BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Peranan bahasa dalam kehidupan manusia sangat besar, karena semua kegiatan manusia memerlukan bahasa misalnya, kegiatan di rumah, di sekolah, di pasar, dan di tempat lain. Fungsi bahasa yang sangat mendasar adalah sebagai sarana komunikasi. Hal ini mengandung pengertian bahwa bahasa bersifat sosial artinya bahwa bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat menunjukkan identitas sosial penutur bahasa tersebut. Bahasa juga mempunyai peranan yang penting yaitu sebagai sarana komunikasi artinya bahwa bahasa merupakan alat pergaulan dan berhubungan antar sesama manusia. Terdapat faktor sosial dan faktor situasional yang mempengaruhi pemakaian bahasa, antara lain berupa siapa berbicara dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan dan dimana kita melakukan aktifitas berbahasa tersebut. Ada dua faktor yang sangat mempengaruhi wujud pemakaian bahasa dalam proses komunikasi yaitu faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial yang mempengaruhi pemakaian bahasa, misalnya tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor situasional yang mempengaruhi pemakaian bahasa anatara lain siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dan dimana. Faktor sosiosituasional dalam proses komunikasi sangat mempengaruhi

2 wujud pemakaian bahasa sehingga menimbulkan variasi bahasa. Adanya variasi bahasa tersebut menunjukkan bahwa pemakaian bahasa itu bersifat heterogen yang terlihat dalam pemakaian bahasa itu sendiri, baik secara individu maupun kelompok. 2. Pembatasan Masalah Pendatang dari Banyuwangi yang menetap di Semarang membentuk suatu paguyuban guna membina persatuan diantara mereka. Dalam kehidupan seharihari pendatang hidup berdampingan dengan penduduk asli Semarang maupun pendatang dari daerah lain. Menyatunya masyarakat pendatang dan penduduk asli suatu daerah dengan latar belakang budaya dan bahasa ibu yang berbeda akan menimbulkan suatu gejala yang unik, khususnya mengenai bentuk dan perubahan bahasa yang dipergunakan oleh penuturnya. Dalam kehidupan sosial para pendatang akan mengadakan komunikasi dengan masyarakat sekitarnya, baik dengan sesama pendatang dari daerah lain maupun dengan penduduk asli daerah tersebut, dan hal tersebut terjadi pula pada pendatang yang berasal dari Banyuwangi yang menetap di Semarang Masalah utama penelitian ini adalah faktor yang melatar belakangi munculnya kosakata yang terjadi dikalangan penutur berbahasa ibu bahasa Banyuwangi di Semarang. B. Alasan Pemilihan Topik

3 Banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan kosakata, yaitu antar penutur, dan masalah yang dibicarakan. Penutur akan menggunakan bahasa tertentu yang dimengerti lawan bicaranya dengan harapan agar komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Pendatang dari Banyuwangi yang menetap di Semarang disamping menggunakan bahasa Banyuwangi juga menggunakan bahasa Indonesia. Apabila lawan bicaranya sesama pendatang dari Banyuwangi maka mereka cenderung menggunakan bahasa Banyuwangi dalam berkomunikasi. Hal ini dilakukan untuk menambah keakraban diantara mereka, tetapi jika sepengetahuan mereka lawan bicaranya bukan dari Banyuwangi dan tidak mengerti kosakata bahasa Banyuwangi maka mereka cenderung menggunakan kosakata bahasa Semarang atau bahasa Indonesia. Kondisi demikian memungkinkan timbulnya kosakata pada tuturan mereka, dan tentu saja peralihan kosakata tersebut mempunyai maksud tertentu, antara lain sebagai upaya melakukan integrasi dan adaptasi sosial dengan masyarakat sekitarnya dan hal ini sangat menarik untuk diteliti. Berdasarkan gambaran diatas, melalui penulisan ini penulis ingin meneliti masalah alih kode di kalangan penutur yang berbahasa Jawa dialek Banyuwangi yang hidup di tengah masyarakat yang sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dialek Semarang sebagai dialek bahasa pertama atau bahasa ibu Selain masalah ini sangat menarik penulis untuk meneliti, juga karena belum banyaknya penelitian mengenai masalah tersebut.

4 C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh deskripsi yang memadai tentang fungsi sosial alih kode yang terjadi di kalangan penutur berbahasa Jawa dialek Banyuwangi di Semarang. 2. Untuk mengetahui latar belakang penutur dan kosakata yang digunakan oleh para penutur yang berbahasa Jawa dialek Banyuwangi yang menetap di Semarang. 3. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Program Strata I dalam ilmu sastra. D. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini akan diuraikan susunan laporan penelitian yang terdiri atas empat bab. Laporan penelitian didahului dengan kata pengantar dan daftar isi setelah itu setiap bab diuraikan sebagai berikut : Bab I, merupakan pendahuluan yang berisi Latar Belakang masalah, Pembatasan Masalah, alasan pemilihan topik, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II, berupa tinjauan pustaka yang berisi pengantar, bahasa dan masyarakat bahasa, pengertian kedwibahasaan, alih kode, campur kode, tipe alih kode atau campur kode, faktor-faktor penyebab dan tujuan melakukan alih kode atau campur kode. Bab III, berisi tentang metode-metode yang digunakan dalam bab ini mulai dari pengumpulan data, analisis data sampai perumusan hasilanalisis data. Bab IV, analisis latar belakang terjadinya kosakata. Bab V, berupa penutup yang berisi kesimpulan.

5