EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI DALAM PENDEKATAN PORTOFOLIO
|
|
- Veronika Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI DALAM PENDEKATAN PORTOFOLIO Oleh: Andun Sudijandoko Abstrak Evaluasi adalah istilah yang bukan merupakan hal yang asing bagi setiap guru pendidikan jasmani di sekolah. Bagi seorang guru tentu mengetahui dan sangat menyadari bahwa evaluasi harus selalu dilakukan, agar dapat selalu mengetahui kemajuan belajar siswa. Pelaksanaan evaluasi ini akan dapat dilaksanakan lebih baik, apabila guru sangat memahami akan makna dan fungsi dari sebuah evaluasi tersebut. Sebagai guru mata pelajaran pendidikan jasmani, mendapatkan manfaat yang sangat banyak disaat para guru tersebut melaksanakan evaluasi secara baik, manfaat tersebut antara lain: (1) Evaluasi memungkinkan guru lebih terampil dan cermat dalam menafsirkan kemajuan hasil belajar siswa. (2) Evaluasi akan memberi umpan balik bagi keberhasilan suatu program. (3) Evaluasi akan meningkatkan pengakuan pihak luar terhadap manfaat Pendidikan Jasmani. (4) Evaluasi dapat dijadikan ukuran keberhasilan guru dalam mengajar (PBM). Evaluasi dalam pendekatan portofolio, adalah kumpulan hasil kerja siswa untuk suatu tujuan tertentu, yang menggambarkan upaya, kemajuan, dan prestasi siswa dalam bidang tertentu. Proses pengumpulan harus melibatkan partisipasi siswa, terutama dalam menentukan materi, petunjuk pemilihan, kriteria penilaian dan bukti-bukti refleksi diri siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar kerja, laporan siswa, karya siswa dan lain-lain. Aspek yang dinilai sebaiknya mencerminkan aspek pengetahuan, aspek kebugaran siswa, prestasi kecabangan (Bukan teknik dasar dan prestasi olahraga). Aspek-aspek ini dijabarkan dalam indikator penilaian. Kata Kunci: Evaluasi pendidikan jasmani dalam pendekatan portofolio 1. Kedudukan dan Prinsip Dasar Evaluasi a. Kedudukan Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) Peningkatan mutu proses belajar mengajar (PBM) merupakan problematik yang sangat penting dalam pendidikan jasmani di sekolah. Istilah belajar, lebih sering menitikberatkan atau menekankan pada aktivitas siswa, sedangkan istilah mengajar, lebih menekankan pada aktivitas guru. Namun titik sentral proses belajar mengajar adalah siswa belajar. *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 1
2 Tujuan mengajar pada dasarnya adalah mendorong siswa agar belajar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tindaklah mengherankan apabila seluruh aktivitas yang berlangsung dalam proses belajar mengajar kesemuanya dipusatkan untuk memacu siswa untuk belajar. Sebagai pengajar, seorang guru sering ditanya, berhasil tidaknya yang diajarkan tersebut...?, dan apa yang telah diperoleh siswa...?. Untuk mendapat jawabannya diharapkan memuaskan. Untuk itu diperlukan evaluasi yang benar dengan jalan mencari informasi yang akurat, hal ini akan dijawab lewat evaluasi yang benar. Kalau melihat persoaalan di atas maka evaluasi harus diselenggarakan, tanpa evaluasi semua pernyataan tersebut di atas akan dapat di jawab dengan memuaskan. Karena itu: Evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan (integral) dari suatu proses belajar mengajar, evaluasi berfungsi sebagai salah satu cara untuk memantau perkembangan belajar dan mengetahui seberapa jauh tujuan pengajaran dapat dicapai oleh siswa. MATERI PELAJARAN TUJUAN PBM AKTIVITAS BELAJAR EVALUASI Gb. Kedudukan Evaluasi dalam PBM b. Prinsip Dasar Pelaksanaan Evaluasi Penjas *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 2
3 Agar evaluasi dapat memenuhi fungsinya untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar, penyelenggaraan evaluasi harus mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai berikut: (1) Proses pengumpulan data dilakukan melalui kerjasama secara alami Untuk meningkatkan aktivitas belajar dan memotivasi siswa, hindarkanlah penggunaan standar yang baku, atau perbandingan dengan teman. Lakukanlah kerjasama antara guru dengan siswa secara individu dengan motivasi yang tinggi pada siswa. (2) Proses pengumpulan data dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan Bukti kemajuan hasil belajar siswa, ada yang secara langsung dilihat hasilnya dalam tempo singkat, atau program panjang. Kemajuan siswa harus didokumentasikan guna mengontrol peningkatannya. Proses pengumpulan data tidak hanya sekali, karena tidak cocok untuk melihat kemajuan siswa. (3) Data yang dihimpun meliputi berbagai aspek Tiga aspek yang dominan adalah: Kemampuan belajar, motivasi, dan proses belajar. Ini adalah hal yang paling dominan. Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasi tentang: (1) apa yang diketahui oleh siswa (pengetahuan), (2) apa yang dirasakan dan bagaimana perasaan siswa terhadap pelajrannya (sikap), (3) kemampuan yang diperoleh (produk), (4) usaha yang dilakukan oleh siswa (proses) (4) Laporan kemajuan belajar dibuat sebagai laporan kepada orang tua Laporan kemajuan siswa tidak hanya diketahui guru saja namun sekolah dan siswanya, bahkan orang tua sebagai laporan perkembangan belajar keberhasilan belajar anaknya. 2. Istilah dalam Evaluasi *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 3
4 Beberapa istilah pokok dalam evaluasi antara lain: a. Instrumen Instrumen, adalah alat untuk memperoleh informasi. Instrumen banyak ragamnya hal ini sesuai dengan jenis informasi yang akan dikumpulkan. Yang terpenting instrument tersebut adalah sahih, Contoh: Kalau ingin mengetahui ukuran panjang maka instrumennya meteran. Banyak digunakan instrumen dalam pembelajaran antara lain: tes, pedoman observasi, daftar cek, wawancara, angket, dan sebagainya. b. Tes dan Pengukuran Tes adalah alat untuk mendapatkan informasi berupa sifat suatu objek atau manusia, (contoh: prestasi belajar). Pengukuran, adalah proses penggunaan informasi yang diperoleh lewat pengukuran yang berbentuk skor, berdasarkan skor inilah guru dapat menafsirkan kemajuan belajar. c. Asesmen (Assessment) Asesmen adalah proses pengumpulan informasi dan mempunyai fungsi untuk membantu siswa dalam belajarnya, bukan hanya sekedar pengumpulan informasi untuk keperluan penilaian. Data ini dapat secara langsung sebagai umpan balik bagi perbaikan siswa atau perbaikan/peningkatan pembelajaran, hal ini lebih bersifat alamiah (tidak dilaksanakan secara resmi) dan tidak perlu merasa pusing dengan pengukuran, karena keduanya mengandung pengertian yang sama. d. Asesmen Otentik dan Alternatif Asesmen otentik adalah manakala siswa mendemonstrasikan prilaku yang diharapkan dalam situasi nyata, misalnya bermain sepak bola dengan temantemannya. Hal ini guru dapat menghimpun informasi: (1) bagaimana penerapan pengetahuan dan keterampilan pada situasi nyata melakukan aktivitas fisik atau olahraga (2) Bagaimana penerapan konsep kerja sama dan dan teknik menendang dalam situasi nyata barmain bola, dan sebagainya. Asesmen alternatif, hal ini menuntut siswa untuk berfikir lebih tinggi, misalnya, keterampilan memecahkan masalah dan pembuatan keputusan, siswa *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 4
5 dituntut mendemonstrasikan perilaku, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dalam situasi dan kondisi terkendali. e. Penentuan Nilai (Grading) Penentuan Nilai (Grading), adalah proses nilai terhadap informasi yang diperoleh melalui asesmen dan pengukuran berbentuk skor. Skor tidak akan berarti kalau tidak diberi pemaknaan. Contoh: Ali mendapat skor 75, karena rentang niali 1-100, maka skor Ali Evaluasi Pendidikan Jasmani dalam pendekatan Portofolio a. Pengertian Portofolio Portofolio, adalah kumpulan hasil kerja siswa untuk suatu tujuan tertentu, yang menggambarkan upaya, kemajuan, dan prestasi siswa dalam bidang tertentu. Proses pengumpulan harus melibatkan partisipasi siswa, terutama dalam menentukan materi, petunjuk pemilihan, kriteria penilaian dan bukti-bukti refleksi diri siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar kerja, laporan siswa, karya siswa dan lain-lain. Aspek yang dinilai sebaiknya mencerminkan aspek pengetahuan, aspek kebugaran siswa, prestasi kecabangan (Bukan teknik dasar dan prestasi olahraga). Aspek-aspek ini dijabarkan dalam indikator penilaian. Kumpulan karya siswa yang mencerminkan tingkat keberhasilan belajar tersebut mempunyai sifat: (1) Subjek khusus (misalnya penjas saja) atau koleksi karya siswa dari subjek (semua bidang studi). (2) Periode tertentu (misalnya satu tengah semester, semester, atau satu tahun), atau secara keseluruhan selama siswa menempuh pendidikan pada sekolah tersebut. (3) Karya siswa secara individu atau secara keseluruhan Portofolio dapat diklasifikasikan kedalam: (1) portofolio karya, adalah berisikan informasi penting tentang hasil belajar siswa sehari-hari. (2) Portofolio kumulatif/keseluruhan, adalah koleksi karya yang mencerminkan perkembangan belajar siswa dari setiap tahun pada seluruh bidang studi, termasuk pendidikan jasmani. b. Pelaksanaan Penilaian Portofolio *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 5
6 Salah satu cara yang disarankan adalah melalui pengamatan/observasi tentang kemampuan siswa selama pembelajaran. Kegiatan yang diobservasi dirangkum berdasarkan indikator tiap-tiap kompetensi, Pengamatan dilakukan untuk setiap pertemuan. Alat pengamatan menggunakan lembar check list berisi daftar kegiatan yang dijabarkan dari indikator sesuai kompetensi yang dicapai. (1) Aspek Yang Dinilai Dalam Portopolio Aspek yang dinilai sebaiknya mencerminkan aspek pengetahuan, aspek kebugaran siswa, prestasi kecabangan (Bukan teknik dasar dan prestasi olahraga). Aspek-aspek ini dijabarkan dalam indikator penilaian. Kompetensi dan indikator dapat dilihat dalam Silabus dan atau guru dapat merumuskan sendiri, diresmikan dengan kondisi dan situasi (konteks) siswa dan sekolah. (2) Cara Mencari Nilai Akhir ( NA ): (a) Amati proses belajar siswa untuk setiap pertemuan dengan format 1. (b) Lakukan rekapitulasi pencapaian perkembangan hasil belajar siswa dalam periode tertentu (misalkan tiap 3 bulan, atau 1 semester) (c) Hitunglah tabel jumlah indikator tiap-tiap pertemuan pada kurun waktu rekap yang sudah ditentukan. (d) Lakukanlah justifikasi dengan menghitung bobot pencapaian perkembangan belajar siswa didasarkan hasil rekapitulasi untuk memfasilitasi pelaporan hasil belajar siswa kuantitatif (raport). (e) Rumus untuk pembobotan sebagai berikut: Pembobotan: A- bobot 4 B- bobot 3 C- bobot 2 D- bobot 1 Masukan pada rumus sebagai berikut ( untuk melihat hasil akhir). Ni x Bobot NA = x 100 *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 6
7 Qi x Bobot A Contoh pengisian ini lihat di lampiran, dengan penjelasan N dan x bisa diisi A, B, atau D. Contoh Format Penilaian Portofolio Format penilaian terdiri dari dua format yaitu: 1. Format amatan proses untuk setiap kali pertemuan dan 2. Format rekapitulasi digunakan untuk melihat perkembangan pencapaian kinerja siswa dan sebagai rumusan hasil belajar penjas. FORMAT PENILAIAN PROSES MATA PELAJARAN PENJAS (SETIAP TATAP MUKA) 1. Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani 2. Kelas : III 3. Semester : I (Satu) 4. Kompetensi Dasar : Materi Pokok : Indikator : No Nama Siswa Indikator I Indikator II Indikator III dst. Jumlah A B C D A B C D A B C D 1 Hasan V V 2 Tutik V V V 3 Endang Bardiati V V V 4 Siti sholekhah V V V 5 Rohimah V V V 6 Antok Sumarto V V V 7 Abdul Rachman V V V 8 Hendric Kusuma V V V 9 Suroto V V V 10 Abillilah V V V dst Catatan: 1. Kompetensi Dasar materi pokok dan indikator lihat GBPP 2. Dapat dikembangkan oleh guru 3. Makna simbul: *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 7
8 A = Sangat dapat/exellent B = Dapat melakukan C = Kurang dapat melakukan D = Tidak dapat melakukan Perhatian: Jumlah pencapaian indikator sebagai simbul hasil belajar siswa untuk mengantisipasi transfer pencapaian prestasi penjas selama kuantitatif, sesuai permintaan system pelaporan hasil belajar (raport) Sistem yang benar pelaporan hasil belajar melalui portofolio adalah dengan mendiskripsikan perkembangan kemampuan siswa, bukan dengan angka (standart) Contoh Pengisisan Format Rekapitulasi FORMAT REKAPITULASI NILAI AKHIR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (SETIAP SATU SEMESTER) 1. Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani 2. Tiap : Semester 3. Jumlah tatap muka 1 semester : 4. Jumlah indikator 1 semester : No Nama Siswa Jumlah indikator dari Prestasi/perkembangan siswa aspek penjas makna simbul Bobot Nilai A B C D Ax4 Bx3 Cx2 Dx1 akhir 1 Hasan Tutik Endang Bardiati Siti sholekhah Rohimah Antok Sumarto Abdul Rachman Hendric Kusuma Suroto Abillilah dst a. Pembobotan skor: A = bobot 4 *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 8
9 B = bobot 3 C = bobot 2 D = bobot 1 b. Rumus nilai akhir (NA) = Ai x Bobot A NA = x 100 Qi x Bobot A Keterangan: Ai = Jumlah nilai individual selama 1 kali pertemuan Qi = Jumlah indikator selama 1 kali pertemuan Untuk rumus nilai akhir B (NA) = Bi x Bobot B NA = x 100 Qi x Bobot A Demikian pula untuk nilai c rumusnya, pembilang diganti C x bobot C penyebutnya tetap, dan D seperti itu juga. Diskripsi / rincian nilai akhir: 1). Jumlah nilai x bobot Contoh nilai akhir siswa: Hasan Nilai kali bobot: Nilai A: 16 x 4 = 64 Nilai B: 10 x 3 = 30 Nilai C: 18 x 2 = 36 Nilai D: 4 x 1 = 4 2). Karena setiap indikator pada setiap pertemuan harus dinilai dengan A, B, C, dan D, maka jumlah nilai A, B, C, dan D yang diperoleh setiap siswa sama dengan jumlah seluruh indikator atau = Qi. Dalam data nilai Hasan di atas maka: Qi = = 48. *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 9
10 Jadi : Qi x bobot A = 48 x 4 = Simpulan Pada uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa pentingnya evaluasi, guna memantau kemajuan dan pencapaian tujuan belajar siswa. Demikian pula para guruguru pendidikan jasmani juga telah menyadari, hal ini terlihat pada setiap laporan dari penetapan nilai-nilai pelajaran pendidikan jasmani. Pentingnya evaluasi, tidak hanya pada penetapan nilai saja, namun bisa dilihat dari sisi evaluasi, dan sisi manfaatnya. Manfaat evaluasi itu antara lain: a. Evaluasi memungkinkan guru lebih terampil dan cermat dalam menafsirkan kemajuan hasil belajar siswa. b. Evaluasi akan memberi umpan balik bagi keberhasilan suatu program c. Evaluasi akan meningkatkan pengakuan pihak luar terhadap manfaat Pendidikan Jasmani d. Evaluasi dapat dijadikan ukuran keberhasilan guru dalam mengajar (PBM). Evaluasi dengan pendekatan portofolio pada pendidikan jasmani lebih sesuai, karena evaluasi pendidikan jasmani guru dituntut untuk melakukan pengamatan terhadap siswa melalui proses pembelajaran secara terus menerus, sehingga melalui portofolio dalam menentukan nilai akhir siswa akan menghasilkan secara maksimal berdasarkan kompetensi yang dimiliki siswa tersebut. Daftar Rujukan: Burton, Allen W dan Miller, Daryl E Kinetics. Movement Skill Assessment, Human *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 10
11 Schiemer, Susan Assessment Strategies For Elemantary Physical Education, Human Kinetics. Smith, Timothy K Authentic Assessment: Using a Portofolio Card In Physical Education, Journal of Physical Education, Recreation, and Dance, 68 (4), Suherman, A Evaluasi Pendidikan Jasmani, Jakarta, DIKDASMEN DEPDIKNAS. Walsh, W. Bruce, dan Betz, Nancy E., (1990), Test and Assessment, Two Edition, The Ohio State University. *) Staf Pengajar Prodi IKOR-FIK-UNESA 11
Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia
PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Penilaian pendidikan adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik. Hasil
Lebih terperinciSOAL UJIAN AKHIR EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI. a) Buatlah suatu norma hasil tes dengan lima kategori nilai (A,B,C,D, dan E).
SOAL UJIAN AKHIR EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI 1. Bila dari hasil penghitungan terhadap 100 orang siswa tentang tingkat kebugaran jasmaninya, diperoleh nilai rata-rata tes sebesar 60 dan simpangan bakunya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TES PENGUKURAN DAN EVALUASI OLAHRAGA
Fakultas Program Studi Mata Kuliah FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN SILABUS : Ilmu Keolahragaan : IKORA Kode Mata Kuliah : S0R 224 Jumlah SKS Semester : 7 Mata Kuliah Prasyarat & Kode : - : Tes Pengukuran dan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) secara sistematis, faktual
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1) Lokasi Penelitian Hal yang menjadi perhatian pada setiap pelaksanaan kegiatan penelitian adalah data, melalui data akan dapat dinyatakan
Lebih terperinciSILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR. 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304
SILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304 Jumlah sks : 2 sks Semester : VI Program studi : PJKR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September
Lebih terperinciTUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA
TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA PENILAIAN PEMBELAJARAN Disusun Oleh: KELOMPOK 1 Riza Gustia (A1C109020) Janharlen P (A1C109044) Zunarta Yahya (A1C109027) Widi Purwa W (A1C109030) Dewi
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciBandung, 23 Oktober 2009
Bandung, 23 Oktober 2009 PENILAIAN KELAS Konsep dasar Teknik Penilaian Konsep Dasar Penilaian Kelas Pengertian Penilaian Kelas Manfaat Penilaian Kelas Fungsi Penilaian Kelas Prinsip-prinsip Penilaian Kelas
Lebih terperinciPenilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus
Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes Oleh : Tomoliyus FIK UNY Abstrak Diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) penjasorkes di sekolah hendaknya dipahami tidak hanya sekedar penyesuaian
Lebih terperinciRANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR HALAMAN 1/29 HAKIKAT PENILAIAN Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Permainan bola basket merupakan salah satu jenis cabang olahraga yang paling populer di dunia dan sebagai bagian dari materi pembelajaran Penjasorkes di sekolah.
Lebih terperinciprilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam berbagai bidang kehidupan dewasa ini semakin ketat, yang menuntut manusia untuk bisa menjadi yang terbaik dalam persaingan ini supaya dapat
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENILAI (MENGEVALUASI)
KETERAMPILAN MENILAI (MENGEVALUASI) Dra. Titik Harsiati, M.Pd 1. Pengertian dan Karakteristik Penilaian dalam Paradigma Konstruktivisme Seiring dengan perkembangan belajar yang berorientasi pada pendekatan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENOLAK PADA TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING SISWA KELAS X-1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERMAIN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciSILABI MATA KULIAH. A. Identitas Mata Kuliah. Nama Mata Kuliah : Bermain Kode Mata Kuliah : PNJ 203. Program Studi : PJKR Prasyarat : -
SILABI MATA KULIAH A. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Kode Mata Kuliah : PNJ 203 Jumlah SKS : 2 SKS (Teori) Program Studi : PJKR Prasyarat : - Semester : I (Ganjil) Pengampu : A.M. Bandi Utama,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru
Lebih terperinciEVALUASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ENCEP KUSUMAH
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ENCEP KUSUMAH PENDAHULUAN Hal yang harus diperhatikan dalammenerapkan standar kompetensi dalam penilaian adalah mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan
Lebih terperinciStruktur Kurikulum..
KETENTUAN- KETENTUAN PENILAIAN PEMBELAJARAN Oleh : Amat Jaedun Program Pascasarjana UNY Struktur Kurikulum.. Struktur kurikulum KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (termasuk SMK) meliputi 5
Lebih terperinciZANUAR BUDIANTO K
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (penjasorkes) adalah bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan
Lebih terperinciAUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS
AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan teknik tes dan non-tes. Dalam teknik tes misalnya pemberian beberapa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian pembelajaran perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan yang mencakup penilaian terhadap proses belajar dan penilaian terhadap hasil belajar.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK Rasken Karo-Karo Guru SMP Neheru 1 Patumbak Surel: Yoanastephani1@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dinamakan Class Action Research. PTK merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA SD MUHAMMADIYAH I MALANG
Ribut W.E., Arif B.W., Penerapan Alat Penilaian Berbasis Kompetensi Pembelajaran PENERAPAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA SD MUHAMMADIYAH I MALANG Ribut W.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based. menuntut siswa untuk menerapkan langsung konsep yang di dapat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan kurikulum dari kurikulum berbasis isi (content based curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based curriculum) berdampak pada perubahan orientasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di MTs. Nurul Bahri
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di MTs. Nurul Bahri Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango
Lebih terperinciMODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm. 33-40 PEMANFAATAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Hasil belajar dapat dikelompokkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
13 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu Penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
Lebih terperinciMEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP
MEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP LATAR BELAKANG BSNP SECARA FILOSOFIS: - PROSES PEND PROSES MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA MENJADI KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN TTT. SISWA SIPERLAKUKAN DAN DINILAI SEC. ADIL tidak
Lebih terperinciJURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 JURNAL OLEH YENI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian ini adalah mencari jalan keluar bagi metode yang tepat untuk meningkatkan
Lebih terperinciPemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan
Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan Alkhafi Maas Siregar 1 dan Rahmansyah 2 1. Jurusan Fisika FMIPA Unimed dan 2. Jurusan Fisika FMIPA Unimed Jln.
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciNaskahPJOK 2014 MATERI PENDAMPINGAN IMPLEMENTAS KURIKULUM 2013 DIKMEN
1 PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA & KESEHATAN A. Pemahaman Kompetensi Keterkaitan SKL, KI dan KD sebagai berikut: 1. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang harus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat Bandar Lampung. b. Waktu Penelitian Waktu dilaksanakan pada
Lebih terperinciPENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA
ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Novri Gazali Universitas Islam Riau novri.gazali@edu.uir.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
Lebih terperinciC. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI
C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI 1. Analisis Hasil Pelaksanaan Program PPL Kemampuan guru dalam menguasai materi dan metode penyampaian merupakan hal terpenting dalam proses belajar mengajar
Lebih terperinciPengembangan Silabus dan Penilaian Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Atas 1
Pengembangan Silabus dan Penilaian Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Atas 1 Oleh Wawan S. Suherman 2 A. Pendahuluan Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan pada umumnya proses pembelajarannya melalui aktivitas jasmani. Pendidikan Jasmani merupakan alat pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD N Kasepuhan 01, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang dilakukan untuk meningkatkan kesegaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan
27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri
Lebih terperinciSILABUS TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA JK 512 / 2 SKS
SILABUS TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA JK 512 / 2 SKS Oleh Drs.Mudjihartono,M.Pd Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENGARUH TEKNIK PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Rika Sukmawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang rikasukma75@yahoo.com Abstrak Penilaian dapat menghasilkan
Lebih terperinciTUJUAN ASESMEN ALTERNATIF
1 TUJUAN ASESMEN ALTERNATIF Merupakan upaya memperbaiki dan melengkapi tes baku sehingga penilaian hasil belajar tidak hanya berhubungan dengan hasil akhir tetapi merupakan bagian penting dlm proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu jenis tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. PTK merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengunaan metode penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti. Metode penelitian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran 2. Subjek Penelitian Subjek dalam
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk
39 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asesmen 1. Definisi asesmen Menurut Phelps dkk (1997), asesmen merupakan masalah penting bagi pendidik kimia. Dalam rangka untuk membuat perubahan nyata di ruang kelas kimia, yang
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 951-956 Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan suatu keterampilan pada siswa yaitu model pembelajaran langsung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) MELALUI STRATEGI PROBLEM SOLVING
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) MELALUI STRATEGI PROBLEM SOLVING Saeful Bahri SMP Negeri 14 Balikpapan, Jl. Kutilang Kelurahan Gunung Bahagia,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2013/ 2014. Subjek yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH
Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang
III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk
Lebih terperinciDocument Title KATA PENGANTAR
Document Title Page 1 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan
Lebih terperinciMINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI
Minat Siswa Kelas VIII SMP N 4 Ngaglik.. (Galih Lian p) 1 MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI Oleh : Galih Lian Prasetya, Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan
Lebih terperinciPENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA
PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA Departemen Pendidikan Nasional LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) Setiap akhir semester, guru menelaah hasil pencapaian belajar setiap peserta didik (semua
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asesmen dan Asesmen Kinerja Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi,
Lebih terperinciUniversitasSyiah Kuala Vol. 3 No.3, April 2015, hal ISSN:
15 UniversitasSyiah Kuala Vol. 3 No.3, April 2016, hal 15 20 PELAKSANAAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR FAVORITDI KOTA BANDA ACEH TAHUN 2009 Bachtiar, M. Nasir Yusuf (Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciantara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali
A. Arti Penilaian Istilah pengukuran, penilaian, dan evaluasi, seringkali digunakan dalam dunia pendidikan. Ketiga kata tersebut memiliki persamaan, perbedaan, ataupun hubungan antara ketiganya. Untuk
Lebih terperincidalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka
BAB I PENDAHULUAN Kualitas penilaian terhadap hasil belajar peserta didik sangat ditentukan oleh seberapa baik persiapan dan pelaksanaannya. Untuk membantu guru dalam menyusun instrumen penilaian hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang penulis laksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research/CAR) yang sudah dipaparkan di BAB II. Adapun
Lebih terperincisama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.
Pengaruh Kondisi Fisik Dan AgresivitasTerhadap Performance Olahragawan Pada Pertandingan Karate Nomor Kumite A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan cabang olahraga beladiri yang mempertandingkan dua
Lebih terperinciPeta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai
Peta Konsep Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai Perbandingan antara kompetensi dengan hasil yang telah dicapai Informasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Tujuan operasional pada penelitian ini adalah ingin menerapkan model pembelajaran Peer Teaching dalam pembelajaran aktivitas permainan bolavoli
Lebih terperinciDraft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA
Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB II PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester II kelas A Fakultas Hukum UR.
BAB II PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN 1. Setting Penelitian Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester II kelas A Fakultas Hukum UR. 2. Sasaran Penelitian Meningkatnya pemahaman konsep dan meningkatnya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Deni Achmad Adib SMP N 1 Welahan Jepara
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Deni Achmad Adib SMP N 1 Welahan Jepara denifik@gmail.com Abstrak Pengembangan instrumen penilaian otentik keterampilan dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Keterampilan Membaca Jenis penelitian yang di gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan
Lebih terperinciPENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK
PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 1 Desember 2016 Penilaian Pembelajaran Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: prinsip penilaian; teknik dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1) Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih menggunakan penelitian kualitatif sesuai dengan pendapat Strauss dan Corbin (Basrowi&
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS IX-A SMP NEGERI 3 SUBANG
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS IX-A SMP NEGERI 3 SUBANG Maryani, S.Pd SMP Negeri 3 Subang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciInstructional Design
TUGAS INDIVIDU Instructional Design Dosen Pembimbing: Drs. SUHANTO KASTAREDJA, M.Pd. Oleh : Dicky Putri Diharja (12-530-0009) E class/ 2012 FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION ENGLISH DEPARTMENT
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di
Lebih terperinci1. Pendahuluan Perkenalan Aturan dan tata tertib perkuliahan
SILABUS MATA KULIAH Fakultas : Ilmu Keolahragaan Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi Nama Mata Kuliah : Pedidikan Jasmani Adaptif Kode Mata Kuliah : Jumlah SKS : 2 SKS (Teori 1 SKS Praktek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran jasmani, pembinaan gerakan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kesegaran dan penampilan puncak atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. O X O Pretes Perlakuan Postes
A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan tipe weak experiment. Penerapan penggunaan asesmen portofolio
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah melalui metode kualitatif. Penelitian dengan metode kualitatif ialah penelitian dimana data yang dikumpulkan
Lebih terperinci