PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI DAN VIDEO. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT Pembelajaran PAI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI DAN VIDEO. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT Pembelajaran PAI"

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI DAN VIDEO Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT Pembelajaran PAI Dosen Pengampu : Saiful Amien, M. Pd Disusun oleh kelompok 3: Kemal Farobi Yusuf Arabiah Edi Selamet Hasyim Nur Miswari Zakiyatus Saidah FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2015/2016

2 KATA PENGANTAR Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kita masih diberi kesempatan untuk menuntut ilmu lebih dalam lagi dan dapat menyusun makalah tentang Pembelajaran Melalui Media Video dan Televisi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT Pembelajaran PAI. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang akan ilmu dan memiliki iman kepada ALLAH SWT. Penulisan makalah tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, selayaknya bila dalam kesempatan ini pemakalah mengucapkan Terima kasih kepada : 1. Bapak Saiful Amien, M. Pdselaku dosen pembimbing mata ICT Pembelajaran PAI yang telah mendidik dan membimbing kami untuk menyelesaikan tugas yang di berikan. 2. kedua orang tua, keluarga dan teman-teman yang telah mendukung kami untuk menyelesaikan tugas. Makalah ini disusun untuk membahas tentang pengertian televisi sebagai media pembelajaran, tujuan fungsi dan manfaat televisi secara umum, implementasi televisi sebagai media pembelajaran, kelebihan dan kekurangan media televisi, pengertian video sebagai media pembelajaran, kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis video, serta persamaan dan perbedaan antara televisi dan vieo. Semoga makalah ini dapat membantu dalam mempelajari dan memahaminya. Akhirnya, tidak ada kesempurnaan kecuali milik ALLAH SWT. Demikian pula dengan makalah ini, pemakalah menyadari banyak terdapat kekurangan disini. Maka dari itu, pemakalah mengharapkan kemakluman dan evaluasi dari para pembaca dan pengkaji makalah ini guna kebaikan kita bersama. Semoga kita memperoleh banyak kebaikan dari kegiatan belajar mengajar yang kita laksanakan melalui maupun yang tidak melalui makalah ini. Amiin Ya Rabb. Malang, 19 Oktober 2015

3 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan percepatan dalam proses pembelajaran telah membawa kepada berbagai inovasi yang dilakukan, tidak terkecuali dalam melakukan adopsi terhadap hasil inovasidalam bidang Teknologi Informasi. Ketika TI dipakai dalam proses pembelajaran, maka pembelajaran itu sendiri dikatakan berbasis TI. Perubahan yang secara tidak sengaja mampu memberikan dampak serta persiapan beberapa komponen pembelajaran yang terus diadaptasikan maka dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran telah mengalami revolusi. Begitupula pembelajaran berbasis media video dan televisi. Televisi merupakan salah satu media masa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Munculnya media televisi sebagai media elektronik member pengeruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat saat ini. Televisi adalah bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi sumber umum utama dari sosialisasi dan informasi bagi masyarakat. Bagi Gerbner, dibandingkan dengan media masa yang lain, televisi mendapat tempat tersendiri. Demikian signifikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendominasi lingkungan simbolik kita, dengan cara menggantikan pesannya tentang realitas pengalaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya. Televisi mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1962 yang dibuktikan dengan berdirinya televisi milik pemerintah yaitu TVRI. Dulu televisi merupakan barang langka dan tergolong mewah. Sebab pada zaman dahulu di satu desa mungkin hanya ada satu televisi saja yang kemudian ditonton secara beramai-ramai oleh masyarakat sekitar. Selain alasan finansial yang menjadi sebab ketiadaan televisi ketika itu adalah belum meratanya aliran listrik yang menjangkau daerah-daerah pedesaan. Namun seiring perkembangan zaman, kini televisi bukan lagi barang langka dan mewah, namun sudah menjadi barang yang umum dan dapat dibeli oleh siapapun. Selain televisi, media pembelajaran lain yang juga hampir sama dengan televisi adalah video. Video merupakan media audio visual yang berisi gambar bergerak. Namun, untuk memutarnya diperlukan media khusus seperti laptop, komputer, proyektor, HP, dan

4 lain sebagainya. Yang tentunya belajar dengan disertai gambar dan suara pastilah menarik dan jauh lebih efektif dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Televisi sebagai media pembelajaran dewasa ini dapat kita jumpai dalam berbagai tajuk acara yang disuguhkan televisi. Misalnya program TV-edukasi (TV-e) milik pemerintah di bawah naungan Kemendiknas. Kemdiknas bersama-sama dengan Pustekom terus mengembangakan televisi edukasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Setidaknya TV-e ini merupakan jawaban atas menjamurnya program-program siaran yang tidak sarat nilai edukatif dan moral. B. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran? b. Apa yang dimaksud dengan media televisi? c. Apa yang dimaksud dengan media video? d. Apa saja persamaan dan perbedaan antara televisi dan video? C. Tujuan a. Mengetahui segala yang mencakup media pembelajaran. b. Mengetahui segala yang mencakup media televisi. c. Mengetahui segala yang mencakup media video. d. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara Televisi dan Video.

5 PEMBAHASAN A. Media Pembelajaran 1. Definisi Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Menurut Association of Education and Communication Technology (AECT) Amerika, media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Menurut Briggs menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar. Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Dia mencotohkan media ini seperti film, televisi, video, diagram, bahan tercetak, komputer, dan instruktur. Media salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran, media yang di gunakan dalam proses pembelajaran di sebut media pembelajaran. Heinicg dkk mengemukakan media pembelajaran sebagai berikut: batasan mesium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat di gunakan untuk keperluan pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran. Dari beberapa pendapat yang telah disampaikan oleh para ahli mengenai media, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik. Tujuannya adalah untuk memancing mereka dalam mengikuti kegiatan pembelajaran media. Selain digunakan untuk megantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.

6 2. Manfaat Media Pembelajaran Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. Metode akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan akan tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan lain-lain. 3. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajar. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam pembelajaran tersebut, media pembelajaran tidak serta merta digunakan dalam proses pembelajaran, perlu analisis terlebih dahulu sebelum media pembelajaran dipakai dalam proses pembelajaran. Selain itu, menurut Kempt & Dayton (1985:28), fungsi utama meda pembelajaran adalah: Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa.

7 Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa. 4. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Dalam proses belajar mengajar seorang guru belum cukup apabila hanya mengetahui kegunaan dan mengetahui penggunaan media pembelajaran, melainkan harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakannya. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa prinsip/kriteria penggunaan media yang perlu dipedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar yaitu : Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar atau mungkin sudah tersedia di sekolah Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam proses pembelajaran Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami siswa. 5. Nilai Media Pembelajaran Seutuhnya media pembelajaran akan memiliki nilai sebagai berikut : Menjadikan konsep yang abstrak menjadi konkret. Tidak membawa objek yang berbahaya. Memperjelas objek pesan. Berintegrasi dengan lingkungan (kontekstual). Menimbulkan motivasi, kreativitas, dan inovatif siswa. Seragam pengamatan dan fokus pesan. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.

8 B. Media Televisi 1. Pengertian Televisi Secara bahasa kata "televisi" bersasal dari kata "tele" yang berarti jauh, dan "visie" yang berarti penglihatan. Jadi, televisi merupakan penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambargambar melalui gelombang radio. Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup dengan suara melalui kabel. Sistem ini menggunakan gelombang elektromagnetik yang kemudian diubah ke dalam cahaya yang dapat kita lihat dan kita dengar. Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya, dan video dari segi gambar bergeraknya. Televisi sebagai media pembelajaran adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujaun pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarakannya dan siapa yang menontonnya. Televisi sebagai media pembelajaran berarti menggunakan media televisi sebagai sumber belajar sesuai dengan prinsip-prinsip media pembelajaran, yaitu efektifitas, relevansi, efisiensi, dapat digunakan, dan kontekstual. Bila dalam konteks kelas adalah pembelajaran materi-materi pelajaran, maupun materi umum. Keuntungan penggunaan televisi sebagai media pembelajaran adalah pesan-pesan, pelajaran-pelajaran, informasi-informasi yang disampaikan menjadi lebih menarik, menyenangkan, mudah diterima dan lebih praktis tanpa mengabaikan informasi utama yang disampaikan. Selain karena televisi sudah familiar dengan kehidupan peserta didik, juga karena telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kebanyakan peserta didik jauh lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi daripada belajar. Sehingga media pembelajaran ini bisa menjadi solusi permasalahan tersebut. Ciri-ciri televisi sebagai media pembelajaran anatara lain : Dituntun oleh seorang guru melalui pengalaman-pengalaman siswa Sistematika siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujaun dan pengalaman belajar terencana Teratur dan berurutan, siaran didesaian dengan selang waktu yang beraturan dan berurutan, dimana antar siaran saling berhubungan.

9 Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, eksperimen, menulis dan pemecahan masalah. 2. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Televisi Tujuan televisi sesuai dengan UUPenyiaran No. 24 tahun 1997, Bab II Pasal 4, adalah : a. Penyiaran bertujuan untuk menumbuh-kembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa; c. Mengembangkan masayarakat yang adil dan makmur. Sedangkan fungsi televisi sebagai media lektronik berdasarkan UU Penyiaran No. 24 Tahun 1997, Bab II Pasal 5, antara lain : a. Media informasi dan penerangan, Televisi dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini didukung oleh dua faktor yaitu : Pertama, Immediacy (kesegaran) mencakup peristiwa langsung yang disiarkan oleh stasiun televisi dan dapat dilihat serta di dengar oleh pemirsanya pada saat peristiwa itu berlangsung. Kedua, Realism (kenyataan) menyiarkan informasinya secara audio dan visual melalui perantaraan mikrofon dan kamera sesuai dengan kenyataan. b. Media pendidikan dan hiburan. Televisi dianggap sebagai sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak dan meningkatkan pengetahuan serta penalaran masyarakat. Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi sebagai hiburan sepertinya lebih dominan dari fungsi lainnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah. c. Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, dan sosial-budaya, Televisi dianggap sebagai sarana penyedia ruang untuk melakukan perdebatan maupun diskusi, dimana setiap individu atau kelompok saling menukar fakta yang diperlukan

10 untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat masalah publik. Televisi mempunyai manfaat dan unsur positif yang berguna bagi pemirsanya : Kognitif Berkaitan dengan pengetahuan. Misalnya program siaran pembelajaran, berita, diaog, wawancara, dan lain-lain. Afektif Berkaitan dengan karakter, sikap, dan emosi. Acara-acara yang bersifat afektif ini adalah acara-acara yang menggugah rasa, mendorong pemirsanya untuk merasakan menjadi orang lain dan memiliki karakter yang kuat. Psikomotorik Berkaitan dengan keterampilan, tindakan, dan tingkah laku yang positif. Acara-acara yang besifat psikomotorik antara lain film, sinetron, drama, dokumentasi kehidupan masyarakat bawah, dan lain-lain. Bahkan kini televisi telah mampu mengubah dan mengatur pola hidup masyarakat. Tayangan televisi dapat diartikan sebagai adanya suatu pertunjukan acara yang ditampilkan atau disiarkan melalui media massa televisi. Tayang tersebut bisa bersifat hiburan, informasi, ataupun edukasi seperti tayangan mengenai pendidikan. Dalma kehidupan sehari-hari kita sering memperoleh berbagai pengalaman. Hal ini dikarenakan terintegrasinya kelima indra yang kita miliki, tetapi dengan menonton audivisual, akan mendapatkan 100% dari informasi yang diperoleh sebelumnya. 3. Media Televisi sebagai Sarana Pembelajaran Televisi dapat dijadikan sarana pembelajaran yang efektif dan efisien. Keuntungan ini tersedia melalui berbagai tayangan yang disajikannya. Kita hanya tinggal memilah dan

11 memilih tayangan atau saluran-saluran televisi mana yang yang cukup memadai sebagai saran pembelajaran kita. Pada sisi positif, televisi bisa menjadi media pertukaran informasi, pemikiran,dan karya, sebagai bahan kajian ilmiah, dokumentasi dan sebagainya. Dari berbagai jenis dan bentuk teknologi komunikasi yang ada, siaran televisi (TV) merupakan media yang sangat ampuh (a powerful medium) dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat secara serempak. Siaran TV juga mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu meniadakan batas wilayah geografis, sistem sosial, politik dan budaya masyarakat pemirsa. Selain itu mempunyai potensi untuk penetrasi dalam mempengaruhi sikap, kreativitas, motivasi, pandangan, gaya hidup, dan orientasi masyarakat. Bahkan tidak kalah pentingnya siaran televisi juga memiliki potensi untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan/pembelajaran. Artinya, siaran TV merupakan salah satu bentuk sumber belajar dan pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan Berdasarkan laporan Emerson (1968) yang berjudul Education in Indonesia: Diagnosisof the present situation with identification of priorities development. Kesimpulan dari penelitian ini adalah program radio dan televisi pendidikan merupakan bagian integral dari pengembangan materi dan kurikulum pendidikan. 4. Implementasi Televisi Sebagai Media Pembelajaran Dewasa ini Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (SPJJ) telah berkembang pesat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan modern. Berbagai negara di dunia telah menerapkan cara ini. Terlebih dengan dukungan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dan jangkauannya yang semakin luas dan efektifitasnya dalam menyamppaikan materi pembelajaran membuat pembelajaran ini semakain diminati. Pada saat ini SPJJ telah mengintegrasikan berbagai jenis media dengan kemampuan interaktif tinggi, mislanya penggunaan modul interaktif, digital conten e-learning, pembelajaran berbasis komputer, dan program televisi atau video yang di-online-kan atau di-upload di internet. Pemanfaatan media teevisidalam SPJJ merupakan sebuah alternatif penyampaian bahan ajar yang yang cukup efektif, karena bersifat terbuka dan berdaya jangkau luas. Penggunaan media televisi sangat menguntungkan peserta didik yang jauh, tetapi masyarakat umum yang ingin memperluas wawasannya juga bisa mengikuti program pembelajaranini. Namun saat

12 ini program-program pendidikan yang disiarkan sangat minim, bahkan kalah jauh dengan sinetron-sinetron remaja. 5. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Sedangkan Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi massal dan dapat di akses oleh masyarakat secara massal pula. Salah satu media massa modern ialah televisi. Televisi sendiri memilliki karakteristik sebagai media massa yang memungkinkan melakukan komunikasi. Yang di maksud televisi disini adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa seperti: surat kabar majalah, radio televisi, film, internet dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi Massa Komunikasi Massa berlangsung satu arah Komunikasi berlangsung satu arah berbeda dengan komunikasi yang dilakukan antar persona atau dua arah. Komunikasi dalam satu arah disini dalam artian bahwa tidak terdapat arus balik antara komunikator dan komunikan. Konsekuensi dari komunikasi satu arah maka komunikator melakukan perencanaan dan persiapan yang cukup agar pesan yang disampaikan itu mudah dipahami untuk khalayak umum atau komunikan. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum Pesan yang terdapat pada media massa bersifat umum karena ditunjukkan untuk kepentingan umum dan kepada khalayak umum. Sehingga media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak ada sangkut paut dengan kepentingan umum. Media massa sendiri berbeda dengan media nirmassa. Media nirmassa ditunjukkan untuk kelompok tertentu, sedangkan media massa yang sudah di jelaskan sebelumnya ialah

13 bertujuan untuk menyampaikan pesan secara umum. Jenis yang termasuk dalam media nirmassa ialah surat kabar kampus, majalah, telepon, radio telegrapi. Sedangkan media massa contohnya seperti televisi. 6. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran televisi Kelebihan media pembelajaran Televisi a. Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam, film, objek, spesimen, drama. b. Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa. c. Televisi dapat membawa dunia nyata kerumah dan ke kelas-kelas, seperti orang,tempattempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung ataurekaman. d. Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengardiri sendiri e. Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda f. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain. Kekurangan media pembelajaran televisi a. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah. b. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa. c. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan. d. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan. e. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.

14 f. Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit disesuaikan. g. Program siaran televisi di luar control guru. h. Tayangan gambar di layar relatif kecil, sehingga jumlah siswa yang dapat mengikuti dan memanfaatkan secara terbatas. C. Media Video 1. Pengertian Video sebagai Media Pembelajaran Video merupakan serangkaian gambar bergerak yang disertai dengan suara yang membentuk satu kesatuan dan dirangkai menjadi sebuah alur dengan pesan-pesan tertentu di dalamnya. Media pembelajaran video termasuk ke dalam media video cassete recorder (VCR), yaitu media audio visual yang perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video dan penanyangannya bisa melalui televisi maupun PC,. Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video pembelajaran. Arsyad (2004:36) mengemukakan video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk. Sebenarnya, pemanfaatan media video dalam proses pembelajaran di ruang kelas sudah merupakan hal yang biasa. Sebagai media audio visual dengan memiliki gerakan unsur dan suara, video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang mata pelajaran. Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak peserta didik untuk berimajinasi ke mana saja walaupun dibatasi dengan ruang kelas. Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar, berbahaya atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh peserta didik karena lokasinya di belahan bumi lain, dapat dihadirkan melalui media video. Pancaran gambar yang bercahaya dari sebuah tampilan video ternyata tersusun dari titiktiktik yang sangat rapat dan ditampilkan pada sebuah layar. Sama halnya dengan film, berbagai frame video tersebut pada dasarnya adalah diam. Hanya saja setiap pergantian

15 frame berlangsung sangat cepat, sehingga frame tersebut terlihat seperti gambar bergerak. Tampilan video tersebut dibuat dengan cara direkam secara magnetik pada sebuah pita video seperti halnya perekaman audio. Media video pembelajaran dapat digolongkan ke dalam jenis media audio visual aids (AVA), yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung gambar yang bisa dilihat. Video pendidikan dianggap efektif untuk digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Video yang diputar di depan siswa harus merupakan bagian integral dari kegiatan pengajaran. Video mempunyai nilai tertentu, seperti dapat melengkapi pengalamanpengalaman dasar, memancing inspirasi baru, menarik perhatian, penyajian lebih baik karena mengandung nilainilai rekreasi, dapat memperlihatkan perlakuan objek yang sebenarnya, sebagai perlengkap catatan, menjelaskan hal-hal abstrak, mengatasi rintangan bahasa dan lain-lain. 2. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran video Kelebihan media pembelajaran video : a. Mempermudah pemahaman siswadengan kombinasi audio dan visual b. Sangat bagus untuk menerangakan suatu proses c. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu d. Penayangannya bersifat fleksibel e. Mampu mendramatisir suasana dengan menyuguhkan gambar disertai suara yang menggugah hati f. Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau dievaluasi. g. bisa diedit bila diperlukan. Kekurangan media pembelajaran video : a. Jangkuan terbatas b. Komunikasi berlangsung satu arah

16 c. Gambar relatif kecil d. Memungkinkan terputusnya gambar dan suara karena adanya kerusakan magnetic e. Keterbatasan daya rekam setelah piringan video ini mengalami rekaman, maka tidak dapat dipakai ulang f. Biaya untuk penyediaan format piringan tidak murah g. Piringan hanya mampu menampung frame dan itupun kalau diputar hanya berdurasi 60 menit. h. Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat penggunaan dan harus cocok ukuran dan formatnya dengan pita video yang akan digunakan. i. Menyusun naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyita waktu. 3. Keuntungan Video dalam Proses Pembelajaran Keuntungan menggunakan media video menurut Daryanto antara lain: ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuaikebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugaskarena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung, dan video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Dengan menggunakan media jenis ini siswa diharapkan dapat memperoleh persepsi dan pemahaman yang sama dan benar, Selain siswa dapat menerima materi mata pelajaran. Sedangkan guru diharapkan dapat mengikat siswa selama pembelajaran berlangsung dan membantunya mengingat kembali dengan mudah berbagai pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Media video pembelajaran termasuk kedalam kategori motion picture, video pembelajaran dalam format disk dioperasikan dengan menggunakan VCD/DVD player yang dijalankan dengan disk atau langsung melalui PC komputer. Media jenis ini juga dapat digunakan untuk menyajikan bagian-bagian dari suatu proses dan prosedur secara utuh sehingga memudahkan siswa dalam mengamati dan menirukan langkah-langkah suatu prosedur yang harus dipelajari. D. Persamaan dan Perbedaan antara Televisi dan Video

17 No P e r s a m a a n P e r b e d a a n 1. Keduanya merupakan komunikasi yang berlangsung satu arah Video lebih fleksibel dalam proses pembuatannya dibandingkan televise 2. Media audiovisual yang memudahkan peserta didik dalam menangkap pesan Jaringan televisi lebih luas bila dibandingkan dengan video 3. K e d u a n y a b i s a d i p u t a r u l a n g Penayangan gambar televisi di luar kendali guru dibandingkan video PENUTUP A. Kesimpulan Televisi adalah media yang paling populer bagi masyarakat daripada media-media lainya. Televisi menjadi icon media yang paling mem-buming di antara media-media yang pernah ada sepanjang sejarah. Eksistensi televisi sebagai media komunikasi pada prinsipnya, bertujuan untuk dapat menginformasikan segala bentuk acaranya kepada masyarakat luas. Hendaknya, televisi mempunyai kewajiban moral untuk ikut serta berpartisipasi dalam menginformasikan, mendidik, dan menghibur masyarakat yang pada giliranya berdampak pada perkembangan pendidikan masyarakat melalui tayangan-tayangan yang disiarkan. Sebagai media, televisi memiliki empat fungsi, yakni fungsi komersial, alat hiburan, penyampai informasi, dan edukasi. Sebagai penyeimbang membludaknya acara hiburan, kini televisi edukasi menjadi penting. Selain itu, video juga merupakan salah satu alternatif pembelajaran edukasi. Oleh karena itu, video-video yang seharusnya tidak layak untuk disebarluaskan di kalangan masyarakat hendaknya dibatasi. Mengingat bahwa video merupakan salah satu media yang baik untuk pembelajaran secara praktek.

18 Dengan adanya berbagai media untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar, maka siswa termotivasi untuk berpikir logis dan sistematik sehingga memiliki pola piker yang nyata dan semakin mudah memahami hubungan materi belajar dengan alam sekitar serta kegunaan belajar dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA Danim, Sudarwan Media Komunikasi Pendidikan, cetakan ke II. Jakarta : PT Bumi Asara. Hamzah, dkk Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Rusman, dkk Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Warsita, Bambang Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah.

BAB I PENDAHULUAN. medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata medium

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

Pembelajaran Melalui Media Televisi/Video

Pembelajaran Melalui Media Televisi/Video Pembelajaran Melalui Media Televisi/Video Oleh Saluky, M.Kom Pendahuluan TV merupakan salah satu media yang berpengaruh di masyarakat. Menurut penelitian YPMA (2006) jumlah jam menonton TV pada anak jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI/VIDEO. Dosen pengampu : Saiful Amin M.Pd

PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI/VIDEO. Dosen pengampu : Saiful Amin M.Pd PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI/VIDEO Dosen pengampu : Saiful Amin M.Pd Disusun Oleh Amin Nur Lestarini (201310010311090) Hana Hasniah (201310010311057) Hilda Kurnia Sari Sholeh (201310010311083) Indra

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

Irnin Agustina Dwi Astuti

Irnin Agustina Dwi Astuti Irnin Agustina Dwi Astuti 1. ARTI BAHAN AJAR AUDIO Modalitas audio, modalitas visual, modalitas kinestetik Bahan ajar audio adalah bahan ajar non cetak yang didalamnya mengandung sistem yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan kehadiran berbagai macam media massa yang semakin hari semakin kompleks. Media massa berfungsi sebagai

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN TELEVISI/VIDEO

MEDIA PEMBELAJARAN TELEVISI/VIDEO MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN TELEVISI/VIDEO Di tulis untuk memenuhi salah satu tugas program mata kuliah ICT Pembelajaran PAI Di Susun oleh: 1. Maulida Zahro Fiddini (201510010311053) 2. Zulfa Firda Zakiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan, melalui media sebagai alat yang menjembatani pesan untuk sampai kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR Arrofa Acesta *Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kuningan arrofa.acesta@uniku.ac.id Abstrak Media pembelajaran yang dikemas dengan

Lebih terperinci

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Pengertian Media Heinich, dkk. (1993) Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu meninjau penelitian sebelumnya. Peninjauan pada penelitian lain sangat penting dilakukan. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan informasi, untuk mendapatkan informasi itu maka dilakukan dengan cara berkomunikasi baik secara verbal

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN BROADCASTING SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI Apa sebenarnya komunikasi itu? Menurut pendapat Carl I Hovland yang mengetengahkan definisinya mengenai Science of Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses menyampaikan informasi kepada orang lain. Proses komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : komunikasi langsung dan tidak langsung.

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas penyiaran semata-mata bukan hanya merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai media komunikasi. Menurut Ben H. Henneke,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung Mendengarkan merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur, yaitu: - Mendengar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengembangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (2008: 414)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi adalah sebuah sistem yang besar dan kompleks, yang mempunyai peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi yang berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah memberikan dampak besar bagi masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah mudahnya mengakses informasi dan komunikasi.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Video Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan), dapat melihat (Prent dkk., Kamus Latin Indonesia, 1969:926).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman ditandai dengan kemajuan teknologi, dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada. Begitu halnya dengan jenjang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton

Lebih terperinci

02. Konsep Dasar Media

02. Konsep Dasar Media 02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah informasi kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masyarakat pada era teknologi ini benar-benar merasakan bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa adanya interaksi terhadap lingkungan dan media massa. Ada berbagai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari ilmu pengetahuan alam. Ruang lingkup IPA berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Milla Anggamala Supriatna 1 ABSTRAK Alat permainan yang edukatif dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan akan terus bertambah. Ilmu pengetahuan juga melahirkan pemikiran-pemikiran baru untuk menciptakan inovasi-inovasi mutakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti diketahui saat ini penggunaan berbagai jenis media massa mengalami berbagai peningkatan. Tingginya kebutuhan informasi ini membuat khalayak selalu berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi.

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu mengetahui berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar yang dialami oleh peserta didik menghasilkan perubahanperubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, bidang keterampilan, dan bidang nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai penyampaian informasi kepada khalayak dalam ruang lingkup yang luas dan dapat dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Setelah TVRI sebagai televisi pertama,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Setelah TVRI sebagai televisi pertama, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media televisi sebagai proses penyampaian berita, hiburan, melalui sarana teknis untuk kepentingan umum dan kelompok, dimana peneliti dapat merespon tayangan televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA

ANALISIS SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA ANALISIS SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar, guru bertugas sebagai penyampai materi sekaligus berkewajiban mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih perkembangannya dari masa ke masa sangat cepat. Hal ini mendorong dan menuntut siswa sekolah dasar

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi dan hiburan secara instan menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara

Lebih terperinci

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI Wenny Maya Arlena, MSi Jakarta, 2011 Tehnologi? n Bahasa Latin texere ; artinya membentuk atau menumbuhkan. n Everett M. Rogers : Tehnologi adalah satu bentuk tindakan yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR

SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR Abstrak Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses interaksi antara guru dengan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh. 1 Dalam keseluruhan proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci