Yade Kurnia Sari, 2 Fauzi ashra, 3 Dian Sari. STIKes Prima Nusantara Bukittinggi * ABSTRACT
|
|
- Widyawati Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN PERAN ORANG TUA TERHADAP KEPATUHAN TERAPI DIET GLUTEN FREE CASEIN FREE (GFCF) PADA ANAK AUTISME DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) KHUSUS AUTIS AL-IKHLAS BUKITTINGGI TAHUN ,* Yade Kurnia Sari, 2 Fauzi ashra, 3 Dian Sari 1,2,3 STIKes Prima Nusantara Bukittinggi * yadekurniasari@gmail.com ABSTRACT Autisme merupakan gangguan pervasive yang mencakup gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan emosi. Data UNESCO pada tahun 2011 mencatat, sekitar 35 juta orang penyandang autisme di dunia. Diperkirakan jumlah penyandang autisme di Indonesia sekitar 2,4 juta orang, dan bertambah sekitar 500 orang penyandang baru tiap tahunnya. Diet GFCF adalah diet yang dilakukan dengan menghilangkan sumber bahan makanan/minuman yang mengandung kasein dan gluten. Penerapan diet GFCF akan memberikan hasil yang maksimal apabila dilakukan sesuai dengan aturannya, secara konsisten, serta dibarengi oleh pengawasan yang ketat serta peran orang tua yang optimal dalam mengurangi gejala yang dialami oleh anak autisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran orang tua terhadap kepatuhan terapi dalam menerapkan diet GFCF. Desain penelitian adalah Deskriptif Korelasional yang dilakukan mulai bulan Maret sampai September 2014 melalui pengisian kuesioner, jumlah sampel 55 orang tua di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al- Ikhlas Bukittinggi dengan tekhnik pengambilan sampel Cross Sectional. Hasil penelitian didapatkan hanya sebagian besar 30 orang tua (54,5%) yang berperan optimal, sedangkan 38 orang tua (69,1%) yang tidak patuh dalam menerapkan terapi diet GFCF. Dari hasil penelitian didapatkan hubungan bermakna yang diperoleh p value=0,013, maka p value < 0,05 jadi terdapat hubungan bermakna antara peran orang tua dengan kepatuhan terapi diet GFCF. Saran pada penelitian ini adalah perlu dikembangkannya penelitian mengenai pengaruh dari peran orang tua terhadap kepatuhan terapi diet GFCF pada perkembangan anak autisme sebagai salah satu intervensi yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Kata kunci : Autisme, peran orang tua, Kepatuhan Orang tua, Diet GFCF ABSTRACT Autism is a pervasive disorder that includes a breakdown in communication, social interaction, and emotion. UNESCO data recorded in 2011, about 35 million people with autism in the world. Estimated number of people with autism in Indonesia about 2.4 million people, and gained about 500 people each year with new. GFCF Diet is a diet that is done by removing a source of food / beverages containing casein and gluten. Application of GFCF diet will provide maximum results if done in accordance with the rules, consistently, and accompanied by close supervision and the role of parents is optimal in reducing the symptoms experienced by children with autism. This study aimed to identify the role of parents of adherence therapy in implementing GFCF diet. Descriptive Correlational research design was conducted from March to September 2014 through questionnaires, sample number 55 parents at School (SLB) Al-Ikhlas Special Autism Bukittinggi with a crosssectional sampling technique. The results showed only a majority of 30 parents (54.5%) who play optimally, while 38 parents (69,1%) were non-compliant in implementing the GFCF diet therapy. From the results, a significant correlation was obtained p value = 0.013, the p value <0.05 so there is a significant relationship between the parent's role with the GFCF diet therapy adherence. Suggestions on this research is a necessary development of research on the influence of parental role adherence GFCF diet therapy on the development of children with autism as one of the interventions provided by the health personnel. Keywords : Autism, parents, Parents Compliance, GFCF Diet Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
2 PENDAHULUAN Kehadiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu dan sangat menggembirakan bagi pasangan suami istri. Kehadirannya bukan saja mempererat tali cinta pasangan suami istri, tetapi juga sebagai penerus generasi yang sangat diharapkan oleh keluarga tersebut. Setiap orangtua menginginkan anaknya ber-kembang sempurna. Namun demikian sering terjadi keadaan dimana anak mem-perlihatkan masalah dalam perkembangan sejak usia dini. Salah satu contoh masalah yang dapat terjadi adalah autisme (Rachmayanti, 2007). Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks pada fungsi otak yang disertai dengan defisit intelektual dan perilaku dalam rentang dan keparahan yang luas. Autisme dimanifestasikan selama masa bayi dan awal masa kanak-kanak terutama sejak usia 18 sampai 30 bulan. Autisme terjadi pada 1:2500 anak, sekitar empat kali lebih sering pada anak lelaki dibanding perempuan dan tidak berhubungan dengan tingkat sosial ekonomi, rasa atau gaya hidup orang tua (Wong, 2008). Autisme juga merupakan sebuah gejala yang kompleks, karena kelainan pada anak autisme seringkali tidak hanya terjadi pada satu bagian, namun banyak faktor yaitu, kelainan anatomi otak, pemicu tertentu saat kehamilan, zat aditif yang mencemari otak anak, gangguan sistem pencernaan, kekacauan interpretasi dari sensori, jamur dan jamur yang muncul di usus anak (Sunu.2012). Data UNESCO pada 2011 mencatat, sekitar 35 juta orang penyandang autisme di dunia. Itu berarti rata-rata 6 dari 1000 orang di dunia mengidap autisme ( Sebuah organisasi yang bergerak di bidang penanganan Autis di Amerika bahkan membuat pernyataan yang mengagetkan mengenai peningkatan jumlah penderita autisme. Pada tahun 1987, prevalensi penyandang autisme diperkirakan satu (1) berbanding kelahiran. Sepuluh (10) tahun kemudian, angka itu berubah menjadi satu (1) anak penyandang autisme per 500 kelahiran. Pada tahun 2000, naik menjadi satu (1) anak penyandang autisme per 250 kelahiran. Pada tahun 2004, penyandang autisme naik lagi menjadi satu (1) banding 150 kelahiran, bahkan pada tahun 2006 penyandang autisme diperkirakan satu (1) banding 100 kelahiran. Pada tahun 2012 di Amerika angka ini melonjak menjadi satu (1) banding 88 kelahiran, dan dalam jurnal Rifmie Arfiriana Pratiwi (2013) di Amerika Serikat pada bulan Maret 2013 melaporkan, bahwa prevalensi autis meningkat menjadi satu (1) banding 50 kelahiran dalam kurun waktu setahun terakhir ( Insidens dan prevalens ASD (Autistic Spectrum Disorder) adalah 2 kasus baru per penduduk per tahun, dan 10 kasus per penduduk (BMJ, 1997). Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 237,5 juta jiwa (BPS, 2010) dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,14%. Diperkirakan jumlah penyandang autisme di Indonesia sekitar 2,4 juta orang, dan bertambah sekitar 500 orang penyandang baru tiap tahunnya.(harian Haluan.2013). Jumlah anak autis di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan. Melly Budiman (2001) memperlihatkan hasil penelitiannya bahwa pada tahun 1987 penderita autisme 1/500 anak dan tahun 2001 menjadi 1/150 anak. Pernyataan ini diperkuat oleh mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari dalam pembukaan rangkaian Expo Peduli Autisme 2008 lalu yang mengatakan bahwa jumlah penderita autis di Indonesia di tahun 2004 tercatat sebanyak 475 ribu penderita (Rahayu, 2011). Tahun 2012 di Indonesia angka penyandang autisme juga melonjak tajam, diperkirakan 1:125 anak (Harian Haluan, 2013). Menurut penelitian Metha Kemala Rahayu (2011). Data dari Dinas Pendidikan Sumatera Barat tahun 2009 tercatat sebanyak 472 orang anak penderita autisme, dan untuk Kota Padang jumlah anak autisme sebanyak 227 orang yang tersebar diberbagai sekolah Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
3 autis seperti SLB Autisma YPPA, SLB Autis BIMA, SLB Autis Buah Hati Ibu, SLB Autis Harapan Bunda, SLB Autis Yayasan Mitra Ananda, dan SLB Autisma Mitra Kasih Karunia. Di Bukittinggi terdapat beberapa sekolah SLB yang menampung anak autisme, namun sekolah yang menagani masalah autisme secara khusus yaitu sekolah Yayasan Azzamul Ikhlas, Sekolah Luar Biasa Khusus Autis Al-Ikhlas. Didapatkan data jumlah penderita Sekolah Luar Biasa Khusus Autis Al-Ikhlas tahun ajaran 2011/2012 menampung siswa sebanyak 62 orang anak autisme. Tahun ajaran 2012/2013 menampung sebanyak 80 orang dan pada tahun ajaran 2013/2014 menampung 95 orang anak autisme. Menurut Danuatmaja (2003) Makanan merupakan suatu hal yang juga harus diperhatikan pada anak dengan autisme. Pemberian serta pemilihan makanan secara benar merupakan suatu cara meringankan gejala autisme. Salah satu jenis terapi untuk anak autisme adalah melalui makanan atau yang disebut dengan terapi diet. Dari beberapa jenis diet untuk anak autisme, diet yang umum dilakukan adalah Diet Gluten Free Casein Free (GFCF). Setelah mengikuti dan menjalani diet GFCF banyak anak autisme mengalami perkembangan pesat dalam kemampuan bersosialisasi dan mengejar ketinggalan dari anak-anak lain (Sofia, 2012). Pola kebiasaan makan diringi dengan kepatuhan. Kepatuhan mencerminkan perilaku penderita autism dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong (keyakinan, geografi, individu) faktor pendukung (dukungan petugas dan dukungan keluarga atau orang tua) dan faktor pemungkin ( Orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terhadap penerapan diet GFCF pada anak. Patuh tidak patuhnya tergantung orangtua dalam menjalani terapi diet mampu atau tidak dalam menghadapi masalah atau hambatan dalam menrapkan diet GFCF (Sofia, 2012). Menurut Washnieski (2009), ada beberapa rintangan atau hambatan dalam upaya menerapkan diet GFCF diantaranya adanya perlawanan dari anak, pembatasan diet yang membuat anak sulit untuk makan, masalah lingkungan sekolah, orang tua tidak tahu bagaimana menyiapkan makanan yang bebas kasein dan gluten, tidak tahu dimana harus menemukan sumber yang dapat membantu untuk mengimplementasikan diet dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang tidak mendukung orang tua dalam menerapkan diet GFCF (Sofia, 2012). Berdasarkan hasil penelitian Amalia Destiani Sofia (2012) tentang Kepatuhan Orang Tua Dalam Menerapkan Terapi Diet Gluten Free Casein Free Pada Anak Autism Di Yayasan Pelita Hafizh dan SLBN Cileunyi Bandung dengan responden 40 orang didapatkan sebanyak 6 orang (15 %) yang patuh terhadap terapi diet GFCF sesuai aturan, sedangkan 34 orang (85%) tidak patuh terhadap terapi diet GFCF. Ada hubungan yang signifikan anatara peran orang tua dengan kepatuhan terapi diet GFCF pada anak autisme. Apabila orang tua mampu mengikuti terapi dengan patuh maka mampu mengurangi gejala pada anak autism bahkan anak mampu sembuh dan kembali normal dan jika orang tua tidak patuh dalam menerapkan terapi diet GFCF pada anak autism maka akan mempengaruhi fungsi otak yang akhirnya mempengaruhi emosi anak, sehingga munculah perilaku tantrum yang akan semakin menyulitkan orang tua dalam menerapkan diet GFCF (Sofia, 2012). Dilakukan survey awal penelitian Di Sekolah Luar Biasa Khusus Autis Al-Ikhlas Bukittinggi dengan diberikan berupa kuesioner kepada 10 orang tua dari 95 anak autis pada bulan april Didapatkan hasil dari 7 orang tua (70 %) yang tidak patuh dalam menerapkan terapi diet GFCF sesuai aturan dan 3 orangtua (30%) yang mampu mengikuti terapi diet pada anak autisme. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
4 Berbagai macam alasan yang menjadi hambatan ataupun keluhan orang tua diantaranya karena tidak mau repot, kesulitan menghadapi anaknya ketika menolak atau mengamuk, anak hanya mau makan makanan yang itu-itu saja, semakin besar anak semakin susah dilarang, dan pengaruh lingkungan yaitu ketika anak sedang berada bersama orang lain baik dirumah maupun diluar rumah. Akibatnya berpengaruh pada perilaku anak yang setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung kasein atau gluten, emosinya menjadi meningkat. Dari uraian diatas sesuai hasil survey awal banyaknya orang tua yang tahu tentang terapi diet pada anak autisme namun mereka tidak mengikuti secara konsistenyang diterapkan sesuai dietnya, jadi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan peran orang tua terhadap kepatuhan terapi diet Gluten Free Casein Free (GFCF) Di Sekolah Luar Biasa Khusus Autis Al- Ikhlas Bukittinggi tahun METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Korelasional yaitu mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan teori yang ada (Nursalam, 2011), dengan jenis pendekatan Cross Sectional dimana data variabel independen dan variabel dependen dilakukan secara bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan orang tua dalam menerapkan diet GFCF di SLB Khusus Autis Al-Ikhlas Bukittinggi. Penelitian ini telah dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al-Ikhlas Bukittinggi pada bulan Maret sampai bulan September Pada penelitian ini yang menjadi populasi target adalah seluruh orang tua dari anak autisme yang sedang menjalani terapi dan pendidikan di SLB Khusus Autis Al-Ikhlas Bukitinggi. Populasi orang tua yang mengikuti terapi di SLB Khusus Autisme Al- Ikhlas Bukittinggi pada tahun 2013/2014 sebanyak 85 siswa. Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan menggunakan instrumen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sistem ceklis yang mana peneliti melakukan penelitian dengan memberikan lembar pertanyaan berupa kuesioner dengan memberikan jawaban dengan pilihan jawaban Ya, Kadang dan Tidak dengan interprestasi penilaian, apabila skor Positif nilainya 3, Kadang nilainya 2 dan apabila Negatif nilainya 1, penelitian ini dirancang secara khusus untuk mengetahui peran orang tua terhadap kepatuhan terapi diet anak autisme. Peran orang tua dan kepatuhan terapi diet autisme disusun berdasarkan dimensi dari sub variabel. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Analisa Univariat a. Peran Orang Tua Table 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Orang Tua Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al- Ikhlas Bukittinggi Tahun 2014 No Peran Orang Tua Jumlah Persentase 1 Optimal 30 54,5 2 Tidak Optimal 25 45,5 Total Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa lebih dari separoh yaitu sebanyak 30 (54,5%) orang tua yang memiliki peran optimal dalam menjalankan terapi diet GFCF pada anak autisme. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
5 Peran orang tua Optimal Tidak optimal Total b. Kepatuhan Terapi Diet GFCF Table 4.2 Kepatuhan terapi diet GFCF Patuh Tidak patuh Distribusi Frekuensi Responden Kepatuhan Terapi Diet GFCF Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al- Ikhlas Bukittinggi Tahun 2014 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa lebih dari separoh yaitu sebanyak 38 (69,1%) orang tua yang tidak patuh dalam menjalankan terapi diet GFCF pada anak autisme. 2. Analisa Bivariat Table 4.3 Total f % f % N % , 7 12, 0 30, , 3 88, 0 69, 1 Distribusi Hubungan Responden Berdasarkan Peran Orang Tua terhadap kepatuhan terapi diet Gluten Free Casein Free (GFCF) Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al-Ikhlas Bukittinggi Tahun 2014 Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa proporsi orang tua yang tidak patuh terhadap terapi diet GFCF lebih tinggi yaitu sebanyak 22 (88,0%) pada peran orang tua yang tidak optimal dibandingkan dengan orang tua yang berperan optimal yaitu 16 (53,3%) orang, dan orang tua yang patuh terhadap terapi diet GFCF lebih tinggi yaitu p value 0,0 01 OR CI 95% 6,41 7 (26,1 10-1,57 7) sebanyak 14 (46,7%) pada orang tua yang optimal dibandingkan dengan orang tua yang berperan tidak optimal yaitu 3 (12,0%) orang. Hasil analisa statistik menggunakan chisquare menghasilkan nilai p value 0,013. Sehingga didapatkan bahwa p 0,05 yang artinya Ha diterima atau terdapat hubungan No Kepatuhan Jumlah Persentase 1 Patuh 17 30,9 2 Tidak Patuh 38 69,1 Total yang bermakna antara peran orang tua dengan kepatuhan terapi diet Guten Free Casein Free (GFCF) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al-ikhlas Bukittinggi tahun 2014, dan didapatkan nilai OR (Odds Ratio) 6,417 yang artinya orang tua berperan tidak optimal mempunyai peluang 6,417 kali beresiko untuk tidak patuh dalam mengikuti terapi diet GFCF pada anak autisme disbanding orang tua yang berperan optimal. B. Pembahasan 1. Analisa Univariat a. Peran Orang Tua Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat diketahui dari 55 orang tua Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al-ikhlas Bukittinggi Tahun 2014 didapatkan 30 (54,5%) orang tua yang memiliki peran yang optimal dan 25 (45,5%) orang tua yang memeiliki peran tidak optimal. Menurut Tamrin Nasution (1989), Peranan orang tua merupakan Tugas, fungsi dan tanggung jawab yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari oleh seseorang yang disebut ibu dan bapak (Munir, 2010). Orangtua memiliki peran dominan dalam upaya penyembuhan karena orangtua Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
6 merupakan orang yang paling dapat mengerti dan dimengerti anak penyandang autisme, untuk itu orangtua tetap dituntut untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kesembuhan anaknya (Ratnadewi, 2008). Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amilia (2012) Orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap penerapan diet GFCF pada anak autisme, karena pola makan pada anak autisme tidak terlepas dari peran seorang ibu dalam menyediakan makanan yang baik serta bergizi dan sesuai dengan kebutuhannya. Hasil dari penelitian Koka (2011), menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam pemberian makan pada anak autisme berada dalam kategori cukup yaitu 68,8% untuk pengetahuan, 59,4% untuk sikap, dan 43,8% untuk tindakan. Hasil penelitian Ratnadewi (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Peran Orangtua Pada Terapi Biomedis Untuk Anak Autisme, penelitian dilakukan dengan cara membandingkan 2 orang tua dalam berperan mengatasi anak autisme didapatkan hasil Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan subjek A dan B memiliki potensi untuk melaksanakan terapi biomedis secara optimal, karena secara umum peran subjek A dan B sebagai orangtua tergolong orangtua yang menerima keadaan anaknya yaitu orangtua yang hangat, kemudian komunikasi orangtua dan anak yang lancar, hangat dan terbuka, dan menghargai anak. Namun setiap orang tua berbeda mengalami masalah atau hambatan yang dialaminya seperti, kurangnya inisiatif orang tua dalam mencari informasi tentang terapi anak autisme hanya mengandalkan terapis dan dokter selain itu orang tua merasa kasihan pada anak dan kurangnya kolaborasi tanggung jawab antar keluarga dengan kata lain melimpahkan tanggung jawab pada satu orang tua saja. Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil pengolahan data tingginya peran orang tua yang tidak optimal disebabkan karena adanya orang tua yang tidak tahu tentang terapi diet anak autisme, adanya orang tua yang tahu namun tidak mengikuti terapi diet sesuai dengan anjuran karena berbagai faktor yang menghalangi orang tua dalam menjalankan terapi, faktornya seperti, tidak mau repot, inisiatif untuk memperoleh informasi tentang autisme yang kurang, kerja sama antar keluarga dan tenaga medis yang kurang, kesulitan dalam memilih makanan, sifat kasihan, dan pengaruh lingkungan, dan rendahnya angka peran orang tua yang optimal ini disebabkan karena adanya dukungan dari keluarga mempunyai motivasi yang tinggi untuk mencari informasi dalam menangani masalah pada anaknya dan orang tua yang mendapatkan informasi yang jelas dan tepat dari tenaga terapis maupun tenaga kesehatan lainnya. b. Kepatuhan terapi diet GFCF Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat diketahui dari 55 orang tua Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al-Ikhlas Bukittinggi tahun 2014 didapatkan 17 (26,1%) orang tua yang patuh dan 38 (73,9%) orang tua yang tidak patuh terhadap terapi diet GFCF pada anak autisme. Menurut Dergeest et al, (1998) Kepatuhan adalah perilaku positif yang dilihatkan klien mengarah ketujuan terapiutik yang ditentukan bersama (Carpenito, 2010). Berdasarkan penelitian Amalia (2012) dengan judul penelitian Kepatuhan Orang Tua Dalam Menerapkan Terapi Diet Gluten Free Casein Free (GFCF) Pada Anak Penyandang Autisme Di Yayasan Pelita Hafizh dan SLB Cileunyi Bandung diperoleh data dari sebanyak 40 orang responden terdapat 6 orang (15 %) yang patuh dan 34 orang (85%) yang tidak patuh pada terapi diet GFCF. Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil penelitian diperoleh angka yang tinggi pada orang tua yang tidak patuh terhadap Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
7 terapi diet GFCF, hal ini menunjukkan masih banyaknya orang tua yang belum atau tidak menerapkan diet GFCF sesuai dengan aturannya, karena mereka tidak menghilangkan seluruh sumber makanan/minuman yang mengandung Gluten dan Casein pada menu makanan anakanya. Hal ini disebabkan karena faktor yang mempegaruhi kepatuhan orang tua seperti disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan diet yang tidak dilakukan terus menerus selain itu juga disebabkan oleh sikap anak yang suka milih-milih makanan. Adanya orang tua patuh dalam menerapkan terapi disebabkan karena faktor orang tua yang mempunyai keinginan yang besar untuk kesembuhan anak mereka dengan cara mengikuti aturan serta saran yang dianjurkan oleh terapis secara teratur, konsisten dan pengawasan yang ketat. 2. Analisa Bivariat a. Hubungan peran orang tua terhadap kepatuhan terapi diet Gluten Free Casein Free (GFCF) pada anak autisme Berdasarkan hasil analisis penelitian didapatkan bahwa proporsi orang tua yang tidak patuh terhadap terapi diet GFCF lebih tinggi yaitu sebanyak 22 (88,0%) pada peran orang tua yang tidak optimal dibandingkan dengan orang tua yang berperan optimal yaitu 16 (53,3%) orang dan orang tua yang patuh terhadap terapi diet GFCF lebih tinggi yaitu sebanyak 14 (46,7%) pada orang tua yang optimal dibandingkan dengan orang tua yang berperan tidak optimal yaitu 3 (12,0%) orang. Hasil analisa statistik menggunakan chi-square menghasilkan nilai p value 0,013. Sehingga didapatkan bahwa p 0,05 yang artinya Ha diterima atau terdapat hubungan yang bermakna antara peran orang tua dengan kepatuhan terapi diet Guten Free Casein Free (GFCF) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al-ikhlas Bukittinggi tahun 2014, dan didapatkan nilai OR (Odds Ratio) 6,417 yang artinya orang tua berperan tidak optimal mempunyai peluang 6,417 kali beresiko untuk tidak patuh dalam mengikuti terapi diet GFCF pada anak autisme disbanding orang tua yang berperan optimal. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa adanya pengaruh antara peran orang tua terhadap kepatuhan terapi diet Gluten Free Casein Free (GFCF), ini berarti semakin optimal peran orang tua dalam menjalankan terapi diet pada anaknya maka semakin patuh orang tua, namun sebaliknya semakin rendah peran orang tua atau tidak optimal maka tingkat kepatuhan akan semakin rendah sehingga mempengaruhi proses terapi dalam meningkatkan kesembuhan pada anak autisme. Orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap penerapan diet GFCF, Karen pola maka pada anak autisme tidak terlepas dari kepatuhan orang tua dan peran orang tua dalam menyediakan makanan yang sesuai dengan diet autisme. Menurut Washnieski (2009) dalam penelitian Amalia (2012) dengan judul penelitian Kepatuhan Orang Tua Dalam Menerapkan Terapi Diet Gluten Free Casein Free (GFCF) Pada Anak Penyandang Autisme Di Yayasan Pelita Hafizh dan SLB Cileunyi Bandung. Beberapa peran diperlukan agar orang tua dapat menerapkan diet GFCF dengan tepat pada anaknya. Informasi yang terpercaya, tepat, dan mudah diperoleh sangat dibutuhkan orang tua yang berharap untuk mengikuti diet ini, karena keterbatasan sifat dari diet dan pentingnya kepatuhan yang tepat pada diet. Membantu orang tua mengerti tentang mekanisme fisiologi dibalik penerapan diet mungkin dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dalam menerapkan diet. Kemudahan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan mengetahui dasar ilmu dibalik diet mungkin dapat membantu orang tua mengerti prosesnya lebih baik karena tanpa 100% kepatuhan terhadap diet, kekuatan dari diet tersebut tidak akan terlihat. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
8 Menurut asumsi peneliti didapatkan dalis penelitian 14 (46,7%) orang tua yang berperan optimal dengan kategori patuh disebabkan karena orang tua mempunyai peran yang optimal disertai dengan kepatuhan yang tinggi dihubungkan karena orang tua yang mempunyai usaha yang besar mencari informasi tentang terapi anak autisme untuk kesembuhannya dengan mengikuti terapi secara teratur, konsisten, dan pengawasan yang ketat, dan hasil penelitian 16 (53,3%) orang tua yang perannya optimal dengan kategori tidak patuh disebabkan karena orang tua yang mempunyai peran yang optimal dengan mendapatkan informasi dari terapi atau tenaga kesehatan tentang terapi diet dan mengetahui hal-hal yang mesti dilakukan dan tidak dilakukan oleh orang tua terhadap anak autisme namun ketidakpatuhan disebabkan karena oarng tua yang tidak konsisten, tidak tegas dan memiliki sikap yang iba pada anak dalam menjalankan terapi diet GFCF tersebut. Dari hasil analisis penelitian peran orang tua yang tidak optimal didapatkan jumlah 25 orang, diantaranya peran orang tua yang tidak optimal dengan ketegori patuh 3 (12,0%) rendahnya angka ini dikarenakan sedikitnya informasi yang diperoleh namun orang tua mampu menerapkan terapi dengan kategori patuh walaupun dengan alasan kadangkadang yang lebih sering muncul diucapkan, dan tingginya angka peran orang tua yang tidak optimal dengan kategori tidak patuh disebabkan karena faktor individu tidak ada motivasi untuk berperan optimal sehingga minat serta pelaksanaan untuk terapi juga tidak akan patuh dan akhirnya hasil yang diharapkan juga tidak maksimal atau tidak berhasil. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Kepatuhan Terapi Diet Gluten Free Casein Free (GFCF) Pada Anak Autisme Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Autisme Al-Ikhlas Bukittinggi Tahun 2014 dengan sampel 55 orang dapat dilihat sebagai berikut, 1. Peran orang tua dalam menerapkan terapi diet Gluten Free Casein Free (GFCF) pada anak autisme ditemukan bahwa lebih dari separoh yaitu 30 (54,5 %) orang tua yang mempunyai peran optimal. 2. Pelaksanaan terapi diet Gluten Free Casein Free (GFCF) pada anak autisme ditemukan bahwa lebih dari separoh 38 (69,1%) orang tua yang tidak patuh dalam menerapkan terapi diet Gluten Free Casein Free (GFCF). 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara peran orang tua dengan kepatuhan terapi diet Gluten Free Casein Free (GFCF) pada anak autisme Di Sekolah Luar Biasa Khusus Autisme Al-Ikhlas Bukittinggi Tahun Dimana p value = 0,013 (p value < 0,005). B. Saran 1. Bagi peneliti Diharapkan agar menerapkan pengetahuan yang diperoleh dibangku perkuliahan serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan, tentang Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Kepatuhan Terapi Diet Gluten Free Casein Free (GFCF) Pada Anak Autisme Di Sekolah Luar Biasa Khusus Autisme Al-Ikhlas Bukittinggi Tahun Bagi Insitusi Pendidikan Diharapkan data penelitian agar digunakan dalam memberikan informasi tentang penelitian Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Kepatuhan Terapi Diet Gluten Free Casein Free (GFCF) Pada Anak Autisme yang digunakan sebagai salah satu panduan dalam memberikan informasi kesehatan. 3. Bagi Lahan Penelitian Diharapkan agar menjadi bahan acuan untuk dapat menjelaskan dan dapat Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
9 memotivasi orang tua dalam berperan optimal dan patuh dalam menerapkan terapi diet pada anak. 4. Bagi Masyarakat Diharapkan bagi masyarakat khususnya bagi orang tua yang mempunyai anak autisme, untuk dapat menambah wawasan terapi diet serta dapat menerapkan bagaimana peran orang tua terhadap terapi diet anak autisme. 5. Bagi Profesi Keperawatan Diharapkan bagi tenaga perawat sebagai tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelayanan keperawatan anak dapat merencanakan intervensi dalam bentuk penyuluhan untuk menurunkan ankga penderita autisme serta dapat menambah teori tentang terapi diet anak autisme. DAFTAR KEPUSTAKAAN Alifiyah. (2012). Peran Orang Tua Dalam Membetuk Karakter Anak. Dikses pada 27 juni 2014 pukul WIB Anwar, liza. (2013). Autism Dan Penanganannya. Diakses pada 07 Mei 2014, pukul WIB Atmarita & Sandjaja. (2009). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Kompas Media Nusantara. Hadis, Abdul. (2006). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Autistik. Bandung: Alfabeta. Hastono, Sutanto Priyo & Sabri, Luknis. (2010). Statistik Kesehatan ed.1. Jakarta: Rajawali Pers. HR, Hasdianah. (2013). Autis Pada Anak Pencegahan, Perawatan, Dan Pengobatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Lynda Juall, Carpenito. (2009). Diagnose Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis ed.9. Jakarta: EGC. Muhammadis. (2012). Kepatuhan Terapi. diakses pada 23 juni 2014 pukul WIB. Munir, Zaldy. (2010). Peran Dan Fungsi Orang Tua Dalam Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak. Diakses pada 24 juni 2014 pukul WIB. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam,2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Oktaviani, Wieke. (2008). Riwayat Autisme, Stimulasi Psikososial Dan Hubungannya Dengan Perkembangan Social Anak Dengan Gangguan Autism Spectrum disorder (ASD). Diakses pada 19 Mei 2014 pukul WIB. Pratiwi, Rifmie Arfiriana. (2013). Hubungan Skor Frekuensi Diet Bebas Gluten Bebas Casein Dengan Skor Perilaku Autis. Diakses pada 26 juni 2014 pukul WIB. Rachmayanti,Sri & Zulkaida Anita. (2007). Penerimaan Diri Orang Tua Terhadap Anak Autis Dan Peranannya Dalam Terapi. Diakses pada 28 Mei 2014 pukul WIB. Rahayu, Metha Kemala. (2011). Pengalaman Hidup Orangtua Anak Penyandang Autis Setelah Berhasil Diterapi Disekolah Autis Dikota Padang Tahun diakses pada 23 juni 2014 pukul WIB. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
10 Ramadayanti, Sri. (2012). Perilaku Pemilihan Mkanan Dan Diet Bebas Gluten Bebas Kasein Pada Anak Autisme. diakses pada 21 april 2014, pukul WIB. Ratnadewi, (2008). Peran Orangtua Pada Terapi Biomedis Untuk Anak Autis. Diakses pada 23 mei 2014 pukul WIB. Sintowati, Dr. Retno. (2009). Autism. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka. Smart, aqila. (2010). Anak Cacat Bukan Kiamat:metode Pembelajaran Dan Terapi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Katahati Winarno Autism Dan Peran Pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sofia, Amilia Destiani dkk. (2012). Kepatuhan Orang Tua Dalam Menerapkan Terapi Diet Gluten Free Casein Free Pada Anak Penyandang Autisme Di Yayasan Pelita Hafizh Dan Slbn Cileunyi Bandung. Diakses pada 26 juni 2014, pukul WIB. Sunu, Christopher. (2012). Panduan Memecahkan Masalah Autism (Unclocking Autism). Yogyakarta: Lintang Terbit. Winarno. (2013). Autism Dan Peran Pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wong s. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatric Wong, Ed.6, Vol,1. Jakarta: EGC. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari
PENELITIAN. Perbandingan Kemajuan Terapi Anak Autisme Dengan Diet CFGF Dan Tanpa Diet CFGF Pada Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA) Padang
PENELITIAN Ners JURNAL KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS Perbandingan Kemajuan Terapi Anak Autisme Dengan Diet Dan Tanpa Diet Pada Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA) Padang Yonrizal Nurdin a Autisme
Lebih terperinciKata kunci : Autisme, Kepatuhan Orang tua, Diet GFCF. Keywords : Autisme, Compliance of Parent, Diet GFCF
KEPATUHAN ORANG TUA DALAM MENERAPKAN TERAPI DIET GLUTEN FREE CASEIN FREE PADA ANAK PENYANDANG AUTISME DI YAYASAN PELITA HAFIZH DAN SLBN CILEUNYI BANDUNG 1 Hj. Helwiyah Ropi 1 Ai Mardhiyah 1 1, Bandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Gejalanya mulai nampak
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autis adalah gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Gejalanya mulai nampak sebelum anak berusia 3 tahun,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing
Lebih terperinciVolume 08 No. 02. November 2015 ISSN :
HUBUNGAN RIWAYAT UMUR KEHAMILAN DENGAN RESIKO MENDERITA AUTIS PADA ANAK UMUR 18-36 BULAN DI POSYANDU WILAYAH DESA MENGANTI Ita Rahmawati 1 Dosen Akademi Kebidanan Islam Al Hikmah Jepara Email : rahma.safii@gmail.com
Lebih terperinciSandu Siyoto* *Progam Studi Pendidikan Ners STIKES Surya Mitra Husada Kediri Jl. Manila Sumberece No. 37 Kediri
VISUAL SCHEDULE TERHADAP PENURUNAN BEHAVIOR PROBLEM SAAT AKTIVITAS MAKAN DAN BUANG AIR PADA ANAK AUTIS (Visual Schedule towards the Decline of Behavioral Problems in Feeding Activities and Defecation in
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh
Lebih terperinciPenelitian Keperawatan Jiwa
REPOSITORY FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN ORANG TUA DALAM MENERAPKAN DIET BEBAS GLUTEN DAN BEBAS CASEIN PADA ANAK AUTIS DI YAYASAN AUTIS MITRA ANANDA PADANG TAHUN 2015 Penelitian Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS
HUBUNGAN ANTARA DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS Dita Fiskasila Putri Hapsari, Agung Kurniawan Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Lebih terperinciMurdiyanta, et al, Faktor Ibu Dalam Pemilihan Makanan Pada Anak Autis di...
Faktor Ibu Dalam Pemilihan Makanan Pada Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa Arya Satya Hati Kota Pasuruan (Maternal Factors in the Selection of Food in Autism Children at Special Need School Arya Satya Hati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. JOGJA.AUTISM.CARE Pusat Terapi Anak Autis di Yogyakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Saat ini Autistic Spectrum Disorder (ASD) yang lebih dikenal dengan nama autisme, telah merebak menjadi permasalahan yang menakutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial (Sintowati, 2007). Autis merupakan gangguan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autis adalah suatu gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan perkembangan fungsi psikologis yang meliputi gangguan dan keterlambatan dalam bidang
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Gangguan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autisme dipandang sebagai kelainan perkembangan sosial dan mental yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak akibat kerusakan selama pertumbuhan fetus, atau saat
Lebih terperinciHUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G
HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G Regina Indirawati * ), Anjas Surtiningrum ** ), Ulfa Nurulita ***
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT IQ TERHADAP KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTISME DI SLB BIMA KOTA PADANG TAHUN 2011 OLEH NOVERY HARIZAL BP
GAMBARAN TINGKAT IQ TERHADAP KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTISME DI SLB BIMA KOTA PADANG TAHUN 2011 OLEH NOVERY HARIZAL BP. 0910325120 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan mutlak manusia untuk berinteraksi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Hidayat, 2005). Memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berbeda dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Hidayat, 2005). Memiliki anak adalah suatu kebahagiaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASI DENGAN TEKNIK KOLASE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS DI TERAPI ANAK MANDIRI CENTER SETIABUDI MEDAN TAHUN 2015
PENGARUH TERAPI OKUPASI DENGAN TEKNIK KOLASE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS DI TERAPI ANAK MANDIRI CENTER SETIABUDI MEDAN TAHUN 2015 Tiurlan Mariasima Doloksaribu, Martianus Giawa Jurusan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN FAKTOR POSTNATAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI WILAYAH LAMPUNG UTARA Ricca Dini Lestari*, Nora Isa Tri Novadela* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang e-mail
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Manuscript Oleh : MOHAMAD ROZIKIN NIM. G2A212018 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinci1 Indah J. Larete 2 Liesbeth F. J. Kandou 2 Herdy Munayang.
Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 26 pada anak gangguan spektrum autisme di sekolah autis, sekolah luar biasa dan tempat terapi anak berkebutuhan khusus di Kota Manado dan Tomohon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu elemen yang penting untuk menentukan maju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan salah satu elemen yang penting untuk menentukan maju atau tidaknya suatu bangsa. Karena pada suatu hari, mereka akan menjadi generasi penerus yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Kelainan ini dikenal dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Kelainan ini dikenal dan diperkenalkan tahun 1943 oleh seorang psikolog anak di Amerika Serikat bernama Leo Kanner
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015 Syafriani Lecturer STIKes Tambusai Riau Syafrianifani@ymail.com ABSTRAK Menurut
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN Relationship of a Pattern of Foster Parents to the Level of Independence of the Son of Mental
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden
Lebih terperinciStudy Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi
Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari 237.641.326 jiwa total penduduk Indonesia, 10% diantaranya yaitu sebesar + 22.960.000 berusia
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI AUTIS TERHADAP KEMAJUAN ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTISME DI KOTA PADANG Rika Sabri,* Eti Yerizel,** Adisti Mira,***
PENGARUH TERAPI AUTIS TERHADAP KEMAJUAN ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTISME DI KOTA PADANG Rika Sabri,* Eti Yerizel,** Adisti Mira,*** Ringkasan Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sumber kebahagiaan dan penerus dari suatu keluarga. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Anak merupakan sumber kebahagiaan dan penerus dari suatu keluarga. Setiap orang tua mempunyai keinginan untuk selalu mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial, tidak bisa mengamati dan mengolah informasi. Orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autisme merupakan gangguan dalam perkembangan komunikasi, interaksi sosial, tidak bisa mengamati dan mengolah informasi. Orang dengan Autisme Spectrum Disorder (ASD)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah anak autis baik di dunia maupun di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Meningkatnya jumlah anak autis baik di dunia maupun di Indonesia memerlukan perhatian yang serius dalam penanganannya. Autis dapat sembuh bila dilakukan intervensi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang secara
Lebih terperinciPENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG
PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian Pusat Pendidikan dan Terapi Anak Autis di Sukoharjo dengan Pendekatan Behaviour Architecture, perlu diketahui tentang:
Lebih terperinciMENGATASI PERMASALAHAN PERILAKU ANAK PENYANDANG AUTISME DENGAN METODE APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS (ABA) DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA
i MENGATASI PERMASALAHAN PERILAKU ANAK PENYANDANG AUTISME DENGAN METODE APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS (ABA) DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014
http://jurnal.fk.unand.ac.id 635 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 Selvi Indriani Nasution 1, Nur Indrawati Liputo 2, Mahdawaty
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN IBU MENGENAI PEMBERIAN MAKANAN SERTA SIKAP TERHADAP UPAYA KEPATUHAN DIET MAKAN PADA ANAK AUTIS DI PUSAT TUMBUH KEMBANG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2012
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RETARDASI MENTAL DENGAN MEKANISME KOPING PADA ORANG TUA ANAK RETARDASI MENTAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RETARDASI MENTAL DENGAN MEKANISME KOPING PADA ORANG TUA ANAK RETARDASI MENTAL Ch. Hatri Istiarini STIKES Bethesda Yakkum Jl. Johar Norhadi No. 6 Yogyakarta 55224 e-mail: ch.hatri.istiarini@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG
HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andria Yuliawati 201110104178
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan
Lebih terperinciPENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )
54 PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo ) Sri Sayekti* Wahyu Yugo Utomo** STIKES Insan Cendekia Medika
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti
Lebih terperinciLUH PUTU MEITA PRIMAYUNI YADNYA
UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA AUTISME DI PUSAT TUMBUH KEMBANG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2012 LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciSuci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PENERAPAN BREASTFEEDING FATHER DI KELURAHAN TUNGGULO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2014 Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DINI ANGGRAINI 201110201085 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang 2015 Vol. 5, No. 1
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN ORANG TUA TERHADAP TERAPI DIET GFCF (GLUTEIN FREE-CASEIN FREE) PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN PENYANDANG AUTIS DI RUMAH AUTIS CAHAYA FITRAH CEMERLANG JATIASIH
Lebih terperinciSAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MILITUS DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI DIET RENDAH GLUKOSA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR SAMSUL BAHRI ABSTRAK : Masalah kesehatan dipengaruhi
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU USIA 30-50 TAHUN TENTANG ASAM URAT DI DUSUN JATISARI SAWAHAN PONJONG GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK
HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK Lexy Oktora Wilda STIKes Satria Bhakti Nganjuk lexyow@gmail.com ABSTRAK Background. Prevalensi
Lebih terperinciDUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN
DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN Wahyu Setya Ningsih 1), Ari Andayani 2) 1 Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo email: wahyusetya14@yahoo.co.id 2 Akademi Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan merasa sedih apabila anak yang dimiliki lahir dengan kondisi fisik yang tidak. sempurna atau mengalami hambatan perkembangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelahiran anak merupakan dambaan setiap keluarga yang tidak ternilai harganya. Anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan, yang harus dijaga, dirawat, dan diberi bekal
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015
Lebih terperinciDepartemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SARAPAN PAGI PADA ANAK DI SD ST.THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2013 Rindika Christiani Siregar 1, Eddy Syahrial 2, Alam Bakti Keloko 2 1 Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indikator kesejahteraan suatu masyarakat atau suatu bangsa salah satunya dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas anak adalah cermin kualitas bangsa dan cermin peradaban dunia. Indikator kesejahteraan suatu masyarakat atau suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR
GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 (581-592) TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR Rini Suharni, Indarwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berkembang secara baik atau tidak. Karena setiap manusia memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Setiap orang tua menginginkan anaknya lahir secara sehat sesuai dengan pertumbuhannya. Akan tetapi pola asuh orang tua yang menjadikan pertumbuhan anak tersebut dapat
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER Maria Helena 1), Joko Wiyono 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciGAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.
GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA Rachel Satyawati Yusuf 1, Novy Helena Catharina Daulima 2 1. Program Studi Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : TITIK DWI LESTARI NIM:
SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM PEMBERIAN DIET SEHAT CASEIN FREE GLUTEN FREE (CFGF) ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD), HIPERAKTIF, DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Autisme merupakan suatu kumpulan gejala (sindrom) yang diakibatkan oleh kerusakan saraf. Gejalanya sudah tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun. Penyandang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Oleh MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM: 030113a050 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) Denie Septina A, Dwi Anita A & Titik Anggraeni Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan
Lebih terperinciDUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI
DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI Delia Ulpa*, Mahnum Lailan Nst.** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen
Lebih terperinciKata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ANAK PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) DI KB-TK ANAK CERDAS PP PAUDNI REGIONAL II SEMARANG Febri Amalia Hidayatullah* Email : febriamalia22@gmail.com
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG TAHUN 2011
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA
Jurnal ISSN Farmasetis : Cetak 2252-9721 Volume 2 No 1, Hal 13-18, Mei 2013 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA Itsna Diah Kusumaningrum
Lebih terperinciKONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract: Growth, Development. This study aims to determine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini para penderita anak berkebutuhan khusus semakin meningkat di dunia dan juga di Indonesia, UNESCO (2010) melaporkan, tercatat 35 juta orang penyandang autisma
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016
HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016 Yurida Olviani Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER
Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER I.1. Latar Belakang Anak-anak adalah anugerah dan titipan Tuhan Yang Maha Esa yang paling berharga. Anak yang sehat jasmani rohani merupakan idaman setiap keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sumber daya manusia yang penting sebagai penerus bangsa yang akan datang dan memiliki ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
Lebih terperinciDesi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PENGGUNAAN AKDR DI KELURAHAN BENTENG PASAR ATAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASIMAH AHMAD BUKITTINGGI TAHUN 2014 Desi Andriani * ABSTRAK
Lebih terperinciOleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG TUMBUH KEMBANG DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 Susmita Dosen Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK ASI eksklusif
Lebih terperinciISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014 ALINI Dosen STIKes Tuanku
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN Intan Nugraheni Hasanah Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG Dessy Yunita Dewi Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research
Lebih terperinciPROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER
PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER Rosida 1, Siti Anawafi 1, Fanny Rizki 1, Diyan Ajeng Retnowati 1 1.Akademi Farmasi Jember
Lebih terperinci