PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK PENENTUAN LAYOUT PRODUK PADA PT. METRO MAKMUR NUSANTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK PENENTUAN LAYOUT PRODUK PADA PT. METRO MAKMUR NUSANTARA"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK PENENTUAN LAYOUT PRODUK PADA PT. METRO MAKMUR NUSANTARA SKRIPSI Oleh: OLIVIA NIM : PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK TIME MEDAN 2015

2 ABSTRAK PT. Metro Makmur Nusantara (Metro Supermarket) adalah salah satu dari banyaknya bisnis ritel yang berkembang di Medan pada saat ini dan merupakan ritel yang berorientasi pada produk makanan dan non makanan. PT. Metro Makmur Nusantara telah menggunakan sistem informasi Magic Retail Information System (MARIS) untuk menyimpan dan mengelola seluruh data penjualan pada perusahaan. Namun, program yang diterapkan tidak dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan seperti menganalisis keranjang belanja dari konsumen (market basket analysis). Untuk melakukan hal tersebut, maka dapat diterapkan metode data mining. Data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang berada pada basis data yang besar yang selama ini tidak diketahui, tetapi mempunyai potensi informasi yang bermanfaat. Algoritma apriori adalah algoritma pengambilan data dengan aturan asosiatif (association rule) untuk menentukan hubungan asosiatif suatu kombinasi item. Association Rule yang dimaksud dilakukan melalui mekanisme penghitungan support dan confidence dari suatu hubungan item. Hasil penelitian ini adalah suatu aplikasi data mining yang membantu pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui barang yang sering dibeli bersamaan dalam transaksi penjualan sehingga dapat dilakukan pengaturan layout produk. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dari customer dalam mencari dan membeli barang di supermarket. Kata Kunci : sistem informasi, data mining, algoritma Apriori, pengaturan layout produk i

3 ABSTRACT Nowadays, PT. Metro Makmur Nusantara (Metro Supermarket) is one of developing retail businesses in Medan which oriented on food and nonfood products. PT. Metro Makmur Nusantara has used Magic Retail Information System (MARIS) system information to store and manage all sales data in company. However, the applied system can t provide the decision-making information, such as analyzing the customer shopping cart (market basket analysis). For providing the information, method of data mining can be applied. Data mining is the extraction of important information or interesting patterns from large database that had been unknown, yet potentially useful information. Apriori algorithm is data retrieval algorithms with associative rules to determine the associative relationship of the items combination. The association rule is done through the mechanism of calculating support and confidence of an item set. The result of this research is a data mining application that helps the company management to find products which often purchased together in sales transaction, so the products layout can be arranged. This also can improve the efficiency of customer s time in finding and buying products in the supermarket. Keywords : system information, data mining, Apriori algorithm, the arrangement of products layout ii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam penyelesaian program studi Sistem Informasi pada STMIK TIME Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah Perancangan Sistem Informasi Data Mining dengan Algoritma Apriori untuk Penentuan Layout Produk pada PT. Metro Makmur Nusantara. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan baik bimbingan maupun petunjuk serta saran nasehat dari berbagai pihak Oleh karena itu, melalui kesempatan yang baik ini penulis ingin berterima kasih kepada : 1. Bapak Huliman, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu Christina NM Tobing, M.H, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Simon Kanggali, selaku Ketua Yayasan STMIK TIME Medan. 4. Bapak Prof. Chainur Arrasyid, S.H, selaku Ketua BPH STMIK TIME Medan. 5. Bapak Prof. Harlem Marpaung, Ph.D, selaku Ketua STMIK TIME Medan. 6. Bapak Jackri Hendrik, S.T, M.Kom, selaku Puket I STMIK TIME Medan. 7. Ibu Feriani Astuti Tarigan, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi STMIK TIME Medan. iii

5 8. Ayah, Ibu, dan abang yang senantiasa mendoakan serta memberikan semangat dan dukungan baik moral maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Seluruh teman mahasiswa-mahasiswi yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa isi dan teknik penulisan skripsi ini masih memerlukan perbaikan untuk menyempurnakannya baik dari segi tata bahasa dan materi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, setiap kritik dan saran akan diterima dengan senang hati agar dapat dijadikan bahan perbaikan untuk penulisan selanjutnya. Penulis berharap skripsi yang telah dikerjakan ini dapat membawa manfaat bagi berbagai pihak. Medan, 8 April 2015 Penulis Olivia iv

6 DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah sadad Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI Sistem Informasi Definisi Sistem Informasi Komponen Sistem Informasi Pengelompokan Sistem Informasi Data Mining Tahapan Data Mining Arsitektur Data Mining Pengelompokan Fungsi Data Mining Algoritma Apriori v

7 Konsep Association Rules dengan Algoritma Apriori Analisis Asosiasi dengan Algoritma Apriori BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Jadwal Penelitian Kerangka Kerja Metode Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem Uji Coba Sistem BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisa Analisa Dokumen Keluaran Analisa Dokumen Masukan Analisa Kebutuhan Data Flow Diagram (DFD) Perancangan Sistem Usulan Perancangan Masukan Perancangan Struktur Menu Kamus Data Hubungan Antar Tabel Perancangan Database vi

8 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembahasan Keunggulan dan Kelemahan Sistem Berjalan Keunggulan dan Kelemahan Sistem Usulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

9 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Perbandingan Analisis Statistik dengan Data Mining Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tabel 4.1. Struktur Tabel Barang Tabel 4.2. Struktur Tabel Rak Tabel 4.3. Struktur Tabel TJual Tabel 4.4. Struktur Tabel TDJual Tabel 4.5. Struktur Tabel TKategori Tabel 4.6. Struktur Tabel UserList viii

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Pengelompokan Sistem Informasi Gambar 2.2. Kajian Umum Data Mining Gambar 2.3. Proses KDD Gambar 2.4. Arsitektur Data Mining Gambar 3.1. Kerangka Kerja Penelitian Gambar 4.1. Flowchart Diagram Proses Penjualan Gambar 4.2. Laporan Penjualan Gambar 4.3. Interface Pengisian Data Barang Gambar 4.4. Daftar Barang Gambar 4.5. Diagram Konteks Sistem Informasi Gambar 4.6. Data Flow Diagram Level 0 dari Sistem Informasi Gambar 4.7. Rancangan Form Master Barang Gambar 4.8. Rancangan Form Master Kategori Gambar 4.9. Rancangan Form Master Rak Gambar Rancangan Form Master User Gambar Rancangan Form Login Gambar Rancangan Form Denah Rak Gambar Rancangan Form Transaksi Penjualan Gambar Rancangan Form Transfer Data dari MARIS Gambar Rancangan Form Pengaturan Tata Letak Rak Gambar Rancangan Form Hasil Denah Rak Gambar Rancangan Form Perhitungan Apriori ix

11 Gambar Rancangan Struktur Menu Gambar Hubungan Antar Tabel pada Sistem Usulan Gambar 5.1. Tampilan Form Login Gambar 5.2. Tampilan Message Box Gambar 5.3. Tampilan Message Box Gambar 5.4. Tampilan Form Main untuk Staf Operasional Gambar 5.5. Tampilan Form Main untuk Manajer Gambar 5.6. Tampilan Form Master Barang Gambar 5.7. Tampilan Form Master Rak Gambar 5.8. Tampilan Form Master Kategori Gambar 5.9. Tampilan Form Master User Gambar Tampilan Form Transaksi Penjualan Gambar Tampilan Form Perhitungan Apriori Gambar Tampilan Form Transfer Data dari MARIS Gambar Tampilan Form Pengaturan Tata Letak Rak Gambar Tampilan Form Hasil Denah Rak x

12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini, pertumbuhan bisnis ritel mengalami peningkatan yang sangat pesat di Medan. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai bisnis ritel modern yang baru, mulai dari kelas minimarket, supermarket, department store sampai hypermarket. Peningkatan jumlah bisnis ritel, khususnya supermarket terjadi seiring dengan peningkatan permintaan dan kebutuhan masyarakat akan barang-barang konsumer sebagai kebutuhan hidup. Dengan adanya perkembangan kondisi pasar sekarang ini, persaingan antar perusahaan bisnis ritel supermarket juga menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan terus mengembangkan strategi peningkatan penjualan dan pemasaran barang yang lebih baik. Kemampuan bisnis ritel untuk tetap bertahan sangat bergantung pada kemampuannya dalam memahami konsumen dan proses pengambilan keputusan konsumen dari hari ke hari. Perkembangan dari one stop shop yang dikombinasikan dengan kebutuhan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan diversifikasi produk yang ditawarkan. Peningkatan diversifikasi produk ini hendaknya disertai dengan penyesuaian teknik pembelian konsumen (merchandising techniques) yang diterapkan retailer. PT. Metro Makmur Nusantara atau yang lebih dikenal sebagai Metro Supermarket adalah salah satu bisnis ritel yang telah lama berdiri dan bertahan di kota Medan yang berorientasi pada konsumsi kebutuhan sehari-hari, baik produk berupa food maupun nonfood. PT. Metro Makmur Nusantara memiliki luas area 1

13 2 sekitar ± m 2 dan jumlah item jualnya ± jenis. Ada dua buah gerai Metro Supermarket yang terletak di provinsi Sumatera Utara, yaitu di Medan Plaza dan di kota Pematang Siantar. Pada saat ini, PT. Metro Makmur Nusantara telah menggunakan sistem informasi Magic Retail Information System (MARIS) untuk menyimpan dan mengelola seluruh data pembelian dan penjualan pada perusahaan. Sistem yang diterapkan ini hanya mampu melakukan kalkulasi serta pencatatan transaksi pembelian dan penjualan saja, namun data pencatatan transaksi yang diperoleh dari konsumen tersebut hanya disimpan dan belum dimanfaatkan untuk membantu pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. Selanjutnya, sistem ini masih belum bisa menggambarkan pola konsumsi konsumen yang sangat berpengaruh terhadap layout barang di dalam rak sesuai keinginan konsumen sehingga hal ini mengurangi kenyamanan dan kemudahan konsumen dalam memilih barang belanjaan. Dengan adanya penerapan data mining, data historis transaksi penjualan produk-produk dapat diolah menjadi suatu pengetahuan (knowledge) yang dapat meningkatkan kenyamanan konsumen dan mempermudah proses pengambilan keputusan strategi bisnis yang penting bagi perusahaan. Melihat keadaan seperti uraian di atas pada PT. Metro Makmur Nusantara, maka diperlukan suatu sistem informasi data mining pada data historis transaksi penjualan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul Perancangan Sistem Informasi Data Mining dengan Algoritma Apriori untuk Penentuan Layout Produk pada PT. Metro Makmur Nusantara.

14 Identifikasi Masalah Permasalahan yang terjadi di PT. Metro Makmur Nusantara (Metro Supermarket) adalah: 1. Penempatan layout produk di supermarket masih kurang akurat dan optimal karena hanya berdasarkan persepsi manajemen saja dengan mengkategorikan produk-produk yang ada dan belum ditinjau dari sudut pandang konsumen. 2. Belum tersedia informasi mengenai pola belanja konsumen yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dibuat rumusan masalah, yaitu bagaimana merancang suatu sistem informasi data mining dengan menggunakan algoritma apriori untuk membantu pihak manajemen perusahaan dalam penentuan layout produk sekaligus dalam pengambilan keputusan strategi bisnis bagi perusahaan Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis serta luasnya bidang usaha yang dimiliki oleh PT. Metro Makmur Nusantara (Metro Supermarket), maka perlu dibatasi ruang lingkup masalah. Adapun ruang lingkup penelitian hanya meliputi: 1. Data mining akan dibangun dari data warehouse yang sudah ada pada perusahaan yang berkaitan dengan market basket analysis (analisis keranjang pasar). 2. Input data terdiri dari data barang, data penjualan, nilai minimum support dan nilai minimum confidence.

15 4 3. Sistem ini menerapkan data mining dengan metode market basket analysis dan menggunakan algoritma apriori. 4. Sistem ini hanya akan menghasilkan aturan asosiasi pada maksimal dua ataupun tiga item barang. 5. Sistem ini hanya menghasilkan aturan asosiasi berdasarkan kategori barang. 6. Laporan-laporan yang dihasilkan mencakup laporan analisa pola pembelian produk oleh konsumen, laporan hubungan antarproduk yang berkaitan. 7. Sistem usulan akan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.NET Database akan dirancang dengan menggunakan aplikasi Microsoft Access Adapun fungsi-fungsi manajemen yang diteliti di PT. Metro Makmur Nusantara (Metro Supermarket) adalah: 1. Fungsi penjualan Bagian penjualan bertugas mempersiapkan barang yang akan dijual mulai dari kuantiti, display barang, dan layanan ke konsumen. 2. Fungsi pemasaran Bagian pemasaran bertugas menentukan strategi pemasaran, mulai dari mengamati keadaan konsumen dan pasar, menentukan layout produk, dan melakukan promosi penjualan Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan sistem informasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

16 5 perusahaan serta menemukan pola-pola pengetahuan berdasarkan data warehouse perusahaan sehingga meningkatkan strategi pemasaran perusahaan, memberikan masukan, dan pengambilan keputusan yang tepat dan akurat dalam hal pengaturan layout produk. Adapun manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah: 1. Bagi perusahaan a. Program yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan sistem informasi komputerisasi pada perusahaan. b. Membantu dalam proses pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien pada perusahaan. c. Memberikan masukan kepada perusahaan mengenai kelebihan dan kelemahan dari sistem yang sedang diterapkan. 2. Bagi penulis a. Mengetahui prosedur kerja dari sistem informasi yang diterapkan pada supermarket. b. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan penulis mengenai proses pembuatan aplikasi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic Bagi STMIK-TIME Laporan skripsi dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa lainnya yang ingin mengangkat topik mengenai sistem informasi data mining Sistematika Penulisan Sistematika penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

17 6 BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Berisi landasan teori yang digunakan untuk mendukung penelitian skripsi ini, berupa sistem informasi, data mining, serta algoritma apriori. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang tempat dan jadwal penelitian, kerangka kerja, metode pengumpulan data, analisa sistem, perancangan sistem, pembangunan sistem dan uji coba sistem. BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Berisi analisis sistem berjalan berupa analisis dokumen masukan, analisis proses, analisis dokumen keluaran dan identifikasi kebutuhan sistem berjalan. Setelah itu, dilanjutkan dengan perancangan berupa rancangan proses, rancangan layar, rancangan keluaran, rancangan database, dan rancangan user interface. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tampilan input dan output sistem serta pembahasan mengenai kelebihan dan kelemahan sistem berjalan dan usulan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran pada penelitian skripsi ini.

18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Pada era globalisasi ini, sistem informasi berperan dalam keunggulan kompetitif bagi perusahaan dan juga bermanfaat bagi konsumen Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu manajemen di dalam pengambilan keputusan. Untuk memahami definisi dari sistem informasi, terlebih dahulu harus dimengerti dua kata yang menyusunnya, yaitu sistem dan informasi. Kata sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan kata informasi didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Setelah mengetahui definisi dari kata-kata yang menyusunnya, maka dapat diketahui definisi dari kata Sistem Informasi itu sendiri. Menurut Scott, G.M. (2009 : 679): Sistem informasi adalah suatu sistem yang ada dalam suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari beberapa elemen-elemen yaitu orang, fasilitas, teknologi, jalur komunikasi penting, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal dan eksternal dan menyediakan suatu informasi untuk pengembalian suatu keputusan. Menurut Jogiyanto (2009:11) : Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 7

19 8 Menurut Budi Sutejo (2006:36), Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk suatu kesatuan untuk mengintegrasi data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi tersebut. Jadi, definisi sistem informasi dapat disimpulkan sebagai suatu kumpulan sumber daya manusia atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu: 1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

20 9 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. 6. Blok Kendali (Controls Block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan, kegagalan dari sistem itu sendiri, kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. (Jogiyanto, 2009 : 12) Pengelompokan Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:

21 10 1. Transaction Processing Systems (TPS), yaitu sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. 2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS) yang bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi untuk mentransformasikan atau memanipulasikan data. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan dokter dengan membantu menciptakan pengetahuan baru. 3. Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data). 4. Decision Support Systems (DSS), memiliki sifat yang hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. 5. Sistem Ahli atau Expert System (ES) dan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dimana AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesinmesin yang berfungsi secara cerdas, sedangkan sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-

22 11 based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi serta menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. 6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW) dimana GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. 7. Executive Support Systems (ESS) yang tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor. Ilustrasi pengelompokan sistem informasi dapat dilihat pada gambar 2.1: Gambar 2.1. Pengelompokan Sistem Informasi Sumber : Kendall, K.E. dan J.E.Kendall (I) (2010 : 2) 2.2. Data Mining Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual. (Hermawati, 2013:3).

23 12 Gambar 2.2. Kajian Umum Data Mining Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.2, data mining merupakan pusat dari beberapa kajian, yaitu estimasi, seleksi variabel, clustering, visualisasi, market basket analysis dan klasifikasi. Data mining merupakan bidang dari beberapa bidang keilmuan yang menyatukan teknik dari pembelajaran mesin, pengenalan pola, statistik, database dan visualisasi untuk penanganan permasalahan pengambilan informasi dari database yang besar. (Larose, 2005:2). Data mining adalah analisis otomatis dari data yang berjumlah besar atau kompleks dengan tujuan untuk menemukan pola atau kecenderungan yang penting yang biasanya tidak disadari keberadaannya. (Hermawati, 2013:2). Data mining dapat didefinisikan sebagai ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang berada pada basis data yang besar yang selama ini tidak diketahui, tetapi mempunyai potensi informasi yang bermanfaat yang dikenal sebagai knowledge. Konsep data mining muncul dikarenakan timbulnya data explosion akibat dari penumpukan data oleh sistem pengolahan basis data terpadu di suatu organisasi. Proses data mining menggunakan berbagai

24 13 perangkat analisis data untuk menemukan pola dan hubungan dalam data yang mungkin dapat digunakan untuk membuat prediksi yang valid. Data mining menganalisis data untuk menemukan informasi yang tersembunyi pada sejumlah besar data yang disimpan. Data mining merupakan proses yang berbeda dengan analisis statistik biasa. Tabel berikut menyajikan perbandingan di antara keduanya Tabel 2.1. Perbandingan Analisis Statistik dengan Data Mining Analisis Statistik Biasanya dimulai dengan hipotesis (sebuah pertanyaan atau asumsi) Untuk menyesuaikan dengan hipotesisnya maka dibangun sebuah persamaan Hanya menggunakan data numerik Dapat dilakukan pencarian dan penyaringan terhadap data kotor selama proses analisisnya Data Mining Data mining tidak membutuhkan hipotesis Algoritma data mining dapat dengan otomatis mengembangkan persamaan tersebut Tool data mining dapat menggunakan tipe data yang berbeda-beda, tidak hanya data numerik Data mining bergantung pada data yang bersih dan terdokumentasi dengan baik Hasil yang diperoleh diinterpretasikan sendiri dan menyampaikan hasil tersebut kepada manajer dan eksekutif perusahaan Hasil data mining sulit diinterpretasikan, dan masih harus melibatkan ahli statistik dalam menganalisis hasil tersebut dan menyampaikan hasil tersebut kepada eksekutif organisasi

25 14 Hasil dari operasi data mining berupa tabel-tabel dan file-file yang berisi data analisis yang dapat diakses dengan query dan reporting tools. Terdapat empat operasi umum data mining, yaitu : a. Predictive and Classification Modeling, yang biasa digunakan untuk memperkirakan suatu kejadian khusus. Diasumsikan bahwa seorang analis mempunyai pertanyaan khusus untuk ditanyakan. b. Link Analysis, yang digunakan untuk mencari hubungan antara record-record pada basis data. c. Database Segmentation, yang digunakan untuk mengelompokkan recordrecord yang berhubungan ke dalam segmen-segmen. Pengelompokkan ini merupakan langkah pertama dari pemilihan data, sebelum operasi data mining lainnya dilakukan. d. Deviation Detection, yang digunakan untuk mencari record-record yang dipandang tidak normal dan memberikan alasan untuk anomali tersebut. Hal-hal penting yang terkait dengan data mining, yaitu: 1. Data mining merupakan suatu proses otomatis terhadap data yang sudah ada. 2. Data yang akan diproses berupa data yang sangat besar. 3. Tujuan data mining adalah mendapatkan hubungan atau pola yang mungkin memberikan indikasi yang bermanfaat. Hubungan yang dicari dalam data mining dapat berupa hubungan antara dua atau lebih objek dalam satu dimensi yang sama. Misalnya dalam dimensi produk dapat dilihat keterkaitan (asosiasi) pembelian suatu produk dengan produk yang lain. Selain itu, hubungan juga dapat dilihat antara dua atau lebih atribut dan dua atau lebih objek.

26 15 Ciri-ciri masalah yang sesuai untuk diselesaikan dengan teknik data mining adalah sebagai berikut. 1. Memerlukan keputusan yang bersifat knowledge-based. 2. Mempunyai lingkungan yang berubah. 3. Metode yang ada sekarang bersifat sub-optimal. 4. Tersedia data yang bisa diakses, cukup, dan relevan. 5. Memberikan keuntungan yang tinggi jika keputusan yang diambil tepat. (Piatetsky & Shapiro, 2006:11) 2.3. Tahapan Data Mining Istilah data mining dan Knowledge Discovery in Databases (KDD) sering kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut memliki konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain. Salah satu tahapan dalam keseluruhan proses KDD adalah data mining. Data yang ada tidak dapat langsung diolah dengan menggunakan sistem data mining. Data tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal, dan waktu komputasinya lebih minimal. Proses persiapan data ini sendiri dapat mencapai 60% dari keseluruhan proses dalam data mining. Proses KDD secara garis besar terdiri dari 5 tahapan yaitu data selection, pre-processing/cleaning, transformation, data mining dan interpretation/evaluation. Proses KDD digambarkan pada Gambar 2.3 berikut ini.

27 16 Gambar 2.3. Proses KDD Sumber : Han, et al. (2012:7) Data mining merupakan salah satu langkah dalam proses penemuan pengetahuan yang terdiri dari iterasi urutan langkah-langkah seperti terlihat pada gambar 2.3, yaitu: 1. Data Selection Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data operasional perlu dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai. Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses data mining, disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari basis data operasional. 2. Pre-processing/ Cleaning Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses cleaning pada data yang menjadi fokus KDD. Proses cleaning mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak (tipografi).

28 17 Juga dilakukan proses enrichment, yaitu proses memperkaya data yang sudah ada dengan data atau informasi lain yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti data atau informasi eksternal. 3. Transformation Coding adalah proses transformasi pada data yang telah dipilih, sehingga data tersebut sesuai untuk proses data mining. Proses coding dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data. 4. Data Mining Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara keseluruhan. 5. Interpretation/Evaluation Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari proses KDD yang disebut interpretation. Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesis yang ada sebelumnya. (Han,et al., 2012:8)

29 Arsitektur Data Mining Data mining merupakan proses pencarian pengetahuan yang menarik dari data berukuran besar yang disimpan dalam basis data, data warehouse atau tempat penyimpanan informasi lainnya. Gambar 2.4. Arsitektur Data Mining Sumber : Han, et al. (2012:10) Arsitektur sistem data mining memiliki komponen-komponen utama seperti terlihat pada gambar 2.4, yaitu: a. Database, data warehouse, World Wide Web, atau tempat penyimpanan informasi lainnya

30 19 Berupa satu atau banyak database, data warehouse, spreadsheet, ataupun tempat penyimpanan informasi lainnya. Data cleaning, data integration dan data selection dapat dijalankan pada data tersebut. b. Database dan data warehouse server Komponen ini bertanggung jawab dalam pengambilan data yang relevan, berdasarkan permintaan pengguna. c. Knowledge Based Komponen ini merupakan domain knowledge yang digunakan untuk memandu pencarian atau mengevaluasi pola-pola yang dihasilkan. Pengetahuan tersebut meliput hirarki konsep yang digunakan untuk mengorganisasikan atribut atau nilai atribut kedalam level abstraksi yang berbeda. Pengetahuan tersebut juga dapat berupa kepercayaan pengguna (user belief), yang dapat digunakan untuk menentukan kemenarikan pola yang diperoleh. d. Data mining engine Bagian ini merupakan komponen penting dalam arsitektur sistem data mining. Komponen ini terdiri dari modul-modul fungsional seperti karakterisasi, asosiasi, klasifikasi, dan analisis cluster. e. Ghrapical user interface (GUI) Modul ini berkomunikasi dengan pengguna dan data mining. Melalui komponen ini, pengguna berinteraksi dengan sistem menggunakan query. (Han, et al., 2012:9-10)

31 Pengelompokan Fungsi Data Mining Pengelompokan fungsi data mining berdasarkan teknik dan tugas yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Deskripsi Terkadang penelitian analisis secara sederhana ingin mencoba mencari cara untuk menggambarkan pola dan kecenderungan yang terdapat dalam data. Sebagai contoh, petugas pengumpulan suara mungkin tidak dapat menemukan keterangan atau fakta bahwa siapa yang tidak cukup profesional akan sedikit didukung dalam pemilihan presiden. Deskripsi dari pola dan kecenderungan sering memberikan kemungkinan penjelasan untuk suatu pola atau kecenderungan. 2. Estimasi Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi lebih ke arah numerik daripada ke arah kategori. Model dibangun menggunakan record lengkap yang menyediakan nilai dari variabel target sebagai nilai prediksi. Selanjutnya, pada peninjauan berikutnya estimasi nilai dari variabel target dibuat berdasarkan nilai variabel prediksi. Sebagai contoh, akan dilakukan estimasi tekanan darah sistolik pada pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis kelamin, indeks berat badan, dan level sodium darah. Hubungan antara tekanan darah sistolik dan nilai variabel tertentu dalam proses pembelajaran akan menghasilkan model estimasi. Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk kasus baru lainnya.

32 21 3. Prediksi Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa dalam prediksi nilai dari hasil akan terjadi di masa mendatang. Contoh prediksi dalam bisnis dan penelitian adalah sebagai berikut. a. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan datang. b. Prediksi presentase kenaikan kecelakaan lalu lintas tahun depan jika batas bawah kecepatan dinaikkan. Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam klasifikasi dan estimasi dapat pula digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk prediksi. 4. Klasifikasi Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Sebagai contoh, penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah. Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian adalah : a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan transaksi yang curang atau bukan. b. Menentukan apakah suatu pengajuan hipotek oleh nasabah merupakan suatu kredit yang baik atau buruk. c. Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk mendapatkan kategori penyakit yang mungkin dideritanya. 5. Pengklusteran Pengklusteran merupakan pengelompokan record, pengamatan, atau memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki kemiripan.

33 22 Cluster adalah kumpulan record yang memiliki kemiripan satu dengan yang lainnya dan memiliki ketidakmiripan dengan record-record dalam cluster lain. Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian adalah: a. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari gen, untuk mendapatkan kemiripan perilaku dari gen dalam jumlah besar. b. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen untuk target pemasaran dari suatu produk bagi perusahaan yang memiliki dana pemasaran yang kecil. c. Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu melakukan pemisahan terhadap perilaku finansial dalam baik dan mencurigakan. 6. Asosiasi Fungsi asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang muncul dalam satu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut market basket analysis (analisis keranjang pasar). Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah : a. Menemukan barang dalam supermarket yang dibeli secara bersamaan dan barang yang tidak pernah dibeli secara bersamaan. b. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan telekomunikasi seluler yang diharapkan untuk memberikan respons positif terhadap penawaran upgrade layanan yang diberikan. (Hermawati, 2012:14-18) 2.6. Algoritma Apriori Algoritma apriori adalah algoritma pengambilan data dengan aturan asosiatif (association rule) untuk menentukan hubungan asosiatif suatu kombinasi item (Kusrini, 2007:7). Algoritma apriori termasuk jenis aturan asosiatif pada data

34 23 mining. Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item. Association Rule dilakukan melalui mekanisme penghitungan support dan confidence dari suatu hubungan item. Sebuah rule asosiasi dikatakan interesting jika nilai support adalah lebih besar dari minimum support dan juga nilai confidence adalah lebih besar dari minimum confidence. Algoritma apriori ini akan cocok untuk diterapkan bila terdapat beberapa hubungan item yang ingin dianalisis Konsep Association Rules dengan Algoritma Apriori Asosiasi merupakan pengidentifikasian hubungan antara berbagai peristiwa yang terjadi pada satu waktu. Pendekatan asosiasi tersebut menekankan sebuah kelas masalah yang dicirikan dengan analisis keranjang pasar. Dalam bidang eceran, ada suatu usaha untuk mengidentifikasi produk-produk apa yang terjual pada tingkat tertentu. Peneliti akan menjelaskan cara membangun aplikasi untuk mengelompokkan data barang berdasarkan kecenderungannya yang muncul bersamaan dalam suatu transaksi menggunakan algoritma apriori. Algoritma apriori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. Selain apriori, yang termasuk dalam golongan asosiasi adalah metode Generalized Rule Induction dan Algoritma Hash Based. Aturan yang menyatakan asosiasi antara beberapa atribut sering disebut affinity analysis atau market basket analysis. Penerapan algoritma apriori dalam penelitian ini diharapkan akan menemukan pola berupa produk yang sering dibeli bersamaan. Pola tersebut bisa

35 24 digunakan untuk menempatkan produk yang sering dibeli bersamaan dalam sebuah area yang saling berdekatan, merancang tampilan produk di katalog, merancang kupon diskon (untuk diberikan kepada pelanggan yang membeli produk tertentu), merancang penjualan paket, dan lain-lain (Kusrini, 2007:8) Analisis Asosiasi dengan Algoritma Apriori Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item. Contoh dari aturan asosiatif dari analisis pembelian di suatu pasar swalayan adalah mengetahui besarnya kemungkinan seorang pelanggan untuk membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut, pemilik pasar swalayan bisa mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran menggunakan kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Analisis asosiasi menjadi terkenal karena aplikasinya untuk menganalisis isi keranjang belanjaan di pasar swalayan. (Kusrini, 2007:10). Analisis asosiasi menjadi terkenal karena aplikasinya untuk menganalisis isi keranjang belanja di pasar atau yang sering disebut dengan istilah market basket analysis. Analisis asosiasi ini juga merupakan salah satu teknik data mining yang menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainnya. Salah satu tahap dari analisis asosiasi yang berupa analisis pola frekuensi tinggi (frequent pattern mining) telah menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien.

36 25 Penting tidaknya suatu aturan asosiatif bisa diketahui menggunakan dua parameter, support (nilai penunjang) yaitu persentase kombinasi item tersebut dalam database dan confidence (nilai kepastian) yaitu kuatnya hubungan antar item dalam aturan asosiasi. Association Rule Mining meliputi dua tahap, yaitu: a. Mencari kombinasi yang paling sering terjadi dari suatu itemset (frequent itemset). b. Mendefinisikan Association Rule dari frequent itemset yang telah dibuat sebelumnya. Aturan asosiasi biasanya dinyatakan dalam bentuk tertentu, misalnya : (roti, mentega) (susu) (support = 40%, confidence = 50%) Artinya, 50% dari transaksi di database yang memuat item roti dan mentega juga memuat item susu. Sementara 40% dari seluruh transaksi yang ada di database memuat ketiga item tersebut. Berdasarkan aturan asosiasi tersebut, bisa juga diartikan seorang konsumen yang membeli roti dan mentega memiliki kemungkinan sebesar 50% untuk juga membeli susu. Aturan tersebut cukup signifikan, karena mewakili 40% dari catatan transaksi selama ini. Analisis asosiasi didefinisikan sebagai suatu proses untuk menemukan semua aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk support (minimum support) dan syarat minimum untuk confidence (minimum confidence). Dengan pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. (Hermawati, 2013:17-18).

37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Jadwal Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Metro Makmur Nusantara yang berlokasi di Medan Plaza Medan. Penelitian ini dimulai dari November 2014 dan berakhir pada April Penelitian di lapangan ditujukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses perancangan dan pembuatan sistem usulan. Jadwal kegiatan dapat dilihat seperti pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian November Desember Januari Februari Maret April Waktu Kegiatan Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem Uji Coba Sistem Penulisan Lap. Skripsi 26

38 Kerangka Kerja Adapun tahapan dan langkah-langkah pengembangan sistem ini dapat digambarkan dalam bentuk diagram seperti diperlihatkan pada Gambar 3.1 berikut. Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem Uji Coba Sistem Gambar 3.1. Kerangka Kerja Penelitian Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut.

39 28 1. Penelitian Lapangan (Field Research) a. Wawancara Penulis mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan staf yang berperan aktif dalam bagian penjualan, seperti kasir, staf merchandising, staf marketing, staf persediaan, dan manajer. b. Pengamatan Penulis memperoleh data dengan mengamati secara langsung sistem informasi yang berjalan pada PT. Metro Makmur Nusantara dan mencoba menjelaskannya pada penelitian ini. c. Studi dokumen Penulis mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan cara mengamati laporan transaksi penjualan pada PT. Metro Makmur Nusantara 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi juga dikumpulkan penulis dari buku dan sumber-sumber lainnya di internet Analisa Sistem PT. Metro Makmur Nusantara telah menggunakan sistem informasi Magic Retail Information System (MARIS) untuk menyimpan dan mengelola seluruh data penjualan pada perusahaan. Masalah yang sering terjadi di PT. Metro Makmur Nusantara yaitu program yang diterapkan hanya dapat melakukan pengontrolan data pembelian dan penjualan saja.

40 29 Program yang diterapkan ini belum dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan seperti menganalisis keranjang belanja dari konsumen. Hal ini sangat diperlukan sehingga pihak manajemen supermarket dapat melakukan pengaturan tata letak rak, dimana barang yang sering dibeli secara bersamaan dapat dikelompokkan ke dalam suatu area, sehingga dapat lebih mempermudah dan meningkatkan kenyamanan konsumen. Oleh karena itu, sistem informasi penentuan layout produk pada Metro Supermarket ini akan dirancang berdasarkan hasil data mining dari data transaksi penjualan produk-produk, sehingga data transaksi tersebut dapat diolah menjadi knowledge yang dapat menaikkan laba bisnisnya dengan penentuan layout barang yang lebih optimal Perancangan Sistem Prosedur kerja dari sistem usulan dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Pertama-tama akan dilakukan input data awal pada menu Master, seperti data Barang, Rak, dan Posisi Barang. 2. Kemudian, data transaksi penjualan akan dicatat pada form Penjualan. 3. Selanjutnya, user akan memilih kategori barang, mengimpor data transaksi penjualan, serta meng-input-kan nilai minimum support dan minimum confidence pada form Association Rule. 4. Setelah didapatkan hasil asosiasi berdasarkan data penjualan, maka penentuan dan perbaikan layout barang dapat diproses pada form Penentuan Layout. 5. Agar dapat memperoleh informasi mengenai semua proses transaksi yang terjadi, maka data transaksi tersebut akan diolah dan dibuat menjadi bentuk

41 30 laporan. Pada laporan juga disediakan fasilitas pencarian data, sehingga staf perusahaan dapat mencari data yang diperlukan pada laporan secara cepat Pembangunan Sistem Sistem akan dibuat dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Basic 2010 dan database dirancang dengan aplikasi Microsoft Access Uji Coba Sistem Proses dilanjutkan dengan melakukan coding terhadap perangkat lunak untuk melakukan koneksi ke database dan melakukan proses testing and debugging terhadap coding yang dirancang tersebut.

42 BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa Dalam melakukan proses transaksinya, PT. Metro Makmur Nusantara sudah menggunakan sistem informasi yang terintegrasi, dengan nama MARIS yang merupakan singkatan dari Magic Retail Information System. Aplikasi MARIS adalah suatu aplikasi client-server yang dirancang dengan bahasa pemrograman Magic, menggunakan aplikasi database dbase sebagai aplikasi penyimpan data, dan menggunakan file.txt dan sebuah aplikasi DOS sebagai laporannya. Aplikasi MARIS terdiri dari aplikasi yang digunakan oleh bagian buyer, receiving, audit, accounting, dan aplikasi Point of Sales (POS) yang digunakan untuk mengelola transaksi penjualan. Untuk menjalankan aplikasi client MARIS dibutuhkan sebuah komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut. 1. Sistem Operasi Windows 98 ke atas, baik itu Windows 98 SE, Windows ME ataupun Windows XP. 2. Processor Pentium 166 MHz. 3. Memory 32 MB. 4. Monitor VGA. Untuk menjalankan aplikasi penjualan sistem MARIS membutuhkan sebuah cash register khusus dengan spesifikasi minimum sebagai berikut. 1. Sistem Operasi DOS

43 32 2. Processor Memori 8 MB. 4. Monitor VGA. 5. Customer Display. 6. Cash Drawer. 7. Printer. Sementara itu untuk menjalankan aplikasi server MARIS, dibutuhkan sebuah server dengan spesifikasi minimum sebagai berikut. 1. Sistem Operasi Windows 2000 Server. 2. Processor Pentium GHz. 3. Memori 128 MB. 4. Monitor VGA. Setelah mengamati sistem berjalan pada PT. Metro Makmur Nusantara dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa kelemahan dari sistem tersebut antara lain : 1. Pelanggan sering kesulitan mencari barang-barang yang ingin dibeli karena barang yang ingin dibeli tidak terletak berdekatan. 2. Belum tersedia informasi yang diperlukan untuk melakukan proses pengaturan rak. Adapun proses penjualan barang pada sistem yang berjalan pada PT. Metro Makmur Nusantara dapat dijelaskan pada gambar 4.1. sebagai berikut.

44 33 Gambar 4.1. Flowchart Diagram Proses Penjualan Proses penjualan dimulai dengan pelanggan mencari dan mengambil barang yang ingin dibelinya. Setelah itu, maka barang yang dibeli akan diberikan kepada kasir untuk dihitung total penjualan barang kepada pelanggan. Kemudian, akan dicetak struk bukti penjualan yang akan diberikan kepada pelanggan bersama dengan barang yang dibelinya Analisa Dokumen Keluaran Dokumen keluaran yang terdapat pada sistem informasi operasional yang sedang berjalan pada perusahaan disajikan dengan menggunakan aplikasi MARIS yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola seluruh data penjualan pada perusahaan. Berikut adalah uraian hasil analisa dari laporan yang dihasilkan beserta tampilannya.

45 34 1. Laporan Penjualan Laporan ini menampilkan tanggal terjadinya transaksi penjualan, nomor departemen, nama departemen, kuantitas yang terjual, jumlah penjualan, harga pokok, dan laba yang diperoleh perusahaan. Laporan penjualan disajikan menurut urutan kronologisnya dan harus disortir kembali menurut nama departemen apabila ada permintaan dari store manager atas laporan tersebut. Laporan ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Gambar 4.2. berikut merupakan tampilan dari laporan penjualan. LAPORAN PENJUALAN [hari] [bulan] [tahun] DEPT NAMA QTY JUMLAH HARGA POKOK LABA 1 ROTI EDEN BAKERY 237 1,550, ,479, BERAS DAN GARAM , , MINUMAN & JELLY 657 3,647, ,035, BISKUIT ,078, ,014, SABUN ,488, ,816, TOTAL 27,541, ,059, , , , ,063, ,671, ,481, Gambar 4.2. Laporan Penjualan Nama Fungsi : Laporan Penjualan : Menampilkan data rincian penjualan per departemen setiap hari Media Distribusi Frekuensi Volume Hasil Analisa : Kertas : Store Manager : Setiap hari secara periodik : Satu kali per hari : Laporan telah cukup memadai, namun masih memiliki

46 35 kekurangan, yaitu laporan tidak dapat menghasilkan informasi mengenai barang yang sering dibeli secara bersamaan Analisa Dokumen Masukan Masukan (input) yang terdapat pada sistem informasi yang sedang berjalan pada perusahaan, yaitu: 1. Data Barang Data barang ini dimasukkan ke dalam program MARIS melalui interface Product Master, seperti terlihat pada gambar 4.3. berikut. Gambar 4.3. Interface Pengisian Data Barang

47 36 PT. Metro Makmur Nusantara merincikan daftar barang yang tersedia untuk dijual dengan menggunakan Microsoft Excel dan akan dicetak keluar untuk dijadikan referensi bagi Staf Marketing. Gambar 4.4. menunjukkan daftar barang dari perusahaan. DAFTAR BARANG Kode Barang Nama Barang Satuan Harga LAYS POTATO SEAWEED 75 GR PCS CHIKI STICK STRW 5X20 GR PCS QTELA ORIGINAL 75 GR PCS 6500 Gambar 4.4. Daftar Barang Nama Fungsi Media Distribusi Frekuensi Volume Hasil Analisa : Daftar Barang : Menampilkan rincian data barang : Kertas : Staf Marketing : Setiap kali terjadi penambahan tipe barang baru : Satu kali per penambahan tipe barang baru : Laporan telah bagus, karena telah mencakupkan semua data rincian barang Analisa Kebutuhan Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisa terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan customer. Panduan ini dikenal dengan analisa PIECES (performance, information,

48 37 economic, control, eficiency, dan services). Dari analisa ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. 1. Kinerja (Performance) Sistem informasi yang berjalan di PT. Metro Makmur Nusantara hanya mampu melakukan kalkulasi serta pencatatan transaksi pembelian dan penjualan. Namun, pencatatan transaksi tersebut belum dimanfaatkan untuk menentukan tata letak (layout) barang. 2. Informasi (Information) Sistem informasi yang berjalan di PT. Metro Makmur Nusantara masih belum dapat menggambarkan pola konsumsi konsumen yang akan berpengaruh terhadap tata letak barang di dalam rak. 3. Ekonomi (Economic) Penggunaan biaya yang berhubungan dengan tata letak barang belum diketahui. Namun, dengan adanya sistem informasi ini akan dapat mengurangi biaya paperless system pada perusahaan. 4. Pengendalian (Control) Sistem informasi yang berjalan di PT. Metro Makmur Nusantara belum dapat membantu pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan dalam penentuan tata letak barang sesuai dengan keinginan konsumen. 5. Efisiensi (Efficiency) Sistem informasi yang berjalan di PT. Metro Makmur Nusantara masih belum bisa menggambarkan pola konsumsi konsumen dari data transaksi yang

49 38 diperoleh dari konsumen karena data transaksi tersebut hanya disimpan dan belum dimanfaatkan. 6. Pelayanan (Service) Dalam penempatan tata letak barang masih kurang akurat karena hanya berdasarkan persepsi manajemen saja dengan mengkategorikan produkproduk yang ada dan belum meninjau dari segi konsumen Data Flow Diagram (DFD) Identifikasi kebutuhan sistem informasi operasional pada PT. Metro Makmur Nusantara dapat dilihat pada Data Flow Diagram Gambar 4.5. dan Gambar 4.6. Gambar 4.5. Diagram Konteks Sistem Informasi

50 39 Data Rak Merchandise Staf Gudang Data Barang Pencatatan Data Barang Pencatatan Data Rak Record Barang Record Rak Barang Rak Record Rak 4.0 Record Barang Record Barang Penentuan Posisi Barang pada Rak Informasi Posisi Rak dari Barang Record Penjualan Hasil Perhitungan Apriori Manajer Penjualan 3.0 Record Penjualan Pencatatan Data Penjualan Staf Penjualan Data Penjualan Gambar 4.6. Data Flow Diagram Level 0 dari Sistem Informasi 4.3. Perancangan Sistem Usulan Perancangan fisik yang terdapat pada sistem usulan ini mencakup perancangan keluaran, masukan, struktur menu, dan basis data. Berikut perinciannya Perancangan Masukan Perancangan masukan pada sistem usulan, yaitu berupa tampilan antarmuka yang disediakan sebagai tempat pengisian data. Perancangan masukan dapat dilihat pada perincian berikut ini.

51 40 1. Rancangan Form Master Barang. Rancangan form ini dibuat untuk melakukan penambahan atau penghapusan atas data yang berhubungan dengan barang. Rancangan form Master Barang dapat dilihat pada Gambar 4.7. Baru Simpan Hapus Keluar Kode Barang Nama Barang Satuan Jenis Barang Keterangan Kategori Harga Gambar 4.7. Rancangan Form Master Barang Nama Masukan : Form Master Barang Fungsi : Melakukan proses penyimpanan, pengubahan, dan penghapusan data barang Keterangan : a. Kode barang merupakan primary key dalam tabel Barang, yang berarti bahwa kode barang bersifat unik dan tidak boleh ada data yang sama. b. Data input disimpan dalam tabel Barang.

52 41 c. Data Barang tidak dapat diedit dan dihapus apabila data barang tersebut telah digunakan pada transaksi penjualan. d. Pilihan dari jenis barang mencakup Food dan Non-Food. e. Data Kategori diambil dari tabel Kategori. 2. Rancangan Form Master Kategori Rancangan form ini dibuat untuk melakukan penambahan atau penghapusan atas data-data yang berhubungan dengan kategori barang. Rancangan form Master Kategori dapat dilihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8. Rancangan Form Master Kategori Nama Masukan Fungsi : Form Master Kategori : Melakukan proses penyimpanan, pengubahan, dan penghapusan data kategori barang Keterangan : a. Kategori merupakan primary key dalam tabel Kategori, yang berarti bahwa kategori bersifat unik dan tidak boleh ada data yang sama. b. Data input disimpan dalam tabel Kategori.

53 42 3. Rancangan Form Master Rak Rancangan form ini dibuat untuk melakukan penambahan atau penghapusan atas data yang berhubungan dengan rak yang terdapat pada supermarket. Rancangan form Master Rak dapat dilihat pada Gambar 4.9. Gambar 4.9. Rancangan Form Master Rak Nama Masukan Fungsi : Form Master Rak : Melakukan proses penyimpanan, pengubahan dan penghapusan data rak Keterangan : a. Kode Rak merupakan primary key dalam tabel Rak, yang berarti bahwa kode Rak bersifat unik dan tidak boleh ada data yang sama. b. Data input disimpan dalam tabel Rak.

54 43 4. Rancangan Form Master User Rancangan form ini dibuat untuk melakukan penambahan atau penghapusan atas data-data yang berhubungan dengan user yang akan menggunakan sistem. Rancangan form Master User dapat dilihat pada Gambar Gambar Rancangan Form Master User Nama Masukan : Form Master User Fungsi : Melakukan proses penyimpanan, pengubahan, dan penghapusan data user yang akan menggunakan sistem Keterangan : a. Nama User merupakan primary key dalam tabel User, yang berarti bahwa nama user bersifat unik dan tidak boleh ada data yang sama. b. Data input disimpan dalam tabel UserList. 5. Rancangan Form Login Rancangan form ini dibuat untuk melakukan pengisian data user yang akan menggunakan sistem. Form ini merupakan form yang akan muncul pertama kali pada saat menjalankan sistem. Rancangan form Login dapat dilihat pada Gambar 4.11.

55 44 Gambar Rancangan Form Login Nama Masukan Fungsi : Form Login : Melakukan proses pengisian data user yang akan menggunakan sistem 6. Rancangan Form Denah Rak Rancangan form ini dibuat untuk melakukan pemilihan dan penentuan posisi rak. Form ini dapat diakses dengan mengklik tombol Posisi Rak pada form Master Rak. Rancangan form Denah Rak dapat dilihat pada Gambar Gambar Rancangan Form Denah Rak

56 45 Nama Masukan Fungsi : Form Denah Rak : Melakukan proses penentuan dan pemilihan posisi rak 7. Rancangan Form Transaksi Penjualan. Rancangan form ini dibuat untuk melakukan penambahan atau penghapusan atas data yang berhubungan dengan transaksi penjualan. Rancangan form Transaksi Penjualan dapat dilihat pada Gambar Gambar Rancangan Form Transaksi Penjualan Nama Masukan Fungsi : Form Transaksi Penjualan : Melakukan proses penyimpanan, pengubahan dan penghapusan data penjualan

57 46 Keterangan : Nomor faktur merupakan primary key dalam tabel FakturJual, yang berarti bahwa nomor faktur bersifat unik dan tidak boleh ada data yang sama. 8. Rancangan Form Transfer Data dari MARIS Rancangan form ini dibuat untuk melakukan proses transfer data dari database MARIS ke database yang digunakan oleh sistem. Rancangan form Transfer Data dari MARIS dapat dilihat pada gambar Transfer Data x Periode sampai Proses Tutup Gambar Rancangan Form Transfer Data dari MARIS Nama Masukan Fungsi : Form Transfer Data dari MARIS : Melakukan proses transfer data dari database MARIS Keterangan : a. Klik tombol Proses untuk memulai proses transfer data. b. Proses transfer data akan menyimpan dan menambah data pada tabel Barang, Kategori, Penjualan dan Penjualan Detail. 9. Rancangan Form Pengaturan Tata Letak Rak Rancangan form ini dibuat untuk melakukan proses penentuan tata letak rak pada supermarket dengan menggunakan algoritma Apriori. Rancangan form Pengaturan Tata Letak Rak dapat dilihat pada gambar 4.15.

58 47 Gambar Rancangan Form Pengaturan Tata Letak Rak Nama Masukan Fungsi : Form Proses Pengaturan Tata Letak Rak : Melakukan proses penentuan tata letak barang di rak pada supermarket Keterangan : a. Klik tombol Proses untuk memulai proses penentuan tata letak rak. b. Data jenis barang, kode barang dan nama barang akan diambil dari tabel Barang. c. Data rak akan diambil dari tabel Rak. 10. Rancangan Form Hasil Denah Rak Rancangan form ini dibuat untuk menampilkan hasil pengaturan tata letak barang pada rak berdasarkan pada hasil yang diperoleh dari algoritma Apriori. Rancangan form Hasil Denah Rak dapat dilihat pada gambar 4.16.

59 48 Gambar Rancangan Form Hasil Denah Rak Nama Masukan Fungsi : Form Hasil Denah Rak : Menampilkan tata letak barang pada rak Keterangan : a. Posisi rak akan ditentukan berdasarkan hasil dari algoritma Apriori. b. Hasil pengaturan posisi rak berdasarkan pada posisi barang tertentu yang dijadikan sebagai acuan. c. Klik tombol Simpan untuk menyimpan hasil penentuan denah rak ke dalam sebuah file teks.

60 Rancangan Form Perhitungan Apriori. Rancangan form ini digunakan untuk menampilkan detail perhitungan dari algoritma Apriori. Rancangan form Perhitungan Apriori ini dapat dilihat pada gambar Perhitungan Apriori x Periode sampai Food Non Food Min Support Min Confidence Proses Simpan Gambar Rancangan Form Perhitungan Apriori Nama Masukan Fungsi : Form Perhitungan Apriori : Menampilkan detail perhitungan dari algoritma apriori Keterangan : a. Klik tombol Simpan untuk menyimpan detail proses perhitungan ke dalam sebuah file teks Perancangan Struktur Menu Bentuk rancangan struktur menu dari sistem usulan dapat dilihat pada gambar berikut.

61 50 Gambar Rancangan Struktur Menu Kamus Data Dari analisa sistem berjalan yang telah penulis lakukan, penulis menyimpulkan bahwa dibutuhkan suatu database untuk menyimpan data pada sistem informasi. Berikut adalah kamus data yang diperlukan. 1. Data Barang = KodeBarang + NamaBarang + JenisBarang + Satuan Kategori + Harga + (Keterangan) 2. Data Rak = KodeRak + NamaRak + PosisiRak + (Keterangan) 3. Data Penjualan = NoFaktur + TglFaktur + TotalHarga + TotalQty + (Keterangan) 4. Item Data Penjualan = NoFaktur + KodeBarang + Qty + Harga 5. Data Kategori = Kategori 6. Data User = UserName + UserPwd + UserType + (Keterangan) Hubungan Antar Tabel Rancangan hubungan antar tabel dari sistem pengaturan tata letak rak pada PT. Metro Makmur Nusantara Medan dapat dilihat pada Gambar 4.19.

62 51 Gambar Hubungan Antar Tabel pada Sistem Usulan Perancangan Database Perancangan database dilakukan dengan menggunakan Microsoft Access Desain database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur tabel. Adapun tabel yang terdapat dalam database adalah sebagai berikut. 1. Tabel Barang, berfungsi untuk mencatat data dari barang yang tersedia untuk dijual pada supermarket. Nama Tabel Primary Key : Barang : KodeBarang Struktur : Tabel 4.1. Struktur Tabel Barang Field Type Size Description KodeBarang Text 10 Kode barang NamaBarang Text 50 Nama barang JenisBarang Text 50 Satuan barang Satuan Text 50 Jenis barang Keterangan Text 50 Keterangan tambahan mengenai barang Kategori Text 50 Kategori barang Harga Number Double Harga barang

63 52 2. Tabel Rak, berfungsi untuk mencatat data dari rak yang terdapat pada supermarket. Nama Tabel Primary Key : Rak : KodeRak Struktur : Tabel 4.2. Struktur Tabel Rak Field Type Size Description KodeRak Text 10 Kode rak NamaRak Text 50 Nama rak PosisiRak Text 10 Posisi rak Keterangan Text 50 Keterangan tambahan mengenai Agen 3. Tabel TJual, berfungsi untuk mencatat data transaksi penjualan. Nama Tabel Primary Key : TJual : NoFaktur Struktur : Tabel 4.3. Struktur Tabel TJual Field Type Size Description NoFaktur Text 20 Nomor faktur TglFaktur Date/Time Short Date Tanggal faktur TotalHarga Number Double Total harga penjualan TotalQty Number Integer Total jumlah ítem barang Keterangan Text 100 Keterangan tambahan lainnya

64 53 4. Tabel TDJual, berfungsi untuk mencatat data transaksi penjualan tiket secara mendetail. Nama Tabel Primary Key : TDJual : NoFaktur Struktur : Tabel 4.4. Struktur Tabel TDJual Field Type Size Description No.Faktur Text 20 Nomor faktur KodeBarang Text 10 Kode barang yang dijual Qty Text 10 Jumlah item barang yang dijual Harga Number Double Harga satuan barang 5. Tabel TKategori, berfungsi untuk mencatat data-data kategori barang. Nama Tabel : TKategori Primary Key : Kategori Struktur : Tabel 4.5. Struktur Tabel TKategori Field Type Size Description Kategori Text 50 Kategori barang 6. Tabel UserList, berfungsi untuk mencatat data-data user yang menggunakan sistem. Nama Tabel : UserList

65 54 Primary Key : Kategori Struktur : Tabel 4.6. Struktur Tabel UserList Field Type Size Description UserName Text 20 Nama user UserPwd Text 8 Password user UserType Number Byte Tipe user, yaitu 0 untuk tipe manajer dan 1 untuk tipe karyawan Keterangan Text 255 Keterangan tambahan mengenai user

66 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Untuk menjalankan perangkat lunak, maka dapat mengakses file executable yang tersimpan dalam folder bin >> debug. Tampilan yang pertama kali muncul pada saat menjalankan perangkat lunak dapat dilihat pada gambar 5.1. berikut. Gambar 5.1 Tampilan Form Login Setelah itu, user memasukkan username dan password untuk menggunakan sistem. Apabila data yang dimasukkan tidak terdaftar pada database, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan seperti terlihat pada gambar 5.2. berikut. Gambar 5.2. Tampilan Message Box Apabila data yang dimasukkan terdaftar dalam database, maka sistem akan menampilkan pesan berhasil seperti terlihat pada gambar 5.3. berikut. 55

67 56 Gambar 5.3. Tampilan Message Box Selanjutnya, sistem akan menampilkan form Main yang berisi menu-menu yang dapat diakses oleh user. Pada sistem ini, terdapat dua jenis user, yang memiliki hak aksesnya masing-masing. Jenis user yang terdapat pada sistem adalah sebagai berikut. 1. Staf operasional, yang hanya dapat mengakses menu rak, barang, dan penjualan. Tampilan menu dari form Main untuk staf operasional dapat dilihat pada gambar 5.4. berikut. Gambar 5.4. Tampilan Form Main untuk Staf Operasional

68 57 2. Manajer, yang dapat mengakses semua menu yang terdapat pada perangkat lunak. Tampilan menu dari form Main untuk manajer dapat dilihat pada gambar 5.5. berikut. Gambar 5.5. Tampilan Form Main untuk Manajer Tampilan input dari sistem ini mencakup: 1. Master Barang, yang berfungsi sebagai tempat pengisian, pengubahan, dan penghapusan data barang, seperti terlihat pada gambar 5.6. berikut.

69 58 Gambar 5.6. Tampilan Form Master Barang 2. Master Rak, yang berfungsi sebagai tempat pengisian, pengubahan, dan penghapusan data rak, seperti terlihat pada gambar 5.7. berikut.

70 59 Gambar 5.7. Tampilan Form Master Rak 3. Master Kategori, yang berfungsi sebagai tempat pengisian, pengubahan, dan penghapusan data kategori barang, seperti terlihat pada gambar 5.8. berikut.

71 60 Gambar 5.8. Tampilan Form Master Kategori 4. Master User, yang berfungsi sebagai tempat pengisian, pengubahan, dan penghapusan data user yang akan menggunakan sistem, seperti terlihat pada gambar 5.9. berikut.

72 61 Gambar 5.9. Tampilan Form Master User 5. Transaksi Penjualan, yang berfungsi sebagai tempat pengisian, pengubahan, dan penghapusan data transaksi penjualan barang, seperti terlihat pada gambar berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel yang menyediakan berbagai kebutuhan berkembang pesat bukan hanya di kota besar saja tetapi juga di kota-kota kecil. Untuk memperoleh keuntungan yang

Lebih terperinci

28/10/2010 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM. Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi

28/10/2010 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM. Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi KONSEP DASAR SISTEM Sistem menekankan pada Prosedur : suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) Harvei Desmon Hutahaean 1, Bosker Sinaga 2, Anastasya Aritonang Rajagukguk 2 1 Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Pada jaman modernisasi, teknologi digital mengambil alih dunia dengan terusmenerus berlomba berkreasi tiada henti-hentinya demi tercapainya kemudahan dan kecepatan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan kasus yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Data Mining

TINJAUAN PUSTAKA Data Mining 25 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Definisi sederhana dari data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang ada di database. Secara lengkap, Data mining merupakan

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer/ Informatika

Lebih terperinci

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record

Lebih terperinci

1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi 1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Konsep dan Prinsip Dasar Sistem Informasi. Definisi informasi. Siklusinformasi 7/19/2008. PSI - I Gede Made Karma 1

Pendahuluan. Konsep dan Prinsip Dasar Sistem Informasi. Definisi informasi. Siklusinformasi 7/19/2008. PSI - I Gede Made Karma 1 Pendahuluan Konsep dan Prinsip Dasar Sistem Informasi Oleh I Gede Made Karma Organisasi sangat penting mengelola sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah. Saat ini informasi juga merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah Proses yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh yang sangat besar di dalam kehidupan manusia. Salah satu pengaruh tersebut di bidang informasi yaitu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai penemuan terbaru di dalam pengumpulan dan penyimpanan data telah memungkinkan berbagai organisasi untuk mengumpulkan berbagai data (data pembelian, data nasabah,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA MINIMARKET UD. DIANI DENGAN ALGORITMA CT-PRO

RANCANG BANGUN APLIKASI MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA MINIMARKET UD. DIANI DENGAN ALGORITMA CT-PRO RANCANG BANGUN APLIKASI MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA MINIMARKET UD. DIANI DENGAN ALGORITMA CT-PRO Oleh Gede Agus Eka Kharisma Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang ada, memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Decision Support System Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para pengambilan

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita Anggraeni, Ragil Saputra, Beta Noranita APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... ABSTRAK Analisis asosiasi adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item.aturan asosiatif dari analisis pembelian di suatu pasar swalayan adalah mengetahui besarnya

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Gunawan 1), Alex Xandra Albert Sim 2), Fandi Halim 3), M. Hawari Simanullang 4), M. Firkhan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA Domma Lingga Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket Bab1 Konsep Data Mining POKOK BAHASAN: Konsep dasar dan pengertian Data Mining Tahapan dalam Data Mining Model Data Mining Fungsi Data Mining TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan dalam segala bidang. Baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun penelitian. Penggunaan komputer kini tidak lagi terbatas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan pasar swalayan dewasa ini telah meningkat dengan pesat di

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan pasar swalayan dewasa ini telah meningkat dengan pesat di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan pasar swalayan dewasa ini telah meningkat dengan pesat di Indonesia, ditandai dengan semakin banyak dan menjamurnya pasar swalayan di berbagai tempat.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE Data Warehouse Definisi : Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis yang mendukung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Pemasaran Dalam merancang dan mengembangkan produk, baik yang berupa jasa maupun barang, tidak terlepas dari konsep pemasaran yang bertujuan memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI )

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) DISUSUN OLEH : Aksa Badi : 52007003 Febrin Adrianus : 52007018 Harianto S : 52007024 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK KHARISMA)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mampu mengubah persepsi manusia terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI Fitri Nurchalifatun Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Jl.

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Ahli Manajemen Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto Hartono Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem

Lebih terperinci

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy (Studi Kasus di PT. Telkom Cabang Wonogiri ) Moch. Yusuf

Lebih terperinci

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP Teguh Pradana 1) 1) Program Studi/Prodi Teknik Informatika, STMIK Yadika, email: INTI_PERSADA_SOFTWARE@yahoo.co.id Abstrak: Perkembangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DAN FP-GROWTH DALAM MARKET BASKET ANALYSIS PEMBELIAN OBAT PADA SUATU APOTEK SKRIPSI RAISSA ADITYA RAHAYU

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DAN FP-GROWTH DALAM MARKET BASKET ANALYSIS PEMBELIAN OBAT PADA SUATU APOTEK SKRIPSI RAISSA ADITYA RAHAYU IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DAN FP-GROWTH DALAM MARKET BASKET ANALYSIS PEMBELIAN OBAT PADA SUATU APOTEK SKRIPSI RAISSA ADITYA RAHAYU 111421072 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat sehingga komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Dalam bidang usaha, penggunaan komputer dapat mempermudah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang sedang penulis jalani pada saat ini adalah dengan Analisis Sistem Informasi Penjulanan Tiket

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ANALISIS KERANJANG PASAR DENGAN METODE FUZZY C-COVERING

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ANALISIS KERANJANG PASAR DENGAN METODE FUZZY C-COVERING PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ANALISIS KERANJANG PASAR DENGAN METODE FUZZY C-COVERING KOMPETENSI RPL SKRIPSI NI KADEK DONI JULIARI NIM. 0708605037 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING Andreas Chandra Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : andreaschaandra@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan kebutuhan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan kebutuhan tertentu. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk mempermudah suatu pekerjaan. Karena dengan adanya aplikasi tersebut kita dapat mengolah data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada kajian literatur ini berisi studi pustaka terhadap buku, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian tinjauan pustaka diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis saat ini dituntut selalu inovatif untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Bisnis retail seperti Apotek merupakan bisnis dengan persaingan yang sangat

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Batam, 21 Februari 2011 Pembimbing, Mir atul K. Mufida, S. ST NIK

LEMBAR PENGESAHAN Batam, 21 Februari 2011 Pembimbing, Mir atul K. Mufida, S. ST NIK LEMBAR PENGESAHAN Pembimbing, Mir atul K. Mufida, S. ST NIK. 109057 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini, saya: NIM : 3310801010 Nama : Maria Magdalena adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan Kehadiran teknologi informasi memang dirasakan manfaatnya dalam mempermudah kegiatan dan kerja manusia dalam melakukan pekerjaannya. Lembaga bisnis pastilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya orang suka berbelanja, dan orang-orang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan atau hanya ingin membeli sesuatu barang yang diinginkan. Dalam sebuah

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi. I Gde Dharma Nugraha

Konsep Sistem Informasi. I Gde Dharma Nugraha Konsep Sistem Informasi I Gde Dharma Nugraha Perkembangan Sistem Teknologi Informasi Era Akuntansi (1950-1960-an): Fokus aplikasinya adalah untuk aplikasi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam periode enam tahun terakhir (tahun 2007 2012), jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. Pada tahun 2007, jumlah

Lebih terperinci

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO 80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO ABSTRAK Seiring perkembangan global di era informasi, keberadaan masyarakat mengalami pergeseran pola yang dinamis.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR SISTEM INFORMASI

BAB I PENGANTAR SISTEM INFORMASI BAB I PENGANTAR SISTEM INFORMASI 1.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan pada komponennya. Definisi sistem yang lebih menekankan pada

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI 2011 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI wina.fatimah 2/11/2011 0 P a g e Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan suatu sistem: Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. 2.1. Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang masalah yaitu fenomena perkembangan data yang terus bertambah tetapi informasi yang dihasilkan monoton, sehingga diperlukan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya teknologi informasi maka peran penting sistem informasi terhadap aktifitas bisnis suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3829-3834 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1 TI SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS (52007002), FANDY ADITYA SOEPRIADI(5200707), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem Informasi

Lebih terperinci

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1.

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1. ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA M. Didik R. Wahyudi 1) Fusna Failasufa 2) 1) 2) Teknik Informatika FST UIN Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi Oleh Tujuan : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi BAB I Konsep Dasar Sistem 1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KEUANGAN PADA SMA PANCASILA PURWOREJO. Naskah Publikasi

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KEUANGAN PADA SMA PANCASILA PURWOREJO. Naskah Publikasi ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KEUANGAN PADA SMA PANCASILA PURWOREJO Naskah Publikasi diajukan oleh Winda Asti Devega 08.11.2404 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI Analisis & Perancangan Sistem Informasi Lucky K, SKom, MMSI (http://lcpro.wordpress.com) 7 9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI Jenis-jenis sistem informasi menurut kebutuhan manajemen, antara lain: 1. Transaction

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) Naufal Farras Hilmy 1, Banni Satria Andoko 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem Setelah melakukan analisis sistem yang dilakukan pada tahap sebelumnya dan dirancang sedemikian rupa, maka dilakukan tahapan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem yang berjalan pada perusahaan PT. Perintis Perkasa dikelola dengan menggunakan software TDMS (Toyota Dealer Management System). TDMS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil meliputi tampilan menu, input sistem, dan output sistem. IV.1.1 Tampilan Menu Menu aplikasi berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meningkatkan penjualan, pengambil keputusan / manajer toko harus dapat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung. Salah satu

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PERTEMUAN 2 KONSEP SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Lebih terperinci

STRATEGI PENJUALAN PAKAN UNGGAS PADA TOKO PAKAN PEKSI KEDIRI DENGAN MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

STRATEGI PENJUALAN PAKAN UNGGAS PADA TOKO PAKAN PEKSI KEDIRI DENGAN MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI STRATEGI PENJUALAN PAKAN UNGGAS PADA TOKO PAKAN PEKSI KEDIRI DENGAN MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

Lili Tanti.   STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT Lili, Penerapan Data Mining Untuk 35 PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN JUMLAH MAHASISWA PADA SATU DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Lili Tanti Email : lili@potensi-utama.ac.id STMIK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN Rin Rin Meilani Salim Jurusan Sistem Informasi STMIK Mikroskil rinrin.meilani@gmail.com Abstrak Pengelolaan data yang baik pada sebuah restoran sangat diperlukan

Lebih terperinci

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TUGAS SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SD NEGERI 1 PANJANG KUDUS YOGYAKARTA Oleh : SITI FAJAR ALDILHA 1205664 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini komputer berkembang sangat pesat di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ini didukung oleh proses komputasi yang sangat cepat dan juga dukungan pengolahan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN Naskah Publikasi diajukan oleh Yulianto 11.22.1344 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM 2012 INFORMATION SYSTEMS FARAH FARMA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PENGEMUDI PADA PERUSAHAAN TAKSI SILVER SURABAYA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PENGEMUDI PADA PERUSAHAAN TAKSI SILVER SURABAYA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PENGEMUDI PADA PERUSAHAAN TAKSI SILVER SURABAYA Noven Indra Prasetiya Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Jalan

Lebih terperinci

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Disusun oleh : Budanis Dwi Meilani Achmad dan Fauzi Slamat Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CT-Pro PADA KOMODITAS EKSPOR DAN IMPOR SKRIPSI ELISA SEMPA ARIHTA KABAN

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CT-Pro PADA KOMODITAS EKSPOR DAN IMPOR SKRIPSI ELISA SEMPA ARIHTA KABAN PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CT-Pro PADA KOMODITAS EKSPOR DAN IMPOR SKRIPSI ELISA SEMPA ARIHTA KABAN 101421012 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SISTEM INVENTORY BARANG PADA PT. STARS INTERNATIONAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK LAPORAN TUGAS AKHIR

SISTEM INVENTORY BARANG PADA PT. STARS INTERNATIONAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INVENTORY BARANG PADA PT. STARS INTERNATIONAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yakni teknik mesin, teknik elektro dan teknik informatika. Namun bagi para calon

BAB I PENDAHULUAN. yakni teknik mesin, teknik elektro dan teknik informatika. Namun bagi para calon BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sekolah Tinggi Teknologi Sinar Husni (STT. Sinar Husni) memiliki mahasiswa yang mayoritasnya adalah para pekerja, oleh karena itu banyak para pekerja yang melanjutkan

Lebih terperinci

A Decision Support Tool For Association Analysis

A Decision Support Tool For Association Analysis A Decision Support Tool For Association Analysis Rina Sibuea 1, Frans Juanda Simanjuntak 2, Sulastry Napitupulu 3, Daniel Elison Daya 4 Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Informatika Del Jl.Sisingamangaraja,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL Juwita Eka Putri Salimin Bahar Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Koperasi Cermat Bank Sumsel adalah salah satu

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

( Word to PDF Converter - Unregistered )  BAB II LANDASAN TEORI ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jog [2] Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Lebih terperinci

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan BAB 1 PERSYARATAN PRODUK Bab ini membahas mengenai hal umum dari produk yang dibuat, meliputi tujuan, ruang lingkup proyek, perspektif produk, fungsi produk dan hal umum yang lainnya. 1.1 Pendahuluan Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanpa data dan informasi yang memadai dan akurat, setiap pihak yang memerlukan informasi keuangan dari suatu badan usaha akan mengambil keputusan yang salah dan tanpa

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG RIFKI PUSPA WARDANI* 1 Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG EKA FITRIA WULANSARI Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p 22-28 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI. Pendahuluan BAB SATU

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI. Pendahuluan BAB SATU KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI BAB SATU Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan suatu sistem: Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur: Sistem adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Database kaya akan informasi tersembunyi (hidden pattern) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Database kaya akan informasi tersembunyi (hidden pattern) yang dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Database kaya akan informasi tersembunyi (hidden pattern) yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan atau untuk memprediksi trend data dimasa yang

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom Technologia Vol 7, No.1, Januari Maret 2016 25 PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom (gitaayusyafarina@gmail.com) ABSTRAK Sistem informasi merupakan

Lebih terperinci