LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI
|
|
- Sonny Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI EFEKTIVITAS VAKSINASI HEPATITIS B YANG DIBERIKAN DALAM 24 JAM PERTAMA SETELAH KELAHIRAN PADA BAYI DENGAN IBU HBSAG POSITIF TERHADAP PREVALENSI TRANSMISI PERINATAL Oleh: dr. Andalia Fitri PPDS Ilmu Penyakit Dalam PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DIVISI HEPATOLOGI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO AGUSTUS 2013
2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1 BAB II ILUSTRASI KASUS. 3 BAB III METODE PENELUSURAN. 4 BAB IV PEMBAHASAN. 6 BAB V KESIMPULAN. 13 DAFTAR PUSTAKA. 14 ii
3 BAB I PENDAHULUAN Virus Hepatitis B (HBV) merupakan masalah kesehatan yang serius dan menjadi penyebab utama sirosis hati serta karsinoma hepatoseluler (HCC) di seluruh dunia. HBV dapat menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Di daerah yang sangat endemik, infeksi HBV biasanya diperoleh sejak dalam kandungan atau pada anak usia dini. 1 Hepatitis B dapat menyebabkan penyakit akut dengan gejala seperti kehilangan nafsu makan, lemah badan, mual, muntah, nyeri perut, jaundice, lesi kulit serta nyeri sendi. Sebagian besar infeksi pada masa kanak kanak asimptomatik. 2 Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Health Organization diperkirakan bahwa lebih dari dua miliar orang telah terinfeksi HBV, dimana 360 juta orang diantaranya mengalami infeksi kronis serta 240 juta orang terdapat di Asia, termasuk Indonesia. 3 Berdasarkan pemeriksaan HBsAg pada kelompok donor darah di Indonesia, prevalensi hepatitis B berkisar antara 2,5% - 36,17%. Selain itu di Indonesia infeksi virus Hepatitis B terjadi pada bayi dan anak, diperkirakan 25% - 45% karena infeksi perinatal. Hal ini berarti bahwa Indonesia merupakan daerah endemis. 4 Penularan hepatitis B perinatal umumnya di negara endemik dan sangat terkait dengan ibu yang memiliki Hepatitis B antigen "e" (HBeAg) yang positif. HBeAg merupakan salah satu penanda untuk infeksi HBV dan berhubungan dengan tingkat infektivitas yang tinggi. HBeAg adalah protein non-struktural yang diproduksi oleh virus yang aktif bereplikasi dan terdeteksi pada masa awal setelah terpapar HBV, biasanya setelah bulan pertama infeksi. Antigen dapat melintasi plasenta barrier, tetapi hampir semua infeksi iii
4 perinatal terjadi saat persalinan. 5 Risiko infeksi kronik dari ibu HBeAg positif terhadap bayinya sebesar 85% hingga 90%, sebaliknya pada ibu dengan HBeAg negatif hanya 5% hingga 31%. 6 Vaksinasi merupakan pencegahan yang efektif dan aman terhadap infeksi HBV ini. Program imunisasi massal di seluruh dunia telah berhasil menekan transmisi dan penyakit yang berhubungan dengan infeksi HBV baik akut dan kronis. Sejak tahun 1982 telah diperkenalkan vaksin hepatitis B yang aman dan efektif. 1 Saat ini beberapa strategi telah dikembangkan untuk mengurangi transmisi infeksi dari ibu pada bayi, selain pemberian vaksinasi juga dilakukan pemberian immunoglobulin (HBIG). WHO merekomendasikan pelaksanaan vaksinasi disesuaikan dengan program vaksin nasional. Namun, pada negara dengan proporsi infeksi HBV perinatal yang tinggi, pemberian dosis pertama vaksin direkomendasikan kurang dari 24 jam setelah persalinan dengan minimum interval antara dua dosis diberikan dalam 4 minggu. 3 Sejak tahun 1992, vaksin HBV dan HBIG telah digunakan di Cina untuk mecegah transmisi perinatal. 7 Di Indonesia, berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, dosis pertama vaksin hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir bersamaan dengan pemberian HBIG bila ibu HbsAg positif. 8 BAB II iv
5 ILUSTRASI KASUS Pasien seorang wanita berusia 33 tahun datang ke Poliklinik Hepatologi untuk mendapatkan pengobatan Hepatitis B. Pasien diketahui menderita Hepatitis B sejak 5 tahun lalu, saat dilakukan pemeriksaan rutin pada kehamilan anak pertama. Keluhan lemas badan, kuning, mual, muntah disangkal. Riwayat keluarga dengan Hepatitis B positif pada ibu. Anak pertama lahir sehat diberikan vaksinasi Hepatitis B dan Imunoglobulin saat lahir. Pasien merencanakan untuk memiliki anak kedua. Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal, tidak ditemukan sklera ikterik, pembesaran hepar maupun limpa, serta stigmata sirosis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan SGOT 84 dan SGPT 76, bilirubin, albumin, hemostasis darah dalam batas normal. HbsAg reaktif, HbeAg reaktif, HBV DNA 1.7 x 10 8 IU/ml. Pada pemeriksaan ultrasonografi abdomen didapatkan gambaran awal penyakit hati kronis dengan fibrosis sesuai F4 dari pemeriksaan Fibroscan. Berdasarkan data di atas pasien mulai mendapatkan pengobatan antiviral telbivudin (Sebivo ) dengan dosis 1 x 600 mg. BAB III v
6 METODE PENELUSURAN 3.1 PERTANYAAN KLINIS Pertanyaan yang ingin dijawab dalam makalah ini adalah bagaimana efektifitas pemberian vaksin hepatitis B dalam 24 jam pertama setelah kelahiran terhadap prevalensi infeksi HBV perinatal dibandingkan dengan pemberian lebih dari 24 jam. P I C O : Bayi dengan ibu HbsAg positif : Pemberian dosis pertama vaksin hepatitis B setelah bayi lahir : Dosis pertama dalam 24 jam atau lebih dari 24 jam : Prevalensi perinatal infeksi HBV 3.2 METODE PENELUSURAN Pencarian bukti ilmiah untuk menjawab pertanyaan klinis tersebut di atas dilakukan secara online pada mesin pencari PubMed. Kata kunci yang digunakan adalah First Birth Dose of Hepatitis B Vaccine in Infants. Dengan kata kunci tersebut didapatkan 125 artikel. Kemudian dilakukan filter yaitu hanya artikel dengan full text, artikel yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir serta sampel penelitian pada manusia. Setelah dilakukan filter didapatkan 21 artikel. Dari 21 artikel tersebut dipilih 3 artikel yang sesuai dengan pertanyaan klinis. Artikel tersebut adalah: 1. The risk factors of transmission after the implementation of the routine immunization among children exposed to HBV infected mothers in a developing area in northwest China 9 vi
7 2. Factors associated with effectiveness of the first dose of hepatitis B vaccine in China: Randomized clinical trial comparing hepatitis B vaccine administered by 0, 6, and 14 week versus 6, 10, and 14 week schedule in healthy infants 11 vii
8 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 The risk factors of transmission after the implementation of the routine immunization among children exposed to HBV infected mothers in a developing area in northwest China Penelitian ini dilakukan oleh Fan Li dkk dan dipublikasikan dalam jurnal Vaccine pada tahun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi transmisi perinatal dari ibu ke bayi setelah implementasi imunisasi rutin pada anak anak dengan ibu hepatitis B positif. Penelitian dilakukan selama tahun di kota Wuwei. Wuwei merupakan salah satu kota yang berada di daerah dataran utara Cina dengan insidensi Hepatitis B tertinggi di dunia. Sampel penelitian adalah 221 ibu dengan HBsAg positif dan 247 orang anak anak dari ibu tersebut disertakan dalam penelitian. Tabel 1. Perbandingan demografi, status vaksinasi, status biomarker ibu antara subjek terinfeksi dan tidak terinfeksi viii
9 Berdasarkan tabel 1 di atas, di antara 221 ibu tersebut, 54 orang didapatkan HbeAg positif, dan 44 orang dengan HBV DNA positif, dimana 12 orang diantaranya memiliki titer HBV DNA yang tinggi. Di antara 247 anak anak yang terpapar, 8 orang didapatkan HBsAg positif, dimana 15 diantaranya memiliki HBV DNA positif. Tabel 2. Analisis univariat terhadap faktor risiko yang mempengaruhi transmisi virus Hepatitis B Setelah dilakukan analisis univariat terhadap faktor yang berperan terhadap transmisi Hepatitis B dari ibu terhadap anak, selanjutnya dilakukan analisis multivariat yang dapat dilihat pada tabel 3. ix
10 Tabel 3. Analisis multivariat terhadap faktor risiko yang mempengaruhi transmisi virus Hepatitis B Tabel 4. Perbandingan antara jenis kelamin, usia, dan besarnya infeksi HBV antara grup 1 dan 2 Kesimpulan dari jurnal ini adalah vaksin Hepatitis B harus diberikan pada bayi baru lahir dalam 24 jam pertama, termasuk pada bayi prematur. Pada bayi dengan risiko tinggi harus diberikan vaksin bersamaan dengan immunoglobulin pada 24 jam pertama. 4.2 Factors associated with effectiveness of the first dose of hepatitis B vaccine in China: Penelitian ini dilakukan oleh Fuqiang Cui dkk. dan dipublikasikan dalam jurnal Vaccine pada tahun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan x
11 antara pemberian dosis pertama vaksin hepatitis B dan prevalensi HbsAg postif pada anak yang mendapat vaksinasi. Penelitian ini merupakan studi populasi terhadap anak anak sejak tahun yang disertakan dalam survey serologi nasional di 31 propinsi di Cina. Bayi yang mendapat immunoglobulin diekslusi dari penelitian. Prevalensi HBsAg dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Prevalensi HBsAg berdasarkan karakteristik tertentu. Di antara semua bayi yang mendapatkan vaksinasi hepatitis B dosis penuh tanpa pemberian HBIG, 73% mendapatkan vaksin saat bayi baru lahir. Sementara sisanya pada 2-7 hari xi
12 pertama (4.7%), 8 27 hari (4.3%), dan lebih dari 27 hari (18%). Besarnya prevalensi HBsAg dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Prevalensi HBsAg positif di antara anak anak yang mendapat vaksinasi penuh berdasarkan waktu pemberian vaksin pertama Pada penelitian ini juga dilakukan analisis multivariat untuk menentukan efek pemberian vaksinasi hepatitis B pertama kali. Secara umum faktor yang sangat menentukan adalah lokasi kelahiran, dimana prevalensi terendah pada bayi yang lahir di rumah sakit dan tertinggi pada bayi yang lahir di rumah. Perbedaan prevalensi antara pemberian vaksinasi pada 24 jam pertama atau dalam 7 hari setelah kelahiran tidak menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini. xii
13 Tabel 7. Faktor yang berhubungan dengan status HBsAg positif pada analisis multivariat Berdasarkan penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa waktu pemberian dosis pertama vaksin hepatitis dan tempat kelahiran memberikan peranan yang besar pada prevalensi bayi dengan HBsAg positif. Prevalensi HBsAG positif lebih rendah pada bayi yang mendapat vaksinasi pertama dalam 24 jam pasca kelahiran dibandingkan yang mendapat vaksin pada usia 7 hari. Pemberian vaksin yang tertunda dalam 7 hari tidak berhubungan dengan perlindungan yang lebih rendah juga. Hal ini mungkin disebabkan karena masa inkubasi virus 6 bulan atau lebih serta transmisi vertikal yang lebih rendah pada masa lalu. Namun, pemberian vaksin dalam 24 jam pertama masih merupakan standar baku. xiii
14 4.3 Randomized clinical trial comparing hepatitis B vaccine administered by 0, 6, and 14 week versus 6, 10, and 14 week schedule in healthy infants Penelitian ini dilakukan oleh Rashmi Ranjan Das dkk dan dipublikasikan dalam Journal of Tropical Pediatrics pada tahun Penelitian randomized, single-blinded ini bertujuan untuk membandingkan sero-efikasi pemberian vaksin hepatitis B pada bayi yang sehat dengan jadwal pemberian minggu ke 0, 6, 14 atau minggu ke 6, 10, dan 14. Dari 74 bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg negatif secara acak diberikan vaksin Hepatitis B Rekombinan. Anti-HBs serum diperiksa sebelum pemberian dosis pertama dan setelah 6 bulan pemberian dosis ketiga. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg negatif sero-efikasi antara pemberian vaksin pada minggu ke 0, minggu ke 6, dan minggu ke 14 dibandingkan dengan minggu ke 6, minggu ke 10, serta minggu ke 14 memberikan hasil yang sama. Tabel 8. Hasil Penelitian xiv
15 BAB V KESIMPULAN 1. Transmisi perinatal merupakan penyebab penting tingginya prevalensi Hepatitis B Kronik 2. Vaksinasi aman dan efektif untuk mencegah infeksi hepatitis B kronik 3. Pemberian vaksin Hepatitis B pada 24 jam pertama setelah kelahiran merupakan standar baku WHO dan efektif dalam menurunkan prevalensi infeksi Hepatitis B pada bayi dan anak anak xv
16 DAFTAR PUSTAKA 1. Wen, Wan-Hsin, Chang, Mei-Hwei, Zhao, Lu-Lu, et al. Mother-to-infant transmission of hepatitis B virus infection: Significance of maternal viral load and strategies for intervention. Journal of Hepatology 2013 vol. 59. Hal Rots, NY, Wimenga-Monsuur, AJ, Luytjes W, et al. Hepatitis B vaccination strategies tailored to different endemicity levels: Some considerations. Vaccine 28 (2010) World Health Organization: Hepatitis B vaccines. Weekly epidemiological record 2009; 2009: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Ott, JJ, Stevens, GA, Wiersma ST. The risk of perinatal hepatitis B virus transmission: hepatitis B e antigen (HBeAg) prevalence estimates for all world regions. BMC Infectious Diseases 2012, 12: Chang MH: Hepatitis B virus infection. Semin Fetal Neonatal Med 2007, 12: Xiao XM, Li AZ, Chen X, Zhu YK, Miao J. Prevention of vertical hepatitis B transmission by hepatitis B immunoglobulin in the third trimester of pregnancy. Int J Gynecol Obstet 2007;96: Jadwal Imunisasi Diunduh dari 24 Agustus xvi
17 9. Li, F., Wang, Q., Zhang, L., et al. The risk factors of transmission after the implementation of the routine immunization among children exposed to HBV infected mothers in a developing area in northwest China. Vaccine 30 (2012) Cui, F., Li, L., Hadler, SC., et al. Factors associated with effectiveness of the first dose of hepatitis B vaccine in China: Vaccine 28 (2010) Das, RR., Mathew, JL., ratho, RK., Dutta, S. Randomized Clinical Trial Comparing Hepatitis B Vaccine Administered by 0, 6 and 14 Week versus 6, 10 and 14 Week Schedule in Healthy Infants. Journal of Tropical Pediatrics. 2009:Vol. 55, No. 5 xvii
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) yang dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis (WHO, 2015). Penularan hepatitis virus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Infeksi hepatitis B merupakan masalah global, diperkirakan 6% atau 387 juta dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et al., 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hepatitis karena infeksi virus merupakan penyakit. sistemik yang menyerang hepar. Penyebab paling banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hepatitis karena infeksi virus merupakan penyakit sistemik yang menyerang hepar. Penyebab paling banyak dari hepatitis akut yang berhubungan dengan virus pada
Lebih terperinciVIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
1 VIRUS HEPATITIS B Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage Oleh AROBIYANA G0C015009 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNUVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus. Telah ditemukan lima kategori virus yang menjadi agen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum hepatitis ialah peradangan yang terjadi pada liver atau hati. Istilah hepatitis sendiri berasal dari kata hepa (hati/liver) dan itis (peradangan). Hepatitis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis B merupakan penyakit yang banyak ditemukan sebagai penyebab utama terjadinya kesakitan dan kematian, serta tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang perlu penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis penyakit yang
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Hepatitis B 2.1.1 Definisi Virus hepatitis adalah gangguan hati yang paling umum dan merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia.(krasteya et al, 2008) Hepatitis B adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hepatitis B merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B Virus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B Virus (HBV) yang berpotensi menjadi kronis, sirosis, kanker hati atau dapat berakhir dengan kematian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Sexually Transmited Infections (STIs) adalah penyakit yang didapatkan seseorang karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut, kronis dan juga kematian. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.A. Latar Belakang. Hepatitis B merupakan penyakit infeksi menular. berbahaya yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB).
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Hepatitis B merupakan penyakit infeksi menular berbahaya yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Virus ini menginfeksi melalui cairan tubuh manusia secara akut
Lebih terperinciHepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini
Hepatitis Virus Oleh Dedeh Suhartini Fungsi Hati 1. Pembentukan dan ekskresi empedu. 2. Metabolisme pigmen empedu. 3. Metabolisme protein. 4. Metabolisme lemak. 5. Penyimpanan vitamin dan mineral. 6. Metabolisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) merupakan masalah. kesehatan global, terutama pada daerah berkembang.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) merupakan masalah kesehatan global, terutama pada daerah berkembang. Sepertiga dari populasi dunia atau lebih dari dua miliar orang
Lebih terperinciDinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. ( )
Dinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. (081112005) Abstrak Jurnal ini membahas tentang simulasi model SEIC pada transimi virus hepatitis C (VHC) yang dibangun oleh Suxia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersering dan terbanyak dari hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus hepatotropik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya peradangan pada organ tubuh yaitu hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya
Lebih terperinciHepatitis C: Bom Waktu didalam Hati
Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati Apa hati itu? Hati adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Berat sekitar 1,5-3 kg pada orang dewasa. Apa saja fungsi hati? Membuat bahan yang diperlukan tubuh u/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang. paling sering disebabkan oleh infeksi virus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Secara khusus hepatitis B yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) dapat
Lebih terperinciPEMENTASAN WAYANG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN HEPATITIS B DI INDONESIA
PEMENTASAN WAYANG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN HEPATITIS B DI INDONESIA Oleh : Ni Made Meilani Dewasa ini, hepatitis menjadi suatu permasalahan global, utamanya hepatitis B.
Lebih terperinciETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B
HEPATITIS REJO PENGERTIAN: Hepatitis adalah inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia ETIOLOGI : 1. Ada 5
Lebih terperincia. Tujuan terapi.. 16 b. Terapi utama pada hepatitis B.. 17 c. Alternative Drug Treatments (Pengobatan Alternatif). 20 d. Populasi khusus
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERNYATAAN... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Data World Health Organization (2012) menunjukkan bahwa dua miliar orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus Hepatitis B dan sekitar 600.000 orang meninggal
Lebih terperinciKAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016
KAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016 EPIDEMIOLOGI HEPATITIS Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dan Hepatitis A, B,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Infeksi virus hepatitis B (VHB) masih merupakan. masalah kesehatan pokok dengan tingkat morbiditas dan
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Infeksi virus hepatitis B (VHB) masih merupakan masalah kesehatan pokok dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi di dunia meskipun vaksin dan pengobatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahap akhir dari infeksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahap akhir dari infeksi yang disebabkan oleh virus yang disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini
Lebih terperinciImunisasi Hepatitis B Manfaat Dan Kegunaannya Dalam Keluarga
Imunisasi Hepatitis B Manfaat Dan Kegunaannya Dalam Keluarga Chairuddin P. Lubis Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Virus Hepatitis B (HVB) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B terdistribusi di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B terdistribusi di seluruh dunia. Penderita infeksi hepatitis B diperkirakan berjumlah lebih dari 2 milyar orang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hati Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat rata-rata 1500 gram pada badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hepatitis B adalah salah satu penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.
BAB I PENDAHULUAN Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENYAKIT HEPATITIS B 1. Pengertian Hepatitis. Hepatitis B atau yang sering disebut penyakit kuning adalah infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang hati dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH. Infeksi virus hepatitis B (VHB) merupakan salah. satu masalah kesehatan utama dengan tingkat morbiditas
1 BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH Infeksi virus hepatitis B (VHB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia meskipun vaksin
Lebih terperinciPeranan Anti Virus pada Hepatitis B akut
EVIDENCE-BASED CASE REPORT Peranan Anti Virus pada Hepatitis B akut Oleh: dr. Adeputri Tanesha Idhayu PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DIVISI HEPATOLOGI - DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciHepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis
Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis Apakah hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati. Ini mungkin disebabkan oleh obat-obatan, penggunaan alkohol, atau kondisi medis tertentu. Tetapi dalam banyak
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN
i HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Gita Ria Utami 201410104285
Lebih terperinciEtiology dan Faktor Resiko
Etiology dan Faktor Resiko Fakta Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif Karena
Lebih terperinciABSTRAK. Cecilia Martinelly Putri, Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg., SKM. Pembimbing II : Budi Widyarto, dr.
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP IMUNISASI HEPATITIS B DI KELURAHAN SUKAGALIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG TAHUN 2008 Cecilia Martinelly
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). HBV ditemukan pada tahun 1966 oleh Dr. Baruch Blumberg berdasarkan identifikasi Australia antigen yang sekarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hepatitis B 2.1.1 Etiologi Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). HBV merupakan famili Hepanadviridae yang dapat menginfeksi manusia.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Nia¹, Lala²* ¹Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciDAMPAK IMUNISASI HEPATITIS B REKOMBINAN TERHADAP PENULARAN VERTIKAL VIRUS HEPATITIS B PADA BAY1 DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
ABSTRACT DAMPAK IMUNISASI HEPATITIS B REKOMBINAN TERHADAP PENULARAN VERTIKAL VIRUS HEPATITIS B PADA BAY1 DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT Djoko Yuwono*, Masri S. Maha*, Eko Rahardjo*, B. Heriyanto?, Sri Susilowati*,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit hati (liver) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan, baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Kerusakan atau
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan infeksi yang berkembang pesat di dunia, begitu pula di Indonesia. Menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sudah terinfeksi, lebih dari 350 juta jiwa telah terinfeksi VHB kronis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virus Hepatitis B (VHB) merupakan penyakit infeksi utama dunia yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, meskipun saat ini sudah tersedia vaksin yang efektif
Lebih terperinciFrekuensi Hepatitis B dan Hepatitis C Positif pada Darah Donor di Unit Transfusi Darah Cabang Padang pada Tahun 2012
Artikel Penelitian Frekuensi Hepatitis B dan Hepatitis C Positif pada Darah Donor di Unit Transfusi Darah Cabang Padang pada Tahun 2012 Dewi Oktavia 1, Rismawati Yaswir 2, Nora Harminarti 3 Abstrak Infeksi
Lebih terperinciPREVALENSI HBsAg, Anti HBs, DAN Anti HCV PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PRE KLINIS DI BALI PERIODE JANUARI 2013 JUNI 2014
ISSN:233-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 7,JULI 217 PREVALENSI HBsAg, Anti HBs, DAN Anti HCV PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PRE KLINIS DI BALI PERIODE JANUARI 213 JUNI 214 Krishna Murprayana 1, Ni Nyoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.A. Latar Belakang. Infeksi hepatitis B merupakan penyakit infeksi yang. masih menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Infeksi hepatitis B merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini hanya diselenggarakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Transfusi darah merupakan salah satu bagian penting pelayanan kesehatan modern. Bila digunakan dengan benar, transfusi dapat menyelamatkan jiwa pasien dan meningkatkan
Lebih terperinciHepatitis B dalam Kehamilan
Hepatitis B dalam Kehamilan Maisuri T. Chalid Departemen Obstetri Ginekologi FK UNHAS Hepatitis Research Study Group of Hasanuddin University Definisi Hepatitis B merupakan infeksi menular serius pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepar merupakan organ atau kelenjar terbesar dari tubuh yang berfungsi sebagai pusat metabolisme, hal ini menjadikan fungsi hepar sebagai organ vital. Sel hepar rentan
Lebih terperinciKejadian infeksi Hepatitis B pada bayi dan anak yang dilahirkan oleh ibu dengan HBsAg positif
Kejadian infeksi Hepatitis B pada bayi dan anak yang dilahirkan oleh ibu dengan HBsAg positif The prevalence of Hapatitis B virus infection in infants and children born to HBsAg-positive mothers Nasir
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Hepatitis D
Asuhan Keperawatan Hepatitis D Hepatitis D (sering disebut Hepatitis Delta) adalah suatu peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Virus Hepatitis D (HDV) adalah virus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Menurut SDKI (Survei
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Menurut SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia)
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hepatitis merupakan suatu kelainan berupa peradangan organ hati yang dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi virus, gangguan metabolisme, obat-obatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai salah satu penyulit kehamilan. 1. (AKI) di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Preeklampsia didefinisikan sebagai hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Kejadian ini diketahui berperan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hepatitis adalah inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan. kumpulan perubahan klinis, biokimia, serta seluler yang khas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hepatitis adalah inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia, serta seluler yang khas (Baughman, 2000). Hepatitis merupakan suatu
Lebih terperinciPenatalaksanaan Hepatitis B Kronik
Penatalaksanaan Hepatitis B Kronik Kiah Hilman, Syarif H.Djajadiredja, Edhiwan Prasetya, Meilianau Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Pendahuluan Hepatitis B masih
Lebih terperinciMengenal Hepatitis C dan B. Buklet ini ditujukan untuk masyarakat agar lebih mengetahui informasi seputar Hepatitis C dan B.
Mengenal Hepatitis C dan B Buklet ini ditujukan untuk masyarakat agar lebih mengetahui informasi seputar Hepatitis C dan B. 1 3 Pengantar H E P A T I T I S C 4 5 5 5 6 7 8 10 11 13 14 14 15 15 16 16 17
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hati adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki peran dalam proses penyimpanan energi, pembentukan protein, pembentukan asam empedu, pengaturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Virus hepatitis B (VHB) merupakan virus yang dapat. menyebabkan infeksi kronis pada penderitanya (Brooks et
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Virus hepatitis B (VHB) merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi kronis pada penderitanya (Brooks et al., 2008). Virus ini telah menginfeksi lebih dari 350 juta
Lebih terperinciABSTRAK PENELITIAN BERBASIS PROGRAM STUDI (PRODI) TAHUN 2013
ABSTRAK PENELITIAN BERBASIS PROGRAM STUDI (PRODI) TAHUN 2013 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin Kampus Unhas Tamalanrea Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar
Lebih terperinciKEJADIAN INFEKSI HEPATITIS B PADA BAYI DAN ANAK YANG DILAHIRKAN OLEH IBU DENGAN HBSAG POSITIF DI KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH TAHUN
KEJADIAN INFEKSI HEPATITIS B PADA BAYI DAN ANAK YANG DILAHIRKAN OLEH IBU DENGAN HBSAG POSITIF DI KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH TAHUN 2014-2016 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica
Lebih terperinciABSTRAK. Analisis Mutasi Gen Pengekspresi Domain B dan C DNA Polimerase HBV Dari Pasien Yang Terinfeksi Dengan Titer Rendah.
ABSTRAK Analisis Mutasi Gen Pengekspresi Domain B dan C DNA Polimerase HBV Dari Pasien Yang Terinfeksi Dengan Titer Rendah. Natalia, 2006 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping : Johan Lucianus, dr., M.Si.
Lebih terperinciPerencanaan Program Kesehatan: na i lisis M asa h a Kesehatan Tujuan Metode
Perencanaan Program Kesehatan: Analisis i Masalah Kesehatan Bintari Dwihardiani 1 Tujuan Menganalisis masalah kesehatan secara rasional dan sistematik Mengidentifikasi aktivitas dan strategi yang relevan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Virus Epstein-Barr (EBV) adalah virus yang. menginfeksi lebih dari 90% populasi di dunia, baik yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Virus Epstein-Barr (EBV) adalah virus yang menginfeksi lebih dari 90% populasi di dunia, baik yang diikuti dengan timbulnya gejala ataupun tidak. WHO-IARC menggolongkan
Lebih terperinciEvidence based Case Report
Evidence based Case Report Pengaruh Stres Psikososial terhadap Keparahan Penyakit Hepatitis Kronik Disusun Oleh: dr. Resultanti NPM: 1006767506 Divisi Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam mempertahankan hidup. Hati termasuk organ intestinal terbesar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tubuh manusia, hati merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam mempertahankan hidup. Hati termasuk organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN HEPATITIS B PADA PASIEN DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HEPATITIS B PADA PASIEN DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Risk Factors Incident Hepatitis B Patient In dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital Makassar 1 Andi Musdalifah, 2 Arsunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi dan anak. Bayi menjadi fokus dalam setiap program kesehatan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dibatasi pada pemeriksaan HBsAg strip test pada perawat di RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 8,98 juta kasus hepatitis di Asia dengan kematian sekitar 585.800 kematian (WHO, 2011.b). Di Asia Tenggara ditemukan kejadian hepatitis B sekitar 1.380.000
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya inflamasi atau nekrosis
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi
Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi 1 Firdha Dwishafarina Zainal, Setijo Winarko, dan Lukman Hanafi Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Berdasarkan intensitasnya, nyeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai penyebabnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KLB). Penyakit ini termasuk common source yang penularan utamanya melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis A merupakan infeksi hati akut. Karena sifat menularnya maka penyakit ini disebut juga hepatitis infeksiosa. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hepatitis B adalah salah satu penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ukuran keberhasilan suatu pelayanan kesehatan tercermin dari penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka terendah yang dapat dicapai sesuai
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015 Mahdalena Prihatin Ningsih 1), Lisa Rahmawati 2) Prodi
Lebih terperinciHEPATITIS C VIRUS CO- INFECTION INCREASES THE RISK OF ANTI- TUBERCULOSIS DRUG- INDUCED HEPATOTOXICITY AMONG PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS
HEPATITIS C VIRUS CO- INFECTION INCREASES THE RISK OF ANTI- TUBERCULOSIS DRUG- INDUCED HEPATOTOXICITY AMONG PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS Ayu Novita Trisnawati 1111012047 Kelas B Latar Belakang
Lebih terperinciABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA
ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA Latar Belakang: Virus Hepatitis B atau (HBV) adalah virus DNA ganda hepadnaviridae. Virus Hepatitis B dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi dokter gigi tidak terlepas dari kemungkinan untuk berkontak secara langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien. Penyebaran
Lebih terperinci22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian
2 22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian anemia di Kota Yogyakarta meningkat menjadi 25,38%
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan produksi pertanian.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap hasil pertanian berupa buah dan sayur semakin tinggi sejalan dengan pertambahan penduduk. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hepatitis 2.1.1. Definisi Hepatitis virus adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Dikatakan akut apabila inflamasi (radang) hati akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung
Lebih terperinciPENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU SERTA TENAGA KESEHATAN TERHADAP CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B 0 DI KOTA SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
1 PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU SERTA TENAGA KESEHATAN TERHADAP CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B 0 DI KOTA SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis bersifat kronik dan sistemik karena memiliki masa laten, dapat
Lebih terperinciABSTRAK. Prevalensi Penularan Virus Hepatitis C pada Skrining Penyumbang Darah. di PMI Kota Bandung antara Tahun 2003 sampai dengan 2006
ABSTRAK Prevalensi Penularan Virus Hepatitis C pada Skrining Penyumbang Darah di PMI Kota Bandung antara Tahun 2003 sampai dengan 2006 Raykendran Arfellia Nawaarta, 2007 Pembimbing : Freddy Tumewu Andries,dr.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Insiden penyakit ini masih relatif tinggi di Indonesia dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hepatitis virus masih menjadi masalah serius di beberapa negara. Insiden penyakit ini masih relatif tinggi di Indonesia dan merupakan masalah kesehatan di beberapa
Lebih terperinciKorelasi Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Bidan Terhadap Perilaku Pemberian Vaksin Hepatitis B Saat Lahir
Korelasi Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Bidan Terhadap Perilaku Pemberian Vaksin Hepatitis B Saat Lahir Lucia Nauli Simbolon, Nenny Sri Mulyani, Supriyati Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HCV), Virus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau infeksi pada hati yang disebabkan oleh bermacam-macam virus. Telah ditemukan 6 atau 7 kategori virus yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hepatitis merupakan infeksi yang dominan menyerang hepar atau hati dan kemungkinan adanya kerusakan sel-sel hepar. Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Flaviviridae dan ditularkan melalui vektor nyamuk. Penyakit ini termasuk nomor dua
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi dengue disebabkan oleh virus dengue yang tergolong dalam famili Flaviviridae dan ditularkan melalui vektor nyamuk. Penyakit ini termasuk nomor dua paling sering
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hepatitis Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus, bakteri, penyakit autoimun, racun dan lain sebagainya.virus hepatitis, sebagai penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan peningkatan Angka Kematian Ibu yang signifikan yaitu 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Lebih terperinciSAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (Tb) merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gejala umumnya muncul 10 hingga
Lebih terperinci