ANALISA PENGARUH ROUTER ADVERTISE INTERVAL PADA PERFORMA JARINGAN MIPV6 MENGGUNAKAN SIMULATOR JARINGAN OPNET
|
|
- Yuliani Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PENGARUH ROUTER ADVERTISE INTERVAL PADA PERFORMA JARINGAN MIPV6 MENGGUNAKAN SIMULATOR JARINGAN OPNET Daniel Martua Helya Sitompul, I Gde Dharma Nugraha Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat danielmartua_hs@yahoo.com ABSTRAK Skripsi ini membahas pengaruh parameter router advertise interval pada simulasi jaringan MIPv6 dengan menggunakan simulator jaringan OPNET. Konfigurasi jaringan menggunakan empat buah modul wireless router, dua buah modul wireless workstation sebagai mobile node dan correspondent node, dan satu buah modul cloud sebagai penghubung antara modul-modul router. Analisa dilakukan dengan mengubah nilai parameter router advertise interval yaitu memperbesar dan memperkecil interval-nya. Hasil yang di dapat adalah terjadi penurunan nilai delay sebesar 32% dan peningkatan throughput sebesar 69% ketika parameter router advertise interval diturunkan 75%. 1. PENDAHULUAN Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Suatu protokol pengalamatan bernama internet protocol (IP) merupakan kunci dari kemampuan internet yang fleksibel. Versi IP yang masih sering digunakan saat ini adalah internet protokol versi 4 (IPv4), namun karena masih terdapat beberapa kekurangan dalam menangani penanganan jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks maka telah dikembangkan versi terbaru dari IP, yaitu Internet Protocol version 6 (IPv6), yang bertujuan untuk menutupi kekurangan dan keterbatasan yang ada pada IPv4. Berbeda dengan IPv4 yang memiliki panjang alamat 32 bit, IPv6 memiliki panjang alamat 128 bit. Dengan panjang alamat 128 bit, seharusnya alamat IPv6 yang tersedia sebanyak alamat. Dengan jumlah alamat yang 2 96 kali lebih banyak dari pada jumlah alamat IPv4, IPv6 tentunya dapat menjadi solusi terbatasnya alamat IPv4 selama ini. Pada skripsi ini akan disimulasikan jaringan MIPv6 dengan route optimization enable untuk menganalisa pengaruh dari router advertise interval pada performa jaringan MIPv6 dilihat dari hasil delay dan throughput. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Protokol Versi 6 IP adalah protokol yang berorientasi pada data, yang mengatur bagaimana data dikirim dari satu komputer ke komputer lain pada suatu jaringan komputer. Setiap perangkat keras (host) yang berada dalam jaringan internet setidaknya mempunyai satu alamat IP yang bersifat unik yang membedakannya dari host lain. Karena itu protokol mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu sistem komputer.
2 Protokol jaringan yang umum digunakan saat ini adalah IPv4. Namun karena berbagai keterbatasan dan kekurangannya, telah dirancang sebuah protokol baru untuk dapat menggantikan fungsi IPv4 yaitu IPv Mobile IPv6 (MIPv6) MIPv6 telah mendukung node IPv6 untuk mobile atau berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lain pada jaringan IPv6 yang berbeda dengan tetap memelihara proses berlangsungnya hubungan komunikasi. Ketika node IPv6 berpindah dari suatu lokasi, node IPv6 akan mengubah koneksi tersebut baik koneksi data link dan network link. Ketika proses perpindahan terjadi, node IPv6 harus mengubah alamat IPv6 yang dimilikinya untuk menjaga reachability. Mekanisme untuk proses perubahan alamat ketika node IPv6 berpindah dari suatu link dapat dilakukan dengan mekanisme Statefull atau Stateless Autoconfiguration untuk IPv6. Keuntungan pada MIPv6 adalah ketika Mobile Node (MN) berpindah lokasi dan mengubah alamat, proses komunikasi masih dapat berlangsung. Pemeliharaan koneksi pada MN tidak dilakukan dengan mengubah transport layer misalnya User Datagram Protocol (UDP) atau Transport Control Protocol (TCP). Pemeliharaan ini dilakukan dengan mengubah alamat pada network layer. Protokol lapisan transport tidak mengetahui kalau alamat MN telah berubah. Koneksi yang aktif tersebut masih dapat berlangsung karena koneksi masih menggunakan alamat yang tetap (Home Address (HoA)) dari MN. Ketika MN berpindah lokasi akan mendapatkan alamat Care-of Address (CoA). Beberapa masalah yang timbul pada Mobile IPv4 (MIPv4) sekarang dapat diatasi dengan MIPv6. Triangle Routing yang merupakan masalah utama pada MIPv4 dapat diatasi dengan Route Optimatization pada MIPv6. Triangle Routing terjadi ketika MN berpindah dari Home Agent (HA), maka semua paket yang dikirimkan dari Correspondent Node (CN) untuk MN akan dikirimkan terlebih dahulu ke HA dan kemudian baru diteruskan ke lokasi MN berada. Triangle Routing pada MIPv4 menyebabkan terjadinya delay handover yang besar. Triangle Routing dan Routing Optimization dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini. Gambar 2.1 Triangle Routing dan Routing Optimization 2.3 Mobile IPv6 Handover Handover adalah proses dimana MN berpindah dari satu jaringan access point (home network) ke jaringan access point yang lain (foreign network). Secara umum handover yang hanya mengalami perubahan pada link layer (layer 2 OSI) tanpa mengubah alamat IP dinamakan horizontal handover. Contohnya adalah ketika MN berpindah pada access point wireless LAN yang dilayani oleh IP access
3 router yang sama. Pada terminology kedua access point berada pada Extend Service Set (ESS) yang sama. Gambar 2.2 Horizontal Handover. Gambar 2.3 Vertikal Handover pada ISP yang sama. Sedangkan handover yang terjadi ketika MN berpindah diantara access point yang berbeda ESS dan dilayani oleh access router yang berbeda dinamakan Vertical Handover. Vertical handover dapat terjadi diantara provider yang sama maupun provider yang berbeda. Gambar 2.4 Vertikal Handover pada ISP yang berbeda. 2.4 Fast Handover for Mobile IPv6 (FMIPv6) Protokol Fast Handover merupakan perluasan teknologi MIPv6 dimana Access Router (AR) mampu memberikan layanan pada MN untuk mengantisipasi terjadinya Layer 3 (L3) handover. L3 handover menyebabkan terjadinya perubahan network layer pada MN. Proses L3 handover terjadi setelah proses Layer 2 (L2) handover selesai. Antisipasi perpindahan pada lapisan data link berdasarkan informasi L2 Trigger. L2 Trigger merupakan informasi pada lapisan data link yang terdiri dari informasi koneksi L2 MN dan identifikasi perbedaan alamat pada lapisan data link. Protokol FMIPv6 bertujuan untuk memungkinkan sebuah MN untuk mengkonfigurasi CoA yang baru, sebelum MN tersebut berpindah dan terkoneksi ke jaringan yang baru. Selain itu, protokol FMIPv6 mampu mengeliminasi delay yang terjadi ketika terjadi prosedur Binding Update (BU) dari MN ke HA dan CN. Jika dibandingkan dengan protokol MIPv6 biasa, protokol FMIPv6 dapat lebih efisien dalam 2 hal, yaitu: 1. Mampu mengeliminasi delay konfigurasi IPv6 yang disebabkan oleh: Router discovery Address configuration Duplicate address detection (DAD) 2. Menghilangkan delay yang diakibatkan oleh MN ketika
4 melakukan prosedur BU dengan HA dan CN yang bersangkutan. 2.5 OPNET Network Simulator Opnet modeller adalah sebuah network simulator yang dirancang oleh OPNET Technologies inc. Opnet modeller mengakselerasikan R&D network, mengurangi time-to-market, dan meningkatkan kualitas produk. Dengan menggunakan simulasi, network designers dapat mengurangi biaya penelitian dan memastikan kualitas produk yang optimal. Teknologi terbaru OPNET Modeller menyediakan sebuah lingkungan untuk mendesain protokol dan teknologi juga menguji dan mendemonstrasikan dengan skenario yang realistik sebelum diproduksi. OPNET Modeller digunakan perusahaan perlengkapan jaringan terbesar di dunia untuk meningkatkan desain dari network devices, teknologi seperti VoIP, TCP, OSPFv3, MPLS, IPv6 dan lainlainnya. Core 2 Duo T5550 (1.83 GHz, 667 MHz, 2 MB L2) dengan 1.5 GB memori dan sebagai engine compiler, penulis menggunakan software Visual Studio Sebuah topologi simulasi jaringan akan dibangun sebagai miniatur jaringan yang mencerminkan keadaan sebenarnya apabila teori ini diterapkan pada kondisi yang sesungguhnya. Jaringan ini akan menggambarkan skenario MN yang bergerak keluar dari jaringan asalnya dan masuk ke dalam jaringan lain. MN akan berpindah diantara 4 BSSID yang berbeda. Masing-masing BSSID memiliki network prefix yang berbeda dan terhubung dengan internet dimana setiap node telah dikonfigurasi dengan konfigurasi jaringan mobile ip. Skenario ini dibuat agar menyerupai keadaan yang sebenarnya jika MN terhubung dengan Internet. 3. METODE PENELITIAN Untuk membuktikan bahwa teori Mobile IPv6 dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan praktek untuk mengimplementasikan teori-teori yang ada. Dalam pengimplementasian Mobile IPv6 ini penulis akan menyimulasikan nya dengan menggunakan software simulasi jaringan OPNET yang diinstall pada sebuah komputer dengan spesifikasi Intel Gambar 3.1 Topologi Simulasi Jaringan MIPv6
5 Untuk menganalisa pengaruh route advertisement dalam kinerja Mobile IP pada skripsi ini, penulis telah merancang beberapa skenario dengan perincian sebagai berikut: 1. Skenario 1 analisa topologi jaringan yang telah dirancang, apakah sudah konvergen dan dapat berkomunikasi sebelum MN mulai bergerak (belum terjadi proses handover, MN dan CN berada pada home network). 2. Skenario 2 analisa bahwa konfigurasi mobile ip sudah benar dan proses handover terjadi sehingga MN dapat berpindah dan tetap bisa berkomunikasi dengan CN. Disini akan dilihat hasil ping yang terjadi antara mobile node dengan correspondent node. 3. Skenario 3 analisa kinerja Mobile IPv6 yang ada. Dimana dalam skenario ini akan dibandingkan perubahan delay dan throughput yang terjadi jika nilai parameter router advertise menjadi acuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengubah nilai router advertise interval pada setiap router, karena router advertise interval mempengaruhi cepat lambatnya router akan mengirim advertisenya baik sukses atau gagalnya koneksi. Adapun hal yang akan dibandingkan adalah: a. Simulasi pada kondisi awal b. Simulasi route advertisement diperkecil 25% c. Simulasi route advertisement diperkecil 50% d. Simulasi route advertisement diperkecil 75% e. Simulasi route advertisement diperbesar 25% f. Simulasi route advertisement diperbesar 50%\ g. Simulasi route advertisement diperbesar 75% 4. HASIL DAN ANALISA Untuk skenario pertama, trajectory attribute pada mobile node di set menjadi none yang bertujuan untuk mengamati hasil delay dan throughput ketika mobile node dalam keadaan tidak bergerak. Pada skenario ini juga akan dilihat apakah terjadi komunikasi antara mobile node dengan correspondent node dengan mengamati hasil ping antara keduanya. Tabel 4.1 Ping Skenario 1 No IP Address Hop Node Name Delay :193:: Mobile Node :194:: Home Agent :195:: Internet :192:: Foreign Agent :192:: Correspondent Node :192:: Correspondent Node :195:: Foreign Agent 2
6 8 2001:194:: Internet :193:: Home Agent :193:: Mobile Node Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dalam topologi simulasi jaringan Mobile IPv6 ini, mobile node dapat berkomunikasi dengan correspondent node dengan total response time detik. Kemudian hasil simulasi untuk delay didapatkan nilai minimum delay adalah detik, nilai maksimum delay detik dan nilai rata-rata delay detik. skenario 3a menghasilkan rata-rata delay detik dan rata-rata delay 4637 bits/detik. Untuk skenario 3b rata-rata delay adalah detik dan 4984 bits/detik untuk nilai throughput. Untuk skenario 3c rata-rata delay detik dan rata-rata throughput 5709 bits/detik. Gambar 4.2 Delay Skenario 3a vs 3b Gambar 4.1 Pergerakan Mobile Node Untuk skenario kedua, dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa mobile node mengalami perpindahan network dari home agent ke foreign agent 1 pada sekitar menit ke 3, kemudian berpindah ke foreign agent 2 pada sekitar menit ke 11 dan berpindah ke foreign agent 3 pada menit ke 19 dan pada menit ke 26 mobile node kembali terkoneksi dengan home agent. Pada skenario ketiga, parameter yang akan diubah adalah nilai Router advertise interval. Nilai awal router advertisement interval adalah (0.5,1). Hasil untuk Gambar 4.3 Throughput Skenario 3a vs 3b Skenario 3d merupakan skenario dengan hasil terbaik. Nilai rata-rata delay turun 32% atau detik, sedangkan nilai throughput meningkat 69% atau 7838 bits/detik. Untuk skenario 3e rata-rata delay detik, rata-rata throughput 4424 bits/detik. Untuk skenario 3f rata-rata delay dan rata-rata throughput 4282
7 bits/detik. Dan untuk skenario 3g rata-rata delay dan nilai throughput 4184 bits/detik 5. KESIMPULAN Dari data yang didapatkan pada hasil simulasi, dapat disimpulkan bahwa: 1. Total response time terbaik adalah ketika mobile node dan correspondent node berada pada jaringan network yang sama. Dari hasil simulasi yang bisa dilihat pada tabel 4.4, total response time yang terbaca adalah detik. Hal ini disebabkan karena fungsi route optimation pada IPv6 yang membuat paket data dari correspondent node tidak kembali ke home agent tetapi langsung menuju mobile node. 2. Dengan memperkecil nilai Router Advertise Interval pada router, maka nilai delay yang dilihat dari sisi mobile node akan semakin kecil. Hal ini dibuktikan pada perbandingan grafik delay antar skenario pada bab 4. Hasil simulasi terbaik dapat dilihat dari hasil data skenario 3d, terjadi penurunan nilai delay sebesar 32% atau detik. 3. Dari segi throughput, dari data simulasi dapat disimpulkan dengan memperkecil nilai router advertise interval akan mengakibatkan nilai throughput semakin besar. Hal ini juga dibuktikan pada perbandingan grafik throughput antar skenario pada bab 4. Hasil simulasi terbaik dapat dilihat dari hasil data skenario 3d, terjadi peningkatan nilai throughput sebesar 69% atau 3201 bits / detik. REFERENSI [1] Lammle. Todd, CCNA Cisco Certified Network Associate 2005 [2] Cisco System. ( ). Implementing IPv6 Addressing and Basic Connectivity. Oktober [3] Johnson. D., Perkins. C., J. Arkko, Mobility Support in IPv6, Juni 2004 [4] Fikri Ahmad Setiawan, Analisa Perbandingan Kualitas Voip Menggunakan Codec G711 dan GSM dengan Menggunakan Metode Fast Handover Pada Mobile IPv6 (FMIPv6),Teknik Elektro UI,2010 [5] Aazam, M. Khan, I. Alam, M. Qayyum, A. Comparison of IPv6 Tunneled Traffic of Teredo and ISATAP over Test-bed Setup 2010 [6] Computer Networks. (Februari 2002) Evaluation of Mobility and Quality of Service Interaction. November [7] OPNET Aplication and Network Performance. November
8 [8] RFC 1256, RFC 2373, RFC 2461, RFC 3513, RFC 3775, RFC [9] Dunmore. Martin, Pagtzis. Theo, Mobile IPv6 Handover: Performance Analysis and Evaluation, Mei [10] The TCP/IP Guide. (September 2005) ICMPv6 Router Advertisement and Router Solicitation Messages. Desember [11] IPv6 Neighbor Discovery. (Agustus 2008)
BAB 3 KONSEP MOBILE IP. Mobile IPv4 mendukung IPv4 node untuk mobile atau berpindah dari suatu
42 BAB 3 KONSEP MOBILE IP 3.1 Mobile IPv4 Mobile IPv4 mendukung IPv4 node untuk mobile atau berpindah dari suatu lokasi ke lokasi yang lain pada jaringan IPv4 dan memelihara proses komunikasi yang aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alamat IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007 ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN MOBILE IPV6 PADA PT. INDOSAT MEGA MEDIA DAN BPPT Erlangga Putro
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Mobile IPv6 dengan Menggunakan Simulator OMNeT++ Gede Pradipta Yogaswara gunadarma.ac.id Jurusan Teknik
Simulation and Analysis of Mobile IPv6 By Using OMNeT++ Simulator Gede Pradipta Yogaswara Undergraduate Program, Faculty of Industrial Engineering, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Kinerja Protokol OSPFv3 dan RIPng pada Aplikasi FTP di Jaringan Mobile
Analisa Perbandingan Kinerja Protokol OSPFv3 dan RIPng pada Aplikasi FTP di Jaringan Mobile IPv6 Menggunakan OPNET Comparative and Performance Analysis of Protocol OSPFv3 and RIPng on the FTP Application
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Internet akhir-akhir ini telah membuat Internet Protokol (IP) yang merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.
62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital
Lebih terperinciBAB 3 KONSEP MOBILE IP. lokasi ke lokasi yang lain pada jaringan IPv4 dan memelihara proses komunikasi yang
BAB 3 KONSEP MOBILE IP 3.1 Mobile IPv4 Mobile IPv4 mendukung IPv4 node untuk mobile atau berpindah dari suatu lokasi ke lokasi yang lain pada jaringan IPv4 dan memelihara proses komunikasi yang aktif masih
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 PERANCANGAN DAN ANALISA UNJUK KERJA JARINGAN BERBASISKAN MOBILE IPV4 Alex 0700726464 Shendy Jayadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan bergerak, atau yang lebih populer dengan nama Mobile Network (MN), adalah sekumpulan node yang dapat berpindah-pindah tempat dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan
Lebih terperinciAnalisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6
Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6 Nur Hayati 1, Prima Kristalina 2, M. Zen S. Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak
ANALISIS PENGARUH SOFT HANDOVER PADA MOBILE STATION TERHADAP KUALITAS LAYANAN VOIP DI JARINGAN UMTS Putu Fadly Nugraha Putu Fadly Nugraha1, IGAK Diafari Djuni H2, Pande Ketut Sudiarta3 1,2,3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI MOBILE IPV6 DENGAN FAST HANDOVER MOBILE IPV6
ANALISA PERFORMANSI MOBILE IPV6 DENGAN FAST HANDOVER MOBILE IPV6 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan untuk menyusun pedoman praktikum untuk mata kuliah Jaringan Komputer dengan mengimplementasikan teknologi IPv6 yang diimplementasikan pada jaringan komputer,
Lebih terperinciMenentukan Optimasi Routing dengan Pengaturan Route Advertisement pada Jaringan Mobile IPV6
Menentukan Optimasi Routing dengan Pengaturan Route Advertisement pada Jaringan Mobile IPV6 Krisnha Prasetyo Surendro Magister Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ABSTRAK Tuntutan jaman yang serba
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS VOIP MENGGUNAKAN CODEC G.711 DAN GSM DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAST HANDOVER PADA MOBILE IPV6 (FMIPv6) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMNTASI MOBILE IPV6 (MIPV6) UNTUK LAYANAN WEB, DNS DAN FTP SERVER TUGAS AKHIR
DESAIN DAN IMPLEMNTASI MOBILE IPV6 (MIPV6) UNTUK LAYANAN WEB, DNS DAN FTP SERVER TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan
Lebih terperinciKinerja Routing OSPFv3 dan RIPng pada Mobile IPv6 SEMINAR
UNIVERSITAS INDONESIA Kinerja Routing OSPFv3 dan RIPng pada Mobile IPv6 SEMINAR Seminar ini diajukan untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik RISMA HARDIYANI 1006809250 FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciAgenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP
Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi
Lebih terperinciPerancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP
Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.2 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Juli - Desember 2014 Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP DWI ARYANTA, BAYU AGUNG
Lebih terperinciGambar 4.27 Perbandingan throughput rata-rata IIX ke Gateway 2
68 Gambar 4.27 Perbandingan throughput rata-rata IIX ke Gateway 2 Dari gambar 4.27, terlihat bahwa nilai throughput IIX ke Gateway 2 pada skenario router reflector BGP berkisar antara 0-3 paket per detik,
Lebih terperinciLAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T
LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH
ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH Debora Br Sinaga (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan
Lebih terperinciMEKANISME FAST HANDOVER UNTUK PROSES MOBILITY MANAGEMENT DI MOBILE IPv6
MEKANISME FAST HANDOVER UNTUK PROSES MOBILITY MANAGEMENT DI MOBILE IPv6 Rokhmat Wahyuanto 1, Ir. Prima Kristalina, MT 2, Haryadi Amran Darwito, S.ST 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5
BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5 Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi aplikasi FTP, Voice, Video dengan menggunakan parameter- parameter QoS yang
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI
BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Dengan keterbatasan waktu, tempat, dan biaya yang ada, serta terlalu banyakmya jaringan di kantor-kantor dan laboratorium BPPT yang perlu dihubungkan dengan interkoneksi
Lebih terperinciNETWORK MANAGEMENT TASK 2
NETWORK MANAGEMENT TASK 2 DI SUSUN OLEH : MARINI SUPRIANTY 09011181419016 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017 SNMP information based routing mechanism for fast handoff
Lebih terperinciPerancangan dan Analisis Perbandingan Implementasi OSPF pada Jaringan IPv4 dan IPv6
Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.1 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Januari - Juni 2014 Perancangan dan Analisis Perbandingan Implementasi OSPF pada Jaringan IPv4 dan IPv6 PAULINE RAHMIATI,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama
Lebih terperinciPengantar IPv6 Sri Tomo 5)
ISSN : 1693-1173 Pengantar IPv6 Sri Tomo 5) Abstrak Internet protokol yang kita gunakan sekarang untuk komunikasi di internet dikenal dengan IPv4. IPv4 ini telah berumur lebih dari 20 tahun. Suksesor dari
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI AUTOCONFIGURATION ADDRESS IPV4 DENGAN IPV6 TUGAS AKHIR
ANALISIS PERFORMANSI AUTOCONFIGURATION ADDRESS IPV4 DENGAN IPV6 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (S1) pada Jurusan Teknik
Lebih terperincimenggunakan IPv4 dan jaringan komputer yang menggunakan IPv6 menggunakan parameter delay, throughput dan packet loss. 2.
1. Pendahuluan IPv6 adalah protokol internet yang dikembangkan untuk menggantikan IPv4. Alasan utama dikembangkannya IPv6 adalah untuk meningkatkan ruang alamat internet sehingga mampu mengakomodasi perkembangan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang berusaha untuk menguraikan pembahasan pada penelitian yang akan dilakukan. Tahapan ini merupakan dasar
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK
ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI
BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 5.1 Implementasi Simulasi Kinerja jaringan Adhoc sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat pengiriman data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah router merupakan sebuah perangkat keras yang bekerja pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection) layer yang ada. Fungsi router
Lebih terperinciPerformance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server
Performance Analysis of VoIP-SIP using on a Proxy Server Sigit Haryadi dan Indra Gunawan Teknik Telekomunikasi - Institut Teknologi Bandung sigit@telecom.ee.itb.ac.id Ringkasan Pada penelitian ini, dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM
BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET
ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad-hoc Network (VANET) merupakan perkembangan dari Mobile Adhoc Network (MANET). Perbedaan utama antara kedua sistem tersebut dimana VANET adalah jaringan
Lebih terperinciNetwork Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom
Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing
Lebih terperinciWorkshop IPv6 on MikroTik
Workshop IPv6 on MikroTik Apjii Postel 25 November 2009 Jakarta 1 Trainer Nico Malun Introduction MikroTik Certified Trainer nux@ufoakses.co.id Company Distributor Mikrotik in Indonesia 2 Overview IPv6
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infrastruktur jaringan yang memadai dan memiliki redundansi sangatlah dibutuhkan bagi suatu instansi. Hal ini akan sangat berguna ketika jalur utama pada jaringan mengalami
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.
ABSTRAK VPN merupakan sebuah teknologi yang hadir sebagai solusi dari tuntutuan user yang menginginkan proses pengiriman data yang lebih aman dan sudah banyak dipakai oleh Service Provider pada jaringan
Lebih terperinciBAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN
BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN 3.1 Topologi Jaringan Topologi jaringan yang digunakan untuk pengujian routing protokol RIPng dan OSPFv3 Menggunakan bentuk topologi ring dengan 3 buah router
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.
Lebih terperinciTELEKONFERENSI MENGGUNAKAN IPv6 UNICAST DAN IPv6 MULTICAST PADA JARINGAN LAN DENGAN PROTOKOL SDR DAN RAT
TELEKONFERENSI MENGGUNAKAN IPv6 UNICAST DAN IPv6 MULTICAST PADA JARINGAN LAN DENGAN PROTOKOL SDR DAN RAT Dessyanto Boedi Prasetyo 1), Juwairiah 2), Purinta Dedi Setiyawan 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciLAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6
Gambaran Umum Referensi OSI LAYERED MODEL Pertemuan 6 Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol
Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Internet akhir-akhir ini telah membuat Internet Protocol (IP) yang merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti perkembangan
Lebih terperinciKeywords: Mobile IP, FMIPv6, WAVE, NS-2, SUMO Syadwina Mayhani 1, Fazmah Arif Yulianto, ST., MT. 2, Anton Herutomo, S.T., M.Eng.
ANALISIS PERFORMANSI FMIPV6 (FAST HANDOVER MOBILE IPV6) PADA JARINGAN WIRELESS ACCESS IN VEHICULAR ENVIRONMENT (WAVE) 802.11P PERFORMANCE ANALYSIS OF FMIPV6 (FAST HANDOVER MOBILE IPV6) ON WIRELESS ACCESS
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI
BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 5.1 Implementasi Simulasi Kinerja jaringan Adhoc sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat pengiriman data
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),
Lebih terperinciEvaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed
Evaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed Eri Sugiantoro Laboratory for Telecommunication Networks Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111 Tel
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus
BAB IV ANALISA 4.1 ANALISA TOPOLOGI Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus difungsikan sebagai router penghubung dengan jaringan internet. Masing-masing server dihubungkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan jaringan komputer dewasa ini semakin pesat dan semakin besar, berkembangnya suatu jaringan maka manajemen jaringan juga menjadi lebih kompleks dan rumit.
Lebih terperinciSILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A22.53110 / Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Agustus
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia memasuki era baru di mana setiap entitas saling terkoneksi dan terintegrasi. Internet merupakan sarana untuk menghubungkan setiap perangkat. Pertukaran informasi
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA INFRASTRUKTUR LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL PADA PT. AJ CENTRAL ASIA RAYA. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat
TUGAS AKHIR ANALISA INFRASTRUKTUR LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL PADA PT. AJ CENTRAL ASIA RAYA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan Untuk koneksi jaringan data center dari San Jose dan Freemont, penulis mengusulkan membuat suatu jaringan berbasis VPN-MPLS. Dengan perancangan jaringan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Topologi Jaringan Dilakukan test bed terhadap 3 macam jaringan, yaitu IPv4 tanpa MPLS, IPv4 dengan MPLS dan IPv6 dengan MPLS. Jaringan test bed yang digunakan merupakan simulasi
Lebih terperinciBAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF
BAB 3 Analisis Routing Protokol BGP & OSPF 3.1 Existing Network PT. Orion Cyber Internet memiliki dua network besar, yaitu network Core dan network POP. Network core meliputi network inti yang akan menghubungkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed
BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed Pada gambar 4.1 adalah lokasi testbed yang akan diambil datanya. Lokasi testbed berada di lingkungan fakultas teknik Universitas, tiga buah router diletakkan di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koneksi antar jaringan yang sering disebut dengan internetwork terbentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koneksi antar jaringan yang sering disebut dengan internetwork terbentuk dari jaringan-jaringan yang heterogen. Supaya antar jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH
ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH Bayu Nugroho, Noor Akhmad Setiawan, dan Silmi Fauziati Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPertemuan III. Referensi Model TCP/IP
Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaringan komputer sudah semakin luas, sehingga memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang amat jauh (Qonitah, 2012).
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5870
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5870 ANALISIS PERFORMANSI FMIPV6 (FAST HANDOVER MOBILE IPV6) PADA JARINGAN WIRELESS ACCESS IN VEHICULAR ENVIRONMENT (WAVE) 802.11P
Lebih terperinciAnalisis Performansi FHMIPv6 (Fast Handover for Hierarchical Mobile IPv6) pada Jaringan WAVE (Wireless Access in Vehicular Environment) 802.
Analisis Performansi FHMIPv6 (Fast Handover for Hierarchical Mobile IPv6) pada Jaringan WAVE (Wireless Access in Vehicular Environment) 802.11p Analysis of FHMIPv6 (Fast Handover for Hierarchical Mobile
Lebih terperinciKonfigurasi dan Analisis Performansi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2
Konfigurasi dan Analisis Performansi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2 Kukuh Aris Santoso 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Kukuhpwu@gmail.com Abstrak Dalam
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B
LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B 3.34.13.1.13 PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciANALISA SIMULASI MOBILE IPv6 (MIPv6) PADA JARINGAN WLAN
ANALISA SIMULASI MOBILE IPv6 (MIPv6) PADA JARINGAN WLAN Oleh: Igor Novid 1, Zaini 1, Ihsan Lumasa Rimra 2 1 Teknik Elektro UNAND, 2 Teknik Elektro Politeknik Negri Padang Abstrak Mobile IP (MIP) adalah
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A22.53110/ Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer 2. Program Studi : Teknik Informatika-D3 3. Fakultas
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciMODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS
PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MOBILE IPV6 SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MOBILE IPV6 SKRIPSI DEDI SUPRIYATNA 0606078323 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK DESEMBER
Lebih terperinciBAB 4. ANALISA. 4.1 Analisa Pengujian Pemilihan Jalur Pengiriman Data
BAB 4. ANALISA Setelah perancangan selesai dan semua router dan PC sudah selesai dikonfigurasi, lalu akan dilakukan analisa berdasarkan 4 metode pengujian berikut : 4.1 Analisa Pengujian Pemilihan Jalur
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan komputer saat ini semakin banyak digunakan oleh orang, terlebih kebutuhan akan akses jaringan nirkabel. Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah salah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MODEL SIMULASI
BAB III PERANCANGAN MODEL SIMULASI Pada Bab III akan dirancang suatu pemodelan sistem dimana metode pengamatan dibagi menjadi dua cara, yaitu dalam pencarian quality of service, yaitu delay, jitter, packetloss,
Lebih terperinciMODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)
MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara
Lebih terperinciAnalisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh
Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.1 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Januari - Juni 2014 Analisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh DWI ARYANTA, ARSYAD RAMADHAN DARLIS,
Lebih terperincilapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.
TCP dan IP Kamaldila Puja Yusnika kamaldilapujayusnika@gmail.com http://aldiyusnika.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2013IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,
Lebih terperinciBAB 4. Evaluasi Performansi
BAB 4 Evaluasi Performansi 4.1 Skenario 1 4.1.1 Trafik CBR 10 Koneksi Pada bagian ini akan ditampilkan hasil simulasi berupa parameter-parameter performansi yaitu throughput, packet control dan packet
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol
BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, akan dibuat jaringan yang terintegrasi
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP
Lebih terperinci