MODUL PERTEMUAN KE 1. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PERTEMUAN KE 1. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)"

Transkripsi

1 Jurusan Teknik Sipil 1 MODUL PERTEMUAN KE 1 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Pengertian ilmu fisika dan cabang cabang fisika, hubungan fisika dengan ilmu lain dan beberapa penerapannya, pengukuran, besaran/dimensi dan satuan yang digunakan. POKOK BAHASAN: PENDAHULUAN 1-1 ARTI FISIKA Fisika berasal dari kata Yunani yang berarti alam. Karena itu fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda benda di alam, gejala gejala kejadian alam serta interaksi dari benda benda di alam tersebut. Gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indera kita. Misalnya penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, panas juga dapat dirasakan (perasaan). Ilmu fisika juga disebut ilmu pengukuran (science of measurement). Dalam hubungan ini Lord Kelvin ( ), seorang sarjana fisika Inggris yang termashur, mengucapkan, Saya sering berkata bahwa bila seseorang dapat memberikan ukuran kepada sesuatu yang dibicarakannya serta menyatakannya dalam angka angka, ia memang tahu tentang apa yang dibicarakannya itu; tetapi bila ia tidak mampu mengungkapkannya dengan angka angka, berarti pengetahuannya dangkal dan tidak memuaskan, paling paling baru merupakan awal suatu pengetahuan. Tingkat pemikirannya masih jauh dari tingkat ilmu, apapun yang menjadi pokok pembicaraanya. Fisika dapat didefinisikan sebagai proses benda benda alam yang tak dapat berubah, artinya benda mati (biologi mempelajari benda benda hidup). Maka dapat disimpulkan bahwa Fisika adalah ilmu pengetahuan yang tujuannya mempelajari bagian bagian dari alam dan interaksi antara bagian tersebut. Sebagaimana diketahui, benda benda dialam terbagi atas (dua)

2 Jurusan Teknik Sipil bagian: Alam Makro yaitu benda benda yang ukurannya besar dan dapat dilihat dengan alat alat yang ada saat ini; alam yang besar ini termasuk benda benda yang sangat besar dengan jarak antara (dua) benda juga besar sekali, misalnya bulan, matahari, bumi, dan lain lain. Alam Mikro adalah benda benda kecil sekali dengan jarak antara benda tersebut sangat kecil, bendabenda mikro ini tak dapat dilihat dengan alat alat biasa. Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dari pengamatan pengamatan dari gerakan benda benda langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain lain. Ilmu yang mempelajari gerak benda ini disebut mekanika. Bidang ilmu ini dimulai kira kira berabad abad yang lalu. Mekanika berkembang pada zamannya Galileo dan Newton. Galileo merumuskan hukum hukum benda benda jatuh, Newton mempelajari gerak benda pada umumnya, termasuk planet planet pada sistem tata surya. Hukum Newton adalah dasar dari mekanika. Dalam mendefinisikan suatu besaran dalam Fisika haruslah terkandung kaidah menghitung besaran yang bersangkutan berdasarkan besaran - besaran lain yang dapat diukur. Misalnya, mometum didefinisikan sebagai hasil kali massa dan kecepatan : jadi, sudah disebutkan kaidah untuk menghitungnya. Tinggal lagi bagaimana cara atau dasar mengukur besaran massa dan kecepatan tersebut. Kecepatan didefinisikan berdasarkan faktor panjang (jarak) dan selang waktu; tetapi mendefinisikan besaran panjang dan waktu ini secara lebih mendasar dan lebih sederhana lagi tidaklah mungkin. Oleh sebab itu panjang dan waktu dinamakan besaran mekanika yang tak terdefinisikan. Ternyata semua besaran mekanika dapat diungkapkan berdasarkan hanya tiga besaran yang tak terdefinisikan. Yang satu lagi, disamping panjang dan waktu, ialah massa atau gaya. Maka kita pilih saja massa sebagai yang tak terdefinisikan yang ketiga itu. Dalam geometri, hal yang tak terdefinisikan ialah titik. Seorang ahli guru geometri meminta kepada yang berguru padanya untuk dalam pikirannya menggambarkan sebuah titik, yang tentu harus sama dengan yang dimaksud oleh sang guru. Dalam situasi seperti ini biasanya tidak terjadi salah pengertian. Lain halnya dalam bidang fisika; situasinya tidak semudah itu. Untuk menentukan bagaimana cara dan kaidah menetapkan ukuran besaran yang tak terdefinisikan, para ahli fisika dari seluruh bagian dunia membentuk suatu badan internasional.

3 Jurusan Teknik Sipil 3 1- CABANG CABANG FISIKA Fisika klasik : Mekanika, Listrik Magnet, Panas, Bunyi, Optika dan Gelombang adalah perbatasan antara fisika klasik dan modern. Fisika modern : Adalah perkembangan fisika mulai abad 0 yaitu penemuan teori relativitas dari Einstein. Fisika klasik bersumber pada gejala gejala perasaan. Ilmu Fisika sudah jelas mendukung teknologi, termasuk engineering, kimia, biologi, kedokteran dan lain lain. Ilmu fisika dapat menjawab pertanyaan pertanyaan mengenai, misalnya: 1. Mengapa bumi dapat mengelilingi matahari?. Bagaimana udara dapat menahan pesawat terbang yang berat itu? 3. Kenapa langit berwarna biru? 4. Bagaimana suara dapat dipancarkan ketempat jauh melalui radio dan telepon? 5. Bagaimana TV dapat menjangkau tempat tempat yang jauh? 6. Bagaimana sifat sifat listrik sangat diperlukan dalam operasi operasi sistem komunikasi dan industri? 7. Bagaimana peluru antar benua dapat diarahkan kesasaran yang jauh sekali letaknya? 8. Dan akhirnya bagaimana pesawat ulang alik dapat mendarat di bulan?. Sebagaimana diketahui kita sekarang berada dalam zaman energi atom dan inti, memasuki abad ruang angkasa, dimana Fisika dan poara fisikawan ikut ambil bagian. 1-3 HUBUNGAN FISIKA DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAIN Tujuan Fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian bagian dasar dari benda benda dan interaksi antara benda benda, jadi untuk menerangkan gejala gejala alam. Dari pernyataan ini kita ketahui bahwa fisika adalah bidang ilmu pengetahuan alam yang paling dasar. Ilmu kimia berdasarkan kepada fisika dan kimia, untuk menerangkan proses proses yang terjadi dalam benda benda hidup. Ilmu teknik juga bersandar pada fisika dan kimia. Fisika adalah penting untuk menunjang riset murni maupun terpakai. Misalnya ahli ahli geologi dalam risetnya menggunakan metode metode gravimentri, ekustik, listrik, dan mekanika. Rumah rumah sakit modern dilengkapi dengan alat alat elektronik. Ahli ahli astronomi memerlukan optik, spektrografi dan teknik radio,

4 Jurusan Teknik Sipil 4 dan demikian pula ahli ahli meteorologi, oceanologi, seismologi memerlukan pengetahuan fisika. 1-4 PENGUKURAN Suatu hal yang perlu dilakukan oleh fisikawan adalah mengukur. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Namun angka kesalahan tak dapat dihindari dalam setiap pengukuran. Padahal fisika termasuk ilmu eksakta, pengetahuan eksak yang berdasarkan paa pengukuran. Setiap pengukuran selalu mempunyai batas ketelitian, disebabkan oleh antara lain: alat ukurnya sendiri dan pembacanya. Misalnya: Panjang sebuah batang l = 4 m, ini tidak berarti tepat 4 m, kemungkinan berada antara 4,05 m dan 3,95 m, ditulis sebagai l = (4,00 0,05) m. 0,05 adalah ketelitian pengukuran, makin kecil angka ini makin baik hasil pengukuran kita. Dengan grafik dapat pula diukur beasran besaran tertentu. Grafik menyatakan kejadian kejadian sebagai gambaran dari bentuk matematis. Misalnya: T = l g Adalah periode suatu bandul sederhana, untuk mencari harga g, dengan g = percepatan gravitasi bumi, l = panjang tali, T dapat diukur, jadi didapat hubungan antara T dan l atau T dan l. T dan l merupakan lengkungan, T vs l merupakan garis lurus dengan koefisien arah: 4 g Cara menuliskan hasil pengukuran sebaiknya secara ilmiah yaitu menulis dalam desimal.

5 Jurusan Teknik Sipil 5 Tabel 1-1, Kelipatan Metrik (SI) Besar Prefik Simbol a t t o a f e n t o f 10-1 p i c o p 10-9 n a n o n 10-6 m i c r o 10-3 m i l l i m 10 - c e n t i c 10 - d e c i d 10 0 satuan dasar - 10 d e c a D 10 h e c t o H 10 3 k i l o k atau K 10 6 m e g a M 10 9 g i g a G 10 1 t e r a T 1-5 STANDAR BESARAN, DIMENSI, SATUAN Kaidah untuk mengukur besaran mekanika yang tak terdefinisikan ditentukan oleh suatu badan internasional yang bernama General Conference on Weights and Measures. Semua negara besar mempunyai wakil dalam badan ini. Salah satu fungsi pokoknya ialah menetapkan suatu standar untuk setiap besaran yang tak terdefinisikan. Standar ini dapat berupa suatu barang nyata, dengan syarat bahwa sifatnya tidak boleh berubah ubah dalam waktu yang lama. Inilah sebabnya mengapa pada tahun 1889 orang memilih logam campuran platinum-iridium sebagai bahan untuk membuat batangan yang akan dijadikan standar meter. Pada waktu itu logam campuran tersebut dianggap sangat stabil sifat kimiawinya. Bila umpamanya batang yang terbuat dari gelas yang dipilih, panjangnya akan berubah akibat penghabluran yang pasti terjadi dari tahun ke tahun. Walaupun platinum-iridium merupakan logam campuran yang luar biasa stabilnya, tetapi untuk menjadikan meteran yang terbuat dari bahan ini menjadi standar ukuran diseluruh dunia, ada beberapa syarat tidak praktis yang harus dipenuhinya. Misalnya, harus dibuat sejumlah besar tiruannya untuk dipakai di setiap negara penting di dunia dan standar turuan ini harus di uji ketepatannya secara berkala dengan standar induknya. (kalibrasi)

6 Jurusan Teknik Sipil 6 Pada tanggal 14 Oktober 1960, badan tersebut diatas mengganti standar untuk panjang menjadi berdasarkan suatu konstanta atom, yaitu, panjang gelombang cahaya merah jingga yang dipancarkan oleh atom dari kripton-86 di dalam suatu tabung yang berisi gas kripton sedangkan di dalam tabung ini terjadi pengosongan (discharge) muatan listrik secara terus menerus. Standar untuk massa ialah massa suatu silinder yang terbuat dari platinum iridium dan diberi nama satu kilogram. Standar berbentuk silinder ini disimpan di Internasional Bureau of Weights and Measures di Sevres, dekat Paris. Sampai tahun 1960, yang dijadikan standar waktu ialah selang waktu antara saat matahari berada di atas kepala dengan saat yang sama pada keesokan harinya, di hitung rata- ratanya dalam setahun, dan dinamakan satu hari rata rata hari matahari (mean solar day). Antara tahun 1960 dan 1967, standar tersebut diganti dengan apa yang dinamakan tahun tropik 1900 (tropical year 1900), yaitu, waktu yang diperlukan matahari pada tahun 1900 untuk bergerak dari suatu titik tertentu di langit, yang disebut vernal equinox, lalu kembali ke titik yang sama. Dalam bulan oktober 1967 dasar standar waktu diganti lagi; sekarang berdasarkan waktu periodik radiasi yang bersangkutan dengan transisi antara dua tingkat energi atom cesium 133. Sesudah standar dipilih, langkah selanjutnya ialah mengadakan suatu alat atau menemukan suatu cara untuk dapat membandingkan standar yang bersangkutan dengan sesuatu yang belum diketahui ukurannya. Perhatikanlah misalnya jarak x antara cermin A dan cermin B dari alat yang disebut etalon yang terlukis pada gambar 1-1(a). Untuk mengetahui jumlah gelombang cahaya merah jingga zat kripton-86 dalam jarak x itu perlulah dipakai suatu alat yang disebut interferometer optik. Jenis yang dibuat oleh Michelson dilukiskan pada gambar 1-1(b). Sebuah cermin M yang dapat digerakkan mula mula distel pada posisi yang berketepatan dengan posisi A pada etalon, lalu digeser pelan pelan sampai posisinya berketepatan dengan B. Selama pergeseran ini berlangsung berbagai gradasi warna jingga dan hitam, disebut interference fringe, bergerak lewat tanda silang pada lensa sebuah teleskop pengamat, dan di hitung. Satu gerak penuh interference fringe bersesuaian dengan gerak cermin M sebesar setengah panjang gelombang. Panjang yang kita namakan satu meter bila didasarkan pada cara ini adalah

7 Jurusan Teknik Sipil 7 1 meter = ,73 pajang gelombang merah jingga Kripton-86. Satuan pajang yang masih juga dipakai dalam kehidupan sehari hari dan dalam keteknikan (engineering) di Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris ialah: 1 inci = 1 in = 41.99,399 panjang gelombang cahaya Kr,,54 cm 1 foot (kaki) = 1 ft = 1 in 1 yard = 1 yd = 3 ft 1 mil = 1 ml 580 ft Alat untuk membagi standar massa kilogram ke dalam berbagai satuan massa yang lebih kecil ialah neraca sama lengan. Satuan satuan massa yang seing dipakain ialah: 1 mikrogram = 1 g = 10-9 kg 1 miligram = 1 mg = 10-6 kg 1 gram = 1 g = 10-3 kg 1 pound massa = 1 lbm = 0, kg Jam yang digunakan untuk menentukan selang waktu standar ialah jamcesium, merupakan sarana laboratorium yang besar, rumit, dan mahal. Ketepatannya luar biasa dan kekonstanan frekuensinya dapat bertahan pada satu bagian dalam seratus milyar (10 11 ) atau lebih baik dari itu lagi. Selanjutnya, jam ini dapat diperbandingkan ketepatannya dengan jam presisi tinggi lainnya hanyua dalam waktu kira kira satu jam; sedangkan untuk memperbandingkannya dengan standar astronomik yang lama, diperlukan waktu bertahun tahun. Pada jam atom tersebut seberkas sinar atom cesium-13 melalui sebuah silinder logam yang panjang, lalu berinteraksi dengan gelombang mikro yang masuk dengan dituntun oleh suatu gelombang penuntun (wave guide) dari sebuah generator pembangkitnya, yang diatur oleh suatu osilator kuarsa. Satuan waktu yang umum dipakai di seluruh dunia disebut sekon (detik) dan didefinisikan sebagai berikut: 1 sekon = 1 s = periode Cs Satuan satuan waktu lainnya yang umum dipakai ialah: 1 nanosekon = 1 ns = 10-9 s 1 mikrosekon = 1 s = 10-6 s 1 milisekon = 1 ms = 10-3 s 1 menit = 1 men = 60 s

8 Jurusan Teknik Sipil 8 1 jam = 1 jm = 3600 s 1 hari = 1 hari = 86,400 s Besaran Definisi: Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Dalam fisika besaran terbagi atas besaran dasar, besaran turunan, dan besaran pelengkap. Besaran dasar adalah besaran yang tak tergantung pada besaran besaran lain dan Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran besaran dasar, jadi merupakan kombinasi dari besaran dasar. Adapun Besaran pelengkap adalah besaran yang diperlukan untuk membentuk besaran turunan. Besaran dasar dlam fisika, menurut sistem Internasional (S.I) yang mulai berlaku sejak 1960 pada konferensi Internasional dari Bureu of Weights and Measures di Paris adalah: Tabel 1- Besaran Dasar Dan Satuan S.I No. Besaran Simbol Dimensi Satuan Simbol 1 panjang l meter m massa m kilogram kg 3 Waktu t sekon (detik) s (det) 4 arus listrik I ampere A 5 temperatur termodinamis T kelvin K 6 intensitas penyinaran Lc candela (lilin) Cd 7 banyaknya zat mole mol Besaran Pelengkap 8 sudut datar (plane angle) - radian rad 9 sudut ruang (solid angle) - steradian Sr Tabel 1-3 Besaran Turunan SI dan Singkatannya Dim Satuan Besaran Definisi Simbol ensi Turunan pergeseran perubahan posisi s,r l meter (m) kecepatan percepatan perubahan posisi per satuan waktu perubahan kecepatan per satuan waktu ds v l t -1 meter-detik -1 dt dv a l t - m-detik - dt pergeseran sudut perubahan posisi sudut - radian kecepatan putar percepatan putar perubahan posisi dalam sudut perubahan kecepatan putar perdetik dq dt d dt t -1 rad/det -1 t - rad/det -

9 Jurusan Teknik Sipil 9 luas - A, S l meter volume - v l 3 meter 3 momentum linier hasil kali massa dengan percepatan p = mv ml t -1 kg/det -1 momentum putar hasil kali momen inersia dan kec. Putar L = I ml t - 1 kgm /det -1 momen inersia - I ml kg-m impuls gaya hasil kali gaya dan waktu selama gaya bekerja momen gaya perkalian gaya dan lengan = F.l F, t ml t -1 newton-detik ml t - newton meter gaya penyebab perubahan gerak F = m.a ml t - N Kgm/det = kerja perkalian gaya dan jalan yang ditempuh W = F.s daya tekanan kerapatan massa kerja per satuan waktu gaya per satuan luas a. massa per satuan volume b. masa per satuan luas P p dw dt F A M V M A ml t - ml t - 3 ml -1 t - ml -3 ml - Newton N m = Joule joule/det = watt (W) Newton m - = Pascal (Pa) kg m -3 kg m - c. massa per satuan panjang energi kemampuan melakukan kerja E M l ml -1 kg m -1 ml t - Joule energi kinetik kemampuan suatu titik massa bergerak EP = mgh ml t - Joule energi potensial kemampuan suatu benda 1 ml t - kx gravitasi berada pada ketinggian tertentu Joule energi potensial 1 ml t - kemampuan pegas diatarik atau ditekan V pegas T Joule cycle sekon -1 frekuensi jumlah getaran per satuan waktu t -1 (Hz)

10 Jurusan Teknik Sipil 10 perioda waktu untuk satu ayunan T t detik kuat medan gravitasi potensial gravitasi gaya per satuan massa energi potensial per satuan waktu F m ml t - newton/kg -1 EP V l t - joule/kg -1 m 1 S r r r r r 1 rad r luas = r Sudut datar terbesar : r r rad Sudut ruang terbesar : 4 r r 4 Sr Besaran turunan misalnya: kecepatan, gaya, kerja, kecepatan putar, frekuensi dan lain lain. Untuk mekanika besaran dasar adalah: panjang, massa dan waktu. Dari bermacam macam besaran ini,ada besaran yang harganya tak tergantung pada sistem koordinat dan ada pula besaran yang harganya sangat tergantung pada sistem koordinat. Besaran macam pertama disebut skalar, sedangkan yang terakhir vektor. Jadi macam pertama disebut skalar, sedangkan yang terakhir vektor. Jadi macam besaran terbagi dalam: 1. Skalar, mempunyai satu komponen. Vektor, mempunyai tiga komponen 3. Tensor, mempunyai tiga pangkat n (3 n ) komponen dengan n (bulat). Sebenarnya semua besaran adalah jenis tensor dengan n mulai dari nol, tensor tingkat nol, n = 1, tensor tingkat 1 dan seterusnya.

11 Jurusan Teknik Sipil 11 Dimensi Definisi: Dimensi adalah cara penulisan dari besaran besaran dengan meggunakan simbol simbol (lambang lambang)besaran dasar. Notasi (cara penulisan) dimensi adalah: Panjang : [l] Massa : [m] Waktu : [t] Contoh: [F], dibaca : dimensi F (gaya) adalah [m] [a] = [m] [l] [t] -, dengan a adalah percepatan. Guna dimensi: 1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan Metode penjabaran dimensi 1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri. Setiap suku berdimensi sama Satuan Definisi: Satuan adalah ukuran dari suatu besaran. Misal: meter, kilometer, untuk satuan panjang; detik, jam, untuk satuan waktu; gram, kilogram untuk satuan massa. Semua besaran mempunyai satuan, tapi belum tentu mempunyai dimensi (besaran pelengkap), misalnya sudut, getaran, putaran dan lain lain. Satuan dari besaran dasar adalah satuan dasar, dan besaran turunan mempunyai satuan turunan, sedangkan besaran pelengkap mempunyai satuan pelengkap. Sebuah besaran tidak ada arti jika tidak disertai satuannya, misalnya tidak dapat dikatakan bahwa panjang sebuah pensil 0, ini mungkin 0 cm, atau 0 inchi. Jadi satuan menentukan ukuran sebuah besaran. Satuan besaran turunan harus menggunakan satu sistem tertentu, kecuali pada pemakaian sehari hari misalnya kecepatan mobil dalam km/jam tidak dalam m/detik; berat dalam kilogram, bukan newton (berat adalah gaya), satuan sehari hari disebut satuan praktis.

12 Jurusan Teknik Sipil 1 Sistem Satuan Ada dua macam bentuk satuan; metrik dan non metrik (British Unit = Satuan Inggris). Menurunkan sistem satuan berdasarkan kepada hukum Newton, F= k.m.a disederhanakan untuk k = 1, sehingga sistem satuannya dinamakan : dirasionalisasi dan k tidak berdimensi. sistem yang dirasionalkan ini ada macam; sistem statis dan sistem dinamis, dengan masing masing mempunyai bentuk metrik dan non metrik. Sistem Dinamis Sebagai besaran dasar adalah panjang, massa, waktu (sistem lmt). Sistem ini ada macam: cgs dan mks. Sistem mks ini sekarang dinamakan mksa atau mksc (a = ampere, c = coulomb) singkatan untuk sistem Internasional (S,I). Sistem no metrik yang disingkat fps, berarti panjang dalam feet, massa dalam pound, dan waktu dalam second. c.g.s = cm gram sekon m.k.s = meter kilogram sekon Sistem Statis Sebagai besaran dasar adalah adalah panjang, gaya, waktu (sistem lft). Pada sistem ini, sistem metrik ada macam, yaitu: sistem gravitasi dan sistem teknis (praktis) dan kedua sistem terakhir ini terbagi atas sistem statis besar dan kecil. Sistem statis besar gravitasi Panjang dalam meter, berat dalam kilogram berat dan waktu dalam sekon. Sistem statis kecil gravitasi Panjang dalam cm, berat dalam gram berat dan waktu dalam sekon (detik). Sistem statis besar teknis Panjang dalam meter, gaya dan waktu dalam sekon. yaitu: Sistem statis kecil teknis Panjang dalam cm, gaya dalam gram gaya dan waktu dalam sekon. Sistem non metrik hanya ada 1 macam untuk sistem gravitasi dan teknis,

13 Jurusan Teknik Sipil 13 Sistem gravitasi : ft lbwt sec. Sistem teknis : ft lbf sec. Catatan: Sistem mks dipilih untuk penggunaan praktis, yang sekarang digunakan seluruh didunia. Pada sistem statis (lft), satuan berat adalah kilogram berat atau kilogram gaya, sedangkan untuk massa satuannya kg massa atau juga digunakan smsb dan smsk. Perhatikan annti pada bab II penjelasan tentang massa dan berat. S.I. sebenarnya adalah sistem mks yang telah disempurnakan dalam satuan standarnya (satuan patokan) tidak lagi dipergunakan definisi sebelum th definisi lama tidak dapat lagi dipertahankan ketelitiannya. Standar yang baru, yang berlaku sejak 1960 tak dapat berubah pada kondisi apapun. Definisi satuan satuan dasar menurut S.I Meter Satu meter adalah panjang yang sama dengan ,73 kali panjang gelombang dalam vakum dari sinar merah spektrum atom Kr 86 9Krypton 86) yang merupakan radiasi yang disebabkan oleh transisi antara tingkat energi p 10 dan 5d 5. Kilogram Satu kilogram adalah massa standar kilogram berbentuk silindris yang dibuat dari bahan platina iridium yang disimpan di Sevres Perancis. Detik Satu detik adalah interval waktu dari ,770 kali waktu getar radiasi yang disebabkan oleh transisi antara tingkat halus (fine structure energy level) dari ground state atom Cs 133 (caesium 133). Ampere Satu amper adalah arus tetap yang terjadi bila pada dua buah konduktor lurus sejajar panjangnya tak berhingga dan diabaikan luas penampangnya

14 Jurusan Teknik Sipil 14 berjarak 1 meter diletakkan di ruang vakum akan menghasilkan gaya antara kedua konduktor sebesar x 10-7 newton per meter. tripel ari. Kalori 1 Satu kalori adalah 73, 16 Candela bagian dari temperatur termodinamis dari titik Satu candela adlah kuat penerangan secara tegak lurus pada permukaan 1 yang luasnya m dari sebuah benda hitam pada titik beku platina. ( Kelvin) pada tekanan Newton per meter kwadrat. Mole Satu mole adalah banyaknya zat yang mengisi atom C 1 sebanyak 0,01 kg (atau yang mengandung jumlah atom C yang sama dengan 0,01 kg C 1 murni). Contoh pemakaian 1. Menentukan satuan [F] = [m] [l] [t] - = gaya Mempunyai satuan: kg m dt -, untuk gaya, satuan ini mempunyai nama khusus yaitu Newton. [p] = [m] [l] -3 = massa jenis atau kecepatan masssa mempunyai satuan kg m -3.. Meneliti rumus F = - kx rv, dengan: F = gaya x = jarak v = kerapatan ruas kiri: gaya, dimensinya [m] [l] [t] - setiap suku berdimensi gaya juga. Jadi: k harus berdimensi = [m] [l] [t] - [l] -1 = [m] [t] - r harus berdimensi = [m] [l] [t] - [l] -1 = [m] [t] -1

15 Jurusan Teknik Sipil Apakah persamaan ini benar? p + ½ mv + gh = konstan, dengan: p = tekanan m = massa v = kecepatan = kerapatan massa h = ketinggian Jawab: [p] = [F] [A] -1 [A] = [luas] = [l] = [m] [l] [t] - [l] - = [m] [l] -1 [t] - ½ mv = [m] [l] [t] - gh = [m] [l] -3 [l] [t] - [l] = [m] [l] -1 [t] - Jadi dari ketiga suku ini ½ mv yang berlainan, berarti rumus ini salah, seharusnya: p + ½ v + gh = konstan

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

Bab 1 Besaran dan Pengukuran Bab 1 Besaran dan Pengukuran Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti "alam". Maka "Ilmu Fisika" adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bendabenda di alam, gejala-gejala alam, kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda dialam. Fisika

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Kontrak Kuliah dan Pendahuluan Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mata Kuliah : Fisika (3 sks) Semester : I

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 MATERI 1. PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN 2. PENGENALAN VEKTOR 3. KINEMATIKA BENDA : KECEPATAN DAN PERCEPATAN BENDA 4. GERAK 1 DIMENSI, GERAK LINEAR DAN GERAK ROTASI 5. GERAK 2 DIMENSI, GERAK PELURU DAN

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam.

Lebih terperinci

DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN. MUH. ARAFAH, S.Pd. website://arafahtgb.wordpress.com

DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN. MUH. ARAFAH, S.Pd.   website://arafahtgb.wordpress.com DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com website://arafahtgb.wordpress.com PENGERTIAN Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai/angka,

Lebih terperinci

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN.

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN. Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki komponen-komponen materi dan interaksi antar komponen tersebut. Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi

Lebih terperinci

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30%

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30% Tim Fisika FISIKA 1. Besaran, Dimensi dan Satuan. Besaran Skalar dan Vektor 3. Mekanika Hukum Newton, Statika, Kinematika, Dinamika 4. Fluida 5. Fisika Termal 6. Gelombang, Akustik (Mekanik), Optik (Elektromagnetik)

Lebih terperinci

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Materi Besaran Fisika Pengukuran dan Satuan Satuan Sistem Internasional Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok Awalan Satuan Konversi Satuan Pengukuran Pengukuran

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Silabus

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Silabus BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI TIM FISIKA Silabus Pendahuluan, Dimensi dan Satuan Besaran Skalar dan Vektor Mekanika Hukum Newton, Statika, Kinematika, Dinamika Fluida Fisika Termal Gelombang, Akustik (Mekanik),

Lebih terperinci

BESARAN DAN PENGUKURAN

BESARAN DAN PENGUKURAN A. BESARAN DAN SATUAN adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan. dalam fisika terbagi

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN A. Pendahuluan Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai, yang dapat dinyatakan dengan angka. Pada umumnya besaran memiliki satuan. Satuan Suatu yang digunakam untuk membandingkan

Lebih terperinci

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng HIDROLIKA I Yulyana Aurdin, ST., M.Eng ATURAN PERKULIAHAN 1. TEPAT WAKTU 2. TIDAK MEMAKAI BAJU KAOS DAN SANDAL 3. TAAT SEGALA PERATURAN PERKULIAHAN 4. KEHADIRAN MIN 80% HIDROLIKA 1.1.PENDAHULUAN Hidrolika

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisika

Pengukuran Besaran Fisika Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan

Lebih terperinci

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari Komposisi nilai Kelas A UAS UTS ABSEN = 5 % TUGAS = 30% = 35% Open note/close = 30% Open note/close ============================ 100% Diperbolehkan bawa kalkultor,

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

BESARAN, SATUAN & DIMENSI BESARAN, SATUAN & DIMENSI Defenisi Apakah yang dimaksud dengan besaran? Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (kuantitatif). Apakah yang dimaksud dengan satuan? Satuan

Lebih terperinci

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting Angka Penting Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com Angka Penting Angka Penting Angka penting adalah Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran angka-angka pasti Angka penting terdiri

Lebih terperinci

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VII (TUJUH) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BESARAN DAN PENGUKURAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International BAB II DEFINISI DAN SATUAN Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International Beberapa satuan dasar kelistrikan dalam system satuan International. DAFTAR

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok 1. BESARAN DAN SATUAN 1.1.Pendahuluan Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika dikaji lebih dalam dengan cara mempelajari bagaimana mengukur besaran-besaran yang

Lebih terperinci

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu FISIKA DASAR Silabi TUJUAN UMUM Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu pengetahuan lainnya. Memberikan ketrampilan dalam penyelesaian

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.

Lebih terperinci

BAB 1: BESARAN DAN SATUAN

BAB 1: BESARAN DAN SATUAN BAB 1: BESARAN DAN SATUAN Ilmu fisika mempelajari berbagai gejala alam, penyebab terjadinya, akibatnya maupun pemakaiannya. Ilmu ini sudah berkembang sangat jauh dan memasuki hampir semua bidang kehidupan

Lebih terperinci

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran BAB 1 Pengkuran dan Besaran Ringkasan Materi A. Besaran Besaran adalah suatu pernyataan yang mempunyai ukuran dan satuan. Secara garis besar, besaran dalam fisika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: besaran

Lebih terperinci

Analisis Dimensi 1. Oleh : Abdurrouf Tujuan. 0.2 Ringkasan

Analisis Dimensi 1. Oleh : Abdurrouf Tujuan. 0.2 Ringkasan Analisis Dimensi 1 Oleh : Abdurrouf 2 0.1 Tujuan Setelah mempelajari topik ini, diharapkan peserta dapat memahami pengertian dimensi, mengenal dimensi besaran pokok, dapat menurunkan dimensi besaran satuan,

Lebih terperinci

Standar Satuan Besaran

Standar Satuan Besaran Standar Satuan Besaran Pelajaran FISIKA Klas X Standar untuk Satuan Panjang Satuan standar untuk panjang adalah meter. Panjang merupakan besaran pokok yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua titik

Lebih terperinci

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Pengukuran, Besaran, dan Satuan B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,

Lebih terperinci

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya STANDAR KOMPETENSI Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep besaran dan satuannya. Menguasai konsep dimensi dan angka penting. Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor.

Lebih terperinci

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes FISIKA (111102) 2 sks Dosen: Fenny Irawati Heru Arwoko Lea Prasetio TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mampu menafsirkan dan menjelaskan fenomena fisika serta menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P44 Doc. Name: UNSMAIPA008FISP44 Doc. Version : 011-06 halaman 1 01. Berikut ini disajikan diagram vektor F 1 dan F! Persamaan yang tepat untuk resultan R = adalah... (A)

Lebih terperinci

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R BESARAN DAN SATUAN 1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R 1. BESARAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

Besaran dan Satuan BAB 1. Pertanyaan I. Standar Kompetensi. Modul Fisika SMAN 4 Semarang Besaran dan Satuan

Besaran dan Satuan BAB 1. Pertanyaan I. Standar Kompetensi. Modul Fisika SMAN 4 Semarang Besaran dan Satuan BAB Standar Kompetensi. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar.. Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pendahuluan Berapa banyak aspek-aspek fisika yang dapat

Lebih terperinci

Penulis : Ricky Aditiya Fandi. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Februari Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

Penulis : Ricky Aditiya Fandi. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Februari Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com Penulis : Ricky Aditiya Fandi Copyright 2013 pelatihan-osn.com Cetakan I : Februari 2014 Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com Kompleks Sawangan Permai Blok A5 No.12 A Sawangan, Depok, Jawa Barat 16511

Lebih terperinci

Hasil pengukuran dikalikan demikian juga dengan satuannya mxm xm = m 3. Satuan yang diturunkan untuk luasan menjadi m 3.

Hasil pengukuran dikalikan demikian juga dengan satuannya mxm xm = m 3. Satuan yang diturunkan untuk luasan menjadi m 3. SATUAN/SISTEM SATUAN DALAM PENGUKURAN Untuk menyatakana dan melakukan kalkulasi besaran-besaran fisis, besaran-besaran tersebut harus diartikan mnurut jenis dan besarnya. Standar ukuran bagi setiap jenis

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian Nasional android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: P CBT

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

BAB 1 : Besaran Dan Vektor

BAB 1 : Besaran Dan Vektor BAB 1 : Besaran Dan Vektor Enggar Alfianto ITATS kuliah@alfianto.com September 8, 2015 Enggar Alfianto (ITATS) BAB 1 September 8, 2015 1 / 23 Overview 1 Kontrak Kuliah Presentase nilai Remidi Kontrak Pribadi

Lebih terperinci

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN 1. Apa perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan? 2. Mengapa setiap besaran harus memiliki satuan? 3. Apa yang dimaksud dengan sistem satuan internasional?

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Pengukuran Pengukuran A Pengertian Pengukuran Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. B Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran

Lebih terperinci

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan. Sistem Pengukuran Fisika: ilmu yang mempelajari tentang: 1. Benda-benda di alam 2. Gejala / fenomena fisis 3. Kejadian yang berlaku di alam Kajian dalam fisika banyak melibatkan pengukuran besaran-besaran

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA RUANG LINGKUP ILMU FISIKA Definisi Ilmu Fisika Ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup serta interaksi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam bahasa Yunani ilmu fisika disebut

Lebih terperinci

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN A. RINGKASAN MATERI Besaran didefinisikan dengan dua cara, yaitu definisi besaran secara umum dan secara fisika. Definisi besaran secara umum adalah segala sesuatu

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PG IPA: ENERGI, USAHA, & DAYA 1. Energi yang dipunyai benda karena letaknya disebut... 2. Usaha yang dilakukan gaya 10 newton terhadap benda 20 kg supaya benda berpindah sejauh 5 meter adalah...

Lebih terperinci

BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN

BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN STANDAR KOPETENSI Agar dapat menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. KOPETENSI DASAR Mengukur besaran-besaran fisika (massa, panjang dan waktu). I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan

Lebih terperinci

- - BESARAN DAN SATUAN

- - BESARAN DAN SATUAN - - BESARAN DAN SATUAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1besaran Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar! Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

2. Tiga buah gaya setitik tangkap, besar dan arahnya seperti pada gambar di bawah ini.

2. Tiga buah gaya setitik tangkap, besar dan arahnya seperti pada gambar di bawah ini. 1. Bondan mengukur massa sebuah batu dengan menggunakan neraca Ohauss tiga lengan dengan skala terkecil 0,1 gram, skala hasil pengukurannya terlihat seperti gambar di bawah ini. Massa batu tersebut adalah.

Lebih terperinci

Pentalogy BIOLOGI SMA

Pentalogy BIOLOGI SMA GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008 1. Untuk mengukur tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar. Tebal balok kayu adalah... A. 0,31 cm D. 0,55 cm B. 0,40 cm E. 0,60 cm C. 0,50 cm Perhatikan gambar di atas! Dari gambar

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 2008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Name: UNSMAIPA2008FISP67 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,85

Lebih terperinci

Selamat Datang Di Perkuliahan. Fisika Umum (MA 301) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Selamat Datang Di Perkuliahan. Fisika Umum (MA 301) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Selamat Datang Di Perkuliahan Fisika Umum (MA 301) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 1) Silabus Pendahuluan

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP CONTOH SOAL CONTOH SOAL CARA ANALITIS BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI ANGKA PENTING KEGIATAN

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN Paket C 2011 Program IP Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Pembacaan jangka sorong berikut ini (bukan dalam skala sesungguhnya) serta banyaknya angka penting adalah. 10 cm 11 () 10,22

Lebih terperinci

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: USAHA DAN ENERGI 1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: Kata usaha dalam pengertian sehari-hari ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu angka atau ukuran dan tidak dapat pula dinyatakan

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan konsep gaya menjadi lebih rumit, alternatifnya menggunakan

Lebih terperinci

ALAT UKUR BESARAN FISIS DAN SISTEM KALIBERASINYA

ALAT UKUR BESARAN FISIS DAN SISTEM KALIBERASINYA ALAT UKUR BESARAN FISIS DAN SISTEM KALIBERASINYA Zuhdan K. Prasetyo Vinta A. Tiarani Disajikan untuk Workshop Koordinator Laboratorium IPA bagi Guru-guru SMP se Jateng di Lab MIPA UNY pada 5 Nopember 2011

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : MATEMATIKA Hari/Tanggal : / 2013

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : MATEMATIKA Hari/Tanggal : / 2013 TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE Mata pelajaran : MATEMATIKA Hari/Tanggal : / 2013 Waktu : 120 Menit PETUNJUK UMUM: 1. Isikan nomor ujian, nama peserta, dan data pada Lembar Jawaban

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA

Mata Pelajaran : FISIKA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan

Lebih terperinci

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1 SOAL LATIHAN (PREDIKSI UN 2013) Pilihlah jawaban yang benar. 1. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Alat ukur 1 Berat kg Neraca 2 Panjang meter Mistar 3 Suhu celcius Termometer 4 Waktu sekon Arloji

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007 1. Suatu segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat yang berbeda panjang 0,42 cm, lebar 0,5 cm. Maka luas segi empat tersebut dengan penulisan angka penting 2. adalah... A. 0,41 B. 0,21 C. 0,20

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

Gambar 1.2 Meter Standar yang terbuat dari batang platina iridium Sumber Gambar: a mistar

Gambar 1.2 Meter Standar yang terbuat dari batang platina iridium Sumber Gambar:  a mistar BESARAN POKOK Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan tersendiri. Besaranbesaran tersebut ditetapkan oleh Lembaga Berat dan Ukuran Internasional berdasarkan perjanjian internasional.

Lebih terperinci

Pertanyaan Final (rebutan)

Pertanyaan Final (rebutan) Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena

Lebih terperinci

FISIKA 2014 TIPE A. 30 o. t (s)

FISIKA 2014 TIPE A. 30 o. t (s) No FISIKA 2014 TIPE A SOAL 1 Sebuah benda titik dipengaruhi empat vektor gaya masing-masing 20 3 N mengapit sudut 30 o di atas sumbu X positif, 20 N mnegapit sudut 60 o di atas sumbu X negatif, 5 N pada

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com 1

drimbajoe.wordpress.com 1 1. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang adalah 15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut aturan angka penting adalah... m 2 A. 191,875 B. 191,9 C. 191,88 D. 192

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Program Studi : Fisika : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 24 April 2008 Jam : 08.00 0.00 PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN)

Lebih terperinci

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Pengukuran, Besaran, dan Satuan B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301)

Fisika Umum (MA 301) Selamat Datang Di Perkuliahan Fisika Umum (MA 301) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Topik hari ini: Fisika Umum (MA 301) Silabus Pendahuluan Pengukuran

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Hukum Newton Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinematika Mempelajari gerak materi tanpa melibatkan

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini : 1. Tiga buah vektor gaya masing-masing F 1 = 30 N, F 2 = 70 N, dan F 3 = 30 N, disusun seperti pada gambar di atas. Besar resultan ketiga vektor tersebut adalah... A. 0 N B. 70 N C. 85 N D. 85 N E. 100

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 204/205 Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII / IPA Paket : 0 Hari / Tanggal

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014 1. Perhatikan pengukuran benda menggunakan 4. Sebuah benda bergerak melingkar dengan neraca o-hauss berikut ini! kecepatan 240 putaran per menit. Apabila jarijari lintasan 20 cm, maka besar kecepatan π

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP Materi Pokok 1. Besaran Satuan dan Pengukuran Sub Materi Indikator Pokok 1.1. Besaran dan mengklasifikasi besaranbesaran fisika Membedakan

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP Materi Pokok 1. Besaran Satuan dan Pengukuran Sub Materi Indikator Pokok 1.1. Besaran Mengidentifikasi dan mengklasifikasi besaran-besaran

Lebih terperinci

D. (1) dan (3) E. (2)

D. (1) dan (3) E. (2) 1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan dengan menggunakan 3 neraca pegas berikut ini : Yang sesuai dengan rumus vektor gaya resultan secara analisis adalah gambar... A. (1), (2) dan (3) B.

Lebih terperinci

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter minimum dari pengukuran benda di atas A. 5,685 cm B. 5,690 cm C. 5,695 cm D. 5,699 cm E. 5,700 cm 2. Sebuah partikel

Lebih terperinci