ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA. Siti Parwita Eka Kirana, SE. MM.
|
|
- Yanti Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA Siti Parwita Eka Kirana, SE. MM Perum Otorita Batam Jl Batam V No. 3 Rt. 09 Rw. 01 Cimanggis Depok siti.parwita@gmail.com ABSTRAK Bank memiliki fungsi intermediasi yaitu sebagai perantara bagi masyarakat yang memiliki surplus dana untuk disalurkan kepada masyarakat yang mengalami deficit dana. jenis bank jika dilihat dari statusnya terdiri dari bank devisa dan bank non devisa. Jika dilihar dari struktur modalnya, bank non devisa tidak diijinkan melakukan transaksi apapun dengan mata uang asing, berbeda dengan bank devisa yang memiliki ijin untuk melakukan hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalis perbandingan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa. Data yang diambil adalah laporan keuangan tahun berupa neraca dan laporan laba rugi dari masing-masing 16 bank devisa dan bank non devisa yang memiliki laba terbesar pada tahun 007. Data sekunder ini diambil melalui situs Bank Indonesia untuk diolah, mencari tahu berapa besar nila RoA, RoE dan LDR tiap-tiap bank. Hasil analisis menggunakan metode Mann u Whitney diperoleh hasil bahwa antara bank devisa dan bank non devisa secara umum tidak memiliki perbedaan, kecuali untuk RoE tahun 006, dimana nilai U hitung < U tabel yaitu 49 < 66. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Bank Devisa, Bank Non Devisa PENDAHULUAN Sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana, diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar. Beberapa penelitian tentang perbandingan kinerja bank pada industri perbankan yang didasarkan pada rasio-rasio dari laporan keuangan perbankan pernah dilakukan sebelumnya. Antara lain adalah penelitian mengenai perbandingan tingkat efisiensi pada industri perbankan yang dilakukan dengan melakukan pengujian empiris
2 terhadap tingkat efisiensi antara bank pemerintah, bank swasta nasional dan swasta asing serta bank publik. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian tersebut terdiri dari Return on Assets, Profit Margin dan Return on Equity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank publik mempunyai tingkat efisiensi di atas rata-rata seluruh bank, sedangkan tingkat efisiensi bank pemerintah dan bank swasta nasional secara keseluruhan berada di bawah rata-rata seluruh bank. (Ventje, 1993) Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian terhadap efisiensi perbankan dengan menggunakan pendekatan frontier economic. Variabel independen dalam penelitian tersebut adalah total biaya perbankan, sedangkan variabel dependennya antara lain adalah demand deposit, saving deposit, time deposit, loan, ratio profit per jumlah tenaga kerja dan ratio profit per modal. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perbankan Indonesia secara umum menjadi makin efisien setelah adanya deregulasi (Goeltom, 1997) Tujuan penelitian ini adalah menganalis perbandingan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 199 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian bank adalah sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang-undang Perbankan. Jika melihat jenis perbankan sebelum keluar Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 dengan sebelumnya yaitu Undang-undang nomor 14 tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan namum kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya. Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain : 1. Dilihat dari fungsinya Menurut Undang-undang pokok perbankan nomor 14 tahun 1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari : a Bank Umum c Bank Tabungan b Bank Pembangunan d Dan Bank Lainnya Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan nomor 7 tahun 199 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari :
3 a b Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.. Dilihat dari segi kepemilikaannya a. Bank milik pemerintah b. Bank milik swasta nasional c. Bank milik koperasi d. Bank milik asing e. Bank milik campuran 3. Dilihat dari segi status a Bank devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia. b Bank non devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. 4. Dilihat dari segi cara menentukan harga Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam kelompok yaitu : a b Bank yang berdasarkan prinsip konvensional Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvesional. Bank yang berdasarkan prinsip syariah Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau
4 Fungsi Bank pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga adalah riba. Fungsi Bank Dalam Undang-undang Perbankan Pasal 3 adalah Fungsi utama Perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Dari pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi bank dalam sistem perbankan Indonesia sebagai internediary bagi masyarakat yang surplus dana dan mayarakat yang kekurangan dana. Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Lebih spesifik fungsi bank yaitu sebagai agen kepercayaan (agent of trust), agen pembangunan (agent of development), dan agen pelayanan (agent of services). Laporan keuangan bank merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan berfungsi sebagai media untuk melihat kondisi kesehatan bank. Dalam Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan ditujukan untuk : (Kasmir, 00) 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. 3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan oleh manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Sesuai dengan SK Direksi Bank Indonesia No. 7/119/KEP/DIR tanggal 5 Januari 1995 laporan keuangan bank terdiri dari (i) neraca, (ii) laporan komitmen dan kontijensi, (iii) laporan laba/rugi, (iv) laporan arus kas, dan (v) catatan atas laporan keuangan. METODE PENELITIAN Sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba/rugi dari 16 masing-masing bank devisa dan bank non devisa tahun Bank yang terpilih adalah bank yang pendapatan bersihnya paling besar dan bernilai positif pada 007. Sedangkan variabel yang digunakan adalah kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa. Kinerja keuangan dijadikan variabel karena menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan dan kelemahan
5 suatu bank. Kekuatan tersebut dapat dipahami agar dapat dimanfaatkan dan kelemahan pun harus diketahui agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan. Dengan melakukan perbandingan kinerja terhadap standar yang berlaku atau dengan periode sebelumnya maka akan dapat diketahui apakah bank tersebut mengalami kemajuan atau sebalikanya, kemunduran. Indikator yang digunakan untuk menilai kinerja bank adalah Return on Assets (RoA), Return on Equity (RoE) dan Lon to Deposit Ratio (LDR). RoA dan RoE digunakan karena kinerja keuangan dapat dilihat dari laba yang dihasilkan melalui modal dan aset yang dimiliki. Sedangkan LDR digunakan karena sesuai dengan fungsi bank sebagai intermediary. Keberhasilan kinerja sebagai fungsi intermediary inilah yang harus dinilai, apakah kredit yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan dana pihak ketiga. a b c Return on Assets (RoA), yaitu indikator kemampuan perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh bank. RoA dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total aktiva. NetIncome RoA TotalAssets Return on Equity (RoE), yaitu indikator kemampuan perbankan dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih. RoE dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total equitas. NetIncome RoE TotalEquity Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu indikator kemampuan perbankan dalam membayar semua dana masyarakat dan modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah didistribusikan ke masyarakat. LDR dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara total kredit dengan total deposit. TotalLoan LDR TotalDeposit Ho Ha Dalam hal ini hipotesis yang diajukan adalah: : Tidak terdapat perbedaan kinerja bank yang signifikan antara bank devisa dan bank non devisa : Terdapat perbedaan kinerja bank yang signifikan antara bank devisa dan bank non devisa Tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%, sehingga kesimpulan yang mungkin didapat adalah :
6 Jika U Hitung > U Tabel maka Ho diterima Jika U Hitung < U Tabel maka Ho ditolak Alat uji analisis yang digunakan adalah Uji U dari Mann-Whitney, dimana uji ini merupakan salah satu tipe uji statistik non-parametrik yang menggunakan skala ordinal atau rangking (the rank-sum test). Tes ini digunakan karena sampel yang diambil tidak berhubungan (independen) dan berbentuk ordinal. Prosedur dari uji ini adalah bahwa setelah kita menggabung data dari dua sampel random dan kemudian merangking nilai-nilai absolut data aktual pada dua sampel random itu dari yang terkecil sampai terbesar, masing-masing jumlah rangking dari dua sampel itu sebagai ganti nilai-nilai aktual dari sampel itu untuk perhitungan-perhitungan statistik Mann- Whitney. Statistik Mann-Whitney adalah Dimana : U n n n 1 = jumlah ukuran sampel 1 n = jumlah ukuran sampel 1 n1( n1 1) R1 R 1 = jumlah rangking untuk data sampel pertama HASIL DAN PEMBAHASAN Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank-bank yang terdaftar di Bank Indonesia, yang terdiri dari 16 bank devisa dan 16 bank non devisa. Adapun pemilihan bank-bank tersebut berdasarkan pada net income atat laba bersih terbesar dan bernilai positif pada tahun 007. Tabel 1 Perbandingan RoA Bank Devisa dan Bank non Devisa Tahun 006 Bank Devisa RoA 006 Bank Non Devisa RoA
7 R R 5.0 Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari U hitung untuk masingmasing kelompok seperti yang di bawah ini. U U Ternyata harga U 1 lebih kecil dari U, dengan demikian yang digunakan sebagai U hitung adalah U 1 dengan nilai 89. Berdasarkan Tabel Mann Whitney U- Test dengan α = 0,05 dengan n 1 dan n masing-masing 16, diperoleh U tabel = 66. Dari data di atas dapat diperoleh bahwa U hitung > U tabel (89 > 66) sehingga Ho diterima. Tabel Perbandingan RoE Bank Devisa dan Bank non Devisa Tahun 006 Bank Devisa RoE 006 Bank Non devisa RoE 006
8 R R Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari U hitung untuk masingmasing kelompok seperti yang di bawah ini. U U Ternyata harga U 1 lebih kecil dari U, dengan demikian yang digunakan sebagai U hitung adalah U 1 dengan nilai 49. Berdasarkan Tabel Mann Whitney U- Test dengan α = 0,05 dengan n 1 dan n masing-masing 16, diperoleh U tabel = 66. Dari data di atas dapat diperoleh bahwa U hitung < U tabel (49 < 66) sehingga Ha diterima.
9 Tabel 3 Perbandingan LDR Bank Devisa dan Bank non Devisa Tahun 006 Bank Devisa LDR 006 Bank Non devisa LDR Sumber : Diolah R R 97.0 Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari U hitung untuk masingmasing kelompok seperti yang di bawah ini. U U
10 Ternyata harga U 1 lebih besar dari U, dengan demikian yang digunakan sebagai U hitung adalah U dengan nilai 95. Berdasarkan Tabel Mann Whitney U- Test dengan α = 0,05 dengan n 1 dan n masing-masing 16, diperoleh U tabel = 66. Dari data di atas dapat diperoleh bahwa U hitung > U tabel (95 > 66) sehingga Ho diterima. Tabel 4 Perbandingan RoA Bank Devisa dan Bank non Devisa Tahun 007 Bank Devisa RoA 007 Bank Non devisa RoA
11 Sumber : Diolah R R 31.0 Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari U hitung untuk masingmasing kelompok seperti yang di bawah ini. U U Ternyata harga U 1 lebih kecil dari U, dengan demikian yang digunakan sebagai U hitung adalah U 1 dengan nilai 95. Berdasarkan Tabel Mann Whitney U- Test dengan α = 0,05 dengan n 1 dan n masing-masing 16, diperoleh U tabel = 66. Dari data di atas dapat diperoleh bahwa U hitung > U tabel (95 > 66) sehingga Ho diterima. Tabel 5 Perbandingan RoE Bank Devisa dan Bank non Devisa Tahun 007 Bank Devisa RoE 007 Bank Non devisa RoE
12 Sumber : Diolah R R 04.0 Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari U hitung untuk masingmasing kelompok seperti yang di bawah ini. U U Ternyata harga U 1 lebih kecil dari U, dengan demikian yang digunakan sebagai U hitung adalah U 1 dengan nilai 68. Berdasarkan Tabel Mann Whitney U- Test dengan α = 0,05 dengan n 1 dan n masing-masing 16, diperoleh U tabel = 66. Dari data di atas dapat diperoleh bahwa U hitung > U tabel (68 > 66) sehingga Ho diterima. Tabel 6 Perbandingan LDR Bank Devisa dan Bank non Devisa Tahun 007 Bank Devisa LDR 007 Bank Non devisa LDR
13 Sumber : Diolah R R 74.0 Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari U hitung untuk masingmasing kelompok seperti yang di bawah ini. U U Ternyata harga U 1 lebih besar dari U, dengan demikian yang digunakan sebagai U hitung adalah U dengan nilai 118. Berdasarkan Tabel Mann Whitney U- Test dengan α = 0,05 dengan n 1 dan n masing-masing 16, diperoleh U tabel = 66. Dari data di atas dapat diperoleh bahwa U hitung > U tabel (118 > 66) sehingga Ho diterima. A. Analisis Perhitungan Tahun 006 a. RoA 006 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig dua sisi adalah Sehingga untuk uji satu sisi nilai tersebut di atas harus dibagi dua menjadi Hasil ini menunjukan nilai Asymp.Sig satu sisi > α (α = 0.05), yang berarti tidak ada perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa dalam menghasilkan Return On Assets (RoA) tahun 006. b. RoE 006
14 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig dua sisi adalah Sehingga untuk uji satu sisi nilai tersebut di atas harus dibagi dua menjadi Hasil ini menunjukan nilai Asymp.Sig satu sisi < α (α = 0.05), yang berarti ada perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa dalam menghasilkan Return On Equity (RoE) tahun 006. c. LDR 006 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig dua sisi adalah Sehingga untuk uji satu sisi nilai tersebut di atas harus dibagi dua menjadi Hasil ini menunjukan nilai Asymp.Sig satu sisi > α (α = 0.05), yang berarti tidak ada perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa dalam menghasilkan Loan to Deposit Ratio tahun 006. B. Analisis Perhitungan Tahun 007 a. RoA 007 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig dua sisi adalah Sehingga untuk uji satu sisi nilai tersebut di atas harus dibagi dua menjadi Hasil ini menunjukan nilai Asymp.Sig satu sisi > α (α = 0.05), yang berarti tidak ada perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa dalam menghasilkan Return On Assets (RoA) tahun 007. b. RoE 007 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig dua sisi adalah Sehingga untuk uji satu sisi nilai tersebut di atas harus dibagi dua menjadi Hasil ini menunjukan nilai Asymp.Sig satu sisi < α (α = 0.05), yang berarti ada perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa dalam menghasilkan Return On Equity (RoE) tahun 007. Hal ini berbeda dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan manual, hal ini terjadi karena terdapat perbedaan dalam pembulatan angka. c. LDR 007 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig dua sisi adalah Sehingga untuk uji satu sisi nilai tersebut di atas harus dibagi dua menjadi Hasil ini menunjukan nilai Asymp.Sig satu sisi > α (α = 0.05), yang berarti tidak ada perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa dalam menghasilkan Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 007. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
15 a. Kinerja Keuangan Bank Devisa Tahun 006 Dari 16 bank devisa yang terpilih yang memiliki RoA % hanyalah 4 bank yaitu PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank UOB Buana, PT Bank Mestika Dharma dan PT Bank Haga. Selain dari keempat bank tersebut masih memiliki RoA di bawah %. Untuk RoE, ada 9 bank yang sudah mencapai RoE 1% dan terdapat 7 bank yang masih di bawah ketentuan. Dan untuk LDR, hanya ada yang sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu PT Bank NISP dan PT Bank Mestika Dharma. Tahun 007 Untuk RoA tahun 007, ada beberapa perubahan yang terjadi. Yang memiliki RoA % masih ada 4 bank, yaitu PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Bank UOB Buana dan PT Bank Mestika Dharma. Selain itu bank yang memiliki RoE 1% juga bertambah menjadi 10 bank, sedangkan yang belum mencapai ketentuan Bank Indonesia berkurang menjadi 6 bank. Pada tahun ini pun yang memiliki LDR 85%- 110% bertambah menjadi 5 bank, sedangkan yang masih di bawah ketentuan ada 11 bank. b. Kinerja Keuangan Bank Non Devisa Tahun 006 Bank yang memiliki RoA % ada 4 bank yaitu PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, PT Liman Internasional Bank dan PT Bank Purba Danarta. Sedangkan masih terdapat 1 bank yang belum mencapai ketentuan Bank Indonesia. Untuk RoE, baru terdapat 3 bank yang sudah mencapai 1 %, yaitu PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, PT Liman Internasional Bank dan PT Bank Index Selindo. Sedangkan 13 bank lainnya masih di bawah ketentuan Bank Indonesia. Pada LDR tahun 006, terdapat 6 bank yang sudah sesuai ketentuan dan 9 bank masih di bawah ketentuan, serta 1 bank yang berada di atas ketentuan Bank Indonesia yaitu PT Bank Kesejahteraan Ekonomi. Tahun 007 Untuk RoA tahun 007, hanya bank yang mampu mendapatkan RoA % yaitu PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dan PT Liman Internasional bank. Sedangkan 14 bank lainnya masih berada di bawah ketentuan. Berbeda dengan RoA, bank yang memiliki RoE 1% bertambah menjadi 5 bank dan bank yang berada di bawah ketentuan berkurang menjadi 11 bank. Untuk LDR, bank yang sudah berada pada ketentuan bertambah menjadi 6 bank, yang berada di bawah ketentuan berkurang menjadi 9 bank, dan terdapat 1 bank yang berada di atas 110% yaitu PT Liman Internasional Bank.
16 c. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Devisa dan Bank Non devisa Setelah dilakukan perbandingan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa periode , ternyata baik RoA, RoE dan LDR tidak memiliki perbedaan. Akan tetapi untuk RoE tahun 006 terdapat perbedaan dimana perbedaaan komposisi modal memiliki pengaruh dalam hal mendapatkan laba. Ini terbukti pada kemampuan bank non devisa dalam mencapai batas normal ketentuan Bank Indonesia. Pada periode 006 hanya terdapat 3 dari 16 bank non devisa yang mampu mencapai batas normal RoE, sedangkan pada bank devisa terdapat 9 dari 16 bank yang mampu mencapai batas normal RoE. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia Surat Keputusan Nomor 7/KEP/DIR Tanggal 5 Januari 1995 Brigham, Eugene F., and Louis C. Gapensky Financial Management Theory and Practice. Ninth Edition. Orlando. FL : The drden Press Dajan, Anto Pengantar Metode Statistik. Jilid II. Jakarta : LP3ES Departemen Keuangan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 79 Tahun 1990 tentang Perbankan Febriani, Anita "Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia". Kajian Ekonomi dan Keuangan Volume 7 Nomor 4. Jakarta Harahap, Sofyan Safrie Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Lestari, Maharani Ika Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Universitas Gunadarma Munawir, S Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty Republik Indonesia Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 199 tentang Perbankan. Jakarta Sartono, Agus. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Cetakan Keempat. Yoyakarta : BPFE Walpole, RE Pengantar Statistik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
ANALISIS KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA
ANALISIS KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA Oleh: Anita Febryani 1 dan Rahadian Zulfadin 2 Abstraksi Analisis mengenai perbandingan tingkat efisiensi pada industri perbankan yang dilakukan
Lebih terperinciANALISA KINERJA BANK DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA
ANALISA KINERJA BANK DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA Azizatul Hosniah Dr. Prihantoro Universitas Gunadarma Abstraksi Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam Akuntansi Perbankan, menyatakan bahwa : Bank adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan pada dasarnya adalah industri yang bergerak pada bidang penghimpunan dana yang mana bank adalah lembaga yang menjadi media perantara keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara keseluruhan bank merupakan suatu lembaga keuangan yang tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA. Oleh SYAPUTRI NOVIYANI
1 ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA Oleh SYAPUTRI NOVIYANI Laporan keuangan perbankan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan bank secara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kinerja keuangan bank berdasarkan Permodalan yang diukur dengan rasio CAR (Capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan. Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi suatu negara merupakan syarat untuk mencapai kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana pihak yang satu dengan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang berfungsi sebagai financial intermediary atau perantara keuangan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Lebih terperincic. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA
98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Klasifikasi Bank Ada beberapa definisi bank yang dikenal dalam masyarakat Indonesia. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu Bank adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini ada 4 penelitian yaitu: 1. Titik Aryati dan Shirin Balafif (2007). Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Riski Prasetyo Email : riski_prasetyo@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas
Lebih terperinciJacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2
Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang
Lebih terperinciPENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP RENTABILITAS PADA BANK UMUM. Dewi Gusti Ayu, SE.
PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP RENTABILITAS PADA BANK UMUM Dewi Gusti Ayu, SE. Program Studi Manajemen Perbankan, Universitas Gunadarma (dee_wee_gusti@yahoo.com) ABSTRAK Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya Indonesia. Peran yang dijalani oleh Bank tidak terlepas dari fungsinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara, salah satunya Indonesia. Peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum Bank dapat didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut
Lebih terperinciYuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Nganjuk, Jawa Timur ABSTRAK
ANALISA PENGARUH NON PERFORMING LOAN ( NPL ), BOPO DAN NET INTEREST MARGIN ( NIM ) TERHADAP RETURN ON ASSET ( ROA ) PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI JAWA TIMUR Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat mengandalkan kepercayaan masyarakat karena fungsi utama dari bank yaitu sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran lembaga keuangan di era globalisasi yang serba modern ini sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar tidak menjadi bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk kegiatan pendanaan
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciANALISIS CAMELS UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA Tbk. Oleh : Vaina Hanin Salman, A. Mubarok dan Diah Yudhawati.
ANALISIS CAMELS UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA Tbk Oleh : Vaina Hanin Salman, A. Mubarok dan Diah Yudhawati. ABSTRAK Kesehatan atau kondisi keuangan bank merupakan kepentingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pada semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai karakteristik tersendiri sehingga dalam pengelolaannya harus disesuaikan dengan karakteristik perusahaan yang bersangkutan. Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya, hal ini dapat terlihat dengan semakin berkembangnya industri perbankan terutama pada jasa ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Peran tersebut diwujudkan dalam fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik
BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ELY YULIASTUTI NIM. B 100 110 028 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA,Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAN PT BANK CIMB NIAGA,Tbk DAN ENTITAS ANAK MENGGUNAKAN METODE CAMELS Imaniar email: Imaniar_ainq888@yahoo.com Progam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melihat secara seksama perusahaan tersebut mempunyai laba/ pertumbuhan atas asetnya sehingga perusahaan tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan digunakan untuk menunjukkan mengenai kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Dimana didalam laporan keuangan merupakan suatu indikator penting
Lebih terperinciOleh: Agustinus Purwoko ( )
Analisis Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Swasta ditinjau dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) (Studi Kasus Periode 2001-2006)
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peran penting dalam perekonomian nasional, baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus dipelihara dan ditingkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan merupakan institusi penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dan sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat
Lebih terperinciOleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI PT. BPR GROGOL JOYO SUKOHARJO Oleh A. Solikhin (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Dengan kemajuan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan pembahasan dengan menggunakan teori yang telah ada, serta berdasarkan perhitungan analisis faktor-faktor rasio keuangan yang terdiri dari faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan demikian,
Lebih terperinciPENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.
PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. Yusup Setiyono Kertahadi Sri Mangesti Rahayu Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nurmala (2006) yang berjudul Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil penelitian menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi Bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari lalu lintas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari lalu lintas pembayaran uang, dimana ia memegang peranan yang sangat penting dan dapat dikatakan sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan sistem perbankan merupakan persyaratan penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006). Bank adalah bagian utama dari
Lebih terperinciHUBUNGAN BIAYA DANA PIHAK KETIGA DENGAN RENTABILITAS BANK (Studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya)
HUBUNGAN BIAYA DANA PIHAK KETIGA DENGAN RENTABILITAS BANK (Studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya) Siti Yulianti 083403045 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Definisi Bank Kata bank berasal dari bahasa latin yaitu Banca yang berarti meja, meja yang dimaksud adalah meja yang biasa digunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor:8/16/PBI/2006 mengenai Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia. Peraturan ini dikeluarkan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN YANG MENGADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN YANG MENGADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL Maulidya Nurisya 1 Wardoyo 2 1,2 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok
Lebih terperinciOleh: ASRI WIYATI B
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor perbankan.
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BPR BALI HARTA SANTOSA DAN BPR MERTHA SEDANA
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.3 (2013): 622-639 ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BPR BALI HARTA SANTOSA DAN BPR MERTHA SEDANA I Gusti Bagus Ngurah Panji Putra Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan intermediasi (Maretha, 2015). Menyalurkan suatu dana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga intermediasi yang memiliki kegiatan inti yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan menyalurkan kembali kepada
Lebih terperinciPENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan sistem perbankan merupakan persyaratan penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006). Bank adalah bagian utama dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (Financial intermediaries), antara pihak yang kelebihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai perantara keuangan (Financial intermediaries), antara pihak yang kelebihan dana(surplus unit) dengan
Lebih terperinci2015 PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG LIST DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Kasmir (2008:2) Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi kuat terhadap kualitas aktiva perbankan, sehingga perbankan harus lebih berhati hati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan yang didasarkan pada unsur kepercayaan, memiliki tugas pokok sebagai perantara antara pihak yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan industri yang syarat dengan risiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan di putar dalam bentuk berbagai investasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Keuangan cukup berperan besar bagi perekonomian suatu negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan dengan aktivitas yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dua nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Sebagai perantara keungan, artinya bank menjembatani kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Bank didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan tersebut yakni industri perbankan. untuk menjalankan industri perbankan agar tidak merusak tatanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator pembangunan suatu negara adalah peningkatan kinerja perekonomian yang terjadi setiap waktu. Peningkatan perekonomian tersebut tidak terlepas dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.
BAB II LANDASAN TEORI A. Profitabilitas Sebagaimana dengan Bank Umum lainnya, tugas utama Bank Syariah dalam upaya pencapaian keuntungan adalah dengan mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko dan menjamin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan penelitian ini dilakukan pada 13 April 2013 sampai dengan selesai dengan memperoleh data dari internet dan buku-buku di perpustakaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau tempat untuk menukarkan uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia) Dita Awalia Afriani/ 20208388 Pembimbing : Herry Sussanto, DR. SE., MM. LATAR BELAKANG MASALAH Bank Indonesia
Lebih terperinci