BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Tujuan Penulisan Batasan Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Tujuan Penulisan Batasan Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan berkembangnya kebutuhan suatu perusahaan akan komunikasi data demi kelangsungan kegiatan operasionalnya, maka saat ini banyak dikembangkan sebuah jaringan yang dapat mendukung layanan voice, data dan video sehingga dibutuhkan managemen trafik untuk menunjang terciptanya jaringan komunikasi yang stabil dan effisien. Virtual Private Network Internet Protocol (VPN-IP) adalah suatu virtual jaringan private yang berbasis IP. VPN-IP merupakan suatu jaringan khusus yang dibangun pada suatu infrastruktur jaringan publik (Internet) atau berbasis closed circuit seperti Multi Protocol Lebel Switching (MPLS) yang dikembangkan untuk lebih menjamin tingkat keamanan data. Untuk menyediakan koneksi layer 3 dari teknologi VPN-IP, diperlukan suatu perangkat jaringan tambahan yang disebut dengan router. Router merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk melakukan paket data switching dari sebuah jaringan ke jaringan yang lainnya, sehingga jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Disini akan dilakukan analisis perbandingan Quality of Service (QoS) untuk mengoptimalkan bandwidth dari satu cabang suatu perusahaan yang menggunakan teknologi VPN-IP. Untuk mengetahui kebutuhan kantor cabang terhadap suatu aplikasi yang dipergunakan, maka akan dilakukan beberapa kali penerapan QoS dengan prosentase yang berbeda pada setiap aplikasinya, sehingga bisa diketahui prosentase keberhasilan dalam penerapan QoS pada kantor cabang tersebut. Dan nantinya QoS dengan tingkat keberhasilan yang terbaik akan diterapkan pada cabang tersebut. Pokok Permasalahan Pokok permasalahan yang akan dibahas adalah adanya berbagai macam aplikasi pada perusahaan X yang membutuhkan akses data yang lebih cepat, dan hal tersebut dapat diatasi dengan penarapan QoS pada Cisco 1760 di Lintasarta yang dipasang di perusahaan X, QoS pada jaringan VPN-IP Perusahaan X yang berfungsi untuk memanage alokasi bandwidth yang berupa berupa manajemen trafik, yaitu memberlakukan prioritas yang lebih tinggi untuk aplikasi penting (Core) yang diperlukan untuk operasional perusahaan X dibandingkan aplikasi lain. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah memberikan alternatif solusi dan rekomendasikepada perusahaan X untuk mendapatkan jaringan VPN-IP yang optimal disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan dengan implementasi QoS di Router Cisco Batasan Masalah Dalam penulisan Tugas akhir ini Batasan Permasalahan di titik beratkan pada : Analisis dilakukan pada satu cabang perusahaan yang menggunakan teknologi VPN-IP dan merupakan cabang yang paling sering mengeluhkan performansi jaringannya, lambatnya aplikasi yang digunakan oleh pelanggan. Menggunakan router Cisco, karena perintah yang akan digunakan adalah khusus untuk router Cisco.

2 Optimalisasi bandwitdth yang tersedia agar aplikasi yang penting mendapatkan prioritas lebih tinggi dibandingkan aplikasi yang kurang penting dengan menerapkan tunning QoS pada router cisco. dilakukan 3 kali penerapan QoS dengan prosentase yang berbeda pada setiap aplikasinya, dan diambil 5 sample pada setiap penerapan QoS-nya. Data repon time aplikasi diambil dari hasil ujicoba user pada kantor cabang. Data diambil dari suatu perusahaan yang sifatnya rahasia dan tidak boleh disebarluaskan karena terkait dengan ISO Security dan akan dimodifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Aplikasi yang dibahas detail adalah untuk data, sedangkan voice tidak dibahas secara detail. Metode Pendekatan Masalah Dalam menyusun Tugas Akhir ini, penulis memperoleh berbagai data dengan cara sebagai berikut : Studi literatur Studi literatur ini dimaksudkan untuk mendapatkan dasar-dasar teori yang akan manjadi masukan dalam pengumpulan data. Pengamatan langsung Pengamatan langsung dilakukan oleh user untuk melihat, mengukur, serta mencatat response time dari beberapa aplikasi yang di jalankan di kantor cabang. Hasil pencatatan tersebut, digunakan sebagai basis data penentuan QoS yang sesuai untuk kantor cabang ini. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan buku ini mencakup pokok-pokok pembahasan sebagai berikut : BAB I BAB II : PENDAHULUAN Membahas Latar Belakang, Pokok Permasalahan, Batasan Masalah, Metode Pendekatan Masalah dan Sistematika Penulisan. : LANDASAN TEORI Uraian singkat mengenai Jaringan komputer, MPLS, VPN-IP, Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), dasar Router cisco, QoS dan teori pendukung yang lainnya. BAB III : JARINGAN VPN-IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X Uraian umum mengenai topologi jaringan VPN-IP perusahaan yang dipergunakan pada tugas akhir ini serta beberapa parameter untuk setting QoS. BAB IV : IMPLEMENTASI DAN ANALISIS QoS Analisis mengenai pengaruh berbagai setting parameter QoS terhadap keberhasilan optimalisasi bandwidth pada kantor cabang. BAB V : KESIMPULAN Merupakan kesimpulan dari seluruh pembahasan pada penulisan tugas akhir ini.

3 BAB II DASAR TEORI Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Berdasarkan skala : Local Area Jaringan (LAN): suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas. Metropolitan Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu km. Wide Area Jaringan (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet. Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer: Client-server Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya. Peer-to-peer Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Jaringan Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

4 Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas: Topologi bus Topologi bintang Topologi cincin Topologi mesh Topologi pohon Topologi linier MPLS MPLS mempunyai akar pada teknologi switching paket IP yang mulai dikembangkan pada awal dan pertengahan Pada tahun 1996, IETF mulai mengumpulkan pengembangan terhadap teknologi MPLS dan pada 1997 MPLS Working Group dibentuk untuk menstandarisasikan protokol dan pendekatan terhadap MPLS. MPLS mendefinisikan cara untuk meneruskan data melalui jaringan dengan melihat label atau tag yang dibawa oleh tiap paket data. Setiap node melepas label dari paket, kemudian melihat tabel untuk menentukan kemana paket akan diteruskan dan mengganti label baru pada paket. Proses ini tidak mempengaruhi protokol apapun yang berada pada paket, dan juga tidak peduli mekanisme transport apa yang digunakan pada setiap hop. MPLS adalah arsitektur jaringan yang didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket data. Salah satu fitur MPLS adalah kemampuan membentuk tunnel atau virtual circuit yang melintasi jaringannya. Kemampuan ini membuat MPLS berfungsi sebagai platform alami untuk membangun VPN. VPN yang dibangun dengan MPLS sangat berbeda dengan VPN yang hanya dibangun berdasarkan teknologi IP, yang hanya memanfaatkan enkripsi data. VPN pada MPLS lebih mirip dengan virtual circuit pada frame relay atau Asynchronous Transfer Mode (ATM), yang dibangun dengan membentuk isolasi trafik. Trafik benar-benar dipisah dan tidak dapat dibocorkan ke luar lingkup VPN yang didefinisikan. VPN dalam MPLS disebut juga VPN-IP karena MPLS merupakan teknologi yang sudah menggunakan IP based. 2.3 VPN Dalam MPLS Jika dibahas dari masing-masing kata VPN, yaitu : Virtual, Private dan Network, maka akan diperoleh arti sebagai berikut : Maya (Virtual), memiliki arti Bukan suatu hubungan physical dedicated pada struktur jaringan. Privat (Private), berarti Keamanan data (authentication, encryption, integrity). Jaringan (Network) Sekumpulan alat-alat jaringan yang saling berkomunikasi satu dengan yang lain melalui beberapa metode arbitrary (berubah-ubah). Sedangkan pengetian dari virtual networking dan private networking, yaitu : Virtual networking Menciptakan tunnel dalam jaringan yang tidak harus direct, yang diciptakan melalui jaringan publik seperti internet. Jadi seolah-olah ada hubungan point-to-point dengan data yang dienkapsulasi. Private networking Data yang dikirimkan terenkripsi, sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik. Dari beberapa sumber yang diperoleh, VPN memiliki arti menyeluruh yaitu :

5 Suatu jaringan privat yang dibangun dalam infrastruktur jaringan publik, seperti internet yang global. Sekumpulan jaringan yang dibangun pada suatu infrastruktur jaringan yang digunakan secara bersama. Suatu jaringan privat yang menggunakan teknologi jaringan publik yang akan datang seperti internet, pembawa atau pengangkut IP, frame relay, dan ATM sebagai backbone wide area network (WAN). Jadi dapat disimpulkan bahwa Virtual Private Jaringan adalah suatu jaringan privat yang dibangun pada suatu infrastruktur jaringan publik (misalnya : internet, MPLS), yang keamanan datanya terjamin. Gambar 2.1 Contoh Jaringan VPN Sederhana Pengecekan Pada VPN-IP Parameter-parameter yang harus diperhatikan pada pengecekan akses pada jaringan VPN-IP meliputi : Delay jaringan Delay jaringan didapatkan melalui proses pengukuran terhadap paketpaket dengan pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) yang dikirimkan dari satu router yang ada di kantor cabang ke router yang terdapat di kantor pusat. Round trip delay (RTD) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu paket data yang dikirimkan dari kantor cabang ke kantor pusat hingga kembali lagi ke kantor cabang. Dengan asumsi waktu yang diperlukan dari kantor pusat ke kantor cabang sama dengan waktu yang diperlukan dari kantor cabang ke kantor pusat. Packet loss Proses pengukuran packet loss dilakukan dengan mengirim paketpaket dengan pesan ICMP yang dikirimkan dari satu router yang ada di kantor cabang ke router yang terdapat di kantor pusat, kemudian diperoleh jumlah paket data yang hilang. Beberapa penyebab packet loss adalah: Kongesti yang disebabkan oleh antrian yang telah melewati batas jumlah paket yang dapat ditampung di dalam buffer interface WAN.

6 Kerusakan data (data corruption) yang bisa diakibatkan salah pemrosesan pada saat enkapsulasi, collision pada jaringan, atau kerusakan pada media transmisi. Kerusakan eksternal ini biasanya berupa gangguan catu daya (power loss) dimana sumber daya utama turun secara drastis atau bahkan mati dan sumber daya cadangan gagal mengantikan sumber daya utama. 2.4 Broadband Wireless Access (BWA) BWA merupakan salah satu contoh media akses berbasis Radio Frekuensi. BWA mentransmisikan informasi dengan menggunakan gelombang radio antara pelanggan dengan perusahaan penyedia jasa layanan BWA. Kecepatannya di atas 64 Kbps. Konfigurasi jaringannya umumnya bersifat point to multipoint dengan teknologi multiplexing Time Division Multiple Access (TDMA). Cakupan areanya (coverage) antara 2 s/d 6 Km. Teknologi BWA muncul disebabkan oleh : Keterbatasan jaringan terrestrial Kecepatan pemenuhan kebutuhan jaringan pelanggan Kebutuhan perluasan coverage Kebutuhan backup jaringan dengan media lain 2.5 TCP/IP Komunikasi akan terjadi jika antar komponen yang ada saling berinteraksi dan saling memahami bahasa yang digunakan satu dengan yang lainnya. Secara spesifik TCP/IP adalah sekelompok aturan yang mendefinisikan atau mengatur bagaimana dua komputer atau lebih dapat saling tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer yang lainnya di dalam suatu jaringan. TCP/IP juga memiliki banyak sifat dan keunggulan diantaranya adalah : Interoperability, salah satu alasan utama kenapa TCP/IP begitu banyak dikembangkan dan diimplementasikan adalah dapat diinstal dan digunakan pada hampir semua hardware maupun software. Flexibility, merupakan protokol standar yang terbuka, gratis dan dikembangkan terpisah dari perangkat keras komputer tertentu. Routability, salah satu kelemahan pada banyak protokol lain adalah kesulitan dalam memindahkan jalur atau path dari satu segment dalam jaringan ke segment yang lain, akan tetapi TCP/IP sangat mudah dalam proses routing data dari satu segment ke segment yang lainnya Model Open System Interconnection (OSI) dan Arsitektur TCP/IP Untuk mempermudah penggunaan, dan desain dari proses pengolahan data, serta untuk keseragaman pada vendor pembuat peralatan jaringan, International Standard Organization (ISO) yang merupakan suatu konsorsium internasional, mengeluarkan suatu model lapisan jaringan yang disebut referensi model OSI. Didalam referansi model OSI, proses pengolahan data dibagi dalam tujuh lapisan / layer, yang masing - masing lapisan memiliki fungsi tersendiri.

7 Gambar 2.2 Koneksi dalam model OSI Tabel 2.1. Lapisan Pada Referensi model OSI Lapisan / layer Nama Fungsi Layanan / Protokol 7 Applicatio n 6 Presentati on Menyediakan layanan yang langsung mendukung aplikasi pemakai Menerjemahkan kompresi dan enkripsi data File transfer, HTTP, SMTP, DNS, ASCII, MPEG, TIFF, JPEG, RTF 5 Session Mengkoordinasi komunikasi antar sistem 4 Transport Memungkinakan paket data dikirim tanpa kesalahan dan tanpa duplikat SQL, NETBEUI, RPC, XWINDOWS TCP, UDP, SPX

8 3 Jaringan Menentukan jalur pengiriman dan meneruskan paket ke alamat peralatan lain yang dituju 2 Data Link Mengatur binary data menjadi logical group 1 Physical Tranasmisi binary data melalui jalur komunikasi IP, IPX, ARP, RARP, ICMP, RIP, OSPF, BGP SLIP, PP, MTU 10 Base T, 100 Base T, V-35, X.21, HSSI Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri akan tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya Transmission Control Protocol (TCP) TCP berperan didalam memperbaiki pengiriman data dari suatu klien ke server. Pada saat pengiriman, data dapat hilang di tengah - tengah jaringan, TCP akan mendeteksi error atau data yang hilang tersebut, kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap. TCP merupakan jenis protokol connection oriented yang memberikan layanan bergaransi. Gambar 2.3. Hubungan Antar Protocol Internet Protocol (IP) IP yang berperan dalam pentransmisian paket data, dan memberikan identitas logika atau pengalamatan pada perangkat - perangkat pada sebuah jaringan. IP mempunyai tiga fungsi utama, yaitu :

9 Service yang tidak bergaransi (connectionless oriented) Pemecahan (fragmentation) dan penyatuan paket paket Fungsi meneruskan paket (routing) Gambar 2.4. Diagram Internet Protocol (IP) Setiap paket IP membawa data yang terdiri atas : Version, yaitu versi dari protokol IP yang dipakai. Header Length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word. Type of Service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP. Total length Of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte. Identification, Flags, dan Fragment Offset, berisi data yang berhubungan fragmentasi paket. Time to Live (TTL), berisi jumlah router/hop maksimal yang dilewati paket IP (datagram). Nilai maksimum field ini adalah 255. Setiap kali paket IP lewat satu router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan, paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus menerus berada dalam jaringan. Protokol, mengandung angka yang mengidentifikasikan protokol layer atas pengguna isi data dari paket IP ini. Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang. Source Address dan Destination Address, isi dari masing-masing field ini cukup jelas, yakni alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing field terdiri dari 32 bit, sesuai panjang IP Address yang digunakan dalam Internet. Destination address merupakan field yang akan dibaca oleh setiap router untuk menentukan kemana paket IP tersebut akan diteruskan untuk mencapai destination address tersebut.

10 2.5.4 Kelas IP Address Internet protocol menggunakan IP address sebagai identitas. Pengiriman data akan dibungkus dalam paket dengan label berupa IP address si pengirim dan IP address penerima. Apabila IP penerima melihat pengiriman paket tersebut dengan identitas IP-address yang sesuai, maka datagram tersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melalui port, dimana aplikasi menunggunya. IP address terbagi dua (2) bagian, yaitu : Network ID (Identitas Jaringan) HOST ID (Identitas Komputer) Penulisan IP address terbagi atas 4 angka, yang masing-masing mempunyai nilai maksimum 255 (maksimum dari 8 bit). IP address dirancang dalam beberapa CLASS yang didefinisikan seperti tabel di bawah ini : Tabel 2.3. Kelas IP Address Kelas Jaringan ID Host ID Default Subnet Mask A w. x.y.z B w.x. y.z C w.x.y. z Agar perangkat pada jaringan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap IP address harus memiliki subnet mask. Angka desimal 255 atau biner suatu default subnet mask menandakan bahwa oktet dari suatu IP address adalah untuk jaringan ID. Sedangkan angka desimal 0 atau biner menandakan bahwa oktet adalah untuk host ID. Kelompok oktet pertama untuk masing masing kelas tampak pada Tabel 2.3. Tabel 2.4. Kelompok oktet pertama dalam Desimal dan Biner Kelas Kelompok oktet pertama dalam desimal Kelompok oktet pertama dalam biner A B C D E Disamping peraturan tentang kelas IP address ada juga beberapa aturan tambahan yang perlu kita ketahui, yaitu : Angka 127 pada oktet pertama digunakan untuk loopback. Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 dan 1

11 Agar pemakaian IP address seragam diseluruh dunia, maka pemberian IP address yang dipergunakan di Internet diatur oleh sebuah badan internasional yang bernama Internet Assigned Number Authority (IANA). 2.6 Router Cisco Router Cisco adalah suatu perangkat utama yang saat ini banyak digunakan pada jaringan area luas (WAN). Dengan cisco router maka informasi dapat dilanjutkan dari komputer satu kepada komputer lainnya yang berada pada jaringan yang berlainan. Karena fungsi utama dari cisco adalah untuk meneruskan paket data dari suatu LAN menuju LAN lainnya yang saling berjauhan, maka cisco router menggunakan table dan protokol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Dengan adanya table dan protokol routing tersebut maka paket data yang tiba di router akan diperiksa terlebih dahulu dan untuk kemudian dilanjutkan kepada alamat yang dituju dengan cepat dan tepat Memori Router Cisco Cisco router mempunyai beberapa jenis memori dengan kegunaan yang berbeda-beda, yaitu : Read-Only Memory (ROM) ROM berfungsi untuk menyimpan system bootstrap, yang fungsinya untuk start (Power On Self Test), IOS image dan manage router. Flash memory Flash memory berfungsi untuk menyimpan Cisco IOS image. Tidak terhapus bila router di reload. non-volatile RAM (NVRAM) NVRAM berfungsi untuk menyimpan konfigurasi awal (startup configuration). Tidak terhapus bila router di reload. Random-Access Memory (RAM) Menyimpan buffer, cache, routing tables, juga software dan struktur konfigurasi yang berjalan (running config) untuk kinerja router. Terhapus bila router di reload Tipe dan Seri Router Cisco Perusahaan Cisco router memproduksi router dalam berbagai jenis dan seri untuk bermacam macam tingkat kubutuhan pengguna. Seri dari Cisco router sebagian besar adalah sebagai berikut : Cisco Router Tipe Fixed Adalah tipe cisco router yang mempunyai interface tetap, jadi tidak dapat diganti. Contohnya adalah sebagai berikut : Cisco router 700 series Cisco router Cisco router 805 Cisco router 811 dan 813 Cisco router 827

12 Cisco router 1000 series Cisco router 2000 series Cisco router 3000 series Cisco router Tipe Modular Adalah tipe cisco router yang mempunyai slot slot sehingga interface nya dapat diganti sesuai dengan kebutuhan pemakai. Yang termasuk cisco router tipe ini adalah sebagai berikut : Cisco router 1600 series Cisco router 1720 dan 1750 Cisco router 2500 series Cisco router 2600 series Cisco router 3600 series Cisco router 4000 series Cisco 1760 Router yang akan dipergunakan di didalam tugas akhir ini adalah router cisco Router cisco 1760 merupakan router tipe modular, yang mempunyai slot - slot dimana interfacenya dapat diisesuaikan dengan kebutuhan. Konfigurasi Router Cisco 1760 adalah sebagai berikut : Gambar 2.5. Konfigurasi Cisco Router 1760 Dan keterangan untuk gambar diatas adalah seperti tabel dibawah ini : Tabel 2.5. Tabel Konfigurasi Cisco Router 1760

13 Seperti yang telah dijelaskan pada konfigurasi cisco router 1760 diatas, maka router cisco 1760 terdiri dari 4 port voice, 1 port Ethernet, dan 1 port console. Untuk melakukan install WIC atau VIC card pada cisco router tipe 1760 modular harus memperhatikan hal - hal sebagai berikut : Pada bagian belakang router ini terdapat 4 slot, akan tetapi 2 slot yang berada di bagian kanan hanya dapat diinstall dengan card voice saja. Gambar 2.6. Cisco 1760 Router Front Panel Sedangkan 2 slot di bagian kiri bisa diinstall card voice ataupun interface card, disesuaikan dengan kebutuhan QoS pada Router QoS merupakan kemampuan suatu network untuk menyediakan service yang lebih baik untuk user dalam membagi bandwidth sesuai kebutuhan data dan voice yang digunakan dan diperlukan oleh user tersebut. Membangun QoS membutuhkan 3 tahap yaitu : Mengidentifikasi kebutuhan Mengklasifikasi trafik jaringan Mendefinisikan policy area jaringan untuk kualitas jaringan Macam Model QoS ini : QoS terdiri dari beberapa model, diantaranya adalah seperti uraian dibawah Integrated Service Integrated service membutuhkan explicit signalling. Biasanya menggunakan protokol tambahan seperti Resource Resevation Protocol (RSVP). Dan kemudian RSVP memberitahukan path yang akan dilalui suatu flow service untuk menyiapkan QoS parameter (bandwidth, rate, mtu, delay, dll). QoS ini dijalankan per-flow (perbedaan perlakuan per-flow) dan jaminan QoS ini adalah end to end dari source ke destinationnya. Best effort Best effort dipergunakan apabila tidak ada sebuah QOS model in place. Pada Qos ini tidak ada prioritas yg diberikan pada semua trafik. Salah satu contoh QoS best effort jaringan adalah internet. Differentiated Services Differentiated services menggunakan Per Hops Behaviour (PHB) : jaminan QoSnya adalah per HOP dengan mempertimbangkan sebuah paket menjadi prioritas tertinggi, sedangkan yang lainnya hanya dianggap paket biasa. Biasanya digunakan IP presidence.

14 2.7 Teori Trafik Secara sederhana trafik dapat diartikan sebagai pemakaian. Pemakaian yang diukur dengan waktu, yaitu berapa lama pemakaian itu dilakukan dan kapan trafik tersebut terjadi, yang tentunya dikaitkan dengan apa yang dipakai dan dari mana, ke mana. Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu, sedangkan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal tersebut. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) Monitoring trafik Alat untuk monitoring trafik sangat banyak sekali, diantaranya Multi Router Traffic Grapher (MRTG) atau SNMP Trafik Grapher (STG). Sebenarnya kedua monitoring tersebut sama, yang membedakan keduanya adalah pada pengambilan sample data saja. STG biasanya lebih real time, karena menggunakan sample tiap 1 menit, dan untuk MRTG menggunakan sample 5 menit dan merupakan nilai rata - rata SNMP Traffic Grapher (STG) Utilitas pemakaian user dapat dimonitoring dengan menggunakan STG (SNMP Trafik Grapher). STG merupakan software yang bertujuan untuk menampilkan trafik data jaringan berupa trafik upload serta trafik download dalam bentuk grafik secara real time. Keunggulan lainnya adalah software STG ini sifatnya open source serta tidak perlu di instal ke komputer sehingga dapat langsung digunakan. Software STG bekerja dengan cara capture trafik yang masuk serta keluar pada interface router via port Simple Network Manajemen Protocol (SNMP). SNMP merupakan protokol standart industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di jaringan Internet meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh (remote). Sebelum STG dapat dijalankan, harus dipastikan setting SNMP server di router sudah di aktifkan terlebih dahulu Multi Router Traffic Grapher (MRTG) Tujuan dari software ini adalah untuk untuk menampilkan trafik jaringan komputer dalam bentuk grafik dan dapat dilihat dengan menggunakan browser yang mendukung grafik/gambar. MRTG akan membentuk dokumen dalam bentuk Hyper Text Markup Language (HTML), MRTG itu sendiri terdiri dari script perl yang menggunakan SNMP untuk memonitor trafik pada router. Pada MRTG yang akan dilihat adalah berapa besar paket yang lewat baik itu paket yang keluar ataupun paket yang masuk. Kemudian MRTG akan membentuk report dalam bentuk harian, mingguan, bulanan dan tahunan berdasarkan interface router yang ada. Pada tugas akhir ini digunakan juga monitoring MRTG yang akan dijalankan di pc berbasis windows, dan sudah disediakan sebelumnya oleh Internet Service Provider (ISP) 2.8 Aplikasi Aplikasi adalah sebuah software yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mempermudah kegiatan operasionalnya. Aplikasi tersebut berguna sebagai alat penghubung dari kantor cabang dengan kantor pusatnya. Dengan semakin

15 berkembangnya dunia komunikasi, maka saat ini satu perusahaan biasanya mempunyai beberapa jenis aplikasi yang berbeda yang harus dijalankan untuk kegiatan operasionalnya. Aplikasi yang terdapat pada sebuah perusahaan biasanya mendapatkan perlakuan yang berbeda dikarenakan spesifikasi data yang variatif (delay sensitif, delay toleran, error sensitif dan error toleran). Beberapa contoh jenis aplikasi yang dipergunakan oleh perusahaan - perusahaan misalkan : asapta, , voice, sql server, webbase, citrix, browsing, aplikasi perbankan, dan lain lain. BAB III JARINGAN VPN-IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN-IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN-IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk star. Hal ini di karenakan masing-masing kantor cabang harus mengakses aplikasi yang sama, dimana server aplikasi tersebut terdapat di kantor pusat, sehingga topologinya berbentuk star. Topologi jaringan VPN-IP yang akan dibahas secara garis besar dapat terlihat seperti gambar dibawah ini : ambar 3.1. Topologi Jaringan VPN-IP Perusahaan X G

16 Seperti yang ada pada gambar diatas, akses yang dipergunakan oleh user untuk berkomunikasi antara kantor cabang ke kantor pusat menggunakan media akses wireless, yang dalam hal ini adalah BWA dan untuk proses routing serta QOS yang menggunakan perangkat router Cisco Topologi Kantor Pusat Tanjung Priok Perangkat - perangkat yang dipergunakan untuk konfigurasi pada kantor pusat adalah sebagai berikut : Perangkat Akses Akses yang dipergunakan untuk kantor pusat adalah 2 buah BWA dengan tipe SAS 4000 Phisical Attributes. Satu perangkat digunakan untuk koneksi kantor pusat ke kantor cabang melalui VPN-IP, dan satunya digunakan untuk akses internet. Perangkat Jaringan Perangkat jaringan yang dipergunakan pada kantor pusat yaitu 2 buah router Cisco seri 1760 (1 router untuk koneksi internet, serta router yang lain digunakan untuk koneksi VPN-IP dengan cabang), switch, desktop pc yang saling dihubungkan dengan menggunakan media RJ 45. Konfigurasi IP Interface IP Address Subnet Keterangan Ethernet0/ WAN FastEthernet0/ LAN SQL Server Web Server Mail Server Topologi Kantor Cabang Cengkareng

17 Konfigurasi kantor cabang ini menggunakan perangkat yang sama dengan kantor pusat, yaitu : Perangkat Akses Perangkat akses pada kantor cabang menggunakan 1 perangkat BWA (Broadband Wireless Access), dengan tipe SAS 4000 Phisical Attributes sebanyak satu buah. Perangkat Jaringan Perangkat jaringan yang dipergunakan pada kantor cabang sama dengan yang dipergunakan pada kantor pusat yaitu 1 perangkat router Cisco seri 1760, switch, dan desktop pc yang saling dihubungkan dengan menggunakan media RJ 45. Konfigurasi IP Interface IP Address Subnet Keterangan Ethernet0/ WAN FastEthernet0/ LAN Voice gateway Parameter Acuan Performansi Jaringan VPN-IP Pada contoh kasus yang digunakan dalam tugas akhir ini, salah satu kantor cabang mengeluhkan lambatnya aplikasi yang dipergunakan. Setelah mengecek kondisi server aplikasi, dan sudah dapat dipastikan bahwa kondisi server aplikasi berjalan dengan normal. Semua kantor cabang terkoneksi dengan baik ke kantor pusat. Sehingga bisa di simpulkan bahwa hanya cabang tersebut saja yang bermasalah. Alur proses pengecekan lebih detail terhadap kondisi kantor cabang tersebut dapat dilihat sebagaimana gambar 3.2 :

18 Gambar 3.2 Gambar flowchart

19 Keterangan Flow chart : Cek dan fine tunning akses dilakukan oleh Bagian Operasional harian Lintasarta. Analisis trafik, pengumpulan data analisis, penerapan QOS, dan analisis packet drop serta respon aplikasi di cek oleh bagian PEJ (Pusat Eskalasi Jasa) Lintasarta Parameter Pengecekan Akses Parameter-parameter yang harus diperhatikan pada pengecekan akses pada jaringan VPN-IP meliputi : Delay jaringan Packet loss Delay jaringan Delay jaringan atau Round trip delay (RTD) didapatkan melalui proses pengukuran terhadap paket-paket data dengan pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) yang dikirimkan dari satu router yang ada di kantor cabang ke router yang terdapat di kantor pusat. Waktu pengukuran dimulai pada saat paket meninggalkan router kantor cabang ke router kantor pusat dan berakhir ketika sisi kantor cabang memperoleh paket pesan balasan ICMP dari router kantor pusat. Maka hubungan antara round trip delay dengan end to end delay dapat dirumuskan sebagai berikut : end to end delay = (3.1) Untuk delay jaringan, nilai standart yang disepakati antara penyedia jasa jaringan dengan pengguna jaringan adalah di bawah 100 ms Packet Loss Proses pengukuran packet loss dilakukan dengan mengirim paket-paket data dengan pesan ICMP yang dikirimkan dari satu router yang ada di kantor cabang ke router yang terdapat di kantor pusat, kemudian diperoleh jumlah paket yang hilang. Jika paket tersebut hilang, maka hal tersebut akan mengakibatkan gangguan terhadap jalannya aplikasi (aplikasi akan menjadi lambat), sehingga tidak boleh ada paket hilang dalam perjalanan paket dari kantor cabang ke kantor pusat maupun sebaliknya. Untuk packet loss yang ditemukan disisi akses harus di trouble shoot terlebih dahulu disisi aksenya sebelum melanjutkan menganalisis ke utilitas/trafik Pengecekan trafik Utilitas pemakaian user dapat dimonitor dengan menggunakan MRTG (Multi Router Traffic Grapher). MRTG merupakan software yang bertujuan untuk menampilkan trafik data jaringan berupa trafik upload serta trafik download dalam bentuk grafik rata-rata (ditampilkan dalam harian, bulan maupun tahunan). MRTG dapat dilihat di sebuah web yang sudah disediakan oleh penyedia jasa jaringan (ISP) Analisis Aplikasi Untuk melakukan analisis data aplikasi yang lewat pada suatu jaringan maka dapat memaksimalkan fungsi dari router, diantaranya dapat menggunakan

20 perintah ip nbar protocol-discovery maupun perintah ip accounting output-packets. Akan tetapi perintah tersebut hanya dapat digunakan pada router Cisco Perintah IP NBAR protocol-discovery Memonitor semua trafik protokol aplikasi yang melewati router serta jumlah paket data yang diterima atau dikirimkan. Untuk keperluan tersebut maka kita dapat menggunakan perintah ip nbar protocol-discovery di interface LAN dan dapat di lepas lagi dengan menggunakan perintah no ip nbar protocol-discovery. Berikut cara pemasangan ip nbar protocol-discovery pada router Cisco : Gambar 3.3. Gambar Pemasangan ip nbar protocol-discovery pada Router Untuk melihat hasilnya, digunakan perintah sh ip nbar protocol-discovery dan apabila ingin melihat protokol yang paling banyak paket data-nya, maka dapat menggunakan perintah sh ip nbar protocol-discovery TOP-N. NBAR akan terus counter sepanjang perintah tersebut belum di hapus, sedangkan untuk semua trafik protokol aplikasi yang telah terecord dapat di clear dan dimulai lagi dari 0 dengan menggunakan perintah clear ip nbar Perintah IP ACCOUNTING output-packets Memonitor IP Destination dan IP Source serta jumlah paket data yang dikirimkan pada sebuah jaringan data dapat diidentifikasi lebih lanjut oleh router Cisco. Untuk memonitor tersebut, dapat digunakan perintah : ip accounting outputpackets yang dipasang pada interface LAN dan dapat di lepas lagi dengan menggunakan perintah no ip accounting output-packets Gambar 3.4 Gambar Pemasangan IP accounting output-packet pada Router

21 Hasilnya dapat dilihat dengan menggunakan perintah sh ip accounting output-packets. Sama seperti perintah ip nbar, ip accounting juga dapat di clear dan dimulai lagi dari 0 dengan menggunakan perintah clear ip accounting Respon Time Aplikasi Respon time aplikasi adalah waktu yang diperlukan oleh suatu aplikasi untuk dapat diakses oleh usernya. Respon time aplikasi biasanya dinyatakan dalam satuan waktu (second/detik). Pada tugas akhir ini respon time diperoleh dari pengamatan user di kantor cabang dan data tersebut diambil dari masing - masing penerapan QoS 1, QoS 2, dan QoS 3 pada kantor cabang, dengan masing masing penerapan QoS diambil sample sebanyak 5 kali QoS Analisis selanjutnya adalah penerapan QoS, yaitu pembagian prioritas bagi aplikasi yang penting dengan memberikan bandwidth yang lebih besar dari pada bandwidth aplikasi yang lainnya. Tidak terdapat rumus yang pasti mengenai QoS, akan tetapi disini akan digunakan QoS dalam prosentase, yaitu berupa prosentase dari perbandingan bandwidth yang ingin dialokasikan untuk aplikasi tersebut dengan bandwidth keseluruhan yang dimiliki oleh user, sehingga apabila dirumuskan akan terlihat seperti dibawah ini : Nilai Perbadingan QoS = (3.2) Persamaan diatas dapat diturunkan menjadi : rate_bit = x Bandwidth (3.3) Keterangan : rate_bit = merupakan jumlah bit (bandwidth) yang dialokasikan untuk prioritas aplikasi. [bps] bandwidth = merupakan bandwidth keseluruhan yang dimiliki oleh user. [bps] Nilai Perbandingan QoS = merupakan nilai yang prosentase yang disetting pada Router Pada tugas akhir ini QoS berdasarkan pengelompokan aplikasi tersebut diatas, yaitu aplikasi kritikal, aplikasi core, support dan lainnya. Terdapat 3 kali percobaan yang diterapkan pada kantor cabang, dengan 5 kali sample pengambilan data. Tabel QoS yang akan diterapkan seperti dibawah ini : Tabel 3.1 Tabel Percobaan yang akan diterapkan Nama Aplikasi Prosentase Bandwidth (%) Percobaa n 1 Percobaa n 2 Percobaa n 3 KRITIKAL CORE SUPORT

22 LAINNYA Tabel 3.1. diatas menunjukkan bahwa terdapat 3 kali setting QoS, yaitu percobaan 1, percobaan 2 dan percobaan 3. Untuk masing - masing percobaan memiliki prosentase pengalokasian bandwidth yang berbeda beda pada setiap aplikasinya. Pengalokasian bandwidth ini sesuai dengan persamaan 3.2, yaitu perbandingan bandwidth yang akan dialokasikan untuk aplikasi tersebut dengan bandwidth keseluruhan yang dimiliki oleh kantor cabang. Sehingga nantinya bisa dilihat prosentase yang terbaik diantara percobaan 1, percobaan 2 dan percobaan Packet Drop Packet Drop adalah paket data yang sengaja di drop karena melebihi settingan QoS yang telah kita pasang. Packet drop dapat dilihat dengan menggunakan perintah sh policy-map interface pada router Cisco. Packet drop ini hanya bisa dilihat jika kita sudah memasang policy-map pada interface LAN di router (setting QoS). Dalam tugas akhir ini packet drop digunakan sebagai parameter yang dapat dipergunakan untuk mengoreksi setting QoS yang telah dipasang sebelumnya, apabila packet drop pada class-map yang kritikal dan delay sensitif banyak maka QoS tersebut kurang tepat Prosentase Keberhasilan Prosentase keberhasilan disini merupakan prosentase yang didapatkan dari perbandingan respon time antara hasil ujicoba dari percobaan 1, percobaan 2, dan percobaan 3 dengan nilai batas toleransi. Nilai batas toleransi tersebut, masuk dalam penilaian User Acceptance Test (UAT) yang telah di sepakati antara user di kantor cabang tersebut dengan penyedia jasa jaringan pada saat instalasi jaringan. Sehingga prosentase keberhasilan dapat dirumuskan seperti dibawah ini : % Keberhasilan QoS = Respon UAT x 100% (3.4) Respon Hasil Percobaan (Avr)

23 BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3, mengenai beberapa parameter yang akan diamati telah diilustrasikan dengan jelas. Adapun jaringan yang diamati pada tugas akhir ini adalah data dari kantor cabang ke kantor pusat, data tersebut disampling selama 24 jam kemudian dianalisis sehingga dapat dipetakan sedemikian rupa dengan berbagai penerapan QoS dan untuk kemudian hasilnya dibandingkan, sehingga didapatkan QoS yang tepat. Dalam pengambilan data terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah : Round Trip Delay dan packet loss, pengecekan akses dari kantor cabang ke kantor pusat dengan melakukan ping test. Utilisasi trafik pada kantor cabang dengan menggunakan MRTG Performansi aplikasi selama beberapa kali penerapan QoS dengan melihat secara langsung oleh aplikasi yang dijalankan user dan respon time untuk aplikasi-aplikasi berikut : Aplikasi voice Aplikasi sql server Aplikasi dan http (browsing) Aplikasi lainnya Analisis Jaringan Sebelum Penerapan QoS Pengecekan Akses Pengecekan akses tidak dijabarkan secara detail, hanya sebagai prasarat bahwa koneksi dari kantor cabang ke kantor pusat tidak terdapat permasalahan di sisi aksesnya karena memang tugas akhir ini lebih dititik beratkan pada analisis aplikasi jaringan pada koneksi dari kantor cabang ke kantor pusat dengan penerapan QoS pada router sehingga dapat memberi nilai efisiensi pada jaringan itu sendiri dari segi komunikasi data. Pengecekan akses meliputi delay dan packet loss pada jaringan VPN-IP. Hasil pengukuran delay dan packet loss adalah sebagai berikut :

24 Gambar 4.2 Hasil ping dari router kantor cabang ke router kantor pusat sebelum dipasang QoS Keterangan : Min : delay minimum dari router kantor cabang ke router kantor pusat Max : delay maksimum dari router kantor cabang ke router kantor pusat Avg : delay rata -rata dari router kantor cabang ke router kantor pusat Success rate : tingkat keberhasilan pengiriman data dari router kantor cabang ke kantor pusat Dari hasil pengecekan dan pengukuran diatas maka dapat dipastikan koneksi secara akses dari router kantor cabang ke router kantor pusat dalam keadaan normal. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil ping dari router kantor cabang ke router kantor pusat mempunyai delay time minimal 44 ms, nilai rata-rata sebesar 67 ms, dan maksimal 84 ms. Dan success rate sebesar 100 %, hal ini berarti bahwa packet loss adalah 0%. Maka data yang dikirimkan dari router cabang menuju router pusat terkirim dengan sempurna, tidak terdapat loss data. Sehingga kita dapat melanjutkan pengecekan lebih lanjut yaitu pada analisis trafik Analisis terhadap trafik jaringan Untuk pengecekan trafik ini lebih dititik beratkan pada pengecekan trafik utilitas pada kantor cabang, dimana bandwidth kantor cabang adalah sebesar 128 Kbps, sehingga idealnya utilitas atau jumlah pemakaian pada kantor cabang tidak melampaui 128 Kbps sehingga tercipta jaringan komunikasi yang handal. Adapun MRTG pada kantor cabang pada saat sebelum pemasangan QoS adalah seperti pada grafik dibawah ini. Gambar 4.2. Trafik Utilitas Pada kantor Cabang dengan menggunakan MRTG Keterangan : Hijau (IN) Biru (OUT) :Trafik yang keluar dari arah remote (upload) :Trafik yang masuk ke arah remote (download) Dari data diatas dapat dilihat pada kantor cabang mempunyai download maksimal sebesar %, untuk upload rata - rata 54.24% dan untuk minimal download adalah 14.43%. Sedangkan untuk nilai upload maksimal adalah 44.78%, rata - rata 6.10% dan upload minimal sebanyak 6.20%. Dari prosentasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa utilitas pada kantor cabang sudah lebih dari 128 Kbps, sehingga dapat dikatakan bahwa utilitas pada kantor cabang tinggi (overload). Dari monitoring selama 24 jam, kantor cabang melakukan upload maupun download data pada malam hari dan siang hari.

25 Sebelum melakukan tindakan upgrade bandwidth dilakukan maka ada baiknya kita melakukan analisis lebih lanjut terhadap data yang dikirim/diterima oleh kantor cabang sehingga jaringannya lebih optimal dan efisien Analisis aplikasi Pengecekan dan analisis selanjutnya adalah analisis terhadap lalu lintas data yang terdapat pada kantor cabang, yang terdiri dari analisis jenis, serta banyaknya paket data yang diterima/dikirimkan oleh kantor cabang ke kantor pusat dan IP mana saja yang banyak melakukan aktifitas maupun IP yang bertindak sebagai host dan kemudian melakukan QoS terhadap apa yang telah dihasilkan dari analisis tersebut. Berikut adalah daftar aplikasi beserta nilai respon timenya ketika aplikasi tersebut dijalankan di kantor cabang. Nilai batas toleransi diambil dari nilai rata rata respon time pada saat aplikasi tersebut pertama kali dijalankan. Nilai batas toleransi tersebut, masuk dalam penilaian UAT telah di sepakati antara user di kantor cabang tersebut dengan penyedia jasa jaringan. No Tabel 4.1. Tabel Perbandingan Respon Time Aplikasi pada saat ini dan UAT Respon Time Nama Aplikasi Jumlah User Batas Toleransi (detik) Kondisi saat ini (detik) 1 2 SQL SERVER HTTP / Analisis Trafik Menggunakan Perintah IP NBAR Protocol- Discovery Perintah IP NBAR protocol-discovery digunakan untuk mengetahui berapa banyak jumlah paket data yang diterima atau dikirimkan pada kantor cabang per aplikasi. Berikut adalah hasil dari pemasangan IP NBAR protocol-discovery selama 24 jam pada router cisco kantor cabang. Router_Cabang#sh ip nbar protocol-discovery TOP-N FastEthernet0/0 Input Output Protocol Packet Count Packet Count Byte Count Byte Count 5min Bit Rate (bps) 5min Bit Rate (bps) 5min Max Bit Rate (bps) 5min Max Bit Rate(bps)

26 http sqlserver pop smtp secure-http h dns unknown Countinue Total Keterangan : Input Output Packet Count Byte Count 5min Bit Rate (bps) 5min Max Bit Rate (bps) ataupun : Data yang masuk ke router cisco : Data yang keluar dari router cisco : Jumlah data yang dikirimkan ataupun yang diterima (dalam bentuk paket data) : Besar data yang dikirimkan ataupun yang diterima (dalam bentuk byte) : Jumlah data yang dikirimkan ataupun yang diterima (dalam bentuk bps) : Jumlah maksimal data yang dikirimkan yang diterima (dalam bentuk bps). Dari data diatas dapat dilihat bahwa 7 besar aplikasi yang dipergunakan pada kantor cabang adalah sebagai berikut : http (browsing), sql server, (pop3 dan smtp), secure http, h323 (voice), dns, untuk lengkapnya bisa dilihat di lampiran. Dari hasil IP NBAR protocol-discovery diatas kita juga harus membandingkan dan

27 memisahkan aplikasi - aplikasi tersebut berdasarkan tingkat kebutuhan pada kantor cabang untuk menentukan setting QoS, karena tidak selalu aplikasi yang mengirimkan paket besar merupakan aplikasi utama dari suatu perusahaan. Dan untuk selanjutnya dapat disimpulkan terdapat 4 kelas prioritas aplikasi dari kantor cabang : Aplikasi Kritikal : voice Aplikasi Core : sql server Aplikasi Support : , http atau https (browsing) Aplikasi lainnya Analisis Trafik Menggunakan Perintah IP ACCOUNTING Output-Packets Dengan menggunakan perintah IP accounting output-packet dapat dilihat Secara garis besar IP destination serta IP source serta paket data apa saja yang terekam oleh router cisco, seperti hasil berikut : Router_cabang#sh ip accounting output-packets Source Destination Packets Bytes continue Accounting data age is 24:00 Accounting threshold exceeded for packets and bytes Untuk lengkapnya bisa dilihat pada lampiran, Keterangan : Source : IP tujuan (target) bisa berupa server Destination : IP yang cabang yang melakukan akses

28 Packet Byte Accounting data age Accounting threshold : Jumlah paket data yang dikirimkan ataupun yang diterima (dalam bentuk paket data) : Jumlah Byte data yang dikirimkan ataupun yang diterima (dalam bentuk byte). : Waktu aktif perintah ip accounting pada router (dalam satuan second) : Jumlah paket dan data selama perintah aktif pada Router Dari data diatas dapat terlihat bahwa IP destination adalah IP yang berada di kantor cabang, IP kantor cabang yang banyak terecord pada router cisco melakukan aktifitas diantaranya adalah IP , , , , dan Sedangkan untuk Ip source yang merupakan IP yang diakses oleh IP destination, IP yang terecord sebagai IP source diantaranya adalah IP , , dan lainnya adalah IP internet (Ip public). Dan Setelah dicocokan maka, IP merupakan IP server aplikasi sql server IP merupakan IP server aplikasi http (browsing) IP merupakan IP server , yang merupakan server aplikasi POP3 dan SMTP Konfigurasi Router Cabang Sebelum Dipasang QOS Konfigurasi router cabang sebelum diset QOS sangat sederhana dengan poin poin utama sebgai berikut : Interface LAN interface FastEthernet0/0 ip address Interface WAN interface FastEthernet0/1 ip address Routing di cabang menggunakan statik route berupa default route ke arah WAN ip route Hasil Ping Dan Packet Loss ke Server Sebelum Dipasang QoS Ping dari router cabang Cengkareng ke Server

29 Gambar 4.2 Hasil ping dari router kantor cabang ke server Ping dari router cabang Cengkareng ke Server SQL Gambar 4.3 Hasil ping dari router kantor cabang ke server SQL Ping dari router cabang Cengkareng ke Web server Gambar 4.4 Hasil ping dari router kantor cabang ke server WEB Dari hasil ping diatas terlihat average/rata rata delay time 64 ms 84 ms sedangkan paket loss tidak ada dengan success rate 100%. Namun yang dikeluhkan pelanggan aplikasi masih dikeluhkan lambat. Maka langkah selanjutnya adalah memasang QoS berdasarkan informasi yang didapatkan perintah sebelumnya yaitu dari IP NBAR ptotocol-discovery dan IP accounting output-packet. Setting QoS Setting QoS disini berdasarkan masing-masing kelompok aplikasi pada kantor cabang yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu : Aplikasi Kritikal adalah voice dengan IP gateway voice Aplikasi Core adalah sql server dengan IP server Aplikasi Support : dengan IP server , dan http (browsing) dengan IP server Aplikasi lainnya Terdapat 3 kali percobaan yang akan diterapkan pada kantor cabang, dengan nilai prosentase perbandingan bandwidth antara bandwidth aplikasi yang akan

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS

BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3, mengenai beberapa parameter yang akan diamati telah diilustrasikan dengan jelas. Adapun jaringan yang diamati pada tugas akhir

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Pertemuan 7 MODEL OSI DAN DOD Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Berikut ini diperlihatkan lapisan model OSI beserta fungsi dan protokolnya yang melayani masing-masing lapisan tersebut.

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

MODEL OSI LAYER DAN DOD

MODEL OSI LAYER DAN DOD MODEL OSI LAYER DAN DOD AINI ZAKIYAH zakiaaini@gmail.com Abstrak DOD berdasarkan konsep TCP/IP adalah jenis protokol yang pertama digunakan dalam hubungan Internet. Dalam perkembangan, protocol TCP/IP

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA

BAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA 36 BAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA Sebagai penyedia layanan komunikasi data, PT. Telkom Indonesia menawarkan berbagai macam pilihan teknologi komunikasi data terutama

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

Penganalan Routing dan Packet Forwarding Penganalan Routing dan Packet Forwarding Pengenalan Routing dan Packet Forwarding Pada saat ini jaringan komputer memiliki peran yang signifikan pada kehidupan manusia, jaringan komputer mengubah cara

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

Muhamad Husni Lafif. TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

Muhamad Husni Lafif.  TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer. Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com TCP/IP Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk dan

Lebih terperinci

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER 1960 DOD - Jaringan Komputer -Metode Hub. Telepone - Alat pertahanan negara ARPA DARPA ARPA-Net Penunjang TCP/IP 1980 STANDARISASI

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan Untuk koneksi jaringan data center dari San Jose dan Freemont, penulis mengusulkan membuat suatu jaringan berbasis VPN-MPLS. Dengan perancangan jaringan

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

IP Address. Dedi Hermanto

IP Address. Dedi Hermanto IP Address Dedi Hermanto TCP/IP Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Referensi Model OSI

BAB II DASAR TEORI 2.1. Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Referensi Model OSI 13 BAB II DASAR TEORI 2.1. Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Komunikasi terjadi jika antar komponen yang berinteraksi saling menahami bahasa yang digunakan. Secara spesifik TCP/IP

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 1 N E T W O R K I N G & T E R M I N O L O G Y P R O T O K O L T O P O L O G I J A R I N G A N DNS H T T P A G R Y A L F I A H, S T., U N I V E R S I T A S G U N A D A R

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI Nama : Amalia Zakiyah NRP : 2110165021 Kelas : 1 D4 LJ TI 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! Perbedaan anatara model OSI dan model TCP/IP model adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multi Protocol Label Switching (MPLS) menurut Internet Engineering Task Force (IETF), didefinisikan sebagai arsitektur jaringan yang berfungsi

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji Protokol TCP/IP Oleh: Eko Marpanaji ARSITEKTUR TCP/IP Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang digunakan secara luas untuk jaringan Internet, dikembangkan secara terpisah

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. TCP dan IP Kamaldila Puja Yusnika kamaldilapujayusnika@gmail.com http://aldiyusnika.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2013IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Deris Stiawan 1 Routing Introduction. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin

Lebih terperinci

Computer Networking & Security. H. Mochamad Wahyudi, CCNA, CEH, CHFI

Computer Networking & Security. H. Mochamad Wahyudi, CCNA, CEH, CHFI Computer Networking & Security H. Mochamad Wahyudi, CCNA, CEH, CHFI wahyudi@nusamandiri.ac.id http://www.wahyudi.or.id Sejarah Jaringan Komputer Tahun 1950-an, komputer Stand Alone Tahun 1960-an Departemen

Lebih terperinci

Figure 3.1 Format datagram IP

Figure 3.1 Format datagram IP 3.1 Tujuan Mengetahui bagaimana TCP/IP mengidentifikasi jaringan Mengetahui bagaimana netmask menentukan range IP address Mengetahui fungsi kerja subnetting 3.2 Teori Dasar Dalam melakukan pengiriman data

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer BAB II JARINGAN KOMPUTER A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui perantara

Lebih terperinci

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R 54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah

Lebih terperinci

TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN

TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN Iwan Rijayana Jurusan Teknik Informatika, Universitas Widyatama Jalan Cikutra 204 A Bandung E-mail: rijayana@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 70 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan perancangan dan konfigurasi jaringan berbasis IP dan VPN MPLS beserta estimasi peralatan yang akan digunakan, menganalisa masalah serta

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 10. Protocol Komunikasi

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 10. Protocol Komunikasi KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM 10. Protocol Komunikasi Protocol Komunikasi OSI (Open System Interconection) OSI - The Model A layer model Tiap-tiap layer melakukan fungsi yang diperlukan untuk komunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA sahari. 10. Protocol Komunikasi

KOMUNIKASI DATA sahari. 10. Protocol Komunikasi KOMUNIKASI DATA sahari 10. Protocol Komunikasi Protocol Komunikasi OSI (Open System Interconection) OSI - The Model A layer model Tiap-tiap layer melakukan fungsi yang diperlukan untuk komunikasi Tiap-tiap

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali. a. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) b. Berbagi pakai perangkat lunak (software) c. Berbagi user (brainware) d. Berbagi saluran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan analisis terhadap sistem jaringan yang sedang berjalan dan permasalahan jaringan yang sedang dihadapi oleh PT. Mitra Sejati Mulia Industri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Topologi Topologi adalah tipe-tipe physical path yang menghubungkan unit yang melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 2002:50). Topologi

Lebih terperinci

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP & UDP Lapisan Transport Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP (Transmission Control Protocol) UDP (User Datagram Protocol) Keluarga Protocol TCP/IP

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN Jaringan Komputer I Materi 9 Protokol WAN Wide Area Network Jaringan data penghubung jaringan-jaringan akses/lokal Karakteristik Menuju berbasis paket Dari connectionless menuju connection oriented (virtual

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 149 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah implementasi yang dilakukan pada rancangan jaringan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Pada bab ini juga akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan arus informasi semakin maju akhir-akhir ini dan semakin menuntut kecepatan dari suatu jaringan yang digunakan. Jaringan komputer merupakan solusi yang

Lebih terperinci

Sejarah TCP/IP TCP/IP

Sejarah TCP/IP TCP/IP Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP bermula di Amerika Serikat pada tahun 1969 di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan menguji rangkaian sistem pada paket (packet-switching). 1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer BAB II DASAR TEORI 2.1 Gambaran Perusahaan Perusahaan tempat penulis melakukan penelitian ini bergerak dalam bidang penerbitan buku dengan skala perusahaan menengah, dimana pemakaian teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN

DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN CCTV : Closed Circuit Television adalah surveillance camera system / kamera pengawas, yang terdiri dari kamera dan system DVR (Digital Video Recording) untuk menampilkan dan

Lebih terperinci

Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS)

Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Sigit Haryadi *, Hardi Nusantara Dan Ahsanul Hadi Priyo

Lebih terperinci

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING) PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Data dan Jaringan Menurut Forouzan (2004, p6-7), ketika kita berkomunikasi, kita akan saling berbagi informasi. Berbagi informasi ini dapat dilakukan secara lokal

Lebih terperinci

Open Systems Interconnection 7 - Layer

Open Systems Interconnection 7 - Layer Open Systems Interconnection 7 - Layer Open Systems Interconnection (OSI) Dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984 Model asitektur untuk komunikasi interkomputer.

Lebih terperinci