PENGARUH INTENSITAS CAHAYA RUANG PRAKTIKUM DALAM PEMBACAAN CINCIN WARNA KOMPONEN (RESISTOR) BERDASARKAN STANDAR K3
|
|
- Susanti Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH INTENSITAS CAHAYA RUANG PRAKTIKUM DALAM PEMBACAAN CINCIN WARNA KOMPONEN (RESISTOR) BERDASARKAN STANDAR K3 Unit Layanan Instrumentasi, Jurusan IKE FMIPA UGM INTISARI PENGARUH INTENSITAS CAHAYA RUANG PRAKTIKUM DALAM PEMBACAAN CINCIN WARNA KOMPONEN (RESISTOR) BERDASARKAN STANDAR K3. Pembacaan secara benar dan tepat nilai tahanan suatu komponen elektronika sangat mempengaruhi hasil akhir suatu rangkaian elektronika. Intensitas cahaya dalam ruang kerja laboratorium sangat menentukan hasil pembacaan dalam percobaan perakitan rangkaian elektronika. Kecukupan nilai intensitas cahaya dalam ruangan dapat dipenuhi dari penerangan alami dan penerangan buatan (lampu penerangan). Pemenuhan nilai kecukupan berdasarkan peraturan menteri perburuhan No. 7 Th tentang standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), standar kecukupan intensitas cahaya berkisar antara LUX untuk ruang adminsitrasi dan kegiatan laboratorium halus antara LUX. Metode pengukuran dan analisa hasil mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No yaitu menggunakan metode pengukuran 2 dan 3. Dari hasil pengukuran didapat nilai intensitas cahayan untuk ruang administrasi rata-rata 108,52 LUX dan ruang praktikum rata-rata 96,85 s.d.150,42 LUX. Angka kecukupan intensitas cahaya yang dipersyaratkan dengan rerata hasil pengukuran yang dilakukan masih dibawah nilai yang dipersyaratkan, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi dalam sistem pembacaan nilai tahanan dalam komponen elektronika yang dalam penulisan besarannya menggunakan sistem cincin warna di fisik komponen tersebut. Sehingga perlu adanya evaluasi penataan sumber penerangan (berupa perbaikan, penggantian maupun penambahan unit sumber cahaya lampu penerangan). Kata Kunci : Nilai warna komponen, nilai kecukupan intensitas, Standard nilai, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Abstract INFLUENCE OF LABORATORY LIGHT INTENSITY IN READING RESISTOR COLOUR-RING CODES BASED ON K-3 STANDARD. The correctness and accuracy of reading electronic component such as colour codes resistor will influence the final result of an electronics circuit. Laboratory Light intensity determine the reading of an electronics circuit component of an experiment. Laboratory Light intensity needed could be from natural sunlight and light installation from state electricity enterprice (PLN). According to ministry of labor regulation no. 7, 1964 about job safety and health standard, Light intensity should be between LUX for administration room, LUX for fine laboratory room. The method of measurements and analysis of result based an Indonesian National Standard (SNI) number , using the method of measurements 2 and 3. From that method we get average light intensity for administration room LUX and average for laboratory room LUX. It s clear that light intensity in our laboratory is for below the standard light the measurement of intensity suggest by the ministry of labor. Based on that fact the reading of the colour code resistor will not be accurate due to the light intensity in the laboratory. Hence we need to increase the light intensity in the laboratory by replacing old lamp s and adding more new lamps in order to reach standard light intensity according to ministry of labor. Key words : component colour value, standard light intensity, job safety and health. Buku I hal. 40 ISSN
2 PENDAHULUAN P embacaan besaran nilai suatu komponen elektronika sangat menentukan hasil akhir suatu rangkaian elektronika, khususnya komponen yang sistem penulisan besarannya menggunakan pengkodean warna (khususnya resistor) yang tertempel pada fisik komponen tersebut. Di dalam kegiatan praktikum dilaboratorium Unit Layanan Instrumentasi dan Unit Layanan Elektronika dalam pelaksanaan kegiatan praktikum bagi mahasiswa dilakukan di dalam ruang praktikum yang ada, yang mana didalam ruangan tersebut sistem penerangan yang digunakan di dalamnya berasal dari sumber cahaya alami (sinar matahari) maupun sumber cahaya buatan (lampu penerangan). Nilai kecukupan intensitas cahaya suatu ruangan menurut Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja [1] dan Standar Nasional Indonesia (SNI) No [2] untuk ruang administrasi (kegiatan baca-tulis) antara Lumens/LUX (Pasal 14 ayat 7) dan ruang laboratorium (praktikum halus, pembacaan besaran nilai berdasarkan cincin warna) sebesar Lumens/LUX (Pasal 14 ayat 8). Dengan terpenuhinya kebutuhan pencahayaan pada suatu ruangan dapat menjadi salah satu penunjang keberhasilan maupun kelancaran kegiatan praktikum perakitan rangkaian elektronika yang dilaksanakan di Laboratorium tersebut, sehingga diperlukan sistem penarangan di ruang praktikum yang memenuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan pembacaan cincin warna pada pemasangan komponen elektronika sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya dalam ruangan kegiatan praktikum di Unit Layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi. Sehingga diperlukan pengukuran terhadap intensitas cahaya pada lokasi ini. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengukur intensitas cahaya di dalam ruangan laboratorium / Unit Layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi, hasil pengukuran intensitas ini akan dibandingkan dengan acuan nilai standard intensitas berdasarkan standard SNI pada Tabel 1. Pada kegiatan pengukuran intensitas cahaya ini warna dasar lantai dan mebeler diabaikan, sehingga besaran angka yang didapatkan secara langsung menjadi nilai intensitas cahaya ruang tersebut. Dengan adanya data intensitas cahaya yang dibandingkan dengan tabel standar SNI yang ada, maka akan diketahui apakah ruangan tersebut tingkat intensitasnya telah sesuai dengan standar SNI No untuk mendukung tercapainya K3 dan peningkatan mutu layanan bagi civitas akademika di Unit Layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi, dan diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penerapan efesiensi penggunaan energi listrik untuk sumber penerangan ruangan, serta peningkatan efektivitas penggunaan sumber penerangan dalam kegiatan di laboratorium. Tabel 1. Nilai Tingkat Iluminasi.[3] No Bentuk Kegiatan 1 Melihat 2 Perakitan Kasar 3 Membaca, Menulis, dan Menggambar. Lokasi Kegiatan Gedung penyimpanan; tangga dan ruang cuci. Bengkel kerja dan garasi Kelas atau kantor Ruang perakitan 4 Perakitan halus komponen elektronik Perakitan Sangat Ruang pembuatan 5 Halus arloji *Buku teks Instalasi Listrik Tingkat lanjut Edisi III, Trevor Linsley, Penerbit Erlangga. TATA KERJA Peralatan a. LUX Meter Type LX1108 (Gambar 1); b. Alat ukur (meteran); holder meter (Gambar 2) dan; c. Alat tulis. Gambar 1. Alat Ukur (Light Meter Type LX-1108) Gambar 2. Holder Meter dan Titik Pengukuran Tata Cara Pengukuran 1. Pada tahap awal di lakukan pemetaan ruang yang akan dilakukan pengukuran. Nilai Iluminasi 100 Lux 300 Lux 500 Lux 1000 Lux 3000 Lux ISSN Buku I hal. 41
3 2. Ruang-ruang yang akan dilakukan pengukuran dibuat denah titik-titik pengukuran berdasarkan klasifikasi luas ruangan. Untuk ruangan dengan luasan kurang dari 10 M2 maka titik persilangan dibuat dengan jarak 1 x 1 meter; untuk luasan ruangan antara 10 s/d.100 m 2 menggunakan titik persilangan 3 x 3 meter sedangkan untuk luas ruangan 100 m 2 menggunakan titik persilangan 6 x 6 meter. 3. Pada saat pengukuran dilakukan, keadaan pintu dan jendela diperlakukan seperti kegiatan sehari-hari penggunaan ruang tersebut. 4. Ketinggian posisi alat ukur (LUX Meter) dibuat dengan ketinggian jarak pengukuran selalu sama/stabil, guna mendapatkan keakuratan data pengukuran, (yakni dengan pembuatan standholder setinggi 100 cm dari permukaan lantai). 5. Pada saat pengambilan data, antara pengambilan data pertama, kedua dan ketiga diusahakan sampai pada nilai stabil pengukuran (± 30 detik) atau setelah angka satuan lux tidak bergerak. 6. Waktu pengambilan data intensitas dilakukan pada pukul (Pagi); (Siang) dan WIB (Sore); yang merupakan waktu efektif penggunaan ruangan di Unit Layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi. 7. Melakukan penghitungan rata-rata intensitas penerangan umum dan membandingkan dengan Tabel Tingkat Iluminasi yang dipersyaratkan oleh Peraturan manteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964, Pasal 14 ayat 7, 8 dan Data hasil dalam tabel pengukuran merupakan hasil rerata dari 3 kali pengukuran pada satu titik pengukuran. Penentuan objek kegiatan pengukuran Pada kegiatan ini ruang yang dijadikan objek kegiatan meliputi : 1. Ruang Pelayanan/Maintenance; Luas ± 52 m 2 2. Ruang Praktikum 1; Luas ± 104 m 2\ 3. Ruang Praktikum 2; Luas ± 60 m 2 4. Ruang Praktikum 3; Luas ± 156 m 2 5. Ruang Asisten; Luas ± 14 m 2 6. Ruang Asisten Non-TK; Luas ± 14 m 2 7. Ruang Administrasi; Luas ± 12 m 2. Dengan denah dan luasan ruang dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) tipe pengukuran, yakni tipe pengukuran 2 (Gambar 3) dan tipe pengukuran 3 (Gambar 4). Dalam penentuan lokasi kegiatan ini diharapkan sudah dapat mewakili seluruh ruangan yang dimiliki oleh Unit Layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi. Gambar 3 : Gambar penentuan titik pengukuran Pada ruang dengan luas 10 s.d. 100 M 2 Gambar 4 : Gambar penentuan titik pengukuran pada ruang dengan luas 100 M 2 Tata Letak Sumber Cahaya Gambar 5. Denah Tata Letak Sumber Pencahayaan Alami (Jendela dan Pintu) Unit Layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi, Jurusan IKE FMIPA UGM Yogyakarta. Dalam hal ini sumber cahaya ada 2 (dua) macam yakni : a. Sumber pencahayaan alami : Pantulan cahaya Jendela dan Pintu (Gambar 5) b. Sumber pencahayaan buatan : lampu penerangan (Gambar 6). Pada kegiatan ini sumber cahaya termasuk faktor yang mempengaruhi tingkat intensitas cahaya yang Buku I hal. 42 ISSN
4 diterima oleh ruang kerja. Pada kegiatan ini faktorfaktor lain yang turut mempengaruhi tingkat penyerapan sumber cahaya dalam ruangan bisa dikatakan diabaikan, (misalnya warna mebeler, warna lantai serta accesoris ruangan). Gambar 6. Denah Tata Letak Sumber Pencahayaan Lampu Penerangan Unit Layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi, Jurusan IKE FMIPA UGM. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada kegiatan ini penentuan titik-titik pengukuran yang akan dilakukan menggunakan metode yang telah dipersyaratkan dalam Standar SNI No yakni menggunakan metode 2 dan metode 3, sehingga dari data luasan ruangan yang ada didapatkan data sebagai berikut : a) Ruang Praktikum 1 = 2 titik b) Ruang Praktikum 2 = 3 titik c) Ruang Praktikum 3 = 3 titik d) Ruang Administrasi = 1 titik e) Ruang Asisten = 2 titik f) Ruang Asisten Non-TK = 2 titik persilangan pengukuran g) Ruang Layanan/Maintenance = 4 titik. Dalam hal penentuan titik-titik pengukuran di Ruang Administrasi, Ruang Asisten, Ruang Asisten Non-TK dan Ruang layanan/maintenance dan Ruang Praktikum 1, 2 dan 3 menggunakan metode pengukuran yang dilakukan dengan pembagian titik pengukuran yang seimbang dan pada tempat yang sama letak dan kedudukannya (Gambar 7). Dari hasil pengukuran rarata yang dilakukan pada ruang di Unit Layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi Jurusan IKE FMIPA UGM seperti disampaikan pada Tabel 2. Setelah dilakukan pengukuran dan pengamatan kondisi serta tata letak sumber penerangan diperoleh kesimpulan bahwa intensitas cahaya di lingkungan Unit Layanan Instrumentasi dan Unit Layanan Elektronika dikatakan masih dibawah dari nilai kecukupan intensitas cahaya yang dipersyaratkan dalam standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Standar SNI No ; dalam hal ini dimungkinkan adanya unit TL yang mati atau sudah mendekati waktu hidup (lifetime), kondisi reflektor yang kotor dan unsur pengganggu lainnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai Lumens/LUX dalam waktu dekat dengan melakukan penggantian unit TL yang mati/ mendekati waktu hidup lampu TL dan membersihkan reflektor. Titik Pengukuran S U Gambar 7. Denah Titik Pengukuran Unit Layanan Elektronika & Unit Layanan Instrumentasi, Jurusan IKE FMIPA UGM. ISSN Buku I hal. 43
5 Tabel 2. Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya sebelum Pengkondisian. No Nama Ruang Data Pengukuran (LUX) * Cerah Mendung Rata 2 Keterangan 1 Ruang Administrasi ,52 Belum mencukupi 2 Ruang Layanan/Maintenance ,40 Belum mencukupi 3 Ruang Praktikum ,29 Belum mencukupi 4 Ruang Praktikum ,85 Belum mencukupi 5 Ruang Praktikum ,47 Belum mencukupi 6 Ruang Asisten ,49 Belum mencukupi 7 Ruang Asisten Non-TK ,32 Belum mencukupi *) Data lengkap lihat lampiran. Tabel 3. Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya setelah Pengkondisian/ Perbaikan. No Nama Ruang Data Pengukuran (LUX) * Cerah Mendung Rata 2 Keterangan 1 Ruang Administrasi Belum mencukupi 2 Ruang Layanan /Maintenance Belum mencukupi 3 Ruang Praktikum Belum mencukupi 4 Ruang Praktikum Belum mencukupi 5 Ruang Praktikum Belum mencukupi 6 Ruang Asisten Belum mencukupi 7 Ruang Asisten Non-TK Belum mencukupi *) Data lengkap lihat lampiran. Setelah dilakukan penggantian unit TL dan membersihkan reflektor didapat data intensitas penerangan seperti disarikan pada Tabel 3. Dari data pengukuran sebelum dan sesudah perbaikan terdapat kenaikan nilai intensitas rata-rata sebesar 0,09 % dan dibandingkan dengan standar Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 terhadap nilai intensitas cahaya di Laboratorium/Unit Layanan Instrumentasi dan Unit Layanan Elektronika pada ruang praktikum baru memenuhi 15 % dari standar nilai yang dipersyaratkan dan diruang non kegiatan praktikum baru mencapai 25 % dari nilai yang dipersyaratkan, apabila dilihat secara visual/ langsung kebutuhan intensitas diruang praktikum sudah mencukupi, dibuktikan dalam pelaksanaan praktikum perakitan komponen elektronika bagi mahasiswa belum mengalami kendala yang berarti, misalnya salah dalam penafsiran warna cinicn nilai tahanan komponen. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengukuran sebelum dilakukan perbaikan dan penggantian tidak banyak merubah nilai intensitas dibuktikan dengan adanya peningkatan sebesar 0,09 % dibanding dengan data sebelum dilakukan perbaikan dan penggantian. Berdasarkan bahan literatur, data yang disajikan tidak mencantumkan secara spesifik metode pengukurannya, sehingga penulis berkesimpulan bahwa data tersebut berdasarkan perhitungan semata, sehingga dampak yang ditimbulkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap proses pembacaan cincin warna pada kompnnen elektronika. Disarankan kepada Laboratorium/Unit layanan Elektronika dan Unit Layanan Instrumentasi untuk mengantispasi adanya risiko yang akan timbul dikarenakan masih rendahnya intensitas diruang praktikum untuk menambah atau mengganti unit penerangan sesuai dengan jenis dan karakteristik sumber penerangan terhadap objek kegiatan di Laboratorium. UCAPAN TERIMAKASIH Sebelumnya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Kepala Unit Layanan Instrumentasi, Bapak R. Sumiharto, S.Si., M.Kom. dan Ibu Ilona Usuman, S.Si., M.Kom. selaku Kepala Unit Elektronika yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kegiatan penelitian dan dukungan sarana dan prasarananya. Teman-teman Pranata Laboratorium Pendidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada yang telah memberi semangat kepada penulis untuk dapat menghasilkan tulisan ini, serta seluruh sivitas akademika di FMIPA UGM pada umumnya. Khususnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Tjipto Sujitno., BA., MT. dan teman-teman sejawat dilingkungan P3N-BATAN Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis diperkenankan bergabung didalam acara Buku I hal. 44 ISSN
6 Seminar Nasional Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir DAFTAR PUSTAKA 1. SOETOMO MARTOPRADOTO, Peraturan Menteri Perburuhan no. 7 Tahun 1964, Jakarta, Tim Sub Panitia Teknis Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Naskah Standar Nasional Indonesia (SNI) No : Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja, Jakarta, TREVOR LINSLEY, Instalasi Listrik Tingkat Lanjut, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, TANYA JAWAB Esy Melyssa Apakah pencahayaan itu dari matahari, jika tidak berapa energi yang dihabiskan? 4. Mardi W Ya, cahaya alami dari matahari, secara umum belum pernah dilakukan pengukuran kebutuhan energi cahaya yang diperlukan untuk praktikum Atok Suhartanto Apakah pembacaan cukup dengan warna gelang Untuk akurasi, apakah tidak diukur dengan avometer Apakah faktor umur berpengaruh 5. Mardi W Pembacaan cincin warna sebagai pembelajaran dalam aplikasi/perakitan Secara teknis akurasi dilihat pada warna tolerasi (emas/perak) Faktor usia secara langsung tidak berpengaruh Daya Agung Mengapa tidak memakai lup berlampu sehingga dapat diperoleh hasil yang akurat? 6. Mardi W Kegiatan praktikummini pada tataran perakitan/aplikasi bukan pada pengenalan cincin warna, sehingga kecepatan dan akurasi lebih diutamakan Muradi Apa yang bapak ingin capai pada penelitian ini Apa kaitannya dengan K3 7. Mardi W Kegiatan ini secara khusus mengenai pengaruh intensitas cahaya di ruang praktikum terhadap kegiatan perakitan komponen elektronika Pembacaan nilai resistor berkaitan dengan K3 adalah untuk mengurangi resiko kesalahan pembacaan nilai resistor yang dapat berpengaruh terhadap ketahanan rangkaian akibat tidak terpenuhinya nilai resistor, contohnya rangkaian dapat meledak karena nilai besaran resistor tidak sesuai. Data Pengukuran Awal Intensitas Penerangan Setempat (Cuaca Cerah) Nama Unit Kerja : Fakultas MIPA UGM Bagian : Unit Layanan Instrumentasi & Unit Layanan Elektronika Tanggal pengukuran : 5 Januari 2012 (Data dengan kondisi reflektor dan lampu tanpa ada perlakukan) Ruang pengamatan Hasil Pengamatan Titik Pengukuran 1 Titik Pengukuran 2 Titik Pengukuran 3 Titik Pengukuran 4 Rerata LUX Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Ruang Administrasi R. Storage/Maintenance Ruang Praktikum Ruang Praktikum Ruang Praktikum Ruang Asisten Ruang Asisten Non-TK ISSN Buku I hal. 45
7 Data Pengukuran Awal Intensitas Penerangan Setempat (Cuaca Mendung) Nama Unit Kerja : Fakultas MIPA UGM Bagian : Unit Layanan Instrumentasi & Unit Layanan Elektronika Tanggal pengukuran : 4 Januari 2012 (Data dengan kondisi reflektor dan lampu tanpa ada perlakukan) Ruang pengamatan Hasil Pengamatan Titik Pengukuran Titik Pengukuran 2 Titik Pengukuran 3 Titik Pengukuran 4 Rata-rata (LUX) Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Ruang Administrasi R. Storage/Maintenance Ruang Praktikum Ruang Praktikum Ruang Praktikum Ruang Asisten Ruang Asisten Non-TK Data Pengukuran Intensitas Penerangan Setempat Setelah Proses Perbaikan (Cuaca Cerah) Nama Unit Kerja : Fakultas MIPA UGM Bagian : Unit Layanan Instrumentasi & Unit Layanan Elektronika Tanggal pengukuran : 26 April 2012 (Data dengan kondisi reflektor dan lampu tanpa ada perlakukan) Ruang pengamatan Hasil Pengamatan Titik Pengukuran Titik Pengukuran 2 Titik Pengukuran 3 Titik Pengukuran 4 Rata-rata (LUX) Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Ruang Administrasi R. Storage/Maintenance Ruang Praktikum Ruang Praktikum Ruang Praktikum Ruang Asisten Ruang Asisten Non-TK Data Pengukuran Intensitas Penerangan Setempat Setelah Proses Perbaikan (Cuaca Mendung) Nama Unit Kerja : Fakultas MIPA UGM Bagian : Unit Layanan Instrumentasi & Unit Layanan Elektronika Tanggal pengukuran : 18 April 2012 (Data dengan kondisi reflektor dan lampu tanpa ada perlakukan) Ruang pengamatan Hasil Pengamatan Titik Pengukuran Titik Pengukuran 2 Titik Pengukuran 3 Titik Pengukuran 4 Rata-rata (LUX) Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Ruang Administrasi R. Storage/Maintenance Ruang Praktikum Ruang Praktikum Buku I hal. 46 ISSN
8 Ruang Praktikum Ruang Asisten Ruang Asisten Non-TK Gambar 8. Kondisi penerangan ruang 3 sebelum proses pembersihan reflektor dan penggantian lampu Gambar 9. Kondisi penerangan Ruang 3 Setelah proses pembersihan reflektor dan penggantian lampu TLD lifemax 36 Watt. ISSN Buku I hal. 47
KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN
KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN Oleh : Dedy Haryanto, Edy Karyanta, Paidjo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK KUAT PENERANGAN
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM
JETri, Volume 5, Nomor 2, Februari 2006, Halaman 1-20, ISSN 1412-0372 STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM Chairul Gagarin Irianto Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI,
Lebih terperinciAnalisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI 7 ISSN : 2085-9902 Pekanbaru, 11 November 2015 Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Apalagi dengan berkembangnya zaman dan tuntutan modernisasi. Kebutuhan akan pasokan energi
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (2) 108-112 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera penglihatan manusia untuk menghasilkan sebuah gambaran visual. Manusia membutuhkan
Lebih terperinciUnsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak
Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Cut Putroe Yuliana Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas
Lebih terperinciKAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI
KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK
JETri, Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372 STUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0 Implementasi sistem merupakan tahap untuk mengimplementasikan sistem. Tahap penggunaan sistem ini dilakukan
Lebih terperinciPENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA DI LINGKUNGAN SEKITAR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN IPB
PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA DI LINGKUNGAN SEKITAR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN IPB MEASUREMENT OF LIGHT INTENSITY IN THE ENVIRONMENT AROUND THE DEPARTMENT OF CIVIL AND ENVIRONMENTAL ENGINEERING,
Lebih terperinciTata Cahaya pada Ruang Baca Balai Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta
Tata Cahaya pada Ruang Baca Balai Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta Cyta Susilawati 1 dan Eryani Nurma Yulita 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciPENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PERTEMUAN KE 5 MIRTA DWI RAHMAH, S.KM,. M.KKK. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PERTEMUAN KE 5 MIRTA DWI RAHMAH, S.KM,. M.KKK. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN PERMASALAHAN Intensitas penerangan yang kurang dapat
Lebih terperinciMODUL III INTENSITAS CAHAYA
MODUL III INTENSITAS CAHAYA Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang
Lebih terperinciOptimalisasi Kinerja Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang)
Optimalisasi Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang) Fitri Rahmadiina 1, M. Satya Adhitama 2, Jusuf Thojib 2 1 Jurusan Arsitektur/Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian Kuantitatif dengan cara observasi simulasi, dimana di dalam penelitian akan dilakukan pengamatan, pengukuran,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.556,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSimulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off
Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Disusun Oleh: David Putra (0922020) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi
Lebih terperinciPengoptimalan Pencahayaan Alami pada Pondok Pesantren Putri Darul Huda, Mayak, Ponorogo
Pengoptimalan Pencahayaan Alami pada Pondok Pesantren Putri Darul Huda, Mayak, Ponorogo Andy Rosmita 1 dan Andika Citraningrum 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciPeningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE
Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE Eko Widiarto Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : ewidiarto8@gmail.com
Lebih terperinciDAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL
DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL 1 Andrian Budi Pratomo, 2 Erwin, 3 Awitdrus 1 Mahasiswa Jurusan Fisika 2 Bidang Medan Elektromagnetik
Lebih terperinciAnalisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru
Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru Atmam 1, Zulfahri 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lancang
Lebih terperinciKAJIAN KOORDINASI SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN PADA RUANG BACA PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS HALUOLEO)
KAJIAN KOORDINASI SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN PADA RUANG BACA PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS HALUOLEO) Kurniati Ornam Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur
Lebih terperinciImplementasi Pengolahan Citra Digital Sebagai Pengukur Nilai Resistor Pada Sistem Pemindai Resistor Berbasis Android
IJEIS, Vol.5, No.1, April 2015, pp. 1~10 ISSN: 2088-3714 1 Implementasi Pengolahan Citra Digital Sebagai Pengukur Nilai Resistor Pada Sistem Pemindai Resistor Berbasis Android Satrio Firmansyah* 1, Danang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN PUSTAKA Penerangan dalam ruang kelas Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas penerangan yang harus dan layak disediakan didalam suatu ruangan
Lebih terperinciPengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Solar Cell, Sensor, Rx)
Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Matahari (Solar Cell, Sensor, Rx) Rezi Muharmen 1), Rizki Dian Rahayani, S.T, M.T. 2), Wahyuni Khabzli, S.T. 3) 1) Jurusan Teknik Elektro Politeknik Caltex
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Tugas akhir ini dilakukan di gedung rektorat Unila. Proses tugas akhir dilakukan dengan penyiapan alat dan bahan, pengumpulan data bangunan, hingga menyusun
Lebih terperinciEvaluasi Kualitas Pencahayaan Pada Ruang Perkuliahan Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau
Evaluasi Kualitas Pencahayaan Pada Ruang Perkuliahan Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau Ikhbal Havif JH*, Budhi Anto** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
Lebih terperinciMAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi
Lebih terperinciPengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver)
Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver) Rinaldi Simanullang 1), Arif Gunawan 2), Cyntia Widiasari 3) 1) Jl. Lobak Komp Ligako no A.15 Pekanbaru, Riau Abstrak
Lebih terperinciPENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 3 September 2017; 68-73 PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5 Supriyo, Ismin T. R. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana Kampus UMY mengacu pada prosedur audit energi SNI 6196 tahun 2011 yang diterbitkan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencahayaan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pencahayaan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,. Tanpa pencahayaan yang baik dapat membuat suasana ruangan membosankan dan menghambat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Bangunan Area Parkir Bangunan area parkir berlapis (multistorey car park) di gedung Wisma 46 terdiri dari 8 lantai, tetapi yang dipergunakan untuk sarana parkir
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung didalam
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL
JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Pebruari 2016, Vol. 01, No. 01, hal 53-60 KAJIAN TEKNIS LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN TL Puji Slamet 1, Gatut Budiono 2 1Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Salah satu contohnya adalah otomatisasi sistem disegala bidang. Sistem otomatisasi awalnya
Lebih terperinciPEMANTAUAN TINGKAT KEBISINGAN DAERAH KERJA UNTUK MENUNJANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PTLR-BATAN
PEMANTAUAN TINGKAT KEBISINGAN DAERAH KERJA UNTUK MENUNJANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PTLR-BATAN Adi Wijayanto, L. Kwin Pudjiastuti Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN adi_w@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciPengukuran intensitas penerangan di tempat kerja
Standar Nasional Indonesia Pengukuran intensitas penerangan di tempat kerja ICS 17.180.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1
Lebih terperinciRia Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta
EFISIENSI ENERGI RUANG RAWAT INAP Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta ria_180290@yahoo.com 2 Dosen Magister
Lebih terperinciAnalisis Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Analisis Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Samsuddin Amin, Nurul Jamala, Jacklyn Luizjaya Lab.Sains Building, Fisika Bangunan, Pencahayaan,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTIPE BUKA TUTUP ATAP OTOMATIS UNTUK PENGERINGAN PROSES PRODUKSI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN PROTOTIPE BUKA TUTUP ATAP OTOMATIS UNTUK PENGERINGAN PROSES PRODUKSI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Ridwan Anas J0D007063 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang diperoleh,
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Intensitas Konsumsi Energi Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dibutuhkan data penunjang guna menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang
Lebih terperinciAnalisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.2, No.1, April 2014, 51-58 51 Analisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi Luqman Hakim Program Studi Teknik Mekatronika,
Lebih terperinciOPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAMI (STUDI KASUS LAB. ELEKTRONIKA DAN MIKROPROSESSOR UNTAD)
OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAMI (STUDI KASUS LAB. ELEKTRONIKA DAN MIKROPROSESSOR UNTAD) Nurhani Amin Dosen Jurusan Teknik Elektro UNTAD Palu, Indonesia email: nhanie.lieben@yahoo.co.id
Lebih terperinciENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52
ENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat
PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat Ashadi 1, Nelfiyanthi 2, Anisa 3 1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciMenghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan
Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya, membutuhkan penerangan. Baik penerangan / pencahayaan alami (pada
Lebih terperinciTEKNIKA VOL. 2 NO
ANALISA KONSERVASI ENERGI PENCAHAYAAN PADA GEDUNG KULIAH DI UNIVERSITAS IBA Bahrul Ilmi, Reny Afriany Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang Email: bahrul.ilmii@yahoo.com
Lebih terperinciPERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK
PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK Reni Listiana 1) Tri Hardiyanti Yasmin ) E-mail: renilistiana@poltektedc.ac.id E-mail : hardiyantiyasmin@gmail.com Prodi Teknik Otomasi
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciPerancangan dan Realisasi Alat Pengukur Intensitas Cahaya
Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No. 2 Vol. 3 ISSN: 2338-8323 Juli - Desember 2015 Perancangan dan Realisasi Alat Pengukur Intensitas Cahaya MUCHAMAD PAMUNGKAS, HAFIDDUDIN, YUYUN SITI ROHMAH Fakultas
Lebih terperinciANALISIS CAHAYA ALAMI PADA GEDUNG PERBELANJAAN (STUDI KASUS : MALL DAYA GRAND SQUARE MAKASSAR)
ANALISIS CAHAYA ALAMI PADA GEDUNG PERBELANJAAN (STUDI KASUS : MALL DAYA GRAND SQUARE MAKASSAR) Nurul Jamala *1, Ramli Rahim 1, Baharuddin Hamzah 1, Rosady Mulyadi 1, Asniawaty Kusno 1, Husni Kuruseng 1,
Lebih terperinciPENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA
PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA Ricko Mahindra*, Awitdrus, Usman Malik Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004) menyatakan bahwa ergonomi adalah kemampuan untuk menerapkan informasi menurut karakter, kapasitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Pengaruh Desain Bukaan Ruang Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa : 1. Intensitas
Lebih terperinciKonservasi energi pada sistem pencahayaan
Standar Nasional Indonesia Konservasi energi pada sistem pencahayaan ICS 91.160.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Pendahuluan... ii 1 Ruang Iingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Istilah
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Rancang Bangun Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14) yang berfungsi untuk memantulkan sinar matahari ke satu titik fokus sehingga dihasilkan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK MEMANASKAN AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR PARABOLA MEMAKAI CERMIN SEBAGAI REFLEKTOR
PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK MEMANASKAN AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR PARABOLA MEMAKAI CERMIN SEBAGAI REFLEKTOR Nafisha Amelya Razak 1, Maksi Ginting 2, Riad Syech 2 1 Mahasiswa Program S1 Fisika 2 Dosen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pencahayaan (Lighting) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI
PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI JURNAL PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh : INDAH
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT. Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas
BAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT 4.1 Analisis Desain Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas elektronik solar cell dengan pemanfaatan piezoelectric dan Solar Cell sebagai sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM Naga Mas Di Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Waktu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...
DAFTAR ISI Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi
Lebih terperinciPencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit?
Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit 1. Apa itu pencahayaan/penerangan? penataan peralatan cahaya dalam suatu tujuan untuk menerangi suatu objek (eskiyanthi.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-pencahayaan.html)
Lebih terperinciPENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)
PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik
Lebih terperinciGambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.
vi DAFTAR ISI PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN TUGAS... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMBANG DAN ISTILAH...
Lebih terperinciMODUL TATA CAHAYA. Desain Interior Universitas Esa Unggul. Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds
MODUL TATA CAHAYA Desain Interior Universitas Esa Unggul Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds CARA MENGGUKUR INTENSITAS PENCAHAYAAN BUATAN RUANG LINGKUP PENERANGAN Penerangan yg baik adalah penerangan yg
Lebih terperinciANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH GEDUNG FISIKA UNIVERSITAS JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN CALCULUX INDOOR 5.0B
ANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH GEDUNG FISIKA UNIVERSITAS JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN CALCULUX INDOOR 5.0B 1) Listiana Cahyantari, 2) Rif ati Dina H., 2) Bambang Supriyadi 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciPenilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-186 Penilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS Dedy Darmanto dan I Putu Artama Wiguna, Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP
Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Ambo Intang Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tamansiswa,
Lebih terperinci4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan tempat 4.2 Alat dan bahan 4.3 Metode pengambilan data
21 4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilakukan antara bulan Juli 2010 Juli 2011 bertempat di laboratorium Teknologi Alat Penangkapan Ikan, PSP, IPB ; dan perairan Teluk Palabuhanratu,
Lebih terperinciPEMBUATAN PENGKONVERSI SINAR SURYA MENJADI PANAS GUNA PENYEDIAAN AIR PANAS DALAM RUMAH TANGGA. Suharto. Jurusan Fisika, Universitas Gadjah Mada
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PEMBUATAN PENGKONVERSI SINAR SURYA MENJADI PANAS GUNA PENYEDIAAN AIR PANAS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciAbstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU
ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska S. Barus (1), Surya Tarmizi
Lebih terperinciPENERAPAN ERGONOMI PADA PROSES AUDIT ENERGI DI BANK INTERNASIONAL INDONESIA (BII) KANTOR CABANG UDAYANA
PENERAPAN ERGONOMI PADA PROSES AUDIT ENERGI DI BANK INTERNASIONAL INDONESIA (BII) KANTOR CABANG UDAYANA TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan sarjana
Lebih terperinciEvaluasi Kualitas Pencahayan Alami Pada Rumah Susun Sebelum dan Setelah Mengalami Perubahan Denah Ruang Dalam
Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Februari 2016] Evaluasi Kualitas Pencahayan Alami Pada Rumah Susun Sebelum dan Setelah Mengalami
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.
PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN. Oleh : Eko Widiarto Dosen Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto. SH, Tembalang Semarang
Lebih terperinciBAB I 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 2014 melalui Peraturan
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 2014 melalui Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 09 Tahun 2014, menetapkan penyesuaian Tarif Tenaga
Lebih terperinciMuhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT
ANALISIS INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA PADA SOLAR WATER PUMP Muhamad Fahri Iskandar 24411654 Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT Latar Belakang Konversi energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Banyak macam dan jenis energi yang berhubungan dengan kehidupan manusia di alam ini, tetapi secara garis besar di bedakan menjadi dua macam jenis sumber energi yaitu
Lebih terperinciKata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA
PROFIL LABORATORIUM KIMIA SMA/MA DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 THE PROFILE OF SMA/MA CHEMICAL LABORATORY AT THE SLEMAN IN 2011/2012 ACADEMIC YEAR Oleh : Muhammad Rheza Arsyida Fajri, Regina
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya Herdian Ardianto dan Ir. Heri Justiono,
Lebih terperinciPENGUJIAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SILIWANGI DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX V.4.10
Tanggal : 28-11-2012 Jam :11.00 WIB PENGUJIAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SILIWANGI DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX V.4.10 Gin Gin Ginanjar 047002169 Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING
STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING I Wayan Swi Putra 1, I Nyoman Satya Kumara 2, I Gede Dyana Arjana 3 1.3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN
SSN: 1693-6930 39 ANALSS UPAYA PENUUNAN BAYA PEMAKAAN ENEG LSTK PADA LAMPU PENEANGAN Slamet Suripto Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Abstrak Keterbatasan sumber
Lebih terperinciANALISIS PENERANGAN PADA RUANGAN DI GEDUNG PROGRAM PASCASARJANA UNM MAKASSAR
87 ANALISIS PENERANGAN PADA RUANGAN DI GEDUNG PROGRAM PASCASARJANA UNM MAKASSAR Abdul Muis Mappalotteng 1 dan Syahrul 2 1 Program Pascasarjana UNM Makassar 2 Fakultas Teknik UNM Makassar abdulmuism@gmail.com
Lebih terperinciAnalisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau
1 Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau Nanang C Darmawan, Andi Rahmadiansah, Wiratno Argo A Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciSepeda Motor Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer
Sepeda Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer Wijaya Widjanarka Natasaputra 1*,Sukris Sutiyatno 2 1,2 Teknik Informatika, STMIK Bina Patria Magelang Email: wijaya_widjanarka@yahoo.co.id
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan dan pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Persiapan dan pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Desember 2011. Kegiatan penelitian ini terdiri dari dua bagian,
Lebih terperinciKode Dokumen : Revisi : Tanggal : 25 Oktober 2014 Diajukan oleh. : Kepala Laboratorium. Yeni Sumantri, S.Si., MT., Ph.D. : Manager Representative
MANUAL PROSEDUR PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : Revisi : Tanggal : 25 Oktober 2014
Lebih terperinciAnalisis Kenyamanan Ruang Publik Dalam Persepsi Pengguna Dengan Metode Triangulasi (Studi Kasus Kenyamanan Visual Dalam Toko Buku Shopping Yogyakarta)
Jurnal Vokasi 2011, Vol.7. No.2 137-146 Analisis Kenyamanan Ruang Publik Dalam Persepsi Pengguna Dengan Metode Triangulasi (Studi Kasus Kenyamanan Visual Dalam Toko Buku Shopping Yogyakarta) R. PUSPITO
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)
Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa yang menyebabkan pemanasan global atau global warming. Salah satu hal yang telah dipelajari
Lebih terperinciRANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA. Rilpani Orien Meliala
RANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi utama yang digunakan hampir diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi listrik juga terus meningkat. Salah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR WAKTU PADA PERCOBAAN VISKOSIMETER STOKES BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
RANCANG BANGUN ALAT UKUR WAKTU PADA PERCOBAAN VISKOSIMETER STOKES BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Instrumentasi dan Elektronika
Lebih terperinciPENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB
PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB (ANALISA METODE PENGUKURAN MANUAL DAN METODE LUX-METER) PENULIS : HAJAR SUWANTORO, ST. NIP. 132 30 6868 DEPARTEMEN ARSITEKTUR
Lebih terperinci