PENGANGGARAN PENDIDIKAN M.D.NIRON
|
|
- Adi Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGANGGARAN PENDIDIKAN M.D.NIRON
2 RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN / DANA 1. BUDGETING = PENYUSUNAN (perencanaan) ANGGARAN 2. ACCOUNTING = IMPLENETASI dg perangkat utama PENCATATAN & PELAPORAN 3. AUDITING = PENGAWASAN dan PEMERIKSAAN (WASRIK)
3 BUDGETING = PENYUSUNAN ANGGARAN MERUPAKAN KEGIATAN / PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN /BUDGET BUDGET MERUPAKAN RENCANA OPERASIONAL yg DINYATAKAN dlm BENTUK SATUAN UANG, dan DIGUNAKAN sbg PEDOMAN dlm MELAKSANAKAN KEGIATAN LEMBAGA dlm KURUN WAKTU ttt = tahun anggaran (jangka wkt anggaran berlaku disebut tahun dinas atau tahun anggaran) OKI dlm ANGGARAN TERGAMBAR KEGIATAN2 yg AKAN DILAKSANAKAN olh LEMBAGA.
4 PENGANGGARAN * MERUJUK SUATU RENCANA * DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DIKENAL ADANYA DUA MACAM ANGGARAN: - APBN / APBD = ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA / ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH - APBS = ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA /BELANJA SEKOLAH * DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN ADALAH SEMUA KEBUTUHAN PELAKSANAAN PROGRAM : PELAKU, SARANA PENDUKUNG, DAN PENDUKUNG LAIN.
5 MASA BERLAKU ANGGARAN: KURUN WAKTU atau jangka wkt anggaran berlaku disebut tahun dinas atau tahun anggaran Untuk sistem pembukuan Kas Stelsel (sistem kas): anggaran terbuka secara terbatas, Tahun anggaran yang umum digunakan, antara lain: Jangka waktu pendek (satu tahun) Jangka waktu sedang / menengah (5 tahun) Jangka waktu panjang (10 tahun) Untuk pembukuan dg sistem tahun anggaran; Tahun Takwin & Non Takwin ; penanggalan (berdasar perjalanan bumi menglilingi mthari)
6 FUNGSI ANGGARAN: * Alat untuk perencanaan & pengendalian * Alat bantu bagi manajemen dlm mengarahkan lembaga menempatkan posisinya dlm posisi yg kuat atau lemah * Tolok ukur keberhasilan lembaga dlm mencapai sasaran yg telah ditentukan (alat penaksir) * Alat efisiensi (utk memotivasi pimpinan / manajer / karyawan utk bertindak efisien) * Alat otorisasi pengeluaran dana
7 Prinsip Pengelolaan Anggaran Anggaran dpt menjadi alat perenc & pengendalian jika organisasi sehat yakni dikelola berdasarkan prinsip: * Adanya pembagian wewenang & tanggng jwb yg jelas dlm sistem manjemen & organisasi Adanya sisitem akuntansi yg memadai dlm melaksanakan anggaran Adanya penelitian & analisis utk menilai kinerja organisasi Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tkt atas sampai yg paling bawah
8 ISI ANGGARAN: KEGIATAN yg AKAN DILAKSANAKAN (termasuk barang & jasa yg diperlukan; target, sasaran, volume) JUMLAH DANA yg DIPERLUKAN utk membiayai kegiatan (barang & jasa) SUMBER DANA
9 TUGAS POKOK PENGGUNA dan KUASA PENGGUNA ANGGARAN Menyusun program dan anggaran Melaksanakan program dan anggaran Mengawasi pelaksanaan program dan anggaran Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program dan anggaran Mengangkat pejabat pembuat komitmen, pejabat penguji, pejabat penerbit SPM dan bendahara
10 Teknik penyusunan anggaran; meliputi: Teknik alokasi sumber daya berdasarkan hasil Teknik PPBS (Planning Programming Budgeting Sistem) atau Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP 4)
11 Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP 4) Adalah: Suatu perangkat (lunak) utk mencapai tujuan yg tlh ditetapkan scr sistematis dg memanfaatkan sumberdaya (sarana / prasarana, finansial, tenaga yg tersedia, atau dpt disediakan scr berencana.
12 KARAKTERISTIK SP - 4 MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM BERORIENTASI pd OUTPUT BEKERJA BERDASARKAN STURKTUR PROGRAM / KEGIATAN yg BAKU KESEIMBANGAN ANTARA OTONOMI & PENGARAHAN PENDEKATAN top - down dan bottom up BEKERJA BERDASARKAN RENCANA BERGULIR (Rolling plan)
13 Tahapan Perencanaan Anggaran (SP 4): DIAGNOSIS (pengumpulan data & info yg relevan) PERENCANAAN (identifikasi tujuan, kebijakan utk mencapai tujuan tsb) PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA (penjabaran tujuan, sasaran & kebijakan menjadi seperangkat program / kegiatan) ALOKASI ANGGARAN (penghitungan dana utk membiayai progrm / kegiatan yg tlh direncanakan) EVALUASI (mengumpulkn info utk mengadakn penyesuaian seperlunya trhdp tujuan, sasaran, progrm, anggrn atau prioritas kegiatan utk mencpai efisiensi).
14 Alur Tahapan kegiatan Perencanaan Anggaran (SP 4): Survey Penetapan Tujuan Program Kegiatan Hirarki program Alokasi input (dana / daya) Rekap draf anggaran
15 RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
16 RKAS RPS Jangka Panjang RKS Jangka Menengah RKS RKAS RKAS Jangka Pendek
17 Rencana Pengembangan Sekolah Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. RPS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
18 Rencana Pengembangan Pendidikan Nasional Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi Rencana Pengembangan Pendidikan Kab./Kota Rencana Pengembangan Pendidikan Kab./Kota Rencana Pengembangan Pendidikan Kab./Kota Rencana Pengembangan Pendidikan Kab./Kota Rencana Pengembangan Pendidikan Kab./Kota Rencana Pengembangan Pendidikan Sekolah Rencana Pengembangan Pendidikan Sekolah Rencana Pengembangan Pendidikan Sekolah Rencana Pengembangan Pendidikan Sekolah Rencana Pengembangan Pendidikan Sekolah
19 ASAS PENYUSUNAN ANGGARAN KESEIMBANGAN antara belanja & pendapatan KETERPERINCIAN/Asas Spesialisasi/spesifikasi Susunan anggaran terdiri dari berbagai macam pengeluaran dan penerimaan sehingga perlu diadakan klasifikasi tertentu. Berbagai jenis kemungkinan klasifikasi ditentukan berdasarkan tujuan negara., misalnya berdasarkan: * Fungsi ; Rutin & Pembangunan * Organisasi.; Sektor * Obyek..; Sub sektor Program - Proyek
20 ASAS PENYUSUNAN ANGGARAN Asas Kelengkapan/ UNIVERSALITAS : Semua pengeluaran dan penerimaan secara tegas dimuat dalam anggaran. Tidak boleh ada penerimaan atau pengeluaran yang tidak dimasukkan ke dalam kasnegara. Asas Spesialisasi/spesifikasi: Susunan anggaran terdiri dari berbagai macam pengeluaran dan penerimaan sehingga perlu diadakan klasifikasi tertentu. Berbagai jenis kemungkinan klasifikasi ditentukan berdasarkan
21 ASAS PENYUSUNAN ANGGARAN Asas Publisitas : Merupakan asas dalam demokrasi bahwa tidak ada urusan publik bersifat rahasia.dasar keterbukaan penting bagi negara demokrasi terutama mengenai penerimaan dan pengeluaran lembaga. Asas Pengeluaran berdasar mata anggaran (m.a)
22 RINCIAN PENGELUARAN dlm SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH dikelompokan & ditetapkan dlm bentuk m.a (Mata Anggaran Pengeluaran untuk: BELANJA PENUNJANG m.a 5190 = Gaji/upah 5290 = Bahan 5490 = Perjalanan 5890 = Lain-lain BELANJA MODAL m.a 5910 = Tanah 5920 = Peralatan & mesin 5930 = Gedung & bangunan 5940 = Jaringan (jalan, irigasi, dll) 5950 = Fisik lainnya (buku, komputer, lab & sejenisnya) 5960 = Non Fisik (DIKLAT, Seminar/Lokakarya)
23 KARAKTERISTIK ANGGARAN TERDIRI DARI 2 SISI; sisi penerimaan & sisi pengeluaran SISI PENERIMAAN (sebelah kiri), Berisi: besarnya dana yg diterima lembaga (ex: Pemerintah, Masyarakat, Orangtua, & sumber2 lain. SISI PENGELUARAN (sebelah kanan), Berisi: alokasi besarnya biaya pendidikan untuk setiap komponen yg hrs dibiayai.
24 KLASIFIKASI BIAYA dlm PENGANGGARAN 1. BIAYA MODAL CAPITAL COST Biaya Yang Biasanya Muncul Pertama/Berkala, Tidak Dapat Dipastikan Kapan Dibutuhkan. 2. BIAYA RUTIN RECURRENT COST Biaya Yang Munculnya Ajek, Tidak Dapat Ditunda.
25 ISTILAH yg LAZIM DIPAKAI dlm PEMBAHASAN PENGELUARAN RECURRENT EXPENDITURE: Pengeluaran rutin / yg bersifat berulang tiap tahun; gaji, barang2 yg hrs sering diganti CAPITAL EXPENDITURE Pengeluaran utk barang2 yg tahan lama; gedung sekolah, laboratorium, sarana olah raga,dll
26 Pegelolaan Anggaran Rutin Pengertian anggaran Rutin: Anggaran (dengan sumber pembiayaan dari pemerintah) untuk membiayai kegiatan rutin yang tercantum dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) Peran anggaran rutin dalam proses pembangunan bangsa dan negara; sebagai anggaran utama, karena disusun atas dasar kegiatan-kegiatan operasional yang secara tetap ada pada setiap unit kerja, sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.
27 UNIT COST (BIAYA SATUAN) 1. UNIT COST TEORI 2. UNIT PER SISWA 3. UNIT COST PER MATA PELAJARAN 4. UNIT COST KELAS 5. UNIT COST PER SEKOLAH
28 Ciri ciri kegiatan rutin: Merupakan kegiatan operasional yang secara tetap ada pada tiap unit kerja. Merupakan kegiatan yang dirancang sesuai dengan fungsi dan tugas masing masing unit kerja. Jenis kegiatannya bersifat tetap (selalu ada), dan dilakukan berulang kali. Jumlah pengeluarannya cenderung selalu meningkat sebagai dampak dari adanya perubahan cara serta penggunaan bahan.
29 Unsur penentu besarnya biaya rutin di sekolah: Jumlah murid. Sumber informasi tentang jumlah murid: sekolah ybs., kandepdiknas tingkat kecamatan untuk data seluruh kecamatan, dst. Tenaga guru dan non guru (gaji guru/non guru). Komponen ini kadang berubah jumlahnya karena bergantung pada kepangkatan, masa kerja dan besarnya tanggungan. Sumber informasi; bendaharawan. Sarana & prasarana. Pembangunan sarana gedung dan sarana pendidikan lainnya merupakan biaya modal, namun pemeliharaannya merupakan biaya rutin. Program pendidikan, adalah ragam pengalaman belajar yang disajikan kepada peserta didik selama masa belajar yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan.
30 Klasifikasi Pengeluaran Rutin Pendidikan: Pengeluaran untuk KMB Pengeluaran untuk supervisi Pengeluaran untuk administrasi
31 Mekanisme anggaran rutin; Siklus perencanaan anggaran: Persiapan usulan anggaran Penetapan usulan anggaran Pelaksanaan anggaran Pemeriksaan pelaksanaan anggaran
32 Penelitian usulan anggaran: Ruang lingkup/ fungsi dari kantor/satuan kerja (kebutuhan) Taksiran biaya dan jatah (plafond). Hubungan penerimaan dan pengeluaran.
33 Perangkat pelaksanaan anggaran rutin : Jadwal pelaksanaan Sistem penjatahan (scheduled spending) Pembukuan dan pelaporan (bulanan, triwulan).
34 Tatacara penggunaan anggaran rutin: Penyediaan dana; Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan (UYHD). Proses pembayaran langsung: SKO/reotorisasi, SPMU, uang tunai. Pengujian pertanggungjawaban penggunaan anggaran: *apakah belanja yang diajukan mempunyai dasar hukum? (sesuai dengan m.a yang diusulkan) *Adakah bukti yang sah kuitansi) * Apakah belanja/tagihan tidak kadaluwarsa.
35 Pengawasan - akuntabilitas anggaran rutin Pre-audit: pemeriksaan sebelum penggunaan anggaran, untuk menghindari ketekoran (internalaudit), melalui: * Sistem penjatahan (allotment system) * Penentuan satuan harga Post-audit: pemerikasaan stelah terjadi pengeluaran (eksternal audit); Tujuannya: * Legalitas: kesesuaian dengan peraturan yang berlaku * Ketelitian: pembukuan dan bukti-buktinya.
36 Pegelolaan Anggaran Pembangunan Pengertian anggaran pembangunan: Anggaran (dengan sumber pembiayaan dari pemerintah) untuk membiayai kegiatan pembangunan yang tercantum dalam Daftar Isian Proyek (DIP) Kegiatan pembangunan adalah Investasi yang bersifat spesifik untuk pembaharuan (inovasi) guna meningkatkan kinerja (performance) atau kemampuan (capacity) suatu lembaga atau lingkungan
37 Ciri ciri kegiatan pembangunan: Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir, termasuk dampaknya harus diperhitungkan. Jumlah biaya, sasaran, jadwal, serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan telah ditentukan. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas. Non rutin, tidak berulang. Jenis dan intensitas kegitan berubah sepanjang proyek berlangsung.
38 Struktur anggaran pembangunan: Sektor. Sub-sektor. Program. Proyek
39 Profil anggaran pembangunan 1. Sumber dana: a). APBN; (DAU) b). Bantuan LN 2. Penggunaan dana: a). Belanja penunjang: (1) Gaji/upah; MAK 5190 (2) Bahan; 5290 (3) Perjalanan; 5490 (4) Lain-lain; 5890 b) Belanja Modal: (1) Tanah; MAK 5910 (2) Peralatan dan mesin; MAK 5920 (3) Gedung dan bangunan; MAK 5930 (4) Jaringan (jalan, irigasi,dll); MAK 5940 (5) Fisik lainnya (buku, komputer, lab. dan sejenisnya);mak 5950 (6) Non-fisik (seperti diklatar, seminar/lokakarya); MAK 5960
40 Mekanisme anggaran pembangunan Siklus perencanaan anggaran: Persiapan usulan anggaran Penetapan usulan anggaran Pelaksanaan anggaran Pemeriksaan pelaksanaan anggaran
41 Isi anggaran: taksiran tentang: Kegiatan yang akan dilaksanakan Jumlah biaya yang dikeluarkan (batas maksimum) Sumber dana yang dapat digunakan untuk memenuhi pengeluaran tersebut.
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS Peran Manajemen dalam Agribisnis Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian
Lebih terperinciBAGIAN AKUNTANSI BIRO ADM KEUANGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAGIAN AKUNTANSI BIRO ADM KEUANGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENYUSUNAN DOKUMEN ANGGARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Sosialisasi Perdirjen Perbendaharaan No : Per-66/PB/2005 Tentang Pelatihan Pengelolaan Keuangan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA (APLIKASI UNTUK PEMERINTAH PUSAT)
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA (APLIKASI UNTUK PEMERINTAH PUSAT) 1 ANGGARAN BERBASIS KINERJA Metode Penganggaran bagi Manajemen yang mengaitkan setiap biaya yang dibebankan dalam kegiatan-kegiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Anggaran Pendapatan 2.1.1.1 Pengertian Anggaran Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa : Anggaran Publik
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Sektor Publik Pengertian Akuntansi Sektor Publik Bastian (2006:15) Mardiasmo (2009:2) Abdul Halim (2012:3)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Sektor Publik 2.1.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik Definisi Akuntansi Sektor Publik menurut Bastian (2006:15) adalah sebagai berikut : Akuntansi Sektor Publik adalah
Lebih terperinciStrategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula
Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula Latar belakang Amandemen Keempat UUD NRI 1945 Tidak ada GBHN Pemilihan Presiden secara langsung Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis UU
Lebih terperinciSISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH
SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH 1. PENGERTIAN ANGGARAN 2. FUNGSI ANGGARAN 3. PRINSIP PRINSIP ANGGARAN PEMERINTAH 4. KARAKTERISTIK DAN SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH 5. ANGGARAN BERBASIS KINERJA (ABK) 6. STANDAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat akuntansi yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Anggaran
Lebih terperinciPerkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management
Perkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management Jenis anggaran sektor publik: Anggaran tradisional; ciri utamanya bersifat line-item dan incrementalism Anggaran
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. 2.1.2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Paradigma/pandangan masyarakat umumnya membentuk suatu pengertian tertentu di dalam dinamika perkembangan kehidupan masyarakat, bahkan dapat mengembangkan
Lebih terperinciPROFIL KEUANGAN DAERAH
1 PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian
Lebih terperinciKRITERIA EKONOMI PENDIDIKAN M.D.NIRON
KRITERIA EKONOMI PENDIDIKAN M.D.NIRON PENGERTIAN KRITERIA ARTI KATA: Adalah: Syarat; Sesuatu yg Hrs Dipenuhi/Dicapai sehingga - Kriteria digunakan sebagai ukuran / tolok ukur keberhasilan suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan Negara khususnya dalam sistem perencanaan dan penganggaran telah banyak membawa perubahan yang sangat mendasar dalam pelaksanaannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas berbantuan sesuai dengan Undang-Undang
Lebih terperinciEFISIENSI PENDIDIKAN M.D.Niron
EFISIENSI PENDIDIKAN M.D.Niron 7/29/2015 1 Pengertian Efisien Suatu keadaan dimana sumberdaya yg ditetapkan untuk mendukung suatu proses kerja dapat berfungsi secara optimal artinya: Sumberdaya terpakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggaran sebagai salah satu alat bantu manajemen memegang peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Anggaran sebagai salah satu alat bantu manajemen memegang peranan cukup penting karena dengan anggaran manajemen dapat merencanakan, mengatur dan mengevaluasi jalannya
Lebih terperinciCAKUPAN MATERI 1. KONSEP DASAR KEBIJAKAN FISKAL 2. PERAN KEBIJAKAN FISKAL DI INDONESIA 3. KONSEP APBN 4. GAMBARAN UMUM APBN 5. STUDI IMPLEMENTASI
CAKUPAN MATERI 1. KONSEP DASAR KEBIJAKAN FISKAL 2. PERAN KEBIJAKAN FISKAL DI INDONESIA 3. KONSEP APBN 4. GAMBARAN UMUM APBN 5. STUDI IMPLEMENTASI www.mercubuana.ac.id Pengertian Kebijakan Fiskal kebijakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Berbasis Kinerja Menurut Sony Yuwono, dkk (2005 :34) mendefinisikan Anggaran Kinerja sebagai berikut: Anggaran Kinerja adalah sistem anggaran yang lebih menekankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bergesernya paradigma manajemen pemerintahan dalam dua dekade terakhir yaitu dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bergesernya paradigma manajemen pemerintahan dalam dua dekade terakhir yaitu dari berorientasi pada proses menjadi berorientasi pada hasil telah ikut mereformasi
Lebih terperinciMENGAPA ANGGARAN KINERJA?
MENGAPA ANGGARAN KINERJA? Kurangnya keterkaitan antara: kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan Horizon anggaran sempit, berjangka satu tahunan Penganggaran kebanyakan berciri line-item, berdasarkan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
(RPJMD) Tahun 20162021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan Kabupaten Pandeglang dikelola berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku diantaranya UndangUndang
Lebih terperinciRKAS RKAS RKS RPS 11/1/2011. Dr. Cepi Safruddin Abd. Jabar Jurusan Administrasi Pendidikan
Dr. Cepi Safruddin Abd. Jabar Jurusan Administrasi RPS Jangka Panjang RKS Jangka Menengah RKS RKAS RKAS RKAS Jangka Pendek Nasional Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi pendapatan daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan diberlakukannya UU Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah yang kemudian direvisi dengan UU Nomor 32 tahun 2004, memberikan wewenang seluasnya kepada
Lebih terperinciFARIDA NUR HIDAYATI B
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH: BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Study kasus pada Dinas Sosnakertrans, Dinas Kesehatan,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam Bab IV, maka secara umum berikut ini disajikan kesimpulan-kesimpulan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang harus diketahui oleh publik untuk dievaluasi, dikritik,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Pada organisasi privat atau swasta, anggaran merupakan suatu hal yang sangat dirahasiakan,
Lebih terperinciAKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK : Pengertian Anggaran dan Penganggaran Sektor Publik Jenis-jenis Penganggaran Sektor Publik Prinsip-prinsip Penganggaran Sektor Publik Proses Penyusunan
Lebih terperinciMateri kuliah ASP dapat di unduh (download) di : Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak
Materi kuliah ASP dapat di unduh (download) di : http://agusw77.wordpress.com Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Menurut National Committee
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai suatu rencana yang merupakan langkah realistis yang telah ditentukan sebelumnya. Rancana memuat rincian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam sektor publik, dalam hal ini adalah belanja modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi dalam sektor publik, dalam hal ini adalah belanja modal, merupakan salah satu pengeluaran investasi jangka panjang dalam kegiatan perekonomian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Reformasi tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan administrasi, bentuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi merupakan suatu langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya pada bidang pemerintahan daerah dan pengelolaan keuangan. Reformasi tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pendidikan 2.1.1 Pengertian Dana Pendidikan Menurut Mulyasa (2011:167) menyatakan bahwa dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan
Lebih terperinciKOMP. PERANGGARAN 1. Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba)
KOMP. PERANGGARAN 1 Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba) Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 2-1 DASAR-DASAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA 1. Pengertian PPL 2. Konsep PPL
Lebih terperinciMANAJEMEN MODAL KERJA
MANAJEMEN MODAL KERJA Konsep Modal Kerja 1. Konsep Kuantitatif Konsep ini mendasarkan pd kuantitas dr dana yg tertanam dlm unsur aktiva lancar (Aktiva yg sekali berputar kembali dlm bentuk semula / dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tap MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Akuntansi Sektor Publik, Khususnya di Negara Indonesia semakin pesat seiring dengan adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan diberlakukannya sistem otonomi daerah di Indonesia, pemerintah daerah memiliki hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengelola sendiri pengelolaan pemerintahannya.
Lebih terperinciPERUBAHAN MENDASAR PENYUSUNAN ANGGARAN NEGARA SESUAI UNDANG-UNDANG NO 17 TAHUN 2003 DAN IMPLEMENTASINYA PADA MASA TRANSISI
PERUBAHAN MENDASAR PENYUSUNAN ANGGARAN NEGARA SESUAI UNDANG-UNDANG NO 17 TAHUN 2003 DAN IMPLEMENTASINYA PADA MASA TRANSISI Oleh: Drs. L. Riyatno, MM *) INTISARI Saat ini semua instansi pemerintah dalam
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI KUDUS, Menimbang :
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan Anggaran
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Sektor Publik 2.1.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan semata-mata bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat tetapi pemerintah daerah dan masyarakat, begitu juga dalam hal pembiayaan
Lebih terperinciPerencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom.
1 Perencanaan Komunikasi Chatia Hastasari, M.I.Kom. 2 Pendahuluan Perencanaan Komunikasi Akan lebih banyak didekati dari aspek manajemen Proses penyebaran atau pertukaran informasi Penyebarluasan informasi
Lebih terperinciTUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA
TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA (Anggaran) Disusun Oleh : Nama : Musafak NPM : 35412164 Kelas Dosen : 3ID08 : Sudaryanto, MSC, DR.IR. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinci1. Pengertian Tahapan, Prosedur dan Teknik Audit
TEKNIK AUDIT 1 1. Pengertian Tahapan, Prosedur dan Teknik Audit Tahapan Audit adalah Tahap-tahap yg dilalui suatu proses audit. Tiap jenis audit memiliki tahapan yg berbeda a) Tahapan audit keuangan mrt
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 599 TAHUN : 2002 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. desentralisasi yang mensyaratkan perlunya pemberian otonomi seluas-luasnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pemerintahan Indonesia menerapkan sistem pemerintahan desentralisasi yang mensyaratkan perlunya pemberian otonomi seluas-luasnya kepada pemerintah daerah,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LANDASAN TEORITIS 2.1.1 Alokasi Anggaran Belanja Modal Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud yang memberi manfaaat lebih dari satu tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemerintah Daerah Dan Fungsi Pemerintah Daerah 1. Pengertian Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 ayat (5), pengertian pemerintahan daerah adalah sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai
76 BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan akan menjadi salah satu bahan penilaian yang penting, karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran tersebut tercantum
Lebih terperinciBAB II SISTEM PEMERINTAH DAERAH & PENGUKURAN KINERJA. Daerah. Reformasi tersebut direalisasikan dengan ditetapkannya Undang
10 BAB II SISTEM PEMERINTAH DAERAH & PENGUKURAN KINERJA Semenjak krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, Pemerintah Indonesia melakukan reformasi di bidang Pemerintahan Daerah dan Pengelolaan Keuangan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU Pemerintah Kabupaten gresik dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam satu dekade terakhir ini, bangsa Indonesia sedang berupaya memperbaiki kinerja pemerintahannya melalui berbagai agenda reformasi birokrasi dalam berbagai sektor
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD) RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Pendidikan Indonesia memiliki visi leading & outstanding untuk itu UPI dituntut untuk semakin memantapkan diri dalam proses pengokohan jati diri
Lebih terperinciHARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING
AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Desentralisasi Organisasi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 55 TAHUN 2003 SERI E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 55 TAHUN 2003 SERI E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SAW AHLUNTO
LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO PERATURAN DAERAH KOTA SAW AHLUNTO NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN PINJAM AN PEMERINT AH KOT A SAW AHLUNTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAWAHLUNTO, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis multidimensional yang tengah melanda bangsa Indonesia telah menyadarkan kepada masyarakat akan pentingnya konsep otonomi daerah dalam arti yang sebenarnya.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta
Lebih terperinciProses manajemen. Suhada, ST., MBA
Proses manajemen Suhada, ST., MBA Umum Dlm rangka pencapaian tujuan organisasi diperlukan serangkaian kegiatan yg disebut proses manajemen Proses manajemen terdiri dari: - penetapan tujuan - perencanaan
Lebih terperinciBAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI
BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI A. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. individu dan organisasi yang bertentangan satu sama lain dan bahwa adanya
BAB I. PENDAHULUAN Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciRPJMD Kota Pekanbaru Tahun
RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN III 1 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 3.1.KINERJA KEUANGAN MASA LALU No Kinerja keuangan daerah masa lalu merupakan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciWALIKOTA MOJOKERTO KEPUTUSAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG PENJABARAN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO
WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang KEPUTUSAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG PENJABARAN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO : bahwa berdasarkan Pasal 2
Lebih terperinciB U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan regulasi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era reformasi pengelolaan keuangan daerah sudah mengalami berbagai perubahan regulasi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dilakukan Pemerintah Daerah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penganggaran merupakan suatu aktivitas pemerintah yang penting
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penganggaran merupakan suatu aktivitas pemerintah yang penting dan universal. Setiap pemerintahan harus menjalankan fungsi penganggaran dalam melakukan aktivitas dan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan politik kini mengantarkan Indonesia menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Perkembangan bukan hanya terjadi di bidang politik saja
Lebih terperinciKEPALA DESA MEJUWET KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO RANCANGAN PERATURAN DESA MEJUWET NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG
KEPALA DESA MEJUWET KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO RANCANGAN PERATURAN DESA MEJUWET NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TANAH KAS DESA MEJUWET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Tujuan Anggaran 2.1.1. Definisi Anggaran Menurut Indra Bastian (2010:191), Anggaran dapat diinterpresentasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan
Lebih terperinciPertemuan ke: 06 ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
Pertemuan ke: 06 ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA POLITIK KEUANGAN NEGARA (3 SKS) Pengampu: Miftah Adhi Ikhsanto, S.IP, MiOP Amirudin, S.IP, M.Ec.Dev 1 Alamat: Jurusan Politik danpemerintahan Fisipol
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI KUDUS, Menimbang a.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembiayaan pendidikan di
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembiayaan pendidikan di Universitas Syiah Kuala dapat penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses perencanaan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis multidimensional yang terjadi di Indonesia pada era akhir pemerintahan orde baru, telah mendorong tuntutan demokratisasi di berbagai bidang. Terutama
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL
66 BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL A. Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Gratis di SMP Islam Al-Fath Ds. Tlogopayung, Kec.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan upaya dalam meningkatkan kapasitas
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan upaya dalam meningkatkan kapasitas pemerintah secara profesional untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciAkuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
2.1 Akuntansi Pemerintahan Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan lap oran keuangan mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR TAHUN 2013 TANGGAL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur
Lebih terperinci