ARAH STRATEGIS PNPM DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS UU NO. 6/2014 TENTANG DESA
|
|
- Glenna Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARAH STRATEGIS PNPM DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS UU NO. 6/2014 TENTANG DESA JAKARTA, MARET 2014
2 MATERI PAPARAN 1. HASIL YANG DICAPAI DAN PETA JALAN PNPM MANDIRI 2. ISU STRATEGIS UU DESA DAN PEMBELAJARAN PNPM MANDIRI 3. USULAN AGENDA TRANSISI PELAKSANAAN UU DESA (2015)
3 HASIL YANG DICAPAI DAN PETA JALAN PNPM MANDIRI
4 PNPM MANDIRI PNPM membantu penanggulangan kemiskinan melalui: o Pembangunan infrastruktur untuk peningkatan pelayanan dasar o Penciptaan kegiatan usaha ekonomi dan penyerapan ( tenaga kerja lokal. o Mitigasi dampak bencana/krisis o Peningkatan partisipasi komunitas dalam tata kelola pemerintahan trust%% PERCEPATAN(PENANGGULANGAN(KEMISKINAN 3
5 PRINSIP PNPM MANDIRI PNPM banyak diadaptasi sebagai bagian dari kegiatan K/L Namun berbagai PNPM yang muncul memiliki variasi dalam implementasi prinsip pembangunan berbasis komunitas 1. FASILITASI / PENDAMPINGAN 2. PARTISIPASI KOMUNITAS 3. PENGORGANISASIAN KELOMPOK 4. TRANSPARANSI 5. SISTEM PENGAWASAN 6. PERSPEKTIF JENDER 7. ALOKASI ANGGARAN LANGSUNG 8. SWAKELOLA Arahan Sidang Pleno TNP2K Februari Konsolidasi program pemberdayaan masyarakat agar mencerminkan prinsip PNPM 2. Integrasi prinsip pemberdayaan dalam PNPM ke dalam sistem perencanaan pembangunan 4
6 PETA JALAN PNPM Pilar Keberlanjutan Program Pemberdayaan Masyarakat: 1. Integrasi Program Pemberdayaan Masyarakat 2. Keberlanjutan Pendampingan 3. Penguatan Kelembagaan Masyarakat 4. Penguatan Peran Pemerintah Daerah 5. Perwujudan Tata Kelola Yang Baik KONSOLIDASI PROGRAM PEMBERDAYAAN INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN 5 Pilar 12 Agenda Kerja Peta Jalan PNPM. Kemenkokesra, Bappenas, TNP2K. Memastikan keberlanjutan Program Pemberdayaan Masyarakat dengan memasukkan prinsip-prinsip PNPM ke dalam UU Desa meregulerkan, melembagakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam tata kelola Desa, dan tidak lagi harus menjadi satu proyek/kegiatan Kementerian. 5
7 CAPAIAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI April 2007 s/d Desember 2013, program PNPM Mandiri telah dilaksanakan di Kecamatan (± 97%) dan Desa dan Kelurahan (± 99%) * Air Bersih Unit * Sarana Kesehatan Unit * Sanitasi Unit * TPA/Gerobak Sampah Unit * Lokal kelas/rehab Unit Kelompok Anggota *Jalan Km *Jembatan unit *Tambatan Perahu Unit * Bangunan (pompa) Unit * Saluran Irigrasi Km * Drainase Km *Listrik Desa Unit * Pipanisasi Km Layanan Infrastruktur Dasar Sarana Kesehatan Sarana Pendidikan Akses Keuangan Mikro Sarana kesehatan yang dibangun umumnya berupa Pos Layanan Kesehatan Pemanfaatan dana umumnya diperuntukan pada layanan infrastruktur dasar berupa jalan lingkungan, jalan produksi dan irigrasi pertanian/perkebunan Bangkit bersama untuk Mandiri Sarana Pendidikan umumnya berupa penambahan lokal kelas dan rehab sekolah Sumber data : Data MIS setiap program PNPM (Perdesaan, Perkotaan, RIS dan PISEW) status Oktober
8 PEMANFAATAN DANA MASYARAKAT UNTUK KEGIATAN EKONOMI PNPM Mandiri juga memberikan akses kepada layanan keuangan dalam skala mikro sebagai upaya meningkatkan ekonomi Rumah Tangga Miskin (RTm), PROGRAM JUMLAH KELOMPOK TOTAL ANGGOTA PENYALURAN (Rp ,-) PNPM Perkotaan PNPM Perdesaan PUAP (Pertanian) TOTAL Penerima manfaat dari layanan keuangan mikro umumnya kelompok Perempuan, 81,3% dari peminjam adalah Perempuan Sumber data : Data MIS setiap program PNPM (Perdesaan, Perkotaan, PUAP) status Oktober
9 PENERIMA MANFAAT PROGRAM Penerima Manfaat dari pelaksanaan PNPM tercatat mencapai 23 juta Rumah Tangga dimana 13,3 juta merupakan Rumah tangga Miskin/RTM PENERIMA MANFAAT Total Rumah Tangga RTM ISKIN % RTM ISKIN RTMISKIN 56.7% PENERIMA MANFAAT ,7% PENYERAPAN TENAGA KERJA (job creation) Jumlah masyarakat yang bekerja selama pelaksanaan pembangunan mencapai 11 juta dengan 930 ribu adalah perempuan PENYERAPAN TENAGA KERJA (Org) Pekerja Pria 91,8% PENYERAPAN TENAGA KERJA RTM non Miskin 43.3% Total Pekerja Pekerja Perempuan % Tenaga Kerja Perempuan ,20% Pekerja Perempuan 8,2% Sumber data : Data MIS setiap program PNPM (Perdesaan, Perkotaan, PUAP) status Oktober
10 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PEMBERDAYAAN PNPM Mandiri memberi ruang pada masyarakat khususnya warga miskin dan perempuan untuk terlibat dalam proses/siklus program, tercatat ± 14 juta orang terlibat dalam proses dengan ± 6,5 juta adalah perempuan dan ± 4 juta diantaranya masuk katagori warga miskin Jumlah Peserta Perempuan Terlibat Rentan/Miskin Terlibat PARTISIPASI MASYARAKAT Pria Terlibat 55% Perempuan Terlibat 45% Keterlibatan perempuan dalam setiap tahapan proses mewakili kebutuhan rumah tangga miskin terhadap ketersediaan layanan dasar Sumber data : Data MIS setiap program PNPM status Oktober 2013 Warga terlibat 78% PARTISIPASI WARGA MISKIN Peserta warga miskin 22% 9
11 Tenaga Pendamping (Fasilitator dan Relawan) PNPM Mandiri memberikan pendampingan dalam membangun kapasitas masyarakat, disamping itu juga menumbuhkan modal sosial masyarakat yang berupa para Relawan/Kader pembangunan lokal. No Pendamping Masyarakat Jumlah Pendamping Pria Perempuan 1 Fasilitator Program Relawan/Kader Pemberdaya FASILITATOR PROGRAM JUMLAH Fasilitator Pemberdaya Fasilitator Teknis Fasilitator Keuangan Ass Fasilitator 710 Fasilitator Kota/Kabupaten Keberadaan pendamping lokal (relawan/kader) mengindikasikan potensi keberlanjutan program di masyarakat, rata-rata per Desa/Kelurahan terdapat 8 sd 9 orang relawan Sumber data : Data MIS setiap program PNPM (Perdesaan, Perkotaan, PUAP) status Oktober
12 ISU STRATEGIS UU DESA DAN PEMBELAJARAN PNPM MANDIRI
13 ESENSI UU No. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Dibangun atas dua konsep: Pembangunan desa (skala lokal) dan Pembangunan kawasan perdesaan (antar desa) Pengaturan Tata Kelola Pembangunan Desa berdasarkan prinsip one village, one plan, yang dirincikan dalam: o o o o Perencanaan partisipatif Sistem informasi desa Sumber dan pengelolaan keuangan desa Desa!Sebagai!SUBYEK! Pengelolaan aset desa dan BUM Desa KEMANDIRIAN!DESA!DALAM!PELAYANAN,! PEMBANGUNAN!DAN!PEMBERDAYAAN! Pembangunan:! Kelembagaan tata kelola desa terdiri atas: o Musyawarah Desa o Lembaga Masyarakat Desa one% village,%one%plan,one% o Badan Permusyawaratan budget Desa o Kepala Desa 12
14 DESA SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNAN KONSOLIDASI PROGRAM/KEGIATAN DI DESA Kemandirian Desa dalam Pelayanan, Pembangunan dan Pemberdayaan, tercermin dalam prinsip: Program Pusat harus masuk dalam RPJM Desa, dan dijalankan dalam RKP dan APB Desa K/L Pusat tidak membentuk kelompok di desa dan mendanai kegiatan kelompok secara langsung K/L menyediakan pendampingan kegiatan K/L PUSAT Pemerintah Desa Masyarakat/ Kelompok Desa Musyawarah Desa Badan Permusyawaratan Desa Program Pusat di masukkan ke dalam RPJM Desa RPJM Desa Program & kegiatan hasil Musdes lima tahunan Kegiatan RKP Desa Pembiayaan kegiatan APB Desa Pendampingan Program/ Kegiatan 13
15 SUMBER PENDAPATAN DESA YANG HARUS DIANGGARKAN/DIAMBIL DARI APBN DAN APBD Alokasi Perhitungan Nilai Alokasi APBN (Ps.72:1b), berasal dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan (Ps.72:2) Bagian pajak dan retribusi daerah Kab/Kota. (Ps.72:1c) Alokasi dana Desa, bagian dari dana perimbangan yang diterima Kab/Kota (Ps.72:1d) 10% dari dan di luar (on top) Dana Transfer (Penjelasan Ps.72:2) 10% dari total pajak dan retribusi APBD Kab/Kota (Ps.72:3) 10% dari Dana Perimbangan yang diterima Kab/Kota dalam APBD Kab/Kota setelah dikurangi DAK (Ps.72:4) Rp 59,2T (APBN 2014) Rp 3,2T (APBD Kab/Kota 2013) Rp 37,0T (APBD Kab/Kota 2013) Sumber pendapatan lain meliputi: Pendapatan asli Desa, Bantuan keuangan dari APBD Prov/Kab/Kota, Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat. 14
16 ALOKASI APBN Dengan mengefektifkan program yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan Pasal 72 ayat (2) UU 6/2014 penyatuan BLM PNPM Mandiri dan PNPM sektoral Perlu pula dipertimbangkan alternatif pooling dana K/L non- PNPM yang selama ini merupakan kegiatan langsung ke desa/ masyarakat KOMPONEN BLM PNPM (TA 2013) Perdesaan : Rp7,80 T Perkotaan : Rp1,30 T PNPM RIS : Rp 0,40 T PNPM PISEW : Rp 0,36 T PNPM Sektoral : Rp 2,56 T 15
17 FAKTOR SUKSES PNPM MANDIRI YANG PERLU DIWARISKAN 1. Alokasi dana langsung disalurkan ke kelompok masyarakat dengan cara sederhana dan terukur. (dg proposal yang diverifikasi, bertahap sesuai kemajuan pelaksanaan) 2. Pendampingan intensif berjenjang, mengembangkan kapasitas kader desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. 3. Afirmatif terhadap kaum perempuan dan marjinal/miskin (memberi kesempatan untuk ikut dalam perencanaan dan pengambilan keputusan) 4. Musyawarah Desa yang partisipatif dilaksanakan untuk menentukan prioritas, pemilihan pengelola kegiatan dan forum pertanggungjawaban/serah terima hasil kegiatan. 5. Sistem Swakelola dilakukan untuk semua kegiatan skala desa dengan mengikutkan penduduk miskin, baik pembangunan infrastruktur, pengelolaan pelayanan publik maupun pengembangan ekonomi rumah tangga. 6. Penciptaan lapangan kerja ditujukan untuk menyerap tenaga kerja lokal (desa) dengan prioritas warga miskin, sesuai dengan keterampilan dan kondisi desa. 7. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prosedur baku pada setiap tahap kegiatan dengan sanksi yang tegas dan jelas. 16
18 PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (COMMUNITY BASED DEVELOPMENT) Pemetaan Sosial/Swadaya: Merumuskan kebutuhan dan potensi yang ada. Memecahkan persoalan dengan potensi yg dimiliki Mengenali kemiskinan: Identifikasi kemiskinan Merumuskan persoalan kemiskinan yang dihadapi Merumuskan penyebabnya Sosialisasi Awal dan Musyawarah Masyarakat: Pemetaan sosial Sosialisasi program Pengorganisasian Masyarakat: Lembaga Keswadayaan Masyarakat dibentuk/ ditetapkan, dimiliki, dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan bersama Penyusunan Rencana: Identifikasi dan Prioritisasi Penyusunan Rencana/Program Penanggulangan kemiskinan Pelaksanaan Kegiatan: Pembentukan/Penetapan kelompok swadaya masyarakat pelaksana kegiatan Media bersama untuk menyelesaikan masalah secara mandiri Pemanfaatan dan Pemeliharaan: Kelompok swadaya masyarakat dan masyarakat miskin lainnya 17
19 MEMASTIKAN PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIADOPSI DALAM RUMUSAN PP 1. Mekanisme Penyaluran dan Pencairan Dana yang berkeadilan menggunakan Indeks Kemiskinan Wilayah (IKW) dan sesuai dengan perencanaan dan tahapan kegiatan. Penerapan IKW untuk penentuan besaran alokasi DAD Penyaluran bertingkat untuk meningkatkan peran Pemda : Pusat -> Kabupaten -> Desa Pencairan bertahap berdasarkan perencanaan dan tahapan kegiatan yang disepakati di Musyawarah Antar Desa (MAD) 2. Perencanaan partisipatif dimulai dari penggalian gagasan ditingkat kelompok (sektoral, perempuan, dusun, pemuda, dll.), untuk memberikan masukan dalam penyusunan RPJM Desa/RKP Desa. 3. Pendampingan disediakan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat dan perangkat desa sekaligus memastikan tercapainya peningkatan kesejahteraan. 18
20 MEMASTIKAN PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIADOPSI DALAM RUMUSAN PP 4. Sistem Informasi Desa dibangun dari hasil pemetaan sosial partisipatif, yang berguna untuk: Input dalam penyusunan RPJMDesa/RKPDes Pemantauan dan penilaian dari pencapaian indikator Pembaharuan data untuk penetapan sasaran program pemerintah Input bagi kabupaten dalam perencanaan kawasan perdesaan 5. Pelaksanaan kegiatan pembangunan desa dilakukan secara swakelola dengan menerapkan prinsip transparansi dalam pemilihan tim pelaksana kegiatan dan pengadaan barang dan jasa dengan melibatkan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat miskin di desa. 6. Kegiatan pemberdayaan masyarakat lebih difokuskan pada peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui Public Employment Program (PEP) dan pengembangan usaha mikro (RLF) 7. Pengelolaan asset publik seperti pasar desa, air bersih, PAUD, Polindes, dan lainnya dipercayakan kepada lembaga kemasyarakatan desa. 19
21 MEMASTIKAN PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIADOPSI DALAM RUMUSAN PP 8. Kelembagaan Masyarakat: Memastikan agar lembaga kemasyarakatan desa betul-betul lembaga bentukan masyarakat, berciri pemberdayaan masyarakat Mitra Pemerintah Desa, harus diartikan sebagai mitra yang sejajar, bisa menyampaikan usulan sesuai prosedur perencanaan 9. Evaluasi hasil pembangunan Desa menggunakan indikator pemberdayaan masyarakat yang telah disepakati. (4 indikator outcome dan 19 indikator output) 10. Penerapan prinsip downward accountability dan transparansi dalam penyelenggaraan tata kelola desa Musyawarah desa pertanggungjawaban kegiatan (minimal 2 kali setahun) Audit silang antar desa Musyawarah desa pertanggungjawaban akhir tahun 20
22 USULAN AGENDA
23 USULAN AGENDA Menetapkan 2015 sebagai masa transisi pelaksanaan UU 6/2014 tentang Desa, dengan menggunakan pola dan komponen PNPM Mandiri, dengan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Identifikasi program-program KL yang berbasis desa, untuk memenuhi alokasi dana desa (pasal 72 ayat 2 point b) 2. Menyusun alokasi dan daftar lokasi (daflok) dengan menggunakan Indeks Kesejahteraan Wilayah (IKW) sebagai rujukannya 3. Mengalokasikan dana BLM/Dana Desa dalam APBN 2015 dan menyusun mekanisme transfer alokasi dana desa sesuai dengan amanat dalam UU Desa 4. Mengalokasikan dana pendampingan pada APBN 2015, minimal sama dengan jumlah dan struktur alokasi pendampingan PNPM Mandiri Peningkatan kapasitas pendamping dan perangkat desa, sesuai dengan amanat undang-undang desa. 22
24 USULAN AGENDA 6. Menuntaskan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat pada daerah khusus dan non-desa. Desa-desa tertinggal, rawan bencana dan terpencil dapat melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan khusus, melalui bantuan dan pendampingan yang intensif dari K/L (PNPM Generasi, RESPEK, RIS, PISEW, dll) PNPM Mandiri yang tidak berkaitan dengan UU Desa, masih bisa dilanjutkan, asalkan tidak mengurangi Dana Alokasi Desa (PNPM Perkotaan, PNPM yang areanya antar desa atau kawasan perdesaan) 7. Merumuskan skema program pemberdayaan masyarakat dengan konsep pemberdayaan yang berorientasi pada : Penciptaan lapangan kerja secara berkelanjutan melalui pendekatan Public Employment Program (PEP), terutama bagi masyarakat miskin sesuai dengan kebutuhan di desa. Peningkatan pendapatan masyarakat dengan pendekatan pertumbuhan ekonomi lokal/pel (Local Economic Growth) pada kawasan perdesaan, melalui kerjasama antar Desa. 23
25 TRANSISI PELAKSANAAN UU DESA (2015)
26 MENGAPA TRANSISI DIPERLUKAN Masih diperlukan waktu untuk penyusunan atau penjabaran operasionalisasi dari UU Desa (PP, PMK, Permen, Juklak-Juknis, dan lainnya). Perlu pra-kondisi bagi Pemda untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan UU Desa. Perlu peningkatan kapasitas Kades dan perangkat Desa yang terencana secara sistematis. Selama ini fokus PNPM Mandiri pada penguatan kapasitas kelompok masyarakat, dan sedangkan bidang Otonomi Daerah kurang mendapatkan pelatihan atau pembinaan secara khusus. Perlu upaya untuk mengurangi risiko terkait dengan kesalahan pengelolaan dana yang memiliki konsekuensi hukum dan kemungkinan tidak tercapainya sasaran kesejahteraan masyarakat. Perlu perumusan skema alih kelola atas asset yang dihasilkan PNPM dan lembaga-lembaga yang telah terbentuk. 25
27 BAGAIMANA PNPM DAPAT BERPERAN DALAM MASA TRANSISI MENUJU PELAKSANAAN UU DESA PNPM mempunyai kelengkapan komponen yang dapat digunakan menuju pelaksanaan UU Desa, antara lain: 1. PNPM memiliki sistem untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pemanfaatan dana pembangunan (BLM) 2. PNPM memiliki mekanisme perencanaan partisipatif yang sesuai dengan tujuan dari UU Desa 3. PNPM berhasil membangun pranata kelembagaan masyarakat yang inklusif. 4. PNPM memiliki skema pendampingan berjenjang untuk memfasilitasi kegiatan ditingkat masyarakat dan pemerintahan desa Pada tahun ini, PNPM Perdesaan dan PNPM Perkotaan masih memiliki alokasi untuk pendampingan dan peningkatan kapasitas 26
28 UPK Desa TPK KERANGKA USULAN MEKANISME PENYALURAN DANA DESA 2015 Mekansime PNPM Pusat (BUN) Dana Transfer Dana Penyesuaian Kabupaten/ Kota Earmarked DD Hibah 2016 UU Desa Mengapa Dana Transfer - Dana Penyesuaian? Sesuai dengan semangat desentralisasi dan arah UU Desa Instrumen regulasi yang dibutuhkan tidak terlalu kompleks (penetapan di APBN 2015, PMK, dan Permendagri) Memberikan ruang pembelajaran kabupaten/kota untuk implementasi Dana Desa Memberikan kesempatan evaluasi untuk antisipasi risiko Dana Desa di kab/kota Alokasi DDUB yang sudah dianggarkan kab/kota bisa tetap menjadi dana pendamping 27
29 SKEMA PENERAPAN PERENCANAAN PARTISIPATIF 2014 (Persiapan TRANSISI) 2015 (Periode TRANSISI) 2016 (Pelaksanaan UU Desa) Permendagri tentang Pedoman RKPD 2015 Permendagri tentang Perencanaan Partisipatif Sebagai masukan Penyusunan PP UU Desa tentang Perencanaan Desa (pengganti PP 72/2005) Sebagian materi dicakup dalam Permen ini Permendagri tentang Perencanaan Desa (pengganti Permendagri 66/2007) Sebagian materi dicakup dalam Permen ini Sebagai masukan Revisi UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah Sebagai masukan Penyusunan PP UU Pemda tentang Perencanaan Daerah (pengganti PP 73/2005, PP 8/2008, dan PP 19/2008) Permendagri tentang Perencanaan Daerah (pengganti Permendagri 54/2010) 28
30 SUBSTANSI TERAPAN DALAM MASA TRANSISI (2015) No PNPM saat ini Masa Transisi (2015) UU Desa (2016) I II Alokasi dan Penyaluran BLM Kriteria alokasi menggunakan jumlah dan sebaran penduduk miskin. Alokasi BLM berada dalam DIPA Sektor (K/L) yang langsung ditransfer ke rekening UPK. Penyaluran BLM dilakukan oleh UPK langsung kepada rekening masyarakat. Penerapan Perencanaan Partisipatif Penerapan kriteria IKW dalam rencana alokasi BLM (Dana Desa) untuk tahun anggaran Penyusunan skema transfer Dana Desa melalui pos Dana Penyesuaian kepada Kabupaten/Kota. Penyusunan mekanisme penyaluran Dana Desa dari Kabupaten/Kota ke rekening UPK untuk disalurkan kepada (kelompok) masyarakat. Penerapan perencanaan Penyusunan mekanisme partisipatif dilakukan melalui perencanaan partisipatif yang siklus pemberdayaan PNPM. terintegrasi dengan perencanaan Pelaksanaan siklus PNPM di atas pembangunan desa. dilakukan terpisah dengan Penerapan perencanaan partisipatif perencanaan pembangunan desa. menjadi dasar penyusunan dokumen Dokumen hasil perencanaan RPJM Desa dan RKP Desa. partisipatif (MMDD/PJM Penguatan kecamatan dalam Pronangkis) menjadi masukan integrasi perencanaan partisipatif dalam penyusunan RPJM Desa. melalui pelimpahan sebagian tupoksi bappeda kabupaten/kota. Kriteria IKW ditambahkan menjadi salah satu penetapan Lokasi/Alokasi. Alokasi Dana Desa langsung ditransfer ke rekening Desa, melalui Kabupaten/Kota. Penyaluran Belanja Desa dilakukan langsung kepada (kelompok) masyarakat. Perencanaan partisipatif dijalankan melalui Musyawarah desa dan Musrengbang Desa. Perencanaan partisipatif menghasilkan satu kesatuan dokumen perencanaan desa, yaitu RPJM Desa dan RKP Desa. Perencanaan Pembangunan Desa merupakan salah satu sumber masukan dalam perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota.
31 No PNPM saat ini Masa Transisi (2015) UU Desa (2016) III SUBSTANSI TERAPAN DALAM MASA TRANSISI (2015) Kedudukan dan Peran Lembaga Masyarakat Pembentukan/pemanfaatan lembaga masyarakat (UPK/BKM) ditujukan untuk mengelola seluruh kegiatan PNPM. Lembaga Masyarakat berperan dalam mengorganisasikan seluruh pelaksanaan kegiatan Pokmas. Aset hasil pembangunan PNPM diserahkan pengelolaan dan pemeliharaannya kepada masyarakat. Pengelolaan dana bergulir masyarakat dilakukan pada tingkat kecamatan dan disalurkan kepada Pokmas. BAKD berperan melakukan pengawasan dan audit kepada lembaga masyarakat (UPK), dan kerjasama antar desa. Konsolidasi lembaga masyarakat desa/kelurahan dan kelompok pemberdayaan masyarakat PNPM untuk memperkuat struktur organisasi pemerintah Desa dan menjadi bagian dari lembaga-lembaga reguler di Desa. Konsolidasi tingkat kecamatan, UPK dan Badan Pengawas-UPK menjalankan fungsinya menjadi unit dibawah Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD). Menyusun mekanisme penyerahan aset kepada Desa, dan meneruskan pengelolaannya oleh lembaga masyarakat yang ada. Lembaga Masyarakat sebagai wadah partisipasi masyarakat Desa dan mitra Pemerintah Desa. Lembaga Masyarakat berperan melakukan pemberdayaan masyarakat, merencanakan dan melaksanakan pembangunan. Lembaga masyarakat berperan meningkatkan pelayanan desa melalui pengelolaan aset desa berdasarkan hasil musyawarah. Membentuk BUMDes untuk mengelola dana bergulir dan pelayanan umum Desa. Dalam melaksanakan pembangunan antar-desa, BAKD dapat membentuk Pokmas sesuai dengan kebutuhan. 30
32 No PNPM saat ini Masa Transisi (2015) UU Desa (2016) IV SUBSTANSI TERAPAN DALAM MASA TRANSISI (2015) Peran dan Tugas Pendampingan Mengorganisasi masyarakat dalam pembentukan dan penguatan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan. Fasilitasi dan dampingan penyusunan perencanaan partisipatif, pelaksanaan dan pengawasan Memastikan pengelolaan dan pemanfaatan dana bantuan langsung masyarakat sesuai dengan rencana kegiatan, prosedur dan ketentuan. Remunerasi dibiayai oleh alokasi anggaran K/L, termasuk manajemen dan supervisinya. Perubahan orientasi pendampingan dari skala program dan masyarakat menjadi skala desa dan kawasan perdesaan. Penguatan kapasitas pendamping melalui peningkatan kompetensi pendampingan Desa. Pengaturan penyediaan sumber daya dan manajemen pendampingan. Perbaikan Remunerasi dengan pembiayaan oleh Pusat, termasuk manajemen dan supervisi. Optimalisasi mengerahkan tenaga Fasilitator PNPM saat ini, termasuk Pendamping Lokal dan Setrawan. Pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan. Pemerintah (provinsi dan kab/kota) berkewajiban melakukan pembinaan pendamping dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Remunerasi dibiayai oleh Pemerintah Daerah, dan supervisi oleh Pusat. 31
33 TERIMA KASIH
Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan.
Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan email : prasetyo.jbr2003@gmail.com NASIONAL 1. Provinsi : 34 2. Kabupaten/Kota : 497 Kabupaten
Lebih terperinciPNPM MANDIRI PERDESAAN
PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran
Lebih terperinciARAH STRATEGIS/PETA JALAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI
ARAH STRATEGIS/PETA JALAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI Bambang Widianto Deputi Setwapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris Eksekutif TNP2K Jakarta Desember
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 16 JANUARI 2014 Tema Prioritas Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8 10% pada akhir 2014, yang diikuti dengan: perbaikan distribusi perlindungan sosial, pemberdayaan
Lebih terperinciPengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016 Dr. Bambang Pamungkas, MBA., Ak., CA. Tortama V BPK DASAR HUKUM PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Lebih terperinciLANGKAH KEBIJAKAN PETA JALAN PNPM MANDIRI 2012
draft LANGKAH KEBIJAKAN PETA JALAN PNPM MANDIRI 2012 Workshop Four Seasons, 26 28 Maret 2012 LATAR BELAKANG Arahan Wakil Presiden Maret 2010 PNPM adalah kebijakan nasional mengenai pemberdayan masyarakat
Lebih terperinciKEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd
KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd DAMPAK PNPM MPd 2007 2014 FOKUS PRIORITAS INDIKATOR IMPACT GOAL Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ( Pro Job & Pro poor) Terpenuhinya kebutuhan dan hak
Lebih terperinciIMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA disampaikan oleh KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI JAWA TENGAH Pada Rapat Kerja Daerah Program Kependudukan, Keluarga Berencana, Dan Pembangunan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia PAMUJI LESTARI Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat selaku Sekretaris Pokja Pengendali PNPM Mandiri ARAHAN STRATEGIS PROGRAM
Lebih terperinciKEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014) Disampaikan oleh Menteri Keuangan RI pada Acara Rakornas Dan Peresmian Pendampingan
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa berdasarkan
Lebih terperinciTATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA Disampaikan oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com
TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA Sumber : id.wordpress.com I. PENDAHULUAN Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2014-2015 Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya LINGKUP PAPARAN 1 Pendahuluan 2 Landasan Kebijakan 3 Arah
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DAERAH (TKPK) Dalam Mensukseskan Pelaksanaan Program PNPM
PERAN PEMERINTAH DAERAH (TKPK) Dalam Mensukseskan Pelaksanaan Program PNPM Kelompok Kerja Kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Nasional (PNPM) Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 14 Februari 2018 1 RUANG LINGKUP SKB 4 MENTERI *) 1 2
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAGIRI
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa pembangunan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PETA JALAN PNPM MANDIRI DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM HADI SANTOSO
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PETA JALAN PNPM MANDIRI DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM HADI SANTOSO Asisten Deputi Urusan Pengarusutamaan Kebijakan dan Anggaran/Sekretaris
Lebih terperinciINTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA
SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA 1 2 FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas Hidup FILOSOFI TUJUAN Dana Desa yang bersumber dari APBN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
Lebih terperinciDEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI Bahwa kemiskinan adalah ancaman terhadap persatuan, kesatuan, dan martabat bangsa, karena itu harus dihapuskan dari bumi Indonesia. Menghapuskan kemiskinan merupakan
Lebih terperinciBUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG
. BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG
Lebih terperinciKEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG
KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-Desa) DESA CABAK TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.
No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG
Lebih terperinciOleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif
Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif LATAR BELAKANG MASALAH Definisi Desa menurut UU Desa Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
Lebih terperinciPengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa Edisi Desember 2016 PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Lebih terperinciPengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN
Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa Buku Bantu
Lebih terperinciLampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015
Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015 PANDUAN PENGAKHIRAN SERTA PENATAAN DAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciBUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR Rancangan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO,
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBANGUNAN DESA, DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DESA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBANGUNAN DESA, DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DESA Oleh: Budiman Sudjatmiko Komisi II DPR RI Fraksi PDIP 1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT di INDONESIA
Lebih terperinciPerspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015 Disampaikan dalam Acara : Sosialisasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Lebih terperinciSTRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM
STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM Deputi Meneg PPN/Kepala Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Rakornas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH
BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI
Lebih terperinciPENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. klikkabar.com
PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA klikkabar.com I. PENDAHULUAN Dialokasikannya Dana Desa sejak tahun 2015 merupakan pelaksanaan amanat dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dana
Lebih terperinciBUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperincipenduduknya bekerja sebagai petani dan tingkat pendidikan relatif rendah, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desa adalah bentuk pemerintahan terkecil yang ada di Indonesia, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan tingkat pendidikan relatif rendah, dengan pimpinan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN BERBASIS PEMBERDAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinci2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata
No.1359, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Dana Desa. Penetapan. Tahun 2018. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciDisampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERMENDES NO.1: Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa PERMENDES NO.5: Penetapan
Lebih terperinciMATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA. RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011 I. PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2011
Lebih terperinciUndang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang
BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.
No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciINTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN 1 O U T L I N E 1 2 3 4 DASAR HUKUM, FILOSOFI DAN TUJUAN
Lebih terperinciPOKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA OUT LINE 1. FILOSOFI DANA DESA 2. DASAR HUKUM 3. PENJELASAN PERMENDES No.
Lebih terperinciAnalisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto
Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciGERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Jakarta, 28
Lebih terperinciTRANSFORMASI DESA PENGUATAN PARTISIPASI WARGA DALAM PEMBANGUNAN, PEMERINTAHAN DAN KELOLA DANA DESA. Arie Sujito
TRANSFORMASI DESA PENGUATAN PARTISIPASI WARGA DALAM PEMBANGUNAN, PEMERINTAHAN DAN KELOLA DANA DESA Arie Sujito Apa pelajaran berharga yang dibisa dipetik dari perubahan desa sejak UU No. 6/ 2014? Apa tantangan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN
BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinci-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta
No.1934, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Dana Desa. Penggunaan. Tahun 2016. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN DESA MALLASORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG. RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (RKPDes)
PERATURAN DESA MALLASORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (RKPDes) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MALLASORO, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang undang Nomor
Lebih terperinciPEMANFAATAN DANA DESA UNTUK SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi REPUBLIK INDONESIA PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI Oleh : Direktur Pendayagunaan SDA dan TTG Besarnya pemanfaatan
Lebih terperinciBADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU MEKANISME PENYALURAN DANA TRANSFER OLEH PUTU EDDY SURYA ARTHA, SSTP.,MAP BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM
Lebih terperinciMENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN DESA DENGAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH
Lebih terperinciPeran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017
Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z Pekanbaru, 16 Nopember 2017 z Agenda Gambaran Umum Keuangan Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa Pemeriksaan BPK atas Keuangan Desa DASAR HUKUM PP 43/2014
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT, Menimban: a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinciBUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA
BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pengaturan
Lebih terperinciPeran Kepala Desa dan BPD dalam Penyusunan APBDesa
Peran Kepala Desa dan BPD dalam Penyusunan APBDesa R. Gani Muhamad, SH, MAP Direktur Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri DASAR HUKUM UU
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DESA DENGAN
Lebih terperinci(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah
BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG W/ W Menimbang Mengingat BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, a. bahwa Kebijakan Pokok
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017
BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan publik dan memiliki wilayah yang lebih luas serta lebih kompleks daripada sektor swasta atau sektor
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa
A LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
Lebih terperinciKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) PENDAMPING DESA
Lampiran-1 Surat Nomor : B.046/DPPMD/06/2015 Tanggal : 19 Juni 2015 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciBUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA
BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
- 270 - PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciProgram Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl
APA..??? Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Nasional Penanganan Kumuh (PNPK) Program Nasional Peningkatan Kualitas Permukiman (PNPKP) Program Pemberdayaan Masyarakat Kumuh (PPMK) Program
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI
Lebih terperinciMEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *
MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM * DPR-RI dan Pemerintah telah menyetujui RUU Desa menjadi Undang- Undang dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 18 Desember
Lebih terperinciINTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Oleh: Ir. H. EKA SETIAWAN, Dipl, SE.,MM (KEPALA BAPPEDA KAB. SUMEDANG)
INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN Oleh: Ir. H. EKA SETIAWAN, Dipl, SE.,MM (KEPALA BAPPEDA KAB. SUMEDANG) URGENSITAS INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN (Satu Perencanaan Untuk Semua) PERMASALAHAN UMUM APBD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Desa Yang Baik, Pemerintahan Desa dituntut untuk mempunyai Visi dan Misi yang baik atau lebih jelasnya Pemerintahan
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.160.2015 KEMENDESA-PDT-TRANS. Desa. Pendampingan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciP R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Gambaran Umum Provinsi NTB Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terletak antara 115 45-119 10
Lebih terperinciUU No. 6/Tahun PMK No 241/2014 ttg Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Perencanaan Pembangunan Desa BAPPEDA KABUPATEN LAMONGAN Dasar Hukum UU No. 6/Tahun 2014 PP No. 43/Tahun 2014 Pelaksanaan UU Desa PP No. 60/Tahun 2014 Dana Desa dari APBN PP No. 22/Tahun 2015 - Perubahan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciBUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA
BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola kehidupan sosial, politik dan ekonomi di Indonesia. Desentralisasi keuangan dan otonomi daerah
Lebih terperinci2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2015 PEMERINTAHAN. Desa. Penyelenggaraan. Pembangunan. Pembinaan. Pemberdayaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717). PERATURAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN NATUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciUU No. 6 Tahun 2014 kesatuan masyarakat hukum berwenang untuk mengatur dan mengurus
UU No. 6 Tahun 2014 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 3 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN, TATA CARA PEMBAGIAN, DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA TAHUN
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN
Lebih terperinci