PEMANFAATAN IT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR UNTUK MEMBANTU MEMAJUKAN KOPERASI DI INDONESIA
|
|
- Ivan Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMANFAATAN IT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR UNTUK MEMBANTU MEMAJUKAN KOPERASI DI INDONESIA Suraya 1 1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknpologi AKPRIND Yogyakarta suraya_pandes@yahoo.com suraya@akprind.ac.id ABSTRACT The research is conducted based on the need of software applications for credit system of Koperasi. The applications is an expert system which using Visual Basic 6.0. This system helps for managing a priority scale for creditor. The Application manages the priority scale based on previous Installment of creditor. Foreword chain with Depth First Search is used as inference method in this work. The system output is the rank of prospective creditor from the most prospective creditor to the least prospective creditor. Keywords : Expert System, Koperasi, Depth First Search, Visual Basic. INTISARI Penelitian ini dilakukan berdasarkan kebutuhan akan adanya alat bantu bagi masyarakat pengguna mengenai sistem simpan pinjam dalam perkoperasian. Alat bantu tersebut berupa system pakar dengan memanfaatkan Visual Basic 6.0., system pakar ini sebagai alat bantu untuk membantu dalam pencarian sekala prioritas untuk peminjam dana perkoperasian. Sistem pakar ini dalam menentukan prioritas peminjam berdasarkan proses angsuran peminjaman sebelumnya. Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining dengan model Depth First Search. Keluaran dari sistem ini berupa sekala prioritas nama peminjamnya dari rangking paling tinggi peluangnya sampai ke rangking pinjaman paling rendah koperasi tersebut. Kata kunci : Sistem Pakar, Koperasi, Depth First Search, Visual Basic. 1
2 PENDAHULUAN Kemajuan di berbagai bidang teknologi terutama kemajuan teknologi informasi dan komputer, mendorong munculnya berbagai inovasi baru dalam penyajian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Kemajuan teknologi yang begitu pesat ternyata telah mendukung berkembangnya teknologi baik teknologi multimedia, networking dan sebagainya. Teknik yang berorientasi untuk menjadikan computer mampu mengolah pengetahuan, disebut teknik kecerdasan buatan (Artificial Intelligent). Di sini dapat dipelajari bagaimana merancang sebuah aplikasi yang dapat seolah-olah berpikir seperti manusia. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah yang spesifik (Turban, 1995). Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam program komputer sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Pada saat ini system pakar sangat berguna untuk memecahkan masalah yang rumit, mengambil keputusan bahkan berguna untuk membenahi system pada koperasi. Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan hukum. Pembangunan koperasi di Indonesia merupakan bagian dari usaha pembangunan nasional secara keseluruhan. Koperasi harus dibangun untuk menciptakan usaha dan pelayanan dalam menciptakan azas kekeluargaan. Usaha koperasi adalah usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi, karena didalam demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. Pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menegaskan bahwa: Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar azas kekeluargaan. Koperasi disini dalam kaitannya dengan demokrasi ekonomi adalah sebagai organisasi atau lembaga modern yang mempunyai tujuan, sistem pengolahan, tertib organisasi dan mempunyai azas serta sendisendi dasar. Secara umum yang disebut koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang perekonomian, beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha dibidang ekonomi. Koperasi mempunyai tujuan yang berorientasi pada kebutuhan para anggotanya. Seiring dengan tuntutan dunia usaha yang semakin kompleks, koperasi harus mampu bangkit dan sejajar dengan BUMN dan BUMS. Koperasi akan mampu untuk bersaing dalam dunia usaha, jika koperasi dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mengelola usahanya. Dalam situasi yang demikian, maka koperasi harus mampu menilai kinerja keuangannya melalui laporan keuangan. Laporan keuangan suatu koperasi merupakan interpretasi kondisi keuangan suatu koperasi selama periode tertentu, sehingga fungsi laporan keuangan memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan. Menurut Suad Husnan (1998: 558), laporan keuangan yang pokok yaitu terdiri dari laporan neraca, laporan laba-rugi dan laporan arus kas. Bertolak pada pernyataan di atas, maka penulis ingin mencoba menganalisis rangking antrian untuk menentukan siapa yang berhak untuk mendapatkan pinjaman pada koperasi berdasarkan kelancaran pengembalian pinjaman sebelumnya oleh peminjam dengan menggunakan metode Forward Chaining (Pelacakan Kedepan) 2
3 Mengingat pentingnya pembahasan tentang analisis rangking antrian peminjaman dana koperasi berdasarkan kelancaran pengangsuran oleh peminjam keuangan koperasi, maka penulis mengambil judul: Pemanfaatan It Dengan Menggunakan Sistem Pakar Untuk Membantu Memajukan Koperasi Di Indonesia. TINJAUAN PUSTAKA Sistem pakar dikembangkan oleh komunitas artificial intelligence pada pertengahan tahun Pada periode ini, penelitian tentang artificial intelligence didominasi oleh adanya kepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkan kemampuan komputer dapat menghasilkan performansi pakar atau setaraf dengan manusia super. Arah pengembangan dari sub bidang artificial intelligence ini adalah general-purpose problem solver (GPS). General-purpose problem solver (GPS) merupakan prosedur yang dikembangkan oleh Newell dan Simon [1973] dari teori mesin logika, yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu komputer cerdas. Inilah yang kemudian dianggap sebagai pendahulu dari sistem pakar. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi pergeseran dari general-purpose menjadi special-purpose program dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu system mengidentifikasi struktur molekul suatu komposisi kimia yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum di Stanford University. Mulai saat itu para peneliti mengakui bahwa mekanisme pemecahan masalah hanya merupakan sebagian kecil dari suatu permasalahan yang komplek. Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan atau artificial intelengence merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia (Kusumadewi, 2003). Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang biasa dikerjakan oleh manusia. Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama yang sangat dibutuhkan, yaitu (Kusumadewi, 2003) : a. Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antara satu dengan yang lainnya. b. Mesin inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman. Keterangan di atas bisa dilihat pada gambar 1 di bawah ini: Input Masalah Basis Pengetahuan Komputer Output Jawaban Sistem Pakar Pertanyaan Solusi dll. Gambar 1 Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan pada Komputer 3
4 Secara umum sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi, 2003). Dengan sistem pakar ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikaan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Konsep Dasar Sistem Pakar Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli, pengalihan ahli, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan (Kusumadewi, 2003). Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan jika dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya keahlian. Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu: tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber lainnya), representasi pengetahuan (ke komputer), inferensi pengetahuan, dan pengalihan pengetahuan ke user. Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar, dan kemampuan untuk merekomendasi, kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan sistem konvensional. Berikut perbedaan system pakar dengan program komputer yang konvensional: Tabel 1 Perbedaan Program Konvensional dengan Sistem Pakar No Sistem Konvensional Sistem Pakar 1 Informasi dan pemrosesannya biasanya jadi satu dengan program Basis pengetahuan merupakan bagian terpisah dari mekanisme inferensi 2 Biasanya tidak bias menjelaskan mengapa suatu input data itu Penjelasan adalah bagian terpenting dari sitem pakar dibutuhkan, atau bagaimana output itu diperoleh. 3 Pengubahan program cukup sulit dan membosankan Pengubahan aturan dapat dilakukan dengan mudah 4 System hanya akan beroperasi jika system tersebut sudah lengkap System dapat beroperasi hanya dengan beberapa aturan 5 Eksekusi dilakukan langkah demi langkah Eksekusi dilakukan pada keseluruhan basis pengetahuan 6 Menggunakan data Menggunakan pengetahuan 7 Tujuan utamanya adalah efisiensi Tujuan utamanya adalah efektivitas Struktur Sistem Pakar Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu (Kusumadewi, 2003) 1. Lingkungan Pengembangan ( Development Environment ). Digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. 2. Lingkungan Konsultasi ( Consultation Environment ). 4
5 Digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi. User Fakta-fakta Basis Pengetahuan Fakta: Apa yang Antarmu Aksi yang Fasilitas Inter pret er Rekayasa Pengetah Pengetah BLACKBOARD Penyaring Gambar 2 Struktur Sistem Pakar Komponen-komponen yang ada pada sistem pakar berdasarkan gambar 2 diatas adalah: 1. Subsistem Penambahan Pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan alam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bias berasal dari : ahli, buku, basis data, penelitian dan gambar. 2. Basis Pengetahuan. Pada basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami memformulasikan dan menyelesaikan masalah. 3. Motor Inferensi (inference engine). Program yang berisi metodelogi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi yang digunakan dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi. Ada 3 elemen utama dalam motor inferensi, yaitu : a. Interpreter : mengeksekusi item-item agenda yang terpilih dengan menggunakan aturan-aturan dalam basis pengetahuan yang sesuai. b. Scheduler : akan mengontrol agenda. c. Consistency enforcer : akan berusaha memelihara kekonsistenan dalam merepresentasikan solusi yang bersifat darurat. 4. Blackboard. Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. 5. Antarmuka. Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program. 6. Fasilitas Penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan. 7. Sistem Penyaringan Pengetahuan. 5
6 8. Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan dimasa mendatang. User Interface Karena sistem pakar menggantikan seorang pakar dalam situasi tertentu, maka sistem menyediakan pendukung yang diperlukan oleh pemakai yang tidak memahami masalah teknis. Sistem pakar juga menyediakan komunikasi antara sistem dan pemakainya, yang disebut sebagai antar muka. Antar muka yang efektif dan ramah (user friendly) penting bagi pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang diterapkan pada sistem pakar. Menurut McLeod (1995), pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan merupakan bagian dari program sistem pakar dimana pengetahuan ini diperoleh dari seorang pakar dan sumber lain yang berupa buku, majalah, dan media internet. Basis pengetahuan sistem pakar dapat dikembangkan menjadi suatu basis data pengetahuan dan basis data domain. Kedua basis data diatur oleh sistem manajemen basis data. Basis data pengetahuan barisi kaidahkaidah, sedangkan basis domain berisi fakta-fakta, alasan tentang pemisahan bermanfaat untuk pengembangan sistem pakar secara leluasa disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan pada suatu domain. Perubahan dan pengurangan dapat dilakukan pada basis pengetahuan ini tanpa mengganggu mesin inferensi. Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan (Kusumadewi, 2003) : 1. Penalaran berbentuk aturan (Rule-Based Reasoning) Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan mengusahakan aturan berbentuk : IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu. Dan si pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan penyelesaian tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi. 2. Penalaran Berbentuk Kasus (Case-Based Reasoning) Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama atau mirip. Selain itu bentuk ini juga digunakan apabila kita memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan. Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah bagian yang menyediakan mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terunik. Mesin ini akan dimulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data. 6
7 Ada dua teknik inferensi, yaitu (Kusumadewi, 2003) : 1. Backward Chaining ( Pelacakan Kebelakang) Melalui penalarannya dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung tersebut. Jadi proses pelacakan berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau A Good Driver 2. Forward Chaining (Pelacakan Kedepan) 3. Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward Chaining yaitu mulai dari pengumpulan data menuju kesimpulan. Suatu kasus kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui atau data driver. Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh 3 macam penelusuran, yaitu : 1. Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari node akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. 2. Breadth-first search, bergerak dari node akar, node yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya. 3. Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode DFS dan BFS dengan mengambil kelebihan dari kedua metode tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Metode Analisis Data Data yang telah terkumpul dari wawancara, observasi dan referensi tersebut akan dipilah-pilah berdasaran output yang akan membantu kelancaran pengelolaan koperasi yang ada. Alat yang digunakan dalam menganalisa data adalah basis pengetahuan (knowledge base). Knowledge base akan membandingkan dan mencocokan semua inputan yang berupa pemasukan dan pengeluaran dalam pengelolaan koperasi berdasarkan aturan manajemen yang berlaku dalam pengelolaan koperasi. Data-data tersebut merupakan basis data (database), sedangkan yang digunakan sebagai alat pembandingnya disebut aturan (rule base) yang berisi aturan-aturan pembanding. Analisis Dan Perancangan Pada tahap ini dilakukan analisis serta desain yang diperlukan dalam membuat sistem, diantaranya akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, mekanisme inferensi, perancangan basisdata dan perancangan user interface Akuisisi pengetahuan adalah proses pengumpulan pengetahuan. Pada penelitian ini informasi mengenai pekoperasian diperoleh dari seorang pakar yang dilengkapi dengan buku-buku mengenai proses sismpan pinjam dalam perkoperasian. Pengetahuan yang diperoleh meliputi : Inputan anggota koperasi, Inputan anggota koperasi yang mai pinjam, dan Inputan angsuran peminjaman dana koperasi sesuai dengan aturan yang berlaku. Setelah akuisisi pengetahuan diperoleh, selanjutnya dilakukan representasi pengetahuan yang dikumpulkan. Tujuan representasi pengetahuan adalah untuk mengembangkan suatu struktur yang akan membantu pengkodean pengetahuan ke dalam program. Dalam penelitian ini basis pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan kaidah produksi, yaitu berupa IF THEN. IF Kondisi1 (AND Kondisi2 ) THEN Kesimpulan Kaidah produksi merupakan statemen dua bagian yang disatukan menjadi sepenggal kecil pengetahuan. Kaidah bagian pertama IF yang menyatakan premis, kondisi atau antecedent, dan kaidah bagian kedua THEN yang menyatakan suatu kesimpulan atau konklusi. Pada contoh 7
8 berikut diberikan beberapa inputan antecedent dan memberikan satu kesimpulan berdasarkan premis yang ada untuk menentukan rangking peminjaman koperasi. IF Rangking 1 AND Angsuran 1 AND Angsuran 2 AND Angsuran 3 AND Angsuran 4 AND Angsuran 5 AND Angsuran 6 AND Angsuran 7 AND Angsuran 8 AND Angsuran 9 AND Angsuran 10 THEN Lunas (Angsuran 1, Angsuran 2, Angsuran 3, Angsuran 4, Angsuran 5, Angsuran 6, Angsuran 7, Angsuran 8, Angsuran 9, Angsuran 10) selalu tertib mengangsur, maka mesin inferensi mengambil kesimpulan bahwa peminjam dana koperasi lunas dan tidak pernah menunggak dalam angsuran, sehingga anggota koperasi yang meminjam dana koperasi tersebut mendapat rangking teratas untuk kesempatan meminjam, begitu sebaliknya apabila dalam angsuran sering tidak tertib dalam mengangsur pinjamanan, maka apabila mau pinjam lagi akan mendapat rangking peminjam di bawahnya dan seterusnya. Setelah representasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah menentukan mekanisme inferensi atau sistem pelacakan. Dalam penelitian ini sistem pelacakan yang dilakukan adalah menggunakan forward chaining dengan metode penelusuran Depth First Search. Proses pelacakan ini bermula dari simpul akar dan bergerak ke bawah ke tingkat dalam yang berurutan. Proses ini berlangsung terus sampai kesimpulan ditemukan. Implementasi Pada tahap ini, rancangan sistem yang telah dibuat diimplementasikan menggunakan Visual Basic 6.0, dan Microsoft Access. Uji Coba Dan Evaluasi Pada tahap ini, akan dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap sistem serta akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASANA Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap akhir dari proses desain sistem yang telah dibuat. Setelah melalui tahap demi tahap penulisan maupun penyusunan kode kode sehingga menghasilkan sebuah sistem seperti yang telah dibuat ini. Tahapan implementasi sistem dilakukan setelah tahapan desain sistem diselesaikan. Pada pembahasan implementasi diuraikan bagian-bagian sistem sebagaimana yang telah didesain pada bagian perancangan. Pembahasan Pada sub bab ini akan ditampilkan dari desain layar beserta keterangan keterangan yang mendukung. Dari sekian banyak tampilan hasil dari desain layar analisis hanya akan menampilkan bagian yang penting penting saja. Halaman Menu Utama 8
9 Aplikasi program telah diujicobakan pada form Menu Utama, dalam menu utama ini terdapat menu Anggota yaitu menu yang digunakan untuk menginputkan daftar nama anggota koperasi, didalam menu utama terdapat juga menu Pinjaman yaitu menu yang digunakan untuk mendata siapa saja anggota koperasi yang mau pinjam dana koperasi tersebut, kemudian ada menu Angsuran yaitu menu yang dipergunakan untuk melakukan angsuran bagi peminjam dana koperasi, di dalam menu utama terdapat menu Seleksi yang di dalamnya terbagi dua (2) menu pilihan yaitu menu Entry Peminjam, dan menu Seleksi Peminjam, menu Entry Peminjam yaitu menu yang dipergunakan untuk mendata siapa saja anggota koperasi yang mau pinjam yang di dalam menu ini diberi tambahan kolom data proses angsuran dana koperasi, sedangkan menu Seleksi Peminjam dipergunakan untuk menentukan prioritas dari nama peminjam koperasi, dan menu Keluar yaitu suatu menu apabila kita klik menu tersebut maka system akan keluar dari menu utama, ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Form Menu Utama Halaman Entry Data Anggota Setelah kita klik menu Anggota maka kita akan masuk ke dalam form menu Anggota. Form ini dipergunakan untuk mendata para anggota koperasi, untuk menginputkan data anggota koperasi ke dalam form menu anggota maka harus di inputkan No Id yaitu nomor anggota yang dimiliki oleh anggota koperasi yang bersifat unik karena masing-masing anggota kpoperasi mempunyai no id yang tidak sama, kemudian menginpukan Nama anggota, menginputkan Alamat anggota, dan menginputkan no telpon yang dimiliki anggota koperasi, di dalam menu Anggota di sediakan tombol Simpan yang berfungsi untuk menyimpan data anggota setelah di inputkan sesuai dengan form yang ada, dan ada tombol Batal yang dipergunakan untuk untuk membatalkan in putan yang terdapat dalam form anggota apabila dianggap tidak dipergunakan atau mengalami kesalahan, dalam Form menu Anggota terdapat grid yang dipergunakan untuk menyimpan dan menampilkan semua daftar anggota koperasi, Form menu Anggota ditunjukkan pada Gambar 4 sebagai berikut: 9
10 Gambar 4. Form Entry Data Anggota Halaman Form Menu Pinjaman Setelah selesai kita mengentry anggota koperasi, maka kita masuk ke menu Pinjaman, Form ini dipergunakan untuk menginputkan peminjam bagi para anggota koperasi, untuk menginputkan data peminjam koperasi ke dalam form menu Pinjaman, maka harus di inputkan No Id dan kemudian kita tekan enter, maka akan keluar nama yang sesuai dengan no id tersebut dan status pinjaman bagi peminjam, status pinjaman bisa pemberitahuan bagi nama peminjam tersebut sudah lunas atau belum lunas, apabila peminjam tersebut sudah lunas maka orang tersebut berhak untuk mengajukan pinjaman, tetapi apabila statusnya belum lunas maka peminjam tersebut tidak boleh untuk meminjam lagi selama uang pinjaman koperasi belum dilunasi, yaitu nomor anggota yang dimiliki oleh anggota koperasi yang bersifat unik karena masingmasing anggota kpoperasi mempunyai no id yang tidak sama, kemudian menginpukan Nama anggota, menginputkan Alamat anggota, dan menginputkan no telpon yang dimiliki anggota koperasi, di dalam menu Anggota di sediakan tombol Simpan yang berfungsi untuk menyimpan data anggota setelah di inputkan sesuai dengan form yang ada, dan ada tombol Batal yang dipergunakan untuk untuk membatalkan in putan yang terdapat dalam form anggota apabila dianggap tidak dipergunakan atau mengalami kesalahan, dalam Form menu Anggota terdapat grid yang dipergunakan untuk menyimpan dan menampilkan semua daftar anggota koperasi. Di dalam form menu Pinjaman terdapat juga inputan jumlah pinjaman, yang bisa dipakai untuk menginputkan seberapa besar jumlah pinjaman yang dipinjam oleh anggota koperasi tersebut, selain itu terdapat inputan berupa jasa dalam %, seberapa besar jasa yang diberlakukan dalam koperasi itu, selain itu ada juga menu inputan berupa angusran yaitu berupa inputan berapa kali angsuran tersebut akan dilunasi, apabila inputan berupa Jumlah pinjaman, Jasa dalam persen ( %), dan inputan berapa kali mengangsur pinjaman sudah terisi, maka ada tombol OK apabila di tekan tombol tersebut maka aka nada pemberitahuan secara otomatis mengenai seberupa besar jumlah angsuran yang harus di cicil setiap bulan, total pinjaman keseluruhan, dan tanggal yang 10
11 berisi tanggal saat melakukan transaksi pinjaman. Data tersebut di atas bisa disimpan dengan cara menekan tombol SImpan, dan semua data yang ada pada menu Pinjaman akan tersimpan dalam Grid yang telah disediakan. Di dalam Menu Pinjaman terdapat juga tombol Hapus Data Lunas, tombol ini berfungsi untuk menghapus data peminjam yang telah lunas, untuk data peminjam yang belum lunas tidak bisa dihapus oleh tombol Hapus Data Lunas, ada juga tombol Refresh, tombol ini akan digunakan apabila ingin mengembalikan data sebelumnya, dan ada tombol Selesai, tombol ini dipergunakan apabila menu Pinjaman sudah selesai kita gunakan atau akan menutup menu Pinjaman tersebut. Form menu Pinjaman yang berhubuyngan dengan penjelasan di atas bisa dilihat pada Gambar 5 berikut ini: Gambar 5. Form Menu Pinjaman Halaman Form Menu Angsuran Setelah selesai menginputkan data ke menu Pinjaman maka untuk mengangsur pinjaman tersebiut kita membuka menu Angsuran yang terdapat pada Menu Utama, pada menu Angsuran terdapat form inputan berupa No id, yaitu nomor khusus yang diberikan bagi anggota peminjam dan nomor id ini masing-masing peminjam tidak ada yang sama, setelah kita masukkan no id peminjam dana koperasi yang ingin mengangsur, maka kita tekan Enter untuk memunculkan secara otomatis nama peminjam, Total Pinjaman, Total Angsuran yaitu total keseluruhan bagi peminjam yang sudah pernah mengangsur, juga ada form Sisa, Tanggal Akhir dari waktu mengadakan transaksi peminjaman, dan form Status yang berisi inputan Pinjam Aktif atau Lunas, kalau si peminjam masih meminjam dana koperasi berarti statusnya Pinjam Aktif dan anggota ini berkewajiban untuk mengangsur pinjaman di bulan itu, form inputan di atas muncul secara otomatis setelah peminjam memasukkan no id dan kemudian di Enter. Dalam Menu Angsuran ini juga ada form inputan Jumlah Angsuran, menu ini dipergunakan untuk mengisi berapa besar jumlah angsuran per bulan yang ingin dimasukkan dalam rangka mengangsur pinjaman koperasi, form ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengangsur seluruh pinjaman yang tersisa sehingga si peminjam dinyatakan lunas dan bisa mengantri untuk melakukan transaksi 11
12 peminjaman lagi, selain itu ada juga form menu Terlambat, form ini berupa opsion yang isinya angka-angka dipergunakan untuk memilih angka tersebut berapa kali tidak bisa mengangsur pinjaman koperasi tersebut, dalam menu Angsuran ini dilengkapi dengan tombol Simpan, tombol Simpan ini apabila di klik maka semua data yang sudah diinputkan dalam menu Angsuran akan disimpan ke dalam Grid yang telah disediakan, setelah menu Angsuran semua form inputan sudah diberi inputan maka disediakan pula tombol Refresh, tombol Refresh dipergunakan untuk mengulangi kembali atau mengedit kembali data-data yang sudah disimpan, dan tombol Selesai untuk mengakhiri daripada inputan data dalam menu Angsuran, keterangan di atas bisa dilihat pada form menu Angsuran pada Gambar 6 di bawah ini: Gambar 6. Form Menu Angsuran Halaman Form Menu Entry Peminjam Dalam Menu Utama system koperasi disediakan juga menu Seleksi di dalam menu terdapat dua Form pilihan yaitu Form menu Entry Peminjam dan menu Seleksi Peminjam, menu Entry Peminjam dipergunakan untuk menginputkan siapa saja anggota koperasi yang mau pinjam berdasarkan rekam jejak angsuran peminjam, dalam menu Entry Pinjam ini terdapat form inputan berupa No Id, apabila No Id ini diisikan maka tinggal tekan Enter untuk langsung secara otomatis nama peminjam akan muncul, setelah selesai menginputkan No Id dan mengenternya maka langkang selanjutnya menginputkan data pada Form Jumlah Pinjam, form ini menyediakan tempat untuk menginputkan seberapa besar jumlah pinjaman yang akan di pinjam oleh anggota koperasi tersebut, dan data inputan ini kita simpan dengan cara menekan tombol Simpan, maka data inputan semua akan tersimpan di dalam Grid yang telah disediakan pada menu Entry Peminjam, laporan dari semua anggota peminjam akan bisa terekam jejaknya termasuk masalah rekam jejak angsuran si peminjam, sehingga dengan dasar ini akan dipakai untuk merangking siapa saja yang berhak untuk meminjam paling dahulu, keterangan di atas bisa dilihat pada Gambar 7 di bawah ini: 12
13 Gambar 7. Form Menu Entry Peminjam Halaman Form Menu Seleksi Peminjam Pilihan yang lain dari menu Seleksi adalah menu Seleksi Peminjam, menu ini digunakan untuk menyeleksi siapa saja yang boleh pinjam berdasarkan rangking yang sudah ditentukan oleh system berdasarkan rekam jejak dari menu Angsuran yang digunakan untuk mengasur bagi peminjam dana koperasi, adapun menu Seleksi Peminjam laporannya berdasarkan pada data semua peminjam yang ada pada menu Entry Peminjam, di dalam menu Seleksi Peminjam disediakan tombol Proses, tombol ini bila di klik maka secara otomatis akan merangking data menu Entry Peminjam dari yang pertama kali paling berhak untuk pinjam dana koperasi sampai ke nomor terakhir yang berhak meminjam dana koperasi tersebut, pada menu Seleksi Peminjam terdapat juga tombol Hapus dan tombol Selesai, tombol Hapus digunakan apabila ada anggota koperasi membatalkan peminjamannya, maka pada kolom nama peminjam yang ingin dihapus di klik kemudian di tekan tombol Hapus, sedangkan tombol Selesai digunakan apabila proses menu Seleksi Peminjam sudah dianggap selesai atau cukup maka tinggal menekan tombol Selesai, keterangan di atas bisa dilihat pada Gambar 8 di bawah ini: 13
14 Gambar 8. Form Menu Seleksi Peminjam KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. sistem pakar untuk membantu memajukan koperasi di Indonesia khususnya koperasi di Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Sistem dapat mengidentifikasikan penalaran sesuai dengan inputan yang diberikan. 2. Sistem juga dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan Pengguna memiliki kesempatan untuk mengetahui kapan dia harus pinjam koperasi tersebut, dan kapan dia tidak boleh meminjam dana koperasi. 3. Aplikasi ini memiliki tampilan-tampilan yang user friendly sehingga pemakai dapat menggunakan aplikasi ini dengan mudah. Pembangunan ini dibangun dan dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan basis datanya menggunakan Ms. Accsess. Aplikasi ini dibuat dengan tampilan yang menarik, agar pemakai aplikasi ini tidak merasa bosan dan bisa nyaman. SARAN Selain kemampuan aplikasi yang dibahas di atas, sebagai sebuah aplikasi yang baru dikembangkan, aplikasi ini sangat banyak membantu untuk menyelesaikan permasalahan di dunia usaha terutama masalah perkoperasian. Penulis merasa masih banyak terdapat berbagai kekurangan. Untuk pengembangan aplikasi ini dikemudian hari, ada beberapa hal perlu diperhatikan: 1. Dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang lebih luas lagi dari pengetahuan yang ada dan yang dimilikinya. 2. Aplikasi Sistem Pakar untuk menyeleksi anggota koperasi yang mengajukan pinjaman, perlu beberapa penyempurnaan baik dari segi tampilan maupun isinya, sehingga dapat 14
15 menampilkan form-form yang lebih spesifik di dalam proyek perkoperasian, sehingga akan lebih mengena pada sasaran sesuai dengan keinginan pasar yang lebih nyata pada system pakar ini. Aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan lagi menjadi aplikasi system pakar yang lebih mendekati kepada solusi yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Alam, M. Agus J Management Data Base dengan Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Arhami, Muhammad. (2005). Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyakarta: Andi. Dany. (2003). Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic,Yogyakara: Andi diunduh pada tanggal 05 Maret diunduh pada tanggal 05 Maret diunduh pada tanggal 05 Maret diunduh pada tanggal 05 Maret diunduh pada tanggal 05 Maret diunduh pada tanggal 05 Maret 2014 Kadir, Abdul Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta : Andi. Kusumo, Ari Suryo Buku Latihan Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Kusumadewi, Sri. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Yogyakarta: Graha Ilmu. Mangkulo, Hengky Alexander Membuat Aplikasi Database Sistem Inventori dengan Visual Basic 6.0. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Subari & Yuswanto. (2008). Pemrograman Visual Basic 6.0, Jakarta: Yang Cerdas Pustaka. 15
Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli
Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan
Lebih terperinciSistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining
Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge based system yaitu suatu aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu
Lebih terperinciPendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR
(Sistem Pakar) Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR Kecerdasan Buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Cabang-cabang
Lebih terperinciBAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR
BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti
Lebih terperinciPERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE
PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE Luky Agus Hermanto, ST., MT. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim
Lebih terperinciStruktur Sistem Pakar
Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks
Lebih terperinciDefinisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya
Sistem Pakar Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya Referensi Giarrantano, J. and G.Riley bab
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 5 No. 1 Agustus 2012
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN PENENTUAN JENIS OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ALTERNATIF PENYEMBUHAN Suraya 1 1 Jurusan Teknik Informatika, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Masuk: 18 Maret 2012,
Lebih terperinciPengenalan Sitem Pakar
Pengenalan Sitem Pakar Sistem Pakar (Expert System) Diderifasikan dari term Sistem Pakar Berbasis Pengetahuan (Knowledgebased expert System) Merupakan sebuah sistem mengunakan pengetahuan manusia dan mengimplementasikannya
Lebih terperinciSISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) Armansyah, Dwi Yuli Prasetyo Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciMODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi
1 MODEL HEURISTIK N. Tri Suswanto Saptadi 2 Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan model Heuristik untuk menyelesaikan masalah dengan pencarian solusi terbaik. 1 3 Model
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun
BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS)
Lebih terperinciSISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON Bambang Yuwono, Ario Wibowo, Dessyanto Boedi P Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 2 Tambakbayan
Lebih terperinciUntung Subagyo, S.Kom
Untung Subagyo, S.Kom Keahlian ahli/pakar pengalihan keahlian Mengambil keputusan Aturan kemampuan menjelaskan Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI Muhammad Dahria Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma m.dahria@gmail.com ABSTRACT: Expert system is one branch of AI (Artificial
Lebih terperinciMENGENAL SISTEM PAKAR
MENGENAL SISTEM PAKAR Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah system pakar. Ini disebabkan penerapannya diberbagai bidang, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan terutama
Lebih terperinci1. Pendahuluan. dengan reformasi adminstrasinya telah menyediakan layanan prima pada jam
SISTEM INFORMASI CERDAS ONLINE KONSULTASI PENYUSUNAN LAPORAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN LAYANAN DINAS PAJAK Oleh: Ekojono, ST, M.Kom (Dosen Politeknik Negeri Malang) Ph. 0816 786
Lebih terperinciPengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan
Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciPengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17
Sistem Pakar Sistem Pakar 1/17 Outline Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-Ciri Aplikasi dan Pengembangan Referensi Giarrantano,
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI
APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program
Lebih terperinciVisualisasi Konsep Umum Sistem Pakar Berbasis Multimedia
Riau Journal Of Computer Science Vol.3 No.1 Januari 2016 : 17-22 17 Visualisasi Konsep Umum Sistem Pakar Berbasis Multimedia B. HERAWAN HAYADI 1 1 Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pasir Pengaraian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakar Definisi Pakar (Human Expert) adalah seseorang yang telah mempelajari fakta- fakta, buku teks, dan pengetahuan bidangnya, serta mengembangkan pengetahuan yang telah terdokumentasi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL Riki Andri Yusda *1, William Ramdhan 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, Jln Imam Bonjol No
Lebih terperinciSISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB
SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB KONSEP DASAR SP Definisi: Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji
1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,
Lebih terperinciAPLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)
APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER) Khulaeshi Arjaz Al Falasany, Mc. Chambali, B.Eng.E.E, M.Kom Ginanjar Wiro S., M.Kom, Rais, S.Pd D3 Teknik Komputer
Lebih terperinciSISTEM CERDAS UNTUK PENGENALAN PENYAKIT PADA AYAM RAS
SISTEM CERDS UNTUK PENGENLN PENYKIT PD YM RS Ekojono Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang Ekojono2000@yahoo.com bstrak Penyakit pada ayam dapat dikenali dari bentuk fisik (penampilan) jengger, kulit,
Lebih terperinciDIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun oleh : Nama : Niko Arieswara NIM : A11.2003.01520 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciEXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS
EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281
Lebih terperinciPAKAR PEMILIHAN RESEP MAKANAN INDONESIA
PAKAR PEMILIHAN RESEP MAKANAN INDONESIA Lizda Iswari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta lizda@fti.uii.ac.id ABSTRACT The purpose of this research
Lebih terperinciBy: Sulindawaty, M.Kom
By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.
Lebih terperinciTAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database
TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS
SISTEM PAKAR Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS Defenisi Sistem Pakar 1. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer
Lebih terperinciAPLIKASI SHELL SISTEM PAKAR
APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR Yeni Agus Nurhuda 1, Sri Hartati 2 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Teknokrat Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam 9-11 Labuhan Ratu,
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA
Yogyakarta, 22 Juli 2009 PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Ana Kurniawati, Marliza Ganefi, dan Dyah Cita
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
18 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai landasan teori yang terdiri dari definisi sistem pakar, pengertian Microsoft Visual Basic 6.0, model proses perangkat lunak serta kamus data.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) 2.1.1 Definisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) Ada beberapa definisi (Artificial Intelligence) AI, antara lain : a. Menurut
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif
APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan
Lebih terperinciExpert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi
Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER
APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPenerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining
Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining Dodi Siregar Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan-Medan Email: dodidodi.siregar@gmail.com
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR
SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan
Lebih terperinciBAB VI SISTEM PAKAR. Bahan Ajar Kecerdasan Buatan
BAB VI SISTEM PAKAR 6.1 Pendahuluan Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB TENTANG PELANGGARAN UNDANG-UNDANG LALU LINTAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Arif Budiman
APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB TENTANG PELANGGARAN UNDANG-UNDANG LALU LINTAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Arif Budiman Abstract: It came a long with the more advance of computer technology, computer
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR Eva Darnila Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Jl. Cot Tgk Nie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesia email : eva_daud@yahoo.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor
Lebih terperinciINTELEGENSI BUATAN. Sistem Pakar. M. Miftakul Amin, M. Eng. website :
INTELEGENSI BUATAN Sistem Pakar M. Miftakul Amin, M. Eng. e-mail: mmiftakulamin@gmail.com website : http://mafisamin.web.ugm.ac.id Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang 2015 1 Definisi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.
Lebih terperinciPEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT
PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining
Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
F.1 SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Andi Nurkholis *, Dina Sri Lestari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan,
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164
EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR FIRST AID DIAGNOSE FEVER Shela Shelina Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Expert System, General Disease
Lebih terperinci2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN
APLIKASI KECERDASAN BUATAN PENGANTAR SISTEM PAKAR Shinta P. Sari Prodi. Informatika Fasilkom UIGM, 2017 Definisi : Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah
Lebih terperinciSistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang
Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Joko Dwi Raharjo 1, M. Sofjan 2, Eksas Sugama 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU
SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN LOKOMOTIF DIESEL PADA KERETA API. Naskah Publikasi
SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN LOKOMOTIF DIESEL PADA KERETA API Naskah Publikasi Diajukan oleh Citra Kusumawati 07.11.1678 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning
Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana
Lebih terperinciJurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90
Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1
Lebih terperinciPengantar Sistem Pakar
Chapter 1 Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Sistem Pakar. Mahasiswa mampu memberi contoh aplikasi-aplikasi sistem pakar dalam sistem komputer modern. Mahasiswa memahami
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA)
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA) 1 Bagus Imam S.N., 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang
Lebih terperinciSISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DALAM BIMBINGAN PENASEHAT AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Febriadi, Sistem Pakar Berbasis Aturan Dalam Bimbingan Penasehat Akademik Menggunakan Metode Backward Chaining 59 SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DALAM BIMBINGAN PENASEHAT AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FORWARD
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANG SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANG SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING Merwin dan Maria Irmina P. Universitas Multimedia Nusantara,Tangerang merwin.law@gmail.com dan maria@unimedia.ac.id
Lebih terperinciSistem Pakar. Pertemuan 2. Sirait, MT
Sistem Pakar Pertemuan 2 Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem pakar merupakan suatu cabang dari ilmu kecerdasan buatan (artificial
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar merupakan suatu cabang dari ilmu kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam kaitannya dengan sitem pendukung keputusan yang dirancang dengan memeasukkan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic
Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic Arnon Makarios, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. berkonsultasi dengan seorang pakar atau ahli. Seorang pakar adalah seseorang yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Ketika dihadapkan pada sebuah kasus dan diharuskan membuat suatu keputusan yang komplek untuk memecahkan suatu masalah, tidak jarang kita meminta nasehat atau berkonsultasi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL
SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL Ridwan Bayu Samodra Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Computer Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ANALISA MODAL DAN LABA DALAM SEBUAH PRODUK
SISTEM PAKAR ANALISA MODAL DAN LABA DALAM SEBUAH PRODUK Suraya 1 1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta e-mail: 1 suraya_pandes@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Definisi Sistem Pakar Pada saat ini subsistem CBIS yang paling menarik banyak perhatian dari ilmuwan komputer dan spesialis informasi adalah sistem pakar (expert system) suatu subset
Lebih terperinciSISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK ANALISA PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUMAH RAMAH GEMPA
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK ANALISA PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUMAH RAMAH GEMPA Ondra Eka Putra, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail : kickondra2@gmail.com
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit
Lebih terperinciSISTEM PAKAR TES PSIKOMETRI KEPRIBADIAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR TES PSIKOMETRI KEPRIBADIAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SANDY KOSASI Jurusan Sistem Informasi, STMIK Pontianak Jalan Merdeka No. 372 Pontianak, Kalimantan Barat sandykosasi@yahoo.co.id
Lebih terperinciImplementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong
EnJOI, Vol.1, No.1, Januari 2016, pp. 22~28 ISSN: 2502-2237 22 Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong Iluh Dewi Sari *1, Ade Irna 2, Andi Tenri Sumpala
Lebih terperinciFeresi Daeli ( )
SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN TINGKAT IQ ANAK YANG MENGALAMI RETERDASI MENTAL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS: PENDIDIKAN SLB/B KARYA MURNI) Feresi Daeli (0911526) Mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan. suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Definisi system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu
Lebih terperinciFeriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Ginjal dengan Metode Backward Chaining Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Abstrak Sistem pakar adalah sistem berbasis
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING
ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen sistem pakar, komponen dasar sistem pakar, basis data dan aplikasi yang digunakan dalam menyusun skripsi ini.
Lebih terperinciAkhmad Sholikin, Sri Eniyati.
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAMBU MERAH DELIMA BERBASIS WEB Akhmad Sholikin, Sri Eniyati. ABSTRAK Tanaman jambu merah delima dapat diserang berbagai macam penyakit,penyakit tersebut dapat diketahui
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Artificial intelligence ( AI ) Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah suatu ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID Resi Resmiati¹, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 0 ISSN : 0-80 STMIK AMIKOM Yogyakarta, -7 Februari 0 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING ), ) Yudistira Rizki
Lebih terperinci