801 Sig Alph a Keter angan X1-0,837 0,05 H1 ditolak 0,025 X2 0,595 0,002 0,05 H2 diterima X3 0,120 0,522 0,05 H3 ditolak X4 0,102 0,762 0,05 H4 ditolak X5-0,031 R F-sig Sumber: Olahan Kuesioner 0,837 0,05 H5 ditolak Berdasarka table 5 di atas hasil pengujian statistik menunjukkan nilai R- square sebesar 0,257 hasil tersebut menunjukan bahwa variabel independen yang terdiri dari partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran mampu menjelaskan bahwa variabel independen secara bersamaan berpengaruh sebesar 25,7% terhadap variabel dependen sedangkan sisanya sebesar 74,3% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam penelitian ini. Pada model pengujian statistik juga diperoleh nilai pengujian model of fit yang dilakukan dengan menggunakan F- sig dihasilkan nilai signifikan sebesar 0,006. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,006 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Budgetary Goal Characteristics secara bersama sama tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap aparat. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Partisipasi anggaran memiliki koefisien regresi sebesar -0,025 dengan nilai signifikan sebesar 0,837 dimana nilai signifikan ini besar dari 0,05 ( 0,837 > 0,05). Maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh. Faktor penyebab hal tersebut adalah rendahnya partisipasi aparat pemerintah dalam penyusunan anggaran dan banyaknya aparat yang tidak sesuai antara bidang ilmu yang dimiliki yaitu sarjana hukum, sarjana teknik, dan sarjana kehutanan dengan tugas pokok dan fungsi yang akan dijalankan serta kurangnya pengalaman dalam penyusunan anggaran, dapat dilihat dari 11

12 lama menjabat kepala bagian (kabag) dan kepala sub bagian (kasubag) keuangan yang rata-rata kurang dari 4 (empat) tahun (Kholmi dan Milayanti, 2013). Berdasarkan teori yang ada seluruh pejabat eselon tiga dan empat ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, ternyata fenomena dilapangan menunjukkan bahwa tidak seluruh pejabat eselon tiga dan empat bagian keuangan ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran di Kota Payakumbuh melainkan hanya pejabat tertentu saja. Hasil pengujian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kennis (1979), Munawar (2006), Govindarajan (2007) menunjukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap sikap aparat pemerintah daerah. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Untuk kejelasan tujuan anggaran diketahui bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,595 dengan nilai signifikan yang dihasilkan sebesar 0,002, dimana nilai signifikan ini kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05), Maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H 2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kejelasan tujuan anggaran berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh. Berdasarkan fenomena dilapangan kejelasan tujuan anggaran sangatlah penting untuk menentukan sikap aparat dalam menentukan kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh, karena tanpa kejelasan tujuan anggaran aparat tidak bisa menentukan besar atau kecilnya biaya yang akan dianggarkan serta jelas dan spesifiknya tujuan anggaran tersebut. Hasil pengujian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Kholmi dan Milayanti (2012) yang tidak berpengaruh signifikan. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga Hasil pengujian pertama terlihat bahwa evaluasi anggaran memiliki koefisien regresi sebesar 0,120 dengan nilai signifikan sebesar 0,522 dimana nilai signifikan ini besar dari 0,05 (0,522 > 0,05). Maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh. 12

13 Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa evaluasi anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh. Hal ini terjadi karena evaluasi anggaran yang dilakukan atas penyimpangan yang telah dilakukan sebuah organisasi atau instansi kurang terdeteksi dengan baik, evaluasi ini hanya dilakukan oleh pejabat kalangan tertentu saja sehingga kompetensi dalam melakukan evaluasi sangatlah kurang (Kennis, 1979). Akibat kurang terdeteksinya anggaran yang dapat dicapai dan tidak dapat dicapai. Hasil Pengujian Hipotesis Keempat Hasil pengujian hipotesis keempat terlihat bahwa motivasi memiliki koefisien regresi sebesar 0,102, hasil yang diperoleh membuktikan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh, yang dibuktikan secara nyata dengan nilai signifikansi sebesar 0,762. Pada tahapan pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut menandakan bahwa nilai signifikan sebesar 0,762 > 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 4 ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah kota Payakumbuh. Umpan balik angaran merupakan gambaran dari keberhasilan yang telah dilakukan aparat pemerintah. Hal ini berarti umpan balik yang diterima oleh aparat pemerintah daerah masih rendah, maka rendah pula kinerja aparat dalam mempertanggungjawabkan tugasnya, salah satunya dapat dilihat dari tidak pahamnya pengguna anggaran terhadap hasil kinerja penyusunan anggaran (Kholmi dan Milayanti, 2012). Berdasarkan fakta lapangan yang telah dilakukan bahwa ternyata tidak ada umpan balik yang diterima aparat pemerintah jika kerja aparat memuaskan, tidak ada kenaikan jabatan jika prestasi mereka bagus karena pemerintah tidak memberikan reward kepada karyawan yang bekerja di pemerintahan. Hasil Pengujian Hipotesis Kelima Kesulitan tujuan anggaran memiliki koefisien regresi sebesar - 0,031, pernyataan tersebut dibuktikan secara nyata dengan nilai signifikan sebesar 0,837. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut 13

14 menandakan bahwa nilai signifikan sebesar > alpha 0,05. Maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 5 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh. Dari hasil uji penelitian menunjukkan bahwa kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap Sikap Aparat. Hal ini disebabkan karena kendala- kendala teknis dan non teknis yang terdapat dalam pencapaian tujuan anggaran didalam pelaksanaannya, selain itu pada pelaksanaan anggaran banyak yang tidak sesuai dengan tujuan anggaran sebelumnya (Kholmi dan Milayanti, 2012). 5 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan, bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap aparat. Sedangkan kejelasan tujuan anggaran berpengaruh terhadap sikap aparat. Sedangkan evaluasi anggaran, umpan balik anggaran dan kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah Kota Payakumbuh. Keterbatasan Secara umum keterbatasan penelitian adalah, jumlah sampel responden yang tergolong minim sehingga mempengaruhi akurasi hasil penelitian yang diperoleh dalam tahapan pengolahan data. Penelitian ini hanya berfokus pada Kota Payakumbuh, sehingga penelitian tidak dapat dibandingkan dengan daerah lain, dan Peneliti hanya menggunakan Budgetary Goal Characteristics saja yang mempengaruhi sikap. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah dijabarkan peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat memperkuat akurasi hasil penelitian dimasa mendatang yaitu, disarankan untuk menggunakan jumlah sampel responden yang lebih banyak, selain itu diharapkan dapat memperluas wilayah observasi. Selain itu disarankan untuk menambahkan satu variabel baru yang belum digunakan di dalam penelitian ini yaitu revisi anggaran. DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I Theory of Planned Behavior. Organizational 14

15 Behavior And Human Decision Processes, 50, p AZ,Yeyen Pengaruh Revisi Anggaran, Partisipasi Anggaran, Tingkat Kesulitan, Serta Evaluasi Dan Umpan Balik Terhadap Pencapaian Anggaran Yang Efektif. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Badriyah, Nurul, Ria Nelly Sari dan Enny Savitri Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Kesulitan Sasaran Anggaran, Evaluasi Anggaran dan Umpan Balik Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Artikel. Bastian, Indra Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro. Govindarajan Vijay Impact Of Participation In The Budgetary Process On Managerial Attitudes And Performance Universalistic And Contingency. Article Decision sciences. Kennis, Izzetin Effect Of Budgetary Goal Characteristics On Managerial Attitudes And Performance, The Accounting Review, October, hal Kholmi, Masiyah dan Mia Milayanti Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Sikap Aparat Dalam Menilai Kinerja Pemerintah Daerah; Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2 No. 1, April Pp Kurnia, Ratnawati Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi Sebagai Moderating Variabel. Jurnal Ultima Accounting. Vol 2. No.2 Desember. Universitas Multimedia Nusantara. Magner Nace, Robert B Welker (1995). The interactive effect of budgetary participation and budget favorability on attitudes toward budgetary decision makers: A research note. Article. USA: Western Kentucky University. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik, Edisi 1. Andi Offiset: Yogyakarta. Munawar Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, Dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Kupang. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Politeknik Negeri Kupang. Sofyandi, H dan I Garniwa Perilaku organisasional. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Sasongko, Catur, dan Safrida parulian Rumondang Anggaran. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Wulandari, Irna Pengaruh Gaya Karakteristik Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi. Jakarta: Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Yulianita, Neni, Yuniati, Yenni dan Atie Rachmiatie, M.E Fuady Sikap Dan Perilaku Komunitas Warga Mengenai Maraknya Pedagang Kaki Lima.Article. 15

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN 1 PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN Andrea Anggrianti Nuritomo Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Satuan Kerja Perangkat Daerah, Karateristik Tujuan Anggaran, Kinerja

Kata Kunci : Satuan Kerja Perangkat Daerah, Karateristik Tujuan Anggaran, Kinerja PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT Yulianus Sartono Ch. Heni Kurniawan Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran di pemerintah kabupaten/kota

Lebih terperinci

Oleh: Hevyana Naipospos Pembimbing : Taufeni Taufik dan Julita. Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Oleh: Hevyana Naipospos Pembimbing : Taufeni Taufik dan Julita. Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN EVALUASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada SKPD Kota Pekanbaru) Oleh: Hevyana Naipospos Pembimbing : Taufeni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh :

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh : PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Oleh : Desmiyawati Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Yolanda, Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Keuangan... 1

Yolanda, Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Keuangan... 1 Yolanda, Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Keuangan... 1 Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Keuangan Pemerintah terhadap Kinerja Satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik merupakan lembaga yang menjalankan roda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik merupakan lembaga yang menjalankan roda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sektor publik merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang menyediakan pelayanan berupa barang/jasa bagi masyarakat dengan sumber dana

Lebih terperinci

Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja

Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Komang Fridagustina Adnantara a*, Gde Herry Sugiarto Asana b a,bsekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii Judul : Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Self-Efficacy sebagai Variabel Moderasi (Studi empiris pada pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng) Nama : Kadek Dias Prayoga

Lebih terperinci

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA DENPASAR Oleh : IDA

Lebih terperinci

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 159-176 PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Lebih terperinci

Pengaruh Karakteristik Penganggaran Terhadap Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pemerintah (Studi Pada Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Malang)

Pengaruh Karakteristik Penganggaran Terhadap Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pemerintah (Studi Pada Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Malang) Pengaruh Karakteristik Penganggaran Terhadap Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pemerintah (Studi Pada Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Malang) Alfons Redemptus Benedik Suluh ABSTRACT This research is

Lebih terperinci

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal. BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural Kepala Badan/Dinas/Kantor, Kepala bagian/bidang/subdinas/, Kepala subbagian/subbidang/

Lebih terperinci

PENGARUH PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PENGAKUAN PROFESIONAL, PELATIHAN PROFESIONAL DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN

PENGARUH PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PENGAKUAN PROFESIONAL, PELATIHAN PROFESIONAL DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PENGARUH PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PENGAKUAN PROFESIONAL, PELATIHAN PROFESIONAL DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN Afdhalas Saidi, Meihendri, Dandes Rifa Accounting Department,

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA HUBUNGAN BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA HUBUNGAN BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL 349 PENGARUH BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA HUBUNGAN BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL I Gede Cahyadi Putra 1), I Gusti Ngurah Bagus Gunadi 2), 1, Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen...

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen... 1 Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Di Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso The Effect Of Budgeting Participation,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas beberapa hal mengenai gambaran umum obyek/ subyek penelitian, hasil uji kualitas instrumen dan data, hasil penelitian dan pembahasan analisis

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management... 1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

I Gede Eka Arya Kusuma 1. ABSTRAK

I Gede Eka Arya Kusuma 1.   ABSTRAK PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN PADA KETEPATAN ANGGARAN (Studi Empiris di SKPD Pemerintah Provinsi Bali) I Gede Eka Arya Kusuma 1 1 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG 1 Ni Kadek Astini, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA Fein Suwira A. Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI e-jurnal BINAR 10 AKUNTANSI Vol. 2 e-jurnal No. 1, Januari BINAR 2013 AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI Alfebriano

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik parametrik. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan item-item

Lebih terperinci

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas di Kota Surakarta)

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas di Kota Surakarta) PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan suatu institusi pendidikan tinggi yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan suatu institusi pendidikan tinggi yang memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Universitas merupakan suatu institusi pendidikan tinggi yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Universitas terdiri atas fakultas yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. PEMERINTAHAN DAERAH Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitiannya adalah Semarang. B. Populasi dan

Lebih terperinci

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : 40 45 ISSN 2303-100X EFEK MODERASI DARI KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN INTERN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik setiap tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik setiap tahun melakukan penyusunan anggaran. Anggaran dalam organisasi sektor publik merupakan pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak 83 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN DAN EVALUASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BENGKALIS Astari Kalsum Eny Wahyuningsih

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Dinas Pendapatan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Belitung Timur. Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA PADANG

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA PADANG PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA PADANG Cynthia Pradisti Amanda 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan yang mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS, DAN INFORMASI ASIMETRIS TERHADAP SLACK ANGGARAN (STUDI PADA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TITIS

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang bekerja pada perusahaan BUMN yang ada di Bandarlampung. Dari empat

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan pemerintahan Daerah dan sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Objek penelitian yaitu sebuah sifat atau nilai dari orang, kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan peneliti dalam rangka untuk diteliti

Lebih terperinci

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi Restu Agusti Nuraini ABSTRACT The research aims to examine the budget participation empirical evidence

Lebih terperinci

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KUALITAS ANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA RSU KALIWATES JEMBER)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA DENPASAR

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA DENPASAR PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA DENPASAR IDA AYU MAS MAY MURTHI I KETUT SUJANA Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Oleh: Fladimir Edwin Mbon Pembimbing: Ch. Heni Kurniawan, S.E.,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI. (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI. (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Said Herry Syafrizal Cut Aknawal Abstract :This

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perguruan Tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Perguruan Tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor fungsional yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA HENDRIK SAMOSIR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ABSTRACT This study aims

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah anggaran atau penganggaran (budgeting) sangat dipahami dalam setiap organisasi, termasuk organisasi pemerintahan. Sebagai organisasi, aparat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang. dan kelompok acuan serta keputusan pembelian.

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang. dan kelompok acuan serta keputusan pembelian. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Mobil Toyota Avanza, sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang kaki lima di wilayah Malioboro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di masing-masing Rumah Sakit Swasta di Bandar lampung. Adapun kriteria Rumah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman JURNAL MANAJEMEN ISSN

Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman JURNAL MANAJEMEN ISSN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Palopo) Suhardi M Anwar¹ Sumiati² No. HP 081343513111¹

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Kota Semarang. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci