BAB VII ANALISA DAN DISKUSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII ANALISA DAN DISKUSI"

Transkripsi

1 BAB VII ANALISA DAN DISKUSI Paparan pada Bab VII ini sebenarnya terdiri dari 3 poin utama yang dibagi sesuai dengan rumusan masalah yang peneliti ajukan. Poin pertama berisi paparan yang menjelaskan bagaimana makna dakwah yang dibangun dalam gerakan dakwah dan tabligh. Poin ini peneliti beri judul Makna Menentukan Tindakan. Pada poin kedua peneliti menjelaskan bagaimana makna tersebut terbangun melalui proses interaksi, maka poin ini peneliti beri judul Interaksi Memproduksi Makna. Selanjutnya poin ketiga dengan judul Makna Berubah Melalui Interpretasi, menjelaskan bahwa melalui proses interpretasi makna tersebut mengalami modifikasi. Paparan pada ketiga poin tersebut merupakan analisa terhadap konsep dakwah Jamaah Tabligh. Kemudian penulis menambahkan poin ke empat dengan judul Interaksi Simbolik Jamaah Tabligh Surakarta. Pada poin ini tiga premis Interaksionisme Simbolik Blumer digunakan untuk menganalisa fakta empiris dakwah Jamaah Tabligh Surakarta. Pada bagian ini penulis menyampaikan bagaimana Jamaah Tabligh Surakarta memaknai dan mempraktekkan konsep dakwah Jamaah Tabligh yang sudah terbangun sejak awal gerakan ini muncul. A. Makna Menentukan Tindakan Para pendukung Interaksionisme Simbolik meyakini bahwa realitas tertinggi tidak berada di luar sana, di dunia nyata, melainkan secara aktif diciptakan ketika manusia bertindak di dalam dan terhadap dunia (Ritzer dan Goodman, 2004: 374). Pemikiran yang berasal dari filsafat pragmatisme ini kemudian diadopsi oleh interaksionisme simbolik. Herbert Mead tidak sepakat dengan pemikiran yang menyatakan bahwa realita berada di luar diri manusia. Realita justru ada karena pemaknaan yang diberikan manusia, sebagaimana pernyataan Mead: Once people define a situation as real, it s very real in the consequences (Griffin, 2000: 54). Pernyataan Mead ini menegaskan bahwa makna sesuatu bergantung pada bagaimana manusia memberikan makna terhadapnya. Sehingga sangat memungkinkan suatu objek atau realitas sosial memiliki lebih dari satu makna, sesuai dengan makna 161

2 162 yang dilekatkan orang-orang terhadapnya. Untuk menjelaskan gagasan ini Poloma (2007: 259) mengilustrasikan dengan sebuah ular. Bagi sebagian orang, ular merupakan binatang melata yang menjijikkan, binatang beracun yang bisa mematikan. Sementara bagi sebagian orang yang lain, mereka melihat ular sebagai binatang yang indah. Pemaknaan yang berbeda ini tentu akan memunculkan sikap dan tindakan yang berbeda pula terhadap ular. Sesuai premis Blumer yang pertama yaitu: Human beings act toward things on the basis of meanings that the things have for them (Blumer, 1984: 2). Orang pertama cenderung akan bereaksi negatif ketika bertemu ular. Mungkin dia bergerak menjauh, selalu waspada atau bahkan membunuhnya untuk memastikan keselamatan dirinya tidak terancam. Sementara orang lain yang melihat ular sebagai binatang yang indah, cenderung akan memberikan reaksi positif, memperlakukannya dengan lembut dan menjaganya. Dengan demikian, tindakan manusia merupakan tindakan interpretif yang dibangunnya sendiri. Dengan pemahaman ini maka sebenarnya manusia membuat realitasnya sendiri. Manusia tidak serta-merta bertindak terhadap suatu objek atau realitas sosial. Manusia bertindak didahului dengan menafsirkan dan mendefinisikan objek atau realitas sosial yang ditemuinya. Objek yang dimaksud bisa berupa: objek fisik, objek sosial atau objek abstrak (Poloma, 2007: 264). Dari proses menafsirkan dan mendefinisikan akan menghasilkan makna. Dengan makna yang diberikannya terhadap objek atau realitas sosial tersebut kemudian menjadi dasar dalam menentukan tindakan. Sangat mirip dengan ilustrasi yang disajikan Poloma di atas, Cipta Lesmana meneliti kasus konflik antara TEMPO dengan pemerintah Orde Baru. Konflik yang dipicu oleh sejumlah pemberitaan majalah TEMPO yang membuat merah telinga pemerintah waktu itu. Ada 5 berita yang dipermasalahkan pemerintah. Awalnya pemerintah, melalui Departemen Penerangan, hanya memberikan peringatan kepada TEMPO. Namun konflik semakin menegang sampai berujung dengan tindakan pembredelan majalah TEMPO. Menggunakan perspektif Interaksionisme Simbolik, penelitian Cipta Lesmana ini memberikan gambaran yang cukup jelas bagaimana ketiga premis Blumer bekerja. Sebelum melakukan tindakan, objek atau realitas sosial didefinisikan dan ditafsirkan (meaning). Setiap wartawan TEMPO dibekali kemampuan menganalisa suatu objek atau realitas sosial yang ditemui apakah memiliki cukup nilai berita ( news value)

3 163 sehingga layak diberitakan. Untuk kepentingan ini TEMPO merumuskan tiga belas kriteria berita layak TEMPO yang selalu digunakan sebagai tolok ukur menilai suatu realitas sosial. Berbekal rumusan ini TEMPO meyakini setiap berita yang mereka muat sudah memenuhi kriteria berita layak TEMPO. Termasuk lima berita yang dipermasalahkan pemerintah. Sebagaimana TEMPO, tindakan pemerintah juga didahului dengan mendefinisikan dan menafsirkan ( meaning) objek atau realitas sosial. Objek atau realitas sosial yang dimaksud adalah kelima berita yang dimuat majalah TEMPO. Namun akibat definisi yang berbeda sehingga menghasilkan tindakan yang juga berbeda. Dalam pandangan pemerintah Orde Baru kelima berita yang dimuat majalah TEMPO dapat menimbulkan reaksi negatif pada masyarakat. Selain itu kelima berita tersebut juga dinilai dapat merendahkan wibawa pemerintahan Presiden Soeharto. Maka dengan dasar menjaga stabilitas negara melalui Departemen Penerangan pemerintah memperingatkan TEMPO yang akhirnya berujung dengan tindakan pembredelan. Keputusan Departemen Penerangan mencabut SIUPP majalah TEMPO juga didasarkan pada definisi situasi. Pertama yaitu melihat tingkat kesalahan yang dilakukan majalah TEMPO. Kedua, melakukan analisa dampak sosial-politik yang mungkin timbul setelah keputusan bredel terhadap majalah TEMPO dikeluarkan. Sampai di sini, temuan Cipta Lesmana sangat bersesuaian dengan gagasan Interaksionisme Simbolik, bahwa objek atau realitas sosial didefinisikan dan ditafsirkan, sebelum orang melakukan tindakan. Inilah yang membedakan antara manusia dengan binatang. Binatang melakukan tindakan bersifat spontan tanpa melalui pikiran. Sedangkan tindakan manusia adalah tindakan simbolis, tindakan yang melalui pikiran sehingga memiliki makna. Meskipun terkadang tindakan manusia juga bersifat spontan, sehingga tidak memiliki makna, seperti gerakan petinju atau atlet anggar saat bertanding (Zeitlin, 1995: 339). Aktivitas dakwah yang dilakukan Jamaah Tabligh juga merupakan tindakan simbolis, tindakan yang melalui pikiran ( mind) dan memiliki makna ( meaning). Sebagaimana telah disebutkan di atas dan juga pada Bab II, perspektif interaksionisme simbolik meyakini bahwa makna tidak melekat pada objek atau realitas sosial melainkan manusia yang membangunnya. Meanings Rest in People, Not Words (Adler dan Rodman, 2006: 26). Konsekuensi dari gagasan ini maka suatu objek atau realitas

4 164 sosial sangat memungkinkan memiliki sejumlah makna. Konsekuensi selanjutnya adalah makna yang berlainan akan menghasilkan tindakan yang juga berlainan. Mengutip Barbara Ballis Lall, Littlejohn (2005: 154) menulis bahwa tindakan manusia didasarkan pada persepsi mereka. Manusia membuat keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan pengetahuan subjektif mereka mengenai situasi di mana mereka menemukan diri mereka sendiri. Hasil penelitian menunjukkan metode dakwah Jamaah Tabligh yang tampak unik bagi masyarakat, yaitu berupa khuruj dan jaulah, didasarkan pada suatu pemahaman ( meaning) yang sangat kuat. Jamaah Tabligh memiliki pemahaman yang unik terhadap konsep dakwah. Pemahaman mengenai konsep dakwah yang berbeda dengan gerakan Islam secara umum sehingga menghasilkan tindakan yang juga berbeda yaitu berupa khuruj dan jaulah. Fenomena ini membuktikan premis yang telah disebutkan di atas, bahwa Meanings Rest in People, Not Words (Adler dan Rodman, 2006: 26). Sebagaimana sudah dijelaskan pada Bab V, bagi Jamaah Tabligh tugas dakwah sudah menjadi keniscayaan setiap umat Islam. Apabila aktifitas dakwah dijalankan maka akan mendapatkan sekian banyak keuntungan. Keuntungan apabila dakwah dijalankan (Shahab, 2007: 72-73): 1. Menjadi asbab hidayah di seluruh alam. 2. Orang-orang akan mengamalkan agama dan sunah-sunah tidak dianggap asing 3. Allah akan mengeluarkan keberkahan dari langit dan dari dalam bumi 4. Di mana saja, orang-orang senantiasa membicarakan kebesaran Allah sehingga orang-orang berhukum dengan hukum Allah dan dengan cara Rasulullah 5. Umat manusia akan mampu mengucapkan kalimat thayibah ketika meninggal dunia 6. Orang-orang akan terbebas dari adzab Allah 7. Orang-orang akan masuk jannah secara berjamah lebih awal dari umat terdahulu 8. Manusia akan dibangkitkan dengan wajah bercahaya sebagaimana wajah para Nabi 9. Rasulullah akan memberi minum dari telaga kautsar langsung dengan tangan beliau. Sementara itu sebaliknya, apabila aktifitas dakwah tidak dijalankan maka berbagai masalah akan menimpa umat Islam. Kerugian apabila dakwah ditinggalkan (Shahab, 2007: 73):

5 Tertangguhnya hidayah. 2. Orang-orang akan meninggalkan agama, sehingga amal-amal sunnah menjadi asing. 3. Laknat Allah turun sehingga muamalah, mu asyaroh dan akhlak menjadi rusak 4. Yang ma ruf dianggap mungkar dan yang mungkar dianggap ma ruf. 5. Orang-orang tidak lagi mengenal Allah dan alam akhirat 6. Orang-orang yang kuat imannya menjadi lemah, dan yang lemah iman akan menjadi murtad. 7. Orang-orang non muslim enggan masuk Islam. 8. Muncul Nabi-nabi palsu yang banyak sekali pengikutnya, sebagaimana para artis, olahragawan, politikus, dan lain sebagainya. 9. Orang-orang kafir atau negara kafir menyerang umat Islam dalam bidang ideologi, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. Bahkan jauh lebih mendasar dari konsep dakwah, aktivitas khuruj dan jaulah berakar dari pemaknaan Jamaah Tabligh mengenai kehidupan. Dalam keyakinan Jamah Tabligh fungsi kehidupan manusia di alam dunia ini adalah untuk menyiapkan bekal yang digunakan di alam berikutnya yaitu alam akhirat. Jamaah Tabligh meyakini bahwa sesungguhnya Allah swt menciptakan manusia bukan untuk bersenang-senang di dunia tapi untuk hidup di akhirat. Bekal yang harus disiapkan untuk alam akhirat adalah iman dan amal sholeh. Orang yang memiliki iman dan amal sholeh maka akan hidup bahagia selamanya di dalam surga. Sedangkan orang yang tidak memiliki iman dan amal sholeh maka di akhirat akan masuk neraka. Mereka mendapatkan siksaan yang sangat mengerikan dan kekal di dalamnya. Oleh karena itu iman dan amal sholeh menjadi perkara penting yang harus diusahakan dengan sungguh-sungguh agar di akhirat mendapatkan kehidupan yang baik. Dalam ceramah, mudzakaroh ataupun obrolan para pekerja agama kerap disampaikan bahwa semua orang sesungguhnya adalah manusia akhirat. Maksudnya, bahwa tempat hidup manusia sesungguhnya adalah di akhirat, bukan di dunia. Setiap manusia hakekatnya sedang melakukan perjalanan. Di dunia saat ini, manusia hanya singgah yang keperluannya mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat yang kekal. Nilai iman, ibadah, dakwah, pahala, dosa, kehidupan akhirat, kenikmatan surga, dan siksaan neraka adalah hal yang nyata. Keyakinan ini ditanamkan sangat kuat dalam Jamaah Tabligh. Orang yang memiliki iman dan beramal sholeh akan mendapatkan pahala dan sebagai balasannya di akhirat akan dimasukkan ke dalam surga sehingga

6 166 hidup bahagia selamanya. Sebaliknya orang yang beramal buruk bahkan tidak memiliki iman maka akan mendapatkan dosa dan sebagai balasannya di akhirat akan dimasukkan dalam neraka sehingga merasakan penderitaan yang tidak pernah berhenti. Peneliti kerap mendengar kata-kata yang disampaikan para pekerja agama bahwa akhirat itu pasti sementara dunia itu justru tidak pasti. Begitu kuat keyakinan yang ditanamkan Jamaah Tabligh pada nilai iman, ibadah, dakwah, pahala, dosa, kehidupan akhirat, kenikmatan surga, dan siksaan neraka sampai-sampai banyak para pekerja agama yang memilih hidup sangat sederhana. Mereka lebih mendahulukan kepentingan perjuangan agama daripada memenuhi keinginan duniawi. Fenomena yang ada pada Jamaah Tabligh ini sesuai dengan pernyataan Mead: Once people define a situation as real, it s very real in the consequences (Griffin, 2000: 54). Realita ada karena pemaknaan yang diberikan manusia. Karena nilai iman, ibadah, dakwah, pahala, dosa, kehidupan akhirat, kenikmatan surga, dan siksaan neraka sangat nyata bagi Jamaah Tabligh maka mereka sangat bersemangat dan siap mengorbankan kepentingan yang lain selain untuk perjuangan agama. B. Interaksi Memproduksi Makna Pada Bab IV sudah dijelaskan bahwa gerakan dakwah dan tabligh dipelopori oleh Maulana Ilyas. Ia memulai gerakan dakwah dan tabligh di Mewat, suatu daerah terpencil di dataran tinggi India Utara (Esposito, 2002: 36). Penduduk Mewat dikenal memiliki perilaku brutal, ganas, dan sering berbuat keji terhadap orang lain. Namun demikian mereka memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Maulana Muhammad Ilyas. Hubungan ini sudah terjalin lama sejak Maulana Muhammad Ismail, ayah Maulana Muhammad Ilyas, masih hidup. Selama hidupnya, Maulana Muhammad Ismail senantiasa membimbing penduduk Mewat dengan penuh kelembutan. Anak-anak dan pemuda Mewat diajak ke madrasahnya di Nizamuddin untuk belajar Islam. Selama di madrasah mereka diajari Al Quran dan hukum-hukum Islam. Untuk kepentingan ini mereka tidak dimintai biaya sama sekali. Semua keperluan hidup mereka sehari-hari ditanggung oleh Maulana Muhammad Ismail. Setelah memiliki cukup ilmu tentang agama, maka mereka akan disuruh pulang ke Mewat untuk mengajari agama pada penduduk di sana.

7 167 Ketika Maulana Muhammad Ismail sudah meninggal, usaha tersebut dilanjutkan oleh Maulana Ilyas. Berbeda dengan ayahnya, Maulana Ilyas bermaksud membimbing agama orang-orang Mewat dengan mendirikan madrasah-madrasah di lingkungan mereka sendiri. Sehingga mereka tidak perlu datang ke Nizamuddin atau daerah lain untuk belajar agama. Maka mulai didirikanlah madrasah-madrasah di Mewat sebagai upaya Maulana Muhammad Ilyas dalam memperbaiki jalan hidup orang-orang Mewat. Penduduk Mewat tidak perlu menyediakan gedung atau membangun gedung baru sebagai madrasah. Mereka cukup memanfaatkan masjid yang sudah ada sebagai madrasah. Sejumlah masjid menyambut baik program ini. Masjid-masjid tersebut kemudian dihubungkan satu dengan yang lain, sehingga terbangun suatu jaringan madrasah berbasis masjid. Melalui madrasah-madrasah ini masyarakat Muslim yang ada di sekitarnya dididik tentang keimanan dan praktek ajaran Islam yang benar (Esposito, 2002: 36). Dalam waktu singkat banyak madrasah berbasis masjid berdiri. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman pada para muridnya tentang Islam yang benar. Secara kuantitatif ini menunjukkan keberhasilan pendekatan dakwah yang dilakukan Maulana Muhammad Ilyas. Namun ternyata hasil ini bukanlah sebagaimana yang diharapkan Maulana Ilyas. Pengalaman keluarga Maulana Ilyas dalam membimbing penduduk Mewat bisa dikatakan sebagai interaksi sosial Maulana Ilyas sebelum memulai gerakan dakwah dan tabligh. Pengalaman yang akhirnya membawa Maulana Ilyas pada kesimpulan bahwa madrasah bukanlah solusi yang tepat dalam memperbaiki masyarakat secara menyeluruh. Maulana Muhammad Ilyas melihat pendekatan dakwah dengan cara mendirikan madrasah hanya mampu memberikan perbaikan pada sebagian kecil aspek kehidupan. Sementara masih banyak aspek kehidupan masyarakat yang tidak tersentuh dengan mendirikan madrasah-madrasah. Blumer mengatakan, The Meaning of the such things is derived from, or arises out of, the social interaction that one has with ones s fellows. Makna muncul dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Awalnya Maulana Ilyas menaruh harapan besar pada madrasah bisa untuk memperbaiki kondisi masyarakat. Harapan ini bisa dipahami mengingat Maulana Ilyas lahir dan besar di lingkungan madrasah.

8 168 Ayahnya, yaitu Maulana Muhammad Ismail, termasuk ulama berpengaruh di India dan memiliki madrasah di Nizamuddin. Sedangkan kakaknya, Maulana Muhammad Yahya, merupakan guru Madrasah Mazhahir Al Ulum di Saharanpur. Sejak kecil Maulana Ilyas belajar agama di Mazhahir Al Ulum di Saharanpur. Pada usia 10 tahun Maulana Ilyas berguru langsung kepada Maulana Rasyid Ahmad Al Gangohi, salah satu ulama besar di wilayah Gangoh. Kemudian pada usia 23 tahun Maulana Ilyas berguru pada Maulana Hindi Mahmudul Hasan di Darul Ulum Deoband. Menurut Maulana Muhammad Ilyas kerusakan yang ada pada orang Mewat adalah karena mereka tidak mengenal hukum-hukum Islam. Maka menurutnya cara untuk membimbing orang-orang Mewat adalah dengan membangkitkan pendidikan agama bagi mereka yaitu melalui madrasah. Dengan belajar di madrasah mereka akan paham hukum-hukum Islam. Setelah selesai belajar di madrasah maka mereka akan disuruh pulang ke Mewat untuk mengajari agama pada penduduk. Namun setelah metode ini dijalankan dan dalam waktu relatif singkat mendapat sambutan dari masyarakat, Maulana Ilyas justru kecewa dengan pesantren. Maulana Muhammad Ilyas melihat pendidikan melalui madrasah hanya menghasilkan orangorang penceramah dan ahli agama. Sementara orang-orang Mewat secara umum, yang tidak belajar di madrasah, masih tetap dalam kondisi mereka seperti semula. Mereka masih tetap jauh dari ajaran-ajaran Islam, tidak berbeda dengan kondisi sebelum berdiri madrasah di Mewat. Mayoritas dari mereka bahkan tetap keberatan untuk mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar di madrasah. Mereka juga tidak menghargai dan menghormati para lulusan madrasah di antara mereka. Melihat kondisi demikian akhirnya Maulana Muhammad Ilyas menyadari bahwa mendirikan madrasah bukanlah solusi yang tepat. Banyaknya jumlah madrasah tidak akan mungkin mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Mustahil juga memasukkan seluruh anak-anak Mewat ke madrasah-madrasah, dimana mereka harus belajar setiap hari dan meninggalkan semua aktivitas mereka termasuk membantu orang tua dalam mencari uang. Di sini dalam diri Maulana Ilyas terdapat proses berpikir ( mind) yaitu membandingkan antara harapannya pada madrasah dengan realitas yang ditemuinya. Dewey mengatakan pikiran bukanlah suatu benda ( the thing) atau suatu struktur, melainkan suatu proses yang melibatkan sejumlah tahap (Ritzer dan Goodman, 2004:

9 ). Dalam proses berpikir maka aktor memilih, memeriksa, mengelompokkan, dan mentransformir makna dalam hubungannya dengan situasi di mana dia ditempatkan dan arah tindakannya (Poloma, 2007: 259). Blumer menyebut proses seperti ini sebagai self indication, yaitu proses komunikasi yang sedang berjalan di mana individu mengetahui sesuatu, menilainya, memberikan makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna itu (Poloma, 2007: 261). Dari pengalaman, evaluasi yang dilakukan terus-menerus dan kesimpulan yang ia peroleh, akhirnya Maulana Ilyas memutuskan untuk tidak melanjutkan metode perbaikan masyarakat melalui madrasah. Madrasah-madrasah yang sudah berdiri tetap dipertahankan namun Maulana Ilyas sudah tidak berharap banyak bisa menjadi solusi memperbaiki masyarakat. Kondisi ini kembali membuat Maulana Muhammad Ilyas merasakan kegelisahan yang serius. Sampai ketika Maulana Muhammad Ilyas melaksanakan ibadah hajinya yang kedua, pada tahun 1927, ia mendapat semacam ilham dari Tuhan. Suatu kepahaman mengenai metode dakwah sebagaimana yang dijalankan nabi dan para sahabat. Setelah pulang dari ibadah haji, sampai di India Maulana Muhammad Ilyas memulai gerakan dakwah dan tabligh. Maulana Muhammad Ilyas berkeliling di wilayah Mewat menemui orang-orang secara langsung untuk diajak taat pada ajaran agama. Setiap orang yang ditemui diajari tentang kalimat sahadat, sholat dan sebagainya. Tentu saja gerakan dakwah dan tabligh yang dilakukannya ini tidak lazim, bukan hanya bagi orang-orang Mewat yang awam tapi juga bagi ulama-ulama secara umum. Awalnya Maulana Muhammad Ilyas melakukan gerakan dakwah dan tabligh ini sendiri. Dalam perkembangannya Maulana Muhammad Ilyas mulai mengajak orang lain untuk melakukan gerakan dakwah dan tabligh sebagaimana yang dilakukannya. Caranya adalah dengan mengorganisir beberapa orang sampai terbentuk jamaah atau rombongan. Satu jamaah biasanya terdiri dari sekitar sepuluh orang, namun jumlah ini bersifat fleksibel. Rombongan yang telah terbentuk kemudian dikirim ke kampung atau daerah lain untuk melakukan aktivitas dakwah dan tabligh. Metode dakwah dan tabligh Maulana Muhammad Ilyas menunjukkan keberhasilan yang signifikan. Metode dakwah dan tabligh berupa jaulah dan khuruj ini bukan hanya menghasilkan orang-orang ahli agama. Tapi lebih utama yaitu membentuk

10 170 orang-orang yang siap menyebarkan agama langsung ke rumah-rumah dan orang per orang. Melalui metode dakwah dan tabligh Maulana Muhammad Ilyas para Muslim Mewat mulai kembali mengamalkan ajaran Islam secara benar. Mereka kembali melaksanakan sholat wajib, puasa di Bulan Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya. Ritual-ritual Hindu juga mulai mereka tinggalkan. Tradisi-tradisi yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, dan kematian mulai dilakukan dengan tradisi Islam. Banyak orang Mewat yang bersimpati dengan metode dakwah dan tabligh Maulana Muhammad Ilyas. Dalam waktu relatif singkat, rombongan-rombongan yang dibentuk Maulana Muhammad Ilyas semakin bertambah. Pada waktu Maulana Muhammad Ilyas meninggal, metode dakwah dan tabligh yang dijalankannya dipandang telah berhasil membangkitkan Islam di Mewat. Dibandingkan berbagai gerakan Islam lainnya, Jamaah Tabligh tidak pernah menunjukkan memiliki agenda politik apalagi afiliasi politik. Jamaah Tabligh merupakan gerakan Islam puritan. Misi rombongan-rombongan Jamaah Tabligh yang berdakwah dimanapun semuanya sama yaitu untuk menyempurnakan iman tanpa tercampuri kepentingan politik apa pun. Metcalf menulis dalam artikelnya yang berjudul Aktivisme Islam Tradisionalis: Deoband, Tabligh dan Talib: Jamaah Tabligh adalah sebuah cabang dari gerakan Deoband. Dalam beberapa hal, Jamaah Tabligh merupakan sebuah penguatan komitmen awal Deobandi terhadap pembaharuan jiwa individu terlepas dari setiap program politik yang nyata. (Metcalf, 2003: 146) Setiap program Jamaah Tabligh bebas dari kepentingan politik memang benar. Tapi pernyataan Metcalf bahwa Jamaah Tabligh merupakan cabang dari gerakan Deoband menurut peneliti tidak tepat. Deoband adalah sebuah madrasah terbesar bagi para pengikut Imam Hanafi di wilayah India dan sekitarnya. Sementara Jamaah Tabligh merupakan gerakan Islam transnasional yang tidak mengusung madzhab tertentu. Memang benar pelopor dan ulama-ulama Jamaah Tabligh di India, Pakistan dan sekitarnya adalah lulusan Deoband. Barangkali dengan alasan ini kemudian Metcalf mengambil kesimpulan seperti di atas. Terlepas dari perdebatan ini tampaknya sikap Jamaah Tabligh yang menjauhi politik praktis secara langsung atau tidak terpengaruh oleh sikap Deoband yang juga tidak terlibat dalam politik praktis. Dengan kata lain sikap non politik Jamaah Tabligh

11 171 sedikit atau banyak merupakan hasil interaksi Maulana Ilyas ketika belajar di madrasah Deoband. Dengan demikian Maulana Ismail, Maulana Muhammad Yahya, Maulana Rasyid Ahmad Al Gangohi, Maulana Hindi Mahmudul Hasan dan madrasah-madrasah berbasis masjid yang telah didirikan bisa dikatakan sebagai significant others bagi Maulana Ilyas sebelum memulai gerakan dakwah dan tabligh. C. Makna Berubah Melalui Interpretasi These meanings are handled in, and modified through, an interpretive process used by the person in dealing with the things he encounter. (Blumer, 1984: 2) Demikian bunyi premis Blumer yang ketiga. Makna sesuatu dipertahankan dan dimodifikasi melalui proses interpretif. Selanjutnya Blumer menyatakan bahwa proses manusia dalam menginterpretasi sesuatu melalui dua langkah (West dan Turner, 2008: 100; Riyadi Soeprapto, 2002: 142), yaitu: a. Langkah pertama, para pelaku menentukan benda-benda yang memunyai makna. b. Langkah kedua melibatkan si pelaku untuk memilih, mengecek, dan melakukan transformasi di dalam konteks di mana mereka berada. Pada poin B di atas telah dijelaskan bahwa pada awalnya Maulana Ilyas menaruh harapan besar pada madrasah dapat memperbaiki masyarakat secara menyeluruh. Dengan kata lain madrasah memiliki makna sangat signifikan bagi Maulana Ilyas dalam kaitannya dengan usaha memperbaiki masyarakat. Ini merupakan meaning construction madrasah pada Maulana Ilyas. Meaning construction ini dimiliki Maulana Ilyas tidak serta merta sudah jadi melainkan terbangun melalui proses interaksi sosialnya dengan madrasah sejak kecil. Melalui proses interaksi juga meaning construction Maulana Ilyas mengenai madrasah berubah 180 derajat. Melalui pengalaman dan evaluasi, Maulana Ilyas melihat ternyata madrasah tidak mampu memperbaiki masyarakat secara menyeluruh. Maulana Muhammad Ilyas melihat pendidikan melalui madrasah hanya menghasilkan orangorang penceramah dan ahli agama. Sementara masyarakat secara umum, yang tidak

12 172 belajar di madrasah, masih tetap dalam kondisi mereka seperti semula yang jauh dari nilai-nilai agama. Di sini terjadi proses interpretif. Dalam proses interpretif pelaku memilih, memeriksa, menahan, menyusun kembali, dan mengubah makna untuk mengetahui situasi di mana ia ditempatkan dan arah dari tindakan-tindakannya (Littlejohn dan Foss, 2005: 155; Poloma, 2007: 259). Awalnya Maulana Ilyas memilih madrasah sebagai metode memperbaiki masyarakat, kemudian ia mengevaluasi, mempertahankan sambil terus melakukan evaluasi sampai pada kesimpulan bahwa madrasah bukan solusi yang tepat untuk memperbaiki masyarakat. Blumer menyebut proses ini sebagai self indication, yaitu proses komunikasi yang sedang berjalan di mana individu mengetahui sesuatu, menilainya, memberikan makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna itu (Poloma, 2007: 261). Tindakan yang dilakukan Maulana Ilyas adalah menghentikan usahanya mendirikan madrasah-madrasah berbasis masjid. Setelah mendapati bahwa madrasah tidak mampu memperbaiki masyarakat secara menyeluruh, Maulana Ilyas menerapkan metode yang lain yaitu dakwah dan tabligh. Metode yang diperolehnya bukan dari proses interaksi sosial, melainkan diperolehnya dari ilham yang diberikan Tuhan. Dakwah yang dipahami Maulana Ilyas bukanlah ceramah tapi dakwah sebagaimana yang dilakukan Nabi yaitu terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat. Misi yang dibawa bukan diajak pada golongan atau organisasi tapi dakwah dalam Jamaah Tabligh ialah mengajak manusia yakin dari tiga perkara kepada tiga perkara, yaitu: 1. Dari yakin kepada makhluq (ciptaan) menjadi yakin kepada kholiq (pencipta, yaitu Allah swt) 2. Dari yakin kepada maal (harta benda) menjadi yakin kepada amal (amal ibadah) 3. Dari yakin kepada kehidupan dunia yang fana menjadi yakin kepada kehidupan akhirat yang kekal selama-lamanya Dalam pemahaman Jamaah Tabligh maksud utama melakukan dakwah adalah memperbaiki diri atau yang disebut dengan istilah ishlahun nafs bukan untuk memperbaiki orang lain. Memperbaiki diri yang dimaksud oleh Jamaah Tabligh

13 173 terutama adalah memperbaiki iman. Menurut pemahaman Jamaah Tabligh kebutuhan yang paling penting bagi setiap orang adalah iman. Oleh karena itu memperbaiki iman sampai pada tingkat iman yang sempurna menjadi kebutuhan setiap orang. Berdasarkan pemahaman ini maka dakwah menjadi kebutuhan wajib bagi setiap muslim. Meaning construction dakwah yang ada pada Jamaah Tabligh ini tampak sangat berbeda dengan pemahaman yang rata-rata berkembang di masyarakat. Kebanyakan masyarakat memahami dakwah adalah ceramah yang tujuannya untuk memperbaiki orang lain terutama para pendengar. Kebanyakan masyarakat juga memaknai dakwah bukan kewajiban setiap pribadi orang Islam, melainkan kewajiban para ulama, ustad, kiyai atau santri. Jadi interpretasi bukanlah proses memahami makna-makna yang sudah ada untuk kemudian bertindak menurut makna tersebut. Poloma (2007: 260) mengatakan bahwa interpretasi seharusnya tidak dianggap hanya sebagai penerapan makna-makna yang telah ditetapkan, tetapi sebagai suatu proses pembentukan di mana makna yang dipakai dan disempurnakan sebagai instrumen bagi pengarahan dan pembentukan tindakan. D. Interaksi Simbolik Jamaah Tabligh Surakarta Pada tiga sub bab di atas (sub bab A -C) peneliti menggunakan tiga premis Interaksionisme Simbolik Blumer untuk menganalisa dakwah Jamaah Tabligh pada tataran konseptual. Oleh karena konsep dakwah Jamaah Tabligh terbangun sejak masa awal gerakan ini dimulai maka analisa yang berjalan cenderung bersifat kajian historis. Sebagai hasilnya, dua premis Blumer yang pertama bekerja sangat baik untuk menganalisa konstruksi makna dakwah Jamaah Tabligh. Sementara premis Blumer yang ketiga tidak sepenuhnya mampu untuk menganalisa konstruksi makna dakwah Jamaah Tabligh. Pada sub bab D ini penulis menggunakan tiga premis Interaksionisme Simbolik Blumer untuk menganalisa fakta empiris dakwah Jamaah Tabligh di Surakarta. Pada bagian ini penulis menyampaikan bagaimana konsep dakwah Jamaah Tabligh yang sudah terbangun lama dimaknai dan dipraktekkan oleh Jamaah Tabligh Surakarta. Jadi analisa pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sama atau ada pemaknaan ulang oleh Jamaah Tabligh di Surakarta terhadap konsep dakwah.

14 174 Sejauh observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan para pekerja dakwah di Surakarta rata-rata menunjukkan pemahaman yang sama pada makna dakwah. Rata-rata pekerja dakwah di Surakarta memahami bahwa dakwah merupakan kewajiban setiap umat Islam baik kiyai, ustadz, santri maupun orang awam. Mereka juga memahami bahwa tujuan utama melakukan dakwah adalah untuk memperbaiki diri pelaku dakwah bukan objek yang didakwahi. Perbaikan yang dimaksud adalah dalam hal iman, karena mereka sangat meyakini iman merupakan perkara yang paling penting bagi setiap orang sejak hidup di dunia sampai akhirat. Meskipun kebanyakan para pekerja dakwah di Surakarta tidak menguasai dalil atau dasar hukum melakukan khuruj dan jaulah, namun mereka memiliki keyakinan yang kuat. Mereka sangat yakin bahwa khuruj dan jaulah adalah metode dakwah yang asli sebagaimana dikerjakan Nabi Muhammad saw dan para Sahabat. Mereka juga yakin metode dakwah khuruj dan jaulah selalu up to date, sesuai untuk setiap zaman. Pada level ini menunjukkan premis pertama Blumer bekerja cukup baik untuk menganalisa konstruksi makna dakwah pada Jamaah Tabligh di Surakarta. Premis Blumer yang kedua juga sangat sesuai dengan fenomena Jamaah Tabligh di Surakarta. Pemaknaan yang dimiliki para pekerja dakwah di Surakarta mengenai konsep dakwah diperoleh melalui interaksi sosial mereka dengan sesama pekerja dakwah. Dengan metode mudzakaroh maka transfer of meaning sangat cepat berlangsung. Ketika khuruj setiap hari para pekerja dakwah melakukan mudzakaroh minimal 4 kali. Untuk pemula materi yang disampaikan dalam mudzakaroh biasanya adalah adab-adab dan pemahaman mengenai dakwah. Dengan cara seperti ini tidak mengherankan dengan mengikuti khuruj hanya 3 hari tapi sudah mampu mentransfer konstruksi makna dakwah yang dimiliki Jamaah Tabligh. Selanjutnya, dalam riset ini peneliti menemukan ada beberapa fenomena menarik pada Jamaah Tabligh di Surakarta. 1. Pakaian Cukup mudah untuk mengidentifikasi seorang karkun atau pekerja dakwah, salah satunya dari pakaian. Kebanyakan pekerja dakwah biasanya memakai pakaian berupa gamis atau jubah dan memakai penutup kepala peci atau sorban. Gamis adalah pakaian dengan panjang mencapai sekitar betis. Jubah

15 175 lebih panjang sedikit dari gamis. Jubah panjangnya hampir mencapai mata kaki. Kedua pakaian ini berasal dari tradisi Timur Tengah dan Asia Selatan. Hanya saja gamis yang biasa dipakai para pekerja agama berbeda dengan gamis model Timur Tengah. Gamis yang biasa mereka pakai adalah model Asia Selatan yaitu gamis dengan belahan di sebelah kanan dan kiri bawah. Baik jubah maupun gamis yang biasa dipakai para pekerja agama biasanya memiliki model dan motif yang cenderung sederhana dengan warna polos. Mereka biasa memadukan gamis atau jubah dengan celana panjang atau sarung. Di Surakarta, para pekerja dakwah lebih banyak memakai baju koko daripada yang memakai gamis atau jubah. Ada juga yang kadang memakai kemeja lengan panjang. Beberapa orang dengan jumlah yang sedikit kadang memakai kemeja batik lengan panjang. Tapi yang jelas, apapun model dan motif pakaian para pekerja dakwah mereka tidak lupa memakai penutup kepala. Bagi Jamaah Tabligh memakai penutup kepala sangat penting, karena merupakan cara berpakaian yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Berbeda lagi dengan kelompok yang dikordinir Ustadz Ali Joko Wasono, pakaian yang mereka kenakan ketika khuruj disesuaikan dengan daerah yang dituju. Ketika melakukan khuruj ke daerah santri, seperti Madura misalnya, pakaiannya adalah baju koko atau gamis dan mengenakan sarung bukan celana panjang. Di daerah santri memakai celana panjang dianggap kurang sopan. Apalagi ketika sholat, mengisi ceramah dan menghadap kiyai dianggap sangat tidak sopan apabila mengenakan celana panjang. Demikian juga baju yang mereka kenakan ketika khuruj di daerah santri adalah baju dengan motif sederhana bahkan cenderung polos. Mereka menghindari baju dengan motif yang ramai dan warna yang mencolok. Khusus di Madura sarung yang dipakai tidak boleh bermotif batik, karena sarung batik dalam tradisi Madura adalah sarung untuk kaum perempuan. Demikian juga ketika khuruj di Madura mereka menghindari pakaian serba putih da surban. Di Madura yang berpakain serba putih apalagi memakai surban biasanya adalah kiyai atau ulama. Penutup kepala yang dikenakan biasanya adalah peci yang biasa dipakai santri, bukan peci hitam nasional. Di daerah pesantren di Madura memakai peci hitam nasional akan dianggap mantan orang

16 176 tidak baik, seperti: mantan pencuri, perampok, bandar narkoba, pembunuh dan sebagainya. Berbeda ketika keluar di daerah Demak, Jawa Tengah, yang juga merupakan daerah santri. Ketika melakukan khuruj ke daerah Demak mereka justru mengenakan kemeja batik dan peci hitam nasional. Sebagaimana di daerah santri lainnya, memakai celana panjang dianggap kurang sopan sehingga memakai sarung. Berbeda dengan di Madura, di daerah Demak sarung dengan motif apa saja boleh dipakai kaum pria. Apabila keluar di daerah perumahan mereka memakai pakaian yang lebih rapi. Secara umum khuruj di daerah perumahan tidak ada masalah dengan model dan motif pakaian. Namun begitu biasanya mereka lebih memilih memakai baju koko dengan bawahan sarung atau celana panjang. Memakai jubah atau gamis biasanya mereka lakukan ketika acara ijtima atau khuruj di daerah yang sudah familiar dengan Jamaah Tabligh. 2. Jamaah Gemuk Satu rombongan khuruj biasanya terdiri dari 8-12 orang. Jumah tersebut dianggap ideal terutama untuk pembagian tugas-tugas selama khuruj. Apabila pesertanya terlalu banyak atau terlalu sedikit maka pembagian tugas menjadi tidak merata. Apabila terlalu banyak orang maka ada yang tidak mendapat tugas. Sementara apabila orangnya terlalu sedikit maka akan ada peserta yang mendapat dua tugas atau lebih sehingga menjadi berat. Beberapa rombongan Jamaah Tabligh di Surakarta ternyata ada yang anggotanya jauh melebihi jumlah standar. Rombongan tersebut berasal dari daerah Bekonang, Kabupaten Sukoharjo. Setiap bulan mereka melakukan khuruj 3 hari dengan jumlah peserta lebih dari 30 orang. Rombongan yang lain berasal dari Pasar Kliwon, Surakarta dengan jumlah peserta lebih dari 20 orang. Dengan jumlah peserta sebanyak itu maka otomatis memerlukan masjid yang besar. Apabila mengikuti kaedah umum di Jamaah Tabligh maka orang sejumlah itu sudah bisa dibentuk menjadi 3 atau 4 rombongan. Namun mereka tetap menjadikan dalam satu rombongan dengan pertimbangan mayoritas adalah peserta baru. Rata-rata para peserta pemula belum siap apabila diberi tugas.

17 177 Sehingga apabila dipecah menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil dikhawatirkan justru mereka merasa berat sehingga tidak mau lagi mengikuti khuruj. 3. Kas Jamaah Pada Bab IV telah disebutkan bahwa Jamaah Tabligh bukanlah kelompok, golongan alih-alih organisasi. Jamaah Tabligh merupakan suatu asosiasi informal tanpa pernah berpikir tentang catatan keanggotaan, rekruitmen anggota, konstitusi tertulis, berbagai aturan keorganisasian maupun struktur kepengurusan. Alih-alih berbentuk organisasi, bahkan gerakan ini tidak memiliki format layaknya sebuah gerakan atau komunitas yang besar. Gerakan ini hanya merupakan kumpulan dari orang-orang yang melakukan aktivitas yang sama. Oleh karena itu sangat susah untuk mengetahui secara pasti statistik pekerja dakwah. Jamaah Tabligh tidak pernah membuat data orang-orang yang telah bergabung dalam aktivitas dakwah dan tabligh. Ini karena Jamaah Tabligh tidak mengenal sistem keanggotaan. Siapa pun yang tergabung dalam Jamaah Tabligh tidak pernah melalui proses pendaftaran apalagi kemudian memiliki kartu anggota. Setiap orang terlibat dalam aktivitas dakwah dan tabligh secara kultural. Karakter lainnya sebagai konsekuensi gerakan tanpa bentuk, sangat susah mengidentifikasi aset yang dimiliki Jamaah Tabligh. Gerakan Islam yang lain, seperti Muhammadiyah, NU, MTA dan sebagainya, bisa diketahui jumlah aset yang dimiliki. Sementara Jamaah Tabligh tidak diketahui jumlah kepemilikan aset, karena memang Jamaah Tabligh tidak memiliki aset. Masjidmasjid yang mereka tempati bukan milik Jamaah Tabligh tapi milik masyarakat. Tanah luas yang digunakan untuk ijtima juga bukan milik Jamaah Tabligh tapi milik orang atau perusahaan yang simpati pada Jamaah Tabligh. Lebih jelas lagi Jamaah Tabligh tidak mengenal sistem kas. Jamaah Tabligh tidak pernah melakukan penggalangan dana untuk mengisi kas. Para pengikut Jamaah Tabligh tidak pernah melakukan iuran yang disetorkan secara rutin untuk mengisi kas Jamaah Tabligh. Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab

18 178 IV setiap para pekerja dakwah melakukan khuruj biaya berasal dari kantong masing-masing bukan dibiayai jamaah atau sponsor. Hal demikian berlaku sama pada semua Jamaah Tabligh di seluruh dunia. Dalam riset ini peneliti mendapatkan temuan menarik ketika melakukan observasi pada Jamaah Tabligh di Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Di Tasikmadu, para pekerja dakwah membentuk pengurus zakat dan sedekah. Pengurus ini bertugas mengelola, yaitu menerima, mencatat, menyimpan dan menyalurkan uang zakat dan sedekah para pekerja dakwah di Tasikmadu. Dengan dibentuknya pengurus zakat dan sedekah ini, maka ada kas yang dimiliki Jamaah Tabligh Tasikmadu. Ini jelas berbeda dengan keumuman Jamaah Tabligh sebagai gerakan tanpa bentuk. Ketika peneliti konfirmasi kepada pengurus zakat dan sedekah di Tasikmadu, dijelaskan bahwa pembentukan pengurus ini tujuannya untuk mengelola zakat dan sedekah para pekerja dakwah di Tasikmadu. Dengan dibentuk pengurus maka kemanfaatan zakat dan sedekah para pekerja dakwah di Tasikmadu bisa lebih optimal. 4. Keluar Daftari Pada Bab IV sudah dijelaskan bahwa khuruj berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah keluar. Sehingga para pekerja agama di Indonesia sering menggunakan kata keluar untuk menggantikan kata khuruj. Khuruj, sebagai metode dakwah Jamah Tabligh, dilakukan dengan keluar atau pergi dari lingkungan tempat tinggal para pekerja agama. Mereka pergi meninggalkan keluarga dan pekerjaan pindah ke daerah lain dengan membawa peralatan masak dan peralatan pribadi. Di Surakarta peneliti mendapati beberapa pekerja dakwah mengikuti khuruj tapi juga tetap bekerja. Caranya yaitu, pagi hari atau ketika jam kerja mereka tetap berangkat ke tempat pekerjaan kemudian setelah selesai tidak pulang ke rumah tapi langsung ke masjid tempat mereka melakukan khuruj. Besok harinya berangkat lagi ke tempat pekerjaan dari masjid. Jadi berangkat dari masjid dan pulang kerja langsung ke masjid tidak mampir ke rumah. Para pekerja dakwah yang keluar dengan cara seperti ini biasanya adalah mereka yang memiliki pekerjaan yang mengikat seperti PNS, karyawan swasta,

19 179 atau buruh pabrik. Khuruj dengan cara seperti ini biasa disebut daftari. Namun keluar daftari ini merupakan pilihan terakhir setelah meminta ijin kepada atasan namun tidak diijinkan. Empat fenomena yang peneliti temui ini menunjukkan bahwa Jamaah Tabligh Surakarta melakukan pemaknaan ulang atau memodifikasi makna pada keempat hal tersebut. Dengan demikian premis Blumer yang ketia bahwa these meanings are handled in, and modified through, an interpretive process used by the person in dealing with the things he encounter juga bekerja sangat baik pada fenomena Jamaah Tabligh Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai gerakan berbasis Islam banyak dan mudah ditemui di Indonesia. Beberapa memang lahir dan berkembang di Indonesia, sementara sebagian yang lain merupakan gerakan

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut: 74 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di keluarga Bapak Mardianto, pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah disajikan dalam Bab III didapatkan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pengalaman yang tidak terduga. Saya bertemu dengan orang-orang yang dulunya

BAB V PENUTUP. pengalaman yang tidak terduga. Saya bertemu dengan orang-orang yang dulunya BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam menyelesaikan tulisan ini, saya menemukan banyak sekali pengalaman yang tidak terduga. Saya bertemu dengan orang-orang yang dulunya saya abaikan. Maksudnya, sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material

Lebih terperinci

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal

Lebih terperinci

Persiapan Menuju Hari Akhir

Persiapan Menuju Hari Akhir Persiapan Menuju Hari Akhir Khutbah Jumat berikut ini berisi nasihat kepada kaum muslimin untuk senantiasa mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang sesungguhnya di akhirat. Surga sebagai balasan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.maju mundurnya

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.maju mundurnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.maju mundurnya umat Islam sangat bergantung

Lebih terperinci

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali KUMPULAN FATWA Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung. Konversi agama pada pengikut Jama ah Tabligh cukup baik hal ini dapat diketahui dari pengalaman

Lebih terperinci

Kewajiban Menunaikan Amanah

Kewajiban Menunaikan Amanah Kewajiban Menunaikan Amanah Khutbah Jumat ini menerangkan tentang wajibnya menunaikan amanah yang telah dibebankan kepada kita serta ancaman bagi orang-orang menyia-nyiakan amanah, sebagaimana yang telah

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa www.bersamadakwah.com 1 : Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, Setiap ibadah dalam Islam memiliki keutamaan masingmasing. Demikian pula dengan puasa yang telah diwajibkan oleh Allah SWT dalam firman-nya

Lebih terperinci

[ Indonesia Indonesian

[ Indonesia Indonesian SUAMI TIDAK SHALAT : [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Misy'al al-utaibi Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : : 2009 1430 2 Suami Tidak Shalat Segala puji

Lebih terperinci

Modul ke: TEORI INTERPRETIF 15FIKOM INTERAKSIONAL SIMBOLIK. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations

Modul ke: TEORI INTERPRETIF 15FIKOM INTERAKSIONAL SIMBOLIK. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Modul ke: TEORI INTERPRETIF INTERAKSIONAL SIMBOLIK Fakultas 15FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Interaksionisme Simbolik Teori interaksionisme simbolik sangat berpengaruh dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan Agama, yaitu Islam, Hindu, Kristen Protestan, Katholik, Buddha dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan Agama, yaitu Islam, Hindu, Kristen Protestan, Katholik, Buddha dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia mempercayai 6 keyakinan terhadap Tuhan atau yang disebut dengan Agama, yaitu Islam, Hindu, Kristen Protestan, Katholik, Buddha dan Kong

Lebih terperinci

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut; Kkeberkahan puasa yang bentuk konkretnya bisa kita saksikan di bulan Ramadhan. Saat bulan itu ada ibadah shalat Tarawih dan kecendenderungan umat untuk bersemangat menjalankan shalat berjamaah. Kebaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah yang dilakukan umat muslim dari tahun ke tahun terus berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat, baik yang dilakukan secara individual,

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka من جگا لعتق شهر مضا [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah Terjemah : Ahmad Zawawy Editor : Eko Abu Ziyad 2010-1431 من جگا لعتق شهر

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989: ) bahwa perubahan sosial

I. PENDAHULUAN. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989: ) bahwa perubahan sosial I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pemberian dakwah tentang ajaran Islam menjadi sangat penting. Selanjutnya pemberian dakwah tersebut pada intinya menginginkan perubahan sosial demi mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Dalam penyajian data ini penelitian ini dipaparkan mengenai jawanban dari rumusan maslah mengenai model komunikasi yang digunakan oleh Komunitas One

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. yang terus berkembang hingga saat ini. Sejak kemunculan pertamanya di India

BAB 4 PENUTUP. yang terus berkembang hingga saat ini. Sejak kemunculan pertamanya di India 116 BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Jama ah Tabligh adalah sebuah gerakan Islam tradisional berbasis kultural yang terus berkembang hingga saat ini. Sejak kemunculan pertamanya di India gerakan ini tetap

Lebih terperinci

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 - Sebuah bulan yang didambakan kehadirannya oleh setiap muslim, yakni bulan Ramadan 1432 H, telah meninggalkan kita dan insya Allah kikta akan bertemu lagi 11 bulan yang akan datang jika Allah memberi kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akhlak merupakan hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan sesama manusia. Secara

Lebih terperinci

RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH

RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH BAB IV KOMPARASI KONSEP HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA DALAM STUDI RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH A. Persamaan Konsep Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia Tentang

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Perspektif Interaksionisme simbolik lahir dan berkembang pada dua universitas, yaitu: University of Iowa dan University of Chicago. Pada University of Iowa, tokoh yang memberikan

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : Wahai saudaraku, berikut ini adalah bebderapa sikap setelah Ramadhan berlalu Sikap pertama: Hari-hari Ramadhan telah berlalu dan malam-malamnya telah pergi Ramadhan telah selesai dan pergi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim 69 BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim Dengan berdirinya komplek Perumahan Villa Citra Bandar Lampung, terbentuklah PKK

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: website:    TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul : Cinta Rasul Penyusun : Ummu Abdillah al-buthoniyah Layout : MRM Graph Disebarluaskan melalui: website: e-mail: redaksi@raudhatulmuhibbin.org TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Nabi Muhammad shallallahu

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????: (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd.

Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd. Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd. TUJUAN PEMPELAJARAN Tujuan Umum: Agar keimanan dan ketakwaan mahasiswa semakin meningkat dan kokoh serta dapat menghayati dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Tujuan Khusus:

Lebih terperinci

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa www.bersamadakwah.com 1 Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya, gerak dan tangis yang pertama saat dia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akhlak Sosial Islam Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen Akhlak Sosial Islami Terkait dengan hidup sosial bersama orang lain,

Lebih terperinci

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan Bahaya syirik Ketika umat ditimpa berbagai macam krisis, baik krisis ekonomi, moral, akhlaq maupun aqidah, mulailah berbagai macam organisasi dakwah dan tokoh-tokoh para dai mencari solusi. Mereka berupaya

Lebih terperinci

DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Urgensi Amar Ma ruf Nahyi Munkar Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil melalui lisan Nabi Daud dan Isa putra Maryam.

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Setelah dilakukan penelitian, kajian pustaka dan analisis data film Cinta Subuh mengenai nilai-nilai Islami di dalam film tersebut, maka dapat dikatakan bahwa film ini banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Urgensi Menjaga Lisan Satu waktu Rasulullah saw pernah ditanya: keislamanan bagaimana yang utama? Beliau menjawab: siapa yang perkataan dan perbuatannya menjadikan orang Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Hari ini kita hampir berada di pertengahan bulan Sya'ban. Sebentar lagi kita akan bertemu dengan bulan Ramadhan yang mulia. Ini merupakan bagian dari nikmat Allah yang

Lebih terperinci

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

7 Sikap Agar Mudah Memaafkan

7 Sikap Agar Mudah Memaafkan 7 Sikap Agar Mudah Memaafkan Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Sebelum Ramadhan Pergi. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Sebelum Ramadhan Pergi. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Waktu seperti begitu cepat berlalu. Kita kini telah berada di penghujung Ramadhan. Shalat Jum'at kita kali ini adalah shalat Jum'at terakhir di bulan Ramadhan 1432

Lebih terperinci

FALSAFAH EKONOMI ISLAM. Oleh Muhammad Ismail Yusanto

FALSAFAH EKONOMI ISLAM. Oleh Muhammad Ismail Yusanto FALSAFAH EKONOMI ISLAM Oleh Muhammad Ismail Yusanto Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan

Lebih terperinci

[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30

[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30 Pesan Nabi SAW untuk taat waliyul amri merupakan pesan politik yang strategis, karena mengingatkan umat Islam untuk tetap patuh kepada ulil amri (penguasa). Ibadah haji selain memiliki hikmah ketaatan,

Lebih terperinci

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb.

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb. WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb. YANG SAYA HORMATI, PARA ALIM ULAMA, BAPAK KYAI DAN IBU NYAI SERTA

Lebih terperinci

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif teknik analisis dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data yang di peroleh dari berbagai macam sumber, baik itu pengamatan, wawancara,

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Kesalehan Sosial Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KESALEHAN SOSIAL Kesalehan sosial adalah suatu perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, namun dengan demikian ia telah mempunyai potensi bawaan yang bersifat

Lebih terperinci

Syekh Hasan Al Janayniy. Dosen Universitas Al Azhar, Kairo

Syekh Hasan Al Janayniy. Dosen Universitas Al Azhar, Kairo Syekh Hasan Al Janayniy Dosen Universitas Al Azhar, Kairo Allah telah memberikan nikmat kepada saya dengan dua kelahiran. Yang pertama adalah hari di saat saya dilahirkan dari rahim ibu, dan yang kedua

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di atas dapat diketahui dengan jelas gambaran tentang program dan peran MUI Kabupaten HSS dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Pendidikan yang diberikan kepada anak sebagaimana yang dikonsepkan melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat sebuah metode yang disebut

Lebih terperinci

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H Pengantar: Ramadhan 1434 H segera tiba. Sepantasnya kaum Muslim bergembira menyambutnya. Sebab di dalamnya penuh dengan pahala. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana kaum Muslim bisa meraih ketakwaan.

Lebih terperinci

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini

Lebih terperinci

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh 50 BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD A. Interaksionisme Simbolik Teori yang relevan untuk menjelaskan judul ini adalah interaksionisme simbolik. Istilah interaksionisme simbolik pertama kali

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

Takwa dan Keutamaannya

Takwa dan Keutamaannya Takwa dan Keutamaannya Khutbah Jumat berikut ini menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan takwa. Sebab, takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan

Lebih terperinci

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH Ust. H. Ahmad Yani, MA Kondisi Manusia Menghadapi Musibah Setiap manusia di Dunia ini pasti pernah melewati masa-masa ujian dari Allah SWT. Beragam ujian yang dialami manusia

Lebih terperinci

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) KAYA TAPI ZUHUD Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) Kaya sering dipahami sebagai melimpahnya harta yang dimiliki seseorang. Orang kaya adalah orang yang memiliki harta yang berlimpah

Lebih terperinci

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116] Untuk selamat dari siksa neraka, mungkin adalah suatu yang sangat mustahil bagi kita karena memang Mayoritas manusia memang tersesat.dalam Al-Qur an sendiri sudah menegaskan hal itu. Jika kamu mengikuti

Lebih terperinci

EFEK KESEHARIAN TAKWA

EFEK KESEHARIAN TAKWA c Menghormati Kemanusiaan d EFEK KESEHARIAN TAKWA Oleh Nurcholish Madjid Hadirin sidang Jumat yang terhormat. Dalam rangka memahami takwa lebih lanjut, saya ingin mengemukakan efek takwa dalam kehidupan

Lebih terperinci

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Mari sholat berjamaah Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Jangan Sia-Siakan Shalat Allah SWT berfirman:. Maka datanglah sesudah mereka,

Lebih terperinci

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga. Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga. (Hadits Riwayat Turmudzi) Hampir setengah bulan sudah kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sejauh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah? 109 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis. Maka peneliti telah menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung

Lebih terperinci

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah Allah Swt Mengingatkan Orang Beriman dan Rasulullah Saw Menganjurkan Tentang Pentingnya Puasa Ramadhan Khutbah Pertama Adapu judul khutbah pada siang ini yaitu: Allah Swt Mengingatkan Orang Beriman dan

Lebih terperinci

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189) Kitab Hudud 1. Hudud pencurian dan nisabnya Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189) Hadis

Lebih terperinci

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

dr Gunawan Setiadi, MPH Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa

dr Gunawan Setiadi, MPH Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa dr Gunawan Setiadi, MPH Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial. Perlu punya sahabat di dunia nyata (bukan hanya sahabat dari dunia maya) Orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pandeglang terletak di wilayah Provinsi Banten, merupakan kawasan sebagian besar wilayahnya masih pedesaan. Luas wilayahnya 2.193,58 KM 2. Menurut

Lebih terperinci

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6 MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pertemuan ke-6 PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan

Lebih terperinci

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam Kewajiban cinta kepada Rasul shallallahu alaihi wa salam, kenapa harus cinta Rasul shallallahu alaihi wa salam?, apa tanda-tanda cinta Rasul shallallahu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Sekolah mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan yang religius pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip

Lebih terperinci

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

SEKOLAH SESUDAH INI. Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka. SEKOLAH SESUDAH INI "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka." Sorga adalah sebuah sekolah; bidang studinya, alam semesta; gurunya, Yang tak berkesudahan hari-nya. Cabang

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER Modul ke: SUMBER AJARAN ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam

Lebih terperinci

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan Khutbah Jumat berikut ini berisi nasihat untuk senantiasa memanfaatkan segala kenikmatan hidup ini sebagai bekal dalam menghadapi masa yang akan datang (baca:

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN. No Sumber Data / Informasi. Dicapai. 1. Subyek penelitian. Keberagamaan Homoseksual. Mengetahui sikapsikap

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN. No Sumber Data / Informasi. Dicapai. 1. Subyek penelitian. Keberagamaan Homoseksual. Mengetahui sikapsikap LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN No Sumber Data / Informasi 1. Subyek penelitian adalah homoseksual (melalui wawancara mendalam) Aspek Pengumpulan Data Keberagamaan Homoseksual 1. keyakinan diri

Lebih terperinci

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa Khutbah Pertama:?????????????????????????????????,?????????????????????????????????,????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????,??????????????????????????????,?????????????????????????,???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak

Lebih terperinci

[Nasihat Islam Tentang Hari Esok]

[Nasihat Islam Tentang Hari Esok] [Nasihat Islam Tentang Hari Esok] Firman Allah Swt., Artinya: Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan beramal soleh dan berwasiat dengan kebenaran dan

Lebih terperinci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.

Lebih terperinci

CINTA KEPADA ALLAH SWT (Aqidah Islam) Bag. II MANFAAT MENCINTAI ALLAH & BAHAYA MENGINGKARINYA Dalam topik terdahulu telah dijelaskan bahwa Hukum Mencintai Allah SWT adalah WAJIB. Sehingga konsekuensinya

Lebih terperinci

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????,???????????????????????????????????,???????????????????????????????????,???????????????????????????????,?????????????????????????????????????????????????????????????,??????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

TAMAN BELAJAR MASYARAKAT

TAMAN BELAJAR MASYARAKAT 1. AMAL APA (Lagu : Sedang apa) Amal apa. Amal apa, yang disukai Allah Bersholatlah, bersholatlah, tepat pada waktunya Apa lagi, apa lagi, yang disukai Allah Berbaktilah, berbaktilah pada ibu dan ayah

Lebih terperinci

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Pakaian bersih rapih indah

Pakaian bersih rapih indah Pakaian bersih rapih indah Author : admin Asal usul mengenai perlunya berpakaian bagi manusia adalah dari Allah, sebagaimana di jelaskan : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian

Lebih terperinci

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR MEMBANGUN MASYARAKAT MANDIRI YANG BERAKHLAK BAIK MELALUI MEMBANGUN EKONOMI BERDASARKAN SIKAP SEBAGAI KARYAWAN ALLAH SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR LANDASAN BERFIKIR SERI : PERTAMA Antono Basuki

Lebih terperinci

BABII KAJIAN PUSTAKA

BABII KAJIAN PUSTAKA BABII KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembangunan Pembangunan yang sering dirumuskan melalui kebijakan ekonomi dalam banyak hal membuktikan keberhasilan. Kebijakan ekonomi umumnya dirumuskan secara konsepsional dengan

Lebih terperinci