RAGAM PENELITIAN QUALITATIVE (Ethnografi, Fenomenologi, Grounded Theory,dan Studi Kasus)
|
|
- Shinta Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RAGAM PENELITIAN QUALITATIVE (Ethnografi, Fenomenologi, Grounded Theory,dan Studi Kasus) M. Syahran Jailani Abstrak Penelitian kualitatif itu berangkat dari fenomena yang ditemukan dilapangan kemudian dikembangkan pemahaman secara mendalam, alamiah, melibatkan konteks secara penuh, data dikumpulkan langsung dari partisipan langsung. Sehingga penelitian kualitatif secara memiliki beberapa tipe-tipe diantaranya adalah fenomenologi, etnografi, grounded teori, dan studi kasus. Kata kunci : Penelitian kualitatif, fenomenologi, etnografi, grounded teori, dan studi kasus. A. Pendahuluan Pada hakikatnya penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena (fenomeologis) tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti; perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah ( Kirk dan Miller, Jane Richie, Bogdan dan Bikley, Guba dan Lincoln). Dengan kata lain bahwa penelitian kualitatif bertitik tolak dari paradigma fenomenologis yang objektifitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Penelitian kuailitatif memiliki sejumlah ciri-ciri sebagaimana yang ditawarkan oleh Guba dan Lincoln (1985:34-44 ) Serta Spradley (1980) Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut; (1) berlatar alamiah, hal ini dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan karena menurut Guba (1985) ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagi keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. (2) manusia sebagai instrumen (alat) penelitian, hal ini peneliti ini atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama (participation observation-pengamatan berperan serta), (3) metode kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan pengamatan, wawancara, (4) Analisis data secara induktif, penelitian yang beranjak dari hal umum sampai ke khusus dengan beberapa alasan bahwa penelitian secara induktif lebih dapat menemukan kenyataankenyataan jamak yang terdapat dalam data, membuat hubungan peneliti dengan responden lebih eksplisit, (5) Teori dari dasargrounded theory, teori yang bersal dari bawah ke atas, (6) deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, (7) lebih mementingkan proses dari pada hasil, (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus, (9) adanya kriteria pengabsahan data, (10) design yang bersifat sementara, (11) hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, pada dasarnya penelitian kualitatif bertumpu secara mendasar pada fenemenologi. Sementara kebudayaan, teori simbolik, etnometodologi dijadikan sebagai dasar tambahan yang melatar belakangi secara teorities penelitian kualiatatif. Seperti yang telah diuraikan diatas dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif itu berangkat dari fenomena yang ditemukan dilapangan kemudian dikembangkan pemahaman secara mendalam, alamiah, melibatkan konteks secara penuh, data dikumpulkan langsung dari partisipan langsung. Sedangkan desain penelitian kualiatatif bersifat fleksibel atau berubah-rubah sesuai dengan situasi dan kondisi data yang didapat dilapangan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka melalui makalah yang sederhana ini akan diulas beberapa tipe-tipe penelitian kualitatif secara umum diantaranya adalah fenomenologi, etnografi, grounded teori, dan studi kasus. Bagaimanakah masing-masing tipe itu diaplikasikan dilapangan serta metode masing-masing sehingga akan nampak perbedaan. B. Fenomenologis Pada hakikatnya penelitian kualitatif mengunakan pendekatan secara fenomenologis. Artinya Peneliti berangkat kelapangan dengan mengamati fenomena yang terjadi dilapangan secara alamiah. Namun nanti yang akan membedakan masingmasing jenis penelitian itulah fokus penelitian. Apakah penelitian itu fokus kebudaya, fenomena, kasus dan sebagainya. Penelitian fenomena ini pertama dikemukakan oleh Edmund Hursserl ( ) seorang filsuf Jerman. Pada mulanya penelitian ini bermula dari penelitian sosial. Ada beberapa pengertian tentang fenomenologi menurut Hursserl diantaranya yaitu: (a) pengalaman subjektif atau fenomenologikal, (b) suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Hal ini dapat dipahami bahwa penelitian fenomenolgi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada pengalamanpengalaman manusia dan bagaimana manusia menginterpretasikan pengalamannya. Ditinjau dari hakekat pengalaman manusia
2 dipahami bahwa setiap orang akan melihat realita yang berbeda pada situasi yang berbeda dan waktu yang bebeda. Sebagai contoh perasaan ( feeling) pada pagi ini akan berbeda pada pagi besok. Sehingga kalau kita melakukan wawancara kepada seseorang pada pagi hari akan berbeda pada pagi lainnya.sehinga jarak, waktu, hubungan manusia, tempat tinggal akan mempengaruhi setiap pengalaman manusia. Maka metode dalam fenomenologis ini menekankan kepada bagaimana seseorang memaknai pengalamannya. Istilah fenomenologis sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Dalam arti khusus istilah ini mengacu kepada pada penelitian terdisiplin tentang kesadaran dari persfektif pertama seseorang. Ada beberapa ciri-ciri pokok fenomenologis yang dilakukan oleh peneliti fenomenologis menurut Moleong( 2007:8) yaitu: (a) mengacu kepada kenyataan, dalam hal ini kesadaran tentang sesuatu benda secara jelas (b) memahami arti peristiwa dan kaitankaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi situasi tertentu. (c) memulai dengan diam. Para fenomenologis berasumsi bahwa kesadaran bukanlah dibentuk karena kebetulan oleh sesuatu hal yang lain daripada dirinya sendiri. Demikian juga dalam kehidupan sehari hari, seseorang tidak ada kontrol terhadap kesadaran terstruktur. Analisis fenomenologis berusaha mencari untuk menguraikan ciri-ciri dunianya, seperti apa aturan-aturan yang terorganisasikan, dan apa yang tidak dan dengan aturan apa objek dan kejadian itu berkaitan. Aturan-aturan ini bukanlah sebenarnya ciri-ciri yag berdiri sendiri namun terbentuk oleh kebermaknaan dan nilai-nilai dalam kesadaran yang kita alami sebagai hal yang berdiri sendiri dari kita. Para fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi situasi tertentu. Inkuiri fenomenologis memulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang sedang diteliti.dalam hal ini ditekankan pada aspek subjektif dari prilaku orang. Dimana para peneliti berusaha masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Para fenomenologis percaya bahwa pada makhluk hidup tersedia berbagai cara untuk menginterpretasikan pengalaman melalui interaksi dengan orang lain. Pengertian pengalaman kitalah yang membentuk kenyataan. Sebagaimana yang telah dipaparkan bahwa langkah pertama dalam melakukan penelitian fenomenologi adalah meneliti fenomena yang akan dikembangkan. Selanjutnya peneliti mengembangkan pertanyaan penelitian. Dalam mengajukan pertanyaan penelitian ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu : (a) apakah unsur yang penting dari pengalaman atau perasaan, (b) apakah keberadaan pengalaman menentukan hakikat manusia. Sumber data dari penelitian ini adalah fenomena yang sedang dipelajari yang berupa pengalaman subjek yang diteliti. Data akan dikumpulkan melalui wawancara langsusng, observasi, menggunakan video, catatan lapangan. Data yang dikumpulkan diperoleh dari wawancara mendalam antara peneliti dengan informan (subjek). Sebagai contoh dari penelitian fenomenologi ini dibidang pendidikan seperti fenomena pengajaran disekolah, dimana peneliti melihat proses pengajaran X disekolah apa, kenapa, bagaimana proses itu dilakukan oleh pendidik, peserta didik, dan sebagainya. Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologi adalah sebuah penelitian yang mengamati tentang fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia Dimana para peneliti berusaha masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. C. Etnografi Istilah ethnos dalam bahasa Yunani adalah orang, ras, atau budaya sekelompok orang (A.D Smith 1989 dalam Denzin, 1994:25) Kalau ethno sebagai awalan digabungkan dengan graphic sehingga membentuk etnographic yang merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji budaya sekelompok orang. Penelitian Etnografi bermula dari penelitian antropologi yang mengamati budaya di suatu tempat. Hal ini dilakukan oleh para peneliti awal seperti Taylor, Frazer, Morgan sekitar abad 20. Dimana penelitian lapangan ini hanya terfokus pada perkembangan budaya di suatu daerah. Selanjutnya penelitian ini terus berkembang (modern ). Racliffe-Brown dan Malinowski mengembangkan penelitian etnografi ini yang menekankan kepada kehidupan masa kini oleh anggota masyarakat yaitu way of life suatu masyarakat. Dimana penelitian ini berusaha mendiskripsikan dan membangun struktur sosial budaya suatu masyarakat dan membandingkan sistem sosial dalam rangka mendapatkan kaidah kaidah umum tentang masyrakat. Dalam etnografi modern, bentuk sosial dan budaya masyarakat dibangun dan dideskripsikan melalui analisis dan nalar sang peneliti. Struktur budaya yang dideskripsikan adalah struktur sosial dan budaya masyarakat tersebut menurut interprestasi sang peneliti.
3 Selanjutnya penelitian etnografi ini terus berkembang yang disebut Etnografi baru (1960-an). Penelitian ini dikembangkan oleh Spradley. Dimana penelitian ini menekankan kepada usaha untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan. Jadi bentuk sosial dan budaya disini menurut aliran baru adalah susunan yang ada dalam fikiran (mind) anggota masyarakat tersebut) dan tugas peneliti mengoreknya keluar dari fikiran mereka. Budaya suatu masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang ahrus diketahui dan dipercayai seseorang agar dia dapat berprilaku sesuai dengan cara yang diterima masyarakat. Budaya bukanlah hanya suatu fenomena material seperti benda-benda, manusia, prilaku, atau emosi. Tugas etnografi adalah menemukan dan menggambarkan organisasi fikiran tersebut. Jalan yang paling utama dalam memahami suatu budaya dengan mempeajari bahasa suatu budaya tersebut. Berangkat dari penjelasan diatas, maka penelitian etnografi merupakan pekerjaan mendiskripsikan suatu kebudayaan dari sekelompok orang. Artinya memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Malinowski dalam Spradley (1997:3), dimana tujuan etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya. Dengan arti lain adalah etnografi mempelajari masyarakat dan belajar dari masyarakat. Kemudian kebudayaan sebagai objek dari penelitian etnografi merupakan pola tingkah laku yang dikaitkan dengan kelompok kelompok masyarakat tertentu seperti custom (adat) atau cara hidup masyarakat s. Dimana pola tingkah laku, adat, dan pandangan masyarakat, semua dapat didefenisikan,dan diinterprestasikan,dan dideskripsikan dari berbagai perspektif. Dari paparan ini dapat dipahami bahwa pemahaman terhadap suatu budaya akan berbeda pada setiap orang yang berbeda budaya. Hal ini dapat dilihat dari contoh bahwa keinginan untuk menolong seseorang akan berbeda makna dengan orang lain yang berbeda budaya. Maka penelitian etnografi ini meneliti tingkah laku namun lebih dalam dari itu menyelidiki makna tingkah laku itu sendiri. Konsep kebudayaan sebagai sistem simbol yang mempunyai makna sebuah teori berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan makna Interaksionalisme simbolik. Berdasarkan konsep tersebut Blummer (1969 dalam Spradley: 1997: 7) menawarkan tiga premis sebagai landasan teori dari etnografi yaitu: (a) Manusia melakukan berbagai hal atas dasar makna yang diberikan oleh berbagai hal kepada mereka. (orang, kerumunan orang, berinteraksi atas dasar makna yang terkandung dalam diri mereka sedangkan lokasi, waktu, tingkah laku, alat adalah simbol yang mempunyai makna khusus) (b) Makna berbagai hal berasal dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain. (c) Makna ditangani atau dimodifikasi melalui suatu proses penafsiran yang digunakan oleh orang dalam kaitannya dengan berbagai hal yang dihadapi. Kemudian bagaimana mengambil kesimpulan tentang budaya itu sendiri, Spradley menawarkan solusi dari tiga sumber sebagai berikut : (a) dari yang dikatakan orang, (b) dari cara orang bertindak, dan, (c) dari berbagai artefak yang digunakan orang ( cuci tangan sebelum makan, jangan berenang setelah makan, dll). Pengetahuan budaya itu dapat disampaikan secara ekplisit dan implisit ( Spradley:1997:10). Secara eksplisit yaitu makna budaya yang didapat langsung dari masyarakat yang menggunakan budaya tersebut melalui bahasa yang digunakan. Sedangkan secara implisit, seorang peneliti harus mengamati, mewawancarai, mencatat secara berulang. Ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh seorang etnografer dalam melakukan penelitian budaya yaitu: (a) bahasabahasa apa yang akan digunakan dalam mengumpulkan data dari informan karena langkah awal dari penelitian etnografi adalah mempelajari bahasa dari kelompok masyarakat yang akan diteliti, (b) Informan- kriteria informan yang sesuai dengan fokus penelitian, (d) Lapangan penelitian, (e) cara meneliti ( Alur penelitian maju bertahap- The development Reseach Sequence). Berdasarkan cara meneliti Spradley menawarkan langkah-langkah sebagai berikut: ( adapun langkah-langkah ini akan dibahas lebih lanjut pada topik yang relevan) 1. mengidentifikasi budaya yang akan diteliti 2. mengidentifikasi hal-hal yang muncul dalam budaya 3. Kajian teori 4. memasuki lapangan 5. penegelompokan budaya 6. memeproleh informan 7. mendapatkan data 8. analisa data 9. menggambarkan budaya 10. mengembangkan teori Lebih lanjut diungkapkan bahwa ada 2 hal yang mendasar dalam pendekatan kebudayaan ini yaitu secara emic dan etic. Pendekatan emic yaitu penelitian melibatkan perilaku dari budaya itu sendiri, sedangkan dari segi etic yaitu mengkaji perilaku dari luar budaya dan menganalisa persamaan dan perbedaan antar
4 budaya. Langkah mengumpulkan data bisa dilakukan dengan interview dan partipation- observation( pengamatan berperan serta). Adapun tujuan menggunakan pendekatan etnografi berguna untuk memahami rumpun masyarakat sehingga dengan adanya kajian etnografi ini dapat memberikan informasi teori-teori ikatan budaya, menemukan teori grounded, memahami masyarakat yang kompleks, serta memahami prilalaku manusia. Tujuan selanjutnya adalah melayani manusia. Adanya anggapan bahwa para etnogafer hanya mencari keuntungan dari objek telitiannya tanpa memberikan kontribusi apapun dari hasil penelitiannya. Dengan kata lain, setelah peneliti mendapatkan data dari masyarakat, mereka ditinggalkan begitu saja Lalu apa yang harus dilakukan oleh peneliti etnografer yaitu berusaha mengsinkronisasikan kedua hal tersebut. Data didapatkan dan adanya sumbangsih kepada informan. Dari paparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan etnografi adalah penelitian yang mempelajari masyarakat dan belajar dari masyarakat serta mempelajari makna yang ditimbulkan oleh budaya tersebut. Hal ini bisa dari bahasa, tingkah laku, dll. D. Grounded Teori ( teori dari dasar) Penelitian Grounded theory pertama dikemukakan oleh Glaser dan Strauss pada tahun 1960-an. Menurut Denzin (1994: 273), pada hakikatnya penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan seperangkat prosedur sistematik untuk mengembangkan teori (theory development) dari dasar yang diperoleh secara induktif tentang suatu fenomena. Teori berasal dari bawah dalam suatu pengamatan sampai menjadi istilah. Grounded theory merupakan proses yang cukup rumit. Dimana penelitian dimulai dengan memunculkan pertanyaan umum. Sewaktu peneliti mulai mengumpulkan data, konsep teorities diidentifikasikan.. Hal mendasar dari penelitian ini adalah bahwa suatu teori harus muncul dari data atau dengan kata lain suatu teori harus dari bawah. Grounded teori mempersyaratkan bahwa teori muncul dari data. Adapun ciri-ciri dari penelitian grounded theory ini adalah sebagai berikut: (a) data diperoleh dari dasar, (b) data harus sesuai dengan fenomena, (c) dipercaya dari segi kenyaataan sehari-hari. Dimana peneliti mengamati, mengumpulkan data, mengorganisasikan data dan membentuk teori dari data pada waktu yang bersamaan Data yang diperoleh dibandingkan dengan data yang lain. Data yang diperoleh dari interview, observasi, dan rekaman Berangkat dari ciri-ciri tersebut maka penelitian grounded theory memiliki beberapa strategi ( Moleong : 2007:27) yaitu : (a) koding, (b) memoing, (c) menyaring, dan (d) diagram terpadu. Koding adalah proses membuat kategorisasi data kualitatif dan menguraikan implikasi dan rincian dari kategori-kategorinya. Misalnya kode sederhana ( penghilangan rasa pedih) ketika saya ngilu sendi, saya menelan aspirin. Setelah beberapa saat saya merasa baik. Dari ungkapan ini ada beberapa kode yang didapatkan yaitu : Kondisi = rasa ngilu Fenomena = ngilu sendi Strategi = aspirin. Konsekuensi = merasa lebih baik. Menurut Glasser (1998), memoing (memo) adalah proses mencatat pemikiran-pemikiran dan gagasan dari peneliti sewaktu hal itu muncul selama penelitian. Sedangkan diagram terpadu dan sesi digunakan untuk menarik seluruh rincian menjadi satu, untuk membantu agar data menjadi berarti dengan mengarahkan diri kepada teori. Dari ulasan singkat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian grounded theory beranjak dari pengembangan teori dari dasar Grounded theori mempersyaratkan bahwa teori muncul dari data, namun tidak melihat hal itu sebagai bagian yang terpisah. Pengumpulan data, analisis dan formulasi teori dianggap sebagai sesuatu yang berkaitan, dan pendekatan memasukan prosedur secara eksplisit. Pertanyaan penelitian adalah terbuka dan umum. E. Studi kasus Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelahaannya kepada satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendeteil, dan komprehensif. Pendekatan studi kasus pada hakikatnya terfokus kepada kasus ( case). Kasus-kasus ini dapat diperoleh dari kasus yang unik, konteks khusus, isu- isu yang sedang berkembang, budaya, alamiah, holistic, fenomena dan lainlain. Penelitian studi kasus ini biasa dilakukan pada pendekatan kualiatatif dan kuantitatif. Kasus itu sendiri adalah suatu kesatuan kompleks beroperasi di dalam sejumlah konteks, mencakup phisik, ekonomi, etis. Kasus itu sendiri bisa simpel dan bisa kompleks. Studi kasus itu sendiri bisa proses pembelajaran atau hasil proses pembelajaran. Perbedaan Prinsip antara studi kasus dan penelitian lain adalah bahwa fokus perhatian adalah kasus yang individu dan bukan keseluruhan populasi kasus. Studi kasus terfokus kepada sistem terikat (bounded system) biasanya dibawah kondisi alamiah sehingga sistem dapat dipahami di dalam lingkungannya(stake,
5 1988 Sebagai contoh latar belakang kehidupan sesorang dan lingkungan seseorang pecandu norkoba, kehidupan intern sebuah gang, pembentukan melitansi pada sebuah kelompok radikal, faktorfaktor yang melatarbelakanggi tingginya swadaya pembangunan di suatu desa, merupakan beberapa contoh dari topik telaahan suatu studi kasus. Langkah-langkah penelitian pada studi kasus sama dengan penelitian kualitatif karena pada hakekatnya penelitian kasus adalah bagian dari penelitian kualitatif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian studi kasus menurut Denzin (1994: 244) adalah sebagai berikut: (a) membatasi kasus, menentukan objek dari penelitian, (b) meyeleksi fenomena-fenomena, tema atau isu (sebagai pertanyaan penelitian, (c) menentukan pola data untuk mengembangkan isu, (d) obsevasi triangulasi, (e) menyeleksi alternatif interpretasi, (f) mengembangkan kasus yang telah ditentukan. F. Penutup Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologis, etnografi, grounded teori dan studi kasus yaitu pada hakektanya kesemua penelitian itu beranjak dari fenomena yang terjadi dilapangan. Yang membedakannya satu sama lainnya adalah fokus penelitiannya. Fenomenologi fokus kepada fenomena. Etnografi kepada budaya yang terjadi lingkungan masyarakat. Sementara grounded teori adalah data yang diperoleh dari dasr yang diperoleh secara induktif. Terakhir adalah studi kasus yang focus penelitiannya pada kasuskasus yang terjadi dilingkungan masyarakat baik individu maupun kelompok..fenomenologis menekankan kepada fenomena, gejala yang timbul atau terjadi dalam masyarakat secara nyata dimana peneliti terjun kelapangan bebas dari proposisi, teori yang ada. Sementara Etnografi menekankan kepada budaya sekelompok masyarakat. Grounded theory teori yang ditarik secara induktif dari penelitian fenomena yang mewakili, dimana peneliti tidak memulai dengan suatu teori namun dimulai dari wilayah penelitian DAFTAR PUSTAKA Denzin, Norman K. & Lincoln, Yvonna S. (Eds.) The Handbook of Qualitative Research Thousand Oaks, CA: Sage Glaser BG, Strauss A Discovery of Grounded Theory. Strategies for Qualitative Research. Sociology Press Glaser BG Doing Grounded Theory - Issues and Discussions. Sociology Press, Moleong, Lexy.J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung; PT Remaja Rosdakarya Offset Spradley James. P The Ethnographic Interview. Random House.. New York; 49 50
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian Kualitatif Fenomenologi. Penelitian fenomena ini pertama
Lebih terperinciMETODE MENAFSIR DATA KUALITATIF
METODE MENAFSIR DATA KUALITATIF Oleh: Mahrus Aryadi Makalah dipresentasikan pada Semiloka Penelitian dan Penulisan Tesis pada Program Magister Sains Administrasi Pembangunan Pascasarjana Universitas Lambung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Karena diperlukan penggalian data secara mendalam dan menyeluruh dengan cara interview
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai pengalaman psikologis pada remaja yang mengalami perceraian orangtua. Untuk mengetahui hasil dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kematian orangtua bagi remaja. Kematian merupakan fenomena yang pasti terjadi pada setiap individu dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Moleong (2009) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur
Lebih terperinciSelayang Pandang Penelitian Kualitatif
Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Mudjia Rahardjo repository.uin-malang.ac.id/2412 Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Mudjia Rahardjo Setelah sebelumnya dipaparkan sejarah ringkas penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode
BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan
Lebih terperinciMemahami (Sekali Lagi) Grounded Research
Memahami (Sekali Lagi) Grounded Research Makalah disajikan pada Materi Kuliah Metodelogi Penelitian Sekolah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Guru Besar Bidang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
31 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Untuk dapat memberikan gambaran serta bentuk regulasi emosi pada pecandu game online, maka penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif. Bogdan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Komunikasi Nonverbal Dalam Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh Nasiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul yang peneliti angkat, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, fenomenologis dan berbentuk diskriptif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisakan metodologi kualitatif sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan induktif, sedang pendekatan deduktif dari sebuah
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi aktual tentang pelaksanaan Al-Quran dengan metode isyarat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diteliti dapat dianalisis secara tepat dan terjamin kesahihannya. 42
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya harus menggunakan metodologi penelitian yang tepat agar hasil penelitiannya dapat dipertanggung jawabkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana konflik yang di hadapi seorang Gay, tipe-tipe konflik apa yang dihadapi
Lebih terperinciPendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono,
Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono, 2003). Desain Penelitian ini harus memuat segala sesuatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam sebuah penelitian adalah salah satu bagian penting dalam sebuah penelitian. Hal ini dilakukan agar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus fenomenologi. Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu fenomena penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, dengan pengukuhan surat keputusan menteri
38 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Latar Penelitian Adapun yang menjadi objek dalam penelitian yaitu segenap guru tersertifikasi di SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, dengan pengukuhan surat keputusan menteri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan yang paling sesuai untuk digunakan (Poerwandari, 2001). Dalam
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Untuk mendapatkan pemahaman mendalam dan khusus atas suatu fenomena serta untuk memahami manusia dalam segala kompleksitasnya sebagai makhluk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. permukaan, termasuk pola perilaku perilaku sehari-hari hanyalah suatu gejala
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori fenomenologi. Fenomenologi pada dasarnya berpandangan bahwa apa yang tampak di permukaan, termasuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan
60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong menyebutkan bahwa
105 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan, dan Model Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriprif kualitatif naratif. Menurut Bogdan dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong
Lebih terperinciETNOGRAFI KESEHATAN 1
ETNOGRAFI KESEHATAN 1 oleh: Nurcahyo Tri Arianto 2 Pengertian Etnografi Etnografi atau ethnography, dalam bahasa Latin: etnos berarti bangsa, dan grafein yang berarti melukis atau menggambar; sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab tiga ini akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam bab tiga ini akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan metode dan teknik penelitian, yang berupa: persiapan pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan fenomenologi, hal itu didasarkan pada maksud untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (qualitative research). Karakteristik penelitian kualitatif terletak pada objek
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative research). Karakteristik penelitian kualitatif terletak pada objek yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
36 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975: 5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, artinya penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan masalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. angka atau kuantitas. Oleh karena itu, dengan mengacu kepada ciri-ciri tersebut
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Analisa data yang akan dilakukan nantinya tidak melibatkan perhitungan angka atau kuantitas. Oleh karena itu, dengan mengacu kepada ciri-ciri tersebut maka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan kualitatif berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat dipahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut. Poerwandari ( 2011, h. 42) penelitian kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari ( 2011, h. 42) penelitian kualitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan Jenis Penelitian 1. Pola penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan
Lebih terperinciBAB lll METODE PENELITIAN
BAB lll METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Bogdan dan Taylor (1975, h.5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kata tertulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan pola interaksi guru PAI dan peserta didik sebagai proses peningkatan kedisiplinan siswa di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bokan Kepulauan Kabupaten Banggai Kepulauan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Didalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di SDN Se Kecamatan Bokan Kepulauan Kabupaten Banggai Kepulauan Adapun yang mejadi alasan penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, diantaranya adalah kualitatif dan kuantitatif. Namun untuk
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam sebuah penelitian kita banyak mengenal jenis-jenis ragam penelitian, diantaranya adalah kualitatif dan kuantitatif. Namun untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif memiliki pengertian sebagai penelitian yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dimana yang ditekankan adalah aspek subjektif dari perilaku orang. Konsep diri merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif umumnya digunakan untuk memahami fenomena-fenomena
Lebih terperinciApa itu Penelitian Kualitatif???
Apa itu Penelitian Kualitatif??? Definisi Jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Strauss & Corbin, 1990) Penelitian kualitatif:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka jenis metode penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami
Lebih terperinciSEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN
Modul ke: 14Fakultas Dr. PSIKOLOGI SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN BAB XIII Metode Penelitian KUALITATIF Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi PSIKOLOGI Menurut Banister, dkk (1994) penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian kualitatif Pengumpulan data oleh peneliti akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif berkaitan dengan mengumpulkan dan menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang bertitik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalahmasalah dunia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Suatu metode ilmiah dapat dipercaya apabila disusun dengan mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
86 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan paradigma naturalistik. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah penelitian yang ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. (Bandung :
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif yang
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui sejauh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN. DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013), peneliti menggunakan
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Dalam penelitian yang berjudul STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013), peneliti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.
68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kualitatif 3.1.1 Pendekatan Penelitian Sebuah metode penelitian terbagi menjadi dua yakni Kualitatif dan Kuantitatif. Pengertian dari metode penelitian kualitatif adalah data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) sebagaimana dikutip Moleong mendefinisikan metode kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, manusia adalah sebagai sumber data utama
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi, 2008: 21) mendefinisikan kualitatif sebagai prosedur penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kemungkinan peneliti untuk melakukan analisi data dengan Interpretative
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berbagai metode dapat dipilih dalam penggunaan pendekatan kualitatif yakni fenomenologi, studi kasus, grounded theory dan etnografi maupun
Lebih terperinciperistiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan Kepala Cabang Dinas Pendidikan dalam mewujudkan manajemen kinerja sumber daya manusia kepala sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
78 88 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan memakai perspektif fenomenologis. Yang mana disini
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. tidak mengadakan perhitungan. Menurut Lexy J. Moleong, 26
BAB II METODE PENELITIAN II.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Menurut Lexy J. Moleong, 26 penelitian kualitatif adalah
Lebih terperinciBAB III POSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian Dua istilah penting dalam metode penelitian yaitu metode dan penelitian.
80 BAB III POSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dua istilah penting dalam metode penelitian yaitu metode dan penelitian. Menurut Purwadarminta (Sudjana, 2005: 7) Metode adalah cara yang telah teratur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode yang relevan dengan tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Secara harfiah, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. anak autistik ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain
44 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian mengenai problematika pembelajaran bahasa ujaran pada anak autistik ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain strategi studi kasus. Metode tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan metode dan teknik penelitian yang akan dijadikan acuan dalam menganalisis data. A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.
Lebih terperinciBAB III METEODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan menjelaskan tentang proses
40 BAB III METEODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Dalam penelitian ini, penulis bertujuan menjelaskan tentang proses pembelajaran senam lantai di Sekolah Dasar. Sebagaimana diketahui,
Lebih terperinciInteraksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif
Salah satu jenis pendekatan utama dalam sosiologi ialah interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik memiliki perspektif dan orientasi metodologi tertentu. Seperti halnya pendekatan-pendekatan lain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan pendekatan penelitian 1. Metode penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian lapangan dengan mengumpulkan informasi atau data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan
Lebih terperinci