PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI RUMPUT LAUT MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA LEMOBAJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI RUMPUT LAUT MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA LEMOBAJO"

Transkripsi

1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI RUMPUT LAUT MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA LEMOBAJO Kobajashi Togo Isamu 1, Ahmad Mustafa 2, Hasnia Arami 3 dan Fajriah 4 1 Universitas Halu Oleo/Fakultas Teknologi dan Industri Pertanian, Jurusan/Prodi. Teknologi Hasil Perikanan, Kota Kendari 2 Universitas Halu Oleo/Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan/Prodi. Manajemen Sumberdaya Perairan, Kota Kendari 3 Universitas Halu Oleo/Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan/Prodi. Manajemen Sumberdaya Perairan, Kota Kendari 4 Universitas Muhammadiyah Kendari/Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Prodi. Manajemen Sumberdaya Perairan, Kota Kendari Jl. H.E.A. Mokodompit, Telp/Fax ) kobajashi.tisamu@yahoo.com, 2) astafa_611@yahoo.com, 3) Arami79_unhalu@yahoo.com, 4) rhia.fajriah@yahoo.com Abstrak Desa merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Wowolesea Kabupaten Konawe Utara, Propinsi Sulawesi Tenggara. Mayoritas p e n d u d u k n y a b e r m a t a p e n c a h a r i a n s e b a g a i n e l a y a n dan petani ikan (pembudidaya hasil laut). Salah satu komoditi perikanan andalan adalah rumput laut. Rumput laut yang dihasilkan biasa diperdagangkan dalam bentuk kering, namun salah satu kendala yang sering dihadapi ialah harga jual rumput laut kering yang rendah, serta adanya ancaman tercemarnya lingkungan perairan laut akibat limbah rumah tangga dan plastik, yang dapat menyebabkan menurunnya jumlah produksi rumput laut. Selain itu, masyarakat setempat belum memanfaatkan beberapa teknologi pengolahan rumput laut sebagai suatu usaha dalam mengembangkan produk rumput laut yang dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Tujuan kegiatan ini antara lain; (1) Meningkatkan produktifitas dan nilai jual rumput laut (2) Mengaplikasikan teknologi tepat guna pengolahan hasil perikanan, (3) Peningkatan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan dan sampah yang bernilai ekonomis. Metode yang digunakan melalui pelatihan dan pemberdayaan masyarakat setempat secara terpadu dan terintegrasi dari berbagai kalangan. Hasil yang dicapai antara lain; terdapatnya peta wilayah Desa, ya itu p eta batas administrasi, peta infrastruktur wilayah serta potensi pengembangan desa, dihasilkannya keterampilan dalam mengolah aneka produk olahan hasil perikanan, dihasilkannya keterampilan dalam pembuatan kerajinan berbasis limbah plastik dan limbah hasil samping produk hasil perikanan, peningkatan mutu pendidikan, pengembangan teknologi informasi, peningkatan program keagamaan dan kepemudaan. Kata kunci: Desa, Pemberdayaan Masyarakat, Rumput Laut. 1. PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh banyaknya potensi hasil perikanan yang ada di Sulawesi Tenggara khususnya di Desa Kabupaten Konawe Utara, namun produksi tersebut masih belum termanfaatkan secara maksimal akibat minimnya pengetahuan tentang teknologi pengelolaan maupun pengolahan hasil perikanan yang tepat. Selain itu, masalah pengelolaan kawasan pemukiman, sumberdaya alam khususnya sumberdaya ikan, serta sumberdaya manusia, belum terkelola dengan baik. Masalah tersebut menjadi sesuatu yang dapat menurunkan kualitas komponen di dalamnya. Dalam hal pengelolaan kawasan, penataan Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

2 lingkungan masih perlu mendapat perhatian lebih, sebagai contoh banyaknya limbah plastik dan limbah hasil perikanan yang dibuang tidak pada tempatnya serta belum termanfaatkan untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomis. Sedangkan untuk aspek pengolahan hasil perikanan, juga belum mendapat pengetahuan tentang cara untuk mengolah hasil perikanan agar bernilai jual tinggi. Terkait dengan pengelolaan sumberdaya manusia, masih terdapat masyarakat yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan, selain itu aspek program keagamaan dan kepemudaan juga perlu ditingkatkan guna menata kehidupan bermasyarakat di Desa agar lebih baik. Secara geografis Kabupaten Konawe Utara terletak di jasirah tenggara pulau Sulawesi (Celebes Land) dengan posisi dari arah utara ke selatan dan batas batas titik koordinat adalah 03 o 58 59,18 S dan 121 o 53 26,63 E; 03 o 46 35,97 S dan 122 o 22,34,97 E, 02 o 59 28,44 S dan 121 o 40 55,53 E; 02 o 58 54,46 S dan 122 o 22 34,96 E Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Konawe Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara maka Kabupaten Konawe Utara mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah dan Kecamatan Routa Kabupaten Konawe; Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah dan Laut Banda; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bondoala, Kecamatan Amonggedo, Kecamatan Meluhu, Kecamatan Anggaberi, Kecamatan Tongauna, dan Kecamatan Abuki Kabupaten Konawe; dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Latoma Kabupaten Konawe. Luas wilayah Kabupaten Konawe Utara yaitu Ha atau 13,38 % dari luas wilayah Sulawesi Tenggara. Sedangkan luas wilayah perairan laut (termasuk perairan Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe) ± Km2 atau 10,87 % dari luas perairan Sulawesi Tenggara. Selain jazirah tenggara Pulau Sulawesi, terdapat juga pulau-pulau kecil yaitu Pulau Karama, Pulau Bawulu, Pulau Lambosina, Pulau Meo, Pulau Sisik Utara, Pulau Sisik Selatan, Pulau Labenggi, Pulau Sijempi Utara, Pulau Sijempi Selatan, Pulau Pampara, Pulau Tukokula, Pulau Burung, Pulau Mesji dan Pulau Labenggi Kecil. Tidak semua pulau berpenghuni, biasanya pulau-pulau besar seperti Pulau Labenggi dan Pulau Bawulu yang dipilih sebagai tempat untuk dihuni. Wilayah Kabupaten Konawe Utara dibagi dalam 10 (sepuluh) kecamatan. Dari 10 kecamatan tersebut, Kabupaten Konawe Utara terbagi dengan 144 desa/kelurahan yang terdiri dari 134 desa dan 10 kelurahan [1]. Desa Kecamatan Lasolo merupakan salah satu Desa yang memiliki potensi untuk pengembangan komoditi rumput laut. Budidaya rumput laut sebagai salah satu teknik pemanfaatan kawasan pesisir berpeluang besar untuk dikembangkan bagi produksi perikanan yang berkelanjutan. Namun keberhasilan pengembangannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi yang berorientasi ekonomis, dan sistem pengelolaan yang diterapkan, serta keterpaduan pemanfaatan kawasan pesisir dan laut dengan mempertimbangkan keberlanjutan manfaat, sebagai konsekwensi kawasan pesisir dan laut bersifat common property dan open acces namun limited entry. Sehingga diperlukan suatu konsep pengembangan budidaya laut terpadu berorientasi akuabisnis sebagai suatu alternatif pemanfaatan dan pengelolaan kawasan pesisir dan laut secara rasional dan bertanggung jawab. Sesuai dengan kebijakan pembangunan perikanan budidaya, maka disusun strategi pengembangan budidaya yang diarahkan pada upaya untuk : (a) pemantapan ketahanan pangan, (b) pemberdayaan ekonomi masyarakat petani pembudidaya, dan (c) peningkatan ekspor hasil perikanan [2]. 2. METODE Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah disusunnya program-program kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan di Desa, Kecamatan Wawolesea, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Adapun metode yang dilakukan disajikan dalam Tabel 1. berikut ini. 118 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

3 Tabel 1. Metode Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat KKN-PPM Volume No. Nama Pekerjaan Program Keterangan (JKEM) Peningkatan produksi perikanan Perikanan a. Sosialisasi konsep wawasan petani rumput kemaritiman laut dan nelayan b. Sosialisasi skema produksi hasil bagan dan perikanan rumput laut dan ikan pancing hasil tangkapan c. Penyuluhan dan pelatihan ragam pengolahan rumput laut dan ikan d. Pelatihan pengemasan hasil olahan rumput laut dan ikan e. Pemetaan lahan budidaya rumput laut dan areal operasi nelayan bagan dan pancing Inisiasi kelompok petani rumput laut dan nelayan bagan dan pancing Pendidikan pelajar Pendidikan anak usia dini (PAUD) Pendidikan keterampilan bagi pemuda Pendidika n lingkungan 40 Pokok 30 Pokok Pembinaan usaha mikro kecil dan menengah a. Inisiasi kelompok nelayan dan petani ikan 45 Pendukung b. Penyuluhan tentang manajerial koperasi 20 Pendukung Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan a. Bimbingan belajar bidang MIPA dan Bahasa Inggris bagi siswa SMP 40 Pendukung b. Pengajaran TPA 80 Pendukung c. Pelatihan komputer bagi siswa SMA 30 Pendukung d. Optimalisasi fungsi perpustakaan umum 60 Pendukung a. Pendampingan bagi anak usia dini 30 Pendukung a. Pelatihan enterpreneurship 24 Pendukung b. Pelatihan komputer bagi organisasi kepemudaan dan keagamaan Pengelolaan lingkungan a. Penyuluhan manfaat lingkungan laut yang bersih dan sehat b. Penyuluhan dampak sampah bagi lingkungan darat dan laut c. Pelatihan pembuatan kerajinan berbahan baku limbah plastik d. Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan pupuk organik dari limbah hasil perikanan 8 Pendukung 15 Pokok 15 Pokok Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

4 Total Volume Kegiatan n JKEM x n = jumlah mahasiswa; y = rata-rata JKEM 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Kegiatan Hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat KKN-PPM Minggu Pertama, disajikan pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Hasil Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat KKN-PPM Minggu Pertama Hari Tanggal Program Kerja Pukul (WITA) Sabtu Kunjungan ke Kepala Desa dan Camat terkait izin kedatangan mahasiswa KKN-PPM 1. Koordinasi dengan Kepala Desa dan Camat terkait Minggu pemantapan persiapan penerimaan mahasiswa KKN-PPM 1. Penyambutan mahasiswa KKN-PPM di Desa Senin Lomba 17 Agustus.. 2. Mengikuti Kegiatan Pembukaan Kegiatan Selasa Melakukan Identifikasi Masalah yang terdapat di dan Rabu Kamis Jum at Sabtu Minggu Desa. 1. Melakukan kunjungan di SDN Kegiatan bersih-bersih perpustakaan dalam rangka pengoptimalan perpustakaan Desa. 1. Melakukan kegiatan bersih-bersih di masjid. 2. Pertemuan dengan wakasek SDN 01 terkait izin mengajar 3. Mengajak anak TK dan SD untuk membaca di perpustakaan 1. Kegiatan mengajar di SDN Kunjungan di TK terkait izin mengajar 3. Kunjungan di Madrasah terkait dengan izin mengajar 4. Kegiatan di perpustakaan (Membaca, Menulis, Menghitung) 1. Pemetaan Potensi Wilayah di Desa 2. Kegiatan di perpustakaan (Membaca, 1. Kegiatan baksos di Masjid 2. Kegiatan TPA di masjid 3. Kegiatan di perpustakaan (Membaca, Hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat KKN-PPM Minggu Pertama, disajikan pada Tabel 3. berikut ini. Tabel 3. Hasil Kegiatan KKN-PPM Minggu Kedua Hari Tanggal Program Kerja Pukul Senin Melakukan kegitatan mengajar di TK dan SD 2. Melakaukan kegiatan di perpustakaan 120 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

5 Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu Minggu Kegiatan TPA di masjid 1. Kegiatan mengajar di SDN 1 dan TK/PAUD. 2. Melakaukan kegiatan di perpustakaan 3. Kegiatan Rapat bersama remaja masjid 4. Kegiatan TPA di masjid 1. Kegiatan penanaman pohon gamal untuk lapangan futsal bersama remaja mesjid 2. Melakaukan kegiatan di perpustakaan 3. Kegiatan TPA di mesjid 1. Kegitan Mengajar di TK/ PAUD Nurul Hidayah 2. Kegiatan mengajar di SDN 1 3. Kegiatan TPA di mesjid 4. Mengajar di perpustakan ( Membaca dan Menghitung 5. Penanaman tanaman pelindung di sekitar lapangan futsal 1. Kegiatan mengajar di SDN 1 2. Kegitan Mengajar di TK/ PAUD Nurul Hidayah 3. Melakaukan kegiatan di perpustakaan 4. Kegiatan TPA di masjid 1. Kegiatan mengajar di TK/PAUD Nurul Hidayah 2. Kegiatan mengajar dasar-dasar kepramukaan di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah 3. Melakaukan kegiatan di perpustakaan 4. Kegiatan TPA di Masjid 1. Melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar posko 2. Melakukan kegiatan pembelajaran Kasidah dalam Rangka Persiapan Perpisahan Mahasiswa KKN 3. Melakaukan kegiatan di perpustakaan 4. Kegiatan TPA di Masjid Hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat KKN-PPM Minggu Pertama, disajikan pada Tabel 4. berikut ini. Tabel 4. Hasil Kegiatan KKN-PPM Minggu Ketiga Hari Tanggal Program Kerja Pukul 1. Kegiatan mengajar di TK Nurul Hidayah Senin Kegiatan penyuluhan pengolahan hasil perikanan kepada masyarakat Desa (pembuatan cendol rumput laut, amplang ikan/kerupuk ikan,dodol rumput laut, keripik ikan teri / lure/teri Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

6 Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu Minggu dan empek-empek ikan tenggiri) 3. Kegiatan mengajar di perpustakaan (Membaca, 4. Kegiatan TPA (Tempat Pengajian Al-qur an) 5. Melakukan kegiatan pembelajaran Kasidah dalam 1. Kegiatan mengajar di TK Nurul Hidayah 1. Kegiatan mengajar di TK Nurul Hidayah 1. Kegiatan mengajar di TK Nurul Hidayah 1. Kegiatan mengajar di TK Nurul Hidayah 1. Melakukan kegiatan sosialisasi di Madrasah Aliyah, terkait pengolahan limbah plastik 1. Kegiatan mengajar di perpustakaan (Membaca, 2. Melakukan kegiatan pembelajaran Kasidah dalam Hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat KKN-PPM Minggu Pertama, disajikan pada Tabel 5. berikut ini. Tabel 5. Hasil Kegiatan KKN-PPM Minggu Keempat Hari Tanggal Program Kerja Pukul 122 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

7 Senin Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu Kegiatan mengajar di perpustakaan (Membaca, 2. Kegiatan TPA (Tempat Pengajian Al-qur an) 3. Melakukan kegiatan pembelajaran Kasidah dalam 1. Kegiatan mengajar di perpustakaan (Membaca, 2. Kegiatan TPA (Tempat Pengajian Al-qur an) 3. Melakukan kegiatan pembelajaran Kasidah dalam 1. Kegiatan mengajar di perpustakaan (Membaca, 2. Kegiatan TPA (Tempat Pengajian Al-qur an) 3. Melakukan kegiatan pembelajaran Kasidah dalam 1. Sosialisasi tentang wawasan kemaritiman, proposal, dan koperasi. 1. Melakukan rapat dengan remaja masjid Desa, terkait dengan acara malam ramah tamah mahasiswa KKN-PPM 1. Persiapan Malam Perpisahan Mahasiswa KKN- PPM 2. Acara Malam Ramah Tamah Mahasiswa KKN- PPM Minggu Penarikan Mahasiswa KKN-PPM Pembahasan Hasil kegiatan KKN-PPM yang telah dilaksanakan, mengindikasikan bahwa masyarakat Desa sangat membutuhkan adanya pengetahuan baru tentang usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberdayaan serta taraf hidup mereka. Hal tersebut dapat terlihat dengan antusiasme masyarakat dalam berpartisipasi aktif mengikuti semua program-program yang telah direncanakan. Keberdayaan masyarakat dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat yang difasilitasi dengan adanya pelaku pemberdayaan. Sasaran utama pemberdayaan masyarakat adalah mereka yang lemah dan tidak memiliki daya, kekuatan atau kemampuan mengakses sumberdaya produktif atau masyarakat yang terpinggirkan dalam pembangunan. Tujuan akhir dari proses pemberdayaan masyarakat adalah untuk memandirikan warga masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan mengoptimalkan sumberdaya yang dimilikinya [3]. Hasil kegiatan KKN-PPM ini juga berdampak pada kemampuan masyarakat untuk menciptakan produk-produk olahan hasil perikanan yang bernilai jual tinggi, hal tersebut sangat beralasan karena Desa lemobajo merupakan Desa dengan potensi perikanan tangkap serta budidaya rumput laut yang tinggi. Kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat Desa yaitu harga jual hasil perikanan ikan dan rumput laut yang terkadang rendah. Dengan adanya pelatihan pengolahan aneka jenis olahan hasil perikanan, yang didukung dengan pemanfaatan teknologi tepat guna, masyarakat dapat lebih mandiri serta berdaya dalam meningkatkan nilai jual hasil perikanan yang dimiliki. Usaha ekonomi produktif yang ada atau akan dibentuk pada masing-masing wilayah diiden-tifikasi berdasarkan kriteria tertentu, dipilih untuk dikembangkan sebagai sasaran Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

8 pembinaan. Pengembangan dilakukan melalui pembinaan manajemen usaha, bantuan modal bergulir dan pemanfaatan teknologi tepat guna [4]. 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan KN-PPM ini yaitu masyarakat memiliki pengetahuan tentang potensi Desa yang layak untuk dikembangkan, terampil dalam mengolah aneka produk hasil perikanan, terampil dalam membuat aneka kerajinan dari limbah plastik dan limbah hasil perikanan, serta mempunyai kesadaran akan pentingnya pembinaan pendidikan, keagamaan, kepemudaan serta penguasaan teknologi informasi. Rencana tahapan selanjutnya yaitu dapat dirancang program pemberdayaan baru yang lebih terfokus pada usaha keseharian masyarakat Desa untu lebih dikembangkan nilai ekonomisnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Konawe Utara dalam Angka Dari: [Diakses 3 Februari 2015]. [2] Produktifitas Ekonomi Perikanan Sulawesi Tengara Dari: [Diakses 1 Februari 2016]. [3] Widjajanti, K Model Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 12(1): [4] Nuryoso, A. (2008) Fisip Undip Rintis Desa Mandiri Melalui UEP. [Internet] Available from: < [Accessed: 4 September 2016]. 124 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

PEMANFAATAN HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL HASIL PERIKANAN SERO DI PULAU BUNGKUTOKO

PEMANFAATAN HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL HASIL PERIKANAN SERO DI PULAU BUNGKUTOKO PEMANFAATAN HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL HASIL PERIKANAN SERO DI PULAU BUNGKUTOKO Fajriah 1, Ary tamtama 2, Kobajashi Togo Isamu 3 1,2) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir dan laut merupakan daerah dengan karateristik khas dan bersifat dinamis dimana terjadi interaksi baik secara fisik, ekologi, sosial dan ekonomi, sehingga

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5449 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KESEJAHTERAAN. Penanganan. Fakir Miskin. Pendekatan Wilayah. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 157) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program 2.1.1 Tema Kegiatan Adapun tema dari kegiatan KKN periode XIII tahun 2016 yang bertempat di, adalah Pemberdayaan Masyarakat Yang Edukasi, Partisipatif

Lebih terperinci

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Identitas Responden Angkatan : Desa dan Kecamatan Lokasi KKN : Daftar Pertanyaan 1. Setelah

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNGGULAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN. : RW 08/ Dusun Soka/ Desa Mertelu

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNGGULAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN. : RW 08/ Dusun Soka/ Desa Mertelu 74 Form 3 LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNGGULAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Lokasi Kuliah Kerja Nyata RW//Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Bentuk Kuliah Kerja Nyata Periode

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI. kemasyarakatan yang harus dipahami dn dilakukan oleh seluruh mahasiswa

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI. kemasyarakatan yang harus dipahami dn dilakukan oleh seluruh mahasiswa BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pembahasan Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu bentuk pendidikan ilmu kemasyarakatan yang harus dipahami dn dilakukan oleh seluruh mahasiswa pendidikan maupun non pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI 136 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pembahasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pendidikan bagi mahasiswa dalam bersosialisasi dan bermasyarakat. Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan masyarakat guna menerapkan ilmu yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah

BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan, pengamatan yang dilakukan di lokasi KKN, dan data tertulis yang dari pedukuhan baik melalui wawancara,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Program Yang Tidak Terlaksana Secara keseluruhan rangkaiaan program dan kegiatan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik dan lancar. Dari hasil pelaksanaan program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan kawasan Pesisir dan Laut Kabupaten Maluku Tenggara sebagai satu kesatuan wilayah akan memberikan peluang dalam keterpaduan perencanaan serta pengembangan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program Tema program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang diajukan yaitu Peningkatan Kualitas Sistem Koordinasi dan

Lebih terperinci

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kupang adalah salah satu kabupaten dengan ekosistem kepulauan. Wilayah ini terdiri dari 27 pulau dimana diantaranya masih terdapat 8 pulau yang belum memiliki

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA RIAS, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN

LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA RIAS, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA RIAS, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN Di susun oleh : Nama : WILDAN, S.Sos KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 08 TAHUN 2017 TENTANG PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program Kegiatan KKN PPM di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana mengangkat tema Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Potensi Kelurahan

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah Ar-Ruum ayat 41, bahwa Telah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEJAHTERAAN. Penanganan. Fakir Miskin. Pendekatan Wilayah. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5449) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai km

BAB I PENDAHULUAN. dari pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai km BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai 81.000 km dan luas laut 3,1 juta

Lebih terperinci

sangatlah mudah karena danau atau sungai yang di setiap desa masih terdapat banyak ikan dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.

sangatlah mudah karena danau atau sungai yang di setiap desa masih terdapat banyak ikan dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DI BIDANG KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN PUPUK ORGANIK DI KECAMATAN TANJUNG BATU, KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN Rina Ratih, Ahmad Tahir, dkk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BUDIDAYA IKAN DI WADUK DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA) YANG BERKELANJUTAN

BUDIDAYA IKAN DI WADUK DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA) YANG BERKELANJUTAN BUDIDAYA IKAN DI WADUK DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA) YANG BERKELANJUTAN I. PENDAHULUAN Saat ini budidaya ikan di waduk dengan menggunakan KJA memiliki prospek yang bagus untuk peningkatan produksi

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK 1 Sufianto, 2 Wiyono dan 3 Sri Mursiani Arifah Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 264, Malang 65144, Jawa Timur Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2011-2030 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PRIORITAS IV : MENGEMBANGKAN DAN MEMPERKUAT EKONOMI DAERAH YANG DIKELOLA BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN WILAYAH

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI 115 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pelaksanaan Kegiatan KKN Reguler Kegiatan KKN Reguler ini dilaksanakan di 3 Desa dalam satu Kecamatan yaitu Desa Koripan, Desa Kenteng dan Desa Kemetul di Kecamatan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI Jawa Barat Bagian Utara memiliki banyak potensi baik dari aspek spasial maupun non-spasialnya. Beberapa potensi wilayah Jawa Barat bagian utara yang berhasil diidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah Ar-Ruum ayat 41, bahwa Telah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN A. Program Pokok - Program Pokok Tema 1. Pembuatan Peta Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) di Desa Buruan Pembuatan IMAP dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH a. Tema dan Program Untuk tujuan yang ingin dicapai, maka diusulkan program dengan tema Optimalisasi Pengolahan Sampah dan Pola Hidup Sehat Guna Mewujudkan Lingkungan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem mangrove bagi kelestarian sumberdaya perikanan dan lingkungan hidup memiliki fungsi yang sangat besar, yang meliputi fungsi fisik dan biologi. Secara fisik ekosistem

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH LANGKAH KEGIATAN UNTUK MENGEMBANGKAN POSDAYA. Kepala Desa Bojong Renged No. / /Tahun 2014 tentang penetapan

BAB III LANGKAH LANGKAH KEGIATAN UNTUK MENGEMBANGKAN POSDAYA. Kepala Desa Bojong Renged No. / /Tahun 2014 tentang penetapan BAB III LANGKAH LANGKAH KEGIATAN UNTUK MENGEMBANGKAN POSDAYA A. Pelatihan Kader Posdaya dibentuk dengan nama Tunas Mekar sesuai dengan SK Kepala Desa Bojong Renged No. / /Tahun 2014 tentang penetapan pengurus

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pembahasan Beradasarkan hasil pelaksanaan program kerja KKN Alternatif Periode LI Tahun Ajaran 2015/2016 selama kurang lebih enam puluh hari dari tanggal 30 Maret 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN A. Judul Tema KKN Tematik PKP Sebagai Wujud Pengabdian Mahasiswa Guna Mewujudkan Desa Buruan Sebagai Desa Peduli Lingkungan. B. Lokasi Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2015/2016, yang berlokasi di, Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten

Lebih terperinci

CAPAIAN IMPLEMENTASI EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA

CAPAIAN IMPLEMENTASI EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA CAPAIAN IMPLEMENTASI EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA OLEH : DR. DJOUHARI KANSIL, MPd WAKIL GUBERNUR SULAWESI

Lebih terperinci

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat, BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan adalah Menjadi Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan

Lebih terperinci

AGENDA MENARIK SATU BULAN KKN REGULER UNIT XI.B.1 KEMASAN KARANGTENGAH, IMOGIRI, BANTUL

AGENDA MENARIK SATU BULAN KKN REGULER UNIT XI.B.1 KEMASAN KARANGTENGAH, IMOGIRI, BANTUL AGENDA MENARIK SATU BULAN KKN REGULER UNIT XI.B.1 KEMASAN KARANGTENGAH, IMOGIRI, BANTUL Selasa, 22 januari 2012, kurang lebih sebanyak 189 mahasiswa KKN Reguler Universitas Ahmad Dahlan mengikuti kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Pulukan merupakan salah satu kawasan yang asri di Pulau Bali. Desa Pulukan merupakan salah satu bagian dari kecamatan Pekutatan dan berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNGGULAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNGGULAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Form 3 LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNGGULAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Lokasi Kuliah Kerja Nyata RW//Desa/Sekolah/. : 06//Terbah Kecamatan/Kabupaten : Patuk/Gunungkidul Provinsi

Lebih terperinci

KELURAHAN BAROMBONG KATA PENGANTAR

KELURAHAN BAROMBONG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya hingga Laporan Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu (Integrated Coatal Managemen-ICM)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai PENDAHULUAN Latar Belakang Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai aspek teknik budidaya rumput laut dan aspek manajerial usaha tani rumput laut. teknik manajemen usahatani.

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM KERJA KKN TEMATIK POSDAYA DESA PASIRJAMBU KECAMATAN PASIRJAMBU KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN PROGRAM KERJA KKN TEMATIK POSDAYA DESA PASIRJAMBU KECAMATAN PASIRJAMBU KABUPATEN BANDUNG LAPORAN PROGRAM KERJA KKN TEMATIK POSDAYA DESA PASIRJAMBU KECAMATAN PASIRJAMBU KABUPATEN BANDUNG Dwi Pratama Mulya (0900276) Hasniayati Hidayat (0900899) Webby Sita Rahmawati (0902192) Rika Ayu Restia

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan, yang memiliki potensi besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian besar bertempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Ploso, Desa Baguncipto, baik melalui

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk yang padat, setidaknya mampu mendorong perekonomian Indonesia secara cepat, ditambah lagi dengan sumber daya

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun

Lebih terperinci

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA Fahrur Razi Penyuluh Perikanan Muda pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan email: fahrul.perikanan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya kelautan berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional untuk meningkatkan penerimaan devisa, lapangan kerja dan pendapatan penduduk.

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN

BAB II RENCANA KEGIATAN 8 BAB II RENCANA KEGIATAN Hasil pengamatan langsung atau survei di lapangan dijadikan dasar penyusunan program kegiatan KKN. Rencana program kegiatan KKN Reguler unit VI.C.1 tertuang dalam matriks dan

Lebih terperinci

BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDI DAYA IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY Oleh: Kevin Yoga Permana Sub: Pengembangan Minapolitan di Kabupaten Cilacap Tanpa tindakan konservasi dan pengelolaan, sektor

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN 3.1 Program Pokok 3.1.1 Judul Kegiatan Pokok Tema Bidang Prasarana Fisik: enyuluhan, Pengolahan dan Pembuatan Alat Sederhana Untuk Mengubah Air Laut

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

Pemanfaatan Kekayaan Laut Branta Pesisir, Pamekasan untuk Kesejahteraan Masyarakat Pesisir

Pemanfaatan Kekayaan Laut Branta Pesisir, Pamekasan untuk Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Pemanfaatan Kekayaan Laut Branta Pesisir, Pamekasan untuk Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Yesica Novrita Devi 1, Ristanti Akseptori 2, Norromadani Yuniati 3 1 Program Studi Manajemen Bisnis, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pembahasan Hasil pelaksanaan program kerja KKN Alternatif periode LI di RW 03 Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo, Daerah Istimewa Yogyakarta kami uraikan pada lembar evaluasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di

Lebih terperinci

92 pulau terluar. overfishing. 12 bioekoregion 11 WPP. Ancaman kerusakan sumberdaya ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM

92 pulau terluar. overfishing. 12 bioekoregion 11 WPP. Ancaman kerusakan sumberdaya ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM Indonesia diposisi silang samudera dan benua 92 pulau terluar overfishing PENCEMARAN KEMISKINAN Ancaman kerusakan sumberdaya 12 bioekoregion 11 WPP PETA TINGKAT EKSPLORASI

Lebih terperinci

PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)

PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG Oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) (Untuk memenuhi tugas pengganti UTS mata kuliah Manajemen

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah pesisir bukan merupakan pemisah antara perairan lautan dengan daratan, melainkan tempat bertemunya daratan dan perairan lautan, dimana didarat masih dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam PemberdayaanMasyarakatuntukMensosialisasikanPerilakuHidupSehatdanMeningkatka nproduktivitasdesabayunggedesebagaidesawisata

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BB II RELISSI PENYELESIN MSLH. Tema dan Program Tema : Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga Desa Menuju Masyarakat yang Produktif, Mandiri, Sejahtera dan Unggul. Dari tema

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN DESA ALO ALO MELALUI KEGIATAN REHABILITASI MANGROVE DAN PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PENDAMPINGAN DESA ALO ALO MELALUI KEGIATAN REHABILITASI MANGROVE DAN PENYUSUNAN PERATURAN DESA PENDAMPINGAN DESA ALO ALO MELALUI KEGIATAN REHABILITASI MANGROVE DAN PENYUSUNAN PERATURAN DESA Eddy Hamka 1, Fajriah 2, Laode Mansyur 3 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam 10 tahun terakhir, jumlah kebutuhan ikan di pasar dunia semakin meningkat, untuk konsumsi dibutuhkan 119,6 juta ton/tahun. Jumlah tersebut hanya sekitar 40 %

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN Potensi dan Tantangan DI INDONESIA Oleh: Dr. Sunoto, MES Potensi kelautan dan perikanan Indonesia begitu besar, apalagi saat ini potensi tersebut telah ditopang

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81 05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Optimal, dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

A. Kegiatan Terlaksana

A. Kegiatan Terlaksana BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Kegiatan Terlaksana Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LIII mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Unit III.A.3 di Masjid Nurul Huda RW 01, Klitren Lor, Pengok,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. PEMBAHASAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengahtengah masyarakat di

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah teritorial Indonesia yang sebagian besar merupakan wilayah pesisir dan laut kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam ini berpotensi untuk dimanfaatkan bagi

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015

Lebih terperinci

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan I-227 Naskah Saran Kebijakan : STRATEGI PERCEPATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KUPANG MELALUI PENERAPAN DAN DIFFUSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT, 2012 1 Ringkasan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 8 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah gugusan pulaupulau kecil yang terbentang dari teluk Jakarta sampai dengan Pulau Sibera. Luas total Kabupaten

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya pesisir dan lautan adalah melalui pengembangan kegiatan wisata bahari. Berbicara wisata bahari, berarti kita berbicara tentang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Tuban Kabupaten Tuban merupakan kabupaten dari 29 kabupaten dan 9 kota di Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Tuban berada di jalur pantai utara

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Bangli adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Bangli merupakan

Lebih terperinci