BAB IV ANALISIS URGENSI PENGENALAN BUKU SEJAK USIA DINI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS URGENSI PENGENALAN BUKU SEJAK USIA DINI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS URGENSI PENGENALAN BUKU SEJAK USIA DINI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK A. Analisis Tentang Pengenalan Buku Pada Anak Membaca bagi sebagian besar anak-anak mungkin menjadi kegiatan yang membosankan dibanding dengan kegiatan bermain mereka. Memang untuk membangun kecintaan anak pada kegiatan membaca bukanlah perkara mudah. Namun hobby membaca pada anak mempunyai nilai manfaat yang luar biasa bagi proses kecerdasan dan kelangsungan hidup sang anak dikemudian hari. Kecintaan anak pada kegiatan membaca merupakan modal awal dalam proses belajar mengajar yang akan dilaluinya kelak. Lebih dari itu, melalui kegiatan membaca anak juga dapat mengembangkan imajinasinya dan mengenal lebih banyak karakter-karakter kepribadian. Maka pengenalan buku pada anak sangatlah penting terlebih dikenalkan sejak usia dini. Buku adalah lembar kertas yang berjilid, begisi tulisan, gambar, atau kosong. 1 Buku merupakan jendela dunia, buku juga berfungsi sebagai salah satu sarana komunikasi. Dengan semakin sering anak berkomunikasi dengan buku, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Itulah mengapa para ahli selalu menganjurkan agar sejak dini anak diperkenalkan dengan buku. 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hlm

2 58 Berkaitan dengan pentingnya buku maka bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya mengenal buku sejak sedini mungkin agar anak terbiasa setelah dewasa kelak sehingga bisa menumbuhkan minat baca pada anak. Dalam pengenalan buku juga harus memandang perkembangan kecerdasan anak karena perkembangan tersebut anak juga berpengaruh pada kecerdasan otak anak itu sendiri. Menurut psikolog terkemuka Rose Mini Adi Prianto, kecerdasan otak anak dapat dioptimalkan dengan berbagai cara. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menstimulus anak sesuai dengan perkembangannya. Stimulus atau rangsangan bagi perkembangan anak merupakan salah satu hal terpenting yang harus diberikan orang tua. Terutama di 5 tahun pertama awal kehidupan si kecil, otak anak layaknya spons. Semakin banyak pengetahuan yang diberikan, semakin banyak pula hal yang diserap. Semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat, semakin cerdas pula otak anak. Untuk mendukung proses perkembangan kecerdasan anak, selain mencukupi kebutuhan nutrisi, orang tua juga harus memberikan stimulus yang cukup kepada anak. Stimulus yang seimbang bagi otak kiri dan kanannya akan membantu anak memiliki kemampuan yang seimbang. Maka berdasarkan pendapat Rose di atas jelaslah bahwa anak membutuhkan stimulus yang sesuai dengan tingkat perkembangan kecerdasan otak anak agar apa yang diberikan bisa berdampak dengan maksimal dan seimbang sesuai dengan usia yang dimilikinya, jadi perlu diperhatikan tingkat pembelajarannya terlebih dalam pengenalan buku pada anak.

3 59 Adapun prinsip yang harus dipahami ketika mengenalkan buku pada anak adalah bagaimana membuat anak tertarik dengan buku. Anak dikondisikan dengan lingkungan buku dan hendaknya selalu bersinggungan dengan buku. Bila tertarik pada tahapan ini, anak biasanya merespon dengan memegang-megang buku atau membolak-balikkan buku. Tujuan dari langkah ini adalah memberikan polesan pada anak dengan buku, agar dalam memori dan emosi anak mulai terekam dan tertanam tentang buku. 2 Berkaitan dengan metode pengenalan buku pada anak Dwi Sunar Prasetyono menjelaskan bahwa dengan cara memberi buku bergambar kepada anak sejak usia dini, misalnya tentang binatang. Si anak segera melihatnya dengan antusias, mulai menunjuk salah satu gambar, lalu menanyakan gambar yang dimaksud. Dalam hal ini, orang tua harus mendampingi dan siap diberondong sejumlah pertanyaan oleh si anak. Hal ini merupakan konsekuensi orang tua dalam proses pembelajaran pada si anak. 3 Hal serupa juga dijelaskan oleh Elly Damaiwati beliau menyebutkan bahwa metode pengenalan buku sejak usia dini yaitu ada 3 macam yaitu: 1. Membacakan cerita untuk anak Membacakan cerita untuk anak akan membuat anak mengalami perasaan positif. Perasaan positif akan mendorong anak untuk lebih cepat menguasai buku, sehingga ketertarikan terhadap buku sebagai piranti utama membaca dapat timbul secara dinamis. Selain itu, pembacaan cerita 2 Elly Damaiwati, Karena Buku Senikmat Susu, (Solo: Afra Publishing, 2007), hlm Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Usia Dini, (Yogyakarta: Think, 2008), hlm. 47.

4 60 juga dapat mengembangkan daya kognitif anak karena pembacaan cerita akan memperkaya kosakata. 2. Menyediakan waktu yang cukup untuk anak Pada tahap awal, dalam mengembangkan kecintaan anak pada buku, orang tua wajib menyediakan waktunya untuk mendampingi anaknya membacakan buku secara rutin, membacakan cerita, mengajaknya berdialog tentang isi buku, mengajak berjalan-jalan ke took buku, perpustakaan, atau ke pameran buku. Langkah menyediakan waktu yang cukup pada anak ini sebagai upaya agar anak terbiasa dengan buku. 3. Orang tua menjadi teladan Masa kanak-kanak adalah masa di mana anak sering meniru orang tua yang berada di sekitarnya. Orang tua menjadi contoh yang utama dan pertama bagi anak. Orang tua yang suka membaca, selain bisa sebagai contoh bagi anak-anaknya, juga mempunyai arti sebagai konsekuensi perintah yang diberikan orang tua kepada anaknya. Berdasarkan pendapat di atas jadi jelaslah bahwa mengenalkan buku perlu adanya pelaksanaan metode yang dilakukan karena biasanya orang tua binggung bagaimana cara untuk mengenalkan buku kepada anak agar bisa menumbuhkan minat anak dalam membaca buku sehingga jarang orang tua yang melakukannya. Jadi berdasarkan beberapa penjelasan di atas bahwa pengenalan buku pada anak sangatlah penting supaya bisa menumbuhkan minat baca anak kelak kalau sudah dewasa, sehingga kecerdasan anak akan terasah dan menjadi suatu

5 61 kebiasaan pada dirinya. Pengenalan buku juga harus memandang dan memperhatikan perkembangan kecerdasan anak agar orang tua bisa memilih cara yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan anak. Dan juga memerlukan metode yang tepat dalam mengajarkan buku pada anak agar apa yang diinginkan bisa tercapai dengan maksimal. B. Analisis Tentang Pertumbuhan Minat Membaca Anak Secara garis besar pertumbuhan dan perkembangan pada anak dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: perkembangan intelektual (intellectual development), perkembangan fisik (physical development), perkembangan sosial-emosional (social-emotional development), dan perkembangan kemampuan anak dalam berkomunikasi untuk mengekspresikan keinginannya (language development). 4 Dwi Sunar Prasetyono menjelaskan bahwa perkembangan berlangsung terus menerus sepanjang hidup seseorang. Perkembangan itu berlangsung secara bertahap. Setiap tahap terdiri atas beberapa periode umur tertentu. Dalam setiap periode, perkembangan tertentu akan memunculkan suatu kemampuan tingkah laku tertentu. Setiap Anak yang berada dalam periode perkembangan, akan memperoleh kemampuan bertingkah laku yang sesuai dengan ciri-ciri khas kemampuan bertingkah laku pada periode itu. Kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai oleh anak pada periode perkembangan tertentu disebut dengan tugas perkembangan. 4 Imas Kurniasih, Pendidikan Usia Dini, (Edukasia: 2009), hlm. 14.

6 62 Tugas perkembangan pada masa bayi dan masa awal kanak-kanak tidak sama dengan tugas perkembangan di akhir masa kanak-kanak. Tugas perkembangan pokok pada masa awal kanak-kanak antara lain adalah belajar berbicara, belajar mengembangkan kemampuan motorik, persiapan untuk menerima pengenalan simbol-simbol, dan membaca. Tugas perkembangan masa akhir kanak-kanak antara lain adalah belajar kecakapan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum, membangun sikap yang sesuai dengan tahap pertumbuhan fisik, belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya, mengembangkan ketrampilan dasar untuk menulis, membaca, dan berhitung. 5 Jadi jelaslah bahwa tugas perkembangan manusia berbeda tergantung dari perkembangan fisiknya atau tingkatan usianya. Maka berdasarkan perkembangan masa kanak-kanak harus dimanfaatkan untuk menumbuhkan minat membaca agar ditanamkan sejak dini sehingga bisa tertanam sampai saat dewasa kelak. Berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan minat membaca anak Dwi Sunar Prasetyono menjelaskan bahwa dalam masa kanak-kanak adalah mempersiapkan diri untuk mengajarkan anak membaca. Oleh karena itu, sejak anak lahir, orang tua harus dapat mengajarkan hal-hal yang mengarahkan anak untuk belajar membaca dan memahamkan kepada anak tentang kegunaan membaca. Anak harus diberi kesempatan yang seluasluasnya untuk memahami arti penting membaca. Kegiatan yang dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan minat membaca adalah mendengarkan dan membaca cerita, membaca puisi, atau 5 Dwi Sunar Prasetyono, op.cit., hlm

7 63 melihat berbagai tulisan dan gambar. Orang tua dapat mengajari anak dengan mengeja kata-kata dalam sebuah buku. Hal ini karena masa depan anak ditentukan oleh sejumlah informasi yang diterimanya sejak ia masih kanakkanak. Hal ini dijelaskan pula oleh Rizem Aizid bahwa mendongeng membantu meningkatkan kecerdasan anak. Membacakan cerita yang sama secara rutin kepada seorang anak yang baru belajar bicara, dapat mengajarkan kemampuan bahasa anak dan meningkatkan memori otaknya. Anak-anak juga dapat mengembangkan imajinasi dan kemampuan daya pahamnya. 6 Maka orang tua atau keluarga punya peran penting dalam pendidikan anaknya agar bisa menumbuhkan minat membaca. Keluarga dianggap sebagai pihak yang mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak karena keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama bagi terlaksanaya proses pendidikan anak. Keluarga menjadi awadah bagi persemaian, pemupukan, dan pengembangan minat anak sejak dini hingga dewasa. Ini berarti, keluarga sekaligus menjadi tempat yang potensial untuk mengembangkan minat baca anak. Kemampuan baca seseorang dipengaruhi oleh kesiapan membacanya. Dwi Sunar Prasetyono menjelaskan bahwa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan minat pada anak yang didasarkan pendapat Hurlock yaitu: a. Minat Tumbuh Bersama dengan Perkembangan Fisik dan Mental Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental, minat anak di semua bidang juga ikut tumbuh. Pertumbuhan dan 6 Rizim Aizid, Tips Ampuh Menyiapkan Anak Gemar Baca Sejak dalam Kandungan sampai Masa Pengasuhan, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm. 103.

8 64 perkembangan fisik dan mental yang tidak berjalan normal akan mempengaruhi minat anak terhadap sesuatu. b. Minat Tergantung pada Kesiapan Belajar Kesiapan dan kematan anak, menumbuhkan minat pada anak untuk diajak belajar membaca. c. Minat Tergantung pada Kesempatan Belajar Keluarga sebagai faktor pendukung tumbuh dan berkembangnya minat anak harus memberi kesempatan, memberi perhatian, serta menyediakan sarana dan prasarana. d. Pengaruh Budaya Budaya membaca di tengah keluarga dapat merangsang anak untuk ikut membaca. Dukungan berbagai pihak serta tersedianya sarana dan prasarana turut merangsang perkembangan minat membaca pada anak. e. Minat Berkaitan dengan Emosional Minat berkaitan dengan faktor emosi anak. Hal ini berarti asepk afektif dari minat akan menentukan minat. Bila aktivitas membaca menimbulkan perasaan senang atau asyik, maka hal ini akan menambah kekuatan minat membaca pad diri seorang anak Selain itu juga beliaupun menjelaskan bahwa cara-cara menemukan minat anak yaitu : 1. Mengamati Kesukaan 2. Bermain Tanya Jawab 3. Melibatkan Anak pada Setiap Pembicaraan

9 65 4. Bahan Bacaan yang Disukai Anak 5. Tindakan Mencoret-Coret 6. Keinginan 7 Maka berdasarkan pendapat Dwi Sunar Prasetyono tersebut bahwa minat anak tidak bisa tumbuh dengan baik bila hal-hal di atas tidak mendukung di dalam diri anak itu sendiri dan juga cara yang ditempuh oleh orang tua. Oleh karena itu, orang tua harus ikut berperan dalam menemukan minat anak agar diaplikasikan dengan baik sesuai apa yang diharapkannya. Orang tua harus selalu memperhatikan anaknya baik dalam psikologis, fisik, maupun lingkungannya sehingga orang tua bisa lebih tepat dalam menerapkan minat membaca kepada anaknya. Sehingga minat baca pada anak pun akan tumbuh dan menjadikan kebiasaan sehari-hari dengan baik hingga dewasa. C. Analisis Tentang Urgensi Pengenalan Buku Sejak Usia Dini dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak Dwi Sunar Prasetyono berpendapat bahwa seorang anak harus sudah diberi buku segera setelah ia dilahirkan. Tentunya, orang tualah yang harus menyampaikan informasi yang terdapat dalam buku kepada anak melalui proses mendengar. Saat anak berusia enam tahun dan mulai bersekolah, ia sudah bisa menyerap sejumlah informasi yang sangat banyak. Bahkan, mungkin lebih banyak daripada yang akan anak pelajari selama hidupnya. 8 7 Dwi Sunar Prasetyono, loc.cit., hlm Ibid., hlm. 44.

10 66 Pendapat beliau ini sesuai dengan teori masa usia dini sebagai masa keemasaan yang tepat untuk memberikan bentuk pengajaran awal yang baik. Sebagaimana dari hasil penelitian menyebutkan bahwa masa usia dini merupakan periode emas bagi perkembangan anak di mana 50% perkembangan kecerdasan terjadi pasa usia 0 4 tahun, 30% berikutnya hingga usia 8 tahun. Periode emas ini sekaligus merupakan periode kritis bagi anak anak di mana perkembangan yang didapatkan pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode berikutnya hingga masa dewasanya. Periode ini hanya datang sekali dan tidak dapat ditunda kehadirannya, sehingga apabila terlewat berarti habislah peluangnya. 9 Melihat nilai pentingnya masa usia dini maka sebaiknya orang tua memanfaatkan waktu-waktu yang tepat ini yang bisa digunakan dalam berbagai hal pendidikan untuk anaknya. Orang tua hendaknya menyiapkan berbagai pengajaran kepada anaknya agar bisa mengembangkan bakat dan kecerdasan yang dimiliki oleh anak, salah satunya adalah dengan mengenalkan buku sejak usia dini. Berkaitan dengan buku yang diberikan kepada anak usia dini Dwi Sunar Prasetyono berpendapat bahwa anak sebaiknya diberi buku bergambar, misalnya gambar tentang binatang. Si anak segera melihatnya dengan antusias, mulai menunjuk salah satu gambar, lalu menanyakan gambar yang dimaksud. Dalam hal ini, orang tua harus mendampingi dan siap diberondong sejumlah pertanyaan oleh si anak. Hal ini merupakan konsekuensi orang tua dalam proses pembelajaran pada si anak Imas Kurniasih, op.cit., hlm Ibid., hlm. 47.

11 67 Melihat dari pendapat beliau sangatlah relevan karena anak usia dini cenderung masih berfikir abstrak dan sangat tertarik pada gambar dibandingkan dengan tulisan-tulisan. Anak sangat suka dengan hal-hal yang mencolok termasuk gambar dengan adanya gambar maka anak akan menjadi tertarik dan senang untuk melihatnya. Maka dengan menarik simpati anak terhadap sesuatu akan menumbuhkan rasa minat yang tinggi. Sebagaimana dikatakan Elly Damaiwati bahwa prinsip yang harus dipahami, ketika mengenalkan buku pada anak saat anak masih bayi adalah membuat bagaimana anak tertarik dengan buku. 11 Bila anak bebas melihat buku untuk dibaca atau dibacakan, anak memilih yang membahas topik yang diminatinya. Hal ini sebagai petunjuk terhadap jenis bacaan yang disukainya. Bila anakanak membaca buku atau bacaan sesuai yang diinginkannya tentunya akan menambah minatnya. Dwi Sunar Prasetyonopun menjelaskan bahwa tujuan memberikan cerita bergambar kepada anak yaitu: 1. Menarik perhatian anak. 2. Menimbulkan motivasi atau merangsang anak. 3. Merangsang percakapan (ekspresi dan diskusi). 4. Mendidik sifat kritis pada anak. 5. Memperkenalkan kata-kata baru. 6. Menyajikan pola-pola kalimat Elly Damaiwati, loc.cit., hlm Dwi Sunar Prasetyono, loc.cit., 83

12 68 Maka dengan manfaat membaca, maka tidak ada alasan untuk seseorang tidak mau membaca. Selain itu, dapat juga dijadikan motivasi seseorang agar menjadikan membaca sebagai kegiatan rutin harian sehingga menumbuhkan minat membaca pada anak. Menurut Singert minat itu berkembang tergantung pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama 6 tahun dengan baik pada masa kanak-kanak. Pendapat itu juga diperkuat oleh Hurlock, yang menyatakan bahwa sepanjang masa anak-anak minat menjadi sumber motivasi yang kuat dan akan berkembang dengan baik pada masa ini. Minat akan mempengerahui perilaku sesorang tidak hanya pada masa anakanak tetapi berkembang baik sepanjang usia. Minat akan berkembang baik bila ternyata minat itu dapat memuaskan kebutuhan sesorang dan akan padam bila ternyata minat itu tidak disalurkan. Maka dengan mengenalkan buku sejak usia dini melalui membacakan kepada anak menjadikan anak akan terangsang akan kecerdasannya sehingga anak menjadi lebih pintar serta terbiasa. Hal ini sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Hurlock bahwa perkembangan dipengaruhi oleh rangsangan. Rangsangan paling efektif diberikan pada saat kemampuan sedang berkembang secara noraml. Ini berarti, bila sejak usia dini anak sudah mendapat rangsangan dari orang tuanya, tentunya anak mengalami perkembangan dengan lebih baik. Semakin orang tua mengajak anak-anak untuk membaca bersama, semakin cepat anak itu belajar membaca, dan semakin besar pula anak-anak itu mempunyai motivasi untuk belajar membaca Elly Damaiwati, loc.cit., hlm

13 69 Jadi berdasarkan analisis terhadap pendapat Dwi Sunar Prasetyono di atas jelaslah bahwa mengenalkan buku sejak usia dini sangat penting dalam menumbuhkan minat baca anak sehingga menjadikan suatu kebiasaan yang akan tertanam sampai dewasa. Usia dini merupakan usia paling tepat dalam mengembangkan kecerdasan yang dimiliki anak dan akan tertanam dengan baik sebagai modal awal pembelajaran yang diperolehnya sebelum pengetahuan dari lingkungan luar atau masyarakat mempengaruhinya.

BAB III KONSEP MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA KEPADA ANAK SEJAK USIA DINI DAN PERKEMBANGANNYA (MENURUT DWI SUNAR PRASETYONO)

BAB III KONSEP MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA KEPADA ANAK SEJAK USIA DINI DAN PERKEMBANGANNYA (MENURUT DWI SUNAR PRASETYONO) BAB III KONSEP MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA KEPADA ANAK SEJAK USIA DINI DAN PERKEMBANGANNYA (MENURUT DWI SUNAR PRASETYONO) A. Karya-Karya Dwi Sunar Prasetyono Beliau merupakan salah satu pengarang buku yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang tercantum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kehendak pemberi amanah, yaitu Allah Swt. Setiap orang tua

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kehendak pemberi amanah, yaitu Allah Swt. Setiap orang tua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan Islam, anak adalah amanah yang harus dijaga dan dirawat dengan baik oleh orang tua, yakni perawatan dan penjagaan yang sesuai dengan kehendak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi seluruh perubahan fisik, motorik dan kemampuan bahasa. Masing

BAB I PENDAHULUAN. meliputi seluruh perubahan fisik, motorik dan kemampuan bahasa. Masing 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan fisik, motorik dan kemampuan bahasa. Masing masing aspek memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan anak usia dini, secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik intelegensi, bakat, minat, kreativitas, kematang emosi, kepribadian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan wahana pendidikan yang sedang digalakkan oleh pemerintah dan sedang menjadi suatu lahan yang sangat menguntungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Seperti yang diungkapkan Dr.Gutama (2004) dalam modul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. Anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan periode masa emas bagi perkembangan anak dimana tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai pengertian perkembangan, pengertian emosi, dan pengertian pendidikan anak usia dini. A. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari bantuan dan mengadakan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari bantuan dan mengadakan interaksi sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makluk sosial yang mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan sosial dengan orang lain. Selain sebagai makhluk individu yang memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua, keluarga bahkan negara. Maka seorang anak sudah seharusnya di jaga dan di asuh dengan baik. Pengasuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Orangtua berharap anaknya bisa mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Dalam masa tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, produk bahasa mereka juga meningkat dalam kuantitas, keluasan dan kerumitan. Anak-anak secara bertahap berubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah berkembang ditengah pesatnya kemajuan zaman. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat peka untuk menerima berbagai stimulasi dari lingkungan. Keberhasilan anak dalam mencapai perkembangan yang optimal

Lebih terperinci

BAHASA GAMBAR PADA ANAK TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK

BAHASA GAMBAR PADA ANAK TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK BAHASA GAMBAR PADA ANAK TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK Ariyana Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang ariyana.mpd@gmail.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut undang undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14 merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sehingga perlu diberi pendidikan (Samino, 2011:19). membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sehingga perlu diberi pendidikan (Samino, 2011:19). membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa (peserta didik) untuk memperoleh kedewasaan, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan pada setiap umat

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan pada setiap umat BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan pada setiap umat manusia. Setiap anak dilahirkan dengan berbagai kemampuan, bahkan ketika ia dilahirkan. Orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia yang terlahir di dunia akan mengalami beberapa tahap perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan menua. Masa kanak-kanak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI OLEH RAHAYU DWI UTAMI,SE.,S.Pd.,M.Pd. Anak adalah anugerah dari sang maha pencipta yang dititipkan oleh Tuhan YME sebagai amanah yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum memasuki pendidikan dasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia TK adalah anak yang berusia 4-6 tahun dan musik memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan pribadi anak yang harmonis dalam logika, rasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH Pendahuluan Pada hakikatnya, anak manusia, ketika dilahirkan telah dibekali dengan bermacam-macam potensi yakni kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO

PENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO PENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO Luluk Iffatur Rocmah Dosen PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Surel: luluk.iffatur@umsida.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri. Pasal 1 ayat 14 Undang-Undang SISDIKNAS Tahun 2003

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2 PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: LILIS SUHARYANI A.520085055

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu masa anak awal dan masa anak akhir. Periode masa anak awal berlangsung

Lebih terperinci

PERSEPSI IBU TENTANG MASA GOLDEN AGE DI RT 04 RW 08 KELURAHAN MRICAN MOJOROTO KOTA KEDIRI

PERSEPSI IBU TENTANG MASA GOLDEN AGE DI RT 04 RW 08 KELURAHAN MRICAN MOJOROTO KOTA KEDIRI PERSEPSI IBU TENTANG MASA GOLDEN AGE DI RT 04 RW 08 KELURAHAN MRICAN MOJOROTO KOTA KEDIRI Siti Aizah, S.Kep., Ns., M.Kes. Prodi Keperawatan Universitas Nusantara PGRI Kediri aizmdr@yahoo.com ABSTRAK Golden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak akan mengalami kemajuan fisik, intelektual dan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan yang di berikan anak sejak dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur pandai

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan

Lebih terperinci

Masalah-Masalah yang Muncul dalam Mengelola Siswa TK. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd. ( Makalah ini disampaikan dalam pelatihan bagi guru PAUD

Masalah-Masalah yang Muncul dalam Mengelola Siswa TK. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd. ( Makalah ini disampaikan dalam pelatihan bagi guru PAUD Masalah-Masalah yang Muncul dalam Mengelola Siswa TK Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd ( Makalah ini disampaikan dalam pelatihan bagi guru PAUD dalam bidang manajemen kesiswaan ) Pendahuluan Usia 0 sampai 6 tahun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk berubah pengetahuannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah upaya yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan tujuan agar anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Potensi dan kemampuan dasar anak usia dini sudah dimulai sejak usia 0-6 tahun, masa ini merupakan masa emas yang hanya datang sekali seumur hidup dan tidak

Lebih terperinci

Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida

Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya dan harus menggantungkan diri pada orang lain. Seorang anak memerlukan waktu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Kemampuan Penguasaan Kosakata Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Permasalahan moral banyak dibicarakan pada akhir abad 20 dan abad 21 ini. Dari hasil mengamati dan membaca fenomena yang akhir-akhir ini terjadi banyak peristiwa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Menurut Slameto (2003:102) pengertian persepsi adalah proses yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan kita. Pendidikan merupakan salah satu fasilitas kita sebagai manusia dan pendidik untuk merangsang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu anugerah yang yang terbesar dan sangat berharga

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu anugerah yang yang terbesar dan sangat berharga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan salah satu anugerah yang yang terbesar dan sangat berharga yang diberikan oleh ALLAH SWT kepada setiap manusia. Setiap anak memiliki karakteristik

Lebih terperinci

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk Tahun ajaran baru selalu membuat orang tua menjadi sibuk. Selain mencari sekolah yang dianggap baik, juga biaya yang semakin mahal dan anak juga harus disiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami sebuah karya sastra pada dasarnya bukanlah persoalan mudah, karena pemahaman sastra berkaitan erat dengan proses sifat karya sastra itu sendiri. Maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa usia dini merupakan masa keemasan bagi seorang anak, sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan, karena anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa,

Lebih terperinci

ABSTRAK PELATIHAN CINTA BACA SEJAK DINI DI DESA MARGASARI, KARAWANG TIMUR, KARAWANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ABSTRAK PELATIHAN CINTA BACA SEJAK DINI DI DESA MARGASARI, KARAWANG TIMUR, KARAWANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1 ABSTRAK PELATIHAN CINTA BACA SEJAK DINI DI DESA MARGASARI, KARAWANG TIMUR, KARAWANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Oleh: Sutri, S.Pd., M.Pd. dan Rina Marlina, S.Psi., M.Pd. Kegemaran membaca perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulus

Lebih terperinci

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI Nurmina 1*) 1 Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Almuslim, Bireuen *) Email: minabahasa1885@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses yang dapat mengubah obyeknya. Pendidikan nasional harus dapat mempertebal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu yang unik dan memiliki karakteristik tersendiri yang sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini merupakan masa keemasan

Lebih terperinci

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Taman kanak-kanak/ TK merupakan pendidikan yang menjadi pondasi dari seluruh pendidikan yang akan ditempuh di jenjang selanjutnya. TK/ taman kanak-kanak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang terus

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penanaman bahasa Indonesia diawali sejak dicanangkan sumpah pemuda hingga saat ini. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang terus menghasilkan kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MENDENGAR CERITA FIKSI TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS VERBAL ANAK

EFEKTIVITAS MENDENGAR CERITA FIKSI TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS VERBAL ANAK EFEKTIVITAS MENDENGAR CERITA FIKSI TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS VERBAL ANAK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : NUR ATHIATUL MAULA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERNYANYI DI TK MOJOREJO 1 SRAGEN

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERNYANYI DI TK MOJOREJO 1 SRAGEN UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERNYANYI DI TK MOJOREJO 1 SRAGEN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal ini terlihat dari banyaknya alat komunikasi yang sangat memerlukan keterampilan menulis

Lebih terperinci

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT Dwi Retno Aprilia, Aisyah Program Studi PGPAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Email:

Lebih terperinci

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014) e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014) PENINGKATAN KEMAMPUAN DASAR BERBAHASA DAN KEMAMPUAN SOSIAL MELALUI IMPLEMENTASI METODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca menjadi bagian dari kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan nonformal. Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun adalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL Oleh: dr. Nia Kania, SpA., MKes PENDAHULUAN Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Kencana, 2013),hlm Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Kencana, 2013),hlm Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dasar atau sekolah dasar merupakan momentum awal bagi anak untuk meningkatkan kemampuan dirinya. Dari bangku sekolah dasarlah mereka mendapatkan imunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silma Ratna Kemala, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silma Ratna Kemala, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran sebaiknya dilakukan secara terarah dan secara fakta dalam kegiatan pembelajaran pasti terdapat subjek dan objek yang akan menjadi target pencapaian suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini. Taman Kanak-kanak yang disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wadah untuk kegiatan belajar dan mengajar untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui jenjang pendidikan yang dasar sampai jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan tuntutan, bantuan, dan pertolongan kepada peserta didik. Peserta didik atau siswa memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, memiliki potensi untuk belajar dan mampu mengekspresikan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana perumusan maksud, melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan sesama manusia,.mengatur

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama

II. KAJIAN PUSTAKA. dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama 8 II. KAJIAN PUSTAKA A. Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia Dini Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa tergantung

Lebih terperinci