MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN PERSEKUTUAN DOA PAROKIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN PERSEKUTUAN DOA PAROKIAL"

Transkripsi

1 MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN PERSEKUTUAN DOA PAROKIAL Disusun oleh: Ron Ryan S.C.R.C. Pastoral Administrator Alih Bahasa: Roy Setjadi

2 MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN PERSEKUTUAN DOA PAROKIAL Pengarang: Ron Ryan S.C.R.C. Pastoral Administrator Judul Asli : Prayer Group Leadership Development Program Alih Bahasa: Roy Setjadi Nihil Obstat: B.S. Mardiatmadja, SJ Jakarta, 11 Juni 2003 Imprimatur: Yohanes Subagyo, Pr Vikaris Jendral KAJ Jakarta, 12 Juni 2003 Cetakan Kedua 2003 Penerbit: Badan Pelayanan Nasional Pembaharuan Karismatik Katolik Indonesia

3 DAFTAR ISI PENGANTAR SESSION I : DASAR TEOLOGIS DARI PEMBAHARUAN KARISMATIK.. I. MEMPERLUAS VISI/CITA-CITA KITA BAGI PERSEKUTUAN DOA.. II. KONSILI VATIKAN II DAN PERUTUSAN GEREJA.. III. PERAAN ORANG AWAM... IV. PERANAN PEMBAHARUAN KARISMATIK DI DALAM GEREJA... SESSION II: SUATU TEOLOGI BARU PENCERAHAN ROH BAPTISAN ROH KUDUS. I. PERANAN INTI DARI BAPTISAN ROH... II. DASAR KITAB SUI DARI BAPTISAN ROH (PENCURAHAN ROH). III. MEMAHAMI BAPTISAN ROH (PENCURAHAN ROH)... IV. KEPRIHATINAN PASTORAL.. SESSION III. PERANAN KELOMPOK PERSEKUTUAN DOA DI DALAM PAROKI I. MENGEMBANGKAN SUATU VISI BAGI PERSEKUTUAN DOA.. II. MEMAHAMI PAROKI.. III. PERANAN KELOMPOK PERSEKUTUAN DOA... SESSION IV. PUJIAN DAN PENYEMBAHAN... I. PENTINGNYA PUJIAN DAN PENYEMBAHAN.... II. MEMAHAMI PUJIAN DAN PENYEMBAHAN DI DALAM PD.. III. MEMIMPIN PUJIAN DAN PENYEMBAHAN... SESSION V. MEMIMPIN PERSEKUTUAN DOA.. I. PERSEKUTUAN DOA SEBAGAI SUATU SARANA DOA.. II. MEMIMPIN PERSEKUTUAN DOA.... SESSION VI: PERANAN DAN PELAYANAN MUSIK. I. HUBUNGAN ANTARA MUSIK DAN PUJIAN.. II. FUNGSI DARI PELAYANAN MUSIK. III. HAL-HAL PENTING UNTUK PELAYANAN MUSIK SESSION VII: SUATU TEOLOGI DARI KARUNIA-KARUNIA KARISMATIK... I. PENTINGNYA KARISMA-KARISMA... II. DASAR KITAB SUCI DARI KARISMA-KARISMA.. III. PENERAPAN PASTORAL...

4 SESSION VIII: MEMUPUK PERTUMBUHAN KARUNIA-KARUNIA KARISMATIK I. KASIH DAN KARUNIA-KARUNIA.... II. SARAN-SARAN PRAKTIS UNTUK MEMUPUK PERTUMBUHAN KARUNIA- KARUNIA SESSION IX : MEMUPUK DAN MENGEMBANGKAN KELOMPOK-KELOMPOK INTI I. KONSEP TEAM KEPEMIMPINAN.. II. MENGKOORDINIR KELOMPOK PERSEKUTUAN DOA. III. MENGEMBANGKAN KELOMPOK INTI SESSION X : MENANGANI PERMASALAHAN YANG TIMBUL I. SIKAP PASTORAL TERHADAP PERMASALAHAN. II. MENANGANI PROBLEMA-PROBLEMA III. BEBERAPA SITUASI PERMASALAHAN YANG UMUM

5 PENGANTAR Program ini disusun untuk menawarkan suatu metode praktis pengembangan kepemimpinan bagi kelompok Persekutuan Doa Karismatik Parokiat. Ada 3 (tiga) sasaran pokok program ini: 1. Pembentukan kepemimpinan team yang berbobot. 2. Penjelasan atas tujuan kelompok PD Parokiat 3. Penetapan dari suatu metode evaluasi dari perencanaan untuk meningkatkan efektivitas kelompok. Buku pedoman ini dapat dipergunakan oleh kelompok-kelompok PD untuk menyelenggarakan pelatihan bagi mereka sendiri, atau juga dipergunakan oleh kelompok regional atau diocesan untuk mendidik team inti di wawasan itu. Setiap session membutuhkan 90 (Sembilan puluh) menit, 45 (empat puluh lima) menit pengajaran, disusul oleh istirahat dan kemudian 30 (tiga puluh) menit untuk diskusi kelompok inti. Program ini dapat diselenggarakan di dalam berbagai format: 10 minggu berturut-turut. 5 minggu berturut-turut dengan 2 session tiap kali. 2 session tiap bulan selama 5 bulan. Sebagai suatu seminar akhir minggu. Format 5 bulan memberikan waktu di antara setiap session bagi para peserta untuk mengendapkan isi pengajaran dan untuk mencoba melaksanakan konsep-konsep yang diterima sebelum beralih kepada team berikutnya. Para pemimpin perlu menganjurkan untuk mengusahakan agar segenap anggota kelompok inti mereka ikut berpartisipasi di dalam program ini. Hasil-hasil yang besar akan dialami bilamana para anggota kelompok inti bahu membahu melakukan evaluasi yang obyektif, sharing secara terbuka dan bebas mengusulkan gagasan mereka. Program ini seyogyanya terbuka bagi pemimpin-pemimpin pastoral yang baru, anggota-anggota inti dan anggota-anggota inti yang potensial. Skema-skema pengajaran diberikan di dalam bentuk yang diperluas untuk memberikan lebih banyak hal-hal terperinci dalam penyajiannya. Bahan-bahan dasar yang telah diberikan perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman si pengajar sendiri.

6 DISKUSI KELOMPOK INTI Session-session diskusi kelompok inti merupakan unsur yang penting di dalam usaha mengintegrasikan bahan-bahan pengajaran ke dalam kelompok Persekutuan Doa. Waktu berdiskusi adalah untuk evaluasi kelompok, dengan bekal presentasi pengajaran, untuk mengusulkan peningkatan yang mungkin perlu dan menetapkan langkah-langkah pelaksanaan. Setiap kelompok inti harus berkumpul sendiri-sendiri di dalam kelompoknya masingmasing agar memungkinkan mereka memusatkan perhatian atas kebutuhan-kebutuhan kelompoknya. Para peserta harus dianjurkan untuk terbuka dan obyektif di dalam sharing mereka, berbicara secaa benar di dalam kasih. Harus ditandaskan bahwa pendapat setiap orang sah dan perlu didengarkan. Seorang pemandu dapat dipilih untuk menolong agar diskusi berlangsung lancar dan untuk mengusahakan agar diskusi hanya oleh beberapa orang saja. Pertanyaan diskusi diberikan pada akhir setiap session. Pertanyaan-pertanyaan itu dimaksudkan untuk membantu agar diskusi berpusat pada unsur-unsur pokok dari pengajaran yang telah diberikan. Pertanyaan terakhir di dalam setiap session mengarahkan kelompok untuk menetapkan langkah-langkah pelaksanaan dari gagasan-gagasan yang disimpulkan mereka sendiri. MENETAPKAN LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN Penetapan sasaran-sasaran pelaksanaan memungkinkan kelompok inti mengambil langkah-langkah tertentu menuju peningkatan suatu aspek tertentu dari kelompok PD mereka. Tanpa langkah ini, maka program ini hanya akan menjadi suatu latihan sharing saja. Sasaran-sasaran itu memberikan kepada kelompok suatu rencana pelaksanaan dari suatu sarana untuk menilai kemajuan yang dicapai. Pada awal diskusi pertama, kelompok akan perlu diarahkan bagaimana cara menentukan sasaran-sasaran, dan perbedaan antara suatu tujuan dan suatu sasaran. Suatu tujuan adalah titik akhir yang ingin dicapai, sasaran-sasaran adalah langkahlangkah tertentu yang harus diambil dengan harapan akan mencapai tujuan yang dicita-citakan. Misalnya tujuan yang ingin dicapai mungkin peningkatan aktivitas karunia-karunia karismatik di dalam PD. Sasarannya dapat meliputi: pemberian pengajaran-pengajaran tentang masing-masing karunia, menyediakan buku-buku dan rekaman-rekaman yang ada tentang karunia-karunia, berpuasa dan berdoa untuk suatu peluncuran buku dari karisma-karisma pada awal setiap PD. Para anggota kelompok inti perlu sampai pada kesepatakan tentang setiap sasaran. Setiap anggota harus menulis setiap sasaran, mengakui bahwa mereka sepakat untuk

7 bekerja melaksanakannya. Suatu jangka waku harus ditentukan sebagai target tercapainya setiap sasaran. Bilamana ada tenggang waktu satu bulan di antara tiap session, maka kelompok dapat mulai setiap waktu berdiskusi degan evaluasi singkat mengenai kemajuan tiap sasaran dari session sebelumnya.

8 SESSION I DASAR TEOLOGIS DARI PEMBAHARUAN KARISMATIK I. MEMPERLUAS VISI / CITA-CITA KITA BAGI PERSEKUTUAN DOA, A. Keberhasilan suatu PD Paroki tergantung kepada pemahaman para pemimpin akan pengertian yang jelas dari tujuan mereka sebagai suatu kelompok (visi/citacita mereka tentang apa yang Allah ingin laksanakan bagi mereka). 1. Ada pemimpin yang tidak memiliki konsep dari maksud dan tujuan kelompoknya sehingga membuat kelompoknya berjalan tanpa arah yang jelas. 2. Banyak pemimpin yang memiliki pengertian terbatas mengenai tujuan kelompok PD mereka dan memandang PD-nya sebagai suatu kelompok pertemuan doa mingguan atau sebagai suatu kelompok unit karismatik yang terasing. B. Untuk dapat memahami dengan baik tujuan suatu kelompok doa Parokial, maka pemimpin perlu mengerti hubungan antara kelompok paroki, pembaharuan karismatik dan arah gereja sebagai suatu keseluruhan. 1. Persekutuan Doa tidak dapat melihat dirinya sebagai suatu karya Roh yang berdiri sendiri. a. Allah bukan sedang mengerjakan suatu hal di dalam satu PD dan hal lainnya di dalam PD lain. b. Meskipun Allah mungkin bekerja di dalam berbagai cara namun melalui semua itu ia ingin membawa kepada suatu tujuan yang sama. 2. Persekutuan Doa merupakan bagian dari Pembaharuan Karismatik yang lebih jelas. a. Allah mempunyai suatu maksud bagi pembaharuan sebagai suatu keseluruhan. Dia telah membangkitkan Pembaharuan Karismatik untuk suatu tujuan. b. Dengan memahami tujuan keseluruhan dari Pembaharuan, maka setiap pemimpin dan kelompok akan lebih jelas dapat melihat bagaimana menyesuaikan peranan PD mereka ke dalam tujuan keseluruhan itu. 3. Tetapi sebagaimana PD adalah bagian dari Pembaharuan Karismatik yang lebih luas, maka demikian juga Pembaharuan ini merupakan bagian dari Gereja yang lebih besar. a. Roh Kudus telah membangkitkan gerakan-gerakan dari kelompok-kelompok Pembaharuan yang tak terhitung di dalam Gereja. Pembaharuan Karismatik hanyalah salah satu cara di mana Roh menyatakan hidupnya di dalam GerejaNya. b. Meskipun berkarya dengan pelbagai cara di dalam Gereja, aneka gerakan ini dipakai Allah untuk menghasilkan visi/cita-citanya bagi Tubuh Kristus.

9 c. Jadi untuk dapat sepenuhnya memahami tujuan kelompoknya, maka para pemimpin perlu terlebih dahulu memahami tujuan Allah bagi Gereja, kedua, bagaimana kedudukan Pembaharuan Karismatik di dalam tujuan itu dan ketiga, peranan apa yang dapat dipenuhi oleh PD Parokinya. MISI GEREJA PERANAN PKK PERANAN PD II. KONSILI VATIKAN II DAN PERUTUSAN GEREJA A. Konsili Vatikan II diadakan untuk memungkinkan Gereja memahami lebih baik peranannya sebagai Tubuh Kristus di dalam dunia modern. 1. Melalui dialog dengan berbagai unsur-unsur dan ungkapan-ungkapan dari Gereja para Bapa Konsili menguraikan apa yang telah mereka tegaskan sebagai yang dikatakan Roh kepada Gereja pada masa kini. 2. Bertugas pembaharuan dan perubahan yang emngalir dari Vatikan II merupakan usaha-usaha Gereja untuk membuat dirinya efektif di dalam melaksanakan misinya dan mencapai tujuan-tujuannya. B. Dokumen-dokumen Konsili Vatikan II melukiskan perutusan (misi) Gereja sebagai berikut: Gereja dilahirkan untuk menyebarkan Kerajaan Kristus di seluruh dunia, demi kemuliaan Allah Bapa. Dengan demikian semua manusia mengambil bagian dalam penebusan yang menyelematkan dan lewat mereka seluruh dunia benarbenar diserahkan kepada Kristus (Dekrit Kerawam No. 2 dan juga No.6) Perutusan atau tujuan rangkap tiga ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. PENGINJILAN Mempermaklumkan Kabar Gembira bahwa melalui cinta Allah Bapa, maka hidup, wafat dan kebangkitan Kristus memungkinkan semua orang diperdamaikan kepada Bapa dan menerima kepenuhan dan keselamatan. b. PENGUDUSAN Menjalani kehidupan yang memberikan kesaksian akan keutusan dan kekudusan yang datang melalui Kuasa Roh kepada anak-anak Allah. c. PEMBAHARUAN TATA DUNIAWI Bekerja sama dengan karya Roh Kudus yang membaharui seluruh muka bumi, memulihkan segala sesuatu bidang sosial, moral, ekonomi, dsb kepada penataan yang benar dan hubungan yang pantas sebagaimana diciptakan oleh Allah. C. Konsili memanggil Gereja untuk melaksanakan perutusan ini dengan suatu pengertian yang lebih jelas akan peranan Tubuh Kristus. 1. Sebagaimana perutusan Gereja sama halnya seperti Gereja sendiri, namun perlu dinyatakan dan didefinisikan secara jelas sesuai keadaan masa kini, maka demikian juga model Gereja yang ditawarkan Konsili Vatikan II berputar kembali ke masa para Rasul dahulu.

10 2. Sebelum Vatikan II, umat Katolik pada umumnya memandang Gereja sebagai suatu wadah yang hanya berpegang kepada struktur Hierarki. Perutusan Gereja merupakan tanggung jawab para imam dari kaum religious, sedang kaum awam memainkan peranan yang pasif. 3. Vatikan II memulihkan kembali suatu pemahaman yang lebih alkitabiah tentang Gereja, di mana setiap anggota ikut bertanggung jawab di dalam perutusan dari Tubuh Kristus (1Kor 12 : Ef 6) dan di mana Hierarki dari Gereja, para imam dan Awam berperan serta setaraf di dalam hidup dan karya Gereja. Para Kaum Para Uskup Uskup Religius Para Iman Kaum Religius Kaum Para Kaum Awam Awam Imam Model Gereja sebelum Konsili Vatikan II Model Gereja menurut Konsili Vatikan II III. PERANAN ORANG AWAM A. Dekrit Kerasulan Awam memberikan suatu pemahaman tentang bagaimana kaum Awam mempunyai peran serta di dalam karya memenuhi tugas perutusan Gereja. 1. Dokumen ini tidak menawarkan suatu studi yang melelahkan mengenai peranan kaum Awam, namun telah memberikan pedoman-pedoman yang jelas. 2. Pengertian Dogmatik tentang Gereja, Konstitusi Pastoral tentang Gereja di dalam Dunia Dewasa ini. Dekrit tentang pelayanan dan kehidupan para imam dan Linesmenta. Panggilan dan perutusan kaum awam ini di dalam dunia 20 tahun sesudah Konsili Vatikan II. B. Dekrit tentang Ke3rasuan Awam menyatakan bahwa panggilan Permandian memanggil tiap orang ke dalam kepenuhan hidup Gereja (No. 2) 1. Pemandian adalah suatu panggilan ke dalam relasi dengan Allah sebagai anaknya (1Yoh.3 : 1-2).

11 2. Pemandian adalah suatu panggilan ke dalam suatu relasi dengan Tubuh Kristus. Gereja sebagai saudara dari saudari (1Kor.12:13). 3. Pemandian adalah suatu panggilan untuk mengambil bagian di dalam tanggung jawab Pengutusan Gereja. Panggilan Kristen dari kodratnya adalah juga panggilan untuk kerasulan. Seperti dalam kesatuan badan yang hidup, tidak satu anggotapun besikap selalu pasip, tetapi serentak mengambil bagian dalam kehidupan tubuh dan berperan serta dalam kegiatannya. Demikian pula Tubuh Kristus yaitu Gereja (No. 2). a. Dengan menerima panggilan Permandian, dengan berada dalam relasi dengan Allah dan Tubuh Kristus, maka orang Kristen mengambil bagian, dalam tanggung jawab penginjllan, pengudusan dan pembaharuan tata duniawi. b. Kaum awam dan para Imam mengambil bagian di dalam perutusan yang sama di dalam Gereja tetapi memenuhinya dengan cara-cara yang berbeda. i. Para Imam melayani Gereja dengan memerintah, mengajar, dan pelayanan sakramen-sakremen. ii. Kaum awam melayani Gereja dan dunia dengan membawa nilai-nilai dan anugerah-anugerah Kristiani ke dalam keluarga-keluarga mereka, parokiparoki, komunitas, tempat bekerja dan masyarakat (No. 22 dan No. 6). 4. Permandian bukan saja memanggil individu, untuk ikut ambil bagian dalam tanggung jawab. Perutusan Gereja, tetapi serentak juga memperlengkapi setiap orang dengan karisma-karisma yang dibutuhkan untuk mengemban tanggung jawab tersebut. a. Untuk menjalankan kerasulan ini, Roh Kudus menganugerahkan kepada orang-orang beriman karuia-karunia khusus. demi pembangunan seluruh Tubuh dalam cinta kasih. Dengan menerima karisma-karisma ini, juga yang sederhana, muncullah hak dan kewajiban setiap orang beriman untuk memanfaatkannya dalam dunia, dalam kemerdekaan Roh Kudus, yang bertiup ke mana Ia Mau, dan serentak dalam persekutuan dengan saudara-saudari di dalam Kristus, terutama dengan para gembala mereka (No. 3) b. Konstitusi Dogmatik tentang Gereja menawarkan suatu gambaran dari apa yang dimaksudkan dengan istilah Karisma. Roh Kudus juga memberikan karunia-karunia khusus di antara umat dari berbagai lapisan. Karunia-karunia ini menjadikan mereka trampil dan siaga untuk menerima karya dan tugas, yang berguna bagi pembaharuan dan pembangunan lanjut Gereja.. Karisma-karisma ini, baik yang tersebar secara menyolok maupun yang terpencar secara sederhana maupun meluas harus diterima dengan syukur dan perasaan terhibur, karena sangat sesuai dan berguna bagi kebutuhan Gereja (No. 12). i. Karisma adalah karunia-karunia khusus, gerakan Roh yang tidak terbalas pada sakramen-sakramen dan pelayanan-pelayanan dari

12 Gereja, tetapi terlebih karisma-karisma ini adalah cara-cara istimewa dalam mana Allah bekerja melalui individu. ii. Karisma-karisma dibagikan di antara kaum beriman dari segala lapisan tidak dibatasi oleh kedudukan, jabatan maupun tingkat kesucian, tetapi diberikan kepada segenap anggota dari tubuh (1Kor 12:7). iii.karisma-karisma menjadikan orang trampil dan siaga untuk pelayanan, memungkinkan mereka berpartisipasi efektip dalam tugas perutusan gereja. iv.karisma-karisma ini diberikan dalam pembaharuan dan pembangunan lanjut dari gereja, menjadikan Gereja sendiri mampu untuk melaksanakan tujuan Tuhan. v. Karisma-karisma dapat berupa karunia-karunia karismatik yang menyolok dari 1Kor 12:8-10 dan yang biasa dari Efesus 4:11 dan Roma 12:7-8. c. Dalam mewartakan bahwa setiap orang dianugerahi Allah dengan karismakarisma untuk dipergunakan demi meneruskan tugas Perutusan Gereja, maka Dekrit Kerasulan Awam menekankan pentingnya karisma-karisma ini untuk dipergunakan. Anggota yang tidak berusaha untuk mengembangkan tubuh menurut takarannya, tidak dapat dikatakan berguna, baik bagi Gereja maupun bagi dirinya sendiri (No. 2). 5. Hanya kalau setiap anggota memanfaatkan karisma-karismanya dengan segenap kemampuannya, maka barulah Gereja dapat mencapai kepenuhan dirinya sebagai Tubuh Kristus. 6. Hanya kalau Gereja berjalan dengan segenap kemampuannya, barulah cita-cita Gereja di dalam Penginjilan, Pengudusan dan Pembaharuan tata duniawi menjadi suatu kemungkinan. a. Tujuan itu tidak dapat dicapai dengan upaya manusiawi, namun dibutuhkan karya Roh Kudus melalui karisma-karisma. b. Karena itu, kesadaran kaum awam akan peranan dan potensinya sangatlah vital bagi Perutusan Gereja. IV. PERANAN PEMBAHARUAN KARISMATIK DI DALAM GEREJA. A. Visi Konsili Vatikan II tentang Perutusan Gereja dan model untuk melaksanakannya telah menemukan perwujudan yang unik di dalam Pembaharuan Karismatik Katolik. 1. Pembaharuan Karismatik hanyalah salah satu dari sekian banyak cara yang dikerjakan Roh Kudus untuk memenuhi visi itu. Ada banyak perwujudanperwujudannya yang lain di seluruh Gereja. 2. Keotentikan Pembaharuan ini sebagai suatu perwujudan dari Vatikan II telah diakui sepanjang sejarahnya oleh Hierarki Gereja (*1984 Pastoral Statement on the Catholic Charismatic Renewal, sec 2 and 38-39) (*Indonesia: Pedoman Pastoral Para Uskup Indonesia mengenai Pembaharuan Karismatik 1982; Pembaharuan Hidup Kristiani Sebagai Karisma Roh 1995

13 B. Pembaharuan Karismatik menawarkan kepada orang, kesempatan untuk suatu penghayatan akan pengertian dari panggilan permandian. 1. Pencurahan Roh Kudus (Baptisan Roh Kudus) sering dihayati sebagai suatu pelaksanaan Permandian Sakramental, menjadikan Sakramen Inisiasi ini efektif ini di dalam hidup orang. a. Hal ini menyangkut suatu peningkatan di dalam relasi pribadi dengan Allah, memandang hidup sebagai orang Kristen itu sebagai suatu relasi dan bukan hanya sekedar kepercayaan. b. Dengan menghayati relasi mereka dengan Allah, maka kehidupan mereka di dalam Gereja juga dihayati sebagai suatu relasi dinamis dengan saudara/saudari di dalam Kristus. c. Melalui Pencurahan Roh, kekristenan diubah dari suatu perangkat kepercayaan-kepercayaan dari praktek-praktek menjadi suatu relasi cinta dengan Allah Tritunggal dan sesama anggota Tubuh Kristus (1984 Pastoral Statement on the CCR, sec 4-5). 2. Partisipasi dalam Pembaharuan Karismatik juga menawarkan pentingnya setiap anggota mengambil bagian di dalam tanggung jawab tugas Perutusan Gereja untuk menginjil, menguduskan dan membaharui tata duniawi. Di dalam suatu cara yang belum pernah terjadi dalam sejarah dewasa ini, kaum awam, pria dan wanita melibatkan diri di dalam penginjilan dan pemakluman akan Ketuhanan dari Yesus di dalam program-program pembinaan dan pengarahan rohani. Jelas bahwa Pembaharuan karismatik bertujuan mengubah segenap anggota umat Allah. (1984 Pastoral Statement on the CCR, sec 8). 3. Pencurahan Roh membuka hati orang untuk memanfaatkan karisma-karisma demi pembangunan lanjut dari pembaharuan dari Gereja. a. Mengalami karunia-karunia Karismatik dengan cara otentik dan dewasa memungkinkan orang belajar menanggapi karya Roh di dalam cara-cara yang lain dari semakin mengandalkan kekuatannya. b. Penganugerahan Kuasa Roh ini melalui Karisma-karisma memulihkan kembali kuasa adikodrati para anggota Tubuh Kristus, menjadikan Gereja lebih efektif untuk melaksanakan tugas perutusannya di dalam dunia. c. Fungsi yang unik dari Pembaharuan Karismatik adalah kodrat penghayatannya (experiential nature) dan jamahannya atas orang-orang Kristen dengan cara yang dalam dan efektif. Aspek ini akan dibahas lebih lanjut di dalam session selanjutnya tentang Baptisan Roh. DISKUSI KELOMPOK INTI 1. Di dalam pengalaman kita, apakah PD kita telah ebrhasil menolong para peserta memahami peranan mereka di dalam tugas perutusan Gereja akan penginjilan, pengudusan dan pembaharuan tata duniawi. 2. Sebagaai kelompok inti, bahas dan sepakati bersama suatu langkah yang akan anda ambil dan laksanakan menjelang bukan yang akan dating untuk menjadikan PD

14 akan lebih efektip dalam mengungkapkan pembaharuan untuk melasanakan tugas perutusan gereja. BAHAN BACAAN: - Tonggak Sejarah Pedoman Arah - Dekrit Kerasulan Awam

15 SESSION II SUATU TEOLOGI DARI PENCURAHAN ROH BAPTISAN ROH KUDUS I. PERANAN INTI DARI BAPTISAN ROH A. Inti dari Pembaharuan Karismatik adalah pengalaman doa yang umumnya disebut sebagai Baptisan Roh. 1. Baptisan Roh disebutkan dalam Kitab Suci dan sepanjang sejarah Gereja. Perwujudannya di dalam pembaharuan Karismatik memberi kepada Pembaharuan ikatan sejaran dan rohani kepada karya Roh di dalam Gereja. 2. Pengalaman masa kini dari Pencurahan Roh seyogyanya dilihat dalam te perwujudan-perwujudan sebelumnya untuk memberikan suatu pemahaman obyektip mengenai maksud tujuannya di dalam Misi Gereja. 3. Serentak dengan itu perwujudan modern ini harus dinilai menurut pemikiran-pemikiran teologis yang mutakhir dan pengalaman masa kini. B. Para Pemimpin pastoral perlu mempunyai suatu pemahaman yang berbobot mengenai Baptisan Roh 1. Sebagai penghayatan pokoknya, Pencurahan Roh merupakan saran utama untuk melaksanakan cita-cita Pembaharuan. Tanpa perwujudannya yang otentik Pembaharuan tetap tidak efektip. 2. Dengan demikian supaya secara otentik Karismatik, maka Baptisan Roh seharusnya memegang suatu peranan kunci di dalam doa-doa, pengajaran-pengajaran dan spiritualitas persekutuan doa. 3. Supaya hal ini berhasil, maka para pemimpin perlu memahami Baptisan Roh dengan cukup baik untuk dapat menyampaikannya secara tepat kepada orang-orang lain. II. DASAR KITAB SUCI DARI BAPTISAN ROH (PENCURAHAN ROH). A. Istilah dibaptis dengan Roh Kudus digunakan beberapa kali di dalam Perjanjian Baru. 1. Dalam Matius 3:11, Lukas 3:16, Yohanes 1:33 dan Markus 1:8, istilah itu dipakai untuk membedakan dampak Baptisan Yohanes dan Baptisan Yesus. a. Baptisan Yohanes merupakan suatu ungkapan lahiriah dan niat seseorang untuk menempuh suatu kehidupan Ilahi. Di dalamnya dan daripadanya tidak ada kekuatan untuk mengubah orangnya (Mat. 3:7-9; Kls 19:2-4).

16 b. Baptisan Yesus Baptisan dalam Roh sangat berbeda dengan Baptisan Yohanes karena hal itu bukan sekedar tanda lahiriah dan pertobatan, tetapi suatu Baptisan dengan kuasa. i. Ada ciri api yang melambangkan kuasa dan dampak daripadanya. ii. Ini sesungguhnya merupakan penggenapan Baptisan Yohanes yang memungkinkan orang mengalami perubahan hasil pertobatan yang dilambangkan air. 2. Di dalam Kls 1:4 8 Yesus menunjuk kepada Baptisan Yohanes tetapi memerintahkan para murid menantikan Janji Bapa yaitu Baptisan dengan Roh Kudus yang memberikan mereka kuasa. a. Janji Yesus dan kuasa yang menyertainya akan menjadi apa yang memungkinkan para murid melaksanakan tugas mereka untuk bersaksi sampai ke ujung bumi. b. Gereja Apostolik memandang janji Yesus sebagai penggenapan karyanya, sarana untuk melanjutkan karyanya kepada TubuhNya, Gereja. 3. Ada ayat-ayat Kitab Suci lainnya yang memberikan gambaran peristiwaperistiwa tentang pengalaman Baptisan Roh meskipun tidak dengan nyata menggunakan istilah itu. a. Di dalam Kisah 2:1-4 peristiwa Pentakosta mengisahkan bagaimana para rasul dan murid pertama kali mengalami api dan kuasa dan Roh. b. Kisah 10: mengisahkan peristiwa kunjungan Petrus ke rumah Kornelius di mana orang-orang kafir pertama kali menerima Pencurahan Roh dan kemudian dibaptis. c. Dalam Kisah 19:1-7 Paulus menjumpai orang-orang yang percaya di Efesus yang telah mengalami Baptisan Yohanes tapi belum pernah mendengar tentang Roh Kudus. Atas petunjuk Paulus, maka orang-orang itu dibaptis dari menerima pencurahan Roh Kudus. B. Dengan mempelajari ayat-ayat itu dapat kita simpulkan fakta-fakta penting tertentu tentang pengalaman Gereja Perdana mengenai Baptisan Roh Kudus (Bdk. Charism and Charismatic Renewal oleh Francis A. Sullivan, S.J. hal 64-70). 1. Baptisan Roh dipahami Gereja Perdana sebagai tidak tergantung meskipun berkaitan, kepada Baptisan Sakramental: a. Ia dialami sewaktu-waktu sebelum Baptisan Sakramental (seperti Peristiwa Kornelius), kadang-kadang dalam kaitan dengan Sakramen

17 itu. (seperti di Efesus) dan dalam beberapa peristiwa sesudah Sakramen itu diterima (seperti pada diri para rasul waktu Pentakosta). (Lih. Kls 8:14-16). b. Pengalaman Baptisan Roh menggantikan ataupun melebihi Sakramen Baptis. Sakramen itu dipandang sebagai tak terpisahkan dari kehidupan Kristen yang normal. (Sebagaimana dinyatakan oleh kata-kata Petrus di rumah Kornelius dan kegigihan Paulus di Efesus). 2. Baptisan Roh dipandang sebagai penggenapan yang normal dan Janji Bapa (Kisah 1:4). a. Baptisan Sakramental dalam mana Roh diberikan, tidak dipandang sebagai penggenapan yang penuh. b. Janji Roh termasuk suatu penerimaan akan kuasa (Kis 1:8) yang oleh Gereja Purba dikenal sebagai pengalaman-pengalaman Baptisan Roh. 3. Baptisan Roh kodratnya experiential (dialami). a. Penerimaan kuasa roh disertai perwujudan-perwujudan dari kuasa itu, orang-orang mengalami kuasa Roh dan menyadari kuasa Roh yang bekerja itu. b. Perwujudan-perwujudan ini tampak bukan hanya oleh mereka yang di baptis roh, tetapi juga oleh orang-orang lain (orang-orang Yerusalem pada peristiwa Pentakosta, Petrus dan kawan-kawannya di rumah Korneliu, Paulus dkk di Efesus). Bagi Paulus kodrat experiential dari Baptisan Roh merupakan suatu unsure penting yang memberikan suatu batu ujian yang perlu untuk iman orangnya (Gal 3:2-5). III. PEMAHAMAN BAPTISAN ROH (PENCURAHAN ROH) A. Kesimpulan-kesimpulan dari Kitab Suci tadi, dapat menolong menjelaskan pemahaman kita mengenai Baptisan Roh di dalam teologi Katolik. 1. Meskipun Kitab Suci dan pengalaman Gereja Perdana penting, namun kita harus melihat kelanjutan pemikiran-pemikiran dari teologi dari Gereja. 2. Pengalaman kita yang sekarang akan Baptisan Roh dimulai dalam terang sejarah dari teologia yang lamapu namun tidak dibatasi oleh hal-hal itu. B. Baptisan Roh dihubungkan dengan Sakramen Inisiasi (Permandian, Penguatan, Ekaristi). 1. Sakramen-sakremen inisiasi (permulaan) memberikan kehidupan Allah dalam diri kita, membawa kita ke dalam suatu relasi dengan Allah sebagai anakanaknya dan ke dalam relasi dengan Gereja.

18 2. Meskipun Baptisan Roh dapat dialami dalam kaitan dengan sakramen-sakramen inisiasi, namun ia juga dapat dialami sendiri. a. Baptisan Roh tidak menggantikan Baptisan Sakramental. Sakramen-sakramen tetap merupakan bagian tak terpisahkan dari kepenuhan hidup kita sebagai anggota tubuh Kristus. b. Bagi banyak orang Baptisan Roh merupakan suatu peneguhan di pihak orangnya terhadap sakramen inisiasi, meliputi suatu ketaatan iman orang dewasa bebas menyerahkan seluruh dirinya kepada Allah (Konstitusi Dogmatik tentang Wahyu Ilahi, No. 5) 3. Secara teologis Baptisan Roh daapt ditentukan sebagai suatu pencurahan Baru Roh Kudus di dalam diri individu, menggerakkan orangnya menuju suatu pembaharuan hidup mereka dan pelayanan bagi Gereja. a. Roh Kudus bekerja bukan saja melalui Sakramen-Sakramen atau pelayanan resmi, tetapi juga melalui sarana-sarana yang lebih spontan Karismatis (bdk Konstitusi Dogmatik tentang Gereja No. 12 dan Dekrit Kerasulan No. 3) b. Pencurahan Baru ini dapat paling baik dipahami sebagai suatu peningkatan pengalaman relasi antara seorang individu dan Allah. 4 Baptisan Roh Kudus experiential kodratnya. a. Orangnya dapat mengenali pencurahan baru dari Roh. Ia menyadari tindakan baru, dari Roh Kudus di dalam hidupnya. b. Kesadaran ini mungkin langsung dialami (seperti melalui perwujudan karunia karismatik) atau secara bertahap (seperti dalam suatu kerinduan baru akan Sakramen-Sakramen dan Kitab Suci). Pengalamanpengalamannya akan bervariasi dengan setiap orang. Kita tidak dapat membatasi Allah. c. Yang paling sering, Baptisan Roh dialami dalam perwujudan (manifestasi) karunia-karunia karismatik. i. Dalam kitab suci dan dalam pengalaman modern, berdoa dalam Roh paling sering menyertai Baptisan Roh. ii. Meskipun merupakan pengalaman paling umum, namun berdoa dalam roh bukanlah bukti satu-satunya atau mutlak perlu bagi Baptisan Roh. iii. Aspek-aspek karunia karismatik dan peranannya akan dibicarakan lebih lanjut dalam session VII. d. Unsur experiential (mengalami) dari Baptisan Roh sangatlah penting bagi peranannya di dalam tujuan dan Pembaharuan. i. Meskipun iman kita tidak melulu bersandar kepada perasaan-perasaan atau pengalaman-pengalaman, namun pengalaman-pengalaman pertama akan realitas Roh memberikan suatu peneguhan mendasar kepada iman kita (bdk. Gal 3: 2-5). ii. Unsur experiential (mengalami) ini memungkinkan orang mengubah imannya dari pengetahuan otak menuju pengetahuan hati, yaitu dari pengetahuan intelektual kepada pengetahuan experiential.

19 iii. Tanpa unsur experiential, iman dapat tetap menjadi suatu latihan otak (intelektual), sedangkan dengan mengalami, iman dapat menjadi suatu relasi, mengenal dengan seluruh diri kita. 5. Bagaimana Roh menuntun kepada pembaharuan pribadi: pertumbuhan dalam kekudusan dan kedewasaan. a. Manifestasi dari karunia-karunia karismatik bukanlah merupakan bukti dari keotentikan pengalamannya (Mat 7:21-23). b. Pencurahan Baru dan Roh ungkapan otentik bila menghasilkan buah Roh di dalam hidup orangnya. Pertobatan dan pertumbuhan sejati tak dapat dipalsukan. Hal itu hanya mungkin melalui pekerjaan Roh Kudus. 6. Baptisan Roh menuntun kepada pengembangan dan penggunaan karisma-karisma demi pembangunan gereja. a. Meskipun Baptisan Roh menjadi otentik (dibuktikan) oleh pertumbuhan orangnya dalam buah-buah rohani, namun itu tidak sekedar untuk kesucian pribadi saja. b. Suatu pengalaman yang otentik akan mendorong orang-orang untuk menemukan, mengembangkan dan memanfaatkan karisma-karisma mereka bagi penginjilan, pengudusan dan pembaharuan tata duniawi. IV. KEPRIHATINAN PASTORAL. A. Baptisan Roh amat penting untuk keberhasilan Pembaharuan Karismatik di dalam Gereja. 1. Di dalam visi Pembaharuan untuk membuat umat mampu memenuhi panggilan mereka sebagai anggota Tubuh berperan serta dalam Misi Gereja, maka Baptisan Rohlah yang memberi kekuatan kepada mereka untuk melaksanakannya. 2. Baptisan Roh memberikan pengalaman akan kuasa Allah yang bekerja di dalam 3. Pengalaman permulaan ini menjadi modal untuk belajar bagaimana memperkenankan kuasa ini tumbuh sembakin besar di segala bidang. a. Bukan lagi si individu yang berjuang untuk kesucian pribadi atau untuk melayani, tetapi terlebih menanggapi kuasa Roh di dalam dirinya untuk melaksanakan. b. Dengan demikian si individu dan Gereja menjadi lebih berhasil di dalam peranan mereka. B. Menyadari pentingnya Baptisan Roh, maka para pemimpin pastoral harus memusatkan diri dalam upaya mengusahakan perwujudan yang otentik di dalam kelompok mereka. 1. Para pemimpin perlu mengevaluasi pengalaman Baptisan Roh di dalam kelompoknya. Aapakah para anggota mengalaminya? Apakah pengalaman mereka otentik? Apakah buah rohani dihasilkan?

20 2. Perlu diberikan pengajaran tentang Baptisan Roh, maksud dan tujuannya, unsur-unsurnya dan kaitannya dengan Sakramen-sakramen. 3. Berikan kesempatan-kesempatan untuk para peserta PD berdoa untuk Baptisan Roh, 4. Tindak lanjut harus diberikan untuk membantu orang tumbuh di dalam pengalaman itu dan perwujudannya. C. Kalau prioritas dan usaha yang tepat diberikan untuk menyuburkan Baptisan Roh, maka PD akan berkembang dalam keberhasilan dan kekuatannya. DISKUSI KELOMPOK INTI 1. Bagaimana evaluasi kita akan pengalaman-pengalaman Baptisan Roh dalam kelompok kita bulan-bulan terakhir ini? 2. Apa yang akan menjadi cara terbaik untuk memungkinkan umat paroki kita mengalami Baptisan Roh Kudus? 3. Tentukan 3 (tiga) sasaran yang dapat dilaksanakan kelompok inti dalam waktu dekat untuk menolong kelompok anda menjadi lebih efektif untuk memungkinkan orang-orang lain mengalami Baptisan Roh! BAHAN BACAAN. Charism and Charismatic Renewal Francis A. Sullivan, SJ, Servant Publication, Ann Arbor, MI Baptized in the Spirit and Spiritual Gifts Stephen Clark, Servant Books, Ann Arbor, MI 1970.

21 SESSION III PERANAN KELOMPOK PERSEKUTUAN DOA DI DALAM PAROKI I. MENGEMBANGKAN SUATU VISI BAGI PERSEKUTUAN DOA. A. Dengan suatu pemahaman dari Misi Gereja dan bagaimana Pembaharuan Karismatik mengambil peran di dalam misi itu, para pemimpin dapat mulai merumuskan suatu visi dari tujuan Persekutuan Doa Paroki mereka. 1. Para pemimpin perlu pengertian yang jelas tentang tujuan mereka di dalam paroki sasaran khusus dari kelompok PD mereka. 2. Tanpa suatu tujuan khusus, para pemimpin tidak dapat menilai kemajuan mereka atas kelompok PD tetap tidak efektif. B. Untuk merumuskan suatu visi bagi kelompok PD berarti harus melihat di mana kedudukan kelompok PD di dalam kehidupan paroki. 1. Sebagaimana perlu untuk mengerti bagaimana Pembaharuan Karismatik masuk di dalam tujuan Gereja, demikian juga kita perlu memahami di mana kelompok PD kita masuk ke dalam paroki dan tujuannya. 2. Sebagai bagian dari paroki, maka kelompok PD harus memahami fungsi yang diperankannya untuk membantu tubuh yang rapih tersusun dari Diklat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih (Ef 4:16). 3. Jadi untuk memahami fungsi kelompok PD maka perlu terlebih dahulu menetapkan tujuan dan fungsi kehidupan guru. II. MEMAHAMI PAROKI. A. Paroki merupakan perwujudan setempat dari Gereja Universal. 1. Mewujudkan kehadiran dan kuasa Tubuh Kristus bagi umat setempat. 2. Mengusahakan pelaksanaan Misi Gereja dalam penginjilan, pengudusan dan pembharuan tata duniawi di lingkungannya. 3. Serentak dengan itu, paroki setempat menguatkan Gereja Universal melalui apa yang dihasilkannya. karena paroki mempersatukan semua perbedaan manusia yang terdapat di dalamnya, dan memasukkan ke dalam universalitas Gereja (Dekrit Kerasulan Awam No. 10). B. Di dalam usaha menjadikannya sebagai suatu perwujudan yang efektip dari Gereja, maka Paroki berusaha menawarkan kehidupan yang penuh dari Tubuh Kristus kepada umat setempat. Kehidupan ini dihayati serentak pada tingkat perorangan maupun kelompok dan dapat dilukiskan di dalam 7 (tujuh) unsur:

22 1. RELASI PRIBADI DENGAN KRISTUS (IMAN) a. Kehidupan Kristen, perorangan maupun parochial berawal dengan penghayatan iman di dalam relasi pribadi dengan Kristus, iman dapat datang sebagai suatu pengalaman mendadak dari realitas kehadiran Allah yang maha Pengasih atau hal itu dapat tumbuh berangsur-angsur semakin dalam. Sebagai relasi, maka iman adalah suatu proses, suatu penghayatan yang semakin dalam akan pengenalan kepada Allah, diri sendiri, dan makna dari kehidupan. b. Kalau masuk ke dalam suatu relasi dengan Kristus adalah perkara antara Tuhan dengan orang itu, maka paroki dapat menyediakan kesempatankesempatan di mana relasi dapat dihayati dan ditumbuhkan. Kelompok-kelompok yang saling membagikan pengalaman iman menawarkan kesempatan bagi para pesertanya untuk meresapkan pengajaran dan mengungkapkan dengan kata-kata penghayatan mereka sendiri. Proses RCIA (Pelajaran agama untuk orang dewasa) memberikan suatu setting yang ideal untuk menumbuhkan iman para katekumen dan wali baptisnya. Mungkin juga ada pernyataan iman secara yang digabungkan ke dalam aktivitas paroki. Ini dapat bersifat liturgis (pembaharuan janji baptis, kredo), paraliturgis (suatu kebaktian penutupan suatu seminar) atau informasi (counseling). 2. DOA a. Agar suatu relasi berkembang maka dibutuhkan komunikasi. Doa adalah komunikasi kita dengan Allah. Hal itu bukan sekedar bicara dan mendengarkan tetapi kesadaran akan kehadiran Allah yang akrab. Bertumbuh di dalam kesadaran ini menuntut disiplin di dalam mengheningkan diri dan memusatkan perhatiannya kita. Semakin kita dewasa dalam praktek penyadaran akan Allah, kita akan semakin merasakan kasih Bapa bagi anak-anaknya meliputi diri kita. Relasi cinta dengan Dia bertumbuh dan cinta itu menjadi sumber kekuatan bagi kehidupan kita. b. Doa bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, karena kebudayaan kita telah membentuk kita untuk bersibuk kita dengan dunia kebendaan. Sehubungan dengan itu doa juga tidak dapat diajarkan karena sesungguhnya hal itu adalah suatu komunikasi pribadi yang intensif antara Tuhan dengan kekasihnya. Namun paroki dapat mengusahakan kesempatan orang-orang untuk mengalami doa sebagai suatu sarana cinta yang kuat. Mereka mungkin perlu mengajar bagaimana beralih dari doadoa formil menuju doa bercakap-cakap yang pribadi. Mereka perlu melihat contoh doa ini, mengalaminya bersama orang-orang lain, dan sharing dengan orang-orang yang kehidupannya telah diubah melalui doa.

23 Bilamana doa-doa pribadi dan aktif, maka doa bersama dan Sakramensakramen, liturgy dan paraliturgi menjadi lebih bermakna dan efektif. 3. PERTUMBUHAN DI DALAM KEKUDUSAN PERTOBATAN a. Kalau relasi dengan Tuhan bertambah dalam melalui doa, maka kita bertumbuh ke arah suatu penyadaran bahwa relasi ini menyangkut perubahan dari pihak kita. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, kita mulai mengakui perbedaan-perbedaan nyata antara kodratnya dan kodrat kita. Kedosaan pribadi kita menjadi nyata, seperti juga kekudusan Allah. Namun, bila kesadaran ini merupakan buah dari suatu relasi iman yang otentik, maka hal itu tidak dialami sebagai suatu penghukuman, tetapi lebih sebagai suatu panggilan kasih menuju keutuhan, undangan sang Bapa kepada anaknya untuk ikut mengambil bagian di dalam kekudusannya (2kor. 5:21). b. Banyak orang yang tidak pernah merangkul panggilan untuk bertumbuh di dalam kekudusan ini. Relasi mereka dengan Tuhan tetap statis. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidak-dewasaan di dalam doa, tak ada pengenalan akan Kitab Suci, tiadanya ketakutan atau, tiadanya bimbingan kalau butuh pertolongan. Paroki dapat membantu orangorang di dalam pertumbuhan mereka dengan memberi sumbersumber/bacaan-bacaan yang meningkatkan kesadaran mereka akan kebutuhan untuk bertobat dan membimbing mereka kepada sumber kekuatan yang menghasilkan pertobatan itu. Khotbah hari Minggu dapat menjadi sangat efektif seperti juga Pendalaman Kitab Suci, program-program pendidikan rohani orang dewasa, rekoleksi dan retret-retret. Bimbingan pribadi juga sangat berharga bagi yang serius mengenai perkembangan rohaninya. 4. KOMUN ITAS a. Kalau orang bertumbuh di dalam relasi pribadi dengan Tuhan, maka akan tumbuh suatu kebutuhan untuk menjangkau anggota-anggota lain dari Tubuh kristus di dalam komunitas. Orang itu perlu membagikan hidupnya dengan orang-orang lain, yang juga telah emngalami Yesus Kristus dan hidup dalam relasi dengan Dia dan yang berusaha tumbuh di dalam kekudusan. Komunitas sejati memberikan suatu suasana di mana menghayati kekristenan itu sesuatu yang mungkin dan contoh-contoh masa kini tampak dalam kehidupan sehari-hari. b. Pengalaman-pengalaman hebat dari komunitas sangat jarang di dalam paroki-paroki kota besar di luar kelompok sharing iman yang kecil. Bagi mereka yang sungguh menemukan komunitas di dalam kelompok-kelompok kecil ini, maka pengalaman mereka dari paroki yang lebih besar diubah dan Misa hari Minggu menjadi perayaan dari

24 komunitas yang lebih besar itu. Paroki dapat memberikan kesempatan-kesempatan untuk pengalaman komunitas dalam berbagai cara: Pelajaran agama untuk orang dewasa, kelompok-kelompok doa, pendalaman Kitab Suci, Kelompok Mudika, janda-janda dll. 5. PELAYANAN DI DALAM KOMUNITAS KOMITMEN. a. Kalau orang mengalami dirinya sebagai bagian dari Tubuh Kristus, panggilan Kristus menjadi semakin jelas: Supaya kamu juga berbuat semua seperti yang telah Kuperbuat kepadamu (Yoh: 13-15). Menjadi bagian dari suatu komunitas melibatkan pelayanan kepada orang lain, memberikan nyawa kita dalam kasih. Pelayanan kasih ini mengikat bersama komunitas dan menjadikannya otentik secara Kristen. Kerelaan melayani melibatkan komitmen. Orang itu tidak hanya merasa sebagai bagian dari kelompok, tatapi mereka juga telah memutuskan untuk bagian yang aktif. Dalam pengertian praktis, mereka mewujudkan komitmen mereka melalui pelayanan/kerasulan, mewujudkan komunitas kuat lewat sumbangan mereka. b. Di dalam setiap kelompok kecil ada lusinan kesempatan untuk pelayanan jabatan-jabatan kepemimpinan, administrasi, koordinasi, penyambutan tamu, pelayan-pelayan untuk mengatur ruang pertemuan dan memeprsiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan di dalams etiap kelompok. Semakin besar paroki, semakin banyak cara melayani bagi umat paroki, katekis lector, putra altar, penyambut tamu, pelayanan music, perencanaan liturgy, kunjungan rumah dan mereka yang sakit hanyalah beberapa contoh. Kepemimpinan Pastoral di dalam paroki harus selalu siap mencari cara-cara baru, di mana kaum awam dapat mengungkapkan komitmen kasih mereka melalui pelayanan dan perlu menasehati dan menyemangati mereka untuk melakukannya. 6. PELAYANAN KEPADA KOMUNITAS YANG LEBIH BESAR PRA EVANGELISASI. a. Analogi, ketika Sungai Yordan mengalir melalui Danau Galilea, ia membawa air segar dan menyediakan jalan keluar, memberikan danau itu suatu kehidupan melimpah. Namun sungai Yordan hanya mengalir sampai Laut Mati. Tak ada terusan untuk keluar jadi tak ada kehidupan. Demikian juga dengan komunitas kita. Sementara kita perlu commited satu kepada yang lain di dalam pelayanan, pelayanan kita juga harus menjangkau komunitas yang lebih luas daerah lingkungan, kota masyarakat secara keseluruhan, atau tidak akan ada kehidupan. Komunitas yang

25 menutup dirinya akan mandeg dan mati layu. Pelayanan kepada komunitas yang lebih luas termasuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dunia di lingkungan paroki. Hal ini menuntut kita memandang paroki sebagai bagian dari lingkungan sekitarnya, bukan terpisah darinya. Merasa satu dengan lingkungan sekitarnya membuat umat paroki peka akan kebutuhan-kebutuhan dan luka-luka dari tetangga-tetangga mereka. Dan sesungguhnya inilah pra-evangelisasi, memungkinkan orang mengalami Kabar Gembira keselamatan di dalam kerasulan Tubuh Kristus. Pengurbanan nyata dari umat Kristen yang menyerahkan nyawa mereka di dalam pelayanan membuat Indil dapat diperayai. b. Kalau paroki memandang dirinya menyatu dengan lingkungan di sekitarnya maka kesempatan-kesempatan untuk melayani berlimpah. Kebutuhan-kebutuhan kita adalah juga kebutuhan dari paroki kebutuhan dunia juga merupakan keprihatinan kita yang nyata. Proyek-proyek seperti bank-bank makanan, bantuan keuangan maupun lowongan pekerjaan bagi yang berkekurangan dan yang menganggur dapat diusahakan bersama-sama dengan Gereja-gereja local atau badan-badan sosial lainnya. Kolekte-kolekte untuk organisasiorganisasi yang melayani di salam skala besar memberi kemungkinan umat paroki menggabungkan diri untuk melayani kaum miskin di seluruh dunia. Kerasulan-kerasulan local lainnya bias termasuk pusatpusat rehabilitasi pecandu obat dan alcohol, pelayanan korban kejahatan wanita dan anak-anak, konseling ibu-ibu hamil, pelayanan kaum werda usia dan orang cacat dan program-program mengatasi kejahatan gang-gang muda. Harus diperhatikan bahwa paroki-paroki tidak perlu menjiplak apa yang sudah ada. Kalau sudah ada badanbadan duniawi/secular yang memberikan pelayanan, maka umat paroki perlu bekerja di dalam dan melalui badan-badan ini, emmbawa karisma-karisma mereka untuk meningkatkan apa yang sudah dilaksanakan. 7. PERMAKLUMAN INJIL EVANGELISASI. a. Meski menghayati suatu kehidupan yang memberi kesaksian dan pelayanan kepada sesama itu perlu tetapi itu belumlah cukup. Amanat INJIL harus diberitahukan dengan terus terang. Sebagaimana telah ditekankan Paus Paulus VI.

26 RELASI PRIBADI DENGAN KRISTUS PEWARTAAN KABAR GEMBIRA DOA PELAYANAN KEPADA KOMUNITAS YANG LEBIH BESAR TUMBUH DALAM KEKUDUSAN PELAYANAN DI DALAM KOMUNITAS KOMUNITAS Biar kesaksian yang paling baguspun ternyata tidak berdaya guna dalam jangka pangjang, jika hal itu tidak dijelaskan, dibuktikan dan mempertegasnya dengan pemakluman tentang Tuhan Yesus secara jelas dan terus terang. Tidak ada evangelisasi sejati jika nama, ajaranajaran kehidupan, janji-janji, kerajaan dan misteri Yesus dari Nazareth, Putra Allah tidak dipermaklumkan (EN.n.22). Pewartaan amanat pokok Injil ini memberikan kesempatan bagi iman (Rom 10:17), membawa orang-orang ke dalam pribadi dengan Kristus. b. Perjanjian dapat formil maupun informal. Ada paroki-paroki yang menyelenggarakan pelayanan dari rumah ke rumah, penginjilan di pinggir jalan, konser-konser pemuda dan kebangunan rohani. Banyak yang merasa terpanggil untuk jenis pelayanan ini dan paroki perlu mendukung dan mengatur programprogram seperti itu. Juga harus ada penekanan dan tanggung jawab dari setiap orang Kristen untuk membagikan iman mereka dalam caracara yang lebih pribadi dan informal (1Ptr. 3:15-16).

27 Paroki-paroki dapat menyediakan latihan dalam metode-metode penginjilan pribadi, mengajarkan orang-orang bagaimana membagikan iman mereka kepada orang-orang lain. Paroki juga perlu menginjili yang sudah disakramenkan (EN.n. 15 & 47). Khotbah hari Minggu merupakan kesempatan yang paling baik untuk mendorong umat paroki dalam relasi mereka dengan Tuhan. Tugastugas paroki, kunjungan rumah, kursus perkawinan dan pelajaran agama untuk orang tua memberikan kesempatan untuk menuntut orang ke dalam suatu pengalaman yang lebih dalam tentang Tuhan dalam kehidupan mereka. c. Unsur-unsur ini memberikan suatu pengertian tentang bagaimana paroki bekerja untuk memenuhi tugas perutusannya dalam penginjilan, pengudusan dan pembaharuan tata duniawi. 1. Unsur-unsur ini saling berkaitan, tidak terpisah satu dari yng lain. 2. Setiap unsur dan kehidupan paroki sama pentingnya, sebagaimana unsur-unsur itu saling mempengaruhi. 3. Bila setiap unsur dijalankan dengan baik, maka seluruh paroki menjadi menjadi lebih efektif dalam tugas perutusannya. III. PERANAN KELOMPOK PERSEKUTUAN DOA. A. Penting bagi kelompok PD untuk melihat di mana kedudukannya masuk ke dalam kehidupan dan tugas perutusan paroki, agar dapat menjalankan peranannya dan dengan demikian membangun Tubuh Kristus. 1. Beberapa pemimpin secara keliru melihat tujuan kelompok adalah untuk mengusahakan segala kebutuhan dan anggota-anggotanya. a. Kalau ada yang berhasil menciptakan suatu kelompok PD bersemangat yang memberikan doa, pertobatan, persekutuan, pelayanan dan penginjilan, maka mereka biasanya dibangun di seputar seorang pemimpin yang berpengaruh. b. Kelompok-kelompok seperti ini sering gagal dalam tujua sesungguhnya, menjadi suatu paroki di dalam paroki. Mereka dilihat yang lain sebagai kelompok untuk dirinya sendiri dan bukan bagian yang terlebur ke dalam paroki. 2. Bilamana para pemimpin memandang peranan yang harus diambil sesuai panggilannya, dan mengakui hubungannya dengan unsureunsur lain dari paroki, maka PD itu akan menjadi lebih efektif. a. Mereka dapat membaktikan seluruh waktu dan tenaganya untuk prioritasnya yang utama daripada mencoba untuk menjadi segalanya bagi semua orang.

28 b. Pusat perhatian mereka akan lebih terarah kepada membangun lebih lanjut Gereja dalam Paroki daripada hanya membangun PD. B. Peranan utama kelompok PD adalah melayani paroki melalui doa. 1. Mengusahakan suatu suasana di mana umat Paroki dapat bertumbuh dalam kehidupan doa probadi-pribadi mereka, dikelelingi oleh teman-teman yang percaya akan kuasa doa. 2. Memungkinkan mereka mengalami Pencurahan Roh (Baptisan Roh). 3. Menolng mereka mengenal dan menumbuhkan karisma-karisma mereka. 4. Menolong mereka memanfaatkan karisma-karisma mereka untuk pembangunan lanjut gereja. 5. Berdoa bagi paroki sebagai suatu keseluruhan bagi kerasulankerasulan dan kebutuhan-kebutuhan tertentu, dari paroki dan agi anggota paroki secara perorangan. C. Visi ini menjadikan gereja sebagai titik pusatnya dan bukan kelompok PD. Tujuannya adalah pembaharuan paroki, bukannya kelompokkelompok PD yang lebih besar. 1. Orang-orang mungkin menghadiri PD untuk sementara, mengalami Pencurahan Roh, menumbuhkan karisma-karisma mereka dan mulai mempergunakan karunia-karunia mereka di luar kelompok PD dan kemudian tidak terlibat lagi di dalam PD. 2. Hal ini dapat merupakan suatu tanda baik dari keberhasilan Pembaharuan jikalau umat Paroki telah memperoleh suatu pengalaman otentik dari Pencurahan Roh. 3. Hanya segelintir orang yang mungkin terpanggil menjadi peserta setia pada PD. Para pemimpin pastoral dari anggota-anggota inti mengusahakan kedewasaan dan solidaritas bagi PD di dalam mana pendatang-endatang baru dapat bertumbuh dalam kehidupan doa mereka. D. Penting bagi para pemimpin pastoral untuk memandang doa sebagai prioritas utama PD. 1. Meskipun unsur-unsur lain seperti pertobatan, komunitas, pelayanan dan penginjilan masuk ke dalam pengalaman kelompok PD, namun hal-hal itu janganlah dipandang sebagai prioritas yang lebih tinggi daripada doa. Kelompok-kelompok PD yang gagal akan menemukan bahwa pada mulanya kehidupan doa mereka mengendur dan kemudian beralih perhatiannya dari memuji Allah. Sekali hal ini menjadi keadaan

29 yang menetap dari suatu kelompok PD, maka maknanya hilang dan akhirnya PD bukan hanya akan, tapi 2. Bilamana kelompok bersungguh-sungguh dalam kepercayaan akan kuasa doa dan membuat usaha-usaha melayani Paroki melalui Pencurahan Roh, maka unsur-unsur lain dari kehidupan Paroki akan diberikan. a. Kalau orang-orang yang dikuatkan melalui Pencurahan Roh melangkah maju memanfaatkan karisma-karisma mereka, maka akan ada pertumbuhan di dalam persekutuan, pelayanan, penginjilan, dst. b. Paroki akan lebih berhasil misinya, diperlengkapi di dalam segala usahanya oleh karya Roh Kudus. 3. Doa sebagai titik pusat perlu ditampakkan di dalam Persekutuan Doa. Hal ini akan dibahas di dalam session IV dan session V. DISKUSI KELOMPOK INTI 1. Apakah kelompok Persekutuan Doa kita bersatu dengan tujuan dan misi dari Paroki kita ataukah kita sepertinya terpisah? 2. Apakah tujuan atau prioritas utama kelompok PD kita? Apakah hal itu tercermin di dalam persekutuan kita? 3. Sebagai suatu kelompok inti, carilah kesepakatan atas 3 (tiga) sasaran yang dapat anda capai di bulan yang akan dating untuk menjadikan kelompok PD anda lebih efektif dalam peranannya melayani Paroki melalui Doa.

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

Kehidupan Yang Dipenuhi Roh

Kehidupan Yang Dipenuhi Roh Kehidupan Yang Dipenuhi Roh Hidup yang dipenuhi Roh hendaknya menjadi tujuan setiap orang percaya. Dipenuhi dengan Roh Allah merupakan langkah berikutnya atau kemajuan yang harus terjadi dalam pengalaman

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam

Lebih terperinci

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Kita telah banyak mempelajari masa lampau gereja Tuhan. Kita telah melihat bagaimana Allah mengerjakan rencananya. Kita juga telah mempelajari arti kata

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Defenisi Gereja menurut Alkitab Di terjemahkan dari bahasa Yunani ekklesia, yang berarti dipanggil keluar. Ungkapan ini pada umumnya digunakan untuk orang yang mengadakan pertemuan apa saja. Di Perjanjian

Lebih terperinci

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: ) TAHN B - Hari Minggu Paskah V 10 Mei 2015 LTRG SABDA Bacaan pertama (Kis 10:25-26. 34-35. 44-48) Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul Sekali

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Basuh Kaki Mendapat Bagian dalam Tuhan GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,

Lebih terperinci

Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan

Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Ketika Paus Yohanes XXIII mengundang Konsili Vatikan II untuk bersidang, beliau juga sekaligus mengajak seluruh umat Katolik untuk berdoa, supaya Roh Kudus membarui Gereja. "Perbarui ya

Lebih terperinci

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Sesungguhnya tujuan pembaruan karismatik bukan lain daripada tujuan hidup Kristiani pada umumnya, yaitu

Lebih terperinci

Barisan Pemenang GBI Misi Kasih

Barisan Pemenang GBI Misi Kasih Barisan Pemenang GBI Misi Kasih BY WWW.MISIKASIH.ORG APA ITU BARISAN PEMENANG? Barisan Pemenang yang disebut BP adalah sebuah tim kecil yang terdiri dari tujuh orang yang sebagai kelompok yang dapat menjawab

Lebih terperinci

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) HR KENAIKAN TUHAN : Kis 1:1-11; Ef 1:17-23; Luk 24:46-53 Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) Sebelum menerima tahbisan imamat,

Lebih terperinci

Written by Tim carmelia.net Published Date

Written by Tim carmelia.net Published Date Pada masa akhir hidupnya, Paus Yohanes Paulus II menetapkan tahun Ekaristi yang dimulai pada bulan Oktober tahun 2004 sampai bulan Oktober tahun 2005. Hal ini menunjukkan suatu kecintaan yang luar biasa

Lebih terperinci

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN Bagian Satu 11 Kompendium Katekismus Gereja Katolik *************************************************************** BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN 12 Kompendium 14 Kompendium Lukisan ini menggambarkan tindakan

Lebih terperinci

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa. 1. Allah, Sumber Segala Kasih Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa. Pada perjamuan malam ia boleh duduk dekat Yesus dan bersandar dekat dengan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 : 1 Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 40 : 1-5. 9-11 Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Beginilah

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic BAB II SIFAT SIFAT GEREJA A. KOMPTENTSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ).

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Definisi Karunia Penyembuhan Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Doa penyembuhan menekankan Iman yang Hidup Dalam

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS DALAM GEREJA REFORMED

SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS DALAM GEREJA REFORMED SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS DALAM GEREJA REFORMED Di dalam Pengakuan Iman Westminster, BAB XXVIII, point 1-4, mengenai Baptisan, disebutkan sebagai berikut: 1. Baptisan merupakan suatu sakramen Perjanjian

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu. TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus

Lebih terperinci

Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya?

Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya? Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya?... saya belum yakin akan rencana-nya bagiku. Tentu saja saudara telah menerima Kristus sebagai Juruselamat saudara. Dan sekarang

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria ANUGERAH ALLAH YANG MENYELAMATKAN Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam persatuan dengan Pencipta

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

TUBUH KRISTUS. 1. Gambarkan dengan singkat datangnya Roh Kudus pada orang-orang percaya.

TUBUH KRISTUS. 1. Gambarkan dengan singkat datangnya Roh Kudus pada orang-orang percaya. TUBUH KRISTUS Pengantar Apakah Tubuh Kristus itu? Apakah sama dengan Gereja? Mungkin definisi yang sangat sederhana ini akan dapat menjelaskannya. Tubuh Kristus terdiri dari orang-orang percaya dalam semua

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

I M A N Bagian ke-1. Bahkan, ketika Yesus menderita kesakitan di atas kayu salib, para pencemooh-nya masih terus menuntut tanda.

I M A N Bagian ke-1. Bahkan, ketika Yesus menderita kesakitan di atas kayu salib, para pencemooh-nya masih terus menuntut tanda. I M A N Bagian ke-1 Pengantar Tuhan telah memilih untuk menjadikan iman sebagai salah satu batu pondasi hubungan kita dengan Dia. Tetapi seberapa banyak kita benar-benar mengerti tentang iman? Dari manakah

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam

Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam persatuan dengan Pencipta mereka. Yesus meninggikan kasih

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul TAHN B - Hari Minggu Paskah II 12 April 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK 1 MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK IMAN KATOLIK Fakultas Program Studi Tatap Muka Reguler Kode MK Disusun Oleh MKCU PSIKOLOGI 02 MK900022 Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Abstract Pada Bab

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Penuh Kasih

Bekerja Dengan Penuh Kasih Bekerja Dengan Penuh Kasih Meskipun ada beberapa anak-anak laki-laki yang datang ke kelas Alkitab yang diajar oleh Kim, dia mendapat sedikit kesulitan mengajar mereka. Dengan saksama ia menyiapkan pelajaran

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

Sukacita atas belas kasih Allah

Sukacita atas belas kasih Allah Sukacita atas belas kasih Allah Kehadiran gereja hendaknya menampakkan belas kasih Allah baik melalui paroki, komunitas, kelompok asosiasi dan gerakan lainnya; atau dengan kata lain kehadiran orang Kristen

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan seri khotbah Man of God Transformation bagian kedua, yaitu: Holy Spirit Measures

Lebih terperinci

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Salah satu ayat yang paling serius di dalam Alkitab adalah ketika Yahushua mengucapkan: Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat

Lebih terperinci

Gereja Membaptis Orang Percaya

Gereja Membaptis Orang Percaya Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

Saya Dapat Menjadi Pekerja

Saya Dapat Menjadi Pekerja Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap

Lebih terperinci

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri.

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri. Hukum Allah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah Hormatilah

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri

Lebih terperinci

Bagaimana menjadi seorang Kristen

Bagaimana menjadi seorang Kristen Bagaimana menjadi seorang Kristen Ungkapan "Kristen Perjanjian Baru" hanya berarti melakukan hal-hal sebagai Perjanjian Baru menjelaskan. Tuhan memiliki "pola kata suara" untuk iman Kristen dan kita harus

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 12 Februari 2017 Antifon Pembuka Pengantar Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.

Lebih terperinci

Thn A Hari Minggu Biasa III - 22 Januari 2017

Thn A Hari Minggu Biasa III - 22 Januari 2017 1 Thn A Hari Minggu Biasa - 22 Januari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 96 : 1, 6 Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, bernyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi. Keagungan dan semarak ada di hadapan-nya, kekuatan

Lebih terperinci

Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati)

Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati) Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati) Saya adalah mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh (Ayb 29:15) Saudara-saudari terkasih, Pada Hari Orang Sakit Sedunia ke-32 ini, yang dimulai oleh St. Yohanes

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL GEREJA

BAB I MENGENAL GEREJA BAB I MENGENAL GEREJA 1 STANDAR KOMPETENSI Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan ber-gereja sesuai dengan

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI Yoh 14:23-29 FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI 2016 (23) Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya

Lebih terperinci

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1 BAPTISAN ROH KUDUS Pengantar Sebagai orang Kristen, pernahkah Anda merindukan kuasa rohani yang lebih besar dalam hidup Anda? Kuasa yang lebih besar untuk melawan dosa? Kuasa yang lebih besar untuk menceritakan

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. 1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH Minggu ke-3, ARTI DAN HAKIKAT PENYELAMATAN ALLAH 19. Pert : Apakah yang dimaksud dengan penyelamatan Allah? Jwb : Penyelamatan Allah adalah tindakan Allah melepaskan manusia

Lebih terperinci

Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula

Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula Pada waktu Kim mengetahui apa artinya menjadi anggota keluarga Allah, ia mulai mengerti apa yang termasuk dalam rencana Allah baginya. Sedang ia memikirkan hal-hal ini, keinginannya

Lebih terperinci

TRAINING BERTEMPAT DI GEREJA SESI 1 - Model Untuk Training Pelayanan

TRAINING BERTEMPAT DI GEREJA SESI 1 - Model Untuk Training Pelayanan TRAINING BERTEMPAT DI GEREJA SESI 1 - Model Untuk Training Pelayanan PENDAHULUAN Ketika Yesus memulai pelayanan-nya di muka bumi ini, Ia memulai sebagai seorang guru yang diutus Allah. (Yohanes 3:1-2).

Lebih terperinci

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A. Mat. 16: 13-20 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Identitas Kristus yang sudah dinyatakan berulang-ulang dari pasal pertama sampai pasal kelima belas ternyata masih menimbulkan kebingungan dan perpecahan pendapat

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Pengantar Dalam dua bagian pertama pelajaran ini, kita telah belajar pentingnya menerima Roh Kudus, membaca Alkitab, dan berkembang di mana kita ditanamkan. Dalam

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Nama Kursus   : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab untuk Hidup Benar dan Menggunakan                 Karunia-karunia

Lebih terperinci

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian TAHN B - Hari Minggu Prapaskah I 22 Februari 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian Sesudah air

Lebih terperinci

Level 1 Pelajaran 15

Level 1 Pelajaran 15 Level 1 Pelajaran 15 BAGAIMANA DAPAT MENERIMA ROH KUDUS Oleh Don Krow (Revisi no.1/07/2017) Hari ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara menerima Roh Kudus. Kisah Para Rasul 10:1 berkata, Di Kaisarea

Lebih terperinci

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Lukas 10:27)

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

MEMBERITAKAN INJIL DENGAN UTUH. Pembinaan Calon Pemimpin Kelompok Kecil UPEMKIP

MEMBERITAKAN INJIL DENGAN UTUH. Pembinaan Calon Pemimpin Kelompok Kecil UPEMKIP A. Hakikat Penginjilan 1 MEMBERITAKAN INJIL DENGAN UTUH Pembinaan Calon Pemimpin Kelompok Kecil UPEMKIP - 25062017 Menjadi saksi Kristus tidak hanya meliputi tingkah laku dan pola hidup sehari-hari, tetapi

Lebih terperinci

Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit

Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit 15 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Paulus Catatan Umum Hampir separuh PB, yakni 13 kitab, memakai nama Paulus sebagai penulisnya (= Suratsurat Paulus). Selain itu,

Lebih terperinci

Apa Gereja 1Uhan Itu?

Apa Gereja 1Uhan Itu? Apa Gereja 1Uhan Itu? Yesus berkata, "Aku akan mendirikanjemaatku" (Matius 16 :18). Apa yang dimaksudkannya dengan kata jemaat? Apakah pengertian murid-muridnya tentang kata ini? Mungkin saudara telah

Lebih terperinci

MENDENGAR SUARA TUHAN

MENDENGAR SUARA TUHAN Minggu I; Bulan: Mei 2011 MENDENGAR SUARA TUHAN Apakah kamu punya pengalaman mendengar suara Tuhan? Seperti apakah itu? Bagaimana kamu meyakini bahwa yang kamu dengar adalah suara Tuhan? Sesungguhnya mendengar

Lebih terperinci

DIPENUHI & DIBAPTIS DENGAN ROH KUDUS

DIPENUHI & DIBAPTIS DENGAN ROH KUDUS MAKALAH 2 DIPENUHI & DIBAPTIS DENGAN ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci