Fungsi Sistem Respirasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fungsi Sistem Respirasi"

Transkripsi

1

2 Fungsi Sistem Respirasi 1. Pertukaran gas 2. Mengatur: ph, suhu dan volume cairan tubuh 3. Aktivasi, inaktivasi bahan kimia darah tertentu 4. Meningkatkan arus balik vena 5. Eliminasi trombus kecil 6. Menghasilkan suara 7. Berperan dalam penciuman

3 Respirasi VS Ventilasi Respirasi mengacu pada proses terjadinya pertukaran gas Ventilasi mengacu pada pergerakan udara : masuk dan keluar pada paru-paru mekanisme bernafas

4 ASPEK-ASPEK FISIK VENTILASI Aliran Udara = Tekanan Udara Tahanan Tahanan saluran udara : - Gesekan gas dengan dd. sal. udara - Pada paru sehat relatif kecil Bila sal. udara menyempit tahanan udara, aliran udara berkurang

5 Ventilasi Udara ke luar dan masuk paru-paru Udara bergerak bila ada perbedaan tekanan udara F = (P 1 P 2 ) / R

6 3 MACAM RESPIRASI 1. Respirasi Eksternal Pertukaran gas antara atmosfer dan darah Terjadi pada alveoli di paru-paru 2. Respirasi Internal Pertukaran gas antara darah dan sel 3. Respirasi Seluler Penggunaan oksigen untuk menghasilkan ATP melalui oksidasi fosforilisasi

7 PERTUKARAN GAS Respirasi Eksterna - Alveoli (O 2 ) Kapiler (CO 2 ) - Dipengaruhi oleh : Luas dan struktur membran Tekanan parsial Ventilasi Perfusi

8 Respirasi Interna - Kapiler (O 2 ) Sel (CO 2 ) - Dipengaruhi oleh : Luas dan struktur membran Tekanan parsial Laju aliran darah

9 Jalannya udara pernafasan : Mulut/ hidung-faring-laring (glottis)- trakhea-bronkhi primer-bronkhiolibronkhioli terminal-bronkhioli respiratorialveoli

10 SALURAN UDARA DAN PARU-PARU Zona konduksi Zona respirasi Alveoli Sel tipe I Sel tipe II

11 STRUKTUR SISTEM RESPIRASI Zona konduksi Fungsi : - melembabkan udara - filtrasi dan membersihkan 37 0 C, saturasi oleh uap air (cegah kekeringan) Zona respiratori tempat berlangsung pertukaran udara bronkhioli respiratori alveoli

12 POHON BRONCHUS Bronchus primer Tulang rawan Saluran udara dari rongga hidung sampai bronchiol terminal disebut zona konduksi Udara mengalami penyaringan, humidifikasi dan penyamaan suhu dengan suhu tubuh Otot polos Bronchus sekunder Bronchus tertier Bronchiol Bronchiol terminal Zona respirasi

13 ZONA RESPIRASI Bronchiol terminal Zona respirasi dibentuk oleh alveoli tempat berlangsungnya pertukaran gas Ductos alveolar berakhir pada sekelompok alveoli yaitu saccus alveolar Ductus alveolar Bronchiol respirasi Saccus alveolar

14 Dinding Rongga Dada dan Otot Respirasi Dinding Rongga Dada Vetebre thorakalis Os coste Os Sternum Otot Rongga dada Dinding rongga dada dan diapragma

15 Otot Respirasi Otot inspirasi : Utama: Diapragma Interkoste eksterna Tambahan (asesoris) Skalenus Sterno-kleidomastoideus Serratus anterior Otot ekspirasi Interkoste interna otot dinding rongga perut

16 Anterior OTOT INSPIRASI UTAMA Lateral Interkoste eksterna Diapragma

17 Otot inspirasi Otot ekspirasi skalenus Sternokleido mastoideus Interkoste eksterna diapragma Serratus anterior Interkoste interna Obliqus eksternal Rektus abdominalis Obliqus internal trasversus abdominalis

18 Aliran Udara Masuk dan Ke luar Alveoli Inspirasi Diawali oleh kontraksi diaphragma & otot interkoste eksterna Terjadi peningkatan volume rongga dada Diikuti dengan peningkatan volume paru-paru Volume meningkat menyebabkan tekanan menurun hukum Boyle P alv < P B

19 P = nrt / V Hukum Boyle n, R, dan T adalah konstan Tekanan berbanding terbalik dengan volume.

20 Hukum Boyle volume Tekanan

21 volume Tekanan

22 volume Tekanan

23

24 Ekspirasi Akhir inspirasi impul ke diapragma dan otot interkoste repolarisasi Otot inspirasi relaksasi Paru-paru dan dinding rongga dada secara pasif akan kembali(recoil) ke ukuran semula

25 Ekspirasi volume paru-paru mengecil tekanan udara di dalamnya membesar (hukum Boyle). P alv > P B udara akan mengalir dari paru-paru ke lingkungan

26

27 Ekspirasi Kuat Pada kerja fisik yang membutuhkan aktivitas respirasi lebih kuat dari normal, ekspirasi berlangsung secara aktif melalui kontraksi otot ekspirasi

28

29 Diapragma dan otot interkoste eksterna berkontraksi Rongga dada membesar Inspirasi Tekanan intrapleura lebih negatif Paru-paru mengembang Tekanan intrapulmonal menjadi negatif Udara masuk paru-paru

30 Diapragma dan interkoste eksterna relaksasi Ekspirasi Rongga dada kembali ke ukuran semula Negativitas ruang pleura berkurang Paru-paru kembali ke ukuran semula Tekanan intrapulmonal meningkat Udara ke luar dari paru-paru

31 Pleura 2 lobus paru-paru dikelilingi oleh ruang pleura terpisah Ruang pleura dibentuk oleh pleura parietalis dan visceralis berisi cairan pleura Pleura parietalis, melekat pada: dinding rongga dada mediastinum diapragma Pleura visceralis melekat pada permukaan paru (dan alat tubuh lainnya dalan rongga dada).

32

33 Cairan Pleura Berperan sebagai pelumas pleura parietalis dan visceralis saat terjadinya pergerakan isi rongga dada Menyatukan pleura parietalis dengan pleura visceralis.

34 Ruang Pleura Pleura Parietalis Pleura Visceralis Ruang pleura berisi cairan pleura untuk lubrikasi dan menyatukan pleura parietalis dengan visceralis

35 Tekanan Pleura Normal dibawah tekanan alveoli (negatif). Membantu mengembangkan alveoli Bila perbedaan tekanan ini hilang (seperti pada pneumothoraks) alveoli akan kolaps

36 Pleura visceralis Pleura paritalis Paru-paru Dinding rongga dada Tekanan negatif ruang pleura disebabkan: tegangan permukaan elastisitas dinding dada elastisitas paru alveoli Ruang pleura berisi cairan pleura

37 KS Tekanan dalam ruang pleura = tekanan lingkungan => paru kolaps (atelektasi)

38 Aliran Darah Darah yang mengalir ke paru-paru, menangkap oksigen = darah oksigenasi Darah yang mengalir ke jaringan dan melepaskan sebagian oksigen = darah deoksigenasi Pulmonary arteries Pulmonary veins Bronchial arteries

39 Arteri pulmonalis Vena pulmonalis Kapiler

40 SIFAT FISIK PARU Compliance = distensibility = kemampuan untuk mengembang Ditentukan oleh : Elastisitas jaringan paru (tergantung pada serabut elastis alveoli dan bronchioli) Tegangan permukaan cairan dinding alveoli (kehadiran surfaktan)

41 Compliance Paru-paru Compliance = Kemampuan untuk mengembang Ditentukan oleh elastisitas jaringan paru tegangan permukaan cairan dinding alveolii. Surfaktan: fosfo-lipoprotein dan kalsium berperan menurunkan tegangan permukaan

42 elastis Compliance Kurang elastis

43 SURFACE ACTIVE AGENTS (SURFACTAN) Fosfolipid (dipalmitoil lesitin) + protein Dihasilkan oleh : sel-sel alveoli tipe II Fungsi : menurunkan teg. Permukaan Bayi prematur tidak cukup surfactan respiratory distress syndrome hyaline membrane disease cairan plasma masuk ke alveoli udema pulmonal (membran tampak berkilau)

44 Elastisitas paru kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah mengembang Tegangan permukaan kekuatan yang menentang kompliens akibat cairan alveoli menimbulkan tekanan yang mengarah ke dalam Hk. LaPlace (P = 2xT/r)

45 Tekanan dalam sistem pulmonal disebabkan oleh perubahan vol. paru Hk. Boyle (P 1 V 1 =P 2 V 2 ) Ventilasi, dipengaruhi oleh : - Kompliens paru - Elastisitas paru - Tegangan permukaan Hk. LaPlace (P=2xT/r)

46 Kompliens Paru kemampuan paru untuk mengembang Pneumothoraks udara atmosfer masuk ke r. pleura yang terbuka tek. intrapleura = tek. atmosfer paru kolaps Perubahan tek. intrapulmonal, karena : - Ruang dan cairan pleura - Pleura viseralis - Pleura parietalis - Dinding rongga dada

47 Respiratory Distress Syndrome Penyebab kematian yang cukup tinggi pada bayi yang lahir prematur Pematangan normal sel penghasil surfaktan dipengaruhi oleh hormon khususnya kortisol Sekresi kortisol meningkat pada periode akhir kehamilan (bulan ke 7)

48 Respiratory Distress Syndrome Bayi lahir prematur sel epitel tipe 2 yang matang dibawah normal karena rendahnya kadar kortisol Pengobatan: Pemberian udara (oksigen) tekanan tinggi pemberian surfaktan eksogen

49 RDS Epitel tipe II Cairan alveoli Bayi lahir prematur sel epitel tipe II belum tumbuh dan menghasilkan surfaktan dengan normal Alveoli kolap = atelektasi

50 Tahanan Saluran Udara F = ΔP / R Faktor yang mempengaruhi tahanan (R): Viskositas Panjang saluran Diameter

51 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIAMETER Tekanan transpulmoner (transmural) Menghasilkan tenaga untuk melebarkan saluran Meningkat selama inspirasi. Tenaga tarik lateral Jaringan ikat dinding saluran tertarik ke arah luar. Akumulasi mukus Saraf parasimpatis Konstriksi (ACh) Epinephrin Dilatasi Histamin Konstriksi

52 Faktor yang Mempengaruhi Diameter 1. parasimpatis 2.histamin 3. adrenalin Bronchokonstriktor: Ach Histamin Substansi P Leukotrien Neurokinin Bronchodilator: Adrenalin vasoactive intestinal peptide

53 Asthma Serangan ditandai dengan kontraksi otot polos saluran udara Peningkatan tahanan menyebabkan gangguan ventilasi. Mukus kemungkinan juga disekresi dalam jumlah yang lebih banyak. Akibat utama adalah inflamasi saluran udara Penyebab inflamasi bervariasi (virus, alergi, dan lain-lain).

54 Misal: Chronic Obstructive Pulmonary Disease Emphisema & Bronchitis kronis Emphisema Rusak / sobeknya dinding alveoli Terganggunya pertukaran gas Kerusakan jaringan elastis bertanggung jawab terhadap kolapsnya saluran udara (obstuksi). Bronchitis Kronis Ditandai dengan produksi mukus berlebihan pada bronchi. Menyebabkan obstruksi

55 Volume & Kapasitas Paru-paru Spirometri adalah proses pengukuran volume udara yang masuk dan ke luar paru-paru. Volume Volume tidal Volume cadangan inspirasi Volume cadangan ekspirasi Volume residu

56

57 Kapasitas (= gabungan dari 2 atau lebih volume) Kapasitas inspirasi Kapasitas residual fungsional Kapasitas vital Kapasitas total paru-paru Volume ekspirasi paksa dalam 1 menit (FEV 1 ) penting untuk diagnosis faal paru-paru Obstruksi saluran udara (asthma, emphisema, bronchitis kronis,dan lain-lain) menyebabkan penurunan FEV 1

58

59

60 Ventilasi Alveolar (V A ) Ventilasi pulmonal V P = f (V T ) Sewaktu inspirasi udara mengisi ruang mati anatomis (V D ) terlebih dahulu sebelum sampai di alveoli V D tidak ikut dalam pertukaran gas V A = f (V T V D )

61

62 Prinsip Pertukaran Gas Hukum Dalton : Tekanan parsial gas = % gas X tekanan udara Nitrogen (78.62%) Oksigen (20.84%) Permukaan laut Tekanan udara = 760 mmhg Tekanan parsial nitrogen = mmhg Tekanan parsial oksigen = mmhg

63 Udara inspirasi vs.udara alveolar Udara Inspirasi dan udara alveolar berbeda: Udara yang masuk sistem respirasi mengalami humidifikasi Oksigen akan berdifusi dari alveoli ke pembuluh kapiler paru-paru Karbon dioksida akan berdifusi dari kapiler paruparu ke alveoli. Hanya sebagian udara dalam alveoli yang bertukar dengan udara luar saat inspirasi

64 Difusi Gas Melewati Membran Respirasi Dipengaruhi oleh: Perbedaan tekanan parsial gas yang akan berdifusi. Ketebalan membran respirasi Luas area difusi (70 m 2 ). Koefisien difusi dari gas yang akan berdifusi

65 Q = Laju difusi S = Jumlah bahan yang berdifusi t = Waktu D = Konstanta difusi A = Luas permukaan untuk berlangsungnya difusi C 1 and C 2 = Konsentrasi bahan sebelum dan sesudah difusi (pada kedua sisi) L = Ketebalan membran Hukum Fick

66 Bila terjadi peningkatan luas permukaan untuk difusi Q berbanding lurus dengan A Bila terjadi penurunan ketebalan membran Q berbanding terbalik dengan L Perbedaan konsentrasi bahan yang berdifusi selalu dipertahankan Q berbanding lurus dengan C 1 - C 2 )

67 Hukum Henry Kadar gas yang terlarut dalam larutan bergantung pada: Tekanan parsial gas Daya larut gas Pada tekanan parsial yang sama CO2 terlarut lebih banyak dari O2 karena daya larut CO2 > O2 67

68 Pertukaran Gas Oksigen Po 2 alveoli ±104 mmhg. Po 2 kapiler pulmonal ± 40 mmhg. O 2 berdifusi dari alveoli ke kapiler pulmonal

69 Oksigen Pertukaran Gas Equilibrium dicapai saat darah telah melewati dua pertiga bagian kapiler pulmonal. Po 2 darah yang meninggalkan paru-paru ± 95 mmhg karena adanya jalur pintas fisiologis (darah dari vena bronchial masuk ke vena pulmonal). Di jaringan Po 2 cairan interstisial ± 40 mmhg, Di cairan intrasel ± 20 mmhg

70 Karbon Dioksida Pertukaran Gas CO 2 secara kontinu diproduksi selama metabolisme (katabolisme) di sel berlangsung. Pco 2 intrasel ± 46 mmhg Pco 2 interstisial ± 45 mmhg Pco 2 kapiler ± 40 mmhg CO 2 akan berdifusi dari cairan interstisial ke pembuluh darah Pco 2 vena ± 45 mmhg Karena Pco 2 alveoli ± 40 mmhg, CO 2 akan berdifusi dari pembuluh darah ke alveoli

71

72 Transport Oksigen 98.5% ditransport berikatan dengan hemoglobin 1.5% ditransport terlarut dalam darah Pengaruh Po 2 terhadap transport oksigen - Kurva disosiasi oksigen-hemoglobin = Kurva yang menggambarkan tingkat (%) pengikatan oksigen oleh hemoglobin pada Po 2 tertentu Hb + O 2 HbO 2

73

74 Transport Oksigen Pengaruh: ph, Pco 2, suhu & kadar 2,3 DPG pada transpot oksigen 1 ph Efek Bohr : penurunan ph akan menurunkan kemampuan Hb untuk mengikat oksigen (afinitas Hb menurun) dan sebaliknya 2 Pco 2 Peningkatan Pco 2 menurunkan kemampuan Hb untuk mengikat oksigen (afinitas Hb menurun) karena pengaruh CO2 terhadap ph dan sebaliknya

75 3 Suhu Transport Oksigen Peningkatan suhu menurunkan kemampuan Hb mengikat oksigen 4 2,3 DPG (difosfogliserat ~ glikolisis) terikat di Hb Peningkatan kadar 2,3 DPG menurunkan afimitas Hb terhadap oksigen. 1, 2, 3, 4 menyebabkan bergesernya kurva disosiasi oksigen hemoglobin ke arah kanan Keadaan sebaliknya menggeser kurva disosiasi oksigen Hb ke arah kiri

76

77 Transport Karbon Dioksida CO 2 di transport dengan 3 cara. 1. Terlarut dalam plasma (7%) 2. Berikatan dengan protein (karbamino, misalnya karbamino Hb) (23%) 3. Dalam bentuk ion bikarbonat (70%)

78 Transport Karbon Dioksida Terlarut dalam plasma (7%) Berikatan dengan Protein plasma = karbamino (mis Hb= karbamino Hb) Oksigen berikatan dan bisa lepas ikatan kembali dengan Hb (reversible) Beberapa molekul CO 2 dapat berikatan dengan 1 molekul Hb Deoksi-hemoglobin lebih siap berikatan dengan CO 2 dibandingkan oksi-hemoglobin (efek Haldane) Efek Bohr = menurunnya afinitas Hb terhadap O 2 pada ph rendah (Kadar CO 2 /ion H +, tinggi)

79 Transport Karbon Dioksida Dalam bentuk ion bicarbonate (70%) Lebih banyak terbentuk dalam sitoplasma eritrosit dengan bantuan enzim karbonik anhidrase CO 2 + H 2 0 H 2 CO 3 HCO 3- + H + karbonik anhidrase HCO 3- dapat menembus membran sel, karena gradien konsentrasi akan berpindah ke plasma, diganti dengan masuknya Cl - ke dalam sel eritrosit (chloride shift).

80 Transport Karbon Dioksida CO 2 + H 2 0 H 2 CO 3 HCO 3- + H + Hb berikatan dengan ion H + kadar ion H + menurun, ph meningkat Hb bertindak sebagai bufer Reaksi sebaliknya terjadi di paru-paru

81

82

83 Karbon Dioksida & ph Darah CO 2 dapat juga berikatan dengan H 2 O dalam plasma Oleh karena itu, bila kadar CO 2 plasma meningkat, kadar ion hidrogen akan meningkat dan ph darah menurun. Sisem respirasi dapat mengatur ph darah dengan mengubah kadar CO 2 plasma. Hiperventilasi menurunkan kadar CO 2 dan hipoventilasi meningkat kadar CO 2

84 Pengaturan Respirasi Irama dasar respirasi dirangsang dan diatur oleh medulla oblongata secara tidak sadar. Pengaturan secara sadar dapat dilakukan oleh korteks serebri tapi dapat dikalahkan oleh pengaturan tidak sadar. Pusat respirasi di medulla oblongata. Ganglion dorsalis Neuron I terutama mengatur kontraksi otot inspirasi utama Ganglion ventralis Neuron I dan E mengatur kontraksi otot inspirasi tambahan dan otot ekspirasi

85 Pusat Resprasi Pons Ganglion dorsalis Medulla Oblongata Serebellum

86

87 Pengaturan Respirasi Pusat Inspirasi Otot interkoste Nervus interkoste Nervus phrenikus diapragma

88 Pengaturan Respirasi Pusat resprasi pada Pons Pusat Pneumotaksis/ Pontine Respiratory Group: Memperpendek inspirasi Pusat Apneusis: Memperpanjang inspirasi

89 The rhythm generated in the medulla can be modified by neurones in the pons: pneumotaxic centre (PC) Stimulation terminates inspiration PC stimulated when dorsal respiratory neurones fire Inspiration inhibited + - Without PC, breathing is prolonged inspiratory gasps with brief expiration - APNEUSIS

90 The apneustic centre Apneustic centre Impulses from these neurones excite inspiratory area of medulla Conclusion? Rhythm generated in medulla Rhythm can be modified by inputs from pons Prolong inspiration

91 Pengaturan Respirasi

92 Kemoreseptor Sistem respirasi menjaga kadar O 2 & CO 2 dan ph darah pada kadar normalnya. Bila kadar normal berubah merangsang kemoreseptor mempengaruhi aktivitas respirasi. Kemoreseptor sentral di medulla oblongata Kemoreseptor perifer di badan aortis dan badan karotis

93 Serebellum Chemoreseptor sentral Pusat Resprasi Pons Medulla Oblongata

94 kapiler Chemoreseptor sentral

95 Chemoreseptor Perifer N. glossofaringeus Badan karotis N. vagus A. Karotis komunis Badan aortis

96 96

97 Efek CO 2 Regulator respirasi utama. Peningkatan kadar Pco 2 hanya 5 mmhg dapat meningkatkan ventilasi 100%! Hiperkapnia = Pco 2 meningkat Hipokapnia = Pco 2 menurun Hiperkapnia dan hipokapnia mempengaruhi ph darah dan ventilasi.

98 Efek O 2 Mempengaruhi respirasi lebih lemah dari CO2. Hipoksia = Kadar Po 2 darah arteri menurun. Hipoksia hipoksik PO 2 darah arteri di bawah normal Hipoksia anemik Kadar Hb di bawah normal Hipoksia stagnan Aliran darah ke jaringan di bawah normal Hipoksia histotoksik Sel gagal menggunakan oksigen

99 Reflek Hering-Breuer Membatasi inspirasi dan mencegah pengembangan berlebihan paru-paru. Dideteksi oleh reseptor regang pada dinding bronchi and bronchiol. Inpul dari reseptor regang akan mempengaruhi pusat respirasi.

100 Gejala Hipoksia Sianosis = kadar deoksi Hb di atas 5 gram% Takikardia Takipnea = napas dengan frekuensi tinggi tapi dangkal Hiperpnea = napas dengan frekuensi tinggi dan dalam Dipsnea = Subjek secara sadar merasa adanya ketidak mampuan ventilasi untuk mencukupi kebutuhan O 2 => lapar udara

101 Toksisitas Oksigen O 2 pada konsentrasi tinggi (>50% dari normal) kerusakan jaringan (inaktivasi beberapa enzim dan pembentukan radikal bebas) Gejala : iritasi pada saluran udara Hidung tersumbat Nyeri tenggorokan Batuk Pada pemberian 100% O 2 pada tekanan tinggi (pada penyelaman dan pengobatan hiperbarik) dapat menyebabkan Onset O 2 toksisitas cepat. Gejala tidak hanya dari saluran udara juga dari SSP (kejang otot, telinga mendengung, pusing, konvulsi dan koma)

102 Perbedaan Respirasi Aves dengan Mamalia Memiliki laring bukan untuk memproduksi suara suara dihasilkan oleh siring Memiliki paru-paru tidak terbagi menjadi alveoli Memiliki 9 kantung udara : Sepasang thorakalis posterior Sepasang abdominal Sepasang thorakalis anterior Sepasang servikal (psittaciformes, beberapa galliformes; tidak terdapat pada beberapa spesies) Satu klavikularis (interklavikula)

103 Pada unggas, sistem respirasi terdiri dari : Paru Kantong udara (9 buah) Tulang-tulang pneumatik Saat respirasi paru tidak mengembang/ kontraksi Diatur oleh otot-otot respirasi

104

105

106

107

108 KANTUNG UDARA Berhubungan dengan ruas tulang respirasi menentukan kemampuan terbang Fungsi: membantu menghantarkan oksigen dalam jumlah besar, membuang panas yang diproduksi saat terbang, proteksi organ interna saat terbang

109 Burung tidak memiliki diapragma Udara masuk dan ke luar sistem respirasi karena adanya perbedaan tekanan pada kantung udara. Otot pada dinding rongga dada tulang dada di dorong ke luar. Rongga dada bertambah besar tekanan udara dalam kantung udara berkurang (negatif), udara akan masuk sistem respirasi

110 Ekspirasi tidak pasif, tetapi membutuhkan kontraksi otot ekspirasi Karena tulang dada harus bergerak saat respirasi, sangat penting untuk menjaga tulang sternum ini dapat bergerak bebas saat memegang burung. Memegang burung terlalu kuat dapat menyebabkan burung tercekik

111 Sistem respirasi bangsa burung lebih efisien dibandingkan mamalia mentransfer lebih banyak oksigen setiap bernafas. Bila dibandingkan burung dengan mamalia, yang beratnya sama, burung mempunyai laju respirasi yang lebih lambat. Respirasi pada burung membutuhkan 2 siklus (inspirasi, ekspirasi, inspirasi, ekspirasi)

112 SIKLUS RESPIRASI PADA BURUNG Inspirasi I udara mengalir melalui nostril rongga hidung larynx trakhea syrinx, yang berlokasi pada titik sebelum trachea bercabang dua terbagi dua karena trakhea bercabang kantung udara kaudal/posterior parabronkhi paru-paru anterior Ekspirasi I Inspirasi II udara berlanjut mengalir ke anterior ke kantung udara kranial Ekspirasi II udara dari kantung udara kranial syrinx trachea larynx nostril

113

114 PERTUKARAN GAS SATWA AKUATIK Permukaan tubuh terjaga tetap lembab Konsentrasi O 2 di air lebih rendah daripada di darat, terutama pada saat suhu dan osmolalitas lingkungan meningkat

115 PERTUKARAN GAS SATWA AKUATIK Permukaan tubuh terjaga tetap lembab Konsentrasi O 2 di air lebih rendah daripada di darat (30x lebih tinggi daripada di air pada volume yang sama), terutama pada saat suhu dan osmolalitas lingkungan meningkat Satwa akuatik memiliki kemampuan untuk bergerak ke permukaan dan mengambil udara

116 PERTUKARAN GAS SATWA AKUATIK Sebagian besar ikan bernafas dengan insang Mengandung kapiler untuk pertukaran gas Mekanisme bernafas: Air dipompa masuk ke rongga mulut filamen insang faring Sistem pompa ganda: Tekanan di dalam rongga mulut turun air akan mengalir masuk, tekanan rongga mulut meningkat air akan mengalir keluar melalui operkula

117 PERTUKARAN GAS SATWA AKUATIK Area untuk pertukaran gas luas karena banyaknya jumlah lamela yang terdapat pada filamen insang Gradien konsentrasi O 2 dipertahankan melalui sistem countercurrent antara arah aliran darah dan air

118 STRUKTUR DAN FUNGSI INSANG High surface area of lamellae. Countercurrent flow of water vs. blood.

119 VENTILASI Ventilasi meningkatkan jumlah asupan O 2 Air yang tidak mengalir menyebabkan ventilasi tidak optimal Beberapa ikan menggerakkan anggota tubuhnya untuk menimbulkan aliran air air akan bergerak ke insang Dari insang melalui sistem countercurrent pertukaran gas atau dapat melalui gerakan udara keluar dan masuk ke paru untuk mamalia air

120

Sistem Pernapasan - 2

Sistem Pernapasan - 2 Anatomi sistem pernapasan Proses inspirasi dan ekspirasi Definisi pernapasan Eksternal Internal Mekanik pernapasan Inspirasi dan ekspirasi Peran otot pernapasan Transport gas pernapasan Ventilasi, difusi,

Lebih terperinci

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( ) 1 INSUFISIENSI PERNAFASAN Ikbal Gentar Alam (131320090001) Pendahuluan 2 Diagnosa dan pengobatan dari penyakit penyakit respirasi tergantung pada prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas. Penyakit penyakit

Lebih terperinci

Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara. Anatomi Sistem Respirasi

Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara. Anatomi Sistem Respirasi Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara keluar-masuk paru-paru), respirasi eksternal (pertukaran gas antara darah dan ruang paru-paru yang terisi udara), transport gas respirasi

Lebih terperinci

RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI

RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara keluar-masuk paru-paru), respirasi eksternal (pertukaran

Lebih terperinci

Kurnia Eka Wijayanti

Kurnia Eka Wijayanti Kurnia Eka Wijayanti Pernafasan dibagi menjadi beberapa peristiwa: 1. Ventilasi paru 2. Difusi oksigen dan co2 di alveoli 3. Transpor oksigen dari darah ke dalam sel Udara masuk ke paru-paru karena ada

Lebih terperinci

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan SISTEM PERNAFASAN Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan 1. Pernafasan Eksternal 2. Pernafasan Internal EXIT Mengapa harus bernafas? Butuh energi Butuh Oksigen C 6 H 12 O

Lebih terperinci

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P REFERAT WSD ( Water Seal Drainage ) Oleh : Ayu Witia Ningrum 2007730022 Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P Tugas Kepaniteraan Klinik Rumah Sakit Islan Jakarta Utara, Sukapura Stase Ilmu Penyakit Dalam 2012

Lebih terperinci

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2 Sistem Respirasi Manusia Sistem Respirasi Manusia Isilah bernapas, seringkali diarikan dengan respirasi, walaupun secara hariah sebenarnya kedua isilah tersebut berbeda. Pernapasan

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

KUNTARTI, SKp. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

KUNTARTI, SKp. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: KUNTARTI, SKp PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com FUNGSI SISTEM PERNAPASAN 1. Pertukaran gas antara atmosfer dan darah. 2. Regulasi homeostasis ph tubuh. 3. Proteksi

Lebih terperinci

BAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN

BAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN BAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan sistema respirasi yang dibahas kali ini meliputi anatomi dan fungsi dari organ dan respirasi dimulai sejak mulut hingga alveoli. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Rahmy Sari S.Pd PERNAPASAN/RESPIRASI Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida (CO 2 ), dan menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh) Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Pernapasan

Lebih terperinci

REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons.

REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. Organisasi pusat pernapasan Daerah ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung

Lebih terperinci

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan

Lebih terperinci

Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Manusia Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,

Lebih terperinci

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Sistem pernapasan didasarkan pada keteraturan yang rumit. Udara dingin atau kotor yang kita hirup dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, udara harus

Lebih terperinci

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki : Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 1. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah... Alveolus

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Pernapasan manusia meliputi proses inspirasi dan ekspirasi Inspirasi : pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan Ekspirasi :pengeluaran udara pernapasan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 1. Perhatikan gambar berikut! Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-18-01.png Bagian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem pernapasan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut. B. HIPERKAPNIA Hiperkapnia adalah berlebihnya karbon dioksida dalam jaringan. Mekanisme penting yang mendasari terjadinya hiperkapnia adalah ventilasi alveolar yang inadekuat untuk jumlah CO 2 yang diproduksi

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma Keseimbangan Asam Basa Dr. OK.M. Syahputra, M.kes Dr. Almaycano Ginting Departemen Biokimia FK USU KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi

Lebih terperinci

FAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

FAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi WORKSHOP PIR 2017 FAAL PERNAPASAN Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta CURICULUM

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Bagian yang ditunjukan nomor 2 dan 4 adalah... Bronkiolus dan alveolus Bronkus danalveolus Bronkus

Lebih terperinci

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Kegiatan menginhalasi dan mengekshalasi udara dengan tujuan mempertukarkan oksigen dengan CO2 = bernafas/ventilasi Proses metabolisme selular dimana O2 dihirup, bahan2 dioksidasi,

Lebih terperinci

2

2 Keseimbangan Asam Basa Dr. OK.M. Syahputra, M.Kes Dr. Almaycano Ginting, M.Kes Departemen Biokimia FK USU KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Defanisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung

Lebih terperinci

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI Sal. Nafas Atas ANATOMI SISTEM RESPIRASI Pengaturan pernafasan Sal. Nafas bawah Proses kegiatan ventilasi difusi perfusi PENGERTIAN UMUM Pernafasan juga merupakan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII A. 1. Pokok Bahasan : Sistem pernafasan dan peredaran darah A.2. Pertemuan minggu ke : 10 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan 1. Anatomi system pernafasan 2. Proses pernafasan

Lebih terperinci

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 1. Pasang yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan adalah... Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

Anatomi dan Fisiologi saluran pernafasan. 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1

Anatomi dan Fisiologi saluran pernafasan. 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1 Anatomi dan Fisiologi saluran pernafasan 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1 Anatomi Sistem Pernafasan Manusia 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 2 Sistem pernafasan atas 1/9/2009 Zullies

Lebih terperinci

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Tinjauan Kepustakaan V Selasa 7 Januari 2014 EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Penyusun: Rina Puspasari S., dr. Pembimbing: Marina Moeliono, dr., SpKFR(K) Penilai: Marietta Shanti P., dr.,

Lebih terperinci

PERTUKARAN UDARA O 2 DAN CO 2 DALAM PERNAPASAN

PERTUKARAN UDARA O 2 DAN CO 2 DALAM PERNAPASAN PERTUKARAN UDARA O 2 DAN CO 2 DALAM PERNAPASAN Saminan Abstrak. Udara atmosfer norrnal yang kering adalah campuran gas-gas yang mengandung sekitar 79% Nitrogen (N 2 ) dan 2l% oksigen (O 2 ). Manusia bernapas

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 6 Sumber: Biology: Sumber: Realm www.legevakten.no of Life, 2006 Pada proses inspirasi, tulang-tulang rusuk akan terangkat ke atas untuk memperbesar rongga dada. Sistem Pernapasan Hasil yang harus

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 2/17/2016 2 2/17/2016 3 2/17/2016

Lebih terperinci

Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru.

Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru. STRUKTUR SISTEM RESPIRASI Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan

Lebih terperinci

FAAL RESPIRASI. Irfiansyah Irwadi

FAAL RESPIRASI. Irfiansyah Irwadi FAAL RESPIRASI Irfiansyah Irwadi area_44@yahoo.com SISTEM RESPIRASI Homeostasis? Metabolisme sel : membutuhkan O 2 menghasilkan CO 2 Respirasi : menyediakan O 2 membuang CO 2 Respirasi Eksternal 1. Ventilasi

Lebih terperinci

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati Sistem Pernapasan Pada Ikan Sistem Pernapasan Pada Ikan Ikan merupakan hewan akuatik, artinya hewan yang hidup di dalam air. Hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan air umumnya bernafas dengna insang.

Lebih terperinci

MACAM-MACAM SUARA NAFAS

MACAM-MACAM SUARA NAFAS MACAM-MACAM SUARA NAFAS Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Diposkan oleh Rizki Kurniadi, Amd.Kep SUARA NAFAS NORMAL Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan nafas dari laring

Lebih terperinci

Zat Cair. Gas 12/14/2011

Zat Cair. Gas 12/14/2011 Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Dewi Baririet Baroroh Basic Science of Nursing 1 Free FIKES Powerpoint UMMTemplates

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan Bab 4 Sistem Pernapasan Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan Hidung merupakan salah satu alat pernapasan. Melalui hidung, udara dapat keluar atau masuk ke dalam tubuh.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pernapasan 2.1.1. Pengertian Pernapasan Pernapasan atau respirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan

Lebih terperinci

Ani Rahmawati, S.Pi, M.Si Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian- UNTIRTA

Ani Rahmawati, S.Pi, M.Si Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian- UNTIRTA Ani Rahmawati, S.Pi, M.Si Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian- UNTIRTA Mengapa oksigen penting? RESPIRASI Respirasi adalah proses pengambilan oksigen dari lingkungan ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TAHAN NAPAS, TEKANAN PERNAPASAN DAN PERNAPASAN PADA ORANG

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TAHAN NAPAS, TEKANAN PERNAPASAN DAN PERNAPASAN PADA ORANG LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TAHAN NAPAS, TEKANAN PERNAPASAN DAN PERNAPASAN PADA ORANG Kelompok A-16 Abbiya Farah Putri Airindiya Bella Betari Texania Harsa Cita Pratiwi Devinta Dhia Widyani Dyah Arum Maharani

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisiologis Olahraga Tubuh manusia merupakan sesuatu mesin yang luar biasa di mana aktivitas tubuh yang terkoordinasi sempurna terjadi secara simultan. Peristiwa-peristiwa tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Fungsi utama dari paru-paru adalah untuk proses respirasi. Respirasi merupakan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran 1 BAB I PENDAHULUHAN A. Latar Belakang Pada saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun

Lebih terperinci

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc PENDAHULUAN HIDUNG CO2 O 2 SISTEM PERNAFASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO2 SISTEM PEREDARAN DARAH SEL ENERGI Respirasi Internal ALAT PERNAFASAN Hidung/rongga

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD,

Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD, LAMPIRAN 110 Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD, Buku IPA pada jenjang SMP, dan buku Biologi pada jenjang SMA di Sekolah Piloting

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN. Peta Konsep. Sistem Respirasi pada Manusia. Hidung Faring Laring Trakea Paru-paru Inspirasi dan Ekspirasi. Bronkus.

SISTEM PERNAPASAN. Peta Konsep. Sistem Respirasi pada Manusia. Hidung Faring Laring Trakea Paru-paru Inspirasi dan Ekspirasi. Bronkus. SISTEM PERNAPASAN Peta Konsep Sistem Respirasi pada Manusia Saluran Pernapasan Mekanisme Pernapasan Organ-organ pernapasan Pernapasan Perut Pernapasan Dada Terdiri atas Hidung Faring Laring Trakea Paru-paru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk terutama pada malam

BAB I PENDAHULUAN. berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk terutama pada malam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Proses inflamasi kronik ini menyebabkan saluran pernapasan menjadi hiperesponsif

Lebih terperinci

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.......... 1 II. ASAM BASA DEFINISI dan ARTINYA............ 2 III. PENGATURAN KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN. (Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Lingkungan)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN. (Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Lingkungan) LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Lingkungan) Disusun oleh : Aida Fitriah (1110016100006) Musliyadi (1110016100025) Qumillailah (1110016100026) Izkar Sobhah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan fisiologi paru-paru Fungsi utama paru-paru adalah untuk pertukaran gas antara udara atmosfer dan darah. Dalam menjalankan fungsinya, paru-paru ibarat sebuah pompa

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL SISTEM PERNAPASAN Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN HIDUNG CO 2 O 2 SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO 2 SISTEM PEREDARAN

Lebih terperinci

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp4nafas Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan 2.1.1 Paru Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk pertukaran udara. Tiap paru memiliki: apeks yang mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori BAB II KAJIAN TEORITIS 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang berkaitan dengan kependidikan, yang pada dasarnya belajar merupakan proses menuju perubahan yang lebih baik.

Lebih terperinci

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru i Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-nya kami dapat menyusun buku ajar IPA Terpadu tema Pengikatan O2 dan Pelepasan untuk siswa SMP/MTs kelas VIII sebagai pemenuhan

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN OLEH : MUSTAIN FAKULTAS BUDIDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PERIKANAN PONTIANAK 2012 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memerlukan

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER Tujuan Pembelajaran Menjelaskan anatomi dan fungsi struktur jantung : Lapisan jantung, atrium, ventrikel, katup semilunar, dan katup atrioventrikular Menjelaskan

Lebih terperinci

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen A. Pengertian Oksigen Oksigen adalah suatu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel secara normal yang diperoleh dengan cara menghirup

Lebih terperinci

Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan. Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dr. Agung Endro Nugroho, MSi, Apt. PENGANTAR

Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan. Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dr. Agung Endro Nugroho, MSi, Apt. PENGANTAR Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan Pernafasan Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dr. Agung Endro Nugroho, MSi, Apt. PENGANTAR Tujuan Manfaat Mata kuliah terkait Pokok bahasan Pustaka acuan pokok Sistem Pembelajaran

Lebih terperinci

Kesetimbangan asam basa tubuh

Kesetimbangan asam basa tubuh Kesetimbangan asam basa tubuh dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Departemen Biokimia, Biologi Molekuler dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ph normal darah Dipertahankan oleh sistem pernafasan

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT : Bab ini membicarakan tentang sistema respiratoria yang melibatkan organ-organ seperti hidung, pharynx, larynx, trachea, bronchus, bronchiale,

Lebih terperinci

BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA Semua hewan Sistem Pernafasan Pada Manusia dan Vertebrata BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA Apa yang akan dipelajari? o o Apa perbedaan antara organ pernafasan pada manusia dengan organ

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Beroksigen Sebagian besar massa tubuh manusia adalah air. Air berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Fungsi utama air dalam proses metabolisme adalah

Lebih terperinci

ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP FUNGSI PERNAFASAN PADA PASIEN

ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP FUNGSI PERNAFASAN PADA PASIEN ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP FUNGSI PERNAFASAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK Juniartha Semara Putra ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMAN 1 SUMBER Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas / Semester : XI/2 Topik : SISTEM RESPIRASI Sub Topik : SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA Pertemuan Ke

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) merupakan penyakit yang perlu diwaspadai karena penyakit ini merupakan penyebab kematian dengan nomor urut lima di Indonesia.

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA PADA KONDISI LATIHAN DAN PERBEDAAN KETINGGIAN

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA PADA KONDISI LATIHAN DAN PERBEDAAN KETINGGIAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA PADA KONDISI LATIHAN DAN PERBEDAAN KETINGGIAN Hernawati Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudi No.229 Bandung 40154 Telp./Fax. 022-2001937

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 4 Sumber: www.brighamandwomans.org Sistem Pernapasan pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari Fungsi Pertukaran gas O2 dengan CO2 Mengambil O2 dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan mentranspor CO2 yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Polusi Udara 1. Definisi Polusi Udara Udara merupakan salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia untuk menjalankan kehidupanya. Udara berfungsi sebagai bahan pernapasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Saturasi Oksigen 1. Pengertian Saturasi oksigen adalah presentasi hemoglobin yang berikatan dengan oksigen dalam arteri, saturasi oksigen normal adalah antara 95 100 %. Dalam

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya

Lebih terperinci

BAB I KEBUTUHAN OKSIGEN

BAB I KEBUTUHAN OKSIGEN BAB I KEBUTUHAN OKSIGEN Introduksi Organisme dalam hal ini manusia, diperkirakan terdiri dari sekitar 75 100 trilyun sel. Sel merupakan unit fungsional kehidupan terkecil suatu organisme, dan kumpulannya

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Apersepsi Kegiatan Siswa menarik napas kemudian menghembuskan napas Pertanyaan Melalui kegiatan bernapas yang telah kamu lakukan, dapatkah kamu memprediksikan organ apa

Lebih terperinci

ASIDOSIS RESPIRATORIK

ASIDOSIS RESPIRATORIK ASIDOSIS RESPIRATORIK A. PENGERTIAN. Asidosis Respiratorik (Kelebihan Asam Karbonat). 1. Asidosis Respiratorik adalah gangguan klinis dimana PH kurang dari 7,35 dan tekanan parsial karbondioksida arteri

Lebih terperinci

Systema Respiratorium (Sistem Pernapasan)

Systema Respiratorium (Sistem Pernapasan) Systema Respiratorium (Sistem Pernapasan) Alat pernapasan pada Vertebrata meliputi: insang (branchia), paru-paru (pulmo). Pada dasarnya alat-alat tersebut berbeda bentuknya tetapi sama fungsinya. Masing-masing

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

MODUL PEMBELAJARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN MODUL PEMBELAJARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes. FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Penulis: Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes.

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

BAB VII SISTEM UROGENITALIA BAB VII SISTEM UROGENITALIA Sistem urogenital terdiri dari dua system, yaitu system urinaria (systema uropoetica) dan genitalia (sytema genitalia). Sistem urinaria biasa disebut sistem ekskresi. Fungsinya

Lebih terperinci

1. Ventilasi 2. Pernafasan eksternal 3. Transfor gas 4. Pernafasan internal

1. Ventilasi 2. Pernafasan eksternal 3. Transfor gas 4. Pernafasan internal 1. Ventilasi 2. Pernafasan eksternal 3. Transfor gas 4. Pernafasan internal 1 VENTILASI HANTARAN UDARA Saluran pernafasan atas Hidung Faring Laring Saluran pernafasan bawah Trakea Batang bronkial Paru-paru

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

SISTEM RESPIRASI AVES

SISTEM RESPIRASI AVES SISTEM RESPIRASI AVES Asisten Makalah : Gina Seisaria J1C112003 Oleh : Rayi Heristyara Santi Arisna Siti Aisyah Syarifah Fahrunnisa Zis Soleha J1C113055 J1C113225 J1C113223 J1C113215 J1C113201 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply

BAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply BAB I PENDAHULUAN Darah memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan baik. Kekurangan oksigen dalam darah bisa membuat tubuh mengalami masalah serius. Selain olahraga dan transfusi darah, nutrisi tertentu

Lebih terperinci

SISTEM CARDIOVASCULAR

SISTEM CARDIOVASCULAR SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

Lebih terperinci

Adaptasi Sistem Pernapasan Terhadap Latihan

Adaptasi Sistem Pernapasan Terhadap Latihan Adaptasi Sistem Pernapasan Terhadap Latihan Oleh: Yudik Prasetyo, S.Or. Pendahuluan Manusia dapat bertahan hidup berminggu-minggu tanpa makan, beberapa hari tanpa minum. Namun tanpa bernapas, manusia hanya

Lebih terperinci

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Patofisiologi Kelainan Paru akibat Paparan Uap/Gas BBM Secara fisiologis sebelum masuk ke paru udara inspirasi sudah dibersihkan dari partikel debu dan asap yang memiliki diameter

Lebih terperinci