ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA YANG EFISIEN DALAM RANGKA MENJAGA KONTINUITAS USAHA. *( Titin Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA YANG EFISIEN DALAM RANGKA MENJAGA KONTINUITAS USAHA. *( Titin Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan"

Transkripsi

1 J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA YANG EFISIEN DALAM RANGKA MENJAGA KONTINUITAS USAHA *( Titin Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Salah satu permasalahan pokok yang melatar belakangi penelitian ini adalah bahwa upaya untuk memperoleh laba perusahaan dengan dukungan adanya analisis perputaran modal kerja maka kebutuhan modal kerja dalam menjalankan aktifitas produksinya bisa terpenuhi dengan baik. penulis merumuskan masalah adalah bagaimana menentukan dan menjaga kebutuhan modal kerja yang efisien agar kontinuitas usaha berjalan baik dan lancar dan seberapa besar kebutuhan modal kerja yang efisien dalam rangka menjaga kontinuitas usaha? Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan study kasus, berdasarkan hasil penelitian diketahui tujuan atas rumusan masalah bahwa utuk menentukan dan menjaga kebutuhan modal kerja dapat melalui perencanaan alokasi pengunaan kas perusahaan, menyediakan uang kas yang cukup besar, membuat rencana pemasukan, membuat perencanaan, dan mencari pinjaman jangka panjang dan melakukan penagihan piutang secara intensif, sedangkan dengan tersediaanya modal kerja yang cukup maka sangatlah penting bagi perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya karena kebutuhan modal kerja menjadi hal yang sangat penting sebagai salah satu faktor yang menjamin perkembangan dan pertumbuhan serta kelangsungan hidup perusahaan yang dapat dijadikan uang kas dan digunakan untuk membelanjai keperluan sehari hari dalam operasional perusahaan. dan kebutuhan modal kerja pada tahu 2011 sebesar , pada tahun 2012 sebesar , pada tahun 2013 sebesar Kata kunci : Modal kerja dan kontinuitas usaha PENDAHULUAN Setiap perusahaan apapun pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatanya, yaitu untuk memperoleh laba yang semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut, maka bagi seorang rang pemimpin perusahaan dituntut untuk bekerja keras demi kelangsungan hidup suatu perusahaan, baik untuk masa yang sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Perusahaan didirikan tentu mempunyai tujuan yang telah ditentukan sebab tujuan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalamperusahaan dan tujuan juga memberikan arah bagi kegiatan dan cara untuk mengukur efektifitas kegiatan perusahaan. Sering dikatakan bahwa tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan nilai- nilai tertentu. Sebetulnya, pertimbangan terakhir mengenai barang atau jasa apa yang harus dibuat oleh perusahaan adalah terletak pada konsumen akan memberikan pertimbangan mengenai seberapa jauh kebutuhannya telah dapat dipenuhi dengan pembelian barang dan jasa tersebut.bahwa konsumen bisa bertindak rasional,menganalisis kebutuhan yang menentukan persyaratan dalam pemuasan kebutuhan, menilai kemampuan barang dan jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhan serta kemampuan untuk menilai kepuasan tersebut dibandingkan dengan harga atau biaya barang dan jasa itu. Oleh karena itu aktifitas bisnis baik yang bergerak dalam bidang industri, perdagangan, atapun yang bergerak dalam bidang jasa selalu mempunyai tujuan masing masing baik yang bersifat kuantitatif. Tujuan yang bersifat kuantitatif misalnya mencapai laba dengan waktut tertentu, merealisasi penjualan yang telah ditetapkan. sedangkan tujuan yang bersifat kualitatif misalnya meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumen dan membangun image positif pada masyarakat. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi terbuka, maka peluang usaha untuk menciptakan jenis susaha baru, menambah kapasitas usaha, dan kebutuhan yang semakin luas serta pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, untuk meningkatkan permintaan pasar rmaka menyediakan kebutuhan modal kerja menjadi

2 J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t hal yang sangat penting karena modal kerja adalah sebagai salah satu faktor yang menjamin perkembangan dan pertumbuhan serta kelangsungan hidup perusahaan yang dapat dijadikan uang kas dan digunakan untuk membelanjai keperluansehari hari dalam oprasional perusahaan. Setiap aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan tidak lepas dari masalah modal kerja. Modal kerja merupakan salah satu faktor penting yang digunakan oleh pihak manajemen didalam menunjang proses produksi. Modal kerja yang dikeluarkan di harapkan akan diterima kembali perusahaan melalui penjualan hasil produksi dalam waktu yang relatif pendek dan selanjutnya dapat digunakan lagi untuk pembiayaan oprasi pada waktu berikutnya sehinga modal kerja tersebut akan terus menerus berputar setiap priodenya selama perusahaan itu masih berjalan.untuk ituperlu dianalisa apakah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan secara efesien semakin tepat penentuan sumber dana, semakin efisien pengelolaan dana dan berarti semakin baik bagi perusahaan,karena pengunaan modal kerja yang tepat merupakan penunjang keberhasilan suatu perusahaan. Suatu analisa terhadap sumber dan pengunaan modal kerja juga sangat penting bagi penganalisaan intern maupun extern, disampig masalah modal kerja ini erat hubunganya dengan oprasi perusahaan seharihari, juga menunjukan tingkat keamanan atau margin of safety bagi pemik modal. Modal kerja timbul dari berbagai macam transaksi atau kejadian, adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroprasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghdapi bahaya bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif,dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia siakan.sebaliknya adanya ketidak cukupan modal kerja merupakan sebab utama kegagalan perusahaan. Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup maka sisi lain dituntut untuk adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber sumber dana yang digunakan dalam prodes produksinya Setiap perusahaan harus mempunyai aktiva agar dapat beroprasi, dan untuk memperoleh aktiva tersebut perusahaan harus menyediakan sejumlah modal. Banyak perusahaan mengalami kesulitan karena pimpinan perusahaan kurang mengetahui pengertian modal dan fungsinya dalam suatu perusahaan, dimana modal sering digunakan untuk membeli aktiva tetap, sehinga akan menimbulkan kesulitan bagi perusahaan. Untuk menghindari dari hal hal yang demikian, maka perlu diketahui pengertian dari modal menurut Dra.Murti Sumarni dan john soeprihanto, MIM. (2010 : 317) Modal adalah semua barang kongrit yang terdapat pada neraca sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang barang tersebut yang tercatat disebelah kredit. Oleh sebab itu modal dapat diartikan sebagai kekayaan atau infestasi yang dioprasikan untuk menghasilkan laba dan sebagai sumber dana untuk mengadakan investasi. Peranan dan fungsi modal sangatlah penting karena untuk menjamin kelancaran jalanya perusahaan karena tidak mungkin bagi suatu perusahaan untuk melakukan usaha tanpa adanya suatu modal. Dra.Murti sumarni dan john soeprihanto MIM. (2010 : 317) memberikan pengertian dari modal kerja sebagai berikut : Nilai dari harta/milik yang dapat dengan segera di jadikan uang kas dan digunakan oleh perusahaan untuk membelanjai atau membiayahi keperluan operasi sehari hari. tanpa adanya modal kerja maka perusahaan tidak bisa berjalan dengan baik dan lancar karena modal kerja merupakan penunjang untuk menjalankan proses produksi. Selama perusahaan itu masih dalam keadaan berjalan sebagai going concren modal kerja berputar terus menerus dalam kegiatan perusahaan karena dipakai untuk membiayai operasi perusahaan sehari hari. Lingkaran ini berbentuk bulat dan tidak awalnya maupun akhirnya selama perusahaan itu merupakan going concren akan tetapi dalamnya mengadakan analisis tentang sifat lingkaran itu dapat dimulai dengan kas: uang kas ditanam dalam persediaan dan berbagai alat dan jasa di samping dibiayai dari pemasok dengan kredit, yang kemudian memerlukan pembayaran dengan kas barang perusahaan dijual pada para pembeli baik tunai maupun kredit. Jadi proses kas, persediaan, piutang, uang merupakan lingkaran modal kerja dan akan berputar terus menerus selama perusahaan itu berjalan. Pimpinan perusahaan harus menjaga supaya besarnya modal kerja itu tepat, tidak berlebihan maupun kekurangan, oleh karena itu baik terlalu

3 J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t banyak modal kerja maupun terlalu sedikit modal kerja dapat membawa perusahaan kedalam berbagai kesulitan yang apabila tidak diatasi akan menyebabkan kegagalan perusahaan. Hans kartihadi dalam bukunya Sutrisno Agoes ( 2006 )Efektifitas adalah produk akhir suatu kegiatan oprasi telah mencapai tujuanya baik di tinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja maupun batas waktu yang di targetkan. Selanjutnya Hans kartihadi dalam bukunya Sutrisno Agoes (2006) mengenai Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisir kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu. Efisiensi dalam menejemen modal kerja sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup atau keberhasilan jangka panjang dan upaya untuk mencapai tujuan perusahaan serta keseluruhan jangka panjang maka untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan yang dalam hal ini memperbesar kekayaan bagi pemilik. Apabila manajer tidak dapat mengelola modal kerja perusahaan secara efisien, maka tidak akan ada gunanya untuk mempertimbangkan keberhasilan jangka pendek adalah persyaratan untuk tercapainya tujuan jangka panjang. Untuk menjamin kelangsungan hidup atau keberhasilan jangka panjang dan untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan secara keseluruhan, dalam hal ini memperbesar kekayaan secara efisien, maka tidak akan ada gunanya untuk dalam mempertimbangkan keberhasilan jangka panjang karena keberhasilan jangka pendek adalah persyaratan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Diketahui bahwa efisiensi dan efektifitas modal kerja merupakan suatu tindakan pengendalian terhadap penggelolaan modal kerja yang menyangkut pengendalian kas, piutang dan persediaan. Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber dana. Seperti diketahui bahwa sumber dana untuk memenuhi modal kerja bisa dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana berjangka pendek. Masing masing alternatif mempunyai konsekuensi dan keuntungan, Modal kerja pada dasarnya adalah dana yang masa perputarannya berjangka pendek, tapi karena ada dana (modal kerja) yang selalu harus ada dalam perusahaan (modal kerja permanen) artinya dana tersebut harus ada dalam jangka panjang, maka perlu kebijaksanaan untuk mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling murah. Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil oleh perusahaan ini tergantung dari seberapa besar manajer berani mengambil resiko. Kebijaksanaan modal kerja yang bisa diambil oleh perusahaan menurut Drs. Sutrisno, M.M.(2009 : 42 ) yaitu kebijakan konservatif merupakan rencana pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek, dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. kebijakan moderat atau hedging pada kebijakan atau strategi pendanaan ini perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut, artinya aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktiva yang bersifat variabel akan didanai dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan agresif bila pada kebijakan konservatif perusahaan lebih mementingkan faktor keamanan sehingga margin of safetnya sangat besar, tetapi tentunya akan mengakibatkan tingkat profitabilitas menjadi rendah. Sebaliknya dengan kebjjakan agresif maka sebagian kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menangung resiko yang cukup besar. Kontinuitas usaha menurut munawir (2007 : 331) adalah hal yang terus berlanjut dengan kesinambungan berdasarkan priode priode tertentu yang menyebabkan saling ketergantungan tentunya minimal antara dua belah pihak yang pasti mengguntungkan didalamnya terdapat sebuah kebutuhan untuk saling memenuhi. Tidak ada suatu yang konstan, kehidupan politik, kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi selalu berubah.demikian juga dengan kehidupan perusahaan selalu ada perubahan. Dalam kondisi yang selalu berubah tersebut, setiap perusahaan tentu ingin tetap survive ( hidup terus ) dan sukses. Kondisi perusahaan yang surviv digambarkan keadaan dalam kontinuitas usahanya.dalam hal itu Kontinuitas usaha perusahaan ditentukan oleh

4 J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t pengelolaan modal kerja secara efektif dan efisien. Menurut S. Munawir ( 2007 : 331 ) ada beberapa Rasio yang dapat dipakai untuk menilai apakah peruahaan bisa survive atau dengan kata lain kontinuitas tetap terjaga, yaitu dengan mengukur rasio likuiditas, profitabilitas, Aktifitas. Rasio likuiditas yaitu digunakan sebagai petunjuk kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, Rasio Aktifitas digunakan untuk menggetahui kecepatan beberapa perkiraan menjadi penjualan atau kas, Rasio Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Oleh sebab itu cukup beralasan jika peneliti ingin melakukan penelitian Bagaimana menentukan dan menjaga kebutuhan modal kerja yang efisien agar kontinuitas usaha berjalan baik dan lancar? Seberapa besar kebutuhan modal kerja yang efisien dalam rangka menjaga kontinuitas usaha? Sebagai dukungan terhadap penelitian mengenai analisis kebutuhan modal kerja yang efisien dalam menjaga kontinuitas usaha adalah peneliti syahrul alim (2008) tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengelola modal kerja yang efektif dan efisien agar kontinuitas perusahaan dapat terjaga, untuk mengetahui aliran modal kerja, dari mana sumber modal kerja dan pengunaan modal kerja dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal kerja terhadap kontinuitas perusahaan.berdasarkan topik pembahasan dalam peneliti ini, maka ditetapkan sumberdata untuk analisis dan implementasi data dari data primer data sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah interviuw, opservasi dan dokumentasi.metode yang dipakai adalah analisis sumber dan pengunaan modal dan analisis rasio. Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti maka perusahaan melaksanakan penagihan secara efektif, membuat perencanaan produksi,menyusun bubget pengumpulan piutang untuk mengetahui jatuh tempo piutang dan karakter dari pelanggan. Peneliti oleh Aminun (2012 tujuan penulis ini untuk mengetahui cara mengelola modal kerja yang efektif dan efisien agar kontinuitas perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar pada perusahaan karya mandiri steel, babatan sugio lamongan. Dari data di atas maka penulis kemukakan kesimpulan yang dilakukan bahwa analisis likuiditas perusahaan masih dibawah standart namun dari tahun ketahun semakin membaik.sedangkan untuk analisis aktifitas perusahaan masih tidak menentu (fluktuatif) sedangkan profitabilitas perusahaan dari tahun ke tahun semakin membaik. METODE PENELITIAN Untuk mencari subtansi yang sesungguhnya dari penelitian ini harus dipahami terlebih dahulu tentang maksud dari penelitian tersebut ditinjau dari rancangan penelitian maka peneliti menggunakan metode diskriptif kuantitatif dengan pendekatan study kasus, lokasi yang digunakan oleh peneliti adalah UD. Bumi Sejahtera tunggul paciran lamongan. Peneliti mengunakan data modal kerja mulai tahun untuk dianalisis dengan mengunakan analisis rasio tersebut dikarenakan perusahaan mengalami kesulitan dalam pengelolaan modal kerjanya. maka sehingga peneliti menggunakan menganalisis modal kerjanya dengan menggunakan analisis rasio. Bagian ini menjelaskan mengapa peneliti memilih UD. Bumi Sejahtera sebagai lokasi penelitian hal itu dikarenakan bengkel las merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang memiliki peluang usaha yang cukup besar memproduksi barang secara terus menerus dengan dukungan para pekerja yang aktif dalam menjalankan proses produksinya maka semua pesanan dapat terselesaikan sesuai dengan jatuh tempo tanggal pemesan. Sehingga banyak konsumen yang memesan barang di perusahaan ini karena mereka puas dengan pelayananya konsumen dapat memilih motif bentuk yang mereka inginkan. Sehingga perusahaan bisa meningkatkan atau menghasilkan laba dengan seoptimal mungkin. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menetapkan populasi penelitian ini adalah seluruh data modal kerja UD. Bumi Sejahtera. Seperti yang dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 173).Populasi adalah semua individu atau obyek yang diperoleh. Namun dalam penelitian ini diambil sampelnya saja yaitu data modal kerja mulai tahun 2011 sampai dengan tahun Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah analisis rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas. sedangkan data yang digunakan oleh peneliti itu sendiri diperoleh dari hasil interviw, observasi, dukumentasi peneliti juga menentukan

5 J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t operasional variabel yaitu modal kerja dan kontinuitas usaha. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian mengenai analisis kebutuhan modal kerja yang efisien dalam rangka menjaga kontinuitas usaha maka disimpulkan bahwa kebutuhan modal kerja yang terdapat perputaran modal kerja dengan perhitungan berdasarkan komponen komponen aktiva lancar sebagai berikut : Periode keterikatan dana untuk kas adalah 106 hari (2011), 108 hari (2012), 110 hari (2013). Sedangkan periode keterikatan dana untuk piutang adalah 33 hari (2011), 37 hari (2012), 45 hari (2013). Dana untuk periode keterikatan dana pada persediaan adalah 270 hari (2011), 270 hari (2012), 262 hari (2013). Jadi dengan demikian periode keterikatan dana dalam perputaran modal kerja adalah 0,87 (2011), 0,86(2012), 0,86 (2013). Dan untuk kebutuhan modal kerja adalah (2011), (2012), (2013). Ramalan penjualan pada Tahun 2014 mencapi penjualan sebesar periode keterikatan dana Tahun 2014 untuk kas adalah 104 hari, untuk piutang 42 hari, untuk persediaan 246 hari, dengan demikian periode keterikatan dana dalam modal kerja Tahun 2014 adalah 0,91 dalam setahun Hasil analisis rasioanalisis Likuditas : Rasio lancar 224 % (2011), 282% (2012),370% (2013)Rasio cepat 83% (2011), 99% (2012), 138%(2013). Kas Rasio 63% (2011), 73% (2012), 98% (2013). Analisis Aktifitas : Perputaran Persediaan 0,82 kali (2011), 0,75 kali (2012), 0,75 kali (2013), Rata Rata umur persediaan 444 hari (2011), 480 hari (2012), 480 hari (2013), Perputaran aktiva tetap 1,19 kali (2011), 1,35 kali (2012), 1,63 kali (2013), Rata Rata periode tagih 0,09 kali (2011), 0,10 kali (2012), 0,12 kali (2013). Perutaran total aktiva 0,50 kali (2011), 0,52 kali (2012), 0,56 kali (2013). Analisis Profitabilitas : Marjin laba kotor 39% (2011), 43,4% (2012), 45,3% (2013). Marjin laba bersih 18,3% (2011), 22,5% (2012), 24,9% (2013). Marjin laba operasi 206,6% (2011), 25,6% (2012), 28,4% (2013). Hasil total aset 9,3% (2011), 11,9% (2012), 14,1% (2013). Dari data diatas dapat diketahui bahwa dengan laporan keuangan yang dilakukan dengan analisis kebutuhan modal kerja dengan melalui perputaran modal kerja yang dihitung melalui komponen komponen aktiva lancar maka perputaran modal kerja bisa diketahui hasilnya tiap tahunya bisa memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dan dengan analisis rasio rasio tersebut dengan adanya perhitungan rasio maka dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan yang cukup likuid dan sovabel dalam pengelolaan keuangan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dan dengan perputaran modal kerja maka kebutuhan modal kerja bisa terpenuhi dalam menjalankan aktifitas proses produksinya. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari perusahaan UD. Bumi Sejahtera dapat disimpulkan bahwa dengan tersediaanya modal kerja yang efektif maka kontinuitas usaha bisa berjalan lancar dengan cara menentukan dan menjaga kontinuitas usaha berjalan baik dan lancar melalui perencanaan alokasi penggunaan kas perusahaan, menyediakan uang kas yang cukup besar, membuat rencana pemasukan, membuat perencanaan, dan mencari pinjaman jangka panjang dan melakukan penagihan piutang secara intensif. Sedangkan dengan tersedianya modal kerja yang cukup sangatlah penting bagi perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya karena kebutuhan modal kerja menjadi hal yang sangat penting sebagai salah satu faktor yang pertama untuk menjamin perkembangan dan pertumbuhan serta kelansungan hidup perusahaan yang dapat dijadikan uang kas dan digunakan untuk membelanjai keperluan sehari hari dalam operasional perusahaan. dan kebutuhan modal kerja pada tahun 2011 sebesar , tahun 2012 sebesar Tahun 2013 sebesar SARAN Adapun saran yang diberikan oleh penulis yang diharapkan dapat berguna bagi UD. Bumi Sejahtera tunggul paciran adalah Merencanakan alokasi penggunaan kas, menyediakan uang kas yang cukup besar membuat rencana pemasukan dan pengeluaran perusahaan dan mencari pinjaman jangka panjang serta melakukan penagihan piutang secara intensif, sedangkan untuk membuat perencanaan produksi atau perencanaan penjualan yang lebih baik sehingga tidak terlalu berlebihan menyediakan modal kerja yang cukup agar kebutuhan modal kerja bisa terpenuhi. DAFTAR RUJUKAN Murti Sumarni, John Soeprihanto,2010 Pengantar Bisnis, Edisi Kelima, Liberty, Yogyakarta. Sutrisno,2009. Manajemen Keuangan, EKONISIA, Yogyakarta. S. Munawir, Analisis laporan keuangan, Edisi empat, liberty, Yogyakarta.

6 Syahrul alim Analisis Kebutuhan Modal kerja Yang Efisien Dalam Rangka Menjaga Kontinuitas Usaha. Skripsi :Unisla Aminun Analisis Kebutuhan Modal kerja Yang Efisien Dalam Rangka Menjaga Kontinuitas Usaha. Skripsi :Unisla Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta. J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resesi ekonomi yang melanda negara-negara di Asia, khususnya Indonesia telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

Lebih terperinci

TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG

TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG Oleh : Mesri Nubatonis *, Jennie S.Sir ** Abstrak : Modal kerja merupakan masalah pokok yang seringkali dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian

Lebih terperinci

PENGOLAHAN MODAL KERJA

PENGOLAHAN MODAL KERJA PENGOLAHAN MODAL KERJA MODAL KERJA Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasianal perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah guru, membayar hutang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan keputusan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer

Lebih terperinci

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75 1. Likuiditas Perusahaan 2009 2010 2011 2012 Rasio Lancar 2.35 2.43 2.75 2.8 Rasio Cepat 1.5 1.6 1.76 1.82 Periode penagihan rata-rata 34.15 42.26 41.13 45.4 Perputaran piutang usaha 10.69 8.64 8.88 8.04

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia 25 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Kamel (2004) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia mempergunakan

Lebih terperinci

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini dunia sedang dihadapkan dengan suatu era yang menuntut persaingan dalam skala internasional, yang dikenal dengan era globalisasi. Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada setiap perusahaan sangat dibutuhkan, karena laporan tersebut merupakan salah satu media informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian terdahulu dilakukan oleh Permani (2004), pada perusahaanperusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode tahun 1999-2003.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pemilik

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini sangat bergantung pada aktivitas-aktivitas perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah direncanakan. Modal kerja tersebut digunakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. yang telah direncanakan. Modal kerja tersebut digunakan untuk membiayai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kegiatan perusahaan membutuhkan modal kerja guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Modal kerja tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orangperorang. dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orangperorang. dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah perusahaan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan dengan modal yang terbatas, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sebuah usaha.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Definisi Manajemen Keuangan Definisi manajemen keuangan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman. Secara umum manajemen keuangan dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, barang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi dan semakin pentingnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya yang dilakukan penulis pada bab IV, hasil penelitian pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk dapat disimpulkan sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan dengan pembiayaan dan kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin banyaknya perusahaan-perusahaan menjadi besar, maka faktor produksi modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga dunia. Semua negara ingin mengambil keuntungan semaksimal mungkin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Modal Kerja Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva lancar seperti kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Berdasarkan pengertian pokok modal kerja (Working

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan mengharapkan aktivitas usahanya dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ditetapkan sebelumnya yaitu, mendapatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperbaiki manajemen perusahaannya dan mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil yang optimal. Berbagai teknik dan metode serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil yang optimal. Berbagai teknik dan metode serta pendekatanpendekatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan manajemen dari masa ke masa merupakan proses dalam rangka pencapaian suatu keluaran yang maksimal dan hasil yang optimal. Berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh kesimpulan bahwa optimalisasi modal kerja pada CV. Dharma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh kesimpulan bahwa optimalisasi modal kerja pada CV. Dharma BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmawati (2012), diperoleh kesimpulan bahwa optimalisasi modal kerja pada CV. Dharma Utama Batu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 2 PENGERTIAN DAN PENTINGNYA MODAL KERJA Terdapat dua konsep tentang modal kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijelaskan oleh suatu perusahaan, tentulah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijelaskan oleh suatu perusahaan, tentulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijelaskan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pemilik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen. Dalam berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia bisnis yang sangat kompetitif, perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang dimilikinya. Setiap perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan yang semakin komplek dan perubahan yang demikian cepat menyebabkan banyak perkembangan pemikiran dan peran pada segala bidang usaha. Untuk perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah BAB I PENDAHULUAN Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Working capital dalam perusahaan merupakan peran vital guna kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu jumlah yang harus terus menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pembangunan industri tekstil maka persaingan di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pembangunan industri tekstil maka persaingan di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya pembangunan industri tekstil maka persaingan di kalangan dunia usaha sudah merupakan hal yang lazim dan umumnya akan semakin meningkat. Adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS (Studi Penelitian Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang 2010-2012) Antoni Susanto Topowijono

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan

BAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Profitabilitas 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Tujuan utama suatu usaha adalah untuk memaksimalkan nilai usaha dan menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal perusahaan didirikan, para pimpinan perusahaan sudah menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan ini disusun, baik tujuan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh profit atau laba. Laba tersebut dapat diperoleh dari aktivitas atau kinerja perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja adalah sejumlah dana yang berasal dari keseluruhan aktiva

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja adalah sejumlah dana yang berasal dari keseluruhan aktiva BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2. 1.1 Pengertian Modal kerja Modal kerja adalah sejumlah dana yang berasal dari keseluruhan aktiva jangka pendek yang dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan pada umumnya dalam melakukan kegiataan operasional perusahaannya adalah dengan tujuan menghasilkan laba yang maksimal serta dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 di Indonesia telah membawa dampak yang sangat luas dan telah berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi di mana keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih berada dalam keadaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis 13 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Modal Kerja Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis dewasa ini, semakin memacu dunia usaha untuk meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan efisiensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur dimana perusahaan tersebut bergerak dibidang produksi semen. Pembangunan disuatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam bidang keamanan dan pertahanan yang berorientasi pada laba dan selalu berupaya mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengelolaan Dan Modal Kerja 2.1.1. Pengertian pengelolaan Dalam suatu perusahaan, pengelolaan mempunyai arti penting karena perkembangan perusahaan tergantung dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan, namun hal tersebut mendorong

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan, namun hal tersebut mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan adanya krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi krisis finansial yang terjadi sekarang ini, sebuah perusahaan ataupun lembaga usaha baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan dan berkembang serta mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan harus bersaing

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis laporan keuangan yang telah dilakukan penulis pada bab 4 dalam menilai kinerja keuangan pada PT Masterindo Logam Tehnik Jaya, maka pada bagian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang Menurut Niswonger et al (1999) piutang merujuk pada claims (tagihan) dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN. Rasio lancar PT Matahari Department Store Tbk dari tahun 2010

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN. Rasio lancar PT Matahari Department Store Tbk dari tahun 2010 80 BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Rasio lancar PT Matahari Department Store Tbk dari tahun 2010 sampai tahun 2014 setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Walaupun berfluktuasi, rasio lancar cenderung menurun

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ELECTRONICS DAN EQUIPMENT YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ELECTRONICS DAN EQUIPMENT YANG TERDAFTAR DI BEI i ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ELECTRONICS DAN EQUIPMENT YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas saat ini dengan semakin pesatnya perkembangan dunia usaha yang didukung oleh kemajuan teknologi di berbagai bidang mengakibatkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ini tercermin dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan.

BAB I PENDAHULUAN. Ini tercermin dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini sudah tergolong sangat pesat. Ini tercermin dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan. Keadaan ini memaksa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klassifikasi Piutang. mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klassifikasi Piutang. mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Piutang Usaha 2.1.1. Pengertian dan Klassifikasi Piutang Penjualan kredit merupakan strategi yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada

Lebih terperinci

Deddy Supardi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia

Deddy Supardi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia Financial Accounting Short Investment Deddy Supardi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia Tugas manajer keuangan: menentukan investasi, memperoleh pendanaan dan menjaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal Kerja Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MEBEL RIZKY

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MEBEL RIZKY ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MEBEL RIZKY FURNITURE DI KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3 ABSTRAK Persaingan dalam bidang industri semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk melakukan langkah langkah yang tepat untuk dapat bertahan dan berkembang dalam persaingan tersebut. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan 1 A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Perusahaan adalah sebuah organisasi dan terdiri atas sekelompok orang yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan bersama. Perkembangan dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN 1 (Manajemen Modal Kerja)

MANAJEMEN KEUANGAN 1 (Manajemen Modal Kerja) MANAJEMEN KEUANGAN 1 (Manajemen Modal Kerja) Fungsi dan Tujuan Persediaan Keputusan dalam Manajemen Persediaan Biaya dalam Keputusan Persediaan Model Eqonomic Order Quantity Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com

Lebih terperinci