Soegijardjo Soegijoko, Yoke Saadia Irawan, Ediana Sutjiredjeki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Soegijardjo Soegijoko, Yoke Saadia Irawan, Ediana Sutjiredjeki"

Transkripsi

1 SISTEM TELEMEDIKA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI UNTUK PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA (ICT-BASED TELEMEDICINE SYSTEM FOR COMMUNITY HEALTHCARE IN INDONESIA) ABSTRAK Soegijardjo Soegijoko, Yoke Saadia Irawan, Ediana Sutjiredjeki Kelompok Keilmuan & Program Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro & Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung Tel/Fax: Makalah ini membahas berbagai usaha pengembangan sistem telemedika berbasis ICT yang telah dilaksanakan oleh kelompok penelitian Teknik Biomedika ITB. Pengembangan sistem telemedika ini merupakan salah satu upaya untuk membantu peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan dan Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kota dan sejumlah besar puskesmas. Sistem telemedika berbasis ICT terutama terdiri dari:sejumlah unit berbasis PC, infrastruktur telekomunikasi yang tersedia, modul perangkat keras, modul perangkat lunak aplikasi, serta SDM pelaksana. Suatu sistem telemedika berbasis ICT untuk uji-coba telah di-implementasikan di DKK Bandung serta sejumlah puskesmas. Sejumlah aplikasi mencakup: pencatatan & pelaporan data pasien & data obat, telekonsultasi sederhana, tele-koordinasi, tele-diagnosa, serta pendidikan masyarakat telah dikembangkan dan di-uji-coba. Meskipun diperoleh hasil-hasil positif, berbagai langkah pengembangan lebih lanjut masih diperlukan untuk implementasi sistem telemedika di sejumlah lembaga pelayanan kesehatan masyarakat. Terdapat berbagai tantangan menarik untuk pengembangan berbagai aplikasi sistem telemedika berbasis ICT guna membantu penyelesaian masalah nyata dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Kata kunci: ICT, telemedika (telemedicine), pelayanan kesehatan masyarakat (community healthcare), teknik biomedika (biomedical engineering), internet, puskesmas (community health centre). 1. PENDAHULUAN 1.1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Indonesia Salah satu masalah utama pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia adalah bagaimana mengatasi relatif tingginya Angka Kematian Ibu (AKI, Maternal Mortality Rate= MMR), dan Angka Kematian Bayi & Balita. Hal ini merupakan masalah mendasar yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Jumlah seluruh (Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat) di Indonesia, ada lebih dari 7600 (tujuh ribu enam ratus) buah, yang melayani lebih dari separuh penduduk tingkat menengah ke bawah. Untuk pelayanan tersebut, masih dibantu dengan puskesmas keliling, puskesmas pembantu dan pos pelayanan terpadu (posyandu). Karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) pelayanan kesehatan, sistem pelayanan kesehatan primer di Indonesia menggunakan sistem rujukan (referral system), yang mengandalkan pada infrastruktur komunikasi dan transportasi. Kotamadya Bandung meliputi daerah seluas 167,5 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 2,3 juta orang. Terdapat lebih dari 10 rumahsakit besar dan sedang (milik pemerintah & swasta), serta lebih dari 40 buah klinik. Untuk memberikan pelayanan kesehatan primer, Dinas Kesehatan Kota Bandung menyediakan 71 buah, sejumlah puskesmas keliling, serta sekitar 1800 buah posyandu (pos pelayanan terpadu). Setiap hari, tujuhpuluh satu puskesmas tersebut melayani sekitar 5000 (lima ribu) orang pasien; jumlah pasien rata-rata yang mengunjungi sebuah puskesmas berkisar antara 25 sampai 200 orang per hari Teknik Biomedika Teknik Biomedika (Biomedical Engineering) adalah bidang multidisiplin yang menerapkan berbagai metoda engineering, science dan teknologi untuk membantu memecahkan masalah dalam bidang 429

2 biologi & kedokteran, guna meningkatkan kualitas hidup manusia, melalui peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam berbagai kegiatan dalam bidang teknik biomedika, perlu dilakukan tahap pemrosesan informasi kedokteran (medical information), untuk membantu pelaksanaan prosedur kedokteran (medical procedure). Beberapa contoh informasi kedokteran adalah: data alfanumerik (misal data pribadi pasien, hasil diagnosa dokter), sinyal fisiologis (misal: sinyal EKG, EEG), citra kedokteran statik & dinamik (misal: citra X-ray thorax, citra USG janin bergerak), bunyi & suara (misal: bunyi pernafasan, bunyi Korotkoff, suara pembicaraan pasien & dokter). Adapun contoh tahap prosedur kedokteran adalah: pengumpulan data pasien, analisis data pasien, menegakkan diagnosa, memberikan terapi, dan tahap tindak-lanjut. Teknik Biomedika telah berkembang sejak lebih dari 50 tahun yang lalu di banyak negara maju, dan pada awal tahun 2006, terdapat lebih dari 110 (seratus sepuluh) perguruan tinggi di Amerika Utara. Di lingkungan STEI ITB, program pendidikan teknik biomedika yang telah diselenggarakan adalah: tingkat magister (sejak 1995), tingkat sarjana (sejak 1998), dan tingkat doktor (sejak 1999) Mengenal Sistem Telemedika Secara umum, telemedika sebagai salah satu ruang lingkup teknik biomedika, diartikan sebagai: aplikasi elektronika, komputer dan telekomunikasi dalam teknik biomedika, untuk melakukan pertukaran informasi kedokteran dari satu tempat ke tempat lain, guna membantu pelaksanaan prosedur kedokteran. Adapun tujuan telemedika adalah guna meningkatkan kualitas hidup manusia, melalui peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dan pendidikan. Untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi & balita, telah diusulkan dan dilakukan berbagai usaha oleh banyak instansi/lembaga dan/atau kelompok, terutama di bawah koordinasi departemen kesehatan. Kelompok Teknik Biomedika telah sejak sekitar tahun 1997 memfokuskan pada penelitian dalam sistem telemedika (ICT-based Telemedicine System). Penggunaan sistem telemedika berbasis teknologi komunikasi & informasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat, yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, diharapkan secara bertahap dapat menurunkan angka kematian ibu, bayi & balita di Indonesia. Ide pengembangan sistem telemedika di Program Teknik Biomedika ITB timbul dari adanya masalah dalam pelayanan kesehatan masyarakat, serta telah tersedianya berbagai perangkat keras & perangkat lunak komputer (PC), infrastruktur telekomunikasi, perkembangan teknologi & fasilitas internet di Indonesia. Diperlukan waktu sekitar tiga tahun untuk mengembangkan dan memasyarakatkan ide tersebut, sebelum akhirnya mulai dicoba di sejumlah puskesmas, rumahsakit, serta DKK Bandung. Dalam makalah ini, disampaikan informasi singkat mengenai latar belakang masalah pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia. Selanjutnya disampaikan pula pengertian telemedika dan aplikasinya. Kemudian dijelaskan pengembangan sistem telemedika serta sejumlah aplikasi yang telah dan/atau sedang dikembangkan oleh Kelompok Keilmuan Teknik Biomedika ITB. Makalah akan diakhiri dengan membahas kemajuan yang telah dicapai dan penutup. 2. SISTEM TELEMEDIKA & APLIKASI 2.1. Pengertian Telemedika Telemedika merupakan aplikasi teknologi elektronika, komputer dan telekomunikasi dalam teknik biomedika, untuk melakukan pertukaran informasi kedokteran dari satu tempat ke tempat lain, guna membantu pelaksanaan prosedur kedokteran, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup manusia melalui peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, dalam sistem telemedika selalu dilakukan pemrosesan informasi kedokteran dan pengiriman & penerimaan informasi kedokteran, serta hasilnya harus menunjang pelaksanaan prosedur kedokteran. Beberapa jenis informasi kedokteran: teks alfanumerik, sinyal fisiologi, citra kedokteran (statik & dinamik), bunyi & suara, serta kombinasi dari informasi tersebut. Prosedur kedokteran terdiri atas beberapa tahap, termasuk: pengumpulan data pasien, analisis data, menegakkan diagnosa, memberikan terapi, evaluasi dan tindak lanjut. Dengan demikian, pelaksanaan dan/atau aplikasi sistem telemedika selalu mengharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Bagian-bagian Sistem Telemedika Suatu sistem telemedika secara umum terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut: -Sejumlah Unit (Medical stations) berbasis komputer (PC) atau mikrokontroller -Infrastruktur telekomunikasi yang tersedia (baik khusus/dedicated maupun berupa jaringan publik) 430

3 -Sejumlah Modul perangkat lunak telemedika -Sejumlah Modul perangkat keras telemedika -Sejumlah alat kedokteran/kesehatan dan/atau alat tambahan lainnya -SDM (personil pelayanan kesehatan/operator dan teknik). Bagian-bagian tersebut dapat berupa peralatan yang telah tersedia secara komersial (yang relatif sangat mahal). Infrastruktur telekomunikasi yang dipergunakan, dapat berupa jaringan khusus (dedicated, leased line) atau jaringan publik, serta dapat berupa: -jaringan telepon (PSTN) -jaringan telepon bergerak (mobile phone: GSM & CDMA) -jaringan telepon satelit -jaringan telekomunikasi radio, terestrial, satelit -jaringan internet (dengan berbagai metoda akses) -kombinasi dari jenis-jenis jaringan tersebut. Penggunaan jaringan internet akan dapat membuka wawasan & jenis aplikasi baru, mengingat perkembangan teknologi internet & aplikasinya yang sangat pesat akhir-akhir ini. Untuk keperluan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, akan lebih tepat bila dilakukan pengembangan sistem telemedika secara mandiri. Pengembangan sistem telemedika berbasis teknologi informasi & komunikasi (ICT) dapat dan lebih baik kita kembangkan sendiri. telah dilakukan berdasarkan infrastruktur telekomunikasi yang tersedia di Bandung Sistem Telemedika berbasis Internet Suatu ICT-based pilot telemedicine system telah dirancang dan di-implementasikan di Dinas Kesehatan Kotamadya (DKK) Bandung dan 20 puskesmas dalam ruang lingkupnya. Jaringan internet telah dipergunakan sebagai infrastruktur telekomunikasi dengan tujuan menekan biaya operasional. Metoda akses internet yang digunakan merupakan kombinasi dari : metoda dial-up melalui PSTN, dialup melalui telepon genggam, dan wireless LAN. Gambar 1 menunjukkan diagram blok sederhana sistem telemedika puskesmas yang telah dikembangkan dan di-uji-coba. BME ITB (Teknik Biomedika ITB) DKK Bandung Jaringan Internet RS Bersalin AstanaAnyar Tambahan 2.3. Aplikasi Dasar Sistem Telemedika Ada banyak jenis aplikasi dasar yang dapat diperoleh dengan sistem telemedika berbasis teknologi informasi & komunikasi (ICT), antara lain: -Pencatatan dan Pelaporan data pasien -Basis Data dan Evaluasi pelayanan kesehatan -Pencatatan dan Pelaporan data obat -Tele-koordinasi -Tele-konsultasi sederhana -Pendidikan jarak jauh (bagi masyarakat dan bagi petugas kesehatan) Dari aplikasi dasar tersebut dapat dikembangkan (diturunkan) pula menjadi sejumlah aplikasi lanjut 2 1 Ramdhan Puter 3 8 Talagabodas Keliling Cibiru 3. PENGEMBANGAN SISTEM TELEMEDIKA Untuk bidang pelayanan kesehatan masyarakat, kelompok penelitian Teknik Biomedika ITB telah melakukan pengembangan sistem telemedika berdasar suatu keperluan nyata dalam pelayanan kesehatan di DKK Bandung dan sejumlah puskesmas dalam ruang-lingkupnya. Selain itu, pengembangan Gambar 1. Diagram Blok Sederhana Sistem Telemedika Berbasis ICT untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sistem Dial-up (melalui PSTN & ISP) Wireless system (wireless LAN & wireless mobile)

4 Aplikasi (fungsi) sistem telemedika yang telah dikembangkan (secara bertahap) dan direalisasikan adalah: tele-edukasi bagi masyarakat (berbasis web), tele-koordinasi berbasis web, sistem pencatatan dan pelaporan data pasien, sistem pencatatan dan pelaporan data obat, sistem telekonsultasi sederhana, dan sistem informasi pelayanan kesehatan masyarakat. Pada tahap pengembangan dan awal tahap implementasi sistem telemedika tersebut, telah dilaksanakan sejumlah pelatihan (training-workshop) bagi para dokter dan paramedic/petugas DKK, rumahsakit, dan puskesmas. Dalam kaitan ini telah dilaksanakan 8 (delapan) kali pelatihan bagi lebih dari 150 orang peserta. Dalam pengembangan dan implementasi sistem telemedika tersebut, banyak dilibatkan para mahasiswa, dalam rangka tugas akademik mereka Pengembangan Situs Web DKK & Telah dilakukan pula pengembangan sejumlah situs web khusus bagi DKK Bandung dan sejumlah puskesmas. Kemudian telah dikembangkan pula suatu website template bagi seluruh puskesmas di Bandung. Selanjutnya informasi untuk masingmasing puskesmas dapat ditambahkan atau diperbarui oleh petugas yang ditunjuk setiap puskesmas yang bersangkutan. Situs web tersebut dapat dipergunakan pula sebagai sarana penyebaran informasi pendidikan bagi masyarakat, forum komunikasi antar petugas, antar puskesmas & DKK, serta sarana tele-koordinasi Pengembangan Modul Perangkat Lunak & Perangkat Keras Sejumlah aplikasi sistem telemedika puskesmas yang telah dibahas, memerlukan pengembangan modul perangkat lunak untuk menunjang berbagai jenis aplikasi. Misalnya: aplikasi pencatatan & pelaporan data pasien dan data obat, evaluasi tingkat gizi balita, serta sistem telekonsultasi sederhana. Selain pengembangan modul perangkat lunak, telah pula dilakukan sejumlah pengembangan modul perangkat keras. Beberapa contoh adalah: timbangan elektronik berbasis PC untuk dewasa & balita, EKG berbasis PC/mikrokontroler, Pengukur Tekanan Darah berbasis PC/mikrokontroler, Audiometer berbasis PC. Alat-alat berbasis PC tersebut memerlukan interface perangkat keras dan perangkat lunak yang khusus dibuat. Selain itu, telah dikembangkan paket perangkat lunak khusus untuk pengelolaan peralatan kedokteran di rumahsakit. Perangkat lunak tersebut telah di-instalasi di Rumahsakit Hasan Sadikin Bandung, dan Rumahsakit Permata Hati Banda Aceh. 4. PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT Penelitian dan pengembangan system telemedika berbasis ICT yang telah dilakukan oleh KK Teknik Biomedika, sebagian besar telah memperoleh bantuan hibah penelitian (research grants) dari lembaga di luar negeri dan dalam negeri, serta ITB. Peran serta para mahasiswa (program sarjana, magister dan doktor bidang Teknik Biomedika) secara aktif, telah memungkinkan pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut. Bantuan hibah penelitian dan peran serta para mahasiswa telah memacu berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam bidang sistem telemedika ini. Beberapa kegiatan yang saat ini sedang dan akan dilakukan adalah sebagai berikut: -Sistem Telemedika untuk aplikasi dalam bidang Opthalmologi (Tele-opthalmologi) -Sistem Telemedika untuk aplikasi dalam bidang Dermatologi (Tele-dermatologi) -Penggunaan Biometrika Sidik Jari dalam Pencatatan dan Identifikasi Data Pasien (untuk puskesmas dengan jumlah pasien per hari di atas 100 orang) -Pengembangan Sistem Resep Elektronik untuk -Sistem Telemedika Bergerak dengan Multi Communication Links untuk Rumahsakit Syamsuddin di Sukabumi Kejadian Luar Biasa (Wabah) Masalah Pelayanan Kesehatan Masyarakat (misal: penyakit TBC, Lepra) Masalah Pelayanan UGD (Unit Gawat Darurat) 5. PENUTUP Dari sejumlah pengalaman dalam pengembangan sistem telemedika untuk pelayanan kesehatan masyarakat, dapat diperoleh beberapa kesimpulan berikut: (1).Pemasyarakatan ide/konsep telemedika untuk pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan waktu yang cukup lama. Perlu berbagai usaha khusus untuk meyakinkan berbagai lembaga dan tingkatan SDM. 432

5 (2).Diperlukan usaha-usaha penyiapan organisasi dan SDM dalam pengembangan dan penerapan sistem telemedika berbasis ICT untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Masih terdapat hambatan kultural dalam pelaksanaan berbagai hal di lapangan. (3).Sangat disarankan agar semua fihak (pemerintah, para operator ICT, organisasi/lembaga/instansi terkait) untuk memberikan dukungan kepada lembaga pelayanan kesehatan masyarakat (DKK, puskesmas, rumahsakit) guna pengembangan dan penerapan sistem telemedika dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan pendidikan. Communication Technology, Healthcom-2004, June, Odawara, Japan [4] Soegijardjo Soegijoko: Development of ICT- Based Telemedicine System for Emergency and Disaster Relief in Indonesia, Symposium on Development of Emergency & Disaster Communication and Information System, Jakarta, 7 March UCAPAN TERIMAKASIH Penelitian sistem telemedika ini telah memperoleh hibah (grants) biaya penelitian dari berbagai lembaga luar dan dalam negeri, terutama: IDRC, APDIP, APNIC, AMIC (melalui Pan Asia ICT R&D Programme), dan ITB. Untuk itu diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Ucapan terimakasih disampaikan pula kepada para pimpinan dan seluruh staf sejumlah lembaga yang bekerjasama dalam penelitian dan kegiatan telemedika ini, yaitu: DKK Bandung, seluruh puskesmas di Bandung, Rumahsakit Astana-Anyar, Rumahsakit Hasan Sadikin; Rumahsakit Syamsuddin Sukabumi, DKK dan seluruh puskesmas di Sukabumi. Ucapan terimakasih disampaikan pula kepada seluruh peneliti, para mahasiswa dan staf & karyawan KK & Program Teknik Biomedika STEI ITB, yang telah berperan-serta secara aktif dalam seluruh kegiatan terkait dengan sistem telemedika ini. 7. REFERENSI [1] Soegijardjo Soegijoko: Development of Internet-based Telemedicine System for Primary Community Health Care in Indonesia, 13 th AMIC Annual Conference, 1 3 July 2004, Bangkok, Thailand [2] Tjondronegoro, Hendi Handian R., Soegijardjo Soegijoko: Application of Wireless Communication Technology in Community Health Care Telemedicine System, Healthcom-2004, June, Odawara, Japan [3] Soegijardjo Soegijoko: Development of Internet-based Telemedicine System for Community Health Care Using Wired and Wireless 433

PEMBANGUNAN E-HEALTH SEBAGAI PENDUKUNG KEBERHASILAN E-GOVERNMENT SEKTOR KESEHATAN Oleh : Arif Kurniadi,M.Kom

PEMBANGUNAN E-HEALTH SEBAGAI PENDUKUNG KEBERHASILAN E-GOVERNMENT SEKTOR KESEHATAN Oleh : Arif Kurniadi,M.Kom PEMBANGUNAN E-HEALTH SEBAGAI PENDUKUNG KEBERHASILAN E-GOVERNMENT SEKTOR KESEHATAN Oleh : Arif Kurniadi,M.Kom ABSTRAK Telemedicine application is telecommunication, computer and electronics technology in

Lebih terperinci

SISTEM TELEMEDIKA BERBASIS ICT DALAM PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS. Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah SIM.

SISTEM TELEMEDIKA BERBASIS ICT DALAM PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS. Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah SIM. SISTEM TELEMEDIKA BERBASIS ICT DALAM PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah SIM Koordinator: Rr. Tutik Sri Hariyati, S.Kp.MARS Disusun Oleh : SUHADI NPM

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN E-HEALTH SEBAGAI PENDUKUNG KEBERHASILAN E-GOVERNMENT SEKTOR KESEHATAN

PEMBANGUNAN E-HEALTH SEBAGAI PENDUKUNG KEBERHASILAN E-GOVERNMENT SEKTOR KESEHATAN Pembangunan E-health Sebagai... - Arif Kurniadi PEMBANGUNAN E-HEALTH SEBAGAI PENDUKUNG KEBERHASILAN E-GOVERNMENT SEKTOR KESEHATAN Arif Kurniadi *) *) Staff pengajar Fakultas Kesehatam UDINUS ABSTRACT Telemedicine

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKEMAS DENGAN CLOUD COMPUTING BERBASISKAN OPEN SOURCE

PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKEMAS DENGAN CLOUD COMPUTING BERBASISKAN OPEN SOURCE PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKEMAS DENGAN CLOUD COMPUTING BERBASISKAN OPEN SOURCE Honni Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TERKINI TELEMEDIKA DAN E-HEALTH SERTA PROSPEK APLIKASINYA DI INDONESIA

PERKEMBANGAN TERKINI TELEMEDIKA DAN E-HEALTH SERTA PROSPEK APLIKASINYA DI INDONESIA PERKEMBANGAN TERKINI TELEMEDIKA DAN E-HEALTH SERTA PROSPEK APLIKASINYA DI INDONESIA Prof. Soegijardjo Soegijoko Program Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.2 Identifikasi Masalah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.2 Identifikasi Masalah 1 Bab I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, spesifikasi sistem, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. I.1

Lebih terperinci

Telemedicine : dalam tinjauan teknologi informasi Oleh : Hanif Al Fatta

Telemedicine : dalam tinjauan teknologi informasi Oleh : Hanif Al Fatta Telemedicine : dalam tinjauan teknologi informasi Oleh : Hanif Al Fatta Abstraks Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi cara manusia dalam melakukan kegiatan bisnisnya termasuk pada dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Ikesutiyaningsih (2003), aplikasi telemedicine di Indonesia sudah berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa tahun kedepan,

Lebih terperinci

Identifikasi Kebutuhan model Sistem Informatika Kedokteran Universitas Gunadarma

Identifikasi Kebutuhan model Sistem Informatika Kedokteran Universitas Gunadarma Identifikasi Kebutuhan model Sistem Informatika Kedokteran Eri Prasetyo Wibowo, Setia Wirawan dan Johan Harlan e-mail: (eri,setia,harlan johan)@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK Perkembangan Informatika Kedokteran

Lebih terperinci

BEASISWA DEPKOMINFO. Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) RI. Bekerjasama dengan

BEASISWA DEPKOMINFO. Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) RI. Bekerjasama dengan BEASISWA DEPKOMINFO Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) RI Bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jurusan Teknik Elektro FTI Membuka Program S-2 (Magister Teknik) Telekomunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK APLIKASI SISTEM TELEMEDIKA BERBASIS INTERNET DAN TELEPON GENGGAM DALAM PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA / WABAH

ABSTRAK APLIKASI SISTEM TELEMEDIKA BERBASIS INTERNET DAN TELEPON GENGGAM DALAM PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA / WABAH i ABSTRAK APLIKASI SISTEM TELEMEDIKA BERBASIS INTERNET DAN TELEPON GENGGAM DALAM PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA / WABAH Oleh M. Jimmy Hasugian 232 05 041 Penanganan data Kejadian Luar Biasa (KLB) / wabah

Lebih terperinci

MODEL TELEDIAGNOSIS SERANGAN JANTUNG UNTUK PARA PRAKTISI KESEHATAN MENGGUNAKAN MOBILE PHONE

MODEL TELEDIAGNOSIS SERANGAN JANTUNG UNTUK PARA PRAKTISI KESEHATAN MENGGUNAKAN MOBILE PHONE MODEL TELEDIAGNOSIS SERANGAN JANTUNG UNTUK PARA PRAKTISI KESEHATAN MENGGUNAKAN MOBILE PHONE Nilo Legowo; Renan Prasta J. Devin Suryaputra; Candy Winarya Computer Science Department, School of Computer

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN E-HEALTH

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN E-HEALTH TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN E-HEALTH Oleh: Nama Shella Puspawinaya Adinda Permatasari Rahmah Martiyasih Faza Khairani Batubara Rikky Permana S.P Yuana Riski Purwanti NIM G1B012057

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi pemerintah yang terkenal lamban, berbelit-belit dalam pelayanan dituntut bergerak lebih cepat dan tepat dalam pemberian layanan sehingga dapat Operatorikan

Lebih terperinci

`PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT

`PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT SALINAN `PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prinsip kerja yang berlainan. Multichannel single phase queue

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prinsip kerja yang berlainan. Multichannel single phase queue BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktek Dokter Bersama Klinik Muara Kasih adalah badan usaha yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat DEPKOMINFO RI Sejarah berdirinya Departemen Komunikasi dan Informatika RI ( DEPKOMINFO RI ) sebagai departemen baru, berdasarkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

MATA KULIAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER E-HEALTH DALAM DUNIA KESEHATAN. Dosen : WAHYUDIN

MATA KULIAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER E-HEALTH DALAM DUNIA KESEHATAN. Dosen : WAHYUDIN MATA KULIAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER E-HEALTH DALAM DUNIA KESEHATAN Dosen : WAHYUDIN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Memberikan layanan terbaik di Bidang Teknologi Informasi guna Mewujudkan Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. : Memberikan layanan terbaik di Bidang Teknologi Informasi guna Mewujudkan Good Governance BAB I PENDAHULUAN A. Visi dan Misi Visi : Memberikan layanan terbaik di Bidang Teknologi Informasi guna Mewujudkan Good Governance Misi : - Mewujudkan Transparansi Pelayanan Masyarakat - Mewujudkan Otomatisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang diperlukan langkah-langkah peningkatan upaya kesehatan, diantaranya kesehatan ibu dan anak. Angka

Lebih terperinci

1. Besarnya jaminan penawaran adalah: Rp ,00 (Lima Juta Empat Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Seratus Lima Puluh Lima Rupiah)

1. Besarnya jaminan penawaran adalah: Rp ,00 (Lima Juta Empat Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Seratus Lima Puluh Lima Rupiah) PEMERINTAH KOTA SUKABUMI KELOMPOK KERJA UPT UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG / JASA Jln. Cikole Dalam No. 23/29 Telepon (0266) 6250991, Fax. (0266) 215349 - Kota Sukabumi Email : upt.pbj@sukabumikota.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indikator utama dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. indikator utama dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator utama dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan

Lebih terperinci

PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR

PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN 2017 dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR PROFIL KOTA MAKASSAR LETAK GEOGRAFIS -Pantai Barat Pulau

Lebih terperinci

Bab IV Pengujian Sistem. Uji coba Offline. Upload ke Server. Gambar IV. 1. Diagram sistematika uji coba sistem berbasis internet

Bab IV Pengujian Sistem. Uji coba Offline. Upload ke Server. Gambar IV. 1. Diagram sistematika uji coba sistem berbasis internet 63 Bab IV Pengujian Sistem Sistem yang telah dirancang seperti yang dipaparkan pada Bab III akan diuji secara online. Berikut dipaparkan pengujian sistem telemedika berbasis teknologi internet dan telepon

Lebih terperinci

PERANAN ICT DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT OLEH: KELOMPOK I ABDUL KADIR (KETUA KELOMPOK) DANIEL BOKKO ISMUNANDAR MISBAHUDDIN ALIP MUHIDDIN SUPIRNO

PERANAN ICT DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT OLEH: KELOMPOK I ABDUL KADIR (KETUA KELOMPOK) DANIEL BOKKO ISMUNANDAR MISBAHUDDIN ALIP MUHIDDIN SUPIRNO PERANAN ICT DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT OLEH: KELOMPOK I ABDUL KADIR (KETUA KELOMPOK) DANIEL BOKKO ISMUNANDAR MISBAHUDDIN ALIP MUHIDDIN SUPIRNO ICT (Information Communication Technology) Menurut Haag

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH I. UMUM Memasuki milenium ketiga, Indonesia menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pelayanan Medik. dr. Supriyantoro,Sp.P, MARS

Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pelayanan Medik. dr. Supriyantoro,Sp.P, MARS Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pelayanan Medik dr. Supriyantoro,Sp.P, MARS 1 UPAYA DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN I. PENGEMBANGAN INSTITUSI 1. Klasifikasi dan

Lebih terperinci

Masalah Pelayanan Kesehatan

Masalah Pelayanan Kesehatan PENGEMBANGAN SISTEM TELEMEDIKA BERGERAK & APLIKASINYA Dr. Ediana Sutjiredjeki Politeknik Negeri Bandung disampaikan pada 4th Biomedical Engineering Forum Teknik Elektro - Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users JARINGAN KOMPUTER APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users APA ITU JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sistem informasi memainkan peran penting dalam kegiatan bisnis dan organisasi sehari-hari, sebuah sistem informasi yang terintegrasi sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI

DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI No Nomor Regulasi Nama regulasi Status Regulasi Keterkaitan Keterangan I Peraturan Pemerintah I.1 52 Tahun 2000 Penyelenggaraan Telekomunikasi Dalam proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN Laporan Kunjungan ke Puskesemas Puter

LAMPIRAN Laporan Kunjungan ke Puskesemas Puter 43 LAMPIRAN Laporan Kunjungan ke Puskesemas Puter Telemedicine telah dikembangkan di beberapa Puskesmas di kota Bandung, dengan pusatnya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Puskesmas yang sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka terselenggaranya Sistem Informasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor: 3 Tahun 1991 Seri: B ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTAMADYA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) PADA FASILITAS

Lebih terperinci

TENTANG BUPATI SERANG,

TENTANG BUPATI SERANG, BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) PADA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. utama dalam proses pertukaran informasi yang akurat, cepat dan tepat. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. utama dalam proses pertukaran informasi yang akurat, cepat dan tepat. Untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi menjadi kebutuhan utama dalam proses pertukaran informasi yang akurat, cepat dan tepat. Untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. Beberapa tahun yang lalu, siswa hanya terfokus pada kegiatan belajar selama kurang lebih 5 jam

Lebih terperinci

Sejarah Telepon Genggam

Sejarah Telepon Genggam Sejarah Telepon Genggam Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut sebut penemu telepon genggam adalah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangatlah penting. Hal ini bukan hanya dikarenakan masih tingginya angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. sangatlah penting. Hal ini bukan hanya dikarenakan masih tingginya angka kematian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhatian terhadap peristiwa kehamilan dan persalinan pada masa sekarang ini sangatlah penting. Hal ini bukan hanya dikarenakan masih tingginya angka kematian material

Lebih terperinci

Rekam medis bukan lagi sekedar membuat ringkasan pasien keluar, laporan perkembangan, lembar perintah dokter, atau resume. Laporan langsung dari

Rekam medis bukan lagi sekedar membuat ringkasan pasien keluar, laporan perkembangan, lembar perintah dokter, atau resume. Laporan langsung dari Rekam medis bukan lagi sekedar membuat ringkasan pasien keluar, laporan perkembangan, lembar perintah dokter, atau resume. Laporan langsung dari laboratorium dan farmasi, x-ray, fotografi, video, film,

Lebih terperinci

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Keaslian Penelitian

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Keaslian Penelitian 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah: bagaimanakah pengelolaan rujukan kasus maternal di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura?.

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1. BAB 1 Pendahuluan PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berbagai bidang pengelolaan data dan informasi yang baik dengan bantuan teknologi informasi semakin dibutuhkan. Salah satu bidang yang dapat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2016 SERI : PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH BAGI KELUARGA TIDAK MAMPU BERBASIS KARTU KELUARGA

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan Sistem Informasi Kesehatan Definisi Sistem : Sekumpulan komponen yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan Sistem Informasi : Sekumpulan komponen yang bekerja sama untuk menghasilkan suatu informasi

Lebih terperinci

MEDIA INFORMASI KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MENENGAH BERBASIS SMS GATEWAY

MEDIA INFORMASI KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MENENGAH BERBASIS SMS GATEWAY MEDIA INFORMASI KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MENENGAH BERBASIS SMS GATEWAY Irawadi Buyung Program Studi Teknik Elektro Universitas Respati Yogyakarta E-mail: m_andang@akprind.ac.id Abstrak Media informasi

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Informasi merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi kelancaran suatu sistem. Dengan adanya informasi, koordinasi tugas antar bagian dapat berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan

BAB I PENDAHULUAN. bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi di bidang elektronika sudah memasuki semua bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan elektromedik yang banyak

Lebih terperinci

Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.

Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. 1 2 OUTLINE Pendahuluan Bidang Keahlian Konsep Penyusunan Kurikulum Catatan Penting

Lebih terperinci

Jaringan Komputer & Internet

Jaringan Komputer & Internet Jaringan Komputer & Internet Jaringan Komputer 1 Dr. Zheng da Wu School of Information Technology Bond University January 2002 Diterjemahkan oleh Andi Susilo E-mail: andi.susilo@mail.com Universitas Respati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen suatu bidang usaha penjualan harus inovatif dan selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Inovatif dalam arti harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatra Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatra Utara 151 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan menurut Santoso Sastropoetro adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam kenyataannya. 1 Pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 029 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 416/MENKES/PER/II/2011 TENTANG

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN HP

SEJARAH PERKEMBANGAN HP SEJARAH PERKEMBANGAN HP Nama Penulis khairunnisaislam@gmail.com Abstrak Ponsel yang pertama kali tercipta, tidak benar-benar seperti ponsel yang saat ini di kenal. Ponsel pada saat itu adalah radio dua

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. B. Fungsi 1. Sebagai Pemegang kebijakan 2. Sebagai Manajer C. Kegiatan

Lebih terperinci

Masa Depan Healthcare

Masa Depan Healthcare Masa Depan Healthcare Dadan Pramudia Perkembangan Teknologi di Dunia Kesehatan Perkembangan Teknologi telah menuntun kepada: Banyaknya alternatif solusi pengobatan Banyak Pasien dapat diobati dengan waktu

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masih tinggi Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Kota Trenggalek, Kabupaten Trenggalek. Wilayah kerja Puskesmas Rejowinangun

Lebih terperinci

Mobile-Bisnis dalam E-Bisnis

Mobile-Bisnis dalam E-Bisnis Mobile-Bisnis dalam E-Bisnis Bisnis Mobile mbusiness bisa dianggap sebagai bagian dari ebusiness di mana informasi tersedia independen waktu dan lokasi dimanapun kita berada. Menurut magic,2000,p.3 pengertian

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I. BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan I. BAB I PENDAHULUAN I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia internet semakin pesat, hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan internet. Internet berkembang menjadi media yang kuat

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio. Onno W. Purbo. Department of Electrical Engineering. University of Waterloo.

Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio. Onno W. Purbo. Department of Electrical Engineering. University of Waterloo. Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio Onno W. Purbo Department of Electrical Engineering University of Waterloo Waterloo, Ontario CANADA N2L 3G1 Penggunaan komputer di Indonesia terasa meningkat

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG NORMA PENETAPAN BESARAN KAPITASI DAN PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN PADA FASILITAS KESEHATAN

Lebih terperinci

IPTEK-KOM. Analisa Aplikasi E-Health Berbasis Website di Instansi Kesehatan Pemerintah dan Swasta serta Potensi Implementasinya di Indonesia

IPTEK-KOM. Analisa Aplikasi E-Health Berbasis Website di Instansi Kesehatan Pemerintah dan Swasta serta Potensi Implementasinya di Indonesia IPTEK-KOM Jurnal Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Volume 10 Nomor 2, Desember 2008 ISSN 1410-3346 Terakreditasi B, SK Kepala LIPI: 133/Akred/LIPI/P2MBI/06/2008 Analisa Aplikasi E-Health

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia Pelayanan Kesehatan pada saat ini telah tergantung oleh Teknologi, hampir disetiap sub bidang ilmu kesehatan membutuhkan akan adanya produk dari teknologi, sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 17 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51.A TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangatlah pesat dan sangat membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di bidang teknologi

Lebih terperinci

Powered by Upload by - Vj Afive -

Powered by  Upload by - Vj Afive - Powered by http://teuinsuska2009.wordpress.com Upload by - Vj Afive - Komunikasi Penyampaian informasi dari sumber ke penerima melalui media komunikasi Komponen komunikasi : Sumber (suara manusia, speaker,

Lebih terperinci

Pengolahan Data Rekam Medik Berbasis Web dengan Studi Kasus Puskesmas X

Pengolahan Data Rekam Medik Berbasis Web dengan Studi Kasus Puskesmas X Pengolahan Data Rekam Medik Berbasis Web dengan Studi Kasus Puskesmas X 1 Daniel Jahja Surjawan, 2 Arrieza Utama Jurusan S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah bagi kehidupan seorang ibu dalam usia produktif. Bila terjadi gangguan dalam proses ini, baik itu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA - 1- PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MURUNG RAYA SEHAT 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KONSEP DASAR TEKNOLOGI KESEHATAN

KONSEP DASAR TEKNOLOGI KESEHATAN KONSEP DASAR TEKNOLOGI KESEHATAN Pertemuan I Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes Teknologi Kesehatan Definisi Segala bentuk alat dan/atau metode yang ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PANGGILAN TUNGGAL DARURAT

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PANGGILAN TUNGGAL DARURAT RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PANGGILAN TUNGGAL DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

Visi pengembangan ilmu melalui sistem jarak jauh - Program Pengembangan Ilmu FK UGM

Visi pengembangan ilmu melalui sistem jarak jauh - Program Pengembangan Ilmu FK UGM Visi pengembangan ilmu melalui sistem jarak jauh - Program Pengembangan Ilmu FK UGM Laksono Trisnantoro Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Isi Sejarah penyebaran Ilmu di FK UGM Situasi teknologi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 15 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311 1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR

Lebih terperinci

mutu pelayanan rumahsakit mengatakan: adakan on the job training yang modern, hilangkan hambatan yang mencegah karyawan untuk menjadi bangga dengan

mutu pelayanan rumahsakit mengatakan: adakan on the job training yang modern, hilangkan hambatan yang mencegah karyawan untuk menjadi bangga dengan 47 mutu pelayanan rumahsakit mengatakan: adakan on the job training yang modern, hilangkan hambatan yang mencegah karyawan untuk menjadi bangga dengan pekerjaannya, adakan program-program pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data atau informasi saat ini tidak hanya disajikan dalam bentuk teks semata, tetapi juga dapat disajikan dalam bentuk lain misalnya gambar (images), suara (audio),

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN TELEMEDICINE UNTUK KEMAJUAN PELAYANAN KESEHATAN

ABSTRAK PERANAN TELEMEDICINE UNTUK KEMAJUAN PELAYANAN KESEHATAN ABSTRAK PERANAN TELEMEDICINE UNTUK KEMAJUAN PELAYANAN KESEHATAN Sylvana Manggala, 2006. Pembimbing: Voltiano F. Dh, dr. Sp.R Teknologi di bidang kedokteran semakin berkembang, salah satunya adalah telemedicine.

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 14 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian dampak konvergensi media pada kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

E-HEALTH DI INDONESIA

E-HEALTH DI INDONESIA Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer E-HEALTH DI INDONESIA (E-Health in Indonesia) Edy Kristianto Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta edy.kristianto@ukrida.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan masyarakat di Republik Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan layanan ini disebabkan adanya keberpihakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah dari KEMKOMINFO Sejarah berdirinya Departemen Komunikasi dan Informatika RI ( DEPKOMINFO RI ) sebagai departemen baru, berdasarkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PROGRAM ONE CALL SERVICE GAWAT DARURAT 24 JAM 118 DI KABUPATEN BANYUWANGI

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PROGRAM ONE CALL SERVICE GAWAT DARURAT 24 JAM 118 DI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 188/304/KEP/429.011/2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PROGRAM ONE CALL 118 DI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 32 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangannya media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah

Lebih terperinci