BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 54 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penelitian Hukum Penelitian merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu research, yang berasal dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Dengan demikian, penelitian berarti mencari kembali. Yang dicari dalam suatu penelitian adalah pengetahuan yang benar, di mana pengetahuan yang benar ini nantinya dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan atau ketidaktahuan tertentu. Suatu penelitian secara ilmiah dilakukan untuk menyalurkan hasrat ingin tahu yang telah mencapai taraf ilmiah, yang disertai suatu keyakinan bahwa setiap gejala akan ditelaah dan dicari hubungan sebab akibatnya atau kecenderungan-kecenderungan yang timbul. 97 Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu usaha untuk menganalisa serta mengadakan konstruksi secara metodologis, sistematis dan konsisten. Penelitian merupakan sarana yang digunakan untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan. 98 Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya. Selain itu, juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan. 99 Sebelum melakukan penelitian hukum, perlu dipahami ruang lingkup disiplin hukum. Disiplin hukum adalah suatu sistem ajaran tentang hukum sebagai norma yaitu sesuatu yang dicita-citakan dan sebagai kenyataan atau sikap tindak. Disiplin 97 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2007), hal Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), hal Ibid., hal. 43.

2 55 hukum dapat dibedakan dalam dua segi yaitu segi umum dan segi khusus. Segi umum terdiri dari: 100 1) Ilmu hukum: a. Dogmatik hukum meliputi: i. Ilmu tentang kaidah hukum (normwissenchaft), mencakup: a) Perumusan kaedah hukum b) Kaedah hukum abstrak dan kaedah hukum konkrit c) Isi dan sifat kaedah hukum d) Esensi kaedah hukum e) Tugas atau kegunaan kaedah hukum f) Pernyataan dan tanda pernyataan kaedah hukum g) Penyimpangan terhadap kaedah hukum h) Keberlakuan kaedah hukum ii. Ilmu tentang pengertian pokok hukum (begriffenwissenchaft), mencakup: a) Masyarakat hukum b) Subyek hukum c) Hak dan kewajiban d) Peristiwa hukum e) Hubungan hukum f) Obyek hukum b. Ilmu tentang kenyataan hukum (tatsachenwissenchaft) Menurut Soerjono Soekanto, ilmu tentang kenyataan hukum bersifat teoritis empiris, pengungkapannya terikat pada metode induktif logis. Termasuk di dalamnya adalah sosiologi hukum, antropologi hukum, psikologi hukum, perbandingan hukum, dan sejarah hukum. Dogmatik hukum merupakan pedoman dalam 100 Sri Mamuji, et al., Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum, 2005), hal. 6-8.

3 56 mempelajari hukum, sedangkan ilmu tentang kenyataan hukum merupakan cakrawala dalam mepelajari hukum. 2) Filsafat hukum Filsafat hukum diperlukan agar dalam mempelajari hukum pemikiran seseorang tidak dangkal. Filsafat hukum bersifat etis spekulatif dan menggunakan metode kritis analitis. 3) Politik hukum Politik hukum bersifat praktis fungsional dengan metode penguraian teleologis konstruktif. Segi khusus terdiri dari: 1. Sejarah Tata Hukum 2. Sistem Tata Hukum, terdiri dari a) Hukum Negara b) Hukum Pribadi c) Hukum Harta Kekayaan d) Hukum Keluarga e) Hukum Waris f) Hukum Pidana 3. Teknologi hukum atau keterampilan hukum 3.2. Jenis-Jenis Penelitian Hukum Berdasarkan disiplin hukum yang mempunyai ruang lingkup begitu luas, seorang peneliti dapat memilih jenis penelitian sebagai berikut: Penelitian normatif Penelitian normatif merupakan penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. 102 Penelitian hukum normatif disebut juga penelitian hukum doktrinal. Pada penelitian hukum jenis 101 Ibid., hal Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003), hal. 13.

4 57 ini, seringkali hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (law in books) atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas. 103 Penelitian ini merupakan: a. Penelitian menarik asas hukum, dimana dilakukan terhadap hukum positif tertulis maupun tidak tertulis. Penelitian ini dapat digunakan untuk menarik asas-asas hukum dalam menafsirkan peraturan perundang-undangan. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan untuk mencari asas hukum yang dirumuskan baik secara tersirat maupun tersurat. b. Penelitian sistematik hukum, dimana dilakukan terhadap pengertian dasar sistematik hukum yang meliputi subyek hukum, hak dan kewajiban, peristiwa hukum, hubungan hukum, maupun obyek hukum. c. Penelitian taraf sinkronisasi peraturan perundang-undangan yang dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Secara vertikal, disini yang dianalisa adalah peraturan perundang-undangan yang derajatnya berbeda yang mengatur bidang yang sama. 2) Secara horizontal, dimana yang dianalisa adalah peraturan perundang-undangan yang sama derajat dan mengatur bidang yang sama. d. Penelitian perbandingan hukum, di mana dilakukan terhadap berbagai sistem hukum yang berlaku di masyarakat. e. Penelitian sejarah hukum, di mana dilakukan dengan menganalisa peristiwa hukum secara kronologis dan melihat hubungannya dengan gejala sosial yang ada. 103 Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. RajaGarafindo Persada, 2006), hal. 118.

5 58 2. Penelitian empiris (socio-legal) Dalam penelitian empiris, hal yang diteliti terutama adalah data primer. 104 Penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut: a. Identifikasi hukum tidak tertulis Ruang lingkup penelitian ini adalah norma hukum adat yang berlaku dalam masyarakat dan norma hukum yang tidak tertulis lainnya. b. Efektivitas hukum Kajian penelitian ini meliputi pengetahuan masyarakat, kesadaran masyarakat dan penerapan hukum dalam masyarakat. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hukum normatif. Hal ini disebabkan penulis menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai data utama untuk menganalisis kasus dalam penyusunan skripsi ini. Wawancara yang penulis lakukan hanyalah untuk memperkuat analisis penulis dan bukanlah sebagai data utama dalam penyusunan skripsi ini. Selain itu, dalam melakukan penelitian hukum dalam penulisan skripsi ini, penulis juga tidak melakukan penelitian lapangan dengan meneliti norma hukum adat maupun norma hukum tidak tertulis lainnya. Penulis juga tidak menggunakan pengetahuan, kesadaran dan penerapan hukum dalam masyarakat Pendekatan dalam Penelitian Hukum Ada 2 pendekatan dalam sebuah penelitian, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejalagejala yan mempunyai karakteristik tertentu dalam kehidupan manusia yang dinamakan variabel. Dalam pendekatan ini, variabel-variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang obyektif. Sasaran kajian pendekatan kuantitatif adalah gejala-gejala yang ada dalam kehidupan manusia itu tidak terbatas banyaknya dan tidak terbatas pula kemungkinan-kemungkinan variasi dan tingkatannya, maka diperlukan pengetahuan statistik (berupa angka-angka). 105 Penelitian kuantitatif 104 Ibid, hal Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hal

6 59 mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan presentase, ratarata dan perhitungan statistik lainnya. 106 Contoh penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya menggunakan kuisioner dan statistik. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola yang dianalisis gejala-gejala sosial budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku. 107 Penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. 108 Contoh penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengamatan dan studi kasus. 109 Oleh karena skripsi ini merupakan studi kasus terhadap penawaran umum P.T. Bayan Resources, Tbk., maka sebelum menentukan pendekatan apa yang digunakan dalam penelitian skripsi ini, penulis akan menguraikan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan studi kasus. Studi kasus merupakan suatu gambaran hasil penelitian yang mendalam dan lengkap sehingga dalam informasi yang disampaikannya tampak hidup sebagaimana adanya. Bersifat grounded atau berpijak betul-betul sesuai kenyataan yang ada, sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Studi kasus bercorak holistik, artinya saling berhubungan, sehingga merupakan satu kesatuan. Penelitian dengan studi kasus menyajikan informasi yang terfokus dan berisikan pernyataan-pernyataan yang terfokus dan disajikan dengan bahasa biasa bukan dengan bahasa teknis 110 (berupa angka-angka). Dari uraian ini, maka terlihat bahwa penelitian dalam skripsi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif (karena tidak menggunakan angka-angka). 106 Soejono dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian : Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal Burhan Ashshofa, op.cit., hal Soejono dan H. Abdurrahman, op.cit., hal Burhan Ashshofa,op.cit., hal Ibid.,

7 Data dalam Penelitian Hukum Sebuah penelitian harus menggunakan data. 111 Data merupakan bentuk jamak dari datum (bahasa Latin). Jika dilihat dari tempat diperolehnya, ada dua jenis data yaitu: Data primer Data yang diperoleh langsung dari masyarakat. Data ini didapat dari sumber pertama dari individu atau perseorangan. Misalnya adalah hasil wawancara atau hasil pengisian kuisoner Data sekunder Data yang diperoleh dari kepustakaan. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. 114 Kegunaan data sekunder adalah untuk mencari data awal/informasi, mendapatkan landasan teori/landasan hukum, mendapatkan batasan/definisi/arti suatu istilah. 115 Data sekunder dapat dikategorikan menjadi dua kelompok: Data sekunder yang bersifat pribadi, contohnya adalah dokumen pribadi atau data pribadi yang disimpan di lembaga di mana seseorang bekerja atau pernah bekerja. 2. Data sekunder yang bersifat publik, contohnya adalah data arsip, data resmi instansi pemerintah atau data lain yang dipublikasikan. Manheim membedakan jenis data berdasarkan tingkat kepercayaan peneliti terhadap data bukan dilihat dari sumber diperolehnya suatu data, yaitu: 1. First level data, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara 111 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hal Sri Mamuji, et al., op.cit., hal Husein Umar, op.cit., hal Ibid., 115 Burhan Ashshofa, op.cit., hal Sri Mamuji, et al., op.cit., hal. 31.

8 61 2. Second level data, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan 3. Third level data, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dicatat Dalam melaksanakan penelitian terdapat tiga alat pengumpulan data yaitu studi dokumen, pengamatan, dan wawancara. Dalam hal ini untuk menentukan alat mana yang hendak digunakan dalam suatu penelitian, peneliti harus memperhatikan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dilaksanakannya. Studi dokumen dapat dilaksanakan secara mandiri atau digabungkan dengan alat yang lain Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan studi dokumen/studi pustaka dari bahan-bahan pustaka. 118 Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan studi dokumen adalah dengan melakukan analisa isi (content analysis). Content analysis adalah teknik untuk menganalisa tulisan atau dokumen dengan cara mengidentifikasi secara sistematik ciri atau karakter dan pesan atau maksud yang terkandung dalam tulisan atau dokumen suatu dokumen Ada beberapa sumber untuk mendapatkan data sekunder, yaitu: 1. Bahan pustaka dalam bidang non hukum, adalah sebagai berikut: a. Sumber primer (primary sources), merupakan dokumen yang berisi pengetahuan ilmiah atau fakta yang diketahui ataupun tentang ide. Contoh: buku, makalah, simposium, lokakarya, seminar, kongres, laporan teknik, artikel majalah, surat kabar, skripsi, dan peraturan perundang-undangan. b. Sumber sekunder (secondary sources), merupakan dokumen yang berisi informasi tentang bahan pustaka sumber primer. Contoh: bahanbahan referensi (acuan atau rujukan) 2. Bahan pustaka hukum dilihat dari kekuatan mengikatnya a. Sumber primer, dalam hal ini sumber data sekunder berasal dari: 117 Sri Mamuji, et al., op.cit.,, hal Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,op.cit., hal 12.

9 62 i. Norma Dasar; ii. Peraturan Dasar iii. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat iv. Undang-undang v. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang; vi. Peraturan Pemerintah vii. Peraturan Presiden viii. Peraturan Daerah ix. Bahan hukum yang tidak dikodifikasi x. Yurisprudensi xi. Traktat xii. Peraturan zaman penjajahan yang hingga kini masih berlaku. b. Sumber sekunder (secondary sources), merupakan bahan-bahan yang memberikan informasi atau hal-hal yang berkaitan dengan isi sumber primer serta implementasinya. Contoh: Rancangan Undang-undang, laporan penelitian, artikel ilmiah, buku, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. c. Sumber tersier (tertierary sources), merupakan bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap sumber primer atau sumber sekunder. Contoh: abstrak, almanak, bibliografi, buku pegangan, buku petunjuk, buku tahunan, ensiklopedia, indeks artikel, kamus, penerbitan pemerintah, sumber biografi, sumber geografi, dan timbangan buku. 119 Satu lagi sumber data sekunder dalam penelitian hukum normatif adalah internet. Internet menawarkan kemampuan berkomunikasi secara elektronik dengan cara yang cepat dan murah membuka cakrawala cara berkomunikasi yang baru, serta memberikan kemungkinan dan kemudahan untuk mencari dan mengakses berbagai 119 Ibid., hal. 30.

10 63 informasi yang diperlukan oleh seorang peneliti. 120 Dengan menggunakan internet, peneliti akan mendapatkan beberapa kemudahan, yaitu: Efisien 2. Tanpa batas (Without Boundary) 3. Terbuka selama 24 jam 4. Interaktif 5. Terjalin dalam sekejap (Hyperlink) Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyusunan skripsi ini menggunakan penelitian hukum normatif. Oleh karena itulah, penulis menggunakan data sekunder sebagai data yang utama dalam menganalisis kasus yang penulis angkat dalam skripsi ini. Penulis mendapatkan data sekunder dari berbagai sumber sebagai berikut: 1. Dari bahan pustaka non hukum Dalam hal sumber primer adalah buku, skripsi, lokakarya, dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denagan pasar modal pada umumnya dan penawaran umum serta keterbukaan informasi dalam pelaksanaan penawaran umum pada khususnya. 2. Dari bahan pustaka hukum yang dilihat dari kekuatan mengikatnya a) Dalam hal sumber primer, penulis menggunakan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan peraturan perundangundangan lain yang berkaitan dengan topik yang penulis angkat dalam skrispsi ini. b) Dalam hal sumber sekunder, penulis menggunakan buku, artikel ilmiah, skripsi dan tesis yang berkaitan dengan pasar modal pada umumnya dan penawaran umum serta keterbukaan informasi di penawaran umum pada khususnya. 120 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Bayumedia Publishing, 2006), hal Ibid, hal

11 64 Selain itu, penulis juga mendapatkan data sekunder dari artikel-artikel internet yang membahas mengenai penawaran umum P.T. Bayan Resources Tbk. Sumber data sekunder lainnya adalah berasal dari prospektus P.T. Bayan Resources, Tbk. yang merupakan dasar bagi penulis dalam menganalisis pernyataan efektif yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK kepada PT Bayan Resources, Tbk. Prospektus berisi data-data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan kepada investor dalam rangka penjualan saham suatu perusahaan (bukan data yang diperoleh langsung dari masyarakat / yang didapat dari sumber pertama yaitu individu atau perseorangan). Oleh karena itulah, prospektus juga merupakan data sekunder. Seluruh data sekunder yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini merupakan data sekunder yang bersifat publik karena penulis mendapatkannya dari sumber-sumber data sekunder yang memang dipublikasikan kepada masyarakat umum Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer dalam suatu penelitian dapat dilakukan dengan pengamatan dan/atau wawancara. Pengamatan adalah suatu kegiatan peneliti untuk menangkap gejala-gejala dari obyek yang diamati. Dengan perkataan lain, pengamatan adalah melakukan, memperhatikan dengan seksama akan suatu obyek yang diteliti secara komprehensif. 122 Wawancara adalah cara yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan tertentu. 123 Tujuan wawancara adalah: a. Memperoleh data mengenai persepsi manusia b. Mendapatkan data mengenai kepercayaan manusia c. Mengumpulkan data mengenai perasaan dan motivasi seseorang atau penilaian terhadap sekelompok orang d. Memperoleh data mengenai antisipasi atau pun orientasi ke masa depan dari manusia 122 Ibid, hal Burhan Ashshofa, op.cit., hal. 95.

12 65 e. Memperoleh informasi mengenai perilaku pada masa lampau f. Mendapatkan data mengenai perilaku yang sifatnya sangat pribadi atau sensitif. Wawancara dapat dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila peneliti hendak melakukan wawancara secara langsung, maka peneliti harus berhadapan langsung dengan pihak yang diwawancarai. Dalam kondisi ini diharapkan tidak ada intervensi dari pihak lain yang bersifat mempengaruhi jawaban. Sedangkan wawancara tidak langsung pada umumnya dilakukan dengan mengirimkan daftar pertanyaan melalui pos atau pun dengan alat perantara lainnya seperti telepon, internet, dan sebagainya. Pelaksanaan wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan dua instrumen yakni berupa pedoman wawancara (interview guide) dan daftar pertanyaan (questioner). Dalam hal ini daftar pertanyaan atau kuesioner tersebut dapat terbagi atas: 1. Pertanyaan terbuka, dalam hal ini pertanyaan dapat berupa pertanyaan dasar terbuka (basic open ended questioner), pernyataan menguji (probing question), atau pun pertanyaan klarifikasi (clarifying question); 2. Pertanyaan tertutup, dalam hal ini suatu pertanyaan dapat berupa pertanyaan dikotomi (dichotomous questions) maupun pertanyaan pilihan berganda (multiple choise questions); 3. Pertanyaan berskala, apabila peneliti hendak memiliki bentuk pertanyaan ini maka yang dapat dilakukan adalah menggunakan pertanyaan mengenai sikap atau perilaku, intensitas penggunaan atau pembelian, setuju atau tidak setuju, kesukaan, peringkat, pilihan berjenjang, dan pertanyaan dengan jumlah tetap. 124 Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga menggunakan data primer sebagai bahan tambahan untuk melengkapi pembahasannya. Data primer yang penulis dapatkan berupa hasil wawancara secara langsung menggunakan pertanyaan terbuka dengan Ibu Neviyanti yang bekerja di Bapepam pada Bagian Hukum (Legal) 124 Sri Mamuji, et al., op.cit., hal

13 66 Penilaian Perusahaan Non-Pabrikan (PPNP) Bidang Pertambangan dan Agrobisnis pada tanggal 22 Desember 2008 di Gedung Bapepam lantai 9. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan Bapak Aswin Chandra yang menjabat sebagai Associate bagian Investment Banking dari P.T. Trimegah Securities, Tbk. (selaku penjamin emisi efek dalam Penawaran umum PT Bayan Resources, Tbk) secara tidak langsung yaitu melalui telepon pada tanggal 9 Oktober Penulis mengajukan pertanyaan terbuka seputar alasan penjaminan emisi efek oleh P.T. Trimegah Securities, Tbk Pengolahan, Analisa dan Konstruksi Data Pada dasarnya, pengolahan, analisa dan konstruksi data dapat dilakukan secara kualitatif dan/atau secara kuantitatif. Penyajian hasil penelitian (sebagai hasil pengolahan data) bisa disatukan maupun dipisahkan dengan analisa data. Apabila dipisahkan, maka penyajian hasil penelitian sifatnya semata-mata deskriptif. Tidak benar bila dikatakan bahwa pengolahan, analisa dan konstruksi data sekunder dilakukan dengan kualitatif belaka sedangkan pengolahan, analisa dan konstruksi data primer dilakukan dengan kuantitatif belaka. Hal ini dikarenakan pada hakekatnya pengolahan, analisa dan konstruksi data secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan dua cara yang saling melengkapi. Pada penelitian hukum normatif yang menelaah data sekunder, penyajian data dilakukan sekaligus dengan analisanya. 125 Oleh karena dalam skripsi ini penulis melakukan penelitian hukum normatif, maka penulis menyatukan data yang diperoleh dengan hasil analisisnya yang dikaitkan dengan kasus yang penulis angkat dalam skripsi ini. Hal ini menyebabkan skripsi ini menjadi suatu kesatuan yang padu dan tidak hanya bersifat deskriptif belaka. 125 Soerjono Soekanto, op.cit., hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum Cara kerja keilmuan salah satunya ditandai dengan penggunaan metode (Inggris: method, Latin: methodus, Yunani: methodos-meta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN Perkembangan pasar modal di Indonesia membawa dampak yang positif terhadap perekonomian Indonesia. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

PEMIHAKAN DAN PEMILIHAN ATAS PENELITIAN HUKUM DOKTRINAL DAN NON DOKTRINAL

PEMIHAKAN DAN PEMILIHAN ATAS PENELITIAN HUKUM DOKTRINAL DAN NON DOKTRINAL PEMIHAKAN DAN PEMILIHAN ATAS PENELITIAN HUKUM DOKTRINAL DAN NON DOKTRINAL Taufik H. Simatupang Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Hukum dan HAM RI Jl. Raya Gandul Cinere Jakarta Selatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka penelitian ini juga termasuk penelitian preskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. maka penelitian ini juga termasuk penelitian preskriptif. Penelitian deskriptif 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bila di tinjau dari sudut sifatnya, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan kalau di pandang dari sudut bentuknya maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan

III. METODE PENELITIAN. mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu hukum yang berusaha mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau memiliki persamaan dengan penelitian doktrinal (doctrinal research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian normatif dan didukung pula dengan data lapangan (empirik). Penelitian hukum normatifmenurut Soerjono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di Pengadilan Agama Palangka Raya dimulai sejak penerimaan judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Sifat, Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Hal yang cukup penting dalam penelitian hukum sebagai suatu kegiatan ilmiah adalah proses analisa yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hukum empiris berorientasi pada data primer (hasil penelitian dilapangan).

BAB III METODE PENELITIAN. hukum empiris berorientasi pada data primer (hasil penelitian dilapangan). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris berorientasi pada data primer (hasil penelitian dilapangan). Menurut Soerjono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Suatu penelitian agar dapat dipercaya kebenarannya, harus disusun dengan menggunakan metode yang tepat. Sebuah penelitian, untuk memperoleh data yang akurat dan valid diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk dikaji secara

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk dikaji secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk dikaji secara ilmiah, karena koperasi merupakan sebagian dari tata perekonomian masyarakat Indonesia. Undang-undang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah yuridis empiris. Yuridis empiris merupakan cara penelitian

METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah yuridis empiris. Yuridis empiris merupakan cara penelitian III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris. Yuridis empiris merupakan cara penelitian hukum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan Yuridis Normatif adalah

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1 43 III.METODE PENELITIAN Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di pisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan para pelaku ekonomi yang secara terus menerus dari waktu

Lebih terperinci

REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM 1 TIM PENGAJAR MPPH-FHUI

REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM 1 TIM PENGAJAR MPPH-FHUI REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM 1 TIM PENGAJAR MPPH-FHUI REFERENSI Mamudji, Sri. Et al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Depok: Badan Penerbit FHUI, 2005. Soekanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memperoleh pemecahan masalah atau jawaban

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1 37 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang dipakai untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan metode maka akan menemukan jalan yang baik untuk memecahkan suatu masalah. Setelah masalah diketahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENULISAN DALAM PENELITIAN HUKUM

BAB 3 METODOLOGI PENULISAN DALAM PENELITIAN HUKUM 77 BAB 3 METODOLOGI PENULISAN DALAM PENELITIAN HUKUM 3.1. PENGERTIAN PENELITIAN HUKUM Dalam mencari segala sesuatu secara tepat dan konkrit tentu dibutuhkan suatu penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat menuntut para pelaku ekonomi untuk mempertahankan usahanya. Pelaku usaha yang mengikuti trend

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1 50 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris normatif yaitu jenis penelitian yang merupakan gabungan dari jenis penelitian hukum empiris dan normatif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif 29 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ilmu hukum normatif adalah ilmu hukum yang bersifat tidak dapat dibandingkan dengan ilmu ilmu lain. Fokus kajianya adalah hukum positif, oleh karena itu ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong dalam jenis BAB III METODE PENELITIAN berikut: Metode penelitian yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam menyusunan sebuah karya ilmiah diperlukan data-data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penelitian di lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media informasi dan telekomunikasi sangat pesat berkembang saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam pendekatan, yaitu pendekatan yuridis normatif. Penelitian hukum normatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian Yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Normatif Penelitian Hukum Normatif adalah penelitian hukum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat manusia, sejak zaman dahulu hingga kini. Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat manusia, sejak zaman dahulu hingga kini. Perkawinan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan adalah perilaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa agar kehidupan di alam dunia berkembang biak. 1 Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tesis ini dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang dipakai untuk mencapai tujuan. Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan membandingkan dengan standar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode 32 III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan hal yang ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode penelitian hukum merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebijakan dalam sektor ekonomi adalah pengembangan pasar modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar modal, merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal research), dan pendekatan yuridis empiris (empirical legal research). Disebut demikian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENULISAN

BAB 3 METODE PENULISAN 49 BAB 3 METODE PENULISAN Dalam penulisan skripsi mengenai Documentary Credit ini diperlukan suatu metode penelitian untuk memberi batasan dan memperjelas penulisan. Metode penelitian akan menentukan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya seperti pendidikan, kesehatan, keagamaan dan kegiatan sosial lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya seperti pendidikan, kesehatan, keagamaan dan kegiatan sosial lainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yayasan sebenarnya telah dikenal cukup lama dengan berbagai bidang kegiatannya seperti pendidikan, kesehatan, keagamaan dan kegiatan sosial lainnya yang belum tertangani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dicari hubungan sebab akibat atau kecenderungannya. Penelitian merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dicari hubungan sebab akibat atau kecenderungannya. Penelitian merupakan suatu SAMPUL LUAR BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ilmiah dilakukan sebagai suatu cara untuk merealisasikan keingintahuan sesorang dengan menggunakan metode dan cara yang sistematis, ilmiah disertai dengan

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN I. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasari pada metode sistematika dan pemikiran-pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian secara ilmiah dilakukan manusia menyalurkan hasrat ingin tahu yang telah mencapai taraf keilmuan, yang disertai dengan suatu keyakinan bahwa setiap gejala dapat ditelaah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto bahwa : 103. asas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan adanya penekanan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto bahwa : 103. asas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan adanya penekanan bahwa BAB III METODE PENELITIAN Menurut Soerjono Soekanto bahwa : 103 Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sitematis dan konsisten.

III. METODE PENELITIAN. konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sitematis dan konsisten. 41 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sitematis dan konsisten. Metodelogis

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, pengangkutan memegang peranan yang sangat penting. Demikian juga halnya dalam peranan yang mutlak, bahkan pengakutan memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba berkecukupan, tidak kekurangan suatu apapun baik dalam hal pangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Awal mula masuknya peseroan terbatas dalam tatanan hukum Indonesia adalah melalui asas konkordasi, yaitu asas yang menyatakan bahwa peraturan yang berlaku di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah. Setelah masalah diketahui maka perlu diadakan pendekatan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. masalah. Setelah masalah diketahui maka perlu diadakan pendekatan masalah 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang dipakai untuk mencapai tujuan. Dengan menggunakan metode maka akan menemukan jalan yang baik untuk memecahkan suatu masalah. Setelah masalah diketahui

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap 32 I. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

Lebih terperinci

terhadap penelitian normatif (penelitian yuridis normatif), maka penting sekali

terhadap penelitian normatif (penelitian yuridis normatif), maka penting sekali BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sebagai ilmu normatif, ilmu hukum memiliki cara kerja yang khas sui generis. 73 Penelitian ini merupakan penelitian hukum (penelitian yuridis) yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah sebagai lahan untuk memperoleh pangan. untuk pertanian, maupun perkebunan untuk memperoleh penghasilan

BAB I PENDAHULUAN. tanah sebagai lahan untuk memperoleh pangan. untuk pertanian, maupun perkebunan untuk memperoleh penghasilan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia hidup, tumbuh besar, dan berkembangbiak, serta melakukan segala aktivitas di atas tanah, sehingga manusia selalu berhubungan dengan tanah. Manusia hidup dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam, untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut manusia dituntut untuk melaksanakan suatu usaha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai kaidah yang

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai kaidah yang III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional merupakan upaya mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Untuk memelihara dan meneruskan pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tindak pidana korupsi di Indonesia saat ini telah berada dalam tahap yang parah, mengakar dan sudah meluas dalam masyarakat. Perkembangannya terus meningkat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan

METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan III. METODE PENELITIAN A. Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologi, sistematis, dan konsisten. Metodologi berarti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 73

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 73 III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah : 40 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang akan di bahas dan dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya maka dalam penelitian ini di perlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif (normative legal research) 145 yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara yang utama digunakan untuk mencapai suatu tujuan, untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah dan jenis yang dihadapi, akan tetapi dengan mengadakan klarifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis normatif ( normative legal reserch) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis normatif ( normative legal reserch) yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis normatif ( normative legal reserch) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENELITIAN HUKUM

KONSEP DASAR PENELITIAN HUKUM KONSEP DASAR PENELITIAN HUKUM Tim Pengajar MPPH FHUI Bahan Perkuliahan Metode Penelitian dan Penulisan Hukum Program Reguler Fakultas Hukum Universitas Indonesia Depok, 4 September 2015 MPPH FHUI 1 CIRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Masalah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini yang berjudul Tindakan Amerika Serikat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini yang berjudul Tindakan Amerika Serikat dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penyusunan skripsi ini yang berjudul Tindakan Amerika Serikat dalam Memerangi Terorisme di Afghanistan dan Hubungannya Dengan Prinsip Non Intervensi agar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang merdeka di dalam wadah Negara Republik Indonesia sudah berumur lebih dari setengah abad, tetapi setua umur tersebut hukum nasional yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara yang utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah dan jenis yang dihadapi. Akan tetapi, dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian hukum yang berjudul Penitipan Kolektif Pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Dalam Kaitannya Dengan Sistem Perdagangan Efek Tanpa Warkat yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan proses kegiatan berfikir dan bertindak logis, metodis, dan sistematis mengenai gejala yuridis, peristiwa hukum, atau fakta empiris yang terjadi, atau yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal (doctrinal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekedar cita-cita hukum ketika tidak didukung oleh keuangan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. sekedar cita-cita hukum ketika tidak didukung oleh keuangan negara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemauan negara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan hanya sekedar cita-cita hukum ketika tidak didukung oleh keuangan negara yang bersumber dari pendapatan negara

Lebih terperinci

Oleh : Santi Kusumaharti NIM : E BAB I PENDAHULUAN

Oleh : Santi Kusumaharti NIM : E BAB I PENDAHULUAN Sinkronisasi Undang-Undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers dan Undang-Undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia kaitannya dengan kebebasan pers bagi wartawan dan masyarakat Oleh : Santi Kusumaharti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bank yang diteliti adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Kota Malang, yang beralamat di Jl. Kawi Atas No. 36A Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Bank yang diteliti adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Kota Malang, yang beralamat di Jl. Kawi Atas No. 36A Malang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Bank yang diteliti adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Kota Malang, yang beralamat di Jl. Kawi Atas No. 36A Malang. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: membaca, mengutip dan menelaah peraturan perundang undangan, dokumen,

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: membaca, mengutip dan menelaah peraturan perundang undangan, dokumen, 35 B. Sumber dan Jenis Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari penelitian di lapangan yaitu data dari Pengadilan Negeri Tangerang,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research)

III. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research) 44 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Berdasarkan klasifikasi penelitian hukum baik yang bersifat normatif maupun yang bersifat empiris serta ciri-cirinya, maka pendekatan masalah yang digunakan

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN KOPERASI TIDAK TERDAFTAR SEBAGAI BADAN HUKUM

PERTANGGUNGJAWABAN KOPERASI TIDAK TERDAFTAR SEBAGAI BADAN HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN KOPERASI TIDAK TERDAFTAR SEBAGAI BADAN HUKUM ABSTRAK Indra Perdana Tanjung Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UNA, Kisaran Sumatera Utara Universitas Asahan; Jalan Ahmad Yani, (0623) 42643 e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektualitas

BAB I PENDAHULUAN. karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, teknologi sebagai ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam kegiatan industri hadir dalam kehidupan manusia dalam bentuk hasil penemuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangil. Jln. Layur No. 51 Bangil Jawa Timur, yang berdiri di atas tanah seluas +720

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangil. Jln. Layur No. 51 Bangil Jawa Timur, yang berdiri di atas tanah seluas +720 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Gambaran Kasus 1. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangil Pengadilan Agama Bangil yang didirikan pada tahun 1952 terletak di Jln. Layur No. 51 Bangil Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani, Methodos yang artinya adalah cara atau jalan. Dikaitkan dengan penelitian ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memerlukan sejumlah informasi/data yang akan digunakan sebagai bahan atau dasar dalam melakukan penelitian agar dapat menghasilkan penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan untuk skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif (normative legal research) 79 yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah 38 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah secara yuridis normatif, yaitu dengan cara melihat dan menelaah perbandingan asas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah-masalah yang ditimbulkan oleh fakta tersebut. 33 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. masalah-masalah yang ditimbulkan oleh fakta tersebut. 33 Oleh karena itu, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu metode untuk mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan menganalisa dan mengadakan pemeriksaan yang mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer dilapangan, atau

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer dilapangan, atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berangkat dari judul yang ada dan permasalahan yang diangkat oleh peneliti maka jenis penelitian ini adalah empiris. Pada penelitian hukum sosiologis atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri. Pelaksanaan jual beli atas tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan Pasal

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri. Pelaksanaan jual beli atas tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan Pasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jual beli sebagai salah satu cara untuk memperoleh hak dan kepemilikan atas tanah yang pelaksanaannya memiliki aturan dan persyaratan serta prosedur tersendiri.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24 III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Konstitusi yang selanjutnya disebut MK adalah lembaga tinggi negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Konstitusi yang selanjutnya disebut MK adalah lembaga tinggi negara dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada mulanya terdapat tiga alternatif lembaga yang digagas untuk diberi kewenangan melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau III. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani :

BAB III METODE PENELITIAN. yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani : 56 BAB III METODE PENELITIAN Cara Kerja keilmuan salah satunya di tandai dengan penggunaan metode yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani : methodos, meta berarti sesudah.

Lebih terperinci