PENGGUNAAN VARIASI BAHASA DI KALIMANTAN SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN VARIASI BAHASA DI KALIMANTAN SELATAN"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN VARIASI BAHASA DI KALIMANTAN SELATAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik Dosen Pengampu Dr. H.LANGGENG BUDIONO, M.Pd. Penyusun : Dony Ahmad Ramadhani ( ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2 Kata Pengantar ب س م االله ال رحم ن ال ر ح ي م Segala puji bagi Allah yang Pengasih lagi Maha Penyayang. Tuhan seru sekalian alam, karena atas limpahan taufik, hidayah serta Inayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah keharibaan junjungan Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya sampai hari akhir zaman. Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-nya makalah yang berjudul Penggunaan Variasi Bahasa di Kalimantan Selatan dapat terselesaikan dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi arahan dan masukan yang berguna. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya. Malang, 03 Januari 2014 Penulis, ii

3 Daftar isi Halaman Halaman depan... i Kata pengantar... ii Daftar isi... iii BAB I : Pendahuluan Latar belakang masalah... 1 Rumusan masalah... 2 Tujuan masalah... 2 BAB II : Pembahasan Variasi bahasa dari segi punutur di KAL-SEL... 3 Variasi bahasa dari segi pemakaian di KAL-SEL... 7 BAB III : Penutup Kesimpulan... 9 Saran iii

4 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Manusia dikenal sebagai makhluk yang dinamis. Hal ini berbanding lurus dengan alat komunikasinya yang juga dinamis, yaitu bahasa. Manusia akan berbicara berbeda dalam konteks sosial yang berbeda. Hal ini tak lepas dari fungsi bahasa sebagai fungsi sosial, yaitu bagaimana fungsi tersebut digunakan untuk menyampaikan makna sosial yang terkandung di dalamnya. Hal ini dibahas dalam sosiolinguistik. Secara khusus ilmu ini membahasnya dalam ragam bahasa. Dalam kehidupan sosial masyarakat yang kompleks, wajar jika kemudian muncul berbagai macam variasi bahasa. Variasi bahasa tersebut memberikan informasi mengenai bagaimana bahasa itu bekerja, bagaimana hubungan sosial antara pembicara dan lawan bicara dalam sebuah komunitas, dan cara mereka saling memberi isyarat mengenai identitas sosial mereka melalui bahasa yang mereka gunakan. Variasi bahasa muncul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang beragam dan para penuturnya yang heterogen. Ada dua pandangan mengenai variasi bahasa. Pertama, variasi sebagai akibat dari keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Dengan kata lain, variasi bahasa itu muncul karena adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beragam. Dalam prespektif sosiolinguistik, bahasa tidak hanya dipandang sebagai fenomena individual, tetapi merupakan fenomena sosial. Sebagai fenomena sosial, bahasa dan pemakaiannya juga ditentukan oleh faktor-faktor nonlinguistik, antara lain: 1

5 Faktor-faktor sosial: status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi, jenis kelamin, dan sebagainya. Faktor-faktor situasional: siapa berbicara dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di mana, dan mengenai masalah apa. Walaupun bahasa mempunyai sistem dan subsistem yang dipahami sama oleh semua penutur bahasa yang bersangkutan. Namun, karena penutur bahasa merupakan kumpulan manusia yang heterogen, bahasa tersebut menjadi bervariasi. Hal ini juga disababkan oleh interaksi sosial yang beragam. Setiap kegiatan memerlukan juga menyebabkan terjadinya keragaman bahasa tersebut. Keragaman ini akan semakin bertambah jika bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak, dan dalam wilayah yang sangat luas. Seperti bahasa Inggris yang digunakan hampir di seluruh dunia tentu ragamnya juga bervariasi. Termasuk di Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan merupakan daerah yang dekat dengan garis katulistiwa dan dikenal daerah yang memiliki banyak pepohonan, tentunya hal ini memiliki peran dalam lingkungan sosialnya, terutama dalam bahasa. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah : Bagaimana penggunaan variasi bahasa di Kalimantan Selatan? C. Tujuan Pembahasan Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah : Mengetahui penggunaan variasi bahasa di Kalimantan Selatan 2

6 BAB II Penggunaan variasi bahasa di Kalimantan Selatan Penggunaan bahasa disetiap daerah tentunya memiliki perbedaan, hal ini salah satunya disebabkan oleh perbedaan kultur budaya, keadaan lingkungan seperti masyarakat yang tempat tinggalnya di daerah pesisir memiliki perbedaan dengan masyarakat yang berada di daerah perkotaan dan sebagainya. oleh karena itu, penulis akan membahas secara singkat tentang penggunaan variasi bahasa di kalimantan selatan yang katanya irama suara orang-orang disana hampir mirip dengan orang sunda, hal ini dibuktikan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Mr. Heri. 1 Bahasa yang digunakan masyarakat kalimantan adalah bahasa banjar, bahasa ini diklaim merupakan rumpun dari bahasa melayu dan termasuk dalam bagian bahasa tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan buku-buku yang ditulis oleh orang-orang Kalimantan Selatan menggunakan bahasa melayu pada masa برمولا penjajahan sampai sekarang menggunakan tulisan arab seperti " melayu, dibaca bermula muhammad itu tidur, tulisan ini dinamakan arab تيدور " محمد walaupun bahasa banjar sekarang berbeda dengan bahasa ini, namun tidak semuanya, masih ada dari bahasa-bahasa tersebut yang masih digunakan, dan buku-buku dalam bahasa melayu masih dipakai sampai sekarang. Bahasa banjar seperti bahasa-bahasa lainnya memiliki variasi dalam penggunaannya, dan akan dijelaskan penulis sebagai berikut : A. Variasi bahasa dari penutur 1. Variasi bahasa idiolek Idiolek ini lebih menekankan kepada warna suara yaitu berhubungan dengan bunyi dari suara itu sendiri. Di kalimantan Selatan jika dilihat dari segi warnanya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tingkat ketinggian suara dan irama yang dikeluarkan ketika melakukan pembicaraan. ايتو 1 Pimpinan English Course Melbourne di Pare (Kediri), disampaikan tahun 2012 di kediri 3

7 Ketinggian suara Apabila dilihat dari tingkat ketinggian suara, masyarakat kalimantan selatan memiliki dua jenis, suara rendah dan suara sedang, namun kebanyakan masyarakat yang memilki suara rendah adalah masyarakat daerah perkotaan, sedangkan pemilik suara sedang lebih didominasi oleh masyarakat pedalaman. Irama suara Irama merupakan sesuatu yang tidak akan lepas dari suara, karena semua daerah akan memiliki iramanya masing-masing dalam berbicara, hal ini dapat dibuktikan dengan keadaan kultur budaya di kalimantan. Kalimantan Selatan itu sendiri memiliki tiga jenis irama : Cepat : Sepengetahuan penulis masyarakat yang menggunakan irama ini adalah daerah Bitin (Kabupaten Hulu Sungai Utara), mareka cepat bukan hanya ketika berbicara, namun juga ketika membaca sehingga sebagian orang yang tidak terbiasa dengan hal ini akan sulit untuk memahami bahasa secara keseluruhan Sedang : Pemilik irama ini adalah daerah Tanjung, Amuntai, Kandangan, Martapura, Banjar Baru dan Banjarmasin. Irama ini merupakan irama yang paling enak didengar oleh semua kalangan karena sesuai dengan kapasitas pendengaran pada umumnya. Pelan : Sejauh ini pemilik dari Irama Pelan adalah daerah Kelua (Kabupaten Tabalong), irama dari daerah ini cenderung mempunyai lagu dan ciri khas tersendiri yang mungkin sangat jarang ada di daerah lain, contohnya : apabila ingin mengatakan berapa, bukan seperti kebanyakan orang mengatakan kata tersebut, namun masyarakat Kelua akan menyebutnya barapeeaaaa (ada sedikit penekanan pada huruf pee sampai leher bagian bawah, kemudian iramanya naik ketika sampai pada huruf aaa ) 2. Variasi bahasa dialek 4

8 Yakni variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relative, yang berada pada satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Karena dialek ini didasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal penutur, maka dialek ini lazim disebut dialek areal, dialek regional atau dialek geografi. Kalimantan Selatan sebenarnya memiliki bahasa yang bermacam-macam namun sampai saat ini tidak ada penamaan khusus untuk variasi bahasa tersebut, semua orang akan bilang dengan satu nama saja yaitu bahasa banjar. Jika diteliti dari sejarah, Kalimantan Selatan merupakan bahasa yang mempunyai kemiripan dengan bahasa melayu, hal ini dapat dibuktikan dengan karangan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dengan bukunya Sabilal Muhtadin yang katanya buku ini juga dipake oleh masyarakat Thailand Selatan yang mayoritas Muslim dan berbahasa melayu. 2 Masyarakat Kalimantan sendiri memiliki tiga jenis bahasa dalam penggunaannya, yaitu : Lembut : Bahasa ini biasanya digunakan apabila berbicara dengan orang yang lebih tua sebagai tanda hormat, contohnya : jika dalam bahasa Indonesia kamu, maka dalam bahasa banjar pian Agak kasar : Bahasa ini biasanya digunakan untuk temen sebaya atau lainnya, namun sudah jarang digunakan, dari pengamatan penulis bahasa ini hanya digunakan di daerah Banjar Baru dan sekitarnya. Contohnya : jika dalam bahasa Indonesia kamu, maka dalam bahasa banjar nyawa dan kalau saya dalam bahasa banjarnya adalah unda. Kasar : Bahasa ini biasanya digunakan untuk temen sebaya dan lainnya, dan dapat dibagi menjadi dua bagian, pedalaman dan perkotaan. Masyarakat yang masih dalam ruang lingkup pedalaman biasanya memakai kata kau, dibaca kawu artinya kamu. Adapun masyarakat yang sudah terpengaruh daerah perkotaan akan memakai kata kam, namun ada juga yang memberi 2 Disampaikan oleh ahli sejarah Thailand Selatan di Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Amuntai (Kalimantan Selatan), Tahun

9 tambahan huruf i di depannya menjadi ikam dengan arti kamu, kata ikam sering digunakan pada awal kalimat, contoh : ikam handak kamana (kamu mau kemana). 3. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal Yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Umpamanya variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, tahun lima puluhan, dan variasi yang digunakan pada masa kini. Yang mana variasai ketiga zaman itu tentunya berbeda, baik dari segi lafal, ejaan, morfologi maupun sintaksisvariasi bahasa sosiolek. apabila dilihat dari kitab Sabilal Muhtadin yang dikarang pada masa penjajahan dulu dan buku gramatika bahasa arab Is af At Thalibin dengan bahasa melayu, dan dibuat sendiri oleh orang Banjar, maka bahasa banjar dapat dibagi menjadi dua macam jika dilihat dari masanya, yaitu Banjar klasik (melayu) : Bahasa ini dapat dilihat pada kitab-kitab yang kebanyakannya berhubungan dengan keagamaan, mesyarakat kalimantan selatan menamakan kitab-kitab ini dengan nama kitab arab melayu dan masih ada sampai sekarang serta banyak digunakan pondok pesantren salaf dan majelis-majelis ilmu, namun tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Contoh dari bahasa ini adalah bermula artinya berawal Banjar modern : Bahasa ini dapat dilihat dari percakapan sehari-hari dan bahasa banjar ini tidak hanya digunakan masyarakat Kalimantan Selatan saja sebagai pemilik, namun sekarang digunakan diberbagai daerah kalimantan lainnya, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Contohnya : pamulaan artinya berawal atau pertama. 4. Variasi bahasa sosiolek Yakni variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain-lainya. 6

10 Dalam hal variasi bahasa dari segi sosiolek dapat dibagi beberapa macam : Orang tua : Biasanya lebih ditekankan menggunakaan bahasa yang menurut masyarakat Kalimantan Selatan bahasa halus (lembut) sebagai penghormatan, kamu dengan bahasa banjarnya pian. Pejabat/pemuka masyarakat dan agama : Apabila acara formal, biasanya menggunakan bahasa indonesia, namun jika tidak, menggunakan bahasa banjar (bahasa halus) serta perkataan yang bersifat permohonan, bukan perintah Pendidikan : Masyarakat Kalimantan Selatan masih banyak yang menggunakan bahasa banjar dalam pendidikan di sekolah, dan terkadang dicampur dengan bahasa Indonesia 5. Variasi bahasa berdasarkan usia Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia, maka dari segi usia dapat dibedakan menjadi dua bagian : Dari segi bahasa Muda : menggunakan bahasa apa saja dalam bahasa banjar, seperti : ulun, unda. Tua : menggunakan bahasa halus (lembut), seperti : ulun Dari segi pemakaian Muda : kata-kata bersifat apa saja, baik berupa perintah, ajakan dan permohonan Tua : kata-kata harus bersifat ajakan disertai pujian, tidak dianjurkan menggunakan kata perintah B. Variasi bahasa dari segi pemakaian Bukan hanya jurnalistik saja yang memiliki ciri khas dalam bahasa, tetapi setiap daerah juga memiliki kata-kata yang menjadi ciri khas tersendiri dan hanya diketahui oleh orang-orang dalam lingkungan tersebut. Bahasa banjar merupakan 7

11 bahasa yang paling mirip dengan bahasa indonesia, contoh, kata jalan-jalan dalam bahasa banjar bajalanan, main-main dalam bahasa banjar bamainan, bersama dalam bahasa banjar basamaan, selain itu juga mayoritas kalimantan selatan suku berdagang, tidak mengherankan bahasa banjar begitu dikenal dan digunakan oleh sebagian orang yang bukan berasal dari Kalimantan Selatan, bahasa banjar merupakan bahasa yang ringkas dan tidak berbelit-belit, namun tentunya tetap memiliki perbedaan disetiap lingkungannya, karena memiliki perbedaan keadaan dan sosial masyarakat. Dalam pemakaiannya orang-orang yang bukan berasal dari Kalimantan Selatan harus berhati-hati menggunakan bahasa ini, hal ini disebabkan ada sebagian bahasa indonesia bagus artinya namun tidak demikian dalam bahasa banjar, contoh, saya butuh kamu, kata yang bergaris bawah jika diartikan dalam bahasa banjar maknanya adalah alat kelamin, oleh karena itu orang-orang lebih sering menggunnakan kata perlu dan kata ini dalam bahasa banjarnya mamarluakan, kemudian kata kawasaki ini adalah merk dari salah satu kendaraan bermotor, namun jika diartikan kedalam bahasa banjar, kata ini berhubungan dengan seks, dengan berbagai contoh di atas masyarakat yang bukan berasal dari daerah ini diharapkan berhati-hati dalam pemakaian bahasa dan alangkah lebih bagusnya mengetahui sedikit tentang keadaan bahasa ini terlebih dahulu sebelum bergabung dalam komunitas masyarakat banjar. Namun biasanya jikalau masyarakat banjar mengetahui orang baru di lingkungannya tidak dapat berbahasa banjar dan tidak mengetaui bagaimana bahasa banjar, kesalahan dalam pemakaian bahasa seperti ini dapat dimaklumi oleh masyarakat disana. 8

12 BAB III Penutup A. Kesimpulan Bahasa banjar merupakan bahasa yang unik dan hampir memiliki kemiripan dengan bahasa indonesia, karena bahasa bahasa merupakan bagian dari rumpun bahasa melayu. Namun begitu, tetap memiliki perbedaan, baik dalam segi penggunaan ataupun bahasa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh berubahnya zaman dan keadaan sosial. Bahasa banjar memiliki penggunaan variasi seperti bahasa-bahasa lainnya, hanya saja bahasanya yang berbeda, tetapi jenis variasinya tetap sama (idolek, dialek, sosiolek dan lainnya), adapun penggunaan itu adalah : 1. Dari segi penutur Variasi bahasa idiolek Setidaknya terbagi menjadi dua macam Ketinggian suara o Dari segi ini terbagi menjadi 2, yaitu : suara rendah dan sedang Irama o Adapun dari segi irama terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : cepat, sedang dan pelan (lambat) Variasi bahasa dialek Masyarakat Kalimantan sendiri memiliki tiga jenis bahasa, yaitu : Lembut : Bahasa ini biasanya digunakan apabila berbicara dengan orang yang lebih tua sebagai tanda hormat, contohnya : jika dalam bahasa Indonesia kamu, maka dalam bahasa banjar pian 9

13 Agak kasar : Bahasa ini biasanya digunakan untuk temen sebaya atau lainnya, namun sudah jarang digunakan, dari pengamatan penulis bahasa ini hanya digunakan di daerah Banjar Baru dan sekitarnya. Contohnya : jika dalam bahasa Indonesia kamu, maka dalam bahasa banjar nyawa. Kasar : Bahasa ini biasanya digunakan untuk temen sebaya dan lainnya, dan dapat dibagi menjadi dua bagian, pedalaman dan perkotaan. Masyarakat yang masih dalam ruang lingkup pedalaman biasanya memakai kata kau, dibaca kawu artinya kamu. Adapun masyarakat yang sudah terpengaruh daerah perkotaan akan memakai kata kam, namun ada juga yang memberi tambahan huruf i di depannya menjadi ikam dengan arti kamu, kata ikam sering digunakan pada awal kalimat, contoh : ikam handak kamana (kamu mau kemana). Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal Terbagi 2 masa Banjar klasik (melayu) : Bahasa ini dapat dilihat pada kitabkitab yang kebanyakannya berhubungan dengan keagamaan, mesyarakat kalimantan selatan menamakan kitab-kitab ini dengan nama kitab arab melayu dan masih ada sampai sekarang serta banyak digunakan pondok pesantren salaf dan majelismajelis ilmu, namun tidak digunakan dalam percakapan seharihari. Contoh dari bahasa ini adalah bermula artinya berawal Banjar modern : Bahasa ini dapat dilihat dari percakapan sehari-hari dan bahasa banjar ini tidak hanya digunakan masyarakat Kalimantan Selatan saja sebagai pemilik, namun sekarang digunakan diberbagai daerah kalimantan lainnya, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Contohnya : pemulaan artinya berawal atau pertama. 10

14 Variasi bahasa sosiolek Variasi bahasa dari segi sosiolek dapat dibagi beberapa macam : Orang tua : Biasanya lebih ditekankan menggunakaan bahasa yang menurut masyarakat Kalimantan Selatan bahasa halus (lembut) sebagai penghormatan Pejabat/pemuka masyarakat dan agama : Apabila acara formal, biasanya menggunakan bahasa indonesia, namun jika tidak, menggunakan bahasa banjar (bahasa halus) serta perkataan yang bersifat permohonan, bukan perintah Pendidikan : Masyarakat Kalimantan Selatan masih banyak yang menggunakan bahasa banjar dalam pendidikan di sekolah, dan terkadang dicampur dengan bahasa Indonesia Variasi bahasa berdasarkan usia Dari segi bahasa Muda : menggunakan bahasa apa saja dalam bahasa banjar, seperti ulun, unda. Tua : menggunakan bahasa halus (lembut), seperti : ulun Dari segi pemakaian Muda : kata-kata bersifat apa saja, baik berupa perintah, ajakan dan permohonan Tua : kata-kata harus bersifat ajakan disertai pujian, tidak dianjurkan menggunakan kata perintah 2. Variasi bahasa dari segi pemakaian Bukan hanya jurnalistik saja yang memiliki ciri khas dalam bahasa, tetapi setiap daerah juga memiliki kata-kata yang menjadi ciri khas tersendiri dan hanya diketahui oleh orang-orang dalam lingkungan tersebut. Bahasa banjar merupakan bahasa yang paling mirip dengan bahasa indonesia, selain itu juga 11

15 mayoritas kalimantan selatan suku berdagang, tidak mengherankan bahasa banjar begitu dikenal dan digunakan oleh sebagian orang yang bukan berasal dari Kalimantan Selatan, bahasa banjar merupakan bahasa yang ringkas dan tidak berbelit-belit, namun tentunya tetap memiliki perbedaan disetiap lingkungannya, karena memiliki perbedaan keadaan dan sosial masyarakat. B. Saran Dalam hal ini, penulis menyarankan agar para pengamat sosial ataupun orang-orang yang hidup dalm nuansa pendidikan nantinya selalu memperhatikan keadaan sosial sebelum melakukan suatu tindakan, agar tidak terjadi salah paham dalam kehidupan masyarakat. 12

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar sesama. Melalui bahasa manusia dapat mengekspresikan ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran. Di dunia ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III pada penelitian ini akan dibahas mengenai metode yang berhubungan dengan penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, sumber data dan data penelitian, prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

Lebih terperinci

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK Ragam bahasa remaja putri dalam percakapan informal di Kampus UPI Tasikmalaya cukup bervariasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan mengenai: (1) latar belakang, (2) fokus penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) penegasan istilah. Berikut diuraikan penjelasan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN RANAH AFEKTIF PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MODEL BANJARMASIN

IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN RANAH AFEKTIF PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MODEL BANJARMASIN IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN RANAH AFEKTIF PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MODEL BANJARMASIN Peneliti: Drs. H. Hamdan, M.Pd Mendapat dana dari DIPA IAIN Antasari Banjarmasin INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi sangat penting bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia yang mampu membedakan dari

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Alih Kode Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian. Menurut KBBI konsep adalah rancangan dasar, ide, pengertian, dan gambaran

Lebih terperinci

ADAB MURID TERHADAP GURU MENURUT IMAM AL-GHAZALI, SYEKH AZ-ZARNUJI DAN ABDULLAH NASHIH ULWAN OLEH RAHMATULLAH

ADAB MURID TERHADAP GURU MENURUT IMAM AL-GHAZALI, SYEKH AZ-ZARNUJI DAN ABDULLAH NASHIH ULWAN OLEH RAHMATULLAH ADAB MURID TERHADAP GURU MENURUT IMAM AL-GHAZALI, SYEKH AZ-ZARNUJI DAN ABDULLAH NASHIH ULWAN OLEH RAHMATULLAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2017 M/1438 H ADAB MURID TERHADAP GURU MENURUT

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh MUNFAIQOTUN NIKMAH

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh MUNFAIQOTUN NIKMAH PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA SKRIPSI Oleh MUNFAIQOTUN NIKMAH NIM : 11520100 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PRAKTIK JUAL BELI IKAN DALAM SUNGAI DI DESA HANDIL BARABAI KECAMATAN KERTAK HANYAR SKRIPSI

PRAKTIK JUAL BELI IKAN DALAM SUNGAI DI DESA HANDIL BARABAI KECAMATAN KERTAK HANYAR SKRIPSI PRAKTIK JUAL BELI IKAN DALAM SUNGAI DI DESA HANDIL BARABAI KECAMATAN KERTAK HANYAR SKRIPSI OLEH NOOR AZIZAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016M/1437 H PRAKTIK JUAL BELI IKAN DALAM SUNGAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam bahasa tersebut digunakan sesuai kondisi yang ada. Preston dan Shuy (dalam Chaer, 2002: 105) mengatakan ragam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian, 2 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab 1 peneliti memaparkan yang menjadi pendahuluan penelitian Studi tentang Register Penyiar Radio sebagai Bahan Pembelajaran Berbicara serta Pelaksanaannya pada Siswa Kelas X

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Peranan bahasa dalam kehidupan manusia sangat besar, karena semua kegiatan manusia memerlukan bahasa misalnya, kegiatan di rumah, di sekolah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE MIM-MEM (MIMICRY-MEMORIZATION)

PENGGUNAAN METODE MIM-MEM (MIMICRY-MEMORIZATION) PENGGUNAAN METODE MIM-MEM (MIMICRY-MEMORIZATION) DALAM PENGUASAAN MUFRADAT PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MI AL-ISTIQAMAH KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN OLEH AMALIA SHOLEHA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

PRAKTEK PENGOBATAN MAGIS MURNINGSIH DI DESA KUNYIT KECAMATAN BAJUIN KABUPATEN TANAH LAUT. SKRIPSI Oleh : SITI ROPEAH

PRAKTEK PENGOBATAN MAGIS MURNINGSIH DI DESA KUNYIT KECAMATAN BAJUIN KABUPATEN TANAH LAUT. SKRIPSI Oleh : SITI ROPEAH PRAKTEK PENGOBATAN MAGIS MURNINGSIH DI DESA KUNYIT KECAMATAN BAJUIN KABUPATEN TANAH LAUT SKRIPSI Oleh : SITI ROPEAH INSITUT AGAMA ISLAM NEGRI ANTASARI FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA BANJARMASIN 2016

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDEKATAN SALINGTEMAS PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN KEBUN BUNGA 5 KOTA BANJARMASIN OLEH SALMAN FAUZI

PELAKSANAAN PENDEKATAN SALINGTEMAS PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN KEBUN BUNGA 5 KOTA BANJARMASIN OLEH SALMAN FAUZI PELAKSANAAN PENDEKATAN SALINGTEMAS PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN KEBUN BUNGA 5 KOTA BANJARMASIN OLEH SALMAN FAUZI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H i

Lebih terperinci

VARIASI BAHASA. oleh. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia

VARIASI BAHASA. oleh. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia VARIASI BAHASA oleh Dra.Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia 1) Pengertian Variasi Bahasa Dalam pandangan sosiolinguistik, bahasa tidak saja dipandang sebagai gejala

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MEMBACA ALQU RAN DENGAN METODE TILAWATI DI PONDOK PESANTREN IBNUL AMIN PUTRI PAMANGKIH BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MEMBACA ALQU RAN DENGAN METODE TILAWATI DI PONDOK PESANTREN IBNUL AMIN PUTRI PAMANGKIH BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MEMBACA ALQU RAN DENGAN METODE TILAWATI DI PONDOK PESANTREN IBNUL AMIN PUTRI PAMANGKIH BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Oleh: OLEH SALIMAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari bahasa. Bahasa menyerap masuk ke dalam pemikiran-pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari bahasa. Bahasa menyerap masuk ke dalam pemikiran-pemikiran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dijumpai di mana-mana. Kehidupan manusia normal tidak dapat dipisahkan dari bahasa. Bahasa menyerap masuk ke dalam pemikiran-pemikiran kita, mejembatani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sebuah interaksi dengan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia membutuhkan media bahasa

Lebih terperinci

Oleh Udin NIM :

Oleh Udin NIM : IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI PADA SMA NEGERI 1 DAN SMA MUHAMMADIYAH DI TANAH GROGOT KALIMANTAN TIMUR) Oleh Udin NIM : 13.0252.1123 INSTITUT AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

TRATEGI METAKOGNITIF DITINJAU DARI PEMAH

TRATEGI METAKOGNITIF DITINJAU DARI PEMAH EFEKTIVITAS STRATEGI METAKOGNITIF DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS SISWA KELAS VIII MTsN BANJAR SELATAN 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 OLEH DESI AULIA INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn: PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA UNSWAGATI Ratna Prasasti Suminar (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Bahasa adalah identitas dari suatu negara sebagai alat untuk

Lebih terperinci

Pengertian Universal dalam Bahasa

Pengertian Universal dalam Bahasa Pengertian Universal dalam Bahasa Istilah bahasa didefinisikan sebagai wujud komunikasi antarmanusia untuk dapat saling mengerti satu sama lain, sebagaimana yang dilansir oleh Edward Sapir tahun 1921.

Lebih terperinci

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari orang tidak dapat lepas dari pemakaian bahasa, apalagi dalam kehidupan masyarakat. Peranan bahasa dalam hidup bermasyarakat sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengarang adalah kegiatan merangkai kata-kata yang disusun berdasarkan tema yang sudah ditentukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.merangkai kata-kata

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI DI MIN GAMBUT

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI DI MIN GAMBUT IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI DI MIN GAMBUT OLEH ANNISA RAHMAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan sosial kemasyarakatan, santun berbahasa sangat penting peranannya dalam berkomunikasi. Tindak tutur kesantunan berbahasa harus dilakukan oleh semua pihak untuk

Lebih terperinci

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7 1 JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah ide-ide, penggambaran, hal-hal, atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46).

Lebih terperinci

PENGARUH PASAR MODERN TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN)

PENGARUH PASAR MODERN TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN) PENGARUH PASAR MODERN TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah bangsa Indonesia berhasil lepas dari belenggu penjajahan dengan diproklamasikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahasa Indonesia memiliki peran yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ajaran Islam mewajibkan kepada setiap muslim untuk berdakwah yang ditujukan kepada seluruh manusia, baik muslim maupun kepada mereka yang belum beragama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bahasa dakwah berasal dari bahasa arab yakni da

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013)

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013) KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERGOYANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II MIN 13 BANJAR KABUPATEN BANJAR OLEH KHADIJAH

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERGOYANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II MIN 13 BANJAR KABUPATEN BANJAR OLEH KHADIJAH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERGOYANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II MIN 13 BANJAR KABUPATEN BANJAR OLEH KHADIJAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2017 M/1439 H PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERGOYANG

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL ANAK NORMAL DENGAN BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SDN INKLUSIF BENUA ANYAR 4 BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN

INTERAKSI SOSIAL ANAK NORMAL DENGAN BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SDN INKLUSIF BENUA ANYAR 4 BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN INTERAKSI SOSIAL ANAK NORMAL DENGAN BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SDN INKLUSIF BENUA ANYAR 4 BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN OLEH RINY SUGIARTI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) BARUH JAYA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN (HSS)

PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) BARUH JAYA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN (HSS) PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) BARUH JAYA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN (HSS) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Lebih terperinci

KONSEP GURU MENURUT AL GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMIDDIN SKRIPSI

KONSEP GURU MENURUT AL GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMIDDIN SKRIPSI KONSEP GURU MENURUT AL GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMIDDIN SKRIPSI diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI POINT COUNTERPOINT PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS V DI MIN 13 BANJAR KABUPATEN BANJAR OLEH ALYA SORAYA ISNANI

PENERAPAN STRATEGI POINT COUNTERPOINT PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS V DI MIN 13 BANJAR KABUPATEN BANJAR OLEH ALYA SORAYA ISNANI PENERAPAN STRATEGI POINT COUNTERPOINT PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS V DI MIN 13 BANJAR KABUPATEN BANJAR OLEH ALYA SORAYA ISNANI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2017 M/1438 H i PENERAPAN STRATEGI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI ASRAMA DAN DI RUMAH PADA PELAJARAN FIQIH DI SMP ISLAM RAUDHATUR RAHMAH SUNGAI LOBAN TANAH BUMBU

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI ASRAMA DAN DI RUMAH PADA PELAJARAN FIQIH DI SMP ISLAM RAUDHATUR RAHMAH SUNGAI LOBAN TANAH BUMBU PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI ASRAMA DAN DI RUMAH PADA PELAJARAN FIQIH DI SMP ISLAM RAUDHATUR RAHMAH SUNGAI LOBAN TANAH BUMBU Oleh HERNA WATI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR)

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR) PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR) OLEH RINI AMELIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2017 M /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sangat penting, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Di samping bahasa Indonesia, terdapat juga bahasa daerah

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Oleh LISKA HERLINA NIM: Program Studi. Pendidikan Matematika. Disetujui Oleh : Pembimbing Pertama.

S K R I P S I. Diajukan Oleh LISKA HERLINA NIM: Program Studi. Pendidikan Matematika. Disetujui Oleh : Pembimbing Pertama. S K R I P S I Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1) dalam Ilmu Pendidikan dan Keguruan Pada Fakultas Tarbiyah dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA NAPIER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS III DI MI ABI MANAP KECAMATAN BATAGUH KABUPATEN KUALA KAPUAS

PENGGUNAAN MEDIA NAPIER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS III DI MI ABI MANAP KECAMATAN BATAGUH KABUPATEN KUALA KAPUAS PENGGUNAAN MEDIA NAPIER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS III DI MI ABI MANAP KECAMATAN BATAGUH KABUPATEN KUALA KAPUAS Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama fungsi komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh manusia dan menjadi

Lebih terperinci

OLEH : FAJAR RACHMADI NIM.

OLEH : FAJAR RACHMADI NIM. HUBUNGAN KOMITMEN KERJA PENGAWAS DAN DISIPLIN KERJA KEPALA SEKOLAH DENGAN EFEKTIVITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR PADA KECAMATAN TAPIN UTARA KABUPATEN TAPIN. Tesis Diajukan Kepada Institut Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial antara individu dengan individu lain. Interaksi tersebut dapat dilakukan dengan tindakannya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN TRIOMINO PADA PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV SDN KEBUN BUNGA 5 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN TRIOMINO PADA PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV SDN KEBUN BUNGA 5 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN TRIOMINO PADA PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV SDN KEBUN BUNGA 5 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 OLEH SHOLIHAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau lebih yang disebut masyarakat bilingual (dwibahasawan). Interferensi merupakan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu dari unsur kebudayaan yang juga sebagai alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh masyarakat, dan juga

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHFIDZ DI MADRASAH TAHFIDZ UKHUWAH BANJARMASIN

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHFIDZ DI MADRASAH TAHFIDZ UKHUWAH BANJARMASIN PELAKSANAAN KEGIATAN TAHFIDZ DI MADRASAH TAHFIDZ UKHUWAH BANJARMASIN OLEH NOR RUSYIDAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1436 H i PELAKSANAAN KEGIATAN TAHFIDZ ALQURAN DI MADRASAH

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Budi Rahman NIM : 1101210438 Jurusan/Prodi Fakultas : Pendidikan Agama Islam (S1) : Tarbiyah dan Keguruan Menyatakan dengan sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang merupakan sumber utama dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TOTALLY PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MATERI MUFRADAT DI MADRASAH IBTIDAIYAH SULLAMUT TAUFIQ

PENERAPAN METODE TOTALLY PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MATERI MUFRADAT DI MADRASAH IBTIDAIYAH SULLAMUT TAUFIQ PENERAPAN METODE TOTALLY PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MATERI MUFRADAT DI MADRASAH IBTIDAIYAH SULLAMUT TAUFIQ OLEH NAIMAH MANDASARI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Al-Qur an merupakan ayat Allah yang diturunkan dalam bahasa Arab. Diturunkan dalam redaksi bahasa Arab agar mudah dipahami oleh seluruh umat manusia. Ayat Al-Qur an

Lebih terperinci

ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PAJAK PENGHASILAN MENURUT PENGUSAHA KABUPATEN TANAH LAUT SKRIPSI

ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PAJAK PENGHASILAN MENURUT PENGUSAHA KABUPATEN TANAH LAUT SKRIPSI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PAJAK PENGHASILAN MENURUT PENGUSAHA KABUPATEN TANAH LAUT SKRIPSI OLEH FERA YOLANDA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2017 M/ 1438 H i ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PAJAK

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE DENGAN STRATEGI EVERY ONE IS A TEACHER HERE PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH TAMAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN)

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN) PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN) SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

RISALAH SAKRATUL MAUT KARYA ABDURRAUF ASSINGKILI; PENELITIAN FILOLOGIS ATAS NASKAH NEGARA

RISALAH SAKRATUL MAUT KARYA ABDURRAUF ASSINGKILI; PENELITIAN FILOLOGIS ATAS NASKAH NEGARA Laporan Penelitian RISALAH SAKRATUL MAUT KARYA ABDURRAUF ASSINGKILI; PENELITIAN FILOLOGIS ATAS NASKAH NEGARA Oleh: Drs. Abu Qasim, M.Ag Drs. H. Muhammad Yusuf, M.Fil.I Fathullah Munadi, S.Ag, MA Penelitian

Lebih terperinci

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)

Lebih terperinci

METODE MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRIWATI DI PONDOK TAHFIZH MAHASISWI SITI KHADIJAH KELURAHAN PEKAPURAN RAYA KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR KOTA BANJARMASIN

METODE MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRIWATI DI PONDOK TAHFIZH MAHASISWI SITI KHADIJAH KELURAHAN PEKAPURAN RAYA KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR KOTA BANJARMASIN METODE MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRIWATI DI PONDOK TAHFIZH MAHASISWI SITI KHADIJAH KELURAHAN PEKAPURAN RAYA KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR KOTA BANJARMASIN OLEH NUR MAULIDDA HAYATI 1201210442 INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS NILAI-NILAI ISLAMI PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP AHMAD YANI BANJARMASIN

PENERAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS NILAI-NILAI ISLAMI PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP AHMAD YANI BANJARMASIN PENERAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS NILAI-NILAI ISLAMI PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP AHMAD YANI BANJARMASIN SKRIPSI OLEH MUHAMMAD RIJAL INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor mulai mendominasi jalan-jalan di kota besar, contohnya kota Bandung. Hal menarik yang dapat dilihat dari sepeda motor adalah kegemaran pengendaranya menempelkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa (language) merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi

Lebih terperinci

PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA NEGERI 4 BANJARBARU

PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA NEGERI 4 BANJARBARU PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA NEGERI 4 BANJARBARU Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh :

Lebih terperinci

PERBANDINGAN IPK MAHASISWA ALUMNI SEKOLAH AGAMA DENGAN ALUMNI SEKOLAH UMUM PADA JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN

PERBANDINGAN IPK MAHASISWA ALUMNI SEKOLAH AGAMA DENGAN ALUMNI SEKOLAH UMUM PADA JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN PERBANDINGAN IPK MAHASISWA ALUMNI SEKOLAH AGAMA DENGAN ALUMNI SEKOLAH UMUM PADA JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Lebih terperinci

BANJAR-BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN

BANJAR-BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN PERGESERAN BAHASA (LANGUAGE SHIFTING) DALAM KELUARGA BANJAR-BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN KETUA : ANGGOTA: SITI JAMZAROH, S.S., M.HUM. DRS. SAEFUDDIN, M.PD AGUS YULIANTO,S,S., M.PD DRS. SUMADI, M.HUM. TEGUH

Lebih terperinci

TEKNIK KOMUNIKASI GURU TERHADAP ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA LANDASAN ULIN BANJARBARU SKRIPSI. Oleh: SITI RODIAH NIM :

TEKNIK KOMUNIKASI GURU TERHADAP ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA LANDASAN ULIN BANJARBARU SKRIPSI. Oleh: SITI RODIAH NIM : TEKNIK KOMUNIKASI GURU TERHADAP ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA LANDASAN ULIN BANJARBARU SKRIPSI Oleh: SITI RODIAH NIM : 0901310700 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS IV DI MIN 4 KOTA BANJARMASIN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS IV DI MIN 4 KOTA BANJARMASIN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS IV DI MIN 4 KOTA BANJARMASIN OLEH DEWI FITRIANI NAVIRI NIM. 1201291032 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ANTASARI BANJARMASIN 2017 M/1438 H i

Lebih terperinci

PADA SISWA TK RA KARTINI TEMANGGUNG SKRIPSI

PADA SISWA TK RA KARTINI TEMANGGUNG SKRIPSI CAMPUR KODE PADA SISWA TK RA KARTINI TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap suku-suku pasti memiliki berbagai jenis upacara adat sebagai perwujudan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab Allah yang diturunkan ke dunia yang harus diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan tidak memerlukan usaha sama sekali dari pihak anak. Pendapat itu tentulah kurang tepat.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BACA TULIS ALQURAN DI KALANGAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DARUL AMIN SAMPIT. Skripsi

KEMAMPUAN BACA TULIS ALQURAN DI KALANGAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DARUL AMIN SAMPIT. Skripsi KEMAMPUAN BACA TULIS ALQURAN DI KALANGAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DARUL AMIN SAMPIT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

STRATEGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KENAKALAN SANTRI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRI YOGYAKARTA

STRATEGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KENAKALAN SANTRI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRI YOGYAKARTA STRATEGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KENAKALAN SANTRI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI

PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh sekelompok manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan, karena bahasa mengalami

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN TESIS Oleh: FADLIYANUR NIM. 1202520950 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI PASCASARJANA

Lebih terperinci

Penting Tidaknya Bahasa Indonesia

Penting Tidaknya Bahasa Indonesia Penting Tidaknya Bahasa Indonesia 1. Jumlah Penutur 2. Luas Penyebarannya 3. Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu, Budaya, dan Sastra Ragam bahasa apa yang Anda tahu??? Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN PEMBERIAN HADIAH TERHADAP LOYALITAS DEPOSAN DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN PEMBERIAN HADIAH TERHADAP LOYALITAS DEPOSAN DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG MARTAPURA KABUPATEN BANJAR PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN PEMBERIAN HADIAH TERHADAP LOYALITAS DEPOSAN DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG MARTAPURA KABUPATEN BANJAR SKRIPSI OLEH RIA RIZKY FAJARWATI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI

PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI 1301210565 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BANJARMASIN 2017 M/1439 H PENDIDIKAN AGAMA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV DI MI KHADIJAH BANJARMASIN OLEH MAHDIATI UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat komunikasi dari zaman ke zaman mengalami perkembangan pesat sehingga informasi didapat dengan mudah dan cepat. Seiring dengan kemajuan teknologi pada masa

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI CRITICAL INCIDENT DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI KELAS VI PADA MADRASAH IBTIDAIYAH AHMAD DENAN KELAYAN A BANJARMASIN

PENERAPAN STRATEGI CRITICAL INCIDENT DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI KELAS VI PADA MADRASAH IBTIDAIYAH AHMAD DENAN KELAYAN A BANJARMASIN PENERAPAN STRATEGI CRITICAL INCIDENT DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI KELAS VI PADA MADRASAH IBTIDAIYAH AHMAD DENAN KELAYAN A BANJARMASIN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling berinteraksi dengan manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Abd al-majid,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Abd al-majid, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah cerminan masyarakat dan budaya suatu negara. Ada beragam macam bahasa yang terdapat di dunia ini yang dijadikan alat berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRADAT BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ULANG UCAP PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL FATA BANJARMASIN OLEH JURAIDA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh FATRIANA ANNOOR

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh FATRIANA ANNOOR IMPLEMENTASI STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION (BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN) DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS V PADA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MANARAP BARU KABUPATEN BANJAR SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MUFRADAT BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI WHAT S MY LINE DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL ISLAM BANJARMASIN

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MUFRADAT BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI WHAT S MY LINE DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL ISLAM BANJARMASIN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MUFRADAT BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI WHAT S MY LINE DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL ISLAM BANJARMASIN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BSNIS Drs. SUMARDI, M. Pd. RAGAM BAHASA Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Ragam bahasa diartikan sebagai variasi bahasa menurut pemakaian

Lebih terperinci

BIMBINGAN KARIR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN

BIMBINGAN KARIR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN BIMBINGAN KARIR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN Oleh KASPIAH 1201280987 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/ 1437 H BIMBINGAN KARIR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENJAS ORKES SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PEMURUS DALAM BANJARMASIN OLEH NUR AZIZAH

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENJAS ORKES SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PEMURUS DALAM BANJARMASIN OLEH NUR AZIZAH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENJAS ORKES SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PEMURUS DALAM BANJARMASIN OLEH NUR AZIZAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN FIKIH DI MIN MODEL TAMBAK SIRANG KEC. GAMBUT

PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN FIKIH DI MIN MODEL TAMBAK SIRANG KEC. GAMBUT PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN FIKIH DI MIN MODEL TAMBAK SIRANG KEC. GAMBUT OLEH ZAHRATUN NUFUS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H PENGGUNAAN STRATEGI PETA

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. 1. Pengertian Bahasa Kridalaksana (1983) : bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci