PROGRAM STUDI BAHASA RUSIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM STUDI BAHASA RUSIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR"

Transkripsi

1 Gambaran Proses Aktualisasi Tokoh Utama Dalam Novel Zapizki Iz Mertovo Doma karya Fyodor Mikhailovich Dostojewski (Suatu pendekatan Psikologi Humanis Carl Rogers) Annisa Aditya H1G PROGRAM STUDI BAHASA RUSIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2012

2 Abstrak Skripsi ini berjudul Gambaran Proses Aktualisasi Tokoh Utama dalam Novel Zapizki Iz Mertovo Doma. Dalam penelitian ini yang menjadi focus penelitian adalah gambaran proses aktualisasi serta ananilis karakter tokoh utama dalam novel tersebut. Objek penelitian ini adalah sebuah novel karya F.M. Dostoyewski yang berjudul Zapizki Iz Mertovo Doma yang ditulis pada tahun 1862 dan sebanyak 296 halaman. Metode yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan Psikologi Humanis Carl Rogers. Teori tersebut menjadi landasan dalam menganilisis Gambaran Proses Aktualisasi diri tokoh utama ketika berada dalam penjara.

3 PENDAHULUAN Manusia adalah individu yang selalu mengalami kejadian atau keadaan yang berubah-ubah selama menjalani proses kehidupannya seperti yang ditulis oleh Carl Rogers dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pertumbuhan Model- Model Kepribadian Sehat (Schultz, 1991), itu dikarenakan dalam hidup manusia tidak hanya tentang hal yang baik dan menyenangkan tapi juga ada hal yang buruk dan menyedihkan. Untuk menghadapi hal-hal tersebut, manusia harus mampu bersikap menerima kenyataaan akan keadaan yang telah terjadi pada dirinya serta mampu untuk bertindak tanpa terlalu dibayangi oleh keadaan baik di masa lalu atau keadaan yang akan terjadi masa yang akan datang. Hal tersebut dilakukan agar manusia menjadi manusia yang sehat secara psikologis, sehingga dapat benar-benar mengaktualisasikan dirinya dalam setiap nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam kehidupannya. Manusia yang sehat secara psikologis adalah manusia yang mampu menumbuhkan pandangan dalam dirinya sendiri akan kenyataan yang sedang dihadapinya. Novel Zapiski Iz Mertovo Domaadalah novel yang menggambarkan tentang kehidupan narapidana di sebuah penjara yang terletak di pinggir kotasiberia. Cerita ini adalah gambaran dari sebuah catatan harian yang ditulis oleh seorang mantan narapidana yang pernah menjalani hukumannya selama tujuh tahun dalam penjara. Эта книга о своем опыте работы в течение семи лет в тюрьме, в том числе рассказов о людях, которые встретились в тюрьме(dostojewski, 1862 : 3) Buku ini berisi tentang pengalaman bekerja selama tujuh tahun dalam penjara, termasuk cerita-cerita tentang orangorang yang bertemu dalam penjara itu. Dalam penjara tersebut, terdapat narapidana yang berasal dari berbagai macam kejahatan dan asal tempat tinggal. Mereka dipaksa untuk menerima akan keberadaan mereka dalam penjara itu, serta menuruti semua peraturan yang berlaku dalam penjara.

4 Здесь я должен смешиваться с убийц, которые убивают за темными глазами, существует также убийцу, который убивает за темными глазами, некоторые из них убиты, поскольку они работают, чтобы убивать людей, с ворами и грабителями головой, мошенник, вор, и прибыльное дело бунтовщиков. Многие люди, я не знаю, почему они пошли в этой тюрьме. ( Dostojewski, 1862 : 14 ) Disinisayaharusbercampurdenganparapembunuh, yangmembunuhkarenamatagelap, adapulapembunuh, yangmembunuhkarenamatagelap, adajugayangmembunuhkarenamemangkerjanyamembunu horang, denganpenyamundankepalaperampok, denganpenipu, denganpuncuri, pencetakuangdanperusuh. Banyak juga orang-orang yang saya tidak tahu alasan mengapa mereka masuk dalam penjara ini. Но, скорее наоборот, что никто не смеет нарушать правила ипривычки в тюрьме. хотя все они в соответствии с их сердца от всех распоряжений сверху, даже команда означает угнетение, даже если они осмелились сделать вне жестокий жестоких преступлений, умышленно или нет, или же из-за темного или с глазами без сознания. ( Dostojewski, 1862 : 15 ) Tetapi sebaliknya tiada seorang juga yang berani melanggar peraturan dan kebiasaan dalam penjara.

5 semuanya menurut walaupun dalam hati mereka melawan segala perintah dari atas, bahkan perintah yang berarti tindasan, meskipun diluar tadinya mereka berani melakukan kejahatan yang sekejam-kejamnya,sengaja ataupun tidak,atau dilakukannya karena mata gelap atau dengan tidak disadarinya. Tidak semua dapat menerima peraturan-peraturan yang ada dalam penjara.dari keduakutipandiatasmenunjukkanbahwaadanyaketerpaksaanuntukmenghadapikead aanyangmerekahadapidenganmematuhiaturanaturanyangberlakudalampenjaratersebut.dan mereka harus membiasakan diri untuk menerima peraturan-peraturan tersebut. Hal itu juga yang terjadi pada tokoh utama, mulai membiasakan diri atau beradaptasi untuk menerima segala bentuk peraturan yang ada di penjara sebagai sebuah rangkaian rantai kehidupannya. Dalam penelitian ini penulis merasa tertarik untukmenganalisisproses atau gambaran aktualisasi diri manusia dalam menghadapi masalah pada kehidupannyaseperti yang tergambarkan secara tertulis dalam novel karya F. M Dostojewski tersebut karena ingin mengetahui bagaimana seseorang dapat bertahan dalam keadaan yang tak pernah mereka bayangkan dan rasakan sebelumnya dan untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan kesadaran diri yang dialami oleh tokoh utama. Penelitian ini akan diangkat menjadi sebuah skripsi berjudul Gambaran ProsesAktualisasi Tokoh Utama dalam Novel Zapiski Iz Mertovo Doma Karya Fyodor Mikhailovich Dostojewski ( Suatu Pendekatan Psikologi Humanis Carl Rogers). Sebagai acuan dalam pembahasan, diidentifikasikan 2 (dua) permasalahan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan yaitu : 1. Bagaimana karakter tokoh utama dalam novel Zapizki Iz Mertovo Doma? 2. Apa yang menyebabkan manusia harus mengaktualisasikan diri?

6 Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan untuk mendeskripsikan karakter tokoh utama dalam novel Zapizki Iz Mertovo Doma dan mendeskripsikan hal-hal yang dapat menyebabkan manusia harus mengaktualisasikan dirinya.

7 PEMBAHASAN Pada kajian teori terdapat beberapa pengertian yaitu : 1. Pengertian Teori Struktural 2. Pengertian Cerita Rekaan 3. Pengertian Aktualisasi Diri 4. Pengertian Teori Psikologi Humanis Carl Rogers. 1. Pengertian Teori Struktural menurut Abrams ( Semi, 1985 : 13 ) adalah bentuk pendekatan yang objektif karena pandangan atau pendekatan ini memandang karya sastra sebagai suatu yang mandiri. Teori struktural memandang teks sastra sebagai satu strukturndan antar unsurnya merupakan satu kesatuan yang utuh, terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait, yang membangun satu kesatuan yang lengkap dan bermakna. Cara kerja dari teori struktural adalah membongkar secara struktural unsur-unsur intrinsiknya, yaitu dengan mengungkapkan dan menguraikan unsur-unsur intrinsik dalam karya sastra yang ada dalam novel Zapizki Iz Mertovo Doma. Unsur-unsur intrinsik dalam novel Zapizki Iz Mertovo Doma adalah tokoh, tema, alur dan latar. 2. Pengertian Cerita Rekaan menurut Panuti Sudjiman dalam bukunya yang berjudul Memahami Cerita Rekaan ( Sudjiman, 1986 : 11 ) mengemukakan bahwa cerita rekaan adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa, seperti cerpen ( cerita pendek ), novel, erita rakyat dan lainnya. Cerita rekaan juga menrupakan suatu cerita yang dibuat oleh pengarang yang bertujuan untuk menyampaikan ide serta tujuan pengarang dalam membuat cerita itu, cerita rekaan dibuat dengan mengacu pada keadaan sekeliling dan mengandung amanat-amanat. 3. Pengertian Aktualisasi Diri menurut Carl Rogers dalam buku Theories Of Personality ( Yogyakarta, 2008 ) mengatakan bahwa aktualisasi adalah kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menggunakan kemampuannya untuk menjadi diri sendiri sesuai dengan

8 kemampuannya. Konsep diri menurut Carl Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, tentang pengalaman yang berhubungan dengan konsep terorganisasi yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang hubungan antar objek dengan orang lain dan dengan berbagai aspek kehidupan serta nilainilai yang melekat pada persepsi-persepsi ini, dan untuk mengetahui konsep dirinya manusia dipenuhi ( Schultz, 1991 : 33 ) : a. Keterbukaan pada Pengalaman b. Kehidupan Eksistensial c. Kepercayaan Terhadap Organisme atau Diri sendiri d. Perasaan Bebas e. Kreativitas 4. Pengertian Teori Psikologi Humanis menurut Carl Rogers dalam buku Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian ( Yogyakarta, 1991 ), setiap individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti, menentukan hidup dan menangani masalah-masalah psikisnya jika ia dapat menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh perilaku yang dilatarbelakangi oleh peristiwa masa lalu dalam hidupnya dan Rogers lebih memandang keadaan jiwa setiap individu pada masa sekarang. Dalam mendefinisikan orang yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya, Rogers memberikan beberapa pandangannya sebagai berikut ( Schultz, 1991 : 35 ) : a. Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya adalah orang yang berkepribadian sehat dan sadar untuk tidak terikat oleh peristiwa masa lampau. b. Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya akan memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap siapa, apa dan bagaimana diri mereka. c. Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya mampu mengungkapkan hasrat-hasrat mereka dengan terbuka dan

9 sepenuhnya tanpa hambatan atau rasa bersalah serta mampu mengungkapkan ketidaksukaan mereka dengan terbuka. d. Orang yang berkepribadian sehat mampu memikul tanggung jawab terhadap kehidupannya sendiri dan tidak saling lempar tanggung jawab kepada orang lain. e. Orang yang berkepribadian sehat mampu untuk berhubungan dengan diri sendiri dan dunia. Mereka berhubungan dengan panca indra, perasaan dan apa yang berlangsung di sekitar mereka saat ini. f. Orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri yaitu batas ego yg tidak mengkerut tapi fleksibel. g. Orang yang sehat secara psikologis tidak mengejar kebahagiaan dan menjadikannya tujuan, tetapi mereka dapat menjadi siapa dan apa pada saat sekarang.

10 KESIMPULAN Carl Rogers membagi proses menuju aktualisasi diri menjadi 5 bagian yaitu : 1. Keterbukaan pada Pengalaman Keterbukaan pada pengalaman adalah dapat menerima semua pengalamanpengalaman yang diberikan oleh kehidupan dengan fleksibel sehinnga ia selalu menemukan sesuatu yang baru dan dengan demikian akan mengalami banyak emosi baik yang positif ataupun yang negatif. Keterbukaan pada pengalaman memiliki runtutan peristiwa seperti yang dialami tokoh utama dalam novel Zapiski Iz Mertovo Doma, ia mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan itu tidak serta merta karena keadaan, tetapi disebabkan oleh banyak hal seperti yang dicerikan dalam kutipan di bawah ini Моим первым впечатлением было противно с существующей ситуацией, но это жизнь в тюрьме легче, чем я раньше представить. Наказание мужчины, хотя его ногами в цепях, но может свободно ходить вокруг тюрьмы ругаться, петь и работать для себя, пить вино, курить, даже случайно может время занимался сексом с женщинами, которые приезжают издалека, на бланке время ( Достоевский 1862 : 4 ) Kesan pertama adalah saya jijik dengan keadaan yang ada, namun ternyata kehidupan dalam penjara ini lebih ringan dari apa yang telah saya bayangkan sebelumnya. Orang-orang hukuman itu, meskipun kakinya dirantai, namun dapat berjalan bebas mengelilingi penjara sambil memaki-maki, bernyanyi dan bekerja untuk diri sendiri, minum anggur, merokok, bahkan sesekali waktu dapat bercinta dengan wanita yang datang dari jauh pada waktu yang kosong. 2. Kehidupan Eksistensial

11 Kehidupan eksistensial adalah dimana orang terbuka pada pengalamannya sehingga ia selalu menemukan yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respon atas pengalaman selanjutnya. Bagian ini adalah menunjukkan di mana tokoh mulai menerima keadaan dirinya dalam penjara dan ia harus menyesuaikan diri dengan segala yang ada Здесь я должен смешиваться с убийц, которые убивают за темными глазами, существует также убийцу, который убивает за темными глазами, некоторые из них убиты, поскольку они работают, чтобы убивать людей, с ворами и грабителями головой, мошенник, вор, и прибыльное дело бунтовщиков. Все это было там, как это, и я должен быть использован в такой ситуации ( Достоевский 1862 : 3 ) Disini saya harus bercampur dengan kaum pembunuh, yang membunuh karena mata gelap, ada pula ada juga yang membunuh karena memang kerjanya membunuh orang, dengan penyamun dan kepala perampok, dengan penipu, dengan pencuri, pencetak uang dan perusuh. Semua ini sudah ada seperti ini, dan saya harus berada untuk terbiasa dalam keadaan ini. 3. Kepercayaan Diri sebagai Organisme Adalah rasa untuk percaya terhadap diri sendiri dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar dan itu timbul seketika atau karena intuisi sehingga dapat mempertimbangkan setiap segi dari situasi dengan sangat baik. Все люди здесь узнали, что терпение главное для решения всего этого. Терпения ждать, терпеливо страдать, ждать боли, унижения и терпения ждать, чтобы не оказаться в наличии ( Достоевский 1862 : 8 )

12 Semua orang di sini belajar bahwa kesabaran adalah hal yang utama untuk menghadapi semua ini. Sabar untuk menunggu, sabar untuk menderita, sabar untuk tersakiti, sabar untuk terhina dan sabar untuk tidak dianggap ada. 4. Perasaan Bebas Perasaan bebas adalah perasaan dimana bebas untuk memilih serta mengatur hidup yang dijalani individu tersebut dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri tanpa harus dibayangi peristiwaperistiwa masa lampau. Perasaan bebas yang dimiliki oleh setiap individu ketika melihat pemandangan dari celah batu yang membuat mereka seakan merasa terbang bebas menunjukkan bahwa adanya perasaan bebas yang dimiliki oleh individu tersebut walaupun hanya berasal dari suatu hal yang kecil saja, yaitu melihat langit. Если вы посмотрите на небо, на улицу через породы, каждый человек в этой тюрьме будут летать с крыльями, без определенного направления в соответствии с тем, что мечта( Достоевский 1862 : 37 ) Jika memandang langit luar melalui celah batu-batu itu, setiap orang dalam penjara ini akan merasa terbang dengan sayap tanpa arah yang pasti sesuai dengan apa yang diimpikannya 5. Kreativitas Rogers percaya bahwa manusia yang dapat mengaktualisasikan dirinya adalah manusia yang sehat dan memiliki kreativitas untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan. Seperti yang diungkapkan dalam kutipan dibawah ini

13 Aлмацов умная картина он был тогда в страхе и отчаянии пошел капитан Петров и предложил нарисовать себя и свою любимую собаку. Как хорошо, капитан Петров видел его картины, он получил деньги за свою работу в две копейки чтo( Достоевский 1862 : 78 ) Almasov pandai melukis, ia kemudian dengan perasaan takut dan nekat pergi menghadap KaptenPetrov dan menawarkan diri untuk melukis dirinya beserta anjing kesayangannya. Alangkah senangnya KaptenPetrov melihat lukisannya, ia diberikan uang dua kopek atas pekerjaannya itu Rogers pun memberikan gambaran tentang orang-orang yang telah berhasil mengaktualisasikan diri, yaitu sebagai berikut : 1. Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya adalah orang yang mampu menjalani hidupnya saat ini tanpa dibayangi masa lalu. После освобождения этих мест, здесь все, как правило, остановиться в одном из этих населенных пунктов в Сибири. Они будут фермерам и начать новую жизнь, как будто ничего не случилось что-то своими жизнями ( Достоевский 1862 : 51 ) Setelah bebas dari tempat ini, semua orang disini pada umumnya akan tinggal di salah satu perkampungan di Siberia ini. Mereka akan menjadi petani dan memulai hidup baru seakan tak pernah terjadi sesuatu dengan hidup mereka Kehidupan baru yang dilakukan oleh para mantan narapidana tersebut menunjukkan adanya pengaktualisasian diri dalam diri mereka, yaitu dengan cara

14 membuka hal baru dalam hidupnya tanpa dibayangi oleh kejadian masa lalu. Mereka menghadapi hidupnya sebagi sesuatu hal yang baru. 2. Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya akan memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap keadaan yang harus mereka jalani Я жил так как я вышел из дома, умер в этом месте, без предупреждения, я, конечно, не сделает повреждение на момент моей жизни. Я не буду делать ту же ошибку ( Достоевский 1862 : 131 ) Saya tinggal sejak saya melangkah keluar rumah mati itu ditempat ini, tanpa perlu peringatan, saya tentu tidak akan melakukan hal yang merusakkan hidup saya saat itu. Saya tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Осознание того, что он сделал ошибку, которую допустил ошибки menangung показывает существование kesdaran и поняла, кто она такая, так что он не сделает ту же ошибку, чтобы разрушить представление о себе. Suatu kesadaran bahwa dirinya pernah melakukan kesalahan yang membuat ia harus menangung kesalahannya tersebut menunjukkan adanya suatu kesadaran dan menyadari siapa dirinya, sehingga ia tidak akan melakukan kesalahan yang sama yang dapat merusak apa yang sudah di dapat. 3. Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya dapat mengungkapkan keinginan dan hasratnya dengan terbuka dan bebas tanpa hambatan atau rasa bersalah.

15 Я не люблю их обращения с Акимом, то я говорю, что для них, поэтому они могут слегка понимать с Акимом ( Достоевский 1862 : 31 ) Saya tidak suka perlakuan mereka terhadap Akim Akimitsy, maka saya mengatakan hal itu kepada mereka, agar mereka dapat sedikit memahami Akim Akimitsy. Keterbukaaan dalam menyampaikan suatu perasaan tanpa terbebani oleh perasaan lain menunjukkan bahwa telah tercapainya suatu pengaktualisasian diri. 4. Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya menjadi bertanggung jawab terhadap segala keperluan dirinya sendiri. Я буду работать в мастерской, так что я могу получить деньги за жизненных потребностей, находясь в тюрьме, что это не утверждал, что люди здесь нужно много денег ( Достоевский 1862 : 44 ) Saya akan bekerja dibengkel juga, agar saya dapat memperoleh jumlah uang untuk kebutuhan hidup saya selama dipenjara, yang seperti bukan dugaan orang kalau disini membutuhkan banyak uang. Kutipan diatas menunjukkan adanya tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dirinya, dan untuk memenuhi kebutuhan dirinya itu maka ia harus bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut. 5. Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya dapatberhubungan dengan diri dan dunia Мне жалко Алмацов ситуация, на этот раз капитан Петров разочаровать его, он ударил Алмацов картину

16 только потому, что он расстроен смерти любимой собаки. Действительно, это чувство, казалось, чувствуют то же само ( Достоевский 1862 : 71 ) Saya merasa iba dengan keadaan Almasov, kali ini Kapten Petrov mengecewakannya, ia menendang lukisan Almasov hanya karena ia kesal akan kematian anjing kesayangannya itu. Sungguh, perasaan ini seakan merasakan hal yang sama. Perasaan iba akan apa yang dialami oleh orang tersebut menunjukkan adanya proses pengaktualisasian diri dengan cara ikut merasakan dan mengetahui perasaan orang selain dirinya sendiri. Setelah merasa bebas, segala belenggu bisa dihadapi dengan kesadaran. 6. Orang yang telah mengaktualisasikan diri memiliki ciri yaitu batas batas ego yang tidak mengkerut tapi fleksibel Служить не хотят денег, а потому что я хочу служить тебе - ответила Денисов( Достоевский 1862 : 64 ) Aku melayani bukan karena menginginkan uangmu, tetapi karena aku ingin melayanimu "jawab denisov Kutipan tersebut menunjukkan bahwa adanya pemabatasan ego dikarenakan memikirkan kebahagiaan orang lain, hal itu menunjukkan adanya pengaktualisasian dalam dirinya. 7. Orang yang sehat psikologis tidak mengejar kebahagiaan dan menjadikannya tujuan, tetapi mereka harus dapat menjadi siapa dan apa pada saat sekarang Мы все понимаем, что мы заключенных. Все боялись нас. Первоначально это было не приемлемо, но в итоге

17 все будет хорошо. Но постепенно мы должны устранить в предположении, что( Достоевский 1862 : 66) Kami semua menyadari bahwa kami adalah tahanan.semua orang takut kepada kami. Awalnya hal itu tidak dapat diterima, namun kelamaan semuanya akan baik saja. Namun perlahan kami harus menghapuskan anggapan itu Kesadaran akan keberadaan diri sendiri tanpa menyalahkan keadaan, mampu menyesuaikan diri dengan keadaan, bertingkah laku menurut apa yang diras benar, dapat mengungkapkan segala sesuatu dengan bebas tanpa terbebani masa lalu dan mampu bertingkah laku spontan, tidak defensive, berubah, bertumbuh dan berkembang adalah suatu hal yang menunjukkan bahwa adanya suatu pengaktualisasian dalam diri manusia.

18 DAFTAR PUSTAKA Sudjiman, Panuti MemahamiCeritaRekaancetakanpertama.Pustaka Jaya: Jakarta. Schultz, Duane. PsikologiPertumbuhan : Model-model KeptibadianSehat. Jogjakarta: Kanisius, Nazir, Moh MetodePenelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya)

Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya) Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya) Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios,

Lebih terperinci

GAMBARAN FEMINISME DALAM CERPEN ARIADNE DAN АGAFYA KARYA ANTON PAVLOVICH CHEKHOV (Suatu Tinjauan Feminis Ideologis)

GAMBARAN FEMINISME DALAM CERPEN ARIADNE DAN АGAFYA KARYA ANTON PAVLOVICH CHEKHOV (Suatu Tinjauan Feminis Ideologis) GAMBARAN FEMINISME DALAM CERPEN ARIADNE DAN АGAFYA KARYA ANTON PAVLOVICH CHEKHOV (Suatu Tinjauan Feminis Ideologis) Oleh : AHMAD ILHAM DANIAL 180710080007 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM

Lebih terperinci

PERUBAHAN SEBAGAI PLOT DALAM NOVELET МOЯ ЖИЗНЪ KARYA ANTON P. CHEKHOV (Suatu Tinjauan Struktural Greimas)

PERUBAHAN SEBAGAI PLOT DALAM NOVELET МOЯ ЖИЗНЪ KARYA ANTON P. CHEKHOV (Suatu Tinjauan Struktural Greimas) PERUBAHAN SEBAGAI PLOT DALAM NOVELET МOЯ ЖИЗНЪ KARYA ANTON P. CHEKHOV (Suatu Tinjauan Struktural Greimas) KRISNA KRISTIAN H1G050032 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Perubahan sebagai Plot dalam Novelet Kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat serta perasaan kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat, bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, memberi petunjuk atau intruksi, tra artinya alat atau sarana sehingga dapat disimpulkan

Lebih terperinci

KALIMAT MAJEMUK SUBORDINATIF DENGAN ANAK KALIMAT ATRIBUTIF DALAM BAHASA RUSIA (TINJAUAN SINTAKTIS) DWI PRASTUTI

KALIMAT MAJEMUK SUBORDINATIF DENGAN ANAK KALIMAT ATRIBUTIF DALAM BAHASA RUSIA (TINJAUAN SINTAKTIS) DWI PRASTUTI KALIMAT MAJEMUK SUBORDINATIF DENGAN ANAK KALIMAT ATRIBUTIF DALAM BAHASA RUSIA (TINJAUAN SINTAKTIS) DWI PRASTUTI 180710080002 PROGRAM STUDI SASTRA RUSIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN AGUSTUS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan jabaran dari kehidupan yang terjadi di muka bumi ini. Sastra merupakan salah satu seni yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang, yang berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik suasana pikir maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang berdasarkan aspek kebahasaan

Lebih terperinci

PANDANGAN DUNIA FYODOR DOSTOYEVSKY TERHADAP KEADAAN SOSIAL MASYARAKAT RUSIA DALAM NOVEL ИГРОК (Suatu Tinjauan Strukturalisme Genetik)

PANDANGAN DUNIA FYODOR DOSTOYEVSKY TERHADAP KEADAAN SOSIAL MASYARAKAT RUSIA DALAM NOVEL ИГРОК (Suatu Tinjauan Strukturalisme Genetik) PANDANGAN DUNIA FYODOR DOSTOYEVSKY TERHADAP KEADAAN SOSIAL MASYARAKAT RUSIA DALAM NOVEL ИГРОК (Suatu Tinjauan Strukturalisme Genetik) NISA WENING ASIH SUTRISNO 180710080020 ABSTRACT This thesis is entitled

Lebih terperinci

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA oleh INEU NURAENI Inneu.nuraeni@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai perwujudan kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa, sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa penelitian sebelumnya,konsep dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama-tama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama dengan realitas dunia nyata. Karya sastra itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia. Pada konteks yang berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra yang lahir di tengah-tengah masyarakat merupakan hasil imajinasi atau ungkapan jiwa sastrawan, baik tentang kehidupan, peristiwa, maupun pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra, dalam hal ini novel, ditulis berdasarkan kekayaan pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah diungkapkan oleh Teeuw (1981:

Lebih terperinci

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

INTISARI BAB I PENDAHULUAN INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)

Lebih terperinci

PRIBADI CARL ROGERS. Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi

PRIBADI CARL ROGERS. Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi 9 PRIBADI CARL ROGERS Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah karya yang dapat menghibur sekaligus dapat memberikan pelajaran hidup kepada para penikmatnya. Hal tersebut dikarenakan karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca karya sastra sama dengan mencermati permasalahan atau problem-problem sosial yang sering terjadi di dalam masyarakat. Permasalahan yang terdapat dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan berbagai hal yang digali dari masalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang tokoh utama dalam novel tentu sudah banyak diteliti. Berikut ini peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian

Lebih terperinci

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan dunia imajinasi yang diciptakan oleh pengarang. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar pengarang.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan aspek penting dalam penelitian. Konsep berfungsi untuk menghindari kegiatan penelitian dari subjektifitas peneliti serta mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan buah karya dari seorang pengarang, dengan menghasilkan sebuah karya sastra pengarang mengharapkan karyanya dapat dinikmati dan dipahami

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. efikasi diri. Teori struktural digunakan untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik cerpen

BAB IV KESIMPULAN. efikasi diri. Teori struktural digunakan untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik cerpen BAB IV KESIMPULAN Cerpen Tomochan no Shiawase karya Yoshimoto Banana dianalisis menggunakan teori struktural dan teori kognitif sosial Albert Bandura mengenai efikasi diri. Teori struktural digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan dapat menimbulkan kesan pada pembaca. Imaji adalah daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai keindahan yang estetik. Sebuah karya sastra menjadi cermin kehidupan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah imitasi (Luxemburg, 1984: 1). Sastra, tidak seperti halnya ilmu kimia atau sejarah, tidaklah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Nurgiyantoro (2012:70) dalam penciptaan sebuah karya sastra, pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada hakekatnya pengarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut disusun telah diperhitungkan segi-segi pementasannya dan sewaktu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut disusun telah diperhitungkan segi-segi pementasannya dan sewaktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Drama adalah salah satu genre karya sastra yang terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi sastra dan pementasan, Sastra berupa teks naskah sedangkan pementasan berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang dianyam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari daya imajinasi pengarang yang dituangkan dalam sebuah wadah. Sastra sendiri adalah bentuk rekaman dari bahasa yang akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya (Panuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang tokoh utama dalam novel tentu sudah banyak diteliti. Berikut ini peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian

Lebih terperinci

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK Penelitian ini mengambil novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia adalah kecemasan neurotik. yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia adalah kecemasan neurotik. yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra muncul sebagai pengungkapan apa yang telah dialami dan dilihat oleh pengarang. Oleh karena itu, karya sastra dianggap sebagai hasil aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan imajinasi. Karya sastra merupakan cerminan pemikiran, perasaan, kepribadian, dan pengalaman hidup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang selain dikenal sebagai negara maju dalam bidang industri di Asia, Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra prosa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra diadaptasi dari dunia nyata berupa pengalaman yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Sastra diadaptasi dari dunia nyata berupa pengalaman yang kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Sastra diadaptasi dari dunia nyata berupa pengalaman yang kemudian digambarkan melalui tulisan oleh pengarang. Saxby dalam Nurgiyantoro (2005: 4) mengatakan

Lebih terperinci

FRASA ADVERBIAL DALAM BAHASA RUSIA (Tinjauan Sintaksis) Oleh: INTAN NIRMALASARI

FRASA ADVERBIAL DALAM BAHASA RUSIA (Tinjauan Sintaksis) Oleh: INTAN NIRMALASARI FRASA ADVERBIAL DALAM BAHASA RUSIA (Tinjauan Sintaksis) Oleh: INTAN NIRMALASARI 180710080008 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA RUSIA BANDUNG AGUSTUS,2012 FRASA ADVERBIAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut. BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep. 1. Pengertian Novel. Novel atau sering disebut sebagai roman adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan dengan bahasa, baik lisan maupun tulis, yang mengandung keindahan. Karya sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur (litera=huruf atau karya tulis). Dalam bahasa Indonesia karya sastra berasal dari bahasa sansakerta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan karya seorang pengarang yang merupakan hasil dari perenungan dan imajinasi, selain itu juga berdasarkan yang diketahui, dilihat, dan juga dirasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai seni kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan media bahasa dan diabadikan untuk kepentingan estetis (keindahan). Didalam karya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang struktural sastra dan sosiologi sastra. Pendekatan struktural dilakukan untuk melihat keterjalinan unsur-unsur intrinsik yang membangun karya sastra itu

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini. BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini. 2.1.1 Novel Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya imajinatif yang mempunyai hubungan erat dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut membentuk karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra adalah sebuah karya imajiner yang bermedia bahasa dan memiliki nilai estetis. Karya sastra juga merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Siti Fatimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak adalah karya sastra yang dari segi isi dan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak. Bahasa yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH ALEKSEJ IVANOVIČ DALAM NOVEL ИГРОК / IGROK/ PENJUDI KARYA FЁDOR MIXAJLOVIČ DOSTOEVSKIJ

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH ALEKSEJ IVANOVIČ DALAM NOVEL ИГРОК / IGROK/ PENJUDI KARYA FЁDOR MIXAJLOVIČ DOSTOEVSKIJ ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH ALEKSEJ IVANOVIČ DALAM NOVEL ИГРОК / IGROK/ PENJUDI KARYA FЁDOR MIXAJLOVIČ DOSTOEVSKIJ ANISKA RIZKY POETRY SHIVALAYA / 0906528871 Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari kehidupan manusia, yang berkaitan dengan memperjuangkan kepentingan hidup manusia. Sastra merupakan media bagi manusia untuk berkekspresi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang II. LANDASAN TEORI 2.1.Kemampuan Mengapresiasi Cerpen 2.1.1 Pengertian Apresiasi Secara leksikal, appreciation apresiasi mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) Widya Haznawati 1 Arif Mustofa 2, Riza Dwi Tyas.W 3 Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 187 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan membuktikan bahwa cerita rakyat pulau Bangka memiliki kemungkinan untuk dipertimbangkan menjadi bahan ajar apresiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang, lahir melalui proses perenungan dan pengembaraan yang muncul dari

BAB I PENDAHULUAN. pengarang, lahir melalui proses perenungan dan pengembaraan yang muncul dari 1 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Karya sastra merupakan salah satu sarana untuk mengungkapkan masalah manusia dan kemanusiaan. Sastra merupakan hasil cipta kreatif dari seorang pengarang, lahir melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009:

Lebih terperinci

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tokoh Penokohan merupakan suatu bagian terpenting dalam membangun sebuah cerita. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan tokoh dalam cerita, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah hasil ciptaan manusia yang memiliki nilai keindahan yang sangat tinggi. Keindahan yang terdapat dalam sebuah karya sastra, merupakan hasil dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Membicarakan sosiologi dan sastra adalah membicarakan sampai di mana hubungan antara sosiologi dan sastra. Secara institusional objek sosiologi dan sastra

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Aji Budi Santosa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari perubahan sosial yang melatarbelakanginya (Ratna, 2007: 81). Hal

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari perubahan sosial yang melatarbelakanginya (Ratna, 2007: 81). Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah sistem semiotik terbuka, karya dengan demikian tidak memiliki kualitas estetis intrinsik secara tetap, melainkan selalu berubah tergantung dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam ekspresi ungkapan pengalaman pribadi, pemikiran,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam ekspresi ungkapan pengalaman pribadi, pemikiran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah kegiatan kreatif sebuah ciptaan karya bernilai seni mengenai kehidupan manusia dalam ekspresi ungkapan pengalaman pribadi, pemikiran, perasaan,

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Indayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa Universitas

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Enik Kuswanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra menurut ragamnya terbagi menjadi tiga, yaitu prosa, puisi, dan drama. Berkaitan dengan prosa fiksi umumnya dibagi menjadi dua, cerita pendek (cerpen) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga kehidupannya dengan bahasa sebagai media penyampaiannya. Sastra merupakan

Lebih terperinci

ANALIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

ANALIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA ANALIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Agung Prasetyo Program StudiPendidikanBahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asa Nonami merupakan seorang novelis terkenal di Jepang, ia lahir pada 19 Agustus 1960 di Tokyo. Asa Nonami adalah penulis cerita fiksi kejahatan dan cerita horor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya seni; ia harus diciptakan dengan suatu daya kreativitas, kreativitas itu tidak saja dituntut dalam upaya melahirkan pengalaman batin dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Yang Relevan Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy sesuai dengan tinjauan terhadap penelitian sebelumnya yaitu

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 200 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil pada bab IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Analisis unsur intrinsik novel Sepatu Dahlan Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup diperhitungkan karya-karyanya dan dianggap sebagai pengarang produktif

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Meskipun analisis ini dapat dikatakan kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya terdapat daya kreatif dan daya imajinasi. Kedua kemampuan tersebut sudah melekat pada jiwa

Lebih terperinci