INTERAKSI. Jurnal Kependidikan ISSN Seger. : Penerapan Teknik X-Pector untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INTERAKSI. Jurnal Kependidikan ISSN Seger. : Penerapan Teknik X-Pector untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris."

Transkripsi

1 ISSN INTERAKSI Jurnal Kependidikan Seger Sri irawati Shamrah Agus Subaidi dan Sri Indriati Hasanah Maswiyanto Hasan Basri Mohammad Sahril Rohmah Indahwati : Penerapan Teknik X-Pector untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris : Perbedaaan Prestasi Belajar Matematika Siswa yang Diajari Menggunakan Strategi Inkuiri dengan Strategi Ekspositori pada Materi Pokok Turunan Fungsi Siswa Kelas IPA SMAN I Galis : Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN I Waru melalui Pendekatan Learning Community Tahun Pelajaran : Prestasi Belajar Matematika antara Siswa yang Diajar menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Model Pengajaran Langsung : Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia Pokok Materi Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran NHT di Kelas XI Semester 2 SMAN I Sumenep : Kesuitan Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Menyelesaikan Soal Geometri Non Rutin Berdasarkan Perbedaan Gender : Penggunaan Metode Demontrasi dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman tentang Otonomi Daerah Pada Siswa Kelas IX D Semester I SMPN 2 Pamekasan : Penalaran Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Tingkat Kemampuannya M. Tauhed Supratman Sri Indriati Hasanah dan Yuni Hidayati Moh. Zayyadi Ukhti Raudhatul Jannah : Kemiskinan dalam Novel Indonesia : Pembelajaran Matematika Realistik Bernuansa Islami pada Pokok Bahasan Bangun Sisi Datar Kelas VIII MTs : Perbandingan Prestasi Belajar antara Siswa yang Diajar Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing dengan Metode Tugas dan Resitasi : Hubungan Limit Fungsi dan Limit Barisan Pada Topologi Real

2 SUSUNAN PENYUNTING JURNAL INTERAKSI Penanggung Jawab Dra. Sri Harini, M.M. Ketua Penyunting Rahmad, M.Pd. Wakil Ketua Penyunting Ach. Zaini, M.Pd. Penyunting Pelaksana Dra Yanti Linarsih, M.Pd. Sri Indriati Hasanah, M.Pd. Moh. Tauhed Supratman, M.Pd. Agus Budiharto, S.S Pembantu Penyunting Pelaksana. Moh. Zayyadi, M.Pd. Nur Syakherul Habibi, SE Penyunting Ahli Drs. H. Kutwa, M.Pd. Drs. H. Abd. Roziq, M.H Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Madura Pamekasan, Jl. Raya Panglegur KM 3,5 Pamekasan, Telp (0324) , Fax. (0234) , Penyunting menerima sumbangan artikel yang belum pernah diterbitkan dalam media cetak lain. Artikel diketik dengan spasi ganda pada ukuran kertas A4, panjang antara 5-15 halaman, dengan format seperti yang tercantum pada Petunjuk bagi Penulis di bagian belakang jurnal ini. JURNAL KEPENDIDIKAN INTERAKSI diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Madura Pamekasan

3 JURNAL KEPENDIDIKAN INTERAKSI Volume 9, Nomor 2, Juli 2014 Seger Penerapan Teknik X-Pector untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Sri Irawati Shamrah Agus Subaidi dan Sri Indriati Hasanah Maswiyanto Perbedaaan Prestasi Belajar Matematika Siswa yang Diajari Menggunakan Strategi Inkuiri dengan Strategi Ekspositori pada Materi Pokok Turunan Fungsi Siswa Kelas IPA SMAN I Galis Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN I Waru melalui Pendekatan Learning Community Tahun Pelajaran Prestasi Belajar Matematika antara Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Model Pengajaran Langsung Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia Pokok Materi Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran NHT di Kelas XI Semester 2 SMAN I Sumenep Hasan Basri Kesuitan Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Menyelesaikan Soal Geometri Non Rutin Berdasarkan Perbedaan Gender Mohammad Sahril Penggunaan Metode Demontrasi dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman tentang Otonomi Daerah Pada siswa Kelas IXD Semester I SMPN 2 Pamekasan Rohmah Indahwati Penalaran Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Tingkat Kemampuannya M. Tauhed Supratman Kemiskinan dalam Novel Indonesia Sri Indriati Hasanah dan Yuni Hidayati Pembelajaran Matematika Realistik Bernuansa Islami pada Pokok Bahasan Bangun Sisi Datar Kelas VIII MTs Moh. Zayyadi Perbandingan Prestasi Belajar antara Siswa yang Diajar Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing dengan Metode Tugas dan Resitasi Ukhti Raudhatul Jannah Hubungan Limit Fungsi dan Limit Barisan Pada Topologi Real

4 PENERAPAN TEKNIK X-PECTOR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS Seger Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Pamekasan Abstract : Speaking is one of the most important skills to gain in learning language. The crusial problem of the teaching is that the students are not dare to sepak English. Mpst of them ara afraid to fall into mistake in speaking. The most dominat faktor is that they do not have enough chance to practice spekaing English. Most of the time in the class they use to do paper-exercises. It is important to overcome this problem by implementing a teaching technique which gives the students more chances to practice spekaing English. X-Pector is one technique which is considered effective to fulfill what the sdtudents need in learning English. This technique is addopted from one of the TV program with a litle modification so that it will be suitable with the class condition. The implementation of the stechnique is expected; 1) the students get enough chance to practice speaking, 2) it persuasively motivate the students to speak English, 3) the students get joyful learning in the class. To reach the goals, this technique is implemented in the following procedures; 1) make a group of four; 2) each group prepare a song and a singer; Each group present one song by a singer and the other three members give a comments after the song; dan 4) The next comments comments come from all audiens of other groups. The conclussion of implementng htis tcechnique is that ; 1) This technique is simple and practice to apply so the calss to be more active; 2) This technique also persuasively motivate students to practice speaking English; and 3) It creates a joyful leraning for the stuents in the class. Key words : X-Pector PENDAHULUAN Kemampuan berbicara bahasa Inggris merupakan salah satu kompetensi dari empat kompetensi penting, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, yang menjadi target pencapaian dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pencapaian kompetensi berbicara memberikan kesan yang sangat kuat terhadap kemampuan berbahasa Inggris seseorang. Dibanding dengan tiga kemampuan lainnya, kemampuan berbicara sangat dominan dalam mewakili penguasaan kecakapan berbahasa Inggris. Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan pembelajaran bahasa Inggris di kelas cenderung lebih banyak didominasi dengan kegiatan tulis menulis. Disamping itu dominasi guru dalam berbicara selalu mewarnai kelas sehingga peserta didik belum mendapat kesempatan yang cukup untuk berlatih berbicara. Situasi kelas yang terlalu formal, kurang rileks, menjadi bagian yang menghambat perkembangan bahasa peserta didik. Ketakutan membuat kesalahan menyebabkan perkembangan bahasa terhambat, padahal perkembangan bahasa akan berkembang cepat jika anak terbebas dari rasa takut. Temuan peneliti sebagai guru membuktikan bahwa dari waktu ke waktu ketika proses pembelajaran belum memberikan porsi berlatih berbicara yang cukup kepada peserta didik. Suasana kelas juga terlalu formal sehingga anak kurang mendapatkan rasa senang dalam pembelajaran. Tidak lebih dari enam peserta didik yang merespon pertanyaan-pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa Inggris secara lisan ketika pembelajaran berlangsung. Peserta didik hanya menjawab pertanyaan dan belum menunjukkan kemampuan menjelaskan jawabannya. Kegiatan berbicara bahasa Inggris didominasi oleh guru dengan memberikan penjelasan dan contoh. Peserta didik kurang mendapat kesempatan untuk berekspresi dengan mengungkapkan ide-idenya. Kegiatan peserta didik lebih banyak diisi dengan menyelesaikan latihan-latihan dalam bentuk tulis, seperti: menjawab pertanyaan 76

5 77 INTERAKSI, Volume 9, N0 2. Juli 2014, hlm dan mengisi lembar kerja dsb. Padahal kemampuan berkomunikasi lisan sangat diperlukan, selain mengatasi kejenuhan, komunikasi lisan memberikan pengalaman berharga untuk memngembangkan potensi bahasa Inggris seseorang. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa terdapat tiga masalah dalam pembelajaran: 1) penerapan teknik pembelajaran secara praktis belum dapat menciptakan aktivitas berbicara bahasa Inggris; 2) teknik pembelajaran belum secara persuasif memotivasi untuk berani berbicara agar dapat meningkatkan kecakapan bicaranya; dan 3) kegiatan pembelajaran berlangsung terlalu formal yang tidak menyenangkan. Peneliti berasumsi bahwa penerapan teknik X-Pector merupakan salah satu teknik yang diharapakan dapat memotivasi peserta didik untuk berlatih berbicara, memberi kesempatan peserta didik seluas-luasya untuk menyampaikan pendapatnya dan mereka mendapatkan rasa senang dalam pembelajaran. Penampilan sesama teman sebaya diharap juga dapat memotivasi peserta didik untuk lebih santai berbicara. Akan tetapi melalui lagu, dalam pembelajaran mereka mendapatkan rasa senang. Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah disusun sebagai sebrikut; 1) bagaimana menerapkan teknik X-Pector dalam pembelajaran bahasa Inggris?; 2) bagaimana teknik X-Pector secara persuasif dapat memotivasi peserta didik untuk berbicarar sehingga dapat meningkatkan kecakapan bicaranya?; dan 3) bagaimana respon peserta didik terhadap penerapan teknik X-Pector dalam pembelajaran? Sedangkan tujuan penerapan teknik X-Pector pada materi teks fungsional berbentuk lagu adalah sebagai berikut; 1) mendiskripsikan penerapan teknik promosi dalam pembelajaran bahasa Inggris, 2) mendiskripsikan peningkatan kecakapan berbicara bahasa Inggris peserta didik, dan 3) mendiskripsikan respon peserta didik terhadap penerapan teknik X-Pector dalam pembelajaran. METODE Secara garis besar, penerapan teknik X-Pector untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris dilakukan dengan membagi kelas menjadi 6 kelompok dengan 4 orang anggota dan satu kelompok beranggota 3 orang.. Pembagian kelompok bersifat hiterogen. Artinya setiap kelompok memiliki anggota dengan tingkat kemampuan beragam dari yang rendah sampai yang tinggi. Setiap kelompok menyiapkan seorang penyanyi untuk menyanyikan sebuah lagu bahasa Inggris dan 3 orang lainnya menjadi komentator. Masing-masing kelompok tampil boleh dengan iringan musik atau alat lainnya. Setelah satu orang menyanyi, kesempatan berkomentar pertama diberikan kepada anggota dalam satu kelompok. Komentar selanjutnya diberikan kepada audiens dari anggota kelompok lain. Penampilan kelompok dilakukan secara acak dengan undian. Setelah selesai tampilan, masing-masing komentar kelompok lain dirangkum dalam laporan komentar tertulis sebagai laporan masingmasing kelompok. Disediakan waktu 15 menit kepada setiap anggota keompok untuk tampil menyanyi dan memberikan komentar, termasuk tanya jawab serta refleksi. Anggota kelompok lain dapat memberikan saran dan pertanyaan menyangkut lagu yang ditampilkan termasuk gaya dan cara menyanyikan lagu. Penilaian terhadap penampilan kelompok dilakukan oleh guru peneliti pada aspek: kemampuan penampilan kelompok mengajak kelas mengikuti lagu bahasa Inggris dan banyaknya komentar. Sedang penilaian pada komentar dilakukan dengan banyak ide dan tepat sasaran aspek yang dikomentari. Kegiatan penilitan sejak persiapan sampai dengan penyusunan laporan ini dilakukan pada kelas VIIIH SMP Negeri 2 Pamekasan, semester 1, yaitu sejak 25 Oktober s.d 12 Nopember Kelas ini terdiri dari 23 peserta didik. Materi pembahasan pada penelitian ini adalah teks fungsional berbentuk lagu.

6 Seger, Penerapan Teknik X-Pector 78 Kriteria Keberhasilan Penelitian ini berlangsung satu siklus. Penerapan satu siklus ini karena hasil penelitian telah menunjukkan tercapainya kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: 1) keberhasilan rumusan masalah pertama, yaitu menyangkut penerapan teknik X-Pector, yang praktis atau mudah diterapkan dan mampu membuat proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (bukan pada guru). Disamping praktis, teknik ini juga tidak memerlukan biaya mahal. 2) keberhasilan rumusan masalah ke dua, yaitu menyangkut peningkatan kemampuan berbicara diukur dari dua hal; yaitu banyak peserta didik yang berbicara bahasa Inggris dan kegiatan berbicara bahasa Inggris didominasi oleh peserta didik, bukan oleh guru. Jumlah peserta didik yang berbicara lebih banyak dari jumlah siswa sebelum teknik ini diterapkan yang hanya enam orang (26%); dan 3) rumusan masalah ke tiga, yaitu menyangkut respon peserta didik terhadap penerapan teknik ini, yaitu sebanyak 80% peserta didik mendapatkan rasa senang dalam belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertemuan 1 Pada Selasa, 29 Oktober 2013, guru peneliti memberikan penjelasan materi bahasan teks fungsional. Penjelasan dimulai dengan pengertian (definisi) teks fungsional, termasuk lagu. Kemudian dilanjutkan dengan struktur teks dan contoh-contohnya. Kegiatan selanjutnya diteruskan dengan mengamati sebuah lagu lewat slide projector. Pada tahap ini lagu yang ditampilkan berjudul Love of MY Life oleh Clauseman, Grup Slowrock Scorpion. Setelah ditampilkan, peserta didik diminta untuk memberikan komentar dan hasil komentar selanjutnya ditulis sebagai laporan. Kegiatan dilanjutkan dengan membagi kelas menjadi enam kelompok dengan satu kelompok empat anggota. Diskusi oleh masing-masing kelompok untuk membagi tugas dan merencanakan jadwal pertemuan yang dilakukan di luar jam sekolah. Pertemuan dilakukan untuk; 1) membagi tugas siapa yang mennaynyi dan siapa yang menjadi komentator. 2) menentukan judul lagu yang akan dinyanyikan. dan 3) pesrsiapan tampil menyanyi. B. Pertemuan ke 2, 3, dan 4 Pertemuan ke 2 (31 Oktober 2013) Pada pertemuan ini kegiatan diawali dengan menyampaikan aturan main penampilan kelompok. Kemudian diambil 3 kelompok secara acak. Hasil undi, kelompok C, D, dan F tampil lebih dahulu. Sesuai dengan aturan main, kegiatan tampil bernyanyi dibagi menjadi dua bagian, 1) salah seorang anggota kelompok menyanyikan satu lagu bahasa Inggris; dan 2) selesai satu lagu, kesempatan berkomentar diberikan kepada anggota dalam satu kelompok dan diteruskan komentar yang berasal dari audiens dari kelompok lain. Pada penampilan kelompok C, dengan lagu berjudul I m yours peserta antusias untuk mendengar dan ikut manyanyikan lagu.. Pada bagian ini muncul 4 pertanyaan dan 6 komentar. Pada penampilan kelompok D dengan judul lagu Just Give Me a Reason muncul 4 dan 8 komentar. Penampilan selanjutnya yaitu kelompok F, dengan judul lagu You Raise Me Up. Pada penampilan kelompok ini muncul 4 pertanyaan dan 9 komentar. Setelah diinventarisisr dan dianalisa, pertanyaan-pertanyaan yang muncul masih berkisar pada alasan pemilihan lagu dan pesan lagu yang ditampilkan. Komentar selanjuynya menyangkut gaya menyanyi, dan alas an memilih lagu. Setelah masing-masing satu anggota kelompok menyanyikan lagu, selalau diringi dengan pertanyaan dan komentar. Kegiatan dilanjutkan dengan refleksi kelas untuk memberikan kritik dan masukan. Setelah diinventarisir, jenis komentar ditujukan pada tiga hal, yaitu 1) gaya menjanyi kurang rileks, 2) komunikasi emosional dengan audiens, dan 3) kemampuan mengajak audiens ikut terlibat dalam menyanyikan lagu

7 79 INTERAKSI, Volume 9, N0 2. Juli 2014, hlm Pertemuan ke 3, 5 Nopember 2013 Pada pertemuan promosi ke 3, guru peneliti mengawali pertemuan dengan mereviw kembali hasil refleksi dari kegiatan X-Pector pertemuan sebelumnya. yaitu, gaya menjanyi kurang rileks, 2) komunikasi emosional dengan audiens, dan 3) kemampuan mengajak audiens ikut terlibat dalam menyanyikan lagu.pada kegiatan X-Pector kali ini, undian jatuh pada; kelompok A, E dan B. Pada penampilan kelompok A penampilan dengan membawakan lagu berjudul Lucky sudah ada perbaikan pada aspek gaya menyanyi yang sudah rileks, sedikit ada peningkatan pada komunikasi emosional, hanya masih belum secara optimal dapat membawa audiens ikut bersama-sama menyanyi. Perubahan gaya menyanyi yang rileks dan kominikasi emosional telah menunjukkan adanya peningkatan. Pada bagian ini muncul 5 pertanyaan dan 8 komentar. Pertanyaan masih banyak berkisar pada alasan pemilihan lagu dan pesan lagu yang ditampilkan. Pada penampilan kelompok E dengan lagu berjudul: A Thousand Years: terdapat perubahan yang cukup menonol, dimana penyanyi yang bernama Ati, dengan gaya yang menarik semua anggota kelompok di kelas untuk ikut bernyanyi dan begembira. Kemampuan emosional dalam benyanyi membuat suasana kelas semakin hidup. Pada bagian ini muncul 4 pertanyaan dan 14 komentar. Pertanyaan masih banyak berkisar pada alasan pemilihan lagu dan pesan lagu yang ditampilkan. Komentar selanjuynya menyangkut gayabernyanyi, dan lagu yang dinyanyikan. Pada penampilan kelompok B dengan lagu berjudul Fly to Your Heart, sedikit agak berbeda dengan kelompok E, dimana ditinjau dari kemampuan emosional, penampilan penyanyi dari kelompo B masih dibawah penampilan kelompok E. Pada penampilan kelompok ini muncul 5 pertanyaan dan 8 komentar. Karena pertimbangan waktu, maka kegiatan refleksi dilakukan untuk pertemuan berikutnya, yaitu pada pertemuan ke 4, tanggal 7 Nopember 2013 Pertemuan ke 4, 7 Nopember 2013 Suasana pembelajaran menjadi semakin menarik saat masing-masing peserta menyampaikan komentar pada kegiatan refleksi. Arus komunikasi multi arah semakin membuat suasana komunikasi bahasa Inggris di kelas semakin hidup. Peserta didik sering terlibat saling komentar memberikan pendapat masing-masing. ide-ide semakin beragam. Walaupun disampaikan dengan bahasa yang berbeda, dan bahasa yang belum sempurna tetapi ide-ide yang mereka bisa pahami. Jika dikelompokkan, komentar audiens masih berputar pada tiga hal, yaitu; 1) gaya menjanyi kurang rileks, 2) komunikasi emosional dengan audiens, dan 3) kemampuan mengajak audiens ikut terlibat dalam menyanyikan lagu. Adapun hasil secara keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan teknik X- Pector adalah sebagai berikut: 1. Penerapan Teknik Promosi dan Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Teknik ini mudah diterapkan dalam pembelajaran di kelas khususnya untuk meningkatkan aktivitas berbicara bahasa Inggris. Dari 23 orang peserta didik, semuanya mendapat kesempatan untuk berbicara bahasa Inggris. Secara klasikal, total waktu kegiatan pembelajaran 1 kali pertemuan 80 menit, dimana 10 menit untuk pengantar dan 5 menit untuk kegiatan penutup sehingga proses kegiatan inti berlangsung 65 menit. Dibanding pembelajaran biasa yang sebelumnya hanya 6 orang (26%) yang tampil berbicara bahasa Inggris, pada penerapan tekhnik ini, dapat kita rinci sebagai berikut:

8 Seger, Penerapan Teknik X-Pector 80 Tabel 1 Judul Lagu Love of MyLife Prosentase (%) No Komentar Lisan Komentar Tertulis Keterangan Lisan Tulis % 100% Naik 21% Catatan: Prosentase kenaikan hanya dihitung pada kemampuan berkomentar lisan Tabel 2: Judul Lagu Komentar Pertanyaan Komentar Prosentase (%) No Lisan Lisan Keterangan Tertulis Lisan Tulis Kelompok 43% 6 (100%) Naik 17% Kelompok 52% 6 (100%) Naik 26% Kelompok 56% 6 (100%) Naik 30% Rata-rata kenaikan Naik 24% Keterangan: 1. I m Yours, 2. Just Give Me a Reason, dan 3. You Raise Me Up. Tabel 3: Judul Lagu Komentar Pertanyaan Komentar Prosentase (%) No Lisan Lisan Keterangan Tertulis Lisan Tulis Kelompok 56% 6 (100%) Naik 30% Kelompok 78% 6 (100%) Naik 52% Kelompok 56% 6 (100%) Naik 30% Rata-rata kenaikan Naik 37% Keterangan: 1. Lucky, 2. A Thousand Years, dan 3. Fly to Your Heart a. Pertemuan I, 29 Oktober 2013 (perhatikan tabel 1) Terjadinya kenaikan 21% disebabkan oleh beberapa hal: 1) Lagu merupakan topik yang disenangi oleh peserta didik, 2) Lagunya sederhana dan diserta dengan teks lagu yang tampil pada layar sehingga mudah diikuti; 3) Kelompok pembawa sangat popular, yaitu scorpion, 4) langkah pembelajaran sangat sederhana, 5) proses pembelajaran relatif tidak membutuhkan biaya mahal karena peserta didik melihat tayangan lagu melalui projector dan memberikan komentar lewat lisan yang dibuktikan dengan laporan tertulis pada selembar kertas. b. Pertemuan II, 31 Oktober 2013 (perhatikan tabel 2) Terjadinya kenaikan 24% disebabkan oleh beberapa hal: 1) Lagu merupakan topik yang disenangi oleh peserta didik, 2) Lagunya merupakan lagu pilihan peserta didik yang pada umumnya anak usia sebaya menyukainya, 3) Penyanyinya adalah teman kelas, jadi peserta didik lebih berani berkomentar, 4) langkah pembelajaran sangat sederhana. c. Pertemuan III, 5 Nopember 2013(perhatikan tabel 3) Terjadinya kenaikan 37% disebabkan oleh beberapa hal: 1) Lagu merupakan topik yang disenangi oleh peserta didik, 2) Lagu A Tahosand Years merupakan lagu yang sangt popular untuk

9 81 INTERAKSI, Volume 9, N0 2. Juli 2014, hlm anak-anak. 3) Kemampuan penyanyi (Ati ) berkomunikasi secara emosional dengan audiens sangat baik sehingga mereka ikut bernyanyi bersama sambil tepuk tangan, dan 5) langkah pembelajaran relative sederhana dan mudah dilakukan, yaitu : mendengar lagu (bisa sambil ikut bernyanyai), emberikn pertanyaan atau komentar, dan terakhir merangkum hasil komentar sebagai bukti laporan tertulis. d. Pertemuan 4, 7 Nopember 2013 Pada pertemuan ke empat, kegiatan hanya diisi dengan kegiatan refleksi untuk memberikan catan dan masukan. Pada kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahap 1) pengarahan oleh guru peneliti terkait temuan, 2) refleksi diri kelompok, dan 3) komentar dari kelompok lain. Selanjutnya kegiatan diteruskan dengan penyebaran angket peserta didik yang diberikan oleh guru peneliti untuk mengetahui sejauh mana respon peserta didik terhadap penerapan tekhnik ini. Berikut disampaikan pula hasil angket peserat didik menyangkut penerapan tekhnik X-Pector: Point angket dapat dikategorikan menjadi tiga; 1) tingkat kepraktisan teinik X-Pector, 2) Tekhnik X-Pector secara memotivasi peserta didik untuk berbicara bahasa Inggris, dan 3) dengan teknik X-Pector pembelajaran memberikan rasa senang. Sesuai dengan bagian sub bahasan, maka pada bagian ini hanya dipaparkan respon peserta didik hasil angket menyangkut pertanyaan nomor satu dan dua saja. Semua responden yang berjumlah 23 orang peserta didik (100%) menyatakan bahwa tekhnik ini mudah diterapkan. Sedang respon peserta didik menyangkut tekhnik ini memotivasi untuk berani berbicara bahasa Innggris sebesar 21 orang (91%) sedang 2 orang (9%) menyatakan tidak. Ini artinya teknik ini belum tuntas membawa peserta didik berani berbicara bahasa Inggris 2. Respon peserta didik terhadap penerapan tekhnik X-Pector Hasil rekam tanggapan peserta didik terhadap penerapan teknik X- Pector adalah sebagai berikut; terdapat 22 dari 23 orang peserta didik atau 95,6% orang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teknik X-Pector menarik dan menyenagkan. Hanya ada 1 orang atau 3,4% menyatakan tidak menarik. Hal ini berarti bahwa ketika tekhnik X- Pector ini diterapkan dalam pembelajaran, peserta didik mendapatkan rasa senang dalam belajar. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut; 1) Teknik X-Pector merupakan teknik pembelajaran yang sangat praktis (mudah dilaksanakan) dalam meningkatkan aktivitas pembelajaran di kelas, karena kegiatan ini hamier seluruhnya diisi oleh kegiatan peserta didik dalam bentuk bernyanyi, berkomentar, dan bertanya.. Dengan aktifnya peserta didik berbicara, kegiatan menjadi berpusat pada peserta didik. Meningkatnya aktivitas belajar juga tidak lepas dari sederhananya teknik ini serta tidak perlu biaya banyak unyuk implementasinya. Ada faktor lain yang sangat menentukan yaitu, keterlibatan peserta didik mepersiapkan pembelajaran sebelum kegiatan duimulai; 2) Menyangkut peningkatan kemampuan berbicara, kalau pada pembelajaran biasa, kegiatan beribacara abahasa Inggris didominasi oleh guru, tetapi dengan diterapkannya teknik ini, kegiatan berbicara di kelas didominasi oleh peserta didik. Sebelum teknik ini diterapkan, hanya terdapat 6 orang peserta didik berbicara bahasa Inggris, tetapi sejak teknik promosi ini diterapkan, dari pertemuan 1 s.d 4, jumlah peserta didik yang berbicara bahasa Inggris terus mengalami peningkatakan. Hal ini juga ditunjukkan oleh hasil angket peserta didik yang 91% menyatakan bahwa teknik ini memotivasi utuk berani berbicara bahasa Inggris. 3) Hasil angket peserta didik menunjukkan bahwa, terdapat 22 dari 23 orang peserta didik atau 95,6% orang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teknik X-Pector ini menyenangkan.

10 Seger, Penerapan Teknik X-Pector 82 B. Saran Dari hasil penelitian, disarankan kepada guru bahasa Inggris agar menggunakan teknik X-Pector sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris. Hal ini karena beberapa alasan; 1) teknik ini sangt praktis dan tidak membutuhkan biaya mahal; 2) teknik ini mampu secara peseruasif memotivasi peserta didik untuk melakukan praktik bebribacara bahasa Inggris, 3) teknik ini juga mudah menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (bukan pada guru), 4) karena sifatnya yang persuasif dan menyenangkan, maka teknik ini sangat mudah untuk meningkatakan kemampuan berbicara; 5) Dari sisi komunikasi, terjadi komunikasi multi arah, yaitu komunikasi dengan lagu yang dinyanyikan, komunikasi dengan penyanyi dalam kondisi gembira sehingga kegembiraan ini menambah suasana menjadi menarik dan menyenangkan. Ada satu hal penting sebagai temuan dalam pembelajaran ini, yaitu keberhasilan teknik ini ditunjang oleh keikutsertaan semua peserta didik secara aktif untuk ikut serta mempersiapkan pembelajaran sebelum dimulai. Persiapan dimaksud adalah menyiapkan penampilamn masing-masing kelompok bersama dengan komentarnya. Oleh sebab itu, point baru dalam penerapan teknik ini, yaitu keikutsertaan peserta didik dalam mempersiapkan pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ardiana, Leo Idra Penelitian Tindakan Kelas: Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Reviewer oleh Bambang Yulianto, dkk. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Brown, H. Douglas Teaching by Principles (2 nd Ed). New York: San Francisco State University Latief, Adnan Mohammad. Ph.D Pembelajaran, Penilaian, dan Penelitian Bahasa Inggris. (Kumpulan Artikel Ilmiah). Malang. Universitas Negeri Malang..., Jurnal Ilmu Pendidikan, Juni 2003, Jilid 10, nomor 2. Kisyani-Laksono Bahan Pendidikan dan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas dan karya Ilmiah. Surabaya: Universitas Surabaya McNiff, Jean Action Research. New York: Macmillan Education Ltd. Soedarsono, FX Rencana, Desain, dan Implementasi dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BP3SD, Dirjen Dikti. Sumarno Pemantauan dan Evaluasi dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BP3SD, Dirjen Dikti, Depdikbud. Susanto Developing a Research Proposal, a practical Guidline. Surabaya, Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan bahas Inggris, Universitas Surabaya Konsep Penelitian Tindakan kelas dan Penerapannya. Surabaya. Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan bahas Inggris, Universitas Surabaya.

11 83 INTERAKSI, Volume 9, N0 2. Juli 2014, hlm Suyanto Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: BP3SD, Dirjen Dikti, Depdikbud. Tim Pelatih Proyek PGSM Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

12 PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJARI MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI DENGAN STRATEGI EKSPOSITORI PADA MATERI POKOK TURUNAN FUNGSI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALIS Sri Irawati Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Alamat : Jalan Raya Panglegur 3,5 KM Pamekasan dira.irawati@gmail.com Abstrak : Seiring perkembangan zaman banyak strategi yang mulai bermunculan, diantaranya adalah strategi inkuiri dan strategi ekspositori. Strategi inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered approaches) sedangkan strategi ekspositori merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan strategi inkuiri dengan strategi ekspositori pada materi pokok turunan fungsi siswa kelas XI IPA SMA NEGERI 1 Galis. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif jenis komparatif dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diajar menggunakan strategi inkuiri dan kelas kontrol yang diajar menggunakan strategi ekspositori. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dengan tekhnik analisis data menggunakan uji-t. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang diajari menggunakan strategi inkuiri dengan strategi ekspositori pada materi pokok turunan fungsi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galis. Kata kunci : prestasi belajar matematika, strategi inkuiri, strategi ekspositori, PENDAHULUAN Matematika selama ini dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit bagi sebagian siswa karena dalam pembelajaran matematika sangat kental hubungannya dengan angka-angka, rumusrumus serta simbol-simbol. Dalam keadaan sulit tersebut kebanyakan siswa sangat minim pemahamannya terhadap pelajaran matematika sehinga mengakibatkan siswa tidak dapat menyelesaikan masalah-maslah matematika. Sehingga hal ini menjadi masalah bagi seorang guru untuk kemudian harus dicarikan solusinya. Untuk membantu siswa memahami konsep dan memudahkan guru dalam mengajarkan konsep tersebut diperlukan suatu pemdekatan pembelajaran yang mengaitkan materi konteks pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran ada dua pendekatan, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches) contohnya pembelajaran menggunakan strategi ekspositori dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches) contohnya pembelajaran menggunakan strategi inkuiri. (sanjaya, 2008) Dalam kegiatan pembelajaran sangat dituntut keaktifan siswa. Oleh karena itu guru matematika dituntut menjadi seorang pengajar profesional yang memiliki kemampuan (skill) dan bisa menerapkan strategi pembelajaran yang tepat sesuai materi secara aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan dapat meningkatkan motivasi pada diri siswa. Selain itu dimaksudkan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa jenuh dan semakin tekun belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan strategi inkuiri dengan strategi ekspositori pada materi pokok turunan fungsi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galis METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif jenis komparatif, sebab data yang diperoleh berupa angka dari hasil tes dan dari hasil tes tersebut diteliti tentang perbedaannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu 84

13 85 INTERAKSI, Volume 9, N0 2. Juli 2014, hlm kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diajari menggunakan strategi inkuiri sedangkan kelas kontol diajari menggunakan strategi ekspositori. Pemilihan kedua kelas ini dilakukan dengan melihat ratarata dari nilai matematika, dimana rata-rata dari kedua kelas haruslah relatif sama. Berdasarkan rata-rata nilai matematika, terpilihlah kelas XI IPA 2 sebanyak 35 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebanyak 35 siswa sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes yang berupa uraian (essay) sebanyak 4 soal. Namun sebelum digunakan, tes terlebih dahulu diujicobakan yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari soal tes yang dibuat. Uji coba tes diberikan kepada 10 siswa SMA Negeri 1 Pademawu. Hasil uji coba instrumen ini kemudian dianalisis untuk mengetahui layak tidaknya dengan menggunakan validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan menghitung uji t dengan taraf singnifikan 5%. PEMBAHASAN DAN HASIL 1. Prestasi Belajar Menurut Yasa ( asi-belajar/) Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang menghasilkan pengetahuan atau nilai nilai kecakapan. Lebih lanjut dalam situs yang sama Nurkancana dan Sunartana (1992) mengatakan bahwa prestasi belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang diperoleh seseorang setelah belajar, suatu kecakapan potensial (potensial ability) yaitu kemampuan dasar yang berupa disposisi yang dimiliki oleh individu untuk memcapai prestasi. Kecakapan aktual dan kecakapan potensial ini dapat dimasukkan kedalam suatu istilah yang lebih umum yaitu kemampuan (ability). Benjamin S. Bloom mengklasifikasikan prestasi belajar menjadi 3 ranah yaitu (1) ranah kognitif: berkaitan dengan pengetahuan,pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (2) ranah afektif : berkaitan dengan sikap (3) ranah psikomotorik: berkenaan dengan keterampilana dan kemampuan bertindak. 2. Strategi Inkuiri Inkuiry yang dalam bahasa Inggris Inquiry berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. trategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. (Gulo, 2002). Sedangkan menurut Sanjaya (2008) inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Menurut Sanjaya (2008) Prinsip penggunaan strategi inkuiri adalah : (1) berorientasi pada pengembangan intelektual (2) prinsip interaksi (3) prinsip bertanya (4) prinsip bertanya untuk berpikir (5) prinsip keterbukaan. Sedangkan langkah-langkah strategi inkuiri adalah : 1) Orientasi. Beberapa hal yang dapat guru lakukan dalam tahap ini adalah menjelaskan topik, tujuan, hasil belajar yang dapat dicapai siswa, langkahlangkah inkuiri serta memberikan motivasi pada siswa 2) Merumuskan masalah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah masalah dirumuskan sendiri oleh siswa, masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung jawaban yang pasti dan Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa 3) Merumuskan hipotesis. Dalam langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan permasalahan yang telah diberikan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memberikan hipotesis adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mengajukan jawaban sementara.

14 Irawati, Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Siswa 86 4) Mengumpulkan data. Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan 5) Menguji hipotesis. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data 6) Merumuskan kesimpulan. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Menurut Sanjaya (2008) Kelebihan dari strategi inkuiri adalah : (1) strategi inkuiri merupakan metode pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, secara seimbang sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. (2) memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar meraka. (3) merupakan metode yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perudahan tingkah laku berkat adanya perubahan. (4) metode pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Sedangkan kelemahan dari strategi inkuiri adalah : (1) sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. (2) sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. (3) memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan (4) Selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi inkuiri akan sulit diimplemintasikan oleh setiap guru. Cara mengatasi kelemahan strategi inkuiri adalah (1) guru sebaiknya merencanakan pembelajaran lebih matang agar tujuan pembelajaran dapat tercapai (2) guru hendaknya memperhatikan dan menggunakan waktu seefisien mungkin (3) guru diharapkan lebih aktif untuk memperhatikan aktifitas siswa secara keseluruhan. 3. Strategi Ekspositori Strategi ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (sanjaya, 2008). Menurut Sanjaya (2008) prinsip strategi ekspositori adalah : (1) Berorientasi pada tujuan (2) Prinsip komunikasi (3) Prinsip kesiapan (4) Prinsip berkelanjutan Sedangkan langkah-langkah strategi ekspositori meliputi : 1) Persiapan. Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. 2) Penyajian. Penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. 3) Korelasi. Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang dimilikinya 4) Menyimpulkan. Memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. 5) Mengaplikasikan. Dalam langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Adapun kelebihan dari strategi ekspositori, yaitu: (1) Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. (2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. (3) Siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi). (4) Strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Sedangkan kelemahan dari strategi ekspositori, yaitu: (1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik (2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. (3) Kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis akan kurang. (4) Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang

15 87 INTERAKSI, Volume 9, N0 2. Juli 2014, hlm dimiliki guru (5) kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Cara mengatasi kelemahan pada strategi ekspositori adalah sebaiknya guru mempersiapkan materi yang akan disampaikan maupun mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar. 4. Turunan Fungsi Kajian turunan fungsi yang menjadi fokus penelitian iniadalah turunan fungsi sub pokok materi model matematika yang berkaitan dengan ekstrim fungsi. Langkah-langkah yangg diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan ekstrim fungsi adalah : (1) merumuskan fungsi yang akan dimaksimumkan/minimumkan dalam satu variabel (2) menentukan maksimum/minimum dari fungsi yang diperoleh pada langkah sebelumnya (3) menafsirkan penyelesaian yang diperoleh. Berdasarkan analisis data diperoleh = 6,75, selanjutnya dikonsultasikan dengan dengan taraf singnifikan 5% dan db=34, maka. Dari dua nilai tersebut tampak bahwa 6,75 > 2,032 atau. Sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang diajari menggunakan strategi inkuiri dengan strategi ekspositori pada materi pokok turunan fungsi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galis. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang dilakukan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galis maka disimpulakan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang diajari menggunakan strategi inkuiri dengan strategi ekspositori pada materi pokok turunan fungsi dengan taraf singnifikan sebesar 6,75 dan berdasarkan hasil perhitungan pada analisis data perbedaan hasil belajar matematika yang menggunakan strategi inkuiri dan ekspositori sebesar 4,718. DAFTAR PUSTAKA Gulo, W Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Grasindo Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group si-belajar/

16 UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMPN 1 WARU PAMEKASAN MELALUI PENDEKATAN LEARNING COMMUNITY TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Shamrah Dinas Pendidikan, SMP Negeri 1 Waru Jalan Raya Tamberu Waru Telp (0324) Pamekasan Abstrak: Dalam pelaksanaan menilai pembelajaran IPS sangat menjemukan karena penyajiannya bersifat monoton dan ekspositoris sehingga siswa kurang antusias dan mengakibatkan pelajaran kurang menarik padahal guru IPS wajib berusaha secara optimum merebut minat siswa karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan pembelajaran IPS. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian IPS yang pertama di kelas VIII SMPN 1 Waru Pamekasan pada kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan mencapai rata rata 57,8 dan hanya 50 % siswa mencapai nilai 70 atau > 70. Untuk itu, penelitian ini melalui pendekatan learning communityuntuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMPN 1 Waru. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dan dilakukan selama dua siklus. Instrumen dalam penelitian berupa angket, observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui pendekatan learning communitymengalami peningkatan di setiap siklusnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning community sangat cocok digunakan dalam pembelajaran IPS. Kata kunci:learning community, IPS PENDAHULUAN Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Dalam implementasi materi, menemukan IPS lebih menekankan aspek pengetahuan, berpusat pada guru, mengarahkan bahan berupa informasi yang tidak mengembangkan berpikir nilai serta hanya membentuk budaya menghafal dan bukan berpikir kritis. Dalam pelaksanaan menilai pembelajaran IPS sangat menjemukan karena penyajiannya bersifat monoton dan ekspositoris sehingga siswa kurang antusias dan mengakibatkan pelajaran kurang menarik padahal guru IPS wajib berusaha secara optimum merebut minat siswa karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan pembelajaran IPS. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian IPS yang pertama di kelas VIII SMPN 1 Waru Pamekasan pada kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan mencapai rata rata 57,8 dan hanya 50 % siswa mencapai nilai 70 atau > 70. Padahal idealnya minimal harus mencapai 100% siswa mendapat 70 atau > 70. Diduga bahwa yang menjadi kendala yang dirasakan adalah masalah proses pembelajaran yang kurang variasi dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Guru menggunakanmodel pembelajaran yang terkesan monoton sehingga siswa menjadi kurang aktif. Setelah memperhatikan situasi kelas yang seperti itu, maka perlu dipikirkan cara penyajian dan suasana pembelajaran IPS yang cocok untuk siswa, sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini pemerintah sudah sering mensosialisasikan berbagai model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran 88

17 89 INTERAKSI, Volume 9, N0 2. Juli 2014, hlm yang disosialisasikan adalah model pembelajaran learning community. Learning community merupakan suatu konsep terciptanya masyarakat belajar di sekolah, yakni proses belajar membelajarkan antara guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan bahkan antara masyarakat sekolah dengan masyarakat di luar sekolah, agar prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.learning community berusaha menggeser pembelajaran yang bersifat individual menjadi pembelajaran yang bersifat sosial. Ini berarti iklim kompetitif dalam kelas harus diubah menjadi iklim sosial, sehingga tidak terjadi kesenjangan intelektual dan pengalaman di antara siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswakelas VIII SMPN 1 Waru Pamekasan melalui pendekatan learning community tahun pelajaran 2013/2014. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2005). Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Yatim Riyanto, 2001) merupakan penelitian yang bersiklus, yang terdiri dari perencanaan,pelaksanaan,observasi, dan refleksi yang dilakukan secara berulang, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Obyek Tindakan Proses penelitian tindakan kelas ditik beratkan pada prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui pendekatan learning community, melalui strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam meraih prestasi belajar. 2. Tempat, waktu dan subyek penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Waru Pamekasan Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari minggu ke 2 bulan Juli 2013 sampai dengan minggu ke 2 bulan September Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMPN 1 Waru Pamekasan dengan jumlah siswa di kelas ini adalah 30 orang yang terdiri dari 14 orang laki laki dan 16 orang perempuan. 3. Sumber Data Sumber data penelitian adalah data primer yang diperoleh melalui angket, wawancara dan observasi pada siswa kelas VIII A SMPN 1 Waru Pamekasan pada tahun ajaran 2013/ Teknik dan alat pengumpulan data Dalam PTK ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik yaitu : a. Angket, yaitu untuk memperoleh data secara cepat dari responden dalam waktu singkat. b. Observasi, yaitu untuk cross check data yang dikumpulkan dari angket, tentang sikap dan perilaku guru selama kegiatan sehingga diharapkan mendapatkan data yang akurat. c. Wawancara, yaitu melengkapi data yang diperoleh melalui angket dan observasi. 5. Validasi Data Untuk memperoleh data yang valid peneliti melalukan validasi data yang diperoleh dari angket, observasi dan wawancara. 6. Analisis data a. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : Analisis kuantitatif, yaitu adalah analisis data yang dinyatakan dengan angka. b. Analisis kualitatif adalah analisis data yang dinyatakan dengan kualita atau keterangan yang dilakukan pada data hasil angket, observasi, dan wawancara. c. Analisis digunakan terhadap data hasil penelitian tahap pra siklus, siklus pertama, dan siklus ke dua. Teknik analisis dilakukan dengan membandingkan seberapa besar selisih nilai yang diperoleh siswa dalam mengikuti ulangan harian dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran pada setiap tahap.

18 Shamrah, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS 90 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal 1. Deskripsi Hasil Belajar Prasiklus Hasil pembelajaran kondisi awal IPS Kompetensi Dasar mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan melalui pendekatan learning community diperoleh data dimana pada masa pra siklus mencapai rata rata 63,33 dan hanya 50 % siswa mencapai nilai 70 atau > 70. Padahal idealnya minimal harus mencapai 100% siswa mendapat 70 atau > Deskripsi Proses pembelajaran Proses pembelajaran kondisi awal siswa kelas VIII SMPN 1 Waru Pamekasan pada mata pelajaran IPS tentang keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan kurang berhasil karena rata rata kelas mencapai 63,33 dan hanya 50% siswa mencapai ketuntasan atau nilainya lebih dari 70.Padahal idealnya ketuntasan klasikal adalah 85% dan KKM harus 70. Deskripsi Hasil Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 26 Nopember 2013, pertemuan kedua tanggal 28 Nopember 2013 dan pertemuan ketiga tanggal 30 Nopember Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran, dilakukan persiapan terakhir. Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan. Peneliti memeriksa skenario pembelajaran yang terdapat dalam RPP yang akan diimplementasikan melalui kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. a. Kegiatan Awal Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 26 Nopember Kegiatan awal dilaksanakan kurang lebih 10 menit, yaitu memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran, memotivasi siswa, memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran.peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti siklus I pertemuan pertama dilaksanakan selama 40 menit. Guru membentuk kelompok diskusi berdasarkanlokasi tempat duduk siswa, untuk melaksanakan diskusi sesuai permaslahan yang ada.ketua kelompok mengambil lembar kerja siswa yang telah disiapkan untuk di diskusikan secara bersama sama di dalam kelompok. Guru mengawasi siswa yang sedang melakukan diskusi. Setelah kerja kelompok selesai, dilanjutkan dengan diskusi kelas untuk saling mencocokkan hasil kerjanya. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi dan kelompok lain memberikan tanggapan. Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru mengulas materi dan hasil kerja siswa. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. c. Kegiatan Akhir Guru memberikan saran dan tindak lanjut untuk pelajaran berikutnya. Guru memberi tugas pekerjaan rumah pada siswa untuk menyelasaikan yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Siswa dengan bimbingan guru mengkaji dan menelaah masalah yang ada pada materi tentang keragaman bentuk bentuk muka bumi, kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan pada lembar kerjasiswa.siswa mengerjakan LKS, beberapa siswa melaporkan hasil kerjanya di depan kelas bergantian dan siswa lain yang belum maju memberikan tanggapan, sanggahan,

JURNAL KEPENDIDIKAN INTERAKSI Volume 9, Nomor 2, Juli 2014

JURNAL KEPENDIDIKAN INTERAKSI Volume 9, Nomor 2, Juli 2014 JURNAL KEPENDIDIKAN INTERAKSI Volume 9, Nomor 2, Juli 2014 Seger Penerapan Teknik X-Pector untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris 76-83 Sri Irawati Shamrah Agus Subaidi dan Sri Indriati

Lebih terperinci

INTERAKSI ISSN ISSN Pamekasan, Juli Halaman J. INTERAKSI Volume 9 Nomor 2. Seger

INTERAKSI ISSN ISSN Pamekasan, Juli Halaman J. INTERAKSI Volume 9 Nomor 2. Seger ISSN1412-2953 INTERAKSI Jurnal Kependidikan Seger Sri irawati Shamrah Agus Subaidi dan Sri Indriati Hasanah Maswiyanto Hasan Basri Mohammad Sahril Rohmah Indahwati M. Tauhed Supratman Sri Indriati Hasanah

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAMEKASAN 2014/2015 Sufijati Rifai SMA Negeri 1 Pamekasan Email : sufijati_rifai@yahoo.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

Dwi Ambarwati 1.   PENDAHULUAN TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian 3... Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research,

Lebih terperinci

INTERAKSI ISSN ISSN Pamekasan, Januari Halaman J. INTERAKSI Volume 9 Nomor 1. Harsono

INTERAKSI ISSN ISSN Pamekasan, Januari Halaman J. INTERAKSI Volume 9 Nomor 1. Harsono ISSN1412-2953 INTERAKSI Jurnal Kependidikan Harsono M. Khoiri M. Tauhed Supratman Yanti Linarsih Kusyairi Sri Indriati Hasanah Hasan Basri Ukhti Raudhatul Jannah Wildona Zumam Tjitra Ramadhani R. Agus

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Menurut Arikunto dkk

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Situraja yang terletak di Jalan. Kaum No. 14 Situraja Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki 27 ruangan kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013 KETERAMPILAN BERPIKIR LEVEL C4, C5, & C6 REVISI TAKSONOMI BLOOM SISWA KELAS X-3 SMAN 1 SUMENEP PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT THE THINKING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang merlin_dylan@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research is to improve science learning

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR Yusmira, Mahmud HR, Bakhtiar Hasan Ymira624@gmail.com ABSTRAK Materi organisasi

Lebih terperinci

Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA

Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA MARIA ULFAH, AGUS SUYUDI, EDI SUPRIANA Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai, yaitu perubahan yang menjadi semakin baik setelah melaksanakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Oleh: Muslim Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo Kasnia Potimbang Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,

Lebih terperinci

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn: Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI 244 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 244-249 HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI Wisnu Sunarto, Woro Sumarni, Eli

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING Rusmin SMP Negeri 1 Air Joman, kab. Asahan Abstract: The purpose of this study was to determine the

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Septi Dariyatul Aini Sri Indriati Hasanah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD Diyah Nur W 1), Djoko Nugroho 2) Mahasiswa Fisika IKIP PGRI Madiun 1) Guru Fisika SMA Negeri 1 Jiwan 2) Jl. Setia Budi

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 PEKANBARU Riwa Giyantra *) Armis,

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PGRI ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PGRI ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PGRI ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW Aji Permana Putra, M.Pd 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-G SMP NEGERI 10 MALANG DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-G SMP NEGERI 10 MALANG DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-G SMP NEGERI 10 MALANG DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING ARTIKEL Oleh: JERRY JEKSON 608311454738 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No 4-029 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MELALUI EVERYONE IS A TEACHER HERE IMPROVEMENT OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES THROUGH EVERYONE IS A TEACHER HERE Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX

Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX Ta awan (1) 1 SMP Negeri 1 Blitar, Email: 1 d_shin13@yahoo.com ABSTRAK Siswa di

Lebih terperinci

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KERJA LAPANGAN, INKUIRI, DISKUSI PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 050670 PANTAI GEMI KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KELAS XII IPS 4 DI SMA NEGERI 1 BARABAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KELAS XII IPS 4 DI SMA NEGERI 1 BARABAI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KELAS XII IPS 4 DI SMA NEGERI 1 BARABAI Muzairin Guru SMA Negeri 1 Barabai muzairin027@ymail.com Abstract

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI. METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Yendina Saragih Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: saragihyendina@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL OLEH JUMADI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL OLEH JUMADI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL OLEH JUMADI NIM 608311454749 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang pelaksanaannya direncanakan dalam dua siklus.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

RUSMI HARTATIK SMP Negeri 1 Sumberrejo Bojonegoro

RUSMI HARTATIK SMP Negeri 1 Sumberrejo Bojonegoro PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SEBAGAI METODE BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS VIII.D SEMESTER I SMP NEGERI 1 SUMBERREJO BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan penekanan terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal Abstrak Rumusan masalah

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076 MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT BAGI SISWA KELAS IV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan

Lebih terperinci

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

Tersedia online di EDUSAINS Website:  EDUSAINS, 7 (2), 2015, Tersedia online di EDUSAINS Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains EDUSAINS, 7 (2), 2015, 202-208 Research Artikel PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU METODE

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan sesuai

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2.

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2. PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2 1) 2) SD Buin Batu Sumbawa Barat e-mail: endah.ekowati@newmont.com,

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action. belajar mengajar yang terjadi di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action. belajar mengajar yang terjadi di kelas. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis pendekatan penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304,

Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304, PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE SILIH TANYA PADA MATERI POKOK LINGKARAN Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) 8296427, 8290009 Ps. 304, 0318297677 email

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikampek Barat III Desa Cikampek Barat Kec. Cikampek Kab. Karawang. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Sutarmi 1,Triyono 2, Harun Setya Budi 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Harlis Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: harlisaceh@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Mariyoto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci