BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kehendak pemberi amanah, yaitu Allah Swt. Setiap orang tua
|
|
- Siska Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan Islam, anak adalah amanah yang harus dijaga dan dirawat dengan baik oleh orang tua, yakni perawatan dan penjagaan yang sesuai dengan kehendak pemberi amanah, yaitu Allah Swt. Setiap orang tua pasti menginginkan agar anaknya kelak menjadi orang-orang yang bermanfaat, penerus harapan, dan menjadi kebanggaan bagi keluargangya. Dalam al-qur'an juga ditegaskan tentang urgensi mendidik anak yang sholih dan sholihah, sehingga dapat menjadi suatu hal yang dapat membanggakan dan bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain, karena nilai keimanan dan ketaqwaan yang tertanam sejak kecil. Sebagaimana tersebut dalam al-kahfi ayat 46: ا ل م ال و ال ب ن و ن ز ي ن ة ال ح يۈةا لدن ي ا و ال ب اق ي ا ت الص ال ح ا ت خ ي ر ع ن د ر ب ك ث و اب او خ ي را م ل Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. 1 Para orang tua biasanya bertanya-tanya kapan usia terbaik untuk anak mulai belajar. Tidak ada kata terlalu dini untuk belajar. Justru usia 5 tahun 1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, (Semarang: Alwaah, 1989), hlm
2 2 pertama kehidupannya adalah saat terbaik untuk belajar. Karena pada masa ini, anak akan mudah menyerap segala informasi. Menurut para ahli, usia 1-5 tahun adalah masa emas (golden age) dalam perkembangan kecerdasan seorang anak. Selain makan bergizi, dibutuhkan pula rangsangan-rangsangan dari luar yang mampu menstimulasi perkembangan otak anak balita hingga maksimal. Rangsangan itu bisa berupa buku-buku yang bermutu. 2 Namun masalahnya, bagaimana caranya agar anakanak tersebut bisa rajin membaca dan mencintai buku? Inilah titik persoalan yang banyak dihadapi oleh orang tua. Sayangnya, pentingnya membaca bagi kehidupan manusia ternyata belum disadari secara baik oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Pada kenyataannya banyak orang dewasa dan anak-anak yang belum menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan. Orang dewasa dan anak-anak yang tidak suka membaca, dikatakan telah terjadi proses pembodohan. Kejamnya lagi, kita tengah mempersiapkan anak-anak kita untuk menderita pada kehidupan masa depannya. Rendahnya minat membaca dalam masyarakat, berkaitan dengan kemampuan berbahasa yang meliputi aspek mendengarkan, membaca, menulis, berbicara, dan tingkat pemahaman. Dengan kemampuan membaca yang rendah, tidak tertutup kemungkinan bahwa minat membaca yang dimiliki pun rendah Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini, (Jogjakarta: Think, 2008), hlm. 26
3 3 Menurut penelitian internasional mengenai kemampuan membaca pada murid sekolah dasar, ternyata menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia hanya menduduki peringkat yang sangat rendah, yaitu rangking 29 di antara 30 negara yang diteliti. Lebih ironis lagi, Indonesia yang mayoritas masyarakatnya muslim ternyata tingkat melek huruf Muslim (51%), terendah di antara pemeluk agama yang lain, yakni orang Yahudi (97%), Kristen (87%), Buddha (85%), Sikh (53%), dan Hindu (51%). Sebuah kondisi yang teramat bertentangan bila dikaitkan dengan perintah Allah pertama yang diturunkan kepada Rosulullah yakni, Iqro! bacalah! 4 Melihat fenomena semcam ini, adalah kewajiban dan tugas orang tua untuk menyadarkan anak-anaknya agar lebih rajin membaca daripada melakukan kegiatan yang kurang penting, seperti nonton TV atau bermain game. Sebenarnya, kegemaran membaca itu tergantung pada kebiasaan sejak kecil. Artinya, jika sejak kecil anak sudah dibiasakan membaca, maka sampai dewasa pun anak akan tetap gemar membaca. Menurut Dwi Sunar Prasetyono dalam bukunya Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini, bahwa perkembangan kemampuan anak tergantung pada pengalaman yang dilaluinya pada usia enam tahun pertama. Artinya, pada periode ini, anak harus diberikan kesempatan dan rangsangan agar minat itu bisa tumbuh dan berkembangdengan baik. Hal ini karena minat memengaruhi perilaku seseorang sepanjang hidupnya. 5 4 Elly Damaiwati, Karena Buku Senikmat Susu, (Solo: Afra Publishing, 2007), hlm Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini, (Jogjakarta : Think, 2008), hlm
4 4 Keluarga menjadi lingkungan pertama bagi anak untuk berkenalan dengan buku. Peranan kedua orang tua sangat besar dalam menanamkan rasa cinta anak pada buku. Proses ini dapat dimulai sejak usia dini. Meskipun anak belum bisa membaca, tetapi orang tua bisa mengajarkan membaca dan tentunya mencintai buku. Kemampuan dan kemauan membaca serta mencintai buku sangat penting ditanamkan pada anak sejak usia dini. Pada anak usia 2 sampai 3 tahun, keingintahuan anak mengenai segala hal yang ada disekitarnya sangatlah besar. Bila orang tua mendekatkan, mengenalkan, membacakan buku, mengajarkan membaca sejak awal, hal ini dapat merangsang kecerdasan anak. Anak terdorong untuk belajar. Apalagi bila didukung oleh keterlibatan orang tua dengan memberikan suasana yang hangat, tentunya akan membuat kesan yang menyenangkan terhadap buku dan aktivitas membaca. 6 Buku tidak hanya sebagai fondasi utama bagi perkembangan mental dan spiritual seorang anak, tetapi juga sebagai sumber pengetahuan serta sarana pembinaan kematangan berpikirnya. Dengan melalui buku, anak akan diajarkan untuk mengenal segala sesuatu yang ada dan apa yang terjadi di alam semesta sebagai apresiasi ciptaan Allah Swt. Dengan demikian, pengenalan buku pada anak sedini mungkin menjadi hal yang sangat penting untuk merangsang kecerdasan anak dan menjadikan buku sebagai sahabat setia yang menyenangkan. Anak dikondisikan dengan lingkungan buku-buku dan hendaknya selalu 6 Elly Damaiwati, Karena Buku Senikmat Susu, (Solo: Afra Publishing, 2007), hlm. 136.
5 5 bersinggungan dengan buku. Orang tua harus aktif agar anak tertarik dengan buku dan bagaimana membuat benda mati itu menjadi hidup. Misalnya dengan cara membacakan atau menceritakan isi bacaan agar anak tertarik dengan buku. Bila anak merespon, biasanya anak akan memegang buku atau membolak-balikkan buku. Berangkat dari realita di atas maka penulis mengangkat judul URGENSI PENGENALAN BUKU SEJAK USIA DINI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK (MENURUT DWI SUNAR PRASETYONO) dengan alasan sebagai berikut: 1. Pendidikan merupakan tanggungjawab orang tua maka orang tua untuk memberi pembiasaan baik kepada putera-puterinya sangatlah penting. Karena setiap anak mempunyai saat emas untuk dibiasakan dengan hal-hal positif, salah satunya dengan membaca. 2. Usia dini merupakan usia paling tepat dalam mengembangkan kecerdasan yang dimiliki anak dan akan tertanam dengan baik sebagai modal awal pembelajaran yang diperolehnya sebelum pengetahuan dari lingkungan luar atau masyarakat mempengaruhinya. 3. Dwi Sunar Prasetyono merupakan penulis buku yang kurang dikenal oleh masyarakat luas padahal beliau banyak mengarang buku yang berkualitas yang bisa dijadikan pedoman pendidikan di rumah salah satunya adalah tentang menumbuhkan minat membaca pada anak sejak dini. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep pengenalan buku pada anak sejak usia dini?
6 6 2. Bagaimana konsep menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini menurut Dwi Sunar Prasetyono? 3. Bagaimana urgensi pengenalan buku pada anak usia dini dalam menumbuhkan minat baca anak? Dalam penulisan skripsi ini diberikan deskripsi secara lengkap mengenai istilah-istilah dalam judul penulisan skripsi ini. Istilah-istilah tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Urgensi Urgensi adalah hal perlunya atau pentingnya tindakan yang cepat atau segera. Keharusan yang mendesak atau sesuatu hal yang penting. 2. Pengenalan Pengenalan adalah proses, perbuatan, cara mengenali sesuatu. Maksud pengenalan disini adalah cara memperkenalkan sesuatu kepada anak agar lebih kenal dan tertarik terhadap sesuatu yang diperkenalkan Buku Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan, gambar, atau kosong Usia Dini Usia Dini adalah usia yang masih pagi atau masih kecil, dan dalam bahasan ini usia 5 tahun ke bawah. 9 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1988), hlm Ibid, hlm.133.
7 7 5. Minat Minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu, keinginan. 10 Dari beberapa penegasan istilah tersebut dapat ditarik pengertian secara menyeluruh tentang judul di atas, yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk mengetahui pentingnya mengenalkan buku pada anak sejak usia dini dalam rangka menumbuhkan minat baca anak C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui konsep dalam mengenalkan buku pada anak sejak usia dini. 2. Untuk mengetahui Konsep menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini menurut Dwi Sunar Prasetyono 3. Untuk memperoleh pengetahuan awal tentang urgensi pengenalan buku pada anak usia dini dalam menumbuhkan minat baca anak. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang urgensi pengenalan buku pada anak usia dini. 2. Diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang strategi dalam menumbuhkan minat baca anak 9 Tim Penyusun Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm Ibid.
8 8 3. Untuk memperluas wacana ilmu pengetahuan tentang betapa pentingnya mengenalkan buku pada anak sejak dini dalam rangka menumbuhkan minat baca anak E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoritis dan Hasil Penelitian yang Relevan Keberhasilan anak-anak termasuk dalam pendidikannya sangat dipengaruhi sejauh mana orang tua mampu memberi sumbangan bagi keberhasilan pendidikan anaknya. Karena keluarga dianggap sebagai pihak yang mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Disamping itu, keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama bagi terlaksananya proses pendididkan anak. Proses pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri dapat dimulai dari pemberian stimulus-stimulus yang dapat merangsang tumbuh kembang otak anak sejak sedini mungkin. Anak yang sering distimulasi berulang-ulang dan bervariasi sejak dini, kelak akan kaya pengalaman dan akan menghasilkan otak yang kaya pula. Menurut Wiwin dalam buku "Psikologi Anak Usia Dini", menyatakan bahwa usia dini pada anak disebut usia emas. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Apabila masa kritis ini tidak memperoleh rangsangan yang
9 9 tepat dalam bentuk latihan atau proses belajar, maka diperkirakan anak akan mengalami kesulitan pada masa-masa perkembangan berikutnya. 11 Menurut Dwi Sunar Prasetyono, masa peka pada usia dini adalah masa kehidupan anak terhadap beberapa jenis pembelajaran. Masa peka ini merupakan tingkatan dalam perkembangan, di mana keadaan otak yang sedang tumbuh memudahkan anak untuk melakukan beberapa jenis pembelajaran tertentu. 12 Maka seyogyanya orang tua mengisi sebanyak-banyaknya otak anak dan rasa keingintahuannya yang besar itu dengan aktifitas yang bermanfaat bagi perkembangan otak anak. Misalnya dengan mendekatkan dan mengenalkan buku pada anak sejak usia dini. Karena kemampuan perkembangan otak anak usia dini inilah masa paling strategis untuk membangun fondasi kepribadian, paradigma berpikir, bersikap dan bertindak. Sebagaimana yang dinyatakan Amal Abdussalam Al-Khalili dalam buku "Mengembangkan Kreativitas Anak", bahwa buku berperan penting dalam mengembangkan kecerdasan anak. Jika sebuah buku disajikan dalam bentuk dan terbitan yang bagus disertai dengan unsur seni, dan gambar yang indah, secara otomatis akan dapat menambah jenis sensitifitas anak dalam merasakan keindahan sesuatu, sekaligus dapat mengembangkan daya ingat anak Wiwien Dinar Pratisti, Psikologi Anak Usia Dini, (Bogor: PT. Maanan Jaya Cemerlang, 2008), hlm Dwi Sunar Prasetyono, Op.Cit.,hlm Amal Abdussalam Al-Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2005), hlm. 375
10 10 Dari hasil telaah mengenai penelitian yang sudah ada pada skripsi karya mahasiswa STAIN Pekalongan, ada skripsi dengan judul yang sejenis dengan skripsi yang disusun, yaitu skripsi karya FAQIKUL HAMAM NIM dengan judul Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini dalam Mengembangkan Kreativitas Anak. Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa upaya mengembangkan kreativitas anak adalah dengan memberikan pendidikan dan pembinaan yang tepat sejak sedini mungkin sehinggga kreativitas anak dapat berkembang secara optimal, sedangkan dalam skripsi yang disususn, meneliti tentang pentingnya pengenalan buku bagi anak pada usia dini. 14 Jadi, walaupun sama-sama meneliti tentang anak usia dini tetapi terdapat perbedaan didalam pembahasan. 2. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan penjelasan sementara terhadap permasalahan yang diteliti. Sesuai dengan judul dan permasalahan, maka kerangka berpikir yang digunakan pada pembahasan skripsi ini adalah menggambarkan atau mendeskripsikan tentang urgensi pengenalan buku pada anak usia dini dalam menumbuhkan minat baca anak yang mengacu pada konsep pengenalan buku dan strategi yang digunakan dalam menumbuhkan minat baca anak yang disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini. 14 Faqihul Hamam, Skripsi, Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini dalam Mengembangkan Kreativitas Anak, (Pekalongan : STAIN Pekalongan, 2005), hlm. 76.
11 11 Keberhasilan anak-anak termasuk dalam pendidikannya sangat dipengaruhi sejauh mana orang tua mampu memberi sumbangan bagi keberhasilan pendidikan, karena di lingkungan keluarga proses pendidikan yang pertama terjadi. Proses inilah yang nantinya menjadi penentu keberhasilan bagi proses pendidikan selanjutnya. Disini akan terlihat peran penting orang tua untuk membentuk kepribadian anak sebagai pecinta buku, karena keluargalah lingkungan yang pertama dan utama sebagai tempat tumbuh kembangnya anak. Disamping itu, keluarga juga dapat memengaruhi perkembangan berfikir anak dengan cara memberikan kesempatan bagi anak untuk merealisasikan ide-idenya, menghargai ide-idenya dan memuaskan dorongan keingintahuan yang besar itu dengan memberikan stimulus berupa bukubuku yang bermutu, alat-alat keterampilan, dan lain-lainnya. Jika pembentukan kebiasaan bersinggungan dengan buku kurang dibangun, maka tidak jarang ada anak yang sudah bisa membaca tapi tidak tertarik dengan buku. Dan bukanlah sesuatu yang berlebihan bila orang tua mulai menyediakan buku pada saat anak mulai antusias dengan buku dan kegiatan membaca meskipun mereka masih berusia balita. 15 Disamping keluarga, masyarakat dan pemerintah juga ikut berperan penting dalam proses membentuk anak menjadi pecinta buku. Dengan tersedianya fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung seperti: adanya perpustakaan umum, diadakannya pameran buku, dan Maya A.Pujiati, 2009, belajar-membaca-untuk-anak-usia-dini,
12 12 diterbitkannya buku-buku bermutu dengan harga terjangkau, merupakan salah satu bentuk partisipasi dalam mewujudkan generasi pecinta buku. Jadi, pada hakikatnya untuk membentuk anak sebagai pecinta buku merupakan tugas orang tua, masyarakat, dan pemerintah yang dapat ditanamkan sejak sedini mungkin agar kelak menjadi generasi yang gemar membaca. F. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 16 Untuk keperluan penulisan skripsi ini, diadakan penelitian guna mengumpulkan data-data yang diperlukan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan anatara lain dengan menentukan: 1. Desain Penelitian a. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan secara kualitatif karena data yang dihasilkan berupa data deskriptif dalam bentuk pernyataan atau kata-kata tertulis yang berasal dari sumber data yang diamati atau diteliti agar lebih mudah dipahami. b. Jenis Penelitian Pada penulisan skripsi ini, digunakan bentuk penelitian pustaka, yaitu dengan menelaah buku-buku yang berkaitan dengan 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), hlm. 151.
13 13 pokok permasalahan. Dari telaah literatur ini diperoleh data yang dikehendaki yang selanjutnya dianalisis secara lebih mendalam Sumber Data Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yang oleh Hadari Nawawi diterangkan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan menghimpun data dari literatur. 18 Data-data yang dihasilkan akan diperoleh dari kajian-kajian baik berupa buku-buku, ensiklopedi, majalah, dan artikel-artikel yang berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti, data tersebut terbagi menjadi dua, yaitu : a. Sumber Data Primer Merupakan sumber data yang berkenaan langsung dengan permasalahan yang dibahas mengenai pengenalan buku dan urgensinya terhadap anak usia dini. Diantara buku-buku yang menjadi data primer adalah : 1) "Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini", karya Dwi Sunar Prasetyono, 2008, Jogjakarta: Think. 2) Karena Buku Senikmat Susu, karya Elly Damaiwati, 2007, Solo: Afra Publishing 3) "Mengembangkan Kreativitas Anak", karya Amal Abdus-Salam Al-Khalili, 2005, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. b. Sumber Data Sekunder 17 Mohammad Nastir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), hlm Hadari Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1997), hlm 31
14 14 Merupakan sumber data yang mengandung pembahasan masalah, yaitu buku-buku yang memiliki keterkaitan secara konseptual dan subtansial dengan pendidikan anak usia dini dan juga kajian yang berkaitan dengan urgensi pengenalan buku pada anak usia dini dalam menumbuhkan minat baca anak. 3. Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh dengan metode pengumpulan data yang berbentuk studi pustaka, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca, memahami, dan meneliti buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang kemudian dihubungkan dengan pendapat para ahli, sehingga penulis dapat menganalisa dan mengambil kesimpulan secara ilmiah. Dalam penelitian ini digunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membaca dan menelaah dengan teliti untuk dimengerti dan dipahami dengan sebaik-baiknya. b. Menghidupkan data-data yang berkaitan dengan subjek penelitian tersebut. c. Mengelompokkan data-data yang sudah terhimpun kemudian disusun dalam bab dan sub babnya guna mempermudah menganalisa data. 4. Teknik Analisis Data Metode ini digunakan untuk menganalisis data-data yang berhasil dihimpun : a. Metode Deskriptif
15 15 Metode deskriptif yaitu metode yang mendeskripsikan dan menginterprestasikan hal-hal yang berkaitan dengan judul baik mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang tumbuh, proses yang sedang berlangsung akibat atau efek yang terjadi atau cenderung yang tengah berkembang. 19 b. Metode Deduktif Metode deduktif merupakan teknis analisis data yang berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum, dan bertitik dari pengetahuan yang umum itu kita mendata, menilai, suatu kepastian yang khusus. 20 G. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi diperlukan dalam rangka mengarahkan tulisan agar runtun, sistematis, dan menganut pada pokok pembahasan sehingga akan memudahkan pembaca dalam memahami kandungan dari suatu karya ilmiah. Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematika penelitian. Bab II Pengenalan Buku Sejak Usia Dini yang berisi tentang pengertian buku, metode pengenalan buku, hambatan dan tantangan pengenalan buku. pertumbuhan Minat Baca Anak yang berisi tentang 19 Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1991), hlm Ibid, hlm. 42
16 16 pengertian minat membaca, manfaat membaca, faktor yang memengaruhi rendahnya minat membaca. Bab III Konsep Menumbuhkan Minat Membaca Kepada Anak Sejak Usia Dini dan Perkembangannya (Menurut Dwi Sunar Prasetyono), yang berisi tentang menumbuhkan minat membaca pada anak sejak usia dini, perkembangan minat anak, metode perkembangan keluarga terhadap anak dalam menumbuhkan minat membaca, dan hubungan antara pengenalan buku sejak usia dini dengan pertumbuhan minat baca anak. Bab IV Analisis Urgensi Pengenalan Buku Sejak Usia Dini Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak yang berisi tentang analisis permasalahan pengenalan buku, analisis tentang pertumbuhan minat membaca anak, dan analisis tentang hubungan antara pengenalan buku seja usia dini dengan pertumbuhan minat baca anak. Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB IV ANALISIS URGENSI PENGENALAN BUKU SEJAK USIA DINI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK
BAB IV ANALISIS URGENSI PENGENALAN BUKU SEJAK USIA DINI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK A. Analisis Tentang Pengenalan Buku Pada Anak Membaca bagi sebagian besar anak-anak mungkin menjadi kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak yang mandiri. Kemandirian yang diharapkan oleh orang tua untuk anaknya yaitu kemandirian
Lebih terperincimemberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan
2 Seorang guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang dapat memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Lingkungan keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Dan lingkungan keluarga itulah orang tua selaku subjek pendidikan melakukan pembinaan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pendidikan yaitu mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya, maupun terhadap ketajaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekecil apapun ilmu yang didapat, kita harus selalu berusaha untuk menyampaikannya kepada yang lain. Karena setiap individu berhak untuk dididik dan mendidik, berhak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, dimana pendidikan sendiri tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sifatnya mutlak baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam kehidupan masyarakat. Ahli psikologi pada umumnya sependapat bahwa dasar pembentukan akhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perilaku dan kepribadian siswa dewasa ini memang masih jauh dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang, kepribadian yang merosot dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan yang pada hakikatnya adalah membudayakan manusia. Melalui pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah fundamental dalam pembangunan bangsa dan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda agar kelak dapat menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan dunia pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan nasional. Melalui pendidikan inilah diharapkan akan lahir manusia Indonesia
Lebih terperinciا د ب ن ر ب أ ح س ن ت أ د ب
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ا د ب ن ر ب أ ح س ن ت أ د ب Artinya: Tuhanku telah mendidikku, maka Dia (Allah) baguskan pendidikan ku. HR.Ath-Tabrani (Nata 2012: 6). ا د ب و او ال دك ع ل لا
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.bahkan pendidikan mendapat perhatian serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor pokok untuk mencapai sukses dalam segala bidang baik berupa studi, kerja, hobi, atau aktivitas apapun adalah minat. Minat yang besar akan mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia seutuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menuntut ilmu merupakan hal yang wajib dilakukan oleh umat Islam, karena Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Dalam menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik lisan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menumbuhkan dan mengamalkan sikap dalam kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Islam adalah agama yang universal, yang mengajarkan kepada manusia mengenai berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebuah lembaga tempat anak didik memperoleh pendidikan dan pelajaran yang diberikan guru. Sekolah mempersiapkan anak didik memperoleh ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan berusaha untuk membentuk manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan penting dalam membentuk generasi mendatang. Pendidikan berupaya memanusiakan manusia sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan hal yang secara mutlak harus dilakukan karena melalui pendidikan manusia dapat menjadi manusia seutuhnya, yaitu manusia
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Upaya membuat peserta didik mencintai Al Qur an dan Hadits merupakan tugas orang tua ketika di rumah dan tugas guru ketika di sekolah. Apapun dan bagaimanapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi peserta didik melalui kegiatan pengajaran. Menurut Sugiyono (2013:42) pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa arab sering diterjemahkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial. Untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, karena pendidikan adalah alat untuk mengembangkan tingkah laku manusia dan penataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci ummat Islam yang diharapkan menjadi pembimbing dan pedoman dalam kehidupan. Didalamnya terkandung berbagai nilai dan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum atau lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar yang di selenggarakan di sekolah atau lembaga formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana, baik perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini telah berjalan begitu pesat. Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan formal tempat pengabdian guru dan rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Sekolah merupakan pendidikan formal tempat pengabdian guru dan rumah kedua bagi anak didik, yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang tinggi, selalu meletakkan pendidikan dan pada derajat yang tinggi. Adapun untuk memperoleh derajat manusia didunia adalah melalui ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sesuatu yang penting dan dianggap pokok dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu sangat wajar dan tepat kalau bidang pendidikan termasuk hal yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan manusia. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat diketahui melalui soal-soal yang berbentuk uraian, karena pada soal yang berbentuk uraian kita dapat melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses perpindahan berbagai aspek kehidupan dari generasi ke generasi berikutnya, yang berlangsung dari dahulu hingga sekarang. Sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak-anak mulai menerima pendidikan. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al Quran adalah Firman Allah SWT yang mulia dan termasuk mukjizat Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, sudah seharusnya jika seorang muslim mempunyai kewajiban-kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang esensial dalam kehidupan. Karena dengan pendidikan, manusia dapat dibedakan dengan makhluk lain yang menempati alam ini. Kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan manusia, dalam kehidupannya juga menempati tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang sering dikenal selalu berhubungan dengan ilmu di bidang lainnya. Dengan mempelajari Matematika, otak dilatih untuk berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses globalisasi merupakan keharusan sejarah yang tidak mungkin dihindari. Tentunya dengan segala dampak positif dan negatifnya, bangsa dan negara akan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mampu dan terampil menulis dengan baik dan benar menjadi salah satu tujuan pembelajaran di sekolah, baik yang formal maupun informal. Salah satu yang diajarkan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan manusia untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa, berbudi
Lebih terperinciPENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN)
PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN) SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Usaha sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial dalam berbagai aktifitas kehidupannya, guna memenuhi kehidupan sehari-hari terkadang tidak dapat dicukupkan dengan harta benda yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk dan dibekali dengan berbagai potensi untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan lahir bersamaan dengan diciptakannya Nabi Adam As sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan Adam berdialog dengan Allah SWT. 1 Dialog
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan bentuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor penting bagi kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Melalui pendidikan bangsa ini membebaskan masyarakat dari kebodohan dan keterpurukan serta dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya adalah pembangunan di bidang pendidikan yang dikenal dengan sebutan pendidikan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu masalah yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Selama ini dalam proses pembelajaran siswa kurang mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan agama samawi yang sempurna diantara agama samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada Nabi Muhammad saw sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan akhlak pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman masalah-masalah baru akan selalu muncul dalam dunia pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan senantiasa dikembangkan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini karena pendidikan kini telah menjadi salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia, baik dalam keluarga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering dianggap masih terbelakang. Hal itu disebabkan lembaga pendidikan Islam masih tertinggal jauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan memiliki peranan penting hampir disetiap kegiatan ekonomi. Lembaga keuangan merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan, yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh setiap manusia baik itu dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum atau lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciPERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN TESIS Oleh: FADLIYANUR NIM. 1202520950 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi awal manusia untuk dapat berjalan dalam kehidupan ini. Sejak awal manusia diciptakan, pendidikan telah menjadi bagian dalam kehidupan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung suatu bangsa dituntut untuk mempunyai sumber
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti akan menjabarkan yang meliputi: (a) Latar Belakang permasalahan yang mendasari pentingnya penelitian ini dilakukan; bagaimana permasalahan itu diangkat dan dirumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang sangat penting yang didukung dengan adanya media pendidikan di lingkungan sekolah. Karena pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal menanamkan akhlāqul karīmah kepada anak didik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru agama Islam memiliki tantangan yang cukup berat. Tantangan itu terutama dalam hal menanamkan akhlāqul karīmah kepada anak didik. Bukankah fakta hasil pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan yang berlangsung saat ini dan mungkin di saat yang akan datang berlangsung cepat, beragam, dinamis dan sukar diramalkan. Agar bisa mengikuti, mensucikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab Allah yang diturunkan ke dunia yang harus diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang
Lebih terperinciPENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY
PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang ilmu dalam pengembangan sains dan teknologi yang mampu untuk menggiring kita berpikir sistematis, logis dan kritis, kreatif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak akan terbentuk secara efektif apabila ditanamkan sejak usia dini. Hal tersebut untuk membekali anak agar lebih matang menghadapi permasalahan kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat pendidikan diharapkan akan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Yakni sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca menjadi bagian dari kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang dikakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses perkembangan secara pesat. Dalam lima tahun pertama, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan yang saat ini sedang berkembang pesat membuat persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan dapat di peroleh dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia pendidikan menjadi salah satu program utama dalam pembangunan nasional. Maju dan berkembangnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh keadaan pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah memandang bahwa guru merupakan media yang sangat penting, artinya dalam kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa. Guru mengemban tugas-tugas sosial
Lebih terperinci