BAB II DASAR TEORI 2.1. Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Referensi Model OSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI 2.1. Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Referensi Model OSI"

Transkripsi

1 13 BAB II DASAR TEORI 2.1. Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Komunikasi terjadi jika antar komponen yang berinteraksi saling menahami bahasa yang digunakan. Secara spesifik TCP/IP adalah sekelompok aturan yang mendefinisikan atau mengatur bagaimana dua komputer dapat saling mengirim data. TCP/IP juga memiliki banyak fitur dan keunggulan antara lain : 1. Dukungan dari vendor, TCP/IP mendapat dukungan dari banyak hardware dan software yang dikembangkan oleh vendor, hal ini membuktikan TCP/IP tidak terikat pada satu vendor saja. 2. Interoperability, salah satu alasan utama kenapa TCP/IP begitu banyak dikembangkan dan diimplementasikan adalah dapat diinstal dan digunakan pada hampir semua platform hardware maupun software. 3. Flexibility, fleksibel. 4. Routability, salah satu kelemahan pada banyak protokol lain adalah kesulitan dalam memindahkan jalur atau path dari satu segment dalam network ke segment yang lain. TCP/IP sangat mudah dalam proses routing data dari satu segment ke segment yang lainnya Referensi Model OSI Untuk mempermudah pengertian, penggunaan, dan desain dari proses pengolahan data, dan untuk keseragaman diantara perusahaan perusahaan pembuat peralatan jaringan, International Standard Organization (ISO), suatu konsorsium internasional, mengeluarkan suatu model lapisan jaringan yang disebut referensi model Open System Interconnection (OSI). Model ini menyediakan kumpulan set standar bagi para vendor untuk memastikan kompatibilitas dan interoperabilitas yang lebih baik dari berbagai macam teknologi jaringan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

2 14 Model referensi ini juga digunakan sebagai kerangka kerja yang dipakai untuk memahami bagaimana informasi berjalan dalam sebuah jaringan. Model referensi OSI telah menjadi model utama dalam komunikasi jaringan. Walaupun banyak model lain yang muncul, sebagian besar pengguna dan produsen produk jaringan memakai model ini. Didalam referansi model OSI, proses pengolahan data dibagi dalam tujuh lapisan / layer, yang masing masing lapisan memiliki fungsi tersendiri. Gambar 2.1. Koneksi dalam model OSI

3 15 Tabel 2.1. Lapisan Pada Referensi model OSI Lapisan / layer Nama Fungsi Layanan / Protokol 7 Application Menyediakan layanan yang File transfer, langsung mendukung aplikasi pemakai 6 Presentation Menerjemahkan kompresi dan enkripsi data ASCII, MPEG, TIFF, JPEG, RTF 5 Session Mengkoordinasi komunikasi antar sistem SQL, NETBEUI, RPC, XWINDOWS 4 Transport Memungkinakan paket data TCP, UDP, SPX dikirim tanpa kesalahan dan tanpa duplikat 3 Network Menentukan jalur pengiriman dan meneruskan paket ke alamat peralatan lain yang dituju IP, IPX, ARP, RARP, ICMP, RIP, OSPF, BGP 2 Data Link Mengatur binary data menjadi SLIP, PP, MTU logical group 1 Physical Tranasmisi binary data melalui jalur komunikasi 10 Base T, 100 Base T, V-35, X.21, HSSI Transmission Control Protocol (TCP) Transmission Control Protocol berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang besar menjadi segment segmen yang dinomori dan disusun secara berurutan agar penerima dapat menyusun kembali segmen segmen tersebut seperti waktu pengiriman. TCP merupakan jenis protokol connection oriented yang memberikan layanan bergaransi.

4 16 Gambar 2.2. Hubungan Antar Protocol Internet Protocol (IP) Internet protocol adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas logika pada perlatan di jaringan. IP menggunakan notasi angka berjumlah 32 bit yang dibagi menjadi empat kelompok dalam memberikan alamat tersebut (IPv4). IP address disebut alamat logika karena dibuat oleh perangkat lunak dimana alamat tersebut secara dinamis dapat berubah jika peralatan ditempatkan di jaringan yang lain. Berbeda dengan MAC address atau hardware address yang diberikan secara permanent pada waktu peralatan dibuat. IP mempunyai tiga fungsi utama, yaitu : 1. Service yang tidak bergaransi (connectionless oriented) 2. Pemecahan (fragmentation) dan penyatuan paket paket 3. Fungsi meneruskan paket (routing)

5 17 Gambar 2.3. Diagram Internet Protocol (IP) IP header memiliki elemen yang disebut time-to-live (TTL) yang berguna untuk membatasi lamanya waktu suatu paket beredar di jaringan. Oleh karena itu TTL ini berguna jika suatu paket memiliki informasi yang salah, maka paket tersebut tidak beredar terus menerus, namun dihapuskan jika nilai TTL paket telah tercapai Pengalamatan IP Setiap perangkat pada jaringan diberikan satu atau lebih alamat IP. Alamat IP tersebut bersifat unik dalam konteks satu jaringan yang sama dan memungkinkan pengiriman paket dari pengirim ke penerima mudah diidentifikasi. Destination Address pada paket memberitahukan setiap perangkat pada jaringan, perangkat mana yang berhak menerima paket tersebut. Tabel 2.2. Alamat IP dalam format Dotted Decimal Hexadecimal IP Address Dotted Decimal representation Ox7f xc0a80a

6 18 Setiap IPv4 memiliki panjang empat bytes, ini berarti ada keterbatasan kapasitas untuk menangani seluruh alamat lapisan data link. Empat bytes alamat IP direpresentasikan dalam notasi dotted decimal agar lebih mudah untuk membaca dan mengingat Kelas IP Address Pada dasarnya IP address memiliki dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host / komputer. Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host / komputer berupa alamat jaringan dan alamat host. Untuk mempermudah pemakaian, bergantung kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Kelas IP Address Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask A w. x.y.z B w.x. y.z C w.x.y. z Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap IP address harus memiliki subnet mask. Angka desimal 255 atau biner suatu default subnet mask menandakan bahwa oktet dari suatu IP address adalah untuk network ID. Sedangkan angka desimal 0 atau biner menandakan bahwa oktet adalah untuk host ID. Dengan memperhatikan default subnet yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Untuk membedakan kelas satu dengan yang lain, maka dibuat beberapa peraturan sebagai berikut : 1. Oktet pertama kelas A harus dimulai dengan angka binary 0 2. Oktet pertama kelas B harus dimulai dengan angka binary Oktet pertama kelas C harus dimulai dengan angka binary Oktet pertama kelas D harus dimulai dengan angka binary Oktet pertama kelas E harus dimulai dengan angka binary 1111

7 19 Oleh sebab itu, IP address masing masing kelas harus dimulai dengan angka desimal atau binary tertentu pada oktet pertama. Kelompok oktet pertama untuk masing masing kelas tampak pada Tabel. Tabel 2.4. Kelompok oktet pertama dalam Desimal dan Biner Kelas Kelompok oktet pertama Kelompok oktet pertama dalam desimal dalam biner A B C D E Disamping peraturan tentang kelas IP address ada juga beberapa aturan tambahan yang perlu kita ketahui, yaitu : 1. Angka 127 pada oktet pertama digunakan untuk loopback. 2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 dan 1 Didalam dunia Internet, IP address dipergunakan untuk memberikan alamat suatu situs. Misalnya situs memiliki IP address Agar pemakaian IP address seragam diseluruh dunia, maka pemberian IP address untuk dipergunakan di Internet diatur oleh sebuah badan internasional yang bernama Internet Assigned Number Authority (IANA) Frame Relay Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay merupakan cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai ketujuan.

8 Standarisasi Frame Relay Proposal pengajuan standarisasi frame relay dipresentasikan ke CCITT (Consultative Committe on International Telephone and Telegraph) pada tahun Perkembangan frame relay yang cukup pesat terjadi pada tahun 1990, ketika itu Cisco, Digital Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk konsorsium yang fokus untuk pengembangan teknologinya. Sejak spesifikasi yang dikembangkan konsorsium dipublikasikankan, banyak vendor menyatakan dukungannya Perangkat Frame Relay Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/frad) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda: 1. Data Terminating Equipment (DTE) 2. Data Communication Equipment (DCE) DTE adalah node dan perangkat internetworking, biasanya milik end-user. Perangkat DTE ini mencakup endpoint dan perangkat akses pada jaringan frame relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi. DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier. Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE. Hubungan antara perangkat DTE dengan DCE terdiri dari komponen lapisan physical dan lapisan data link. Lapisan physical mengubah data dari lapisan data link menjadi Bit, atau disebut juga sebagai bitstream, Komponen fisik mendefinisikan mekanik, elektrik, fungsi dan prosedur spesifikasi untuk hubungan antara perangkat. Komponen lapisan data link mendefinisikan protokol yang membangun hubungan antara perangkat DTE, seperti router, dan

9 21 perangkat DCE, seperti switch. Protokol data link menentukan bentuk topologi yang digunakan. Gambar 2.4. Hubungan Antara perangkat DTE dan DCE Sirkit Virtual Frame Relay Pada frame relay, komunikasi yang terjadi berhubungan dengan suatu connection identifier (pengidentifikasi hubungan). Hal tersebut diimplementasikan dengan menggunakan sirkuit virtual frame relay, dimana terjadi hubungan logik dua arah (two-way) antara dua perangkat DTE yang membentuk saluran khusus (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan. Sirkuit virtual menyediakan jalur komunikasi dari suatu perangkat DTE ke perangkat lainnya dan secara unik diidentifikasikan oleh Data Link Connection Identifier (DLCI). Sirkuit virtual frame relay dibagi menjadi 2 tipe yaitu Switched Virtual Circuit (SVC) dan Permanent Virtual Circuit (PVC).

10 Switched Virtual Circuit (SVC) SVC menyediakan layanan dial on demand melalui jaringan frame relay. SVC serupa dengan panggilan telepon, yaitu ada prosedur pembentukan hubungan dan pemutusan hubungan. Sebuah SVC terbentuk hanya selama dibutuhkan untuk transfer data dan harus dibentuk lagi untuk setiap transfer data, disebut sebagai layanan connectionless, sehingga data akan melewati jalur yang berbeda pada jaringan untuk sampai ke tujuan. Hubungan pada SVC terdiri dari 4 kondisi berikut : 1. Call setup : sirkuit virtual antara dua perangkat DTE dibangun. 2. Data Transfer : data ditransmisikan antar perangkat DTE melalui sirkuit virtual. 3. Idle : hubungan antar perangkat DTE masih aktif, tetapi tidak ada pertukaran data. Jika SVC tetap dalam kondisi tersebut untuk beberapa periode waktu tertentu, hubungan dapat berakhir. 4. Call termination : Sirkuit virtual antar perangkat berakhir. Setelah sirkuit virtual berakhir, perangkat DTE harus membangun SVC baru jika terdapat pertukaran data lagi. Kelebihan dari SVC adalah lebih hemat, karena sirkuit tidak tersedia setiap saat. Gambar 2.5. Ilustrasi Virtual Circuit

11 Permanent Virtual Circuit (PVC) PVC adalah hubungan yang dibangun secara permanen, digunakan untuk pertukaran data yang bersifat berkali-kali dan konsisten antar perangkat DTE melalui jaringan frame relay. PVC dianalogikan dengan koneksi leased line, yaitu selalu tersedia ketika sekali dibentuk. PVC adalah sirkuit connection oriented, sehingga jalur data dari sumber ke tujuan selalu sama. Komunikasi melalui PVC tidak membutuhkan kondisi call setup dan call termination seperti yang digunakan pada SVC. PVC selalu mengoperasikan satu diantara dua kondisi berikut : 1. Data Transfer : data ditransmisikan antar perangkat DTE melalui sirkuit virtual. 2. Idle : hubungan antar perangkat DTE masih aktif, tetapi tidak ada pertukaran data. Jika SVC tetap dalam kondisi tersebut untuk beberapa periode waktu tertentu, hubungan dapat berakhir. Perangkat DTE dapat melakukan pertukaran data kapan saja, karena sirkuit dibangun secara permanen Format Frame Frame Relay Dalam sebuah frame frame relay, paket data user tidak berubah, frame relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut : Gambar 2.6. Frame pada Frame Relay

12 24 Flags, menandakan awal dan akhir sebuah frame. Address, terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan congestion control information. DLCI Value, menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri dari 10 bit pertama dari address field atau alamat. Extended Address (EA), menunjukkan panjang dari address field, yang panjangnya 2 bytes, juga sebagai penanda untuk mengidentifikasi bahwa bit alamat yang diakhiri dengan EA=1 merupakan kolom alamat oktet terakhir. C/R (Command/Response), bit yang mengikuti byte DLCI dalam address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini. Congestion Control, tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) frame relay. Data, terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi. FCS (Frame Check Sequence), terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame Pendeteksi Error pada Frame Relay Frame relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi frame relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut cyclic redundancy check (CRC). CRC adalah sebuah skema error checking yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi memperbaiki error (error correction) seperti pengiriman kembali atau retransmission data diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher layer).

13 Data Link Connection Identifier (DLCI) DLCI adalah mekanisme pengalamatan dalam frame relay dan diletakkan pada header frame. Melalui pengalokasian DLCI pada setiap link diantara nodes frame relay akan membentuk suatu sirkuit virtual. Pengalokasian DLCI tersebut bertujuan untuk membedakan antara sirkuit yang dibangun dengan sirkuit-sirkuit lainnya. Setiap sirkuit terdiri atas beberapa link yang memiliki DLCI tersendiri. Setiap frame yang ditransmisikan memiliki informasi tentang DLCI dalam header-nya. Jika suatu sirkuit tidak dibutuhkan lagi, maka sirkuit tersebut dapat dibubarkan dan DLCI yang digunakan oleh sirkuit tersebut dapat digunakan lagi oleh sirkuit yang lainnya. Alokasi DLCI dapat digambarkan pada gambar 2.7. Gambar 2.7. Pemetaan DLCI DLCI (Data Link Connection Identifier) merupakan penomoran kanal pada frame relay untuk menetukan rute di jaringan. Total penomoran pada jaringan sebanyak 1023 DLCI. Dan dibagi menjadi 2 kategori : 1. Untuk management dan control, menggunakan DLCI 0-15 dan Untuk pengiriman data, menggunakan DLCI Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multiprotocol Label Switching (MPLS) mempunyai akar pada teknologi switching paket IP yang mulai dikembangkan pada awal dan pertengahan Pada tahun 1996, IETF mulai mengumpulkan pengembangan

14 26 terhadap teknologi MPLS dan pada 1997 MPLS Working Group dibentuk untuk menstandarisasikan protokol dan pendekatan terhadap MPLS. MPLS mendefinisikan cara untuk meneruskan data melalui jaringan dengan melihat label atau tag yang dibawa oleh tiap paket data. Setiap node melepas label dari paket, kemudian melihat tabel untuk menentukan kemana paket akan diteruskan dan mengganti label baru pada paket. Proses ini tidak mempengaruhi protokol apapun yang berada pada paket, dan juga tidak peduli mekanisme taransport apa yang digunakan pada setiap hop. MPLS adalah arsitektur network yang didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket. Gambar 2.8. Logical Connection MPLS Network

15 Jaringan Domain IP Berikut ini merupakan contoh jaringan domain IP : Gambar 2.9. Contoh Jaringan Domain IP Keterangan gambar 2.9 R1 dan R6 merupakan edge router R2, R3, R4, dan R5 merupakan core router Edge router, ditempatkan di bagian depan atau perbatasan dari domain IP, sedangkan core router, tidak berhubungan langsung dengan dunia luar kecuali melalui edge router Konversi Domain IP ke Domain MPLS Bagaimana mengkonversi domain IP ke domain MPLS?, sebagaimana contoh pada gambar 2.9, kita beri nama edge router sebagai Label Edge Router (LER) dan core router sebagai Label Switch Router (LSR). LER mengkonversi paket IP ke paket MPLS dan sebaliknya. Ketika paket-paket tersebut masuk ke LER, konversi yang dilakukan adalah dari paket IP ke paket MPLS, dan ketika keluar dari LER, konversi dilakukan dari paket MPLS ke paket IP. Berikut gambaran sederhana dari penjelasan di atas : Gambar Konversi Domain IP ke Domain MPLS pada LER

16 28 LER menerima paket IP, kemudian melakukan beberapa proses internal, dan mengkonversi paket menjadi paket MPLS dan mem-forward-nya ke dalam domain MPLS Dasar MPLS Label switching berarti menambahkan label dengan format yang tetap pada setiap paket data sehingga paket tersebut dapat diteruskan didalam jaringan. Ini berarti bahwa setiap paket, frame, atau cell harus membawa identifier yang memberitahu node dalam jaringan bagaimana meneruskan paket tersebut. Setiap hop yang dilewati didalam jaringan meneruskan paket berdasarkan nilai pada incoming label dan mengganti label tersebut dengan nilai label yang baru. LSR meneruskan paket MPLS mengikuti beberapa instruksi yang telah tersimpan dalam suatu tabel. Berdasarkan informasi yang tersimpan dalam paket MPLS, yang disebut label, kemudian label tersebut memilih sebuah register dari tabel dan mengikuti instruksi yang terdapat dalam register ini, lalu mem-forward paket MPLS tersebut. Gambar Proses pada LSR

17 29 LSR terlihat melakukan pekerjaan yang lebih kompleks. LSR menerima paket MPLS, melakukan inspeksi, extract infomation yang dibutuhkan guna masuk tabel internal. Informasi yang didapat disebut label, kemudian label masuk ke dalam tabel dengan nilai tertentu (bayangkan sebuah nomer kunci untuk membuka sebuah box dengan instruksi apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dengan nilai tersebut, label dapat mengakses instruksi yang dibutuhkan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada paket dan bagaimana men-forward paket ke interface tertentu Paket MPLS ke paket MPLS. Pada pekerjaan LER terdapat bagaimana sebuah paket IP dikonversi Gambar Ilustrasi Lapisan pada Sistem OSI Gambar 2.12 merepresentasikan header packet IP. L2 adalah header dari link layer. L3 header dari network IP. Sekarang terlihat posisi sebuah paket MPLS sebagai berikut. Gambar Posisi paket MPLS pada Sistem OSI Dari gambar 2.13 terlihat paket mempunyai sebuah intermediate layer header, antara header layer 2 dan layer 3, layer ini disebut layer MPLS. Ketika sebuah paket IP masuk ke router LER, LER akan memasukkan atau

18 30 menyisipkan layer MPLS antara layer 2 dan layer 3. Dengan cara ini paket IP dikonversi ke paket MPLS. Berikut detail header layer MPLS. Panjang header MPLS adalah 32-bit, dibagi menjadi 4 bagian : 20 bit digunakan untuk label; 3 bit untuk fungsi experimental, 1 bit untuk fungsi stack, dan 8 bit untuk time-tolive field (TTL). Header MPLS berperan sebagai perekat antara header layer 2 dan layer 3. Gambar Format Header MPLS 2.4. VPN dalam MPLS Salah satu fitur MPLS adalah kemampuan membentuk tunnel atau virtual circuit yang melintasi jaringannya. Kemampuan ini membuat MPLS berfungsi sebagai platform alami untuk membangun Virtual Private Network (VPN). VPN yang dibangun dengan MPLS sangat berbeda dengan VPN yang hanya dibangun berdasarkan teknologi IP, yang hanya memanfaatkan enkripsi data. VPN pada MPLS lebih mirip dengan virtual circuit pada frame relay atau ATM (Asynchronous Transfer Mode), yang dibangun dengan membentuk isolasi trafik. Trafik benar-benar dipisah dan tidak dapat dibocorkan ke luar lingkup VPN yang didefinisikan. VPN dalam MPLS disebut juga VPN IP karena MPLS merupakan teknologi yang sudah menggunakan IP base Virtual Private Network (VPN) Jika dibahas masing-masing kata dari VPN, yaitu : Virtual, Private dan Network, maka akan diperoleh arti sebagai berikut : Maya (Virtual), memiliki arti

19 31 - Sumber daya jaringan yang digunakan merupakan bagian dari sumber daya umum yang digunakan bersama. - Bukan suatu hubungan physical dedicated pada struktur jaringan. Privat (Private), berarti - Kebebasan dalam addressing dan routing topological isolation. - Keamanan data (authentication, encryption, integrity). Jaringan (Network) - Sekumpulan alat-alat jaringan yang saling berkomunikasi satu dengan yang lain melalui beberapa metode arbitrary (berubah-ubah). Sedangkan pengetian dari virtual networking dan private networking, yaitu : Virtual networking Menciptakan tunnel dalam jaringan yang tidak harus direct. Sebuah terowongan diciptakan melalui jaringan publik seperti internet. Jadi seolah-olah ada hubungan point-to-point dengan data yang dienkapsulasi. Private Networking Data yang dikirimkan terenkripsi, sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik. Dari beberapa sumber yang diperoleh, VPN memiliki arti meyeluruh yaitu : o Suatu jaringan privat yang dibangun dalam infrastruktur jaringan publik, seperti internet yang global. o Sekumpulan jaringan yang dibangun pada suatu infrastruktur jaringan yang digunakan secara bersama. o Suatu VPN menghubungkan komponen-komponen dari satu jaringan diatas jaringan bersama yang lain dengan melindungi transmisi atau proses pengirimannya.

20 32 o Suatu jaringan data privat yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, diberikan kebebasan dalam menggunakan suatu protokol tunneling dan prosedur keamanan. o Suatu jaringan privat yang menggunakan teknologi jaringan publik yang akan datang seperti internet, pembawa atau pengangkut IP, frame relay, dan ATM (Asynchronous Transfer Mode) sebagai backbone wide area network (WAN). o Suatu perluasan jaringan privat bisnis yang aman melalui suatu jaringan publik. Jadi dapat disimpulkan bahwa Virtual Private Network adalah suatu jaringan privat yang dibangun pada suatu infrastruktur jaringan publik (misalnya : internet, MPLS), yang keamanan datanya terjamin. Gambar Contoh Jaringan VPN Sederhana MPLS VPNs Salah satu komponen utama dari MPLS adalah MPLS Virtual Private Networks (VPNs), MPLS VPNs memberikan MPLS-enabled IP networks untuk koneksi layer 3 dan layer 2, dimana untuk layer 3 menggunakan Border Gateway Protocol (BGP), teknologi MPLS model ini yang paling banyak

21 33 digunakan. Layer 3 VPNs atau BGP VPNs menggunakan Virtual Routing Instances atau nama istilah lain disebut juga VPN Routing and Forwarding (VRF) yang merupakan komponen dari VPN, berfungsi untuk membuat sebuah pemisahan table routing tiap-tiap pelanggan atau subscriber VPN Routing and Forwarding (VRF) Dalam PE (Provider Edge) router atau Edge Router terdapat dua macam routing table yaitu global routing table dan VPN routing table, dimana keduanya digunakan untuk menghubungkan antara satu router dengan router lainnya di dalam jaringan service provider dan juga dapat menghubungkan ke luar jaringan service provider itu sendiri seperti jaringan internet. Gambar VPN Routing and Forwarding (VRF) VPN routing and Forwarding (VRF) dapat didefinisikan sebagai kombinasi antara VPN IP routing table dengan VPN IP forwarding table. Sehingga secara global VRF berfungsi untuk :

22 34 o o o o o VRF berfungsi untuk menyimpan rute customer pada PE router. VRF dapat digunakan pada suatu area VPN yang tehubung pada PE router yang sama. Routing and forwarding table menghubungkan langsung satu atau lebih site yang saling berhubungan (CE routers). VRF dapat dihubungkan dengan berbagai macam tipe dari interface, baik secara logical maupun secara fisik (sub/virtual/tunnel). Sebuah interface dapat berbagi VRF yang sama jika site yang saling berhubungan berbagi informasi routing yang sama juga. Dengan VRF, sejumlah virtual router memungkinkan dibuat pada satu perangkat fisik PE router, dimana dengan menggunakan VRF maka akan dapat menghubungkan antara PE router satu dengan yang lainnya tanpa harus menambahkan jumlah perangkat PE router lagi. Virtual router memberikan keleluasaan kepada customer untuk menggunakan IP global maupun IP privat di setiap jaringan VPN mereka, namun IP yang digunakan merupakan IP yang unik dimana jika ingin berkomunikasi dengan router lainnya maka akan langsung dapat mengenali bahwa IP tersebut merupakan satu jaringan VPN. VRF bisa kuat sebagai virtual router jika memiliki struktur lainnya selain IP routing table yaitu : Forwarding table berasal dari routing table dan berdasar pada teknologi Cisco Express Forwarding (CEF). Interface yang digunakan berasal dari forwarding table. Variable router berhubungan dengan protokol routing yang digunakan untuk VPN routing table Teori Trafik Secara sederhana trafik dapat diartikan sebagai pemakaian. Pemakaian yang diukur dengan waktu (berapa lama, kapan) yang tentunya dikaitkan dengan apa yang dipakai dan dari mana, ke mana. Secara umum trafik dapat diartikan

23 35 sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu, sedangkan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal tersebut. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) Variasi Trafik Dalam suatu jaringan telekomunikasi, beban trafik pada suatu waktu tertentu sangat bervariasi. Dalam satu hari, interval waktu 60 menit dimana trafiknya tertinggi, disebut sebagai jam sibuk (busy hour). Karena jam sibuk dapat bervariasi antara satu sentral dengan sentral lainnya tergantung pada lokasi dan komunitas setempat, maka untuk memperhitungkan faktor fluktuasi ini dalam perencanaan jaringan switching, CCIT telah mendefinisikan tiga tipe jam sibuk, sebagai berikut : 1. Jam sibuk (Busy Hour), periode waktu 1 jam kontinyu yang merupakan bagian dari interval waktu pengamatan, dimana volume trafik atau jumlah panggilan yang datang tertinggi. 2. Jam tersibuk (Peak Busy Hour), jam sibuk masing-masing hari atau 1 jam setiap hari dimana trafik tertinggi, biasanya bervariasi dari hari ke hari. 3. Jam sibuk rata-rata (Time Consistent Busy Hour), periode 1 jam mulai dari saat yang sama setiap hari dimana rata-rata volume trafik atau jumlah panggilan yang datang tertinggi dalam selang waktu beberapa hari pengamatan.

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik - 1 - Frame Relay Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi

Lebih terperinci

Frame Relay. Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses. disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang

Frame Relay. Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses. disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang 06324020 PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI NIR-KABEL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2010 Frame relay adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 4 2.1. Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Dua orang dapat berkomunikasi secara efektif jika mereka sepakat untuk menggunakan bahasa yang sama. mereka dapat

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar-dasar Jaringan Komputer Wikipedia.com mendefinisikan jaringan komputer sebagai berikut: A computer network is a system for communication among two or more computers. These

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Pertemuan 7 MODEL OSI DAN DOD Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Berikut ini diperlihatkan lapisan model OSI beserta fungsi dan protokolnya yang melayani masing-masing lapisan tersebut.

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

MODEL OSI LAYER DAN DOD

MODEL OSI LAYER DAN DOD MODEL OSI LAYER DAN DOD AINI ZAKIYAH zakiaaini@gmail.com Abstrak DOD berdasarkan konsep TCP/IP adalah jenis protokol yang pertama digunakan dalam hubungan Internet. Dalam perkembangan, protocol TCP/IP

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT KOMUNIKASI DATA DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT PENGERTIAN KOMUNIKASI DATA Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, Komunikasi umum antar manusia (baik dengan bantuan alat

Lebih terperinci

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian landasan teori ini akan dijelaskan mengenai teori umum jaringan dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing dari OSI layer

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6 Gambaran Umum Referensi OSI LAYERED MODEL Pertemuan 6 Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network

Gambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Gambar 3.1 Workflow Diagram... 49 Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path... 55 Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Interface... 56 Gambar 3.4 SVC X.25... 63 Gambar 3.5 SVC Frame-Relay...

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN FRAME RELAY over MPLS

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN FRAME RELAY over MPLS ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN FRAME RELAY over MPLS Tugas Akhir ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik ( S1 ) Disusun Oleh : Hilman Mathindes 0140311-048 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY

BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY Sirkit sewa digital dan Frame Relay digunakan oleh perusahaan multinasional sebagai sarana transport yang menghubungkan LAN baik yang berada dalam satu wilayah

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19 NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI (14110302) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19 GUNADARMA UNIVERSITY 2012/2013 NETWORK LAYER Network

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER KOMUNIKASI DATA OSI LAYER Arsitektur komunikasi data Pendahuluan Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur pertukaran informasi antar komputer melalui suatu medium jaringan

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multi Protocol Label Switching (MPLS) menurut Internet Engineering Task Force (IETF), didefinisikan sebagai arsitektur jaringan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER

MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI Nama : Amalia Zakiyah NRP : 2110165021 Kelas : 1 D4 LJ TI 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! Perbedaan anatara model OSI dan model TCP/IP model adalah

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) IF Pengertian OSI OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk komunikasi intenasional. OSI diperkenalkan

Lebih terperinci

MPLS Multi Protocol Label Switching

MPLS Multi Protocol Label Switching MPLS Multi Protocol Label Switching Antonius Duty Susilo dutymlg@gmail.com Biodata S2 Magister Teknologi Informasi ITB Bandung Pengajar di SMK Telkom Malang Pengajar di STMIK Pradnya Paramita Malang Pengajar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

Bab 1. Pengenalan. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer

Bab 1. Pengenalan. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Diterjemahkan oleh Andi Susilo E-mail: andi.susilo@mail.com Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Peminatan Teknik Komunikasi Universitas Krisnadwipayana,

Lebih terperinci

MODUL V. Praktikkum Frame Relay. Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay. 2. Mengetahui cara kerja Frame relay

MODUL V. Praktikkum Frame Relay. Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay. 2. Mengetahui cara kerja Frame relay MODUL V Praktikkum Frame Relay Tujuan 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay 2. Mengetahui cara kerja Frame relay 3. implementasi pada topologi Real Pendahuluan Frame relay merupakan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization

Lebih terperinci

LAPORAN NETWORK LAYER

LAPORAN NETWORK LAYER LAPORAN NETWORK LAYER JARINGAN KOMPUTER Disusun Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika Oleh : Putri Ramadhani 061230320930 5.EEA Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER 1960 DOD - Jaringan Komputer -Metode Hub. Telepone - Alat pertahanan negara ARPA DARPA ARPA-Net Penunjang TCP/IP 1980 STANDARISASI

Lebih terperinci

Open Systems Interconnection 7 - Layer

Open Systems Interconnection 7 - Layer Open Systems Interconnection 7 - Layer Open Systems Interconnection (OSI) Dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984 Model asitektur untuk komunikasi interkomputer.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

Gambar 1 : Simple Data Transfer

Gambar 1 : Simple Data Transfer Berikut ini adalah aliran data pada Internetwork. Gambar 1 : Simple Data Transfer Gambar diatas menunjukan transfer data secara sederhana dan gambar-gambar dibawah akan menjelaskan bagaimana data di proses

Lebih terperinci

The OSI Reference Model

The OSI Reference Model The OSI Reference Model Contoh penerapan model OSI : Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail: o Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

Model OSI. Diambil dari /tutorial/linux/osi.html

Model OSI. Diambil dari  /tutorial/linux/osi.html Model OSI Diambil dari http://www.geocities.com/indoprog /tutorial/linux/osi.html 1 Apa yang dimaksud dengan model- OSI? Komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan, karena

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP

Lebih terperinci

Lapisan Jaringan (Network Layer)

Lapisan Jaringan (Network Layer) Materi: Lapisan Jaringan (Network Layer) Nama Kelompok: 1. Achmad Maulana (10110078) 2. Erlina (12110403) 3. Gina Majesta (13110009) 4. Vera Indah Septiyani (18110354) Kelas: 3KA35 Lapisan Jaringan (Network

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

DASAR KOMUNIKASI DATA

DASAR KOMUNIKASI DATA DASAR KOMUNIKASI DATA Part 3 Disusun oleh : Rusmala Dewi Khusus di lingkungan Fakultas T.Informatika Univ.Cokro Palopo PROTOKOL Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

PENDAHULUAN. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom PENDAHULUAN Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom Materi : I.1 Konsep Dasar Jaringan Komunikasi I.2 Definisi Jaringan Komunikasi I.3 Jaringan Telekomunikasi I.4 Jaringan Komunikasi

Lebih terperinci

MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER

MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi

Lebih terperinci

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN Jaringan Komputer I Materi 9 Protokol WAN Wide Area Network Jaringan data penghubung jaringan-jaringan akses/lokal Karakteristik Menuju berbasis paket Dari connectionless menuju connection oriented (virtual

Lebih terperinci

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut Rangkuman Bab I Konsep Jaringan Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Lebih terperinci

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI Oleh : Ery Setiyawan Jullev A (07.04.111.00051) Danar Putra P (07.04.111.00035) M.M Ubaidillah (07.04.111.00090) Fakultas Teknik UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2009/2010 1 Protokol

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya OSI LAYER & TCP/IP Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Pendahuluan Kebutuhan akan interkoneksi antar komputer Standarisasi kompatibelitas vendor-vendor h/w dan s/w 1970an

Lebih terperinci

Bab 2. Model Referensi OSI

Bab 2. Model Referensi OSI Bab 2. Model Referensi OSI OSI adalah referensi komunikasi dari Open System Interconnection. OSI model digunakan sebagai titik referensi untuk membahas spesifikasi protokol. 2.1. Layer pada OSI OSI model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan untuk menyusun pedoman praktikum untuk mata kuliah Jaringan Komputer dengan mengimplementasikan teknologi IPv6 yang diimplementasikan pada jaringan komputer,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira KOMUNIKASI DATA Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah 15101022 2. Muhammad Ismail 15101023 3. Nida Nurvira 15101024 HOME Sub Bahasan Komunikasi Data OSI Layer Circuit Switching Packet Switching KOMUNIKASI DATA

Lebih terperinci

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) MELAKUKAN INSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS ( WIDE AREA NETWORK ) Oleh Ariya Kusuma, A.Md. WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan dengan skala luas yang menghubungkan

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP 1. Umum... 2 2. Transport Control Protocol (TCP)... 6 3. User Datagram Protocol (UDP)... 8 4. Internet Protocol (IP)... 10 5. Internet Control Message Protocol (ICMP)... 13 6.

Lebih terperinci

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH :

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH : TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA (011140020) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER 4 2016 1. Jelaskan tentang DOD secara

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si

Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si Review layer 1 (physical layer) Keterbatasan layer 1 Layer 1 hanya berhubungan media, sinyal dan bit stream yang travel melalui media Layer 1 tidak dapat

Lebih terperinci

B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS)

B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS) B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS) OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk komunikasi internasional. OSI diperkenalkan oleh International Standard Organization

Lebih terperinci

JARKOM LANJUT WEEK 11

JARKOM LANJUT WEEK 11 JARKOM LANJUT WEEK 11 Tunneling dan VPN PPP PPPoE EoIP IP Tunnel Tunneling VPN ~ PPTP VPN ~ L2TP PPP Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan

Lebih terperinci

4. PE-D2-JT-SS. Gambar 4.9 Konfigurasi dasar Router PE-D2-JT-SS 5. P3-D2-JT. Gambar 4.10 Konfigurasi dasar Router P3-D2-JT

4. PE-D2-JT-SS. Gambar 4.9 Konfigurasi dasar Router PE-D2-JT-SS 5. P3-D2-JT. Gambar 4.10 Konfigurasi dasar Router P3-D2-JT 93 4. PE-D2-JT-SS Gambar 4.9 Konfigurasi dasar Router PE-D2-JT-SS 5. P3-D2-JT Gambar 4.10 Konfigurasi dasar Router P3-D2-JT 94 6. PE-D2-JT-BRAS Gambar 4.11 Konfigurasi dasar Router PE-D2-JT-BRAS 4.4 Konfigurasi

Lebih terperinci

OSI Layer Kelas X Smt 1

OSI Layer Kelas X Smt 1 OSI Layer Kelas X Smt 1 SellaNP 1 OSI Layer Pengertian OSI7 Layer Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh InternationalOrganization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka

Lebih terperinci

Model Referensi OSI 7 Layer. Pengantar Model Jaringan. Pengantar Model Jaringan. Analogi Model Jaringan

Model Referensi OSI 7 Layer. Pengantar Model Jaringan. Pengantar Model Jaringan. Analogi Model Jaringan Model Referensi OSI 7 Layer Pengantar Model Jaringan Pengantar Model Jaringan Supaya komputer dapat mengirimkan informasi ke komputer lain, dan dapat menerima dan mengerti informasi, harus ada aturan atau

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Yama Fresdian Dwi Saputro  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: OSI LAYER Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http://from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad IP Addressing Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan tipe IP address dan mengetahui penggunaannya

Lebih terperinci

Computer Networking & Security. H. Mochamad Wahyudi, CCNA, CEH, CHFI

Computer Networking & Security. H. Mochamad Wahyudi, CCNA, CEH, CHFI Computer Networking & Security H. Mochamad Wahyudi, CCNA, CEH, CHFI wahyudi@nusamandiri.ac.id http://www.wahyudi.or.id Sejarah Jaringan Komputer Tahun 1950-an, komputer Stand Alone Tahun 1960-an Departemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 70 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan perancangan dan konfigurasi jaringan berbasis IP dan VPN MPLS beserta estimasi peralatan yang akan digunakan, menganalisa masalah serta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer,

BAB 2 LANDASAN TEORI. penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Network Network adalah kumpulan dari peralatan (node) yang dihubungkan oleh media penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer, printer,

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Modul 03 MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah Model Open System Interconnection (OSI). Setiap orang yakin bahwa

Lebih terperinci

OSI memberikan pandangan yang "abstrak" dari arsitektur jaringan yang dibagi dalam 7 lapisan. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang

OSI memberikan pandangan yang abstrak dari arsitektur jaringan yang dibagi dalam 7 lapisan. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang Anjik Sukmaaji OSI memberikan pandangan yang "abstrak" dari arsitektur jaringan yang dibagi dalam 7 lapisan. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh International Standard Organization

Lebih terperinci

We Can Start From Nothing

We Can Start From Nothing Dasar Arsitektur TCP/IP Problem : 1. Data harus dapat dikirimkan kekomputer yang tepat, sesuai tujuannya 2. lokasi komputer yang berjauhan memungkinkan data rusak atau hilang. Solusi TCP/IP Sekumpulan

Lebih terperinci

pula aplikasi dan manfaat MPLS Traffic engineering pada jaringan IP. Pada bagian penutup disimpulkan bahwa optimasi kinerja jaringan internet

pula aplikasi dan manfaat MPLS Traffic engineering pada jaringan IP. Pada bagian penutup disimpulkan bahwa optimasi kinerja jaringan internet BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk mengatasi permasalahan stabilitas dan kecepatan transfer datapada jaringan komputer,mpls adalah salah satu teknologi yang dapat digunakan selain ATM

Lebih terperinci

PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN

PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN Dadiek Pranindito 1, Levana Rizki Daenira 2, Eko Fajar Cahyadi 3 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Telematika Telkom Purwokerto

Lebih terperinci