KAJIAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP PERKEMBANGAN CYBERPORN (STUDI KASUS DI JAWA TENGAH) SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP PERKEMBANGAN CYBERPORN (STUDI KASUS DI JAWA TENGAH) SKRIPSI"

Transkripsi

1 KAJIAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP PERKEMBANGAN CYBERPORN (STUDI KASUS DI JAWA TENGAH) SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu (S-1) Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum oleh Nelsi Rany Tambunan FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

2 ii

3 iii

4 iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku Sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. (Ibrani 13:5b) Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan. (Yeremia 17:7) Persembahan : Skripsi ini dipersembahkan kepada : - Tuhan Yesus yang telah melimpahkan berkat dan kasih karunia-nya. - Kedua Orang tuaku terkasih, Ayahanda Elisber Tambunan dan Ibunda Karmidawati Saragih yang tiada henti memberikan doa dan dukungan baik moral maupun material. - Kakakku Christy Theresia dan Abang Iparku Robert Effendi Simanjuntak yang selalu mendoakan dan memberikan semangat tanpa henti. - Teman-teman seperjuanganku Fakultas Hukum UNNES v

6 - Almamaterku Universitas Negeri Semarang. vi

7 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus yang telah melimpahkan berkat dan kasih karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Kajian Yuridis Sosoilogis Terhadap Perkembangan Cyberporn (Studi Kasus di Jawa Tengah). Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam memperoleh gelar Strata 1 Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu pada Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Rodiyah, S.Pd., S.H., M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian. 3. Anis Widyawati, S.H., M.H., Ketua Bagian Pidana dan dosen wali. 4. Rasdi, Spd., M.H., Dosen Pembimbing yang dengan kesabaran, ketelitian dan kebijaksanaannya telah memberikan wawasan, inspirasi, masukan, saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Kompol Sunartono selaku Kanit Cyber Crime Ditrektorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Ditreskrimsus Polda Jateng) yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis. vii

8 6. Bapak Lasito S.H.,M.H selaku Hakim Pengadilan Negeri Niaga, Hubungan Industrial, Tindak pidana Korupsi (Tipikor) Kota Semarang yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis. 7. Bapak Aiptu Adi Gesit Satata selaku Anggota Resmob (Penyidik) Kepolisian Reserse Kota Besar (Polrestabes) Semarang yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis. 8. Ibu Titis Sulistyawati selaku Jaksa Fungsional Kejaksaan Tinggi Semarang yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis. 9. Bapak Untung selaku Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Semarang yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis. 10. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmunya untuk penulis, yang akan menjadi bakal hidup penulis dimasa depan. 11. Ayahanda Elisber Tambunan dan Ibunda Karmidawati Saragih yang tiada henti-hentinya mengasuh dan membimbing penulis dengan segala kasih sayangnya. Serta selalu berjuang tanpa kenal lelah memberikan yang terbaik berupa doa dan dukungan baik moral maupun material, serta selalu membantu penulis ketika mengalami kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, tanpa orang tua mungkin tidak ada skripsi ini. 12. Kakakku Christy Theresia dan Abang Iparku Robert Effendi Simanjuntak serta segenap keluarga besar yang selalu memberikan semangat tanpa henti. 13. Teman-temanku terkasih dan komsel Unice yang selalu memberikan motivasi, doa, dukungan dan bantuannya. viii

9 ix

10 ABSTRAK Nelsi Rany Tambunan. 2016, Kajian Yuridis Sosiologis Terhadap Perkembangan Cyberporn (Studi Kasus di Jawa Tengah). Skripsi Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing, Rasdi, Spd., M.H., Kata Kunci : Cyberporn. Cyberporn menimbulkan kerugian, menyerang dan merusak generasi muda dari suatu bangsa yang keamanan internet rendah dan tingkat kejahatan cyberporn tinggi. Dan akibatnya fatal tidak hanya seks bebas, tapi adanya penurunan sumber daya manusia karena hanya berorientasi pada pornografi. Data yang diperoleh dari Reserse Kriminal Khusus Jawa Tengah dimana tercatat bahwa presentase jumlah kejahatan cyber crime yang termasuk di dalammnya adalah kejahatan cyberporn mengalami peningkatan. Oleh karena itulah perlunya penanganan secara cepat oleh aparat penegak hukum agar kejahatan cyberporn tidak semakin meningkat bahkan memerlukan penanganan dan penanggulangan serta pencegahan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya kejahatan cyberporn di Jawa Tengah? (2) Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak hukum dalam pencegahan dan penanggulangan kejahatan cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data dari skripsi ini adalah sumber data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya kejahatan cyberporn di Jawa Tengah adalah degradasi moral, faktor ekonomi, faktor memudarnya kualitas keimanan (agama) dan faktor lingkungan, serta aparat penegak hukum juga telah melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan kejahatan cyberporn. Selain berperan dalam penyelidikan, kepolisian sebagai bagian dari aparat penegak hukum telah memberikan himbauan kepada masyarakat agar menggunakan internet secara aman. Sama halnya dengan kepolisian, kejaksaan juga telah melakukan penyuluhan rutin ke sekolah-sekolah maupun masyarakat, serta mengadakan kerjasama dengan instansi terkait. Keterlibatan hakim juga menunjukkan bahwa putusan terhadap tindak pidana cyberporn tidak kaku hanya mengacu pada peraturan semata, tetapi peranannya dalam menjatuhkan putusan bersifat responsif. Simpulan dari penelitian ini adalah Upaya yang di lakukan Aparat Penegak hukum dalam pencegahan dan penanggulangan kejahatan cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah sudah cukup baik dan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Saran bagi aparat penegak hukum kepolisian untuk lebih aktif dalam melakukan pengawasan secara langsung ke lapangan atau ke masyarakat. x

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis Sistematika Penulisan Skripsi... 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu xi

12 2.2. Pornografi Cyber crime dan Cyberporn Cyber crime Cyberporn Kebijakan Peraturan Perundang-Undangan Terhadap Cyberporn Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Syarat dan Tata Cara Perizinan Pembuatan, Penyebarluasan Dan Penggunaan Produk Pornografi Aparat Penegak Hukum Kepolisian Kejaksaan Pengadilan BAB 3 METODE PENELITIAN Pengertian Penelitia Hukum Jenis Penelitian Pendekatan Penelitian Fokus Penelitian xii

13 3.5. Lokasi Penelitian Data dan Sumber Data Penelitian Tehnik Pengumpulan Data Objektifitas dan Keabsahan Data Metode Analisis Data BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah Upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah BAB 5 PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampran 1 DATA REKAPITULASI 2012 Lampiran 2 DATA REKAPITULASI 2013 Lampiran 3 DATA REKAPITULASI 2014 Lampiran 4 DATA REKAPITULASI 2015 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 SURAT KETERANGAN DOSEN PEMBIMBING FORMULIR USULAN TOPIK SKRIPSI USULAN PEMBIMBING PEDOMAN WAWANCARA SURAT IZIN PENELITIAN Lampiran 10 SURAT KETERANGAN PENELITIAN xiv

15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya manusia tidak bisa melepaskan diri dari teknologi dan kemajuannya. Manusia menciptakan teknologi untuk kebutuhannya seharihari. Oleh karena itu manusia selalu berusaha menciptakan teknologi, bahkan memadukannya dengan teknologi yang telah ada untuk menciptakan teknologi yang baru. Secara nyata perkembangan teknologi telah menciptakan dunia global yang berkembang tanpa batas negara dan batas bangsa. Perkembangan kemajuan teknologi informasi saat ini berada pada tahap dimana ukuran semakin kecil, kecepatan semakin tinggi, namun harganya semakin murah dibandingkan dengan kemampuan kerjanya. Perkembangan ini membawa perubahan yang besar dan mendasar pada tatanan sosial dan budaya pada skala global. Disamping kemudahan layanan internet dan efisiensi waktu serta keuntungan finansial yang ditawarkan, teknologi informasi juga memberi keuntungan lain yang lebih menarik. Kondisi inilah yang membuat masyarakat baik dari kalangan anak, remaja maupan dewasa pada saat ini menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi. Aktivitas berbasis teknologi internet, kini bukan lagi menjadi hal baru dalam masyarakat informasi (information society). Media komunikasi digital interaktif ini mampu menghubungkan masyarakat informasi (information society) secara cepat, mudah dan tanpa mengenal batas wilayah. Masyarakat tidak lagi hanya menerima akses informasi dari media massa yang perlu menunggu waktu 1

16 2 sehari atau satu jam. Dengan kehadiran teknologi ini, informasi yang diinginkan dapat didapatkan dalam hitungan menit atau detik, yakni melalui media internet. Kehadiran internet seakan-akan membuktikan kepada masyarakat bahwa proses interaksi global akan sangat cepat mempengaruhi kehidupan sosial. Perkembangan teknologi informasi menghasilkan internet yang multi fungsi dan dampak positif maupun negatif pada kehidupan manusia. Kenyataan ini dapat saja membawa dampak positif maupun negatif dan akan sangat berpengaruh terhadap sikap tindak dan sikap mental setiap anggota masyarakat. Teknologi dikenal berwajah ganda, disatu sisi memberikan manfaat yang besar bagi manusia dan sebagai pertanda kemajuan masyarakat, namun disisi lain juga dapat memberikan kemudahan bahkan memperluas tindak kejahatan secara global. Internet ialah jaringan global antara komputer untuk berkomunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya dibelahan dunia (seperti sekolah, universitas, institusi riset, museum, bank, perusahaan bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun radio). Pengamanan sistem informasi berbasis internet perlu diperhatikan, karena jaringan internet yang bersifat publik dan global sangat rentan dari berbagai kejahatan. Ancaman timbul manakala seseorang mempunyai keinginan memperoleh akses illegal ke dalam jaringan komputer, merusak jaringan, mencuri data dengan memanfaatkan teknologi canggih tersebut untuk mencapai tujuan dengan melakukan kejahatan yang merugikan banyak pihak. Dalam perspektif kriminologi, teknologi bisa dikatakan sebagai faktor kriminogen, yaitu faktor yang menyebabkan timbulnya keinginan orang untuk berbuat jahat atau memudahkan terjadinya kejahatan. Penyalahgunaan atau dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi melalui sistem komputerisasi

17 3 dan jaringan internet dikenal dengan istilah Cyber Crime. Cyber crime merupakan salah satu sisi gelap dari kemajuan teknologi yang mempunyai dampak negatif sangat luas bagi seluruh bidang kehidupan modern saat ini. Cyber crime yang juga sangat meresahkan dan mendapat perhatian berbagai kalangan adalah masalah cyber crime di bidang kesusilaan. Jenis cyber crime di bidang kesusilaan yang sering diungkapkan adalah cyber pornography. Cyber crime yang sangat meresahkan dan menjadi perhatian serius karena perkembangannya yang pesat dan dampak negatifnya yang luas dan berbahaya adalah masalah cyber crime di bidang kesusilaan, yaitu cyberporn. Cyberporn termasuk salah satu jenis cyber crime yang serius dan menimbulkan kerugian melebihi segalanya karena yang diserang tidak hanya web, data, peralatan TI, kantor/perusahaan dan peralatan lain yang sifatnya dimiliki perorangan dan golongan. Cyberporn akan menyerang dan merusak generasi muda dari suatu bangsa yang keamanan internet rendah dan tingkat kejahatan cyberporn tinggi. Dan akibat fatalnya tidak hanya seks bebas, tapi adanya penurunan sumber daya manusia karena hanya berorientasi pada pornografi. Perkembangan teknologi telah memberikan ruang dan peluang bagi penyebaran pornografi, sebut saja penggunaan komputer untuk menggandakan file-file bermuatan pornografi ke dalam VCD, kemudian dijual atau disewakan kepada orang yang berminat. Di dunia maya (cyber/virtual world) atau internet dan world wide web (www) saat ini sudah sangat penuh (berlimpah) dengan bahan-bahan pornografi atau yang berkaitan dengan masalah seks. Internet adalah salah satu sarana/media yang sering digunakan untuk melakukan transaksi dagang, penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi, penyebaran berita dan

18 4 informasi, di sisi lain dimanfaatkan pula untuk menyebarluaskan pornografi dalam bentuk informasi elektronik berupa gambar, foto, kartun, gambar bergerak dan bentuk lainya, bahkan dalam transaksi seks. Menurut jurnal yang ditulis oleh Novita yang berjudul Budaya Hukum Cyberporn di Kota Semarang menjelaskan bahwa: Setiap detik, 3075,64 USD dibelanjakan untuk pornografi. Setiap detik, pengguna internet melihat situs pornografi. Setiap detik, 372 pengguna internet mengetik kata kunci yang berhubungan dengan pornografi di mesin pencari. Jumlah halaman situs pornografi di dunia saat ini mencapai 420 juta. Pencarian harian situs pornografi 68 juta (25% dari total pencarian). Jumlah pornografi perhari 2.5 miliar (8% dari total ). Presentase pengguna internet yang melihat pornografi 42.7%. Jumlah download bulanan konten pornografi 1.5 miliar (35% dari total download). (Novita, 2012: 186) Dari data yang diperoleh dari Reserse Kriminal Khusus Jawa Tengah dimana tercatat bahwa Presentase Jumlah Kejahatan Cyber Crime di Jawa Tengah mengalami peningkatan. Pada Tahun 2012 tercatat ada 42 kasus cyber crime, tahun 2013 tercatat ada 69 kasus cyber crime dan tahun 2014 ada 204 kasus cyber crime. Kategori Kejahatan Cyber Crime yang lebih dominan di Kota Semarang adalah Pornografi, Pencemaran Nama Baik, Penipuan, Judi Online dan Hacking. Dan kejahatan Cyber crime pada kategori cyberporn di Jawa Tengah masih banyak ditemui dan yang menjadi pelakunya adalah dari kalangan remaja dan dewasa. Hal ini dipengaruhi karena gradasi moral, dimana masyarakat cenderung lebih bebas dan tidak bisa mengontrol dirinya terhadap perbuatan-perbuatan yang tidak seharusnya di lakukan serta semakin buruknya moral yang dimiliki masyarakat saat ini. (sumber: hasil wawancara di Ditreskrimsus Jateng, pada hari jumat, tanggal 27 februari 2015, pukul 14:10).

19 5 Walaupun hal tersebut merupakan suatu kejahatan, akan tetapi kenyataan yang terjadi di masyarakat khususnya dalam lingkup penegakan hukum adalah tidak adanya suatu penanganan yang serius yang diterapkan untuk mengatasi masalah ini. Dampak dari masalah ini sangatlah nyata, bukan hanya wanita yang menjadi korban melainkan, pria dan anak-anak yang di bawah umur menjadi bahan untuk memuaskan rasa nafsu yang ditimbulkan akibat adegan porno yang diperoleh para pelaku. Dan juga sebagai sarana untuk mengambil keuntungan baik dalam bentuk materi maupun immateril dengan melakukan pemerasan terhadap korban. Para pelakunya pun tidak hanya orang-orang yang tidak dikenal, atau orang yang tidak mempunyai hubungan seprofesi, hubungan kerja atau hubungan tetangga, tetapi juga berasal dari orang-orang terdekat. Merebaknya situs porno di internet baik lokal maupun impor dan dampak negatifnya yang berbahaya perlu adanya upaya pemerintah dalam menanggulangi kejahatan cyberporn tersebut. Salah satu upaya dari pemerintah agar tidak terjadi aksi penyebaran pornografi lewat komputer dan internet yang bisa mengancam kelangsungan generasi bangsa maka diundangkannya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yaitu Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008, yang diharapkan dengan undang-undang tersebut, penanggulangan kejahatan cyberporn dapat ditanggulangi secara efektif. Akan tetapi pada kenyataannya saat ini jumlah kejahatan cyberporn masih cukup banyak di Jawa Tengah. Oleh karena itulah perlunya penanganan secara cepat oleh aparat penegak hukum agar kejahatan cyberporn tidak semakin meningkat bahkan perlunya penanganan dan penanggulangan serta pencegahan yang harus dilakukan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis hendak melakukan penelitian

20 6 yang bersifat analisis yuridis sosiologis dengan judul KAJIAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP PERKEMBANGAN CYBERPORN (Studi Kasus di Jawa Tengah). 1.2 Identifikasi Masalah Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini, maka penulis perlu mengindentifikasikan terhadap masalah yang akan penulis teliti yang berkaitan dengan judul yang penulis angkat yang diantaranya sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kejahatan Cyber Crime di Jawa Tengah. 2. Faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah. 3. Efektifitas peraturan perundang-undangan dalam menjerat pelaku Cyberporn. 4. Peranan Aparat Penegak Hukum dalam Menangani Kejahatan Cyberporn. 5. Kendala-kendala yang dihadapi Aparat Penegak Hukum dalam mengungkap pelaku Kejahatan Cyberporn. 6. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah. 7. Kebijakan Hukum Pidana dalam Menangani Kejahatan Cyberporn. 1.3 Pembatasan Masalah Agar masalah yang penulis bahas tidak meluas sehingga dapat mengakibatkan ketidakjelasan pembahasan masalah, maka penulis akan membatasi masalah yang akan di teliti, antara lain : 1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah.

21 7 2. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah? 2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dalam pencegahan dan penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah? 1.5 Tujuan Penelitian Suatu penelitian harus menpunyai tujuan yang jelas sehingga dapat memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah. 2. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dalam pencegahan dan penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah. 1.6 Manfaat Penelitian Dengan adanya tujuan penulisan skripsi yang telah diuraikan penulis diatas, penulis juga memiliki pandangan mengenai manfaat yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini. Manfaat dan kegunaan dari penulisan skripsi ini yang ingin penulis dapatkan adalah : Manfaat Teoritis

22 8 a. Secara Teoritis dalam penulisan skripsi ini berguna sebagai media pembelajaran metode penelitian hukum sehingga dapat menunjang kemampuan individu mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Dapat digunakan untuk memberikan ilmu pengetahuan di bidang Hukum Pidana. c. Dapat dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Manfaat yang dapat peneliti peroleh dari penulisan ini adalah untuk menambah dan memperdalam wawasan hukum khususnya tentang Perkembangan Kejahatan Cyberporn yang terjadi di Jawa Tengah. b. Bagi Masyarakat Melalui penulisan skripsi ini peneliti dapat memberikan sedikit pandangan dan sumbangan pemikiran mengenai Perkembangan Kejahatan Cyberporn yang terjadi di Jawa Tengah. c. Bagi Pemerintah Melalui penulisan skripsi ini manfaat bagi Pemerintah adalah sebagai sumbangan wacana dan isu nasional mengenai Perkembangan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk memberikan kemudahan dalam memahami tugas akhir serta memberikan gambaran yang menyeluruh secara garis besar, sistematika tugas akhir dibagi menjadi tiga bagian. Adapun sistematikanya adalah :

23 9 1. Bagian Awal Skripsi Bagian awal skripsi mencakup halaman sampul depan, halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi Skripsi Bagian isi skripsi mengandung 5 (lima) bab yaitu, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta penutup. BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti menguraikan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Terperinci dalam beberapa sub bab yaitu penelitian terdahulu, pengertian pornografi, cybercrime dan cyberporn, kebijakan peraturan perundangundangan terhadap cyberporn dan aparat penegak hukum. BAB 3 METODE PENELITIAN Berisi tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, fokus penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, objektifitas dan keabsahan data, dan analisis data. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti membahas tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi semakin meningkatnya kejahatan cyberporn, dan pencegahan serta penanggulangan kejahatan cyberporn di Jawa Tengah.

24 10 BAB 5 PENUTUP Dalam bab ini meliputi simpulan dan saran, yaitu uraian secara garis besar mengenai hasil penelitian dan harapan penulis. 3. Bagian Akhir Skripsi Bagian akhir dari skripsi ini sudah berisi tentang daftar pustaka dan lampiran. Isi daftar pustaka merupakan keterangan sumber literatur yang digunakan dalam penyusunan skripsi. Lampiran dipakai untuk mendapatkan data dan keterangan yang melengkapi uraian skripsi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia di kenal sebagai salah satu negara yang padat penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia di kenal sebagai salah satu negara yang padat penduduknya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia di kenal sebagai salah satu negara yang padat penduduknya. Beragam agama, ras, suku bangsa, dan berbagai golongan membaur menjadi satu dalam masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa di era globalisasi perkembangan dan kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling menonjol adalah dengan hadirnya

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM OLEH KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN SECARA ONLINE PADA TAHAP PENYIDIKAN

PENEGAKAN HUKUM OLEH KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN SECARA ONLINE PADA TAHAP PENYIDIKAN PENEGAKAN HUKUM OLEH KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN SECARA ONLINE PADA TAHAP PENYIDIKAN (Studi Kasus di Polda Jawa Tengah) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan elektronik, seperti internet, buku, dan surat kabar, saat ini mempunyai pengaruh yang sangat luas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum. Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum. Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Kristen Satya Wacana PENGATURAN HUKUM PIDANA TERHADAP PENYALAHGUNAAN SOFTWARE SEBAGAI SARANA KEJAHATAN CYBERPORN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK SKRIPSI Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DISKRESI OLEH PENYIDIK DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN DI POLRES KUDUS

PELAKSANAAN DISKRESI OLEH PENYIDIK DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN DI POLRES KUDUS PELAKSANAAN DISKRESI OLEH PENYIDIK DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN DI POLRES KUDUS SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Hukum Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara hukum dimana salah satu ciri negara hukum adalah adanya pengakuan hak-hak warga negara oleh negara serta mengatur kewajiban-kewajiban

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERAN KEJAKSAAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA YANG DILAKUKAN OLEH ALIRAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

PELAKSANAAN PERAN KEJAKSAAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA YANG DILAKUKAN OLEH ALIRAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PELAKSANAAN PERAN KEJAKSAAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA YANG DILAKUKAN OLEH ALIRAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

PERANAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN DI WILAYAH KOTA SEMARANG (Studi Kasus di Polrestabes Semarang) SKRIPSI

PERANAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN DI WILAYAH KOTA SEMARANG (Studi Kasus di Polrestabes Semarang) SKRIPSI PERANAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN DI WILAYAH KOTA SEMARANG (Studi Kasus di Polrestabes Semarang) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk Memperoleh gelar sarjana Strata I Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bangsa Indonesia sejak lama di kenal sebagai Bangsa yang memiliki Adat Istiadat yang serba sopan dan moral yang sopan. Walaupun demikian ternyata budaya atau kepribadian Indonesia semakin

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program strata satu (S1) pada Fakultas Hukum Unika Soegijapranata

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program strata satu (S1) pada Fakultas Hukum Unika Soegijapranata PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA PENIPUAN DALAM TRANSAKSI ONLINE MENURUT UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI Diajukan sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Hukum. Disusun oleh :

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Hukum. Disusun oleh : PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA YANG DISERTAI DENGAN KEKERASAN (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan menjunjung tinggi nilai-nilai

Lebih terperinci

PENGATURAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP CYBERPORN

PENGATURAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP CYBERPORN PENGATURAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP CYBERPORN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Jenjang Strata I (S1) Ilmu Hukum dengan kekhususan HUKUM PIDANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maraknya penggunaan media elektronik mulai dari penggunaan handphone

BAB I PENDAHULUAN. maraknya penggunaan media elektronik mulai dari penggunaan handphone BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek hukum yang berlaku. Kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. 1. Kendala Polda DIY dalam penanganan tindak pidana penipuan : pidana penipuan melalui internet dan minimnya perangkat hukum.

BAB III PENUTUP. 1. Kendala Polda DIY dalam penanganan tindak pidana penipuan : pidana penipuan melalui internet dan minimnya perangkat hukum. 49 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Dit.Reskrimsus) mengalami banyak kendala dalam penanganan dan pengungkapan tindak pidana kejahatan dan penipuan melalui internet.

Lebih terperinci

PERAN SERTA RESERSE SEBAGAI PENYIDIK DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR DI KOTA SEMARANG (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG)

PERAN SERTA RESERSE SEBAGAI PENYIDIK DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR DI KOTA SEMARANG (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) PERAN SERTA RESERSE SEBAGAI PENYIDIK DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR DI KOTA SEMARANG (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA KASUS TANPA HAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA GOLONGAN I (Studi di Kepolisian Resor Kota Besar Semarang)

OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA KASUS TANPA HAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA GOLONGAN I (Studi di Kepolisian Resor Kota Besar Semarang) OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA KASUS TANPA HAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA GOLONGAN I (Studi di Kepolisian Resor Kota Besar Semarang) S K R I P S I Oleh : DWI RISGONO NIM. 137010715 PENULISAN

Lebih terperinci

ANALISIS YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYEBARAN PORNOGRAFI MELALUI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK

ANALISIS YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYEBARAN PORNOGRAFI MELALUI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI ANALISIS YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYEBARAN PORNOGRAFI MELALUI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK (Putusan Pengadilan Negeri Bogor No:215/Pid.B/2010/PN.Bgr)

Lebih terperinci

UPAYA POLRI DALAM MENGUNGKAP KASUS PENCURIAN SEPEDA MOTOR (Studi Di Unit Resmob Polrestabes Semarang)

UPAYA POLRI DALAM MENGUNGKAP KASUS PENCURIAN SEPEDA MOTOR (Studi Di Unit Resmob Polrestabes Semarang) UPAYA POLRI DALAM MENGUNGKAP KASUS PENCURIAN SEPEDA MOTOR (Studi Di Unit Resmob Polrestabes Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum, hal ini diatur tegas dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara hukum asas taat dan hormat

Lebih terperinci

KAJIAN HUKUM ALAT BUKTI DAN BARANG BUKTI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN

KAJIAN HUKUM ALAT BUKTI DAN BARANG BUKTI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN KAJIAN HUKUM ALAT BUKTI DAN BARANG BUKTI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (Studi Kasus di Polrestabes Semarang) Skripsi Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial).

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan komputer berupa kecepatan dan ketelitiannya dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat menekan jumlah tenaga kerja, biaya serta memperkecil kemungkinan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran I. Daftar Pertanyaan kepada Unit IV Cybercrime Subdit II Ditreskrimsus

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran I. Daftar Pertanyaan kepada Unit IV Cybercrime Subdit II Ditreskrimsus LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran I Daftar Pertanyaan kepada Unit IV Cybercrime Subdit II Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah mengenai tindak pidana pornografi di media sosial. Pertanyaannya antara lain: 1. Siapakah

Lebih terperinci

PENYITAAN BARANG BUKTI TINDAK PIDANA PERJUDIAN SABUNG AYAM DI POLRESTABES SEMARANG

PENYITAAN BARANG BUKTI TINDAK PIDANA PERJUDIAN SABUNG AYAM DI POLRESTABES SEMARANG PENYITAAN BARANG BUKTI TINDAK PIDANA PERJUDIAN SABUNG AYAM DI POLRESTABES SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan Memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program Studi S1 Ilmu Hukum

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna memenuhi salah satu syarat untuk Memeperoleh gelar Sarjana Strata 1 Ilmu hukum. Disusun oleh :

SKRIPSI. Diajukan Guna memenuhi salah satu syarat untuk Memeperoleh gelar Sarjana Strata 1 Ilmu hukum. Disusun oleh : PELAKSANAAN PERLINDUNGAN OLEH PENYIDIK BAGI SAKSI PELAPOR TINDAK PIDANA NARKOTIKA (YANG MENGEDARKAN) MENURUT PASAL 57 AYAT (2,3) UNDANG UNDANG NARKOTIKA NOMOR 22 TAHUN 1997 DI DAERAH POLWILTABES SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya arus modernisasi serta cepatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya arus modernisasi serta cepatnya perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya arus modernisasi serta cepatnya perkembangan teknologi, membawa perubahan yang signifikan dalam pergaulan dan moral manusia, sehingga banyak

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, komputer memegang peranan yang sangat penting. Dengan komputer kita dapat mengatur segala sesuatu yang kita perlukan.

Lebih terperinci

Pertemuan 11. Pembahasan. 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law

Pertemuan 11. Pembahasan. 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law Pertemuan 11 Pembahasan 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law 1 11.1. Pengertian Cyber Law Di Indonesia sendiri tampaknya belum ada satu istilah yang disepakati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum. Dalam konteks itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum berfungsi untuk mengatur seluruh

Lebih terperinci

STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 133/Pid.Sus/2014/PN.Byl. TENTANG TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK SKRIPSI

STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 133/Pid.Sus/2014/PN.Byl. TENTANG TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK SKRIPSI STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 133/Pid.Sus/2014/PN.Byl. TENTANG TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu (S-1) Untuk Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak terhadap perilaku sosial masyarakat, termasuk juga perkembangan jenis kejahatan di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat

Lebih terperinci

SKRIPSI PELAKSANAAN TEKNIK PEMBELIAN TERSELUBUNG OLEH PENYELIDIK DALAM TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KOTA PADANG

SKRIPSI PELAKSANAAN TEKNIK PEMBELIAN TERSELUBUNG OLEH PENYELIDIK DALAM TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KOTA PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN TEKNIK PEMBELIAN TERSELUBUNG OLEH PENYELIDIK DALAM TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KOTA PADANG Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut, aturan-aturan tersebut disebut juga normanorma

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut, aturan-aturan tersebut disebut juga normanorma 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia menurut kodratnya adalah merupakan makhluk sosial, yang artinya setiap individu selalu ingin hidup dalam lingkungan masyarakat tertentu. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini tercantum dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945 amandemen ketiga yang berbunyi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dapat dikatakan sebagai lokomotif yang dipergunakan dalam proses globalisasi di berbagai aspek kehidupan. 1 Dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGANI KASUS PENCURIAN SEPEDA MOTOR YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Kasus di Polrestabes Semarang)

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGANI KASUS PENCURIAN SEPEDA MOTOR YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Kasus di Polrestabes Semarang) PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGANI KASUS PENCURIAN SEPEDA MOTOR YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Kasus di Polrestabes Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti

Lebih terperinci

PANANGGULANGAN KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA (STUDI DI DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA)

PANANGGULANGAN KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA (STUDI DI DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA) PANANGGULANGAN KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA (STUDI DI DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA) Diajukan Oleh : Nama : Gabe Ferdinal Hutagalung Nim

Lebih terperinci

DINA PUTRI HANIFAH NIM

DINA PUTRI HANIFAH NIM SKRIPSI ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PEMIDANAAN TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TURUT SERTA MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA ( Putusan Nomor : 167/ Pid.Sus/ 2012/ PN.Ta ) JURIDICIAL ANALYSIS OF SENTENCING

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI SEMARANG UTARA S K R I P S I. Oleh : S U H A R N O NIM :

OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI SEMARANG UTARA S K R I P S I. Oleh : S U H A R N O NIM : OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI SEMARANG UTARA S K R I P S I PENULISAN HUKUM Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM HAK CIPTA TERHADAP CD DAN DVD BAJAKAN DI KOTA SEMARANG

PENEGAKAN HUKUM HAK CIPTA TERHADAP CD DAN DVD BAJAKAN DI KOTA SEMARANG PENEGAKAN HUKUM HAK CIPTA TERHADAP CD DAN DVD BAJAKAN DI KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai syarat guna menyelesaikan Program Studi Strata I (SI) Ilmu Hukum Pada Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002 SKRIPSI PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002 Oleh ALDINO PUTRA 04 140 021 Program Kekhususan: SISTEM PERADILAN PIDANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. HALAMAN PERNYATAAN...iv. HALAMAN MOTTO.. v. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. HALAMAN PERNYATAAN...iv. HALAMAN MOTTO.. v. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.i HALAMAN PERSETUJUAN....ii HALAMAN PENGESAHAN....iii HALAMAN PERNYATAAN....iv HALAMAN MOTTO.. v HALAMAN PERSEMBAHAN......vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI....ix DAFTAR TABEL.xiv

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan fisik maupun pembangunan mental spiritual

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HAK ASASI TERSANGKA DALAM PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (Studi Kasus Polwiltabes Semarang)

PERLINDUNGAN HAK ASASI TERSANGKA DALAM PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (Studi Kasus Polwiltabes Semarang) PERLINDUNGAN HAK ASASI TERSANGKA DALAM PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (Studi Kasus Polwiltabes Semarang) SKRIPSI Diajukan Guna memenuhi salah satu syarat Untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 Dalam Ilmu Hukum

Lebih terperinci

SKRIPSI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN CARDING. (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta)

SKRIPSI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN CARDING. (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta) SKRIPSI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN CARDING (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas tugas dan Syarat syarat Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE

JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE Disusun oleh : WISNU MURTI NPM : 08 05 09883 Program Studi : Ilmu Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan industri yang merupakan hasil dari budaya manusia membawa dampak positif, dalam arti teknologi dapat di daya gunakan untuk kepentingan

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA ANAK JALANAN DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA ANAK JALANAN DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA ANAK JALANAN DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA Studi Kasus LSM Setara dan Polwiltabes Semarang SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Hukum Guna memenuhi salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H.

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H. TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H. 5 KEPENTINGAN HUKUM YANG HARUS DILINDUNGI (PARAMETER SUATU UU MENGATUR SANKSI PIDANA) : 1. NYAWA MANUSIA. 2.

Lebih terperinci

PERANAN KEPOLISIAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENANGGULANGI TINDAKAN CYBER BULLYING SKRIPSI

PERANAN KEPOLISIAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENANGGULANGI TINDAKAN CYBER BULLYING SKRIPSI PERANAN KEPOLISIAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENANGGULANGI TINDAKAN CYBER BULLYING SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA DI BIDANG PROGRAM KOMPUTER DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA DI BIDANG PROGRAM KOMPUTER DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA DI BIDANG PROGRAM KOMPUTER DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan korupsi yang terjadi di Indonesia selalu menjadi hal yang hangat dan menarik untuk diperbincangkan. Salah satu hal yang selalu menjadi topik utama

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENADAHAN KENDARAAN BERMOTOR HASIL PENCURIAN DAN UPAYA PENERAPAN / PENEGAKAN HUKUMNYA (STUDI KASUS DI KEPOLISIAN RESORT KOTA MEDAN) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji tentang kemajuan teknologi informasi, maka tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji tentang kemajuan teknologi informasi, maka tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini sangatlah pesat, berbagai macam alat elektronik bermunculan dari berbagai merk, model dan keunggulan. Bila mengkaji tentang

Lebih terperinci

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI KABUPATEN KUDUS

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI KABUPATEN KUDUS SKRIPSI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI KABUPATEN KUDUS Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Jenjang Strata I (S1) Ilmu Hukum dengan kekhususan

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI TINGKAT PENYIDIKAN (STUDI KASUS NO: LP/B/368/IX/2014/JTG/Res DI POLDA JAWA TENGAH)

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI TINGKAT PENYIDIKAN (STUDI KASUS NO: LP/B/368/IX/2014/JTG/Res DI POLDA JAWA TENGAH) PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI TINGKAT PENYIDIKAN (STUDI KASUS NO: LP/B/368/IX/2014/JTG/Res DI POLDA JAWA TENGAH) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PERANAN SATUAN RESERSE SEBAGAI APARAT PENYIDIK DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR DI WILAYAH HUKUM POLRES PATI

PERANAN SATUAN RESERSE SEBAGAI APARAT PENYIDIK DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR DI WILAYAH HUKUM POLRES PATI PERANAN SATUAN RESERSE SEBAGAI APARAT PENYIDIK DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR DI WILAYAH HUKUM POLRES PATI SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGANI KASUS KORBAN KEJAHATAN KESUSILAAN TERHADAP ANAK DI KOTA SEMARANG. (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGANI KASUS KORBAN KEJAHATAN KESUSILAAN TERHADAP ANAK DI KOTA SEMARANG. (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGANI KASUS KORBAN KEJAHATAN KESUSILAAN TERHADAP ANAK DI KOTA SEMARANG. (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya perjudian merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan

Lebih terperinci

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK I. Ketentuan Umum :berisi hal yang berkait dengan ITE II. Yurisdiksi Pengaturan teknologi informasi yang diterapkan oleh suatu negara berlaku untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI A JURIDICAL ANALYSIS VERIFICATION OF ONLINE GAMBLING ON INTERNET THE INDONESIAN CRIMINAL LAW PROCEDURE (VERDICT NUMBER 101/PID.B/PN/CRP.

SKRIPSI A JURIDICAL ANALYSIS VERIFICATION OF ONLINE GAMBLING ON INTERNET THE INDONESIAN CRIMINAL LAW PROCEDURE (VERDICT NUMBER 101/PID.B/PN/CRP. SKRIPSI KAJIAN YURIDIS PEMBUKTIAN PERJUDIAN ONLINE MELALUI INTERNET MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA (PUTUSAN NOMOR 101/PID.B/2011/PN.CRP.) A JURIDICAL ANALYSIS VERIFICATION OF

Lebih terperinci

MODUS OPERANDI TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (STUDI KASUS PADA POLRES SALATIGA)

MODUS OPERANDI TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (STUDI KASUS PADA POLRES SALATIGA) MODUS OPERANDI TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (STUDI KASUS PADA POLRES SALATIGA) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEREDARAN UANG PALSU

KAJIAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEREDARAN UANG PALSU KAJIAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEREDARAN UANG PALSU (Studi Kasus Perkara Pidana No. Reg : 95/Pid.B/2005/PN. SKRTA) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang penting bagi sebuah kemajuan bangsa.seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang penting bagi sebuah kemajuan bangsa.seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah menjadi pendorong lahirnya era perkembangan teknologi informasi.fenomena kecepatan perkembangan teknologi informasi ini telah merebak di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moderen demi menunjang dan mempermudah kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. moderen demi menunjang dan mempermudah kehidupannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) telah membawa perubahan besar dalam kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Dengan kemampuan akal yang dimilikinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan komunikasi ini menunjukan betapa pesat perkembangan tersebut.

I. PENDAHULUAN. dan komunikasi ini menunjukan betapa pesat perkembangan tersebut. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat, inovasi yang terus berkembang dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

( Studi Kasus Perkara Pidana No.13/PID.B/2006/PN.SMG )

( Studi Kasus Perkara Pidana No.13/PID.B/2006/PN.SMG ) U PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA TANPA HAK MEMILIKI, MENYIMPAN DAN ATAU MEMBAWA PSIKOTROPIKA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA ( Studi Kasus Perkara Pidana No.13/PID.B/2006/PN.SMG

Lebih terperinci

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. SKRIPSI

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software  For evaluation only. SKRIPSI SKRIPSI PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN MELALUI WEBSITE MENURUT UNDANG-UNDANG NO.11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (STUDI KASUS WEBSITE HARTONOSEJAK DULU.COM) EVIDENCE OF

Lebih terperinci

PERANAN MASYARAKAT DALAM MEMBANTU PENYIDIK UNTUK MENGUNGKAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA (STUDI KASUS DI POLTABES SURAKARTA)

PERANAN MASYARAKAT DALAM MEMBANTU PENYIDIK UNTUK MENGUNGKAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA (STUDI KASUS DI POLTABES SURAKARTA) PERANAN MASYARAKAT DALAM MEMBANTU PENYIDIK UNTUK MENGUNGKAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA (STUDI KASUS DI POLTABES SURAKARTA) Disusun dam Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Ilmu Hukum DISUSUN OLEH:

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) SKRIPSI

PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) SKRIPSI PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) SKRIPSI Oleh : KARNO NPM : 28120079 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara biasa, tetapi dituntut dengan cara yang luar biasa. juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. secara biasa, tetapi dituntut dengan cara yang luar biasa. juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah korupsi sebenarnya bukan masalah baru di Indonesia, karena telah ada sejak tahun 1950-an. Bahkan berbagai kalangan menilai bahwa korupsi telah menjadi

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

PERANAN POLISI DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN MOBIL RENTAL DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus Di POLWITABES Semarang)

PERANAN POLISI DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN MOBIL RENTAL DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus Di POLWITABES Semarang) PERANAN POLISI DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN MOBIL RENTAL DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus Di POLWITABES Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dalam memenuhi Syarat-syarat guna

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ANAK PENGGUNA NARKOTIKA

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ANAK PENGGUNA NARKOTIKA PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ANAK PENGGUNA NARKOTIKA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Jenjang Strata I (S1) Ilmu Hukum dengan kekhususan HUKUM PIDANA Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan-peraturan hukum yang telah ada di masyarakat wajib

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan-peraturan hukum yang telah ada di masyarakat wajib BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan-peraturan hukum yang telah ada di masyarakat wajib untuk ditaati karena berpengaruh pada keseimbangan dalam tiap-tiap hubungan antar anggota masyarakat. Kurangnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA)

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA) BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA) A. Pengertian Cyber Crime Membahas masalah cyber crime tidak lepas dari permasalahan keamanan jaringan komputer atau keamanan informasi

Lebih terperinci

MODEL PENGATURAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MODEL PENGATURAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK MODEL PENGATURAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Oleh: Dr Jamal Wiwoho, Dr I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani 4/30/2012 model pengaturan ITE www.jamalwiwoho.com 1 Saat ini telah lahir suatu rezim hukum

Lebih terperinci

SKRIPSI. ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI SECARA BERLANJUT (Putusan Nomor : 79/Pid.Sus/2011/PT.

SKRIPSI. ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI SECARA BERLANJUT (Putusan Nomor : 79/Pid.Sus/2011/PT. SKRIPSI ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI SECARA BERLANJUT (Putusan Nomor : 79/Pid.Sus/2011/PT.SBY) JURIDICAL ANALYSIS OF PUNISHMENT FOR PERPRETATOR CORRUPTION OF CONTINUOUSLY

Lebih terperinci

oleh perdagangan secara konvensional. 1

oleh perdagangan secara konvensional. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah arena baru yang lazim disebut dengan dunia maya. Dalam hal ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI OPTIMALISASI PERAN POLRI DALAM MENCEGAH TERJADINYA KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENEGAKAN HUKUM & HAM

SKRIPSI OPTIMALISASI PERAN POLRI DALAM MENCEGAH TERJADINYA KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENEGAKAN HUKUM & HAM SKRIPSI OPTIMALISASI PERAN POLRI DALAM MENCEGAH TERJADINYA KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENEGAKAN HUKUM & HAM Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan Memenuhi syarat-syarat guna

Lebih terperinci

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN DISERTAI KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SEMARANG)

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN DISERTAI KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SEMARANG) ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN DISERTAI KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SEMARANG) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN DI. WILAYAH KOTA SIBOLGA (Studi Pada Polres Sibolga) SKRIPSI

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN DI. WILAYAH KOTA SIBOLGA (Studi Pada Polres Sibolga) SKRIPSI PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN DI WILAYAH KOTA SIBOLGA (Studi Pada Polres Sibolga) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBER DALAM FORMULASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DI AMERIKA SERIKAT, TIONGKOK DAN INDONESIA (SEBUAH KAJIAN PERBANDINGAN) SKRIPSI

PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBER DALAM FORMULASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DI AMERIKA SERIKAT, TIONGKOK DAN INDONESIA (SEBUAH KAJIAN PERBANDINGAN) SKRIPSI PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBER DALAM FORMULASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DI AMERIKA SERIKAT, TIONGKOK DAN INDONESIA (SEBUAH KAJIAN PERBANDINGAN) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau tidak memperoleh kasih sayang, asuhan bimbingan dan

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau tidak memperoleh kasih sayang, asuhan bimbingan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan bangsa dan negara. Dalam konstitusi Indonesia, anak memiliki peran strategis

Lebih terperinci

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PERILAKU BALAP MOTOR LIAR DIKALANGAN REMAJA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PERILAKU BALAP MOTOR LIAR DIKALANGAN REMAJA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PERILAKU BALAP MOTOR LIAR DIKALANGAN REMAJA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Jenjang Strata I (S1) Ilmu

Lebih terperinci

SKRIPSI. PUTUSAN LEPAS TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK (Putusan Mahkamah Agung Nomor 865 K/PID.SUS/2013)

SKRIPSI. PUTUSAN LEPAS TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK (Putusan Mahkamah Agung Nomor 865 K/PID.SUS/2013) SKRIPSI PUTUSAN LEPAS TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK (Putusan Mahkamah Agung Nomor 865 K/PID.SUS/2013) VERDICT LOOSE FOR THE ACCUSED ON CRIMINAL ACT OF CHILD OBSCENITY (Verdict of Supreme

Lebih terperinci

PENANGANAN CYBER CRIME DI SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA S K R I P S I PRIMA AGUSDANI PUTRA NIM:

PENANGANAN CYBER CRIME DI SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA S K R I P S I PRIMA AGUSDANI PUTRA NIM: PENANGANAN CYBER CRIME DI SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: PRIMA AGUSDANI PUTRA NIM: 030200016

Lebih terperinci

PERANAN IBU DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL UNTUK MENCEGAH TERJADINYA SEKS BEBAS DIKALANGAN REMAJA PADA SMA ANGKASA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA SKRIPSI

PERANAN IBU DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL UNTUK MENCEGAH TERJADINYA SEKS BEBAS DIKALANGAN REMAJA PADA SMA ANGKASA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA SKRIPSI PERANAN IBU DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL UNTUK MENCEGAH TERJADINYA SEKS BEBAS DIKALANGAN REMAJA PADA SMA ANGKASA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perdagangan terhadap orang di Indonesia dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat dan sudah mencapai taraf memprihatinkan. Bertambah maraknya

Lebih terperinci

PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DI KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN RUPBASAN (STUDI KASUS DI WILAYAH HUKUM SEMARANG) SKRIPSI

PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DI KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN RUPBASAN (STUDI KASUS DI WILAYAH HUKUM SEMARANG) SKRIPSI PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DI KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN RUPBASAN (STUDI KASUS DI WILAYAH HUKUM SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Guna memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat dan perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya tindak pidana korupsi

Lebih terperinci

SKRIPSI MUKTI ADHI RAHARJO NIM : PEMBIMBING. M. Haryanto, SH., M.Hum

SKRIPSI MUKTI ADHI RAHARJO NIM : PEMBIMBING. M. Haryanto, SH., M.Hum i PERTIMBANGAN HAKIM BERKAITAN DENGAN AJARAN PENYERTAAN DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Kasus Putusan Pengadilan TIPIKOR Nomor : 56/ Pid. Sus/ 2011/ PN. Tipikor. Smg., 57/ Pid.Sus/ 2011/

Lebih terperinci

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA)

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA) CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA) Mungkin istilah Cyber Crime sudah tidak asing lagi bagi kita, dimana istilah cyber crime itu sendiri adalah suatu tindakan yang menjurus pada tindakan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN OLEH OKNUM POLISI DALAM PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR (PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.

SKRIPSI ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN OLEH OKNUM POLISI DALAM PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR (PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN. SKRIPSI ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN OLEH OKNUM POLISI DALAM PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR (PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR) JURIDICAL ANALYSIS OF THE CRIMINAL ACT OF PERSECUTION

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci