BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap 14 perusahaan yang melakukan IPO pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap 14 perusahaan yang melakukan IPO pada"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap 14 perusahaan yang melakukan IPO pada sektor perdagangan dan jasa selama tahun 2004 hingga Berikut ini disajikan sekilas informasi perusahaan-perusahaan tersebut: Pembangunan Jaya Ancol PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, properti dan perdagangan dan jasa. Perusahaan memiliki beberapa anak usaha antara lain PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) yang bergerak di bidang pariwisata, PT Seabreez Indonesia dalam bidang perdagangan barang dan jasa, dan PT Jaya Ancol yang disiapkan untuk terjun ke dalam sektor infrastruktur. Sementara itu sektor properti langsung ditangani oleh perusahaan. Berikut adalah sekilas tentang anak perusahaan PT. Pembangunan Jaya Ancol: 1. PT Taman Impian Jaya Ancol ( TIJA ) merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang rekreasi. Unit-unit yang berada di bawah pengelolaannya antara lain adalah : Dufan, Samudra, Atlantis Water Adventure, dan Taman dan Pantai (Pintu Gerbang). TIJA memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan perusahaan. Visi TIJA ke depan adalah menjadi tempat rekreasi terbesar dan terbaik di Asia Tenggara. Sebagai salah satu langkahnya, unit Dufan telah memperoleh Sertifikat Standar Pelayanan Mutu ISO 9001:

2 47 dari LLOYD S REGISTER QUALITY ASSURANCE (LRQA) pada tahun PT Seabreez Indonesia ( Seabreez ) merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa, pengangkutan, dan pengelolaan tempat rekreasi. Seabreez juga melayani jasa angkutan laut dari kawasan Ancol menuju pulau Bidadari dan sekitarnya. Selain itu, Seabreez juga menyelenggarakan pertunjukan keliling (traveling show) pentas lumba-lumba di beberapa daerah di Indonesia. 3. PT Philindo Sporting Amusement and Tourism Corporation ( Philindo ) merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang hiburan. Saat ini, Philindo mengelola pusat hiburan HAILAI yang berlokasi di kawasan Ancol Barat. 4. PT Jaya Bowling Indonesia ( Jaya Bowling ) merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan kawasan olahraga bolling dengan nama Jaya Bolling yang terletak di Ancol Barat, tepat berdampingan dengan HAILAI 5. PT Jaya Ancol ( Jaya Ancol ) merupakan anak perusahaann yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa yang didirikan pada akhir tahun PT Jaya Ancol mengelola pertunjukan pertunjukan lumba-lumba dan singa laut di Siou Tien Park, Vietnam. 6. PT Jaya Ancol Pratama Ancol ( JAPT ) merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dan kontruksi yang didirikan pada akhir tahun

3 JAPT digunakan sebagai special purpose vehicle (SPV) untuk terjun ke proyek pembangunan dan pengelolaan jalan tol Indosiar Karya Media Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk didirikan pada tahun 1991 dengan nama PT Indovisual Citra Persada dan beroperasi di bidang jasa komunikasi. Melalui restrukturisasi perusahaan, perusahaan mengubah nama menjadi PT Indosiar Karya Media pada bulan Agustus 2003 dan menjadi induk perusahaan PT Indosiar Visual Mandiri ( Anak Perusahaan ), yang berusaha di industri pertelevisian berskala nasional. Sejak tahun 2004, perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham IDKM. PT Indosiar Karya Media Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. PT Indosiar Karya Media Tbk beralamat di Jl. Damai No. 11, Daan Mogot Jakarta Barat Indonesia, dengan alamat web : Mitra Adiperkasa Tbk Sejak didirikan pada tahun 1995, Mitra Adi Perkasa telah mencapai pertumbuhan yang fenomenal dari tahun ke tahun, dan salah satu pencapaian penting adalah melaksanakan penawaran umum perdana pada bulan November Kini perusahaan merupakan perusahaan ritel gaya hidup terkemuka di Indonesia dengan portofolio usaha yang beragam, mulai dari perlengkapan olahraga, fashion, department stores, kids, food and beverages dan lifestyle.

4 Multi Indocitra Tbk PT. Multi Indocitra Tbk. didirikan pada tanggal 11 Januari 1990 dengan maksud dan tujuan untuk mendistribusikan produk perawatan dan perlengkapan untuk kebutuhan bayi, ibu hamil dan menyusui serta produk perawatan kulit. Produk-produk yang didistribusikan dengan merek Pigeon tersebut dihasilkan oleh anak perusahaan dari pabrik yang berlokasi di Cikande, Banten. Per tanggal 31 Desember 2009 jumlah karyawan perseroan dan anak perusahaan adalah sebanyak 965 orang. Produk perlengkapan untuk bayi, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui di produksi oleh anak perusahaan, PT. Pigeon Indonesia, yang memproduksi antara lain botol susu dan dot bayi silikon dengan merek Pigeon. Sedangkan produk perawatan kulit diproduksi oleh anak perusahaan Perseroan, yaitu PT. Multielok Cosmetic yang memproduksi antara lain bedak, shampo, sabun cair yang digunakan oleh bayi, anak-anak dan remaja. Sejalan dengan peluang bisnis yang ada, pada saat ini perusahaan telah mengembangkan lini usaha lampu listrik hemat energi merek HORI dimana telah mulai dipasarkan di sebagian besar wilayah Indonesia Ace Hardware Indonesia Tbk Berawal dari PT Kawan Lama Home Center yang didirikan kelompok usaha Kawan Lama pada tahun 1995, dengan gerai pertama yang berlokasi di Karawaci, Tangerang, Jawa Barat (dibuka pada tahun 1996). Sejak saat itu perusahaan terus berkembang secara bertahap dan mantap, dan saat ini mengelola

5 50 39 gerai di kota-kota besar di Indonesia. Ace Hardware Indonesia memanfaatkan peluang dari kebiasaan orang Indonesia yaitu budaya Buy It Yourself (membeli sendiri), dengan menawarkan berbagai produk home improvement dan gaya hidup yang dibutuhkan konsumen, yang kemudian mempekerjakan tukang untuk memasang produk tersebut di rumah mereka. Keberhasilan perusahaan dalam membangun reputasi sebagai pusat belanja terpadu (one-stop shopping) untuk produk perkakas berkualitas adalah buah dari sinergi proses bisnis dalam memperoleh dan menjual produk-produk terbaik bagi para pelanggan. Dengan menawarkan berbagai jenis produk mutakhir dengan harga kompetitif, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi proses bisnis mulai dari pengadaan dan penyimpanan barang hingga distribusi dan pemasaran, sehingga memungkinkan perusahaan memberikan nilai tambah dalam bentuk harga yang realistis. Tahap perkembangan perusahaan selanjutnya adalah untuk berbagi sukses dengan masyarakat luas, melalui IPO pada tanggal 6 November 2007, dengan menawarkan 30% sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Tujuan perusahaan adalah untuk membuka peluang bagi para pelanggan, investor, dan mitra bisnis lain untuk bertumbuh dan meraih keberhasilan bersama Catur Sentosa Adiprana Tbk Pada 1966, Eka Sentosa (Alm.) bersama dengan Darmawan Putra Totong membuka toko cat kecil berukuran 40m2 di Jalan Gajah Mada 56, Jakarta. Toko ini diberi nama Toko Tjat Sentosa yang menjual produk cat yang masih jarang

6 51 saat itu. Tidak hanya menjual cat, usaha terus berkembang dengan menjual bahan bangunan dengan produk yang lebih beragam. Tahun 1970, toko tidak hanya menjual, tapi menjadi memasarkan dan mendistribusikan. Mulailah perintisan usaha sebagai distributor bahan bangunan dengan modal kepercayaan. Usaha distribusi semakin berkembang dan besar dari tahun ke tahun. Untuk menopang usaha tersebut didirikanlah PT Catur Sentosa Adiprana pada bulan Desember Tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 1997 Budyanto Totong melihat kesempatan lainnya yaitu bisnis ritel modern dengan memperkenalkan konsep one stop shopping bahan bangunan di Indonesia dengan brand Mitra10. Bisnis ini dikembangkan dengan tujuan untuk menangkap peluang adanya perubahan pola berbelanja dari tradisional ke modern, memperkuat sinergi dengan Prinsipal, transaksi yang berbasis tunai, dan memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi. Kini perusahaan yang juga sudah merupakan perusahaan publik, sampai saat ini telah memiliki 32 cabang distribusi, 22 outlet ritel modern Mitra10, 5 showroom SB Furniture dan 5 cabang distribusi kimia yang menyebar di seluruh Indonesia, dibantu dengan karyawan, dan mendistribusikan lebih dari item produk. Saat ini perusahaan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi bahan bangunan & ritel moderen dan distribusi kimia, dengan jaringan yang tersebar di hampir seluruh pelosok Indonesia. Untuk terus bertumbuh dan mengembangkan kegiatan usahanya, perusahaan kembali memperkuat struktur

7 52 permodalannya melalui proses Initial Public Offering. Perusahaan telah menjadi anggota Bursa Efek Indonesia dan telah mencatatkan sahamnya pada tanggal 12 Desember Media Nusantara Citra Tbk PT Media Nusantara Citra, Tbk (MNC) didirikan pada tanggal 17 Juni Tujuan perusahaan didirikan adalah untuk menaungi dan mengelola berbagai unit usaha media di bawah payung satu perusahaan induk dan operasional agar terbentuk grup media yang sinergis, terintegrasi dinamis dan kreatif dalam meghadapi persaingan bisnis di industri media yang kompetitif. MNC melaksanakan penawaran umum perdana pada tanggal 22 Juni Perusahaan ini beroperasi pada stasiun penyiaran televisi, media cetak, jaringan radio, value added services, media online, rumah produksi, agen periklanan, manajemen artis, produksi konten dan distribusi konten Destinasi Tirta Nusantara Citra Tbk Perusahaan yang sekarang bernama PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa perjalanan (traveling) bagi tamu asing, baik untuk keperluan bisnis maupun liburan, dan beroperasi secara 24 jam. Perusahaan mengemas berbagai paket perjalanan wisata seperti Overland Tours, Round Trips, Beach Holiday (Shocking Offers), daily Sight Seeing di Jakarta dan Bali, Private Tours, Ground Handling Service, Maupun Special

8 53 Design untuk program insentif dan special interest; yang di dalamnya meliputi akomodasi, transportasi, pemandu wisata, entrance fee atau donation yang berlaku, meals, program acara, dan hal lain yang berhubungan Hotel Mandarine Regency Tbk Perusahaan didirikan pada tanggal 28 Oktober 1986 dengan nama PT. Batam Jaya Hotel dengan maksud dan tujuan untuk menjalankan usaha dalam bidang industri perhotelan, dengan nama hotel Batam Jaya Hotel. Tahun 1994, PT Batam Jaya Hotel diambil alih (take over) oleh PT. Raco Indoland yang berakantor pusat di Jakarta. Dalam perjalanannya perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan akhirnya pada tahun 1997 nama perusahaan berubah menjadi PT. Hotel Mandarine Regency Kokoh Inti Arebama Tbk Didirikan pada tahun 2001 di Jakarta dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun PT Kokoh Inti Arebama Tbk bergerak dalam bidang layanan pendistribusian bahan-bahan bangunan. Memiliki jejaring usaha meliputi seluruh wilayah nasional terutama untuk produk-produkk keramik, cat pelapis anti bocor, sanitari, genteng dan semen. Sejalan dengan meningkatnya kinerja perusahaan, maka tanggal 9 april 2008 perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada masa awal berdirinya perusahaan menjadi distributor tunggal untuk produk-produk PT

9 54 Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, PT KIA Serpih Mas, dan PT KIA Keramik Mas Triwira Insanlestari Tbk PT Triwira Insanlestari Tbk. berdiri sejak tahun 1992, sebagai salah satu anak perusahaan Hengtraco Group. Bermula dari sebuah kantor kecil di kawasan Glodok, perusahaan ini memulai kegiatannya dengan mengimport dan menjual produk technical hardware, diantaranya chain hoist dan crane. Dalam periode 8 tahun, jajaran produk yang ditangani meluas hingga produk perlengkapan dan keselamatan kerja (safety equipments), alat-alat technical automotive, dan mesin serta technical hardware. Perkembangan pesat ini terjadi karena perseroan telah terbukti berhasil memenuhi berbagai jenis kebutuhan industri alat berat yang berkualitas dengan harga yang bersaing dan tepat waktu dalam pengiriman, serta diikuti dengan sikap kerja yang profesional dan transparan. Saat ini perseroan telah memiliki beberapa kantor cabang di Jakarta dan Balikpapan, dengan puluhan agen yang tersebar antara lain di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Pada awal Januari 2008 Perseroan memutuskan untuk melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Reputasi dan profesionalisme perseroan juga menghasilkan kepercayaan dari beberapa principal utama baik dari Amerika, Australia, China, Jepang, Jerman, Kanada, dan berbagai negara Eropa lainnya. Hal ini terbukti dengan dipercayakannya PT Triwira Insanlestari Tbk. sebagai agen tunggal produk-

10 55 produk mereka di Indonesia. Selain itu PT Triwira Insanlestari Tbk. Juga dikenal sebagai pemasok alat-alat berat yang memenuhi berbagai standar internasional seperti ANSI (American National Standard Institute), JIS (Japan Industrial Standard), CE (Certified Europe) dan berbagai standar lainnya. Untuk kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan produk, maka perusahaan memberikan pelayanan after sales services berupa pemasangan, pelatihan, suku cadang, perbaikan, perawatan yang meliputi bidang pengadaan alat-alat otomotif, pengadaan alat-alat technic, konstruksi baja-bagian hoist, craine dan generator, serta pengadaan alat-alat safety Dian Swastatika Sentosa Tbk Perusahaan didirikan di Jakarta pada tanggal 2 agustus 1996 dengan nama PT Dian Swastatika Sentosa. Pada tahun 1998, perseroan mulai mengoperasikan empat kompleks pembangkit listrik dan uap dengan total kapasitas produksi saat ini sebesar 300 MW untuk listrik dan ton/jam untuk penyediaan uap. Kompleks pembangkit ini berada di wilayah Tangerang, Serang dan karawang. Setelah merger dengan PT Supra Veritas pada akhir desember 2004, perusahaan melakukan usaha diversifikasi usaha dengan mulai melakukan kegiatan perdagangan pulp, kertas dan bahan kimia. Pada tahun 2008, perusahaan mulai memasuki usaha telekomunikasi dengan menyewakan menara BTS kepada beberapa operator telekomunikasi seluler. Saat ini, perusahaan memiliki menara BTS yang tersebar di pulau

11 56 Jawa, Bali dan Lombok. Perusahaan melakukan penawaranm umum perdana pada tanggal 10 desember Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk berawal pada tahun 1989 dengan dimulainya usaha dagang rokok dan barang-barang konsumsi oleh pendiri yaitu Djoko Susanto. Pada tahun 1999 usaha tersebut beralih ke bidang usaha minimarket yang diawali melalui PT Alfa Mitramart Utama dan menjadi fokus bisnis utama yang berlanjut hingga saat ini Trikomsel Oke Tbk Sebagai perusahaan penyedia produk dan layanan telekomunikasi di Indonesia, PT Trikomsel Oke Tbk didirikan di Jakarta pada tanggal 7 oktober 1996 dengan nama PT Trikomsel Citrawahana. Pada tahun 2000 PT Trikomsel Multimedia dan terakhir pada tahun 2007 menjadi PT Trikomsel Oke. Selain menyediakan berbagai pilihan produk dan layanan komunikasi seluler, perusahaan juga merupakan distributor untuk produk-produk operator ternama di Indonesia. Aktivitas usaha perusahaan dilakukan melalui jalur distribusi dan ritel dengan berlandaskan pada semangat terus menumbuhkan nilai kehidupan yang berkesinambungan. Perusahaan memiliki jaringan ritel dengan cakupan yang luas meliputi seluruh wilayah Indonesia yang didukung dengan infrastruktur yang terus

12 57 berkembang. Jaringan ritel tersebut dipresentasikan dalam bentuk gerai ritel dengan nama OkeShop. Untuk memperluas jaringan distribusi, kenyamanan pelanggan dan jangkauan pasar yang lebih luas, perusahaan juga meluncurkan layanan penjualan telepon seluler secara online melalui Situs ini menjadi toko online pertama di Indonesia yang menawarkan alat telekomunikasi dengan pembayaran menggunakan kartu kredit. Memasuki kuartal ketiga 2009, perusahaan juga melakukan diversifikasi produk dan layanan untuk mulai merambah pada pasar netbook melalui kerjasama dengan pemegang merek-merek internasional ternama. Perusahaan terus mengupayakan pertumbuhan yang diwujudkan melalui tahapan baru yang telah dijalani perusahaan dengan menjadi perusahaan publik pada 14 April Deskripsi Hasil Penelitian Sebelum dilakukan analisis pengaruh antara variabel independen dan dependen, maka terlebih dahulu akan dideskripsikan masing-masing variabel penelitian yaitu profitabilitas dan harga saham untuk menjawab rumusan masalah 1,2 dan Deskripsi Profitabilitas Perusahaan Dalam penelitian ini profitabilitas dijadikan variabel independen atau variabel bebas dari penelitian. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini, profitabilitas menggunakan return on equity sebagai indikatornya. ROE mengukur

13 58 tingkat penghasilan bersih yang diperoleh oleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan. Rasio sebesar 1 % menunjukkan bahwa tingkat return yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 1 %. Nilai ROE diperoleh dengan cara membagi laba setelah pajak dengan total modal. Berikut adalah daftar ROE yang diperoleh perusahaan-perusahaan sektor perdagangan dan jasa satu tahun sebelum melakukan IPO. Tabel 4.1 Nilai ROE Pada Sektor Perdagangan dan Jasa yang Melakukan IPO Tahun (dalam jutaan rupiah, kecuali ROE) No Nama Perusahaan Net Total ROE Income Equity 1 Pembangunan Jaya Ancol Indosiar Karya Media Tbk Mitra Adiperkasa Tbk Multi Indocitra Tbk Ace Hardware Indonesia Tbk 27,01 81, Catur Sentosa Adiprana Tbk Media Nusantara Citra Tbk Destinasi Tirta Nusantara Tbk Hotel Mandarine Regency Tbk Kokoh Inti Arebama Tbk Triwira Insanlestari Tbk Dian Swastatika Sentosa Tbk Sumber Alfaria Trijaya Tbk Trikomsel Oke Tbk Berdasarkan data pada tabel 4.1 terlihat bahwa rata-rata ROE diperoleh dari ke-14 perusahaan sektor perdagangan dan jasa yang melakukan IPO sepanjang tahun adalah sebesar 0,1675 atau 16,75%. Untuk ROE yang

14 59 paling tinggi diperoleh oleh Multi Indocitra Tbk dengan nilai ROE sebesar atau 35,09%. Artinya setiap Rp 1,00 laba yang diperoleh mewakili modal sebesar Rp. 0,3509. Hal ini dikarenakan Multi Indocitra Tbk memiliki perbandingan laba bersih dan total modal paling tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sektor perdagangan dan jasa lainnya. Sedangkan nilai ROE paling rendah diperoleh oleh Indosiar Karya Media Tbk dengan ROE sebesar atau 0.02%. Hal itu dikarenakan oleh kecilnya laba bersih yang diperoleh perusahaan sehingga mengakibatkan ROE yang begitu rendah. Beragamnya nilai ROE yang didapat oleh perusahaan pada saat melakukan IPO tentu saja dikarenakan laba dan jumlah ekuitas yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan tersebut bervariasi Deskripsi Harga Saham di Pasar Perdana Variabel dependen atau terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham di pasar perdana. Artinya harga saham yang ditawarkan pada saat perusahaan pertama kali melakukan IPO atau Penawaran Umum Perdana. Berikut adalah harga saham yang terjadi di pasar perdana : Tabel 4.2 Harga Saham Saat Melakukan IPO di Pasar Perdana Pada Perusahaan sektor Perdagangan dan Jasa Tahun No KODE Nama Perusahaan IPO Price 1 PJAA Pembangunan Jaya Ancol IDKM Indosiar Karya Media Tbk MAPI Mitra Adiperkasa Tbk MICE Multi Indocitra Tbk ACES Ace Hardware Indonesia Tbk 820

15 60 No KODE Nama Perusahaan IPO Price 6 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk MNCN Media Nusantara Citra Tbk PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk HOME Hotel Mandarine Regency Tbk KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk TRIL Triwira Insanlestari Tbk DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk TRIO Trikomsel Oke Tbk 225 Dari data di atas dapat dilihat bahwa harga saham perdana pada perusahaan sektor industri perdagangan dan jasa begitu beragam. Harga paling tinggi dimiliki oleh Dian Swastatika Sentosa Tbk dengan harga Lalu harga tertinggi selanjutnya dimiliki oleh Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang memperoleh harga saham sebesar Sedangkan harga terendah diperoleh Hotel Mandarine Regency Tbk dengan harga saham perdana sebesar Pengujian Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan analisis Korelasi Pearson Product Moment. Analisis korelasi product moment adalah salah satu alat statistik yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya berbentuk interval atau rasio. Dalam hal ini analisis ini ingin mengetahui pengaruh profitabilitas (X) terhadap harga saham (Y). Rumus dari analisis korelasi product moment adalah sebagai berikut:

16 61 r = n( XY) ( X)( Y) ( X ) ( X) n Y { n }{ ( ) ( Y) } 2 (Sugiyono, 2008:250) Berikut ini adalah tabel penolong perhitungan kedua variabel tersebut: Tabel 4.3 Tabel Penolong KODE X Y XY X 2 Y 2 PJAA 0, ,01 0, IDKM 0, ,1102 0, MAPI 0, ,1875 0, MICE 0, ,941 0, ACES 0, ,076 0, CSAP 0, ,84 0, MNCN 0, ,61 0, PDES 0, , HOME 0, ,804 0, KOIN 0, ,801 0, TRIL 0, ,6 0, DSSA 0, ,75 0, AMRT 0, ,5445 0, TRIO 0, ,0225 0, , ,297 0,

17 62 Dari perhitungan di atas kemudian dicari koefisien korelasi Pearson Product Moment untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara profitabilitas terhadap harga saham pada sektor perdagangan dan jasa yang melakukan IPO tahun Berdasarkan jumlah perhitungan di atas, maka rumus koefisien korelasinya adalah: r xy = XY ( X )( Y ) ( X ) n Y 2 { n X }{ ( Y ) } n r xy = 14(1433,297 ) (2,3452 )(7611) 2 { 14 (0, ) ( 2,3452 ) } 14 ( ) ( 7611 ) 2 { } = 20066, ,3172 7, , ,8408 = 2, = 2216, ,85 = 2216, , =0,273 Dari tabel di atas, terlihat bahwa variabel profitabilitas (ROE) memiliki arah korelasi positif sebesar 0,273. Yang artinya profitabilitas (ROE) dengan

18 63 harga saham berhubungan positif. Hal ini berarti semakin besar profitabilitas (ROE) yang didapat perusahaan, maka harga saham semakin besar pula. Maupun sebaliknya, semakin rendah profitabilitas (ROE) yang didapat perusahaan, maka harga saham pun semakin rendah. Dan untuk melihat besarnya pengaruh profitabilitas (ROE) terhadap harga saham, maka digunakan kuadrat dari koefisien korelasinya (koefisien determinasi) yaitu: Dimana : KK = Nilai koefisien korelasi KP= (KK) 2 x 100 % (M. Iqbal Hasan, 2008:248) Maka diperoleh hasil koefisien determinasi sebesar 7,45%. Yang artinya variabel profitabilitas (ROE) hanya mempengaruhi harga saham sebesar 7,45 % saja, sedangkan sisanya sebesar 92,55% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, seperti faktor permintaan dan penawaran, tingkat SBI, valuta asing, dana asing di bursa, IHSG, news and rumours. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan dapat diterima. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangannya. Salah satu bentuk ukuran kinerja perusahaan adalah kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses

19 64 akuntansi yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam penelitian ini hanya mengunakan satu rasio keuangan saja yaitu profitabilitas yang diukur mengunakan return on equity (ROE). Rasio profitabilitas merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya bagi manajemen sebagai alat ukur kinerja perusahaan, tetapi juga bagi investor dan kreditur. Ditinjau dari pihak perusahaan, analisis profitabilitas digunakan umtuk memperoleh pemahaman yang lebih baik untuk melakukan pengendalian intern serta informasi keuangan yang dibutuhkan oleh penyedia dana. Ditinjau dari pihak investor, rasio profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan membayar deviden di masa yang akan datang. Sedangkan dari pihak kreditur, rasio profitabilitas digunakan untuk membayar hutang-hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan data laporan keuangan dari emiten saham sektor perdagangan dan jasa yang melakukan IPO mulai tahun rata-rata tingkat profitabilitas perusahaan tersebut bernilai positif, artinya dapat memberikan laba bagi investor. Semua 14 perusahaan dalam penelitian ini memiliki nilai ROE yang positif, hal itu dikarenakan semua perusahaan menghasilkan laba dalam kegiatan operasionalnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari angka-angka yang termuat dalam laporan keuangan perusahaan yang melakukan IPO terutama rasio profitabilitasnya dengan ROE sebagai indikator terhadap harga saham yang diukur dengan IHSI di pasar perdana. Selanjutnya dilakukanlah

20 65 perhitungan korelasi pearson product moment yang menghasilkan nilai 0,594. Artinya bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROE dengan harga saham memiliki hubungan positif. Setelah diketahui pengaruh antara profitabilitas dengan harga saham, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mencari seberapa besar pengaruhnya dengan menggunakan perhitungan koefisien determinasi dengan rumus: KP= (KK) 2 x 100 % Perhitungan dengan koefisien determinasi menghasilkan nilai sebesar 7,45%. Ini berarti bahwa variabel profitabilitas yang diukur dengan ROE hanya mempengaruhi harga saham sebesar 7,45%, sisanya sebesar 92,55% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, seperti faktor permintaan dan penawaran, tingkat SBI, valuta asing, dana asing di bursa, IHSG, news and rumours. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, hipotesis yang diajukan dapat diterima. Artinya profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap harga saham di pasar perdana. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wina Pujilestari (2009) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan ROA sebagai indikatornya memiliki pengaruh positif terhadap harga saham di pasar perdana. Dengan adanya pengaruh yang positif tersebut diharapkan akan membuat emiten lebih meningkatkan profitabilitasnya. Untuk meningkatkan ROE perusahaan sendiri maka laba perusahaan harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan laba perusahaan memiliki dua alternatif, sesuai yang dikatakan oleh Ajang Mulyadi (2002:22) yang menyatakan bahwa :

21 66 Untuk meningkatkan laba perusahaan dapat ditempuh dengan dua alternatif, yaitu meningkatkan jumlah penghasilan, dan mengusahakan biaya agar turun, serta jika penghasilan tidak dapat digunakan maka biaya yang harus diturunkan. Dengan demikian, maka semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan, maka nilai ROE yang diperoleh pun akan menjadi semakin tinggi yang juga akan membuat harga saham perdana perusahaan tersebut menjadi tinggi sehingga perusahaan dapat memperoleh dana yang optimal. 4.5 Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pendidikan Hasil penelitian ini memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan. Kontribusi tersebut adalah bahwa dalam kajian manajemen keuangan sangat perlu untuk mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham. Faktorfaktor tersebut salah satunya dapat dilihat dari kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam penelitian ini dibahas lebih mendalam tentang salah satu cara dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu dengan melihat profitabilitasnya. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan return on equity sebagai indikator perhitungannya, dimana rasio ini sangat menarik bagi para pemegang saham dan calon pemegang saham karena mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modal yang dimiliki.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara dituntut untuk selalu dapat menjalankan perputaran roda

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara dituntut untuk selalu dapat menjalankan perputaran roda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara dituntut untuk selalu dapat menjalankan perputaran roda perekonomian, karena dengan demikian perekonomian negara dapat tumbuh dengan optimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada akhir-akhir ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada akhir-akhir ini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada akhir-akhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya investor yang melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan industri ritel belakangan ini menunjukkan kemajuan yang begitu berarti ditandai dengan makin banyaknya toko ritel modern di perkotaan. Industri ritel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat / lokasi pada penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009 2012. Alasan mengapa penelitian dilakukan ditempat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin bertahan dan lebih maju perlu mengembangkan strategi

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin bertahan dan lebih maju perlu mengembangkan strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi dan informasi mendorong pertumbuhan dan persaingan di dunia industri semakin kuat. Perusahaanperusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal pada dasarnya merupakan tempat bertemunya pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal pada dasarnya merupakan tempat bertemunya pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal pada dasarnya merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus funds)dengan orang yang membutuhkan dana (perusahaan) dengan cara

Lebih terperinci

PRESS RELEASE REVISI DAFTAR PERUSAHAAN DALAM ANGGOTA INDEKS PEFINDO25 UNTUK PERIODE 1 FEBRUARI Juli 2010

PRESS RELEASE REVISI DAFTAR PERUSAHAAN DALAM ANGGOTA INDEKS PEFINDO25 UNTUK PERIODE 1 FEBRUARI Juli 2010 PRESS RELEASE REVISI DAFTAR PERUSAHAAN DALAM ANGGOTA INDEKS PEFINDO25 UNTUK PERIODE 1 FEBRUARI 2010 31 Juli 2010 PEFINDO25 adalah indeks harga saham dengan anggota terdiri atas perusahaan kecil dan menengah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial 1 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial distress, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap prinsip konservatisme akuntansi. Analisis data dilakukan

Lebih terperinci

PERAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN SKRIPSI

PERAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN SKRIPSI PERAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam mendirikan suatu usaha telah terjadi di berbagai bidang saat ini sudah semakin banyak, semakin banyaknya usaha yang berdiri maka semakin

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang

Lebih terperinci

PRESS RELEASE REVISI DAFTAR PERUSAHAAN DALAM ANGGOTA INDEKS PEFINDO25 UNTUK PERIODE 1 AGUSTUS JANUARI 2010

PRESS RELEASE REVISI DAFTAR PERUSAHAAN DALAM ANGGOTA INDEKS PEFINDO25 UNTUK PERIODE 1 AGUSTUS JANUARI 2010 PRESS RELEASE REVISI DAFTAR PERUSAHAAN DALAM ANGGOTA INDEKS PEFINDO25 UNTUK PERIODE 1 AGUSTUS 2009 31 JANUARI 2010 PEFINDO25 adalah indeks harga saham dengan anggota terdiri atas perusahaan kecil dan menengah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Materi dalam penelitian ini berisikan tentang penganalisaan kinerja keuangan yang menyangkut perusahaan yang bergerak dibidang real estate

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat membuat persaingan juga semakin ketat. Tidak terkecuali untuk perkembangan sektor jasa yang melandasi semua kebutuhan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada perusahaan dagang yang. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada perusahaan dagang yang. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-20012 melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi dampak yang signifikan pada pelaku bisnis maupun pelanggan. Perekonomian modern menawarkan banyak alternatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan teknik atau prosedur yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan teknik atau prosedur yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan teknik atau prosedur yang sangat penting dalam keseluruhan rancangan dan pelaksanaan penelitian dengan metode penelitian, pekerjaan penelitian akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an, melalui pembangunan industri pengolahan kayu terpadu. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN an, melalui pembangunan industri pengolahan kayu terpadu. Pada tahun 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Indonesia mulai memanfaatkan hutan secara ekonomis pada awal tahun 1970-an, melalui pembangunan industri pengolahan kayu terpadu. Pada tahun 2013 dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern semakin meningkat. "Perkembangan itu sejalan dengan tumbuhnya Mall

BAB I PENDAHULUAN. modern semakin meningkat. Perkembangan itu sejalan dengan tumbuhnya Mall 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, keberadaan bisnis ritel atau eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini terjadi karena adanya perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), berdiri sejak tahun 1966, adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), berdiri sejak tahun 1966, adalah UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), berdiri sejak tahun 1966, adalah perusahaan yang menjalankan usaha rekreasi dan property bertema pariwisata. Pengalamannya selama

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA S K R I P S I

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA S K R I P S I PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin meningkat. Semakin pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Bank UOB Buana (UOB Buana) didirikan dengan nama PT Bank Buana Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1956. Bank Buana Indonesia memperoleh ijin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja 37 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja keuangan dan harga saham perdana yang mengalami underpricing. Kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di industri building construction yang sudah masuk di listing Bursa Efek Indonesia per 8 Agustus 2011.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan. Didalam dunia modern saat ini, seorang manajer memegang kunci

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan. Didalam dunia modern saat ini, seorang manajer memegang kunci 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi para investor maupun calon investor perlu mengumpulkan informasi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Penelitian Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan di Indonesia yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Namun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Namun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dan real estate. Perusahaan ini terletak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat karena dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Banyak investor yang mengalokasikan dana yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada saat ini, sektor transportasi nasional khususnya jasa udara dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat ketat. Kondisi tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang akan digunakan adalah semua perusahaan yang go public

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang akan digunakan adalah semua perusahaan yang go public BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pemilihan Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan adalah semua perusahaan yang go public pada periode 2009 hingga 2011 di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (riel assets).

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (riel assets). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Menurut Halim (2005:4)

Lebih terperinci

No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014

No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014 No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014 Kepada Yth, Otoritas Jasa Keuangan Gedung Sumitro Djojohadikusumo Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta Up. Perihal Ibu Nurhaida Kepala Eksekutif Bidang Pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, mengakibatkan berkembangnya pula usaha yang dilakukan oleh para pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran umum Objek penelitian adalah perusahaan Grosir dan perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan tahunan yang diteliti adalah

Lebih terperinci

Paparan Publik. 28 Mei 2018

Paparan Publik. 28 Mei 2018 Paparan Publik 28 Mei 2018 Agenda 1. Tentang Multipolar 2. Segmen Ritel 3. Segmen TMT 4. Segmen Bisnis Lain & Investasi 5. Kilas Kinerja 2017 6. Keputusan RUPS Tahun Buku 2017 Bagian 1 Tentang Multipolar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dimana perkembangan teknologi yang semakin canggih dan didukungnya infrastruktur yang memadai, koneksi internet bukanlah hal yang sulit untuk di dapatkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan mesin jahitnya. Walaupun usaha Isaac Singer tersebut gagal, dialah yang

BAB I PENDAHULUAN. penjualan mesin jahitnya. Walaupun usaha Isaac Singer tersebut gagal, dialah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem bisnis Franchise (waralaba) pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indomarco Prismatama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jaringan ritel waralaba minimarket dengan merek dagang Indomaret. Perusahaan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan HOTEL BERBINTANG di PROVINSI KEPULAUAN RIAU, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan.

Studi Kelayakan HOTEL BERBINTANG di PROVINSI KEPULAUAN RIAU, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. 021 31930108 9 marketing@cdmione.com P T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA () dikenal luas oleh kalangan bisnis nasional dan internasional sebagai perusahaan konsultan yang banyak mengeluarkan studi kelayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih cenderung berbelanja ditempat ritel modern. Semua ini tidak lepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. lebih cenderung berbelanja ditempat ritel modern. Semua ini tidak lepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pergeseran minat belanja dari ritel tradisional ke ritel modern semakin berkembang dari tahun ketahun. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Pengumpulan dana melalui pasar

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Pengumpulan dana melalui pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana positif untuk mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Pengumpulan dana melalui pasar modal dapat dikerahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan diatur dalam Undang Undang No.8 Tahun 1995, dimana mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat 92 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 KESIMPULAN Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut ini: 1. Perkembangan Return on Equity (ROE) emiten sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik yang berupa

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Definisi Perusahaan Perusahaan adalah badan usaha berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum yang menjalankan perdagangan barang atau jasa dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi, rutinitas masyarakat yang meningkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi, rutinitas masyarakat yang meningkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, rutinitas masyarakat yang meningkat merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari sehingga menciptakan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat diantara para pelaku usaha. Perusahaan manufaktur di Indonesia berkembang cukup pesat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan atau Kami ) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa depan. Semakin menjanjikannya dunia pasar modal membuat begitu banyak orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Transaksi jualbeli yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regulasi di Bidang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. regulasi di Bidang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. 0 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat, terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di Bidang keuangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri telekomunikasi Indonesia sudah berkembang sejak tahun 1970-an meskipun saat itu memang masih tergolong sangat sederhana, yaitu hanya terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu entitas bisnis yang memberikan peluang perubahan perkembangan dan pembangunan ekonomi suatu negara atas dampak aktivitas operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan besar terjadi secara global seiring dengan perlambatan ekonomi dunia. Resiko ketidakpastian di pasar keuangan dunia memberikan tekanan tambahan bagi perusahaan

Lebih terperinci

Universitas Bhayangkara Jaya

Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dan kemajuan usaha di bidang ekonomi semakin meningkat dan perusahaan dituntut dapat mengikuti dan menyesuaikan diri untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan yang sangat pesat dan menjadi lebih baik dalam persaingan bisnis. Setiap perusahaan saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kondisi perekonomian yang semakin pesat dan adanya persaingan yang semakin tajam dalam pasar global merupakan suatu tantangan dan peluang bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI dipilih sebagai tempat penelitian karena BEI

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun, perusahaan yang masuk ke pasar modal semakin bertambah karena peluang bisnis yang besar memerlukan alat yaitu dana dan pasar modal adalah sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pasar Modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yang memungkinkan para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kegiatan privatisasi Badan Usaha Milik Negara atau disingkat BUMN menjadi isu yang sangat kontroversial. Privatisasi BUMN yang banyak dijalankan terutama di

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan oleh rasio profitabilitas ROA dan ROE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barang mereka kepada pemakai akhir. Di antara produsen dan pemakai terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pemerintahan Presiden Jokowi pembangunan infrastruktur dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya perpusat pada Pulau Jawa, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan pasar harus mampu menghadirkan layanan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Agenda 1. Ikhtisar Kerja Operasional 2. Laporan Keuangan 3. Rencana Mendatang 4. Tanggung Jawab Sosial 5. Sesi Tanya Jawab 1. Ikhtisar Kerja Operasional Ikhtisar Kerja

Lebih terperinci

Paparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 15 April 2016

Paparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 15 April 2016 Agenda 1. Ikhtisar Kerja Operasional 2. Laporan Keuangan 3. Rencana Mendatang 4. Tanggung Jawab Sosial 5. Sesi Tanya Jawab 1. Ikhtisar Kerja Operasional Ikhtisar Kerja Operasional Tahun 2015 PT First Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua negara mulai melakukan reformasi di bidang ekonomi dengan mulai membuka diri terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana. Pasar modal merupakan mediator antara pihak yang kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Otoritas Jasa Keuangan. Didalam UU No.21 tahun 2011, OJK adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. tentang Otoritas Jasa Keuangan. Didalam UU No.21 tahun 2011, OJK adalah lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, diperlukan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan yang terselenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah bagian dari pasar finansial dan tempat bertemunya investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal merupakan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun

Lebih terperinci

MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTFOLIO

MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTFOLIO MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTFOLIO ANALISA PENILAIAN SAHAM PADA PT LIPPO KARAWACI Tbk Disusun Oleh: Muhammad Fuad Adisaputra 2511101022 Jurusan Manajemen Bisnis Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam pasar modal Indonesia ada berbagai macam sekuritas, salah satu sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara menerbitkan surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kepariwisataan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tampak serta

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus bersaing ketat dengan perusahaan lain. Dalam persaingan yang ketat

Lebih terperinci