SUARA KPU. Pegawai KPU Harus Bangga Memakai Seragam. Januari Serangkaian Tes Calon Anggota KPU Periode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUARA KPU. Pegawai KPU Harus Bangga Memakai Seragam. Januari Serangkaian Tes Calon Anggota KPU Periode"

Transkripsi

1 P E M I L KOMISI I H A N U M U M P E M I L KOMISI I H A N U M U M 2012 SUARA KPU Januari 2012 Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Edisi Januari 2012 Pegawai KPU Harus Bangga Memakai Seragam Serangkaian Tes Calon Anggota KPU Periode Pelantikan Sekretaris KPU Provinsi Lampung Audiensi Komisi I dan Komisi III DPRD Kota Kendari di KPU-RI

2 KOMISI Pengantar Redaksi Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sepantasnya kita panjatkan karena hanya dengan rahmat, berkah, karunia, dan iradatnya kita dapat memasuki tahun Tahun yang baru, semangat baru, dan cita-cita baru. Seyogyanya, awal tahun yang baru ini dapat kita jadikan momentum untuk mengukir prestasi dengan memberikan kinerja yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagai sebuah lembaga yang hierarkis, momentum ini seyogyanya dimanfaatkan tidak hanya oleh KPU, tetapi juga KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota. Dalam apel pagi pertama di tahun 2012, Senin (2/1), Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU Suripto Bambang Setyadi menyampaikan beberapa arahan terkait kinerja KPU tahun 2011, antara lain, tentang Opini Wajar dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan KPU Tahun 2011, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPU Tahun 2011, serapan anggaran KPU Tahun 2011, dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penyampaian arahan tersebut menjadi penting sebagai bentuk pengingatan dan evaluasi agar kinerja KPU Tahun 2012 menjadi lebih baik. Terkait dengan arahan dimaksud, salah satu yang menjadi catatan penting bagi redaksi adalah penerapan PP Nomor 53 Tahun 2010 khususnya Bab II Pasal 3 dan Pasal 4 terkait dengan 17 (tujuh belas) kewajiban dan 15 (lima belas) larangan yang harus dipatuhi oleh PNS. Hal yang paling sederhana dan mudah terlihat adalah kepatuhan PNS dalam mematuhi jam kerja dan menggunakan seragam sebagai pakaian dinas harian. Kepatuhan untuk masuk kerja tepat waktu dan menggunakan seragam merupakan cermin yang menunjukkan kedisiplinan dan tanggung jawab setiap individu. Ketepatan waktu untuk masuk kerja menjadi cermin individu untuk memanfaatkan waktu yang diberikan agar bisa mengoptimalkan pekerjaan dan target yang ingin dicapai. Kepatuhan mengenakan seragam KPU menjadi cermin untuk menunjukkan kebanggaan dan penghargaan individu itu sendiri kepada KPU sebagai lembaga Penyelenggara Pemilu. Bagaimana cara mewujudkan kepatuhan dan kedisiplinan tersebut? Seperti kata orang bijak, haruslah dimulai dari hal yang kecil, dari diri sendiri, dan mulai saat ini. Setiap individu di KPU harus memiliki kemauan dan keikhlasan untuk mematuhinya. Setiap individu di KPUpun harus memulai dari saat ini. Setiap individu harus mau saling mengingatkan dan menyemangati karena pada dasarnya, kepatuhan dan kedisiplinan merupakan modal dasar untuk meningkatkan upaya capaian target yang telah ditetapkan dalam rencana strategis (renstra) dan rencana kerja (renja) KPU. Selain kepatuhan dan kedisiplinan individu, hal lain yang juga mendapat perhatian redaksi dan muncul dalam beberapa berita Suara KPU edisi Januari 2012 ini adalah mengenai seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu periode Sebagaimana diketahui, bulan Januari ini Tim Seleksi melaksanakan serangkaian seleksi seperti seleksi administrasi, tes tertulis (meliputi tes tertulis tentang kepemiluan dan pembuatan makalah pribadi), tes kesehatan dan tes psikologi. Publik tentu berharap banyak terhadap seleksi ini karena proses yang dilakukan merupakan pintu awal yang dapat menghasilkan Anggota KPU dan Bawaslu yang memiliki integritas, kompetensi, jiwa kepemimpinan dan independensi sebagai penyelenggara hajatan demokrasi di Indonesia. Dalam kesempatan ini, segenap redaksi Suara KPU mengucapkan Selamat Tahun Semoga keluarga besar KPU dapat menyongsong tahun 2012 dengan semangat baru untuk bersama-sama mewujudkan visi, misi, dan tujuan KPU demi terciptanya demokrasi Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. P E M I L I H A N U M U M SUARA KPU Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, M.A Dra. Endang Sulastri, M.Si Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si Asrudi Trijono, SH Pemimpin Umum Sigit Joyowardono, SH Drs. Supriatna, M.Si Pemimpin Redaksi Yosmardin Wakil Peminpin Redaksi Kadar Setyawan Redaktur Pelaksana Farida Fauzia Koordinator Reportase Moyong Haryanto Redaktur Foto Dodi Husein Editor Senior Nur Syafaat, Faisal Siagian Editor Sahruni, Eddy Purwanto Reporter Arif, Satrio, Indra Budi, Rita, Ajeng, Asti, Catursari, Teddy Fotografer Joni Effendi. Designer Grafis Nur Sahid Agung Wijaya. Distribusi/Sirkulasi Dewi Mustikawati Sekretariat Redaksi Wahid megantoro Alamat Redaksi Biro Teknis dan Hupmas Komisi Pemilihan Umum Jl. Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat Tlp: (021)

3 Daftar Isi 6 Fokus Utama Rapat Dengar Pendapat Bahas Pemilukada Aceh 9 News Lokakarya Analisa Kebutuhan Diklat KPU dan Agenda Pengembangan Modul Bridge Tahun News Seminar Nasional Evaluasi Pemilukada Pengantar Redaksi Daftar Isi News Seputar Pemilukada Berita dalam Gambar Seputar Pemilukada Kabupaten Jepara Awali Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilukada Tahun

4 Fokus Utama Para pejabat dan karyawan/ti di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU), KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota, harus bangga menggunakan seragam KPU. Seragam tersebut menunjukkan identitas sebagai penyelenggara Pemilu di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU RI, Suripto Bambang Setyadi, pada apel pertama KPU tahun 2012, Senin (2/1/2012) di Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol 29, Jakarta. Kita harus bangga mengenakan seragam KPU ini. Itu menunjukkan penghargaan kita sendiri kepada lembaga KPU, sebagai penyelenggara Pemilu. Tidak semua orang bisa memakai seragam ini. Kan harus minta persetujuan ke Kementerian PAN dan RB dulu, tandasnya. Pada kesempatan apel pagi yang dihadiri oleh seluruh pejabat dan karyawan/ti di lingkungan Sekretariat Jenderal itu, Suripto Bambang Setyadi juga Pegawai KPU Harus Bangga Memakai Seragam mengingatkan kembali mengenai disiplin kerja di lingkungan KPU. Yang paling mudah dilakukan adalah mengikuti peraturan jam kerja kantor. Dari situ kita dapat menilai kedisiplinan seseorang. Ini tanggung jawab masing-masing pimpinan untuk mengawasi dan menegur anak buahnya, lanjutnya. Disipilin kerja pegawai KPU, menurut Bambang, harus selalu di tegakkan oleh seluruh pejabat dan karyawan/ti di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/ kota. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dalam PP Nomor 53 tahun 2010, pada Bab II, Pasal 3 dan Pasal 4 disebutkan, PNS memiliki 17 kewajiban dan 15 larangan. Ini yang harus selalu ditaati. Dengan mengikuti aturan tersebut, kita bisa menjadi pegawai KPU yang profesional dan handal, terang Bambang. Selain seragam dan disiplin kerja, pada kesempatan tersebut, ia juga menguraikan mengenai target capaian kerja yang akan dilakukan KPU sepanjang tahun 2012, penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPU tahun 2011, serapan anggaran KPU tahun 2011, serta opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan KPU tahun Tahun 2011, BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Ini merupakan suatu kemajuan dalam penyusunan laporan keuangan kita. Namun, masih ada waktu untuk kita bisa memperbaiki diri, meningkatkan kinerja, dan menyempurnakan penyusunan laporan keuangan KPU, sehingga di tahun 2012 ini KPU bisa mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Tahun Saya berharap agar seluruh Satuan Kerja (Satker) KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dapat berusaha dengan maksimal untuk mencapainya, pungkas Bambang menyampaikan harapannya. (dd) 4 Suara KPU Edisi Januari 2012

5 Fokus Utama Setelah melakukan Rapat Pleno, Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPU dan Bawaslu, Selasa (10/1) mengumumkan nama-nama yang lolos seleksi administrasi di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta. Dari 606 orang yang mendaftar dan mengembalikan berkas administrasi untuk menjadi calon anggota KPU periode , Timsel yang diketuai oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengumumkan 106 (seratus enam) nama yang lolos seleksi tahap I (seleksi administrasi), terdiri dari 86 laki-laki dan 20 perempuan. Kriteria seleksi administrasi, yang dibacakan oleh anggota Timsel, Prof. Ramlan Surbakti, mencakup 2 (dua) unsur, yakni memenuhi kelengkapan administrasi (umur, mengisi seluruh form yang diminta, bukan anggota/ pengurus parpol dalam 5 tahun terakhir), serta melacak pengalaman yang mendukung kepemiluan (electoral procesess, electoral governance, hukum dan manajemen kepemiluan, serta komunikasi politik). Dari 500 (lima ratus) orang pendaftar untuk calon anggota KPU yang tidak lolos pada seleksi tahap I tersebut, 144 orang tidak memenuhi kriteria umur, 327 orang karena kurangnya pengalaman di bidang kepemiluan, 19 orang karena keluarnya Putusan MK (terkait anggota/pengurus parpol), dan yang berkasnya tidak lengkap sebanyak 10 orang, rinci Ramlan. Prof. Ramlan membacakan pengumuman tersebut diampingi oleh anggota Timsel yang lain, yakni A. Tanribali Lamo, Prof. Saldi Isra, Valina Singka Subekti, R. Siti Zuhro, dan Imam Prasodjo. Sementara Gamawan Fauzi (Ketua Timsel) dan Amir Syamsuddin (Wakil Ketua Timsel) tidak ikut Anggota Tim Seleksi (TImsel) Imam Prasodjo bersama Saldi Isra memperlihatkan hasil seleksi tahap I Calon Anggota KPU dan Bawaslu Periode di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta. (Foto: Dodi/Hupmas) 106 Calon Anggota KPU Lolos Seleksi Tahap I mengumumkan. Kami dari Pemerintah tidak ikut dalam pengambilan keputusan. Karena itu kami tidak ikut mengumumkan, tandas Gamawan. Mereka yang lolos seleksi tahap I selanjutnya akan mengikuti seleksi tahap II yang meliputi tes tertulis tentang kepemiluan, tes kesehatan, dan tes psikologi. Tes tertulis tentang kepemiluan akan dilaksanakan pada Selasa, 17 Januari 2012 di Lantai 3 Ruang Java, Hotel Millenium Sirih, Jakarta. Sedangkan tes kesehatan dan psikologi dilaksanakan tanggal Januari 2012, tempat dan waktu pelaksanaannya akan diberitahukan pada saat tes tertulis. Tes tertulis tentang kepemiluan didahului dengan pembuatan makalah pribadi (personal paper). Kami memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat, masukan, atau tanggapan tertulis terkait dengan integritas, kompetensi, kepemimpinan, dan independensi para calon. Siapa saja yang lolos akan kami umumkan pada 6 Februari 2012, kata Ramlan. (dd) Suara KPU Edisi Januari

6 Fokus Utama Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penyelenggaraan Pemilukada Aceh, antara Tim Pemantau UUPA dan Otsus Aceh-Papua DPR RI dengan KPU; Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukkam); Kepolisian Republik Indonesia (Polri); Bareskrim; Badan Intelejen Negara (BIN); dan Bawaslu. (Foto: Dodi/Hupmas) Rapat Dengar Pendapat Bahas Pemilukada Aceh Baru kali ini dalam sejarah, pihak yang digugat dan yang menggugat sama-sama merasa happy (senang), ujar Ketua Tim Pemantau UUPA dan Otsus Aceh-Papua DPR RI, Priyo Budi Santoso, di Senayan, Jakarta, Kamis (12/1). Priyo yang juga Wakil Ketua DPR RI dari Partai Golkar mengatakan hal tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penyelenggaraan Pemilukada Aceh, antara Tim Pemantau UUPA dan Otsus Aceh-Papua DPR RI dengan KPU; Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukkam); Kepolisian Republik Indonesia (Polri); Bareskrim; Badan Intelejen Negara (BIN); dan Bawaslu. Selain Priyo yang bertindak sebagai pimpinan rapat, pada RDP itu juga hadir sejumlah anggota DPR RI asal Aceh seperti Nasir Djamil, Sayed Fuad Zakaria dan Nova Iriansyah; Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi; Ketua KPU, Prof. HA. Hafiz Anshary AZ, MA; Deputi V Menko Polhukam, Irjen Pol. Drs. Budi Utomo; Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, Sjamsoeddin; Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Sutarman; dan Ketua Bawaslu, Bambang Eka Cahya widodo. Rapat Dengar Pendapat (RDP), pada intinya, digelar untuk membahas kemungkinan dibukanya kembali masa pendaftaran bagi calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil walikota dalam tahapan penyelenggaraan Pemilukada Aceh. Hal itu untuk mengakomodir keikutsertaan partai lokal di Aceh (Partai Aceh), yang merupakan partai terbesar dan memiliki suara sekitar 47% di DPR Aceh. Sebelum digelarnya RDP hari ini, KPU RI, KIP Aceh, Kemendagri, dan Bawaslu, telah melakukan beberapa kali pertemuan untuk membahas kemungkinan tersebut. Tetapi, karena terbentur pada peraturan perundangan, dan KIP Aceh telah menetapkan hari pemungutan suara akan dilaksanakan pada 16 Februari 2012, maka kemungkinan untuk dapat membuka kembali masa pendaftaran tersebut sulit dilakukan, karena akan mengubah jadwal tahapan yang telah ditentukan, termasuk masalah logistik Pemilu. Karena itu, pada 10 Januari lalu, Mendagri, Gamawan Fauzi, melayangkan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK), yang intinya meminta agar KIP Aceh membuka kembali masa pendaftaran. Langkah itu bertujuan agar KPU (dalam hal ini KIP Aceh-red), 6 Suara KPU Edisi Januari 2012

7 Fokus Utama akan memiliki payung hukum untuk membuka kembali pendaftaran dimaksud. Terkait hal tersebut, Ketua KPU, Prof. HA. Hafiz Anshary AZ, MA, menyambut baik dan merasa senang dengan langkah yang ditempuh oleh Mendagri. Saat ini sedang turun hujan, dan KPU perlu payung. Berikan payung itu kepada kami, ujar Hafiz berfilosofi. Hafiz Anshary, dalam rapat juga mengatakan, KPU sebagai penyelenggara Pemilu, adalah pelaksana regulasi. Menurutnya, KPU dapat saja membuka kembali tahapan pendaftaran, asalkan diberikan payung hukum. KPU, dalam penyelenggaraan Pemilu, berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang ada. Jika tidak diberikan payung hukum, sangat sulit bagi KPU untuk membuka kembali pendaftaran tersebut. Karena, hal itu pasti akan menunda tahapan Pemilukada Aceh secara keseluruhan. Pada prinsipnya, KPU mengutamakan perdamaian di Aceh, tandas Hafiz. Terpisah, ditemui seusai rapat, Priyo mengatakan, langkah yang diambil oleh Mendagri dengan menggugat KPU ke MK adalah sebuah terobosan hukum yang cerdas. Kita apresiasi langkah Mendagri itu. Kearifan MK diperlukan dalam memberi keputusan, kata politisi Partai Golkar itu. Langkah luar biasa, sambung Priyo, sangat diperlukan karena kondisi keamanan di Aceh yang tidak kondusif. Ia menghitung, sejak 14 Desember 2011, setidaknya telah terjadi lima kali penembakan misterius yang menewaskan 10 orang dan 13 terluka. Selain itu, terjadi penumbangan menara listrik, penembakan rumah calon Bupati Aceh Utara, serta penyerangan terhadap kelompok etnis tertentu. Selain berharap adanya payung hukum bagi KPU melalui putusan MK, Priyo berharap, pemerintah segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk mengatasi masalah pilkada di Aceh. Hendaknya pemerintah jangan melihat masalah Aceh sebagai hal yang biasa. Aceh adalah daerah khusus pascakonflik yang tidak bisa diberlakukan hukum yang biasa. Kondisi apapun, tidak boleh mengganggu perdamaian di Aceh, pungkas Priyo. (dd) Suara KPU Edisi Januari

8 Fokus Utama KPU Selenggarakan Focus Group Discussion Pendaftaran Pemilih Pemilu 2014 Sebagai kelanjutan dari rekomendasi pertengahan program Prakarsa Pendaftaran Pemilih, KPU mengadakan focus group discussion (FGD) Sistem Pemutakhiran Daftar Pemilih Pemilu 2014 di beberapa daerah di Indonesia secara simultan. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2012 mendatang. Seperti diketahui, pada tahun 2011 lalu, KPU telah menyusun program Prakarsa Pendaftaran Pemilih. Program ini bertujuan untuk menyediakan analisis yang komprehensif tentang keadaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Indonesia secara kuantitas dan kualitas serta faktor-faktor yang menyebabkannya; menyediakan analisis yang komprehensif tentang pilihan sistem dan metode pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih yang pernah dilakukan di Indonesia dan pengalaman beberapa negara demokrasi lainnya; dan menyampaikan rekomendasi penyempurnaan dan perbaikan sistem dan metode pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih kepada KPU. Hingga akhir tahun 2011, program ini telah menelurkan rekomendasi pertengahan Sistem Pemutakhiran Daftar Pemilih, terutama sekali untuk Pemilu Focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan atas kerjasama KPU dengan International Foundation for Electoral Systems (IFES) ini merupakan sarana sosialisasi kepada para stakeholder Pemilu tentang Sistem Pemutakhiran Daftar Pemilih Pemilu 2014, sekaligus merupakan sarana untuk mendapatkan masukan dan saran tentang rekomendasi pertengahan yang telah dihasilkan. FGD ini mengundang KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, akademisi, LSM/Ormas, dan masyarakat. Pada kesempatan pertama, FGD dilakukan secara bersamaan di 3 (tiga) daerah yaitu Lampung, Medan, dan Surabaya dengan menghadirkan Anggota KPU dan Tim Ahli program Prakarsa Pendaftaran Pemilih sebagai narasumber. Narasumber menyampaikan beberapa hal mendasar tentang Sistem Pemutakhiran Daftar Pemilih Pemilu 2014 seperti prinsip dan kriteria dasar yang digunakan, metode pemutakhiran daftar pemilih, sumber data yang diperlukan dan digunakan, bentuk koordinasi yang dilakukan, sistem pemutakhiran dan publikasi data pemilih, metode dan mekanisme penyusunan data pemilih, penguatan kelembagaan, waktu yang diperlukan, teknologi dan sistem informasi data pemilih yang digunakan, anggaran dan sistem penganggarannya, personil dan pelatihan, dan partisipasi masyarakat dan stakeholder Pemilu lainnya. Selain pelaksanaan di 3 (tiga) daerah tersebut, FGD juga akan dilakukan di 9 (sembilan) daerah lainnya yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yakni Batam, Yogyakarta, dan Samarinda (pada bulan Februari 2012); Banten, Pontianak, dan Makassar; serta Kupang, Manado, dan Maluku (masing-masing di bulan Maret 2012). Mengiringi pelaksanaan FGD dimaksud, KPU juga akan melaksanakan Uji Coba Sistem Pendaftaran Pemilih untuk Pemilu 2014 Tahap I pada bulan Februari mendatang di 3 (tiga) daerah yaitu Kabupaten Karimun (Kepulauan Riau), Kota Tangerang Selatan (Banten), dan Kabupaten Jembrana (Bali). 8 Suara KPU Edisi Januari 2012

9 News Sebagai tindak lanjut kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat (Training Need Analysis) serta evaluasi pelaksanaan pelatihan Modul BRIDGE (Building Resources In Democracy, Governance And Election) dan Modifikasi Kurikulum Modul BRIDGE KPU pada tahun 2011, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan Lokakarya Analisa Kebutuhan Diklat (AKD) KPU Dan Agenda Pengembangan Modul BRIDGE Tahun 2012, di Hotel Royal, Bogor, Jawa Barat, Senin-Selasa (30-31/1/2012) Lokakarya yang dihadiri Ketua KPU Hafiz Anshary; Anggota KPU Abdul Aziz dan Endang Sulastri; Wakil Sekretaris Jenderal Asrudi Trijono; pejabat dan staf Sekretariat Jenderal KPU; dan Country Director AEC terselenggara atas kerjasama antara KPU dengan Australian Electoral Commission (AEC). Terkait dengan AKD KPU, secara konsepsional harus dapat menentukan dan menetapkan skala prioritas Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang akan dilakukan, melalui pelaksanaan AKD ini diharapkan dapat diketahui kinerja nyata dan penyebab timbulnya permasalahan kinerja tersebut serta merumuskan upaya peningkatan kinerja yang optimal. Sementara itu, pada bulan November dan Desember tahun lalu pihak konsultan dalam hal ini Konsultan CnG Training Network telah melakukan wawancara kepada anggota KPU, pejabat Sekretariat Jenderal KPU dan melakukan sampling di 3 (tiga) KPU Provinsi yaitu Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Tengah dan Papua. Hasil wawancara tersebut selanjutnya akan dilakukan verifikasi dan dijadikan dasar oleh pihak konsultan dalam merumuskan Lokakarya Analisa Kebutuhan Diklat KPU dan Agenda Pengembangan Modul Bridge Tahun 2012, tampak Ketua KPU Hafiz Anshary, Anggota KPU Abdul Aziz dan perwakilan dari AEC. (Foto: Biro SDM) Lokakarya Analisa Kebutuhan Diklat KPU dan Agenda Pengembangan Modul Bridge Tahun 2012 kebutuhan dan prioritas Program Diklat baik di tingkat Komisioner Pusat dan Daerah, Sekretariat Jenderal KPU (Biro-biro dan Inspektorat) maupun Sekretariat KPU Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Sehubungan dengan Pengembangan Modul BRIDGE Tahun 2012, KPU telah mengevaluasi keberhasilan menyelenggarakan Diklat BRIDGE di tingkat pusat maupun daerah. Terkait dengan hal itu, akan dilakukan pengembangan untuk memperkaya materi/modul Diklat BRIDGE yang telah ada selama ini sesuai dengan kebutuhan yang berkembang. Sampai dengan saat ini, KPU telah mempunyai 6 (enam) modul yang telah diterjemahkan dan diberikan muatan lokal pemilu Indonesia, modul tersebut adalah pengantar administrasi Pemilu; perencanaan strategis dan keuangan; pendaftaran pemilih; pendidikan pemilih; daerah pemilihan; dan kegiatan pra Pemilu. Kedepan diharapkan modul yang lainnya dapat dimasukkan muatan lokal Indonesia untuk menghadapi tantangan yang dihadapi KPU khususnya dalam mempersiapkan Pemilu tahun (ook/red) Suara KPU Edisi Januari

10 News Serangkaian Tes Calon Anggota KPU Periode Sebanyak 106 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengikuti tes tertulis yang diadakan oleh Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPU dan Calon Anggota Bawaslu periode (Foto: Dodi/Hupmas) Sebanyak 106 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengikuti serangkaian tes yang diadakan oleh Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPU dan Calon Anggota Bawaslu periode , Selasa - Sabtu (17-21/1/2012). Tes pertama adalah tes tertulis yang terdiri dari 2 jenis soal, soal pertama berbentuk pilihan ganda (40 soal) dan soal yang kedua berbentuk essay (6 soal), dimana materi soalnya berkaitan tentang kepemiluan. Dalam keterangannya, Anggota Timsel Prof. Ramlan Surbakti menegaskan, dalam tes tertulis kepemiluan khususnya mengenai 6 pertanyaan essay, Timsel menjamin terhadap objektivitas penilaiannya. Timsel akan melibatkan 10 orang dari berbagai universitas untuk membaca dan menilai hasil essay dari peserta, sehingga hasilnya kami harapkan akan lebih objektif, tegas Ramlan. Mengenai pendapat, masukan, atau tanggapan tertulis dari masyarakat terkait dengan integritas, kompetensi, kepemimpinan, dan independensi para calon, Anggota Timsel Prof. Dr. Azyumardi Azra menyatakan saat ini sudah ada laporan dari masyarakat yang memberikan masukan ke Timsel, tetapi hal itu akan ditindaklanjuti setelah seleksi tahap II. Kita akan mengkaji laporan dari masyarakat terkait para calon ini (Anggota KPU dan Bawaslu -red) setelah dilaksanakan tes tahap II, apakah laporan tersebut hanya sekedar rumor, sentimen, atau fakta, dan akan kita bandingkan dengan verifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan, jelas Azyumardi yang juga menjadi Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tes Psikologi dan Tes Kesehatan Memasuki hari kedua pelaksanaan tes, calon anggota kembali melakukan tes psikologi dan tes kesehatan. Tes tersebut dibagi menjadi 2 lokasi, yaitu untuk tes psikologi diselenggarakan di Hotel Millenium, dan tes kesehatan di Instalasi Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Mengingat terbatasnya waktu dan tempat, untuk pelaksanaan tes psikologi dan tes kesehatan ini dibagi menjadi beberapa jadwal. Pertama, Rabu (18/01), dari total 106 calon anggota KPU, sebanyak 71 calon anggota KPU mengikuti tes psikologi di Hotel Millenium, sedangkan sisanya 35 orang mengikuti tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto. Selanjutnya dari 71 orang tersebut akan melakukan tes kesehatan terbagi dalam 2 jadwal, yaitu pada hari 10 Suara KPU Edisi Januari 2012

11 News Kamis dan Jumat, dengan jumlah peserta tes masing-masing 35 orang dan 36 orang. Menurut petugas di Instalasi Medical Check Up RSPAD Gatot Subroto, kapasitas normal di instalasi tersebut sebenarnya hanya untuk 30 orang, dengan batas maksimum hingga 50 orang dalam 1 hari pemeriksaan. Sehingga dari total 106 orang calon anggota KPU dan 61 orang calon anggota Bawaslu yang mengikuti tes kesehatan, terbagi menjadi 3 jadwal, yaitu hari Rabu, Kamis, dan Jumat. Tes kesehatan ini menyeluruh, meliputi pemeriksaan penyakit dalam, gigi, syaraf, mata, dan THT, kemudian penunjang diagnostik seperti foto thorak, treadmill test, USG, spirometri, audiometric, dan patologi. Terkait dengan pelaksanaan tes psikologi bagi calon anggota KPU dan Bawaslu di Hotel Millenium tampak cukup menguras tenaga dan kemampuan otak seluruh peserta. Menurut salah seorang peserta tes, hal ini dikarenakan dengan banyaknya soal-soal yang diujikan, dengan tingkat kesulitan yang tinggi, dinginnya suhu ruang ujian, dan rentang waktu ujian dari pagi hingga sore hari. Kami membutuhkan konsentrasi tinggi menghadapi tes psikologi ini, karena tes ini tidak bisa dihadapi dengan belajar sebelumnya, tetapi menggunakan pemikiran yang matang dan tenang, ujar salah seorang peserta dari daerah Sulawesi Tengah. Tes wawancara psikologis Hari ke empat, tes wawancara psikologi bagi para peserta Calon Anggota KPU kembali digelar. Tes tersebut diikuti oleh 88 orang peserta yang dibagi menjadi 6 bilik dan tiap-tiap calon diberi waktu 20 menit untuk menjawab pertanyaan dari tim psikologi angkatan darat yang di percaya oleh Tim Seleksi. Tim Psikologi dari Angkatan Darat tersebut adalah Dr. Arief Budiarto, DESS (berada di bilik 1), Drs. Ashari Joni, M.Psi (di bilik 2), Drs Jonnie Foentara (di bilik 3), Dra. Wardani N, M.Psi (di bilik 4), Drs. Adang Sunandar (di bilik 5) dan Dra. Anny Noor Z (di bilik 6). Disela-sela tes wawancara psikologi, Komisi II DPR RI menyempatkan diri berkunjung ke lokasi untuk melihat langsung berjalannya tes tersebut, Agun Gunandjar S. yang merupakan Ketua Komisi II DPR RI, Abdul Gaffar Pattape yang merupakan anggota Badan Kehormatan, Abdul Hakim Naja, Wakil Ketua Komisi II DPR RI dan Harun Al Rasyid tampak di dalam rombongan Komisi II DPR RI. Tim seleksi Anggota KPU dan Bawaslu melakukan serangkaian tes kepada peserta seleksi calon anggota KPU setelah dilakukan seleksi administrasi. Dari 606 orang yang mendaftar dan mengembalikan berkas administrasi, 106 nama lolos seleksi tahap I (seleksi administrasi), terdiri dari 86 lakilaki dan 20 perempuan. (ook/red) Tim psikologi dari Angkatan Darat melakukan wawancara dengan calon Anggota KPU dan Bawaslu Periode (Foto: Ook/Hupmas) Suara KPU Edisi Januari

12 News Seminar Nasional Evaluasi Pemilukada Seminar nasional yang bertemakan evaluasi pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pemilukada) resmi dibuka, Rabu (25/1). Acara yang diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta. Berlangsung selama dua hari (25-26 Januari 2012) yang dibuka langsung oleh Ketua MK Moh. Mahfud MD. Hadir dalam seminar tersebut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hafiz Anshary; Anggota KPU, Endang Sulastri, Syamsul Bahri; Ketua KPU provinsi se- Indonesia; KPU kabupaten/kota; Menteri Dalam Negeri (yang diwakili oleh Dirjen Otda); Menteri Koodinator Hukum, Politik, dan Keamanan Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto; Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu); Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) serta beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Seminar nasional tersebut dibagi menjadi 3 sesi yang membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilukada, mulai dari sistem prosedur; penyelenggaran dan penyelesaian pelanggaran Pemilukada; sengketa Pemilukada; putusan dan pelaksanaan Putusan MK; hingga pelaksanaan Pemilukada di masa datang. Pemilukada merupakan sistem seleksi terpadu yang saling melengkapi untuk melahirkan calon kepala daerah terpilih yang berkualitas, mulai dari sistem kenegaraan, partai politik, administratif, hukum administratif sampai seleksi politis. Akan tetapi, realitas umum memperlihatkan Pemilukada belum mampu menjamin terwujudnya demokrasi bahkan cenderung mendistorsi demokrasi, ujar Mahfud dalam pembukaan seminar tersebut. Ada beberapa hal terkait penyelenggaraan Pemilukada menurut Ketua MK yaitu, Pemilukada menjadi arena rivalitas kekuasaan secara tidak sehat sehingga belum melahirkan pemimpin yang memiliki political virtues yang bertindak secara bertanggung jawab; mendorong munculnya moral pragmatisme; mengekalkan oligarki kekuasaan sekaligus melahirkan orang-orang yang kecanduan kekuasaan; persoalan anggaran; politisasi birokrasi; konflik antar elit yang melibatkan massa; serta tata cara Pemilukada yang cenderung mengabaikan karakter masyarakat adat yang masih eksis. Ketua KPU Prof. Dr. H.A. Hafiz Anshary A.Z, M.A menjadi narasumber Seminar nasional yang bertemakan evaluasi pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pemilukada) Rabu (25/1). Acara yang diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta. (Foto: Dodi/Hupmas) Pada kesempatan tersebut, Ketua KPU Hafiz Anshary menjadi narasumber yang memberikan materi tentang penyelenggaraan dan penyelesaian pelanggaran Pemilukada. Hafiz memaparkan, dari 115 darah yang melaksanakan pemungutan suara tahun 2011, hanya 87 daerah yang terlaksana, selebihnya 1 (satu) daerah belum sama sekali dan 27 daerah ditunda ke tahun 2012 karena berbagai alasan. Satu provinsi yang belum diproses sama sekali adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena masih menunggu Undang-Undang (UU) yang mengatur provinsi istimewa tersebut, jelas Hafiz dari pemaparannya. Hafiz Anshary juga mengatakan dalam penyelenggaraan Pemilukada terdapat beberapa kendala di lapangan, diantaranya permasalahan regulasi, anggaran, partai politik, persyaratan calon, integritas penyelenggara Pemilu serta putusan peradilan yang berbeda atau melewati tahapan. Inilah saya kira beberapa permasalahan yang kita hadapi, semoga Pemilu ke depan menjadi lebih baik, jelas Hafiz menyudahi materi yang dibawakannya. (ook/red) 12 Suara KPU Edisi Januari 2012

13 News Pelantikan Sekretaris KPU Provinsi Lampung Sekretaris Jenderal KPU Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si melantik Drs. Zulkifli Maliki sebagai Sekretaris KPU Provinsi Lampung yang baru di Kantor KPU Provinsi Lampung, Senin (31/1/2012). (foto: Sekretariat KPU Provinsi Lampung) Berdasarkan Keputusan Sektretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 32/Kpts/Setjen/Tahun 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris KPU Provinsi Lampung, Sekretaris Jenderal KPU Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si melantik Drs. Zulkifli Maliki sebagai Sekretaris KPU Provinsi Lampung yang baru. Pelantikan yang dilaksanakan di Kantor KPU Provinsi Lampung, Senin (31/1/2012), dihadiri oleh Anggota KPU Provinsi Lampung, Kepala Biro Sumber Daya Masyarakat KPU Dra. Farida Fauzia, M.Si, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung, pejabat dan Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Drs. Zulkifli Maliki dilantik sebagai Sekretaris KPU Provinsi Lampung untuk mengisi kekosongan jabatan, menggantikan pejabat lama Tarmizi Nawawi, SH. MH. yang telah mengemban tugas baru sebagai Asisten I Setda Provinsi Lampung. Sekjen KPU dalam sambutannya mengatakan, pelantikan pejabat dimaksudkan untuk menghindari potensi stagnasi dalam pelaksanaan tugas, wewenang dan kewajiban Sekretariat KPU Provinsi Lampung dalam memberikan dukungan teknis administratif kepada KPU Provinsi Lampung. Selain itu, pelantikan adalah bagian dari kehidupan organisasi dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan, serta merupakan bagian dari pola pembinaan karier pegawai. Selain itu, dalam rangka pembinaan PNS KPU, UU Nomor 15 Tahun 2011 telah mengatur pengisian jabatan di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal KPU. Hal tersebut sesuai dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 2003 bahwa Sekjen KPU adalah Pembina Kepegawaian lingkungan KPU. Sejalan dengan hal tersebut, UU Nomor 15 Tahun 2011 telah mengatur bahwa pegawai KPU adalah satu kesatuan manajemen kepegawaian. Artinya Pegawai Negeri Sipil (PNS) KPU berada satu kendali di bawah Setjen KPU, tidak ada lagi pegawai kementerian/lembaga, lembaga pemerintah non kementerian, pegawai pemerintah daerah (Pemda) di KPU. Perlu diketahui bahwa Pegawai Negeri Sipil di lingkungan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, saat ini mencapai (sebelas ribu seratus sepuluh) pegawai yang terdiri dari PNS organik KPU berjumlah pegawai, dan PNS nonorganik berjumlah pegawai. Terkait alih status PNS, sebagai konsekuensi satu kesatuan manajemen, maka perlu dilakukan alih status Pegawai Pemda yang dipekerjakan, menjadi PNS organik KPU, proses peralihan status Sekretaris KPU Provinsi, Sekretaris KPU Kabupaten/Kota, Pegawai Sekretariat KPU Provinsi dan Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten/Kota menjadi pegawai Sekretariat Jenderal KPU dilakukan secara bertahap melalui mekanisme penawaran kepada yang bersangkutan dengan ketentuan yang akan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. Sebelum mengakhiri sambutannya, Sekjen KPU berpesan kepada pejabat yang baru dilantik untuk menjaga amanah terhadap jabatan yang telah diberikan. Saudara dipilih untuk mendapatkan amanah mengemban jabatan ini dengan harapan akan membawa perubahan ke arah yang lebih positif, bekerja dengan profesional, jujur, cermat dan meningkatkan motivasi untuk belajar terus menerus, pesan Bambang. (ook) Suara KPU Edisi Januari

14 Seputar Pemilukada Komisi Pemilihan Umum (KPU)-RI menerima kunjungan Komisi I dan III DPRD Kota Kendari, Jumat (28/01). Kunjungan ini dalam rangka Pemilukada Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang akan berlangsung pada tanggal 7 Juli Rombongan yang terdiri dari Ketua Komisi I, Ketua Komisi III, Anggota DPRD, Ketua KPU Kota Kendari Syam Djaelani serta Sekretariat DPRD Kota Kendari ini diterima oleh Ketua KPU Prof. DR. H.A. Hafiz Anshary A.Z, M.A dan Anggota KPU I Gusti Putu Artha, SP. M.Si di Ruang Sidang Lantai 1 KPU- RI. Mereka bermaksud untuk mencari informasi dan melakukan diskusi bersama Komisioner KPU-RI, serta menyikapi tugas peran dan fungsi DPRD Kota Kendari, khususnya, Komisi I sebagai mitra kerja KPU Kota Kendari dalam Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota Kota Kendari mendatang. Ilham Abrar Ketua Komisi I DPRD Kota Kendari dalam kesempatan itu menanyakan mengenai pelaksanaan Pemilihan Walikota Ketua KPU Prof. DR. H.A. Hafiz Anshary A.Z, M.A dan Anggota KPU I Gusti Putu Artha, SP. M.Si menerima kunjungan Komisi I dan III DPRD Kota Kendari di Ruang Sidang Lantai 1 KPU-RI. Audiensi Komisi I dan Komisi III DPRD Kota Kendari ke KPU-RI nanti pada tanggal 7 juli itu bertepatan dengan Pis Parawis Nasional yang diadakan oleh umat kristiani atau sejenis MTQ, yang akan dilaksanakan waktunya bersamaan dengan Pemilukada, Pak Gubernur pernah mengusulkan meminta apakah tahapan pelaksanaan Pemilukada yang telah dijadwalkan oleh KPU Kota Kendari bisa diundur dan apakah kebijakan Pemilukada Pilwali itu bisa dipindah waktunya? ujar Ilham. Kedua mengenai kartu pemilih sekarang belum ada kesepahaman antara Panwas dan KPU Kota Kendari, KPU Kota Kendari menyatakan pemilih cukup menggunakan KTP saja, yang penting dia sudah terdaftar dalam daftar pemilih, tapi dari Panwas tidak setuju mereka menginginkan kartu pemilih karena jika pakai KTP akan terjadi pemilih ganda, dan menurut kami tinta Pemilu gampang hilang sehingga pemilih bisa menggunakan hak pilihnya lagi ke tempat yang lain. Masalahnya di Kendari tensi tingkat demo itu tinggi sekali untuk itu sebelum terjadi sesuatu kami datang kesini untuk berkonsultasi mengenai hal ini, terang Ilham. Anggota KPU-RI I Gusti Putu Artha, SP., M.Si menyatakan bahwa untuk menunda Pemilukada itu tidak mudah dan akan sulit karena perlu surat ke KPU Provinsi, serta persetujuan dari Mendagri, lebih baik menggeser acara Pis Parawis karena ongkosnya lebih murah daripada menunda Pemilukada yang sudah masuk tahapan. Mengenai kartu pemilih Putu menyarankan jika ada anggarannya untuk kartu pemilih di cetak dan diproduksi saja untuk kepentingan pemilih. Lebih lanjut Ketua KPU juga menjelaskan Peran dan Fungsi DPRD Kota Kendari pada Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota yaitu menentukan anggaran, koordinasi, menerima laporan, melaksanakan paripurna Visi dan Misi Pasangan calon, meneruskan usul KPU kepada Gubernur apabila terjadi penundaan, menunggu hasil Pemilu sampai dengan selesai dan menyampaikan hasilnya ke Gubernur serta melaksanakan rapat paripurna pelantikan, kata Hafiz Anshary. (tdy/red) 14 Suara KPU Edisi Januari 2012

15 Seputar Pemilukada Kabupaten Jepara Awali Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilukada Tahun 2012 Anggota KPU Endang Sulastri tampak sedang berbincang dengan petugas KPPS dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Jepara Tahun (Foto: Dokumentasi KPU Provinsi Jawa Tengah) Minggu (29/1), Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menggelar pemungutan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) tahun Pemungutan suara ini merupakan hajatan demokrasi pertama yang diselenggarakan di tahun Pemungutan suara digelar secara serentak di tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 16 kecamatan. Berdasarkan Berita Acara (BA) KPU Kabupaten Jepara Nomor 89/BA/ XII/2011 tanggal 13 Desember 2011, pemilih yang berhak menggunakan hak pilihnya, sebagaimana terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), adalah orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jepara tahun 2012 ini diikuti oleh 4 (empat) pasangan calon yaitu H. Ahmad Marzuqi, SE dan Dr. H. Subroto, SE., MM (nomor urut 1, didukung oleh PPP, PAN, PKPI, P-Barnas dan gabungan parpol nonparlemen); H. Chaeron Syarifuddien, SH., M.Si dan H. Ahmad Dja far, S.Ag (nomor urut 2, didukung oleh P-Hanura dan P-Demokrat); H. Nur Yahman, SH dan Aris H. Isnandar, ST (nomor urut 3, didukung oleh P-Golkar dan P-Gerindra); dan H. Yuli Nugroho, SE dan H. Nurudin Amin, S.Ag (nomor urut 4, didukung oleh PDI-Perjuangan, PKS, PKB, PKPB, PKNU, PDS dan PKP). Anggota KPU RI Divisi Teknis dan Hupmas, Endang Sulastri, berkesempatan melakukan monitoring dan supervisi dalam persiapan dan pelaksanaan pemungutan suara tersebut. Dalam acara koordinasi dengan unsur Musyawarah Pimpinan Kabupaten (Muspika) Jepara, Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Tengah ini memberikan sambutan dan pengarahan untuk persiapan pemungutan suara. Dalam acara tersebut, hadir pula Anggota Bawaslu, Wahidah Su aib, yang juga merencanakan melakukan monitoring pengawasan penyelenggaraan Pemilukada kali ini. Dengan didampingi oleh Ketua dan Sekretariat KPU Provinsi Jawa Tengah serta Ketua, Anggota, dan jajaran Sekretariat KPU Kabupaten Jepara, Endang melakukan peninjauan di beberapa TPS di Kecamatan Jepara dan Tahunan. Dalam kesempatan itu, Endang berbincang-bincang dengan para Petugas KPPS dan Saksi dari masing-masing pasangan calon (paslon) seraya menanyakan bagaimana jalannya pemungutan suara. Endang juga memberikan motivasi kepada petugas KPPS untuk senantiasa menjaga suara rakyat dan melaksanakan tugas sesuai kewenangannya dengan sebaik mungkin. Secara umum, pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan tertib, aman, dan lancar. Antusias masyarakat untuk memberikan suaranya juga terlihat cukup baik. Setelah selesai pelaksanaan pemungutan suara di TPS, proses dilanjutkan dengan penghitungan suara di masing-masing TPS. Hasil penghitungan suara ini kemudian akan dibawa dalam rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan, yang direncanakan akan dilakukan pada tanggal 30 Januari s.d 1 Februari Disusul dengan rekapitulasi di tingkat kabupaten pada tanggal 2 s.d 4 Februari Selain pelaksanaan rekapitulasi secara manual, KPU Kabupaten Jepara juga melakukan penghitungan cepat dengan memanfaatkan layanan short message service (sms) dimana masing-masing KPPS diminta mengirimkan hasil penghitungan suara di TPSnya dengan kode pengiriman yang telah ditentukan kepada KPU Kabupaten Jepara. Hasil penghitungan cepat ini dilakukan untuk mengetahui hasil perolehan suara paslon secara cepat, walaupun pada akhirnya, KPU Kabupaten Jepara tetap mendasarkan hasil pada rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan secara manual. (catur/red) Suara KPU Edisi Januari

16 News Berita Dalam Gambar Audensi KPU Provinsi DKI Jakarta dengan KPU-RI (13/01/2012) Audiensi DPRD Parigi Moutong ke KPU-RI (18/01/2012) Pendaftara Calon Anggota KPU dan Bawaslu Periode (04/01/2012) Suara Suara KPU KPU Edisi Edisi Januari Januari

BAB 4 PROFIL ORGANISASI

BAB 4 PROFIL ORGANISASI 52 BAB 4 PROFIL ORGANISASI 4.1 Profile Komisi Pemilihan Umum (KPU) Secara institusional, KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga yang dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998. KPU pertama

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 101, 2011 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM I. UMUM Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM I. UMUM Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH i TIM PENYUSUN Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA Sri Nuryanti, S.IP., MA Dra. Endang Sulastri, MSi I Gusti Putu Artha, SP., MSi. Dra. Andi Nurpati, MSi Drs. H. Abdul Aziz, MA Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD TAHUN 2014 SUMATERA Disampaikan pada: Rapat KALIMANTAN Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM BAB 1 Pendahuluan SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman. No.299, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TAHAPAN, PROGRAM, DAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : HUSNI KAMIL

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PELANGGARAN ADMINISTRASI TERKAIT LARANGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN TIM SELEKSI CALON ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAN CALON ANGGOTA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 SUMATERA JAVA KALIMANTAN Disampaikan pada: IRIAN JAYA Rapat Koordinasi Nasional dalam

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN 1 Biro Perencanaan dan Data 1. Bagian Program dan Anggaran Menyusun rencana, program, anggaran,

Lebih terperinci

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1985, 2014 PERATURAN BERSAMA. Pemilihan Umum. Penyelenggaraan. Tata Laksana. PERATURAN BERSAMA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent No.1711,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU.Pemilihan.Gubernur.Bupati.Walikota.Pelanggaran Administrasi. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH.

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH. Kata Pengantar Buku ini merupakan e-book kedua yang saya hasilkan. Sebagaimana e-book yang pertama, buku ini juga merupakan hasil dari kegundahan ketika mempelajari pasal pasal yang ada, khususnya terkait

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang :

Lebih terperinci

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU DIAN KARTIKASARI, KOALISI PEREMPUAN INDONESIA DISKUSI MEDIA PUSKAPOL, PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM KPU DAN BAWASLU, JAKARTA,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1603, 2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU. Kode Etik. Beracara. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1428, 2017 BAWASLU. Penanganan Pelanggaran Administrasi. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN PENETAPAN DAFTAR PEMILIH DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM,

QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung, umum, bebas,

Lebih terperinci

Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009

Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009 Halaman Perancis Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009 Tim Penyusun Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA Sri Nuryanti SIP, MA Dra. Endang Sulastri, M.Si I Gusti Putu Artha, SP, M.Si. Prof. Dr.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.792, 2013 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pemberian Keterngan. Perselisihan Hasil Pemilu. MK. Bawaslu. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Perekrutan Badan Ad Hoc

Laporan Kegiatan Perekrutan Badan Ad Hoc Laporan Kegiatan Perekrutan Badan Ad Hoc A. PPK Sejak dimulai pendaftaran dan Penyerahan Persyaratan Administrasi PPK pada tanggal 20 april s/d 29 april 2015, terdapat 71 orang yang mendaftar. Dari 71

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMILIHAN KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Pemilihan Kepala

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik... 133 I. Umum... 133 II. Pasal Demi Pasal...

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik... 133 I. Umum... 133 II. Pasal Demi Pasal... DAFTAR ISI Hal - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum... - BAB I Ketentuan Umum... 4 - BAB II Asas Penyelenggara Pemilu... 6 - BAB III Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA S A L I N A N KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR : 49/PP.02.3-Kpt/74/Prov/IX/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.906, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pemilu. Penyelenggara Kode Etik. PERATURAN BERSAMA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, DAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 03/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN Komisi Penyiaran Indonesia PETUNJUK TEKNIS GUGUS TUGAS PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMBERITAAN, PENYIARAN, DAN IKLAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

Lebih terperinci

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA

DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN BERACARA KODE ETIK PENYELENGGARA PEMIILIHAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

Oleh : Dr. Muhammad, S.IP., M.Si. (Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum)

Oleh : Dr. Muhammad, S.IP., M.Si. (Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum) Oleh : Dr. Muhammad, S.IP., M.Si. (Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum) Disampaikan dalam RAKORNAS dalam Rangka Pemantapan Pelaksanaan Pemilu DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014, Balai Sidang Jakarta Convention

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KOMISI UMU M PEM I LI HAN KPU Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN ATAS PENDAFTARAN, VERIFIKASI PARTAI POLITIK CALON PESERTA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.907, 2012 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU. Penyelenggara Pemilu. Pedoman. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU. Pelanggaran. Kode Etik. Daerah. Pemeriksaaan. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN KETERANGAN DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA. NOMOR : 01/Kpts/KPU-KAB /2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA. NOMOR : 01/Kpts/KPU-KAB /2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA NOMOR : 01/Kpts/KPU-KAB.009.436477/2012 TENTANG TAHAPAN PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA TAHUN 2013 KOMISI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PERGERAKAN KOTAK SUARA, REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA, DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN

Lebih terperinci

PANDUAN KPPS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TPS PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA

PANDUAN KPPS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TPS PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA PANDUAN KPPS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TPS PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA Pengarah : Husni Kamil Manik, S.P Ida Budhiati, SH, MH. Sigit Pamungkas,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran N

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran N No.1404, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Pedoman Beracara. Pencabutan. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Jl Brawijaya No.34 Pamekasan Telp/Fax : (0324) 333192 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan menajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BERSAMA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, DAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2012 NOMOR 11 TAHUN 2012 NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PENYELENGGARA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 02/Kpts/KPU-Wng-012329512/2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan. No.850, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 20142014

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARAAN PEMILU REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMERIKSAAN PELANGGARAN KODE ETIK PENYELENGGARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud Maksud penyusunan laporan ini adalah : 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pohuwato selama Pelaksanaan Pemilihan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR :...TAHUN 2012 TENTANG SELEKSI ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR :...TAHUN 2012 TENTANG SELEKSI ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA 1 PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR :...TAHUN 2012 TENTANG SELEKSI ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang : 1. Bahwa untuk

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANTAR WAKTU BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 130, 2016 PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5898) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 KPU Kabupaten 1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo Pengantar Membaca peraturan perundang undangan bukanlah sesuatu yang mudah. Selain bahasa dan struktur, dalam hal Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tantangan ini bertambah dengan perubahan

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Oleh Husni Kamil Manik (Ketua KPU RI) Disampaikan dalam acara rakornas Kemendagri 3 Juni 2014 Konsolidasi Pilpres Empat kunci pelaksanaan tahapan

Lebih terperinci

Hari/Tanggal : Senin/24 September 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

Hari/Tanggal : Senin/24 September 2012 : Pukul WIB s.d Selesai TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan DKPP Kota Sawahlunto

Pertimbangan Putusan DKPP Kota Sawahlunto Pertimbangan Putusan DKPP Kota Sawahlunto Selasa, 25 Juni 2013 No. 57/DKPP-PKE-II/2013 3. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan pengaduan Pengadu adalah terkait dengan dugaan pelanggaran

Lebih terperinci