HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN WANITA DENGAN USIA PERKAWINAN. Sri Hartini ( ) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN WANITA DENGAN USIA PERKAWINAN. Sri Hartini ( ) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang"

Transkripsi

1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN WANITA DENGAN USIA PERKAWINAN Sri Hartini ( ) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang masalah dari penelitian ini adalah rendahnya tingkat pendidikan wanita.hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan banyaknya perkawinan usia muda. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Hubungan antara tingkat pendidikan wanita dengan usia perkawinan (2) Faktor faktor yang mempengaruhi usia perkawinan. Salah satu faktor yang mempengaruhi usia perkawinan adalah tingkat pendidikan seseorang. Melihat pemahaman tersebut peneliti tertarik untuk meneliti hubungan tingkat pendidikan wanita dengan usia perkawinan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati dengan alasan peneliti melihat banyak tingkat pendidikan rendah dan tingginya persentase perkawinan usia muda yang tinggal di desa Sidomukti Kecamatan jaken Kabupaten Pati tahun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan wanita dengan usia berlangsungnya perkawinan (2) Untuk menjelaskan faktor faktor penyebab usia perkawinan wanita. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif korelasi dua variabel yakni tingkat pendidikan wanita dan usia perkawinan. Objek penelitian adalah 456 wanita yang pernah melangsungkan perkawinan, dengan 57 sampel wanita yang diambil secara acak merupakan masyarakat Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Instrumen kuesioner divaliditasi dengan uji coba product moment dengan analisis regresi dua varibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Jumlah usia perkawinan muda dari tahun adalah 17 orang perempuan. Ini menunjukkan perempuan lebih cepat melangsungkan perkawinan dari pada laki laki. Hal ini tercermin pada kurangnya pengalaman atau pengetahuan dalam kehidupannya; (2) Banyaknya wanita berpendidikan rendah sebesar 42,7%. Ini artinya kurangnya pengetahuan dan pengalaman seseorang. Dengan demikian seseorang mengambil keputusan untuk melangsungkan perkawinan sebagai solusi. (3) Tingkat pendidikan wanita mempengaruhi usia berlangsungnya perkawinan. Hal ini dibuktikan dengan hasil Uji keberartiandiperoleh F hitung sebesar 5,529. {5,529 > 0,05 (4,02)}. Dan hasil uji linieritas menunjukkan bahwa hasilnya linier antara Tingkat pendidikan wanita dengan usia perkawinan. Ini menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat pendidikan seorang wanita maka semakin cepat seorang tersebut melangsungkan perkawinan muda. Hal ini berarti wanita yang berpendidikan tinggi banyak kemungkinan akan menunda perkawinan hingga mencapai usia ideal. Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Perkawinan Muda, perceraian. PENDAHULUAN Dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa salah satu tujuan Negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka pemerintah Indonesia melaksanakan program pendidikan untuk masyarakatnya. Pendidikan merupakan faktor yang penting dan hak setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat baik jalur pendidikan formal, informal maupun nonformal. Meskipun banyak jalur pendidikan tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan sumber daya manusia menjadi berkualitas dan mampu bersaing dalam kehidupan bermasyarakat. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 13

2 Untuk meningkatkan masyarakat Indonesia yang mampu bersaing dengan masyarakat di negara lain, Indonesia terus meningkatkan wajib belajar pada masyarakatnya yang semula diadakan hanya wajib belajar 6 tahun menjadi wajib belajar 9 tahun. Meskipun telah diadakan wajib belajar tetapi masih banyak ditemukan masyarakat yang berpendidikan rendah baik dalam jalur pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Masyarakat dengan pendidikan rendah mayoritas adalah masyarakat yang bertempat tinggal di pedesaan khususnya wanita. Karena kondisi sosial ekonomi yang kurang mencukupi maka pendidikan formal dan pendidikan nonformal kurang didapatkan oleh masyarakat begitu pula dengan pendidikan informal juga kurang didapatkan karena masyarakat pedesaan jauh dari teknologi. Masyarakat dengan pendidikan rendah akan sulit bersaing dengan masyarakat berpendidikan tinggi khususnya tingkat pendidikan formal dalam bidang persaingan mencari pekerjaan di daerah perkotaan. Jalur pendidikan formal merupakan salah satu bukti nyata untuk mengetahui tingkat pendidikan dan kemampuan seseorang. Hal itu karena hasil pendidikan formal ada buktinya berupa ijazah dan ada cantuman nilai yang sah dikeluarkan oleh pemerintah. Dengan demikian pendidikan formal dijadikan sebagai salah satu ukuran untuk menentukan tinggi rendahnya pendidikan seseorang. Masyarakat berpendidikan rendah dianggap kurang pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kerja di daerah perkotaan sehingga mereka sulit mencari kerja bahkan tidak mendapatkan pekerjaan. Masyarakat yang tidak dapat kurang mampu bersaing dalam dunia kerja khususnya wanita memutuskan untuk secepatnya menikah atau melangsungkan perkawinan sebagai solusi utama. Dalam Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 Perkawinan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut Edeng H. Abdurahman, perkawinan adalah suatu perubahan dari status perkawinan lain menjadi status kawin ( Kartomo, 2004 : 145 ). Biasanya dalam melangsungkan perkawinan didahului dengan upacara pernikahan. Pernikahan merupakan bersatunya dua jiwa berlawanan jenis yang saling cinta dan dilandasi dengan janji suci (aqad nikah) dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia. Menurut Undang Undang perkawinan pasal 7 nomor 1 tahun 1974, Usia perkawinan adalah 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki laki tetapi harus ada ijin dari keluarga kedua pihak. Umur perkawinan yang terlalu muda akan membawa banyak dampak negatif misalnya kegagalan dalam rumah tangga. Hal ini karena belum ada kesiapan jiwa dan mental dalam menghadapi masalah masalah yang kemungkinan terjadi pada saat JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 14

3 perkawinan berlangsung. Dengan demikian sebaiknya perkawinan dilangsungkan pada usia yang ideal untuk meminimalisir resiko resiko yang kemungkinan terjadi. Menurut Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang telah melakukan kerjasama dengan MOU yang menyatakan bahwa Usia Perkawinan diijinkan apabila pihak pria mencapai umur 25 tahun dan wanita mencapai umur 20 tahun ( Siti, 2011 : 03 ). Pada usia tersebut seseorang setidaknya telah memiliki sedikit pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan memiliki kesiapan untuk membangun keluarga. Faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi adalah status kesehatan, tingkat pendidikan, dan praktek budaya ( Suryati, 2009 : 06 ). Pendidikan merupakan upaya meningkatkan derajat kesehatan. Semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi seseorang mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Selain itu pendidikan merupakan hal yang penting salah satunya untuk menunda usia perkawinan dini. Dengan adanya pendidikan formal, informal, maupun nonformal maka masyarakat dapat mengetahui atau memahami resiko atau dampak negatif yang akan timbul saat melangsungkan perkawinan usia kurang dari 20 tahun untuk wanita dan kurang dari 25 tahun untuk laki laki. Melihat pemahaman tersebut peneliti tertarik untuk meneliti hubungan tingkat pendidikan wanita dengan usia perkawinan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati dengan alasan peneliti melihat banyak tingkat pendidikan rendah dan tingginya persentase perkawinan usia muda yang tinggal di desa Sidomukti Kecamatan jaken Kabupaten Pati tahun KAJIAN PUSTAKA Pengertian Pendidikan Pendidikan merupakan hak setiap warga negara Indonesia. Penanganan dan pendidikan mengenai masalah kependudukan bagi seluruh masyarakat bagi wanita maupun pria, terutama generasi muda, perlu ditingkatkan ( Soerjani, 2008 : 109 ). Dengan demikian tidak hanya laki laki saja yang dapat memperoleh kesempatan pendidikan yang tinggi tetapi wanita juga berhak mendapatkan pendidikan tersebut. Meskipun demikian masih banyak wanita dengan tingkat pendidikan yang rendah baik formal, informal maupun nonformal. Orang tua lebih memprioritaskan biaya pendidikan anak laki laki dari pada anak perempuan karena adanya anggapan bahwa laki laki kelak akan menjadi kepala keluarga jadi harus memiliki bekal pendidikan yang tinggi. Sedangkan perempuan hanya akan menjadi ibu rumah tangga. Selain itu karena budaya menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap pelengkap seks laki laki saja ( yanti, 2011 : 173 ). Anggapan tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja, meskipun JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 15

4 perempuan akhirnya sebagai ibu rumah tangga tetapi perempuan juga butuh pendidikan dan pengalaman untuk mengajari atau mendidik anaknya. Pengertian Usia Perkawinan Perkawinan adalah hubungan yang sah dari dua orang yang berlainan jenis. Perkawinan adalah bersatunya dua orang berlawanan jenis yang saling cinta untuk membentuk keluarga yang bahagia dan biasanya didahului dengan upacara pernikahan. Usia perkawinan merupakan batasan usia ideal untuk melangsungkan perkawinan. Dalam melangsungkan perkawinan perlu memperhatikan usianya karena akan berpengaruh pada rumah tangga. Apabila perkawinan dilakukan pada umur yang tepat, maka membawa kebahagiaan bagi keluarga dan pasangan suami istri yang menjalankan perkawinan tesebut. Perkawinan yang dilakukan pada usia dini akan mudah berakhir dengan perceraian karena kurangnya kesiapan mental menghadapi kehidupan berumah tangga dan kurangnya kesiapan rahim untuk kehamilan. Selain itu perkawinan yang terlalu muda mencerminkan rendahnya status wanita METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi untuk penelitian ini adalah di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Pemilihan tempat penelitian di dasarkan tempat tinggal peneliti sehingga lebih memudahkan pengambilan data, selain itu juga adanya pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu Maret 2014 sampai Juni Dengan waktu yang singkat tersebut dimanfaatkan peneliti untuk menyusun rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan akhir yang disebut dengan skipsi dan ujian skripsi. Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengungkapkan hubungan tingkat pendidikan wanita dengan usia perkawinan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati tahun 2013 Sehingga peneliti menggunakan menggunakan pendekatan kuantitatif korelatif. Pendekatan ini dilakukan karena data yang diperoleh berupa angka angka maka dianalisis secara statistik untuk menggambarkan hubungan tingkat pendidikan wanita dengan usia perkawinan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati tahun Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono, 2010 : 61). JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 16

5 Jumlah penduduk desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati yang sudah pernah melangsungkan perkawinan adalah 456 pasangan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. Populasi Pasangan Yang Sudah Pernah Melangsungkan Perkawinan No. Desa RW Jumlah Perkawinan 1. SIDOMUKTI I II III 166 Jumlah 456 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi ( Sugiyono, 2010 : 62 ). Untuk menentuan besarnya sampel dalam penelitian berdasarkan populasi adalah dengan menggunakan nomogram Harry King, cara ini juga mempersyaratkan data harus kesalahan yang bervariasi mulai 0,3% sampai 10%. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 456 pasangan. Dengan taraf kesalahan 10%, maka jumlah sampel yang diambil adalah n = 456 x 0,12 x 1,035 n = 56,635 keluarga ( Dibulatkan 57 keluarga) Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010 : 04 ). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah tingkat pendidikan wanita bagi masyarakat Desa Sidomukti, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati. 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakanvariabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanyavariabel bebas (Sugiyono, 2010 : 04 ). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah jumlah pernikahan yang usianya dibawah usia 20 tahun di Desa Sidomukti, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati. Metode Pengumpulan Data Karena penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Metode Angket 2) Metode Pengamatan atau Observasi 3) Metode Dokumentasi JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 17

6 4) Metode Wawancara Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditasan atau kesahihan suatu instrumen, suatu tes dikatakan valid apabila tes itu dapat mengukur instrumen yang valid dan sahih sehingga mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. 2. Reliabilitas Masalah yang erat hubungannya dengan validitas adalah reliabilitas. Rumus yang digunakan adalah Products moment dengan angka kasar sebagai berikut : [ ][ ] Keterangan : = Koefisien korelasi antara X dan Y = Jumlah Product = Jumlah skor Y = Jumlah skor X = Jumlah Skor X yang dikuadratkan = Jumlah Skor Y yang dikuadratkan = Jumlah Responden atau Subyek yang diteliti HASIL PENELITIAN Tabel 1. Jumlah umur Perkawinan Tahun Usia Perkawinan Laki - laki Perempuan Jumlah Persentase (%) > JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 18

7 JUMLAH PERKAWINAN Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 Gambar 1. Diagram Jumlah umur Perkawinan Tahun > 34 Laki - laki Perenpuan Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa usia perkawinan muda di Desa Sidomukti adalah dari pihak perempuan yaitu sebanyak 17 orang dengan rentang usia tahun pada waktu perkawinan. Analisis Data Penelitian Setelah memperoleh data data yang diperlukan dalam penelitian dengan hasil angket oleh 57 responden sebagai sampel dari 456 responden yang sudah pernah melangsungkan perkawinan, maka langkah selanjutnya yaitu menyajikan dan menganalisis data dari lampiran 12 untuk diketahui hasilnya guna penarikan. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah regresi linier. Adapun langkah langkah yang dilakukan untuk menghitungnya adalah sebagai berikut : 1. Menyusun tabel kerja hubungan Variabel X dan Variabel Y (lampiran 12). N = 57 = = 3074 = = 3390 = Mencari Persamaan Garis Regresi ( )( ) ( ) JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 19

8 Dari hasil perhitungan diatas maka dapat diketahui persaman garis regresi. Persamaannya garis regresinya adalah 3. Langkah selanjutnya adalah mencari signifikan regresi menggunakan analisis sehingga diperoleh hasil (F hitung). Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : { } { } { } { } { } { } { } { } { } JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 20

9 { } { } { } { } { } { } { } { } 4. Menguji pengaruh variabel X dan variabel Y dengan Rumus : Setelah mengetahui persamaannya garis regresi langkah selanjutnya adalah mencari perhitungan uji linieritas dan uji keberartian. Untuk mempermudah perhitungan maka peneliti menggunakan tabel ANAVA sebagai berikut : Tabel 2. Daftar ANAVA Untuk Regrasi Linier Sumber Variasi dk JK KT F Total Koefisien (a) Regresi (b a) ,79 490, ,899 Sisa ,312 5,529 Tuna Cocok Galat , ,833 1,368 Karena dalam F tabel tidak terdapat N (28,27), maka peneliti harus menghitung nilai F tabel (28,27) dengan cara Mengambil N yang terdekat, yaitu N (24,27) dan N (30,27). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2. Perhitungan F Tabel dengan N % 1,93 1,923 1,917 1,91 1,903 1,897 1,88 1% 2,55 2,537 2,523 2,51 2,497 2,483 2,47 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 21

10 Uji linieritas : Dari sajian data pada tabel tersebut diketahui bahwa untuk proses perhitungan analisis data diperoleh F hitung sebesar 1,368 langkah selanjutnya angka tersebut dikonsultasikan dengan F tabel. Untuk N 57 pada taraf kesalahan 5 % (28,27) maka diperoleh F tabel sebesar 1,903. Sedangkan untuk taraf kesalahan 1 % (28,27) diperoleh F tabel sebesar 2,497. Dengan nilai F hitung sebesar 1,368 maka F hitung < F tabel untuk taraf 5% maupun 1% maka hubungan antara variabel tingkat pendidikan wanita (X) dan usia perkawinan (Y) adalah linier. Uji keberartian : Dari sajian data pada tabel tersebut diketahui bahwa untuk proses perhitungan analisis data diperoleh F hitung sebesar 5,529 langkah selanjutnya angka tersebut dikonsultasikan dengan F tabel pada lampiran 14. Untuk N 57 pada taraf kesalahan 5 % (1,55) maka diperoleh F tabel sebesar 4,02. Sedangkan untuk taraf kesalahan 1 % (1,55) diperoleh F tabel sebesar 7,12. F hitung < F tabel untuk taraf 1% dan F hitung > F tabel untuk taraf 5% maka hipotesisnya diterima pada taraf 5%. KESIMPULAN Berdasarkan sajian dan analisis data yang diperolah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan validitas dan reliabilitas yang telah di hitung, diperoleh r hitung > r tabel dan r instrumen > r tabel maka dapat disimpulkan hasilnya adalah valid dan reliabel. 2. Berdasarkan hasil perhitungan uji keberartian diperoleh F hitung sebesar 5,529 langkah selanjutnya angka tersebut dikonsultasikan dengan F tabel. Pada N 57, taraf kesalahan 5 % (1,55) nilai F tabel adalah 4,02. Sedangkan untuk taraf kesalahan 1 % (1,55) diperoleh F tabel sebesar 7,12. F hitung < F tabel untuk taraf 1% dan F hitung > F tabel untuk taraf 5% maka kesimpulannya adalah hipotesis diterima pada taraf 5%. Tingkat pendidikan wanita mempengaruhi usia perkawinan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. 3. Berdasarkan uji linieritas karena hasilnya F hitung sebesar 1,368 < F tabel baik pada taraf kesalahan 1 % (2,497) maupun taraf kesalahan 5% (1,903). Kesimpulannya adalah hubungan antara variabel tingkat pendidikan wanita (X) dan usia perkawinan (Y) adalah linier. Artinya semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin lama seseorang menunda perkawinan atau sampai mencapai usia ideal. Semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, maka semakin JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 22

11 cepat seseorang akan melangsungkan perkawinan, khususnya masyarakat di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi revisi, Cetakan 9). Jakarta : Bumi Aksara Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Cetakan ke-15). Jakarta : rineka Cipta Astuty, Siti Yuli Faktor - Faktor Penyebab Terjadinya Perkawinan Diusia Muda Dikalangan Remaja. Diakses pada 03 Februari Goode, W. J Sosiologi Keluarga. Jakarta : Bumi Aksara. Hikmawati, Isna Ilmu Dasar Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Madika. Johnson dan L, Leny, R Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika. Kasidi, Metode Penelitian Kuantitatif. IKIP Veteran Semarang. Manuaba, Ida A.C., Ida Bagus G.F.M, dan Ida Bagus G.M Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita (Edisi ke-2, cetakan ke-1). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Nasution Rozani, SKM Teknik Sampling. E-Jurnal diakses pada 16 Februari Purnomo, Daru. (2013). Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengembangan Kependudukan, KB dan KS. Prosiding Seminar: Perkawinan Usia Muda dan Dampaknya, LPPM UKSW 23 Desember Republik Indonesia. Undang - Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. diakses pada 12 Februari Republik Indonesia. Undang - Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Perkawinan. diakses pada 14 Maret 2014 Romauli, Suryati dan Anna Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika. Soerjani Mohammad, dkk Lingkungan : Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sukestiyarno dan Wardono Statistika (cetakan ke-1). Semarang : UNNES Press. Sumelung, Veibymiaty Rina Kundre, dan Michael Karundeng faktor faktor yang berperan meningkatnya angka kejadian sectio caesarea di rumah sakit umum daerah liun kendage tahunan (Ejournal keperawatan (e-kp) Volume 2, Nomor 1). Manado : Universitas Sam Ratulangi. Diakses pada 13 Maret Sungkowo Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 23

12 Widyatun, Diah Dimensi Sosial Wanita Dan Permasalahannya. (jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/dimensi-sosial-wanita-dan.html Diakses pada 10 maret 2014). Wirosuhardjo, Kartomo Dasar Dasar Demografi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Yanti Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Yuliani, Elida Dewi. (2013). Hubungan antara usia pernikahan dengan jumlah kelahiran di Desa Sumberejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun Skripsi, tidak dipublikasikan. Semarang: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengatahuan Sosial IKIP Veteran. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI 24

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode korelasi asosiatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan mengukur besar pengaruh tingkat modalitas belajar terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Perkawinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian juga sering kali disebut dengan metodologi. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA SD NEGERI 2 GENENGSARI KEMUSU TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA SD NEGERI 2 GENENGSARI KEMUSU TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA SD NEGERI 2 GENENGSARI KEMUSU TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketuhanan Yang Maha Esa (UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974). Perkawinan pada pasal 6 menyatakan bahwa Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketuhanan Yang Maha Esa (UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974). Perkawinan pada pasal 6 menyatakan bahwa Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Dalam suatu penelitian, secara garis besar pendekatan penelitian dibedakan menjadi dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian sendiri merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu correlation.dalam bahasa Indonesia sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran, perkawinan serta kematian merupakan suatu estafet kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran, perkawinan serta kematian merupakan suatu estafet kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran, perkawinan serta kematian merupakan suatu estafet kehidupan setiap manusia. Perkawinan ini di samping merupakan sumber kelahiran yang berarti obat

Lebih terperinci

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hubungan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa setempat:

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hubungan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa setempat: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ini dilatar belakangi banyak masyarakat di pedesaaan yang lebih memilih menikah diusia muda dimana kematangan emosinya masih belum siap untuk membina sebuah

Lebih terperinci

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi regresi. Penilitian ini dimulai dari berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang bekerja dengan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, untuk mengungkapkan gejala-gejala serta hubungan antar variable

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi diperoleh dari

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI DESA LEMPONG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI DESA LEMPONG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI DESA LEMPONG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR Karlinda Nuriya Afifah 1), Dwi Susilawati 2) 1,2) Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi korelatif antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, penulis mengambil tempat dan waktu penelitian sebagai berikut:

B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, penulis mengambil tempat dan waktu penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH POLA ASUH DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PURWOREJO NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhui sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kuantitatif,yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita

Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita Cipta Aji Atmojo (08130014) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Kegiatan posyandu yang dilakukan ibu-ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pernikahan merupakan suatu hal yang dinantikan dalam kehidupan manusia karena melalui sebuah pernikahan dapat terbentuk satu keluarga yang akan dapat melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut ragam penelitian ditinjau dari bidangnya, penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian akademis atau pendidikan. Ditinjau dari tempatnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana merupakan penelitian yang menggunakan data yang berupa data statistik

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Motode Penelitian Penelitian adalah salah sata cara untuk menemukan jawaban secara ilmiah. Setiap penelitian memiliki metode tertentu untuk memecahkan masalah. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu peroses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran Student Team Heroic Leadership dan pemberian tugas terstruktur

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggembarkan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa angket tentang pengetahuan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan mengenai rancangan penelitian, populasi dan sample penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Kata variabael berasal dari bahasa Inggris menurut anas (1987), variable yang berarti ubahan, faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah-ubah. 1 Secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan metode korelasional. Teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil belajar dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkawinan merupakan suatu lembaga suci yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan, terhitung dari bulan Desember 2014 sampai bulan November 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. bulan, terhitung dari bulan Desember 2014 sampai bulan November 2015. Desember 2014 Januari 2015 Februari 2015 Maret 2015 April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agustus 2015 September 2015 Oktober 2015 November 2015 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI di SD Pabeyan Tambakboyo Tuban adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survai. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 1. Pendahuluan Dalam demografi pertumbuhan penduduk antara lain dipengaruhi oleh fertilitas. Perkawinan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci