1.1. Latar Belakang 1.2. Sejarah Bappeda Kabupaten Sleman Profil Bappeda 2015
|
|
- Bambang Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Ketersediaan data dan informasi yang akurat dan up to date merupakan hal yang sangat penting dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah. Penyusunan profil daerah yang berisi data dan informasi merupakan salah satu sarana untuk dapat mengidentifikasi dan menguraikan isu-isu atau permasalahan utama daerah, potensi atau kekuatan daerah serta peluang-peluang yang dimiliki daerah. Demikian juga dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diperlukan profil organisasi untuk dapat memahami situasi dan kondisi organisasi, menguraikan permasalahan utama yang dihadapi organisasi dan mengidentifikasi potensi, kekuatan dan peluang yang dimiliki. Profil SKPD termasuk dokumen mendasar yang menjadi acuan SKPD dalam melaksanakan ketugasannya. Tujuan penyusunan Profil Bappeda Tahun 2015 adalah : a. Menguraikan kondisi Bappeda dengan menggunakan data dan informasi terkini; b. Menguraikan permasalahan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki Bappeda; c. Untuk memprediksi kebutuhan Bappeda dalam rangka pencapaian target-target kinerja. d. Mengetahui kinerja dan prestasi Bappeda dalam pelaksanaan tugas tahun 2015 sampai dengan semester II tahun Sejarah Bappeda Kabupaten Sleman Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan : 1) Bahwa dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan di daerah diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah. 1
2 2) Bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan didaerah, diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas, maka dikeluarkanlah Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1980 Tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang kemudian ditindak lanjuti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II, Instruksi Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1/Inst/1981 Tentang Pembentukan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se Propinsi DIY, Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II, Kabupaten Sleman Nomor 7 Tahun 1982 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Sleman, sampai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman. Pada tahun 2015 struktur organisasi di Bappeda mengalami perubahan. Perubahan struktur organisasi Bappeda termuat di dalam Perda No. 8 Tahun 2014 tentang perubahan ke 2 atas perda No. 9 Tahun 2009 Tentang OPD Kabupaten Sleman. Perubahan dalam struktur organisasi yang terjadi di Bappeda adalah Bidang Perkotaan dan Perdesaan di lebur menjadi Bidang Fisik dan Prasarana Juga ada penambahan bidang baru yakni Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan Daerah. Selain itu beberapa bidang di Bappeda Sleman mengalami perubahan nomenklatur atau penyebutan. Diantaranya : 1) Subbidang Data dan Informasi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman berubah menjadi Subbidang Statistik, Data, dan Informasi Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan; 2) Subbidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Pengendalian dan Evaluasi berubah menjadi Subbidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan; 2
3 3) Subbidang Monitoring dan Evaluasi Bidang Pengendalian dan Evaluasi menjadi Subbidang Pengendalian Bidang Pengendalian dan Evaluasi, 4) Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman berubah menjadi Bidang Sosial dan Pemerintahan; 5) Subbidang Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman berubah menjadi Subbidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan Bidang Sosial dan Pemerintahan; 6) Subbidang Kependudukan dan Pemerintahan Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berubah menjadi Subbidang Pemerintahan Bidang Sosial dan Pemerintahan; 7) Subbidang Perekonomian dan Pariwisata Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman berubah menjadi Subbidang Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Bidang Ekonomi; 8) Subbidang Ketenagakerjaan dan Investasi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman berubah menjadi Subbidang Tenaga Kerja dan Pariwisata Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman; 9) Subbidang Tata Ruang Perkotaan Bidang Perkotaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman berubah menjadi Subbidang Penataan Ruang, Pertanahan, dan Perumahan Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman; 10) Subbidang Lingkungan Hidup Bidang Perkotaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman berubah menjadi Subbidang Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Daya Mineral Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman; 3
4 1.3. Sistematika Penulisan Sistimatika Profil SKPD adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang 1.2. Sejarah SKPD 1.3. Sistematika Penulisan Bab II Kondisi Umum 2.1. Struktur Organisasi dan Kelembagaan : berisi uraian tugas pokok dan fungsi SKPD serta bagan/struktur organisasi 2.2. Sumber Daya Aparatur : berisi kondisi pegawai (jumlah, jabatan, tingkat pendidikan, dan golongan) dipilah menurut jenis kelamin Sumber Daya Sarana dan Prasarana : berisi data per sekretariat/bidang meliputi: peralatan kantor, kendaraan, dll. Bab III Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 3.1. Visi 3.2. Misi 3.3. Tujuan, Sasaran dan Target tahun 2015 Bab IV Data dan Informasi Pembangunan 4.1. Data dan informasi hasil pembangunan : berisi data capaian/realisasi kinerja, sesuai sub bab berikut: Hasil kegiatan SKPD : berisi uraian/penjelasan tentang produk/output yang dihasilkan Bappeda berdasarkan DPA tahun (dokumen kajian, dokumen hasil monev, dokumen analisis dll) Data Lampiran 1 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 : berisi data yang tercantum dalam lampiran 1 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sesuai tupoksi Bappeda Data Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) : berisi data penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan yang menjadi ketugasan Bappeda. 4
5 Capaian SPM dan MDGs : berisi capaian SPM yang ditetapkan kementerian dan MDGs sesuai tupoksi Bappeda Capaian Penetapan Kinerja (Tapkin) : berisi data capaian kinerja Bappeda Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) : berisi data capaian IKU Bappeda Capaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) : berisi data capaian IKK Bappeda sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri 4.2. Data Prestasi : berisi data prestasi yang diraih Bappeda di tingkat Provinsi dan Nasional Foto-foto kegiatan Bappeda. Bab V Penutup 5
6 BAB II Kondisi Umum 2.1. Struktur Organisasi dan Kelembagaan Sesuai dengan Perda No. 8 Tahun 2014 tentang perubahan ke 2 atas perda No. 9 Tahun 2009 Tentang OPD Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 24.4 tahun 2014 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Bappeda, maka susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman terdiri dari: 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan, terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi. 3. Bidang Bidang Statistik, Penelitian dan Perencanaan terdiri dari: a. Subbidang Statistik, Data dan Informasi; b. Subbidang Penelitian dan Pengembangan; dan c. Subbidang Perencanaan Daerah. 4. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari: a. Subbidang Penataan Ruang, Pertanahan dan Perumahan; b. Subbidang Lingkungan Hidup, Energi dan Sumberdaya Mineral; dan c. Subbidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Komunikasi dan Informatika. 5. Bidang Ekonomi terdiri dari: a. Subbidang Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan; b. Subbidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan c. Subbidang Tenaga Kerja dan Pariwisata. 6. Bidang Sosial dan Pemerintahan terdiri dari: a. Subbidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan; b. Subbidang Kesehatan dan Sosial; dan c. Subbidang Pemerintahan. 7. Bidang Pengendalian dan Evaluasi terdiri dari: 6
7 a. Subbidang Pengendalian; dan b. Subbidang Evaluasi. 8. Unit Pelaksana Teknis yang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris; dan 9. Kelompok Jabatan Fungsional yang dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris. Dalam menjalankan perannya, Bappeda memiliki kedudukan, tugas dan fungsi sebagai berikut : A. Sekretariat 1) Tugas pokok Menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Sekretariat; b) perumusan kebijakan teknis kesekretariatan; c) pelaksanaan urusan umum; d) pelaksanaan urusan kepegawaian; e) pelaksanaan urusan keuangan; f) pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi; g) pengoordinasian pelaksanaan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan h) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Sekretariat. Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) sub bagian, dengan Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1) Tugas pokok Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian. 7
8 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan kepegawaian; c) penyiapan bahan pelaksanaan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, informasi, perlengkapan, dan rumah tangga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; d) penyiapan bahan perencanaan kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai, serta tata usaha kepegawaian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan e) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian. b. Sub Bagian Keuangan 1) Tugas pokok Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan keuangan. 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan keuangan; c) penyiapan bahan pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan penyusunan laporan keuangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan d) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Keuangan. c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi 1) Tugas pokok 2) Fungsi Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi. a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi; 8
9 b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan evaluasi; c) penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan rencana kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; d) penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; e) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi. B. Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan 1) Tugas Pokok Mengoordinasikan, melaksanakan, dan membina perencanaan bidang statistik, penelitian dan pengembangan, dan perencanaan pembangunan daerah. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan; b) perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang statistik, penelitian dan pengembangan, dan perencanaan pembangunan daerah; c) pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang statistik, penelitian dan pengembangan, dan perencanaan pembangunan daerah; d) pengoordinasian, pengelolaan, dan pelayanan data dan informasi pembangunan daerah; e) pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan pembangunan daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Kerja Pembangunan Daerah, Rencana Stategis Organisasi Perangkat Daerah, dan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah; f) evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang statistik, data, dan 9
10 informasi, penelitian dan pengembangan, dan perencanaan pembangunan daerah; dan g) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan. Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan memiliki 3 (tiga) sub bidang dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Subbidang Statistik, Data, dan Informasi 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang statistik, kearsipan, perpustakaan, dan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah. 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbidang Statistik, Data, dan Informasi; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang statistik, kearsipan, perpustakaan, dan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah; c) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan statistik, kearsipan, dan perpustakaan; d) penyiapan bahan pengoordinasian pengelolaan dan penyusunan data dan informasi pembangunan daerah; e) pelayanan data dan informasi pembangunan daerah; f) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang statistik, kearsipan, dan perpustakaan; dan g) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Statistik, Data, dan Informasi. b. Subbidang Penelitan dan Pengembangan 1) Tugas pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah dan perencanaan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera. 10
11 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbidang Penelitian dan Pengembangan; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan pembangunan daerah dan perencanaan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera; c) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera; d) penyiapan bahan pelaksanaan dan pembinaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis penelitian dan pengembangan pembangunan daerah dan perencanaan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Penelitian dan Pengembangan. c. Subbidang Perencanaan Daerah 1) Tugas pokok menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah dan perencanaan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa. 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbidang Perencanaan Daerah; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah dan perencanaan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; c) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka 11
12 Menengah Daerah, Rencana Kerja Pembangunan Daerah, Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah, dan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis penyusunan dokumen perencanaan pembangunan, dan perencanaan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Perencanaan Daerah. C. Bidang Fisik dan Prasana 1) Tugas Pokok mengoordinasikan, melaksanakan, dan membina perencanaan bidang penataan ruang, pertanahan, perumahan, pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika, lingkungan hidup, energi, dan sumber daya mineral. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Bidang Fisik dan Prasarana; b) perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang penataan ruang, pertanahan, perumahan, pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika, lingkungan hidup, energi, dan sumber daya mineral; c) pengoordinasian, pelaksanaan dan pembinaan perencanaan bidang penataan ruang, pertanahan, perumahan, pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika, lingkungan hidup, energi, dan sumber daya mineral; d) pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan penyusunan dokumen tata ruang wilayah; e) evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang penataan ruang, pertanahan, perumahan, pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika, lingkungan hidup, energi, dan sumber daya mineral; dan 12
13 f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Fisik dan prasarana. Bidang perdesaan memiliki 3 (tiga) sub bidang dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Sub Bidang Penataan Ruang, Pertanahan, dan Perumahan 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang penataan ruang, pertanahan, dan perumahan. 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbidang Penataan Ruang, Pertanahan, dan Perumahan; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang penataan ruang, pertanahan, dan perumahan; c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang penataan ruang, pertanahan, dan perumahan; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang penataan ruang, pertanahan, dan perumahan; e) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan penyusunan dokumen tata ruang wilayah; f) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan penataan ruang, pertanahan, dan perumahan; dan g) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Penataan Ruang, Pertanahan, dan Perumahan. b. Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Komunikasi dan Informatika 1) Tugas Pokok Mempunyai tugas menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang pekerjaan umum, perhubungan, dan komunikasi dan informatika. 13
14 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbidang Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Komunikasi dan Informatika; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang pekerjaan umum, perhubungan, dan komunikasi dan informatika; c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang pekerjaan umum, perhubungan, dan komunikasi dan informatika; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang pekerjaan umum, perhubungan, dan komunikasi dan informatika; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang pekerjaan umum, perhubungan, dan komunikasi dan informatika; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Komunikasi dan Informatika. c. Sub Bidang Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Daya Mineral 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang lingkungan hidup, energi, dan sumber daya mineral. 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbidang Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Daya Mineral; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang lingkungan hidup, energi, dan sumber daya mineral; c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang lingkungan hidup, energi dan sumber daya mineral; 14
15 d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang lingkungan hidup, energi dan sumber daya mineral; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang lingkungan hidup, energi, dan sumber daya mineral; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Daya Mineral. D. Bidang Ekonomi 1) Tugas Pokok Mengoordinasikan, melaksanakan, dan membina perencanaan bidang pertanian, perikanan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, keuangan daerah, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Bidang Ekonomi; b) perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang pertanian, perikanan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, keuangan daerah, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal; c) penyusunan data perencanaan bidang pertanian, perikanan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, keuangan daerah, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal; d) pengoordinasian, pelaksanaan dan pembinaan perencanaan bidang pertanian, perikanan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, keuangan daerah, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal; e) evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang pertanian, perikanan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, keuangan daerah, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal; dan 15
16 f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Ekonomi. Bidang Ekonomi memiliki 3 (tiga) sub bidang dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Sub Bidang Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang pertanian dan ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan. 2) Fungsi a) penyiapan bahan penyusunan rencana kerja Subbidang Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang pertanian dan ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang pertanian dan ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang pertanian dan ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang pertanian dan ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. b. Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah, dan keuangan daerah.. 16
17 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Subbidang Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah, dan keuangan daerah; c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah, dan keuangan daerah; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah, dan keuangan daerah; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah, dan keuangan daerah; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi. c. Sub Bidang Ketenagakerjaan dan Pariwisata 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Subbidang Tenaga Kerja dan Pariwisata; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal; c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal; 17
18 d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pariwisata, dan penanaman modal; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Tenaga Kerja dan Pariwisata. E. Bidang Sosial dan Pemerintahan 1) Tugas Pokok Bidang Sosial dan Pemerintahan mempunyai tugas mengoordinasikan, melaksanakan, dan membina perencanaan bidang pendidikan, pemuda dan olah raga, kebudayaan, kesehatan, sosial, otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Bidang Sosial dan Pemerintahan; b) perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga, kebudayaan, kesehatan, sosial, otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil; c) penyusunan data perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga, kebudayaan, kesehatan, sosial, otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil; d) pengoordinasian, pelaksanaan dan pembinaan perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga, kebudayaan, kesehatan, sosial, otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan 18
19 bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil; e) evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga, kebudayaan, kesehatan, sosial, otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil; dan f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Sosial dan Pemerintahan. Bidang Sosial Budaya memiliki 3 (tiga) sub bidang dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Sub Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga, dan kebudayaan. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Subbidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga, dan kebudayaan; c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga, dan kebudayaan; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga, dan kebudayaan; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga, dan kebudayaan; dan 19
20 f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan. b. Sub Bidang Kesehatan Dan Sosial 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang kesehatan, dan sosial. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Subbidang Kesehatan, dan Sosial; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang kesehatan, dan sosial; c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang kesehatan, dan sosial; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang kesehatan, dan sosial; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang kesehatan, dan sosial; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Kesehatan, dan Sosial. c. Sub Bidang Pemerintahan 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Subbidang Pemerintahan; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil; 20
21 c) penyiapan bahan penyusunan data perencanaan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan perencanaan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis perencanaan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, dan kependudukan dan pencatatan sipil; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Pemerintahan. F. Bidang Pengendalian dan Evaluasi 1) Tugas Pokok Mengoordinasikan, melaksanakan, dan membina pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan, pelaksanaan rencana, dan hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Bidang Pengendalian dan Evaluasi; b) perumusan kebijakan teknis bidang pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan, pelaksanaan rencana, dan hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; c) penyusunan data pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan, pelaksanaan rencana, dan hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; 21
22 d) pengoordinasian, pelaksanaan dan pembinaan pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan, pelaksanaan rencana, dan hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; e) evaluasi kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kebijakan, pelaksanaan, dan hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; dan f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Pengendalian dan Evaluasi. Bidang Pengendalian dan Evaluasi memiliki 2 (dua) sub bidang dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Sub Bidang Pengendalian 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Subbidang Pengendalian; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; c) penyiapan bahan penyusunan data pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan dan pembinaan pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kebijakan perencanaan dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; dan 22
23 f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Pengendalian. b. Sub Bidang Evaluasi 1) Tugas Pokok Menyiapkan bahan pengoordinasian, pelaksanaan, dan pembinaan evaluasi hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya. 2) Fungsi a) penyusunan rencana kerja Subbidang Evaluasi; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis evaluasi hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; c) penyiapan bahan penyusunan data evaluasi hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; d) penyiapan bahan pengoordinasian, pelaksanaan dan pembinaan evaluasi hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; e) penyiapan bahan evaluasi kebijakan teknis evaluasi hasil rencana pembangunan daerah serta program pembangunan lainnya; dan f) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Evaluasi. 23
24 Gambar 1 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN KEPALA BADAN SEKRETARIAT Kelompok Jabatan Fungsional Subbagian Umum dan Kepegawaian Subbagian Keuangan Subbagian Perencanaan dan Evaluasi Bidang Statistik, Penelitian dan Perencanaan Bidang Fisik dan Prasarana Bidang Ekonomi Bidang Sosial dan Pemerintahan Bidang Pengendalian dan Evaluasi Subbidang Statistik, Data dan Informasi Subbidang Penataan Ruang, Pertanahan dan Perumahan Subbidang Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Subbidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan Subbidang Pengendalian Subbidang Penelitian dan Pengembangan Subbidang Lingkungan Hidup, Energi dan Sumberdaya Mineral Subbidang Perindustrian, Perdagangan dan Subbidang Kesehatan dan Sosial Subbidang Evaluasi Subbidang Perencanaan Daerah Subbidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Kominikasi dan Informatika Subbidang Tenaga Kerja dan Pariwisata Subbidang Pemerintahan Unit Pelaksana Teknis 24
25 2.2. Sumberdaya Aparatur Jumlah pegawai Bappeda Kabupaten Sleman per Desember 2015 sebanyak 69 orang, terdiri dari 37 laki-laki dan 32 perempuan. Kondisi pegawai Bappeda dikelompokkan seperti tabel berikut: TABEL II-1 KONDISI PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN FORMAL Laki-laki SD 0 2 SMA/K 1 D3 1 S1 S2 Perempuan TABEL II-2 KONDISI PEGAWAI MENURUT GOLONGAN/RUANG PANGKAT KEPEGAWAIAN Laki-laki Perempuan Gol I Gol II Gol III Gol IV 25
26 Tabel II-3 KONDISI PEGAWAI MENURUT JABATAN Laki-laki 10 6 Perempuan Eselon II b Eselon III a Eselon III b Eselon IV a Jabatan Fungsional Staf 2.3. Sumberdaya Sarana dan Prasarana Sarana prasarana kerja Bappeda keadaan per Desember 2015 tersebar di Sekretariat dan Bidang-bidang, seperti pada tabel II-4 berikut : TABEL II-4 SARANA DAN PRASARANA KERJA DI BAPPEDA NO. NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN I Sekretariat 1 Kendaraan Roda 4 2 unit 1 Toyota Rush 1 Toyota Avansa 2 Kendaraan Roda 2 5 unit 3 Subbag, 2 Operasional 3 Komputer 15 unit Sekretariat : 3 Unit Sekretaris : 1 Unit Perpustakaan : 2 Unit Arsip : 1 Unit Lobi : 1 Unit Gudang (rusak) : 7 Unit 4 Laptop 20 unit Sekretariat : 10 Unit 26
27 Kepala : 2 Unit Gudang (rusak) : 8 Unit 5 Printer 10 unit Sekretariat : 5 Unit Sekretaris : 1 Unit Arsip : 1 Unit Perpustakaan : 1 Unit Gudang (rusak) : 2 Unit 6 LCD 7 unit Sekretariat : 3 Unit Gudang (rusak) : 4 Unit 7 Mesin Ketik 5 unit 3 manual 2 elektrik 8 Wireless 1 unit 1 unit aula (lengkap) 9 TV 4 unit Ruang Rapat A : 1 Unit Ruang Rapat C : 1 Unit Ruang Ka Bappeda : 1 Unit Ruang Sekretaris : 1 Unit 10 Camera digital 3 unit Sekretariat : 2 Unit Gudang (rusak) : 1 Unit 11 Handycam 1 unit 12 Camera DSLR 2 unit II Bidang Fisik dan Prasarana 1 Kendaraan Roda 4 1 unit Toyota Kijang 2 Kendaraan Roda 2 3 unit 3 Komputer 6 unit 4 Laptop 4 unit 1 rusak 5 Printer 6 unit 1 kurang baik 6 Mesin Ketik 1 unit 7 Camera digital 1 unit Rusak 8 Brankas 1 unit III Bidang Ekonomi 1 Kendaraan Roda 4 1 unit Toyota Kijang 2 Kendaraan Roda 2 2 unit 3 Komputer 3 unit 4 Laptop 2 unit 5 Printer 3 unit 6 Brankas 1 unit Tidak berfungsi/rusak 27
28 IV Bidang Sosial dan Pemerintahan 1 Kendaraan Roda 4 1 unit Toyota Kijang 2 Kendaraan Roda 2 3 unit 3 Komputer 5 unit 1 rusak 4 Printer 5 unit 5 Mesin Ketik 2 unit 6 Brankas 1 unit V Bidang Sosial dan Pemerintahan 1 Kendaraan Roda 4 1 unit Toyota Kijang 2 Kendaraan Roda 2 3 unit 3 Komputer 4 unit 4 Laptop 4 unit 5 Printer 5 unit 6 Mesin Ketik 1 unit 7 Brankas 1 unit VI Bidang Statistik, Penelitian dan Perencanaan 1 Kendaraan Roda 4 1 unit Toyota Kijang 2 Kendaraan Roda 2 3 unit 3 Komputer 7 unit 4 Laptop 4 unit 5 Printer 6 unit 1 rusak 6 Scanner 1 unit SCBD 7 Mesin Ketik 1 unit 8 Brankas 1 unit Kantor Bappeda menempati tanah seluas m 2, dengan luas bangunan m 2, terdiri dari dari beberapa ruang seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini : 28
29 Gambar 2. DENAH GARDU GARDU U BIDANG EKONO MI Ruang Java Promo AULA BAPPEDA Per pusta kaan BIDANG PENGEN DALIAN DAN EVALU ASI Ruang Arsip Gudang BIDANG SOSIAL DAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT R. Arsip aris Ruang Rapat B Ruang Rapat C Loby Ruang Sekretaris Ruang Rapat A RUANG KEPALA BIDANG STATISTIK, PENELITIAN DAN PERENCANAAN Perpustaka an Gudang BIDANG FISIK DAN PRASA RANA Toilet Toilet Tempat Parkir Toilet Toilet Mushola Tempat Parkir Rumah Jaga 29
30 BAB III Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 3.1. Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Sleman Tahun adalah Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif, dan visioner. Visi diatas merupakan suatu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh Bappeda Kabupaten Sleman sebagai suatu lembaga perencanaan pembangunan daerah. Bappeda Kabupaten Sleman berkewajiban menyusun rencana pembangunan selalu mempertimbangkan pengalaman empiris masa lalu, kondisi saat ini sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan rumusan kebijaksanaan perencanaan untuk masa yang akan datang. Penjelasan Visi: a. Makna berkualitas adalah apabila hasil-hasil perencanaan memenuhi beberapa kriteria, dalam kerangka visi di atas ditetapkan tiga kriteria, yaitu: 1) Berbasis lokal : Perencanaan pembangunan didasarkan pada potensi lokal dan bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat, sehinga secara efektif dan efisien dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan daerah. Mendukung perencanaan pembangunan nasional : Perencanaan pembangunan daerah harus tetap pada kerangka dan arah perencanaan pembangunan nasional serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. 30
31 2) Akomodatif terhadap dinamika global : Perencanaan pembangunan daerah dilandaskan pada kerangka berpikir global dan bertindak untuk kepentingan lokal (think globally act locally). Hal ini dimaksudkan bahwa perencanaan pembangunan daerah dapat memberikan arah yang tepat bagi proses pembangunan daerah sehingga mampu meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi arus globalisasi. b. Makna partisipatif adalah proses perencanaan pembangunan harus mampu mengakomodir secara obyektif berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar dapat menghasilkan konsensus bersama menuju perubahan yang lebih baik dan diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan memerlukan keterlibatan masyarakat. Partisipasi aktif tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positif terhadap perencanaan pembangunan. Sebaliknya apabila partisipasi masyarakat diabaikan sedangkan mobilisasi masyarakat yang dikembangkan, proses pembangunan akan terhambat bahkan akan mengalami kegagalan, karena masyarakat kurang merasa memiliki hasil - hasil pembangunan. c. Makna visioner adalah memiliki wawasan kedepan yang selalu mengutamakan prinsip partisipatif, inovatif, adaptif, antisipatif, dan bertanggung jawab Misi Untuk mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan misi yang didalamnya mengandung tujuan dan sasaran organisasi yang akan dicapai serta menggambarkan tugas pokok dan fungsi Bappeda. Rumusan misi Bappeda Kabupaten Sleman adalah: a. Mewujudkan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah yang efektif. b. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi pembangunan c. Meningkatkan kualitas sumber daya dan pelayanan umum bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan. 31
32 Penjelasan Misi a. Mewujudkan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah yang efektif. Perencanaan pembangunan daerah merupakan sub sistem dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan pembangunan mengedepankan pada pendekatan perencanaan partisipatif yang berlandaskan pada prinsip keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan. Pemantapan sistem perencanaan pembangunan daerah ditempuh dengan mengedepankan partisipatif aktif stakeholders agar mampu menghasilkan perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif, dan holistik atau menyeluruh, sehingga mampu memberikan arah kebijaksanaan pembangunan dan menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam keseluruhan proses pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan yang dihasilkan juga harus implementatif, artinya hasil-hasil perencanaan dapat diterapkan dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan daerah. Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan melalui koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi. Koordinasi yaitu kerjasama untuk membina saling pengertian/pemahaman. Integrasi yaitu keterpaduan untuk mencapai hasil yang optimal. Sinkronisasi yaitu keselarasan untuk meminimalisasi konflik dan/atau dampak negatif. Simplifikasi yaitu penyederhanaan untuk kecepatan dan mudah mengerti. Pengendalian pelaksanaan Rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Evaluasi pelaksanaan Rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan 32
33 menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan dalam rangka perencanaan pembangunan. Setiap instansi berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja kegiatan pembangunan. b. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi pembangunan Institusi perencana pembangunan harus dapat meningkatkan kemampuan menyediakan data atau informasi pembangunan dengan cepat, tepat dan akurat. c. Meningkatkan kualitas sumber daya dan pelayanan umum bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan. Sebagai penggerak perencanaan, SDM perencana pembangunan menjadi sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan pembangunan. Kualitas perencanaan sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat intersektoral multidisipliner dan berpikir komprehensif. Peningkatan kualitas SDM merupakan peningkatan kualitas individu dalam mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja terkait dengan kesetiaan, logika dan etika. Meningkatkan kapasitas instansi perencanaan dengan mengupayakan untuk senantiasa meningkatkan kemampuan baik personil maupun kelembagaan merupakan upaya untuk mewujudkan pelayanan prima kepada semua pihak. 33
34 3.3. Tujuan, Sasaran dan Target Tahun 2015 Tujuan Bappeda Tahun 2015 berdasarkan perubahan Renstra Bappeda Tahun , yaitu : 1) Menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah; 2) Meningkatkan pengelolaan data dan informasi pembangunan; 3) Mewujudkan pelayanan prima. Tabel III.1. Sasaran yang ingin dicapai Bappeda pada tahun 2015 adalah : NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET Menjamin perencanaan 1 Persentase kesesuaian % 100 konsistensi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang implementatif dan inklusif komponen RPJMD dengan komponen RPJPD 2 Persentase kesesuaian % 90 komponen Renstra SKPD dengan komponen RPJMD 3 Persentase perumusan % 100 kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD 4 Persentase perumusan % 100 kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD 5 Persentase program pada PPAS % 100 yang sesuai dengan usulan program pada Renja SKPD 34
35 NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET Persentase program pada RKA % 100 SKPD yang sesuai dengan usulan program pada PPAS 7 Persentase kegiatan dalam RKA % 95 SKPD yang sesuai dengan usulan kegiatan pada Renja SKPD 8 Persentase rencana % 95 kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD 9 Persentase kecamatan yang % 94 sudah tercakup dalam RDTR 10 Tersedianya informasi mengenai % 94 rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 11 Keterwakilan masyarakat kompo 8 dalam forum perencanaan nen partisipatif/musrenbang 12 persentase keterlibatan % 95 masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan 35
36 NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET keterlibatan % 30 perempuan dalam proses perencanaan pembangunan 14 Terlaksananya penjaringan % 100 aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang Pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang efektif 15 persentase realisasi indikator % 100 sasaran daerah dalam RPJMD 16 persentase realisasi indikator % 95 sasaran bappeda dalam Renstra Meningkatkan pengelolaan dan informasi pembangunan data data dan informasi pembangunan yang aktual 17 data statistik tersaji tepat waktu bulan - Sleman Dalam Angka Sept - Kecamatan dalam angka Nov - SIPD Des - PDRB Kabupaten Juli 36
37 NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET PDRB Kecamatan apr - Inflasi (per triwulan) - ICOR - IPM Nov - IHB des - Inkesra nov - Statistik Industri des - IPG Des - Gini Rasio Nov Mewujudkan pelayanan prima penerapan manajemen kerja sesuai standar 18 Implementasi SOP Bappeda % Tingkat kepuasan % 82 terhadap pelayanan Bappeda 37
38 BAB IV Data dan Informasi Pembangunan 4.1. Data Dan Informasi Hasil Pembangunan Hasil Kegiatan SKPD Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan A. Subbidang Statistik, Data, dan Informasi 1. Updating Data SIPD Bangda SIPD merupakan sebuah sistem informasi yang berfungsi untuk mengumpulkan data data secara terpadu dari SKPD dan instansi vertical di lingkungan Kabupaten Sleman yang mampu mendukung perencanaan dan evaluasi pembangunan di Kabupaten Sleman. Selain itu juga sebagai sarana pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat dilaksanakan dengan lebih mudah. Data SIPD memiliki peran diantaranya untuk : sebagai dasar pedoman acuan dan dukungan perencanaan pembangunan, sebagai dasar pembanding dalam pemantauan pembangunan, dasar pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan, dan sebagai alat /indicator untuk evaluasi pembangunan. Tujuan : a. Menyediakan dukungan data dan informasi bagi pengambilan keputusan dan kebijakan baik di daerah maupun di pusat; b. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola kerja berbasis data dan informasi; c. Membangun database pembangunan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menggambarkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh daerah tersebut dalam aplikasi web SIPD. Sasaran : a. Tersedianya data dan informasi serta analisis data secara cepat dan mudah bagi pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan di daerah; 38
39 b. Terbangunnya Sistem Informasi Database Profil Daerah secara online berbasis web; c. Terlaksananya manajemen pengelolaan database profil daerah yang baik dan akurat. Penyusunan SIPD di Kab. Sleman melibatkan SKPD yang ada di Kab.Sleman Kecamatan yang terdiri : 31 SKPD dan Instansi Vertikal seperti : BPS, BPN, serta dukungan data dari Polres, Pengadilan dan Kemenag dll. Pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pengisian Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di Kabupaten Sleman pada terdiri dari dua tahap yaitu : a. Tahap pertama : Merupakan tahap pengumpulan data dalam rangka penyusunan basis data ke dalam 8 kelompok data yang disusun berdasarkan data dari Dinas, Instansi dan Lembaga terkait. Hasil penyusunan basis data ini dirangkum dalam Himpunan Delapan Kelompok Data. Pada tahap pertama, metode pengumpulan data dilaksanakan melalui pembentukan tim pengumpul data dari dinas/ instansi terkait yang bertanggungjawab mengumpulkan data primer dan sekunder. Tim data ini bertugas mengumpulkan data dari masing masing SKPD untuk dilaporkan ke Bappeda. Tim / pokja data ini secara bekala 3 bulan sekali mengadakan rapat koordinasi pengisian data dan validasi data. b. Tahap kedua : Merupakan tahap entri data secara on line untuk menjadi basis data. Entri data ini dilakukan oleh tim data di Bappeda. Entri data dilakukan selama 2 kali ( semester I yakni data pertengahan tahun dan semester data ( data sampai Bulan Desember). Sampai dengan Nopember tahun 2015, perkembangan data SIPD di Kabupaten Sleman sbb : Jumlah elemen Data : 2691 Jumlah Data tesedia : 2629 Jumlah Data tidak tersedia : 62 Jumlah data terisi : 757 Prosentase keterisian data : 28,79 % Data yang diisikan terbagi dalam 8 kelompok data yakni : 39
40 DATA UMUM SOSIAL/BUDAYA 1. Geografi 2. Pemerintahan 3. Demografi 4. Kesehatan 5. Pendidikan, Kebudayaan Nasional Pemuda & Olah Raga 6. Kesejahteraan Sosial 7. Agama SUMBERDAYA ALAM 8. Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan & Perkebunan 9. Pertambangan & Energi 10. Lingkungan Hidup, Tata Ruang & Pertanahan INFRASTRUKTUR 11. Perumahan & Pemukiman 12. Pekerjaan Umum 13. Pariwisata, Pos, Telekomunikasi & Informatika 14. Perhubungan & Transportai EKONOMI 15. Industri, Perdagangan, Pengembangan Usaha Nasional, Lembaga Keuangan dan Koperasi 16. BUMN dan Perbankan Daerah & Lembaga Keuangan Daerah KEUANGAN DAERAH 17. Pengelolaan Aset atau Barang Daerah 18. PDRB 19. Ringkasan APBD 20. Dana Perimbangan 40
41 21. Pinjaman Daerah 22. Pajak Daerah 23. Retribusi Daerah POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN INSIDENSIAL 24. Politik Dalam Negeri & Pengawasan 25. Hukum 26. Keamanan & Ketertiban Masyarakat 27. Bencana Alam 28. Penyakit Menular 29. Pencurian Ikan 30. Kebakaran Hutan 31. Pencurian dan Penyelundupan Kayu 2. Buku Indeks Kesejahteraan Rakyat Penyusunan Buku Inkesra merupakan salah satu bentuk publikasi statistik bidang sosial yang rutin dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Maksud dan tujuan penyusunan buku Indeks Kesejahteraan Rakyat adalah sebagai bahan pertimbangan perencanaan makro untuk menentukan sasaran pembangunan. Salah satu wujud pemantauan yang dilaksanakan adalah dengan mengukur kesejahteraan masyarakat sesuai indikator yang relevan. Hasil pencapaian kesejahteraan masyarakat juga dapat mengindikasikan keberhasilan pembangunan sebagai cerminan akuntabilitas publik untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan yang dituangkan dalam Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat Tahun Buku Inkesra menyajikan beberapa aspek kehidupan masyarakat yang meliputi antara lain kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, perumahan dan lingkungan hidup, serta pengeluaran konsumsi rumah tangga yang datanya diambil dari hasil Sensus Penduduk, Survei Sosial Ekonomi Nasional dan Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun Informasi dari publikasi ini yang dapat digunakan sebagai bahan kajian mengenai permasalahan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman. 41
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II-1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENSTRA 1. Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Sleman Tahun 2011-2015
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENSTRA 1. Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Sleman Tahun 2011-2015 adalah: Mewujudkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I A. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN A. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN 1. Maksud Laporan 1) Memberikan informasi pelaksanaan tugas Bappeda 2) Memberikan informasi kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1 LAKIP BAPPEDA 2015
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
I-1 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011
KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pencapaian tujuan daerah diawali dengan perumusan perencanaan yang berkualitas.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 selesai
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT
WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM
LAMPIRAN Ia: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN-BADAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PROVINSI BAGAN STRUKTUR
Lebih terperinciteknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau merupakan lembaga teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, disusun struktur
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciBUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG
1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI
BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Ringkas Bappeda Kabupaten Langkat Setiap daerah di Indonesia memerlukan pembangunan untuk memajukan daerahnya. Pembangunan daerah secara umum meliputi peningkatan keadaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. SIPD Kota Surakarta Tahun 2015
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bappeda Kota Surakarta sebagai bagian integral dari pemerintah Kota Surakarta mempunyai tugas pokok pada perencanaan pembangunan daerah yang dapat dijadikan acuan bagi
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI
KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2011
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 9 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH, STAF AHLI DAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI KABUPATEN BONDOWOSO
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis BAPPEDA Provinsi Kalimantan Barat Th.2013 Dalam penyusunan LAKIP BAPPEDA Prov.Kalbar Tahun 2013 dengan pendekatan strategis yang jelas dan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI BUPATI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,
BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR PERANGKAT DAERAH DAN ANTARA KECAMATAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciMEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.
URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA BAPPEDA MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. FUNGSI : PERUMUSAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG
Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang
Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :
Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciD A F T A R I S I Halaman
D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 30 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN
BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanakan
Lebih terperinciRenstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah
Lebih terperinciBUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,
BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a.
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 DASAR HUKUM EVALUASI HASIL RENCANA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES
PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN
SALINAN PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SEKRETARIS
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008
No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN
KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 8-2003 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 89, 2007 OTONOMI. PEMERINTAHAN. PEMERINTAHAN DAERAH. Perangkat Daerah. Organisasi.
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN
RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS
RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 53 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 53 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,
KATA PENGANTAR Assamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas ijinnya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)
RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciBUPATI MANDAILING NATAL
BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON
2 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 13 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI
Lebih terperinci