ALAT BACK UP DAN PENYALIN EEPROM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALAT BACK UP DAN PENYALIN EEPROM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51"

Transkripsi

1 1 ALAT BACK UP DAN PENYALIN EEPROM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Rino Purwanto Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dipenogoro Dalam era modern sekarang ini teknologi dalam bidang elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak peralatan elektronika menggunakan EPROM atau EEPROM diantaranya VCD dan Keyboard yang menggunakan EPROM untuk menyimpan data/program. Dengan adanya EPROM ini, banyak teknisi yang kesulitan dalam penggantian EPROM jika telah mengalami kerusakan, apalagi EPROM yang biasanya digunakan mempunyai kapasitas yang besar. Teknisi tidak dapat hanya mengganti EPROM tersebut dengan EPROM yang ada di pasaran. Terlebih dahulu teknisi harus mengisikan program ke EPROM yang baru. Untuk itu pentingnya mem-backup EPROM-EPROM dari sistem elektronik sehingga pada saat EPROMnya mengalami kerusakan, teknisi dapat mengisikan programnya ke dalam EPROM yang baru atau mempunyai EPROM cadangannya. EPROM dapat digantikan dengan EEPROM karena perbedaannya hanya pada cara penulisan dan penghapusan datanya. Jadi proses salin dilakukan tidak antara EPROM dengan EPROM tetapi antara EPROM/EEPROM dengan EEPROM. I. PENDAHULUAN Banyak peralatan elektronika menggunakan EPROM atau EEPROM diantaranya VCD dan Keyboard dimana EPROM tersebut digunakan untuk menyimpan programnya. Dengan adanya EPROM ini, banyak teknisi yang kesulitan dalam penggantian EPROM jika telah mengalami kerusakan. Teknisi tidak dapat hanya mengganti EPROM tersebut dengan EPROM yang ada di pasaran karena harus dilakukan pengisian program ke EPROM yang baru. Untuk itu pentingnya mem-backup EPROM- EPROM dari sistem elektronik sehingga pada saat EPROMnya mengalami kerusakan, teknisi dapat mengisikan programnya ke dalam EPROM yang baru atau mempunyai EPROM cadangannya. EPROM dapat digantikan dengan EEPROM karena perbedaannya hanya pada cara penulisan dan penghapusan datanya. Jadi proses salin dilakukan tidak antara EPROM dengan EPROM tetapi antara EPROM/EEPROM dengan EEPROM. Untuk pengisian data ke dalam paralel EEPROM diperlukan komputer, dan program bantu di komputer, sehingga kurang praktis dan kurang efisien. Oleh karena itu penulis membuat alat backup dan penyalin paralel EEPROM. Alat ini berfungsi untuk menyalin EPROM/EEPROM ke paralel EEPROM yang lain menggunakan komputer dan juga dapat berdiri sendiri hanya menggunakan mikrokontroler saja. II. PARALEL EEPROM Memori yang digunakan untuk menyimpan data atau program di jaman komputer ini perkembangannya sangat pesat, baik dalam segi kapasitas yang diperbesar, kecepatan akses yang ditingkatkan dan kebutuhan daya yang diturunkan. Ada dua tipe dasar dari memori yang berdasarkan apakah data hilang atau tidak, bila catu daya dipadamkan, istilah asingnya adalah volatile dan non-volatile Volatile memory ROM (Read Only Memory) - Memori yang datanya sudah diisi oleh pembuat chip memori, artinya user meminta kepada pabrik pembuat memori agar diisi sesuai dengan keinginannya.. PROM (Programmable ROM) - Data hanya sekali saja diisi dengan alat yang dinamakan programmer ROM, setelah itu data tidak dapat diganti atau dihapus lagi. EPROM (Erasable Programmable ROM) - Memori yang datanya dapat diisi (dengan programmer) kemudian dihapus kembali dengan bantuan sinar ultraviolet intensitas tinggi melalui jendela kaca pada chip. EEPROM (Electricaly Erasable Programmable ROM) - Data pada EEPROM dapat diisi, dihapus atau dirubah secara random dan individual di rangkaian, seperti halnya RAM, tetapi data tetap tersimpan meskipun catu padam. Flash EPROM Flash EPROM serupa dengan EEPROM kecuali bahwa Penghapusan data Flash EPROM secara keseluruhan, tidak dapat secara byte pada satu waktu. NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory) -NVRAM memiliki batere terintegrasi didalamnya yang menjaga data tetap. NVRAM memiliki kecepatan akses yang relatif lebih tinggi dibanding dengan ROM biasa. Beberapa tipe NVRAM tidak memiliki batere, seperti RAM biasa yang 1

2 2 digunakan untuk menduplikasi data dari EEPROM kemudian akses dari NVRAM akan lebih cepat. Bipolar PROM - Suatu BIPOLAR PROM adalah chip memori dengan teknologi transistor BIPOLAR dan digunakan untuk menyimpan data yang relatif kecil. Sekali diprogram, data didalamnya tidak dapat dirubah lagi. Pemrograman dipergunakan tegangan tinggi dan arus yang relatif besar. Bipolar PROM memiliki imunitas yang tinggi terhadap derau lingkungan dan juga terhadap radiasi gelombang elektromagnetik, oleh karena itu chip tersebut banyak digunakan untuk teknologi militer dan ruang angkasa. ROM, PROM dan EPROM pada saat operasi hanya dapat dibaca, tidak dapat ditulisi, oleh karena itu tidak terdapat kontrol W (write) pada chip ini, sedangkan pada EEPROM atau Flash EPROM pada saat operasi juga hanya dapat dibaca saja, tetapi dimungkinkan pada dalam konfigurasi rangkaiannya untuk membuat data yang ada didalamnya dirubah atau dihapus Non-Volatile memory RAM (Random Access Memory) - Suatu memori yang datanya akan hilang bila catu padam, diakses secara random, tidak sekuensial, artinya di alamat mana saja dapat dicapai secara langsung dengan cepat. Ada dua jenis RAM, yaitu: SRAM (Static RAM) - rangkaian ekivalen dengan flip-flop yang menyimpan state '0' atau '1'. Selama tidak dirubah dan catu tidak padam, data akan tetap nilainya. DRAM (Dynamic RAM) - rangkaian ekivalen dengan kapasitor dan sebuah transistor, kapasitor memiliki sifat dapat menyimpan data '0' atau '1' (dapat diisi tegangan atau tidak), secara teoritis data dapat disimpan dalam kapasitor dalam bentuk tegangan listrik terus-menerus, tetapi dalam prakteknya bahwa kapasitor memiliki sifat adanya arus bocor, sehingga jika diberi tegangan, maka beberapa saat kemudian, tegangan tersebut akan turun. Sebelum turun menjadi nol, ada suatu proses untuk menyegarkan kembali sel-sel memori untuk tetap mempertahankan datanya. Proses ini dinamakan refresh, yang dilakukan berulang-ulang dalam suatu periode sekian milli detik, baik itu saat diakses maupun tidak. RAM memiliki sinyal kontrol R dan W, karena bisa baca dan tulis. SRAM memiliki keunggulan; tidak perlu refresh, tetapi memiliki kekurangan; densitas yang lebih kecil dan harga yang relatif lebih mahal serta daya yang lebih banyak untuk kapasitas yang sama Memori akses Paralel dan Serial Sejauh ini dijelaskan bahwa data input atau output ke memori adalah paralel, artinya jika ada 8 bit data bus, maka ke 8 jalur data tersebut adalah paralel. Ada suatu teknologi yang menghadirkan serial memory yang dimaksudkan untuk menghemat jumlah kaki, salah satunya dengan teknologi Microwire. Pengaksesan data dengan memberikan sekuen (rentetan) alamat secara serial pada salah satu pin dan akan didapatkan data pada pin yang lainnya secara serial juga. Untuk sinkronisasi digunakan sinyal detak yang dimasukan pada salah satu pin nya.. [9] Pena-pena Parallel EEPROM IC Paralel EEPROM dengan kode XX28Cxxx, XX merupakan kode pabrik pembuat, 28 menandakan bahwa IC tersebut adalah paralel EEPROM, C menandakan bahwa IC tersebut dengan jenis CMOS dan ada juga yang F menandakan IC tersebut dengan jenis Flash, sedangkan xxx merupakan angka yang biasanya (tetapi tidak selalu) mengindikasikan kapasitas paralel EEPROM itu dalam satuan kilobit, sebagai contoh XX28C16 merupakan IC paralel EEPROM berkapasitas 16 k-bit atau 16x1.024 atau bit. Keluarga XX28Cxx terdiri dari bermacam-macam IC. IC-IC itu berbeda kapasitas, tapi mempunyai susunan kaki IC dasar yang sama, seperti terlihat pada gambar 1. Tetapi beberapa EEPROM dengan paket 32 kaki yang mengijinkan untuk kaki-kaki tambahan yang dibutuhkan. [19] Kaki CE (Write Enable) digunakan untuk mengaktifkan chip. Tanda setrip diatas CE (Chip Enable) menunjukkan bahwa kaki CE aktif rendah (0 Volt). Kaki WE digunakan untuk menuliskan data sedangkan OE (Output Enable) digunakan untuk mengeluarkan data pada chip. Gambar 1 Diagram Pin IC AT28C16 (tipe PDIP)

3 Mode Operasi Tabel 1 Mode operasi EEPROM EEPROM mempunyai 7 mode operasi, yaitu : 1. Read jika CE dan OE dalam kondisi V IL sedangkan WE dalam kondisi V IH. Operasi ini digunakan untuk membaca data EEPROM. 2. Write jika CE dan WE dalam kondisi V IL sedangkan OE dalam kondisi V IH. Operasi ini digunakan untuk menulis data EEPROM. Operasi ini bergantung bentuk gelombang pemrograman AC. 3. Standby/Write Inhibit jika CE dalam kondisi V IH. Operasi ini dalam kondisi standby atau menahan penulisan karena chip tidak diaktifkan walau bagaimanapun kondisi masukan pada OE dan WE. 4. Write Inhibit jika WE dalam kondisi V IH. Operasi ini menahan penulisan karena WE berlogika tinggi (1). 5. Write Inhibit jika OE dalam kondisi V IL. Operasi ini juga menahan penulisan karena OE berlogika rendah. 6. Output Disable jika OE dalam kondisi V IH. Operasi ini tidak mengijinkan akses data memori karena OE berlogika tinggi (1). 7. Chip Erase jika CE dan WE dalam kondisi V IL sedangkan OE dalam kondisi V H. V H besarnya 12V±0,5V. Operasi ini akan menghapus chip Proses pembacaan Data Proses pembacaan data dari paralel EEPROM dilakukan seperti gambar 2.3. Mulamula mikrokontroler mengirimkan alamat yang akan dibaca isinya, setelah itu mengirim sinyal low pada CE, disusul dengan mengirimkan sinyal low pada OE untuk membaca isi paralel EEPROM dan selanjutnya disusul dengan pembacaan isi serial EEPROM Karakteristik pembacaan data dapat dilihat pada tabel 2.3 Tabel. 2 Karakteristik AC Pembacaan Data Gambar 2 Bentuk gelombang AC pembacaan data Proses Penulisan Data Gambar 2.4 dan gambar 2.5 menggambarkan proses penulisan data. Ada dua cara penulisan data EEPROM yaitu WE terkontrol dan CE terkontrol. Dalam proses penulisan data kaki OE diberi logika tinggi yang kemudian diikuti pengiriman alamat data. Selanjutnya masukan WE atau CE diberi pulsa rendah dengan CE atau WE rendah (sebaliknya). Kemudian dikirim data yang akan dituliskan ke EEPROM.

4 4 Tabel 2.4 Karakteristik AC Penulisan Gambar 5 Bentuk gelombang AC penulisan dengan sistem polling data Gambar 3 Bentuk gelombang AC penulisan dengan WE terkontrol Proses Penghapusan Data Proses penghapusan data dilakukan dengan cara memberikan sinyal low pada CE dan WE dan kemudian memberikan sinyal high 1 pada OE. Tegangan yang diberikan pada OE sebesar 12 volt ± 0,5 Volt. Gambar 4 Bentuk gelombang AC penulisan dengan CE terkontrol Penulisan data ke EEPROM dapat dilakukan tiap-tiap byte maupun page (64 byte). Penulisan page dilakukan sama dengan penulisan byte, byte pertama ditulis kemudian dilanjutkan byte 1 sampai 63. Dalam EEPROM menyediakan DATA polling yang dapat digunakan untuk menandai akhir suatu siklus penulisan. Selama siklus penulisan byte atau page diusahakan membaca byte yang terakhir ditulis yang akan dimunculkan berlawanan dengan data yang ditulis untuk ditampilkan pada I/O7. Sekali siklus penulisan telah lengkap, data benar berlaku pada seluruh keluaran dan kemudian siklus penulisan berikutnya dimulai kembali. DATA Polling dapat mulai sewaktu-waktu selama siklus penulisan. Bentuk gelombang DATA Polling dapat dilihat pada gambar 2.6. Gambar 6 Karakteristik AC penghapusan serpih Proteksi Penulisan Penulisan yang kurang hati-hati pada devais dapat dicegah dengan beberapa cara : (a) Mengindera VCC jika Vcc di bawah 3,8 V (khas) fungsi penulisan ditahan. (b) Menunda penyalaan (on) Vcc sekali Vcc mencapai 3,8 V devais akan secara otomatis tertunda 5 ms (khas) sebelum mengijinkan suatu penulisan byte. (c) Menahan penulisan memegang salah satu dari OE rendah, CE tinggi atau WE tinggi menahan siklus-siklus penulisan byte.

5 5 III. ALAT BACK UP DAN PENYALIN EEPROM Untuk dapat membuat sebuah alat back up dan penyalin Paralel EEPROM dengan menggunakan mikrokontroler AT89S51, maka perlu dibuat sebuah sistem yang mampu menyalin EEPROM jenis XX28Cxx dengan mudah dan benar, sehingga mudah dalam pengoperasiannya. 3.1 BLOK DIAGRAM RANGKAIAN Berdasarkan karakteristik sistem yang direncanakan, maka dapat disusun suatu blok diagram sistem secara lengkap seperti terlihat pada gambar 3.1 di bawah ini: Gambar 7 Diagram Blok Rangkaian 3.2 Cara Kerja Sistem Diagram blok di atas terdiri dari beberapa sub sistem yang jika digabungkan akan menjadi sistem. Catu daya 5 volt akan memberikan catu kepada mikrokontroler, modul LCD M1632, EEPROM Paralel dan IC RS 232. Mikrokontroler berfungsi sebagai pengolah data yang menampung semua masukan dari keypad. Keypad digunakan untuk mengoperasikan alat back up dan penyalin EEPROM. Apabila salah satu keypad ditekan maka akan muncul tampilan menu pada display yaitu pilihan EEPROM yang akan digunakan. Jika sudah dipilih, kemudian tekan OK. Kemudian muncul tampilan Silahkan Pasang EEPROM dan setelah EEPROM terpasang tekan OK. Selanjutnya muncul tampilan pilihan operasi yang diinginkan. Pilihan-pilihan itu antara lain pilihan copy, erase dan verify dari EEPROM Paralel 28cxx. Jika pilihan sudah ditentukan, tekan OK. Selama proses berlangsung, LCD menampilkan teks Silahkan Tunggu Sebentar. Dan setelah proses selesai, tampilan LCD akan kembali ke tampilan awal. Untuk proses verify, jika terjadi kegagalan, maka akan muncul tampilan Verify Gagal * == menu. Media penghubung antara mikrokontroler adalah RS232 yang berfungsi untuk mengubah level tegangan TTL menjadi level tegangan RS232 (serial port) atau sebaliknya dari level tegangan RS232 menjadi level tegangan TTL sehingga dapat transfer data dari mikrokontroler ke komputer atau pun sebaliknya. Data di EEPROM paralel target dapat dibaca atau ditulis melalui komputer dengan bantuan serial port. Jika DB9 dihubungkan dengan mikrokontroler maka otomatis semua perintah akan dikendalikan dari komputer sehingga keypad menjadi tidak aktif. Setelah perangkat terhubung dengan komputer, maka muncul tampilan Connected Computer. Selanjutnya perangkat menunggu perintah dari komputer. Jika sedang dilakukan proses, tampilan akan menampilkan Sedang Proses Membaca/Menulis EEPROM dan jika sudah selsai akan kembali ke tampilan awal saat terhubung dengan komputer. Hasil baca dari EEPROM paralel target dapat disimpan di komputer serta memungkinkan untuk melakukan pengeditan. Apabila soket DB9 dilepas otomatis keypad akan menjadi aktif kembali. 3.3 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Komponen yang akan digunakan dalam perancangan ini dipilih atas dasar beberapa hal, diantaranya adalah :

6 6 a. Sederhana dan mudah dalam hal perancangan sistem dan pemakaiannya. b. Cukup mudah dan murah diperoleh di pasaran Modul Keypad Keypad merupakan suatu tombol-tombol yang digunakan untuk menjalankan sistem. Keypad semuanya terhubung pada port 2. Gambar 8 Modul Keypad Saklar (switch) 2,4,6 dan 8 merupakan saklar pemilih perintah. Saklar # merupakan saklar OK Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51 Sistem minimum mikrokontroler AT89S51 dibentuk dengan menambahkan 3 kapasitor, 1 resistor, 1 kristal serta catu daya 5 volt. Kapasitor 10 µf dan resistor 10 k Ω dipakai untuk membentuk rangkaian reset, dengan adanya rangkaian reset ini AT89S51 otomatis direset begitu rangkaian menerima catu daya. Kristal dengan frekuensi 11,059 MHz dan 2 kapasitor 30 pf dipakai untuk melengkapi rangkaian osilator pembentuk clock yang menentukan kecepatan kerja mikrokontroler. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini. arus yang mengalir melalui melalui kaki reset. Setelah kapasitor terisi penuh oleh muatan kaki reset akan berlogika nol. Mikrokontroler akan memulai proses dengan membaca data pertama kali pada alamat 0000H. Setelah AT89S51 di-reset, semua bit dalam register SCON bernilai 0, jadi sebelum memakai sarana komunikasi serial harus mengatur isi register SCON, sesuai dengan tata kerja yang diharapkan. Instruksi ini menjadikan sarana komunikasi data seri AT89S51 menjadi sebuah UART. Data ditransmisikan per 10 bit, terdiri atas 1 bit Start ( 0 ), 8 bit data dan 1 bit stop ( 1 ). Kecepatan transmisi data (Baud Rate) ditentukan lewat Timer 1, bisa diatur untuk berbagai kecepatan Modul LCD M1632 Sebagai tampilan untuk menampilkan semua perintah, port data 8 bit dari LCD module dihubungkan dengan port 0. Sedangkan port control LCD module dihubungkan dengan port 3. Kaki Vee yang merupakan pengatur kekontrasan dari display LCD dihubungkan dengan resistor variable 1K. Gambar 10 Modul LCD M Rangkaian RS232 Konverter RS232 berfungsi untuk mengubah level tegangan TTL ke level tegangan RS232 atau sebaliknya dari level tegangan RS232 ke level tegangan TTL. Dalam sistem ini memakai IC MAX232 yang berisikan 2 buah RS232 Line Driver dan 2 buah RS232 Line Receiver. Gambar 9 Sistem minimum mikrokontroller atmel 89S51 Kaki reset akan berlogika 1 menuju nol selama pengisian muatan kapasitor karena adanya Gambar 11 Pengubah level TTL ke RS232 atau sebaliknya

7 PENCACAH (COUNTER) Pencacah digunakan untuk mengatur alamat yang akan dikirimkan ke EEPROM. Pencacah yang digunakan yaitu jenis CMOS CD4040BE. Pencacah ini mempunyai keluaran yang banyak dari O1 O12. Karena keluaran yang diperoleh dari 1 serpih masih kurang maka digunakan 2 serpih IC CD4040BE yang disusun secara seri. Gambar 14 Rangkaian Transistor sebagai Saklar PARALLEL EEPROM 28Cxxx EEPROM mempunyai pena-pena kontrol CE (Chip Enable), WE (Write Enable) dan OE (Output Enable) digunakan untuk mengeluarkan data pada chip. Kalau akan mengakses EEPROM, caranya yaitu kirim alamat terlebih dahulu baru kemudian mengaktifkan pena kontrolnya tergantung operasi yang diinginkan. Susunan pena EEPROM seperti pada gambar berikut : Gambar 12 Rangkaian Pencacah IC CD4040BE PENAHAN TIGA KEADAAN (LATCH) Karena keterbatasan port dalam AT89S51 maka diperlukan penahan data supaya dapat mengoptimalkan port. Penahan data (Latch) digunakan untuk mengaktifkan relay yang akan menyaklar kondisi tiap-tiap pena pada soket EEPROM. Hal ini karena tiap-tiap jenis EEPROM mempunyai pena-pena yang berbeda tergantung pada kapasitasnya. Rangkaian Penahan Data adalah sebagai berikut : Gambar 13 Rangkaian Penahan Data IC 74HC PENGGERAK Transistor pada rangkaian penggerak berfungsi sebagai saklar. Transistor digunakan untuk mengaktifkan relay. Gambar rangkaiannya adalah sebagai berikut : Gambar 15 Susunan pena Paralel EEPROM 28C16 tipe PDIP 3.4 Perancangan Perangkat Lunak (Sofware) Perangkat lunak yang digunakan ada dua yaitu program assembler dan Delphi 7.0. Pada pembahasan perancangan perangkat lunak disini akan membahas perancangan algoritma pembuatan program assembler yang akan dijalankan pada mikrokontroler dan program delphi yang akan dijalankan pada komputer. Program assembler akan mengatur kerja mikrokontroler untuk menjalankan dan mengontrol fungsi kerja piranti perangkat keras. Setelah mikrokontroler mendapat suplai tegangan, pertama-tama akan menjalankan algoritma inisialisasi LCD dan inisialisasi serial. Kemudian LCD menampilkan menu pilihan EEPROM yang akan digunakan. Tekan * untuk memilih tipe EEPROM yang digunakan. Cara memilih adalah dengan menggunakan tanda panah naik atau turun dan setelah dipilih tekan OK. Selanjutnya memasang EEPROM dan setelah terpasang tekan OK. Kemudian muncul tampilan untuk memilih proses yang diinginkan yaitu copy, verify atau erase. Setelah dipilih tekan OK dan kemudian tampil SILAHKAN TUNGGU

8 8 SEBENTAR. Apabila proses telah selesai, tampilan akan kembali ke menu awal. Jika DB9 terhubung dengan mikrokontroler maka keypad akan dinonaktifkan, semua perintah dikontrol dari komputer. Setelah DB9 di lepas maka keypad aktif kembali. Perintah yang bisa dilakukan melalui komputer adalah baca, tulis, verify, hapus, dan save. Sedangkan perintah yang dilakukan melalui mikrokontroler hanya dapat melakukan perintah copy, hapus dan verify. Gambar 16 Diagram alir Progran Back Up dan Penyalin EEPROM V. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan dan penulisan tugas akhir yang berjudul Alat Back Up dan Penyalin EEPROM dengan Menggunakan Mikrokontroler AT89S51, dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 KESIMPULAN 1. Alat Back Up dan Penyalin EEPROM dapat digunakan untuk menyalin data antar EEPROM dan antara EPROM dengan EEPROM, dan memverifikasi hasil salinannya. 2. Alat Back Up dan Penyalin EEPROM dapat digunakan untuk menyalin jenis EEPROM dengan tipe 28C16, 28C64, 28C128, 28C256, 28C512, 28C010, 28C020 dan 28C Ada beberapa tipe EPROM yang tidak bisa disalin ke EEPROM karena ada perbedaan susunan pena serpih saat menggunakan tanpa komputer.

9 9 4. Semakin besar kapasitas EEPROM waktu yang digunakan untuk menulis, membaca, menyalin, dan verifikasi data ke EEPROM semakin banyak. 5. Komputer digunakan untuk melakukan proses tulis, baca, save, verify dan hapus. 6. Dalam transfer data serial ke komputer dengan baudrate 9600 dengan kristal sebesar 11,059 MHz, TH1 harus diisi FDh. 5.2 SARAN-SARAN Untuk pengembangan alat maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Jenis ROM yang bisa digunakan tidak hanya EEPROM tetapi juga EPROM mengingat EPROM jenis OTP lebih mudah diperoleh di pasaran. 2. Pengembangan lebih lanjut diarahkan ke jenis Flash EEPROM tipe 29Cxxx karena teknologi Flash memungkinkan proses yang lebih cepat dan lebih mudah. 3. Penggunaan relay sebagai saklar bisa digantikan dengan rangkaian transistor supaya bisa lebih ringkas. DAFTAR PUSTAKA 1. Khang,Bustam,Ir, Trik Pemrograman Aplikasi Berbasis SMS, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, LPKBM MADCOMS, Pemrograman Borland Delphi 5, Yogyakarta : Andi Offset, Malvino,Paul Albert, Prinsip-Prinsip Elektronika, Jilid 1 Edisi III, Jakarta: Erlangga, Malvino,Paul Albert, Prinsip-Prinsip Elektronika, Jilid 2 Edisi III, Jakarta : Erlangga, Malvino,Paul Albert. Prinsip-Prinsip Penerapan Digital Edisi III, Jakarta : Erlangga Moh.Ibnu Malik & Anistardi, Bereksperimen dengan Mikrokontroler 8031, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, S, Wasito. Vademekum Elektronika. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Sudjadi, Teori dan Aplikasi Mikrokontroler, Yogyakarta : Graha Ilmu, , AT89S51 Datasheet, , 28C16 Datasheet, , Dasar-Dasar MCS51, 12., Embedded Control Handbook Volume 1, USA : Microchip Technology Incorporated, , ICL232 Datasheet, 14., LCD Module M1632 User Manual, Japan: Seiko Instruments Inc. 1987, 15., MCS-51 Family of Single Chip Microcomputer User s Manual, USA : Intel Corporation, , RS232, , Seiko LCD M1632, , Uart AT89C51, , How EPROM Work, , EPROM Programmer, Mengetahui / menyetujui Pembimbing I Ir. Sudjadi, MT NIP Pembimbing II Trias Andromeda, ST, MT NIP

Memory. Guna. Macam. Penyimpan Program Penyimpan Data. Semiconductor memory Magnetic/Optical Storage

Memory. Guna. Macam. Penyimpan Program Penyimpan Data. Semiconductor memory Magnetic/Optical Storage memory sudjadi Memory Guna Penyimpan Program Penyimpan Data Macam Semiconductor memory Magnetic/Optical Storage Kapasitas vs kecepatan CPU Registers, ada didalam mikroprosesor. Cache memory, diluar mikroprosesor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

Sistem Memori. Flip-flop: memori 1-bit Register: memori n-bit, satu lokasi Memori: penyimpan data n-bit, m-lokasi MSB. 4-bit LSB. Flip-flop.

Sistem Memori. Flip-flop: memori 1-bit Register: memori n-bit, satu lokasi Memori: penyimpan data n-bit, m-lokasi MSB. 4-bit LSB. Flip-flop. Sistem Memori Flip-flop: memori -bit Register: memori n-bit, satu lokasi Memori: penyimpan data n-bit, m-lokasi MSB LSB MSB 4-bit LSB 2 Flip-flop Register m n Memori m x n Memori ROM (Read Only Memory)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

UNIT MEMORI DALAM SISTEM MIKROPROSESOR

UNIT MEMORI DALAM SISTEM MIKROPROSESOR 44 SISTEM MIKROPROSESOR dan MIKROKONTROLER B A B 3 UNIT MEMORI DALAM SISTEM MIKROPROSESOR Sistem mikroprosesor adalah sistem yang bekerja berdasarkan program. Program disimpan dalam sebuah unit yang disebut

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Memori Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER AT89S52

MIKROKONTROLER AT89S52 MIKROKONTROLER AT89S52 Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota

Lebih terperinci

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

Sistem Mikroprosessor

Sistem Mikroprosessor Sistem Mikroprosessor Agung Prasetyo,ST. Jurusan Teknik Elektro Akademi Teknologi Warga Surakarta Sistem yang berbasis microprosessor: Juga biasa di sebut microcomputer adalah suatu rangkaian digital yang

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

JNT-ITTELKOM. Antarmuka Memori. Jumlah bit Memori disebut Kapasitas Chip (chip capacity) yang mempunyai satuan Kbits, Mbits.

JNT-ITTELKOM. Antarmuka Memori. Jumlah bit Memori disebut Kapasitas Chip (chip capacity) yang mempunyai satuan Kbits, Mbits. Memori ROM [1] Mikroprosesor dan Antarmuka Antarmuka Memori Oleh. Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) LOGO Jumlah bit Memori disebut Kapasitas Chip (chip capacity) yang mempunyai satuan Kbits, Mbits.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler Sri Wahyuni Dali #1, Iskandar Z. Nasibu #2, Syahrir Abdussamad #3 #123 Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Makalah ini membahas desain

Lebih terperinci

HUBUNGAN PIN MEMORI Hubungan Pin yang umum untuk semua peranti memori adalah :

HUBUNGAN PIN MEMORI Hubungan Pin yang umum untuk semua peranti memori adalah : PI R A N T I M E M O R I HUBUNGAN PIN MEMORI Hubungan Pin yang umum untuk semua peranti memori adalah : 1. Hubungan Alamat Semua peranti memori memiliki n input alamat yang memilih satu dari 2 n lokasi

Lebih terperinci

BAB X MEMORY. RAM (Random Access Memory) DRAM (Dynamic RAM) SRAM (Static RAM) MOS. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Politeknik Negeri Malang

BAB X MEMORY. RAM (Random Access Memory) DRAM (Dynamic RAM) SRAM (Static RAM) MOS. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Politeknik Negeri Malang BAB X MEMORY Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu : Menjelaskan pengertian penyimpan (memory) data digital. Menjelaskan pengertian dan perbedaan sistem memory RAM dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER Memory Program Memory dan Data Memory Memory yang terdapat pada Mikrokontroler 89C51 dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu program memory (memori program) dan data

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin 4 BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori mengenai perangkatperangkat pendukung baik perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dipergunakan sebagai pengukuran

Lebih terperinci

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id A. Utama Sistem Mikrokomputer Gambar berikut menunjukkan 5 (lima) unit utama dalam

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

Perancangan Serial Stepper

Perancangan Serial Stepper Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom Pri Hadi Wijaya ABSTRAKSI Disini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller TTH2D3 Mikroprosesor Organisasi berkaitan dengan fungsi dan desain bagian-bagian sistem komputer digital yang menerima, menyimpan dan mengolah informasi.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer. Memori Internal

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer. Memori Internal DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Memori Internal 1 9/22/2016 Operasi Sel Memori 1 Tipe Memori Semikonduktor 3 9/22/2016 Dynamic RAM (DRAM) Teknologi RAM dibagi menjadi 2: Dynamic RAM (DRAM)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER FX. Budi Rahardjo Abstrak: Otomatisasi pengepres kantong plastik ini menggunakan mikrokontroler AT89C51 sebagai pengontrol utama. Sistem akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Sun Purwandi 1) Haryanto 1) 1) Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Email:

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK Fatsyahrina Fitriastuti Anselmus Ari Prasetyo Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta Jalan Tentara Rakyat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 ISSN: 1693-6930 113 APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Prastyono Eko Pambudi Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi (ISTA) AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak

Lebih terperinci

PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS

PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS RINGKASAN SKRIPSI Oleh Cia Kim Liang Anhar Purwito Sari Fendy (0300453296) (0300477863) (0300481305) Universitas Bina Nusantara Jakarta 2005 PENGUKURAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya 10 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sensor TGS 2610 2.1.1 Gambaran umum Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram blok sistem secara umum Pada sub bab ini dibahas tentang uraian keseluruhan dari diagram blok sistem. Diagram blok sistem ini diperlihatkan pada gambar 3.1. Sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

Perkembangan Mikroprosesor

Perkembangan Mikroprosesor Perkembangan Mikroprosesor Setiap komputer yang kita gunakan didalamnya pasti terdapat mikroprosesor. Mikroprosesor, dikenal juga dengan sebutan Central Processing Unit (CPU) artinya unit pengolahan pusat.

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Fatsyahrina Fitriastuti dan Anselmus Ari Prasetyo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta

Lebih terperinci

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04 Nama : Zulham.Saptahadi Nim : 10808017 Kelas : 08 Tk 04 Latar Belakang Dalam bidang transportasi masih banyak sekali permasalahan-permasalahan yang sering ditemukan salah satunya di terminal. Banyaknya

Lebih terperinci

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

Pertemuan 10 MEMORI INTERNAL

Pertemuan 10 MEMORI INTERNAL Pertemuan 10 MEMORI INTERNAL I. Pengertian Memori internal adalah memori yang dapat diakses langsung oleh prosesor. Fungsi dari memori utama adalah: Menyimpan data yang berasal dari peranti masukan sampai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu. dua macam memori yang sifatnya berbeda yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu. dua macam memori yang sifatnya berbeda yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras 2.1.1 Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu mikrokomputer CMOS 8 bit dengan daya rendah, kemampuan tinggi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE Oleh : Ovi Nova Astria (04105001) Pembimbing : Didik Tristanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras 2.1.1 Bahasa Assembly MCS-51 Bahasa yang digunakan untuk memprogram IC mikrokontroler AT89S51 adalah bahasa assembly untuk MCS-51. angka 51 merupakan jumlah instruksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL PENERANGAN, PENDINGIN RUANGAN, DAN TELEPON OTOMATIS TERJADWAL BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN SISTEM KONTROL PENERANGAN, PENDINGIN RUANGAN, DAN TELEPON OTOMATIS TERJADWAL BERBASIS MIKROKONTROLER PERANCANGAN SISTEM KONTROL PENERANGAN, PENDINGIN RUANGAN, DAN TELEPON OTOMATIS TERJADWAL BERBASIS MIKROKONTROLER Ratih Puspadini, T. Ahri Bahriun Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan didalam menyelesaikan pembuatan alat elektrostimulator.perencanaan tersebut meliputi dua bagian yaitu perencanaan

Lebih terperinci