BAB I PENDAHULUAN. A. Aspek Fundamental dalam Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Aspek Fundamental dalam Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Aspek Fundamental dalam Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Kuliah Kerja Nyata yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan telah berulang-ulang dilaksanakan Universitas Ahmad Dahlan. Dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata ini, Universitas Ahmad Dahlan memegang enam aspek fundamental, yang antara satu dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan. Keenam aspek tersebut adalah sebagai berikut. Pertama: Tri Dharma Perguruan Tinggi, artinya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk kegiatan yang memadukan unsur-unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dalam satu paket kegiatan. Kedua: Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensip, maknanya kegiatan-kegiatan dalam Kuliah Kerja Nyata haruslah merupakan pengamalan ilmu yang menuntun mahasiswa pada pola berpikir interdisipliner dan komprehensip. Dalam hal ini, upaya pemecahan masalah yang timbul dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner, tidak diperoleh melalui aktivitas perkuliahan pada disiplin ilmu tertentu. Ketiga: Lintas Sektoral, artinya dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata pola berpikir sektoral harus ditinggalkan, karena setiap masalah dalam kehidupan masyarakat selalu mempunyai kaitan antara satu dengan yang lainnya. Keempat: Dimensi yang Luas dan Pragmatis, artinya dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata yang dijadikan modal bukan hanya ilmu yang telah dipelajarinya secara formal di program studinya, namun juga semua pengetahuan, pengalaman, intelegensia yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa. Selain itu, semua yang dikerjakan oleh mahasiswa melalui Kuliah Kerja Nyata harus berdimensi luas dan sekaligus relevan dengan upaya memajukan masyarakat serta secara nyata berguna bagi wilayah yang menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata. Kelima: Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif, artinya dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata harus selalu ada jalinan kerja sama yang baik serta keterlibatan aktif di antara mahasiswa dan masyarakat. Keenam: Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, artinya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan selalu dikonsep/diniati dan dilaksanakan dalam kerangka amar makruf dan nahi munkar sesuai dengan misi Persyarikatan Muhammadiyah. B. Alokasi Waktu dan Program-Program Kegiatan dalam Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan 1. Alokasi Waktu

2 Bobot satuan kredit semester (sks) kegiatan Kuliah Kerja Nyata Reguler maupun Kuliah Kerja Nyata Alternatif tidak berbeda, yakni 4 sks dan dialokasikan untuk Tahap Pembekalan 1 sks dan Tahap Pelaksanaan 3 sks. Menurut prinsip-prinsip sistem kredit, rincian waktu untuk setiap 1 sks adalah 50 menit untuk matakuliah teoretik (T), 100 menit untuk matakuliah praktek (P), atau 200 menit untuk matakuliah lapangan (L). Kegiatan tiap sks untuk T, P, ataupun L harus dilengkapi dengan 1 jam kegiatan tidak terjadwal berstruktur dan 1 jam kegiatan tidak terjadwal mandiri. Setiap satu semester, perkuliahan dilaksanakan 16 sampai dengan 18 minggu. Universitas Ahmad Dahlan menetapkan bahwa jumlah waktu perkuliahan tiap-tiap semester sebanyak 16 minggu. Dengan demikian, untuk setiap 1 sks T mahasiswa harus melakukan kegiatan dengan jumlah waktu 50 menit x 16 = 800 menit (13 jam 20 menit) dilengkapi 1 jam x 16 = 16 jam kegiatan tidak terjadwal terstruktur serta 1 jam x 16 = 16 jam kegiatan tidak terjadwal mandiri. Untuk 1 sks P, mahasiswa harus melakukan kegiatan dengan jumlah waktu 100 menit x 16 = menit (26 jam 40 menit) dilengkapi 1 jam x 16 = 16 jam kegiatan tidak terjadwal terstruktur serta 1 jam x 16 = 16 jam kegiatan tidak terjadwal mandiri Untuk L, mahasiswa harus melakukan kegiatan dengan jumlah waktu 200 menit x 16 (53 jam 20 menit) dilengkapi dengan 1 jam x 16 = 16 jam kegiatan tidak terjadwal terstruktur serta 1 jam x 16 = 16 jam kegiatan tidak terjadwal mandiri. Untuk Tahap Pembekalan yang berbobot 1 sks, jumlah waktu tersebut diatur menjadi 50 menit x 8 = 400 menit (6 jam 40 menit) untuk Pembekalan Umum dan 50 menit x 8 = 400 menit (6 jam 40 menit) untuk Pembekalan Khusus. Jumlah waktu tersebut harus dilengkapi dengan 16 jam untuk kegiatan tidak terjadwal berstruktur, berupa tugas membaca buku materi pembekalan dan 16 jam kegiatan tidak terjadwal mandiri, berupa kegiatan mengikuti 2 buah pelatihan bersertifikat (yang diselenggarakan oleh lembaga baik yang berada di dalam maupun di luar kampus) untuk bekal pelaksanaan tugas di lapangan. Jumlah keseluruhan waktu adalah 13 jam 20 menit + 16 jam + 16 jam = 45 jam 20 menit. Untuk Tahap Pelaksanaan yang berbobot 3 sks, mahasiswa harus melakukan kegiatan L dengan jumlah waktu 200 menit x 16 x 3 = menit (160 jam) ditambah dengan 1 jam x 3 x 16 = 48 jam untuk kegiatan tidak terjadwal berstruktur dan 1 jam x 3 x 16 = 48 jam untuk kegiatan tidak terjadwal mandiri. Jumlah waktu untuk Tahap Pelaksanaan adalah sebanyak 160 jam + 48 jam + 48 jam = 256 jam (digunakan untuk observasi dan penyusunan rencana kegiatan maksimal 50 jam, untuk operasional minimal 200 jam, dan untuk penyusunan laporan serta responsi 6 jam. 2. Kelompok Bidang Kegiatan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif harus meliputi (1) Kelompok Bidang Keilmuan, yakni kegiatan yang berkaitan dengan program studi atau bidang ilmu yang serumpun dengan program studi, (2) Kelompok Bidang Keagamaan, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pendalaman maupun pengamalan agama Islam dan pembangunan fisik untuk sarana ibadah dan/atau tempat menuntut ilmu bagi umat Islam, (3) Kelompok Bidang Seni dan Olah Raga, dan (4) Kelompok Bidang Pendukung, yakni kegiatan di luar Kelompok Bidang Keilmuan, Kelompok Bidang Keagamaan, dan Kelompok Bidang Seni dan Olah Raga. Dalam Kelompok Bidang

3 Pendukung ini di antaranya mahasiswa wajib melakukan survei untuk persiapan/pengembangan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Adapun persentase waktu kegiatan untuk masing-masing Kelompok Bidang adalah: Kelompok Bidang Keilmuan minimal 35% (70 jam), Kelompok Bidang Keagamaan minimal 15% (30 jam), Kelompok Bidang Seni dan Olah Raga minimal 10% (minimal 20 jam), dan Kelompok Bidang Pendukung maksimal 40% (80 jam). C. Bentuk Kuliah Kerja Nyata yang Dilaksanakan di Universitas Ahmad Dahlan Bentuk Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan Universitas Ahmad Dahlan pada mulanya tidak berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta lainnya. Namun, Universitas Ahmad Dahlan kemudian mengembangkan bentukbentuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang memiliki ciri khas sehingga ada perbedaannya dengan perguruan tinggi lainnya. Bentuk Kuliah Kerja Nyata yang memiliki ciri yang sama dengan perguruan tinggi lainnya diberi nama Kuliah Kerja Nyata Reguler. Adapun bentuk lainnya diberi nama Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Kuliah Kerja Nyata Alternatif mulai dilaksanakan pada tahun Memang, pada 1996 telah ada sejumlah mahasiswa yang mengajukan permohonan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di luar Kuliah Kerja Nyata Reguler. Permohonan tersebut telah dikabulkan. Mereka diberi wadah yang diberi nama Bakti Masyarakat, dan untuk pertama kali diselenggarakan di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Kemudian pada tahun 2001, kegiatan Bakti Masyarakat sebagai ekuivalensi Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan di empat kecamatan di wilayah Kabupaten Bantul, yakni Kecamatan Imogiri, Kecamatan Sewon, Kecamatan Jetis, dan Kecamatan Pleret. Disamping itu, pada tahun yang sama, Bakti Masyarakat juga dilaksanakan di Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Namun demikian, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan pada saat itu belum memiliki pedoman untuk pelaksanaan kegiatan di luar kegiatan Kuliah Kerja Nyata Reguler itu. Sejalan dengan perkembangan maupun permasalahan yang ada di lapangan dan juga di lingkungan perguruan tinggi, Universitas Ahmad Dahlan mengembangkan bentuk Kuliah Kerja Nyata di luar bentuk Reguler. Bentuk ini, sebagaimana diungkapkan di depan, disebut Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Ada enam kegiatan yang dicoba dikonsep dan untuk kemudian ditawarkan kepada para mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan sebagai Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Keenam kegiatan yang ditawarkan itu adalah Bina Desa, Bina Masjid, Bina Komunitas, Mubaligh Hijrah, Perkampungan Kerja Mahasiswa, dan Bakti Masyarakat. Mengenai keenam bentuk Kuliah Kerja Nyata ini akan diuraikan dalam Bab III. D. Ketentuan Umum, Pengorganisasian, dan Tahapan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Alternatif dilaksanakan dengan ketentuan umum, pengorganisasian, dan tahapan kegiatan sebagai berikut.

4 1. Ketentuan Umum Ketentuan umum Kuliah Kerja Nyata Alternatif adalah sebagai berikut. a. Kuliah Kerja Nyata Alternatif hendaknya berorientasi pada pengembangan dan penerapan ilmu yang telah diperolehnya melalui perkuliahan maupun pendidikan dan pelatihan. b. Kuliah Kerja Nyata Alternatif seyogyanya menunjang pengembangan amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar. c. Kuliah Kerja Nyata Alternatif berfungsi sebagai upaya untuk membangkitkan dan mengembangkan swadaya masyarakat. d. Kuliah Kerja Nyata Alternatif harus menjadi wahana bagi mahasiswa untuk memahami dan turut serta menghayati kehidupan di masyarakat serta untuk belajar memecahkan permasalahan yang muncul di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. e. Kuliah Kerja Nyata Alternatif harus tetap berintikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menekankan pada pembelajaran dan pemberdayaan mahasiswa maupun masyarakat. Kelima ketentuan umum di atas memuat tiga patokan utama, yaitu iman, ilmu, dan amal. Iman dengan segala konsekuensinya merupakan landasan yang di atasnya aktivitas kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif digerakkan. Ilmu merupakan instrumen gerak sebagai alat untuk menerjemahkan iman dalam ujud karya nyata Kuliah Kerja Nyata Alternatif atau amal shaleh. Dengan demikian, Kuliah Kerja Nyata Alternatif tidak dapat dilepaskan dari kegiatan dakwah amar makruf nahi munkar, yang menempatkan Islam sebagai sumber gerak (nilai yang hidup dan menggerakkan) serta menopang gerakan dakwah Persyarikatan Muhammadiyah. Konsekuensinya adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif harus dibangun di atas kerangka yang spesifik, yakni: a. Interdisipliner dan terpadu, dengan Islam sebagai sentral gerak. b. Kebermanfaatannya mencakup lima sasaran, masyarakat/umat, individu mahasiswa, Universitas Ahmad Dahlan sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Persyarikatan Muhammadiyah, dan Pemerintah. c. Kegiatan penelitian dakwah dan kehidupan beragama terkait secara integral. 2. Pengorganisasian Kegiatan Pengorganisasian kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif menggunakan model sebagai berikut. a. Membentuk jalinan kerja sama antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah (dalam hal ini Universitas Ahmad Dahlan), Persyarikatan Muhammadiyah, dan Masyarakat/Umat, serta Pemerintah. b. Menempatkan mahasiswa sebagai elemen aktif yang menggerakkan kegiatan. c. Menempatkan Islam sebagai rujukan utama dalam penyebaran informasi tentang aktivitas kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif sebagai sebuah kegiatan pengabdian pada masyarakat.

5 3. Tahapan Kegiatan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif secara garis besar dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut. a. Pelaksanaan riset yang memadai terhadap medan aktivitas (wilayah, tempat, atau komunitas tertentu). b. Pengadaan seminar-seminar kecil sebelum, bersamaan, dan/atau sesudah pelaksanaan kegiatan. c. Pengevaluasian dan penyusunan laporan kegiatan. E. Kriteria Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi untuk Kuliah Kerja Nyata Alternatif harus memperhatikan persyaratan berikut. 1. Wilayah yang kondusif untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Alternatif 2. Jumlah kaum dhuafa di wilayah tersebut cukup tinggi. 3. Tingkat kesadaran pemeluk Islam di wilayah tersebut untuk melaksanakan ajaran agama Islam sangat memprihatinkan. 4. Pemurtadan terhadap umat Islam terjadi di wilayah tersebut. 5. Wilayah tersebut bukan merupakan daerah konflik 6. Wilayah tersebut bukan daerah yang sedang terserang wabah penyakit. F. Pembekalan Pembekalan dimaksudkan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa peserta KKN agar benar-benar dapat melaksanakan tugas KKN dengan sebaik-baiknya. Disamping itu, pembekalan juga dimaksudkan agar peserta KKN memahami tugas-tugas sebagai seorang pelaksana dakwah amar makruf nahi munkar. Kegiatan Pembekalan dalam KKN UAD diatur sebagai berikut. 1. Kegiatan Terjadwal a. Yang termasuk dalam Kegiatan Terjadwal pada Pembekalan Umum, baik KKN Alternatif maupun KKN Reguler, meliputi 6 (enam) materi, yaitu: 1) Wawasan KKN (dengan waktu 2 x 50 menit) 2) Wawasan Kemuhammadiyahan (dengan waktu 2 x 50 menit) 3) Survei dan Penyusunan Program Kegiatan (dengan waktu 2 x 50 menit) 4) Administrasi dan Laporan Kegiatan KKN (dengan waktu 2 x 50 menit) 5) Etika, Metode Menggerakkan Masyarakat, dan Manajemen Konflik (dengan waktu 2 x 50 menit) 6) Wawasan Daerah/Lembaga/Objek Kegiatan (dengan waktu 2 x 50 menit) b. Pembekalan Khusus mendapat alokasi waktu sebanyak 4 x 50 menit. Untuk materi Pembekalan Khusus KKN Alternatif, Pusat P2KKN menawarkan dua macam kemungkinan materi, yaitu: 1) materi pembekalan seperti KKN Reguler atau 2) materi pembekalan ditentukan sendiri oleh masing-masing pengusul program

6 Adapun materi Pembekalan Khusus untuk KKN Reguler meliputi hal-hal sebagai berikut. a. Komunikasi Tulis, Komunikasi Lisan, dan Protokoler b. Wawasan Kesehatan dan Lingkungan c. Wawasan Kewirausahaan d. Wawasan Sosial dan Kebudayaan Catatan: 1) untuk Pembekalan Khusus pada KKN Reguler, peserta dalam setiap unit dibagi 2 dan masing-masing orang dalam satu unit hanya mengikuti dua materi pembekalan khusus. Demi memudahkan pengaturan, mahasiswa dalam setiap unit dibagi dua. 2) Waktu masing-masing materi pada Pembekalan Khusus adalah 2 x 50 menit. Adalah 2. Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur Dalam Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur, kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa adalah membaca buku materi pembekalan yang diterbitkan oleh LPM UAD dan buku-buku lain yang mendukung tugas di lapangan. 3. Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri Dalam Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri, kegiatan mahasiswa adalah mengikuti 2 (dua) buah kegiatan pelatihan/kursus atas inisiatif sendiri. Pelatihan/kursus tersebut dapat diselenggarakan oleh lembaga manapun asalkan berisi materi yang memberikan bekal kepada mahasiswa dalam melaksanakan tugas KKN. Jumlah waktu setiap kegiatan minimal 8 (delapan) jam. Jika waktu masing-masing kegiatan kurang dari 8 jam, mahasiswa minimal harus mengikuti 4 macam pelatihan/kursus. Bukti bahwa yang bersangkutan telah mengikuti kegiatan dibuktikan dengan sertifikat. Dalam sertifikat ini hendaknya dicantumkan materi yang diberikan serta jumlah waktu masing-masing kegiatan pelatihan tersebut.

7 BAB II PERSYARATAN PENDAFTARAN PESERTA DAN ALUR PROSES KKN ALTERNATIF A. Persyaratan Pendaftaran Peserta Peserta KKN UAD adalah mahasiswa dari semua program studi di lingkungan UAD yang memenuhi persyaratan. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Mahasiswa yang bersangkutan minimal telah duduk di semester 7 dan terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berjalan, minimal telah lulus matakuliah sejumlah 120 sks dan dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2,00, telah lulus 3 dari 4 matakuliah paket yang diprogramkan oleh LPSI, dan lulus tes membaca Al Qur-an. 2. Mahasiswa yang bersangkutan harus memasukkan KKN dalam Kartu Rencana Studi (selanjutnya disingkat KRS) sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh BAA. 3. Mahasiswa yang telah mendaftarkan diri sebagai peserta KKN (dilakukan dengan mengisi Blanko Pendaftaran KKN dan memohon persetujuan Dosen Wali, kemudian menyerahkan blanko tersebut ke Kantor LPM) harus mengikuti Tahap Pembekalan KKN. Untuk dapat mengikuti Tahap Pembekalan KKN, mahasiswa calon peserta KKN tersebut harus sudah melunasi seluruh biaya KKN. 4. Mahasiswa yang tidak lulus dalam mengikuti Tahap Pembekalan KKN tidak dapat mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN. Untuk dapat meng-ikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN, yang bersangkutan harus mengulang lagi pada Tahap Pembekalan KKN berikutnya. 5. Mahasiswa yang bersangkutan bersedia mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN sesuai dengan unit, kelompok, dan periode KKN yang ditentukan oleh Pusat P2KKN. 6. Mahasiswi yang mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN tidak dalam keadaan hamil. 7. Mahasiswa yang dalam keadaan sakit atau memiliki penyakit kambuhan harus melampirkan Surat Keterangan Dokter dalam pendaftaran KKN. B. Prosedur dan Alur Proses Kuliah Kerja Nyata Alternatif Yang dimaksud Alur Proses Kuliah Kerja Nyata Alternatif dalam uraian ini adalah hal-hal yang harus dilaksanakan dan/atau dilalui oleh setiap mahasiswa yang mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Hal-hal yang harus dilaksanakan dan/atau dilalui itu adalah sebagai berikut. 1. Mahasiswa mengisikan matakuliah KKN ke dalam KRS sesuai dengan ketentuan BAA. 2. Mahasiswa melunasi biaya KKN. 3. Mahasiswa meminta password untuk pendaftaran KKN online kepada admin LPM UAD dengan menunjukkan kuitansi pembayaran biaya KKN.

8 4. Mahasiswa melaksanakan pendaftaran KKN online dan menyerahkan print out pendaftaran yang sudah ditandatangani dosen wali. 5. Mahasiswa memasukkan blanko Pendaftaran KKN ke LPM bersamaan dengan jadwal pengisian KRS semester yang bersangkutan. Pengumpulan formulir pendaftaran diatur dengan ketentuan sebagai berikut. a. Jika calon peserta KKN belum membentuk unit, formulir pendaftaran diserahkan secara individual dan dimasukkan dalam stopmap kuning. b. Jika calon peserta KKN sudah membentuk unit: 1) formulir pendaftaran dikumpulkan per unit dan dimasukkan dalam stopmap hijau. 2) ketentuan pembentukan unit: a) satu unit terdiri dari 7 9 orang b) minimal terdiri dari 3 program studi dan minimal 2 fakultas c) jumlah laki-laki maksimal 3 orang 3) lokasi bisa ditentukan sendiri oleh unit dan dimintakan persetujuan kepada Ketua Pusat P2KKN (Bapak Jabrohim) Catatan: a) sebelum survei untuk memilih lokasi, ketua unit wajib berkonsultasi terlebih dahulu kepada Ketua Pusat P2KKN b) LPM menyediakan sejumlah lokasi yang dapat dipilih oleh mahasiswa 6. LPM mengeluarkan Daftar Peserta Pembekalan KKN. 7. Mahasiswa mengambil buku Pedoman KKN dan buku materi pembekalan KKN di LPM dengan menyerahkan bukti pelunasan biaya KKN. 8. Mahasiswa mengikuti Pembekalan KKN. 9. Mahasiswa menyerahkan (a) sertifikat keikutsertaan dalam penataran/pelatihan, (b) sertifikat/surat keterangan telah lulus 3 dari 4 matakuliah paket yang diprogramkan oleh LPSI, dan (c) sertifikat/surat keterangan telah lulus tes membaca Al Qur-an. 10. LPM mengeluarkan Daftar Mahasiswa yang Berangkat ke Lokasi KKN beserta lokasinya. Catatan: Keputusan LPM mengenai mahasiswa yang berangkat ke lokasi KKN berdasar atas (a) kelulusan dalam Pembekalan, (b) kelengkapan sertifikat/surat keterangan telah lulus 3 dari 4 matakuliah paket yang diprogramkan oleh LPSI, (c) surat keterangan telah lulus tes membaca Al Qur-an, dan (d) bukti pelunasan biaya KKN. 11. Mahasiswa yang tidak tercantum di Daftar Mahasiswa yang Berangkat ke Lokasi KKN berarti (a) tidak lulus dalam Pembekalan atau (b) keberangkatan ke lokasi KKN ditangguhkan karena alasan tertentu. Mereka itu harus meminta surat keterangan kepada Sekretaris Pusat P2KKN untuk mengikuti Pembekalan KKN pada periode berikutnya (bagi yang tidak lulus Pembekalan) atau untuk berangkat ke lokasi KKN (bagi yang ditunda keberangkatannya). Catatan: Tanpa menunjukkan surat keterangan tersebut mahasiswa tidak dapat mengikuti Pembekalan KKN atau Keberang-katan ke Lokasi KKN pada periode berikutnya. 12. Mahasiswa melaksanakan survei di lokasi KKN dan kemudian menyusun program kerja KKN (dengan dikoordinasikan oleh DPL KKN dan/atau Koordinator Lapangan).

9 13. Mahasiswa mendiskusikan/mengkoordinasikan rencana pelaksanaan program kerja bersama-sama dengan DPL (misalnya untuk mengatur program-program yang perlu dikerjakan bersama-sama baik antarunit maupun antar-kelompok). 14. Mahasiswa menyerahkan (a) Laporan Hasil Survei, (b) Rekapitulasi Rencana Program Kerja (yang dilengkapi dengan anggaran masing-masing kegiatan) ke DPL, dan (c) Proposal Kegiatan KKN ke LPM. 15. LPM mengajukan permohonan dana stimulan ke BAPPEDA dengan dilampiri proposal yang diserahkan kelompok mahasiswa KKN (Khusus untuk Pemda yang menyediakan dana stimulan). 16. Mahasiswa diterjunkan ke lokasi KKN untuk melaksanakan program kerja yang telah dirancang, dengan didahului Upacara Penerjunan KKN. 17. Mahasiswa diserahkan ke Pemda pada lokasi KKN dengan Upacara Penyerahan Mahasiswa KKN (bertempat di Kantor Kecamatan atau tempat lain yang ditentukan oleh Pemda terkait) dan kemudian pada hari berikutnya langsung melaksanakan program kerja yang telah dirancang. 18. DPL melaksanakan bimbingan maupun evaluasi dan LPM mengadakan monitoring. 19. Mahasiswa menyusun (a) Laporan Pelaksanaan KKN dan menyerahkannya ke DPL maupun pihak-pihak lain yang dipandang perlu selambat-lambatnya seminggu setelah penarikan dan (b) Rekapitulasi Pelaksanaan Program Kerja dan menyerahkannya ke LPM sehari setelah penarikan. 20. Mahasiswa yang mendapatkan bantuan stimulan dari Pemda maupun lembaga lainnya wajib menyusun Laporan Penggunaan Dana Stimulan dan kemudian menyerahkannya ke DPL pada saat dan di tempat Upacara Penarikan. (Selanjutnya DPL menyerahkan ke Koordinator Lapangan sehari setelah penarikan). 21. Mahasiswa ditarik dari lokasi KKN dengan Upacara Penarikan. 22. Mahasiswa mengikuti responsi yang diselenggarakan oleh DPL masing-masing selambat-lambatnya seminggu setelah penarikan dari lokasi KKN. 23. DPL menyerahkan nilai KKN ke LPM selambat-lambatnya seminggu setelah responsi. Jika dalam batas waktu ini Nilai KKN tidak diserahkan oleh DPL, LPM akan memberikan nilai C kepada mahasiswa yang dibim-bingnya. 24. LPM menyerahkan nilai KKN ke BAA.

10 BAB III PROGRAM YANG DITAWARKAN SEBAGAI KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF Di depan sudah diungkapkan bahwa ada enam kegiatan yang ditawarkan kepada para mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan untuk dipilih sebagai Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Keenam kegiatan yang ditawarkan itu adalah Bina Desa, Bina Masjid, Bina Komunitas, Mubaligh Hijrah, Perkampungan Kerja Mahasiswa, dan Bakti Masyarakat. Mengenai keenam bentuk Kuliah Kerja Nyata Alternatif tersebut kami uraikan melalui subbab-subbab di bawah ini. A. Program Bina Desa 1. Pengertian Bina Desa adalah suatu bentuk kegiatan yang terpadu, berencana, dan berkesinambungan, pada suatu desa tertentu dengan maksud agar masyarakat desa tersebut dapat mengembangkan potensinya untuk menolong dirinya sendiri dalam berbagai sektor kehidupan dengan cara yang tepat dan tidak menyimpang dari tuntunan agama. Program Bina Desa merupakan Kuliah Kerja Nyata Alternatif yang berdasar pada program Universiter. Program Studi dapat menjadikan Program Bina Desa sebagai Kuliah Kerja Nyata Alternatif dengan terlebih dahulu mengajukan usulan kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. 2. Persyaratan Peserta Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan pada Bab II Butir A, untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bina Desa, calon peserta harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut. a. Mahasiswa telah dikelompokkan atau membentuk kelompok yang terdiri atas 7 9 orang. b. Mahasiswa yang telah tersusun menjadi satu kelompok tersebut harus mendaftarkan kelompok dan anggotanya ke Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat selambatlambatnya satu bulan sebelum mahasiswa mendaftarkan diri sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata. c. Mahasiswa (secara bersama-sama) dalam unit/kelompok telah menyusun perencanaan dan observasi serta telah melakukan koordinasi maupun konsultasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi kegiatan. d. Masing-masing mahasiswa yang termasuk dalam kelompok tersebut harus telah memiliki sertifikat pelatihan yang berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan di lokasi Kuliah Kerja Nyata Alternatif sebanyak 2 buah (untuk pelatihan dengan waktu minimal 8 jam) atau 4 buah (untuk pelatihan dengan waktu kurang dari 8 jam).

11 e. Masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan khusus mengenai Program Bina Desa yang diselenggarakan sebelum ataupun sesudah pendaftaran calon peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Pelatihan khusus ini dikonsep dan dilaksanakan oleh Program Studi, Fakultas, dan/atau Lembaga di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan. 3. Prosedur Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bina Desa dilaksanakan dengan melalui prosedur sebagai berikut. a. Pemilihan desa yang akan menjadi lokasi dilakukan dengan mengadakan riset/observasi sesuai dengan kriteria desa binaan. Dalam hal lokasi tersebut pernah atau tengah menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata Reguler, pemilihan dilakukan melalui diskusi dan koordinasi dengan para mahasiswa yang telah/sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di lokasi tersebut. b. Perumusan perencanaan kegiatan (dengan menjadikan hasil riset/observasi maupun hasil diskusi dan koordinasi dengan para mahasiswa yang telah/tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di lokasi bersangkutan sebagai masukan utama). Perumusan rencana kegiatan tersebut dituangkan dalam proposal kegiatan umum yang digunakan sebagai lampiran permohonan izin. c. Permohonan izin lokasi kegiatan Bina Desa (Izin Prinsip atau Rekomendasi) kepada Pemerintah Daerah (dengan dilampiri proposal kegiatan umum). d. Penyusunan proposal kegiatan secara terinci (semua kegiatan yang akan dilaksanakan selama di lokasi Bina Desa) dan rekapitulasi kegiatan tersebut. e. Permohonan izin atau pemberitahuan pelaksanaan kegiatan kepada Pemerintah terkait. f. Pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan hal berikut. 1) kegiatan harus sesuai dengan dengan materi kegiatan yang telah dirumuskan, 2) kegiatan harus dibarengi dengan penelitian dakwah yang mencakup deskripsi subjek, objek, lingkungan dakwah, dan eksplorasi masalah dakwah guna menyusun peta dakwah, dan 3) kegiatan harus disertai dengan seminar kecil mengenai perkembangan kegiatan maupun hasil penelitian dakwah. g. Evaluasi akhir yang dilakukan pada akhir kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bina Desa untuk periode tertentu. Hasil evaluasi ini menjadi bahan masukan bagi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan maupun bagi mahasiswa yang akan melanjutkan kegiatan di lokasi tersebut (melalui Program Perkampungan Kerja Mahasiswa ataupun Program Bina Desa) B. Program Bina Masjid 1. Pengertian Bina Masjid adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk mengembangkan aktivitas masjid guna menopang penyebaran risalah Islamiyah. Dalam hal ini yang dikembangkan adalah (1) subjek pengelola masjid dalam bidang manajemen dan

12 organisasi, (2) subjek jamaah dalam wujud aktivitas yang mendasar dan bernilai strategis seperti pengajian dan bimbingan belajar untuk anak-anak dan remaja, pengajian tetap yang terencana untuk orang tua, dan pengembangan dakwah jamaah untuk masyarakat sekitar masjid, dan (3) pengembangan sarana dan prasarana masjid, termasuk dalam hal ini antara lain mendirikan/memperkaya perpustakaan masjid, mengupayakan Taman Kanak-Kanak yang terintegrasi dengan masjid (sekaligus mengupayakan pembinaan khusus terhadap para pengantar anak ). Program Bina Masjid merupakan Kuliah Kerja Nyata Alternatif yang berdasar pada permintaan masyarakat, usulan mahasiswa, dan dapat pula berdasar pada program universiter. Dalam hal program Bina Masjid berdasar pada permintaan masyarakat, Kuliah Kerja Nyata Alternatif diselenggarakan apabila ada permintaan dari masyarakat atau Takmir Masjid yang ditujukan kepada Pimpinan Universitas. Adapun apabila dasar penyelenggaraan Program Bina Masjid ini berasal dari usulan mahasiswa, maka mahasiswa mengajukan usulan tersebut kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat selambat-lambatnya satu bulan sebelum Registrasi Semester dilaksanakan. Kecuali itu, Kuliah Kerja Nyata Alternatif dapat pula didasarkan pada program universiter yang disiapkan oleh Pembantu Rektor IV dengan dibantu oleh LPSI Universitas Ahmad Dahlan serta dikoordinasikan pelaksanaannya oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. 2. Persyaratan Peserta Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan pada Bab II Butir A, untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bina Masjid calon peserta harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut. a. Mahasiswa telah dikelompokkan atau membentuk kelompok yang terdiri atas 1 unit atau lebih (tiap-tiap unit terdiri atas 7 9 orang). Pengelompokan dapat dilakukan oleh mahasiswa sendiri maupun oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. b. Mahasiswa yang telah menyusun kelompok sendiri tersebut harus mendaftarkan kelompok dan anggotanya ke Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat selambatlambatnya satu bulan sebelum mahasiswa mendaftarkan diri sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata. c. Mahasiswa (secara bersama-sama) dalam unit/kelompok telah menyusun perencanaan dan observasi serta telah melakukan koordinasi maupun konsultasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi kegiatan. d. Masing-masing mahasiswa yang termasuk dalam kelompok tersebut harus telah memiliki sertifikat pelatihan yang berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan di lokasi Kuliah Kerja Nyata Alternatif sebanyak 2 buah (untuk pelatihan dengan waktu minimal 8 jam) atau 4 buah (untuk pelatihan dengan waktu kurang dari 8 jam). e. Masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan khusus mengenai Program Bina Masjid yang diselenggarakan sebelum ataupun sesudah pendaftaran calon peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Pelatihan khusus ini dikonsep dan dilaksanakan oleh Fakultas Agama Islam, LPSI, dan/atau Pembantu Rektor IV Universitas Ahmad Dahlan.

13 3. Prosedur Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bina Masjid dilaksanakan dengan melalui prosedur sebagai berikut. a. Pemilihan masjid yang akan menjadi lokasi dilakukan dengan mengadakan riset/observasi. b. Perumusan perencanaan kegiatan (dengan menjadikan hasil riset/observasi sebagai masukan utama). Perumusan rencana kegiatan tersebut dituangkan dalam proposal kegiatan umum yang digunakan sebagai lampiran permohonan izin. c. Permohonan izin lokasi kegiatan Bina Masjid (Izin Prinsip atau Rekomendasi) kepada Pengurus Takmir Masjid terkait (dengan dilampiri proposal kegiatan umum) d. Penyusunan proposal kegiatan secara terinci (semua kegiatan yang akan dilaksanakan selama di lokasi Bina Masjid) dan rekapitulasi kegiatan tersebut. e. Pemberitahuan pelaksanaan kegiatan kepada Pemerintah Daerah terkait, Kantor Wilayah Departemen Agama, Kantor Departemen Agama Kabupaten maupun Kecamatan, persyarikatan/organisasi terkait dengan masjid (Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persis, dll). f. Pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan hal berikut. 1) kegiatan harus sesuai dengan dengan materi kegiatan yang telah dirumuskan, 2) perkembangan kegiatan dari waktu ke waktu. g. Evaluasi yang dilakukan pada akhir kegiatan Kuliah Kerja Alternatif Program Bina Masjid C. Program Perkampungan Kerja Mahasiswa 1. Pengertian Perkampungan Kerja Mahasiswa adalah suatu kegiatan terpadu, berencana, dalam waktu tertentu, dengan peserta tertentu, pada lokasi yang ditetapkan guna membantu masyarakat/umat dalam bidang garapan tertentu pula. Program Perkampungan Kerja Mahasiswa ini tidak memakan waktu yang panjang, hanya sekitar dua minggu. Perkampungan Kerja Mahasiswa dapat berfungsi sebagai kegiatan Prabina Desa atau dapat pula Pasca Bina Desa. Selain itu, Perkampungan Kerja Mahasiswa dapat pula menjadi program yang berdiri sendiri. Program Perkampungan Kerja Mahasiswa merupakan Kuliah Kerja Nyata Alternatif berdasar pada program universiter. Program ini disiapkan oleh Pembantu Rektor III dengan melibatkan para Pembantu Dekan III Fakultas di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan. Output yang diharapkan dari program ini adalah (1) tersedianya peta potensi sosial ekonomi dan budaya masyarakat desa, (2) terwujudnya usaha-usaha pemanfaatan potensi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat/warga, (3) pengembangan jiwa enterpreneurship dan peluang kerja masyarakat desa, dan (4) tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk membangun lingkungannya. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Perkampungan Kerja Mahasiswa dilaksanakan dengan prinsip kegotongroyongan, keswadayaan, dan partisipatif. Pelaksanaannya melibatkan fasilitator, pendamping, dan penyuluh dari

14 Universitas Ahmad Dahlan maupun dari lembaga terkait di daerah. Di samping itu, kegiatan ini juga melibatkan Lembaga Masyarakat yang ada di wilayah yang menjadi lokasi (seperti BPD, Pokmas, lembaga formal maupun nonformal), tokoh masyarakat, Lurah Desa, dan Pamong Desa lainnya. 2. Persyaratan Peserta Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan pada Bab II Butir A, untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Perkampungan Kerja Mahasiswa calon peserta harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut. a. Aktivis/organisatoris b. Bersedia tinggal di desa secara penuh waktu c. Integritas kepribadian tinggi d. Memiliki keterampilan baik sesuai dengan bidang ilmu maupun keterampilan pendukung e. Masing-masing mahasiswa yang termasuk dalam kelompok tersebut harus telah memiliki sertifikat pelatihan yang berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan di lokasi Kuliah Kerja Nyata Alternatif sebanyak 2 buah (untuk pelatihan dengan waktu minimal 8 jam) atau 4 buah (untuk pelatihan dengan waktu kurang dari 8 jam). f. Mendapat rekomendasi dari Pembantu Dekan III g. Masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan khusus mengenai Program Perkampungan Kerja Mahasiswa yang diselenggarakan sebelum ataupun sesudah pendaftaran calon peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Pelatihan khusus ini dikonsep dan dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh Pembantu Rektor III Universitas Ahmad Dahlan. 3. Prosedur Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Perkampungan Kerja Mahasiswa dilaksanakan dengan melalui prosedur sebagai berikut. a. Tim yang dibentuk Pembantu Rektor III melakukan tahap Persiapan Pengkajian dengan mengadakan (a) kunjungan persiapan dan pengenalan lembaga, (b) pengkajian data sekunder. Setelah itu Tim ini melakukan tahap Pelaksanaan Pengkajian berupa (a) analisis profil masyarakat dan (b) pemetaan masalah, potensi, dan sumber-sumber sosial. b. Pembekalan dan Penyusunan Program. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus maupun di Daerah. Di Kampus, Pembekalan diberikan oleh Tim yang dibentuk Pembantu Rektor III (untuk hasil observasi dan kebijakan universitas) dan LPM UAD (untuk penyusunan proposal, rekapitulasi rencana kegiatan, dan laporan kegiatan). Di Daerah, pembekalan diberikan oleh Pejabat setempat (mengenai pengenalan daerah, adat istiadat, potensi konflik, dll.) c. Pelaksanaan Gerakan Pemberdayaan berupa pembinaan kemampuan teknis, penyuluhan dan pendampingan, pembentukan/pengembangan organisasi/kelompok usaha/play group.

15 d. Evaluasi Program berupa kegiatan melihat/mencatat hal-hal yang sudah maupun yang belum dilakukan serta memberikan rekomendasi untuk kegiatan berikutnya. D. Program Bina Komunitas 1. Pengertian Bina Komunitas adalah suatu kegiatan terpadu, berencana, dalam waktu yang berkesinambungan, untuk komunitas pada lokasi tertentu maupun tidak, guna membantu komunitas tersebut dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi atau dalam upaya meningkatkan kualitas kemampuan dan kreativitas anggota komunitas tersebut. Termasuk dalam kegiatan ini antara lain pembinaan anak-anak jalanan, pembinaan pedagang asongan, pembinaan sopir becak, pembinaan pecinta dan pelaku kesenian, pembinaan murid sekolah tertentu. Program Bina Komunitas merupakan Kuliah Kerja Nyata Alternatif berdasar pada permintaan masyarakat dan usulan mahasiswa. Dalam hal Bina Komunitas berasal dari permintaan masyarakat, surat permintaan ditujukan kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. Sebagai realisasi atas permintaan masyarakat tersebut, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat akan menawarkannya kepada Program Studi yang dimungkinkan untuk melaksanakan kegiatan yang diminta oleh masyarakat itu. Adapun Kuliah Kerja Nyata Alternatif berdasar pada usulan mahasiswa dapat dilaksanakan dengan cara mahasiswa mengajukan usulan kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan selambat-lambatnya satu bulan sebelum Registrasi Semester dilaksanakan. Apabila kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa dari satu jurusan, masing-masing jurusan hanya diizinkan untuk dua unit saja. 2. Persyaratan Peserta Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan pada Bab II Butir A, untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bina Komunitas, calon peserta harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut. a. Memiliki keterampilan baik sesuai dengan bidang ilmu maupun keterampilan pendukung. b. Memahami dengan baik komunitas yang akan menjadi objek Kuliah Kerja Nyata Alternatif. c. Masing-masing mahasiswa yang termasuk dalam kelompok tersebut harus telah memiliki sertifikat pelatihan yang berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan di lokasi Kuliah Kerja Nyata Alternatif sebanyak 2 buah (untuk pelatihan dengan waktu minimal 8 jam) atau 4 buah (untuk pelatihan dengan waktu kurang dari 8 jam). d. Masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan khusus mengenai Program Bina Komunitas yang diselenggarakan sebelum ataupun sesudah pendaftaran calon peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Pelatihan khusus ini dikonsep dan dilaksanakan oleh Program Studi dan/atau Fakultas di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan.

16 3. Prosedur Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bina Komunitas dilaksanakan dengan melalui prosedur sebagai berikut. a. Mahasiswa membentuk kelompok yang terdiri atas 1 unit atau lebih (masingmasing unit terdiri atas 6-8 orang). b. Mahasiswa yang tergabung dalam sebuah unit memilih komunitas yang akan menjadi objek Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Komunitas yang dipilih dapat berada dalam sebuah lokasi tertentu (misalnya komunitas anak-anak sekolah di sebuah SMU) dan dapat pula berada di lokasi tersebar (misalnya komunitas seniman muda yang berada di Kecamatan Sewon, Kecamatan Kasihan, Kecamatan Mergangsan, dan Kecamatan Mantrijeron). c. Mahasiswa yang telah menyusun kelompok sendiri tersebut mendaftarkan kelompok dan anggotanya ke Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat selambatlambatnya satu bulan sebelum mahasiswa mendaftarkan diri sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata. d. Mahasiswa mengurus izin lokasi dan/atau izin pelaksanaan kegiatan ke pihak-pihak terkait serta memberitahukan kegiatan yang dilakukan ke Pemda terkait e. Mahasiswa (secara bersama-sama) dalam unit/kelompok melakukan observasi, menyusun perencanaan, telah melakukan koordinasi dan/atau konsultasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi kegiatan f. Mahasiswa melaksanakan kegiatan di lokasi Kuliah Kerja Nyata Alternatif. g. Mahasiswa mencatat dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan (mengenai apa yang telah dilaksanakan, bagaimana hasilnya, apa kendala yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya, dan hal-hal lain yang dipandang perlu) serta memberikan rekomendasi untuk mereka yang melanjutkan kegiatan dengan objek komunitas tersebut. E. Program Mubaligh Hijrah 1. Pengertian Mubaligh yang dimaksud dalam uraian ini adalah para tenaga profesi berdakwah atau bertabligh. Mubaligh Hijrah adalah suatu kegiatan terencana yang dilakukan oleh mubaligh atau calon mubaligh, dalam waktu tertentu maupun berkesinambungan, pada lokasi yang ditetapkan, dan dilaksanakan oleh peserta yang memenuhi persyaratan tertentu guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat. Program Mubaligh Hijrah merupakan Kuliah Kerja Nyata Alternatif yang berdasar pada program universiter. Kegiatan ini disiapkan oleh Pembantu Rektor IV dengan dibantu oleh LPSI Universitas Ahmad Dahlan. 2. Persyaratan untuk menjadi peserta Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan pada Bab II Butir A, untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Mubaligh Hijrah calon peserta harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut. a. memiliki semangat dakwah yang tinggi,

17 b. memiliki kepedulian terhadap kehidupan beragama masyarakat dan kehidupan sosial, c. memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, d. memiliki pengetahuan dan kemampuan metodologis dalam berdakwah, e. mampu berkomunikasi lisan dengan baik f. mampu membaca Al Qur an dengan baik g. mempunyai kepribadian, ghirah, dan tingkah laku yang memenuhi tuntutan sebagai uswah hasanah h. ikhlas i. Masing-masing mahasiswa yang termasuk dalam kelompok tersebut harus telah memiliki sertifikat pelatihan yang berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan di lokasi Kuliah Kerja Nyata Alternatif sebanyak 2 buah (untuk pelatihan dengan waktu minimal 8 jam) atau 4 buah (untuk pelatihan dengan waktu kurang dari 8 jam). j. masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan khusus mengenai Program Mubaligh Hijrah yang diselenggarakan sebelum ataupun sesudah pendaftaran calon peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Pelatihan khusus ini dikonsep dan dilaksanakan oleh Fakultas Agama Islam, LPSI, dan Pembantu Rektor IV Universitas Ahmad Dahlan serta bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat. k. lulus tes yang diselenggarakan oleh LPSI UAD 3. Pembekalan Peserta a. Peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif: Program Mubaligh Hijrah diwajibkan mengikuti Pembekalan Umum dan Pembekalan Khusus serta memiliki sejumlah sertifikat pelatihan. b. Pembekalan Umum meliputi (1) Wawasan Kuliah Kerja Nyata, (2) Penyusunan Proposal Kegiatan dan Pelaporan Kegiatan, dan (3) Wawasan Daerah oleh Pejabat Pemda dan/atau Pimpinan Muhammadiyah setempat. c. Pembekalan Khusus meliputi (1) Teknik Survei, Pelaporan Hasil Survei, dan Pemanfaat Hasil Survei untuk Penyusunan Program Kerja, (2) Metodologi Dakwah, (3) Kepribadian Muhammadiyah, (4) Ibadah: Thoharoh, Shalat, Zakat, dan Haji, dan (5) Bimbingan Shalat Malam dan Tadabbur Al Qur-an. Apabila di antara keempat materi Pembekalan Khusus yang disebut akhir sudah diikuti oleh mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif: Program Mubaligh Hijrah melalui Kuliah Paket, yang bersangkutan cukup menunjukkan surat keterangan dari LPSI UAD. d. Di samping kewajiban mengikuti kegiatan Pembekalan Umum dan Khusus di atas, calon peserta wajib memiliki dua buah sertifikat pelatihan. (Masing-masing pelatihan minimal dilaksanakan 8 (delapan) jam. Pada saat mahasiswa mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lapangan, kegiatan pelatihan yang sertifikatnya diserahkan sebagai persyaratan pendaftaran ini harus dijadikan program kegiatan). F. Program Bakti Masyarakat 1. Pengertian

18 Bakti Masyarakat adalah suatu kegiatan di bidang bakti sosial (tidak terkait dengan bidang ilmu para peserta) dan pengabdian pada masyarakat (terkait dengan bidang ilmu para peserta) yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen, berencana, dalam kurun waktu tertentu, dan di lokasi tertentu. Dalam hal ini, kegiatan mahasiswa harus memenuhi jumlah waktu minimal tertentu, sedangkan dosen tidak harus memenuhi jumlah waktu tertentu. Mahasiswa merancang dan melaksanakan program yang diekuivalensikan sebagai kegiatan Kuliah Kerja Nyata, sedangkan dosen melaksanakan kegiatan seperti menatar, memberikan ceramah dalam rangka membantu mahasiswa dalam melaksanakan program. Kegiatan dosen dalam hal ini merupakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat. Program Bakti Masyarakat merupakan Kuliah Kerja Nyata Alternatif berdasar pada usulan mahasiswa dan/atau usulan Fakultas. Usulan Program ini diajukan ke Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan selambatlambatnya satu bulan sebelum Registrasi Semester dilaksanakan. Masing-masing Fakultas untuk setiap semester dapat mengusulkan paling banyak tiga unit peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bakti Masyarakat. 2. Persyaratan untuk menjadi peserta Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan pada Bab II Butir A, untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Bakti Masyarakat, calon peserta harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut. a. Aktivis/organisatoris b. Integritas kepribadian tinggi c. Memiliki keterampilan baik sesuai dengan bidang ilmu maupun keterampilan pendukung. d. Masing-masing mahasiswa yang termasuk dalam kelompok tersebut harus telah memiliki sertifikat pelatihan yang berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan di lokasi Kuliah Kerja Nyata Alternatif sebanyak 2 buah (untuk pelatihan dengan waktu minimal 8 jam) atau 4 buah (untuk pelatihan dengan waktu kurang dari 8 jam). e. Mendapat rekomendasi dari Ketua Program Studi f. Masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan khusus mengenai Program Bakti Masyarakat yang diselenggarakan sebelum ataupun sesudah pendaftaran calon peserta Kuliah Kerja Nyata Alternatif. Pelatihan khusus ini dikonsep dan dilaksanakan oleh Program Studi dan/atau Fakultas di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan. 3. Prosedur Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Alternatif Program Perkampungan Kerja Mahasiswa dilaksanakan dengan melalui prosedur sebagai berikut. a. Tim yang dibentuk Ketua Program Studi melakukan tahap Persiapan Pengkajian dengan mengadakan (a) kunjungan persiapan dan pengenalan lembaga, (b) pengkajian data sekunder. Setelah itu Tim ini melakukan tahap Pelaksanaan Pengkajian berupa (a) analisis profil masyarakat dan (b) pemetaan masalah, potensi, dan sumber-sumber sosial.

19 b. Pembekalan dan Penyusunan Program. Pembekalan diberikan oleh Tim yang dibentuk Program Studi (untuk hal-hal yang berkaitan dengan observasi dan kebijakan Program Studi) dan LPM UAD (untuk penyusunan proposal, rekapitulasi rencana kegiatan, dan laporan kegiatan). Jika dipandang perlu, pembekalan juga diberikan oleh Pejabat daerah setempat (mengenai pengenalan daerah, adat istiadat, potensi konflik, dan lain-lain). c. Pelaksanaan kegiatan oleh mahasiswa. Dalam hal ini, untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan program studi Ketua Program Studi menugasi dosen untuk menjadi pemberi materi. d. Evaluasi Program berupa kegiatan melihat/mencatat hal-hal yang sudah maupun yang belum dilakukan serta memberikan rekomendasi untuk kegiatan berikutnya.

20 BAB IV PENILAIAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF Keberhasilan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Alternatif diukur melalui penilaian terhadap mahasiswa dalam hal mengikuti kegiatan atau melaksanakan tugas berikut: (1) Pembekalan, (2) Survei dan Penyusunan Program, (3) Pelaksanaan Kegiatan di Lokasi, dan (4) Pelaporan dan Responsi. A. Pembekalan Penilaian pembekalan menggunakan ketentukan sebagai berikut. 1. Kehadiran dalam Pembekalan Umum a. 0 % - 20% = E d. 61% - 80% = B b. 21% - 40% = D e. 81% - 100% = A c. 41% - 60% = C 2. Nilai General Test 3. Kehadiran dalam Pembekalan Khusus yang diprogramkan oleh LPM UAD a. 0 % - 20% = E d. 61% - 80% = B b. 21% - 40% = D e. 81% - 100% = A c. 41% - 60% = C 4. Jumlah Piagam yang dimiliki Jumlah piagam yang dimiliki 0= E, 1=D, 2 = C, 3=B, dan 4=A. Nilai diberi bobot sebagai berikut: A = 4, B = 3, C = 2, D = 1, dan E = 0. Nilai Pembekalan adalah Jumlah Bobot Nilai a, b, c, dan d dibagi 4. B. Survei dan Penyusunan Program Nilai survei dan penyusunan program terdiri atas (a) akurasi hasil survei dengan nilai maksimal 60 dan (b) relevansi program dengan permasalahan yang diperoleh dalam survei dengan nilai maksimal 40. Jumlah nilai yang diperoleh kemudian dipindahkan menjadi nilai huruf dengan ketentuan sebagai berikut. a = E d = B b = C e = A c = D C. Pelaksanaan Kegiatan

21 Nilai pelaksanaan kegiatan dalam Kuliah Kerja Nyata Alternatif meliputi aspekaspek berikut. 1. Kedisiplinan, meliputi disiplin kerja, kepatuhan tinggal di lokasi untuk yang mensyaratkan mahasiswa tinggal di lokasi) atau jumlah waktu berada di lokasi (untuk program yang tidak mensyaratkan mahasiswa tinggal di lokasi), dan kepatuhan terhadap tata tertib. Nilai A, B, C, D, atau E. 2. Kerja sama, meliputi kerja sama antar sesama mahaiswa, kerja sama dengan pejabat, dengan pemuka masyarakat/komunitas, dan dengan warga masyarakat/komunitas. Nilai A, B, C, D, atau E. 3. Penghayatan, yakni bagaimana peran serta mahasiswa dalam aktivitas masyarakat/komunitas. Nilai A, B, C, D, atau E. 4. Peranan mahasiswa, meliputi (1) peran dan aktivitas mahasiswa dan (2) tanggung jawab dalam pelaksanaan program. Nilai A, B, C, D, atau E. 5. Pelaksanaan empat Kelompok Bidang kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kelompok Bidang Utama/Inti Keilmuan berapa jam dan berapa persen dari 70 jam, Kelompok Bidang Keagamaan berapa jam dan berapa persen dari 30 jam, Kelompok Bidang Seni dan Olah Raga berapa persen dari 20 jam, dan Kelompok Bidang Pendukung berapa persen dari 80 jam. Nilai akhir masing-masing program kegiatan dihitung dengan ketentuan sebagai berikut. a. 0 % - 20% = E d. 61% - 80% = B b. 21% - 40% = D e. 81% - 100% = A c. 41% - 60% = C Nilai akhir pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata adalah jumlah bobot nilai a, b, c, dan d serta rata-rata e dibagi 5 (lima). Hasil pembagian tersebut kemudian dikonversikan ke nilai huruf. D. Pelaporan dan Responsi Nilai pelaporan dan responsi ini adalah jumlah nilai laporan, nilai ketepatan penyerahan laporan, dan nilai responsi dibagi 3 (tiga) Nilai Akhir Kuliah Kerja Nyata adalah Nilai Pembekalan ditambah Nilai Survei dan Penyusunan Program ditambah Nilai Pelaksanaan oleh Masyarakat ditambah Nilai Pelaksanaan oleh DPL ditambah Nilai Pelaporan dan Responsi. Hasil yang diperoleh kemudian dibagi 6 (enam).

22 BAB V TATA TERTIB KKN ALTERNATIF A. Tata Tertib pada Tahap Pembekalan 1. Para mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan wajib mengikuti semua jadwal pembekalan yang diadakan sesuai dengan jadwal dan/atau perubahan/tambahannya. 2. Selama mengikuti pembekalan mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan wajib berpakaian sopan dan rapi serta memakai sepatu. 3. Selama mengikuti pembekalan mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan wajib menjaga ketertiban dan ketenangan sehingga pembekalan dapat berjalan dengan lancar. Berkaitan dengan ketentuan ini, petugas pembekalan berhak menegur, mencatat, dan/atau mengeluarkan calon peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan yang dianggap mengganggu kelancaran pemberian materi pembekalan. Karena sikapnya tersebut, calon peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan dapat dinyatakan sebagai tidak hadir dalam pembekalan. 4. Pada setiap tatap muka pemberian materi pembekalan akan diedarkan daftar hadir/presensi. Presensi tersebut harus ditandatangani oleh calon peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan serta akan ditarik oleh petugas pembekalan 45 menit sebelum pembekalan yang bersangkutan berakhir. 5. Setiap mahasiswa bertanggung jawab atas diri pribadi masing-masing. Jika ada tanda tangan yang dipalsukan, presensi kehadiran mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak berlaku. 6. Mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan diwajibkan mengikuti pembekalan yang bersifat tatap muka dengan minimal kehadiran sebanyak 75%. Mahasiswa yang kehadirannya dalam pembekalan kurang dari 75% tidak diizinkan mengikuti tahap operasional di lapangan atau diberi nilai paling minim. 7. Para mahasiswa wajib membaca dan memahami materi pembekalan yang tidak disajikan dalam tatap muka, yakni meteri pembekalan yang tercantum dalam Buku Materi Pembekalan KKN, karena materi ini juga menjadi materi General Test. 8. Pada akhir pembekalan, mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan wajib mengikuti General Test. Jika tidak mengikuti General Test, mahasiswa yang bersangkutan tidak mendapatkan nilai Pembekalan. Presensi dan nilai pembekalan merupakan komponen penilaian pelaksanaan KKN. B. Tata Tertib pada Tahap Pelaksanaan Survei 1. Para mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan Wajib melaksanakan survei ke lokasi Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan. Survei dilakukan setelah mengikuti pembekalan.

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata dapat disingkat menjadi KKN. KKN merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah aset nasional yang lahir dari saham mahasiswa dalam pembangunan. Konsep ini muncul dari kesadaran mahasiswa sebagai calon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari dua ratus juta penduduk Indonesia memiliki karakterisktik adat yang berbeda. Dari sensus Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata KKN adalah bagian integral dari proses pendidikan yang memiliki ciri-ciri khusus. Oleh karena itu, sistem penyelenggaraannya memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR KULIAH KERJA NYATA PROFESI

MANUAL PROSEDUR KULIAH KERJA NYATA PROFESI MANUAL PROSEDUR KULIAH KERJA NYATA PROFESI (KKN-P) FTP-UB, 2010 All Rights Reserved Manual Prosedur KULIAH KERJA NYATA PROFESI (KKN-P) 01000 06503 Revisi : 2 Tanggal : 2 Nopember 2010 Dikaji ulang oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (selanjutnya disingkat KKN) dan dilaksanakan oleh kalangan

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN ENGLISH FOR CHILDREN (PL EFC)

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN ENGLISH FOR CHILDREN (PL EFC) PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN ENGLISH FOR CHILDREN (PL EFC) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan 2015 A. Deskripsi Praktik

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM MAGANG

PANDUAN PROGRAM MAGANG PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AHMAD DAHLANYOGYAKARTA PANDUAN PROGRAM MAGANG PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN TIM MAGANG EKONOMI PEMBANGUNAN (TIMEP) Panduan

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam Peraturan Akademik ini yang dimaksud dengan : (1) Pendidikan Profesi Dokter adalah

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG SPMI-UMP SM 03 09 PALEMBANG 2O13 Standar KEMAHASISWAAN 1 Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi mempunyai misi yang dinyatakan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Proses Pembelajaran Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

PANDUAN. Peraturan Akademik Studek, Magang, KKN FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PANDUAN. Peraturan Akademik Studek, Magang, KKN FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PANDUAN Peraturan Akademik Studek, Magang, KKN FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA November 2017 PERATURAN AKADEMIK STUDI EKSKURSI, MAGANG, DAN KULIAH KERJA NYATA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Mahasiswa sebagai salah satu anggota masyarakat di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Mahasiswa sebagai salah satu anggota masyarakat di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa sebagai salah satu anggota masyarakat di lingkungan perguruan tinggi, mempunyai andil dalam mengatasi permasalahan pembangunan.

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 08 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Disetujui

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)

RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) DISUSUN OLEH: Nama: Bejoi Nicolas NPM: 0103285687 Lokasi KKN-PPM: Puncak Lawang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BUNG HATTA STANDART OPERATING PROSEDURE (SOP) KKN / PKL

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BUNG HATTA STANDART OPERATING PROSEDURE (SOP) KKN / PKL 1. TUJUAN Menetapkan suatu prosedur pelaksanaan KKN / PKL untuk memastikan bahwa persiapan dan pelaksanaan KKN / PKL dapat berjalan dengan baik. 2. PIHAK YANG TERKAIT 1. Mahasiswa 2. Dosen Pembimbing Lapangan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI 1. Ujian Kualifikasi a. Ujian kualifikasi terdiri atas ujian lisan dan tulis yang pelaksanaannya merupakan satu kesatuan. b.

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL MODE SYSTEM) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian integral dari proses

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi kerja praktek Kerja praktek merupakan kegiatan akademik, berupa mata

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Nur Ani ST, MMSI Bagus Priambodo ST, MTI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1 Deskripsi

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud: 1. Rektor adalah Rektor Universitas Sriwijaya; 2. Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP A. Falsafah dan Pengertian KKP BAB I PENDAHULUAN a. Falsafah Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan bagian integral dan proses pendidikan di Perguruan Tinggi yang mempunyai kekhususan dalam pelaksanaannya.

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN UMUM

BAB I PENGERTIAN UMUM BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 547/SK/R/UI/2005 Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) Peraturan

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN

STANDAR KEMAHASISWAAN 1 STIE YASA ANGGANA GARUT STANDAR KEMAHASISWAAN Kode Tanggal Revisi - Halaman STANDAR KEMAHASISWAAN PROSES 1. Perumusan 2. Pemeriksaan 3. Persetujuan 4. Penetapan 5. Pengendalian PENANGGUNG JAWAB Nama

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA A. DASAR HUKUM Pedoman KKN ini disusun berdasarkan SK Rektor Universitas MuhammadiyahYogyakarta No. 240/SK-UMY/V/2012 tentang

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB II SISTEM PENDIDIKAN BAB II SISTEM PENDIDIKAN A. PENGERTIAN DASAR Sistem Kredit Semester atau disingkat SKS adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester atau disingkat sks untuk

Lebih terperinci

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 44 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA Rektor Universitas Indonesia, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KKL D.3 PERBANKAN SYARI AH 1 BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... iii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PENGERTIAN KKN CATUR DHARMA UST. 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian 4. Pembudayaan yang luhur

PENGERTIAN KKN CATUR DHARMA UST. 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian 4. Pembudayaan yang luhur Kuliah Kerja Nyata yang selanjutnya disingkat KKN di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa adalah pelaksanaan dharma pengabdian kepada masyarakat yang bersifat interdisipliner dan pelaksanaannya menuntut

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Sabar Rudiarto, M.Kom Dr. Harwikarya, MT Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008 t e n t a n g PEDOMAN TATA TERTIB DAN PELAKSANAAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Lebih terperinci

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah: PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA No: 3/PK-STIKES/Au/V/2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA Bismillahirrahmanirrahiim

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian

Lebih terperinci

SOSIALISASI AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST

SOSIALISASI AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST SOSIALISASI AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST 1 TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Oleh: Pengelola Prodi Manajemen 7-8 Oktober 2016 VISI DAN MISI PRODI MANAJEMEN 2 Visi Menjadi program studi unggul dibidang manajemen

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO Menimbang : a. Bahwa dalam rangka kelancaran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman

Lebih terperinci

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Menimbang : 1. PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ 2009 tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Bahwa partisipasi dari segenap anggota Sivitas Akademika

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. dalam Proses Pembelajaran... 7

DAFTAR ISI. dalam Proses Pembelajaran... 7 DAFTAR ISI 1. Instruksi Kerja Rekruitmen Dosen... 2 2. Instruksi Kerja Rekruitmen Tenaga Asisten Luar Biasa... 3 3. Instruksi Kerja Penunjukan Dosen Pengampu Mata Kuliah... 4 4. Instruksi Kerja Penawaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)-UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN DAN EVALUASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) No. Revisi 01

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN DAN EVALUASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) No. Revisi 01 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 1 dari 12 September 22 1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk menjamin terselenggaranya kegiatan Praktik Kerja Lapangan () sebagai bagian proses

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 I. PENETAPAN KOMISI PEMBIMBING A. Latar Belakang Mahasiswa Program Pascasarjana

Lebih terperinci

ALUR PENGISIAN KRS. 1. Memiliki NPM 2017 NPM belum ada karena 1) Belum Registrasi 2) Data Belum Lengkap

ALUR PENGISIAN KRS. 1. Memiliki NPM 2017 NPM belum ada karena 1) Belum Registrasi 2) Data Belum Lengkap ALUR PENGISIAN KRS 1. Memiliki NPM 2017 NPM belum ada karena 1) Belum Registrasi 2) Data Belum Lengkap 2. LOGIN SSO 1)Buka laman system https://sso.stiami.ac.id 2)Silahkan login sesuai dengan ID SSO (NIM)

Lebih terperinci

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 43 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA. perguruan tinggi Muhammadiyah yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA. perguruan tinggi Muhammadiyah yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pendidikan perguruan tinggi Muhammadiyah yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

SUPLEMEN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

SUPLEMEN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN SUPLEMEN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN A. Definisi Skripsi merupakan salah satu matakuliah wajib yang

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA. Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal.

KODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA. Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal. KODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA 1. Kode Etik Dosen Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal. 1. Pedoman Pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran. 2. Pedoman

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 46 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi mahasiswa FMIPA Universitas Ahmad Dahlan dalam menempuh mata kuliah Kerja Praktek (KP).

KATA PENGANTAR. Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi mahasiswa FMIPA Universitas Ahmad Dahlan dalam menempuh mata kuliah Kerja Praktek (KP). KATA PENGANTAR Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah Subhaanahu wa Ta aala buku Pedoman Kerja Praktek (KP) FMIPA Universitas Ahmad Dahlan ini dapat terselesaikan. Buku ini diharapkan dapat menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS JAMBI BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Lebih terperinci

KURIKULUM PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG. A. Kompetensi

KURIKULUM PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG. A. Kompetensi KURIKULUM PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG A. Kompetensi Kurikulum yang diterapkan di STIKES Muhammadiyah Gombong adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan tujuan agar mahasiswa

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMBIMBINGAN AKADEMIK Sumatera Selatan. Telepon: +62 7 58069, 580069. Faksimil: +62 7 580644 04/03-0 JUDUL PEMBIMBINGAN 0 MARET 204 204 PEMBIMBINGAN Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto dto dto Dra. Indaryanti,

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a bahwa pada

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015 Menimbang: tentang: PERATURAN AKADEMIK DI UNIVERSITAS UNIVERSAL ----------------------------------------------------- REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar KUKERTA UMB Prinsip dasar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Muara Bungo adalah mahasiswa secara berkelompok dan interdisipliner

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Sabar Rudiarto, M.Kom Dr. Harwikarya, MT Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB II SISTEM PENDIDIKAN BAB II SISTEM PENDIDIKAN 1. Perkuliahan dan Ujian Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Dalam sistem ini, beban

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DIREKTUR AMIK TRI DHARMA PALU Menimbang : 1. bahwa partisipasi dari

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan PPL telah dilakukan jauh hari sebelum diterjunkan ke lokasi. Maksud dari persiapan PPL

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN A. Tim penyusun Koordinator Anggota : Dr. Nining Sugihartini, M.Si., Apt : Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si.,

Lebih terperinci

Pasal 69. Bagian Kesembilan Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian. Pasal 70

Pasal 69. Bagian Kesembilan Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian. Pasal 70 f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan dari tugas-tugas jabatan dosen; h. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan atau izin belajar dalam rangka studi lanjut yang

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto dto dto Dra. Indaryanti, M.Pd. Dra. Cecil Hiltrimartin, M.Si. Dra.Nyimas Aisyah, M.Pd. Ketua Tim Standar Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan KKN ditujukan untuk menumbuh kembangkan empati dan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan KKN ditujukan untuk menumbuh kembangkan empati dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa S1 Universitas Ahmad Dahlan yang dikembangkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: Mengingat: KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR NOMOR : 1073/H36/PP/2010 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, Menimbang:

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

PANDUAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA PANDUAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA PANDUAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER Definisi 1. Perencanaan beban

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM AKADEMIK

PERATURAN UMUM AKADEMIK 1 PERATURAN UMUM AKADEMIK A. PROGRAM PENDIDIKAN DI STTN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Yogyakarta menyelenggarakan Pendidikan Program D-IV. Program Diploma IV STTN merupakan pendidikan profesional

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYEMPURNAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 545/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang 5 BAB II PELAKSANAAN A. Peserta Magang Peserta magang adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman yang telah memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU PANDUAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 351/H23/DT/2009 TGL 31 AGUSTUS 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : 4101409138 Prodi : Pendidikan matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007.

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007. PENDAHULUAN Untuk memenuhi dan menjawab tantangan pasar kerja serta menyiapkan mahasiswa akrab dan mengetahui seluk beluk dunia kerja, maka Fakultas MIPA UNLAM melakukan pembinaan terhadap mahasiswa melalui

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL 1. Persiapan Program dan Kegiatan PPL Persiapan sangat diperlukan oleh mahasiswa sebelum diterjunkan secara langsung ke sekolah untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PROSEDUR. Tgl. Berlaku : Des 2008 Versi/Revisi : Kode Dok. : Tgl. Revisi : Juni 2008 MP.UJM-JMSP-FPIK-UB.12 PKL

PROSEDUR. Tgl. Berlaku : Des 2008 Versi/Revisi : Kode Dok. : Tgl. Revisi : Juni 2008 MP.UJM-JMSP-FPIK-UB.12 PKL 1. TUJUAN Menjamin terselenggaranya pelaksanaan di Jurusan Menejemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. 2. RUANG LINGKUP Program S1 di Jurusan Menejemen Sumberdaya Perairan

Lebih terperinci

Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi. b. Kurikulum. c. Sistem Kredit Semester. d. Semester. e. Satuan Kredit Semester

Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi. b. Kurikulum. c. Sistem Kredit Semester. d. Semester. e. Satuan Kredit Semester Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TIB MAHASISWA PESERTA KKN

LAMPIRAN 1 TIB MAHASISWA PESERTA KKN Lampiran 1 LAMPIRAN 1 TATA A TERTIB TIB MAHASISWA PESERTA KKN TAHAP PEMBEKALAN 1 Mahasiswa peserta KKN UMM, telah dinyatakan sah tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. PPM. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. PPM. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA No.1878, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. PPM. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) [POLITEKNIK KOTA MALANG]

PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) [POLITEKNIK KOTA MALANG] 2015 PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) [POLITEKNIK KOTA MALANG] [Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK SPMI - UBD

PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK SPMI - UBD PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Daerah Istimewa Yogakarta, kami mahasiswa KKN divisi II.C.I menarik. perbedaan waktu perencanaan dengan waktu pelaksanaan serta adanya

BAB V PENUTUP. Daerah Istimewa Yogakarta, kami mahasiswa KKN divisi II.C.I menarik. perbedaan waktu perencanaan dengan waktu pelaksanaan serta adanya BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif UAD periode LI selama 60 hari di Masjid Nurdini dan TPA Uswatun Khasanah RW 05 Dusun Sidomulyo, Kelurahan Bener,

Lebih terperinci