A. GAMBARAN UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. GAMBARAN UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS"

Transkripsi

1 A. GAMBARAN UMUM LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 Ditetapkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan paradigma baru telah memberikan perubahan yang mendasar dalam sistem penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Pada hakekatnya perubahan tersebut diarahkan untuk lebih terciptanya daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam mensejahterakan masyarakat baik melalui peningkatan daya saing daerah maupun peningkatan pelayanan publik. Sejalan dengan hal tersebut, isu strategis yang mengemuka dewasa ini dan tengah berkembang disektor publik yaitu semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintahan di daerah yang berkualitas, transparan dan akuntable. Konsekuensi dilaksanakannya pelayanan publik yang akuntabel mengharuskan Pemerintah Daerah untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui penerapan manajemen kinerja yang sinergis dan terintegrasi mencakup pelaksanaan fungsi fungsi manajemen planning, organizing, actuating dan contolling. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang menegaskan kembali pentingnya sinergitas antara aspek keuangan dan kinerja dalam pelaksanaan tugas kepemerintahan dan pembangunan kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Oleh karenannya, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyusun laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) tahun 2015 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja atas keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian visi dan misi melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tahun KONDISI GEOGRAFIS Kabupaten Cilacap merupakan Kabupaten yang terluas di Provinsi Jawa Tengah dengan luas ,84 Ha (termasuk Pulau Nusakambangan) dimana secara geografis letaknya berada di antara 108 o o BT dan 7 o 30 7 o LS, dan secara administratif letaknya berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas di sebelah Timur, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan (Propinsi Jabar) di sebelah Barat, Kabupaten Brebes di sebelah Utara serta Samudera Hindia di sebelah Selatan. Wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 Kecamatan, 269 Desa dan 15 Kelurahan. Wilayah terluas adalah kecamatan Wanareja ( Ha) dan terkecil adalah kecamatan Cilacap Selatan (911 Ha). Ibukota kecamatan terjauh dari ibukota kabupaten adalah Dayeuhluhur (107 km) 1

2 Gambar 1.1. Peta Kabupaten Cilacap Sumber ; Bappeda Kab. Cilacap 2. KONDISI DEMOGRAFIS a. Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kabupaten Cilacap menurut hasil registrasi penduduk ( data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada Indikator Pembangunan Kabupaten Cilacap, kondisi sampai dengan September 2015) mencapai jiwa yang terdiri dari laki-laki jiwa dan perempuan Angka Kelahiran Kasar (CBR) sebesar 11,4 artinya terjadi kelahiran hidup sebanyak 11 per penduduk. Sementara Angka Kematian Kasar (CDR) sebesar 5,95 artinya terjadi kematian sebanyak 6 per penduduk. Gambar 1.2. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Cilacap Gambar 1.3 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Cilacap 2

3 b. Penyebaran dan Kepadatan Penduduk Sementara itu dari distribusi penduduk menurut kecamatan, memperlihatkan Kecamatan Majenang adalah yang paling banyak penduduknya yaitu sebesar jiwa ( 7,07% dari total jumlah penduduk Kabupaten Cilacap), diikuti Kecamatan Kesugihan sebesar jiwa kemudian Kecamatan Kroya sebesar jiwa. Sedangkan yang berpenduduk paling kecil adalah Kecamatan Kampunglaut, yaitu sebesar jiwa (0,80% dari total jumlah penduduk Kabupaten Cilacap). Bertambahnya penduduk menyebabkan kepadatan penduduk juga meningkat yaitu dari 825 jiwa/km 2 pada tahun 2012 menjadi 841,93 jiwa/km 2 pada tahun Tingkat kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Cilacap Selatan (9.160,7 jiwa/km 2. ), sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu Kecamatan Kampung Laut ( 98,27 jiwa/km 2 ). Kepadatan penduduk per Kecamatan Gambar 1.4. Kepadatan Penduduk dan Jumlah penduduk per kecamatan tahun 2014 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cilacap Jumlah penduduk per Kecamatan 3

4 3. SDM PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP Pemerintah Kabupaten Cilacap memiliki SDM yang beragam. Jumlah PNS tahun 2015 (sampai dengan September 2015) seluruhnya sebanyak orang yang terdiri dari PNS laki-laki sebanyak orang dan PNS perempuan sebanyak orang. Menurut tingkat pendidikan sebagian besar PNS berpendidikan S-1 ( Gambar 1.5 ) Pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebanyak orang dengan rincian pejabat struktural sebagaimana gambar disamping. Gambar 1.5 Jumlah PNS menurut jenjang pendidikan Gambar 1.6 Jumlah Pejabat Struktural di Lingkungan Pemkab Cilacap Tahun 2015 Sumber : BKD Kabupaten Cilacap 4. SUSUNAN ORGANISASI Pemerintah Kabupaten Cilacap dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang Bupati yang dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Adapun tugas wewenang, kewajiban dan hak Bupati sebagai Kepala Daerah diatur dalam ketentuan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 23 Tahun Untuk melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Cilacap maka dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan membantu Bupati dalam mengelola urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Ditetapkannya Undang Undang No 23 Tahun 2014 hingga saat ini belum diikuti dengan peraturan pelaksanaannya. Sehingga Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kabupaten Cilacap masih berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 terlihat sebagaimana bagan organisasi perangkat daerah kabupaten Cilacap sebagaimana Gambar

5 Gambar 1.7. Bagan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap Sumber : Bagian Organisasi Setda Kab Cilacap Bupati Wakil Bupati Sekretariat Daerah Staf Ahli Bupati : Staf Ahli Bupati : 1. Bid Ekonomi dan Keuangan 2. Bid Hukum dan Politik 3. Bid Pembangunan 4. Bid Pemerintahan 5. Bid Kemasyarakatan dan SDM DPRD Dinas Daerah : Lembaga Teknis Daerah : Lembaga Lain : Kecamatan : Kelurahan : Sekretariat DPRD 1. Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi 4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 5. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 8. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika 9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM 10. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pengelolaan SD Kawasan Segara Anakan 11. Dinas Bina Marga, SDE dan SD Mineral 12. Dinas Pertanian dan Peternakan 13. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 2. Badan Diklat Arsip dan Perpusda 3. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan KB 4. Badan Lingkungan Hidup 5. Badan Kepegawaian Daerah 6. Inspektorat Kabupaten 7. Bappeda 8. RSUD Cilacap 9. RSUD Majenang 10. BPMPT 11. Satpol PP 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan 1. Cilacap Selatan 2. Cilacap Tengah 3. Cilacap Utara 4. Kesugihan 5. Adipala 6. Jeruklegi 7. Binangun 8. Nusawungu 9. Kroya 10. Maos 11. Sampang 12. Bantarsari 13. Kawunganten 14. Gandrungmangu 15. Sidareja 16. Cipari 17. Karangpucung 18. Kedungreja 19. Patimuan 20. Wanareja 21. Majenang 22. Cimanggu 23. Dayeuhluhur 24. Kampung Laut 1. Karangtalun 2. Kebon manis 3. Gumilir 4. Mertasinga 5. Tritihkulon 6. Gunungsimping 7. Sidanegara 8. Donan 9. Lomanis 10. Kutawaru 11. Cilacap 12. Tegalreja 13. Tambakreja 14. Tegalkamulyan 15. Sidakaya 5

6 B. MAKSUD DAN TUJUAN LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 Maksud disusunnya LKj IP Kabupaten Cilacap Tahun 2015 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Tujuan Penyusunan LKj IP Kabupaten Cilacap Tahun 2015 sebagai alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja C. SISTEMATIKA PENULISAN Pemerintah Kabupaten Cilacap. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKj IP, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/ kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKj IP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayan publik. Penulisan LKjIP Kabupaten Cilacap Tahun 2015 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayaguaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi. BAB II PERENCANAAN KINERJA Menyajikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Menyajikan Capaian Kinerja Organisasi dan Realisasi Anggaran. Capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi dan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Diuraikan juga realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi dan Prestasi/ Pernghargaan yang diraih BAB IV Penutup Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran. Pada lampiran berisi SK Bupati Cilacap tentang Tim Penyusun LKjIP, Review atas Lakip Kabupaten Cilacap Tahun

7 Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, penyelenggaraan SAKIP meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja. Rencana strategis menjadi landasan dalam penyelenggaraan SAKIP. Perencanaan strategis merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan seluruh aspek baik yang menyangkut potensi, peluang dan kendala yang ada. Perencanaan strategis harus disusun secara integral komprehensif dan implementatif sehingga dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta dapat mencapai hasil yang optimal. Dalam rangka pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dalam kerangka sistem pembangunan nasional, maka seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Selain itu, Pemerintah Daerah juga harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk setiap jangka waktu 5 tahunan. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menetapkan RPJPD Kabupaten Cilacap dengan Perda Nomor 23 Tahun 2008 dan RPJMD Kabupaten Cilacap Tahun dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun A. INSTRUMEN GUNA MENDUKUNG PENGELOLAAN KINERJA Pemantapan manajemen pembangunan berbasis kinerja, menjadi salah satu perhatian bagi Kabupaten Cilacap. Beberapa inovasi yang sudah dikembangkan untuk peningkatan kinerja baik pada fase perencanaan maupun pengendalian pembangunan antara lain adalah : SIMDA Keuangan Pemkab Cilacap sudah menerapkan aplikasi Simda Keuangan sejak TA Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya. Output aplikasi ini antara lain: Penganggaran Rencana Kerja Anggaran (RKA), RAPBD dan Rancangan Penjabaran APBD, APBD dan Penjabaran APBD beserta perubahannya, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Penatausahaan Surat Penyediaan Dana (SPD), Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), SPJ, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Surat Tanda Setoran (STS), beserta register-register, dan formulir-formulir pengendalian anggaran lainya. Akuntansi dan Pelaporan Jurnal, Buku Besar, Buku Pembantu, Laporan Keuangan (Laporan Arus Kas dan Neraca Laporan Realisasi Anggaran), Pertanggungjawaban dan Penjabarannya. Gambar 2.1 Aplikasi Simda Keuangan 7

8 SIM Pelaporan Pembangunan Aplikasi membantu dalam pengendalian terhadap pelaksanaan fisik keuangan kegiatan khususnya kegiatan belanja langsung SKPD serta pengadaan barang dan jasa dapat dipantau secara realtime oleh SKPD. Adapun data diinput setiap bulan paling lambat tanggal 5 sebagai laporan pelaksanaan fisik dan keuangan pada masing-masing SKPD. Gambar 2.2. Aplikasi SIM Pelaporan Pembangunan Daerah SIMDA BMD Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah. Output aplikasi ini antara lain : Perencanaan Daftar Kebutuhan Barang dan Pemeliharaan, Daftar Rencana Pengadaan Barang Daerah dan Daftar Rencana Pemeliharaan Barang Daerah. Pengadaan Daftar Hasil Pengadaan,Daftar Hasil Pemeliharan Barang, dan Daftar Kontrak Pengadaan. Penatausahaan Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu (sejarah) Barang, Kartu Inventaris ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), Daftar Mutasi Barang Daerah, dan Rekap Hasil Sensus, serta Label Barang. Penghapusan SK Penghapusan, Lampiran SK Penghapusan, Daftar Barang yang Dihapuskan Akuntansi Daftar Barang yang masuk Neraca (Intracomptable), Daftar Barang Extra Comptable, Lampiran Neraca, Daftar Penyusutan Aset Tetap, dan Daftar Aset Lainnya (Barang Rusak Berat), serta Rekapitulasi Barang Per SKPD. Gambar 2.3. Aplikasi SIMDA BMD 8

9 Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) mulai digunakan pada tahun 2008 guna menunjang manajemen kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dan UPT Puskesmas. Pengembangan SIKDA saat ini akan difokuskan pada integrasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data hasil kegiatan program Puskesmas, Sistem Informasi Manajemen Program (SPTP) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data hasil kegiatan program di Dinas Kesehatan (tingkat Kabupaten), Sistem Informasi Manajemen Obat (SIMO) merupakan fasilitas untuk mencatat dan memonitor stok obat, serta Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data pegawai yang ada di Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas. Manfaat dari pelayanan kesehatan SIMPUS berbasis website : Bagi Masyarakat. a. Pelayanan kesehatan menjadi cepat dan efisien. Pelayanan kesehatan menggunakan teknologi informasi akan mempercepat pelayanan karena setiap unit saling terhubung dengan komputer sehingga alur pasien berobat langsung terdeteksi ke setiap unit. b. Pasien tidak direpotkan dengan kartu berobat. Setiap pasien yang akan berobat idealnya harus membawa kartu berobat agar di tempat pelayanan kesehatan mempermudah pencarian rekam medisnya. Dengan menggunakan SIMPUS pasien bisa langsung dicari dengan cepat sehingga pelayanan bisa cepat, cermat dan terdokumentasi dengan baik. Bagi Pemerintah. a. Secara Epidemiologi penyebaran penyakit dapat diakses pada setiap saat. Dalam SIMPUS Online dapat diketahui peta penyebaran penyakit perwilayah yang mempermudah dalam intervensi program kesehatan di daerah dengan kasus tertentu. b. Pengeluaran Obat dapat diakses secara cepat pada setiap saat, di setiap unit. Dalam SIMPUS ini juga termonitor jumlah pengeluaran obat dan stok obat di setiap unit pelayanan hal ini memudahkan pengawasan obat dari tingkat UPT. Puskesmas dan tingkat kabupaten. c. Dapat mengetahui kunjungan pasien di UPT. Puskesmas dan unit-unit lainnya dan menurut jenis kelompoknya. d. Jumlah tenaga setiap UPT Puskesmas dengan mudah dapat dilihat dalam SIMKA. e. Output Laporan sesuai kebutuhan program. Gambar 2.4 Login SIKDA 9

10 Gambar 2.5 Aplikasi SIMPUS SIM Kepegawaian Gambar 2.6. Aplikasi SIM Kepegawaian Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Simrenbangda)/e-Planning Secara garis besarnya keberlangsungan pelaksanaan pembangunan sangat tergantung dari sistem perencanaan yang baik, karena semua pelaksanaan kegiatan harus diawali dari perencanaan. Untuk lebih efisien dan efektifnya pelaksanaan perencanaan pembangunan di Kabupaten Cilacap, maka Bappeda Kabupaten Cilacap telah melaksanakan sistem perencanaan dengan SIMRENBANGDA yang dimulai dari Musrenbang Desa/ Kelurahan, 10

11 Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten, Penyusunan Rancangan Renja SKPD, Penyusunan RKPD sampai dengan penyusunan KUA PPAS yang mudah diakses oleh publik dengan cara digital. Selama ini kegiatan perencanaan masih dilaksanakan secara konvensional atau manual. Dengan sistem manual ternyata banyak kelemahan-kelemahan yang muncul diantaranya lamanya waktu dalam melakukan pengolahan data sehingga timbul masalah keterlambatan dalam penyajian informasi, kurang akuratnya dokumen bila perlukan perubahan sewaktu-waktu, serta dokumentasi yang lemah Gambar 2.7. Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Simrenbangda)/ eplaning dan tidak berstruktur sehingga sulit melakukan pencarian kembali sewaktu-waktu dibutuhkan. Diharapkan dengan diterapkannya perencanaan secara SIMRENBANGDA, maka akan dapat mengatasi segala persoalan tersebut, juga diharapkan dapat dilaksanakan efisiensi penggunaan anggaran, peningkatan kepasitas kinerja, akuntabilitas aparatur dan dapat mencegah terjadinya korupsi serta yang terpenting dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Cilacap. Manfaat yang bisa diperoleh dengan pelaksanaan SIMRENBANGDA, antara lain: Penyusunan hasil Musrenbang, Renja KPD, RKPD, KUA-PPAS lebih terstruktur dan efektif. Perbaikan penyusunan Musrenbang Kecamatan, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS yang diukur dengan kecepatan dan ketepatan waktu penyusunan secara teknis. Proses penyusunan Musrenbang Kecamatan, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS lebih efisien dari segi biaya, waktu maupun biaya sumber daya manusia. Pengendalian, kontrol dan pengawasan terhadap kegiatan SKPD sejak mulai penyusunan perencanaan yang lebih cepat dan lebih baik. Mengurangi penyimpangan praktek pengangaran yang akan timbul kemudian hari. Semua data perencanaan dapat tersusun rapi tidak berantakan. Pelaksanaan proses penyusunan perencanaan lebih transparan, akuntabel dan dapat diakses oleh publik. Pelaksanaan SIMRENBANGDA secara efektif dilaksanakan dimulai Tahun Anggaran 2015 untuk menyusun Perencanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran Sosialisasi sudah dilakukan padatahun 2014 kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Aplikasi SIM Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMRENBANGDA) ini berjalan dengan menggunakan web browser dan tidak perlu menginstal lebih dahulu, sehingga dapat digunakan kapanpun dan dimanapun dengan perangkat apapun baik menggunakan komputer (PC), laptop, netbook ataupun tablet asalkan terkoneksi dengan jaringan internet. 11

12 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah /e-sakip Sesuai catatan dan rekomendasi Kementrian PAN dan RB atas Hasil Evaluasi LAKIP Kabupaten Cilacap Tahun 2013 yang dievaluasi tahun 2014, bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), diharapkan adanya pengembangan sistem dan prosedur pengumpulan data kinerja melalui teknologi informasi ( TI ) yang dapat diverifikasi dan tepat waktu sehingga data kinerja yang disajikan lebih dapat diandalkan. Hal inilah yang melatarbelakangi adanya aplikasi e-sakip di Kabupaten Cilacap. Dengan sistem aplikasi ini diharapkan dapat membantu SKPD dalam pelaporan kinerja karena dapat dilaporkan secara elektronik darimana saja dan kapan saja sepanjang dijangkau jaringan internet sehingga SKPD dapat melaporkan secara rutin setiap triwulan tepat waktu sesuai saran dari Kemenpan dan RB yang sudah dituangkan dalam Rencana Aksi Pencapaian Perjanjian Kinerja. Meskipun menu yang tersedia dalam aplikasi sistem e-sakip ini masih belum lengkap namun upaya pengembangan akan terus dilaksanakan sesuai kebutuhan dan mengantisipasi adanya perubahan regulasi yang berakibat Gambar 2.8. Aplikasi Sistem e-sakip adanya perubahan tentang akuntabilitas kinerja, termasuk bisa dintegrasikan dengan aplikasi sistem lainnya yang sudah ada seperti Simrenbangda, Simkeuda, dan Sistem Pengendalian Operasional Kegiatan. Kepala SKPD dan Pimpinan Daerah juga dapat memantau kinerja bawahan setiap saat jika diperlukan karena bisa dimonitor secara langsung melalui laptop, tablet maupun smartphone dengan memanfaatkan username dan password yang sudah ada. Dengan demikian, pengendalian dan pengawasan terhadap capaian kinerja SKPD dapat dilakukan dengan mudah dan sesuai target yang ditetapkan. B. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis (RENSTRA) sangat diperlukan oleh masing-masing Pemerintah Daerah, karena dengan adanya rencana strategis akan membantu para Kepala Daerah dan seluruh jajarannya dalam menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai, sehingga Pemerintah Daerah dapat lebih berperan dalam memberikan respon terhadap berbagai perubahan dan tuntutan lingkungan. Disamping itu rencana strategis akan memperjelas 12

13 konsep organisasi Pemerintah Daerah dalam melakukan aktivitas agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan seluruh potensi dan kemampuan yang ada secara integral komprehensif. Rencana strategis Pemerintah Kabupaten Cilacap dimanifestasikan dalam bentuk dokumen RPJMD Tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013, mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan diuraikan dalam bab ini, sedangkan uraian sasaran target kinerja yang ingin dicapai dalam tahun 2014 beserta program dan kegiatan pendukungnya akan dijelaskan tersendiri dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun VISI. MENJADI KABUPATEN CILACAP YANG SEJAHTERA SECARA MERATA MISI 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat Entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government 3. Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Meningkatkan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat 4. Mengembangkan Perekonomian yang Bertumpu pada Pengembangan Potensi Lokal dan Regional Melalui Sinergi Fungsi-Fungsi Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Perdagangan, Industri dan dengan Penekanan pada Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan Penciptaan Lapangan Kerja. 5. Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal 6. Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan Untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dengan Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam Secara Rasional, Efektif dan Efisien. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam rangka mencapai misi. Tujuan adalah pernyataanpernyataan tentang hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi; melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah. Sasaran adalah hasil atau kondisi yang diharapkan dari suatu tujuan yang terukur formulasinya. Rumusan tujuan yang dijabarkan dari visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Cilacap sebagaimana berikut. 13

14 Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran Kab Cilacap Tahun menurut Misi Kab Cilacap Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan Sasaran 1.1 Meningkatkan Kualitas SDM 1 Meningkatnya indeks pembangunan manusia Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Penerintahan yang bersifat Entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Goverment. Tujuan Sasaran 2.1 Meningkatkan kualitas pelayanan publik 1 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih ( clean Goverment ) Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat. Tujuan Sasaran 3.1 Meningkatkan kualitas layanan pendidikan 1 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat masyarakat 3.2 Meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat 1 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Tujuan Sasaran 4.1 Meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan 1 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 2 Memelihara ketahanan pangan 3 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 4 Menurunnya tingkat kemiskinan Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. Tujuan Sasaran 5.1 Menumbuhkembangkan Peran UMKM dan koperasi Berbasis Kekuatan Lokal 1 Meningkatnya peran UMKM dan koperasi dalam perekonomian Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif dan Efisien. Tujuan Sasaran 6.1 Meningkatkan Pemerataan Pendapatan Antar Kelompok Masyarakat dan Antar Wilayah 6.2 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan 1 Meningkatnya pembangunan yang semakin merata 1 Meningkatnya kelestarian lingkungan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Cilacap dan Indikator Tujuan ditetapkan dalam Peraturan Bupati Cilacap Nomor 78/Tahun 2015 tanggal 29 September 2015 tentang Penetapan Indikator Tujuan dan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Kabupaten Cilacap Tahun Dengan demikian Keputusan Bupati Cilacap 060/28/11/Tahun 2015 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Cilacap Nomor 166/11/Tahun 2014 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Cilacap Tahun tidak berlaku lagi. Tujuan penetapan Indikator Tujuan dan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) adalah memperoleh ukuran keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan ( jangka menengah lima tahun ) dan sasaran strategis ( jangka pendek tahunan ) organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. 14

15 Tabel 2.2 Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran Strategis dan IKU Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama ( Indikator Kinerja Sasaran ) 1 Meningkatkan Kualitas SDM 2 Meningkatkan kualitas pelayanan publik 3 Meningkatkan kualitas layanan pendidikan masyarakat 4 Meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat 5 Meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan IPM 1 Meningkatnya indeks pembangunan manusia Nilai IKM/SKM Angka Melek Huruf Angka Harapan Hidup Pertumbu han PDRB per kapita 2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih ( clean Goverment ) 3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu 5 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 1 Indeks Pembangunan Manusia 2 Opini pemeriksaan BPK ( WTP=4; WDP=3;TW=2; 3 Nilai EKPPD 4 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda 5 Angka Melek Huruf 6 Rata-rata Lama Sekolah 7 Angka Kematian Bayi (AKB). 8 Angka Kematian Ibu (AKI). 9 Angka Harapan Hidup 10 Presentase Gizi Buruk 11 Indeks Gini 12 Indeks kedalaman kemiskinan 6 Menumbuhkembangkan Peran UMKM dan koperasi Berbasis Kekuatan Lokal 7 Meningkatkan Pemerataan Pendapatan Antar Kelompok Masyarakat dan Antar Wilayah 8 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan Penyerapa n tenaga kerja sektor UMKM 6 Memelihara ketahanan pangan 7 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 8 Menurunnya tingkat kemiskinan 9 Meningkatnya peranan UMKM dan koperasi dalam perekonomian Indeks Gini 10 Meningkatnya pembangunan yang semakin merata Prosentase penurunan emisi gas buang 11 Meningkatnya kelestarian lingkungan 13 Indeks keparahan kemiskinan 14 Pertumbuhan PDRB per kapita 15 penguatan cadangan pangan 16 pokok Ketersediaan energi per kapita 17 Ketersediaan protein per kapita 18 Angka Pengangguran 19 prosentase penduduk miskin 20 Persentase koperasi aktif 21 Penyerapan Tenaga Kerja sektor UMKM 22 Proporsi panjang jalan kabupaten dengan kondisi baik terhadap total panjang jalan kabupaten 23 Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanian (tersier sekunder primer) 24 Cakupan daerah yang teraliri listrik 25 Cakupan daerah yang teraliri air bersih 26 Cakupan rumah dan pemukiman layak huni sesuai SPM 27 Prosentase penurunan lahan 28 kritis Persentase tersedianya Ruang Terbuka Hijau Publik 15

16 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan berdasarkan isu-isu strategis dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah pembangunan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi Kabupaten Cilacap Ada delapan isu strategis yang telah dirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut. Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan satu isu strategis diselesaikan melalui pilihan satu atau lebih strategi. Pada saat sama, suatu strategi yang dipilih dapat menjadi jalur penyelesaian masalah yang berkaitan dengan lebih dari satu isu strategis. Sementara itu, arah kebijakan dirumuskan untuk memberikan panduan dan penekanan agar kebijakan-kebijakan yang dirumuskan mampu membawa kearah tepat, optimal dan bersinergi satu sama lain, sehingga setiap program dan kegiatan yang dirumuskan dapat menghasilkan output dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Terkait dengan delapan isu strategis Kabupaten Cilacap pada pembangunan jangka menengah , telah dirumuskan Strategi Dasar yaitu Bangga Mbangun Desa, sesuai dengan Peraturan Bupati No.76 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Bangga Mbangun Desa. Bangga Mbangun Desa adalah strategi dan arah kebijakan yang dimaksudkan sebagai panduan bagi lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat Kabupaten Cilacap dalam melaksanakan pembangunan yang berorientasi di perdesaan. Dengan demikian Bangga Mbangun Desa merupakan spirit dasar orientasi pembangunan Kabupaten Cilacap Tahun yang kemudian diterjemahkan lebih mendalam menjadi strategi-strategi yang lebih rinci sesuai isu strategis Kabupaten Cilacap. Spirit Bangga Mbangun Desa ini menjadi semangat dasar pembangunan Kabupaten Cilacap yang diwujudkan ke dalam Enam Misi Kabupaten Cilacap Tahun Sebagai strategi dasar, Gerakan Bangga Mbangun Desa diimplementasikan melalui jalur Empat Pilar dan yang kemudian diterjemahkan ke dalam Enam Misi Bupati Cilacap Periode Tahun yang telah dicantumkan pada Bab IV RPJMD Tahun Empat Pilar tersebut : (1) Pilar Pendidikan, (2) Pilar Kesehatan (3) Pilar Ekonomi, dan (4) Pilar Lingkungan Sosial Budaya. PILAR PENDIDIKAN Pilar Pendidikan ini selaras dengan Misi 1 dan Misi 3 Bupati Periode Tahun yang dituangkan dalam RPJMD Tahun Pendidikan menjadi dasar dan sumber tumbuh berkembangnya kualitas manusia. Untuk meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Cilacap, strategi dasarnya adalah dengan meningkatkan derajat pendidikan masyarakat. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat ini diukur dalam dua aspek. Gambar 2.9 Kegiatan Belajar Mengajar tingkat SMP. 16

17 Pertama, rata-rata lama pendidikan masyarakat yang dalam hal ini paling kurang penduduk kabupaten Cilacap harus mencapai pendidikan dasar 9 (sembilan tahun),dan kedua pemerataan dalam memperoleh pendidikan dasar tersebut, baik merata secara wilayah, mutu maupun usia. Pilar Pendidikan ini juga terkait dan sekaligus akan mampu menjawab masalah-masalah dan isu strategis kabupaten Cilacap bidang pendidikan dan sumber daya manusia yang telah dituangkan Gambar 2.10 Kegiatan Belajar siswa aktif dalam Bab IV RPJMD Selaras dengan pemetaan masalah dan isu strategis pendidikan, Pilar Pendidikan dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa ini akan menjawab masalah kependidikan dan pengembangan sumber daya manusia,yang memang secara fisik lebih banyak tersebar di wilayah perdesaan. Pencapaian indikator-indikator dalam Pilar Pendidikan ini, akan menjadi sumber kekuatan pembangunan yang akan mempunyai basis luas dan tersebar di wilayah Kabupaten Cilacap. PILAR KESEHATAN Pilar Kesehatan ini selaras dengan Misi-1 dan Misi-3 Bupati Periode Tahun yang dituangkan dalam RPJMD Kesehatan individu dan masyarakat, merupakan sumber dan akselerator dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat merupakan indikator strategis lain berkaitan dengan peningkatan mutu SD Manusia. Peningkatan derajat kesehatan ini mencakup dua unsur yaitu kesehatan individual dan kesehatan masyarakat. Kesehatan individual diukur dengan menggunakan indikator-indikator kesehatan individu, baik kesehatan ibu, kesehatan anak, kejangkitan penyakit, dan layanan kesehatan. Sementara, kesehatan masyarakat diukur dengan menggunakan indikator kesehatan lingkungan, sanitasi, pencegahan penyakit dan perilaku sehat masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga mencakup dimensi pemerataan layanan, baik mutu Gambar 2.11 Pelayanan kesehatan pendukung pilar kesehatan layanan, antar kelompok masyarakat maupun cakupan antar wilayah. Pilar Kesehatan dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa ini merupakan strategi untuk menjawab dan menyelesaikan masalah dan isu-isu strategis bidang kesehatan sebagaimana tercantum dalam Bab IV RPJMD ini. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus juga merupakan strategi untuk mengatasi masalah yang terkait dengan isu-isu kemiskinan. Sebagaimana juga dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs), dimensi-dimensi kemiskinan bukan hanya menyangkut aspek pendapatan, melainkan juga aspek kesehatan. Keterjangkauan terhadap layanan kesehatan merupakan ukuran kemiskinan. Semakin mudah akses terhadap layanan 17

18 kesehatan, semakin besar kemungkinan untuk keluar dari tingkat kemiskinan. Oleh karena itu, pencapaian derajat kesehatan masyarakat melalui Pilar Kesehatan dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa akan menjadi dasar dan akan mengakselerasi dalam pencapaian tujuan pembangunan kabupaten Cilacap sebagai mana tertuang dalam misi Kabupaten Cilacap dalam RPJMD Tahun PILAR EKONOMI Pilar Ekonomi ini selaras dengan Misi-4, Misi-5 dan Misi-6 Bupati periode Tahun yang dituangkan dalam RPJMD Tahun Inti dari Pilar Ekonomi dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa adalah strategi untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara berkelanjutan dan merata. Karena itu pula, tujuan pembangunan melalui Pilar Ekonomi ini kemudian diterjemahkan kedalam 3 (tiga) misi utama dalam RPJMD Tahun Hakekat dari peningkatan pendapatan riil secara berkelanjutan adalah peningkatan produktivitas orang-per-orang dan masyarakat dari waktu ke waktu. Sementara hakekat peningkatan produktivitas secara merata adalah peningkatan produktivitas yang mencakup semua lapisan dan kelompok masyarakat, dan meluas di semua wilayah Kabupaten Cilacap; yang muaranya akan dapat menurunkan kesenjangan pendapatan antar kelompok masyarakat dan antar wilayah di Kabupaten Cilacap. Gambar Pasar sebagai salah satu pendukung pilar ekonomi Gambar 2.14 Perikanan laut menjadi salah satu kegiatan ekonomi utama di Kab. Cilacap Peningkatan produktivitas adalah outcome dari adanya peningkatan derajat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. Artinya, pencapaian dan tercapainya tujuan Pilar Pendidikan dan Pilar Kesehatan merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan Pilar Ekonomi. Modal dasar berupa sumber daya manusia yang berkualitas itulah yang akan melahirkan sumber daya manusia yang kreatif, professional, bertanggungjawab dan berbudaya, yang kemudian akan mampu mengelola potensi yang dimiliki dan sumberdaya lainnya; baik yang ada di Kabupaten Cilacap maupun di daerah hinterland-nya, untuk semakin meningkatkan produktivitas yang pada Gambar 2.15 contoh produk unggulan di Kabupaten Cilacap antara lain batik, sabutret, produk olahan laut, kerajinan bambo dll 18

19 akhirnya akan meningkatkan daya saing Kabupaten Cilacap secara keseluruhan. Tumbuh dan berkembangnya kekuatan riil ekonomi yang berbasis pada keunggulan yang dimiliki Kabupaten Cilacap secara merata, dan kemampuan untuk mengintegrasikan dan memanfaatkan potensi lingkungan kelembagaan untuk kemudian mengakselerasikannya menjadi kekuatan ekonomi masyarakat, akan menjadikan masyarakat kabupaten Cilacap mempunyai daya tahan ekonomi yang kuat, semakin mandiri, sekaligus akan mempunyai daya saing yang kuat. Pencapaian tujuan Pilar Ekonomi dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa ini merupakan jawaban dan solusi atas berbagai masalah dan isu strategis yang berkaitan dengan Misi-4, Misi-5 dan Misi-6 yang telah dituangkan dalam Bab IV RPJMD Tahun Berdasarkan pemetaan masalah dan isu strategis pula, tujuan Pilar Ekonomi ini dapat dicapai melalui fokus pada bidang-bidang yang mempunyai basis keunggulan kuat, khususnya pada bidang pertanian, Usaha Kecil dan Mikro (UKM), dan bidang perdagangan dan pemasaran PILAR LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur ini selaras dengan Misi-1, Misi-2, Misi-3 dan Misi-6, Bupati Periode Tahun yang dituangkan dalam RPJMD Tahun Inti capaian pengembangan melalui Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur adalah semakin tumbuh, berkembang dan kokohnya modal sosial (social capital) sebagai modal pembangunan, yang didukung dengan infrastruktur yag memadai. Modal sosial berfungsi sebagai perekat dan sekaligus akselerator proses pembangunan yang berbasis nilai-nilai budaya: khususnya budaya lokal yang ada dan hidup dalam suatu masyarakat. Modal sosial mencakup faktor kelembagaan formal berupa institusi, aparatur pemerintahan dan peraturan, maupun faktor kelembagaan nonformal dan informal seperti norma-norma yang berlaku, adat-istiadat dan kebiasaan, nilai-nilai tradisi, seni dan budaya yang ada dan hidup dalam suatu masyarakat. Penghargaan terhadap nilai-nilai kearifan lokal akan menjadi energi dan kekuatan untuk tetap terjaminnya pembangunan secara holistik.. Pembangunan secara holistik adalah konsep pembangunan yang berbasis pada prinsip keserasian, kelestarian lingkungan hidup, ekonomi dan sosial, keharmonisan dan kesimbangan antar unsur pembangunan. Semua ini merupakan kekayaan budaya dan sekaligus menjadi modal untuk mencapai tujuan pembangunan. Gambar 2.18 lingkungan yang bersih cerminan masyarakat yang berbudaya Gambar 2.17 sedekah laut sebagai salah satu acara adat yang rutin dilakukan setiap tahunnya Dukungan kelembagaan seperti terciptanya iklim birokrasi yang profesional, bersih dan akuntabel merupakan strategi pembangunan yang berbasis pada Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur. 19

20 Gambar 2.19 Keselarasan Pilar Bangga Mbangun Desa dengan Misi Kabupaten Cilacap Tahun PILAR PENDIDIKAN Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government. PILAR KESEHATAN Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat. PILAR EKONOMI Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. PILAR LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN INFRASTRUKTUR Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif dan Efisien. 20

21 Program-program yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Cilacap meliputi 11 program. Adapun korelasinya terhadap misi Kabupaten Cilacap Tahun sebagai berikut : Gambar Korelasi Program-program Prioritas terhadap Misi Kabupaten Cilacap Tahun Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government. 3. pendidikan 4. kesehatan Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat. 5. Penurunan angka pengangguran dan daya serap lapangan kerja 6. ketahanan pangan Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. 7. UMKM dan Koperasi 8. Peningkatan pendapatan perkapita secara berkelanjutan Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. 9. Pengentasan Kemiskinan 10. pembangunan infrastruktur yang semakin merata 11. kelestarian lingkungan Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif dan Efisien. 21

22 PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Cilacap, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas daerah. Adapun programprogram yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2015 adalah : Tabel 2.3. Program yang dilaksanakan untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015 N0 SASARAN STRATEGIS Didukung Jumlah Program 1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 12 2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) 17 3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 6 4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu 16 5 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 7 6 Terpeliharanya ketahanan pangan 17 7 Meningkatnya peranan UMKM dan koperasi dalam perekonomian 8 8 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 13 9 Menurunnya tingkat kemiskinan 8 10 Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang semakin merata Meningkatnya kelestarian lingkungan 11 REVISI RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) 2015 Uraian prioritas pembangunan ini kemudian dirurunkan dalam penentuan target kinerja untuk pencapaian sasaran dalam jangka menengah. Ini bisa dimaknai bahwa target pencapaian tahunan merupakan bagian dari target yang lebih strategis, seperti pencapaian target jangka menengah ( 5 tahunan ). Tabel di bawah berisi indikator dan target kinerja untuk setiap sasaran pada tahun Setiap sasaran telah dirumuskan dalam indikator dan target kinerja yang spesifik dan terukur. 22

23 Tabel 2.4. Revisi Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2015 N 0 SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan Target Misi 1 Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia ( %) % Misi 2 Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government. 2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) 1.Opini pemriksaan BPK ( WTP=4; Angka 4 WDP=3;TW=2; Disklaimer=1) 2. Nilai EKPPD Angka Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda Angka 60 Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Masyarakat. 3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu Misi 4: Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan 1. Angka Melek Huruf % Rata-rata Lama Sekolah Tahun Angka Kematian Bayi (AKB). Jiwa Angka Kematian Ibu (AKI). jiwa Angka Harapan Hidup Tahun Presentase Gizi Buruk % 0.02 Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. 5 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 6 Terpeliharanya ketahanan pangan 7 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 8 Menurunnya tingkat kemiskinan 1. Indeks Gini Point Indeks kedalaman kemiskinan Point Indeks keparahan kemiskinan Point Pertumbuhan PDRB per kapita Point penguatan cadangan pangan pokok % % Ketersediaan energi per kapita % Ketersediaan protein per kapita % Angka Pengangguran ( % ) % prosentase penduduk miskin % Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. 9 Meningkatnya peranan 1 Persentase koperasi aktif % UMKM dan koperasi dalam perekonomian 2 Penyerapan tenaga kerja sektor UMKM orang 47,592 Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara 10 Meningkatnya Rasional, pembangunan Efektif dan Efisien. 1. Proporsi panjang jalan kabupaten dengan % 54.5 infrastruktur yang semakin merata kondisi baik terhadap total panjang jalan kabupaten 11 Meningkatnya kelestarian lingkungan 2. Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanian ( tersier sekunder primer ) % Cakupan daerah yang teraliri listrik (%) % Cakupan daerah yang teraliri air bersih % Cakupan rumah dan pemukiman layak huni % 92.7 sesuai SPM ( % ) 1. Prosentase penurunan lahan kritis ( %) % Persentase tersedianya Ruang Terbuka Hijau Publik ( % ) % 20 23

24 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kabupaten Cilacap tahun 2015 mengacu pada dokumen RPJMD Tahun , Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menetapkan Kinerja Tahun 2015 berikut ; Tabel 2.5. Revisi Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2015 N0 SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan Target 1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) 3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu 5 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan Indeks Pembangunan Manusia ( %) % Opini pemriksaan BPK ( WTP=4; Angka 4 WDP=3;TW=2; Disklaimer=1) 2. Nilai EKPPD Angka Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda Angka Angka Melek Huruf % Rata-rata Lama Sekolah Tahun Angka Kematian Bayi (AKB). Jiwa Angka Kematian Ibu (AKI). jiwa Angka Harapan Hidup Tahun Presentase Gizi Buruk % Indeks Gini Point Indeks kedalaman kemiskinan Point Indeks keparahan kemiskinan Point Pertumbuhan PDRB per kapita Point Terpeliharanya ketahanan pangan 1. penguatan cadangan pangan pokok % % Ketersediaan energi per kapita % Ketersediaan protein per kapita % Meningkatnya daya serap lapangan kerja 1. Angka Pengangguran ( % ) % Menurunnya tingkat kemiskinan 1. prosentase penduduk miskin % Meningkatnya peranan UMKM dan koperasi dalam perekonomian 10 Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang semakin merata 1 Persentase koperasi aktif % Penyerapan tenaga kerja sektor UMKM orang 47, Proporsi panjang jalan kabupaten dengan kondisi baik terhadap total panjang jalan kabupaten 2. Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanian ( tersier sekunder primer ) % 54.5 % Cakupan daerah yang teraliri listrik (%) % Cakupan daerah yang teraliri air bersih % Cakupan rumah dan pemukiman layak huni % 92.7 sesuai SPM ( % ) 11 Meningkatnya kelestarian lingkungan 1. Prosentase penurunan lahan kritis ( %) % Persentase tersedianya Ruang Terbuka Hijau Publik ( % ) % 20 Tahun 2015 : Jumlah APBD Kab Cilacap setelah perubahan sebesar Rp. 1,026,577,618, Dana Dekonsentrasi Rp ,00 Dana Tugas Pembantuan Rp ,00 24

25 Tabel 2.6.Tema Musrenbang RKPD Kurun waktu Tabel 2.7 Program Prioritas Pembangunan Daerah Kurun waktu Peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana wilayah. 2. Peningkatan pendapatan daerah yang berpihak pada masyarakat dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam mendukung program Bali Deso Mbangun Desa dan Bangga mbangun Desa. 3. Peningkatan SDM baik aparatur maupun masyarakat Penurunan Angka Kemiskinan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat 3. Peningkatan Profesionalisme Aparatur dan SDM 4. Peningkatan Pendapatan Daerah 5. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pendukung 6. Pemanfaatan SDA Secara Berkelanjutan 7. Peningkatan Upaya Penegakan Hukum Meningkatkan pembangunan yang semakin merata, dan meningkatkan infrastruktur pada wilayah tertinggal dan perbatasan melalui infrastuktur yang memadai 2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat 3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat 4. Memberdayakan masyarakat melalui sektor pertanan dalam arti luas dan UMKM 5. Meningkatkan kualitas SDM dan Demokratisasi 6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 7. Meningkatkan kualitas LH secara berkelanjutan Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur untuk mendukung pemerataan pembangunan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. 2. Peningkatan kualitas layanan pendidikan masyarakat 3. Peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat 4. Pemberdayaan ekonomimasyarakat melalui sector pertanian dalam arti luas dan UMKM 5. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan demokratisasi Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur untuk mendukung pemerataan pembangunan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. 2. Peningkatan kualitas layanan pendidikan masyarakat 3. Peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat 4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian dalam arti luas dan UMKM 5. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan demokratisasi. 25

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, penyelenggaraan SAKIP meliputi rencana strategis,

Lebih terperinci

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM D

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM D BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM D Pendahuluan berisi : A. Gambaran Umum itetapkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan paradigma baru telah memberikan perubahan yang

Lebih terperinci

Indikator Kinerja Utama Kabupaten CilacapPeriode

Indikator Kinerja Utama Kabupaten CilacapPeriode Indikator Kinerja Utama Kabupaten CilacapPeriode 2013-2017 No Tujuan Indikator Tujuan Target Sasaran Strategis 1 IPM 74.43 1 indeks Kualitas SDM pembangunan manusia Indikator Kinerja Utama Satuan Keterangan

Lebih terperinci

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014 Kata Pengantar Dengan senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kabupaten Cilacap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KAB UPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP ; PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 DASAR HUKUM EVALUASI HASIL RENCANA

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa Indikator

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 dapat diselesaikan,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi dalam RPJMD Kabupaten Cilacap 2012 2017 dirumuskan dengan mengacu kepada visi Bupati terpilih Kabupaten Cilacap periode 2012 2017 yakni Bekerja dan Berkarya

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 204 TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya sehingga Laporan Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Kata Pengantar Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN PROGRAM CALON BUPATI KEBUMEN PERIODE

VISI, MISI DAN PROGRAM CALON BUPATI KEBUMEN PERIODE VISI, MISI DAN PROGRAM CALON BUPATI KEBUMEN PERIODE 2015-2019 Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua masyarakat kebumen

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 A. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah KATA PENGANTAR

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang Tahun

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Kalimatan Tengah merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja

Lebih terperinci

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 87 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

SASARAN REFORMASI BIROKRASI SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA, DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 selesai

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja- SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci