SUARA KPU. KPU Songsong Pemilu Maret KIP Aceh Akan Selenggarakan Pemilukada Serentak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUARA KPU. KPU Songsong Pemilu Maret KIP Aceh Akan Selenggarakan Pemilukada Serentak"

Transkripsi

1 P E M I L KOMISI I H A N U M U M P E M I L KOMISI I H A N 2011 PEMILUKADA U M U M SUARA KPU Maret 2011 Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Edisi Maret 2011 KPU Songsong Pemilu 2014 KPU Serahkan SK CPNS 2010 KPU Susun Desain Materi Sosialisasi Pemilukada 2011 KIP Aceh Akan Selenggarakan Pemilukada Serentak

2 KOMISI Pengantar Redaksi Suara KPU edisi Maret 2011 ini merupakan kumpulan berita, tulisan dan foto yang berasal dari berbagai kegiatan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota selama bulan Februari dan Maret Tak heran beberapa berita terpaksa tidak dapat dimuat seperti pelaksanaan Pemilukada awal tahun Kami juga menyajikan tulisan yang secara spesifik menyoroti hal-hal tertentu. Seperti tulisan anggota KPU Dr. H. Abdul Azis, MA mengenai hasil kunjungannya ke Republik Fiji. Di samping itu, secara rutin Suara KPU juga hadir dengan segmen profil Anggota KPU yang bulan ini menampilkan anggota KPU Prof. Dr. Ir. Syamsulbahri MS. Banyaknya kegiatan KPU selama bulan Maret 2011 ini menjadikan Suara KPU amat sesak, dengan berita sehingga ada yang menyarankan agar Suara KPU tampil layaknya majalah umum sehingga lebih tebal. Tentu saja keinginan yang baik itu sampai saat ini belum bisa kami penuhi karena keterbatasan anggaran. Mungkin di tahun 2012 mendatang keinginan baik itu bisa dipenuhi. Namun dengan jumlah 12 halaman seperti sekarang, para pembaca diharapkan mampu untuk tetap berkomunikasi dari dan untuk KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, sehingga tercipta komunikasi lintas wacana yang penuh suasana kekeluargaan. Di samping itu redaksi Suara KPU tetap meningkatkan kualitas cetakan khususnya tampilan foto dengan desain yang menarik dengan tidak menafikan aspek informasi yang disajikan, sehingga ada keseimbangan foto dengan teks. Secara alami Suara KPU pelan tapi pasti akan memiliki peran strategis sebagai media komunikasi internal dan eksternal KPU dan itu semua tergantung respons dari pembaca. Repons yang baik akan menghasilkan ouput yang baik, sebaliknya respons yang negatif akan menimbulkan imunitas yang menjadikan Suara KPU jauh dari tujuan semula. Suara KPU sebagai salah satu corong informasi dan komunikasi KPU akan bisa bergerak leluasa apabila para pembaca menyukai tampilan dan isinya. Lebih-lebih Suara KPU bisa menjadi kebutuhan pokok yang selalu hadir di samping pembaca. (FS) P E M I L I H A N U M U M SUARA KPU Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, M.A Sri Nuryanti, S.IP, MA Dra. Endang Sulastri, M.Si I Gusti Putu Artha, SP, M.Si Dr. H. Abdul Aziz, MA Prof. Dr. Ir. Syamsulbahri, MS Saut Hamonangan Sirait, M.Th Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si Asrudi Trijono, SH Pemimpin Redaksi Drs. Syafriadi S. Yatim Editor Senior Drs. Yosmardin, M.Si, Nur Safa at, SE, MM, Drs. Faisal Siagian M.Si Editor Sahruni H.R, SS, M.Si, Eddy Purwanto, SH, Dra. Titik PW MP, Andy Firmanda, Dra. Hendrika Ferdinandus, Kadar Setyawan, Andy Prasetyo Reporter Didi, Satrio, Rita, Dewi, Khaerul Anam, Ika Prasetya, Catursari, Andre Riandi, Reni Rinjani, Fotografer Dodi H, Sapto Designer Grafis Arif Priyo Distribusi/Sirkulasi Dewi Mustikawati, Teddy Irawan Alamat Redaksi Biro Teknis dan Hupmas Komisi Pemilihan Umum Jl. Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat Tlp: (021) Website: mediacenter.kpu.go.id 2

3 4 Fokus Utama KPU Songsong Pemilu 2014 Daftar Isi 5 Fokus KPU Serahkan SK CPNS News Guru Di Kota Semarang Ingin Masukkan Pendidikan Demokrasi Dalam Kurikulum Sekolah Pengantar Redaksi Daftar Isi News Profil Berita Dalam Gambar News Membagi Pengalaman Pemilu Indonesia dengan Republik Fiji 3

4 Fokus Utama Untuk meningkatkan jalinan kerjasama dengan media massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Organisasi Masyarakat, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (28/2/2011) mengadakan acara Sarasehan dengan media massa, LSM, dan Ormas, di Hotel Millenium, Jakarta. Acara yang bertema Menyongsong Pemilu 2014 ini juga dimaksudkan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja KPU sebagai penyelenggara Pemilu dan Pemilukada (Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah). Hadir dalam acara tersebut, Ketua KPU Prof. H. A. Hafiz Anshary, AZ, MA; Anggota KPU Endang Sulastri, Saut H. Sirait, dan Sri Nuryanti; Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU Suripto Bambang Setyadi; Wakil Sekjen KPU Asrudi Trijono; serta para pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU. Nara sumber yang diundang adalah, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ganjar Pranowo; Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM, Aidir Amin Daud; serta peneliti dari LIPI, Prof. Syamsuddin Haris. Didik Suprianto bertindak sebagai moderator. Ketua KPU dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan sarasehan dengan media massa, LSM dan Ormas, selain untuk menjalin kerjasama, juga merupakan bahan evaluasi bagi KPU untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2014 nanti, terlebih saat ini telah keluar Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik (Parpol). UU Parpol ini menarik perhatian, karena nomornya saja belum keluar, sudah di-judicial review. Namun sampai hari ini belum satu pun parpol Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ganjar Pranowo, Peneliti Utama LIPI Syamsudin Haris, DIrjen AHU Kementerian Hukum dan HAM Aidir Daud dan moderator Didik SUpriyanto berbicara dalam Sarasehan KPU menyongsong Pemilu 2014 dengan media massa, LSM dan Ormas di Hotel Millenium Jakarta. (foto: Hupmas) KPU Songsong Pemilu 2014 yang mendaftarkan diri. Alangkah indahnya kalau UU (Nomor 2 tahun 2011) tidak berubah ditengah jalan, sehingga Pemilu mendatang persiapannya dapat lebih baik lagi, kata Hafiz Anshary. Ganjar Pranowo dalam pemaparannya, Arah Pembangunan Sistem Politik Indonesia menyatakan, untuk membantu KPU menyelenggarakan Pemilu 2014, DPR jangan terlalu lama ketika membuat UU, sehingga untuk membahas hal yang sama, tidak banyak menghabiskan energi. Adanya statement Mahkamah Agung atau Komnas HAM, memperlihatkan bahwa kita harus memperketat Undang-Undangnya. Apakah KPU masih harus memutakhirkan DPT, atau menerima matang saja. Kalau banyak perdebatan untuk hal yang sama, itu hanya menghabiskan energi saja. Penyelenggaraan Pemilu akan terseok-seok lagi, ujarnya. Sementara, Aidir Amin Daud yang membawakan materi Proses Verifikasi Politik mengatakan, verifikasi harus dilakukan terkait pendirian Parpol. Dalam UU baru ini yang paling prinsip menurut saya adalah masalah partai yang harus ikut verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM. Kita siap menerima pendaftaran Parpol. Soal pendiri, penyebarannya harus di semua provinsi, 75% di kabupaten/kota, dan 50% di Kecamatan. Waktu untuk verifikasi tidak bisa hanya 3 bulan, itu tidak mungkin, jangka waktunya harus lebih lama supaya bisa lebih baik, ujarnya. Prof. Syamsudin Haris dari LIPI menegaskan, tidak ada yang signifikan dari UU Parpol. Misalnya, penyebaran Parpol harus berbadan hukum, sedangkan kebebasan berserikat dijamin oleh konstitusi. Kita seharusnya memudahkan Parpol, jangan dibuat berbelit-belit. Ia juga menambahkan, ada logika berfikir yang terbalik. Seharusnya kita bahas dulu UU Tentang Penyelenggara Pemilu, baru UU Parpol, jangan selalu terbalik-balik. Bagaimana parpol bisa menjalankan fungsinya. Ini penting untuk dipikirkan ke depannya, supaya UU Parpol ditiadakan saja tegas Syamsudin. (ldy/dd) 4 Suara KPU Edisi Maret 2011

5 Fokus Utama KPU Serahkan SK CPNS 2010 Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (8/3/2011) menggelar Rapat Kerja (Raker) Bidang Kepegawaian Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU dan Sekretariat KPU Provinsi. Acara berlangsung di Hotel Harris Riverview, Kuta, Bali. Jumlah peserta mencapai lebih dari delapan puluh orang, termasuk Ketua KPU Prof. H.A. Hafiz Anshary, AZ, MA; Anggota KPU Divisi SDM, Abdul Aziz; Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU Suripto Bambang Setyadi; Wakil Sekjen KPU Asrudi Trijono; para Kepala Biro, Pejabat Struktural Eselon III dan Eselon IV di lingkungan Setjen KPU; Sekretaris KPU Provinsi dan Kasubbag SDM dari seluruh KPU Provinsi se-indonesia; para staf di Biro SDM dan perwakilan staf dari Biro-Biro dan Inspektorat; serta para pejabat dan staf dari Sekretariat KPU Provinsi Bali yg juga turut membantu jalannya acara. Rakor diisi dengan pemaparan materi dari Nurman Jafar, Asisten Deputi Pemantauan dan Evaluasi Program Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refrmasi Birokrasi: (Kebijakan Reformasi Birokrasi dikaitkan dengan Remunerasi); Gima Sugiama (Ketua Program Sarjana Sains Terapan Manajemen Aset Politeknik Negeri Bandung); serta Houtman Zainal Arifin (pakar Leadership & Motivator). Secara substantif, Raker SDM diarahkan untuk membahas rencana pelaksanaan program kerja KPU di bidang SDM pada Tahun Melalui pemaparan dari para narasumber, diharapkan dapat membekali para peserta untuk melaksanakan tugas selama satu tahun ke depan, maupun dalam mengidentifikasi alternatif solusi terhadap berbagai permasalahan SDM, ujar Ketua KPU dalam sambutannya. Raker SDM, menurutnya, telah mampu mengawal dan mendorong secara signifikan peningkatan kinerja di bidang SDM, yang meliputi pelaksanaan 4 (empat) fungsi utama, yaitu perencanaan dan pengadaan SDM, mutasi dan disiplin, pendidikan dan pelatihan serta tata laksana SDM. Dukungan fungsi SDM sangat diperlukan, baik dalam persiapan penyelenggaraan Pemilu tahun 2014 maupun mengantisipasi berbagai dinamika perubahan lingkungan strategis. Upaya reformasi birokrasi di jajaran KPU diarahkan untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan Pemilu yang baik. Pada pelaksanaannya difokuskan pada 3 (tiga) aspek yang meliputi kelembagaan, ketatalaksanaan dan SDM. Sebagai road map atau peta jalannya, saya minta saudara-saudara menyusun analisis jabatan; menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP); meningkatkan kualitas SDM melalui pelaksanaan program diklat; meningkatkan status laporan keuangan KPU, dan mengajukan usulan besaran remunerasi, pinta Hafiz Anshary kepada peserta Raker. Dalam Raker tersebut, dilakukan penyerahan Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) KPU Tahun Ajaran 2010, dan SK PNS KPU Tahun Ajaran SK CPNS dan SK PNS diserahkan kepada Sekretaris KPU Provinsi se-indonesia, untuk selanjutnya diserahkan kepada Sekretaris KPU Kabupaten/ Kota. SK kemudian diserahkan kepada para CPNS dan PNS yang berhak menerimanya. (dd/ren) Raker SDM Di Bali. Dalam Kesempatan Tersebut, Sekjen KPU menyerahkan SK CPNS dan PNS KPU TA 2010, tanggal 8 maret (foto: ren/sdm) Suara KPU Edisi Maret

6 News KPU Susun Desain Materi Sosialisasi Pemilukada 2011 Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk kedua kalinya menggelar acara penyusunan desain materi sosialisasi setelah sebelumnya diselenggarakan acara penyusunan materi sosialisasi Pemilukada Ketua KPU A. Hafiz Anshary yang membuka acara (didampingi anggota KPU yang membidangi divisi sosialisasi, Endang Sulastri) menyambut baik acara tersebut, karena dapat menutupi kesenjangan bahan sosialisasi antara KPU dan KPU di Daerah. Saya menyambut baik langkah Biro Teknis dan Hupmas untuk menutup kesenjangan penyusunan bahan materi sosialisasi, dimungkinkan timbulnya kreativitas dalam pembuatan desain bagi KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, sehingga KPUD tidak mengalami hambatan dalam men-cetak dan mendistribusikan bahan ini khususnya bagi KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilukada tahun 2011 ini. Acara berlangsung dua hari (1-2 KPU-Lembaga Donor Internasional: Sinkronisasi Program/Kegiatan 2011 Komisi Pemilihan Umum (KPU), bekerja sama dengan Lembaga Donor Internasional, Selasa (15/3/2011), menggelar Rapat Sinkronisasi Program/Kegiatan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) tahun 2011 di Hotel Aston Paramount Serpong, Tangerang, Banten. Rapat diikuti oleh 35 orang peserta yang berasal dari KPU dan Lembaga Donor Internasional, yakni AEC (Australian Electoral Commission), UNDP-EMDP, IFES (International Foundation for Electoral Systems), dan Kemitraan (Partnership for Governance Reform). Ketua KPU, Prof. H.A. Hafiz Anshary, AZ, MA; Anggota KPU Abdul Maret 2011) di Hotel Millenium Sirih, Jakarta Pusat. Sementara itu anggota KPU Endang Sulastri memuji kesungguhan Biro Teknis dan Hupmas dalam menyusun materi desain sosialisasi ini karena dapat mempercepat informasi komunikasi bagi KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilukada Endang Sulastri mengharapkan KPU dapat membantu KPUD dalam penyediaan bahan materi sosialisasi Pemilukada informasi yang selama ini dianggap kurang. Saya berharap bahan materi yang dihasilkan mampu menjadi sarana untuk mengisi celah-celah kekurangan yang ada di KPU Kabupaten/Kota, demikian Endang Sulastri. Acara ditutup oleh Wakaro Teknis dan Hupmas, Drs. Syafriadi S. Yatim. Menurut rencana, materi sosialisasi ini akan dicetak dan disistribusikan oleh Biro Teknis dan Hupmas ke KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilukada Seluruh desain materi sosialisasi Anggota KPU Endang Sulastri Berbincang Dengan Yosmardin (Kabag Publikasi Dan Sosialisasi Informasi Pemilu) Dalam Acara Penyusunan Desain Materi Sosialisasi Pemilukada. (foto: US/hupmas) ini nantinya dapat diakses (diunduh) di website KPU ( sesuai kebutuhan KPUD setempat. Dengan demikian KPUD dapat lebih efektif dan efisien dalam memperoleh materi sosialisasi Pemilukada tanpa harus datang ke kantor KPU pusat. (FS) Aziz; Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU Suripto Bambang Setyadi, serta para pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU hadir dalam acara yang berlangsung selama 3 (tiga) hari. Abdul Aziz membawakan materi Proyeksi Kebutuhan Diklat, Kerjasama dengan Lembaga Donor Internasional. Dari Lembaga Donor Internasional, hadir Country Director AEC, Christopher Morris; Country Director IFES, Peter Erben; serta perwakilan dari UNDP-EMDP dan Partnership for Governance Reform. Rapat sinkronisasi bertujuan untuk mengevaluasi kerja sama antara KPU dengan Lembaga Donor Internasional di bidang penyelenggaraan Diklat; memaparkan proyeksi kebutuhan Diklat KPU Tahun 2011, terutama pos-pos yang tidak ditanggung dalam Anggaran Pendapan dan Belanja Negara (APBN); serta mendengarkan tanggapan dari para lembaga donor mengenai proyeksi kebutuhan diklat tersebut. Pemaparan proyeksi kebutuhan Diklat KPU Tahun 2011 mendapat tanggapan yang sangat positif dari lembaga donor, terutama AEC dan IFES. Kedua lembaga itu langsung menyatakan komitmennya terhadap beberapa poin yang merupakan kebutuhan Diklat KPU tahun (dd/ren) 6 Suara KPU Edisi Maret 2011

7 News Guru Di Kota Semarang Ingin Masukkan Pendidikan Demokrasi Dalam Kurikulum Sekolah Anggota KPU Endang Sulastri (tengah) Berfoto Bersama Guru-Guru Dari Kota Semarang dalam kunjungan ke KPU tanggal 1 Maret (foto: sapto/hupmas) Suara KPU Edisi Maret 2011 Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (1/3/2011) menerima kunjungan guruguru dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Rombongan berjumlah 15 orang dan didampingi oleh Komisioner KPU Kota Semarang, Muhammad Hakim Junaedi. Anggota KPU Endang Sulastri, didampingi Nur Syafaat (Kepala Bagian Partisipasi Masyarakat Biro Teknis Hupmas), menerima mereka di Ruang Sidang KPU, Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta. Tujuan kedatangan para guru itu adalah untuk meminta masukan dan saran dari KPU atas rencana KPU Kota Semarang yang akan membuat sisipan mata pelajaran demokrasi dalam pendidikan kewarganegaraan di sekolah. Targetnya, dapat terelalisasi pada tahun ajaran , dan melibatkan guru-guru SMU. Rencananya, kita juga akan melakukan kegiatan TOT (Training Of Trainer) di sekolah, bersama guru dan siswa SMU. Ini untuk mempraktekkan Pemilu dalam skala kecil, misalnya pemilihan Ketua OSIS yang diselenggarakan secara langsung seperti halnya Pemilu atau Pemilukada (Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah), terang Hakim Junaedi. Para guru yang merupakan pengajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dari SMU Ibu Kartini, SMU 12, SMU 5, SMU 4, dan SMU 1 Kota Semarang tersebut berencana menulis konsep pendidikan pemilih untuk pemula. Apabila sinkronisasi mata pelajaran ini sudah disetujui oleh Dinas Pendidikan, maka akan dimasukkan dalam pelajaran di kelas. Selain itu, juga ada konsep mengenai penegakkan Hak Azasi Manusia (HAM), pemberantasan korupsi, peran Mahkamah Konstitusi (MK), serta Pemilu. Pemilu mencakup pengertian, fungsi, dan sejarah Pemilu dari 1955 hingga Pemilu 2009, serta Pemilukada. Konsep-konsep itu diharapkan memperoleh respon positif dari sekolah-sekolah, dan bisa masuk dalam Satuan Acara Pembelajaran (SAP), yang diturun-kan dalam silabus, sebagai bahan ajar di tingkat SMU. Harapan kami, mata pelajaran pendidikan demokrasi ini bisa diterapkan secara nasional, sehingga Pemilu menjadi lebih baik lagi di masa mendatang, ujar Mardiono, guru SMU 5 Kota Semarang. Anggota KPU Endang Sulastri, menegaskan, proses pendidikan pemilih dapat dilakukan sepanjang tahun, karena tugas tersebut merupakan tugas KPU, meski hal itu tidak tersurat dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu. KPU juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Nasional agar pendidikan pemilih dapat dijadikan sebagai kurikulum sekolah. Metode pembelajaran itu jangan ha-nya di kelas saja, karena cen-derung membosankan. KPU sekarang memiliki metode BRIDGE (Building Resources In Democratic, Government and Election), tukas Endang. Metode BRIDGE adalah metode yang dilakukan melalui pengembangan kemampuan (capacity building). Metode ini diperkenalkan oleh Australia. Di dalam BRIDGE ada simulasi, permainan, dan diskusi kelompok. Dengan metode BRIDGE, penyampaian materi akan lebih efektif, imbuhnya. (ar/dd/) 7

8 News MEMBAGI PENGALAMAN PEMILU INDONESIA DENGAN REPUBLIK FIJI Oleh: Dr Abdul Aziz Anggota KPU Ini adalah sebuah pengalaman yang menarik bagi saya ketika mengunjungi Republik Fiji. Sebuah kunjungan singkat ke Republik Fiji negara merdeka di Pasifik Selatan. Sebelumnya utusan Negara Fiji sudah berkunjung ke KPU Pusat. Kunjungan Ratu Lavulevu Soro, delegasi Acting Supervisor Elections Republik Kepulauan Fiji (Republic of the Fiji Islands) tanggal 15 Oktober Kedatangannya ke Gedung KPU Jl. Imam Bonjol 29 Jakarta itu dalam rangka menimba ilmu mengenai organisasi penyelenggara Pemilu dan penga-laman KPU dalam penyelenggaraan Pemilu di Indonesia. Anggota KPU Sri Nuryanti, S.IP, MA, Jumat (15/10/2010) menerima kunjungan tersebut. Untuk membalas kunjungan Ratu Lavulevu Soro, maka saya diundang untuk berkunjung ke sana. Republik Kepulauan Fiji adalah sebuah negara kepulauan di selatan Samudra Pasifik, di sebelah timur Vanuatu, sebelah barat Tonga, dan sebelah selatan dari Tuvalu. Fiji memiliki 322 pulau, 106 di antaranya berpenghuni. Selain itu ada pula 522 pulau kecil. Kedua pulau terbesar adalah Viti Levu dan Vanua Levu yang penghuninya meliputi 82% dari keseluruhan penduduk negara ini. Nama Fiji adalah sebuah kata kuno dalam bahasa Tonga untuk kepulauan itu, yang pada gilirannya berasal dari nama dalam bahasa Fiji, Viti. Ibu kota Fiji, Suva, terletak di pulau ini. Di Fiji banyak imigran yang berasal dari India dan Pakistan. Sebuah konstitusi 1990 menjamin etnik Fiji kekuasaan atas Fiji, namun hal ini menyebabkan emigrasi besarbesaran masyarakat keturunan India; kehilangan ini menyebabkan kesulitan ekonomi, namun menjamin bahwa bangsa Melanesia akan menjadi mayoritas. Amandemen yang diberlakukan pada 1997 menjadikan konstitusi lebih setara. Pemilu yang bebas dan damai pada 1999 menghasilkan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Indo-Fiji. Setahun kemudian, ia digulingkan dalam sebuah kudeta yang dipimpin oleh George Speight, seorang nasionalis Fiji garis keras. Demokrasi dipulihkan menjelang akhir 2000, dan Laisenia Qarase, yang telah memimpin pemerintahan sementara saat itu, terpilih sebagai Perdana Menteri. Pemerintahan demokratis mengalami interupsi oleh kudeta militer pada tahun 2007, yang disebabkan keprihatinan bahwa pemerintah pada waktu ini akan didominasi oleh komunitas Indo-Fiji (India). Akibat dari kudeta, kedudukan Perdana Menteri yang menjalankan pemerintahan (eksekutif) menjadi terancam yang sekarang dipegang ioleh seroang etnik Fiji. Untuk itu dalam waktu yang tidak terlalu lama mereka akan melaksanakan Pemilu (Tahun 2014) yang bebas dan damai untuk menghasilkan pemerintahan yang di-pimpin oleh seorang pemimpin yang legitimate. Akibat Kudeta oleh militer terhadap Perdana Menteri, keanggotaan Fiji di Persemakmuran dikenai sanksi karena kegiatan-kegiatan yang anti-demokratis sehubungan dengan kudeta Ketika saya mendarat di ibukota Republik Fiji Suva saya dijemput oleh Kantor Perdana Menteri, karena yang mengundang resmi saya dalah Kantor Perdana Menteri. Sehari setelah mendarat di Fiji tanggal 2 Maret 2011 saya mendapat kehormatan untuk memberi ceramah mengenai Pemilu di Indonesia difasilitasi oleh Kedubes Indonesia di Fiji - di kalangan civitas akademika Fakultas Seni dan Hukum ( Universitas Pasifik Selatan) dengan topic one Citizen, One Vote General Elections: The Indonesia Experience. Dikalangan civitas akademika Universitas Pasifik Selatan, saya menjelaskan tentang sistem Anggota KPU Dr. H. Abdul Aziz, MA memberikan cinderamata kepada perwakilan dari Republik Fiji dalam kunjungan ke Republik Fiji 2 maret (foto: Koran Fiji Sun) Pemilu Indonesia. Selanjutnya tanggal 3 Maret 2011 saya diundang langsung ke kantor Perdana Menteri Fiji Commodore Voreqe Bainimarama dan Ketua KPU Fiji Soro Toutou dan pejabat militer. Saya berceramah (tentu saja dalam Bahasa Inggris) di hadapan Perdana Menteri serta menteri-menteri terkait. Saya menjelaskan pengalaman KPU dalam menyelenggarakan Pemilu 2004 dan 2009 dan bagaimana hal ini bisa dipraktekkan di Fiji. Kebetulan Republik Fiji segera akan melaksanakan Pemilu, sehingga mereka meminta saya bagaimana strategic planning bagi pembuatan roadmap bagi demokrasi dan pembangunan berkelanjutan. Indonesia adalah Negara demokrasi ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan India. Menurut saya pengalaman Indonesia dengan prinsip one citizen, one vote, sudah benar dalam menerapkan sistem Pemilu proporsional terbuka dalam Pemilu 2004, 2009 dan 2014 mendatang. Saya menganggap pengalaman Indonesia bisa berhasil jika diterapkan di Republik Fiji, karena baik tekstur geografis hampir 8 Suara KPU Edisi Maret 2011

9 News sama dengan Indonesia yang menjadi Negara Kepulauan. Dalam wawancara dengan The Fiji Times, Menteri Penerangan Republik Fiji menilai apa yang saya jelaskan sangat akademis dan professional. Sebagai fasilitator internasional dinegara Fiji, para pemimpin Fiji nampaknya haus akan prinsip-prinsip pelaksanaan demokratis dalam Pemilu. Perdana menteri berjanji bahwa Fiji akan membuat pusat pelatihan di Pasifik Selatan. Fiji akan membuat kedutaan besar di Jakarta, dan mereka ingin bertemu dengan KPU, sehingga kita harus sudah siap dengan tenaga fasilitator yang lebih baik, setara untuk internasional. Kemungkinan fasilitator Indonesia diundang secara internasional sangat besar, sehingga keutuhan penyelenggaraan Pemilu yang baik sangat diperlukan, dan Indonesia akan menjadi salah satu referensi demokrasi bagi Fiji karena pengalamannya dalam melaksanakan tiga kali Pemilu yang sangat demokratisi 1999, 2004 dan Ini semua akan menjadi penghargaan bagi kita karena pengalaman kita di Indonesia sudah di pelajari oleh berbagai negara untuk sharing dengan masyarakat Internasional. Saya berharap bapak /ibu sungguhsungguh menyimak pengalaman kita dalam melaksanakan Pemilu karena ini menjadi kebutuhan global bagi sebuah pemerintahan demokratis yang dapat diterima oleh semua negara di dunia. Meskipun ada kelemahan, itu bisa diperbaiki, perbaikan sambil berjalan, dan semua orang diharapkan menjadi lebih baik. Dengan semangat yang besar mari membangun KPU yang baru, KPU yang dipercaya masyarakat, di Indonesia dan di dunia internasional. (Teks ini adalah hasil kutipan dari surat kabar The Fiji Times dan Fiji Sun serta transcript dari ceramah Dr. Abduk Aziz ketika membuka acara Pelatihan Fasilitator Untuk Pemilu dan Pemukada Cisarua 8 Maret 2011) Evaluasi Pemilu: KPU Bali Lakukan Survey Perilaku Pemilih Dalam upaya meningkatkan pelaksanan proses demokrasi di Bali, KPU Provinsi Bali melakukan evaluasi mengenai penyelenggaraan Pemilu di Bali. Evaluasi dilakukan dengan wawancara langsung kepada rakyat selaku pemilih. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan survey tentang Perilaku Pemilih pada Pemilu Tahun 2009 dan Pemilukada (Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) Tahun Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada Pemilih dengan metode Exit Poll, yaitu memberikan kuesioner kepada pemilih saat keluar dari TPS (Tempat Pemungutan Suara). Survey dilakukan dengan menyebarkan 478 kuesioner pada Pemilukada di Kabupaten Jembrana, 27 Desember 2010 lalu. Langkah ini untuk melengkapi quesioner yang sudah disebarkan sebelumnya di 5 (lima) Kabupaten/ Kota di Bali, yakni Denpasar, Badung, Tabanan, Bangli & Karangasem pada saat Pemilukada serentak di Bali tanggal 4 Mei Total kuisioner yang disebarkan sebanyak kuesioner, dengan rincian, 6 (enam) di Kabupaten/Kota, 12 di Kecamatan dan 122 di Desa/Kelurahan, yang meliputi daerah pedesaan dan perkotaan secara proporsional berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur (pemula, dewasa & lansia), tingkat pendidikan dan pekerjaan. Pelaksanaan survey melibatkan seluruh anggota KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota se- Bali, termasuk pejabat sekretariat serta anggota PPK & PPS setempat. Kita mencoba melakukan tradisi baru. Dengan melaksanakan survey ini, KPU Bali berharap dapat mengetahui perilaku, keinginan dan pendapat pemilih tentang Pemilu yang telah dilaksanakan. Ini juga untuk menjawab penilaian sepihak dari beberapa pengamat tentang pelaksanaan Pemilu yang mendiskreditkan KPU, demikian dikatakan Ketua KPU Bali, Lanang Perbawa didampingi Anggota KPU Bali, Udi Prayudi, yang juga Ketua Tim Survey. Beberapa pertanyaan yang terdapat dalam survey, antara lain, alasan menggunakan hak pilih, dari mana mendapatkan informasi mengenai pemilu, bagaimana pelaksanaan pemilu, bagaimana cara memilih yang cocok bagi mereka (mencoblos/mencontreng), serta bagaimana pemilu dilaksanakan. Tetapi karena kendala anggaran, survey tidak dilakukan kepada pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Ketua KPU, Prof. Dr. H.A. Hafiz Anshary AZ, MA, sangat mengapresiasi dan menyambut positif pelaksanaan survey tersebut. Hal itu dikatakannya ketika memberikan pengarahan kepada seluruh anggota KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota se-bali di Media Center KPU Kabupaten Jembrana. Dukungan tersebut semakin memantapkan misi KPU Bali untuk melakukan upaya lainnya demi memperkuat demokrasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Bali, ujarnya saat melakukan monitoring pelaksanaan Pemilukada di Jembrana. (wik-bali) Suara KPU Edisi Maret

10 News KPU Selenggarakan Pelatihan Fasilitator Peningkatan Partisipasi Masyarakat Pelatihan Fasilitator Peningkatan Partisipasi Masyarakat di Cianjur, Jabar. Pesertanya Berasal Dari KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota 7-9 maret (foto: hupmas) Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk kedua kalinya menggelar acara Pelatihan Fasilitator Peningkatan Partisipasi Masyarakat pada Pemilu dan Pemilukada (Pemilu Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah). Sebelumnya, pelatihan serupa diselenggarakan tahun 2010 lalu dengan peserta dari Sekretariat Jenderal KPU. Anggota KPU Abdul Aziz dan Endang Sulastri hadir dalam acara yang diadakan di Hotel Bukit Indah, Cianjur, Jawa Barat, tanggal 7-9 Maret Pelatihan Fasilitator kedua ini pesertanya berasal dari 3 (tiga) KPU Provinsi dan tiga puluh satu KPU Kabupaten/Kota, terutama KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang akan menyelenggarakan Pemilukada. Anggota KPU Abdul Aziz, mewakili Ketua KPU, dalam sambutannya mengatakan, pelatihan fasilitator merupakan rangkaian persiapan mengahadapi Pemilu 2014 mendatang. Agar tahun 2014 nanti kita siap menyelenggarakan pemilu, pada tahun ini lah kesempatan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan sumber daya manusia, tegasnya. Pelatihan ini adalah rangkaian yang memang sudah disiapkan oleh KPU, baik Anggota maupun Sekretariat KPU. Ada beberapa pelatihan, termasuk pelatihan fasilitator. Di setiap provinsi nanti akan ada dua pelatihan, begitu juga di kabupaten/kota, tambahnya. Sementara itu, Endang Sulastri mendorong agar KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota melaksanakan kegiatan serupa di daerah. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan pelatihan fasilitator seperti ini, terutama untuk mengisi celah waktu sebelum Pemilu nasional berlangsung, sehingga kegiatan KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota dapat berjalan simultan dan kontinyu sepanjang tahun, dan tidak hanya event lima tahunan sekali, tandasnya. Dengan pelatihan ini, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dapat membuat metode kerja yang inovatif. Kegiatan ini bisa dilaksanakan di daerah. Bagi KPU yang akan melaksanakan Pemilukada, mudah-mudahan metode yang diterapkan dapat meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan Pemilukada, kata Endang Sulastri. Dalam pelatihan fasilitator, diterapkan metode BRIDGE (Building Resources in Democracy, Governance and Elections), dimana para peserta harus dapat berpartisipasi aktif. Acara yang digagas oleh Biro Teknis dan Hupmas seluruhnya padat de-ngan metode partisipatif, di mana peserta ikut serta dalam perdebatan dengan narasumber dan sesama peserta. Di samping itu diterapkan juga metode debat antar peserta yang dibagi dalam 2 (dua) kelompok. Yang paling menarik, sebelum penutupan acara, panitia menggunakan kesempatan untuk unjuk peran dalam bentuk parodi Pemilukada yang disambut peserta dengan sangat antusias. Acara ditutup oleh anggota KPU Endang Sulastri. (dd/cn/fs) 10 Suara KPU Edisi Maret 2011

11 Seputar Pemilukada Dalam rangka menyongsong Pemilukada Tahun 2011 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh melakukan rapat koordinasi dengan 23 KIP Kabupaten/Kota se-provinsi Aceh. Acara digelar di gedung serba guna kantor Gubernur Banda Aceh, maret Dalam rapat tersebut, hadir Anggota KPU Drs. Endang Sulastri, M.Si.; I Gusti Putu Artha, SP, M.Si; Ketua, Wakil Ketua dan Anggota KIP Aceh; serta Ketua dan Anggota KIP seluruh Kabupaten/Kota se-aceh. Endang Sulastri adalah Koordiantor Wilayah (Korwil) untuk Provinsi Aceh. Provinsi Aceh akan melaksanakan Pemilukada (Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) serentak di 17 kabupaten/kota bersamaan dengan Pemilukada gubernur dan wakil gubernur. Total 18 Pemilukada akan digelar di provinsi yang dikenal dengan Serambi Mekah tersebut. Anggota KPU Endang Sulastri mengingatkan agar tahapan-tahapan Pemilukada dipersiapkan secara matang. Kita (KPU-red) harus merapikan dan mempersiapkan seluruh tahapan, mulai dari penyusunan anggaran, pembentukan panitia ad hock, pemutakhiran data pemilih, pencalonan, hingga pemungutan dan penghitungan suara, jelas Endang dalam presentasinya. Sementara itu, Anggota KPU I Gusti Putu Artha juga mengingatkan tentang tertib administrasi. Saya minta kepada seluruh KIP yang akan menyelenggarakan Pemilukada, untuk mendokumentasikan setiap tahapan dan kegiatan sebagai bukti tertulis jika nanti ada permasalahan di MK (Mahkamah Konstitusi-red), tegas Putu. Anggaran Pemilukada yang selama ini menjadi permasalahan juga dibahas pada rakor tersebut. Putu Artha mengatakan agar KIP Aceh melakukan monitoring anggaran Pemilukada ini. Divisi Keuangan KIP Aceh diharapkan secara khusus untuk mengawal seluruh proses anggaran Pemilukada di kabupaten/ kota, sehingga penandatanganan MoU anggaran dapat dilakukan serentak, Suara KPU Edisi Maret 2011 Anggota KPU Endang Sulastri (Memegang Mic) dan I Gusti Puti Artha Ketika Menjadi Nara Sumber dalam Raker dengan 23 KIP Kabupaten/Kota se-aceh di Banda Aceh, Maret (foto:ook/hupmas) KIP Aceh Akan Selenggarakan Pemilukada Serentak jelas Putu. Persoalan anggaran menjadi krusial, karena jika ada salah satu saja kabupaten/kota yang belum menandatangani MoU anggaran, akan berpotensi menggagalkan Pemilukada serentak. Seminar E-Voting Sementara itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh, Senin (14/3/2011), menggelar Seminar Nasional Forum Diskusi dan Simulasi E-voting Kota Banda Aceh di lantai IV Gedung Balai Kota, Jalan Tgk. Abu Lam Nomor 29, Kota Banda Aceh. Anggota KPU Endang Sulastri, hadir dalam acara tersebut sebagai nara sumber. Selain itu, tampak juga perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) Direktorat Jendral (Ditjen) Otonomi Daerah; perwakilan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil); Direktur Pusat Teknologi Informasi BPPT, Hamman Riza; Peter Erben dari IFES; serta Ketua Bawaslu Bambang Eka Cahya Widodo. Tujuan seminar adalah mengusulkan alih teknologi dari konvensional menjadi modern, yaitu dengan e- voting. Seperti diketahui, penerapan sistem ini dapat membantu mempersingkat waktu dalam proses pemungutan dan penghitungan suara, serta mengurangi resiko kesalahan dalam prosesnya. Dengan simulasi pemungutan suara menggunakan e-voting, diharapkan akan dapat bermanfaat secara signifikan dalam penyelenggaraan Pemilukada. Endang Sulastri dalam keterangannya mengatakan, perlu ada regulasi yang mengatur penggunaan sistem e-voting. Perlu ada payung hukum untuk menggunakan sistem e-voting ini, tandasnya di sela-sela seminar. (ook/dd/fs) 11

12 Profil Anggota KPU Prof. Dr. Ir. Syamsulbahri, MS Berbuat Baik Kepada Semua Orang, Tidak Ada Salahnya Sosok Guru Besar Agroklimatologi Universitas Brawijaya (UB), Malang, ini sangat kebapakan. Sikapnya yang tenang dan ramah merupakan modal utamanya dalam menyikapi berbagai persoalan di KPU. Berbuat baik kepada semua orang itu tidak ada salahnya, ujarnya. Pengetahuannya sangat luas dalam bidang pertanian. Ia memiliki begitu banyak ide cemerlang untuk memajukan pertanian negeri ini. Itu merupakan hasil riset, jaminnya. Pada usia 32 tahun, ia sudah menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Malang. Ketika terpilih menjadi Anggota KPU, ia berupaya untuk professional. Terkait penguatan kelembagaan, ia berharap KPU dapat menjadi lembaga yang disegani dan berwibawa. Komisioner KPU harus kuat, dan didukung Sekretariat yang tegas, katanya. Reporter Suara KPU, Didi Suhardi, Arif Priyo, dan Fotografer Doddi Husein, berhasil mewawancarai Anggota KPU Divisi Hukum ini. Berikut petikannya: Prinsip Bapak dalam menjalani hidup? Berbuat baik tidak ada ruginya, itu motto saya. Hal ini mudah di ucapkan, tetapi berat dilaksanakan. Namun jika kita berupaya, yang untung kita. Prinsip ini saya terapkan di KPU. Dengan latar belakang ilmu Pertanian bagaimana Bapak mengikuti ritme kerja di KPU? Saya Insinyiur Pertanian, S2-nya Ilmu Tanaman, dan S3 bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Walaupun ilmu saya di bidang pertanian, intinya harus profesional dalam bekerja dan mau belajar Jadi tergantung bagaimana kita mengembangkan ilmu kita agar lebih bermanfaat bagi masyarakat. Kebetulan saya aktif di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM Unibraw) selama 2 periode sebagai ketua lembaga penelitian. Sebelum di KPU, dalam setiap Pemilu saya pernah dilibatkan menjadi Pemantau Pemilu dan kegiatan-kegiatan pemerintah daerah. Saya menjadi tim ahli DPRD provinsi Jawa Timur sebagai Ketua Dewan pakar Provinsi Jawa Timur selama 8 tahun. Intinya sama saja. Asal kita bisa bekerja baik dan mau belajar, bekerja di mana pun bukan masalah. Tentu saja kita tetap harus profesional. Bagaimana perasaan Bapak setelah dilantik menjadi KPU? Terus terang tidak seperti waktu di UB. Di sana baik sekretaris, Kabag, Kasubag, Staff, sampai supir saya ajari. Di sini saya menyesuaikan diri dengan kondisi KPU. Memang ada yang bertanya Pak Syamsul, kok tidak segarang dulu. Kalau dulu saya mungkin akan berdebat, tapi sekarang saya menyadari bahwa anggota KPU kolegial dan saya selalu mengatakan dengan teman-teman di KPU jangan melihat kelemahan tapi melihat kelebihan masing-masing, saling mengisi. Pengalaman menarik yang Bapak alami selama di KPU? Ada 3 pengalaman menarik. Pertama ketika proses rekapitulasi penghitungan suara Pileg di Hotel Borobudur, ketika itu saya harus memutuskan penghitungan Dapil Papua, padahal waktunya sudah mepet. Anggota KPU Bu Endang dan Bu Andi mengatakan, kalau waktunya lewat, kita kena hukuman. Ternyata jam WIB kurang seperempat saya ketok palu, meskipun banyak protes. Kedua pada saat pemeriksaan kesehatan calon Presiden dan Wakil Presiden di Rumah Sakit Gatot Subroto. Ketiga, waktu sidang di MK. Saat itu ada pertanyaan dari kuasa hukum Ibu Megawati dan Bapak Jusuf Kalla yang menolak pengacara dari jaksa negara. Mereka minta pengacara yang profesional karena diragukan netralitasnya. Pada saat itu saya masih bingung mau menjawab apa. Akhirnya saya berdiri sambil berfikir -dan menyebutkan satu persatu nama Majelis Hakim- ternyata ada yang membisiki saya. Dan dengan mantap saya berhasil menjawab pertanyaan tersebut. Pengalaman ini sulit saya lupakan. Bagaimana Harapan Bapak KPU Di Masa Mendatang? Saya mengamati bahwa penguatan kelembagaan KPU menjadi prioritas, harus dihilangkan perasaan atasan-bawahan. Unsur pimpinan KPU adalah 7 orang kolegial. Ke luar dan ke dalam, menurut Undang-Undang No 22/2007 yang bertanggung jawab adalah Ketua. Tetapi Ketua tidak dapat bertindak sendiri, harus merupakan satu suara dengan seluruh Anggota. Sedangkan Sekertariat Jendral adalah mendukung KPU Kalau Komisionernya kuat dan Sekretariatnya tegas, maka lembaga KPU akan kuat. Yang dibutuhkan di sini adalah manajemen kepemimpinan. Kita semua harus bangga bekerja di KPU. Makanya saya sangat mendukung perubahan nama menjadi KPU RI, meskipun banyak yang apriori. Karena di Republik ini, kalau kita tidak mengangkat diri kita sendiri, orang tidak akan menghargai kita. (DD,AS,DH) Berita Dalam Gambar Konsultasi KPU Provinsi Gorontalo Mengenai Tahapan Pemilukada (21 Maret 2011) Daftar Pasangan Calon Pemilukada Sragen (19 Maret 2011) KPU Susun Retensi Arsip bersama ANRI (17 Maret 2011) 12 Suara KPU Edisi Maret 2011

Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009

Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009 Halaman Perancis Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009 Tim Penyusun Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA Sri Nuryanti SIP, MA Dra. Endang Sulastri, M.Si I Gusti Putu Artha, SP, M.Si. Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB 4 PROFIL ORGANISASI

BAB 4 PROFIL ORGANISASI 52 BAB 4 PROFIL ORGANISASI 4.1 Profile Komisi Pemilihan Umum (KPU) Secara institusional, KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga yang dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998. KPU pertama

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH i TIM PENYUSUN Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA Sri Nuryanti, S.IP., MA Dra. Endang Sulastri, MSi I Gusti Putu Artha, SP., MSi. Dra. Andi Nurpati, MSi Drs. H. Abdul Aziz, MA Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

Buku Panduan Suara Sah dan Tidak Sah

Buku Panduan Suara Sah dan Tidak Sah Buku Panduan Suara Sah dan Tidak Sah PENGARAH: Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshari A. Z., M. A. : Ketua KPU H. Abdul Aziz, M. A. : Anggota KPU Dra. Andi Nurpati Baharuddin, M. Pd. : Anggota KPU Dra. Endang Sulastri,

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM BAB 1 Pendahuluan SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMILIHAN

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud Maksud penyusunan laporan ini adalah : 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pohuwato selama Pelaksanaan Pemilihan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman. No.299, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TAHAPAN, PROGRAM, DAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN TERHADAP PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADUAL PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Oleh : Dr. Muhammad, S.IP., M.Si. (Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum)

Oleh : Dr. Muhammad, S.IP., M.Si. (Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum) Oleh : Dr. Muhammad, S.IP., M.Si. (Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum) Disampaikan dalam RAKORNAS dalam Rangka Pemantapan Pelaksanaan Pemilu DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014, Balai Sidang Jakarta Convention

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOJONEGORO Jl. K.H.R. Moh. Rosyid No. 93 Bojonegoro Email : kpubojonegoro@gmail.com website : kpud-bojonegorokab.go.id 1.1 Kondisi Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah

Lebih terperinci

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 SUMATERA JAVA KALIMANTAN Disampaikan pada: IRIAN JAYA Rapat Koordinasi Nasional dalam

Lebih terperinci

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD TAHUN 2014 SUMATERA Disampaikan pada: Rapat KALIMANTAN Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan

Lebih terperinci

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG Oleh : Nurul Huda, SH Mhum Abstrak Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, yang tidak lagi menjadi kewenangan

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN 1 Biro Perencanaan dan Data 1. Bagian Program dan Anggaran Menyusun rencana, program, anggaran,

Lebih terperinci

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA A. Pendahuluan Alasan/pertimbangan penggantian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH

QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang :

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Nangroe Aceh Darussalam Hari/Tanggal: 05 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 10.00-10.30 WIB No Nama Partai Perolehan Suara

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Oleh Husni Kamil Manik (Ketua KPU RI) Disampaikan dalam acara rakornas Kemendagri 3 Juni 2014 Konsolidasi Pilpres Empat kunci pelaksanaan tahapan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent No.1711,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU.Pemilihan.Gubernur.Bupati.Walikota.Pelanggaran Administrasi. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Komisi Pemilihan Umum (KPU) 1. Visi Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan MATRIKS RENCANA KERJA KPU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017 PROGRAM SASARAN PROGRAM : PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU : TERLAKSANANYA FASILITASI PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 KPU Kabupaten 1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : HUSNI KAMIL

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 T AHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 T AHUN 2009 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 T AHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADUAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN T AHUN 2009 Menimbang a. bahwa

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PELANGGARAN ADMINISTRASI TERKAIT LARANGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 02/Kpts/KPU-Wng-012329512/2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN,

Lebih terperinci

Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013

Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013 KOMISI UMU M PEM I LI HAN Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UJI PUBLIK RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 03/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU DIAN KARTIKASARI, KOALISI PEREMPUAN INDONESIA DISKUSI MEDIA PUSKAPOL, PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM KPU DAN BAWASLU, JAKARTA,

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 101, 2011 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III. butuhkan dalam pemilihan suatu kepala daerah atau negara. serta deskripsi kerja pada bagian-bagian yang ada di KPU

BAB III. butuhkan dalam pemilihan suatu kepala daerah atau negara. serta deskripsi kerja pada bagian-bagian yang ada di KPU BAB III 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Dengan perkembangan teknologi pada saat ini sehingga kebutuhan akan informasi semakin meningkat serta semakin instan dan higienis nya informasi yang di butuhkan dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT =============================================================

LAPORAN SINGKAT ============================================================= LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI (BIDANG : PERTAHANAN, LUAR NEGERI, TENTARA NASIONAL INDONESIA, KOMUNIKASI DAN INFORMASI, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, BADAN INTELIJEN NEGARA, LEMBAGA SANDI NEGARA, LEMBAGA

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan, Prog

2016, No Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan, Prog BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1353, 2016 KPU. Pemilihan. Gubernur. Wagu Bupati. Wabup. Walikot Wawali. Tahun 2017. Tahapan. Program. Jadwal Penyelenggaraan.Perubahan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS Anang Dony Irawan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya 60113 Telp. 031-3811966,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya. Setelah Pesta Usai Pemilihan Umum Presiden 2009 secara resmi berakhir, ditandai dengan pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi suara pada Sabtu (25/7) lalu di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN)

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) www.kpud-banyumaskab.go.id PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS www.kpud-banyumaskab.go.id PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS PENETAPAN

Lebih terperinci

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri.

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri. 1 I. PENGANTAR Di era globalisasi saat ini kebutuhan dan keterbukaan akan informasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia dalam mengembangkan wawasan serta ilmu baik secara pribadi maupun golongan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO NOMOR : 01/Kpts/Pilgub/KPU-Prov-027/2011

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO NOMOR : 01/Kpts/Pilgub/KPU-Prov-027/2011 KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO NOMOR : 01/Kpts/Pilgub/KPUProv027/2011 TENTANG PENETAPAN TAHAPAN, PROGRAM DAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

-2- Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 02 Juli 2012; MEMUTUSKAN:

-2- Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 02 Juli 2012; MEMUTUSKAN: -2-4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh didirikan berdasarkan Qanun no. 5 tahun 2007 tentang susunan organisasi dan tata kerja, dinas, lembaga teknis daerah dan lembaga daerah

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

Daftar Riwayat Hidup

Daftar Riwayat Hidup Daftar Riwayat Hidup Nama : Dra. Evi Novida Ginting Manik, M.SP Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 11 November 1966 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status Perkawinan : a. Menikah b. Nama Suami:

Lebih terperinci

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

Lebih terperinci

PKSANHAN II PUSAT KAJIAN SISTEM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KEKOSONGAN PEMERINTAHAN SEBAGAI IMPLIKASI PEMILUKADA SERENTAK

PKSANHAN II PUSAT KAJIAN SISTEM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KEKOSONGAN PEMERINTAHAN SEBAGAI IMPLIKASI PEMILUKADA SERENTAK POLICY BRIEF PKSANHAN II PUSAT KAJIAN SISTEM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KEKOSONGAN PEMERINTAHAN SEBAGAI IMPLIKASI PEMILUKADA SERENTAK LATAR BELAKANG Sebanyak 269 kepala daerah akan habis atau sengaja

Lebih terperinci

Lampiran: Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan Nomor : 01/Pilgub/Kpts-KPU-Prov-025/VI/2012 Tanggal : 19 Juni 2012

Lampiran: Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan Nomor : 01/Pilgub/Kpts-KPU-Prov-025/VI/2012 Tanggal : 19 Juni 2012 Lampiran: Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan Nomor : 01/Pilgub/Kpts-KPU-Prov-025/VI/2012 Tanggal : 19 Juni 2012 TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 17/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 17/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG NOMOR : 17/Kpts/KPU-Kota-009.436512/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG NOMOR: 01/Kpts/KPU-Kota-009.436512/2012

Lebih terperinci

2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1428, 2017 BAWASLU. Penanganan Pelanggaran Administrasi. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM,

QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung, umum, bebas,

Lebih terperinci

- 3 - Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 138);

- 3 - Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 138); - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2016

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2016 USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2016 06.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 3355 Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Sekretariat

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 02/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN

Lebih terperinci

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Pengantar Ketua KPU Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena modul yang sudah lama digagas ini akhirnya selesai juga disusun dan diterbitkan oleh

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.698, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Penyelenggaraan. Pemilu. DPR. DPD. DPRD. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADUAL PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR SALINAN MENTERI KOORDINATOR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 30/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI RIAU TAHAPAN DAN MEKANISME PENYELENGGARA PILKADA 2018 DAN PEMILU 2019 SERTA ANTISIPASI PERMASALAHANNYA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI RIAU TAHAPAN DAN MEKANISME PENYELENGGARA PILKADA 2018 DAN PEMILU 2019 SERTA ANTISIPASI PERMASALAHANNYA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI RIAU TAHAPAN DAN MEKANISME PENYELENGGARA PILKADA 2018 DAN PEMILU 2019 SERTA ANTISIPASI PERMASALAHANNYA Disampaikan oleh: Drs. SYAPRIL ABDULLAH, M.Si (Komisioner KPU Provinsi

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI ORGANISASI

BAB II DISKRIPSI ORGANISASI BAB II DISKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kadaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Riau Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 09.15-09.50 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan 1 Partai

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 09 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 09 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 09 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADUAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

- 3 - Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

- 3 - Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; - 2 - Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci