INI HANYA CONTOH!! CONTOH! BUATLAH LAPORAN DAN IMPROVISASIKAN SESUAI DENGAN KASUS ANDA MASING-MASING!

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INI HANYA CONTOH!! CONTOH! BUATLAH LAPORAN DAN IMPROVISASIKAN SESUAI DENGAN KASUS ANDA MASING-MASING!"

Transkripsi

1 INI HANYA CONTOH!! CONTOH! BUATLAH LAPORAN DAN IMPROVISASIKAN SESUAI DENGAN KASUS ANDA MASING-MASING! 1. Judul Pengembangan Media Pembelajaran al-qur`an Surat Al-Baqarah [2]: 1-20 dan di SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu 2. Materi Al-Qur`an Hadits 3. Topik Kandungan QS. Al-Baqarah [2]: 1-20 dan Sekolah SMP Muhammadiyah Kota Batu, Kelas II (Dua) 5. Analis dan Penetapan Tujuan Pembelajaran Tujuan merupakan pernyataan yang menunjukkan perilaku dan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah proses instruksional. Perumusan tujuan akan memberikan arahan atas tindakan yang telah di lakukan. Tujuan dapat dijadikan acuan ketika mengukur, apakah tindakan berhasil atau gagal. Peneliti dalam aspek ini merumuskan beberapa tujuan pembelajaran berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Berdasarkan kurikulum tersebut, penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, namun pada penelitian ini acuan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan dari keluaran Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur sesuai dengan sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah sekolah di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat. Pengembangan KTSP tidak terlepas dari ketetapanketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional, artinya walaupun daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum akan tetapi kewenangan tersebut terbatas pada pengembangan operasionalnya, dan yang menjadi rujukan pengembangannya ditentukan oleh pusat, dalam hal ini untuk sekolah Muhammadiyah yakni majelis dikdasmen. Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini, memberikan kesempatan bagi guru untuk bereksplorasi lebih jauh dalam kegiatan pembelajaran termasuk untuk merancang sebuah desain pembelajaran. Penetapan tujuan pembelajaran dalam pengembangan media pembelajaran ini, peneliti tidak terlepas dari kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh majelis dikdasemen PWM Jawa Timur yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi 47

2 dasar. Berdasarkan pada materi pemahaman Al-Qur an yang diteliti pengembang, standart kompetensi yang ditentukan oleh majelis dikdasmen PWM Jawa Timur pada kelas VII sekolah menengah pertama aspek Al-Qur an dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut. SEMESTER: GANJIL STANDART KOMPETENSI 1. Memahami QS al-baqarah ayat 1-20 SEMESTER: GENAP STANDART KOMPETENSI 9. Memahami QS al-baqarah ayat KOMPETENSI DASAR 1.1. Membaca QS al-baqarah ayat 1 20, dan menulis beberapa ayat Mengartikan mufradat penting yang terdapat dalam QS al-baqarah ayat Menjelaskan isi kandungan QS al- Baqarah ayat KOMPETENSI DASAR 9.1. Membaca QS al-baqarah ayat 40-48, dan menulis beberapa ayat Mengartikan mufradat penting yang terdapat dalam QS al-baqarah ayat Menjelaskan isi kandungan QS al- Baqarah ayat Perumusan tujuan yang digunakan oleh peneliti dalam pengembangan desain media ini, mengacu berdasarkan analisis instruksional tujuan pembelajaran. Langkah analisis ini, dilakukan peneliti dimulai dengan menetapkan sub keterampilan yang paling dasar sampai pada kemampuan yang lebih tinggi tingkatannya. Berdasarkan kerangka taksonomi Bloom yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti merumuskan penetapan tujuan pembelajaran tersebut dalam indikator-indikator pembalajaran yang mencakup beberapa ranah pengetahuan, yang meliputi ranah kognitif, afektif, maupun ranah psikomotorik. Adapun serangkaian tujuan pembelajaran yang rumuskan peneliti berdasarkan standar kompetensi pemahaman Al-Qur an secara terperinci dijabarkan sebagai berikut. SEMESTER : GANJIL KOMPETENSI DASAR 1.1. Membaca QS al- Baqarah ayat 1 20, dan INDIKATOR PENCAPAIAN Siswa mampu membaca Al-Qur an al- Baqarah ayat 1 20 dengan benar, tartil 48

3 menulis beberapa ayat Mengartikan mufradat penting yang terdapat dalam QS al-baqarah ayat Menjelaskan isi kandungan QS al- Baqarah ayat dan lancar Siswa dapat menyalin/menulis Al- Qur an al-baqarah ayat 1 20 dengan baik dan benar Mengartikan Al-Qur an al-baqarah ayat 1 20 secara mufrodat dengan benar Menghafal Al-Qur an al-baqarah ayat 1 20 penting dengan benar, fasih dan lancar Mengambil pelajaran dari makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur an Menjelaskan makna yang terkandung dalam Al-Qur an dalam kehidupan. SEMESTER : GENAP KOMPETENSI DASAR 9.1. Membaca QS al- Baqarah ayat 40-48, dan menulis beberapa ayat Mengartikan mufradat penting yang terdapat dalam QS al-baqarah ayat Menjelaskan isi kandungan QS al- Baqarah ayat INDIKATOR PENCAPAIAN Siswa mampu membaca Al-Qur an al- Baqarah ayat dengan benar, tartil dan lancar Siswa dapat menyalin/menulis Al- Qur an al-baqarah ayat dengan baik dan benar Mengartikan Al-Qur an al-baqarah ayat secara mufrodat dengan benar Menghafal Al-Qur an al-baqarah ayat penting dengan benar, fasih dan lancar Mengambil pelajaran dari makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur an Menjelaskan makna yang terkandung dalam Al-Qur an dalam kehidupan. 6. Analisis Tipe Materi PAI 1. Analisislah tiap sub-pokok bahasan Anda dengan tipe: fakta, konsep, prinsip, keterampilan, atau sikap 2. Ketika Anda mengelompokkan tiap materi ke dalam tipe-tipe di atas, uraikan alasannya: mengapa Anda masukkan materi tersebut dalam tipe-tipe itu? 7. Analisis Karakteristik Peserta Didik 49

4 Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi awal objek penelitian. Penelitian pengembangan media pembelajaran ini dilakukan dengan mengambil 18 siswa sebagai sample penelitian. Jumlah sample tersebut terdiri dari 10 (55,56 % ) siswa laki-laki dan 8 (44,44 %) siswa perempuan. Objek penelitian yang diamati peneliti adalah siswa kelas VII sekolah menengah pertama yang berusia antara 12 sampai 13 tahun. Karakteristik umum siswa kelas VII sekolah menengah pertama yang dianalisis peneliti selama proses pembelajaran ini mencakup beberapa hal sebagai berikut. a. Analisis kemampuan awal, hal ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kompetensi awal peserta didik dalam pembelajaran pemahaman Al-Qur an khususnya pada surat al- Baqarah ayat 1-20 dan ayat Peneliti menggunakan teknik pengukuran pre-test untuk media analisis kompetensi awal peserta didik alam kegiatan pembelajaran. Analisis awal yang peneliti lakukan dengan menggunakan metode pre-test ini meliputi pengenalan tentang al-baqarah ayat 1-20 dan ayat mulai dari cara membaca ayat, makna mufrodat hingga penerjemahan ayat. Pre-test ini dilakukan menggunakan duapuluh item pertanyaan dengan variasi jawaban pilihan ganda dan lima bentuk soal uraian. Penggunaan metode pre-test dengan variasi pilihan ganda ini, peneliti menggunakan pensekoran setiap item soal memiliki bobot 1 poin. Nilai untuk setiap jawaban benar terhadap setiap item soal adalah 1 dan jika keseluruhan soal pre-test tersebut benar, responden mendapatkan nilai 10. Pengujian untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik ini menghasilkan beberapa aspek informasi yang dapat dijabarkan sebagai secara lengkap, dengan jumlah responden sebanyak 18 siswa ini, dapat diketahui bahwa dalam kelas pembelajaran kelas VII sekolah menengah pertama, dapat dikategorikan dalam beberapa kelas interval berdasarkan tingkat pengetahuan awal terhadap materi Al-Qur an surat al-baqarah ayat 1-20 dan ayat Hasil pengolahan data pre-test yang dilakukan, peneliti memperoleh data yang dijadikan sebagai dasar penentuan kelas-kelas interval sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi Al-Qur an surat al-baqarah ayat 1-20 dan ayat Penggolongan kelas-kelas tersebut mencakup beberapa kriteria, secara terperinci kelas-kelas interval tersebut dijelaskan dalam tabel berikut. No Interval Nilai Pre-test Keterangan point Di atas rata-rata point Sedang point Di bawah rata-rata Berdasarkan tabel distribusi tersebut, pre-test ini menghasilkan beberapa informasi terkait pengetahuan awal peserta didik yang terdiri dari 18 siswa. Hasil pre-test yang dilakukan peneliti terhadap 18 responden secara lebih lanjut akan dijelaskan dalam tabel di bawah ini. NO KODE RESPONDEN SKOR NO. GANJIL SKOR NO GENAP SKOR TOTAL 50

5 Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pre-test awal materi Al-Qur an surat al-baqarah ayat 1-20 dan ayat ini jumlah siswa yang berada pada interval kelas dengan skor di atas rata-rata yaitu 1 siswa (5, 55 %), siswa yang memiliki kemampuan skor dengan nilai rata-rata yaitu sebanyak 10 siswa (55,56), dan siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata sebanyak 7 siswa (38,89 %). Hasil tersebut dapat dianalisis dari tabel prosentase perolehan nilai yang didapatkan siswa setelah mengikuti kegiatan pre-test materi Al-Qur an surat al-baqarah ayat 1-20 dan ayat Hasil pengujian menggunakan metode pre-test ini secara lebih lanjut dijelaskan dalam tabel sebagai berikut. No Interval Nilai Pre-test Great Jumlah Siswa Prosentase (%) point Di atas rata-rata 1 5, point Sedang 10 55, point Di bawah rata-rata 7 38,89 total Pre-test pada aspek kedua adalah pemberian soal uraian yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa secara lebih mendalam terkait dengan materi Al- Qur an surat al-baqarah ayat 1-20 dan ayat Pemberian soal uraian pada jenis soal kedua ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mampu untuk melafalkan Al-Qur an 51

6 surat al-baqarah ayat 1-20 dan ayat 40-48, tetapi belum memahami makna setiap ayat secara baik dan benar. Pemahaman Al-Qur an meliputi penulisan ayat dan penerjemahan ayat pada jawaban soal pre-test bagian kedua ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa belum mampu untuk memahami materi terutama dalam hal penulisan ayat dengan huruf arab dan penerjemahan. Sebagian besar siswa hanya bisa menuliskan ayat dengan huruf latin. Hasil pre-test ini memberikan gambaran umum bahwasannya responden dalam praktiknya mampu untuk melafalkan ayat-ayat Al-Qur an, akan tetapi tidak sepenuhnya mampu menuliskan kembali ayat dengan huruf arab dan menerjemahkan ayat. Demikian gambaran umum tentang kondisi pengetahuan awal responden dalam kegiatan pembelajaran pemahaman Al-Qur an surat al-baqarah ayat 1-20 dan ayat Analisis dan Pemilihan Metode dan Media Pembelajaran PAI Sebelum mengimplementasikan metode dan media pembelajaran dalam sebuah desain pembelajaran, peneliti pada tahapan sebelumnya telah melakukan analisis penetapan tujuan, yang pada tahapan selanjutnya digunakan sebagai landasan dalam pemilihan metode maupun media pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan isi atau materi pelajaran secara spesifik, dan media merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menjembatani proses penyampaian pesan pengetahuan antara sumber dengan penerima pesan. Analisis pemilihan media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti, merupakan salah satu bentuk aplikasi yang berdasarkan kepada taksonomi Bloom terkait dengan beberapa jenis pengetahuan yakni pengetahuan faktual, konsep, prosedur serta pengetahuan meta kognitif. Berdasarkan penjabaran indikator pencapaian dan aspek-aspek penting dalam penggunaan metode dan media yang telah dikemukakan di atas, peneliti menguraikan pemilihan penggunaan metode dan media pembelajaran huruf Hijaiyah ini berdasarkan analisis terhadap tujuan belajar yang telah dirancang sebelumnya. Penjabaran penggunaan metode dan media didasarkan pada indikator-indikator yang telah dirancang, dan dijabarkan sebagai berikut. 52

7 STANDART KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN METODE PEMBELAJARAN MEDIA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU 1. Memahami QS al-baqarah ayat Membaca QS al- Baqarah ayat 1 20, dan menulis beberapa ayat. 9.2 Mengartikan mufradat penting yang terdapat dalam QS al-baqarah ayat Siswa mampu membaca Al-Qur an al-baqarah ayat 1 20 dengan benar, tartil dan lancar. 2. Siswa dapat menyalin/menulis Al-Qur an al- Baqarah ayat 1 20 dengan baik dan benar. 1. Mengartikan Al- Qur an al-baqarah ayat 1 20 secara mufrodat dengan benar. Latihan berulang (drill and practice) ; serangkaian latihan atau praktik yang dirancang untuk membangun kecakapan keterampilan. Latihan berulang (drill and practice) ; serangkaian latihan atau praktik yang dirancang untuk membangun kecakapan keterampilan. Latihan berulang (drill and practice) ; serangkaian latihan atau praktik yang dirancang untuk membangun kecakapan keterampilan. Media audio visual: Media gambar grafis dalam bentuk tampilan ayat surat al-baqarah ayat 1-20 yang disertai audio surat al- Baqarah ayat Peneliti tidak mengembangkan media untuk indikator menulis dan menyalin Al-Qur an surat al- Baqarah ayat Media gambar grafis dalam bentuk tampilan seluruh makna mufrodat surat al- Baqarah ayat 1-20 tidak hanya yang penting saja menit 9.3 Menjelaskan isi kandungan QS al- Baqarah ayat Menghafal Al- Qur an al-baqarah ayat 1 20 penting dengan benar, fasih dan lancar. 1. Mengambil pelajaran dari makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur an. Latihan berulang (drill and practice) ; serangkaian latihan atau praktik yang dirancang untuk membangun kecakapan keterampilan. Ekspositori dan demonstrasi penjelasan makna terkandung dalam ayat Media gambar grafis dalam bentuk tampilan seluruh makna mufrodat surat al- Baqarah ayat 1-20 tidak hanya yang penting saja Media gambar grafis dalam bentuk tampilan makna kandungan ayat surat al- Baqarah ayat Menjelaskan makna yang Media gambar grafis dalam bentuk tampilan makna 53

8 terkandung dalam Al-Qur an dalam kehidupan. Ekspositori dan demonstrasi penjelasan makna terkandung dalam ayat kandungan ayat surat al- Baqarah ayat STANDART KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN METODE PEMBELAJARAN MEDIA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU 9. Memahami QS al-baqarah ayat Membaca QS al- Baqarah ayat 40-48, dan menulis beberapa ayat. 1. Siswa mampu membaca Al-Qur an al-baqarah ayat dengan benar, tartil dan lancar. 2. Siswa dapat menyalin/menulis Al- Qur an al-baqarah ayat dengan baik dan benar. Latihan berulang (drill and practice) ; serangkaian latihan atau praktik yang dirancang untuk membangun kecakapan keterampilan. Latihan berulang (drill and practice) ; serangkaian latihan atau praktik yang dirancang untuk membangun kecakapan keterampilan. Media audio visual: Media gambar grafis dalam bentuk tampilan ayat surat al-baqarah ayat yang disertai audio surat al-baqarah ayat Peneliti tidak mengembangkan media untuk indikator menulis dan menyalin Al-Qur an surat al-baqarah ayat menit 9.2 Mengartikan mufradat penting yang terdapat dalam QS al-baqarah ayat Mengartikan Al-Qur an al-baqarah ayat secara mufrodat dengan benar. 2. Menghafal Al-Qur an al- Baqarah ayat penting dengan benar, fasih dan lancar. Latihan berulang (drill and practice) ; serangkaian latihan atau praktik yang dirancang untuk membangun kecakapan keterampilan. Latihan berulang (drill and practice) ; serangkaian latihan atau praktik yang dirancang untuk membangun kecakapan keterampilan. Media gambar grafis dalam bentuk tampilan seluruh makna mufrodat surat al-baqarah ayat tidak hanya yang penting saja. Media gambar grafis dalam bentuk tampilan seluruh makna mufrodat surat al-baqarah ayat tidak hanya yang penting saja 54

9 9.3 Menjelaskan isi kandungan QS al- Baqarah ayat Mengambil pelajaran dari makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur an. Ekspositori dan demonstrasi penjelasan makna terkandung dalam ayat Media gambar grafis dalam bentuk tampilan makna kandungan ayat surat al-baqarah ayat Menjelaskan makna yang terkandung dalam Al-Qur an dalam kehidupan. Ekspositori dan demonstrasi penjelasan makna terkandung dalam ayat Media gambar grafis dalam bentuk tampilan makna kandungan ayat surat al-baqarah ayat

10 Lalu jelaskan bagaimana Anda membuat media2 tersebut.. 9. Analisis dan Evaluasi Pengembangan/Penggunaan Media A. Validasi Media Pembelajaran Setelah pembuatan media pembelajaran selesai, proses selanjutnya yang ditempuh adalah validasi ahli. media pembelajaran ini divalidasi oleh ahli isi dan ahli dalam media pembelajaran. Kepada ahli tersebut diberikan instrumen untuk menilai kelayakan media yang dibuat menurut bidang dan pandangan keahlinya, sebelum digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran. Hasil pengujian terhadap produk media pembelajaran tersebut meliputi validasi isi dan validasi media pembelajaran yang dijabarkan dalam uraian sebagai berikut. 1. Validasi Isi Media Pembelajaran Validasi pertama dilakukan oleh ahli isi media pembelajaran dengan memberikan hasil pengembangan media pembelajaran yang sudah jadi dalam bentuk CD pembelajaran, dan validator isi memberikan penilaian terhadap media tersebut dalam bentuk angket isian. Angket penilaian ahli isi pada CD pembelajaran pemahaman Al-Qur an ini berisi beberapa aspek yang meliputi, (1) kesesuaian isi / conten, (2) kesesuaian konstruk / construct, dan (3) bahasa serta layout media paket media pembelajaran. Hasil penilaian ahli isi terhadap media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Hasil dari uji validasi ahli isi terhadap media interaktif bebrbasis flash ini terjabar dalam tabel berikut. Tabel 5.1 Penilaian Ahli Isi (media interaktif flash) Rata-rata NO Aspek Jumlah Butir Jumlah Skor Skor Prosentase (%) 1 Kesesuaian isi ,17 83 (conten) 2 Kesesuaian ,67 73 konstruk (construct) 3 Bahasa dan ,56 71 layout TOTAL ,7 Penghitungan untuk mengetahui rata-rata skor setiap aspek dapat dijabarkan dalam rumus sebagai berikut : rata-rata skor = Jumlah skor peraspek 65

11 Jumlah butir Dapat dicontohkan pada aspek kesesuaian konstruks sebagai berikut : 33 rata-rata skor = 9 rata-rata skor = 3,67 Penghitungan untuk mengetahui hasil prosentase setiap aspek dapat dijabarkan dalam rumus sebagai berikut : Jumlah skor peraspek P= x 100 Jumlah butir x skor tertinggi Dapat dicontohkan pada aspek kesesuaian isi sebagai berikut : 50 Prosentase = x x 5 50 Prosentase = x Prosentase = Prosentase = 83% 66

12 Tabel 5.1 menujukkan bahwa skor prosentase aspek kesesuaian isi yang diberikan oleh validator adalah 83 %, aspek kesesuaian konstruk mendapatkan skor prosentase 73%, dan pada aspek pengguanaan bahasa dan layout desain mendapatkan skor prosentase sebesar 71 %. Berdasarkan skala likert skor prosentase aspek kesesuaian isi, kesesuaian konstruk, bahasa dan layout adalah sebesar 83 %, 73 %, 71 %, dan diperoleh rata-rata 76,7 %, maka media pembelajaran berbasis media interaktif flash ini dapat dikategorikan baik, sehingga layak untuk digunakan sebagai pendukung pembelajaran mandiri. 2. Validasi Ahli Media Pembelajaran Validasi kedua dilakukan oleh ahli media pembelajaran dengan memberikan hasil pengembangan media pembelajaran yang sudah jadi dalam bentuk CD pembelajaran, dan validator media memberikan penilaian terhadap media tersebut dalam bentuk angket isian. Validator ahli media pembelajaran memberikan penilaian terhadap paket media tersebut dalam bentuk angket isian. Validasi pada media pembelajaran interaktif flash mencakup beberapa aspek dasar yaitu; (1) aspek rekayasa perangkat lunak, (2) desain pembelajaran, (3) kualitas tampilan, dan (4) aspek interaksi pada program mediahasil penilaian uji ahli media terhadap media pembelajaran berbasis flash dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. NO Aspek Jumlah Butir Tabel 5.2Hasil penilaian ahli media (media pembelajaran flash) Jumlah Skor Rata-rata Skor Prosentase (%) 1 Rekayasa ,00 80 perangkat lunak 2 Desain ,92 78 pembelajaran 3 Kualitas tampilan , Interaksi pada ,33 87 program media TOTAL ,43 79 Penghitungan untuk mengetahui rata-rata skor setiap aspek dapat dijabarkan dalam rumus sebagai berikut : Jumlah skor peraspek 67

13 rata-rata skor = Jumlah butir Dapat dicontohkan pada aspek desain pembelajaran sebagai berikut : rata-rata skor = 12 rata-rata skor = 3,92 47 Penghitungan untuk mengetahui hasil prosentase setiap aspek dapat dijabarkan dalam rumus sebagai berikut : Jumlah skor peraspek P= x 100% Jumlah butir x skor tertinggi Dapat dicontohkan pada aspek rekayasa perangkat lunak sebagai berikut : 32 Prosentase = x 100% 8 x 5 32 Prosentase = x 100% Prosentase = % Prosentase = 80% 40 Tabel 5.2 menujukkan bahwa skor prosentase aspek rekayasa perangkat lunak adalah 80%, aspek desain pembelajaran mendapatkan skor prosentase 78%, aspek kulitas tampilan mendapatkan skor prosentase sebesar 75 %, dan pada aspek 68

14 interaksi program media mendapatkan skor 87%. Berdasarkan skala likert skor prosentase aspek rekayasa perangkat lunak, aspek desain pembelajaran, aspek kualitas tampilan, aspek interaksi program media adalah sebesar 80 %, 78 %, 75%, 87%, dan diperoleh rata-rata prosentase 79 % maka media pembelajaran interaktif berbasis flash ini dapat dikategorikan baik, sehingga layak untuk digunakan sebagai pendukung pembelajaran. Berdasarkan penilaian dari ahli isi dan ahli media di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan perolehan skor prosentase media pembelajaran interaktif berbasis flash dalam pengujian desain media sebesar 79 % dan perolehan pengujian terhadap isi materi sebesar 76,60 % maka media pembelajaran ini dapat dikategorikan baik. 3. Uji Lapangan Tahapan terakhir dari pengembangan media pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti adalah uji coba produk hasil pengembangan kepada siswa pembelajar. Uji lapangan ini dilakukan pada kelas VII G di SMP Muhammadiyah 08 Batu dengan jumlah sample sebanyak 18 siswa. Pengujian media pembelajaran ini mecakup keefektifan paket media pembelajaran, tingkat efisiensi serta kemenarikan media dalam pembelajaran. Pengujian pada tahapan ini, siswa diberikan angket untuk memberikan nilai atau skor terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti. Hasil pengujian lapang terhadap paket media pembelajaran ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. Tabel 5.3 Hasil uji coba media pembelajaran flash NO Aspek Jumlah Butir Jumlah Skor Rata-rata Skor Prosentase (%) 1 Efektifitas dan Efisiensi , Kemenarikan ,5 92 TOTAL ,5 90 Penghitungan untuk mengetahui rata-rata skor setiap aspek dapat dijabarkan dalam rumus sebagai berikut : rata-rata skor = Jumlah skor peraspek Jumlah butir Dapat dicontohkan pada aspek efektivitas dan efisiensi sebagai berikut : 69

15 67 rata-rata skor = 15 rata-rata skor = 4,46 Penghitungan untuk mengetahui hasil prosentase setiap aspek dapat dijabarkan dalam rumus sebagai berikut : Jumlah skor peraspek P= x 100% Jumlah butir x skor tertinggi Dapat dicontohkan pada aspek kemanarikan sebagai berikut : 23 Prosentase = x 100% 5 x 5 23 Prosentase = x 100% Prosentase = % Prosentase = 92% 25 Tabel 5.3 menujukkan bahwa skor prosentase dari aspek efektiftas dan efisiensi media sebesar 89%, dan dari segi kemenarikan media sebesar 91%. Berdasarkan skala likert skor prosentase uji coba lapang terhadap media interaktif berbasis flash di atas, dapat diketahui bahwa prosentase dari pengujian media adalah 90 %, maka media pembelajaran dalam bentuk media interaktif flash ini dikategorikan sangat baik. Berdasarkan analisis data hasil pengujian lapang terhadap media pembelajaran, dapat diketahui bahwa kelayakan media adalah 90 % dengan kualifikasi sangat baik, media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai media 70

16 pembelajaran pemahaman Al-Qur an, baik secara mandiri maupun dengan bantuan guru atau isntruktur. B. Revisi Produk Hasil pengujian oleh ahli isi dan ahli media dalam uraian di atas, selain data kuantitatif pengujian tersebut juga menghasilkan data kualitatif sebagai penilaian pendukung dari pengembangan media media pembelajaran ini. Saran yang diberikan oleh ahli isi dan ahli media digunakan pengembang sebagai pertimbangan perbaikan produk media ini. Berdasarkan analisis terhadap data-data kualitatif tersebut pengembangan media pembelajaran ini terdapat beberapa kesalahan-kesalahan pada bagain tertentu sehingga perlu untuk direvisi. Berikut ini akan diuraikan hasil revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil validasi ahli isi dan ahli media pembelajaran dengan penjabaran sebagai berikut: 1. Media pembelajaran berbasis flash ukuran gambar pada tombol kurang besar, revisi dilakukan dengan merubah ukuran gambar menjadi lebih besar pada tampilan tombol media pembelajaran. 2. Media pembelajaran belum ada tambahan program untuk membukanya, revisi menambahkan program flashplayer. 3. Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis flash belum dapat digunakan diberbagai perangkat OS (Operating System) komputer, revisi dilakukan dengan menambahkan file ekstensi berupa.exe pada program, sehingga media flash dapat dijalankan pada berbagai tipe OS (Operating System) computer, kecuali perangkat teknologi berbasis IOS dan Android. 71

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dikembangkan merupakan produk efektif yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian yang memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif adalah analisis konten.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Metode pengembangan produk yang menjadi pedoman dalam penelitian ini diadaptasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. akhir Agustus 2013 di SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah (TBT) Desa Mulya

METODE PENELITIAN. akhir Agustus 2013 di SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah (TBT) Desa Mulya 39 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada akhir Agustus 2013 di SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah (TBT) Desa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil kajian baik secara teoretik dan empirik ternyata bahwa,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil kajian baik secara teoretik dan empirik ternyata bahwa, BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil kajian baik secara teoretik dan empirik ternyata bahwa, Pertama, realisasi penerapan kurikulum Agama Islam di Sekolah Dasar Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media pembalajaran berbasis Adobe Flash CS6 yang didalamnya membahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri 39 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri berupa Multimedia Interaktif Sistem Regulasi untuk SMA sesuai dengan standar isi BSNP.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan 31 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan pengembangan). Pengembangan yang dilakukan merupakan pengembangan media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Media Pembelajaran Perakitan Komputer Berbasis Android

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Media Pembelajaran Perakitan Komputer Berbasis Android Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Media Pembelajaran Perakitan Komputer Berbasis Android Jhon Veri, Eko Prasetia Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia Email: jhon080771@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran SD Berbasis Konstruktivistik

Multimedia Pembelajaran SD Berbasis Konstruktivistik Multimedia Pembelajaran SD Berbasis Konstruktivistik Suyoto 1*, Mita Hapsari Jannah 2 1 PGSD/FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo 2 Pendidikan Matematika/FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo *Email:

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits 76 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Kelas VIII dalam Bentuk Indikator Pencapaian Kompetensi pada Kelas Religi dan Kelas Excellent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Rina Izlatul Lailiyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan CD Interaktif Berbasis Power Point Penelitian ini menghasilkan produk CD Interaktif berbasis Power Point yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Setelah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono Ayu Lestari, Suwasono, Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC Vivin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ramona Safitri, M. Arifuddin

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan ADDIE, prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan multimedia interaktif ini meliputi lima tahap, yaitu analysis, design,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu yang berlokasi di Jalan Pabean No. 15 Indramayu. Populasi pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Alat Evaluasi Wondershare Quiz Creator Penelitian dilaksanakan berdasarkan metode yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang 54 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Waktu penelitian ini adalah pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau 24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pengembangan Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini mengadopsi dari model pengembang merujuk pada langkah-langkah yang digambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk tersebut. Produk yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam rancang bangun multimedia pembelajaran interaktif ini adalah Research and Development (R&D). karena menurut Sugiyono

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dengan pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI KOMPUTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI KOMPUTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI KOMPUTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 Arif Rahman Aththibby Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Metro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian 17 BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan media berbasis audiovisual untuk materi ekstraksi dilakukan di SMK Negeri 2 Indramayu. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian dilakukan di SMK, Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini dikembangkan perangkat pembelajaran sains

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Eksperimentasi pada Siswa SMP Negeri 2 Gemolong Kelas VIII Semester Genap) SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian pengembangan karena dalam penelitian ini akan dihasilkan suatu media pembelajaran berbentuk game

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan BAB IV HASIL PENGEMBANGAN Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan pembelajaran berbasis penggabungan, (blended) (2) analisis data, dan (3) revisi produk pengembangan, secara runtut

Lebih terperinci

RAPOR RAPOR PETUNJUK PENGELOLAAN PETUNJUK PENGELOLAAN

RAPOR RAPOR PETUNJUK PENGELOLAAN PETUNJUK PENGELOLAAN PETUNJUK PENGELOLAAN RAPOR PETUNJUK PENGELOLAAN RAPOR DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN DIKDASMEN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAN PERTAMA TAHUN 2006 DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau 24 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg, Gall, &

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian yang digunakan, analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi bertempat di Jalan RH Didi Sukardi No 186 Kecamatan Baros Kota Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses pembelajaran banyak guru menggunakan media interaktif ketika menjelaskan materi pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini. 1. Analisis kualitas soal, soal dianalisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATAKULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Heru Wahyu Herwanto, Ruth Ema Febrita

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATAKULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Heru Wahyu Herwanto, Ruth Ema Febrita Wahyu Herwanto, Ema Febrita; Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Matakuliah Pemrograman Berorientasi Objek PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATAKULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh multimedia interaktif biologi SMA yang dikemas dalam Compact Disk (CD), yang disebut CD interaktif biologi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN Anisah, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1. Memahami ayat ayat Al Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1. Memahami ayat ayat Al Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH : SMK MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS / SEMESTER : XI / 1 ALOKASI WAKTU : 6 X 45 MENIT ( 3 x pertemuan ) PERTEMUAN : 1, 2, 3 ASPEK / KODE : AL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ini merupakan penelitian pengembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI 2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN.

Abstrak PENDAHULUAN. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 51 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAARAN AKUNTANSI KEUANGAN KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas 8 dikembangkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk menganalisis keterbacaan dan pemahaman mahasiswa terhadap buku teks terjemahan adalah metode deskriptif. Menurut Firman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. performen yang berupa tes lisan dan data lembar pengamatan (observasi). Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. performen yang berupa tes lisan dan data lembar pengamatan (observasi). Data 60 BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diperoleh berupa data hasil tes performen yang berupa tes lisan dan data lembar pengamatan (observasi). Data lembar observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga   - ABSTRAK D030 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2 MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Riyana Fathiyati 1, Runtut Prih

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK. Fia Jannatur Rahmah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK. Fia Jannatur Rahmah PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK Fia Jannatur Rahmah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2010-2011 yang beralamat di Jalan Baja Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi.

Lebih terperinci

PAKET PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DICK DAN CAREY DI MADRASAH TSANAWIYAH NW PENGKELAK MAS

PAKET PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DICK DAN CAREY DI MADRASAH TSANAWIYAH NW PENGKELAK MAS PAKET PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DICK DAN CAREY DI MADRASAH TSANAWIYAH NW PENGKELAK MAS Hanafi 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, dan Anselmus J.E. Toenlioe 3 Teknologi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci