Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kapasitas Ruas Jalan Cokroaminoto Denpasar (Studi Kasus Di Depan Sekolah Taman Mahatma Gandhi)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kapasitas Ruas Jalan Cokroaminoto Denpasar (Studi Kasus Di Depan Sekolah Taman Mahatma Gandhi)"

Transkripsi

1 Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kapasitas Ruas Jalan Cokroaminoto Denpasar (Studi Kasus Di Depan Sekolah Taman Mahatma Gandhi) I Made Tapa Yasa, I Ketut Sutapa Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali Bukit Jimbaran, P.O. Box 064 Tuban Badung BALI Phone : , Fax : Abstrak - Hambatan samping merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kapasitas ruas jalan. Hambatan samping dapat berupa : (a) Pejalan kaki; (b) Kendaraan parkir/berhenti; (c) Kendraan keluar / masuk dari/ ke sisi jalan; dan (d) Kendaraan bergerak lambat. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil kasus di depan Sekolah Taman Mahatma Gandhi dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan Cokroaminoto Denpasar. Untuk menganalisis data digunakan paket program SPSS versi 5.0. Dari pengolahan data yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan Cokroaminoto yang kontribusinya sebesar 85,3%, nilai kapasitas jalan tertinggi terjadi pada pukul WITA dan WITA., sedangkan nilai kapasitas jalan terendah terjadi pada pukul WITA. Dari pengolahan data ini dapat diketahui bahwa variabel hambatan samping yang paling besar memberikan kontribusi terhadap kapasitas ruas jalan Cokroaminoto adalah variabel mobil berhenti sementara yang memberikan kontribusi sebesar 88%. Kata kunci : Hambatan Samping, Kapasitas Ruas Jalan Cokroaminoto Denpasar, Sekolah Taman Mahatma Gandi I. PENDAHULUAN Pulau Bali merupakan daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Peningkatan kunjungan wisatawan secara langsung dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat Bali yang salah satu andalan mata pencaharian adalah di bidang pariwisata. Dengan semakin berkembangnya perekonomian masyarakat Bali, maka kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi (kendaraaan bermotor) juga semakin meningkat hal ini dikarenakan sarana transportasi merupakan salah satu faktor utama pendukung perekonomian. Tentunya dengan meningkatnya jumlah kepemilikan masyarakat terhadap kendaraan bermotor maka tingkat kemacetan lalulintas yang terjadi akan semakin tinggi pula. Faktor hambatan samping merupakan salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalulintas yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja pelayanan suatu jalan. Hambatan samping dinyatakan sebagai interaksi antara arus lalulintas dengan aktifitas dipinggir jalan yang berkaitan dengan tata guna lahan disepanjang jalan tersebut. Hambatan samping yang dimaksud dapat berupa : - Pejalan Kaki - Angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti - Kendaraan yang berjalan lambat - Kendaraan yang masuk dan keluar dari lahan disamping jalan Hambatan samping ini dapat mempengaruhi kinerja pelayanan jalan antara lain dapat menyebabkan terjadinya penurunan kecepatan kendaraan yang akan dilewati hambatan samping tersebut. Pusat-pusat aktivitas masyarakat seperti pusat perkantoran, pusat perdagangan, industri, rekreasi dan sarana pendidikan akan menjadi penarik perjalanan (trip attraction) dan merupakan salah satu penyebab terjadinya hambatan samping. Hambatan samping yang ada pada pusat kegiatan masyarakat ini salah satunya adalah akibat kegiatan parkir yang ada pada pusat aktivitas tersebut. Sarana Pendidikan yang menjadi pilihan banyak masyarakat atau menjadi favorit masyarakat adalah merupakan salah satu pusat aktivitas masyarakat seperti pada sekolah Taman Mahatma Gandhi di Denpasar yang memiliki jumlah siswa yang cukup besar. Siswa pada sekolah ini rata-rata berasal dari golongan ekonomi menengah keatas, yang sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi untuk keperluan transportasi mereka ke sekolah. Pada saat jam-jam sibuk jumlah kendaraan yang memasuki pelataran parkir yang tersedia untuk melakukan parkir (off street parking) terkadang tidak mampu ditampung, sehingga kendaraan tersebut akan melakukan parkir pada sisi badan jalan (on street parking). Lokasi sekolah Taman Mahatma Gandhi terletak di jalan Cokroaminoto Denpasar, yang merupakan salah satu akses menuju Kota Denpasar sehingga pada jam sibuk pada jalan ini akan terjadi kepadatan kendaraan yang melewati jalan tersebut dan terkadang bahkan menimbulkan kemacetan lalulintas. Sehubungan dengan hal diatas, pada penelitian ini ingin dikaji seberapa besar pengaruh akibat adanya hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan pada jalan Cokroaminoto Denpasar,di depan sekolah Taman Mahatma Gandhi baik akibat parkir pada pelataran parkir yang tersedia (off street parking) maupun akibat parkir pada sisi badan jalan (on street parking). II. METODE 2. Lokasi Penelitian Untuk lokasi penelitian diambil lokasi sekolah Taman Mahatma Gandhi yang terletak di jalan Cokroaminoto Denpasar. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 20 A-99

2 2.2 Waktu Penelitian Pengumpulan data dilakukan dalam observasi langsung di lapangan. Survei dilakukan dalam jangka waktu satu hari yaitu hari Senin. Dengan harapan dapat diperoleh jumlah serta variasi sampel yang lebih banyak. Survei dimulai jam Wita ( jam). Diambil waktu tersebut dengan pertimbangan pada waktu ini diperkirakan kegiatan parkir akan berlangsung, mengingat aktifitas sekolah tersebut berlangsung dari jam Wita. 2.3 Variabel Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu harus dibuat ketentuan yang pasti dalam pengambilan data dan ketentuan praktis untuk memulai penelitian. Adapun variabel yang diukur adalah :. Volume lalulintas Volume lalulintas adalah jumlah kendaraan (atau mobil penumpang) yang melalui suatu titik tiap satuan waktu. Survey ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai jumlah pergerakan kendaraan dan atau pejalan kaki di dalam atau melalui daerah, atau pada titik-titik yang dipilih pada daerah tersebut melalui sistim jalan raya. 2. Hambatan Samping Merupakan Interaksi antara arus lalulintas dan kegiatan disamping jalan yang meyebabkan pengurangan terhadap arus jenuh di dalam pendekat, adapun hambatan samping yang ditinjau adalah sebagai berikut : a. Pejalan kaki yang menyebrangi jalan b. Kendaraan parkir atau berhenti c. Kendaraan keluar / masuk dari/ ke sisi jalan, dalam hal ini yang dimaksud adalah : - Jumlah manuver masuk mobil penumpang untuk parkir di tepi jalan, - Jumlah manuver keluar mobil penumpang untuk parkir di tepi jalan, - Jumlah manuver masuk sepeda motor untuk parkir pada pelataran parkir, - Jumlah manuver keluar sepeda motor untuk parkir pada pelataran parkir, - Jumlah manuver masuk mobil penumpang untuk parkir pada pelataran parkir, - Jumlah manuver keluar mobil penumpang untuk parkir pada pelataran parkir, d. Kendaraan bergerak lambat 2.4 Motode Dan Teknik Penyediaan Data Data ditinjau dari segi cara mendapatkanya data dapat dibedakan menjadi : A-00. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan cara mengadakan observasi langsung, kemudian dilakukan pengukuran dan pencatatan secara manual. Data primer pada penelitian ini meliputi : volume lalulintas, jumlah hambatan samping yang terjadi. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak-pihak lain diluar penelitian dengancara mengutip dari data instansi terkait sperti : waktu aktivitas sekolah, jumlah penduduk Survei volume lalulintas Survei volume lalulintas dilakukan oleh 3 orang pengamat yang berdiri di tengah ruas yang ditinjau. Lokasi penelitian ditandai dengan garis melintang jalan. Pengamat tersebut dilangkapi dengan alat-alat stop watch/jam tangan, hand tally counter dan blangko survei. Setiap kendaraan yang lewat dicatat dengan periode 5 menit selama waktu penelitian. Kendaraan dibedakan atas 3 kategori :. Kendaraan berat (HV) : yaitu kendaraan dengan lebih dari 4 roda meliputi : bus, truk 2as, truk 3as, truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi bina marga. 2. Kendaraan ringan (LV) : yaitu kendaraan bermotor ber as 2 dengan 4 roda meliputi : mobil penumpang, truk kecil, pick-up, mikrobis sesuai klasifikasi Bina Marga. 3. Sepeda motor (MC) : yaitu kendaraan bermotor dengan 2 atau 3croda meliputi : sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai dengan klasifikasi Bina Marga Survei hambatan samping Survei ini dilakukan oleh satu tim yang bertugas mencatat semua aktivitas kegiatan hambatan samping ke dalam blangko survei hambatan samping. Untuk survey pergerakan (manuver) keluar masuk kendaraan dilakukan dengan cara sebagai berikut : Survei jumlah pergerakan (manuver) kendaraan keluar-masuk adalah untuk memperoleh data jumlah pergerakan kendaraan masuk maupun keluar pelataran parkir dan pada sisi badan jalan selama periode tertentu. Metode yang digunakan dalam survei pergerakan kendaraan ini adalah manual count, diperoleh dengan cara mencatat setiap kendaraan yang akan masuk ataupun keluar pelataran parkir dan sisi badan jalan yang akan melakukan kegiatan parkir pada lokasi penelitian secara manual. Pada survei ini dibutuhkan dua tim yang terdiri dari dua orang surveyor. Tim I bertugas untuk mencatat pergerakan keluar-masuk pelataran parkir, yaitu seorang surveyor mencatat jumlah kendaraan masuk dan seorang lagi mencatat kendaran yang keluar pelataran parkir. Tim II bertugas mencatat jumlah kendaraan yang parkir pada sisi jalan. Dalam penelitian ini akan menggunakan interval waktu 5 menit. ISBN :

3 2.5 Metode analisis data Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei yang meliputi :. Volume lalulintas. 2. Hambatan samping Kemudian data tersebut diolah dan dimasukan kedalam format yang mudah dipahami menjadi bentukbentuk tabel maupun grafik sehingga mudah untuk dianalisis. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :. Data volume lalulintas ditabelkan dengan interval waktu 5 menit seperti yang telah ditetapkan, lalu dikonversikan ke satuan smp/jam. 2. Data jumlah manuver kendaraan parkir ditabelkan dengan interval waktu 5 menit seperti yang telah ditetapkan, lalu dikonversikan ke satuan smp/jam. 3. Data hambatan samping ditabelkan dengan interval waktu 5 menit seperti yang telah ditetapkan, lalu dikonversikan ke satuan smp/jam. Setelah itu dilakukan perhitungan hambatan samping untuk mengetahui besar kelas hambatan samping. 4. Melakukan perhitungan kapasitas ruas jalan Selanjutnya data yang telah disusun dalam bentuk tabel-tabel dianalisis. Pada penelitian ini akan digunakan analisis regresi linier berganda untuk melihat pengaruh jumlah hambatan samping terhadap kapasitas jalan Cokroaminoto. Variabel bebas (X) adalah : a. Jumlah manuver masuk mobil penumpang untuk parkir di tepi jalan, b. Jumlah manuver keluar mobil penumpang untuk parkir di tepi jalan, c. Jumlah manuver masuk sepeda motor untuk parkir pada pelataran parkir, d. Jumlah manuver keluar sepeda motor untuk parkir pada pelataran parkir, e. Jumlah manuver masuk mobil penumpang untuk parkir pada pelataran parkir, f. Jumlah manuver keluar mobil penumpang untuk parkir pada pelataran parkir, g. Jumlah mobil penumpang yang berhenti sementara h. Jumlah sepeda motor yang berhenti sementara i. Jumlah pejalan kaki yang menyebrang jalan j. Jumlah kendaraan tak bermotor yang melintas di ruas jalan Sedangkan variabel tidak bebas (Y) adalah kapasitas ruas jalan Cokroaminoto. Untuk membantu dari kecepatan dan ketepatan perhitungan uji stastistik di dalam menganalisa data penelitian ini, dalam pelaksanaannya memanfaatkan program komputer SPSS versi 5.0. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.Hasil Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan, kami telah melaksanakan pengamatan atau survey secara langsung pada lokasi penelitian pada hari efektif, dimana kegiatan belajar mengajar pada sekolah Taman Mahatma Gandhi berlangsung. Dari survey yang telah kami laksanakan tersebut dapat kami peroleh data berupa :. Data volume lalulintas pada interval 5 menit 2. Data jumlah manuver parkir kendaraan pada pelataran parkir dan parkir di sisi badan jalan, pada interval 5 menit selama kegiatan parkir berlangsung 3. Data hambatan samping dengan interval 5 menit 3.. Perhitungan Faktor Penyesuai Hambatan Samping Menurut MKJI`997 bobot pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas adalah sebagai berikut : -Pejalan Kaki -Kendaraan parkir/berhenti -Kendaraan keluar/masukdari/ke ke sisi jalan -Kendaraan bergerak lambat (bobot = 0,5) (bobot =,0) (bobot = 0,7) (bobot = 0,4) Frekwensi tiap kejadian hambatan samping di cacah dalam rentang 200 meter ke kiri dan kanan potongan melintang yang diamati kapasitasnya lalu dikalikan dengan bobotnya masing-masing. Fekwensi kejadian terbobot menentukan kelas hambatan samping, adapun kelas hambatan samping tersebut adalah sebagai berikut : < > 900 (kelas amat rendah / VL, daerah pemukiman) (kelas; rendah/l, daerah pemukiman dengan beberapa kendaraan umum) (kelas : sedang/m, daerah industri dengan beberapap toko disisi jalan) (kelas : tinggi/h, daerah komersial, aktivitas sisi jalan sangat tinggi) (kelas : amat tingg/vh, daerah komersial dengan aktivitas pasar) Adapun faktor penyesuai hambatan samping jalan perkotaan dengan 2 lajur 2 arah adalah sebagai berikut : Tabel 3. Faktor penyesuai hambatan samping jalan perkotaan dengan 2 lajur 2 arah Tipe Jalan Kelas Hambatan Samping Faktor penyesuai hambatan 2/2 UD atau jalan satu arah VL L M H VH samping 0,94 0,92 0,89 0,82 0,73 Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesai (MKJI) 997 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 20 A-0

4 Waktu Pengaruh Hambatan Samping Terhadap kapasitas Ruas Jalan Pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan dalam penelitian ini ditinjau dari jumlah manuver keluar masuk mobil penumpang untuk parkir di tepi jalan, Jumlah manuver keluar masuk sepeda motor untuk parkir pada pelataran parkir, Jumlah manuver keluar masuk mobil penumpang untuk parkir pada pelataran parkir, Jumlah mobil penumpang dan sepeda motor yang berhenti sementara, Jumlah pejalan kaki yang menyebrang jalan, Jumlah kendaraan tak bermotor yang melintas di ruas jalan. A-02 Tabel. 3.2 Perhitungan faktor penyesuai hambatan samping Tipe kejadian hambatan samping Faktor bobot Frekwensi kejadian Frekwensi berbobot () (2) (3) (2) * (3) Pejalan kaki 0,5 63 8,5 Kendaraan parkir/berhenti,0,6,6 Kendaraan keluar/masukdari/ ke 0,7 485,4 3,78 ke sisi jalan Kendaraan bergerak lambat 0,4 6 6, Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)997 besarnya kapasitas jalan dapat dihitung dengan menggunakan rumus : C = C o x FC w x FC SP x FC SF x FC CS Dimana : C = Kapasitas Jalan C o = Kapasitas Dasar FC w = Faktor penyesuai lebar jalan FC SP = Faktor penyesuai pemisah arah FC SF = Faktor penyesuai hambatan samping FC CS = Faktor penyesuai ukuran kota Besaran nilai kapasitas dasar untuk 2 lajur tak terbagi adalah 2900, sedangkan untuk nilai faktor penyesuai pemisah arah diasumsikan 50% - 50% sehingga didapat nilai faktor. Untuk nilai factor penyesuai ukuran kota karena jumlah penduduk di Kota Denpasar sebanyak ribu jiwa (sumber : Badan Pusat Statistik) maka didapatkan nilai faktor sebesar 0,94 Tabel 3.3 Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan Waktu C o FC w FC SP FC SF FC CS C *3*4*5* ,4 Sumber: Data Hasil Survey 0,82 0, ,2648 Dari data yang telah didapatkan nilai kapasitas jalan tertinggi terjadi pada jam WITA dan WITA sedangkan nilai kapasitas jalan terendah terjadi pada jam WITA. Koef.peny. hambatan samping 747,28 0,82 Sumber: Data Hasil Survey Analisis terhadap variabel-variabel yang ditinjau dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dengan persamaan linier. Analisis regresi untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat memanfaatkan paket program SPSS 5.0 for windows. Dari analisis yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut : Untuk mengetahui besarnya korelasi antara variabel hambatan samping dengan variabel kapasitas ruas jalan dapat dilihat pada nilai R (lihat tabel 3.5). besarnya nilai R pada penelitian ini adalah sebesar 0,872 ini berarti korelasi kedua variabel tersebut sangat kuat. Tabel 3.4 Nilai untuk memberikan interprestasi terhadap INTERVAL KOEFISIEN 0,00 0,99 0,20 0,9 0, 0,599 0,60 0,799 0,80,000 Sumber : Sugiyono (999) TINGKAT HUBUNGAN Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat koefisien korelasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan dapat dilihat pada nili R square (angka korelasi yang dikuadratkan) besarnya nilai R square pada penelitian ini adalah sebesar 0,853 (lihat tabel 3.5) atau sama dengan 85,3% ini berarti besarnya pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan adalah 85,3%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lain Untuk melihat hubungan antara variabel kapasitas ruas jalan dengan variabel hambatan samping signifikan atau tidak, dapat dilihat dari angka probabilitas (sig) sebesar 0,00 yang lebih kecil dari 0,05 (lihat tabel 3.5). Ketentuan mengatakan jika angka probabilitas < 0,05, maka ada hubungan yang signifikan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Jika angka probabilitas > 0,05 maka hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas tidak signifikan. Untuk mendapatkan persamaan regresinya dapat dilihat pada tabel 3.5, persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut : ISBN :

5 Y = 3476, ,342 X 4,529 X2,54 X3 + 0,42 X4 4,090 X5 -,680 X6,458 X7 + 0,873 X8 + 0,5 X9 +,94 X 0 Dimana : Y : Kapasitas Jalan X : Mobil Keluar On X2 : Mobil Masuk On X3 : Mobil Keluar Off X4 : Mobil Masuk Off X5 : Sepeda Motor Keluar Off X6 : Sepeda Motor Masuk Off X7 : Mobil Berhenti Sementara X8 : Sepeda Motor Berhenti Sementara X9 : Pejalan Kaki X0 : Kendaraan Tak Bermotor Tabel 3.5 Korelasi Kontribusi Hambatan Samping Terhadap Kapasitas Jalan Model R R Square Adjusted R Square Std.Error of the Estimate.872 a ,8708 Sumber: Hasil Perhitungan Data Dengan Menggunakan SPSS Versi 5 Tabel 3.6 Uji Kemaknaan Variabel Hambatan Samping Dengan F- Test Model Sum of Square df Mean Square F Sig. Regressi on 37055,4 897,6 3705, , ,279 a Sumber: Hasil Perhitungan Data Dengan Menggunakan SPSS Versi Pengaruh Masing-Masing Variabel Terhadap Kapasitas Ruas Jalan Untuk mengetahui besarnya korelasi antara masingmasing variabel hambatan samping dengan variabel kapasitas ruas jalan dapat dilihat pada nilai R (lihat tabel 3.4). nilai R yang terbesar pada penelitian ini adalah sebesar atau 93,8% pada variabel mobil berhenti sementara. Untuk mengetahui besarnya pengaruh masingmasing variabel hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan dapat dilihat pada nilai R square (angka korelasi yang dikuadratkan), nilai R square yang paling besar pada penelitian ini adalah sebesar 0,880 (lihat tabel 3.4) atau sama dengan 88% ini berarti besarnya pengaruh variabel mobil berhenti sementara terhadap kapasitas ruas jalan adalah 88% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lain. Ketentuan mengatakan jika angka probabilitas < 0,05, maka ada hubungan yang signifikan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Jika angka probabilitas > 0,05 maka hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas tidak signifikan. Untuk mendapatkan persamaan regresinya dapat dilihat pada tabel 3.9. persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut : Variabel. Mobil Keluar On 2. Mobil Masuk On 3. Mobil Keluar Off 4. Mobil Masuk Off 5. Motor Keluar Off 6. Motor Masuk Off 7. Mobil Berhenti Sementara 8. Motor Berhenti Sementara 9. Pejalan Kaki 0. Kendaraan tak Bermotor` Persamaan Regresi. Y = 3352,766 5,954 X 2. Y = 332,723 6,056 X 3. Y = 3347,062 2,636 X 4. Y = 343,45 3,85 X 5. Y = 329,354 3,382 X 6. Y = 3349,303 23,902 X 7. Y = 3358,688 3,788 X 8. Y = 3332, 06,506 X 9. Y = 335,072 5,656 X 0. Y = 2986, ,836 X Sumber: Hasil Perhitungan Data Dengan Menggunakan SPSS Versi 5 Dimana : Y : Kapasitas Jalan X : Variabel Bebas Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 20 A-03

6 Tabel 3.9 Korelasi Kontribusi Masing-Masing Variabel Terhadap Kapasitas Ruas Jalan Variabel R R Square Adjusted R Square. Mobil Keluar On 2. Mobil Masuk On 3. Mobil Keluar Off 4. Mobil Masuk Off 5. Motor Keluar Off 6. Motor Masuk Off 7. Mobil Berhenti Sementara 8. Motor Berhenti Sementara 9. Pejalan Kaki 0. Kendaraan tak Bermotor,703 a,888 a,488 a,654 a,33 a,730 a,938 a,85 a,903 a,35 a,494,788,238,427,0,533,880,725,86,00,48,783,29,43,087,52,877,78,8,076 Sumber: Hasil Perhitungan Data Dengan Menggunakan SPSS Versi 5 Std.Error of the Estimate 208, , , , , , ,476 53, , ,2059 Tabel 3.0 Uji Kemaknaan Masing-masing Variabel Dengan F- Test Variabel Model Sum of Square df Mean Square F Sig.. Mobil Keluar On 2. Mobil Masuk On 3. Mobil Keluar Off , , , , , , , , ,8 826, , ,0 38,068 a 45,05 a 2,9.00 a 4. Mobil Masuk Off 5. Motor Keluar Off 6. Motor Masuk Off 7. Mobil Berhenti Sementara 464, , , , , , ,5 034, 464, , , , ,663 54, , ,926 29,085 a 4, a 44,480 a 286,984 a 8. Motor Berhenti Sementara , , , ,72 02,756 a 9. Pejalan Kaki 0. Kendaraan tak Bermotor , , , , , , , ,25 Sumber: Hasil Perhitungan Data Dengan Menggunakan SPSS Versi 5 72,599 a 4, a A-04 ISBN :

7 Tabel 3. Uji Kemaknaan Masing-masing Variabel Dengan t- Test Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Mobil Keluar On 3352,766-5,954 44,593,965 -,703 75,86-6,70 Mobil Masuk On 332,723-6,056 24,779,503 -,888 34,053-2,042 Mobil Keluar Off 3347,062-2,636 65,732,755 -,488 50,920-3, Mobil Masuk Off 343,45-3,85 57,670,74 -,654 59,90-5,3 Motor Keluar Off 329,354-3,382 72,077 6,03 -,33 45,664-2, Motor Masuk Off 3349,303-23,902 4,765 3,584 -,730 80,94-6,669 Mobil Berhenti Sementara 3358,688-3,788 9,538,224 -,938 7,906-6,94 Motor Berhenti Sementara 3332, - 06,506 29, 0,507 -,85 4,35-0,37 Pejalan Kaki 335,072-5,656 24,234,430 -,903 38,277-3,38 Kendaraan tak Bermotor 2986,707 2,836 96,84 6,83,35 3,052 2, Sumber: Hasil Perhitungan Data Dengan Menggunakan SPSS Versi 5 IV. KESIMPULAN Dari data yang diperoleh dari hasil survey dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan pada lokasi penelitian dan kontribusinya sebesar 85,3%. a. nilai kapasitas jalan tertinggi terjadi pada jam WITA dan WITA sedangkan nilai kapasitas jalan terendah terjadi pada jam WITA. b. Variabel hambatan samping yang memberikan pengaruh terbesar terhadap kapasitas ruas jalan Cokroaminoto adalah variabel mobil berhenti sementara sebesar 88%. Model pengaruh hambatans samping terhadap kapasitas ruas jalan adalah sebagai berikut : Y = 3476, ,342 X 4,529 X2,54 X3 + 0,42 X4 4,090 X5 -,680 X6,458 X7 + 0,873 X8 + 0,5 X9 +,94 X 0 Dimana : Y : Kapasitas Jalan X : Mobil Keluar On X2 : Mobil Masuk On X3 : Mobil Keluar Off X4 : Mobil Masuk Off X5 : Sepeda Motor Keluar Off X6 : Sepeda Motor Masuk Off X7 : Mobil Berhenti Sementara X8 : Sepeda Motor Berhenti Sementara X9 : Pejalan Kaki X0 : Kendaraan Tak Bermotor DAFTAR PUSTAKA. Alamsyah, Alik Ansyori Rekayasa Lalu Lintas, Universitas Muhammadiyah, Malang. 2. Anonim Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 993, Tentang Kendaran dan Pengemudi. 3. Austroad Road Crashes, Guide and Traffic Engineering Pratice, Part 4, Sidney. 4. Hasan, M.I Pokok pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif), Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta. 5. Oglesby, C.H. dan Hicks, R.G Teknik Jalan Raya, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta. 6. Soesantyo Teknik Lalu Lintas I (Traffic Engineering), Institut Teknologi 0 November, Surabaya. 7. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Penerbit ITB. Bandung. 8. Warpani, S.P Rekayasa Lalu Lintas, Brhatara, Jakarta. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 20 A-05

8 Halaman ini sengaja dikosongkan A-06 ISBN :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Volume Lalu Lintas Hasil penelitian yang dilaksanakan selama seminggu di ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan khususnya sepanjang 18 m pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Way Kandis-Bandar Lampung)

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Way Kandis-Bandar Lampung) ANALISIS KINERJA RUAS JALAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Way Kandis-Bandar Lampung) Putri Endah Suwarni Email. putriendahsuwarni@gmail.com ABSTRACT Way kandis market is one of the market

Lebih terperinci

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM: JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI 1997 Oleh RAHIMA AHMAD NIM:5114 10 094 Jurnal ini telah disetujui dan telah diterima oleh dosen pembimbing sebagai salah

Lebih terperinci

Kata kunci : Tingkat Kinerja, Manajemen Simpang Tak Bersinyal.

Kata kunci : Tingkat Kinerja, Manajemen Simpang Tak Bersinyal. ABSTRAK Volume lalu lintas Kabupaten Badung mengalami peningkatan setiap tahunnya yang diakibatkan bertambahnya jumlah kepemilikan kendaraan. Kemacetan pada persimpangan Jalan Raya Denpasar Singaraja (KM-19)

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina Abstrak Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tinggi berdampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Fungsi Jalan Sesuai dengan Undang-Undang No. 22 tahun 2009 dan menurut Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006, sistem jaringan jalan di Indonesia dapat dibedakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 17 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kondisi Lalu Lintas Situasi lalu lintas untuk tahun yang dianalisa ditentukan menurut arus jam rencana, atau lalu lintas harian rerata tahunan (LHRT) dengan faktor yang sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG Wilton Wahab (1), Delvi Gusri Yendra (2) 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil 2) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Lebih terperinci

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK Erick Putra Pratama 1), Teddy Ariyadi 2), Siti Mayuni 2) Abstrak Sepeda Motor adalah jenis Kendaraan yang dikenal memiliki mobilitas

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK Analisis Kapasitas, Tingkat Pelayanan, Kinerja dan 43 Pengaruh Pembuatan Median Jalan ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN Adhi Muhtadi ABSTRAK Pada saat ini

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Rambu yield

Gambar 2.1 Rambu yield BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengaturan Simpang Tak Bersinyal Secara lebih rinci, pengaturan simpang tak bersinyal dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Aturan Prioritas Ketentuan dari aturan lalu lintas

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KAPASITAS JALAN (Studi Kasus : Jl. Sam Ratulangi Manado Segmen Rs. Siloam - Golden Swalayan)

ANALISA PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KAPASITAS JALAN (Studi Kasus : Jl. Sam Ratulangi Manado Segmen Rs. Siloam - Golden Swalayan) Jurnal Sipil Statik Vol4 No1 Oktober 216 (631-64) ISSN: 2337-6732 ANALISA PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KAPASITAS JALAN (Studi Kasus : Jl Sam Ratulangi Manado Segmen Rs Siloam - Golden Swalayan)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur BAB 3 METODOLOGI 3.1. Pendekatan Penelitian Pada tahap awal dilakukan pengamatan terhadap lokasi jalan yang akan diteliti untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

Lebih terperinci

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH Chamelia Badi Semuel Y. R. Rompis, Freddy Jansen Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado Email:

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 KINERJA RUAS JALAN Kinerja ruas jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), 1997 yang meliputi volume lalu lintas, kapasitas jalan, kecepatan arus bebas, dan derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan III-1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan Waturenggong dengan panjang ±1212m yang merupakan masuk dalam kategori tipe jalan perkotaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Salah satu permasalahan penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan Kota Bandung adalah permasalahan transportasi. Transportasi adalah penunjang fungsi sosial ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit). Sehubungan dengan penentuan

Lebih terperinci

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG Dwi Ratnaningsih Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang dwiratna.polinema@gmail.com Abstrak Permasalahan dibidang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Karakteristik Ruas Jalan 1. Volume lalu lintas Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan (mobil penumpang) yang melalui suatu titik tiap satuan waktu. Data volume dapat berupa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu penelitian Untuk jalan perkotaan, volume lalu lintas pada jam puncak lebih tepat untuk digunakan dalam keperluan desain. Berdasarkan survey pendahuluan, pengamatan untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR Sutardi, Hera Widyastuti, dan Budi Rahardjo Pasca Sarjana Bidang Manajemen dan Rekayasa Transportasi FTSP, ITS. Email

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (termasuk mobil penumpang, kopata, mikro bus, pick-up dan truck kecil. sesuai sitem klasifikasi Bina Marga).

BAB III LANDASAN TEORI. (termasuk mobil penumpang, kopata, mikro bus, pick-up dan truck kecil. sesuai sitem klasifikasi Bina Marga). 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Komposisi lalu lintas Arus lalu lintas jalan perkotaan dibagi menjadi 4 jenis : 1. Kendaraan ringan ( Light Vecicles = LV ) Meliputi kendaraan bermotor 2 as beroda empat dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Variabel Analisis Variabel yang digunakan dalam analisis kinerja Ruas Jalan Otto Iskandardiata Kota Bandung akibat pertumbuhan lalu lintas selama 10 tahun mendatang

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PADA BADAN JALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN SILIWANGI KABUPATEN GARUT)

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PADA BADAN JALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN SILIWANGI KABUPATEN GARUT) ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PADA BADAN JALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN SILIWANGI KABUPATEN GARUT) Yaumil Wahdan 1, Ida Farida 2, Sulwan Permana 3 Jurnal Konstruksi Sekolah

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN SUKOHARJO

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN SUKOHARJO EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN SUKOHARJO Tantin Pristyawati Staf Pengajar Teknik Sipil Universitas Gunung Kidul Yogyakarta (Email : pristya_tan@yahoo.com) ABSTRAK Jalan Jenderal

Lebih terperinci

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang PENGARUH PERGERAKAN PEJALAN KAKI TERHADAP KINERJA RUAS JALAN YANG DISEBABKAN OLEH KURANG OPTIMALNYA PEMANFAATAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (KAJIAN WILAYAH : JALAN MERDEKA UTARA MALANG) Iin Irawati 1 dan Supoyo

Lebih terperinci

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS USULAN METODE PERENCANAAN PANJANG LAJUR ANTRIAN PUTARAN U PELAYANAN TUNGGAL KONDISI TAK TERLINDUNG PADA RUAS JALAN DENGAN MEDIAN ( Kasus Jalan Ruas Dharmahusada Indah Timur dan Jalan HR Muhammad Surabaya)

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK) ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK) Abdi Yuda Yadi 1)., Syafarudin AS 2) Siti Nurlaily Kadarini 2)

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA Restu RiaRestiana 1), Teddy Ariyadi 2), Siti Mayuni 2) Abstrak Pada pertemuan dua jalan arteri primer diharapkan tidak terjadi hambatan arus lalu lintas, dimana kendaraan dapat bergerak bebas. Jalan Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

PENGARUH KEBERADAAN RUMAH SAKIT TLOGOREJO DENGAN KEKURANGAN LAHAN PARKIR

PENGARUH KEBERADAAN RUMAH SAKIT TLOGOREJO DENGAN KEKURANGAN LAHAN PARKIR PENGARUH KEBERADAAN RUMAH SAKIT TLOGOREJO DENGAN KEKURANGAN LAHAN PARKIR Ana Setya Risa Andriani Mahasiswi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Semarang Jln. Soekarno-Hatta Tlogosari, Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN A. Jenis Observasi Penulisan observasi ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan sebagai mengumpulkan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 JALAN Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR

EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR Said Jalalul Akbar 1), Wesli 2), Burhanuddin 3), Muammar Khadafi 4) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh email:

Lebih terperinci

pengalaman, perubahan, kejadian atau kenyataan yang cukup mantap sehingga

pengalaman, perubahan, kejadian atau kenyataan yang cukup mantap sehingga BAB IV METODE PENELITIAN Metode adalah pengetahuan tentang gagasan, tindakan atau tata kerja secara beraturan atau secara terarah. (The consice oxford Dictionary Fifth Edition, 1996) Penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan. 14 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Karakteristik Jalan Karakteristik utama jalan yang akan mempengaruhi kapasitas dan kinerja jalan jika jalan tersebut dibebani arus lalu lintas. Karakteristik jalan tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Volume Kendaraan Bermotor Volume lalu lintas menunjukan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit). Sehubungan dengan penentuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lingkup Kawasan Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota Bandar Lampung. Pemilihan ini didasarkan atas kondisi ruas jalan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Latar belakang kebutuhan akan perpindahan dalam suatu masyarakat, baik orang maupun barang menimbulkan pengangkutan. Untuk itu diperlukan alat-alat angkut, dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tentang Kemacetan Lalu lintas Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang

Lebih terperinci

SEBARAN POSISI SEPEDA MOTOR DI JALUR JALAN PADA BERBAGAI KONDISI ARUS LALULINTAS

SEBARAN POSISI SEPEDA MOTOR DI JALUR JALAN PADA BERBAGAI KONDISI ARUS LALULINTAS SEBARAN POSISI SEPEDA MOTOR DI JALUR JALAN PADA BERBAGAI KONDISI ARUS LALULINTAS Leksmono S. Putranto Staf Pengajar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Tarumanagara Jln. Let. Jen. S. Parman

Lebih terperinci

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI Ridwansyah Nuhun Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Jl. HEA.Mokodompit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi Makro Perencanaan sistem transportasi pada dasarnya memperkirakan kebutuhan transportasi dimasa yang akan datang. Dalam perencanaan sistem transportasi makro

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI) ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI) Preisy Gabriela Kaeng Semuel Y.R Rompis, Lintong Elisabeth Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A (Hasil Pengamatan)

LAMPIRAN A (Hasil Pengamatan) LAMPIRAN A (Hasil Pengamatan) Kamis Selasa Minggu Kamis Selasa Lampiran 1 : Kendaraan Parkir dan Berhenti Di Bahu Jalan Pada Segmen I Per Jam Waktu Jenis Kendaraan Sepeda Bus Truk Bus Truk Motor Pick Besar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN Agus Wiyono Alumni Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta Jl. Raya Palur KM 05 Surakarta Abstrak Jalan Adisumarmo Kartasura km 0,00

Lebih terperinci

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO Ady Suhendra Edmonssoen Monoarfa Longdong J., J. A. Timboeleng, M. R. E. Manoppo Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR

PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR PLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, 192-201 2016 P ISSN 2301-878X - E ISSN 2541-2973 PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Biaya Perjalanan, Tundaan.

ABSTRAK. : Biaya Perjalanan, Tundaan. ABSTRAK Sebagai destinasi pariwisata utama pulau Bali, Kabupaten Badung merupakan salah satu kota wisata yang paling banyak diminati para wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara. Disamping dampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Jalan Berdasarkan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan, jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Geometrik Jalan Jalan Arif Rahman Hakim merupakan jalan kolektor primer yang merupakan salah satu jalan menuju pusat Kota Gororntalo. Segmen yang menjadi objek

Lebih terperinci

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN R.E. MARTADINATA BANDUNG

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN R.E. MARTADINATA BANDUNG PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN R.E. MARTADINATA BANDUNG Windi Ria Sari NRP: 0121115 Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T. ABSTRAK Hambatan samping merupakan faktor penyebab kemacetan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berfikir Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian dari mulainya penelitian sampai selesainya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari : BAB III METODOLOGI 3.1. Bagan Alir Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari : START PENGUMPULAN DATA DATA PRIMER Geometrik Volume Lalu Lintas Kecepatan Kendaraan Hambatan Samping Volume

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini adalah sebagai bab terakhir dari seluruh pambahasan. Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian Analisis Kinerja Ruas Jalan Akibat Parkir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jalan Perkotaan Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan merupakan segmen jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang

Lebih terperinci

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung) ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung) Septyanto Kurniawan Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl.Ki

Lebih terperinci

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN Yusandy Aswad 1 dan Muhammad Fahmi 2 1 Departmen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Medan Email:

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK U. Winda Dwi Septia 1) Abstrak Jalan-jalan yang ada di Kota Pontianak merupakan salah satu sarana perhubungan bagi distribusi arus lalu lintas, baik angkutan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING BESERTA ALTERNATIF SOLUSINYA (STUDI KASUS: JALAN SERMA KAWI DENPASAR) TUGAS AKHIR

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING BESERTA ALTERNATIF SOLUSINYA (STUDI KASUS: JALAN SERMA KAWI DENPASAR) TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING BESERTA ALTERNATIF SOLUSINYA (STUDI KASUS: JALAN SERMA KAWI DENPASAR) TUGAS AKHIR Oleh: I MADE AGUS RAI PURBAWA NIM: 1204105074 JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Untuk menganalisa lalulintas pada ruas jalan Jatiwaringin diperlukan data lalulintas pada lajur jalan tersebut. Dalam bab ini dibahas hasil dari penelitian

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR Abdul Rahman 1, D.A.N Sri Astuti, ST.,MT 2, A.A.S. Dewi Rahadiani, ST.,MT 2 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah suatu pergerakan orang dan barang. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehariharinya, sehingga transportasi

Lebih terperinci

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN TUGAS AKHIR Oleh : IDA BAGUS DEDY SANJAYA 0519151030 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Dengan ini

Lebih terperinci

Kata kunci: Kinerja ruas jalan, Bangkitan perjalanan, SMK Ganesha Ubud.

Kata kunci: Kinerja ruas jalan, Bangkitan perjalanan, SMK Ganesha Ubud. ABSTRAK Semakin meningkatnya nilai komersial tata guna lahan menyebabkan semakin padatnya arus lalu lintas pada ruas jalan, yang akan mendorong berbagai pihak untuk mengembangkan usaha atau fasilitas publik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lalu Lintas Fungsi dasar dari Jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses kerumah-rumah. (silvia Sukirman, 1994). Arus lalu lintas

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI Lendy Arthur Kolinug, T. K. Sendow, F. Jansen, M. R. E Manoppo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Email

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu penelitian Untuk jalan perkotaan, volume lalu lintas pada jam puncak lebih tepat untuk digunakan dalam keperluan desain. Berdasarkan survey pendahuluan, pengamatan untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang) BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Volume Lalu Lintas Menurut MKJI (1997) jenis kendaraan dibagi menjadi 3 golongan. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : 1. Kendaraan ringan (LV) Indeks untuk kendaraan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam studi ini, ruas Jalan Hayam Wuruk, Raya, Jalan Cokroaminoto, Jalan

III. METODE PENELITIAN. Dalam studi ini, ruas Jalan Hayam Wuruk, Raya, Jalan Cokroaminoto, Jalan 3.1 Lokasi Penelitian III. METODE PENELITIAN Dalam studi ini, ruas Jalan Hayam Wuruk, Raya, Jalan Cokroaminoto, Jalan Gatotsubroto Barat dan Jalan Raya Sesetan diambil sebagai tempat studi karena pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan Karangmenjangan Jalan Raya Nginden jika dilihat berdasarkan Dinas PU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Perkotaan Jalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan secara permanen dan menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, baik

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali) EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali) Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : HENDRI SETYO

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 28 BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah simpang tiga jalan Pakuningratan Yogyakarta. Dilihat dari tipe persimpangan, pertigaan ini merupakan jalan lokal karena terdapat

Lebih terperinci

MODEL HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS BERDASARKAN METODE GREENSHIELD PADA RUAS JALAN PROF. DR. JHON ARIO KATILI KOTA GORONTALO

MODEL HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS BERDASARKAN METODE GREENSHIELD PADA RUAS JALAN PROF. DR. JHON ARIO KATILI KOTA GORONTALO 1 MODEL HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS BERDASARKAN METODE GREENSHIELD PADA RUAS JALAN PROF. DR. JHON ARIO KATILI KOTA GORONTALO Siti Khairunnisa AR. Nusi 1), Yuliyanti Kadir 2), Anton

Lebih terperinci

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA (Studi Kasus Jalan Malioboro dan jalan susrokusuman, Yogyakarta) 1 Suparman

Lebih terperinci

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung Reka Racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung RANDY NURSANDY ARDIYAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Geometrik Jalan Geometrik jalan merupakan suatu bangun jalan raya yang menggambarkan bentuk atau ukuran jalan raya yang menyangkut penampang melintang, memanjang, maupun aspek

Lebih terperinci

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3. Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3. INTISARI Kapasitas daya dukung jalan sangat penting dalam mendesain suatu ruas jalan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 UMUM Metode penelitian adalah kegiatan yang komprehensif, yaitu perpaduan jenis penelitian, sampling, pengumpulan dan analisis data, serta penulisan ilmiah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

PENGENDALIAN LALU LINTAS 4 LENGAN PADA PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. JERANDING DAN PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. HARUNA KOTA PONTIANAK

PENGENDALIAN LALU LINTAS 4 LENGAN PADA PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. JERANDING DAN PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. HARUNA KOTA PONTIANAK PENGENDALIAN LALU LINTAS 4 LENGAN PADA PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. JERANDING DAN PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. HARUNA KOTA PONTIANAK Kurniawan 1), Ir. H Komala Erwan MT 2), Sumiayattinah

Lebih terperinci

ESTIMASI NILAI K DALAM PENENTUAN VOLUME JAM PERENCANAAN DI KOTA BITUNG

ESTIMASI NILAI K DALAM PENENTUAN VOLUME JAM PERENCANAAN DI KOTA BITUNG ESTIMASI NILAI K DALAM PENENTUAN VOLUME JAM PERENCANAAN DI KOTA BITUNG Theo Kurniawan Sendow Abstrak Dalam perencanaan Geometrik Jalan dikenal itilah nilai k. Adapun estimasi nilai k dalam menentukan volume

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berfikir Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian dari mulainya penelitian sampai selesainya penelitian yang

Lebih terperinci

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Persimpangan jalan adalah simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa pendekat, dimana arus kendaraan dari berbagai pendekat bertemu dan memencar meninggalkan

Lebih terperinci

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG Arbillah Saleh, Moh. Prima Sudarmo, Harnen Sulistio, M. Zainul Arifin Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Way Kandis-Bandar Lampung)

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Way Kandis-Bandar Lampung) ANALISIS KINERJA RUAS JALAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Way Kandis-Bandar Lampung) Putri Endah Suwarni Dosen Jurusan Teknik Industri Universitas Tulang Bawang putriendahsuwarni@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DI JEMBATAN LANDAK

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DI JEMBATAN LANDAK ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DI JEMBATAN LANDAK R. Restu Destiyanto 1), Slamet Widodo 2), Eti Sulandari 2) ABSTRAK Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis perhitungan dengan MKJI 1997 terhadap faktor hambatan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis perhitungan dengan MKJI 1997 terhadap faktor hambatan 76 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis perhitungan dengan MKJI 1997 terhadap faktor hambatan samping yang terdapat pada jalan Cik Ditiro maka diperoleh kesimpulan berikut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flow Chart Penulisan Tugas Akhir MULAI DATA Primer - Data geometrik Ruas dan Simpang - Data Volume Lalu Lintas - Data Hambatan samping Sekunder : Ukuran Kota Hirarki Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bagan alir untuk penulisan tugas akhir ini terdiri dari : Mulai. Studi Pustaka. Idintifikasi Masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bagan alir untuk penulisan tugas akhir ini terdiri dari : Mulai. Studi Pustaka. Idintifikasi Masalah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bagan Alir Bagan alir untuk penulisan tugas akhir ini terdiri dari : Mulai Studi Pustaka Idintifikasi Masalah Pengumpulan Data Data primer 1. survey lalu lintas 2. kondisi

Lebih terperinci

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG Deri Virsandi NRP : 0121106 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PARKIR SEPANJANG JALAN WALIKOTA MUSTAJAB SURABAYA

ANALISIS KINERJA PARKIR SEPANJANG JALAN WALIKOTA MUSTAJAB SURABAYA U k a r s t - V o l. 1 N o. 1 A p r i l 2 0 1 7 39 ANALISIS KINERJA PARKIR SEPANJANG JALAN WALIKOTA MUSTAJAB SURABAYA Damarta AnugrahYulmida 1, Sri Wiwoho Mudjanarko 2*, M Ikhsan Setiawan 3, Arthur Daniel

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994). BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau garis tertentu pada suatu penampang melintang jalan.data pencacahan volume lalu

Lebih terperinci

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM SIMPANG TANPA APILL 1 Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM PENDAHULUAN Pada umumnya, simpang tanpa APILL dengan pengaturan hak jalan digunakan di daerah pemukiman

Lebih terperinci

PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 21 PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA Suwardi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan 29 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Hotel Malioboro Hotel direncanakan memliki kamar sebanyak 30 unit dan fasilitas parkir yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan sekitar

Lebih terperinci

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B) KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B) Dede Sarwono Program Studi Teknik Sipi, Fakultas Teknik, Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl.K.H. sholeh Iskandar

Lebih terperinci