BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Johan Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik Jaringan nirkabel (tanpa kabel) biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah. Permasalahannya adalah antara kedua itu tidak compatible atau tidak cocok, akhirnya IEEE memutuskan bahwa membuat standar untuk Wireless LAN, mungkin adalah ide yang baik. Standar itu diberi nama Nama populer untuk saat ini adalah WiFI Pada kasus yang umum semua komunikasi perlu untuk melewati base station yang bernama Access Point. Untuk kasus selanjutnya, komputer dapat terhubung satu dengan yang lain secara langsung, mode ini dinamakan ad-hoc Networking. Contoh sederhananya adalah : dua orang atau lebih duduk bersama di sebuah ruangan dan tidak terhubung dengan Wireless LAN, namun komputer mereka dapat berkomunikasi secara langsung. 7
2 8 Gambar 2.1 Wireless LAN dengan Base Station Gambar 2.2 Ad Hoc Networking 2.2 Wireless Teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data atau suara tanpa menggunakan media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.
3 9 Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan Pengantar Jaringan Wireless Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE Standar terbaru dari spesifikasi a atau b, seperti g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE Sekarang ini ada empat variasi dari , yaitu: a b
4 g (yang digunakan dalam simulasi) n Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada Tabel 2.0 Spesifikasi dari Sejarah Wireless Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu MHz, MHz dan MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
5 11 Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode Peralatan yang sesuai standar dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan Wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama. Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan b. Secara teknis, b tidak kompatibel dengan a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut. Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan b dan a. Spesifikasi yang diberi kode
6 g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan g kompatibel dengan b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan g dapat memanfaatkan Access Point b, dan sebaliknya. Pada tahun 2006, n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi b, g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre n. Kata Pre- menyatakan Prestandard versions of n. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
7 MikroTik Pengertian MikroTik MikroTik RouterOS, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai Network Router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan Router MikroTik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (Network yang kompleks, Routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai Sejarah MikroTik RouterOS MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet
8 14 berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program Router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia Routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon Jenis-jenis MikroTik MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat didownload di Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC). BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board Router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS.
9 Fitur-fitur MikroTik 1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama 2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports. 3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat. 4. Bridge : Mendukung fungsi Bridge spinning tree, multiple Bridge interface, bridging firewalling. 5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer 6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple Network DHCP; static and dynamic DHCP leases. 7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP Address, range port, protokol IP. 8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL,HTTPS. 9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi
10 menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2, ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol. 11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk Wireless links dan ethernet. 12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP). 13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP. 14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS. 15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate. 16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP Proxy server, HTTPS Proxy; transparent Proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent Proxy; static DNS. 17. Routing : Mendukung Routing statik dan dinamik.
11 SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). 20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only. 21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync- PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI. 22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update. 23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play. 24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan Wireless; multiple VLAN; VLAN bridging. 25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP. 26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. 27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS Load Balancing & Fail Over Secara harafiah, load balancing adalah pembagian beban menjadi seimbang (balance). Begitu juga artinya dalam dunia internet, server farm, dan jaringan komputer, load balancing adalah proses distribusi beban terhadap
12 18 sebuah servis yang ada pada sekumpulan server atau perangkat jaringan ketika ada permintaan dari pengguna. Maksudnya adalah ketika sebuah server sedang diakses oleh para pengguna, maka server tersebut sebenarnya sedang dibebani kerena harus melakukan proses terhadap permintaan para penggunanya. Jika penggunanya banyak, maka proses yang dilakukan juga menjadi banyak. Session-session komunikasi dibuka oleh server tersebut untuk memungkinkan para penggunanya menikmati servis dari server tersebut. Jika satu server saja yang dibebani, tentu server tersebut tidak akan dapat melayani banyak pengguna karena kemampuannya dalam melakukan processing ada batasnya. Batasan ini bisa berasal dari banyak hal, misalnya kemampuan processing-nya, bandwidth internetnya, dan banyak lagi. Untuk itu, solusi yang paling ideal adalah dengan membagi-bagi beban yang datang tersebut ke beberapa server. Jadi, yang bertugas melayani pengguna tidak hanya terpusat pada satu perangkat saja. Inilah yang disebut sistem load balancing. Misalnya ketika mengakses ke situs maka web server yang berisi dokumen-dokumen berita, akan langsung memberikan pelayanannya. Server tersebut memberikan apa yang diminta dengan membuka komunikasi menggunakan servis HTTP port 80. Informasi halaman utama akan langsung dikirimkan ke PC melalui port 80 tersebut, sehingga dapat dilihat di halaman browser.
13 19 Ketika meng-klik suatu link pada halaman web tersebut, permintaan kemudian diproses kembali oleh server. Web server akan melayani permintaan lagi dengan berbagai cara yang telah ditentukan oleh pengelolanya, apakah mengarahkan kedalam folder tertentu, menjalankan script-script tertentu, mengirimkan gambar, memutar klip suara, dan banyak lagi. Pada saat ini, server detik.com sedang terbebani oleh permintaan ini. Hingga halaman atau layanan yang diminta terbuka, maka selesailah proses tersebut dan server kembali bebas dari beban. Jika yang mengakses halaman web hanya seseorang, tentu sistem load balancing tidak diperlukan, karena sebuah server tentu masih sangat cukup untuk melayani permintaan. Namun apa jadinya jika dibuka oleh hampir sebagian besar pengguna internet di Indonesia, setiap detik, dan setiap hari seperti keadaan saat ini. Mungkin sebuah server saja tidak akan sanggup melayani permintaan seberat itu. Permintaan akan terus datang dan proses juga akan terus-menerus dilakukan Fail Over Konsep fail-over bisa disebut sebagai backup otomatis. Misalkan kapasitas link terbesar adalah link Ether 1, dan link Ether 2 lebih kecil. Kedua koneksi tersebut terpasang online, namun koneksi tetap di satu link Ether 1 & Ether 3, sehingga pada saat link Ether 1 jatuh koneksi akan berpindah otomatis ke link Ether 2, menjadi Ether 2 & Ether 3 hingga link Ether 1 up kembali.
14 Berbagai Level Router OS dan Kemampuannya MikroTik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat menggunakanya alias berbayar. MikroTik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo MikroTik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbedabeda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Untuk aplikasi Hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user) dan level 6 (unlimited user). Detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Level number 1 (DEMO) 3 (ISP) 4 (WISP) 5 (WISPAP) 6 (Controller) Wireless Client and Bridge - - yes yes yes Wireless AP yes yes Synchronous interfaces - - yes yes yes EoIP Tunnels 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
15 21 PPPoE Tunnels unlimited PPTP Tunnels unlimited unlimited L2TP Tunnels unlimited unlimited VLAN interfaces 1 unlimited unlimited unlimited unlimited P2P firewall rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited NAT rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited Hotspot active users unlimited RADIUS client - yes yes yes yes Queues 1 unlimited unlimited unlimited unlimited Web Proxy - yes yes yes yes RIP, OSPF, BGP Protocols - yes yes yes yes Upgrade configuration erased on upgrade yes yes yes yes Tabel 2.1 Perbedaan Level MikroTik Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:
16 22 Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan. Level 1 (demo); pada level ini dapat menggunakannya sebagai fungsi Routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya. Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat Wireless tipe klien. Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat Wireless tipe akses poin. Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna Hotspot yang lebih banyak. (yang digunakan dalam simulasi) Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun Remote MikroTik Terdapat beberapa cara untuk me-remote MikroTik, antara lain, melalui winbox, Browser, telnet dan ssh Remote menggunakan Winbox Winbox merupakan aplikasi yang mengubah hitam putihnya MikroTik menjadi mode GUI yang user friendky disbanding dengan Router
17 23 lainnya yang masih menggunakan console mode. (yang digunakan dalam simulasi) Gambar 2.3 Tampilan WinBox Loader Gambar 2.4 Tampilan Aplikasi Winbox
18 Remote Menggunakan Browser Untuk dapat di remote menggunakan Browser komputer MikroTik harus sudah memiliki IP. Remote menggunakan Browser dengan menuliskan ip Address MikroTik pada Address bar. Gambar 2.5 Remote MikroTik melalui Browser Pilih webbox untuk meremote MikroTik melalui Browser. Gambar 2.6 Remote MikroTik melalui Browser
19 Remote Menggunakan Telnet Untuk dapat meremote MikroTik mengunakan telnet melalui program aplikasi command prompt (cmd) bawaan Windows. Remote menggunakan telnet tidak dianjurkan karena masalah keamanan. Untuk menggunakan telnet, buka command prompt lalu ketik telnet diikuti alamat IP komputer yang akan di remote Remote mengunakan SSH Bagi pengguna system operasi windows, MikroTik dapat diremote dengan Protocol ssh dengan menggunakan aplikasi putty. Bagi pengguna linux ssh secara default telah terinstal sehingga tidak memerlukan lagi aplikasi semacam putty.
20 26 Gambar 2.7 Tampilan Putty 2.4 Perangkat Keras Jaringan Kabel Setiap kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi berbeda. Beberapa kabel yang menjadi standar komunikasi data dalam jaringan komputer adalah: o Coaxial Cable Jenis kabel dengan inti dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman halus kabel tembaga lain, diantaranya terdapat isolator. o Twisted Pair Cable
21 27 Twisted-pair adalah jenis kabel yang digunakan untuk komunikasi telepon dan paling modern jaringan Ethernet. Merupakan Pasangan kabel tembaga yang terbungkus dalam isolasi warna-kode plastik memutar bersama-sama. Shielded twisted-pair (STP) Setiap pasang kabel yang dibungkus dengan kertas logam untuk lebih melindungi kabel dari kebisingan Unshielded twisted-pair (UTP) Tidak memiliki pelindung pada setiap pasang kabelnya. memiliki dua atau empat pasang kabel UTP adalah kabel yang paling umum digunakan dalam jaringan Ethernet o Fiber Optic Cable Merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal. Sering dipakai sebagai saluran backbone karena kehandalannya yang tinggi disbanding dengan kabel coaxial atau UTP Hub Alat penghubung jaringan Ethernet yang mengulangi data yang diterima pada semua port yang tersambung Switch Alat jaringan yang menyediakan sambungan sementara dan berdedikasi antara alat komunikasi. Sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan denganforwarding berdasarkan alamat MAC).
22 28 Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau Router pada satu area yang terbatas, Switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja Switch hampir sama seperti Bridge, tetapi Switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port Bridge Repeater Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari satu segmen kabel lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuaatan yang sama dangan sinyal asli pada segmen kabel lain. Dengan demikian, jarak antara kabel dapat diperpanjang Bridge Fungsi dari perangkat ini hampir sama dengan Repeater, tetapi Bridge mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan transmisi berbeda. Misalnya, jaringan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Bridge dapat pula menghubungkan jaringan yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda. Bridge dapat mengetahui alamat setiap komputer pada tiap-tiap jaringan Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode Addressing dan Protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Dalam simulasi ini router yang digunakan adalah router MikroTik.
23 29 Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-Router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma Routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. Proses Routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP Routing hanya menyediakan IP Address dari Router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. Fungsi : o Membaca alamat logika / ip Address source & destination untuk menentukan Routing dari suatu LAN ke LAN lainnya. o Menyimpan Routing Table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke WAN. o Perangkat di Layer 3 OSI Layer. o Bisa berupa box atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon Routing. o Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI.
24 30 Gambar 2.8 Tampilan Router Access Point Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio. Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor. Gambar 2.9 Access Point dari produk Linksys, Symaster, Dlink
25 Antena Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu : 1. Antena Omnidirectional Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi, Antenna inilah yang digunakan dalam simulasi karena daya pancarnya kesegala arah.
26 32 Gambar Jangkauan area Antena Omnidirectional 2. Antena Directional Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.
27 33 Gambar 2.11 Jangkauan Area Antena Directional Wireless LAN Card WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Komputer Memory Card International Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA digunakan untuk Notebook, sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer desktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai interface antara system operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP. Khusus Notebook yang keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.
28 34 Gambar Tampilan Wireless LAN Card Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN Kelebihan: Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.
29 35 Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai. Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel. Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu Access Point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel) Kelemahan: Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan), Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll)
30 36 Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/ds-cdma) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum).
IMPLEMENTASI VLAN PADA MIKROTIK
Nama : Krisno Tri Prasetyo NIM : 13111007 Kelas : 22 Tanggal : 10 Juni 2015 IMPLEMENTASI VLAN PADA MIKROTIK A. DEFINISI 1. VLAN VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik
Lebih terperinciMODUL 10a MIKROTIK ROUTER
MODUL 10a MIKROTIK ROUTER A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang mikrotrik router 2. Mahasiswa mampu melakukan setting di mikrotik router 3. Mahasiswa mampu membuat beberapa aplikasi di mikrotik
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. scanner, CD-Drive ataupun HDD serta memungkinkan untuk saling
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jaringan Komputer Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN ROUTER Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Latar Belakang Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Router adalah perangkat yang akan melewatkan IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI
BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 Mikrotik RouterOS Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang berasal dari Latvia, perusahaan ini di bangun pada tahun 1996 untuk mengembangkan perangkat router dan wireless untuk
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER. Pendahuluan Mikrotik. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs
JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Mikrotik Pertemuan 21 Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id mail: polsky@polsky.ac.id
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket
Lebih terperinciMAKALAH TEKNIK JARINGAN NIRKABEL MODEM DAN MIKROTIK
MAKALAH TEKNIK JARINGAN NIRKABEL MODEM DAN MIKROTIK Oleh : SITTI MARLINA 213 11 153 PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI TIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. jaringan lainnya seperti kabel, switch, atau router yang bekerja bersama-sama untuk
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya seperti kabel, switch, atau router yang bekerja bersama-sama
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN DAN TEMUAN
BAB III PEMBAHASAN DAN TEMUAN A. Kajian Teori 1. Router a. Pengertian Router Pengertian Router dikemukakan oleh Wandi menyatakan Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN IMPLEMENTASI
BAB III ANALISA DAN IMPLEMENTASI 3.1 Analisa dan Implementasi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi
Lebih terperinciRouting, OSPF, dan Mikrotik Router OS
Routing, OSPF, dan Mikrotik Router OS 1.2 Routing 1.2.1 Pengertian Routing Istilah routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkannya melalui network kea lat lain
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Pada bab ini membahas mengenai IP Address Versi 4 dan definis Network
BAB II TEORI DASAR Pada bab ini membahas mengenai IP Address Versi 4 dan definis Network Address Translation (NAT) serta informasi mengenai Router OS Mikrotik. 2.1 IP Address Versi 4. IP Address adalah
Lebih terperinciRead more: Create your own website for free:
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) untuk menguji WLAN RF. Kedua perusahaan hanya mencapai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Tentang Mikrotik Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, yang dibentuk oleh John Trully dan Arnis Riekstins. Gambar 3.1 Logo Mikrotik Tahun 1996 John dan
Lebih terperinciLaporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router
Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A.
Lebih terperinciMengenal Mikrotik Router
Mengenal Mikrotik Router Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
Lebih terperinci8 kebanyak segment. WAN. seminimal mungkin Metodologi Jika suatu router utama gagal, redundant router berfungsi mengambil alih fungsi pada router utam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Literatul Jurnal Berikut kumpulan untuk membandingkan antara referensi jurnal dengan yang ingin di teliti Tabel 2.1 Literatul Jurnal Keterangan Jurnal 1 Jurnal 2 Yang akan di
Lebih terperinciINTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014
INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER Politeknik Cilacap 2014 Apa itu Router?? Router adalah sebuah perangkat jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun yang berbeda
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Router Jaringan komputer sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari satu tempat ke tempat yang lain. Untuk menyambungkan jaringan komputer secara luas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas - tugas komputasi
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Jaringan Komputer Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas - tugas komputasi suatu organisasi
Lebih terperinciANALISIS PACKET LOAD BALANCING dengan EMPAT INTERFACE pada ROUTER MIKROTIK RB1100 dan RB1000 MENGGUNAKAN PROTOKOL ROUND ROBIN.
TUGAS AKHIR ANALISIS PACKET LOAD BALANCING dengan EMPAT INTERFACE pada ROUTER MIKROTIK RB1100 dan RB1000 MENGGUNAKAN PROTOKOL ROUND ROBIN. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar
Lebih terperinciSEKILAS WIRELESS LAN
WIRELESS NETWORK SEKILAS WIRELESS LAN Sejarah kemunculan WLAN dimulai pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN yang pertama diberi kode 802.11. Peralatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perangkat Jaringan Server proxy dalam kinerjanya membutuhkan perangkat untuk saling mengirim dan menerima data, adapun perangkat yang digunakan di jaringan
Lebih terperinciLalu akan muncul kotak dialog Selamat Datang di Wizard Mesin Virtual Baru!. Lalu NEXT.
MikroTik RouterOS adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam bahasa Inggeris yaitu to compute atau to reckon yang berarti hitung, sehingga
Lebih terperinciINSTALLASI MIKROTIK PADA WINDOWS 7
INSTALLASI MIKROTIK PADA WINDOWS 7 MikroTik RouterOS adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk
Lebih terperinciPENGGUNAAN ROUTER OS MIKROTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN BANDWIDTH PADA JARINGAN LAN
PENGGUNAAN ROUTER OS MIKROTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN BANDWIDTH PADA JARINGAN LAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh KHOLID ADRIYANTO 1205112031
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Mikrotik MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Topologi Topologi adalah tipe-tipe physical path yang menghubungkan unit yang melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 2002:50). Topologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan
Lebih terperinciNAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015
NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman
Lebih terperinciMODUL KONFIGURASI MIKROTIK
MODUL KONFIGURASI MIKROTIK GATEWAY INTERNET BANDWITH MANAGEMENT HOTSPOT DHCP SERVER FIREWALL Oleh: Andi Junaedi MIKROTIK Mikrotik ialah kependekan Mikrotikls Artinya: network kecil dalam bahasa Latvia
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Router Router adalah peralatan yang bekerja pada kayer 3 Open System Interconnection (OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network (WAN) atau
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana
Lebih terperinciTeknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com
Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel - ilkomadri.com PENDAHULUAN Jaringan wireless/nirkabel adalah teknologi jaringan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik melalui udara sebagai media untuk
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. merupakansuatutindakanuntukmengetahuilebihjauhtentangobjek. yang akanditeliti. Dengandemikian,
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. AnalisisSistem Analisis system merupakansuatutindakanuntukmengetahuilebihjauhtentangobjek yang akanditeliti. Dengandemikian, akandiperolehgambarananalisiskebutuhanberupainformasisertapera
Lebih terperinciYour Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan
Your Logo Here FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER Media presentasi ini menggunakan APA ITU ROUTER? ADA YANG TAHU ATAU TEMPE? Fiqih Nuari, S.Kom Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
Lebih terperinciRahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com
Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung satu dengan yang lain. Kumpulan dari end device saling terhubung satu dengan yang lain
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan
Lebih terperinciFungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline)
Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline) Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi secara
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. MPLS adalah teknologi penyampaian paket pada jaringan backbone
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multi Protocol Label Switch (MPLS) MPLS merupakan teknologi jaringan populer sekitar beberapa tahun lalu. Protokol ini menggunakan label yang melekat pada paket untuk meneruskan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec
BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),
Lebih terperinciDukungan yang diberikan
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI DATA NIRKABEL Pertengahan abad 20, teknologi nirkabel berkembang pesat, diimplementasikan dalam bentuk teknologi radio, televisi, telepon mobil, dll. Komunikasi lewat sistem satelit
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Antara Mikrotik RB450 dengan DOM Untuk Manajemen Bandwidth
JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 1762 Vol. 3. 2 / September 2013 Analisa Perbandingan Antara Mikrotik RB450 dengan DOM Untuk Manajemen Bandwidth Muhammad Iqbal Dzulhaq 1, Diar Amalia 2 1 Dosen STMIK
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ada beberapa hal yang telah dianalisis mengenai metode load balance dan algoritma round robin.
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom
JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom Materi Sesi IV MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Guided Transmission (Wired): Terdapat saluran fisik yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Load Balancing Load Balancing merupakan sebuah konsep yang gunanya untuk menyeimbangkan beban atau muatan pada infrastruktur Teknologi Informasi sebuah perusahaan/ instansi 3.1.1
Lebih terperinciYama Fresdian Dwi Saputro from-engineer.blogspot.com
Konfigurasi DHCP Client dan DHCP Server di Router Mikrotik via WinBox Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com
Lebih terperinciTunnel dan Virtual Private Network
Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel Tunnel di dalam dunia jaringan diartikan sebagi suatu cara untuk meng enkapsulasi atau membungkus paket IP didalam paket IP yang lain. Dimana titik dibelakang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 Open System Interconnection
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Router Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 Open System Interconnection (OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network (WAN)
Lebih terperinciKONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER
KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Jaringan Internet Kategori Jaringan.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari peralatan yang saling terkoneksi oleh jalur komunikasi. Alat-alat tersebut dapat terdiri dari komputer, printer, atau
Lebih terperinciPEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA
PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA Nama : Eduard Pamalo NIM : 1A113882 Jurusan : Sistem Informasi Pembimbing : Dr.ANA KURNIAWATI,ST., MMSI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Wireless dengan topologi Mesh yang dimana setiap node di jaringan memiliki
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Wireless Mesh Network (WMN) Wireless Mesh Network (WMN) adalah jaringan komunikasi Wireless dengan topologi Mesh yang dimana setiap node di jaringan memiliki tugas merelay dari
Lebih terperinciPerangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo
Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor Perangkat Keras Jaringan Komputer 1. NIC (Network Interface Card) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu
Lebih terperinciFungsi Acces Point. 12:01 Network
Fungsi Acces Point 12:01 Network Fungsi Access Point Bisa disebut sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel pada client/tetangga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Bagian ini akan menjelaskan pengertian tentang jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, media transmisi, model OSI dan model TCP/IP, serta
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul
Lebih terperinciBAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot
BAB XIII Wireless LAN dan Hotspot Hotspot (Wi-Fi) adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi-lokasi publik seperti taman, perpustakaan, restoran ataupun bandara. Pertama kali
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. hal 25). Sistem operasi memiliki tugas yaitu mengelola seluruh sumber daya. sistem komputer dan sebagai penyedia layanan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Operasi Sistem operasi adalah sekumpulan rutin perangkat lunak yang berada diantara program aplikasi dan perangkat keras (Bambang Hariyanto, 2006, hal 25). Sistem
Lebih terperinciLaporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan
Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kegiatan monitoring jaringan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelola suatu sistem jaringan di lokasi atau area tertentu dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai Perancangan Wireless Distribution System (WDS) Berbasis OpenWRT dimana
Lebih terperinciMANAJEMEN BANDWITH MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK
MANAJEMEN BANDWITH MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Penulisan Tugas Akhir Program D-3 Oleh M IHSAN FAUZI NIM : 312008064 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciJaringan Komputer dengan Router Mikrotik
Jaringan Komputer dengan Router Mikrotik Fahlepi Roma Doni Program Studi Teknik Informatika AMIK Bina Sarana Informatika Purwokerto http://www.bsi.ac.id fahlepi.fro@bsi.ac.id Perkembangan teknologi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN)
BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) 3.1 Elemen-Elemen Perangkat Keras Jaringan (LAN) Elemen- elemen perangkat keras yang digunakan untuk membuat LAN diantaranya ialah:
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan
Lebih terperinciDalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit
CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya
Lebih terperinciPertemuan V. Local Area Network
Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting
Lebih terperinciPRAKTIKUM ROUTING STATIK
PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. data yang terjadi pada sebuah jaringan (Rohmanah, 2014). Aplikasi yang. untuk pembatasan akses dan melakukan control data.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Komputer Server Komputer server adalah salah satu infrastruktur yang paling penting dalam organisasi mana pun. Server adalah sebuah computer yang mengatur lalu lintas data yang
Lebih terperinciWIRELESS NETWORK. Pertemuan VI. Pengertian Wireless Network. Klasifikasi Wireless Network
WIRELESS NETWORK Pertemuan VI Ada tiga range frekuensi umum dalam transmisi wireless, yaitu : a. Frekuensi microwave dengan range 2 40 Ghz, cocok untuk transmisi point-to-point. Microwave juga digunakan
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciPeralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices
1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber
JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka
Lebih terperinciBab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan
Lebih terperinciImplementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP
Vol. 19, No. 1, January 2017 Implementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP Herman Kuswanto Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri Jl. Damai No.8 Warung Jati Barat (Margasatwa)
Lebih terperinciOlivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN
Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host
Lebih terperinciUJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2
MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com
Lebih terperinciNaskah Publikasi. diajukan oleh Agung Setia Wibawa
OPTIMALISASI JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) SMP NEGERI 1 BENGKULU SELATAN DENGAN MEMBANGUN BASE TRANSMITTER STATION (BTS) MENGGUNAKAN ROUTERBOARD MIKROTIK RB 433A Naskah Publikasi diajukan
Lebih terperinciANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER
ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER KELOMPOK 7: EKA PARAMITA PUTRI / 1102652 RIZKY SHANDIKA P / 1102656 FUTHY PRATIWI / 1102632 YUMN JAMILAH / 1102637 M. RAHIMAL / 1102638 BONIMUL CHANDRA / 1102650
Lebih terperinciJARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1
JARINGAN WIRELESS Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1 Introduction Enable people to communicate and access applications and information
Lebih terperinciMEDIA TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T
MEDIA TRANSMISI Budhi Irawan, S.Si, M.T Transmisi Data Keberhasilan Transmisi Data tergantung pada : 1.Kualitas signal yang ditransmisikan 2.Karakteristik media transmisi MEDIA TRANSMISI DATA Wire (Kabel)
Lebih terperinci17. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah...
LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MIPJL (Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) Kelas Program : XI TKJ Hari / Tanggal : Jumat, 8 Juni 2012 Waktu : 09.00 10.30 WIB Guru Pengampu : Imam Bukhari,
Lebih terperinci