LAMPIRAN 1: Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang Dipisahkan (Rp) Lain-lain PAD yang Sah (Rp)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1: Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang Dipisahkan (Rp) Lain-lain PAD yang Sah (Rp)"

Transkripsi

1 128 LAMPIRAN 1: Realisasi Penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Lain-lain PAD yang Sah dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun (Januari-Desember) No Tahun Bulan Pajak Daerah (Rp) Retribusi Daerah (Rp) Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang Dipisahkan (Rp) Lain-lain PAD yang Sah (Rp) Pendapatan Asli Daerah (Rp) Januari , , , , ,95 2 Februari , , , , ,32 3 Maret , , , , ,13 4 April , , , , ,78 5 Mei , , , , ,18 6 Juni , , , , ,49 7 Juli , , , , ,17 8 Agustus , , , , ,92 9 September , , , , ,18 10 Oktober , , , , ,24 11 November , , , , ,41 12 Desember , , , ,13

2 Januari , , , , ,61 14 Februari , , , , ,15 15 Maret , , , , ,41 16 April , , , , ,24 17 Mei , , , , Juni , , , ,32 19 Juli , , , , ,73 20 Agustus , , , , ,89 21 September , , , , ,99 22 Oktober , , , , ,34 23 November , , , , ,88 24 Desember , , , , Januari , , , , ,53 26 Februari , , , ,39 27 Maret , , , , ,43 28 April , , , , ,25 29 Mei , , , ,45 30 Juni , , , , ,11

3 Juli , , , , ,52 32 Agustus , , , , ,02 33 September , , , ,28 34 Oktober , , , ,93 35 November , , , ,65 36 Desember , , , ,80

4 131 LAMPIRAN 2: Hasil Regresi Linier Berganda Model R R Square Model Summary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), LG10 (Lain-lain PAD yang Sah+1), LG10 (Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan+1), LG10 (Pajak Daerah+1), LG10 (Retribusi Daerah+1) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), LG10 (Lain-lain PAD yang Sah+1), LG10 (Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan+1), LG10 (Pajak Daerah+1), LG10 (Retribusi Daerah+1) b. Dependent Variable: LG10 (PAD+1) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Correlations Model B Std. Error Beta t Sig. Zeroorder Partial Part 1 (Constant) LG10 (Pajak Daerah+1) LG10 (Retribusi Daerah+1) LG10 (Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan+1) LG10 (Lain-lain PAD yang Sah+1) a. Dependent Variable: LG10 (PAD+1)

5 132 LAMPIRAN 3: Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.140 Positive.140 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.837 Asymp. Sig. (2-tailed).485 a. Test distribution is Normal. Model LAMPIRAN 4: Hasil Uji Multikolineritas Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) LG10 (Pajak Daerah+1) LG10 (Retribusi Daerah+1) LG10 (Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan+1) LG10 (Lain-lain PAD yang Sah+1) a. Dependent Variable: PAD

6 133 LAMPIRAN 5: Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations Abs_Res Spearman's rho LG10 (Pajak Daerah+1) Correlation Coefficient.158 Sig. (2-tailed).357 N 36 LG10 (Retribusi Daerah+1) Correlation Coefficient.049 Sig. (2-tailed).778 N 36 LG10 (Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan+1) LG10 (Lain-lain PAD yang Sah+1) Correlation Coefficient.234 Sig. (2-tailed).169 N 36 Correlation Coefficient.129 Sig. (2-tailed).454 N 36 LAMPIRAN 6: Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), LG10 (Lain-lain PAD yang Sah+1), LG10 (Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan+1), LG10 (Pajak Daerah+1), LG10 (Retribusi Daerah+1) b. Dependent Variable: LG10 (PAD+1)

7 134

8 135

9 136

10 137

11 138 BIODATA PENELITI A. DATA PRIBADI: Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Alamat : Yoko Dwi Mukarom : Tulungagung, 10 April 1991 : Ds. Nyawangan Kec. Sendang Kab. Tulungagung RT 01 RW 01 Hobi Football, Futsal, Ngopi, PS : Yokomukarom@yahoo.com B. DATA PENDIDIKAN FORMAL: 1. TK Dharma Wanita Nyawangan Sendang Tulungagung 2. SDN Nyawangan 1 Sendang Tulungagung 3. MTsN Denanyar Jombang 4. MA Mu alimin Denanyar Jombang 5. MA Aswaja Ngunut Tulungagung S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UIN MALIKI Malang C. DATA PENGALAMAN ORGANISASI: 1. OSIS MA Aswaja Ngunut Tulungagung 2. PMII Rayon Ekonomi Moch. Hatta SA Malang 3. IKAPPMAM UIN MALIKI Malang 4. Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (DEMA-FE) UIN MALIKI Malang

12 139 EFEKTIFITAS PENERIMAAN DAERAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN TULUNGAGUNG Pembimbing: Fitriyah, S.Sos., MM. Yoko Dwi Mukarom HP: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana 50 Malang Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, yang mengkaji tingkat efektifitas sumber-sumber penerimaan daerah, kontribusi sumber-sumber penerimaan daerah terhadap PAD dan pengaruh variabel pajak daerah (X 1), retribusi daerah (X 2), hasil pengelolaan kekayaan daerah (X 3) dan lain-lain PAD yang sah (X 4) terhadap PAD (Y). Dalam penelitian ini populasi dijadikan sebagai sampel yaitu sumber-sumber penerimaan daerah yang berupa pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah dan PAD Kabupaten Tulungagung, sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtut waktu) tahun anggaran 2010 sampai 2012 mulai bulan januari sampai desember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektifitas sumber-sumber penerimaan daerah Kabupaten Tulungagung selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 sangat efektif. Kontribusi terbesar dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung diberikan oleh lain-lain PAD yang sah, sedangkan pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan kontribusinya masih relatif kecil. Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Pajak Daerah (X 1), Retribusi Daerah (X 2), Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (X 3) dan Lainlain PAD yang Sah (X 4) berpengaruh terhadap PAD (Y) Kabupaten Tulungagung baik secara parsial maupun simultan. Dan koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,991 atau 99,1%. Kata Kunci: Efektifitas, Penerimaan Daerah, Pendapatan Asli Daerah

13 140 PENDAHULUAN Pemerintah pusat memberikan kebijakan kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. Dengan adanya otonomi daerah tersebut pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah untuk membiayai urusan rumah tangganya sendiri. Tujuan dari peningkatan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga akan tercipta tata pemerintahan yang lebih baik (good governmance). Jawa Timur adalah provinsi di bagian timur Pulau Jawa dengan luas wilayah km². Pada tahun 2012 menurut BPS Jawa Timur Jumlah penduduknya jiwa. Secara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/ kota terbanyak di Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pasal 2 Ayat 4 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota Otonomi daerah merupakan urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/ kota. Berikut ini adalah kabupaten/ kota di Jawa Timur yang sudah melakukan otonomi daerah: Tabel 1 Daerah Otonom Menurut Kabupaten/ Kota di Jawa Timur No Kota/ Kabupaten No Kota/ Kabupaten 1 Kab. Pacitan 8 Kab. Situbondo 2 Kab. Ponorogo 9 Kab. Bondowoso 3 Kab. Trenggalek 10 Kab. Probolinggo 4 Kab. Tulungagung 11 Kab. Pasuruan 5 Kab. Blitar 12 Kab. Sidoarjo 6 Kab. Kediri 13 Kab. Mojokerto 7 Kab. Malang 14 Kab. Jombang

14 Kab. Lumajang 27 Kab. Sampang 16 Kab. Jember 28 Kab. Pamekasan 17 Kab. Banyuwangi 29 Kab. Sumenep 18 Kab. Ngawi 30 Kota Kediri 19 Kab. Bojonegoro 31 Kota Blitar 20 Kab. Tuban 32 Kota Malang 21 Kab. Lamongan 33 Kota Probolinggo 22 Kab. Gresik 34 Kota Pasuruan 23 Kab. Bangkalan 35 Kota Mojokerto 24 Kab. Nganjuk 36 Kota Madiun 25 Kab. Madiun 37 Kota Surabaya 26 Kab. Magetan 38 Kota Batu Sumber: data diolah Dari tabel di atas terlihat bahwa semua kabupaten/ kota yang ada di Jawa Timur sudah melakukan otonomi daerah, dengan begitu kabupaten/ kota tersebut mempunyai kewenangan untuk mengelola keuangan daerahnya sendiri. Kebijakan tentang keuangan daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat ini diharapkan agar pemerintah daerah mempunyai kemampuan untuk membiayai pembangunan daerahnya sendiri sesuai dengan prinsip otonomi daerah. Dengan adanya otonomi daerah, pembiayaan daerah yang dulunya hanya berasal dari pemerintah pusat saja sekarang juga berasal dari daerahnya sendiri (Kurniawan, 2010). Hal ini menuntut agar pemerintah daerah mampu menggali potensi perekonomian daerah yang dapat dijadikan sumber pendapatan daerah. Salah satu pendapatan daerah yang paling utama bersumber dari PAD. Menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah, yang dimaksud dengan Pendapatan Asli Daerah Selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD merupakan salah satu modal utama dalam mendukung proses pembangunan di daerah, sehingga hal ini akan sangat berkenaan dengan kepentingan masyarakat. Mahmudi (2010: 18) mengemukakan bahwa semakin tinggi kemampuan daerah dalam menghasilkan PAD, maka semakin besar pula

15 142 diskresi daerah untuk menggunakan PAD tersebut sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, dan prioritas pembangunan daerah. Klasifikasi PAD berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 adalah pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Untuk mengoptimalkan PAD sumbersumber penerimaan daerah tersebut harus lebih ditingkatkan, harapannya agar dapat menjadi penyangga dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah. Pajak daerah merupakan kontribusi wajib kepada Daerah oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah (Marihot, 2005: 7). Retribusi daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan, dengan mendapatkan imbalan secara langsung dari pemerintah daerah kepada pendudukyang membayar retribusi tersebut (Mardiasmo, 2011: 15). Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (Halim 2007: 98). Sedangkan lain-lain PAD yang sah, menurut Halim (2007: 98) merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain pemda. Rekening ini disediakan untuk mengakuntansikan penerimaan daerah selain pajak daerah, retribusi daerah dan hasil penngelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Sedangkan menurut sistem ekonomi Islam pendapatan utama suatu Negara (daerah) berdasarkan sumbernya dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok, yaitu (1) ghanimah, (2) shadaqah dan (3) fay i. Kalau diklasifikasi menurut tujuan pengunaannya, pendapatan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu pendapatan tidak resmi dan pendapatan resmi (Gusfahmi, 2007: 83-84).

16 143 Peneliti memilih kabupaten Tulungagung sebagai objek penelitian dikarenakan sumber-sumber PAD kabupaten Tulungagung mampu memberikan tingkat efektifitas yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: No Tabel 2 Target dan Realisasi Penerimaan Sumber-sumber PAD Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran 2012 Penerimaan Target (Dalam Jutaan Rupiah) Realisasi (Dalam Jutaan Rupiah) Efektifitas (%) 1 Pajak Daerah % 2 Retribusi Daerah % 3 Hasil Pengelolaan % Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4 Lain-lain PAD yang Sah % Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah) Dari tabel tersebut tingkat efektifitas sumber-sumber PAD kabupaten Tulungagung terlihat cukup efektif, mulai dari pajak daerah dengan tingkat efektifitas 114%, retribusi daerah 108%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 116% dan lain-lain PAD yang sah 129%. Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Timur yang terbagi menjadi tiga dataran, yaitu dataran tinggi, sedang dan rendah. Hal ini menjadikan kabupaten Tulungagung memiliki potensi perekonomian cukup besar yang bersumber dari sektor wisata, pertanian, industri, hasil laut, dan lain-lain. Untuk menambah sumber penerimaan PAD potensi-potensi perekonomian yang ada di kabupaten Tulungagung seharusnya bisa lebih dimaksimalkan lagi. Tujuannya adalah untuk mendorong perekonomian kabupaten Tulungagung melalui pembangunan sarana prasarana. Dengan adanya pembangunan tersebut diharapkan perekonomian dapat berkembang dan tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Siregar (2009), Penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap PAD dari tahun 2003 sampai 2007 adalah efektif, menurut Anggraeni (2010) pajak daerah dan retribusi dearah

17 144 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PAD. Sedangkan menurut Juri (2012) kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah dalam kurun waktu tahun anggaran 2006 sampai tahun 2010 sangat fluktuatif. Jika dalam penelitian Siregar (2009), Anggraeni (2010), dan Juri (2012) hanya menggunakan sumber-sumber PAD dari pos pajak daerah dan retribusi daerah sebagai variabel independen. Dalam penelitian ini akan menggunakan semua sumber-sumber PAD yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah sebagai variabel independen. Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan mengingat pentingnya PAD sebagai sumber utama pendapatan daerah, maka penulis tertarik mengambil judul EFEKTIFITAS PENERIMAAN DAERAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN TULUNGAGUNG Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penerimaan daerah Kabupaten Tulungagung. 2. Untuk mengetahui kontribusi penerimaan daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tulungagung. 3. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan daerah secara parsial dan simultan terhadap Pendapatan Asli daerah (PAD) Kabupaten Tulungagung. KAJIAN PUSTAKA Pajak Pajak menurut UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

18 145 dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak Daerah Menurut UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang dimaksud dengan Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan demikian, pajak daerah merupakan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan peraturan daerah (Perda), yang wewenang pemungutannya dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Retribusi Daerah Retribusi mempunyai pengertian lain dibanding dengan pajak. Retribusi pada umumnya mempunyai hubungan langsung dengan kembalinya kontraprestasi, karena pembayaran tersebut ditunjukkan semata-mata untuk mendapatkan suatu prestasi dari pemerintah. Menurut UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang dimaksud dengan Retribusi daerah yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Dengan demikian retribusi daerah merupakan pungutan pemerintah daerah yeng dibebankan pada orang atau badan atas pelayanan yang diberikan pemerintah kepada orang atau badan tersebut. Semakin banyak jenis pelayanan publik dan meningkatnya mutu pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerah terhadap masyarakatnya, maka kecenderungan perolehan dana retribusi semakin besar.

19 146 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 diperoleh menurut objek pendapatan yang mencakup: 1. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/ BUMD 2. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/ BUMN 3. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat. Lain-lain PAD yang Sah Lain-lain PAD yang sah disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Lain-lain PAD yang sah menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 diperoleh menurut objek pendapatan yang mencakup: Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, Jasa giro Pendapatan bunga, Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah, Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/ pengadaan barang dan/ jasa oleh daerah, Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, Pendapatan denda pajak, Pendapatan denda retribusi, Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan, Pendapatan dari pengembalian, Fasilitas sosial dan fasilitas umum, Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut UU No. 33 Tahun 2004 mengenai Perimbangan keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yang dimaksud dengan Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

20 147 PAD merupakan suatu pendapatan yang menunjukkan suatu kemampuan daerah menghimpun sumber-sumber dana untuk membiayai kegiatan rutin maupun pembangunan. Jadi pengertian dari PAD dapat dikatakan sebagai pendapatan rutin dari usaha-usaha pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi-potensi sumber keuangan daerah untuk membiayai tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 6 ayat (1) UU No 33 Tahun 2004 menjelaskan bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri atas hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Efektifitas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 efektifitas merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditentukan, yaitu dengan cara membandingkan pengeluaran dengan hasil. Mardiasmo (2009: 4) mengemukakan bahwa efektifitas merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektifitas merupakan perbandingan antara outcome dengan output. Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dihasilkan mencapai minimal 100%. Semakin tinggi rasio efektifitas menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik. Kontribusi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kontribusi adalah sumbangan; sedangkan menurut Kamus Ekonomi kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau kerugian tertentu atau bersama. Apabila hasil perhitungan kontribusi sumber-sumber PAD menghasilkan angka atau prosentase melebihi 30%, maka sumber-sumber PAD dapat dikatakan berkontribusi sangat baik.

21 148 Kerangka Berpikir Gambar 1 Kerangka Berpikir Hipotesis Ho 1 : Diduga secara parsial sumber-sumber penerimaan daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan PAD kabupaten Tulungagung Ha 1 : Diduga secara parsial sumber-sumber penerimaan daerah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan PAD kabupaten Tulungagung Ho 2 : Diduga secara simultan sumber-sumber penerimaan daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan PAD kabupaten Tulungagung Ha 2 : Diduga secara simultan sumber-sumber penerimaan daerah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan PAD kabupaten Tulungagung

22 149 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis mengunakan statistik. Sedangkan pendekatan dalam penilitian ini adalah pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini populasi dijadikan sebagai sampel yaitu penerimaan daerah yang berupa pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah dan PAD Kabupaten Tulungagung tahun anggaran Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan pencatatan langsung berupa data time series (runtut waktu) selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mulai bulan Januari sampai desember meliputi data pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah dan PAD Kabupaten Tulungagung. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel bebas (Independen) yaitu Pajak Daerah (X 1), Retribusi Daerah (X 2), Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (X 3) dan Lain-lain PAD yang Sah (X 4) dan variabel terikat (Dependen) yaitu PAD (Y). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis efektifitas, analisis kontribusi dan analisis regresi linier berganda dengan uji normalitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolineritas, uji heteroskedstisitas dan uji autokorelasi. Kemudian untuk mengetahui hipotesis yang diajukan, maka digunakan uji statistic yang meliputi uji F (uji simultan) dan uji t (uji parsial).

23 150 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Efektifitas Penerimaan Daerah Kabupaten Tulungagung 1. Efektifitas pajak daerah Tabel 3 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Efektifitas (%) , ,40 121,16% , ,74 113,70% , ,80 114,50% Jumlah 349,36% Rata-rata 116,45% Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah) 2. Efektifitas retribusi daerah Tabel 4 Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Efektifitas (%) , ,50 123,85% , ,13 111,80% , ,58 108,72% Jumlah 344,37% Rata-rata 114,79% Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah) 3. Efektifitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Tabel 5 Target dan Realisasi Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Efektifitas (%) , ,40 137,94% ,009,803, ,03 100,00% , ,87 116,10% Jumlah 354,04% Rata-rata 118,01% Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah)

24 Efektifitas lain-lain PAD yang sah Tabel 6 Target dan Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Efektifitas (%) , ,60 138,50% , ,17 118,86% , ,11 129,16% Jumlah 386,52 % Rata-rata 128,84% Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah) Penerimaan daerah yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah Kabupaten Tulungagung tahun anggaran 2010 sampai 2012 menunjukkan tingkat efektifitas yang sangat baik. Hal ini terbukti dari tingkat efektifitas yang dicapai penerimaan daerah tersebut melebihi 100% setiap tahunnya. Perbandingan realisasi dengan target penerimaan pajak daerah rata-rata mencapai 116,45% setiap tahun, retribusi daerah tingkat efektifitasnya mencapai 114,79% setiap tahun, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tingkat efektifitasnya mencapai 118,01% setiap tahun dan lain-lain PAD yang sah tingkat efektifitasnya mencapai 128,84% setiap tahun. Halim (2007: 234) mengemukakan bahwa kemampuan daera h dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila tingkat efektifitas yang dihasilkan mencapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100%. Semakin tinggi tingkat efektifitas menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik, begitu juga sebaliknya. Efektifnya penerimaan daerah Kabupaten Tulungagung ini dikarenakan adanya upaya dari pemerintah daerah untuk selalu berkomitmen dalam mancapai target-target yang telah ditetapkan. Baik penerimaan daerah dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.

25 152 Kontribusi Penerimaan Daerah terhadap PAD Kabupaten Tulungagung 1. Kontribusi pajak daerah terhadap PAD Tabel 7 Kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran No Tahun Pajak Daerah (Rp) PAD (Rp) Kontribusi (%) , ,90 17,42% , ,07 17,69% , ,36 15,72% Jumlah 50,83% Rata-rata 16,94% Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah) 2. Kontribusi retribusi daerah terhadap PAD No Tabel 8 Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran Retribusi Daerah Tahun PAD (Rp) Kontribusi (%) (Rp) , ,90 13,78% , ,07 11,08% , ,36 9,60% Jumlah 34,46% Rata-rata 11,48% Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah) 3. Kontribusi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terhadap PAD Tabel 9 Kontribusi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan terhadap PAD Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran No Tahun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (Rp) PAD (Rp) Kontribusi (%) , ,90 1,21% , ,07 1,61% , ,36 1,32% Jumlah 4,14% Rata-rata 1,38% Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah)

26 Kontribusi lain-lain PAD yang sah terhadap PAD No Tahun Tabel 10 Kontribusi Lain-lain PAD yang Sah terhadap PAD Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran Lain-lain PAD PAD (Rp) Kontribusi (%) yang Sah (Rp) , ,90 67,59% , ,07 69,62% , ,36 73,36% Jumlah 210,47% Rata-rata 70,16% Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung (data diolah) Pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah semua mempunyai kontribusi dalam meningkatkan PAD. Namun, kontribusi yang diberikan sumber-sumber penerimaan daerah tersebut tentu berbeda. Perbandingan antara realisasi PAD dengan realisasi pajak daerah selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 yang rata-rata hanya sebesar 16,94% setiap tahun, retribusi daerah kontribusinya hanya sebesar 11,48% setiap tahun, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan kontribusinya hanya sebesar 1,38% setiap tahun dan lain-lain PAD yang sah rata-rata kontribusinya mencapai 70,16% setiap tahun. Selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 lain-lain PAD yang sah memberikan kontribusi terbesar dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung, kontribusi terbesar kedua diberikan oleh pajak daerah kemudian retribusi daerah memberikan kontribusi terbesar ketiga. Sedangkan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan memberikan kontribusi terendah dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung. Besarnya kontribusi lain-lain PAD yang sah dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung dikarenakan secara keseluruhan sumber-sumber penerimaan dari lain-lain PAD yang sah Kabupaten Tulungagung merupakan sumber pendapatan yang berhubungan dengan aset daerah. Sehingga menjadikan penerimaan lain-lain PAD yang sah mempu berkontribusi sangat

27 154 baik dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung. Hal ini sesuai dengan pendapat Mahmudi (2010: 27) yang mengemukakan bahwa pendapatan yang berasal dari dari hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro dan pendapatan bunga pada umumnya memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Sedangkan urangnya kontribusi yang diberikan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dalam meningkatkan PAD ini disebabkan karena kerjasama pemerintah Kabupaten Tulungagung dengan perusahaanperusahaan baik BUMD, BUMN dan BUMS masih sedikit. Pemerintah Kabupaten Tulungagung tercatat hanya melakukan kerjasama dengan 4 perusahaan. Mahmudi (2010: 26) mengemukakan bahw a kontribusi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan belum memberi hasil yang signifikan bagi peningkatan PAD. Pengaruh Penerimaan Daerah terhadap PAD Kabupaten Tulungagung Secara Simultan (uji F) Tabel 11 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Secara Simultan (Uji F) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total Sumber: Data diolah Melalui uji F ditemukan adanya pengaruh simultan yang signifikan dari semua variabel independen yang digunakan meliputi pajak daerah (X 1), retribusi daerah (X 2), hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (X 3) dan lainlain PAD yang sah (X 4) terhadap PAD (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung lebih besar dari F tabel dan nilai signifikan F sebesar 0,000 < 0,05 (5%). Artinya bahwa secara bersama -sama variabel independen yang terdiri dari pajak daerah (X 1), retribusi daerah (X 2),

28 155 hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (X 3) dan lain-lain PAD yang sah (X 4) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen PAD (Y). Adanya pengaruh secara simultan ini dikarenakan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah mempunyai peran penting dalam meningkatkan penerimaan PAD Kabupaten Tulungagung. Secara Parsial (uji t) Model Tabel 12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Secara Parsial (Uji t) Coefficients a Unstandardize d Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients Beta t Sig. 1 (Constant) LG10 (Pajak Daerah+1) LG10 (Retribusi Daerah+1) LG10 (Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan+1) LG10 (Lain-lain PAD yang Sah+1) Sumber: Data diolah Zeroorder Correlations Partial Part Uji parsial dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keempat variabel bebas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap PAD. Keempat variabel tersebut adalah pajak daerah (X 1), retribusi daerah (X 2), hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (X 3) dan lain-lain PAD yang sah (X 4). Hasil ini dapat dilihat dari nilai signifikansi t < 0,05 (5%) dan dilihat dari t hitung > t tabel = 2,037 maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

29 156 Adanya pengaruh sumber-sumber penerimaan daerah (pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lainlain PAD yang sah) terhadap PAD Kabupaten Tulungagung ini disebabkan karena sember-sumber penerimaan daerah tersebut mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung. KESIMPULAN Sumber-sumber penerimaan daerah yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah Kabupaten Tulungagung tahun anggaran 2010 sampai 2012 menunjukkan tingkat efektifitas yang sangat baik. Hal ini terbukti dari tingkat efektifitas yang dicapai sumber-sumber penerimaan daerah tersebut melebihi 100% setiap tahunnya. Kontribusi sumber-sumber penerimaan daerah Kabupaten Tulungagung memiliki proporsi yang berbeda. Selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 lainlain PAD yang sah memberikan kontribusi terbesar dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung, kontribusi terbesar kedua diberikan oleh pajak daerah kemudian retribusi daerah memberikan kontribusi terbesar ketiga. Sedangkan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan memberikan kontribusi terendah dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan hasil analisis regresi melalui uji t (uji parsial) menunjukkan bahwa variabel bebas yang meliputi Pajak Daerah (X 1), Retribusi Daerah (X 2), Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (X 3) dan Lain-lain PAD yang Sah (X 4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat PAD (Y) Kabupaten Tulungagung. Sedangkan berdasarkan hasil analisis regresi melalui uji F (uji simultan) menunjukkan bahwa sumber -sumber penerimaan daerah secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap PAD Kabupaten Tulungagung. Adanya pengaruh sumber-sumber penerimaan daerah (pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah) terhadap PAD Kabupaten Tulungagung ini disebabkan karena sember-sumber penerimaan daerah tersebut mampu

30 157 memberikan kontribusi dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung. Sumber-sumber penerimaan daerah tersebut mempunyai peran penting dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tulungagung. SARAN Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung sebaiknya berkomitmen dalam mencapai target-target yang telah direncanakan. Khususnya dalam meningkatkan penerimaan pajak daerah, retibusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah karena dengan peningkatan sumber-sumber penerimaan daerah tersebut akan berpengaruh pada peningkatan PAD Kabupaten Tulungagung. Untuk meningkatkan kontribusi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dalam meningkatkan PAD, pemerintah Kabupaten Tulungagung perlu melakukakan upaya peningkatan profesionalisme, efisiensi dan profitabilitas pada perusahaan daerah. Selain itu pemerintah Kabupaten Tulungagung perlu menjalin kerjasama lebih luas dengan perusahaanperusahaan swasta. Pemerintah Kabupaten Tulungagung juga perlu mengadakan sosialisasi mengenai potensi daerah yang ada di Kabupaten Tulungagung, sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui dan investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya. Contohnya sosialisasi mengenai potensi wisata, perkebunan, pertanian, perikanan, industri kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Tulungagung. Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini, salah satunya adalah tahun penelitian yang hanya terbatas sampai 3 tahun atau 36 bulan. Oleh sebab itu diperlukan penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas, karena hasil yang diperoleh bisa saja berbeda apabila dilakukan pada daerah lain di Indonesia. Untuk itu pada penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu lebih dari 3 tahun.

31 158 DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, Dina Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Empiris pada Propinsi Bengkulu). Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Gusfahmi, Pajak menurut Syariah. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Halim, Abdul, Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Juri, H. Mat, Analisis Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda. Jurnal Eksis. Vol. 8 No. 1: Kurniawan, Septian Dwi, Pengaruh Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Mahmudi, Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga. Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: CV Andi Offset., Perpajakan, Edisi Revisi Yogyakarta: CV Andi Offset. Marihot, P. Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota. Siregar, Amri, Pengaruh Tingkat Efektivitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumatra Utara. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah pusat memberikan kebijakan kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

DANA PERIMBANGAN. Lampiran 1. Data Dana Perimbangan

DANA PERIMBANGAN. Lampiran 1. Data Dana Perimbangan Lampiran. Data Dana Perimbangan DANA PERIMBANGAN (Dalam Ribuan) No Daerah 2009 200 20 202 203 Kab. Bangkalan 628,028 64,037 738,324 870,077,004,255 2 Kab. Banyuwangi 897,07 908,07 954,894,70,038,299,958

Lebih terperinci

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000) Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000) Kabupaten/Kota DAU 2010 PAD 2010 Belanja Daerah 2010 Kab Bangkalan 497.594.900

Lebih terperinci

Uji Normalitas. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 38

Uji Normalitas. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 38 Lampiran 1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual Normal Parameters a Mean.0000000 Most Extreme Differences Std. Deviation.70360797 Absolute.122 Positive.122 Negative

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini ialah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan jumlah Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :

Lebih terperinci

: Niken Kurniawati NPM :

: Niken Kurniawati NPM : PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Keberadaan Provinsi Jawa Timur merupakan proses sejarah panjang dari adanya wilayah dan pemerintahan yang memiliki struktur dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kabupaten/ kota di Jawa Barat tahun 2011-2014. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( ) 79 Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun (2012-2014) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Bulan Umur (tahun) Umur (tahun)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Winnie Adisty (28212243) FE. Akuntansi Pembimbing : 1. Prof. Suryadi H.S., SSi., MMSI 2. Diana Sari,

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

Minum (PDAM) Kabupaten Malang). Maka kami mohon kesediaan. Bapak/Ibu/Sdr(i) untuk menjadi Responden dalam penelitian ini.

Minum (PDAM) Kabupaten Malang). Maka kami mohon kesediaan. Bapak/Ibu/Sdr(i) untuk menjadi Responden dalam penelitian ini. Lampiran 1: Kuesioner JURUSAN MANAJEMEN KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Bapak/Ibu/Sdr(i) yang terhormat Dalam rangka penulisan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4

Lebih terperinci

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak 1 I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kewenangan daerah.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

RISKA UTAMA

RISKA UTAMA PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN KENDARAAN BERMOTOR DAN RETRIBUSI TRAYEK TERHADAP PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TANJUNGPINANG RISKA UTAMA 080420103250 JURUSAN

Lebih terperinci

CHAIRUNNISA NURSANI

CHAIRUNNISA NURSANI PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING MANAGEMENT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi pada Emiten Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

Keywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth

Keywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth This research uses a multiple regression analysis.the research partial result shows that PAD, DAU and DAK influence the economic growth of residence/cities in East Java. It means that they play an important

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM.. ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI Nama : Dhony

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA)

ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA) ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA) Nama : Siti Ayuningtyas Proborini NPM : 19210085 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sriyanto, SE., MM Latar Belakang 1. Persaingan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO HELDY ISMAIL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH (Studi pada PT. Citra Tama Adigraha Surabaya)

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH (Studi pada PT. Citra Tama Adigraha Surabaya) Lampiran I PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH (Studi pada PT. Citra Tama Adigraha Surabaya) Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara /i Konsumen Produk PT. Citra Tama Adigraha Di Tempat

Lebih terperinci

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM.

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM. PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN TIDAK SISTEMATIS TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DI BIDANG KONSTRUKSI PERIODE TAHUN 2013 2015 Nama : Shintia Indah Permatasari Npm : 16212988 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode statistik. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode statistik. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menguji hubungan signifikan dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Oleh : Isti Komaria Ulfa 14213562 Dosen Pembimbing : Edy Nursanta, S.E, M.M PENDAHULUAN P E

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK Nama : Rival Ardiansyah NPM : 18212368 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 91 BAB IV HASIL PENELITIAN A. GambarUmum Bank Mega Syariah Objek dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Mega Syariah. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Mega Syariah,

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Penelitian ini menggunakan 287 data pooled yang diperoleh secara purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp) LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA.AALI 2007 28,000 2008 2,322,65 5,503,624 5.96% 3.24%,443,635 5,435,000 6,986,53 8,448,847 9,800-65.00% 2009,805,596 6,632,423 4.67% 30.83%,495,758 35,83,250 9,80,622 26,650,628

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

DAFTAR SAMPEL PENELITIAN

DAFTAR SAMPEL PENELITIAN Lampiran i DAFTAR SAMPEL PENELITIAN No Kabupaten/Kota Kriteria Sampel Penelitian 1 2 Sampel 1 Kab. Banyuasin Sampel 1 2 Kab. Empat Lawang Sampel 2 3 Kab. Lahat Sampel 3 4 Kab. Muara Enim - 5 Kab. Musi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober nopember desember BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Karakteristik Data 1. Analisis Profit Expense Ratio (PER) Profit Expense Ratio

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN Sejarah singkat Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN Sejarah singkat Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1.1 Sejarah singkat Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung Seluruh pendapatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000) LAMPIRAN Lampiran i Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun 2005-2008 (dalam Rp 000) 2005 2006 2007 2008 Tabungan 3,505,782,603 3,580,721,966 4,266,928,564 5,191,304,160 Deposito 303,031,000 408,810,750

Lebih terperinci

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK Nama NPM : 25209810 Jurusan Pembimbing : Baiq Laxmi Riska Zone

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Laporan Tabulasi

Lampiran 1 : Laporan Tabulasi Lampiran 1 : Laporan Tabulasi Tahun Premi X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y 2006 Baru 4,959.55 28,931.09 533.63 330.97 39,737.88 38,919.50 3,185.99 2007 Baru 4,570.92 22,437.73 232.32 159.26 56,746.59 35,758.39 2,696.01

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA Nama : Siti Rokayah NPM : 27212086 Pembimbing : Dr. Renny Nur ayni, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANYUASIN Dwi Septa Aryani *) Nabilah

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANYUASIN Dwi Septa Aryani *) Nabilah FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANYUASIN Dwi Septa Aryani *) Nabilah ABSTRACT This research aims to examine factors affecting the regional state-income

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2015 1 Kab. Banjarnegara 10,56 13,03 10,99 2 Kab. Batang 10,26 12,26

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA SYIFA SEPRIANI 27212271 AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr.

Lebih terperinci

Nama : Dea Rizka Amelia Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE., MM

Nama : Dea Rizka Amelia Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE., MM ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2009-2015 Nama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Netty Joanna Vedora NPM : 25212292 Jurusan :

Lebih terperinci

Elisabeth Tilana Mutiara Putri Erly Suandy

Elisabeth Tilana Mutiara Putri Erly Suandy 1 PENGARUH JUMLAH SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG, NILAI JUAL OBJEK PAJAK, DAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI YOGYAKARTA Elisabeth Tilana Mutiara Putri Erly Suandy Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Sukuk Korporasi Pesatnya perkembangan industri keuangan syariah juga diikuti oleh pesatnya perkembangan instrumen keuangan dan pembiayaan syariah yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang laporan keuangan Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Saham Syariah Saham syariah di Indonesia sebagian besar merupakan saham yang diterbitkan oleh emiten yang bukan merupakan entitas syariah. Saham syariah tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA 1.1 Analisis Rasio Keuangan Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan PT. Indofood Tbk Periode 2006-2010 Tahun Triwulan ROE % EPS DER% Return Saham 2006 TW I 0,011748025

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 117.00 2.12.2176.37171 CR 117.22 5.77

Lebih terperinci

Daftar Kabupaten/Kota Sampel. Nama Kabupaten/Kota

Daftar Kabupaten/Kota Sampel. Nama Kabupaten/Kota Lampiran 1 Daftar Kabupaten/Kota Sampel No. Tahun Nama Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 Jumlah 1. Kabupaten Lima Puluh Kota Sampel 1 2. Kabupaten Agam Sampel 2 3. Kabupaten Kepulauan Mentawai Sampel 3 4.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN I. Data Diri Responden 1. Nama (Boleh dikosongi) : 2. Jenis kelamin Pria Wanita 3. Usia : 20-29 tahun 30 39 tahun 40 49 tahun > 50 tahun 4. Lama bekerja : < 3 tahun 4-6

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a. Profil Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung Lembaga Keuangan Syariah Amanah Syariah Islam merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk BAB IV PEMBAHASAN 4.1Analisis Data 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk peramalan memenuhi asumsi-asumsi dalam regresi berganda. Tahap pengujian

Lebih terperinci