BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan yang paling umumyang dialami oleh individu adalah nyeri.
|
|
- Glenna Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan yang paling umumyang dialami oleh individu adalah nyeri. Nyeri adalah alasan yang paling seringdalam mencari bantuan pelayanan kesehatan (Smeltzer & Bare, 2008). Di rumah sakit, nyeri juga merupakan masalah yang umum dialami oleh pasien, misalnya pasien bedah atau pasien kanker (Borglin, et al., 2011; Watmough & Flynn, 2011). Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial, atau digambarkan seperti kerusakan itu sendiri (Bader, 2012). Nyeri adalah konsekuensi yang dapat diperkirakan dari adanya trauma maupun tindakan pembedahan (Polomano, et al., 2008). Nyeri disepakati oleh American Pain Society sebagai tanda vital kelima atau the fifth vital sign. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penanganan nyeri di antara petugas kesehatan professional (Smeltzer & Bare, 2008; Berman, et al., 2008).Dengan penanganan sesuai kebutuhan terhadap nyeri yang ditunjukkan oleh klien, klien akan merasa nyaman dan dapat mempercepat penyembuhan (Rosdahl & Kowalsky, 2008). Dokumentasi pengkajian nyeri pun seperti dokumentasi pengkajian keempat tanda vital yang lain (Smeltzer & Bare, 2008). 1
2 2 Respon terhadap nyeri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengalaman nyeri, kecemasan dan depresi, budaya, usia, jenis kelamin, serta efek plasebo (Smeltzer & Bare, 2008). Nyeri juga dipengaruhi oleh kepercayaan pasien, yang terbentuk sebagai konsekuensi dari perawatan yang mereka terima. Kepercayaan pasien merupakan sawar yang penting untuk manajemen nyeri yang efektif, yang menentukan nyeri secara langsung maupun tidak (Dawson, 2005). Menurut penelitian Naveh et al. (2011), kepercayaan pasien,yaitu sosiokultural dan agama, juga mempengaruhi nyeri, dengan hasil penelitian yang menunjukkan intensitas dan tingkat keparahan nyeri berbeda pada kaum Muslim dan Yahudi. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan oleh pasien yang mengalami nyeri. Penatalaksanaan nyeri yang tepat akan meningkatkan kondisi pasien, kepuasan perawat, serta bermanfaat pula bagi institusi. Nyeri yang tidak tertangani dapat menimbulkan konsekuensi pada aspek fisiologis, emosional, mental, dan ekonomi (Polomano, et al., 2008). Nyeri juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan tidur, kecemasan, kelelahan, dan depresi (Borglin, et al., 2011). Penanganan nyeri harus meliputi keseluruhan nyeri pasien yaitu fisik, psikologis, sosial, spiritual, dan budaya (Ripamonti & Bandieri, 2009). Yang perlu dilakukan dalam penanganan nyeri adalah mengadministrasikan intervensi untuk meredakan nyeri dengan cara farmakologi maupun nonfarmakologi, mengkaji keefektifan intervensi, memonitor efek yang berlawanan, dan sebagai penyokong untuk pasien saat intervensi yang ditentukan tidak efektif meredakan nyeri (Smeltzer & Bare, 2008). Dalam penanganan nyeri, perawat berperan penting
3 3 dalam mengkaji, menyediakan intervensi yang tepat, dan mendokumentasikan (Crowe, et al., 2008; Naveh, et al., 2011). Intervensi untuk penatalaksanaan nyeri sangat beragam. Tidak ada intervensi yang membahayakan, tetapi tidak berarti dianggap semuanya aman. Ketika dua intervensi sama-sama efektif, perawat perlu mempertimbangkan efek samping, risiko kerugian, biaya, pilihan pasien, termasuk pengalaman nyeri, penyebab, dan analgesik yang dipakai (Crowe, et al., 2008). Memilih intervensi yang tepat merupakan tugas perawat, yaitu dengan mempertimbangkan jenis-jenis nyeri dan faktor-faktor yang mempengaruhi respon pasien terhadap nyeri. Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat melakukan suatu proses keperawatan. Proses keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.proses keperawatan bersifat sistematis, berorientasi pada klien, berorientasi pada tujuan, dan berkelanjutan, serta dinamis (Rosdahl & Kowalski, 2008). Implementasi merupakan pelaksanaan intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari perawatan (Potter & Perry, 2011). Intervensi keperawatan didefinisikan sebagai respon perawat terhadap kebutuhan akan perawatan kesehatan dan diagnosa keperawatan klien (Potter & Perry, 2005). Dalam memilih intervensi, perawat menggunakan ketrampilan membuat keputusan klinis yang mencakup faktor karakteristik diagnosa keperawatan, hasil yang diperkirakan, dasar penelitian untuk intervensi, kemungkinan untuk dikerjakannya intervensi, keberterimaan klien, dan kompetensi perawat (Bulechek, et al., 2008).
4 Terdapat banyak klasifikasi atau taksonomi atau bahasa keperawatan yang 4 terstandarisasi yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien. North American Nursing Diagnosis Association (NANDA), Nursing Interventions Classification (NIC), dan Nursing Outcomes Classification (NOC) merupakan klasifikasi bahasa keperawatan yang direkomendasikan oleh National Association of Nurses (NASN, 2001b) untuk digunakan oleh sekolah-sekolah keperawatan (Lunney, 2006). Menurut Jones et al. (2011 ), NANDA, NOC, dan NIC merupakan beberapa bahasa standar keperawatan yang diakui oleh American Nurses Association (ANA). Ketiga klasifikasi tersebut memiliki keterkaitan yang telah teruji antara diagnosa, intervensi, serta outcome (Muller-Staub, 2009). Penggunaan NIC memungkinkan perawat mengubah atau memodifikasi aktivitas yang tertera dalam intervensi untuk merefleksikan dengan lebih baik kebutuhan pasien pada kondisi tertentu sepanjang itu sesuai atau tepat, dibutuhkan, dan diindikasikan (McCloskey & Bulechek, 2004). Pernyataanpernyataan tersebut memungkinkan dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang intervensi keperawatan untuk pendidikan maupun praktik keperawatan.intervensi keperawatan dalam NIC yang berkaitan dengan penatalaksanaan nyeri adalah Pain Management. Di Indonesia, pengembangan sistem informasi manajemen keperawatan berbasis NANDA, NOC, dan NIC diawali pada tahun 2002 (Diani, 2012). Telah lebih dari satu dasawarsa NIC dikenal dan dilaksanakan di Indonesia. Jadi, perlu adanya suatu validasi pelaksanaan aktivitas keperawatan intervensi NIC di Indonesia.
5 5 Praktik asuhan keperawatan berbeda-beda di tiap negara berdasarkan budaya dan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan (Lee & Lee, 2006). Demikian pula untuk intervensi penanganan nyeri. Menurut penelitian Hermawan (2012), penanganan nyeri kanker yang dilakukan oleh perawat di bangsal Bougenvil di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta meliputi penanganan secara farmakologi dan nonfarmakologi. Menurut penelitian tersebut, penanganan secara nonfarmakologi, yaitu kompres hangat, lebih efektif (57,6%) dibanding penanganan farmakologi (55,9%). Penelitian tentang NIC di luar negeri telah banyak dilakukan. Pada penelitian di Brazil (Almeida, et al., 2010) disampaikan hasil bahwa penggunaan NIC sebagai terminologi standar untuk mendeskripsikan tindakan perawatan adalah tepat karena terbukti adekuat pada konteks Hospital das Clinicas in Porto Alegre (HCPA) di Brazil. Penelitian lain memberikan hasil bahwa sebagian besar intervensi dalam NIC dan hasil yang diharapkan menurutnoc dianggap berguna oleh perawat bagian Kardiologi di Brazil (Lopes, et al., 2009). Menurut Junttila, et al. (2005), suatu bahasa keperawatan perlu divalidasi antar budaya bagi implementasinya di klinis. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian mengenai validasi pelaksanaan NIC Pain Managementdi Indonesia belum pernah dilakukan sebelumnya.maka penting untuk dilakukan penelitian guna mengevaluasipelaksanaan intervensi NIC Pain Management.Penelitian ini dilaksanakan di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Rumah sakit Umum Pusat DR. Sardjito Yogyakarta digunakan sebagai tempat penelitian karena merupakan rumah sakit tipe A yang menjadi rujukan regional sehingga diharapkan sedikitnya
6 6 dapat mencerminkan penanganan nyeri yang dilakukan perawat terhadap pasien di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Kedua, karena RSUP DR. Sardjito memiliki jumlah perawat S1 lebih banyak dibanding rumah sakit lain di Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Penelitian NIC merupakan klasifikasi standar internasional yang telah dikenal di Indonesia dan dimulai pelaksanaannya sejak satu dasawarsa terakhir. Maka penting untuk melakukan evauasi terhadap pelaksanaan NIC di Indonesia. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum dari penelitian ini adalah: MengevaluasipelaksanaanNursing Interventions Classification Pain Management di IRNA 1 RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. 2. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui pengetahuan perawat tentang macam aktivitas intervensi Pain Management dalam NIC. b. Mengetahui penilaian perawat mengenai tingkat kepentingan dari macam aktivitas intervensi NIC Pain Management untuk diterapkan di IRNA 1 RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. c. Mengetahui frekuensi pelaksanaan aktivitas intervensi NIC Pain Management di IRNA 1 RSUP DR. SardjitoYogyakarta.
7 7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan literatur dalam kegiatan belajar mengajar mengenai penerapan Pain Management kepada pasien. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Instansi Rumah sakit Mendapatkan gambaran pelaksanaannic Pain Management yang dilakukan oleh perawat di klinik. Memberikan evaluasi dan masukan kepada rumah sakit selaku penyedia pelayanan kesehatan untuk menentukan kebijakan pelaksanaan asuhan keperawatan manajemen nyeri. b. Bagi Profesi Keperawatan Menjadi salah satu bukti ilmiah dalam menerapkan NIC Pain Management di Indonesia. c. Bagi Peneliti Menjadi data dasar bagi penelitian selanjutnya tentang Pain Management kepada pasien. E. Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan peneliti, belum ada penelitian yang sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Namun terdapat beberapa penelitian yang mirip, antara lain: 1. Validation of Mapping of Care Actions Prescribed for Orthopedic Patients onto the Nursing Intervention Classification. Penelitian ini dilakukan oleh
8 8 Almeida, et al. (2007) di Brazil. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan Delphi Technique. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan NIC sebagai terminologi standar untuk mendeskripsikan tindakan perawatan adalah tepat karena terbukti adekuat pada konteks Hospital das Clinicas in Porto Alegre (HCPA). Persamaan dengan penelitian ini adalah pada subjek penelitian yaitu perawat klinisi di rumah sakit. Perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah jenis intervensi NIC yang digunakan. Pada penelitian tersebut digunakan beberapa intervensi untuk pasien ortopedik yang terdiagnosa defisit perawatan diri: mandi/hygiene, gangguan mobilitas fisik, atau risiko infeksi. Pada penelitian yang akan peneliti lakukan akan digunakan intervensi Pain Management. Penelitian tersebut menggunakan validasi konten, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan mengadaptasi model validasi konten yang dilaksanakan dengan lebih sederhana yaitu validasi pelaksanaan NIC. 2. Gambaran & Penanganan Nyeri pada Pasien Kanker di Bangsal Penyakit Dalam Bougenvil IRNA 1 RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan oleh Hermawan (2012) di rumah sakitumum Pusat DR. Sardjito Yogyakarta. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanganan nyeri kanker yang dilakukan secara nonfarmakologi lebih efektif untuk mengatasi nyeri kanker dengan sebagian besar menggunakan kompres hangat dan sumber informasi dari keluarga.
9 9 Persamaan dengan penelitian ini adalah padavariabelnya yaitu intervensi keperawatan penanganan nyeri. Perbedaannya adalah pada respondenpenelitian, di mana pada penelitian tersebut adalah pasien kanker di Bougenvil IRNA 1 RSUP DR. Sardjito sedangkan pada penelitian yang akan peneliti lakukan adalah perawat. 3. A Pilot Study to Validate the Priority Nursing Interventions Classification Interventions and Nursing Outcomes Classification Outcomes for the Nursing Diagnosis Excess Fluid Volume in Cardiac Patients. Penelitian ini dilakukan oleh Lopes (2009) di Brazil. Merupakan penelitian observasional untuk memvalidasi isi ( content validation) dari intervensi dan outcome berdasarkan NIC dan NOC dengan menggunakan model Fehring berdasarkan pengalaman para ahli keperawatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar intervensi dalam NIC dan outcomes NOC dianggap berguna oleh perawat bagian Kardiologi di Brazil. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama memvalidasi NIC, akan tetapi berbeda pada intervensinya. Persamaan yang lain adalah pada rancangan penelitian yaitu cross sectional, dan model Fehring yang dipakai penelitian yaitu menggunakan model validasi isi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada sampel penelitian, di mana pada penelitian tersebut menggunakan literatur yang dievaluasi, sedangkan pada penelitian yang akan peneliti lakukan adalah perawat. 4. Nursing Pain Management: A Qualitative Interview Study of Patients with Pain, Hospitalized for Cancer Treatment. Penelitian ini dilakukan oleh
10 10 Rustoen, et al. (2008) di Norwegian Cancer Hospital. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa terdapat empat tema peran perawat yang mucul dalam penanganan nyeri yaitu hadir dan memberi dukungan, memberi informasi dan membagikan pengalaman, memberikan pengobatan, serta mengenal nyeri adalah kemampuan dan kompetensi penting perawat dalam melakukan penanganan terhadap nyeri. Dalam penelitian tersebut disebutkan pula bahwa pasien sulit mengekspresikan harapan yang spesifik terhadap perawat oleh karena kurang informasi tentang nyeri dari perawat, dan terdapat perbedaan individual setiap perawat dalam melakukan penanganan nyeri. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah variabelnya yaitu intervensi keperawatan penanganan nyeri. Perbedaannya adalah penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Perbedaan utamanya adalah pokok penelitian, yaitu pada penelitian tersebut meneliti tentang peran perawat dalam penanganan nyeri. Perbedaan yang lain adalah responden penelitian, di mana pada penelitian ini adalah pasien kanker sedangkan pada penelitian yang akan peneliti lakukan adalah perawat. 5. Nursing Interventions in the Clinical Practice of an Intensive Care Unit. Penelitian ini dilakukan oleh Lucena, et al.(2010) di Hospital de Clinicas, Porto Alegre, Brazil. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi/nic yang digunakan pada
11 11 praktik klinis dari ICU mencerminkan tingkat kerumitan dari asuhan keperawatan, yang sebagian besar diarahkan pada pengaturan fungsi fisik dan homeostasis tubuh. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada variabelnya yaitu intervensi NIC. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada responden penelitian, di mana pada penelitian tersebut adalah pasien di ICU, sedangkan pada penelitian yang akan peneliti lakukan adalah perawat yang melakukan manajemen nyeri.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hospitalisasi pada anak merupakan suatu kondisi dimana anak diharuskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hospitalisasi pada anak merupakan suatu kondisi dimana anak diharuskan untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan tindakan pengobatan dengan cara membuka atau menampilkan bagian dalam tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post operasi merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi keperawatan dewasa ini adalah memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini, keperawatan telah memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang terus meningkat dari pasien. Berbagai permasalahan bertambah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Industri kesehatan sedang mengalami transformasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari pasien. Berbagai permasalahan bertambah seperti persaingan antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia sebagai penyebab utama kedua kematian di negara maju dan di antara tiga penyebab utama kematian di negara
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Dahlia 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Dahlia 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tugas Mandiri Stase Praktek Keperawatan Dasar Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pengelolaan tenaga perawat agar diperoleh hasil ketenagaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan masyarakat mulai sadar tentang pentingnya kesehatan. Masyarakat juga mulai pandai memilih layanan kesehatan yang berkualitas
Lebih terperinciSEJ S A EJ R A AH A PROS PR E OS S E KEPER
SEJARAH PROSES KEPERAWATAN RAHMAD GURUSINGA Proses keperawatan mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Perawat yang dididik sebelum tahun tersebut pada umumnya belum mengenal proses keperawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka bakar adalah suatu kerusakan integritas pada kulit atau kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, radiasi dan arus listrik. Berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intensive Care Unit (ICU) menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010 adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi di bawah direktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beban Kerja 2.1.1 Pengertian Beban Kerja Beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, dimana dalam memperkirakan beban kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan perbaikan dan peningkatan secara bertahap dari tahun ke tahun. Saat ini petugas kesehatan seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh
Lebih terperinciBAB 1. individu, keluarga, kelompok, bahkan masyarakat (Prasetyawati, 2015). World
BAB 1 A. Latar Belakang Terwujudnya keadaan sehat merupakan keinginan semua pihak, baik individu, keluarga, kelompok, bahkan masyarakat (Prasetyawati, 2015). World Health Organization mendefensikan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang terkadang dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi merupakan pengalaman yang biasa menimbulkan kecemasan, kecemasan biasanya berhubungan dengan segala macam prosedur asing yang dijalani pasien dan juga
Lebih terperinciHUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA
HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA Anindini Winda Amalia 1, Rr. Tutik Sri Hariyati 2 1 Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nyeri merupakan pengalaman sensoris atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap. penduduk mampu hidup sehat sehingga dapat mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu hidup sehat sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3 sebagai penyakit tidak menular terbanyak di Indonesia. Prevalensi kanker nasional yaitu 1,4 per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan keseluruhan
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I. tertentu akan tetapi keperawatan adalah profesi (Potter & Perry, 2007). sejak tahun 1984 diakui sebagai suatu profesi (Nursalam, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan bukanlah sekumpulan keterampilan-keterampilan spesifik, juga bukan seorang yang dilatih hanya untuk melakukan tugas-tugas tertentu akan tetapi keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk. menggambarkan keragamanfungsi keperawatan yang berkaitan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragamanfungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien. (Smeltzer&Bare,
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Ruang Cendana V RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Ruang Cendana V RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tugas Mandiri Stase Praktek Keperawatan Dasar Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN IDENTIFIKASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG PARU SEBUAH RUMAH SAKIT
PENELITIAN IDENTIFIKASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG PARU SEBUAH RUMAH SAKIT Heni Apriyani* *Dosen Prodi Keperawatan Kotabumi Poltekkes Tanjungkarang Salah satu kegiatan yang penting dalam
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi meningkatnya masalah kesehatan anak,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi merupakan penyembuhan penyakit dengan jalan memotong dan mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi, dirawat inap dan jenis operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. al., 2005; Hockenberry, 2005). Perpisahan dengan orang tua, kehilangan kontrol,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rawat inap anak merupakan pengalaman yang menimbulkan stres dan berdampak negatif bagi pasien anak dan keluarganya (Commodari, 2010; Garro et al., 2005; Hockenberry,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pola pikir, persepsi, emosi, bahasa, kesadaran diri, dan perilaku (WHO, 2014).
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai dengan penyimpangan pola pikir, persepsi, emosi, bahasa, kesadaran diri, dan perilaku (WHO, 2014). Skizofrenia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah individu unik yang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. optimal bagi manusia. Maslow dalam teori kebutuhan dasar manusia, membagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai macam kebutuhan dasar manusia seperti makanan, air, rasa aman, dan cinta sangat penting untuk keberlangsungan hidup dan terwujudnya kesehatan optimal
Lebih terperinciSTANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA -Tahun 2005- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pengurus Pusat PPNI, Sekretariat: Jl.Mandala Raya No.15 Patra Kuningan Jakarta Tlp: 62-21-8315069 Fax: 62-21-8315070
Lebih terperincimaupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri sering dilukiskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi Di Susun Oleh: EKO BUDIARTO NIM : 2016131022 PROGRAM PROFESI NERS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan penyakit keganasan yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kanker
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyakit kardiovaskular merupakan gangguan pada jantung dan pembuluh darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark miokardium, penyakit vaskular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari perawatan maternitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 7-9 Agustus 2014 di Ruang Prabu Kresna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDG s) yang dipicu oleh adanya tuntutan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) yang dipicu oleh adanya tuntutan untuk menghadapi era globlalisasi membawa dampak yang sangat signifikan terhadap berbagai bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang mempengaruhi dimensi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan kebanyakan terjadi pada usia
Lebih terperinciSTASE KDM LAPORAN PENDAHULUAN (LP) NYERI
STASE KDM LAPORAN PENDAHULUAN (LP) NYERI Oleh : Meivita Dewi Purnamasari, S.Kep KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Saat ini masyarakat dihadapkan pada berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit Lupus, yang merupakan salah satu penyakit yang masih jarang diketahui oleh masyarakat,
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN DEKUBITUS DI RUMAH SAKIT CAKRA HUSADA KLATEN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN DEKUBITUS DI RUMAH SAKIT CAKRA HUSADA KLATEN Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu tubuh pengetahuan (body of knowledge) yang berbatas jelas, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai suatu profesi harus mengacu pada kriteria profesi yaitu tubuh pengetahuan (body of knowledge) yang berbatas jelas, pendidikan khusus berbasis
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011
PENDOKUMENTASIAN TENTANG PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG BAROKAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Indah Indrajati, M.Basirun Al Ummah 2, Tri Sumarsih, 3, 2,3Jurusan Keperawatan
Lebih terperinciserangan yang cepat dan penyembuhannya dapat diprediksi (Lazarus,et al., 1994).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kulit sehat memiliki risiko mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor mekanis, bahan kimia, vaskular, infeksi, alergi, inflamasi, penyakit sistemik, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (World Health Organization,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan paliatif pada penyakit kanker merupakan pelayanan yang bertujuan untuk menurunkan permasalahan yang diakibatkan oleh penyakit kanker meskipun dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi bayi untuk menggambarkan pengalaman nyerinya, namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan pengalaman kortikal subjektif. Walaupun tidak mungkin bagi bayi untuk menggambarkan pengalaman nyerinya, namun terkait bukti baik dari respon fisiologik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Praktik Kolaboratif Definisi praktik kolaboratif menurut Jones (2000) dalam Rumanti (2009) adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menyebabkan stres kerja pada perawat antara lain pola dan beban kerja,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai sebuah profesi, pekerjaan menjadi perawat mempunyai resiko yang cukup tinggi untuk mengalami stres di rumah sakit. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi atau organisasi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang luas dan menyeluruh, padat pakar dan padat modal. Rumah sakit melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktek keperawatan di indonesia saat ini masih dalam suatu proses profesionalisme yaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan global dan lokal. Masalah yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta kematian (sekitar 13% dari semua kematian) pada tahun 2008. Diantaranya terdapat kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi tubuh, karena di dalam otak terdapat berbagai pusat kontrol seperti pengendalian fisik, intelektual,
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sistem pelayanan kesehatan saat ini, patient-centered care menjadi konsep pelayanan dari hampir seluruh pemberi layanan kesehatan. Pelayanan dengan model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir ini menjadi salah satu faktor peningkatan permasalahan kesehatan fisik dan mental/spiritual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural.
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural. Ini menjadi prinsip keperawatan bahwa asuhan keperawatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Darurat dituntut untuk memiliki kecekatan, keterampilan dan kesiagaan setiap saat (Mahwidhi, 2010). Para perawat tersebut
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseluruhan) dan di perkirakan menempati posisi ketiga disability. 25% dan kerugian ekonomi 5% growth development product (GDP)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini cidera masih menjadi masalah kesehatan utama masyarakat di seluruh negara, dimana dua per tiganya terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan derajat kesehatan secara optimal menuntut profesi keperawatan mengembangkan mutu pelayanan yang profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat di era
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Nurhafizah* Erniyati** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciPEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa
PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH Sri Wahyuni Dosen PSIK Universitas Riau Jl Pattimura No.9 Pekanbaru Riau Hp +62837882/+6287893390999 uyun_wahyuni2@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
Lebih terperinciPENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN:
Tradition of Excellence PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN: IMPLEMENTASI Dicky Endrian Kurniawan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Melaksanakan pendokumentasian pelaksanaan tindakan keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) yang menjadi indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu 307 dari 100.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri merupakan suatu rasa atau sensasi yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap pengalaman sakit, yang disebabkan karena faktor lingkungan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak-anak usia sekolah adalah kelompok usia yang sangat rentan terhadap pengalaman sakit, yang disebabkan karena faktor lingkungan, kebersihan, gizi yang buruk ataupun
Lebih terperinciSTRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )
STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) merupakan salah satu permasalahan yang menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia. Penyalahgunaan NAPZA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spektrum sangat luas dan kompleks. Penyakit ini dimulai dari neoplasma ganas yang paling jinak sampai neoplasma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit perawatan intensif atau yang sering disebut Intensive Care Unit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unit perawatan intensif atau yang sering disebut Intensive Care Unit (ICU) merupakan suatu unit yang telah dirancang untuk memberikan perawatan pada pasien dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan adanya perubahan gaya hidup berdampak pada penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit kronik lainnya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ruang Intensif Care Unit (ICU) merupakan sebuah ruangan khusus untuk merawat pasien yang mengalami keadaan kritis (Suryani, 2012). Ruang ICU dilengkapi dengan staf dan
Lebih terperinci