MENAFSIRKAN MAKNA KARYA SENI RUPA MELALUI METODE KRITIK SENI (STUDI KASUS : DRAWING KARYA ARIF RIVAI)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENAFSIRKAN MAKNA KARYA SENI RUPA MELALUI METODE KRITIK SENI (STUDI KASUS : DRAWING KARYA ARIF RIVAI)"

Transkripsi

1 Menafsirkan Makna Karya Seni Rupamelalui Metode Kritik Seni(Studi Kasus: Drawing Karya MENAFSIRKAN MAKNA KARYA SENI RUPA MELALUI METODE KRITIK SENI (STUDI KASUS : DRAWING KARYA ARIF RIVAI) Didit Endriawan Program Studi Seni Rupa Murni, STISI Telkom didit@stisitelkom.ac.id dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.1 No.1 Abstract "With The Mosque" is one of the titles of five works of drawings made by Arif Rivai. Characters displayed in the work is evident and only use pencil black and whitepaper. All of them are entitled "Self Recontruction". The main object of these works is a portrait of Arif Rivai with eyes closed and bare-chested. Researcher try to understand Arif Rivai artwork using the method of Art Criticism and teory of Islamic aesthetics. Through the method of art criticism and aesthetics of Islam, then the artwork can be seen advantages and disadvantages. Thus the artwork of Arif Rivai in this study have values higher spiritual and contemplative. This can be seen from the objects revealed in the work of the mosque, the mihrab, the veil, cap, prayer matsand others. Key words: With The Mosque, Islamic aesthetics, art criticism, 1. Pendahuluan Kritik Seni dalam dunia Seni Rupa sangat penting. Malalui Kritik Seni, kita bisa melihat kelebihan dan kekurangan yang tampak dalam sebuah karya seni. Tahapannya adalah dari hal yang sederhana hingga hal yang rumit. Sisi sederhana adalah dengan menguraikan apa adanya yang tampak dalam sebuah karya seni, sedangkan yang rumit adalah pada tahapan interpretasi. Secara berurutan tahapan dalam kritik seni adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi Dalam tahap ini, pekritik menjelaskan apa adanya yang terlihat dalam karya seni. Tahap ini tidak ada analisis dan tidak ada kesimpulan bahkan cenderung menghindari perbedaan pendapat. Tahap deskripsi sejajar dengan observasi. Pada tahap ini kecermatan pengkritik sangat diperlukan, sehingga apa yang hadir dalam karya seni dapat diuraikan dengan obyektif. 1 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

2 2. Analisis Formal Pada tahap analisis formal, pekritik bergerak lebih dalam untuk menelusuri sebuah karya seni. Lebih dari deskripsi, pekritik mencoba memainkan unsur-unsur yang ada dalam karya seni baik berupa warna, garis, bentuk dan lain-lain. Dalam tahap ini perbandingan-perbandingan juga perlu dilakukan oleh pekritik. 3. Interpretasi Pada tahap ini, pekritik mencoba dan berusaha mengungkap makna dibalik karya seni. Tahap interpretasi merupakan tahap paling penting karena peneliti mengeluarkan asumsi dan hipotesis mengenai karya seni yang diteliti. Semakin luas wawasan pekritik semakin obyektif interpretasi yang dihasilkan. Yustiono mengatakan bahwa hipotesis umumnya berpijak pada teori-teori estetika filosofis, misalnya teori seni sebagai imitasi, teori seni sebagai bentuk, teori seni sebagai ekspresi, teori seni sebagai simbol, dan lain-lain. 4. Evaluasi Karakteristik dari kritik seni adalah evaluasi. Evaluasi juga disebut sebagai tahap penghakiman atau penilaian. Tata cara penilaian karya seni berkenaan dengan nilai-nilai atau kualitas estetik yang sering berkolerasi dengan nilai kebaruan, keaslian, dan kekhasan ketrampilan dan teknik hingga keunggulan estetik sesuai dengan teori-teori estetik yang dipakai sebagi pijakan penghakiman. Dalam tahap evaluasi, pekritik menentukan kualitas suatu karya seni dengan pembanding-pembanding karya lain yang sejenis. Dalam tulisan ini saya mencoba melihat sebuah karya seni rupa (drawing) melalui metode Kritik Seni. Saya memakai metode kritik seni dan menggunakan teori estetika Islam. 2. Menafsirkan Karya Seni Rupa Melalui Metode Kritik Seni 2.1 Deskripsi Judul : With the Mosque, Ukuran : 100cm x 145cm, Media : drawing pencil on paper, Tahun : 2010 Seniman : Arif Rivai Karya Arif yang berjudul With the Mosque tersebut adalah satu dari lima karya yang saling berangkai yang diberi judul besar yaitu SELF RECONSTRUCTION. Alat gambar yang digunakan adalah pensil hitam dengan media gambar berupa kertas. Gambar tersebut berwarna hitam putih dengan ukuran 100 cm x 145 cm. Dalam gambar tampak seorang laki-laki (potret diri yang hanya terlihat mulai kepala sampai perutnya bertelanjang dada sambil mengenakan peci berwarna hitam bermotif seperti batik. Laki-laki tersebut berdiri di depan halaman masjid dengan memejamkan mata dan terdiam (termenung). Halaman masjid terbuat dari beton yang cukup luas dan terdapat tanaman semak-semak 2 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

3 setinggi betis orang dewasa tertata rapi, sejajar, lurus dan mengapit mengikuti jalan masuk ke dalam teras masjid. Tiang masjid terbuat dari beton berbentuk silinder yang menyokong masjid mulai dari teras hingga bagian dalam. Pada salah satu tiang masjid tersebut terdapat sebuah white board yang menggantung dan masih bersih tanpa coretan. Masjid tersebut hanya terdiri dari satu lantai dan tidak terdapat undakan-undakan yang menjadi ciri khas masjid Jawa pada umumnya. Teras masjid tidak terlihat pintu masuk ke dalam masjid karena gambar bagian dalam masjid terlalu gelap. Atap masjid terbuat dari genteng tanah liat dan bertingkat seperti bentuk joglo pada kerajaan-kerajaan di Surakarta atau Jogjakarta atau Cirebon. Pada ujung atap terdapat simbol bulan sabit yang menjadi ciri khas masjid pada uumumnya. Di belakang masjid terdapat beberapa pohon yang hanya terlihat pada bagian atasnya dengan posisi disebelah kanan dan kiri atap masjid. Suasana yang tergambar memperlihatkan waktu saat itu yaitu pada siang hari, hal ini terlihat pada pantulan cahaya terang benderang pada halaman dan tanaman pada semak-semak di masjid tersebut serta cahaya terang pada badan sebelah kiri laki-laki tersebut. Dapat pula penulis ringkas secara garis besar bahwa obyek-obyek yang tergambar dalam With The Mosque ada manusia lakilaki telanjang terlihat dari perut sampai kepala, ada masjid, ada tanaman, ada peci, ada withe board, dan digambarkan secara hitam putih. 2.2 Analisis Formal Dalam karya With the Mosque penataan dan penempatan obyek cukup rapi dan penggambaran obyek dilakukan dengan teknik realis. Simbol-simbol yang dituangkan dalam karya tersebut sangat mengundang penafsiran-penafsiran yang berbau spiritual. Warna yang digunakanpun hanya hitam putih yang memberi kesan sepi. Hal ini diperkuat dengan judul Rekonstrusi Diri. Karya ini memiliki kesamaan dengan karya Dwi Setya Acong yang berjudul Tak Terhingga dengan menonjolkan figur manusia yang kontemplatif dan karya Dikdik Sayahdikumullah berjudul Blue Beylish. Tak Terhingga Acrilic on canvas 180 x 180 cm 2010 Seniman : Dwi Setya Acong Blue Beylish 2003 Acrylic, White Pencil on Canvas, 150x130cm 3 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

4 Seniman : Dikdik Sayahdikumullah Karya With the Mosque adalah satu dari lima karya lain yang di kemas dengan judul besar SELF RECONSTRUCTION. Untuk mempertegas bahwa karya ini adalah terlihat kontemplatif maka dapatlah dilihat dari perbandingan karya misalnya karya Tjutju Wijaya yang bertajuk CORRELATION. Karya Tjutju Wijaya menggambarkan dunia anak-anak yang ceria. Gagasan-gagasan yang terlihat dari karya tersebut memang mengarah pada hal-hal yang spiritual. Penggambaran obyek masjid dan peci yang dipakai oleh obyek laki-laki adalah jelas sekali memperlihatkan unsur-unsur spiritual yang kental di Indonesia. Mengenai spiritualitas itu sendiri, Yustiono dalam disertasinya Interpretasi Karya Ahmad Sadali dalam Konteks Modernitas dan Spiritualitas Islam dengan pendekatan Hermeneutik (2005:73) mengutip dari Subarna membagi spiritualitas menjadi dua : Spiritualias sekuler, yaitu pencarian dan pengahayatan nilai-nilai spiritual seseorang yang diperoleh dari pengalaman hidupnya, bukan dari acuan nilai-nilai yang diajarkan oleh suatu agama. Sehingga keadaan keadaab seperti itu lebih dekat dengan penghayatan dimensi moral seseorang atas kehidupannya dalam satu lingkungan. Spiritual agama, spiritiual yang memiliki acuan pada agama tertentu. Dengan adanya simbol-simbol keagamaan dalam karya tersebut, jelas memiliki kecenderungan kuat ke arah spiritual agama bukan sekuler. Penggambaran dan pengambilan obyek secara realis menjadikan apresiator langsung bisa mencerna dan mengenali obyek-obyek tersebut. 2.3 Interpretasi Dilihat dari judul besarnya (SELF RECONSTRUCTION) dan judul karya ini (WITH THE MOSQUE), maka saya menafsirkan bahwa melalui karya ini si seniman ingin melakukan pembenahan diri secara total. Hal ini terlihat dari visual seorang laki-laki telanjang dada yang hanya memakai peci. Peci memiliki simbol keagamaan secara kuat di Indonesia yaitu atribut untuk bersembahyang bagi umat Islam. Di samping peci sebagai simbol ibadah, dalam karya ini juga dihadirkan obyek masjid. Masjid adalah tempat ibadah (sholat, pengajian, kajian, pendidikan, dan lain-lain) bagi umat Islam. Dapat pula dikatakan, seorang hamba Tuhan yang membenahi kondisi jiwanya dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ia menghabiskan waktunya di rumah ibadah dalam usahanya mengabdi kepada Tuhan, Sang Pencipta. Menjalankan ketaqwaan yang ketat untuk merekonstruksi kembali dirinya dan membangun kekuatan jiwanya. Penggambaran badan telanjang dan mata terpejam adalah menunjukkan bahwa totalitasnya dalam usaha mengubah dirinya ke arah keridhoan Tuhan untuk perbaikan. Telanjang juga bisa memberi arti menelanjangi tujuan-tujuan duniawi dalam hidupnya. Dengan menelanjangi tujuan-tujuan duniawi, ia berharap dapat membersihkan niat ibadahnya dari tujuan- 4 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

5 tujuan selain Allah SWT, sehingga terhindar dari kemusrykan. Tujuan seniman Islam itu sendiri adalah berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan di dalam Islam. Baginya, dalam berkarya tetaplah berpedoman pada Al-Quran dan Hadits Nabi. Jika dilihat dari unsur-unsur visual yang ditampilkan yaitu masjid, peci, dan melihat secara keseluruhan karya dalam rangkaian SELF RECONSTRUCTION, dihadirkan sosok-sosok pria bersorban dan perempuan berjilbab, serta pengambilan setting tempat di dalam masjid maka penulis dengan kuat menginterpretasikan bahwa karya tersebut sangat Islami. Ada benarnya jika tujuan sang seniman untuk mendekatkan diri pada Tuhan, dengan merekonstruksi diri (memperbaiki diri). Tentu saja seseorang apabila merasa dirinya dekat dengan Tuhan kebahagiaan hakiki akan didapatkan. Mengacu pada tulisan Endang Saifudin Anshari (Islam dan Kebudayaan, 1993,40), tujuan seni bagi seniman Islami sama dengan tujuan hidup itu sendiri. Adapun tujuan hidup setiap Muslim adalah sebagai berikut : 1. Keridhaan Allah 2. Bahagia dunia akhirat 3. Rahmat bagi sesama manusia dan alam sekelilingnya Melihat tampilan visual yang dipertegas dengan judul With The Mosque, disini sangat jelas bahwa dalam Islam, Masjid dikatakan sebagai rumah Allah (Baitullah), yang berfungsi sebagai tempat ibadah kepada Tuhan (Allah Swt). Dengan demikian karya tersebut mempunyai nilai ibadah dan kreasi amal salih. Hal ini berdasarkan pada pemikirannya Endang Saifudin Anshari (Ibid:43) menyebutkan karya seni yang memenuhi kriteria-kriteria nilai-nilai Estetika menurut penilaian Islam sebagai berikut : 1. Karya Ibadah Yaitu apabila bertitik tolak ikhlas dan bertujuan keridaan Allah SWT, kebahagiaan dunia dan akhirat, dan rahmat bagi sesama manusia dan alam lingkungan sekelilingnya. 2. Kreasi Amal Salih Yaitu apabila diciptakan menyelarasi ayat kauniyah (hukum alam) dan ayat Quraniyah (nilai dan kaidah asasi yang terkandung dalam al-quran) Dari rangkaian lima karya yang saling berangkai tersebut, hanya ada satu sosok yang tetap (tokoh utama) yaitu laki-laki telanjang dada memakai peci. Selain dalam posisi sendiri, sosok telanjang dada tersebut juga berdampingan dengan beberapa sosok yang bersimbol Islam (bersorban dan berjilbab). Sosok sendiri berdampingan dengan masjid dan berdampingan dengan mihrab (tempat imam) seolah-olah sosok manusia telanjang dada tersebut melakukan perenungan yang mendalam dan mencoba memperbaiki dirinya baik sendiri maupun dengan orang-orang suci. Dengan kata lain selain melakukan perenungan mendalam juga melakukan pengembaraan batin dan lahir, pada akhirnya menuju Sang Khalik (Tuhan) yang berbasis Ibadah. Rekonstruksi Diri dengan menunjukkan identitas keislaman seolah-olah si seniman ingin berbicara dengan dirinya 5 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

6 sendiri. Jadi dengan penggambaran yang bertolak belakang dengan kesopanan di dalam masjid adalah subyektivitas sang seniman terhadap perbaikan dirinya. Secara visual, wajah dalam karya ini sangat menunjukkan bentuk perenungan. Perasaan merenung yang mendalam terhadap kepada Tuhan, bagi umat muslim dapat dirasakan secara mendalam melalui kitab sucinya (Al Quran). Al Quran bisa menjadi sumber inspirasi yang kuat, dan ini terlihat dari karya tersebut. Al Faruqi (Atlas Budaya Islam : 1986: 196) mengatakan seni Islam sungguh merupakan seni Qurani. Secara Lengkap berikut ini karya-karya Arif Rivai dalam SELF RECONSTRUCTION : No Karya Keterangan 1. With the Mosque, 100cm x 145cm, drawing pencil on paper, Sang Penguasa Mihrab, 100cm x 145cm, drawing pencil on paper, With Turbaned Man # 1, 100cm x 145cm, drawing pencil on paper, With Veiled Women, 100cm x 145cm, drawing pencil on paper, Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

7 5 With Turbaned Man # 2, 100cm x 145cm, drawing pencil on paper, Evaluasi Setelah melakukan deskripsi, analisis formal, interpretasi, sekarang tibalah pada tahap evaluasi. Penggambaran yang cenderung sederhana dan pemilihan obyek-obyek yang sangat jelas, yaitu manusia, bangunan masjid, tanaman. Penggabungan dari obyek-obyek tersebut disusun dengan komposisi sedemikian rupa sehingga menimbulkan penafsiran-penafsiran yang mengarah pada hal-hal yang Islami. Simbol-simbol yang dihadirkan adalah menjelaskan pesan-pesan spiritual. Dengan melakukan perbandingan-perbandingan karya dan dengan referensi-referensi yang berkaitan dengan visual maka didapatkan suatu penilaian yang obyektif. Ismail Al Faruqi yang mengatakan bahwa seni Islam pada dasarnya adalah seni Qurani adalah menjadi dasar pijakan yang bagus dalam menilai karya ini. Pemikir Islam, Endang Saifudin Anshari yang mengatakan bahwa karya seni haruslah mengandung nilai ibadah dan amal salih, maka karya inipun pada hakekatnya juga demikian. Dengan menghadirkan simbol-simbol keislaman yang mengingatkan pengamat/ apresiator/ masyarakat muslim untuk selalu ingat pada Tuhannya. Gagasan-gagasan yang terkandung dalam karya tersebut sangat bagus, karena mengandung unsur spiritualitas. Namun bagi sebagian orang mungkin masih meraba-raba makna dibalik karya tersebut, atau bahkan bagi sebagian masyarakat cukup mudah dalam memahaminya sevcara verbal. Dengan simbol-simbol yang dihadirkan, menurut saya cukup membantu dalam menerjemahkan karya tersebut menjadi sebuah makna. Pengolahan teknik terhadap obyek karya belum begitu terasa. Hal ini terlihat dari ketegasan arsiran terhadap semua obyek. Sebaiknya dalam penggambaran obyek utama lebih ditonjolkan daripada obyek latar belakangnya, sehingga mana yang dominan menjadi lebih bermakna. Mengenai Self Reconstruction, masih menimbulkan tanda tanya. Rekonstruksi macam apa yang ada dalam karya tersebut. Jika berbicara tentang diri sendiri maka visual telanjang di dalam 7 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

8 masjid tidaklah bermasalah, karena subyektif si seniman. 3. Penutup Tulisan kritik seni yang saya tulis ini adalah belumlah pada tahap kesimpulan. Oleh karena itu masih terbuka bagi para pekritik-pekritik seni untuk menulis dari sudut pandang yang lain. Mari kita ramaikan dunia seni rupa dengan banyak menulis kritik seni dari berbagai sudut pandang. Semoga bermanfaat., 1991 : Seni Rupa Tradisional. Jakarta : Yayasan Festival Foundation Yustiono, (2005) : Interpretasi Karya Ahmad Sadali dalam Konteks Modernitas dan Spiritualitas Islam dengan pendekatan Hermeneutik, Bandung. DAFTAR PUSTAKA Al-Faruqi, Isma il R.,(1998) : Atlas Budaya: Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang Islam.Bandung: Mizan Anshari, E, Saefudin, (1993) : Islam dan Kebudayaan Indonesia: Dulu, Kini dan Esok, Yayasan Festival Istiqlal.Pustaka Bandung Feldman,E.B,(1967) : Art As Image And Idea, Prince-Hall,INC., Englewood Cliff, New Jersey, (2004), Pendekatan Estetik dan Ilmu-Ilmu Seni dalam Penelitian Seni, Bandung: ITB Rivai, Arif, (2010) : Self Reconstruction, Bandung. ITB Yayasan Festival Istiqlal, Katalog : Seni Rupa Kontemporer Istiqlal. Jakarta: Yayasan Festival Foundation 8 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

9 9 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Penciptaan 1. Pengertian Seni Pengertian mengenai seni, salah satunya adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin itu disajikan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6

IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6 IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6 Oleh: ZAENUDIN RAMLI 27005018 PROGRAM MAGISTER SENI RUPA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,

Lebih terperinci

Dr.Ir. Edi Purwanto, MT

Dr.Ir. Edi Purwanto, MT i MEMAHAMI CITRA KOTA TEORI, METODE, DAN PENERAPANNYA Dr.Ir. Edi Purwanto, MT Diterbitkan Oleh: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang 2014 ii MEMAHAMI CITRA KOTA TEORI, METODE, DAN PENERAPANNYA

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Setelah dilakukan penelitian, kajian pustaka dan analisis data film Cinta Subuh mengenai nilai-nilai Islami di dalam film tersebut, maka dapat dikatakan bahwa film ini banyak

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang BAB 5 KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian secara subyektif (oleh peneliti) dan obyektif (pendapat responden) maka elemen identitas fisik yang membentuk dan memperkuat karakter (ciri

Lebih terperinci

PERWUJUDAN TEKSTIL TRADISIONAL DI INDONESIA: Kajian Makna Simbolik Ragam Hias Batik yang Bernafaskan Islam pada Etnik Melayu, Sunda, Jawa dan Madura

PERWUJUDAN TEKSTIL TRADISIONAL DI INDONESIA: Kajian Makna Simbolik Ragam Hias Batik yang Bernafaskan Islam pada Etnik Melayu, Sunda, Jawa dan Madura PERWUJUDAN TEKSTIL TRADISIONAL DI INDONESIA: Kajian Makna Simbolik Ragam Hias Batik yang Bernafaskan Islam pada Etnik Melayu, Sunda, Jawa dan Madura ABSTRAK DISERTASI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu :

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu : J A Y A R A Y A PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 78 JAKARTA Jalan Bhakti IV/1 Komp. Pajak Kemanggisan Telp. 5327115/5482914 Jakarta Barat LEMBARAN SOAL TRYOUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penulisan Dalam kehidupan yang modern seperti sekarang ini tanggung jawab semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang dititipkan oleh Allah SWT.

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

dengan mencermati bahwa praktik dan gagasan seni rupa Islam di nusantara ternyata bisa dimaknai lebih terbuka sekaligus egaliter. Kesimpulan ini terba

dengan mencermati bahwa praktik dan gagasan seni rupa Islam di nusantara ternyata bisa dimaknai lebih terbuka sekaligus egaliter. Kesimpulan ini terba BAB V KESIMPULAN Seni rupa modern Islam Indonesia adalah kenyataan pertumbuhan dan praktik seni rupa modern dan kontemporer Indonesia. Pada dasarnya semangatnya merangkul prinsip-prinsip baik pada nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkarya Tuhan, iman, agama, dan kepercayaan pada saat sekarang ini kembali menjadi satu hal yang penting dan menarik untuk diangkat dalam dunia seni rupa, dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah (Situmorang, 1993:67). Secara harfiah, kata kaligrafi berasal dari kata kalligraphia, yang

Lebih terperinci

LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini

LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini A. Pendahuluan Pemahaman yang beragam tentang Dayak melahirkan berbagai perspektif, diskusi, konsep, dan pemaparan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Pendidikan yang diberikan kepada anak sebagaimana yang dikonsepkan melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat sebuah metode yang disebut

Lebih terperinci

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi Abstrak Anak-anak memiliki dunianya sendiri yang berbeda dengan dunia orang dewasa. Usia anak-anak sering disebut dengan masa bermain.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilustrasi merupakan bentuk visual dari teks atau kalimat. Ilustrasi dapat memperjelas teks atau kalimat terutama bagi anak-anak yang belum bisa membaca. Dengan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu

BAB VI KESIMPULAN. kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu BAB VI KESIMPULAN A. Simpulan Keindahan dalam beragam pemaknaannya melahirkan ekspresi-ekspresi kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu bertransformasi secara ideal

Lebih terperinci

4.1 MENGGAMBAR ALAM BENDA BUATAN MANUSIA

4.1 MENGGAMBAR ALAM BENDA BUATAN MANUSIA BAB 4 ALAM BENDA Bila pada pertemuan sebelumnya, diperkenalkan bagaimana mengamati dan menggambarkan tanaman pohon yang terbentuk oleh alam, maka pada pertemuan berikutnya, akan diperkenalkan benda-benda

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan Sudah seharian Kenthus merenung di depan beranda rumahnya. Tak tahu apa yang harus dilakukannya. Wajahnya tampak putus asa. Hatinya resah. Ia berfikir bahwa semua lingkungan di sekitarnya tidak ada yang

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB IV TINJAUAN KARYA BAB IV TINJAUAN KARYA Perjalanan sebuah karya, dimulai ketika seniman mengalami, mencermati sesuatu dan sesuatu itu kemudian dijadikan kontemplasi yang mendalam. Selanjutnya muncul ide atau gagasan untuk

Lebih terperinci

PENULISAN KARANGAN FIKSI * Oleh: ASHADI SIREGAR

PENULISAN KARANGAN FIKSI * Oleh: ASHADI SIREGAR PENULISAN KARANGAN FIKSI * Oleh: ASHADI SIREGAR 1. ASAS-ASAS KARANGAN FIKSI 1.1. Karangan fiksi, karangan khayali, karangan imajiner; yaitu karangan yang berasal dari dunia subyektif seseorang, atau ekspresi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Motion of Legong PENCIPTA : I Kadek Puriartha, S.Sn., M.Sn PAMERAN : Jalan Menuju Media Kreatif #4 Penguatan Budaya dan Karakter Bangsa Galeri Cipta III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan budaya yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Seni dan

Lebih terperinci

Hak-hak Anak dalam Islam

Hak-hak Anak dalam Islam Hak-hak Anak dalam Islam Musdah Mulia Islam merinci lebih jauh tentang hak-hak anak dan mengingatkan secara tegas kewajiban orang tua dan masyarakat untuk memerhatikan dan memenuhi hak-hak anak tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA. Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk. Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer.

BAB IV TINJAUAN KARYA. Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk. Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer. BAB IV TINJAUAN KARYA A. Tinjauan Umum Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer. Pada pengerjaan karya Tugas Akhir ini penulis mengalami beberapa

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Anatomi 1. Proporsi Tubuh Pria dan Wanita Gambar 21. Tjarmad 7, Karya Onong Nugraha 1986 Pada gambar 21 di atas, proporsi tubuh manusia wanita dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci bagi umat Islam, di dalamnya berisi sejumlah ajaran yang mengandung petunjuk untuk meraih keselamatan dan kesejahteraan hidup, lahir

Lebih terperinci

Pemaknaan Karikatur Karya Wahyu Kokkang, Mengkritisi Kehidupan Sosial Masa Kini

Pemaknaan Karikatur Karya Wahyu Kokkang, Mengkritisi Kehidupan Sosial Masa Kini Pemaknaan Karikatur Karya Wahyu Kokkang, Mengkritisi Kehidupan Sosial Masa Kini I Wayan Nuriarta Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain-Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak

Lebih terperinci

GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn

GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn GAMBAR ORNAMEN Dwi Retno SA., M.Sn PENGERTIAN ORNAMEN berasal dari kata ORNARE (bahasa Latin) yang berarti menghias. juga berarti dekorasi atau hiasan sering disebut sebagai disain dekoratif atau disain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendirikan shalat merupakan suatu ibadah yang wajib dilakukan bagi seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada manusia tersebut,

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 110 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bentuk ungkapan (ekspresi) dan memiliki beberapa fungsi, bukan saja bersifat pribadi tetapi juga bersifat sosial. Sampai saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

KETENTUAN PAKAIAN PRA MOKA DAN MOKA

KETENTUAN PAKAIAN PRA MOKA DAN MOKA KETENTUAN PAKAIAN PRA MOKA DAN MOKA A. Mengenakan pakaian dengan ketentuan: a) Laki Laki : 1. Atas : Kemeja putih berkerah lengan panjang tidak bermotif, memakai kaos dalam putih polos (singlet). 2. Bawah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih

BAB V PENUTUP. kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Munculnya feminisme memang tak lepas dari akar persoalan yang ada di kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih dianggap sebagai makhluk inferior.

Lebih terperinci

hlm Zakiah Daradjat, Metologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),

hlm Zakiah Daradjat, Metologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 43 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak TK Materi kurikulum pendidikan agama anak TK tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Wujud dari agama ini harus

Lebih terperinci

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON m mm] NOMOR 47 TAHUN 2016 SERI E20 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 47 TAHUN 2016 T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dibawah naungan Al-Qur an adalah suatu nikmat yang luar biasa yang tidak dapat diketahui oleh semua orang, kecuali orang yang bisa merasakannya. Begitu

Lebih terperinci

https://sekolahsenibudaya.wordpress.com 7

https://sekolahsenibudaya.wordpress.com 7 B. Simbol Musik (Lanjutan) 53. Hampir setiap karya musik di dalamnya mengandung unsur-unsur musik. Terdapat dua pemaknaan dalam menyikapi unsur-unsur tersebut salah satu nya adalah urutan pengelompokan

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 63 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Judul Seri Prangko Gambar 5.1 Judul Seri Prangko Font yang digunakan dalam judul seri prangko antara lain: Pada tulisan Kampung Betawi menggunakan font Aquiline

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 21 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Langkah-Langkah Proses Berkarya Legenda yang dulu lahir dan tumbuh dalam masyarakat sendiri perlahan hilang atau dilupakan karena tak ada pola pewarisan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menentukan sikap, langkah dan keputusan hidupnya karena pendidikan. agama adalah jiwa (spiritualitas) dari pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menentukan sikap, langkah dan keputusan hidupnya karena pendidikan. agama adalah jiwa (spiritualitas) dari pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek pendidikan agama yang kurang mendapat perhatian adalah pendidikan membaca Al-Qur'an. Pada umumnya orang tua lebih menitik beratkan pada pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitan Pendidikan merupakan bahasan penting dalam setiap insan. Keberadaannya dianggap suatu hal yang mendasar dan pokok dalam setiap kehidupan manusia. Kerap kali pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian

Lebih terperinci

Pemikiran akan kerendahan hati Pemikiran terhadap Toleransi Kultural Tipologi Masjid Tradisional Nusantara

Pemikiran akan kerendahan hati Pemikiran terhadap Toleransi Kultural Tipologi Masjid Tradisional Nusantara ABSTRAK Dalam laporan ini, penulis membahas tentang interior Masjid Raya Jakarta Islamic Center yang penulis desain. Penulis mencari sumber data tentang Masjid dengan melakukan studi pustaka dari buku-buku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif dan kreatif

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari keseluruhan kajian mengenai pemikiran Kiai Ṣāliḥ tentang etika belajar pada bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan penting, terutama mengenai konstruksi pemikiran

Lebih terperinci

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Nama Mahasiswa : Wingki Adhi Pratama Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada manusia, salah satunya yang

Lebih terperinci

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis 1. Definisi Desain Grafis Desain grafis dapat diartikan sebagai media penyampaian informasi kepada yang membutuhkan (masyarakat) yang disampaikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia, baik menyangkut aspek ruhaniah dan jasmaniah. Tidak heran bila suatu kematangan yang

Lebih terperinci

Proses Kreasi Gambar Anak Proses Belajar

Proses Kreasi Gambar Anak Proses Belajar Menggambar, sebagai salah satu sarana untuk mengekspresikan kreativitas manusia, sudah dilakukan anak sejak usia 1 2 tahun. Setiap anak berusia 1 2 tahun, bila diberi pensil, mereka selalu melakukan coret-coretan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Rancangan dan konsep desain yang telah di jabarkan di bab III di implementasikan berupa komunikasi visual yang telah dirancang sesuai dengan keyword Strategy. Dalam hal ini pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Black Metal dikenal sebagai salah satu aliran musik yang mempunyai ciri khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black Metal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, hasil temuan penulis dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. Anggoro yaitu berupa makna pesan dakwah

Lebih terperinci

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah

Lebih terperinci

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal Tugas AR2212 Perilaku dan Desain Arsitektur Observasi Citra Visual Rumah Tinggal Teresa Zefanya / 15213035 Rumah Bagus 1 Gambar 1. Rumah Bagus 1 Rumah di atas berlokasi di Jalan Pager Gunung, Bandung.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar 87 BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar Abdul Malik Fadjar mengibaratkan Hubungan Islam dan pendidikan seperti dua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 3.1 Tema perancangan Tema perancangan yang di ambil dalam membangun fasilitas ibadat ini adalah Keimanan Kepada Yesus Kristus, dalam pengertian penciptaan suasana transendental

Lebih terperinci

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009 BAB I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Berangkat dari sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa Estetika sebagai logika, mengantarkan saya untuk mencoba mendalami dan menelusuri tentang keduanya, serta

Lebih terperinci

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan kepada hambanya, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW. Ia adalah jalan lurus dan ikatan

Lebih terperinci

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia Anusapati SENI PATUNG DALAM WACANA SENI RUPA KONTEMPORER INDONESIA 1* Anusapati Patung dan aspek-aspek utamanya Di dalam ranah seni klasik/tradisi, pengertian

Lebih terperinci

TINJAUAN ARSITEKTUR: BAGAIMANA MERANCANG ARSITEKTUR DAN MENKAJI METODE RANCANG ARSITEK NIGEL CROSS

TINJAUAN ARSITEKTUR: BAGAIMANA MERANCANG ARSITEKTUR DAN MENKAJI METODE RANCANG ARSITEK NIGEL CROSS TINJAUAN ARSITEKTUR: BAGAIMANA MERANCANG ARSITEKTUR DAN MENKAJI METODE RANCANG ARSITEK NIGEL CROSS Oleh : Cynthia E.V. Wuisang (Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam siklus hidupnya tidak dapat melepaskan diri dari busana. Busana merupakan salah satu penunjang yang digunakan manusia agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kemampuan Menurut Moeliono (2002:701) kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Selanjutnya Menurut Moenir (2001:16) kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang jika

Lebih terperinci

DICIPTAKAN OLEH: TJOKORDA UDIANA NINDHIA PEMAYUN

DICIPTAKAN OLEH: TJOKORDA UDIANA NINDHIA PEMAYUN DESKRIPSI PENCIPTAAN KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG JUDUL KARYA: P E M B U R U Di publikasikan melalui pameran seni patung dan seni lukis bersama, bertempat di Taman Budaya Bali (Art Centre), Tanggal Pameran:

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG

DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG JUDUL KARYA: S I D A K A R Y A Di publikasikan melalui pameran seni rupa Pesta Kesenian Bali XXXIV 2012. Tema pameran Paaras Paros dinamika dalam kebersamaan yang

Lebih terperinci

Jurnal Imajinasi Vol XII no 1 Januari Jurnal Imajinasi.

Jurnal Imajinasi Vol XII no 1 Januari Jurnal Imajinasi. Jurnal Imajinasi Vol XII no 1 Januari 2018 Jurnal Imajinasi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi MEMPERSOALKAN FIGUR-FIGUR DALAM KARYA GUNAWAN BAGEA Indrawati, Lilik 1 1 Dosen Jurusan Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai seorang muslim yang beriman, kita tidak pernah bisa lepas dari usaha untuk meminta petunjuk Allah. Dalam usaha ini kita berpedoman pada kitab suci kita, yaitu

Lebih terperinci

Geometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang

Geometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang Geometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang Nita Trias Pitasari 1 dan Abraham Mohammad Ridjal 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Prambanan, yang disususun menjadi tesis, sebagai syarat menyelesaikan Program Pascasarjana,

Prambanan, yang disususun menjadi tesis, sebagai syarat menyelesaikan Program Pascasarjana, HASIL TINJAUAN CARA PENGGAMBARAN PANEL RELIEF RAMAAYANA CANDI SHIWA PRAMBANAN DARI BAHASA RUPA ASTRAK Tinjauan ini berdasarkan sepenggal hasil penellitian penulis terhadap Relief Ramayana Candi Prambanan,

Lebih terperinci