Sedangkan pengertian kenakalan remaja menurut Paul Moedikdo (2011 : 5) pidana, seperti : mencuri, menganiaya, dsb.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sedangkan pengertian kenakalan remaja menurut Paul Moedikdo (2011 : 5) pidana, seperti : mencuri, menganiaya, dsb."

Transkripsi

1 Judul : Hubungan antara bimbingan sosial dan bimbingan priobadi dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul tahun pelajaran 2014/2015. ABSTRAK TRI HASTUTI. Hubungan Antara Bimbingan Sosial dan Bimbingan Pribadi dengan Tingkat Kenakalan Remaja Siswa SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015 (2014). Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta, November Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui arah hubungan positif bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan remaja. (5) Untuk mengetahui arah hubungan positif bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja. (6) Untuk mengetahui hubungannya antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi secara bersama-sama dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul tahun pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini berjumlah 278 siswa dari kelas VII, VIII, IX SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel yang diteliti dilakukan dengan teknik Quota stratified Random Sampling sejumlah 75 siswa. Metode dan teknik pengumpulan data adalah dengan angket/kuesioner. Analisis data menggunakan statistik dengan uji Regresi ganda dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015 (rx1y = -0,325). (5), (2) Ada hubungan negatif antara layanan pribadi di sekolah dengan tingkat kenakalan remaja pada siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015 (rx 2 y = -0,315). (6) Ada hubungan positif antara bimbingan sosial dan layanan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja pada siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015 (R 2 = 0,226), (4) Sumbangan efektif variabel bimbingan sosial dan bimbingan pribadi secara bersama-sama terhadap kenakalan remaja adalah kecil sebesar 22,63%. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa bimbingan sosial sangat penting karena dengan didorong oleh bimbingan sosial maka siswa akan terus berperilaku dan bertingkah laku sesuai dengan bimbingan yang diperoleh di sekolah sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan tingkat kenakalan remaja. Dengan bimbingan pribadi akan selalu diberikan sehingga terbentuk sifat pembiasaan yang rutin maka 2

2 3 tingkah laku dan perilaku siswa akan terbentuk dengan baik dan akan menurunkan tingkat kenakalan remaja. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal-hal yang negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan dengan teman temannya di sekolah, maupun lingkungan pada saat di rumah. Hal-hal tersebut berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu sendiri merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. Sedangkan pengertian kenakalan remaja menurut Paul Moedikdo (2011 : 5) adalah : 1) Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti : mencuri, menganiaya, dsb. 2) Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat. 3) Semua peerbuatan yang mununjukkan kebutuhan perlidungan bagi sosial. Adapun gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah kepada kenakalan remaja yaitu : a. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. (Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi). b. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab 3

3 4 biasanya karena anak itu tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang terbimbing. c. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi. d. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal. e. Anak-anak yang suka berbohong. f. Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah atau di rumah. g. Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka. h. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian. Dengan sedikit pengertian, kenakalan remaja tersebut di atas membuat kita akan lebih mengerti akan sikap dan perilaku remaja kita apakah baik-baik saja atau sudah mengarah pada suatu kenakalan remaja, sehingga anak tersebut perlu mendapat adanya bimbingan sosial dan bimbingan pribadi di sekolah. Perilaku kenakalan remaja bisa dilatarbelakangi oleh : 1. Kurangnya kasih sayang orang tua. 2. Kurangnya pengawasan dari orang tua. 3. Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya. 4. Peran dan perkembangan iptek yang berdampak negatif. 4

4 5 5. Tidak adanya bimbingan pribadi dari sekolah. 6. Dasar-dasar agama yang kurang. 7. Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya. 8. Penolakan dari orang tua. 9. Masalah yang dipendam. 10. Lingkungan sekitar yang tidak menguntungkan/tidak baik. B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang masalah di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada hubungan antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Apakah ada hubungan antara bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Apakah ada hubungan antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi secara bersama-sama dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/

5 6 2. Untuk mengetahui hubungan antara bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/ Untuk mengetahui hubungan antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015. D. Kerangka Berpikir 1. Hubungan bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan remaja Bimbingan sosial adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk mengenal lingkungannya sehingga mampu bersosialisasi dengan baik dan mengembangkan diri sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Tingkat kenakalan remaja merupakan kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibaktan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang dilakukan remaja di bawah umur 17 tahun. Kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal. Kenakalan remaja sebagai tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma hukum-hukum pidana. 6

6 7 Dengan demikian peserta didik yang mendapat layanan bimbingan sosial yang efektif akan bermanfaat bagi individu dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi sehingga tercapai kemampuan untuk memahami, menerima, mengarahkan diri sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam penelitian yang dilakukan oleh M. Saripuddin (2009:65-66) bahwa semakin tinggi tingkat berfungsinya keluarga akan semakin menurun tingkat kenakalan remaja dan sebaliknya. Dengan demikian, pendapat di atas diduga ada hubungan bimbingan sosial siswa dengan tingkat kenakalan remaja. 2. Hubungan bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja Bimbingan pribadi adalah merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam hal memecahkan masalah-masalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia/pribadi sekali misalnya, masalah keluarga, persahabatan, cita-cita dan sebagainya. Merupakan bimbingan yang diberikan pada individu dalam menghadapi pergaulan dalam pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, pengaturan nafsu seksual dan sebagainya. Misalnya pada siswa remaja, mereka berhadapan dengan aku-nya yang lain daripada sebelumnya. Contoh peralihan dari perasaan sangat sedih menjadi sangat gembira, ingin meraih cita-cita tapi 7

7 8 tidak mengetahui caranya. Kemudian seorang mahasiswa yang berhadapan dengan aku-nya yang ditantang memikul tanggung jawab sebagai orang dewasa dan menghadapi realitas yang bertentangan dengan dirinya/keinginannya. Klien, terutama para remaja yang umumnya malu untuk bertanya kepada orang tua, atau pada orang dewasa lainnya, sedangkan bila bertanya pada teman sebanya juga tidak tahu. Bimbingan menekankan bagaimana sikap dalam menghadapi masalah yang timbul. Bimbingan pribadi diberikan melalui bimbingan individu maupun kelompok. Menurut Djumhur dan Surya dalam Tohirin (2007:127) adalah bimbingan pribadi merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitankesulitan dalam masalah pribadi sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Intany Pamella (2014:126) bahwa siswa mampu mengatur tingkah laku dengan pertimbangan dan memperhatikan sgi-segi positifs sebelum bertindak. Berdasar hal tersebut di atas diduga bimbingan pribadi mempunyai hubungan dengan tingkat kenakalan remaja. 3. Hubungan antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja Hubungan antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi dapat mempengaruhi sosial remaja karena disebabkan oleh faktor kurangnya kasih saying, pengawasan yang kurang dari orang tua, pergaulan dengan teman yang tidak sebaya, dasar agama yang kurang serta lingkungan yang 8

8 9 tidak menguntungkan/tidak baik sehingga hubungan antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi sangat diperlukan dalam proses pengendalian tingkat kenakalan remaja. Selain itu faktor bimbingan pribadi juga sangat mempengaruhi tingkat kenakalan remaja. Peserta didik akan dapat memecahkan masalahmasalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia / pribadi sekali sehingga bisa bersikap dalam menghadapi masalah yang timbul. Berdasar kajian di atas dapat dilihat bahwa kedua faktor tersebut mempunyai peranan yang sangat dominan dalam menghadapi masalah kenakalan remaja. Didukung oleh Nuryoto 1992:36 menyebutkan ciri-ciri kematangan emosi pada masa remaja yang ditandai dengan sikap sebagai berikut : tidak bersikap kekanak-kanakan,bersikap rasional, bersikap obyektif, dapat menerima kritikan orang lain sebagia pedoman untuk bertindak lebih lanjut, bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan, mampu menghadapi masalah dan tantangan yang dihadapi Dengan demikian dapat diduga ada hubungan atnara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja. E. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 sampai dengan bulan Nopember Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul tahun pelajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu : 9

9 10 1. Variabel bebas x, Bimbingan Sosial 2. Variabel bebas x, Bimbingan Pribadi 3. Variabel terikat y, tingkat kenakalan remaja Menurut Suharsimi Arikunto 2004: 92 menjelaskan bahwa jika subyek kurang dari 100, 25% atau lebih. Dari jumlah populasi 278 siswa diambil 24% dari populasi sebesar 75 anak. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode angket untuk mengumpulkan data. Teknik Analisis Data Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, berdasarkan data penelitian setelah data diperoleh, maka tugas yang harus dilakukan adalah menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan akhir dalam penelitian. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode statistik, karena data yang dianalisis berupa angkaangka. Untuk memperoleh korelasi X1 dan X2 dengan Y (bimbingan sosial, bimbingan pribadi dan tingkat kenakalan remaja) digunakan analisis regresi dua prediktor atau analisis regresi ganda. Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis regresi dua prediktor : 1. Untuk persamaan garis regresi : Y = a1 X1 + a2 X2 + K Keterangan : 10

10 11 X Y a = variabel bebas (prediktor) = variabel terikat (kriterium) = bilangan koefisien K = bilangan konstan (Sutrisno Hadi, 2000; 33) 2. Untuk mencari korelasi kriterium dengan prediktor Ry(1,2) = a1 Σ x1 y + a2 Σ x2 y2 Σ y² Keterangan : Ry(1,2) = koefisien antara y dengan X1 dan X2 a1 = koefisien prediktor X1 a2 = koefisien prediktor antara X1 dengan Y x1 y = jumlah produk antara X1 dengan Y x2 y = jumlah produk antara X2 dengan Y y² = jumlah kuadrat kriterium Y (Sutrisno Hadi, 2000; 36) 3. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi F reg = R² ( N m 1) m (1 - R² ) Keterangan : R = koefisien korelasi N = jumlah sampel M = jumlah prediktor (Sutrisno Hadi, 2000; 36) 4. Untuk mencari sumbangan relatif (SR) SR%x = JKreg x 100% JKtot Keterangan : SR% = sumbangan relatif kuadrat JKreg = jumlah kuadrat regresi JKtot = jumlah kuadrat total (Sutrisno Hadi, 2000; 40) 5. Untuk mencari sumbangan efektif (SE) SE%x = SR% x R² 11

11 12 Keterangan : SE%x = sumbangan efektif prediktor R² = koefisien determinan (Sutrisno Hadi, 2000; 40) Hasil Penelitian 1. Hubungan antara bimbingan sosial dengan kenakalan remaja Berdasarkan pada pengujian hipotesis I didapat hubungan antara bimbingan sosial dengan kenakalan remaja. Maksudnya semakin baik bimbingan sosial yang diberikan akan mempengaruhi tingkat kenakalan remaja. Dalam hal ini kenakalan remaja semakin menurun ditandai dengan adanya tanda negatif sehingga dapat diartikan bahwa semakin baik bimbingan sosial yang diberikan oleh orang tua maupun guru akan semakin menurunkan kenakalan remaja yang terjadi. Demikian pula sebaliknya semakin rendah bimbingan sosial semakin tinggi tingkat kenakalan remaja. Bimbingan sosial mempengaruhi siswa dalam tindak dan perilakunya di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu bimbingan sosial mempunyai peranan penting agar siswa dapat berperilaku dan bertindak baik sehingga tidak terjadi kenakalan remaja di sekolah maupun di rumah. 2. Hubungan antara bimbingan pribadi dengan kenakalan remaja Berdasarkan pada pengujian II didapat hubungan antara bimbingan pribadi dengan kenakalan remaja. Maksudnya semakin baik bimbingan pribadi di sekolah akan semakin menurunkan tingkat kenakalan remaja. Demikian pula sebaliknya semakin rendah bimbingan pribadi di sekolah semakin tinggi pula tingkat kenakalan remaja. Bimbingan pribadi di sekolah mempunyai peranan penting dalam upaya mencegah tingkat kenakalan remaja dengan adanya pemberian bimbingan pribadi dan juga bimbingan 12

12 13 yang baik terhadap siswa. Dengan bimbingan pribadi akan terbentuk pribadi yang baik di sekolah maupun di rumah sehingga akan menurunkan tingkat kenakalan remaja. 3. Hubungan antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi dengan kenakalan remaja. Berdasarkan pada pengujian III didapat hubungan antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja. Maksudnya adalah semakin baik bimbingan sosial yang diberikan dan semakin baik bimbingan pribadi di sekolah maka tingkat kenakalan remaja akan semakin menurun pula. Demikian pula sebaliknya semakin rendah bimbingan sosial yang diberikan dan semakin rendah bimbingan pribadi di sekolah akan meningkatkan tingkat kenakalan remaja. Bimbingan sosial dan bimbingan pribadi di sekolah bersama-sama dapat mempengaruhi tingkat kenakalan remaja. Bimbingan sosial dan bimbingan pribadi yang diberikan secara intensif dan efektif akan menumbuhkan sikap dan pribadi serta perilaku siswa yang baik pula dalam tingkah laku kesehariannya di sekolah maupun di rumah dengan demikian akan dapat menurunkan tingkat kenakalan remaja baik di sekolah maupun di rumah. Kedua hal tersebut merupakan hal yang penting agar tingkat kenakalan remaja dapat menurun sehingga akan tercapai situasi yang kondusif dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan tercapai pula pretasi belajar siswa yang baik. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 13

13 14 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan remaja siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul tahun pelajaran 2014/2015. Dengan demikian semakin baik bimbingan sosial akan diikuti penurunan tingkat kenakalan remaja. Demikian juga sebaliknya semakin rendah bimbingan sosial akan diikuti peningkatan kenakalan remaja. 2. Ada hubungan negatif antara layanan pribadi di sekolah dengan tingkat kenakalan remaja pada siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul tahun pelajaran 2014/2015. Dengan demikian semakin tinggi layanan pribadi akan diikuti penurunan tingkat kenakalan remaja. Demikian pula sebaliknya semakin rendah layanan pribadi akan diikuti peningkatan tingkat kenakalan remaja. 3. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dan bimbingan pribadi dengan tingkat kenakalan remaja pada siswa SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul tahun pelajaran 2014/2015. Dengan demikian semakin tinggi bimbingan sosial dan semakin baik layanan pribadi secara bersama-sama akan diikuti penurunan tingkat kenakalan remaja. Implikasi Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis di atas diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan dari variabel bebas dengan variabel terikat. Hal ini memberi petunjuk kepada pihak sekolah bahwa bimbingan sosial dan layanan pribadi yang diberikan sekolah khususnya guru kepada siswa adalah penting artinya bagi tingkat kenakalan remaja. Adapun implikasi keadaan di atas dapat dikemukakan sebagai berikut : 14

14 15 1. Bimbingan sosial sangat penting karena dengan didorong oleh bimbingan sosial maka siswa akan terus berperilaku dan bertingkah laku sesuai dengan bimbingan yang diperoleh di sekolah sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan tingkat kenakalan remaja. 2. Dengan bimbingan pribadi akan selalu diberikan sehingga terbentuk sifat pembiasaan yang rutin maka tingkah laku dan perilaku siswa akan terbentuk dengan baik dan akan menurunkan tingkat kenakalan remaja. Berdasarkan hal di atas guru dan orangtua dituntut bekerjasama dalam memberikan perilaku dan tingkah laku siswa yang baik di rumah maupun di sekolah sehingga tingkat kenakalan remaja akan menurun dan akan tercapai peningkatan prestasi dalam belajarnya. Saran Berdasarkan hasil keseluruhan dalam penelitian ini maka ada beberapa pandangan-pandangan peneliti yang sekiranya dapat diangkat sebagai saran. 1. Bagi sekolah Hendaknya selalu memberikan aktif dalam memberikan bimbingan sosial dan juga layanan pribadi pada siswa secara kontinyu dan berkesinambungan sehingga terjadi pembiasaan pada siswa untuk selalu bertingkah laku dan berperilaku yang baik sehingga tingkat kenakalan remaja akan menurun dengan sendirinya dan juga akan meningkatkan keefektifan proses belajar belajar di sekolah. 15

15 16 2. Bagi guru Hendaknya selalu bekerja sama dengan orang tua dalam menanamkan perilaku dan tingkah laku yang baik kepada siswa agar tercapai tujuan pembelajaran di sekolah maupun di rumah dengan menurunnya tingkat kenakalan remaja. 3. Bagi murid Hendaknya bimbingan sosial dan layanan pribadi selalu dipahami dan dilaksanakan setiap harinya sehingga akan menjadikan sebuah kebiasaan yang tinggi dalam tingkah laku dan perilakunya sehari-hari sehingga akan terbentuk pribadi yang baik pula. DAFTAR PUSTAKA Andi Mappiare Bimbingan Konseling. Yogyakarta. Raja Grafindo Persada. Bimo Walgito Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta : Andi Offset. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. (2005). Metode Penelitian. Jakarta. Bina Aksara. Depdikbud. (1995). Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Depdikbud. Dewa Ketut Sukardi Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta.. (2000). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta. Djumhur I dan Moh. Surya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung. CV. Ilmu. Fuhrmann. (1990). Adolescence, Adolescent. London : Foresman and Company. 16

16 17 Hibama. S. Rohman Bimbingan Konseling Pola 17. Yogyakarta. Raja Grafindo Persada. Hurlock Psikologi Perkembangan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Intany Pamella. (2014). Hubungan Kontrol Diri dengan Kenakalan Remaha serta Implikasinya Bagi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Kartono. (2003). Patologi Sosial dan Kenakalan Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Monks. (1999). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Nuryoto. (1992). Kemandirian Remaja Ditinjau dari Tahap Perkembangan, Jenis Kelamin dan Peran Jenis. (Disertasi-tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Paul Moediko. (2011). Kenakalan Remaja. Jombang : Jombang Pustaka. Prayitno. 2004, Seri Pemandu Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah : Depdikbud. Santrock. (1999).Life Span Development(terjemahan). Boston : Mac. Graw Hill. Saring Marsudi. (2003). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Alfabeta. Saripuddin M. (2009). Hubungan Kenakalan Remaja dengan Fungsi Sosial Keluarga. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sarwono. (2002). Psikologi Remaja Edisi Enam. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Singgih Gunarsa Y. (2001). Remaja dan masalahnya. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Soekidko Notoatmodjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta Sumadi Suryabrata. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Press. Sutrisno Hadi Statistik Jilid III. Yogyakarta. Andi Offset. 17

17 18. (2004). Statistik Jilid II. Yogyakarta : Andi Offset.. (2006). Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta : Andi Offset. Syamsu Yusuf dan Ahmad Juntika Nurihsan. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : Remaja Rosda Karya. Tidjan dkk Bimbingan dan Konseling Menenah. Yogyakarta Unit Percetakan dan Penelitian IKIP Yogyakarta Bimbingan dan Konseling di SMU. Yogyakarta, UPP IKIP Yogyakarta. Vitta Cici Ristiyani Pelaksanaan Layanan Bimbingan Pribadi di SMA N 10 Yogyakarta Tahun Ajaran Winarno Surachmad. (1994). Metodologi Riset. Banung : Rosda. Winkel W.S. dan M.M Sri Hastuti Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan Edisi Revisi Media Abadi Yogyakarta. Yusuf Gunawan Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. 18

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : pemanfaatan perpustakaan sekolah, kemandirian belajar dan prestasi belajar.

ABSTRAK. Kata kunci : pemanfaatan perpustakaan sekolah, kemandirian belajar dan prestasi belajar. 1 ABSTRAK JAZIMAH. Hubungan Antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V dan VI SD Negeri Glagahan, Pandak, Bantul Tahun Pelajaran 2014/2015 (2014).

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: IRUWANTI NPM.12144200005 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan dapat mempengaruhi pemahaman materi bimbingan belajar pada siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan 95 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpul bahwa: 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan layanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Agus Supriyanto (09220652) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Perilaku menyimpang merupakan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 8 MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* ABSTRAK Pokok persoalan dalam penelitian adalah 1) Apa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kebiasaan belajar terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan belajar di rumah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan belajar di rumah BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH: HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap hipotesis dari permasalahan yang diangkat mengenai Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Terdapat

Lebih terperinci

Denny Ramadhany Effendy Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRAK

Denny Ramadhany Effendy Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR OTOMOTIF TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SMK MUHAMMADIYAH BAMBANGLIPURO YOGYAKARTA Denny Ramadhany Effendy Samsul Hadi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DAN BIMBINGAN PRIBADI DENGAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DAN BIMBINGAN PRIBADI DENGAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DAN BIMBINGAN PRIBADI DENGAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : SARIJA NPM. 14244230002 P R O G R A M S T U

Lebih terperinci

Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Rizal Novandi & M.Djazari Halaman 1-20

Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Rizal Novandi & M.Djazari Halaman 1-20 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Rizal Novandi 1 novandirizal@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra kelas atas SD Negeri dan MI di Desa Kaliwungu, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas dalam BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, EMPLIKASI DAN SARAN. layanan bimbingan sebesar 33,2%, sedangkan sisanya sebesar 76,8% ditentukan

BAB V KESIMPULAN, EMPLIKASI DAN SARAN. layanan bimbingan sebesar 33,2%, sedangkan sisanya sebesar 76,8% ditentukan 65 BAB V KESIMPULAN, EMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara layanan bimbingan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Layanan informasi karier pada siswa kelas VIII SMPN 1 Piyungan Tahun

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Layanan informasi karier pada siswa kelas VIII SMPN 1 Piyungan Tahun BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Layanan informasi karier pada siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII B

BAB V PENUTUP. hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII B BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan masalah penelitian serta pembahasan dan interpretasi data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII B pada SMP Swasta Diakui Adhyaksa

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016

KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016 KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaiab Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, data pada Bab IV dapat dikemukakan tiga kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah: 1. Terdapat pengaruh positif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi persyaratan validitas isi dan memiliki harga koefisien reliabilitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi persyaratan validitas isi dan memiliki harga koefisien reliabilitas BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengembangan inventori kesiapan kerja siswa SMK Jurusan Agribisnis Ternak Unggas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan instrumen

Lebih terperinci

Oleh RACHMAD SOLEH. Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN. Pada

Oleh RACHMAD SOLEH. Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN. Pada HUBUNGAN SIKAP TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN PARTISIPASI DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH PADA GURU BIDANG STUDI DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2008/2009

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji ahli, uji coba awal, uji coba utama, uji coba operasional, dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VII DI SMPN 2 KRAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VII DI SMPN 2 KRAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VII DI SMPN 2 KRAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 JEPON, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 JEPON, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 JEPON, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian

Lebih terperinci

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri KORELASI ANTARA KEMAMPUAN PENDIDIK PAUD DALAM MEMANFAATKAN MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DIDIK DI PAUD AISYIYAH DESA KAMBINGAN KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dengan agresivitas siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menggambarkan bahwa siswa di SMP Negeri 5 gunung

BAB V PENUTUP. dengan agresivitas siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menggambarkan bahwa siswa di SMP Negeri 5 gunung BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai interaksi sosial teman sebaya dengan agresivitas siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menggambarkan bahwa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK 1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, seseorang ingin diakui sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, seseorang ingin diakui sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, seseorang ingin diakui sebagai salah satu bagian dari masayarakat tersebut. Keinginan itu timbul dari kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengikuti ekstrakurikuler sepakbola memiliki motivasi sangat tinggi yakni

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengikuti ekstrakurikuler sepakbola memiliki motivasi sangat tinggi yakni BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hasil perinciannya adalah: 1. Tingkat motivasi intrinsik yang dimiliki siswa SMA N 2 Wonosobo dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. Disusun Oleh : MUHAMMAD AGUNG NUGROHO NPM :

SKRIPSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. Disusun Oleh : MUHAMMAD AGUNG NUGROHO NPM : HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENINGKATNYAKETERBUKAAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI 6 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Mayoritas siswa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Abu, sholeh Munawar, 2004, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Abu, sholeh Munawar, 2004, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Abu, sholeh Munawar, 2004, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta Bungin M. Burhan, 2008, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Chaplin J. P, 1981,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang kemandirian belajar yang layak sebagai media layanan bimbingan bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang kemandirian belajar yang layak sebagai media layanan bimbingan bagi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji lapangan awal, uji coba terbatas, uji coba produk akhir, dan hasil pengembangan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH : Artikel Skripsi HUBUNGAN TINGKAT KEDEKATAN EMOSI ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DALAM BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sugihmas 2 Grabag Magelang mengikuti pembemlajaran permainan bola voli

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sugihmas 2 Grabag Magelang mengikuti pembemlajaran permainan bola voli BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis diperoleh persentase minat siswa SD Negeri Sugihmas 2 Grabag Magelang mengikuti pembemlajaran permainan bola voli menunjukkan bahwa secara

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan pembahasan, dapat disimpulkan ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut SARI SUHARJONO, NIM : 1401901108, Kontribusi Tata Tertib Sekolah dan Sikap Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Pangudi LuhurAmbarawa Semester I Tahun Pelajaran 200412005. Jurusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah pengolahan data selesai dan telah dianalisa, kesimpulan yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah pengolahan data selesai dan telah dianalisa, kesimpulan yang BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah pengolahan data selesai dan telah dianalisa, kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan hasil analisis data adalah: Ada pengaruh positif dan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGANTRU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGANTRU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGANTRU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 40%, layanan orientasi cenderung berkategori cukup sebesar 46,67%

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 40%, layanan orientasi cenderung berkategori cukup sebesar 46,67% BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan informasi cenderung berkategori cukup sebesar 40%, layanan

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Haris Safrudin (10220038-ST) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Dalam menjalani proses belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan 47 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Arif Furchan adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang ada di dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting di dalam suatu kehidupan. manusia. Teori Erikson memberikan pandangan perkembangan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting di dalam suatu kehidupan. manusia. Teori Erikson memberikan pandangan perkembangan mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa yang penting di dalam suatu kehidupan manusia. Teori Erikson memberikan pandangan perkembangan mengenai kehidupan manusia dalam beberapa

Lebih terperinci

setiap manusia. Masa remaja mempunyai tempat yang istimewa dihati setiap

setiap manusia. Masa remaja mempunyai tempat yang istimewa dihati setiap PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA ANTARA SISWA YANG BERKEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA SISWA SMK NEGERI 1 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Noviyanti Kartika Dewi Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri EFEKTIVITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA KELAS X SMK NEGERI KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N PACITAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N I Sine Tahun Ajaran 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N I Sine Tahun Ajaran 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N I Sine Tahun Ajaran 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: KUSNUL KHOTIMAH A 210 080 137 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU SISWA KELAS VIII MTS SA MAMBA UL HUDA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU SISWA KELAS VIII MTS SA MAMBA UL HUDA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU SISWA KELAS VIII MTS SA MAMBA UL HUDA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penullisan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Bimbingan belajar kelompok siswa kelas VIII SMP PGRI Kasihan tahun

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Bimbingan belajar kelompok siswa kelas VIII SMP PGRI Kasihan tahun BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bimbingan belajar kelompok siswa kelas VIII SMP

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil 92 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil kesimpulan: 1. Guru PAI mempunyai peran penting dalam membina moral siswa Kelas V SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM. ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.EAID209030 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap 98 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh motivasi belajar dan peraan guru dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar

Lebih terperinci

Oleh: NURFATMAWATI NPM : P

Oleh: NURFATMAWATI NPM : P HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 35-39 35 UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BERUNTUNG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN PENGGUNAAN WAKTU LUANG UNTUK BELAJAR ANTARA PRIA DENGAN WANITA Vitalis Djarot Sumarwoto

PENGARUH KEDISIPLINAN PENGGUNAAN WAKTU LUANG UNTUK BELAJAR ANTARA PRIA DENGAN WANITA Vitalis Djarot Sumarwoto PENGARUH KEDISIPLINAN PENGGUNAAN WAKTU LUANG UNTUK BELAJAR ANTARA PRIA DENGAN WANITA Vitalis Djarot Sumarwoto Abstrak Tujuan penelitian ini hakikatnya ingin mengetahui perbedaan kedisiplinan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar intrinsik

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001 DAFTAR PUSTAKA Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001 Afianti tina, peningkatan kepercayaan diri melalui kelompok,jurnal psikologi no 6, 1998 Arifin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa dimana usianya berkisar antara 12-21 tahun. Pada masa ini individu mengalami berbagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan bimbingan pribadi pada siswa cenderung berkategori cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 74

BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 74 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PENGENDALIANN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PENGENDALIANN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PENGENDALIANN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KEMAMPUAN EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECENDERUNGAN PUTUS SEKOLAH ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA DOHOLOR KELURAHAN DOHO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015

Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015 Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015 Happy Purba Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas

Lebih terperinci

Sarwono, S. W., Psikologi Remaja, Jakarta: P.T Raja Grafindo Sukardi Dewa Ketut, 1988, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Bina Aksara Sukardi

Sarwono, S. W., Psikologi Remaja, Jakarta: P.T Raja Grafindo Sukardi Dewa Ketut, 1988, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Bina Aksara Sukardi 90 DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, 1991, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta Ali. Muhammad, 2004. Psikologi Remaja, Jakarta: Bumi Aksara Amirman Yousda, Ine I. & Arifin Zainal, 1993. Penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Siti Nasirotun (11120060-ST) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI DI SMP NEGERI 8 MATARAM

KORELASI ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI DI SMP NEGERI 8 MATARAM KORELASI ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI DI SMP NEGERI 8 MATARAM ABSTRAK MADE PILIANI IKIP Mataram Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda dengan keluarga

Lebih terperinci

Oleh: HESTI NUFRIDA A

Oleh: HESTI NUFRIDA A PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 KRAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 KRAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 KRAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Lebih terperinci

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB PERILAKU INTERAKTIF SISWA KELAS I DAN UPAYA PENANGANAN DI SMKN 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

FAKTOR PENYEBAB PERILAKU INTERAKTIF SISWA KELAS I DAN UPAYA PENANGANAN DI SMKN 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 FAKTOR PENYEBAB PERILAKU INTERAKTIF SISWA KELAS I DAN UPAYA PENANGANAN DI SMKN 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SK RIPS I Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa: ada pengaruh diskusi kelompok kecil (buzz group discussion)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa: ada pengaruh diskusi kelompok kecil (buzz group discussion) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: ada pengaruh diskusi kelompok kecil (buzz group discussion) terhadap pemahaman dampak

Lebih terperinci

Disusun Oleh: ENDANG RETNONINGSIH NPM :

Disusun Oleh: ENDANG RETNONINGSIH NPM : PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG PERATURAN NILAI ANGKA KREDIT POIN PELANGGARAN TERHADAP KEPATUHAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KAUMAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, secara keseluruhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, secara keseluruhan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, secara keseluruhan minat siswa kelas IV dan V SD Negeri 2 Kedungbenda Kemangkon Purbalingga masuk ke dalam kategori

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Oleh: Hanggara Budi Utomo Dosen FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Seringkali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah dasar penelitian, sehingga akan memudahkan peneliti untuk mengerjakan dan mencari data-data yang dibutuhkan untuk menjawab

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN Azhar, Enny Fitriani 1) dan Zakiah Hasibuan 2) 1) Dosen FKIP UMN Alwashliyah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk mengetahui adanya pengaruh antara pelayanan sarana prasarana belajar terhadap

Lebih terperinci