ANALISIS POSTUR KERJA TENAGA KERJA PENGANGKUTAN GULA DI GUDANG PENYIMPANAN DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)
|
|
- Leony Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS POSTUR KERJA TENAGA KERJA PENGANGKUTAN GULA DI GUDANG PENYIMPANAN DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS). (STUDI KASUS DI PG. REJO AGUNG BARU MADIUN) THE ANALYSIS OF LABOUR WORKING POSTURE AT SUGAR HANDLING IN WAREHOUSE USING OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) METHOD. (CASE STUDY IN PG. REJO AGUNG BARU MADIUN) Dyah Intani Enggaela 1, Mas ud Effendi 2 dan Panji Deoranto 3 1). Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2). Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang * korespondensasi: dyaheggaela@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan tingkat risiko musculoskeletal disorders dibagian pengangkutan gula bagian gudang penyimpanan di PG. Rejo Agung Baru dan memberikan perbaikan sikap/posturkerja secara optimal. Hasil penelitian dari metode OWAS yaitu, dapat dikategorikan menjadi 4 kategori, dimana secara umum kategori 1 merupakan indikator sikap dan posisi kerja yang ergonomis sedangkan kategori 2, 3 dan 4 merupakan indikator sikap dan posisi kerja yang tidak ergonomis. Software WinOWAS diciptakan untuk mendukung analisis postur tubuh dengan menggunakan metode OWAS. Penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner Nordic Body Maps (NBM) kepada pekerja yang dibagi menjadi empat keluhan antara lain: keterangan 1 (tidak sakit) pada bagian pantat sebanyak 40, keterangan 2 (agak sakit) pada leher bagian atas sebanyak 25, keterangan 3 (sakit) kaki kiri dan kanan sebanyak 18 dan keterangan 4 (sangat sakit) tidak terdapat rasa keluhan pada tubuh yaitu 0. Berdasarkan hasil analisis penilaian OWAS, terdapat 67% kegiatan /aktivitas kerja berada pada kategori 3 (perlu perbaikan segera mungkin) dan 33% pada kategori 4 (perlu perbaikan saat ini juga). Indeks risiko cedera yang dialami pekerja berada kategori sangat tinggi yaitu 333. Usulan perbaikan ditujukan untuk sikap punggung dan kaki yang seharusnya dengan posisi tegak lurus, sikap lengan tidak melebihi ketinggian bahu dan batas normal pengangkatan yang dianjurkan kg tanpa menggunakan alat. Keyword: Manual material handling, Muculoskeletal disorders, Nordic Body Map (NBM), OWAS, WinOWAS. ABSTRACT The purpose of the research is to determine the risk level of musculoskeletal disorders in the sugar transportation division PG. Rejo Agung Baru storage and also give the improvement in attitude and posture to work optimally. The research result from OWAS method could be categorized into for categories, which generally the category was an ergonomics attitude and position work indicator while the, and categories were not ergonomics attitudes and position work indicators. WinOWAS software is was created to support the posture analysis by using OWAS method. This research was conducted by using Nordic Body maps (NBM) questionnaire distribution to the labour who divide into for statements, such as: statement (not pain) in the bottom part about 40 labours, statement (less pain) in the upper part of the neck about 25 labours, statement (much pain) in the left and right feet about 18 labours, and none for the statement (much pain). Based on the OWAS analysis, there was 67% work activities in the category (need immediately improvement) and 33% in the category (need improvement right now). Labour injury risk index was at the highest level of 333. The proposed improvement is focused on the back and feet posture which should be in the upright position, arm posture not exceed the shoulder height, and the normal limit for lifting should be kg without using any instrument. Key word: Manual material Handling, Muculoskeletal disorders, Nordic Body Map (NBM), OWAS, WinOWAS.
2 PENDAHULUAN Penanganan material secara manual adalah istilah yang diberikan untuk proses penanganan material yang dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia (Martaleo, 2012). Kelebihan Manual Material Handling (MMH) bila dibandingkan dengan penanganan material menggunakan alat bantu adalah fleksibilitas gerakan yang dapat dilakukan untuk beban-beban ringan (Astuti, 2007). Salah satu pekerjaan yang menggunakan penanganan material secara manual adalah kuli angkut. Di Indonesia, kuli angkut terdapat banyak jenis, antara lain: kuli angkut terigu, gula, maupun kuli angkut barang (porter) yang banyak beroperasi di pasar dan stasiun. Hal ini menimbulkan risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs), sehingga diperlukan perhatian bagi perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mengenai keluhan otot rangka. MSDs adalah cedera atau keluhan pada jaringan lunak (seperti otot, tendon, ligamen, sendi, dan tulang rawan) dan sistem saraf di mana keluhan ini dapat mempengaruhi hampir seluruh jaringan termasuk saraf dan sarung tendon (Martaleo, 2012). PG Rejo Agung Baru merupakan unit usaha produksi gula di bawah PT PG Rajawali I merupakan salah satu anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). PG. Rejo Agung Baru pada proses produksinya telah menggunakan mesin-mesin otomatis sehingga pekerjaan prosesnya lebih mudah. Namun, proses material handling atau pemindahan barang di PG. Rejo Agung Baru pada stasiun kerja penyimpanan produk dan pengeluaran produk masih dilakukan secara manual. Tenaga kerja mengangkat gula dengan berat 50kg dari bagian produksi dibawa dengan lori atau truck menuju ke gudang penyimpanan. Dari hasil penelitian pendahuluan, tenaga kerja banyak mengalami keluhan-keluhan pada kaki, misalnya paha, lutut, betis, pergelangan kaki dan kaki. Pekerja harus mengangkat gula dalam sehari sekitar sak. Hal ini bila berlangsung dalam jangka waktu lama diduga dapat menyebabkan cedera pada operator seperti musculoskeletal disorders atau keluhan pada jaringan lunak. Metode OWAS metode analisis sikap kerja yang mendefinisikan pergerakan bagian tubuh punggung, lengan, kaki, dan beban berat yang diangkat. Metode ini digunakan untuk menganalisis sikap kerja yang mendefinisikan pergerakan seluruh bagian tubuh yaitu punggung, lengan, kaki, dan beban berat yang diangkat. Masingmasing anggota tubuh tersebut diklasifikasikan menjadi sikap kerja (Astuti dan Suhardi, 2007). Metode OWAS tidak lebih spesifik dalam melakukan analisis pada sudut bagian tubuh yang akan dinilai seperti metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) atau Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Dari metode-metode tersebut, analisis yang paling sesuai pada penelitian ini yaitu menggunakan metode OWAS. Metode ini tidak memerlukan alat medis dan tidak membutuhkan biaya yang mahal dalam mengukur sikap postur kerja, mampu mengukur secara keseluruhan pergerakan tubuh dan dapat memperbaiki cara sikap kerja tubuh sehingga memberikan rasa nyaman dan aman pada saat melakukan aktivitas. Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah : 1. Menentukan tingkat risiko musculoskeletal disorders bagian gudang penyimpanan di PG. Rejo Agung Baru. 2. Memberikan usulan perbaikan sikap/postur kerja secara optimal.
3 BAHAN DAN METODE Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian tersebut tidak melakukan modifikasi kerja atau penggantian tempat dalam aktivitas kerja, tetapi hanya memberi usulan yang dapat memperbaiki postur tubuh saat melakukan aktivitas secara optimal dalam pengangkutan produk gula di tempat penyimpanan dan pengeluaran. 2. Responden penelitian ini adalah pekerja laki-laki dengan usia tahun dan tidak dalam keadaan cacat fisik. Instrumen penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Kuisioner Nordic Body Map (NBM), digunakan untuk menilai keluhan gangguan musculoskeletal yang dialami pekerja. 2. Kamera Digital, yang berfungsi untuk mengambil gambar atau merekam postur tubuh saat melakukan aktivitas. 3. Alat pengukur tinggi badan, berfungsi mengukur tinggi badan pekerja 4. Timbangan, yang digunakan untuk mengukur berat badan pekerja 5. Metode yang digunakan untuk alat mengidentifikasi postur kerja yang berpotensi mengakibatkan cedera musculoskeletal saat melakukan aktivitas secara manual. 6. Software WinOwas, yang digunakan untuk menilai Action Category-nya. Diagram alir penelitian terterta pada Gambar 1. Tidak Survey Pendahuluan dan Identifikasi Masalah Studi Literatur Penentuan Metode dan Pengumpulan Data Penentuan Responden dan Sampel Tahapan Pengamatan dan Perekaman Postur Kerja Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner NBM (Nordic Body Map) Uji Validitas dan Reliabilitas Ya Valid dan Reliabel Penyebaran dan Pengolahan Data: Memberikan Penilaian (back, arms, legs, load) pada Postur Tubuh Masukkan Penilaian (back, arms, legs, load) pada Postur Tubuh ke dalam Software WinOwas Analisa dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Gambar 1.Diagram alir penelitian Penentuan Responden dan Sampel Responden adalah manusia biasa yang sarat akan sarat permasalahan yang sering kali tidak dengan begitu saja mudah terselesaikan (Santosa dan Hamdani, 2007). Berdasarkan hasil survei, pekerja yang terdapat di gudang penyimpanan PG. Rejo Agung Baru jumlah populasinya adalah sebanyak 54 orang, sehingga responden yang digunakan untuk penelitian dengan kuesioner NBM sejumlah 54 orang. Jumlah sampel yang digunakan untuk merekam
4 postur tubuh adalah sebanyak 36 orang. Total jumlah sampel tersebut didapatkan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut: Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu sebesar 10%. Tingkat kesalahan pada penelitian 10%, hal tersebut dikarenakan adanya kesalahan yang mungkin besar terjadi saat penelitian, sehingga adanya kesalahan yang perlu ditolerir (Simamora, 2002). N= 54 (jumlah populasi di gudang penyimpanan) e= 10% Penyebaran dan Penyusunan Kuesioner Nordic Body Map Nordic body map (NBM) merupakan metode yang dilakukan dengan menganalisa peta tubuh yang ditujukan pada tiap bagian tubuh. NBM membagi tubuh menjadi nomor 0 sampai 27 dari leher hingga kaki seperti pada Gambar 2. Melalui kuesioner dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai tingkat yang sangat sakit (Tarwaka, 1985) dalam (Mas idah dkk, 2009). Melihat dan menganalisa peta tubuh akan dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja. Metode ini dilakukan dengan memberikan penilaian subjektif pada pekerja (Mas idah, 2009). Gambar 2.Nordic Body Map (NBM). (Sumber: Tirtayasa, 2003) Pengolahan Data 1. Merekam atau pengambilan gambar sikap kerja 2. Mengunakan data OWAS(Ovako Work Analysis System)Worksheet untuk mengukur postur tubuh dengan cara: a. Sikap kerja pada bagian punggung tertera pada Gambar 3 dan skor sikap punggung tertera pada Tabel 1, sikap lengan pada Gambar 4 dan skor sikap bagian lengan pada Tabel 2 serta sikap kaki pada Gambar 5 dan dilihat skor pada bagian kaki pada Tabel 3. Untuk beban berat dapat dilihat skornya pada Tabel 4. Berikut ini adalah klasifikasi sikap bagian tubuh yang diamati untuk dianalisa dan dievaluasi (Astuti dan Suhardi, 2007): a) Sikap Punggung Gambar 3 Sikap punggung Tabel 1 Skor sikap punggung PERGERAKAN SKOR Lurus 1 Membungkuk ke depan atau kebelakang 2 Memutar atau miring kesamping 3 Membungkuk dan memutar atau membungkuk ke depan 4 Sumber: Astuti dan Suhardi (2007)
5 b) Sikap Lengan Tabel OWAS 5. Penilaian Analisis Postur Kerja Gambar 4 Sikap lengan Tabel 2 Skor sikap lengan PERGERAKAN SKOR Kedua tangan berada di bawah bahu 1 Satu tangan berada di bahu 2 Kedua tangan berada di atas bahu 3 Sumber: Astuti dan Suhardi (2007) c) Sikap Kaki Gambar 5 Sikap kaki Tabel 3 Skor sikap kaki PERGERAKAN SKOR Duduk 1 Berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus 2 Berdiri bertumpu pada satu kaki lurus 3 Berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut ditekuk 4 Berdiri bertumpu pada satu kaki dengan lutut ditekuk 5 Berlutut pada satu atau kedua lutut 6 Bergerak, berpindah atau berjalan 7 Sumber: Astuti dan Suhardi (2007) d) Berat Beban Tabel 4 Skor berat beban KLASIFIKASI BERAT BEBAN Berat beban adalah kurang dari 10 Kg (W< 10 Kg) Berat beban adalah 10 Kg 20 Kg (10 Kg - 20 Kg) Berat beban adalah lebih besar dari 20 Kg (W > 20 Kg) SKOR Sumber: Astuti dan Suhardi (2007) b. Melakukan penilaian analisis postur kerja ke dalam tabel OWAS yang tertera pada Tabel c. Hasil dari metode OWAS dapat dikategorikan menjadi 4 kategori (Fathoni dkk, 2009). Sikap kerja OWAS terdiri dari empat level skala sikap kerja yang berbahaya bagi para pekerja (Astuti dan Suhardi, 2007). Kategori 1: Perbaikan tidak diperlukan. Kategori 2: Perbaikan yang diperlukan dalam masa mendatang. Kategori 3: Perbaikan yang diperlukan sesegera mungkin. Kategori 4: Perbaikan yang diperlukan saat ini. 3. Melakukan input data ke dalam software WinOWAS. 4. Melakukan penilaian indeks risiko cedera dengan rumus: Indeks=[(ax1)+(bx2)+(cx3)+(dx4)]x100 a, b, cdandadalahtingkatobservasifrekuensi (presentase)pada masing-masing katagori1, 2, 3dan4 (Calvo, 2009). HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Penyimpanan Gula Proses penyimpanan gula ke gudang penyimpanan dapat dilihat pada diagram alir Gambar 6.
6 Truck menuju di depan pintu gudang Pekerja mengangkat dan meletakkan gula ke punggung pekerja bagian pemindahan Pekerja pemindahan mengangkat dengan bahu dan kedua tangan Pekerja memindahkan ke gudang penyimpanan Pekerja meletakkan karung gula ke gudang penyimpanan Pekerja menata karung gula Gambar 6. Tahapan penyimpanan ke gudang penyimpanan Objek Penelitian Dari 54 pekerja hasil survei lapang baik tinggi badan, berat badan, usia dan masa kerja memiliki karakter yang berbeda. Perbedaan karakteristik ini akan mempengaruh sikap kerja, hal ini dapat mempengaruhi tingkat kelelahan ataupun keluhan musculoskeletal disorders. Data karakteristik objek penelitian terdapat pada Tabel 6. Tabel 6. Data karakteristik objek penelitian Karakteristik Objek Penelitian Nilai Rentang Jumlah Orang (%) Berat Badan (kg) , , , , ,85 Tinggi Badan (cm) , , , ,96 Usia (tahun) , , , ,33 Masa Kerja (tahun) , , , , ,41 Hasil Survei Gejala Musculoskeletal Disorders (MSD s) Berdasarkan kuesioner NBM yang telah disebarkan, keterangan 4 (sangat sakit) menunjukkan tidak ada yang memilih (0), bahwa pekerja selama bekerja tidak merasakan sangat sakit pada postur tubuh mereka saat setelah bekerja. Pada keterangan 3 (sakit) tertera lebih dominan sakit pada bagian kaki kiri dan kanan sebanyak 18 dan nilai terendah yaitu bagian pergelangan tangan kanan dan kiri dan pantat dengan jumlah 3. Untuk keterangan nilai 2 (agak sakit), cenderung pada bagian tubuh leher bagian atas dengan jumlah 25, dan nilai terendah terdapat pada pantat sebanyak 11. Pada keterangan nilai 1 (tidak sakit) yang sering tidak sakit pada bagian tubuh pantat sebanyak 40 dan nilai terendah pada bagian kaki kanan dan kiri sebanyak 19. Menurut Tarwaka (2004), keluhan menetap yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terus berlanjut. Hasil studi menunjukkan bahwa bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka (skeletal) yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otototot bagian bawah. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kuesioner yang telah disebarkan oleh responden berdasarkan jumlah populasi pekerja pengangkut gula di gudang penyimpanan sejumlah 54 responden. Uji validitas dilakukan pertama yakni berdasarkan 27 profil. Berdasarkan r tabel rumus df= N-2, Nilai df adalah derajat bebas (degree of freedom) dengan n adalah banyaknya responden, jumlah responden yaitu 54 dikurangi 2 menghasilkan 52. Dari hasil r tabel berdasarkan tingkat signifikansi untuk uji satu arah dengan nilai alpha (α)=0,025 menghasilkan 0,2681, maka hasil
7 uji validitas > 0,2681 dianggap valid. Jika kurang dari 0,2681 maka kita anggap tidak dipakai atau tidak layak. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas didapatkan bahwa nilai validitas korelasi kombinasi adalah lebih dari 0,2681, sehingga menunjukan bahwa 27 profil pertanyaan kuesioner tersebut adalah valid. Berdasarkan uji reliabilitas yang diukur dengan mengunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), suatu varibel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha>0,60. Pengujian reliabilitas pada kuesioner dengan menggunakan cara One Shot. Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan bahwa hasil Cronbach Alpha dari data kuesioner tersebut adalah sebesar 0,876 atau sebesar 87,6 % sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner reliabel. Penilaian OWAS PG. Rejo Agung Baru Penilaian ini berdasarkan hasil perekaman dan pengambilan gambar pada saat pekerja melakukan aktivitas pengangkutan karung gula ke gudang penyimpanan di PG Rejo Agung Baru. Hasil klasifikasi berdasarkan sikap tubuh (lengan, punggung, kaki, berat beban dan kemudian dilakukan penilaian kedalam tabel OWAS seperti yang tertera pada Tabel 7. Tabel 7 Penilaian OWAS PG. Rejo Agung Baru No. Kegiatan Kombinasi OWAS Kategori Pengangkatan Gula dari Supplier 1. Mengangkat Gula Meletakan gula ke punggung pekerja yang memanggul Pemindahan Gula ke Gudang 1. Menerima dan mengangkat gula dari truk (loading) 2. Memindahkan gula ke gudang (moving) Peletakan Gula ke Gudang 1. Meletakan gula (unloading) 2. Menata gula Perhitungan Indeks Risiko Cedera Berdasarkan Recommendations for Actions Perhitungan indeks risiko cedera dihasilkan berdasarkan tingkat frekuensi masing-masing kategori aksi dari hasil observasi. Software WinOWAS juga memiliki diagram Recommendations for Actions, bertujuan untuk mengetahui level skala/kategori (putih [kategori 1], hijau [kategori 2], biru [kategori 3], dan merah [kategori 4]) pada masing-masing sikap kerja. Selain itu diagram ini juga dapat digunakan sebagai usulan perbaikan pada bagian tubuh mana yang menyebabkan gangguan muskoloskeletal. Berikut perhitungan indeks risiko secara keseluruhan pada proses pengangkutan karung gula ke gudang penyimpanan di PG. Rejo Agung Baru Madiun: Indeks= [(0x1)+(0x2)+(0,67x3)+(0,33x4)]x100 = (0+0+2,01+1,32)x100 =333 Dari hasil observasi secara keseluruhan, menunjukkan perhitungan indeks risiko cedera secara keseluruhan merupakan penggabungan seluruh kegiatan. Kombinasi OWAS kegiatan tersebut terdiri dari 2123, 2143, 2323 dan 4123 masuk kategori 3 dengan persentase 67%, termasuk kategori perlu perbaikan segera mungkin, sedangkan 2373 dan 4323 masuk kategori 4 dengan persentase 33%, termasuk kategori perlu perbaikan saat ini atau sekarang juga. Indeks risiko 67% dikali 3 menghasilkan 2,01 dan 33% dijadikan 0,33 dikali 4 menghasilkan 1,32. Dari penjumlahan keseluruhan kegiatan menghasilkan 3,33 dikali 100, sehingga nilai indeks risiko sejumlah 333. Hasil indeks risiko diketahui bahwa termasuk level kategori sangat tinggi yang perlu perbaikan dalam kegiatan penyimpanan gula. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Calvo (2009) 400
8 (100% dari postur pengamatan di kelas 4): faktor risiko dekat dengan 400, lebih tinggi risiko MSD. Semakin tinggi nilai indeks risiko maka akan menimbulkan potensi cedera otot dan perlunya perbaikan postur. Diagram Recomendations for Actions secara keseluruhan terdapat pada Gambar 7. Gambar 7. Recommendations for Actions Secara Keseluruhan Diagram Recomendations for Actions secara keseluruhan terdapat pada Gambar 7 pada sikap punggung (back) terdapat dua postur yang dilakukan oleh pekerja yaitu sikap punggung membungkuk ke depan atau ke belakang (bent) dan membungkuk dan memutar atau membungkuk ke depan (bent and twisted). Pada sikap punggung, terdapat dua level kategori yaitu kategori 2 dengan persentase 67% yang menunjukkan garis diwarna hijau dan 3 dengan persentase 33% menunjukkan garis diwarna biru. Kategori 2 diartikan perlunya perbaikan dimasa akan datang, sedangkan kategori 3 artinya perlunya perbaikan segera mungkin. Pada posisi kedua tangan berada di bawah bahu (both below shoulder) masuk dalam kategori 1 dengan persentase 50%. Posisi tersebut dalam recommandation for actions garis terdapat pada garis putih menunjukkan kategori yang tidak perlu ada perbaikan. Pada posisi kedua tangan berada di atas bahu (both above shoulder) masuk dalam kategori 2 pada warna hijau dengan persentase 50% menunjukkan perlunya perbaikan dimasa akan datang. Pada sikap kaki terdapat tiga posisi yaitu berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus (standing on two legs), berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut ditekuk (st. on two bent knees) dan berjalan atau berpindah (walking). Pada posisi berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus (standing on two legs) menunjukkan kategori 1 berdasarkan garis terdapat pada warna putih dengan persentase 67%, sehingga posisi ini tidak perlu perbaikan. Selanjutnya, pada posisi berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut ditekuk (st.on two bent knees) menunjukkan posisi berada dikategori 2 berdasarkan recommandations for actions garis terdapat pada warna hijau dengan persentase 17%, sehingga posisi ini perlu perbaikan dimasa akan datang. Terakhir pada posisi kaki yaitu berjalan terdapat pada kategori 1 berdasarkan recommandations for actions garis berada diwarna putih dengan persentase 17%, sehingga posisi berjalan tidak perlu ada perbaikan. Usulan Perbaikan Metode Kerja Usulan perbaikan pada proses pengangkatan gula dengan dua kegiatan yaitu mengangkat dan meletakkan ke punggung ke pekerja pemanggul tidak dapat diperbaiki secara gerakan karena kegiatan ini diperlukan waktu yang cepat untuk mengefisien waktu dalam bekerja dan tidak mungkin diaplikasikan apabila gerakan saat mengangkat dan meletakkan dengan kekuatan tangan dan kaki. Berdasarkan survei wawancara pekerja menggunakan kekuatan dari perut dan pinggang, agar sedikit memperingan pekerjaannya perut sampai pinggang pekerja diikat dengan menggunakan ikat pinggang. Hal tersebut untuk mengurangi rasa linu atau sakit pada musculoskeletal di bagian punggung dan untuk menahan internal badan seperti usus dan lambung tidak jatuk ke bawah. Menurut Anonymous (2011), Sabuk digunakan untuk mengurangi tekanan di
9 dalam perut karena sabuk memberi tekanan di depan tulang punggung bawah. Sabuk angkat berat juga mengurangi tekanan tulang belakang saat mengangkat beban dan juga mencegah keseleo dan membengkoknya tulang belakang. Usulan perbaikan gerakan tersebut tertera pada Tabel 8. No. Kegiatan Kombinasi OWAS Kategori Pemindahan Gula ke Gudang 1. Menerima dan mengangkat gula dari truk (loading) 2. Memindahkan gula ke gudang (moving) Peletakan Gula ke Gudang Meletakan gula (unloading) Menata gula KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penilaian OWAS PG. Rejo Agung Baru secara keseluruhan, nilai indeks risiko cedera berada level kategori sangat tinggi yaitu 333, terdapat 67% pada kategori 3 (perlu perbaikan segera mungkin) dan 33% pada kategori 4 (perlu perbaikan saat ini juga). 2. Usulan perbaikan gerakan kerja: a. Untuk sikap punggung pada proses pemindahan gula ke gudang dan peletakan pada kegiatan menata seharusnya dirubah dengan posisi punggung sejajar tegak lurus dan membungkuk saat peletakan pada kegiatan meletakan gula ke gudang penyimpanan. Pengangkatan tidak terdapat usulan perbaikan gerakan hanya dengan menggunakan alat bantu seperti conveyor portable dan ikat pinggang untuk diikat pada bagian pinggang untuk memperkencang perut dan memperingan pekerjaan. b. Untuk sikap lengan pada proses peletakan pada kegiatan penataan dirubah dengan posisi kedua lengan tidak lebih tinggi dari ketinggian bahu, sedangkan kegiatan pemindahan gula ke gudang seharusnya dirubah ke satu tangan berada di atas bahu. c. Untuk sikap kaki pada kegiatan pengangkatan gula dari supplier, pemindahan dan peletakan gula pada kegiatan meletakan sebaiknya kedua kaki berdiri lurus dan kegiatan peletakan gula ke gudang saat gerakan menata sebaiknya kaki berlutut. d. Untuk berat beban sebaiknya batas normal pengangkatan yang dianjurkan sebesar kg tanpa menggunakan alat bantu. SARAN Untuk saran bagi para pekerja, perusahaan dan penelitian lanjutan adalah sebagai berikut: 1) Bagi perusahaan sebaiknya memberikan alat bantu angkut yang lebih memadai untuk mengurangi kelelahan otot tangan pekerja, contohnya cart dan conveyour 2) Bagi pekerja sebaiknya tidak melakukan sikap kerja yang dapat mengakibatkan cedera pada sistem musculoskeletal. 3) Bagi para peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih luas dengan kegiatan penelitian dan dengan metode yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Anonymous Sabuk Angkat Berat. Dilihat 25 Februari < Astuti, R.D Analisis Pengaruh Aktivitas Kerja dan Beban Angkat
10 Terhadap Kelelahan Muskuloskeletal. Jurnal Gema Teknik. 10 (02): Astuti, R.D dan Suhardi, B Analisis Postur Kerja Manual Material Handling Menggunakan Metode OWAS (Ovako Work Postur Analysis System). Jurnal Gema Teknik. 10 (01): Calvo, A Musculoskeletal Disorders (MSD) Risks in Forestry.A Case Study to Suggest an Ergonomic Analysis.Agricultural Engineering International: the CIGR Ejournal. Manuscript MES : 1-9. Fathoni, H, Handoyo, dan Swasti, K.G Hubungan Sikap dan Posisi Kerja dengan Low Back Pain pada Perawat di RSUD Purbalingga. Jurnal Keperawatan Soedirman. 4 (03): Kee, D and Karwowski, W A Comparison of Three Observational Techniques for Assessing Postural Loads in Industry. International Journal of Occupational Safety and Ergonomics (JOSE). 13 (01): Martaleo, M Perbandingan Penilaian Risiko Ergonomi dengan Metode REBA dan QEC (Studi Kasus Pada Kuli Angkut Terigu). Jurnal Simposium Nasional RAPI XI FT UMS. ISSN: : Mas idah, E, Fatmawati,W dan Ajibta, L Analisis Manual Material Handling (MMH) dengan Menggunakan Metode Biomekanika untuk Mengidentifikasi Resiko Cidera Tulang Belakang (Musculoskeletal Disorder). Jurnal Sultan Agung. 45 (119): Santosa, P.E dan Hamdani, M Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Penerbit Erlangga. Jakarta. Simamora, B Panduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Tarwaka, Solichul, H.B, dan Lilik, S Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan kerja dan Produktivitas. Uniba Press. Surakarta Tirtayasa, K, Adiputera, I. N dan Djestawana, I.G The Change of Working Posturein Manggur Decreases Cardiovascular Load and Musculoskeletal Complaints among Balinese Gamelan Craftmen. Jurnal Human Ergo. 8 (02):
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciMetode dan Pengukuran Kerja
Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR
ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR Dewi Mulyati 1 Vera Viena 2 Irhamni 3 dan Baharuddinsyah 4 1 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciMetode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.19-28 Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja Dian Palupi Restuputri, M. Lukman, Wibisono Teknik Industri, Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas manual material handling atau penanganan material secara manual masih menjadi sebagian besar aktivitas yang ada di dunia industri seperti aktivitas pengangkatan,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran tentang langkah-langkah pendekatan yang dilakukan untuk memcahkan masalah dalam penelitian ini, maka dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi di bidang manufaktur maupun jasa sering dijumpai stasiun kerja yang tidak ergonomis dikarenakan tidak sesuainya antropometri pekerja dengan fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi
Lebih terperinciAnalisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.43-54 Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA Alfin Nur Bintang *, Shanty Kusuma Dewi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 1:
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor : 9-45 9 Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 5(): 9-45 (06) ISSN 5-7877 (Print) ISSN 549-89 (Online) Tersedia online
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada pengembangan dan pendayagunaan Sumber
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENILAIAN RISIKO ERGONOMI DENGAN METODE REBA DAN QEC (Studi Kasus Pada Kuli Angkut Terigu)
PERBANDINGAN PENILAIAN RISIKO ERGONOMI DENGAN METODE REBA DAN QEC (Studi Kasus Pada Kuli Angkut Terigu) Meity Martaleo Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA
DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA Etika Muslimah 1*, Dwi Ari Wibowo 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciAnalisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ
Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan manusia
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Ngaeni NIM :
TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PEKERJA PANEN BUAH KELAPA SAWIT (TBS) MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) D i PT. XYZ Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT...
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Menggunakan Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) (Studi Kasus: PT Sanggar Sarana Baja Transporter)
Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) (Studi Kasus: PT Sanggar Sarana Baja Transporter) Sriyanto, ST., MT., Widhi Adwitya S. P. Program Studi Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan semakin meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut banyak orang membuka usaha di bidang bahan
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali
Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali Alfian Destha Joanda *1) dan Bambang Suhardi *2) 1,2) Program Pascasarjana
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN
Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas, dari pencemaran lingkungan, sehingga
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.
Lebih terperinciANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak
ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X Krishna Tri Sanjaya 1 Staf Pengajar, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban krishnasanjaya@yahoo.com
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bidang industri secara nasional maupun internasional saat ini semakin tinggi. Persaingan tersebut harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya yang
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR
ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR Iwan Suryadi 1, Siti Rachmawati 2 1,2 Program Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU
PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU Ratnanto Fitriadi 1*, Dini Hapsari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 PUSLOGIN (Pusat Studi
Lebih terperinciANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI
ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI Ade Putri Kinanthi 1, Nur Azizah Rahmadani 2, Rahmaniyah Dwi Astuti 3 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan juga semakin meningkat. Banyak pembangunan dilakukan di wilayah perkotaan maupun
Lebih terperinciPerbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Maret 0, pp.77-8 ISSN 0-95X Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer Saepul Bahri, Ja far Salim, Wahyu Susihono,, JurusanTeknik
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah penyedia layanan jasa yang harus sadar akan pentingnya kualitas pelayanan terhadap pasien sebagai konsumen. Salah satu yang berperan penting dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk
Lebih terperinciKata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder
HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDER PADA PEKERJA BURUH DI PELABUHAN LAUT MANADO Bella C. D. Larono*, Odi R. Pinontoan*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perusahaan dituntut untuk memperhatikan kinerja pekerjanya, karena pekerja merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat vital dalam kegiatan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada pengembangan dan pendayagunaan Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu
Lebih terperinciPERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (STUDI KASUS : CV. GRAFFITY LABELINDO)
PERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (STUDI KASUS : CV. GRAFFITY LABELINDO) Eri Achiraeniwati 1, Nur Rahman As Ad 2, Nova Nur
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak
Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat rentan mengalami gangguan musculoskeletal. Keluhan musculoskeletal adalah keluhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri manufaktur di masa sekarang ini masih dominan dalam melakukan aktivitas manual material handling.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor pekerja masih sangat mempengaruhi tingkat produktivitas suatu sistem produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja dapat
Lebih terperinciperusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr
ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL SECARA MANUAL PEKERJA PENGANGKUT GENTENG UD. SINAR MAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) Dian Herdiana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar pekerjaan dan aktivitas dalam dunia industri tidak lepas dari penanganan material secara manual (Manual Material Handling). Manual Material Handling
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak
Petunjuk Sitasi: Restuputri, D. P., Baroto, T., & Enka, P. (2017). Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B265-271). Malang:
Lebih terperinciPERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (Studi Kasus : CV. Graffity Labelindo)
PERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (Studi Kasus : CV. Graffity Labelindo) Eri Achiraeniwati 1, Nur Rahman As Ad 2, Nova Nur
Lebih terperinciMUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc
MUSCULOSKELETAL DISORDERS dr.fauziah Elytha,MSc Muskuloskeletal disorder gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Jangka Panjang bidang kesehatan terdiri atas upaya pokok di bidang kesehatan yang dituangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Dalam SKN disebutkan
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA
ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Studi Kasus : UD. Dhiana Kali Ampo Batu - Malang Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di era globalisasi ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri di Indonesia. Sehingga industri perlu mengadakan perubahan untuk mengikuti
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI
Hubungan Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal... (Amelinda dan Iftadi) HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI Bela
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG
ANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG Adlina Rahmadini Adzhani, Ekawati, Siswi Jayanti Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ANALISIS RISIKO ERGONOMI DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI SALAK DI DESA PANGU SATU KECAMATAN RATAHAN TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Nofita F. Rolangon*. Diana V. Doda*. Finny Warouw* *Fakultas
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
USULAN PERBAIKAN SPESIFIKASI ALAT BANTU DI STASIUN KERJA PENGIKISAN ALAT CAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE (RULA) RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (STUDI KASUS RUMAH BATIK KOMAR) Yuvie Mutiarasari 1, Rino Andias
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS
IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS Meri Andriani Universitas Samudra, Jl. Meurandeh Prodi Teknik Industri. Email: meri_zulham@yahoo.com Abstrak Postur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lebih dari seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi berkaitan dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan, seharusnya diberikan perhatian
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)
USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA PADA PROSES MAINTENANCE EXCAVATOR PC200-7 DENGAN MENGGUNAKAN METODE OWAS DI PT. UNITED TRACTORS, Tbk PEKANBARU
1) 2) ANALISIS POSTUR KERJA PADA PROSES MAINTENANCE EXCAVATOR PC200-7 DENGAN MENGGUNAKAN METODE OWAS DI PT. UNITED TRACTORS, Tbk PEKANBARU Suherman 1) Hari Satyo Prayogi 2) Jurusan Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia diawali dengan mengetahui semua pekerjaan yang dilakukan di pabrik. Setelan itu, dilakukan pengenalan istilah-istilah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi industri diikuti dengan risiko bahaya kesehatan akibat tidak adanya keseimbangan interaksi antara manusia dengan peralatan, lingkungan dan mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan industri di negara Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat, baik itu dalam bidang jasa atau manufaktur. Persaingan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian di Indonesia sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat, rolling door, dan lan-lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi. Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, hingga akhir 2015 telah terjadi kecelakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan
Lebih terperinciANALISIS POSTURAL STRESS OPERATOR PACKING CV X
D9MH010R ANALISIS POSTURAL STRESS OPERATOR PACKING CV X Herry Christian Palit 1, Debora Anne Yang Aysia 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR MENGGUNAKAN METODE RULA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS
ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR MENGGUNAKAN METODE RULA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (Studi Kasus pada Bagian Bad Stock Warehouse PT. X Surabaya) ANALYSIS IMPROVEMENT OF OPERATOR
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Operator Penyusunan Karton Box di Departemen Produksi PT XYZ dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA)
Analisis Postur Kerja Operator Penyusunan Karton Box di Departemen Produksi PT XYZ dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Achmad Samudra Dewantara 1) dan Bambang Suhardi 2) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ
USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ Muhammad Zein Anwar 1, Abdul Rahim Matondang 2, Anizar 3 Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperinciPERBAIKAN METODE KERJA OPERATOR MELALUI ANALISIS MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs)
PERBAIKAN METODE KERJA OPERATOR MELALUI ANALISIS MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) Muchlison Anis 1*, Lily Sofwa Intani 2, Etika Muslimah 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciDisusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Prinsip Ergonomi pada Stasiun Kerja Pemasangan Insole Sepatu di CV. Iruls Bandung Facility Design Based on The Principle
Lebih terperinciKAJIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) (Studi Kasus di Pabrik Roti Cimpago Putih)
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 17 no 2, Desember 2017 KAJIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) (Studi Kasus di Pabrik Roti Cimpago Putih) Meldia Fitri 1,
Lebih terperinciMempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang
Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Nama : Tehrizka Tambihan NPM : 37412336 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi
Lebih terperinciOleh: DWI APRILIYANI ( )
ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah
Lebih terperinciEvaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK
Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,
Lebih terperinciGAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA
GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA Christia E. Malonda 1), Paul A.T Kawatu 1), Diana Vanda Doda 1) 1) Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR PADA PROSES PEMBUATAN PIPA UNTUK MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDERS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA
ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR PADA PROSES PEMBUATAN PIPA UNTUK MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDERS DENGAN MENGGUNAKAN METODE Mirsa Diah Novianti 1, Sultan Tanjung 2 1,2 Fakultas Teknik dan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB
TUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB ASSESMENT) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat
Lebih terperinciKata Kunci: metode QEC, pekerja gerabah, sepuluh postur duduk
EVALUASI RESIKO POSTUR KERJA DI UMKM GERABAH MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST Indah Pratiwi 1*, Purnomo 2, Rini Dharmastiti 3, Lientje Setyowati 4 1 Mahasiswi Program Doktor Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi merupakan interaksi dari tenaga kerja, metode kerja, fasilitas kerja dan lingkungan kerja untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk. Peranan manusia
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA
PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA Samuel Bobby Sanjoto *1), M.Chandra Dewi K 2) dan A. Teguh Siswantoro 3) 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma
Lebih terperinciJURNAL "ANALYSIS OF COMPLAINTS AGAINST RISK OF INJURY IN MUSCLE BODY POSTURE SCAVENGERS"
JURNAL ABSTRACT Indra Pamungkas / 30403803 "ANALYSIS OF COMPLAINTS AGAINST RISK OF INJURY IN MUSCLE BODY POSTURE SCAVENGERS" Final Report, Faculty of Industrial Technology, University of Gunadarma 2010.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan penggunaan mesin dengan berbasis
Lebih terperinciPENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PEMBUAT BATAKO DI GORONTALO
PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PEMBUAT BATAKO DI GORONTALO Idham Halid Lahay *1, Hasanuudin 2, Hendra Uloli 3 1,2 Teknik Industri Universitas Negeri Gorontalo, 3 Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciNovena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa
ANALISIS POSTUR KERJA PADA INDUSTRI GERABAH Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA, Jln.
Lebih terperinciRiana Gustarida Jamal 1 Hendra 2. Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Abstrak
GAMBARAN TINGKAT RISIKO ERGONOMI DAN KELUHAN SUBJEKTIF MUSCULOSKELETAL DISORDERS TERKAIT AKTIVITAS MANUAL HANDLING PADA MEKANIK TOYOTA AUTO 2000 DI CIKARANG TAHUN 2013 Riana Gustarida Jamal 1 Hendra 2
Lebih terperinci