INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1. Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja Yang Lahir Di Luar Pernikahan di Jemaat GPM Tuhaha Oleh Rona Els Wenno

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1. Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja Yang Lahir Di Luar Pernikahan di Jemaat GPM Tuhaha Oleh Rona Els Wenno"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja Yang Lahir Di Luar Pernikahan di Jemaat GPM Tuhaha Oleh Rona Els Wenno 1. Bentuk dan Sifat Wawancara Salah satu teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara. Untuk membantu wawancara, disusun sejumlah pertanyaan sebagai pedoman wawancara. Pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara dibawah ini merupakan panduan umum, dalam arti akanada pengembangan pertanyaan di lapangan sesuai dengan data yang diperoleh dari informan selama wawancara. 2. Informan Informan dalam penelitian ini terdiri dari Pendeta dan Majelis jemaat, Remaja yang lahir di lur nikah, Orang Tua, teman sebaya, juga masyarakat. 3. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara ini disusun untuk menjawab permasalahan pokok dalam penelitian, yaitu: Masalah Psiko-sosial apakah yang dihadapi remaja yang lahir di luar nikah dan bagaimana pendampingan pastoral gereja terhadapnya? Pertanyaannya sebagai berikut: a. Pelayan (Pendeta dan Majelis Jemaat ) 1. Apakah selama ini Geraja memperhatikan anak-anak yang lahir di luar pernikahan dalam hal ini remaja? 2. Bagaimana pendampingan pastoral terhadap remaja yang lahir di luar nikah? 3. Adakah masalah-masalah sosial yang dilakukan oleh anak-anak yang lahir di lur nikah dalam hal ini Remaja? Masalah-masalah apa saja?

2 4. Sudah pernakah gereja mendekati anak-anak ini secara khusus untuk mengetahuai apa yang mereka rasakan ketika menghadapi kenyataan seperti ini? pendekatan berupa apa saja? 5. Apakah gereja memberikan kesemptan terhadap anak-anak ini mengambil \ bagian dalam pelayanan? Seperti apa pelayanan itu? b. Remaja 1. Bagaimana anda melihat kehidupan anda yang sekarang ini? 2. Bagaimana perasaan anda sebagai anak yang lahir tanpa sook papa untuk memberikan kasih sayang? Apakah sampai saat ini anda masih merasakan kesakitan yang mendalam karena dilahirkan sebagai anak di luar nikah? 3. Bagaimana perasaan anda dengan ayah anda? 4. Bagaimana cara anda menerima hal ini? 5. Bagaimana perasaan (malu, takut, cemas, rendah diri) anda saat ada di tengah masyarakat dan juga melakukan pergaulan dengan teman-teman sebaya anda dalam status anak yang lahir di luar nikah? 6. Apakah anda menghargai diri anda sendiri sebagai anak yang dilahirkan di luar nikah?jika tidak mengapa? Jika ya mengapa? 7. Pernakah anda merasakan iri hati kepada teman-teman anda yang lain saat melihat mereka mempunyai orang tua yang lengkap? 8. Pernahkan anda merasakan rendah diri saat berada dalam pergaulan dengan teman-teman atau dalam lingkungan masyarakat? c. Orang Tua 1. Bagaimana pandangan anda terhadap anak yang anda lahirkan tanpa seorang suami? 2. Bagaimana perasaan anda terhadap mereka? 3. Bagaimana relasi anda dengan anak anda? 4. Bagaimana perasaan anda terhadap ayah dari anak yang anda lahirkan? 5. Rasa apa yang anda ciptakan bagi anak anda untuk ayahnya? 6. Pernakah anda bertanya kepada mereka perasaan mereka selama ini saat harus lahir tanpa sosok papa mereka?

3 7. Pernakah anda bertanya kepada mereka bagaimana perasaan mereka saat mereka bergaul dengan teman-teman mereka apalagi sudah memasuki masa remaja? 8. Bagaiman pandangan anda tentang penilaian masyarakat bagi anda atau anak anda? 9. Apakah gereja pernah melakukan pendampingan bagi anak anda? 10. Dalam keprihatinan hidup yang anda jalani sudah pernakah gereja melakukan pendekatan untuk membantu anda atau anak anda melewati keprihatinan ini? jika ada pendekatan seperti apa saja yang dilakukan oleh gereja? d. Teman sebaya 1. Bagaimana pandangan anda tentang teman-teman yang lahir di luar nikah? 2. Bagaimana penilaian anda terhadap mereka? 3. Apakah anda juga mengaggap remaja yang lahir diluar nikah mempunyai hak yang sama untuk hidup bahagia di dunia ini? 4. Apakah anda juga peduli dengan mereka yang lahir di lur nikah dalam hal ini sebagai teman anda sendiri? Jika iya bentuk kepedulian seperti apa yang anda lakukan bagi mereka? jika belum mengapa? 5. Adakah rasa keprihatinan kepada mereka yang lahir di luar nikah? 6. Bagaimana relasi anda dengan mereka? 7. Adakah masalah-masalah sosial yang mereka lakukan dalam jemaat Tuhaha? Jika ada masalah apa saja? e. Masyarakat 1. Bagaimana persepsi atau pandangan anda terhadap anak-anak (remaja) yang lahir di luar nikah? 2. Bagaimana penilaian anda terhadap mereka (remaja) yang lahir di lur nikah? 3. Selama ini apakah anda memperlakukan mereka yang lahir di luar nikah selayaknya anak-anak lain yang mempunyai orang tua yang lengkap? 4. Sudah pernakah gereja melakukan pendampingan terhadap mereka selama ini? 5. Pernakah anda merasa peduli terhadap mereka(remaja) yang lahir di luar nikah? 6. Bagaimana relasi anda dengan mereka? 7. Adakah masalah-masalah sosial yang mereka lakukan?jika ada masalah apa saja?

4 LAMPIRAN 2 Gedung Gereja Pniel Tuhaha Ibadah Remaja Jemaat GPM Tuhaha

5 Lampiran 3 Peta Pulau Saparua! I.\ \r..

6

7 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan memberi sesuai dengan kemampuannya. Gereja adalah tempat setiap orang dalam menemukan belas kasih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Menurut Erik Erikson, lingkungan di mana anak hidup sangat penting untuk memberikan pertumbuhan, penyesuaian, sumber kesadaran diri dan identitas. Dari pendekatan teori

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Peran pendeta secara umum dapat dilihat dalam fungsi konseling pastoral, yakni menyembuhkan, menopang, membimbing, memperbaiki hubungan, dan mengasuh. Dari hasil penelitian,

Lebih terperinci

1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja?

1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja? LAMPIRAN INSTRUMENT PERTANYAAN KEPADA PENDETA JEMAAT 1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 2. Apa itu TIM DOA? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah

Lebih terperinci

BAB III PERSOALAN REMAJA YANG LAHIR DI LUAR PENIKAHAN DAN PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP REMAJA

BAB III PERSOALAN REMAJA YANG LAHIR DI LUAR PENIKAHAN DAN PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP REMAJA BAB III PERSOALAN REMAJA YANG LAHIR DI LUAR PENIKAHAN DAN PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP REMAJA III.. Sekilas Mengenai Negeri Tuhaha III..2 Sejarah Negeri Tuhaha Pada zaman dahulu semua negeri di Pulau

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP REMAJA YANG LAHIR DI LUAR PERNIKAHAN DI JEMAAT G.P.M TUHAHA

PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP REMAJA YANG LAHIR DI LUAR PERNIKAHAN DI JEMAAT G.P.M TUHAHA PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP REMAJA YANG LAHIR DI LUAR PERNIKAHAN DI JEMAAT G.P.M TUHAHA TESIS Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Oleh RONA ELS WENNO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komisi Remaja adalah badan pelayanan bagi jemaat remaja berusia tahun. Komisi

BAB I PENDAHULUAN. Komisi Remaja adalah badan pelayanan bagi jemaat remaja berusia tahun. Komisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu gereja yang sudah berdiri sejak tahun 1950 di Indonesia adalah Gereja Kristen Indonesia atau yang biasa disebut GKI. GKI adalah sekelompok gereja

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal yang dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Pemahaman jemaat baik itu orang tua maupun

Lebih terperinci

Fakultas Teologi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga

Fakultas Teologi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga PENGARUH JENDER DALAM LINGKUP PELAYANAN MAJELIS JEMAAT (Studi Kasus Terhadap Kesenjangan Jender dalam Struktur Kepemimpinan Majelis Jemaat GPM Pulau Saparua) Oleh, Michael Willy Patawala 712008039 TUGAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah tahap yang penting bagi hampir semua orang yang memasuki masa dewasa awal. Individu yang memasuki masa dewasa awal memfokuskan relasi interpersonal

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan 86 BAB IV PENUTUP Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan pendidikan pranikah di Klasis Kota Ambon, maka berikut ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan serta mengusulkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1. Permasalahan

Bab I Pendahuluan 1. Permasalahan 1 Bab I Pendahuluan 1. Permasalahan Tidak ada yang kekal dalam kehidupan ini selain perubahan. Artinya, manusia setiap hari diperhadapkan pada serangkaian perubahan baik itu perubahan di dalam maupun di

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. menguraikan terlebih dulu gambaran umum GPM Jemaat Airmanis.

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. menguraikan terlebih dulu gambaran umum GPM Jemaat Airmanis. BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN Dalam bab III ini akan membahas temuan hasil dari penelitian tentang peran pendeta sebagai konselor pastoral di tengah kekerasan pasangan suami-isteri. Sebelumnya, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penting yang menjadi pokok atau inti dari tulisan ini, yaitu sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. penting yang menjadi pokok atau inti dari tulisan ini, yaitu sebagai berikut : BAB V PENUTUP Pada bagian V ini, penulis akan memaparkan tentang kesimpulan dan saran. 5. 1. Kesimpulan Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis menyimpulkan beberapa hal penting yang menjadi pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dra.Ny.Singgih D.Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1988 hal. 82

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dra.Ny.Singgih D.Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1988 hal. 82 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang berpendapat bahwa siklus hidup manusia adalah lahir, menjadi dewasa, menikah, mendapatkan keturunan, tua dan mati. Oleh karena itu pernikahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menjalani proses kehidupan, peristiwa kematian tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Namun, peristiwa kematian sering menjadi tragedi bagi orang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Dampak skizofrenia bagi keluarga sangatlah besar, ini menyebabkan seluruh keluarga ikut merasakan penderitaan tersebut. Jika keluarga tidak siap dengan hal ini,

Lebih terperinci

1. LATAR BELAKANG MASALAH

1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1 1. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dalam kehidupannya memiliki banyak kebutuhan, antara lain : kebutuhan untuk diperhatikan, mendapatkan bimbingan, pemeliharaan, asuhan, penghiburan,

Lebih terperinci

Keterampilan Penting bagi Konselor

Keterampilan Penting bagi Konselor e-konsel edisi 370 (10-3-2015) Keterampilan Penting bagi Konselor e-konsel Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen e-konsel -- Keterampilan Penting bagi Konselor Edisi 370/Maret 2015 Salam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP Setelah melalui tahap pembahasan dan analisis, maka selanjutnya pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

XII.  Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan Bab XII A. Pengantar Bernyani Kucinta Keluarga Tuhan Kucinta k luarga Tuhan, terjalin mesra sekali semua saling mengasihi betapa s nang kumenjadi k luarganya Tuhan Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan alasan atau dilakukannya penelitian ini serta

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan alasan atau dilakukannya penelitian ini serta BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan alasan atau dilakukannya penelitian ini serta perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat yang didapat dari penelitian ini. 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita merupakan individu yang memiliki keterbukaan dalam membagi permasalahan kehidupan maupun penilaian mereka mengenai sesuatu ataupun tentang orang lain.

Lebih terperinci

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu Upaya orang tua dalam membina emosi anak akibat perceraian di Kecamatan Bukit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja sebagai lembaga pelayanan jemaat memerlukan manajemen yang baik untuk melakukan tugasnya. Seiring berjalannya waktu, tujuan terhadap pelayanan bagi jemaat

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. pengguna Sterilisasi dan Rumah Sakit Umum Daerah Haulussy Ambon.

BAB 4 PENUTUP. pengguna Sterilisasi dan Rumah Sakit Umum Daerah Haulussy Ambon. BAB 4 PENUTUP Pada bab ini akan di tulis kesimpulan dan saran untuk Gereja, para Medis, pengguna Sterilisasi dan Rumah Sakit Umum Daerah Haulussy Ambon. 4.1 KESIMPULAN 1. Sterilisasi dipilih oleh kebanyakan

Lebih terperinci

Menjadi Anggota Masyarakat Gereja

Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Chee Kim adalah seorang anak yatim piatu. Meskipun ia baru berusia enam tahun, ia hidup sebagai gelandangan di kota Hong Kong. Ia tidak mempunyai keluarga. Pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan sampai merinding serta menggetarkan bahu ketika mendengarkan kata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan sampai merinding serta menggetarkan bahu ketika mendengarkan kata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini tidak sedikit kaum wanita yang mengerutkan kening, terkejut, bahkan sampai merinding serta menggetarkan bahu ketika mendengarkan kata poligami.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan selalu berpasangan, pria dengan wanita. Dengan tujuan bahwa dengan berpasangan, mereka dapat belajar berbagi mengenai kehidupan secara bersama.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada 144 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian secara mendalam peneliti membahas mengenai self

Lebih terperinci

PELAYANAN PASTORAL GEREJA TERHADAP REMAJA BERPERILAKU KONSUMTIF MELALUI PROGRAM PENANGANAN KELUARGA

PELAYANAN PASTORAL GEREJA TERHADAP REMAJA BERPERILAKU KONSUMTIF MELALUI PROGRAM PENANGANAN KELUARGA PELAYANAN PASTORAL GEREJA TERHADAP REMAJA BERPERILAKU KONSUMTIF MELALUI PROGRAM PENANGANAN KELUARGA Penelitian Tentang Pelayanan Pastoral Terhadap Remaja Di GKJW Jemaat Sendangbiru Yang Ditinggal Ibu Bekerja

Lebih terperinci

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA MINGGU, 10 Agustus 2014 PEMBERITA FIRMAN : Pukul 06.00 WIB Pendeta Johanna Nirahua (Pendeta Jemaat GPIB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan arus globalisasi, maka muncul pula persoalan-persoalan baru yang harus dihadapi oleh sumber daya manusia yang ada di dalam Gereja. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia terdapat berbagai macam profesi yang digeluti oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia terdapat berbagai macam profesi yang digeluti oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia terdapat berbagai macam profesi yang digeluti oleh berbagai macam orang sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Perofesi tersebut memerlukan kompetensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kehidupan seseorang dalam perjalanannya akan selalu mengalami perubahan. Perubahan ini dapat dikarenakan perkembangan dan pertumbuhan normal sebagai pribadi, maupun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Para remaja yang ditinggal ibu bekerja di luar negeri pada umumnya

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Para remaja yang ditinggal ibu bekerja di luar negeri pada umumnya BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Para remaja yang ditinggal ibu bekerja di luar negeri pada umumnya berperilaku konsumtif terhadap suatu produk tertentu. Ada yang konsumtif terhadap handphone,

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN ANALISA. pemahaman makna hidup anak korban broken home di GPM Jemaat Galala-Hative Kecil.

BAB III HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN ANALISA. pemahaman makna hidup anak korban broken home di GPM Jemaat Galala-Hative Kecil. BAB III HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN ANALISA Bab ini akan berisikan hasil penelitian di lapangan tentang peran pastoral gereja terhadap pemahaman makna hidup anak korban broken home di GPM Jemaat Galala-Hative

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Peran Orang Tua 2.1.1. Definisi Peran Orang Tua Qiami (2003) menjelaskan bahwa orangtua adalah unsur pokok dalam pendidikan dan memainkan peran penting dan terbesar dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendampingan dan konseling pastoral adalah alat-alat berharga yang melaluinya gereja tetap relevan kepada kebutuhan manusia. 1 Keduanya, merupakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri di lingkungan sosialnya. Seorang individu akan selalu berusaha

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri di lingkungan sosialnya. Seorang individu akan selalu berusaha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berdampingan dengan orang lain tentunya sering dihadapkan pada berbagai permasalahan yang melibatkan dirinya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan di perkotaan diperhadapkan dengan sebuah realita kehidupan yang kompleks. Pembangunan yang terus berlangsung membuat masyarakat berlomba-lomba untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi remaja, terutama bagi mereka yang terlibat langsung di dalamnya. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi remaja, terutama bagi mereka yang terlibat langsung di dalamnya. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan di luar nikah memuat persoalan yang sangat rumit dan kompleks bagi remaja, terutama bagi mereka yang terlibat langsung di dalamnya. Oleh karena itu

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN UKDW. Pergaulan bebas ini dapat disaksikan di kota-kota besar, yang mengarah pada perilaku seksual yang bebas. 4

Bab I PENDAHULUAN UKDW. Pergaulan bebas ini dapat disaksikan di kota-kota besar, yang mengarah pada perilaku seksual yang bebas. 4 Bab I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pergumulan tentang pertumbuhan remaja dan pemuda merupakan hal yang tidak asing lagi karena seringkali dialami oleh sebagian besar gereja. Banyak masalah yang terjadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Tradisi Piring Nazar sebagai sebuah kenyataan sosio-religius dapat dijadikan sebagai

BAB V PENUTUP. 1. Tradisi Piring Nazar sebagai sebuah kenyataan sosio-religius dapat dijadikan sebagai BAB V PENUTUP Dari penjelasan serta pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab yang terakhir ini akan dipaparkan kesimpulan yang berisi temuan-temuan mengenai Piring Nazar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepasang suami istri namun juga keinginan setiap anak di dunia ini, tidak seorang

BAB I PENDAHULUAN. sepasang suami istri namun juga keinginan setiap anak di dunia ini, tidak seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memiliki keluarga yang utuh dan bahagia tidak hanya menjadi impian sepasang suami istri namun juga keinginan setiap anak di dunia ini, tidak seorang anakpun menginginkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik itu organisasi profit maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. Kebijakan mutasi ini dalam organisasi profit berkaitan erat dengan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia

Lebih terperinci

UKDW. Bab 1 Pendahuluan. 1. Latar Belakang

UKDW. Bab 1 Pendahuluan. 1. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode perkembangan yang dialami oleh setiap individu sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Menurut Erik

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Kematian merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Siapa saja bisa mengalami hal itu, baik tua atau pun muda, miskin atau pun kaya, baik perempuan atau

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat menjangkau seluruh jemaatnya agar dapat merasakan kehadiran Allah ditengahtengah kehidupannya. Dengan itu maka,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm.

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm. Bab I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah Selama ini di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dilakukan Perjamuan Kudus sebanyak empat kali dalam satu tahun. Pelayanan sebanyak empat kali ini dihubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang dijalani oleh manusia

BAB I. PENDAHULUAN. Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang dijalani oleh manusia BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang dijalani oleh manusia yang ditata dalam empat tatanan dasar. Tatanan dasar itu berupa tatanan pengakuan,

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 99 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA I. KEY INFORMAN 1. Faktor Internal Hubungan Dalam Keluarga a) Status dalam keluarga b) Pekerjaan orangtua c) Hubungan kedekatan dengan orangtua d) Peran orangtua dirumah

Lebih terperinci

PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENTAHBISAN GEREJA BETHEL INDONESIA JEMAAT SAMIRONO GETASAN

PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENTAHBISAN GEREJA BETHEL INDONESIA JEMAAT SAMIRONO GETASAN 1 PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENTAHBISAN GEREJA BETHEL INDONESIA JEMAAT SAMIRONO GETASAN TANGGAL 12 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. LASILING, pada tanggal 20 dan 21 September 2005.

Bab I Pendahuluan. LASILING, pada tanggal 20 dan 21 September 2005. Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menjalani kehidupan di dunia ini manusia seringkali harus berhadapan dengan berbagai macam permasalahan. Permasalahan yang ada bisa menjadi beban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kategorial bisa digolongkan berbagai macam, misalnya kategorial usia (anak, remaja, pemuda, dewasa, lansia),

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kategorial bisa digolongkan berbagai macam, misalnya kategorial usia (anak, remaja, pemuda, dewasa, lansia), BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Dalam rangka pembinaan kategorial 1, gereja senantiasa memberikan program-program pembinaan. Begitu juga dengan kategorial status pernikahan, yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama adalah hal yang penting sehingga harus tertanam kuat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama adalah hal yang penting sehingga harus tertanam kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan agama adalah hal yang penting sehingga harus tertanam kuat dan diberikan sedini mungkin kepada anak-anak. Pemahaman yang tepat mengenai nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan BAB I PENDAHULUAN I. A. LATAR BELAKANG Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan sosial ini terbagi atas

Lebih terperinci

PARTISIPAN : (Yang menjual anak) Nama : Alamat : Umur : Pekerjaan : Pendidikan : Jabatan dalam gereja/masyarakat :

PARTISIPAN : (Yang menjual anak) Nama : Alamat : Umur : Pekerjaan : Pendidikan : Jabatan dalam gereja/masyarakat : PARTISIPAN : (Yang menjual anak) Nama : Alamat : Umur : Pekerjaan : Pendidikan : Jabatan dalam gereja/masyarakat : Pertanyaan-pertanyaan : 1. Aspek manusia : penjual, pembeli dan si anak (Pada saat wawancara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan jenjang awal pembentukan masyarakat, dari suatu parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di dalamnya akan lahir

Lebih terperinci

Pengertian Sukses. Orang yang sukses adalah orang yang sudah memiliki satu jalan, dan terus fokus pada jalan itu.

Pengertian Sukses. Orang yang sukses adalah orang yang sudah memiliki satu jalan, dan terus fokus pada jalan itu. Pengertian Sukses Orang yang sukses adalah orang yang sudah memiliki satu jalan, dan terus fokus pada jalan itu. (Andrew Carnegie) 1 Salam semangat, Sahabat. Apa kabar? Semoga Anda semua selalu dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi berasal dari kata motif. Motif artinya keadaan dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.

Lebih terperinci

maupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif

maupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif dan pasif, artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perceraian merupakan kata yang umum dan tidak asing lagi di telinga masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi trend, karena untuk menemukan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan yang ideal adalah pernikahan yang bahagia, sejahtera, tentram dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan yang ideal adalah pernikahan yang bahagia, sejahtera, tentram dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan yang ideal adalah pernikahan yang bahagia, sejahtera, tentram dan damai. Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan pernikahannya berjalan mulus

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak apabila dapat memilih, maka setiap anak di dunia ini akan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak apabila dapat memilih, maka setiap anak di dunia ini akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap anak apabila dapat memilih, maka setiap anak di dunia ini akan memilih dilahirkan dalam keluarga yang harmonis, hangat, dan penuh kasih sayang. Keluarga demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk kerjasama kehidupan antara pria dan wanita di dalam masyarakat. Perkawinan betujuan untuk mengumumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan diartikan sebagai suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita, yang bersama-sama menjalin hubungan sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONTEKS MASALAH Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Kita mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk yang

Lebih terperinci

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN Hari ini judul khotbah saya adalah THE JOY OF THE LORD/SUKACITA DALAM TUHAN. Saya rindu hari ini bahkan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Keluarga adalah institusi pertama yang dibangun, ditetapkan dan diberkati Allah. Di dalam institusi keluarga itulah ada suatu persekutuan yang hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini, membawa banyak perubahan dalam setiap aspek kehidupan individu. Kemajuan ini secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membawa dampak yang signifikan bagi kehidupan. Untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut tentunya diperlukan

Lebih terperinci

TANGGAPAN GEREJA TERHADAP PERMASALAHAN PERNIKAHAN PASANGAN USIA MUDA (Studi kasus di Jemaat GMIH Christianoi Gamnyial) Oleh.

TANGGAPAN GEREJA TERHADAP PERMASALAHAN PERNIKAHAN PASANGAN USIA MUDA (Studi kasus di Jemaat GMIH Christianoi Gamnyial) Oleh. TANGGAPAN GEREJA TERHADAP PERMASALAHAN PERNIKAHAN PASANGAN USIA MUDA (Studi kasus di Jemaat GMIH Christianoi Gamnyial) Oleh Vallian Sahusiwa NIM 71 2009 023 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Progam Studi Teologi,

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan PEDOMAN WAWANCARA I. Judul Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan pada pria WNA yang menikahi wanita WNI. II. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kasus perceraian di Indonesia saat ini bukanlah menjadi suatu hal yang asing

BAB I PENDAHULUAN. Kasus perceraian di Indonesia saat ini bukanlah menjadi suatu hal yang asing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kasus perceraian di Indonesia saat ini bukanlah menjadi suatu hal yang asing lagi untuk diperbincangkan. Jumlah perceraian di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan hidup seorang anak tidak selamanya berjalan dengan baik. Beberapa anak dihadapkan pada pilihan yang sulit bahwa anak harus berpisah dari keluarganya

Lebih terperinci

BAB IV PENTINGNYA KONSELING PASTORAL ANTARBUDAYA DI JEMAAT GMI WESLEY JAKARTA. A. Realitas Konseling Pastoral Antarbudaya di GMI Wesley

BAB IV PENTINGNYA KONSELING PASTORAL ANTARBUDAYA DI JEMAAT GMI WESLEY JAKARTA. A. Realitas Konseling Pastoral Antarbudaya di GMI Wesley BAB IV PENTINGNYA KONSELING PASTORAL ANTARBUDAYA DI JEMAAT GMI WESLEY JAKARTA A. Realitas Konseling Pastoral Antarbudaya di GMI Wesley Jakarta Dalam kehidupan bergereja, keutuhan jemaat baik individu maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pentingnya kehidupan keluarga yang sehat atau harmonis bagi remaja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pentingnya kehidupan keluarga yang sehat atau harmonis bagi remaja 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pentingnya kehidupan keluarga yang sehat atau harmonis bagi remaja khususnya mahasiswa ini turut andil dalam keseharian remaja. Dalam keluarga yang sehat dapat mengajarkan

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. perempuan single parent terhadap anak. Sebelumnya penulis menguraikan terlebih

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. perempuan single parent terhadap anak. Sebelumnya penulis menguraikan terlebih BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan membahas temuan hasil penelitian tentang peran perempuan single parent terhadap anak. Sebelumnya penulis menguraikan terlebih dahulu gambaran umum tingkat

Lebih terperinci

Pelayanan Konseling Pastoral Di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat

Pelayanan Konseling Pastoral Di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat FAKULTAS TEOLOGI PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 Pelayanan Konseling Pastoral Di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat TESIS: Diajukan kepada: Program

Lebih terperinci

dalam suatu hubungan yaitu pernikahan. Pada kenyataannya tidak semua pasangan pernikahan berasal dari latar belakang yang sama, salah satunya adalah p

dalam suatu hubungan yaitu pernikahan. Pada kenyataannya tidak semua pasangan pernikahan berasal dari latar belakang yang sama, salah satunya adalah p Penyesuaian Diri Wanita yang Melakukan Konversi Agama Pra Pernikahan Yulia Eka Wati Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstrak Konversi agama yang dilakukan oleh seseorang terutama wanita karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, terjadi peningkatan perilaku seksual pada remaja di Indonesia. Data yang telah didapat penulis, sejumlah remaja di Indonesia tidak lagi merasa

Lebih terperinci

LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA

LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Teologi untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si Teol) Oleh David Sarman H Pardede Nim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pernikahan merupakan suatu hal yang dinantikan dalam kehidupan manusia karena melalui sebuah pernikahan dapat terbentuk satu keluarga yang akan dapat melanjutkan

Lebih terperinci

STUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teologi. Untuk Memenuhi Persyaratan

STUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teologi. Untuk Memenuhi Persyaratan STUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teologi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SARJANA SAINS TEOLOGI (S. Si. Teol) Oleh: Telma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan seluruh keluarga. Karena tujuan perkawinan adalah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dan seluruh keluarga. Karena tujuan perkawinan adalah untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lestarinya perkawinan adalah harapan bagi setiap pasangan suami istri dan seluruh keluarga. Karena tujuan perkawinan adalah untuk memenuhi tuntutan hajat tabiat kemanusiaan,

Lebih terperinci

Perkembangan Gereja Protestan di Indonesia berjalan seiring. dengan berbagai gejolak politik yang terjadi sejak pertama kali

Perkembangan Gereja Protestan di Indonesia berjalan seiring. dengan berbagai gejolak politik yang terjadi sejak pertama kali BAB V Kesimpulan Perkembangan Gereja Protestan di Indonesia berjalan seiring dengan berbagai gejolak politik yang terjadi sejak pertama kali Gereja Protestan berdiri di Ambon pada abad ke-17 hingga lahirnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai Hubungan Antara Konsep Diri dengan Dukungan Orang Tua pada Siswa Kelas II SMU X Lampung yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik. BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Dilihat dari sudut pandang psikologi, pernikahan adalah ikatan resmi antara perempuan dan lakilaki sebagai pasangan suami-isteri, yang mempersatukan kedua

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

Orangtua Setia SELALU ADA BAGI ANAK PADA SAAT YANG TEPAT

Orangtua Setia SELALU ADA BAGI ANAK PADA SAAT YANG TEPAT Orangtua Setia SELALU ADA BAGI ANAK PADA SAAT YANG TEPAT Ketika anak kami berusia 5 tahun, ia pertama kali mengikuti sebuah pagelaran musik anak. Di dalam hati dia sangat berharap akan mendapatkan piala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sosial-emosional. Masa remaja dimulai kira-kira usia 10 sampai 13 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sosial-emosional. Masa remaja dimulai kira-kira usia 10 sampai 13 tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja (adolescence) sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

Lebih terperinci